SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ALAT PENGANGKAT BERAT :
DEREK UAP, ALAT PENGANGKAT MOBIL, DAN KRAN HIDROLIK
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pesawat Angkat
yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd
Oleh
Kelompok E Offering A3 :
Rizki Andy Syahputra (120511427441)
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas (120511427455)
Surya Firmansyah (120511427436)
Tegar Satrio Putro (120511427462)
Tri Widodo (120511403279)
Zaim Zarkasi (120511403283)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
Maret 2014
SELASA 1-2
21
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, inayah, dan hidayah-Nya, karena hanya dengan karunia-Nya itulah
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Tugas makalah ini dikerjakan dalam rangka memenuhi tugas Matakuliah
Pesawat Angkat di program studi S-1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik
Mesin FT UM yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd.
Teselesaikannnya tugas makalah ini telah melibatkan berbagai pihak. Untuk
sumbang saran yang konstruktif yang telah diberikan, penulis patut
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Purnomo, M.Pd selaku dosen matakuliah Pesawat Angkat
yang telah membimbing selama proses pembelajaran,
2. Teman – teman offering A3 yang yang telah berpartisipasi dalam proses
pembelajaran,
3. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung
terselesaikannya makalah ini.
Semoga atas bantuan moril dan materiil tersebut, Allah SWT senantiasa
melimpahkan kekuatan dan petunjuk – Nya sebagai amal sholeh dan senantiasa
mendapat balasan karunia yang berlimpah dari – Nya.
Malang, Maret 2014
Penyusun
i
20
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2. Tujuan Penulisan ……………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Derek Uap ……………………………………………………… 2
2.2. Alat Pengangkat Mobil ………………………………………… 5
2.3. Kran Hidrolik …………………………………………………... 7
2.4. Contoh Soal ……………………………………………………. 11
BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 16
DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………. 17
.
ii
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi sekarang ini mutlak dipergunakan oleh manusia dalam
memasuki dunia yang semakin pesat akan tuntutan yang tidak henti-hentinya.
untuk itu dibutuhkan suatu alat pesawat pengangkat sebagai sarana untuk
mempermudah dan menjadikan proses tersebut menjadi lebih efisien. Pesawat
pengangkat dipergunakan untuk memindahkan beban di lapangan atau di ruangan
baik bagian departemen industri, gedung-gedung bertingkat dan pada areal
pembangunan yaitu pada tempat-tempat penumpukkan bahan dan sebagainya.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, pesawat angkat juga
mengalami kemajuan sesuai dengan kebutuhan baik berupa bentuk perabot
pengangkat fleksibel, sistem puli, sproket, drum, dan alat tambahan penanganan
muatan. Dalam kemajuan teknologi sekarang ini ada alat yang beroperasi dengan
menggunakan sistem elektrik atau komputer.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, serta perhitungan pada derek uap.
2. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, serta perhitungan pada alat
pengangkat mobil.
3. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, serta perhitungan pada kran
hidrolik.
Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan
Karya Tulis Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2010).
1
20
BAB II
PEMBAHASAN
Mesin pengangkat berat merupakan suatu sistem peralatan yang digunakan
untuk mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain,
dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas.
2.1. Derek Uap
A. Pengertian Derek Uap
Derek uap atau lir uap adalah sejenis lir yang memakai tenaga uap untuk
mengangkat suatu beban. Derek uap ini bisanya digunakan pada kapal uap. Derek
uap ini digunakan untuk mengangkut barang-barang atau peti kemas yang sangat
berat untuk dinaikkan ke atas kapal.
B. Gambar Derek Uap
Keterangan:
A = Silinder mesin uap
B = batang torak
C = kepala silang
E = Batang pendorong
F = Engkol
G = Poros gulung
H = Poros engkol
K = poros penghantar berganda
M = Poros tabal
R = penggandeng
S = penggandeng
T = penggandeng
I, II, III, IV, V dan VI adalah roda
gigi.
2
Kedua engkol membentuk sudut 900
maksud dan tujuannya adalah supaya
mesin mudah dijalankan. Lir tersebut dapat dihubungkan dengan dihubungan
tunggal maupun dihubungan ganda.
C. Kegunaan Derek Uap
Dalam kapal niaga (perdagangan) selalu dilengkapi dengan erek yang
dahulu menggunakan tenaga uap. Adapun kegunaan dari Derek uap adalah
sebagai berikut.
a. Sebagai penarik jangkar beserta rantainya mekipun jangkar tersebut
tertancap didasar laut.
b. Menarik rantai maupun melepas rantai dalam waktu bersamaan.
c. Menarik peti kemas dan barang-barang lainnya ke dalam dek kapal.
D. Perhitungan Derek Uap
1. Derek Uap Tunggal
Penyambungan pada S hubungkan, sedangkan penyambungan pada R
dan T dilepas.
a. Kita misalkan gaya kuda mesin terebut adalah N, berarti daya mesin
(Pm) tersebut adalah 75.N kgm/detik.
b. Poros engkol H berputar sebanyak n putaran/menit.
c. Roda gigi I berputar sebanyak n putaran/menit
d. Perhitungan putaran roda gigi II: (RG2)
RG2 =
t1
t2
x n (putaran/menit)
e. Perhitungan putaran roda gigi III: (RG3)
RG3 =
t1
t2
x
t2
t3
n =
t1
3
x n (putaran/menit)
f. Perhitungan putaran roda gigi IV: (RG4)
RG4 =
t1
t3
x
t3
t4
n =
t1
t4
x n (putaran/menit)
g. Perhitungan putaran poros tabal: (Pt)
Pt =
t1
t4
x n (putaran/menit)
h. Perhitungan kecepatan aliran tabal: (Vt)
Vt = π x D x
t1
t4
x n (meter/menit)
3
20
i. Daya beban
Pb =
L x π x D x t1x n
t4 x 60
(kgm/detik)
j. Berat benda (L)
Daya beban = Daya mesin
L x π x D x t1x n
t4 x 60
= 75. N
L =
75 x N x t4 x 60
π x D x t1 x n
(kg)
2. Derek Uap Ganda
Penyambungan pada R dan T di hubungkan, sedangkan
penyambungan pada S dilepas.
a. Kita misalkan gaya kuda mesin terebut adalah N, berarti daya mesin
tersebut adalah 75.N kgm/detik.
b. Poros engkol H berputar sebanyak n putaran/menit
c. Roda gigi V berputar sebanyak n putaran/menit
d. Perhitungan putaran roda gigi VI: (RG6)
𝑹𝑮 𝟔 =
𝒕 𝟓
𝒕 𝟔
𝒙 𝒏 (putaran/menit)
e. Perhitungan putaran roda gigi III: (RG3)
𝑹𝑮 𝟑 =
𝒕 𝟓
𝒕 𝟔
𝒙 𝒏 (putaran/menit)
f. Perhitungan putaran roda gigi IV: (RG4)
𝑹𝑮 𝟒 =
𝒕 𝟓
𝒕 𝟔
𝒙
𝒕 𝟑
𝒕 𝟒
𝒙 𝒏 (putaran/menit)
g. Perhitungan putaran poros tabal: (Pt)
𝑷 𝒕 =
𝒕 𝟓
𝒕 𝟔
𝒙
𝒕 𝟑
𝒕 𝟒
𝒙 𝒏 (putaran/menit)
h. Perhitungan kecepatan aliran tabal: (Vt)
𝑽𝒕 =
𝝅 𝒙 𝑫 𝒙 𝒕 𝟓 𝒙 𝒕 𝟑 𝒙 𝒏
𝒕 𝟔 𝒙 𝒕 𝟒 𝒙 𝟔𝟎
(meter/menit)
i. Daya beban
Pb =
L x π x D x t5x t3x n
t6 x t4 x 60
(kgm/detik)
j. Berat benda (L)
Daya beban = Daya mesin
L x π x D x t5x t3x n
t6 x t4 x 60
= 75. N sehingga L =
75 x n x t6 x t4 x 60
π x D x t5x t3x n
(kg)
4
21
2.2. Alat Pengangkat Mobil
A. Pengertian Alat Pengangkat Mobil
Dalam perbaikan bodi kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan
berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Peralatan hidrolik yang sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat
mobil (car lift).
Car lift juga merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan
keleluasaan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara
leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang
ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah
kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan (Kurniawan, tanpa tahun _
1). Car lift hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena disamping
harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas.
B. Prinsip Kerja Alat Pengangkat Mobil
Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang sama dengan
dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang
pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan antara
luas penampang kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang
dihasilkan pada pipa berpenampang besar dan dapat digunakan untuk mengangkat
mobil. Mesin hidrolik pengangkat mobil bekerja saat udara dialirkan oleh
kompresor mengalir dan menekan ruang minyak yang ditanam di bawah tanah.
Minyak di dalam ruangan tersebut akan tertekan dan mendorong torak ke atas
sehinga mobil akan terangkat ke atas.
Alat pengangkat mobil seperti gambar di bawah ini menggunakan sebuah
kompresor untuk menghasilkan udara pampat. Udara pampat dari kompresor
masuk ke dalam pipa C melalui cerat A kemudian masuk ke dalam tempat minyak
D. Tempat minyak itu ditanam di dalam tanah. Di dalam ruang itu, minyak akan
tertekan oleh udara pampat. Minyak yang tertekan akan masuk ke dalam silinder
G. karena tekanan dari minyak itu, maka torak H akan terangkat dan dengan
demikian mobil yang diletakkan di atas torak itupun ikut terangkat.
Untuk menurunkan mobil tersebut, cerat A ditutup dan cerat B dibuka.
Udara pampat akan keluar dari tempat minyak D melalui pipa C dan cerat B.
5
20
dengan demikian tekanan dalam tempat minyak D akan berkurang sehingga torak
H akan menurun perlahan (Purnomo, 1997 : 80).
C. Perhitungan pada Alat Pengangkat Mobil
Prinsip kerja alat pengangkat mobil ini merupakan penerapan dari Hukum
Pascal. Bunyi Hukum Pascal "Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam
ruang tertutup diteruskan tanpa berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding
bejana" (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2008 : 210).
Persamaan yang berlaku pada alat pengangkat mobil yaitu perbandingan
gaya yang diberikan untuk mengangkat beban pada dongkrak sama dengan
perbandingan luas silinder tekan dengan luas silinder beban.
6
i
21
Dalam perhitungan sebagai berikut:
𝑷 =
𝑭
𝑨
𝒂𝒕𝒂𝒖
𝑭 𝟏
𝑨 𝟏
=
𝑭 𝟐
𝑨 𝟐
Keterangan:
P = besarnya tekanan (kg/cm2
)
F1 = gaya tekan/gaya yang digunakan untuk mengangkat beban (kg)
F2 = berat beban (kg)
A1 = luas penampang silinder tekan (cm2
)
A2 = luas penampang silinder beban (cm2
)
2.3. Kran Hidrolik
A. Pengertian Kran Hidrolik
Pada dasarnya pemilihan pesawat pengangkat yang akan direncanakan harus
disesuaikan dengan penggunaan serta kemampuan operasionalnya, karena
pesawat angkat ini digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban-beban
dengan kapasitas angkat 25 ton, serta daerah operasi yang berbeda maka sesuai
dengan keperluan ini dipakai kran hidrolik yang dapat diatur jangkauannya
(Saptono, 2008 : 8).
Kran hidrolik merupakan salah satu peralatan yang sangat dibutuhkan pada
proyek-proyek konstruksi maupun rekonstruksi semacam ini. Luasnya pemakaian
kran hidrolik dalam dunia konstruksi membuat orang semakin memikirkan cara
meningkatkan daya guna alat ini pada pemakaiannya.
Secara umum pemilihan tipe pesawat pengangkat didasari atas beberapa
pertimbangan, diantaranya :
1. Dapat dioperasikan pada berbagai tempat, seperti : pelabuhan, pabrik,
industri, serta pembangunan gedung bertingkat.
2. Dapat dioperasikan dengan cepat dan mudah dikendalikan.
3. Sangat sesuai digunakan untuk tujuan komersil, karena kapasitas angkat
dan jangkauan operasionalnya bervariasi.
Selain digunakan pada proyek konstruksi seperti pembuatan jalan,
pembuatan bendungan, saluran air, bangunan bertingkat, daerah pertambangan,
penanganan sarana dan prasarana yang hancur akibat bencana alam. Alat ini juga
secara luas mampu mengerjakan sangat banyak pekerjaan yang berbahaya dan
biasanya menimbulkan kecelakaan bila dikerjakan oleh tenaga manusia secara
7
20
manual. Kecepatan yang relatif lebih tinggi juga merupakan tersendiri dalam
penggunaan alat ini.
Untuk memudahkan pengendalian pada proses operasionalnya, kran ini
menggunakan sistem hidrolik. Keuntungan dari penggunaan, sistem hidrolik
adalah :
1. Sistem kontrol otomatis, sehingga memudahkan dalam pengoperasian.
2. Dapat memindahkan bahan/material tanpa mengubah arah dan posisi
kran hidrolik.
Dalam keunggulan ini, kran hidrolik ditunjang oleh komponen-komponen
yang harus sesuai dalam pemilihan pemakaiannya. Pemilihan komponen ini
didasarkan pada perhitungan teknis dan analisis praktis pada pembangunannya.
Salah satu komponen penting dalam peningkatan daya guna kran hidrolik ini
adalah tali sebagai komponen penting dalam peningkatan daya guna kran hidrolik.
Kran hidrolik ini adalah sebagai komponen untuk mengangkat material / benda
pada pekerjaan yang dihadapi.
Kerugian dari penggunaan sistem hidrolik ialah :
1. Biaya pemeliharaan yang sangat tinggi, karena memerlukan suku cadang
yang hanya diperoleh dari perusahaan pembuatnya.
2. Daya dari sistem mekanis motor penggerak, apabila motor penggerak
tidak dapat beroperasi/rusak maka hidrolik tidak dapat beroperasi.
8
21
B. Prinsip Kerja Kran Hidrolik
Pada dasarnya kran ini menggunakan sebuah mesin baik untuk gerak maju
ataupun gerak mundurnya, serta pergerakan seluruh mekanisme angkatnya. Untuk
keperluan gerak maju, kran ini mempunyai 6 tingkatan kecepatan ditambah 1 unit
gerak mundur. Pada pengoperasiannya kran ini menggunakan pompa hidrolik
yang digerakkan oleh poros yang ditransmisikan dari motor (engine).
Adapun gerakan-gerakan utama dari kran ini adalah :
1. Gerak maju dan gerak mundur (Traction/Retraction Motion)
Bila kran ini dipergunakan hanya untuk beroperasi (bergerak), maka tuas
pemindah kecepatan dioperasikan melalui perantara roda gigi pada
sistem transmisinya.
2. Gerak naik/turun (Hoisting Motion)
Untuk mengangkat dan menurunkan beban, pertama kita akan
operasikan melalui tuas baik untuk keperluan mengangkat maupun
menurunkan beban, sehingga fluida bekerja melalui pompa yang
dikontrol melalui katub kontrol. selanjutnya fluida tersebut
menggerakkan hidrolik dengan perantara roda gigi, maka drum
penggulung menggulung tali yang menyebabkan naik atau turunnya
beban.
3. Gerak memperpanjang dan memperpendek boom teleskopis
Dengan mengoperasikan tuas kontrol, maka fluida kerja dari pompa dan
katub kontrol mengalir masuk ke silinder boom, sehingga boom dapat
bergerak sesuai dengan yang diinginkan.
4. Gerak mengangkat dan menurunkan boom (elevating boom)
Untuk gerak ini dilakukan melalui tuas kontrol dan katub kontrol
meneruskan media kerja (fluida) keadaan silinder angkat (elevating
cylinder) yang kemudian diteruskan ke booster, sehingga boom tersebut
dapat diubah sudut angkatnya sesuai dengan yang diinginkan.
5. Gerak naik turun penyangga kran (jack cylinder motion)
Melalui tuas kontrol yang dioperasikan, fluida dari pompa akan
diteruskan ke dongkrak silinder yang akan menggerakkan (naik/turun)
penyangga kran ini.
9
20
(Universitas Sumatera Utara, 2010 : 10).
C. Perhitungan pada Kran Hidrolik
Dengan gaya K dapat dipompakan zat cair ke bawah silinder B. Karena itu,
tegangan dimana zat cair yang diperlukan, ditentukan oleh berat beban G pada
silinder B tersebut. Besarnya tekanan yang dimaksud adalah :
𝑃 =
𝐹
𝐴
=
𝑮
𝟏
𝟒
. 𝝅. 𝒅 𝟏
𝟐
𝑘𝑔
𝑐𝑚2
Zat cair dengan tekanan tersebut akan mengalir ke dalam silinder C, apabila
penutup D dibuka. Sehingga silinder C didorong ke atas dengan gaya sebesar :
𝑲 𝒕 = 𝑷 𝑿
𝟏
𝟒
. 𝝅. 𝒅 𝟐
𝟐
𝑘𝑔
=
𝐺
1
4
. 𝜋. 𝑑1
2
𝑋
1
4
. 𝜋. 𝑑2
2
𝑲 𝒕 = 𝑮 𝑿
𝒅 𝟐
𝟐
𝒅 𝟏
𝟐
(𝒌𝒈)
Sesuai dengan kerek-kerek biasa, disini berat beban yang dapat diangkat
adalah 𝐿 =
1
2
𝐾𝑡, apabila gesekan-gesekan pada piringan diabaikan. Namun jika
pada kerek-kereknya ditentukan koefisien geseknya (m), maka 𝐾𝑡 = 𝑆1 + 𝑆2,
dimana 𝑆3 = 𝑚. 𝐿, 𝑆2 = 𝑚. 𝑆3 = 𝑚2
𝐿, 𝑆1 = 𝑚. 𝑆2 = 𝑚3
𝐿, sehingga :
𝐾𝑡 = 𝑚3
𝐿 + 𝑚2
𝐿 = 𝐿(𝑚3
+ 𝑚2
)
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐿 =
𝐾𝑡
𝑚3+𝑚2
10
21
Udara dari kompresor yang telah masuk ke dalam tempat minyak D juga
dapat dialirkan ke dalam sebuah silinder G melalui jerat P. Silinder G mempunyai
sebuah torak H. Karena tekanan dari minyak yang merambat tadi, maka torak H
akan terangkat. Pada bagian atas torak dipasang sebuah kerek K dengan satu
ujung tali kerek diikat ke bawah, dan ujung lainnya melalui 3 buah kerek yang
kita namakan K, M, dan N.
Jika luas silinder G, F dan tekanan udara pampat P, maka gaya yang
menekan torak ke atas sebesar :
𝐹 = 𝑝
𝑘𝑔
𝑐𝑚2
𝑋 𝐹 𝑐𝑚2
= (𝑘𝑔)
Jadi, tali I ditarik ke atas oleh gaya tadi, sedangkan tali II ditarik ke bawah
juga oleh gaya tadi (Purnomo, 1997 : 81).
2.4. Contoh Soal
1. Sebuah lir uap dilengkapi dengan dua buah silinder mesin uap. Garis
tengah masing-masing silinder mesin 20cm. panjang langkah torak 35cm.
Tekanan uap rata-rata 3kg/cm2
. Poros engkol berputar 180 putaran/menit.
Roda gigi pada poros engkol mempunyai 20 buah gigi. Roda gigi pada
pada poros penghantar berganda masing-masing mempunyai 50 dan 20
buah gigi. Roda gigi pada poros tabal mempunyai 100 buah gigi. Garis
tengah tabal 54cm dan tebal tali 2cm.
Hitunglah:
11
20
a. Kecepatan gerak beban jika: 1. Dihubungkan tunggal
2. Dihubungkan berganda
b. Berat beban jika : 1. Dihubungkan tunggal
2. Dihubungkan berganda
Jawab:
Perhitungan daya mesin
 Luas silinder mesin
¼ x π x D2
= ¼ x π x 20 = 314 cm2
 Gaya uap yang mendorong torak mesin
= tekanan uap rata-rata x luas silinder mesin
= 3 x 314 = 942 kg
 Panjang langkah torak
35cm = 0,35m
 Kerja uap dalam silinder
942 x 0,35 (kgm)
 Karena mesin uap bekerja ganda maka:
942 x 0,35 x 2 = 659,4 kgm
 Dengan putaran poros engkol 180 permenit maka daya mesin:
659,4 x 180 kgm/menit
 Untuk dua buah silinder
659,4 x 180 x 2 kgm/menit
 Dengan efisiensi gaya 60% maka:
659,4 x 180 x 2 x 0,6 kgm/menit
 Jadi daya mesin tersebut adalah:
𝑷 𝒎 =
𝟔𝟓𝟗,𝟒 𝐱 𝟏𝟖𝟎 𝐱 𝟐 𝐱 𝟎,𝟔
𝟔𝟎
(kgm/detik)
 Daya mesin dalam Hp (daya kuda)
𝑷 𝒎 =
𝟔𝟓𝟗,𝟒 𝐱 𝟏𝟖𝟎 𝐱 𝟐 𝐱 𝟎,𝟔
𝟔𝟎 𝒙 𝟕𝟓
= 31,65 Hp
a. Hubungan Tunggal
1. Kecepatan gerak beban:
 Poros engkol berputar 180 putaran/menit.
 Putaran tabal (𝐏𝐭) =
t1
t4
𝑥 𝑛 =
20
100
𝑥 180 = 36 putaran/menit
12
21
 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑉𝑏) = 3,14 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃𝑡
= 3,14 x 0,54 x 36
= 61,2 m/menit
= 61,2/60 ≈ 1 m/detik
2. Berat beban:
L x Vb = 75 x Pm
L x 1 = 75 x 31,65 Hp
L = 2373,75 kg
b. Hubungan Ganda
1. Kecepatan gerak beban:
 Poros engkol berputar 180 putaran/menit.
 Putaran Poros ganda =
20
50
𝑥 𝑛 =
20
50
𝑥 180 = 72 putaran/menit
 Putaran tabal (𝐏𝐭) =
20
50
𝑥
20
100
𝑥 𝑛
=
20
50
𝑥
20
100
𝑥 180 = 14,4 putaran/menit
 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑉𝑏 = 3,14 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃𝑡
= 3,14 x 0,54 x 14,4
= 24,3 m/menit
= 24,3/60 ≈ 0,4 m/detik
2. Berat beban:
L x Vb = 75 x Pm
L x 0,4 = 75 x 31,65
L =
75 x 31,65
0,4
L = 5934,5 kg
2. Sebuah alat pengangkat mobil menggunakan sebuah kompresor
menimbulkan tekanan sebesar 3 kg/cm2
. Jika diketahui luas torak
pengangkat sebesar 2,5 m2
tentukan gaya angkat alat tersebut!
Diketahui : P1 = 3 kg/cm2
A2= 2,5 m2
= 25000 cm2
Ditanyakan : F2 (gaya angkat)…..?
13
20
Jawab :
P1 = P2
P1 =
𝐹2
𝐴2
F2 = P1 X A2
= 3 kg/cm2
x 25000 cm2
=75000 kg
3. Sebuah alat pengangkat mobil menggunakan kompresor sebagai
sumber tenaganya. Tentukan gaya minimum yang dibutuhkan (tekanan
minimum kompresor) untuk mengangkat truk sebesar 10 ton jika di
ketahui luas torak 2,5 m2
.
Diketahui :
berat truk = 10 ton=10.000 kg
A2 = 2,5 m2
Ditanyakan : tekanan minimum kompresor (P1)
Jawab :
P1 = P2
P1 =
𝐹2
𝐴2
10.000𝐾𝐺
2,5M2
= 4000 kg/m2
Truck akan mulai terangkat bila tekanan > 4000kg/m2
4. Sebuah kran hidrolik dengan diameter silinder tekan 30 mm dan
diameter silinder pada kerek 40 mm digunakan untuk mengangkat
mobil dengan tekanan sebesar 2
𝑘𝑔
𝑐𝑚2
. Berapa berat mobil yang diangkat
oleh kran hidrolik tersebut jika koefisien gesek pada piringan sebesar
1,04?
Diketahui :
𝑑1 = 30 𝑚𝑚 = 3 𝑐𝑚
𝑑2 = 40 𝑚𝑚 = 4 𝑐𝑚
𝑃 = 2
𝑘𝑔
𝑐𝑚2
𝑚 = 1,04
Ditanyakan : L…?
14
21
Jawab :
𝑃 =
𝐹
𝐴
=
𝐺
1
4
. 𝜋. 𝑑1
2
𝐺 = 𝑃
1
4
. 𝜋. 𝑑1
2
= 200
𝑘𝑔
𝑐𝑚2
1
4
. 3,14 3 𝑐𝑚 2
= 1413 𝑘𝑔
𝐾𝑡 = 𝐺 𝑋
𝑑2
2
𝑑1
2
𝐾𝑡 = 1413 𝑘𝑔 𝑋
(4 𝑐𝑚)2
(3 𝑐𝑚)2
= 1.413 𝑘𝑔 𝑋
16
9
= 2512 𝑘𝑔
𝐿 =
𝐾𝑡
𝑚3 + 𝑚2
𝐿 =
2512 𝑘𝑔
1,043 + 1,042
=
2512 𝑘𝑔
2,21
= 1.136,65 𝑘𝑔
15
20
BAB III
PENUTUP
Peralatan pengangkat bahan digunakan untuk memindahkan muatan di
lokasi atau area, departemen, pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan,
pembongkaran muatan dan sebagainya.
Proses pemindahan ini juga mencakup pada proses pemuatan dan
pembongkaran. Pemindahan beban tersebut dilakukan dengan menggunakan
tenaga yang lebih kecil dari pada beban yang akan dipindahkan.
Untuk kepentingan operasi pemuatan dan pembongkaran, beberapa jenis
pesawat pengangkat dilengkapi dengan peralatan pengangkat beban yang
dioperasikan dengan menggunakan mesin bantu atau dengan cara manual. Pada
proses operasionalnya pesawat pengangkat memiliki gerakan pemindahan beban
dengan gerak tegak (pengangkat vertikal) dan gerak mendatar (pengangkatan
horizontal).
Pesawat pengangkat hanya mengangkat beban dalam jumlah yang terbatas
dan dalam jarak yang terbatas pula yang dilakukan dengan bermacam-macam cara
seperti : gerakan berjalan (Travelling), gerakan berputar (Rotating). Jenis pesawat
angkat yang merupakan alat pengangkat berat ada bermacam-macam, seperti
penghantaran motor listrik, lift listrik, kran listrik dan hidrolik, Derek uap, serta
alat pengangkat mobil.
16
21
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 2010. Perencanaan Tali Kran Hidrolik (Makalah). Sumatera Utara :
Universitas Sumatera Utara.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar untuk Kelas VIII. Jakarta : Balai Pustaka
Purnomo. 1997. Bahan Ajar Pesawat Angkat (Bagi Program S1 Pendidikan
Teknik Mesin FPTK IKIP Malang). Malang : Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Malang.
Saptono. 2008. Prosedur Pengangkatan secara Benar. Jakarta : Gagas Media.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan
Penelitian. Edisi Kelima. Malang : Universitas Negeri Malang.
17

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
Nur Azizah
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
WaQhyoe Arryee
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
NovaPriyanaLestari
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Tezzara Clara Sutjipto
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Satya Hs
 

Was ist angesagt? (20)

Teknik hibridoma
Teknik hibridomaTeknik hibridoma
Teknik hibridoma
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
 
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan Momentum
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 

Ähnlich wie PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik

Ähnlich wie PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik (20)

PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
 
MRT_Kelompok 7 (TBM)_Metode Konstruksi 2022.pdf
MRT_Kelompok 7 (TBM)_Metode Konstruksi 2022.pdfMRT_Kelompok 7 (TBM)_Metode Konstruksi 2022.pdf
MRT_Kelompok 7 (TBM)_Metode Konstruksi 2022.pdf
 
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANAMAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
 
alat berat BOM BOM.pptx
alat berat BOM BOM.pptxalat berat BOM BOM.pptx
alat berat BOM BOM.pptx
 
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump TruckPresentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
SISTEM HIDROLIK
SISTEM HIDROLIKSISTEM HIDROLIK
SISTEM HIDROLIK
 
Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)
Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)
Bagian bagian kendaraan mobil (Detail)
 
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptx
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptxLapangan Terbang Kelompok 1.pptx
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptx
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhan
 
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
 
Aplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparmanAplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparman
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
 
98 193-1-sm
98 193-1-sm98 193-1-sm
98 193-1-sm
 
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwalUNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
 
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUTBAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
 
144061 id-analisis-kekuatan-konstruksi-crane-pedes
144061 id-analisis-kekuatan-konstruksi-crane-pedes144061 id-analisis-kekuatan-konstruksi-crane-pedes
144061 id-analisis-kekuatan-konstruksi-crane-pedes
 
534 1877-1-pb
534 1877-1-pb534 1877-1-pb
534 1877-1-pb
 
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
 

Mehr von Rizqiana Yogi Cahyaningtyas

KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 

Mehr von Rizqiana Yogi Cahyaningtyas (20)

2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas22 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
 
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
 
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan CetakanRPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
 
Presentasi Turbin Air
Presentasi Turbin AirPresentasi Turbin Air
Presentasi Turbin Air
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
Laporan Observasi PLTMH dan PLTS
Laporan Observasi PLTMH dan PLTSLaporan Observasi PLTMH dan PLTS
Laporan Observasi PLTMH dan PLTS
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Portofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi PendidikanPortofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi Pendidikan
 
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut KelapaPerencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
 
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga ListrikRangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes
 
Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi KejuruanRencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
 
Modul Dasar Otomasi
Modul Dasar OtomasiModul Dasar Otomasi
Modul Dasar Otomasi
 
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan MikrometerMakalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
 
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 

PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik

  • 1. ALAT PENGANGKAT BERAT : DEREK UAP, ALAT PENGANGKAT MOBIL, DAN KRAN HIDROLIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pesawat Angkat yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd Oleh Kelompok E Offering A3 : Rizki Andy Syahputra (120511427441) Rizqiana Yogi Cahyaningtyas (120511427455) Surya Firmansyah (120511427436) Tegar Satrio Putro (120511427462) Tri Widodo (120511403279) Zaim Zarkasi (120511403283) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN Maret 2014 SELASA 1-2
  • 2. 21 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, inayah, dan hidayah-Nya, karena hanya dengan karunia-Nya itulah penyusunan makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Tugas makalah ini dikerjakan dalam rangka memenuhi tugas Matakuliah Pesawat Angkat di program studi S-1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin FT UM yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd. Teselesaikannnya tugas makalah ini telah melibatkan berbagai pihak. Untuk sumbang saran yang konstruktif yang telah diberikan, penulis patut menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. Purnomo, M.Pd selaku dosen matakuliah Pesawat Angkat yang telah membimbing selama proses pembelajaran, 2. Teman – teman offering A3 yang yang telah berpartisipasi dalam proses pembelajaran, 3. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung terselesaikannya makalah ini. Semoga atas bantuan moril dan materiil tersebut, Allah SWT senantiasa melimpahkan kekuatan dan petunjuk – Nya sebagai amal sholeh dan senantiasa mendapat balasan karunia yang berlimpah dari – Nya. Malang, Maret 2014 Penyusun i
  • 3. 20 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………… i DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………………………………………………… 1 1.2. Tujuan Penulisan ……………………………………………… 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Derek Uap ……………………………………………………… 2 2.2. Alat Pengangkat Mobil ………………………………………… 5 2.3. Kran Hidrolik …………………………………………………... 7 2.4. Contoh Soal ……………………………………………………. 11 BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 16 DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………. 17 . ii
  • 4. 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi sekarang ini mutlak dipergunakan oleh manusia dalam memasuki dunia yang semakin pesat akan tuntutan yang tidak henti-hentinya. untuk itu dibutuhkan suatu alat pesawat pengangkat sebagai sarana untuk mempermudah dan menjadikan proses tersebut menjadi lebih efisien. Pesawat pengangkat dipergunakan untuk memindahkan beban di lapangan atau di ruangan baik bagian departemen industri, gedung-gedung bertingkat dan pada areal pembangunan yaitu pada tempat-tempat penumpukkan bahan dan sebagainya. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, pesawat angkat juga mengalami kemajuan sesuai dengan kebutuhan baik berupa bentuk perabot pengangkat fleksibel, sistem puli, sproket, drum, dan alat tambahan penanganan muatan. Dalam kemajuan teknologi sekarang ini ada alat yang beroperasi dengan menggunakan sistem elektrik atau komputer. 1.2. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu : 1. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, serta perhitungan pada derek uap. 2. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, serta perhitungan pada alat pengangkat mobil. 3. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, serta perhitungan pada kran hidrolik. Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2010). 1
  • 5. 20 BAB II PEMBAHASAN Mesin pengangkat berat merupakan suatu sistem peralatan yang digunakan untuk mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas. 2.1. Derek Uap A. Pengertian Derek Uap Derek uap atau lir uap adalah sejenis lir yang memakai tenaga uap untuk mengangkat suatu beban. Derek uap ini bisanya digunakan pada kapal uap. Derek uap ini digunakan untuk mengangkut barang-barang atau peti kemas yang sangat berat untuk dinaikkan ke atas kapal. B. Gambar Derek Uap Keterangan: A = Silinder mesin uap B = batang torak C = kepala silang E = Batang pendorong F = Engkol G = Poros gulung H = Poros engkol K = poros penghantar berganda M = Poros tabal R = penggandeng S = penggandeng T = penggandeng I, II, III, IV, V dan VI adalah roda gigi. 2
  • 6. Kedua engkol membentuk sudut 900 maksud dan tujuannya adalah supaya mesin mudah dijalankan. Lir tersebut dapat dihubungkan dengan dihubungan tunggal maupun dihubungan ganda. C. Kegunaan Derek Uap Dalam kapal niaga (perdagangan) selalu dilengkapi dengan erek yang dahulu menggunakan tenaga uap. Adapun kegunaan dari Derek uap adalah sebagai berikut. a. Sebagai penarik jangkar beserta rantainya mekipun jangkar tersebut tertancap didasar laut. b. Menarik rantai maupun melepas rantai dalam waktu bersamaan. c. Menarik peti kemas dan barang-barang lainnya ke dalam dek kapal. D. Perhitungan Derek Uap 1. Derek Uap Tunggal Penyambungan pada S hubungkan, sedangkan penyambungan pada R dan T dilepas. a. Kita misalkan gaya kuda mesin terebut adalah N, berarti daya mesin (Pm) tersebut adalah 75.N kgm/detik. b. Poros engkol H berputar sebanyak n putaran/menit. c. Roda gigi I berputar sebanyak n putaran/menit d. Perhitungan putaran roda gigi II: (RG2) RG2 = t1 t2 x n (putaran/menit) e. Perhitungan putaran roda gigi III: (RG3) RG3 = t1 t2 x t2 t3 n = t1 3 x n (putaran/menit) f. Perhitungan putaran roda gigi IV: (RG4) RG4 = t1 t3 x t3 t4 n = t1 t4 x n (putaran/menit) g. Perhitungan putaran poros tabal: (Pt) Pt = t1 t4 x n (putaran/menit) h. Perhitungan kecepatan aliran tabal: (Vt) Vt = π x D x t1 t4 x n (meter/menit) 3
  • 7. 20 i. Daya beban Pb = L x π x D x t1x n t4 x 60 (kgm/detik) j. Berat benda (L) Daya beban = Daya mesin L x π x D x t1x n t4 x 60 = 75. N L = 75 x N x t4 x 60 π x D x t1 x n (kg) 2. Derek Uap Ganda Penyambungan pada R dan T di hubungkan, sedangkan penyambungan pada S dilepas. a. Kita misalkan gaya kuda mesin terebut adalah N, berarti daya mesin tersebut adalah 75.N kgm/detik. b. Poros engkol H berputar sebanyak n putaran/menit c. Roda gigi V berputar sebanyak n putaran/menit d. Perhitungan putaran roda gigi VI: (RG6) 𝑹𝑮 𝟔 = 𝒕 𝟓 𝒕 𝟔 𝒙 𝒏 (putaran/menit) e. Perhitungan putaran roda gigi III: (RG3) 𝑹𝑮 𝟑 = 𝒕 𝟓 𝒕 𝟔 𝒙 𝒏 (putaran/menit) f. Perhitungan putaran roda gigi IV: (RG4) 𝑹𝑮 𝟒 = 𝒕 𝟓 𝒕 𝟔 𝒙 𝒕 𝟑 𝒕 𝟒 𝒙 𝒏 (putaran/menit) g. Perhitungan putaran poros tabal: (Pt) 𝑷 𝒕 = 𝒕 𝟓 𝒕 𝟔 𝒙 𝒕 𝟑 𝒕 𝟒 𝒙 𝒏 (putaran/menit) h. Perhitungan kecepatan aliran tabal: (Vt) 𝑽𝒕 = 𝝅 𝒙 𝑫 𝒙 𝒕 𝟓 𝒙 𝒕 𝟑 𝒙 𝒏 𝒕 𝟔 𝒙 𝒕 𝟒 𝒙 𝟔𝟎 (meter/menit) i. Daya beban Pb = L x π x D x t5x t3x n t6 x t4 x 60 (kgm/detik) j. Berat benda (L) Daya beban = Daya mesin L x π x D x t5x t3x n t6 x t4 x 60 = 75. N sehingga L = 75 x n x t6 x t4 x 60 π x D x t5x t3x n (kg) 4
  • 8. 21 2.2. Alat Pengangkat Mobil A. Pengertian Alat Pengangkat Mobil Dalam perbaikan bodi kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift). Car lift juga merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan (Kurniawan, tanpa tahun _ 1). Car lift hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena disamping harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas. B. Prinsip Kerja Alat Pengangkat Mobil Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang sama dengan dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan antara luas penampang kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang dihasilkan pada pipa berpenampang besar dan dapat digunakan untuk mengangkat mobil. Mesin hidrolik pengangkat mobil bekerja saat udara dialirkan oleh kompresor mengalir dan menekan ruang minyak yang ditanam di bawah tanah. Minyak di dalam ruangan tersebut akan tertekan dan mendorong torak ke atas sehinga mobil akan terangkat ke atas. Alat pengangkat mobil seperti gambar di bawah ini menggunakan sebuah kompresor untuk menghasilkan udara pampat. Udara pampat dari kompresor masuk ke dalam pipa C melalui cerat A kemudian masuk ke dalam tempat minyak D. Tempat minyak itu ditanam di dalam tanah. Di dalam ruang itu, minyak akan tertekan oleh udara pampat. Minyak yang tertekan akan masuk ke dalam silinder G. karena tekanan dari minyak itu, maka torak H akan terangkat dan dengan demikian mobil yang diletakkan di atas torak itupun ikut terangkat. Untuk menurunkan mobil tersebut, cerat A ditutup dan cerat B dibuka. Udara pampat akan keluar dari tempat minyak D melalui pipa C dan cerat B. 5
  • 9. 20 dengan demikian tekanan dalam tempat minyak D akan berkurang sehingga torak H akan menurun perlahan (Purnomo, 1997 : 80). C. Perhitungan pada Alat Pengangkat Mobil Prinsip kerja alat pengangkat mobil ini merupakan penerapan dari Hukum Pascal. Bunyi Hukum Pascal "Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup diteruskan tanpa berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana" (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2008 : 210). Persamaan yang berlaku pada alat pengangkat mobil yaitu perbandingan gaya yang diberikan untuk mengangkat beban pada dongkrak sama dengan perbandingan luas silinder tekan dengan luas silinder beban. 6 i
  • 10. 21 Dalam perhitungan sebagai berikut: 𝑷 = 𝑭 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑭 𝟏 𝑨 𝟏 = 𝑭 𝟐 𝑨 𝟐 Keterangan: P = besarnya tekanan (kg/cm2 ) F1 = gaya tekan/gaya yang digunakan untuk mengangkat beban (kg) F2 = berat beban (kg) A1 = luas penampang silinder tekan (cm2 ) A2 = luas penampang silinder beban (cm2 ) 2.3. Kran Hidrolik A. Pengertian Kran Hidrolik Pada dasarnya pemilihan pesawat pengangkat yang akan direncanakan harus disesuaikan dengan penggunaan serta kemampuan operasionalnya, karena pesawat angkat ini digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban-beban dengan kapasitas angkat 25 ton, serta daerah operasi yang berbeda maka sesuai dengan keperluan ini dipakai kran hidrolik yang dapat diatur jangkauannya (Saptono, 2008 : 8). Kran hidrolik merupakan salah satu peralatan yang sangat dibutuhkan pada proyek-proyek konstruksi maupun rekonstruksi semacam ini. Luasnya pemakaian kran hidrolik dalam dunia konstruksi membuat orang semakin memikirkan cara meningkatkan daya guna alat ini pada pemakaiannya. Secara umum pemilihan tipe pesawat pengangkat didasari atas beberapa pertimbangan, diantaranya : 1. Dapat dioperasikan pada berbagai tempat, seperti : pelabuhan, pabrik, industri, serta pembangunan gedung bertingkat. 2. Dapat dioperasikan dengan cepat dan mudah dikendalikan. 3. Sangat sesuai digunakan untuk tujuan komersil, karena kapasitas angkat dan jangkauan operasionalnya bervariasi. Selain digunakan pada proyek konstruksi seperti pembuatan jalan, pembuatan bendungan, saluran air, bangunan bertingkat, daerah pertambangan, penanganan sarana dan prasarana yang hancur akibat bencana alam. Alat ini juga secara luas mampu mengerjakan sangat banyak pekerjaan yang berbahaya dan biasanya menimbulkan kecelakaan bila dikerjakan oleh tenaga manusia secara 7
  • 11. 20 manual. Kecepatan yang relatif lebih tinggi juga merupakan tersendiri dalam penggunaan alat ini. Untuk memudahkan pengendalian pada proses operasionalnya, kran ini menggunakan sistem hidrolik. Keuntungan dari penggunaan, sistem hidrolik adalah : 1. Sistem kontrol otomatis, sehingga memudahkan dalam pengoperasian. 2. Dapat memindahkan bahan/material tanpa mengubah arah dan posisi kran hidrolik. Dalam keunggulan ini, kran hidrolik ditunjang oleh komponen-komponen yang harus sesuai dalam pemilihan pemakaiannya. Pemilihan komponen ini didasarkan pada perhitungan teknis dan analisis praktis pada pembangunannya. Salah satu komponen penting dalam peningkatan daya guna kran hidrolik ini adalah tali sebagai komponen penting dalam peningkatan daya guna kran hidrolik. Kran hidrolik ini adalah sebagai komponen untuk mengangkat material / benda pada pekerjaan yang dihadapi. Kerugian dari penggunaan sistem hidrolik ialah : 1. Biaya pemeliharaan yang sangat tinggi, karena memerlukan suku cadang yang hanya diperoleh dari perusahaan pembuatnya. 2. Daya dari sistem mekanis motor penggerak, apabila motor penggerak tidak dapat beroperasi/rusak maka hidrolik tidak dapat beroperasi. 8
  • 12. 21 B. Prinsip Kerja Kran Hidrolik Pada dasarnya kran ini menggunakan sebuah mesin baik untuk gerak maju ataupun gerak mundurnya, serta pergerakan seluruh mekanisme angkatnya. Untuk keperluan gerak maju, kran ini mempunyai 6 tingkatan kecepatan ditambah 1 unit gerak mundur. Pada pengoperasiannya kran ini menggunakan pompa hidrolik yang digerakkan oleh poros yang ditransmisikan dari motor (engine). Adapun gerakan-gerakan utama dari kran ini adalah : 1. Gerak maju dan gerak mundur (Traction/Retraction Motion) Bila kran ini dipergunakan hanya untuk beroperasi (bergerak), maka tuas pemindah kecepatan dioperasikan melalui perantara roda gigi pada sistem transmisinya. 2. Gerak naik/turun (Hoisting Motion) Untuk mengangkat dan menurunkan beban, pertama kita akan operasikan melalui tuas baik untuk keperluan mengangkat maupun menurunkan beban, sehingga fluida bekerja melalui pompa yang dikontrol melalui katub kontrol. selanjutnya fluida tersebut menggerakkan hidrolik dengan perantara roda gigi, maka drum penggulung menggulung tali yang menyebabkan naik atau turunnya beban. 3. Gerak memperpanjang dan memperpendek boom teleskopis Dengan mengoperasikan tuas kontrol, maka fluida kerja dari pompa dan katub kontrol mengalir masuk ke silinder boom, sehingga boom dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan. 4. Gerak mengangkat dan menurunkan boom (elevating boom) Untuk gerak ini dilakukan melalui tuas kontrol dan katub kontrol meneruskan media kerja (fluida) keadaan silinder angkat (elevating cylinder) yang kemudian diteruskan ke booster, sehingga boom tersebut dapat diubah sudut angkatnya sesuai dengan yang diinginkan. 5. Gerak naik turun penyangga kran (jack cylinder motion) Melalui tuas kontrol yang dioperasikan, fluida dari pompa akan diteruskan ke dongkrak silinder yang akan menggerakkan (naik/turun) penyangga kran ini. 9
  • 13. 20 (Universitas Sumatera Utara, 2010 : 10). C. Perhitungan pada Kran Hidrolik Dengan gaya K dapat dipompakan zat cair ke bawah silinder B. Karena itu, tegangan dimana zat cair yang diperlukan, ditentukan oleh berat beban G pada silinder B tersebut. Besarnya tekanan yang dimaksud adalah : 𝑃 = 𝐹 𝐴 = 𝑮 𝟏 𝟒 . 𝝅. 𝒅 𝟏 𝟐 𝑘𝑔 𝑐𝑚2 Zat cair dengan tekanan tersebut akan mengalir ke dalam silinder C, apabila penutup D dibuka. Sehingga silinder C didorong ke atas dengan gaya sebesar : 𝑲 𝒕 = 𝑷 𝑿 𝟏 𝟒 . 𝝅. 𝒅 𝟐 𝟐 𝑘𝑔 = 𝐺 1 4 . 𝜋. 𝑑1 2 𝑋 1 4 . 𝜋. 𝑑2 2 𝑲 𝒕 = 𝑮 𝑿 𝒅 𝟐 𝟐 𝒅 𝟏 𝟐 (𝒌𝒈) Sesuai dengan kerek-kerek biasa, disini berat beban yang dapat diangkat adalah 𝐿 = 1 2 𝐾𝑡, apabila gesekan-gesekan pada piringan diabaikan. Namun jika pada kerek-kereknya ditentukan koefisien geseknya (m), maka 𝐾𝑡 = 𝑆1 + 𝑆2, dimana 𝑆3 = 𝑚. 𝐿, 𝑆2 = 𝑚. 𝑆3 = 𝑚2 𝐿, 𝑆1 = 𝑚. 𝑆2 = 𝑚3 𝐿, sehingga : 𝐾𝑡 = 𝑚3 𝐿 + 𝑚2 𝐿 = 𝐿(𝑚3 + 𝑚2 ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐿 = 𝐾𝑡 𝑚3+𝑚2 10
  • 14. 21 Udara dari kompresor yang telah masuk ke dalam tempat minyak D juga dapat dialirkan ke dalam sebuah silinder G melalui jerat P. Silinder G mempunyai sebuah torak H. Karena tekanan dari minyak yang merambat tadi, maka torak H akan terangkat. Pada bagian atas torak dipasang sebuah kerek K dengan satu ujung tali kerek diikat ke bawah, dan ujung lainnya melalui 3 buah kerek yang kita namakan K, M, dan N. Jika luas silinder G, F dan tekanan udara pampat P, maka gaya yang menekan torak ke atas sebesar : 𝐹 = 𝑝 𝑘𝑔 𝑐𝑚2 𝑋 𝐹 𝑐𝑚2 = (𝑘𝑔) Jadi, tali I ditarik ke atas oleh gaya tadi, sedangkan tali II ditarik ke bawah juga oleh gaya tadi (Purnomo, 1997 : 81). 2.4. Contoh Soal 1. Sebuah lir uap dilengkapi dengan dua buah silinder mesin uap. Garis tengah masing-masing silinder mesin 20cm. panjang langkah torak 35cm. Tekanan uap rata-rata 3kg/cm2 . Poros engkol berputar 180 putaran/menit. Roda gigi pada poros engkol mempunyai 20 buah gigi. Roda gigi pada pada poros penghantar berganda masing-masing mempunyai 50 dan 20 buah gigi. Roda gigi pada poros tabal mempunyai 100 buah gigi. Garis tengah tabal 54cm dan tebal tali 2cm. Hitunglah: 11
  • 15. 20 a. Kecepatan gerak beban jika: 1. Dihubungkan tunggal 2. Dihubungkan berganda b. Berat beban jika : 1. Dihubungkan tunggal 2. Dihubungkan berganda Jawab: Perhitungan daya mesin  Luas silinder mesin ¼ x π x D2 = ¼ x π x 20 = 314 cm2  Gaya uap yang mendorong torak mesin = tekanan uap rata-rata x luas silinder mesin = 3 x 314 = 942 kg  Panjang langkah torak 35cm = 0,35m  Kerja uap dalam silinder 942 x 0,35 (kgm)  Karena mesin uap bekerja ganda maka: 942 x 0,35 x 2 = 659,4 kgm  Dengan putaran poros engkol 180 permenit maka daya mesin: 659,4 x 180 kgm/menit  Untuk dua buah silinder 659,4 x 180 x 2 kgm/menit  Dengan efisiensi gaya 60% maka: 659,4 x 180 x 2 x 0,6 kgm/menit  Jadi daya mesin tersebut adalah: 𝑷 𝒎 = 𝟔𝟓𝟗,𝟒 𝐱 𝟏𝟖𝟎 𝐱 𝟐 𝐱 𝟎,𝟔 𝟔𝟎 (kgm/detik)  Daya mesin dalam Hp (daya kuda) 𝑷 𝒎 = 𝟔𝟓𝟗,𝟒 𝐱 𝟏𝟖𝟎 𝐱 𝟐 𝐱 𝟎,𝟔 𝟔𝟎 𝒙 𝟕𝟓 = 31,65 Hp a. Hubungan Tunggal 1. Kecepatan gerak beban:  Poros engkol berputar 180 putaran/menit.  Putaran tabal (𝐏𝐭) = t1 t4 𝑥 𝑛 = 20 100 𝑥 180 = 36 putaran/menit 12
  • 16. 21  𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑉𝑏) = 3,14 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃𝑡 = 3,14 x 0,54 x 36 = 61,2 m/menit = 61,2/60 ≈ 1 m/detik 2. Berat beban: L x Vb = 75 x Pm L x 1 = 75 x 31,65 Hp L = 2373,75 kg b. Hubungan Ganda 1. Kecepatan gerak beban:  Poros engkol berputar 180 putaran/menit.  Putaran Poros ganda = 20 50 𝑥 𝑛 = 20 50 𝑥 180 = 72 putaran/menit  Putaran tabal (𝐏𝐭) = 20 50 𝑥 20 100 𝑥 𝑛 = 20 50 𝑥 20 100 𝑥 180 = 14,4 putaran/menit  𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑉𝑏 = 3,14 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃𝑡 = 3,14 x 0,54 x 14,4 = 24,3 m/menit = 24,3/60 ≈ 0,4 m/detik 2. Berat beban: L x Vb = 75 x Pm L x 0,4 = 75 x 31,65 L = 75 x 31,65 0,4 L = 5934,5 kg 2. Sebuah alat pengangkat mobil menggunakan sebuah kompresor menimbulkan tekanan sebesar 3 kg/cm2 . Jika diketahui luas torak pengangkat sebesar 2,5 m2 tentukan gaya angkat alat tersebut! Diketahui : P1 = 3 kg/cm2 A2= 2,5 m2 = 25000 cm2 Ditanyakan : F2 (gaya angkat)…..? 13
  • 17. 20 Jawab : P1 = P2 P1 = 𝐹2 𝐴2 F2 = P1 X A2 = 3 kg/cm2 x 25000 cm2 =75000 kg 3. Sebuah alat pengangkat mobil menggunakan kompresor sebagai sumber tenaganya. Tentukan gaya minimum yang dibutuhkan (tekanan minimum kompresor) untuk mengangkat truk sebesar 10 ton jika di ketahui luas torak 2,5 m2 . Diketahui : berat truk = 10 ton=10.000 kg A2 = 2,5 m2 Ditanyakan : tekanan minimum kompresor (P1) Jawab : P1 = P2 P1 = 𝐹2 𝐴2 10.000𝐾𝐺 2,5M2 = 4000 kg/m2 Truck akan mulai terangkat bila tekanan > 4000kg/m2 4. Sebuah kran hidrolik dengan diameter silinder tekan 30 mm dan diameter silinder pada kerek 40 mm digunakan untuk mengangkat mobil dengan tekanan sebesar 2 𝑘𝑔 𝑐𝑚2 . Berapa berat mobil yang diangkat oleh kran hidrolik tersebut jika koefisien gesek pada piringan sebesar 1,04? Diketahui : 𝑑1 = 30 𝑚𝑚 = 3 𝑐𝑚 𝑑2 = 40 𝑚𝑚 = 4 𝑐𝑚 𝑃 = 2 𝑘𝑔 𝑐𝑚2 𝑚 = 1,04 Ditanyakan : L…? 14
  • 18. 21 Jawab : 𝑃 = 𝐹 𝐴 = 𝐺 1 4 . 𝜋. 𝑑1 2 𝐺 = 𝑃 1 4 . 𝜋. 𝑑1 2 = 200 𝑘𝑔 𝑐𝑚2 1 4 . 3,14 3 𝑐𝑚 2 = 1413 𝑘𝑔 𝐾𝑡 = 𝐺 𝑋 𝑑2 2 𝑑1 2 𝐾𝑡 = 1413 𝑘𝑔 𝑋 (4 𝑐𝑚)2 (3 𝑐𝑚)2 = 1.413 𝑘𝑔 𝑋 16 9 = 2512 𝑘𝑔 𝐿 = 𝐾𝑡 𝑚3 + 𝑚2 𝐿 = 2512 𝑘𝑔 1,043 + 1,042 = 2512 𝑘𝑔 2,21 = 1.136,65 𝑘𝑔 15
  • 19. 20 BAB III PENUTUP Peralatan pengangkat bahan digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area, departemen, pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan, pembongkaran muatan dan sebagainya. Proses pemindahan ini juga mencakup pada proses pemuatan dan pembongkaran. Pemindahan beban tersebut dilakukan dengan menggunakan tenaga yang lebih kecil dari pada beban yang akan dipindahkan. Untuk kepentingan operasi pemuatan dan pembongkaran, beberapa jenis pesawat pengangkat dilengkapi dengan peralatan pengangkat beban yang dioperasikan dengan menggunakan mesin bantu atau dengan cara manual. Pada proses operasionalnya pesawat pengangkat memiliki gerakan pemindahan beban dengan gerak tegak (pengangkat vertikal) dan gerak mendatar (pengangkatan horizontal). Pesawat pengangkat hanya mengangkat beban dalam jumlah yang terbatas dan dalam jarak yang terbatas pula yang dilakukan dengan bermacam-macam cara seperti : gerakan berjalan (Travelling), gerakan berputar (Rotating). Jenis pesawat angkat yang merupakan alat pengangkat berat ada bermacam-macam, seperti penghantaran motor listrik, lift listrik, kran listrik dan hidrolik, Derek uap, serta alat pengangkat mobil. 16
  • 20. 21 DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2010. Perencanaan Tali Kran Hidrolik (Makalah). Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII. Jakarta : Balai Pustaka Purnomo. 1997. Bahan Ajar Pesawat Angkat (Bagi Program S1 Pendidikan Teknik Mesin FPTK IKIP Malang). Malang : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. Saptono. 2008. Prosedur Pengangkatan secara Benar. Jakarta : Gagas Media. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang : Universitas Negeri Malang. 17