SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PROPOSAL UJIAN KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama : HESTI RADEAN
No. Ujian : 01-133-122-7
ANALISIS KESADAHAN TOTAL ( Ca2+ + Mg2+ )
DAN ANALISIS KADAR BESI (Fe) DALAM SAMPEL AIR SUMUR
DAERAH NGESTIHARJO, KASIHAN, BANTUL

I.

TUJUAN


Dapat menetapkan jumlah kesadahan total air sumur dengan
menggunakan metode volumetri (kompleksometri)



Dapat menetapkan kadar Fe dalam sampel air sumur dengan benar
menggunakan metode gravimetri

II.

DASAR TEORI
A.

Volumetri
1. Definisi
Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg 2+ yang dapat

ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan
indikator yang peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan total tersebut
dapat juga ditentukan dengan menjumlah ion Ca2+ dan ion Mg2+ yang
dianalisa secara terpisah misalnya dengan metode AAS (Atomic Absorption
Spectrophotometer) yang tidak akan diuraikan disini karena mahalnya
peralatan.
Menurut permenkes

RI No.416/MENKES/PER/IX/1990 kadar

maksimal yang diijinkan untuk air minum dan air bersih adalah 500 mg
CaCO3/liter. Khususnya di negara kita, jarang sekali air alam yang
mengandung strontium dan barium. Karena itu dalam memeriksa kesadahan
air kita hanya memperhitungkan Ca dan Mg saja.

1
2

Air yang mempunyai derajat kesadahan rendah kita sebut air lunak,
sebaliknya apabila derajat kesadahan tinggi kita sebut sebagai air
sadah.Kesadahan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu,kesadahan tetap dan
kesadahan sementara.
a. Kesadahan sementara disebabkan adanya senyawa-senyawa
bikarbonat yang terdapat didalam air (HCO3) yang jika dipanaskan
akan terurai menjadi CO2 dan H2O dan meninggalkan endapan
yang dapat dipisahkan.
b. Kesadahan tetap disebabkan adanya senyawa-senyawa Mg2+,
Ca2+, dan Sr2+dalam bentuk senyawa lain dari karbonat yang sangat
stabil dan tidak terurai pada temperatur titik didih air dan tidak
dapat dipisahkan karena senyawa tersebut larut didalam air.
Air yang sadah (hard water) dapat mengkonsumsi banyak sabun dan
dalam industri menyebabkan kesukaran dalam pengoperasian ketel,karena
dapat menghambat panas dan sebagai akibatnya dapat menyebabkan
peledakan ( explosions).
Untuk pemeriksaan kadar calsium dan magnesium dipilih cara titrasi
langsung secara kompleksometri dengan larutan EDTA.Agar Ca dan Mg dapat
berikatan semua dengan EDTA, maka ditambahkan buffer (buffer yang
digunakan adalah buffer amonia atau ethanolamin) sehingga pH dapat
dipertahankan 1 sampai 10.

2. Prinsip Analisis
Pada umumnya kesadahan total air disebabkan oleh kandungan garam
2+

Ca dan Mg2+. Sewaktu ion Ca2+dan ion Mg2+dititar dengan larutan EDTA
dengan indikator EBT, pertama-tama EDTA akan bereaksi dengan ion Ca2+
kemudian dengan ion Mg2+, dan akhirnya dengan senyawa kompleks MgEBT. Oleh karena senyawa kompleks tersebut berwarna merah keunguan,
sedangkan larutan indikator yang bebas berwarna birupada pH 7-1, maka
warna larutan pada titik akhir berubah dari merah keunguan menjadi biru.
3

3. Reaksi kesadahan
Ca + H2Y2- CaY2- + 2H+
2+

Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+
MgIn-(merah) + H2Y2-  MgY2- + HIn2-(biru)+ H+

4. Gangguan
Selain dari Ca2+ dan Mg2+ beberapa kation seperti Al 3+,Fe3+ dan
Fe2+,Mn2+ dan sebagainya juga bergabung dengan EDTA.tetapi untuk air
leding, air sungai atau danau, konsentrasi ion-ion ini cukup rendah
(konsentrasi kurang dari beberapa mg/l dan tidak mengganggu). Namun
kadang-kadang air tanah dan air buangan industri mengandung konsentrasi
ion-ion tersebut lebih dari beberapa mg/l dimana dalam kasus ini sesuatu
inhibitor harus digunakan untuk menghilangkan gangguan tersebut.
Kekeruhan juga mengurangi jelasnya warna sehingga sampel yang
terlalu keruh harus disaring dahulu.
Pengendapan CaCO3 harus dicegah kerena akan mengurangi kadar
kesadahan terlarut. Kalau kadar Ca2+ terlalu tinggi endapan dapat muncul
dalam waktu titrasi 5 menit,sehingga sampel harus diencerkan. Cara lain
adalah dengan pembubuhan asam terlebih dahulu serta pengadukan supaya
semua CO2 lenyap keudara untuk sementara dan pembentukan CO32-pada pH
10 dihindarkan. Tambahkan asam sampai pH larutan menjadi  3 (cek dengan
kertas pH);aduk 5 sampai 10 menit, kemudian tambahkan buffer untuk
mengubah pH menjadi 10,0  0,1. Cara seperti ini juga dapat dilakukan pada
sampel dengan kadar Ca2+ rendah, untuk mengurangi resiko gangguan.

B.

GRAVIMETRI
1. Pengantar Analisis Fe
Gravimetri adalah metode analisis kuantitatif unsur atau senyawa

berdasarkan bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan
pemisahan dan pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbangan. Untuk
memperoleh keberhasilan pada analisis secara gravimetri, maka harus
4

memperhatikan hal-hal sebagai berikut : unsur atau senyawa yang ditentukan
harus terendapkan secara sempurna, bentuk endapan yang ditimbang harus
diketahui dengan pasti rumus molekulnya dan endapan yang diperoleh harus
murni dan mudah ditimbang.
Umumnya pengendapan dilakukan pada larutan yang panas sebab
kelarutan

bertambah

dengan

bertambahnya

temperatur.

Pengendapan

dilakukan dalam larutan encer yang ditambahkan pereaksi perlahan-lahan
dengan pengadukan yang teratur, partikel yang terbentuk lebih dahulu
berperan sebagai pusat pengendapan.Untuk memperoleh pusat pengendapan
yang besar suatu reagen ditambahkan agar kelarutan endapan bertambah
besar.
Pemisahan endapan dari larutan tidak selalu menghasilkan zat murni.
Kontaminasi endapan oleh zat lain yang larut dalam pelarut disebut
kopresipitasi. Hal ini berhubungan dengan adsorpsi banyak terjadi pada
endapan gelatin dan sedikit pada endapan mikrokristal, misalnya AgI, pada
perak asetat dan endapan BaSO4 pada alkali nitrat.Pengotoran dapat juga
disebabkan oleh postpresipitasi, yaitu pengendapan yang terjadi pada
permukaan endapan pertama.Hal ini terjadi pada zat yang sedikit larut
kemudian membentuk larutan lewat jeuh. Zat ini mempunyai ion yang sejenis
dengan endapan primernya, missal: pengendapan CaC2O4 dengan adanya Mg.
MgC2O4 akan terbentuk bersama-sama dengan CaC2O4. Lebih lama waktu
kontak, maka lebih besar endapan yang terjadi.
Dalam prosedur gravimetri apa saja yang melibatkan pengendapan,
orang akhirnya harus mengubah zat yang dipisahkan menjadi suatu bentuk
yang cocok untuk ditimbang. Hal ini perlu bahwa zat yang ditimbang murni,
stabil, dan susunanya pasti agar hasil analisis itu tepat. Bahkan jika
kopresipitasi telah diminimalkan, masih tinggal masalah penyingkiran air dan
elektrolit apa saja yang ditambahkan ke dalam air pencuci. Beberapa endpaan
ditimbang dalam bentuk kimia yang sama dengan waktu diendapkan. Endapan
lain mengalami perubahan kimia selama pemanggangan, dan reaksi-reaksi ini
haruslah berjalan sempurna agar hasilnya tidak salah. Prosedur yang
5

digunakan dalam tahap terakhir ini bergantung baik pada sifat-sifat endapan
maupun pada kuatnya molekul-molekul air yang diikat oleh zat padat itu.
Larutan yang mengandung garam Fe (III) diolah dengan amonia sedikit
berlebihan untuk mengendapkan oksida terhidrasi, Fe2O3.xH2O.
Ksp Fe(OH)3 = 10-38 sangat kecil, pengendapan terjadi walaupun larutan
sedikit asam. Endapan mula-mula terbentuk fase terdispersi, tetapi setelah
dipanaskan dengan adanya elektrolit akan menggumpal mirip gelatin,
mengendap dibawah. Pemanasan yang lama cenderung memecahkan agregat
(gumpalan) dan menyebabkan endapan seperti lendir.Maka pengendapan
dilakukan pada atau dekat titik didih atau cairan dijaga pada temperatur ini
selama waktu singkat setelah pengendapan.
Sifat kolonial besi (III) oksida terhidrasi mempunyai kecenderungan
mengabsorbsi ion yang ada. Karena pengendapan dilakukan dalam keadaan
basa, ion pertama yang teradsorbsi adalah ion hidroksi, dan ion negatif ini
akan mengadsorbsi ion amonia. Adsorbs ini tidak mempengaruhi analisis.
Endapan disaring melalaui kertas saring, jangan dipercepat dengan hisapan,
karena akan mendorong partikel endapan yang kecil kedalam pori-pori kertas
saring. Karena alasan ini pencucian dilakukan dengan cara dekantasi.
Untuk mencegah peptisasi dan pembentukan endapan mirip lendir, yang
digunakan baik digunakan amonium nitrat ini akan menguap waktu dipijarkan.
Amonium klorida tidak cocok karena akan membentuk besi(III) klorida yang
menguap waktu dipijarkan.
Fe2O3 + 6 NH4Cl 2 FeCl3 + 6 NH3+ 3 H2O
Untuk membantu penyaringan haruslah digunakan larutan pencuci yang
panas. Besi (III) oksida terhidrasi ketika dipijarkan pada 1000C akan
menghasilkan Fe2O3, pada temperatur yang lebih tinggi terbentuk tribesi
tetroksida.
Ambang batas kadar Fe dalam air baku diatur dalam Ketetapan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990
sebesar 1 mg/l.
6

2. Prinsip Analisis
Garam besi (II) yang tidak mantap dioksidasikan dengan HNO3, air
brom atau hidrogen peroksida menjadi Fe(III) yang mantap. Kemudian Fe(III)
diendapkan dengan NH4OH menjadi Fe(OH)3, endapan selai berwarna coklat
yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3 yang berwarna hitam coklat.
3. Reaksi
Fe3+ + 3 NH3 + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 NH4+
2 Fe(OH)3 Fe2O3 + 3 H2O

III.

ALAT DAN BAHAN
A.

Alat
1. Buret
2. Pipet volume

12. Pipet tetes

3. Corong

13. Erlenmeyer

4. Labu ukur

14. Oven

5. Beaker glass

15. Muffle furnance

6. Gelas ukur

16. Desikator

7. Statif dan Klem buret

17. Krus

8. Neraca analitik digital

18. Sarung tangan

9. Watch glass

19. Penjepit

10. Batang pengaduk

B.

11. Kompor listrik

20. Masker

Bahan
1. Sampel Air Sumur
2. Larutan indikator EBT
3. Aquades
4. Larutan HCl 1:1
5. Larutan HNO3 pekat
6. Larutan ammonia murni 1:1
7

7. Kertas saring bebas abu
8. Larutan ammonium nitrat 1%
9. Hablur Na2EDTA
10. Hablur CaCl2.2H2O
11. Serbuk NH4Cl
12. Larutan NH4OH pekat

IV.

CARA KERJA
A.

Analisis Kesadahan Total
1. Pembuatan larutan EDTA 0,02 M
a. ditimbang  7,446 gram Na2EDTA (BM 372,24)
b. dimasukkan ke dalam labu ukur 1 liter
c. ditambahkan dengan aquadest sampai tanda batas
d. dikocok agar tercampur homogen

2. Standarisasi larutan EDTA dengan CaCl2
a. ditimbang

dengan

teliti  0,1470

gram

CaCl2.2H2O,

dan

dilarutkan dengan aquadest kemudian dimasukkan kedalam labu
ukur 100 ml ( BM CaCl2.2H2O = 146,98 )
b. larutan tersebut dipipet sebanyak 10 ml dan dipindahkan kedalam
erlenmeyer
c. ditambahkan 5 ml larutan buffer pH 10
d. kemudian ditambahkan 6 tetes indikator EBT
e. sampel selanjutnya diitrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi
perubahan warna, dari merah anggur tepat menjadi biru. Hasil
titrasi dicatat
f. langkah a-e diulangi sebanyak 2 kali
g. konsentrasi EDTA dihitung dalam moralitas
Perhitungan : ( M x V) EDTA = ( M x V) CaCl2
8

3. Pembuatan Larutan Buffer pH 10 ± 0,01
a. NH4Cl ditimbang sebanyak 16,9 g
b. ditambahkan 143 ml NH4OH pekat kemudian diencerkan dengan
aquades sampai volume 250 ml
4. Penentuan kadar total Ca2+ dan Mg2+
a.

peralatan dan sampel air disiapkan

b.

100 ml contoh air dipipet dan dimasukkan dalam erlenmeyer.

c.

ditambahkan 5 ml larutan buffer pH 10

d.

selanjutnya ditambahkan beberapa tetes indikator EBT

e.

kemudian dititrasi dengan larutan EDTA 0,02 M sampai terjadi
perubahan warna ,dari merah anggur tepat menjadi biru. Hasil
titrasi dicatat

f.

langkah a – e diulangi sebanyak 3 kali

g.

kadar total Ca2+ dan Mg2+ ( kesadahan total ) dihitung

CATATAN
a. Na2H2Y tidak dapat dipakai sebagai standar primer karena sedikit
higroskopis. Untuk menentukan kemolarannya (M) dipakai CaCO3 yang
dilarutkan dengan sedikit asam klorida. Bila dipakai indikator EBT,
harus diberi Mg2+.
b. Agar dalam menetapkan kesadahan air terhindar dari pengaruh ion-ion
lain, maka sebelum dititar larutan indikator harus ditambah 30 mg
hidroksil-amonium klorida (HONH2Cl) dan 50 mg KCN.
Perhitungan : Penentuan kadar total Ca2+ dan Mg2+ (kesadahan total)
dihitung sebagai CaCO3
CaCO3(mg/L) = 1000 x ml EDTA x M EDTA x BM CaCO3
9

B.

Analisis Kadar Besi (Fe)
1. Sampel air sumur diambil sebanyak 50 ml dan ditambah 10 ml HCl
(1:1)
2. 2 ml HNO3 pekat ditambahkan dalam larutan dan dididihkan
perlahan-lahan sampai warna menjadi kuning (biasanya diperlukan
3-5 menit)
3. larutan diencerkan menjadi 200 ml, kemudian dipanaskan sampai
mendidih dan perlahan-lahan ditambahkan larutan ammonia murni
1:1 hingga terbentuk endapan berlebih
4. larutan dididihkan perlahan-lahan 1 menit
5. kemudian

diturunkan

dari

kompor

listrik,

didiamkan

agar

mengendap
6. segera setelah kebanyakan endapan mengendap, cairan supernatant
didekantasikan, namun diusahakan agar sebanyak mungkin endapan
tetap tinggal dibeaker glass.
7. ditambahkan ± 100 ml larutan ammonium nitrat 1 % yang mendidih
kepada endapan, campuran diaduk baik-baik dan endapan dibiarkan
mengendap. Sebanyak mungkin cairan didekantasikan melalui
saringan
8. endapan dicuci 3-4 kali dengan dekantasi dengan larutan ammonium
nitrat 1% yang panas
9. endapan dipindahkan kedalam kertas saring, kemudian dicuci dengan
ammonium nitrat hingga bebas ion Cl10. sementara itu krus bersih dipanaskan dalam oven dan dipijarkan
sampai panas hingga merah (muffle bersuhu 850ºC) selama 20 menit,
didinginkan dalam desikator selama 20 menit dan ditimbang. Kertas
saring yang telah ditiris, pinggirnya ditekuk dan dipindahkan kekrus
yang telah ditimbang.
11. dipanaskan dalam oven, kemudian dipijarkan dalam muffle furnance
yang sudah bersuhu 850ºC selama 20-30 menit
10

12. kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian
ditimbang
13. pemijaran diulangi hingga diperoleh berat konstan
14. endapan ditimbang sebagai Fe2O3 dan kadar besi (Fe) dalam sampel
dihitung

Perhitungan :
(i)

fg ( faktor gravimetri ) =

(ii)

𝐹𝑒 (%) =

(iii)

𝐹𝑒

𝑚𝑔
𝐿

fg x berat endapan

=

berat sampel

Mr Fe
Mr Fe2O3

=

56
160

=

0,35

x 100 %

fg x berat endapan (mg)
volume sampel (L)

Yogyakarta, 30 Januari 2013
Mengetahui,
Pembimbing

Woro Dianingtyas, S.Si
NIP : 19831014 201012 2 001

Peserta Ujian

Hesti Radean
NIS : 107546

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)Mutiara Nanda
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)infosanitasi
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometriNozha Diszha
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
Aluminium kelompok  7 fi tree a violetAluminium kelompok  7 fi tree a violet
Aluminium kelompok 7 fi tree a violetFi Tree A Violet
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Bab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanBab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanImo Priyanto
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3qlp
 
Makalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratoriumMakalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratoriumHendri Setiawan
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 

Was ist angesagt? (20)

Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
Aluminium kelompok  7 fi tree a violetAluminium kelompok  7 fi tree a violet
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Bab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanBab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutan
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
 
Makalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratoriumMakalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratorium
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 

Andere mochten auch

Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airDwi Mahardhika
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatNur Kasim
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 

Andere mochten auch (7)

Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Laporan PKL di tekmira
Laporan PKL di tekmiraLaporan PKL di tekmira
Laporan PKL di tekmira
 

Ähnlich wie Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri

Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...PT. SASA
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriDevitaAirin
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllIkhsan Bz
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetriPT. SASA
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriLinda Rosita
 
geokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdfgeokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdfmurnisulastri2
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)GeriSetiawan2
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikUNIMUS
 
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdfbeynabestari
 
Alexander Souhuat_kesadahan1.pptx
Alexander Souhuat_kesadahan1.pptxAlexander Souhuat_kesadahan1.pptx
Alexander Souhuat_kesadahan1.pptxgomagnetit
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airPT. SASA
 
Pengolahan Limbah
Pengolahan LimbahPengolahan Limbah
Pengolahan LimbahDwi Karyani
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 
Aplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basaAplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basaUda TrooPer
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaTillapia
 

Ähnlich wie Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri (20)

Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
 
geokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdfgeokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdf
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganik
 
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
 
Alexander Souhuat_kesadahan1.pptx
Alexander Souhuat_kesadahan1.pptxAlexander Souhuat_kesadahan1.pptx
Alexander Souhuat_kesadahan1.pptx
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Pengolahan Limbah
Pengolahan LimbahPengolahan Limbah
Pengolahan Limbah
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
Aplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basaAplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basa
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 

Kürzlich hochgeladen

PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri

  • 1. PROPOSAL UJIAN KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nama : HESTI RADEAN No. Ujian : 01-133-122-7 ANALISIS KESADAHAN TOTAL ( Ca2+ + Mg2+ ) DAN ANALISIS KADAR BESI (Fe) DALAM SAMPEL AIR SUMUR DAERAH NGESTIHARJO, KASIHAN, BANTUL I. TUJUAN  Dapat menetapkan jumlah kesadahan total air sumur dengan menggunakan metode volumetri (kompleksometri)  Dapat menetapkan kadar Fe dalam sampel air sumur dengan benar menggunakan metode gravimetri II. DASAR TEORI A. Volumetri 1. Definisi Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg 2+ yang dapat ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan total tersebut dapat juga ditentukan dengan menjumlah ion Ca2+ dan ion Mg2+ yang dianalisa secara terpisah misalnya dengan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) yang tidak akan diuraikan disini karena mahalnya peralatan. Menurut permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimal yang diijinkan untuk air minum dan air bersih adalah 500 mg CaCO3/liter. Khususnya di negara kita, jarang sekali air alam yang mengandung strontium dan barium. Karena itu dalam memeriksa kesadahan air kita hanya memperhitungkan Ca dan Mg saja. 1
  • 2. 2 Air yang mempunyai derajat kesadahan rendah kita sebut air lunak, sebaliknya apabila derajat kesadahan tinggi kita sebut sebagai air sadah.Kesadahan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu,kesadahan tetap dan kesadahan sementara. a. Kesadahan sementara disebabkan adanya senyawa-senyawa bikarbonat yang terdapat didalam air (HCO3) yang jika dipanaskan akan terurai menjadi CO2 dan H2O dan meninggalkan endapan yang dapat dipisahkan. b. Kesadahan tetap disebabkan adanya senyawa-senyawa Mg2+, Ca2+, dan Sr2+dalam bentuk senyawa lain dari karbonat yang sangat stabil dan tidak terurai pada temperatur titik didih air dan tidak dapat dipisahkan karena senyawa tersebut larut didalam air. Air yang sadah (hard water) dapat mengkonsumsi banyak sabun dan dalam industri menyebabkan kesukaran dalam pengoperasian ketel,karena dapat menghambat panas dan sebagai akibatnya dapat menyebabkan peledakan ( explosions). Untuk pemeriksaan kadar calsium dan magnesium dipilih cara titrasi langsung secara kompleksometri dengan larutan EDTA.Agar Ca dan Mg dapat berikatan semua dengan EDTA, maka ditambahkan buffer (buffer yang digunakan adalah buffer amonia atau ethanolamin) sehingga pH dapat dipertahankan 1 sampai 10. 2. Prinsip Analisis Pada umumnya kesadahan total air disebabkan oleh kandungan garam 2+ Ca dan Mg2+. Sewaktu ion Ca2+dan ion Mg2+dititar dengan larutan EDTA dengan indikator EBT, pertama-tama EDTA akan bereaksi dengan ion Ca2+ kemudian dengan ion Mg2+, dan akhirnya dengan senyawa kompleks MgEBT. Oleh karena senyawa kompleks tersebut berwarna merah keunguan, sedangkan larutan indikator yang bebas berwarna birupada pH 7-1, maka warna larutan pada titik akhir berubah dari merah keunguan menjadi biru.
  • 3. 3 3. Reaksi kesadahan Ca + H2Y2- CaY2- + 2H+ 2+ Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+ MgIn-(merah) + H2Y2-  MgY2- + HIn2-(biru)+ H+ 4. Gangguan Selain dari Ca2+ dan Mg2+ beberapa kation seperti Al 3+,Fe3+ dan Fe2+,Mn2+ dan sebagainya juga bergabung dengan EDTA.tetapi untuk air leding, air sungai atau danau, konsentrasi ion-ion ini cukup rendah (konsentrasi kurang dari beberapa mg/l dan tidak mengganggu). Namun kadang-kadang air tanah dan air buangan industri mengandung konsentrasi ion-ion tersebut lebih dari beberapa mg/l dimana dalam kasus ini sesuatu inhibitor harus digunakan untuk menghilangkan gangguan tersebut. Kekeruhan juga mengurangi jelasnya warna sehingga sampel yang terlalu keruh harus disaring dahulu. Pengendapan CaCO3 harus dicegah kerena akan mengurangi kadar kesadahan terlarut. Kalau kadar Ca2+ terlalu tinggi endapan dapat muncul dalam waktu titrasi 5 menit,sehingga sampel harus diencerkan. Cara lain adalah dengan pembubuhan asam terlebih dahulu serta pengadukan supaya semua CO2 lenyap keudara untuk sementara dan pembentukan CO32-pada pH 10 dihindarkan. Tambahkan asam sampai pH larutan menjadi  3 (cek dengan kertas pH);aduk 5 sampai 10 menit, kemudian tambahkan buffer untuk mengubah pH menjadi 10,0  0,1. Cara seperti ini juga dapat dilakukan pada sampel dengan kadar Ca2+ rendah, untuk mengurangi resiko gangguan. B. GRAVIMETRI 1. Pengantar Analisis Fe Gravimetri adalah metode analisis kuantitatif unsur atau senyawa berdasarkan bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbangan. Untuk memperoleh keberhasilan pada analisis secara gravimetri, maka harus
  • 4. 4 memperhatikan hal-hal sebagai berikut : unsur atau senyawa yang ditentukan harus terendapkan secara sempurna, bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti rumus molekulnya dan endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang. Umumnya pengendapan dilakukan pada larutan yang panas sebab kelarutan bertambah dengan bertambahnya temperatur. Pengendapan dilakukan dalam larutan encer yang ditambahkan pereaksi perlahan-lahan dengan pengadukan yang teratur, partikel yang terbentuk lebih dahulu berperan sebagai pusat pengendapan.Untuk memperoleh pusat pengendapan yang besar suatu reagen ditambahkan agar kelarutan endapan bertambah besar. Pemisahan endapan dari larutan tidak selalu menghasilkan zat murni. Kontaminasi endapan oleh zat lain yang larut dalam pelarut disebut kopresipitasi. Hal ini berhubungan dengan adsorpsi banyak terjadi pada endapan gelatin dan sedikit pada endapan mikrokristal, misalnya AgI, pada perak asetat dan endapan BaSO4 pada alkali nitrat.Pengotoran dapat juga disebabkan oleh postpresipitasi, yaitu pengendapan yang terjadi pada permukaan endapan pertama.Hal ini terjadi pada zat yang sedikit larut kemudian membentuk larutan lewat jeuh. Zat ini mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya, missal: pengendapan CaC2O4 dengan adanya Mg. MgC2O4 akan terbentuk bersama-sama dengan CaC2O4. Lebih lama waktu kontak, maka lebih besar endapan yang terjadi. Dalam prosedur gravimetri apa saja yang melibatkan pengendapan, orang akhirnya harus mengubah zat yang dipisahkan menjadi suatu bentuk yang cocok untuk ditimbang. Hal ini perlu bahwa zat yang ditimbang murni, stabil, dan susunanya pasti agar hasil analisis itu tepat. Bahkan jika kopresipitasi telah diminimalkan, masih tinggal masalah penyingkiran air dan elektrolit apa saja yang ditambahkan ke dalam air pencuci. Beberapa endpaan ditimbang dalam bentuk kimia yang sama dengan waktu diendapkan. Endapan lain mengalami perubahan kimia selama pemanggangan, dan reaksi-reaksi ini haruslah berjalan sempurna agar hasilnya tidak salah. Prosedur yang
  • 5. 5 digunakan dalam tahap terakhir ini bergantung baik pada sifat-sifat endapan maupun pada kuatnya molekul-molekul air yang diikat oleh zat padat itu. Larutan yang mengandung garam Fe (III) diolah dengan amonia sedikit berlebihan untuk mengendapkan oksida terhidrasi, Fe2O3.xH2O. Ksp Fe(OH)3 = 10-38 sangat kecil, pengendapan terjadi walaupun larutan sedikit asam. Endapan mula-mula terbentuk fase terdispersi, tetapi setelah dipanaskan dengan adanya elektrolit akan menggumpal mirip gelatin, mengendap dibawah. Pemanasan yang lama cenderung memecahkan agregat (gumpalan) dan menyebabkan endapan seperti lendir.Maka pengendapan dilakukan pada atau dekat titik didih atau cairan dijaga pada temperatur ini selama waktu singkat setelah pengendapan. Sifat kolonial besi (III) oksida terhidrasi mempunyai kecenderungan mengabsorbsi ion yang ada. Karena pengendapan dilakukan dalam keadaan basa, ion pertama yang teradsorbsi adalah ion hidroksi, dan ion negatif ini akan mengadsorbsi ion amonia. Adsorbs ini tidak mempengaruhi analisis. Endapan disaring melalaui kertas saring, jangan dipercepat dengan hisapan, karena akan mendorong partikel endapan yang kecil kedalam pori-pori kertas saring. Karena alasan ini pencucian dilakukan dengan cara dekantasi. Untuk mencegah peptisasi dan pembentukan endapan mirip lendir, yang digunakan baik digunakan amonium nitrat ini akan menguap waktu dipijarkan. Amonium klorida tidak cocok karena akan membentuk besi(III) klorida yang menguap waktu dipijarkan. Fe2O3 + 6 NH4Cl 2 FeCl3 + 6 NH3+ 3 H2O Untuk membantu penyaringan haruslah digunakan larutan pencuci yang panas. Besi (III) oksida terhidrasi ketika dipijarkan pada 1000C akan menghasilkan Fe2O3, pada temperatur yang lebih tinggi terbentuk tribesi tetroksida. Ambang batas kadar Fe dalam air baku diatur dalam Ketetapan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 sebesar 1 mg/l.
  • 6. 6 2. Prinsip Analisis Garam besi (II) yang tidak mantap dioksidasikan dengan HNO3, air brom atau hidrogen peroksida menjadi Fe(III) yang mantap. Kemudian Fe(III) diendapkan dengan NH4OH menjadi Fe(OH)3, endapan selai berwarna coklat yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3 yang berwarna hitam coklat. 3. Reaksi Fe3+ + 3 NH3 + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 NH4+ 2 Fe(OH)3 Fe2O3 + 3 H2O III. ALAT DAN BAHAN A. Alat 1. Buret 2. Pipet volume 12. Pipet tetes 3. Corong 13. Erlenmeyer 4. Labu ukur 14. Oven 5. Beaker glass 15. Muffle furnance 6. Gelas ukur 16. Desikator 7. Statif dan Klem buret 17. Krus 8. Neraca analitik digital 18. Sarung tangan 9. Watch glass 19. Penjepit 10. Batang pengaduk B. 11. Kompor listrik 20. Masker Bahan 1. Sampel Air Sumur 2. Larutan indikator EBT 3. Aquades 4. Larutan HCl 1:1 5. Larutan HNO3 pekat 6. Larutan ammonia murni 1:1
  • 7. 7 7. Kertas saring bebas abu 8. Larutan ammonium nitrat 1% 9. Hablur Na2EDTA 10. Hablur CaCl2.2H2O 11. Serbuk NH4Cl 12. Larutan NH4OH pekat IV. CARA KERJA A. Analisis Kesadahan Total 1. Pembuatan larutan EDTA 0,02 M a. ditimbang  7,446 gram Na2EDTA (BM 372,24) b. dimasukkan ke dalam labu ukur 1 liter c. ditambahkan dengan aquadest sampai tanda batas d. dikocok agar tercampur homogen 2. Standarisasi larutan EDTA dengan CaCl2 a. ditimbang dengan teliti  0,1470 gram CaCl2.2H2O, dan dilarutkan dengan aquadest kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml ( BM CaCl2.2H2O = 146,98 ) b. larutan tersebut dipipet sebanyak 10 ml dan dipindahkan kedalam erlenmeyer c. ditambahkan 5 ml larutan buffer pH 10 d. kemudian ditambahkan 6 tetes indikator EBT e. sampel selanjutnya diitrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna, dari merah anggur tepat menjadi biru. Hasil titrasi dicatat f. langkah a-e diulangi sebanyak 2 kali g. konsentrasi EDTA dihitung dalam moralitas Perhitungan : ( M x V) EDTA = ( M x V) CaCl2
  • 8. 8 3. Pembuatan Larutan Buffer pH 10 ± 0,01 a. NH4Cl ditimbang sebanyak 16,9 g b. ditambahkan 143 ml NH4OH pekat kemudian diencerkan dengan aquades sampai volume 250 ml 4. Penentuan kadar total Ca2+ dan Mg2+ a. peralatan dan sampel air disiapkan b. 100 ml contoh air dipipet dan dimasukkan dalam erlenmeyer. c. ditambahkan 5 ml larutan buffer pH 10 d. selanjutnya ditambahkan beberapa tetes indikator EBT e. kemudian dititrasi dengan larutan EDTA 0,02 M sampai terjadi perubahan warna ,dari merah anggur tepat menjadi biru. Hasil titrasi dicatat f. langkah a – e diulangi sebanyak 3 kali g. kadar total Ca2+ dan Mg2+ ( kesadahan total ) dihitung CATATAN a. Na2H2Y tidak dapat dipakai sebagai standar primer karena sedikit higroskopis. Untuk menentukan kemolarannya (M) dipakai CaCO3 yang dilarutkan dengan sedikit asam klorida. Bila dipakai indikator EBT, harus diberi Mg2+. b. Agar dalam menetapkan kesadahan air terhindar dari pengaruh ion-ion lain, maka sebelum dititar larutan indikator harus ditambah 30 mg hidroksil-amonium klorida (HONH2Cl) dan 50 mg KCN. Perhitungan : Penentuan kadar total Ca2+ dan Mg2+ (kesadahan total) dihitung sebagai CaCO3 CaCO3(mg/L) = 1000 x ml EDTA x M EDTA x BM CaCO3
  • 9. 9 B. Analisis Kadar Besi (Fe) 1. Sampel air sumur diambil sebanyak 50 ml dan ditambah 10 ml HCl (1:1) 2. 2 ml HNO3 pekat ditambahkan dalam larutan dan dididihkan perlahan-lahan sampai warna menjadi kuning (biasanya diperlukan 3-5 menit) 3. larutan diencerkan menjadi 200 ml, kemudian dipanaskan sampai mendidih dan perlahan-lahan ditambahkan larutan ammonia murni 1:1 hingga terbentuk endapan berlebih 4. larutan dididihkan perlahan-lahan 1 menit 5. kemudian diturunkan dari kompor listrik, didiamkan agar mengendap 6. segera setelah kebanyakan endapan mengendap, cairan supernatant didekantasikan, namun diusahakan agar sebanyak mungkin endapan tetap tinggal dibeaker glass. 7. ditambahkan ± 100 ml larutan ammonium nitrat 1 % yang mendidih kepada endapan, campuran diaduk baik-baik dan endapan dibiarkan mengendap. Sebanyak mungkin cairan didekantasikan melalui saringan 8. endapan dicuci 3-4 kali dengan dekantasi dengan larutan ammonium nitrat 1% yang panas 9. endapan dipindahkan kedalam kertas saring, kemudian dicuci dengan ammonium nitrat hingga bebas ion Cl10. sementara itu krus bersih dipanaskan dalam oven dan dipijarkan sampai panas hingga merah (muffle bersuhu 850ºC) selama 20 menit, didinginkan dalam desikator selama 20 menit dan ditimbang. Kertas saring yang telah ditiris, pinggirnya ditekuk dan dipindahkan kekrus yang telah ditimbang. 11. dipanaskan dalam oven, kemudian dipijarkan dalam muffle furnance yang sudah bersuhu 850ºC selama 20-30 menit
  • 10. 10 12. kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang 13. pemijaran diulangi hingga diperoleh berat konstan 14. endapan ditimbang sebagai Fe2O3 dan kadar besi (Fe) dalam sampel dihitung Perhitungan : (i) fg ( faktor gravimetri ) = (ii) 𝐹𝑒 (%) = (iii) 𝐹𝑒 𝑚𝑔 𝐿 fg x berat endapan = berat sampel Mr Fe Mr Fe2O3 = 56 160 = 0,35 x 100 % fg x berat endapan (mg) volume sampel (L) Yogyakarta, 30 Januari 2013 Mengetahui, Pembimbing Woro Dianingtyas, S.Si NIP : 19831014 201012 2 001 Peserta Ujian Hesti Radean NIS : 107546