Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
1. TEORI ORGANISASI UMUM 2
Nama : Qolbi Ridho Putra
NPM : 15112802
Kelas : 2KA27
Materi : Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Universitas Gunadarma
Sistem Informasi
2014
2. Perubahan dan pengembangan Organisasi
A. Pengertian
Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak tumbuh secara
linier, dimana banyak seklai hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian
organisasi dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan
menyesuaikan diri dengan perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara
maju menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan dirinya
melalui pengembangan organisasi yang dapat bertahan.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga
dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.
Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas
keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan
perkembangan dengan tujuan keorganisasian.(Edi Wibowo, 2010)
Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang
berlaku kini, ke kondisi masa yang akan dating yang diinginkan guna meningatkan efesiensinya.
Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila sistem perencanaan yang ada
didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi.
Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya kegiatan tanpa ada alasan yang jelas dan
timbulnya kesenjangan di dalam organisasi . untuk hal yang paling tampak adalah pada
administrasi yang tumpang tindih dan tidak sesuai dengan AD/ART organisasi.
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang
harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut
tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu
sama lain.
Faktor perubahan dapat terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal
Segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat
mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada
umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab
dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya
dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama
yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak
efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang
mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian
3. sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang
digunakan.
Contoh Faktor Internal :
a. Perubahan Kebijakan Lingkungan
b. Perubahan Tujuan
c. Perluasan wilayah operasi tujuan
d. Volume kegiatan bertambah banyak
e. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi
Faktor eksternal
Segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara lain : Politik, Hukum ,
Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi
bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang
sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan
teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Contoh Faktor Eksternal :
a. Politik e. Sumber daya alam
b. Hukum f. Demografi
c. Kebudayaan g. Sosiologi
d. Teknologi
B. Langkah-langkah perubahan organisasi
Perubahan Organisasional
Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang
berlaku kini, ke kondisi masa yang akan dating yang diinginkan guna meningatkan efesiensinya.
Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila sistem perencanaan
yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi.
Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya kegiatan tanpa ada alasan yang jelas dan
timbulnya kesenjangan di dalam organisasi . untuk hal yang paling tampak adalah pada
administrasi yang tumpang tindih dan tidak sesuai dengan AD/ART organisasi.
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang
harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut
tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu
sama lain.
4. Langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi, Langkah tersebut terdiri dari :
1. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun
tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang
terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup
berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan
sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik
dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila
perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan
organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar
kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-
kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
2. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan
perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas
permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
3. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan
organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan,
baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi
selanjutnya.
4. Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-
benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi
untuk mewujudkannya.
5. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat
positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai
dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila
sebaliknya berarti negatif.
6. Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7. Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8. Mengubah tata aliran kerja.
9. Mengubah peralatan kerja.
10. Mengubah prosedur kerja.
11. Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.
C. Perencanaan strategi Pengembangan organisasi
Pengertian Pengembangan
5. Pengembangan organisasi yaitu Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi
menyeluruh (nilai dan terstuktur) suatu organisasi. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada
manusia dan struktur organisasi itu adaptif dengan lingkungan.
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan
manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis
equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi,
adaptasi, kaderisasi dan inovasi. oleh karena itu pengembangan organisasi itu harus dilakukan.
Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan komunikasi:
1. Kekuatan eksternal
a. Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi
b. Perkembangan IPTEK
c. Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisas
berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan
organisasi.
2. Kekuatan internal
a. Struktur
b. Sistem dan prosedur
c. Perlengkapan dan fasilitas
d. Proses dan saran apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan organisasi di lakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan
sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.
Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau
sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena
tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat
ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.
Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat
melaluikomunikasi dalam organisasi.
Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui
faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang
adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiantujuan
6. Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif
terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam
organisasi.
Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.
a. Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan dan ayang
dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam
kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10
peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan
(sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
b. Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta
kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building
sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan
organisasinya bersifat matriks.
c. Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta menjawab
kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya
persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini
diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang
terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang
mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
d. Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu.
TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta
cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi
kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
e. Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan
hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk
kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup
activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang
mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
f. Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan OD mengamati komunikasi
, pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan
konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada
semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan
tindakan koreksi.
g. Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep
managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini
mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya
kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun
aspek produksi.
h. Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan
sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta
7. berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan
kelompok.
D. Implikasi Manajerial dalam perubahan dan pengembangan
Organisasi
Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang
berlaku kini, ke kondisi masa yang akan dating yang diinginkan guna meningatkan efesiensinya.
Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk
meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya
kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan
sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
Kekuatan-kekuatan Internal dalam perubahan organisasi, Perubahan kebijakan
lingkungan, Perubahan tujuan, Perluasan wilayah operasi tujuan, Volume kegiatan bertambah
banyak, Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi. Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu
Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumberdaya alam, Demografi, Sosiologi
Kekuatan-kekuatan Eksternal yaitu Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi,
Perkembagan IPTEK, Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang
membuat organisasi berfikir, bagaimana mendaptkan sumber diluar organisasi untuk masa depan
organisasi.Kekuatan-kekuatan Internal yaitu Struktur, Sistem dan prosedur, Perlengkapan dan
fasilitas, Proses dan saran apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.
Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokan dengan kebutuhan yang ada