"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
Fungsi Management Industri
1. fungsi manajemen industri
Bagi
Pt. Kemas Perdana internasional
(Pt KPi)
Disusun oleh:
Renny Dwi Yuni A (121080200076)
teKniK informatiKa 2-B sore
uniVersitas muHammadiYaH sidoarjo
2012 – 2013
2. KATA PENGANTAR
Puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Terdorong oleh rasa ingin tahu , kemauan , kerja sama dan kerja keras , kami kerahkan seluruh
upaya demi mewujudkan keinginan ini. Semoga tulisan ini dapat memenuhi kewajiban kami dalam tugas
Manajemen Industri bertema Manfaat Manajemen Industri di PT. Kemas Perdana Internasional yang
dibimbing dan di motivasi oleh Dosen Pembimbing Bapak Boy Isna Putra.
Adapun harapan kami, semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai
manfaat manajemen industri , dengan maksud nantinya pembaca mampu untuk mengenal dan
mengetahui seluk beluknya. Menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Hormat Kami,
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN ( ISI )
2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Industri Secara Umum
2.2 Pengenalan Perusahaan Perusahaan
2.2.1 Profil Perusahaan
2.2.2 VISI dan MISI Perusahaan
2.3 Tanggung Jawab Manajemen
2.3.1 Komitmen Manajemen
2.3.2 Kebijakan Mutu & Keamanan Pangan
2.3.3 Tanggung Jawab dan Wewenang
2.3.4 Komunikasi
2.3.5 Kesigapan dan Tanggap Darurat
2.3.6 Tinjuan Manajemen
2.3.7 Manajemen Sumber Daya & Lingkungan Kerja
2.4 Realisasi Produk
2.4.1 Perecanaan dan Realisasi Produk yang Aman
2.4.2 Proses Hubungan dengan Pelanggan
2.4.3 Proses Pembelian
2.4.4 Proses Produksi dan Penyediaan Pelayanan
2.4.5 Pengendalian Alat Ukur dan Alat Pantau
2.4.6 Pengendalian Ketidak Sesuaian Produk
2.4.7 Pemantauan dan Analisa Produk
2.5 Pengontrolan Operasional
2.5.1 Waste Disposal
2.5.2 Inspeksi Pembelian dan Penerimaan Bahan Baku
2.5.3 Pengemasan
2.5.4 Dokumentasi dan Catatan
2.6 Struktur Organisasi Perusahaan dan Skema Proses Produksi (Lampiran)
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Penutup
4. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi, perusahaan adalah suatu satuan ekonomi yang bertujuan menyelenggarakan
sebagian dari proses produksi masyarakat guna memperoleh laba atau penghasilan. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya terdapat beberapa persoalan yang sering muncul pada setiap perusahaan pada umumnya, yakni
bagaimana perusahaan dapat mengatur mengenai proses manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengimplementasian, dan pengontrolan, bagaimana memperoleh bahan baku dengan mudah dan proses biaya
yang rendah, bagaimana perusahaan bisa melaksanakan proses produksi,bagaimana perusahaan dapat
memasarkan hasil produksi kepada konsumen sehingga perusahaan dapat memperoleh laba tertentu dengan
biaya se minimal mungkin.
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas mata perkuliahan Manajemen Industri
2. Mendeskripsikan Manfaat Manajemen Industri Bagi Sebuah Perusahaan
3. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai apa yang sebenarnya terjadi di lapangan terkait
dengan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan pada suatu perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana perusahaan dapat mengatur mengenai proses manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengimplementasian, dan pengontrolan.
1. Bagaimana Perencaan dan Proses Produksi
2. Pengontrolan
3. Penanganan Masalah
4. Koordinasi Manajemen
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan untuk penulisan analisis ini adalah survey langsung di lapangan yaitu PT. Kemas
Perdana Internasional dan metode literature yaitu dengan mencari dan menelaah data dari sumber-sumber yang
berhubungan dengan pokok bahasan manajemen industri.
5. BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Industri Secara Umum
Manajemen usaha adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakan sumberdaya manusia dan sumberdaya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
suatu usaha ataupun perusahaan (Bahry, 2000).
Dalam menjalankan suatu usaha membutuhkan kemampuan menager untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen dengan baik, sehingga semua orang yang berkerja serta fasilitas yang tersedia benar-benar dapat
digerakan dan diarahkan tujuan yang efisien dan seekonomis mungkin.
Fungsi-fungsi manajemen itu antara lain :
1. Fungsi perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta atau perkiraan yang mendekat sebagai
persiapan untuk keperluan tindakan kemudian (Bahry,2000)
2. Fungsi pengorganisasian (Organizing)
Fungsi perorganisasian merupakan tindakan membagi-bagi dan merinci bidang pekerjaan atas sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam membagi tugas kerja perlu
diperhatikan jumlah, kemampuan, volume kerja yang harus dilaksanakan, sehingga pembagian kerja itu
praktis, workable dan memudahkan tercapainya tujuan (Bahry, 2000).
3. Fungsi pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berkiatan dengan usaha memberikan bimbingan, binaan,
perintah-perintah, atau instruksi-instruksi pada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing agar
dapat berjalan dengan baik dan tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan (Bahry, 2000)
4. Fungsi pengawasan (Controlling)
Fungsi ini merupakan tindakan untuk mengawasi aktivitas-aktivitas agar dapat berjalan sesuai dengan
rencana-rencana yang telah ditetapkan (Effendi dan Oktariza, 2006).
Dalam suatu manajemen tidak lepas dari hasil atau produk yang diciptakan dari sebuah manajemen, dan
sebuah produk dihasilkan dari suatu produksi. Produksi diarikan sebagai cara, metode, dan teknik untuk
menciptakan atau menambahkan kegunaan sautu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana yang ada (Assauri dikutip Shinta,2002).
Manajemen produksi mencakup perencanaan produksi dan pengendalian proses produksi. Didalamnya
terdapat pula pengambilan keputusan dalam bidang persiapan dan prose produksi untuk jangka pendek,
menengah dan panjang.
Tentunya suatu produk dari sebuah menejemen agar produk tersebut dikenal oleh masyarakat umum maka
dilakukanlah pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk
dengan pihak lain (Kasmir dan Jakfar, 2006).
Kegiatan manajemen disini mencakup kegiatan untuk mendistribusikan hasil produksi ke tangan konsumen.
kegiatan tersebut seperti menentukan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemasaran yang harus
dijalankan (Effendi dan Oktariza, 2006).
Manajemen industri disebut juga dengan manajemen operasi. Manajemen operasi atau manajemen industri
merupakan usaha-usaha pengelolahan secara optimal penggunaan sumberdaya-sumberdaya atau faktor-faktor
produksi dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.
6. 2.2 Pengenalan Perusahaan
2.2.1 Profil PT. Kemas Perdana Internasional
PT. Kemas Perdana Inetrnasional di bangun pada tahun 2000 dan mulai
beroperasi mulai Januari tahun 2001, yang terletak di atas sebidang
tahan seluas 35.000 m². Berlokasi di Desa Sidomulyo RT. 06 RW. 01
Buduran Sidoarjo, Jawa Timur. Bergerak di bidang percetakan kemasan
plastik dengan jenis produk beraneka ragam seperti kemasan snack, pouch sabun, candy, dll.
Kapasitas Produksi PT. Kemas Pedana Internasional adalah 150.000.000 meter pertahun dengan di
dukung oleh beberapa mesin:
• Mesin Rotogravure Printing = 4 unit
• Mesin Extruder Laminating = 2 unit
• Mesin Tandem Extruder Laminating = 1 unit
• Mesin Dry Solventless = 1 unit
• Mesin Dry Comby = 1 unit
• Mesin Slitting = 12 unit
• Mesin Rewinding = 5 unit
• Mesin Bag Making = 7 unit
• Mesin Inspection = 1 unit
2.2.2 VISI dan MISI PT Kemas Perdana Internasional
VISI KPI
1. Menjadikan perusahaan flexible packaging yang terpanang di kawasan regional.
2. Menjalankan Good Corporate Governance untuk mencapai Tata Kelola Perusahaan yang baik.
3. Fokus ke peningkatan Shareholder Value dengan melayani kepentingan 4 Pilar Stakeholder yaitu:
a. Pemegang Saham
b. Pelanggan
c. Supplier
d. Karyawan
MISI KPI
1. Berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi (commited to quality)
2. Selalu memberikan pelayanan yang berbasis pada kepuasan pelanggan.
3. Selalu berinovasi dengan teknologi terbaru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
4. Meningkatkan kinerja penjualan dengan focus pada high-end product.
5. Menjadi perusahaan flexible packaging yang memberikan One Stop Service.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan yang transparan dan akuntabilitas.
2.3 Tanggung Jawab Manajemen
2.3.1 Komitmen Manajemen
PT. Kemas Perdana lnternasional berkomitmen untuk pengembangan dan penerapan Sistem Manajemen
Mutu dan Keamanan Pangan yang secara berkesinambungan ditinjau kefektifannya dengan cara:
a. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan yang berkaitan
dengan mutu dan keamanan pangan, persyaratan standar internasional serta persyaratan perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku (statutory dan regulatory). `
b. Menetapkan Kebijakan Mutu & Keamanan Pangan.
7. c. Menetapkan Sasaran Mutu dan Keamanan Pangan.
d. Menyelenggarakan Tinjauan Manajemen
e. Memastikan ketersediaan sumber daya
PT. Kemas Perdana Internasional memastikan bahwa persyaratan pelanggan ditentukan dan dipenuhi
dengan sasaran meningkatkan kepuasan pelanggan.
2.3.2 Kebijakan Mutu & Keamanan Pangan
Pernyataan Kebijakan Mutu & Keamanan Pangan :
“Demi mewujudkan kepuasan pelanggan, PT. Kemas Perdana Internasional memiliki kebijakan untuk
menjaga kualitas sesuai standar mutu dan keamanan pangan, melakukan pengiriman tepat waktu, inovative dan
kompetitif”. Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan ini selalu dipastikan dapat dipahami oleh seluruh karyawan
dan senantiasa ditinjau ulang secara periodik untuk memastikan kesesuaiannya.
Untuk mendukung kebijakan mutu & keamanan pangan, manajemen PT. Kemas Perdana lnternasional
menetapkan Sasaran Mutu & Keamanan Pangan yang ditetapkan untuk setiap departemen dan fungsi. Sasaran
Mutu & Keamanan Pangan tersebut didasarkan pada prinsip “SMART" (Specific, Measurable, Achievable,
Reasonable, Time Line).
2.3.3 Tanggung Jawab dan Wewenang
Manajemen PT. Kemas Perdana Internasional memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang
didefinisikan dan dikomunikasikan dalam sebuah prosedur, job decription dan struktur organisasi. PT. Kemas
Perdana Internasional menetapkan Manajemen Representative & Food Safety Team Leader yang bertugas
memastikan Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan ditetapkan, diterapkan dan dipelihara serta
melaporkannya kepada Top Manajemen.
2.3.4 Komunikasi
Komunikasi Eksternal dan Internal
Guna memastikan bahwa informasi yang cukup tentang isu mengenai keamanan pangan tersedia
diseluruh rantai makanan, PT. Kemas Perdana lnternasional menetapkan, menerapkan dan memelihara bentuk
komunikasi yang efektif dengan :
a. Supplier dan subkontraktor
b. Pelanggan, khususnya yang berkaitan dengan informasi produk, permintaan keterangan, kontrak atau
penanganan order terrnasuk perubahan-perubahannya dan umpan balik pelanggan yang juga mencakup keluhan
pelanggan
c. Pihak yang berwenang dalam perundang—undangan dan peraturan yang berlaku
d. Pihak lain yang berdampak atau yang akan terpengruh oleh keefektifan atau pembaharuan dari sistem
manajemen keamanan pangan
Komunikasi tersebut menyediakan informasi mengenai aspek keamanan pangan dan produk yang
mungkin relevan terhadap pihak Iain dalam rantai makanan. Penerapan ini dilakukan untuk bahaya keamanan
pangan yang diketahui bahwa perlu dikendalikan oleh pihak Iain dalam rantai makanan.
PT. Kemas Perdana Internasional menunjuk personal yang menetapkan tanggung jawab dan wewenang
untuk mengkomunikasikan secara ekstemal mengenai informasi apapun yang berkaitan dengan keamanan
pangan. Infomrasi yang diperoleh melalui komunikasi ekstemal dimasukkan sebagai masukan dalam sistem
pembaharuan dan tinjauan manajemen.
PT. Kemas Perdana Internasional memastikan komunikasi antar fungsi dan tingkatan ditetapkan dan
diterapkan. Organisasi menerapkan mekanisme komunikasi intemal dengan berbagai cara, antara lain : Rapat
Periodik Departemen, Briefing Departemen dan Papan Pengumuman, dimana diharapkan dengan komunikasi
yang intensif di intenal organisasi, peningkatan kesadaran di samua karyawan akan samakin mambaik sehingga
perbaikan yang berkesinambungan akan menjadi budaya kaseharian di perusahaan.
8. 2.3.5 Kesigapan dan Tanggap Darurat
PT. Kemas Perdana Internasional manetapkan, menarapkan dan memelihara prosedur untuk mangelola
kamungkinan situasi darurat dan kecalakaan yang dapat berdampak pada keamanan pangan dan hal lain yang
terkait dalam rantai makanan.
2.3.6 Tinjuan Manajemen
PT. Kemas Perdana Internasional meninjau ulang Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan pada
selang waktu yang direncanakan guna memastikan kesesuaian, kecukupan dan kefektifan yang
berkesinambungan.Tinjauan ini mencakup penilaian paluang untuk perbaikan dan kebutuhan akan perubahan
Sistem Manajemen Mutu & Keamanan Pangan.
2.3.7 Manajemen Sumber Daya & Lingkungan Kerja `
PT. Kemas Perdana Internasional menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan guna
menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan yang secara berkelanjutan
menyempurnakan kefektifannya serta meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan
pelanggan.
1. Sumber Daya Manusia
Team Keamanan Pangan dan personal lainnya yang melakukan aktivitas yang mempengaruhi mutu
produk dan berdampak pada keamanan pangan harus kompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan,
keterampilan dan keahlian yang sesuai.
PT. Kemas Peniana lnternasional melakukan :
a. Mengidentifikasikan kompetensi yang diperlukan bagi personal yang memiliki aktivitas yang mempengaruhi
mutu produk dan berdampak pada keamanan pangan.
b. Menyediakan pelatihan atau mengambil tindakan lainnya guna memastikan bahwa personal memiliki
kompetensi yang diperlukan.
c. Memastikan bahwa personal yang bertanggung jawab terhadap pemantauan, koreksi langsung dan tindakan
koreksi dan pencegahan terhadap sistem manajemen mutu dan keamanan pangan telah mendapat pelatihan.
d. Mengevaluasi efektifitas tindakan yang diambil.
e. Memastikan bahwa personal menyadari keterkaitan dan pentingnya aktivitas individu dalam kontribusinya
terhadap mutu dan keamanan pangan.
f. Memastikan bahwa komunikasi yang efektif dipahami oleh semua personal yang memiliki
aktivitas yang mempengaruhi mutu dan berdampak pada keamanan pangan.
g. Memelihara rekaman pelatihan dan tindakan yang sesuai.
2. lnfrastruktur & Lingkungan Kerja
PT. Kemas Perdana lntemasional menentukan, menyediakan serta memelihara infrastruktur & lingkungan
kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk. Infrastruktur meliputi : bangunan, ruang
kerja, perlengkapan proses (hard wars dan soft ware), transportasi dan utilitas terkait.
2.4 Realisasi Produk
2.4.1 Perecanaan dan Realisasi Produk yang Aman
PT. Kemas Perdana Internasional merancanakan dan menetapkan proses-proses yang diperlukan untuk
merealisasikan produk yang bermutu dan aman dengan menerapkan, menjalankan dan memastikan efaktititas
dari aktivitas yang sudah direncanakan dan perubahan apapun dari aktivitas tersebut.
2.4.2 Proses Hubungan dengan Pelanggan
PT. Kemas Perdana Internasional menentukan :
9. a. Persyaratan yang dinyatakan oleh pelanggan, termasuk persyaratan untuk aktivitas pengiriman dan pasca
pengiriman produk.
b. Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan namun perlu untuk penggunaan secara intemal.
c. Persyaratan undang-undang dan hukum yang berhubungan dengan produk (Statutory & regulatory).
d. Persyaratan lain yang ditentukan oleh lntemal perusahaan.
2.4.3 Proses Pembelian
PT. Kemas Perdana Internasional memastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan
pembelian yang ditetapkan. Jenis dan cakupan pengendalian yang diterapkan pada supplier dan barang yang
dibeli tergantung pada dampak & efek barang yang dibeli terhadap realisasi produk atau karakteristik produk
akhir. Penerapan inspeksi barang atau kegiatan Iain yang diperlukan telah ditetapkan untuk memastikan bahwa
barang yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang ditetapkan.
PT. Kemas Perdana lnternasional mengevaluasi dan memilih berdasarkan kemampuan supplier untuk
memasok barang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Kriteria untuk pamilihan, evaluasi dan evaluasi
ulang ditetapkan dalam prosedur dan catatan yang terdokumentasi.
2.4.4 Proses Produksi dan Penyediaan Pelayanan
PT. Kemas Perdana lnternasional merancanakan dan malaksanakan produksi dan penyediaan pelayanan
dalam kondisi tarkendali, yang meliputi :
a. Ketersediaan informasi yang manjelaskan karaktaristik produk
b. Katersadiaan instruksi kerja `
c. Perlengkapan kerja yang sesuai
d. Ketersediaan dan penggunaan alat pemantauan dan pengukuran
e. Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran
f. Pelaksanaan aktivitas penahanan dan pelapasan produk, pengiriman dan pasca pengiriman
PT. Kemas Perdana Internasional memelihara kesesuaian produk selama pemprosesan internal dan
pengiriman ke pelanggan. Pemeliharaan meliputl identfikasi, penanganan, pangemasan, penyimpanan dan
perlindungan.
PT. Kemas Perdana Internasional juga memberikan perhatian pada barang milik pelanggan bila barang
tersebut ada dibawah kendali atau sedang digunakan oleh perusahaan. Perhatian tersebut dengan cara
mengidentifikasl, memverifikasi, malindungi dan menjaga barang milik pelanggan yang disediakan untuk
digunakan atau digabungkan ke dalam produk. Barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau ditemukan tidak
sesuai untuk penggunaan akan dilaporkan dan dikomunikasikan kepada pelanggan.
2.4.5 Pengendalian Alat Ukur dan Alat Pantau
PT. Kemas Perdana lnternasional menentukan pengendallan alat ukur dan alat pantau yang diperlukan
untuk memberikan bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditentukan. Pengendalian alat ukur dan
alat pantau dilakukan dengan cara :
a. Kalibrasl atau verifikasi pada interval yang ditenlukan atau pada kondisi sebelum dlgunakan, dibandingkan
dengan standar pengukuran yang dapat ditelusur ke standar pangukuran internasional, nasional atau standar
lain yang ralevan.
b. Diidentifikasi untuk penentuan status kalibrasi atau verifikasi
c. Dilindungi dari dan dijaga dari pengubahan yang akan menjadikan hasil pengukuran tidak valid.
d. Dilindungi dan dijaga dari kerusakan dan kondisi yang memburuk.
2.4.6 Pengendalian Ketidak Sesuaian Produk
PT. Kemas Perdana lnternasional memastikan bahwa produk yang tidak sesuai terhadap persyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau pengiriman yang tidak diharapkan. Pengendalian
10. dan penanggung jawab serta wewenang yang berhubungan dengan penanganan ketidaksesuaian produk
didefinisikan dan ditetapkan dalam prosedur yang terdokumentasi. Untuk memastikan bahwa saat
ketidaksesuaian terjadi produk yang terpengaruh diidentifikasi dan dikendalikan malalui koreksi langsung dan
tindakan korektif serta pencegahan.
2.4.7 Pemantauan dan Analisa Produk
PT. Kemas Perdana lnternasional manerapkan metode yang sesuai untuk pemantauan dan pengukuran
proses. Metode ini menunjukkan kamampuan proses untuk mencapai hasil yang direncanakan. Bila hasil yang
dlrencanakan tidak tercapai, tindakan perbaikan yang sesuai akan diambil untuk memaslikan kesesuaian produk.
PT. Kemas Perdana Intrnasional memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memastikan bahwa
persyaratan produk telah dipenuhl. Hal ini dilakukan pada tahap-tahap yang sesuai dengan realisasi produk dan
sejalan dengan pengaturan yang direncanakan.
2.5 Pengontrolan Operasional
2.5.1 Waste Disposal
Waste yang dihasilkan selama proses produksi harus dikendalikan untuk mencegah adanya kemungkinan
kontaminasi terhadap produk atau area produksi. Tindakan pengendalian meliputi identifikasi, pengumpulan,
pemindahan dan disposisi. Identifikasi yang jelas harus ada untuk limbah yang ada. Pengkategorian limbah
dilakukan untuk kegunaan disposisi limbah, mana limbah yang bisa langsung dibuang dan mana yang harus
diproses dulu.
Pengumpulan limbah sementara dilakukan dalam container/wadah yang:
- Jelas identifikasinya dan tujuan penggunaannya.
- Disimpan di area yang khusus
- Selalu tertutup jika tidak sedang dalam penggunaan.
Tempat pengumpulan limbah akhir ditetapkan di luar area produksi untuk mencegah adanya
kontaminasi silang terhadap produk dan proses. Pemindahan dan disposisi limbah (waste removal and
disposision) dilakukan secara periodik dibawah pengawasan General Affair (GA) untuk mencegah adanya
akumulasi limbah. Material dengan label, produk atau kemasan dengan cetakan yang diidentifikasi sebagai waste
(limbah) harus dilakukan tindakan terlebih dahulu seperti pencacahan. Pencacahan dan pembuangan limbah
dilakukan oleh pihak subkontraktor yang telah dipilih serta dilakukan monitoring dan pengawasan terhadap
kinerjanya 0leh General Affair (GA).
2.5.2 Inspeksi Pembelian dan Penerimaan Bahan Baku
• Pembelian barang—barang yang berpengaruh terhadap food safety harus dikendalikan untuk memastikan
bahwa supplier memiliki kemampuan dan kapabilitas memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan.
• Proses seleksi dan evaluasi supplier dilakukan dengan berpedoman pada prosedur seleksi
dan evaluasi supplier.
• Spesifikasi dan standar untuk quality pada material diidentifikasikan dan didefinisikan serta
diimplementasikan secara jelas dalam persyaratan pembelian (purchasing requirements).
• Setiap pengiriman atau kedatangan material diberi identitas untuk mengidentitikasi dalam warehouse
dan proses. Material yang dibutuhkan dipastikan baik untuk dikirim dalam pabrik dan dengan hasil analisa
QC. Penerimaan didasarkan atas otorisasi QC disertai certificate of analysis yang dikeluarkan oleh
supplier. Otorisasi dan dokumentasi dibuat oleh QC, dan sebagai persyaratan diperbolehkan pengeluaran
material dari warehouse.
• Material/bahan baku yang tidak konform terhadap standar/spesitikasi yang sudah ditetapkan ditangani
dengan prosedur pengendalian produk tidak sesuai untuk memastikan bahan baku tersebut dicegah dari
rencana penggunaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses ini meliputi karantina, identitikasi,
labeling dan disposisi.
11. • Pada pengeluaran material dari warehouse untuk kebutuhan produksi, koreksi perputaran stok diamati
melalui konsep FlFO. Semua pemasukan material disimpan pada kondisi hygienis yang tepat untuk
kebutuhan masing-masing.
2.5.3 Pengemasan
Desain dan material pengemasan memberikan perlindungan yang cukup terhadap produk untuk
meminimalkan kontaminasi silang atau mencegah kerusakan dan mempunyai label yang disesuaikan. Bahan
pengemasan tidak menimbulkan bahaya terhadap produk baik dalam kondisi yang spesifik, penyimpanan dan
penggunaan.
2.5.4 Dokumentasi dan Catatan
Data penerimaan bahan baku, proses produksi hingga proses pengiriman disimpan dan dikelola selama
periode tertentu hingga melampau batas daya simpan produk. Dokumentasi dapat menambah keabsahan dan
kefektifan sistem pengontrolan keamanan pangan.
2.6 Struktur Organisasi Perusahaan dan Skema Proses Produksi (Terlampir)
12. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakan sumberdaya manusia dan sumberdaya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
suatu usaha ataupun perusahaan. Ada empat aspek yang mendasari yaitu fungsi Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing), dan Pengendalian (Controlling) dimana para pelaku
manajemen diharapkan menguasai semua fungsi tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai
harapan pelanggan. Seperti yang di terapkan pada PT. Kemas Perdana Internasional
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta atau perkiraan yang mendekat sebagai
persiapan untuk keperluan tindakan kemudian (Bahry,2000)
Perencanaan pada PT. Kemas Perdana Internasional di dasarkan pada pasar atau customer. Dalam hal ini KPI
memenuhi persyaratan yang dinyatakan oleh pelanggan sesuai standart yang telah di tentukan dan standart
keamanan pangan. Hal tersebut tertuang dalam Standart Operational Card (SOC). Hal tersebut secara langsung
mempengaruhi harga produk yang di pasarkan di dasarkan pada bahan baku dan biaya proses produksi.
Penetapan sasaran dan strategi, tahapan ini merupakan tahapan dalam siklus perencanaan di saat kompromi
harus tercapai antara apa yang diinginkan oleh beberapa departemen fungsional dan apa yang dapat dipraktikkan
dengan berbagai hambatannya dalam setiap operasi perusahaan.
Adapula gabungan dari rencana detail ke dalam rencana perusahaan, yang terdiri dari sasaran perusahaan
jangka panjang, strategi, rencana, perhitungan laba-rugi, dan laporan keuangan. Tujuan utama rencana
perusahaan adalah menyajikan visi jangka panjang .
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi perorganisasian merupakan tindakan membagi-bagi dan merinci bidang pekerjaan atas sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam membagi tugas kerja perlu
diperhatikan jumlah, kemampuan, volume kerja yang harus dilaksanakan, sehingga pembagian kerja itu praktis,
workable dan memudahkan tercapainya tujuan (Bahry, 2000).
Pengorganisasian menyangkut kepada penyusunan serangkaian tindakan yang telah ditentukan, sehingga
dapat dilaksanakan dengan baik. Manajemen sumber daya manusia merancang struktur hubungan antara
pekerjaan, sumber daya manusia, dan faktor-faktor fisik yang akan dilibatkan. Para manajer harus hati-hati
terhadap hubungan yang rumit yang ada di antara satu unit khusus dan unit-unit organisasi lainnya.
Pada PT. Kemas Perdana Internasional di bagi dalam tiga bagian yaitu Ware House, Produksi, dan Marketting.
Ware House bertanggungjawab menyediakan bahan baku dan mendistribusikan hasil jadi produksi ke pelanggan,
pre produksi dan produksi termasuk di dalamnya pengontrol kegiatan produksi Quality Control bertaggungjawab
atas berjalannya proses produksi, Marketing berupaya memasarkan atau mencari customer dan melayani setiap
keluhan dar customer.
3. Fungsi Pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berkiatan dengan usaha memberikan bimbingan, binaan,
perintah-perintah, atau instruksi-instruksi pada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing agar dapat
berjalan dengan baik dan tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan (Bahry, 2000)
13. Setiap pelaku manajemen pasti memiliki kiat-kiat dan strategi tersendri dalam menjalankan fungsinya
guna mendapatkan hasil yang maksimal. Begitu juga dengan PT. KPI dengan mengarahkan kinerja karyawan
dengan berpegang teguh pada Visi dan Misi , dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Fungsi ini merupakan tindakan untuk mengawasi aktivitas-aktivitas agar dapat berjalan sesuai dengan
rencana-rencana yang telah ditetapkan (Effendi dan Oktariza, 2006).
Dalam suatu manajemen tidak lepas dari hasil atau produk yang diciptakan dari sebuah manajemen, dan
sebuah produk dihasilkan dari suatu produksi. Produksi diarikan sebagai cara, metode, dan teknik untuk
menciptakan atau menambahkan kegunaan sautu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber tenaga
kerja, mesin, bahan-bahan dan dana yang ada (Assauri dikutip Shinta,2002).
Sangat jelas sekali bahwasanya fungsi pengendalian yang diambil dari sudut pandang definisi sangat vital
dalam suatu perusahaan Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana,
Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi).Supaya tujuan
sesuai dengan rencana.
Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir.
Dengan pengendalian diharapkan juga agar pemanfaatan semua unsur manajemen dapat berjalan dengan efektif
dan efesien.
Pengawasan di PT. Kemas Perdana Internasional
Inspeksi pembelian dan penerimaan bahan baku
Pemantauan proses poduksi, dalam hal ini dilaksankan oleh Qc in-line
Pengendalian ketidaksesuaian produk
Pemantauan dan analisa produk
Pengendalian Waste atau sampah
Pengontrolan dokumentasi dan catatan
3.2 Penutup
Demikian makalah ini kami susun sedemikian rupa , semoga bermanfaat bagi mahasiswa lainnya dalam
hal pemahaman fungsi manajemen produksi. Menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam hal isi
materi , tulisan , maupun penyajian Kami sebagai penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya, terimakasih.