SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
Model - Model
Komunikasi Massa
Disusun oleh :
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
Kontak@BungIwan.com
0818 799 543
Pada dasarnya, komunikasi tidak hanya sekadar alat
untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada
sasaran, tetapi komunikasi juga berarti
“makna" dan proses.
Ketika seseorang mengirimkan pesan, sebenarnya
ada "makna" yang terkandung di dalamnya yang
diharapkan dimengeti oleh sasaran komunikasi
tersebut. Karena ada pengiriman pesan yang berupa
"makna” kepada sasaran, komunikasi juga merupakan
sebuah proses yang mengaitkan banyak pihak.
Ketika kita membicarakan komunikasi antarpersona,
pihak yang terlibat dalam proses komunikasi ini lebih
terbatas. Jika dikaitkan dengan unsur komunikasi,
paling tidak komunikasi itu hanya melibatkan
komunikator, pesan, penerima, dan umpan balik.
Akan tetapi, jika kita membicarakan komunikasi
massa, ada banyak hal yang terkait, mulai dari apa
yang disebut dalam komunikasi antarpersona di atas
juga ada pesan, gatekeeper, jumlah audience, dan
penggunaan media massa sebagai saluran.
Dengan demikian, gangguan yang memengaruhi
pesan yang disampaikan lebih kompleks dibandingkan
dalam komunikasi antarpersona.
Model – Model Komunikasi Massa
diantaranya
• Model Alir Dua Tahap
• Model Alir Banyak Tahap
• Model Melvin De Fleur
• Model Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble
• Model HUB
• Model Black dan Whitney
• Model Bruce Westley dan Malcom McLean
• Model Maletzke
• Model Bryant dan Wallace
A. Model Alir Dua Tahap
Model ini pertama kali di perkenalkan oleh Paul Lazarfeld,
Bernard Berelson, dan H. Gaudet dalam People Choice
(1944). Dalam penelitian mereka ditemukan bahwa pesan
media massa sangat kecil dalam mempengaruhi calon
presiden yang dipilih oleh masyarakat.
Mereka lebih banyak dipengaruhi oleh para pemimpin opini
(opinion leader). Jadi, media massa membawa pengaruh
pada pemimpin opini, sedangkan pemimpin opini
mempengaruhi pendapat pengikutnya yang bersifat antar
pribadi (Josep A. Devito, 1997).
Dalam model ini diterangkan bahwa media massa tidak
langsung mempengaruhi audience, tetapi melalui peran-
taraan pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah
pemimpin opini/pemuka pendapat tersebut.
Model ini didasari oleh bukti bahwa efek media massa
terbatas, bahwa masyarakat menerima terpaan media
massa secara tidak langsung yakni melalui perantaraan.
Pengaruh yang mengenai audience tidak disebabkan oleh
terpaan media massa, tetapi pihak lain.
Jadi, pemimpin opini di sini berfungsi sebagai penerusan
pesan-pesan media massa. Bahkan, pesan-pesan yang
diterima audience sudah diinterpretasikan oleh para
pemimpin opini tersebut,
Model ini sangat sederhana. Kelemahan model ini adalah
hanya mengamati alir pesan yang disiarkan media massa
dansampai ke audience. Model ini juga tidak menunjukkan
bagaimana dampak media massa terhadap perilaku audience.
Sebab,semua perubahan berasal dari interpretasi pemimpin
opinimeskipun pesan-pesan yang disampaikannya berasal dari
media massa.
Beberapa studi yang ikut memberi andil bagi munculnya
model alir dua tahap ini antara lain:
1) Studi Decatur oleh Elihu Katz dan Paul Lazarfeld (1955)
tentang Keputusan-Keputusan Konsumen;
2) Studi Elmira oleh Bernard Berelson(1954) dan kawan-
kawan tentang Perilaku Voting;
3) StudiRovere oleh Robert K Merton (1949) tentang
KepemimpinanOpini dalam Masyarakat Pedesaan.
B. Model Alir Banyak Tahap
Model ini mengatakan bahwa ada hubungan timbal balik
dari media ke khalayak (yang juga berinteraksi satu sama
lain), kembali ke media, kemudian kembali lagi ke khalayak
dan seterusnya.
Melalui model alir banyak tahap, pemirsa menerima pesan
pesan media massa bisa secara langsung ataupun tidak.
Tidak langsung berarti mereka menerima pesan-pesan dari
media massa melalui pemimpin opini atau kontak langsung
dengan media massa. Bahkan individu bisa mendapatkan
informasi dari individu yang lain.
Misalnya, seorang individu menerima pesan melalui
pemimpin opininya (setelah disebarkan melalui kelompok),
kemudian individu itu mencari informasi lain dari lain. Atau
juga seorang individu menerima pesan dari kelompoknya,
tetapi ia juga bisa mendapatkan infor-masi lain dari
kelompok yang lain pula.
Model alir multitahap lebih akurat dalam menjelaskan apa
yang terjadi dalam pembentukan opini dan sikap. Model ini
penting untuk mengilustrasikan bahwa setiap orang
dipengaruhi oleh media massa itu sendiri atau komunikasi
antar pribadi, bahkan mempengaruhi media massa dan
orang lain
C. Model Melvin De Fleur
Banyak model komunikasi massa dibuat dan dikembang.
kan secara berbeda satu sama lain. Hal ini sangat
tergantung pada lingkup sosial, latar belakang keilmuwan,
dan tujuan dibuatnya model. Satu di antara model yang
bisa dikemukakan adalah milik Melvin De Fleur yang
pernah dikemukakannya dalam buku Theories of Mass
Communication (1982).
Dalam model De Fleur, sumber dan pemancar tidak berada
di satu posisi. Baginya, antara sumber dengan pemancar
berbeda tahapannya dalam aktivitas komunikasi massa.
Saluran menjadi media massa yang mampu menyebarkan
pesan-pesan yang dikemukakan sumber. Sementara itu,
fungsi penerima pesan adalah sebagai orang yang dikenai
sasaran pesan yang disebarkan dan penginterpretasi
pesannya.
Tujuannya adalah mengatan pesan dan memberi mereka
interpretasi penerima. Hal ini sama dengan fungsi otak.
Umpan balik adalah respons dari tujuan kepada sumber.
Model ini menekankan fakta bahwa gangguan boleh
mencampuri banyak hal dalam proses komunikasi massa
dan tidak sema-mata diidentifikasi dengan saluran atau
media. Titik tekan utama model De Fleur ini adalah untuk
mencapai berbagai pengertian makna pesan antara
sumber dengan tujuan.
D. Model Michael W. Gamble dan Teri
Kwal Gamble
Model komunikasi massa yang dikemukakan oleh Gamble
dan Gamble bisa dijadikan sebagai alat untuk
membedakannya dengan model komunikasi secara umum.
Peralatan media massa menjadi alat utama yang harus
ada dalam komunikasi massa. Media massa telah
memperluas pikiran dan perasaan manusia (baik individu
maupun kelompok). Di sini media telah berperan untuk
melayani semua kepentingan komunikasi manusia.
Jika diringkas, sumber pesan mengalirkan pesan yang
diedit" oleh penapis informasi. Kemudian pesan tersebut
disebarkan melalui peralatan media massa, lalu diterima
oleh audience. Proses penerimaan pesan yang dilakukan
oleh audience dipengaruhi oleh berbagai gangguan. Alur
pesan selanjutnya, audience memberikan umpan balik
pada pengirim pesan melalui berbagai macam saluran.
E. Model HUB
Cobalah pergi ke pinggir kolam. Setelah itu, lemparkan
kerikil atau batu ke dalam kolam dan amatilah. Setelah batu
dijatuhkan, akan terbentuk gelombang dari pusat lemparan
batu menuju keluar. Gelombang itu lambat laun semakin
melemah, menyebar dengan gelombang yang semakin
renggang. Di saat air menuju ke luar (menjauh dari pusat
lemparan batu) bersama gelombang, ada air yang masuk
lagi ke pusat ketika kita melemparkan batu tersebut.
Analogi melempar batu tersebut bisa menggambarkan
model komunikasi massa HUB. Model ini dikemukakan oleh
Ray Eldon Hiebert, Donald F. Ungrait, dan Thomas W.
Bohn, HUB sendiri berarti Hiebert Ungrait Bohn. Model ini
bisa dikatakan lebih komplit. Model komunikasi massa HUB
Model Komunikasi massa HUB adalah model lingkaran yang
dinamis dan berputar terus menerus. Model HUB adalah
model lingkaran konsentris yang bergetas sebagai sebuah
rangkaina proses aksi – reaksi.
Komunikator menyebarkan pesan keluar dibantu oleh
pengeras media dengan tujuan agar pesan yang di
keluarkan sejelas dan selengkap mungkin.
F. Model Black dan Whitney
Model ini kurang begitu detail menampilkan elemen-
elemen dalam komunikasi massa, misalnya model ini tidak
memberikan peranan gatekeeper sebagai penapis atau
palang pintu informasi. Hal ini sangat berbeda dengan
model lainnya yang menekankan adanya gatekeeper
dalam proses komunikasi massa. Namun sebenarnya,
model sederhana ini dapat memudahkan untuk memahami
proses alur pesan yang berjalan.
Akan tetapi, terlepas dari kekurangan yang menyertainya,
model Black dan Whitney telah menggambarkan proses
dalam komunikasi massa.
Paling tidak, penggagas model ini memasukkan seorang
sumber yang dengan sengaja ingin mempengaruhi mass
audience (sebagai salah satu ciri komunikan dalam
komunikan), pesan yang berpeluang mengalami gangguan
atau keuduhan karena memakai saluran media massa,
audience itu sendiri yang beragam minat dan kepentingan
dalam memanfaatkan pesan-pesan media massa dan
umpan balik yang tertunda dan multiefek karena pesan
tersebut ditanggapi secara berum oleh audience satu sama
lain, sehingga akan memunculkan efek yang berlainan satu
sama lain.
G. Model Bruce Westley dan
Malcom McLean
Model yang dibangun oleh Westley dan McLean ini sangat
menekankan peran gatekeeper dalm proses komunikasi
massa.
Apa yang dikemukakan oleh Westley dars McLean menjadi
salah satu bentuk dalam komunikasi massa. Namun
bentuknya berbeda dengan model model yang lain.
Dengan melihat model tersebut, posisi seorang reporter
dengan seorang editor berbeda.
Meskipun dalam praktiknya demikian, keduanya bisa
menambah dan mengurangi suatu fakta yang disajikan.
Reporter, misalnya sebenarnya dengan liputannya telah
membuat tulisan yang disesuaikan dengan keadaan
dirinya. Ini jelas peran gatekeeping, tetapi dua orang itu
membedakan.
Model tersebut seolah menekankan kedudukan antara
reporter dan editor terpisah. Padahal dalam kajian
komunikasi masa keduanya adalah komunikator (wakil dari
Lembaga media massa). Tidak perlu dirisaukan perbedaan
model lain dengan yang sudah disebutkan di bagian awal,
yang jelas model itu tetap bisa menggambarkan proses
komunikasi mama. Bisa jadi, Westley dan McLean hanya
mencoba membuat model lebih detail.
H. Model Maletzke
Model yang dikemukakan oleh ilmuwan Jerman Maletzke
(1963) ini, di awal perkembangannya secara sederhana
menggambarkan peta media massa "bawah tanah” di
Berlin. Jika dilihat sekilas, model komunikasi massa ini
sangat rumit.
Akan tetapi, jika diperhatikan secara saksama justru lebih
sederhana. Model ini merupakan pengembangan dari
model umum komunikasi yang sering dinamakam
Communicator (C), Medium (M), dan Receiver (R). Bahkan
jika diperhatikan hampir menyerupai model Berlo (Model S-
M-C-R).
Tidak banyak keistimewaan model Maletzke ini.
Bahkan model ini terlalu detail sehingga justru
kelihatan sangat umum. Misalnya, bagaimana
lingkungan komunikator berpengaruh terhadap
apa yang akan disiarkan dan apa yang terjadi
pada diri penerima pesannya. Berikut ini disajikan
model komunikasi massa dari Maletzke.
I. Model Bryant dan Wallace
Model dari Bryan dan Walllace ini khas untuk mengamati
model arus pesan dalam media radio dan televisi.
Misalnya, ada pesan yang disebarkan dengan memakai
peralatan pengeras suara (yang berkait erat dengan unit-
unit lainnya) dan di sisi lain ada pendengar yang juga
berkaitan erat dengan unit-unit yang mengitari pendengar.
Ada juga umpan balik yang dilakukan pendengar kepada
komunikator. Baik komunikator maupun pendengar
memiliki seperangkat nilai, motivasi, perasaan, sikap
tertentu yang berasal dari lingkungannya dan
memengaruhi proses penerimaan serta penyebaran pesan-
pesannya.
Secara khusus, model ini tidak memasukkan gatekeeper
dalam proses peredaran pesan. Oleh karena itu, model ini
bisa dikatakan masih terlalu umum di dalam
menggambarkan model komunikasi massa. Sebab,
sebagaimana kita ketahui gatekeeper adalah hal yang
mutlak harus ada dalam salurankomunikasi masa yang
merupakan elemen utamanya.
TERIMAKASIH
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
BungIwan.com
0818 799 543

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
AlfiahSeptianiSiradj
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
Aqsathya Chan
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
Sirajuddin Lathif
 
The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory
Faiz Sujudi
 
Limited Effect Theory
Limited Effect TheoryLimited Effect Theory
Limited Effect Theory
Kartika Nindria Pertiwi
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theory
Faiz Sujudi
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.ppt
Nasria Ika
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
Lusia Tri
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation Theory
Tivani28
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
Ratih Aini
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
The London School of Public Relation
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
University of Andalas
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
University of Andalas
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Salma Van Licht
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Diniyah Hidayati
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Muchlis Soleiman
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa
Eka Kristina Dewi
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 

Was ist angesagt? (20)

Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
 
The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory
 
Limited Effect Theory
Limited Effect TheoryLimited Effect Theory
Limited Effect Theory
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theory
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.ppt
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation Theory
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 

Ähnlich wie Model - Model Komunikasi Massa

20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
EkoBintiLestari1
 
PPT KOMKES .pptx
PPT KOMKES .pptxPPT KOMKES .pptx
PPT KOMKES .pptx
FikriAnshari4
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
ashrafkhairulAzam
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
AdePutraTunggali
 
Model model komunikasi
Model model komunikasiModel model komunikasi
Model model komunikasi
Willy Sinaga
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
Diana Amelia Bagti
 
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasiModel komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
violaputrilutfiah
 
Model komunikasi
Model komunikasiModel komunikasi
Model komunikasi
fannyseptari
 
Model_Komunikasi_Tugas_PPT.pptx
Model_Komunikasi_Tugas_PPT.pptxModel_Komunikasi_Tugas_PPT.pptx
Model_Komunikasi_Tugas_PPT.pptx
primadhonaqyu
 
Karateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massaKarateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massa
Muchlis Soleiman
 
05 Komunikasi
05 Komunikasi05 Komunikasi
05 Komunikasi
WanBK Leo
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina44
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
gilang muharam
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
Diana Amelia Bagti
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Salma Van Licht
 
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
AdeaWahyucahyani
 
Komunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasiKomunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasi
Salma Van Licht
 

Ähnlich wie Model - Model Komunikasi Massa (20)

20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
 
PPT KOMKES .pptx
PPT KOMKES .pptxPPT KOMKES .pptx
PPT KOMKES .pptx
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Model model komunikasi
Model model komunikasiModel model komunikasi
Model model komunikasi
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
 
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasiModel komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
 
Model komunikasi
Model komunikasiModel komunikasi
Model komunikasi
 
Model_Komunikasi_Tugas_PPT.pptx
Model_Komunikasi_Tugas_PPT.pptxModel_Komunikasi_Tugas_PPT.pptx
Model_Komunikasi_Tugas_PPT.pptx
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
Karateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massaKarateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massa
 
05 Komunikasi
05 Komunikasi05 Komunikasi
05 Komunikasi
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
pembahasan
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
 
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
 
Komunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasiKomunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasi
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 

Mehr von iwan setiawan

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
iwan setiawan
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
iwan setiawan
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
iwan setiawan
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
iwan setiawan
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
iwan setiawan
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
iwan setiawan
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
iwan setiawan
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
iwan setiawan
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
iwan setiawan
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
iwan setiawan
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
iwan setiawan
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
iwan setiawan
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
iwan setiawan
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
iwan setiawan
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
iwan setiawan
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
iwan setiawan
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
iwan setiawan
 

Mehr von iwan setiawan (20)

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
 

Kürzlich hochgeladen

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
arielardinda2
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 

Model - Model Komunikasi Massa

  • 1. Model - Model Komunikasi Massa Disusun oleh : Iwan Setiawan SE, M.I.Kom Kontak@BungIwan.com 0818 799 543
  • 2. Pada dasarnya, komunikasi tidak hanya sekadar alat untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada sasaran, tetapi komunikasi juga berarti “makna" dan proses. Ketika seseorang mengirimkan pesan, sebenarnya ada "makna" yang terkandung di dalamnya yang diharapkan dimengeti oleh sasaran komunikasi tersebut. Karena ada pengiriman pesan yang berupa "makna” kepada sasaran, komunikasi juga merupakan sebuah proses yang mengaitkan banyak pihak.
  • 3. Ketika kita membicarakan komunikasi antarpersona, pihak yang terlibat dalam proses komunikasi ini lebih terbatas. Jika dikaitkan dengan unsur komunikasi, paling tidak komunikasi itu hanya melibatkan komunikator, pesan, penerima, dan umpan balik. Akan tetapi, jika kita membicarakan komunikasi massa, ada banyak hal yang terkait, mulai dari apa yang disebut dalam komunikasi antarpersona di atas juga ada pesan, gatekeeper, jumlah audience, dan penggunaan media massa sebagai saluran. Dengan demikian, gangguan yang memengaruhi pesan yang disampaikan lebih kompleks dibandingkan dalam komunikasi antarpersona.
  • 4. Model – Model Komunikasi Massa diantaranya • Model Alir Dua Tahap • Model Alir Banyak Tahap • Model Melvin De Fleur • Model Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble • Model HUB • Model Black dan Whitney • Model Bruce Westley dan Malcom McLean • Model Maletzke • Model Bryant dan Wallace
  • 5. A. Model Alir Dua Tahap Model ini pertama kali di perkenalkan oleh Paul Lazarfeld, Bernard Berelson, dan H. Gaudet dalam People Choice (1944). Dalam penelitian mereka ditemukan bahwa pesan media massa sangat kecil dalam mempengaruhi calon presiden yang dipilih oleh masyarakat. Mereka lebih banyak dipengaruhi oleh para pemimpin opini (opinion leader). Jadi, media massa membawa pengaruh pada pemimpin opini, sedangkan pemimpin opini mempengaruhi pendapat pengikutnya yang bersifat antar pribadi (Josep A. Devito, 1997).
  • 6. Dalam model ini diterangkan bahwa media massa tidak langsung mempengaruhi audience, tetapi melalui peran- taraan pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah pemimpin opini/pemuka pendapat tersebut. Model ini didasari oleh bukti bahwa efek media massa terbatas, bahwa masyarakat menerima terpaan media massa secara tidak langsung yakni melalui perantaraan. Pengaruh yang mengenai audience tidak disebabkan oleh terpaan media massa, tetapi pihak lain. Jadi, pemimpin opini di sini berfungsi sebagai penerusan pesan-pesan media massa. Bahkan, pesan-pesan yang diterima audience sudah diinterpretasikan oleh para pemimpin opini tersebut,
  • 7. Model ini sangat sederhana. Kelemahan model ini adalah hanya mengamati alir pesan yang disiarkan media massa dansampai ke audience. Model ini juga tidak menunjukkan bagaimana dampak media massa terhadap perilaku audience. Sebab,semua perubahan berasal dari interpretasi pemimpin opinimeskipun pesan-pesan yang disampaikannya berasal dari media massa. Beberapa studi yang ikut memberi andil bagi munculnya model alir dua tahap ini antara lain: 1) Studi Decatur oleh Elihu Katz dan Paul Lazarfeld (1955) tentang Keputusan-Keputusan Konsumen; 2) Studi Elmira oleh Bernard Berelson(1954) dan kawan- kawan tentang Perilaku Voting; 3) StudiRovere oleh Robert K Merton (1949) tentang KepemimpinanOpini dalam Masyarakat Pedesaan.
  • 8. B. Model Alir Banyak Tahap Model ini mengatakan bahwa ada hubungan timbal balik dari media ke khalayak (yang juga berinteraksi satu sama lain), kembali ke media, kemudian kembali lagi ke khalayak dan seterusnya. Melalui model alir banyak tahap, pemirsa menerima pesan pesan media massa bisa secara langsung ataupun tidak. Tidak langsung berarti mereka menerima pesan-pesan dari media massa melalui pemimpin opini atau kontak langsung dengan media massa. Bahkan individu bisa mendapatkan informasi dari individu yang lain.
  • 9. Misalnya, seorang individu menerima pesan melalui pemimpin opininya (setelah disebarkan melalui kelompok), kemudian individu itu mencari informasi lain dari lain. Atau juga seorang individu menerima pesan dari kelompoknya, tetapi ia juga bisa mendapatkan infor-masi lain dari kelompok yang lain pula. Model alir multitahap lebih akurat dalam menjelaskan apa yang terjadi dalam pembentukan opini dan sikap. Model ini penting untuk mengilustrasikan bahwa setiap orang dipengaruhi oleh media massa itu sendiri atau komunikasi antar pribadi, bahkan mempengaruhi media massa dan orang lain
  • 10. C. Model Melvin De Fleur Banyak model komunikasi massa dibuat dan dikembang. kan secara berbeda satu sama lain. Hal ini sangat tergantung pada lingkup sosial, latar belakang keilmuwan, dan tujuan dibuatnya model. Satu di antara model yang bisa dikemukakan adalah milik Melvin De Fleur yang pernah dikemukakannya dalam buku Theories of Mass Communication (1982).
  • 11. Dalam model De Fleur, sumber dan pemancar tidak berada di satu posisi. Baginya, antara sumber dengan pemancar berbeda tahapannya dalam aktivitas komunikasi massa. Saluran menjadi media massa yang mampu menyebarkan pesan-pesan yang dikemukakan sumber. Sementara itu, fungsi penerima pesan adalah sebagai orang yang dikenai sasaran pesan yang disebarkan dan penginterpretasi pesannya. Tujuannya adalah mengatan pesan dan memberi mereka interpretasi penerima. Hal ini sama dengan fungsi otak. Umpan balik adalah respons dari tujuan kepada sumber.
  • 12. Model ini menekankan fakta bahwa gangguan boleh mencampuri banyak hal dalam proses komunikasi massa dan tidak sema-mata diidentifikasi dengan saluran atau media. Titik tekan utama model De Fleur ini adalah untuk mencapai berbagai pengertian makna pesan antara sumber dengan tujuan.
  • 13. D. Model Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble Model komunikasi massa yang dikemukakan oleh Gamble dan Gamble bisa dijadikan sebagai alat untuk membedakannya dengan model komunikasi secara umum. Peralatan media massa menjadi alat utama yang harus ada dalam komunikasi massa. Media massa telah memperluas pikiran dan perasaan manusia (baik individu maupun kelompok). Di sini media telah berperan untuk melayani semua kepentingan komunikasi manusia.
  • 14. Jika diringkas, sumber pesan mengalirkan pesan yang diedit" oleh penapis informasi. Kemudian pesan tersebut disebarkan melalui peralatan media massa, lalu diterima oleh audience. Proses penerimaan pesan yang dilakukan oleh audience dipengaruhi oleh berbagai gangguan. Alur pesan selanjutnya, audience memberikan umpan balik pada pengirim pesan melalui berbagai macam saluran.
  • 15. E. Model HUB Cobalah pergi ke pinggir kolam. Setelah itu, lemparkan kerikil atau batu ke dalam kolam dan amatilah. Setelah batu dijatuhkan, akan terbentuk gelombang dari pusat lemparan batu menuju keluar. Gelombang itu lambat laun semakin melemah, menyebar dengan gelombang yang semakin renggang. Di saat air menuju ke luar (menjauh dari pusat lemparan batu) bersama gelombang, ada air yang masuk lagi ke pusat ketika kita melemparkan batu tersebut.
  • 16. Analogi melempar batu tersebut bisa menggambarkan model komunikasi massa HUB. Model ini dikemukakan oleh Ray Eldon Hiebert, Donald F. Ungrait, dan Thomas W. Bohn, HUB sendiri berarti Hiebert Ungrait Bohn. Model ini bisa dikatakan lebih komplit. Model komunikasi massa HUB Model Komunikasi massa HUB adalah model lingkaran yang dinamis dan berputar terus menerus. Model HUB adalah model lingkaran konsentris yang bergetas sebagai sebuah rangkaina proses aksi – reaksi. Komunikator menyebarkan pesan keluar dibantu oleh pengeras media dengan tujuan agar pesan yang di keluarkan sejelas dan selengkap mungkin.
  • 17. F. Model Black dan Whitney Model ini kurang begitu detail menampilkan elemen- elemen dalam komunikasi massa, misalnya model ini tidak memberikan peranan gatekeeper sebagai penapis atau palang pintu informasi. Hal ini sangat berbeda dengan model lainnya yang menekankan adanya gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Namun sebenarnya, model sederhana ini dapat memudahkan untuk memahami proses alur pesan yang berjalan.
  • 18. Akan tetapi, terlepas dari kekurangan yang menyertainya, model Black dan Whitney telah menggambarkan proses dalam komunikasi massa. Paling tidak, penggagas model ini memasukkan seorang sumber yang dengan sengaja ingin mempengaruhi mass audience (sebagai salah satu ciri komunikan dalam komunikan), pesan yang berpeluang mengalami gangguan atau keuduhan karena memakai saluran media massa, audience itu sendiri yang beragam minat dan kepentingan dalam memanfaatkan pesan-pesan media massa dan umpan balik yang tertunda dan multiefek karena pesan tersebut ditanggapi secara berum oleh audience satu sama lain, sehingga akan memunculkan efek yang berlainan satu sama lain.
  • 19. G. Model Bruce Westley dan Malcom McLean Model yang dibangun oleh Westley dan McLean ini sangat menekankan peran gatekeeper dalm proses komunikasi massa. Apa yang dikemukakan oleh Westley dars McLean menjadi salah satu bentuk dalam komunikasi massa. Namun bentuknya berbeda dengan model model yang lain. Dengan melihat model tersebut, posisi seorang reporter dengan seorang editor berbeda.
  • 20. Meskipun dalam praktiknya demikian, keduanya bisa menambah dan mengurangi suatu fakta yang disajikan. Reporter, misalnya sebenarnya dengan liputannya telah membuat tulisan yang disesuaikan dengan keadaan dirinya. Ini jelas peran gatekeeping, tetapi dua orang itu membedakan. Model tersebut seolah menekankan kedudukan antara reporter dan editor terpisah. Padahal dalam kajian komunikasi masa keduanya adalah komunikator (wakil dari Lembaga media massa). Tidak perlu dirisaukan perbedaan model lain dengan yang sudah disebutkan di bagian awal, yang jelas model itu tetap bisa menggambarkan proses komunikasi mama. Bisa jadi, Westley dan McLean hanya mencoba membuat model lebih detail.
  • 21. H. Model Maletzke Model yang dikemukakan oleh ilmuwan Jerman Maletzke (1963) ini, di awal perkembangannya secara sederhana menggambarkan peta media massa "bawah tanah” di Berlin. Jika dilihat sekilas, model komunikasi massa ini sangat rumit. Akan tetapi, jika diperhatikan secara saksama justru lebih sederhana. Model ini merupakan pengembangan dari model umum komunikasi yang sering dinamakam Communicator (C), Medium (M), dan Receiver (R). Bahkan jika diperhatikan hampir menyerupai model Berlo (Model S- M-C-R).
  • 22. Tidak banyak keistimewaan model Maletzke ini. Bahkan model ini terlalu detail sehingga justru kelihatan sangat umum. Misalnya, bagaimana lingkungan komunikator berpengaruh terhadap apa yang akan disiarkan dan apa yang terjadi pada diri penerima pesannya. Berikut ini disajikan model komunikasi massa dari Maletzke.
  • 23. I. Model Bryant dan Wallace Model dari Bryan dan Walllace ini khas untuk mengamati model arus pesan dalam media radio dan televisi. Misalnya, ada pesan yang disebarkan dengan memakai peralatan pengeras suara (yang berkait erat dengan unit- unit lainnya) dan di sisi lain ada pendengar yang juga berkaitan erat dengan unit-unit yang mengitari pendengar.
  • 24. Ada juga umpan balik yang dilakukan pendengar kepada komunikator. Baik komunikator maupun pendengar memiliki seperangkat nilai, motivasi, perasaan, sikap tertentu yang berasal dari lingkungannya dan memengaruhi proses penerimaan serta penyebaran pesan- pesannya. Secara khusus, model ini tidak memasukkan gatekeeper dalam proses peredaran pesan. Oleh karena itu, model ini bisa dikatakan masih terlalu umum di dalam menggambarkan model komunikasi massa. Sebab, sebagaimana kita ketahui gatekeeper adalah hal yang mutlak harus ada dalam salurankomunikasi masa yang merupakan elemen utamanya.
  • 25. TERIMAKASIH Iwan Setiawan SE, M.I.Kom BungIwan.com 0818 799 543