SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
ASKEP LANSIA DENGAN
GANGGUAN PSIKOSOSIAL
LANSIA
Oleh kelompok I
Proses menua (aging) adalah proses
alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain.
Keadaan itu cenderung berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan secara
umum maupun kesehatan jiwa secara
khusus pada lansia.
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan jiwa lansia. Faktor-faktor
tersebut hendaklah disikapi secara bijak
sehingga para lansia dapat menikmati hari tua
mereka dengan bahagia.
• . Adapun beberapa faktor yang dihadapi para lansia
yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka
adalah sebagai berikut:
 Penurunan Kondisi Fisik
 Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
 Perubahan Aspek Psikososial
 Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
 Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
Perubahan Psikososial Lansia
• Pensiun
• Identitas sering dikaitkan dengan peranan
dalam pekerjaan
• Sadar akan kematian
• Kehilangan hubungan dengan teman-teman &
famili
• Penyakit kronis & ketidakmampuan
• Perubahan terhadap gambaran diri, konsep diri
• Kesepian (loneliness)
Askep psikosial pada remaja
• 1.definisi
• Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan kemandirian. Menurut
Prof. Dr. A.E Sinolungan (1997), masa dewasa dapat di bagi dalam
beberapa fase yaitu:
• 1. Fase dewasa awal Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang
mulai bekarya dan mulai melepaskan ketergantungan kepada orang lain.
• Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu:
• a. mereka mendapat pengawasan dari orang tua
• b. mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan
hubungan yang intim di luar
• c. mereka membentuk seperangkat nilai pribadi
• d. mereka mengembangkan rasa identitas pribadi
• e. mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja Copy and WIN :
http://bit.ly/copynwin
• 2. Fase Dewasa tengah
• Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih
teman hidup dan membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan
energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan
citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada penampilan
fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap posiif
terhadap perubahn fisiologis muncul jika orang dewasa mengikuti
latihan fisik diet yang seimbang, tidur yang adekuat dan melakukan
hygiene yang baik. a. Teori-teori tentang masa dewasa tengah
• 1) Teori Erikson Menurut teori perkembangan Erikson,
tugas perkembangan yang utama pada usia baya adalah mencapai
generatifitas (Erikson, 1982). Generatifitas adalah keinginan untuk
merawat dan membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat
mencapai generatifitas dengan anak-anaknya melalui bimbingan
dalam interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengah
gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini ditunjukkan
dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak
anak-anaknya dan masyarakat.
• 2) Teori Havighurst
• Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam tujuh perkembangan untuk orang dewasa
tengah (Havighurst, 1972). Tugas perkembangan tersebut meliputi: a) Pencapaian tanggung
jawab social orang dewasa
• b) Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
• c) Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia
• d) Mengembangkan aktivitas luang
• e) Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
• f) Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan
• g) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.
• b. Tahap-tahap perkembangan
• 1) Perkembangan fisiologis
• Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang paling terlihat adalah
rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang membesar. Kebotakan biasanya terjadi
selama masa usia pertengahan, tetapi juga dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan
ketajaman penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada periode ini. 2) Perkembangan
kognitif
• Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena sakit atau trauma.
Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan informasi baru. Beberapa dewasa tengah
mengikuti program pendidikan dan kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau
perubahan pekerjaan.
• 3) Perkembangan psikosial
• Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang diharapkan,
perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau kematian teman.
Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang dapat mempengaruhi seluruh tingkat
kesehatan dewasa.
• 3. Fase dewasa akhir
• Fase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai
karya produktif, sukses-sukses berprestasi dan
puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada
masa ini dapat dicapai kalau status pekerjaan dan
sosial seseorang sudah mantap. Masalah-
masalah yang mungkin timbul yaitu:
• a. Menurunnya keadaan jasmaniah
• b. Perubahan susunan keluarga
• c. Terbatasnya kemungkinan perubahan-
perubahan baru dalam bidang pekerjaan atau
perbaikan kesehatan yang lalu d. Penurunan
fungsi tubuh Copy and WIN :
• Masalah-masalah psikososial 1. Ansietas Ansietas
adalah fenomena maturasi kritis yang berhubungan
dengan perubahan, konflik, dan penegndalian
lingkungan yang diterima (Haber at al, 1992). 2.
Depresi Depresi adalah gangguan alam perasaan
yang dimanifestasikan dalam berbagai cara. Walaupun
usia yang paling banyak mengalami depresi adalah usia
24-25 tahun, tapi juga biasa terjadi pada usia dewasa
baya dan mungkin banyak memiliki penyebab (Haber
at al, 1992).
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
• Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan proses pikir
berhubungan dengan ansietas Tujuan: proses pikir pasien
akan meningkat dengan terapi ansietas 2. Ketidak
efektifan koping yang berhubungan dengan ansietas
Tujuan: pasien akan meningkatkan mekanisme koping
untuk mengatasi ansietas. 3. Konflik pengambilan
keputusan berhubungan dengan ganti karier/ pengunduran
diri Tujuan: menghubungkan keuntungan-keuntungan dan
kerugian-kerugian dari pilihan-pilihan, menceritakan
ketakutan dan keprihatinan mengenai pilihan-pilihan dan
respons dari orang lain, dan membuat sebuah pilihan yang
diketahui/diberitahu.
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
• Intervensi Dx 1 & 2
• 1. Kaji pasien secara cermat untuk memastikan bahwa ansietas pasien
bukan gejala yang mendasari proses penyakit, seperti nyeri atau hipoksia
• 2. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutannya
secara verbal
• 3. Tanyakan pada pasien keterampilan koping yang biasa berhasil
digunakan untuk mengatasi stress sebelumnya
• 4. Berikan obat antiansietas sesuai program dan perhatikan
efektifitasnya
• 5. Tanyakan pada pasien obat apa yang sedang digunakan. Gejala
ansietas dapat diakibatkan penggunaan obat-obatan, mencakup kafein,
hormone tiroid, aminofilin, obat antidiabetik oral, obat antiinflamasi
nonsteroid, steroid, glikosida jantung, dan inhibitor ambilan ulang
serotonin selektif. Lebih baik tanyakan pada dokter untuk mengganti
dengan obat yang menghasilkan lebih sedikit efek ansietas daripada
menambah obat-obatan lain hanya untuk mengatasi tanda dan gejala
ansietas
• 6. Alkohol adalah cara yang biasa digunakan orang untuk pengobatan
ansietas, tetapi bukan cara yang baik tidak berbahaya. Pastiakn untuk
menanyakan pasien menegani kebiasaannya menggunakan alkohol-jenis
apa yang ia minum (bir, anggur, wiski), kira-kira berapa banyak dalam
sehari dan sudah berapa lama.
• Dx 3
• 1. Menetapkan hubungan saling percaya dan berarti yang meningkatkan saling pengertian dan
perhatian.
• 2. Memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang logis
• a. Bantu individu dalam mengenali apa masalah-masalahnya dan dengan jelas mengidentifkasi
keputusan yang harus dibuat
• b. Gali apa resiko terhadap apa yang timbul dari tidak membuat keputusan
• c. Mintalah individu untuk membuat daftar dari semua alternatif atau pilihan yang mungkin
d. Bantu mengidentifikasi kemungkinan hasil dari berbagai alternative
• e. Bantu individu untuk menghadapi ketakutan
• f. Benahi kesalahan informasi
• g. Bantu dalam mengevaluasi alternatif-alternatif berdasarkan pada ancaman potensial atau
actual terhadap keyakinan/ nilai-nilai
• h. Beri dorongan pada individu untuk membuat keputusan
• 3. Beri dorongan pada orang terdekat individu untuk terlibat dalam keseluruhan proses
pengambilan keputusan 4. Bantu individu dalam proses menggali nilai-nilai dan hubungan
pribadi yang mungkin mempunyai dampak pada pengambilan keputusan
• 5. Dukung individu dalam membuat keputusan yang diketahui meskipun kebutuhan konflik
dengan nilai-nilainya sendiri
• a. Rundingkan pemuka agamanya sendiri
• 6. Dengan aktif yakinkan individu bahwa keputusan sepenuhnya ditangan dia dan adalah
menjadi haknya untuk melakukan demikian
• 7. Jangan biarkan orang lain untuk merusak rasa percaya individu dalam pengambilan
keputusannya sendiri 8. Kolaborasikan dengan keluarga untuk mengklarifikasi proses
pengambilan keputusan Copy and WIN :
Masalah Psikososial Lansia
• Aspek Sosial Lansia :
Sikap, nilai, keyakinan terhadap lansia,
label/stigma, perubahan sosial
• Penurunan fungsi, penyakit fisik
• Gangguan konsep diri
• Gangguan alam perasaan : Depresi
Faktor Resiko Masalah Psikososial Lansia
• Sumber finansial yang kurang
• manajemen stress kurang
• Kejadian yang tidak terduga
• Jumlah kejadian pada waktu yang
berdekatan
Diagnosa Keperawatan
• 1. Perubahan status kesehatan berhubungan dengan ansietas
• 2. Perubahan identitas personal berhubungan harga diri
rendah
• 3. Ketidak mampuan memecahkan masalah
berhubungan dengan Koping individual tidak efektif
• 4. Isolasi sosial berhubungan dengan menarik diri
• 5. Perubahan penampilan peran berhubungan
dengan proses menua
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)
Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)
Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)Lautan Jiwa
 
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa Lahargo Kembaren
 
Kesehatan jiwa di masyarakat
Kesehatan jiwa di masyarakatKesehatan jiwa di masyarakat
Kesehatan jiwa di masyarakatBagus Utomo
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontikgueste728dc
 
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Bagus Utomo
 
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)Lautan Jiwa
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalAhmad Muhtar
 
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaAzimatul Karimah
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaYesi Tika
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organikfikri asyura
 
Somatoform Disorder
Somatoform DisorderSomatoform Disorder
Somatoform DisorderAmy Puspita
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYArni Arnotz
 

Was ist angesagt? (20)

Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)
Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)
Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)
 
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
 
SOMATOFORM DISORDER
SOMATOFORM DISORDERSOMATOFORM DISORDER
SOMATOFORM DISORDER
 
Kesehatan jiwa di masyarakat
Kesehatan jiwa di masyarakatKesehatan jiwa di masyarakat
Kesehatan jiwa di masyarakat
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontik
 
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
 
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
 
2h
2h2h
2h
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
 
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansia
 
F45 gangguan somatofrom
F45 gangguan somatofromF45 gangguan somatofrom
F45 gangguan somatofrom
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
 
Family Focused Therapy
Family Focused TherapyFamily Focused Therapy
Family Focused Therapy
 
Somatoform Disorder
Somatoform DisorderSomatoform Disorder
Somatoform Disorder
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
 
Kemurungan
KemurunganKemurungan
Kemurungan
 

Andere mochten auch

Asuhan keperawatan gangguan psikososial
Asuhan keperawatan gangguan psikososialAsuhan keperawatan gangguan psikososial
Asuhan keperawatan gangguan psikososialnurbidayah24
 
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitasDhika Bersyukur
 
Gangguan mental lansia
Gangguan mental lansiaGangguan mental lansia
Gangguan mental lansiaJoni Iswanto
 
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaAsuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaRama Laweru
 
Konsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualKonsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualFhie Habibie
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 

Andere mochten auch (7)

Asuhan keperawatan gangguan psikososial
Asuhan keperawatan gangguan psikososialAsuhan keperawatan gangguan psikososial
Asuhan keperawatan gangguan psikososial
 
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
 
Gangguan mental lansia
Gangguan mental lansiaGangguan mental lansia
Gangguan mental lansia
 
Askep polio mielitis
Askep polio mielitisAskep polio mielitis
Askep polio mielitis
 
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaAsuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
 
Konsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualKonsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritual
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 

Ähnlich wie Presentase askep-gangguan-psikososial-lansia

Periode lanjut usia
Periode lanjut usiaPeriode lanjut usia
Periode lanjut usiaeka1400
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingValny Majid
 
pelatihan kecakapan hidup bagi remaja
pelatihan kecakapan hidup bagi remajapelatihan kecakapan hidup bagi remaja
pelatihan kecakapan hidup bagi remajaricky rizaldi
 
Mental Healt General and HIV.pptx
Mental Healt General and HIV.pptxMental Healt General and HIV.pptx
Mental Healt General and HIV.pptxFrans Judea Samosir
 
Konseling untuk dewasa keperawatan
Konseling untuk dewasa keperawatanKonseling untuk dewasa keperawatan
Konseling untuk dewasa keperawatanUchiha Tio
 
Konseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasaKonseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasaiirstanty
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptxmarsiwaru
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresBengkulu Univercity
 
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingMasalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingSiti Nur Aeni
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaaidasilviana
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptssuser1a94271
 
dasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individudasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individukeziageofany
 
Definisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardDefinisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardTan Fen
 
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrybahari Ramadhan
 

Ähnlich wie Presentase askep-gangguan-psikososial-lansia (20)

Psikososial kom
Psikososial komPsikososial kom
Psikososial kom
 
Periode lanjut usia
Periode lanjut usiaPeriode lanjut usia
Periode lanjut usia
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
 
GERONTIK.ppt
GERONTIK.pptGERONTIK.ppt
GERONTIK.ppt
 
pelatihan kecakapan hidup bagi remaja
pelatihan kecakapan hidup bagi remajapelatihan kecakapan hidup bagi remaja
pelatihan kecakapan hidup bagi remaja
 
Mental Healt General and HIV.pptx
Mental Healt General and HIV.pptxMental Healt General and HIV.pptx
Mental Healt General and HIV.pptx
 
Konseling untuk dewasa keperawatan
Konseling untuk dewasa keperawatanKonseling untuk dewasa keperawatan
Konseling untuk dewasa keperawatan
 
Konseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasaKonseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasa
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingMasalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usia
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
dasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individudasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individu
 
Definisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardDefinisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballard
 
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
 
Asuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumahAsuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumah
 

Presentase askep-gangguan-psikososial-lansia

  • 1. ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL LANSIA Oleh kelompok I
  • 2. Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
  • 3. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.
  • 4. Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia. Faktor-faktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia dapat menikmati hari tua mereka dengan bahagia.
  • 5. • . Adapun beberapa faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut:  Penurunan Kondisi Fisik  Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual  Perubahan Aspek Psikososial  Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan  Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
  • 6. Perubahan Psikososial Lansia • Pensiun • Identitas sering dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan • Sadar akan kematian • Kehilangan hubungan dengan teman-teman & famili • Penyakit kronis & ketidakmampuan • Perubahan terhadap gambaran diri, konsep diri • Kesepian (loneliness)
  • 7. Askep psikosial pada remaja • 1.definisi • Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan kemandirian. Menurut Prof. Dr. A.E Sinolungan (1997), masa dewasa dapat di bagi dalam beberapa fase yaitu: • 1. Fase dewasa awal Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang mulai bekarya dan mulai melepaskan ketergantungan kepada orang lain. • Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu: • a. mereka mendapat pengawasan dari orang tua • b. mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan hubungan yang intim di luar • c. mereka membentuk seperangkat nilai pribadi • d. mereka mengembangkan rasa identitas pribadi • e. mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
  • 8. • 2. Fase Dewasa tengah • Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih teman hidup dan membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap posiif terhadap perubahn fisiologis muncul jika orang dewasa mengikuti latihan fisik diet yang seimbang, tidur yang adekuat dan melakukan hygiene yang baik. a. Teori-teori tentang masa dewasa tengah • 1) Teori Erikson Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan yang utama pada usia baya adalah mencapai generatifitas (Erikson, 1982). Generatifitas adalah keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat mencapai generatifitas dengan anak-anaknya melalui bimbingan dalam interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengah gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.
  • 9. • 2) Teori Havighurst • Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam tujuh perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst, 1972). Tugas perkembangan tersebut meliputi: a) Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa • b) Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan • c) Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia • d) Mengembangkan aktivitas luang • e) Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu • f) Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan • g) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia. • b. Tahap-tahap perkembangan • 1) Perkembangan fisiologis • Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang membesar. Kebotakan biasanya terjadi selama masa usia pertengahan, tetapi juga dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan ketajaman penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada periode ini. 2) Perkembangan kognitif • Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan informasi baru. Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau perubahan pekerjaan. • 3) Perkembangan psikosial • Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau kematian teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa.
  • 10. • 3. Fase dewasa akhir • Fase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai karya produktif, sukses-sukses berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa ini dapat dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah mantap. Masalah- masalah yang mungkin timbul yaitu: • a. Menurunnya keadaan jasmaniah • b. Perubahan susunan keluarga • c. Terbatasnya kemungkinan perubahan- perubahan baru dalam bidang pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang lalu d. Penurunan fungsi tubuh Copy and WIN :
  • 11. • Masalah-masalah psikososial 1. Ansietas Ansietas adalah fenomena maturasi kritis yang berhubungan dengan perubahan, konflik, dan penegndalian lingkungan yang diterima (Haber at al, 1992). 2. Depresi Depresi adalah gangguan alam perasaan yang dimanifestasikan dalam berbagai cara. Walaupun usia yang paling banyak mengalami depresi adalah usia 24-25 tahun, tapi juga biasa terjadi pada usia dewasa baya dan mungkin banyak memiliki penyebab (Haber at al, 1992). Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
  • 12. • Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan proses pikir berhubungan dengan ansietas Tujuan: proses pikir pasien akan meningkat dengan terapi ansietas 2. Ketidak efektifan koping yang berhubungan dengan ansietas Tujuan: pasien akan meningkatkan mekanisme koping untuk mengatasi ansietas. 3. Konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan ganti karier/ pengunduran diri Tujuan: menghubungkan keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian dari pilihan-pilihan, menceritakan ketakutan dan keprihatinan mengenai pilihan-pilihan dan respons dari orang lain, dan membuat sebuah pilihan yang diketahui/diberitahu. Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
  • 13. • Intervensi Dx 1 & 2 • 1. Kaji pasien secara cermat untuk memastikan bahwa ansietas pasien bukan gejala yang mendasari proses penyakit, seperti nyeri atau hipoksia • 2. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutannya secara verbal • 3. Tanyakan pada pasien keterampilan koping yang biasa berhasil digunakan untuk mengatasi stress sebelumnya • 4. Berikan obat antiansietas sesuai program dan perhatikan efektifitasnya • 5. Tanyakan pada pasien obat apa yang sedang digunakan. Gejala ansietas dapat diakibatkan penggunaan obat-obatan, mencakup kafein, hormone tiroid, aminofilin, obat antidiabetik oral, obat antiinflamasi nonsteroid, steroid, glikosida jantung, dan inhibitor ambilan ulang serotonin selektif. Lebih baik tanyakan pada dokter untuk mengganti dengan obat yang menghasilkan lebih sedikit efek ansietas daripada menambah obat-obatan lain hanya untuk mengatasi tanda dan gejala ansietas • 6. Alkohol adalah cara yang biasa digunakan orang untuk pengobatan ansietas, tetapi bukan cara yang baik tidak berbahaya. Pastiakn untuk menanyakan pasien menegani kebiasaannya menggunakan alkohol-jenis apa yang ia minum (bir, anggur, wiski), kira-kira berapa banyak dalam sehari dan sudah berapa lama.
  • 14. • Dx 3 • 1. Menetapkan hubungan saling percaya dan berarti yang meningkatkan saling pengertian dan perhatian. • 2. Memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang logis • a. Bantu individu dalam mengenali apa masalah-masalahnya dan dengan jelas mengidentifkasi keputusan yang harus dibuat • b. Gali apa resiko terhadap apa yang timbul dari tidak membuat keputusan • c. Mintalah individu untuk membuat daftar dari semua alternatif atau pilihan yang mungkin d. Bantu mengidentifikasi kemungkinan hasil dari berbagai alternative • e. Bantu individu untuk menghadapi ketakutan • f. Benahi kesalahan informasi • g. Bantu dalam mengevaluasi alternatif-alternatif berdasarkan pada ancaman potensial atau actual terhadap keyakinan/ nilai-nilai • h. Beri dorongan pada individu untuk membuat keputusan • 3. Beri dorongan pada orang terdekat individu untuk terlibat dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan 4. Bantu individu dalam proses menggali nilai-nilai dan hubungan pribadi yang mungkin mempunyai dampak pada pengambilan keputusan • 5. Dukung individu dalam membuat keputusan yang diketahui meskipun kebutuhan konflik dengan nilai-nilainya sendiri • a. Rundingkan pemuka agamanya sendiri • 6. Dengan aktif yakinkan individu bahwa keputusan sepenuhnya ditangan dia dan adalah menjadi haknya untuk melakukan demikian • 7. Jangan biarkan orang lain untuk merusak rasa percaya individu dalam pengambilan keputusannya sendiri 8. Kolaborasikan dengan keluarga untuk mengklarifikasi proses pengambilan keputusan Copy and WIN :
  • 15. Masalah Psikososial Lansia • Aspek Sosial Lansia : Sikap, nilai, keyakinan terhadap lansia, label/stigma, perubahan sosial • Penurunan fungsi, penyakit fisik • Gangguan konsep diri • Gangguan alam perasaan : Depresi
  • 16. Faktor Resiko Masalah Psikososial Lansia • Sumber finansial yang kurang • manajemen stress kurang • Kejadian yang tidak terduga • Jumlah kejadian pada waktu yang berdekatan
  • 17. Diagnosa Keperawatan • 1. Perubahan status kesehatan berhubungan dengan ansietas • 2. Perubahan identitas personal berhubungan harga diri rendah • 3. Ketidak mampuan memecahkan masalah berhubungan dengan Koping individual tidak efektif • 4. Isolasi sosial berhubungan dengan menarik diri • 5. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan proses menua