3. KESEPAKATAN PENGIRIMAN LAPORAN :
1. Dari Puskesmas ke Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan berikutnya
2. Dari Kab/Kota ke Provinsi setiap tanggal 10 bulan berikutnya
3. Dari Provinsi ke Pusat setiap tanggal 20 bulan berikutnya
4. 1
2 3 4
KARENA FORMULASI DISETTING “MANUAL” MAKA
UNTUK MENGETAHUI HASIL PERHITUNGAN MAKA
HARUS DI “SAVING” DULU
5.
6. PENGISIAN SUDAH
LENGKAP DAN BENAR
MAKA OK
JIKA TDK LENGKAP DAN
SALAH MAKA CEK
JUML PENDERITA
TERDAFTAR DI LAP
TRIBULAN DAN
ANALISA SAMA =
“OK”
JUML PENDERITA
BARU DI LAP
TRIBULAN DAN
ANALISA SAMA =
“OK”
JUML PEND BARU YG
RFT DAN YG SCORING
KECACATANNYA
SAMA =“OK”
JUML PEND BARU
DENGAN YANG RFT,
DEFAULT, PINDAH DAN
MENINGGAL SAMA
=“OK”
9. ISIAN DATA DASAR
1. PROVINSI
2. KABUPATEN / KOTA
3. TAHUN PELAPORAN UNTUK MENGETAHUI TAHUN
LAPORAN YANG DIINGINKAN
4. NAMA-NAMA PUSKESMAS
5. JUMLAH PENDUDUK PER PUSKESMAS DAN PER
TAHUN
6. ATASAN LANGSUNG :NAMA, JABATAN DAN NIP
ATASAN
7. PENGELOLA PROGRAM : NAMA DAN NIP WASOR
15. REGISTER KOHORT
PERINGATAN :
1) Pengisian awal dan akhir untuk mengetahui : Pusk,tahun, triwulan
penemuan, cara penemuan, usia, jenis kelamin, tingkat cacat dan score
cacat.
2) RFT : ini akan terisi otomatis jika jumlah hari untuk RFT sdh terpenuhi.
Jika penderita sdh dikeluarkan dari pengobatan karena Def, Pindah,
Meninggal dan Ganti tipe diabaikan saja
16.
17.
18.
19.
20.
21. Untuk kolom dengan blok kuning harus diisi manual, yaitu :
1. Penderita yang reaksi berat atau ENL berulang/setelah RFT
dari tahun yg lalu
2. Stock obat akhir tribulan yang ada di kabupaten dan
Puskesmas
22. “Cek” pada evaluasi kecacatan adalah
untuk mengetahui jumlah kasus baru
yang sdh RFT sudah diisi “score
kecacatannya” baik awal / akhir
pengobatan.
“Cek” jumlah penderita adalah
untuk mengetahui jumlah kasus
baru diobati sama dengan kasus
baru yang RFT, default dan lain-lain.