SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1




                                         PROPOSAL
                               PENELITIAN TINDAKAN KELAS




I.     JUDUL
       UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA UNTUK MENGUNGKAKAN MAKNA DALAM
       MONOLOG BERBENTUK PROCEDURE MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IX
       G SMP NEGERI 1 MAJALENGKA


II.    BIDANG KAJIAN
       Model pembelajaran Bahasa Inggris


III.   PENDAHULUAN
       Latar Belakang
                  Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keharusan di era komunikasi
       dan globalisasi. Pelajaran bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alat
       pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
       Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang
       menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian serta siap berperan
       dalam pembangunan nasional.
                 Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi keempat keterampilan
       berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu
       didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan
       Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan.
                  Dari   ke empat    keterampilan    berbahasa   di   atas,   pembelajaran
       keterampilan Bebicara (Speaking) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana
       mestinya. Kemampuan mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana
       dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima
       untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk
       procedure dan report      adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus
       dikuasai oleh siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembelajaran
       mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan
       ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima          untuk berinteraksi
       dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure telah
       penulis    lakukan   secara   klasikal.   Dalam   pembelajaran    tersebut   penulis
       menjelaskan materi pokok yang terdapat dalam indikator sebagai berikut :
       a. Mengidentifikasi makna gagasan dalam teks essei berbentuk procedure
       b. Melakukan monolog pendek dalam bentuk procedure
                 Siswa dibacakan teks monolog berbentuk procedure dan diminta untuk
       menerjemahkannya. Selanjutnya siswa diminta untuk melakukan monolog
       menggunakan teks procedure tersebut
2




            Hasil pembelajaran tersebut ternyata dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
      (KKM). Dari hasil refleksi penulis diperoleh data bahwa selama proses
      pembelajaran siswa sangat pasif dan mengeluh serta munculnya rasa tidak
      percaya diri. Mereka sangat kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Jelas,
      pembelajaran ini sangat tidak efektif atau dengan kata lain pembelajaran
      tersebut tidak berhasil (gagal).
          Uraian di atas merupakan gambaran kegagalan terhadap hasil dan proses
      belajar. Kegagalan tersebut merupakan masalah yang harus segera diatasi. Untuk
      mengatasi kegagalan pembelajaran di atas, penulis berusaha mencari solusi.
      Penulis sadar bahwa di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini, guru
      dituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru harus mampu mencari satu teknik
      pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Prinsip PAKEM
      (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) harus dilaksanakan.
      Guru bukan lagi merupakan sosok yang ditakuti dan bukan pula sosok otoriter,
      tetapi guru harus jadi seorang fasilitator dan motor yang mampu memfasilitasi
      dan menggerakkan siswanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang mereka
      butuhkan.
                Berdasarkan pengalaman penulis saat mengikuti berbagai pelatihan dan
      pendidikan,   penulis   berhipotesis   bahwa   teknik   belajar   (teori     belajar)
      Kontruktivisme sangatlah tepat jika digunakan dalam pembelajaran kompetensi
      dasar ini. Hanya saja penulis mencoba memadukan pendekatan Contextual
      Teaching And Learning dengan pendekatan Cooperative Learning. Penulis
      mencoba menggunakan model pembelajaran Demonstrasi.
                Oleh karena itu, penulis mencoba merencanakan melakukan penelitian
      tindakan kelas dengan judul, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk
      Mengungkakan Makna dalam Monolog pendek Berbentuk Procedure Melalui
      Metode DEMONSTRASI Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka.”


IV.   PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
      Perumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan,
      maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah: ”Apakah
      melalui Penggunaan Model Pembelajaran DEMONSTRASI dapat meningkatkan
      Kemampuan Siswa Untuk Mengungkakan Makna dalam Monolog pendek Berbentuk
      Procedure Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka?”
V.    TUJUAN PENELITIAN
      Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
      1. Meningkatkan kemampuan siswa untuk melakukan monolog                    berbentuk
          procedure.
      2. Mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yang
          efektif, efisien dan menyenangkan
3




       3. Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi dengan
          mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya secara sederhana baik
          lisan maupun tertulis.


VI.    MANFAAT HASIL PENELITIAN
       a. Bagi guru
          1.    Mengembangkan       model   pembelajaran      yang   efektif,    efisien   dan
                menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
                pembelajaran      Bahasa    Inggris   untuk    meningkatkan       kompetensi
                komunikatif mereka
          2.    Membantu memperbaiki / meningkatkan proses hasil belajar dan
                mengajar.
          3.    Membantu       meningkatakan    kualitas   profesionalisme      guru   sebagai
                pendidik.
          4.    Membantu dalam penyusunan karya ilmiah yang merupakan salah satu
                syarat kenanikan pangkat dari golongan IVa ke jenjang berikutnya.
          5.    Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaian
                guna mendapatkan tunjangan sertifikasi guru/pendidik.




       b. Bagi Siswa
          1. Meningkatkan kemampuan siswa mengungkapkan makna dalam monolog
               pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara
               akurat, lancar, dan berterima          untuk berinteraksi dalam konteks
               kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure
          2. Meningkatkan rasa senang dan motivasi belajar.
          3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi.
          4. Meningkatkan kompetensi komunikatif dan prestasi Belajar Bahasa
               Inggris.
          5. Meningkatkan keaktifan, kreativitas dan hasil belajar siswa yang lebih
               tinggi.
       c. Bagi Sekolah
          Melalui     metode    pembelajaran    DEMONSTRASI      membantu        memperbaiki
          pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Majalengka.


VII.   HIPOTESIS TINDAKAN
       Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Jika dalam
       pembelajaran       Mengungkapkan makna dalam monolog pendek Berbentuk
       Procedure menggunakan Teknik DEMONSTRASI, maka kualitas proses dan hasil
       pembelajaran akan meningkat”.


VIII. LANDASAN TEORETIS
4




a.    Teks Procedure
        Teks procedure bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang langkah-
langkah/metoda/cara-cara melakukan sesuatu (Otong Setiawan Djuharie, 2006 :38).
Teks procedure umumnya berisi tips atau serangkaian tindakan atau langkah dalam
membuat suatu barang atau melakukan suatu aktifitas. Teks procedur dikenal pula
dengan istilah directory.
        Teks procedure umumnya memiliki struktur : 1) goal, tujuan kegiatan, 2)
materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu barang/melakukan suatu
aktifitas yang sifatnya opsional, 3) steps, serangkaian langkah.
b.    Contextual Teaching Learning (CTL)
        Setiap siswa mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Ketika siswa
melihat sesuatu persoalan , maka cara dan intensitas dan berpikir setiap siswa pun
berbeda   pula.    Perbedaan-perbedaan     tersebut   akibat   dari     perbedaan    minat,
kemampuan, kesenjangan, pengalaman, cara belajar dan sebagainya (Depdiknas,
2002:24). Perbedaan-perbedaan tersebut akan berdampak pada proses dan hasil sebuah
pembelajaran.
        Berbagai    pendekatan,     strategi   maupun     model       pembelajaran    telah
dikembangkan oleh para ahli untuk mengcover kemampuan berpikir siswa yang
berbeda-beda tersebut. Pendekatan yang paling sering digunakan di era Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) yang
dikembangkan dalam model Cooperative Learning. Pendekatan CTL itu sendiri memiliki
7 elemen penting, yaitu: inkuiri (inquiry), pertanyaan (questioning), kontruktivistik
(contruktivism), pemodelan (modeling), masyarakat belajar (learning community),
penilaian otentik ( authentic assessment) dan refleksi (reflection). Para ahli
berpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan di era
pendidikan   sekarang   yang   lebih    mengarah   pada    kontekstual,    bermakna    dan
menyenangkan.
        Blancard (2001) mengembangkan strategi pembelajaran kontekstual dengan:
1)    menekankan pemecahan masalah;
2)    menyadari kebutuhan pengajaran dan pembelajaran yang terjadi dalam berbagai
      konteks seperti rumah, masyarakat dan pekerjaan;
3)    mengajari siswa memonitor dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri
      sehingga menjadi siswa mandiri;
4)    mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda;
5)    mendorong siswa untuk belajar dari sesama teman dan belajar bersama, dan
6)    menerapkan penilaian autentik
        Penulis menyetujui bahwa pendekatan CTL sangat cocok untuk digunakan
dalam pembelajaran di era KTSP ini, hanya saja tujuh pilar CTL ini dianggap terlalu
berat jika akan dilaksanakan semua dalam pembelajaran di SMPN 1 Majalengka
khususnya di kelas IX-G. Maka dari itu, penulis mendesain satu teknik pembelajaran
yang lebih sederhana tanpa mengurangi esensi dari CTL itu sendiri. Dalam penelitian
ini, penulis menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi.
5




c. Metode Demonstrasi
          Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan
untuk     memperjelas    suatu    pengertian    atau   untuk   memperlihatkan    bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
          Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan
oleh guru atau anak didik itu sendiri.
Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:
1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di
      Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya
      terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa
      sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai
      pengalaman yang berharga.
3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu
      besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.
4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis



IX.     RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
        A. Rencana Penelitian
        1. Subjek penelitian
            Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka
            berjumlah 42 orang.
        2. Tempat Penelitian
            SMP Negeri 1 Majalengka Kabupaten Majalengka.
        3. Waktu Penelitian
            Waktu penelitian mulai perencanaan sampai penulisan laporan hasil
            penelitian tersebut mulai Januari s.d. April 2009 pada semester 2 Tahun
            pelajaran 2008/2009
        4. Lama Tindakan
            Waktu untuk melaksanakan tindakan mulai dari siklus I dan Siklus II selama 3
            bulan.
        B. Prosedur Penelitian
            Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
            Research)   yang     dilaksanakan   dengan    mengikuti   prosedur   penelitian
            berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan
            perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi
            (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang
            dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi
            dengan guru-guru SMP Negeri 1 Majalengka.
6




Proses Pembelajaran ini diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan dua
siklus,dengan kegiatan sebagai berikut.


SIKLUS ke-1
Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah.
3. Merancang model pembelajaran klasikal.
4. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran interaktif.
5. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir).
6. Menyusun kelompok belajar peserta didik.
7. Merencanakan tugas kelompok.
Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.
2. Menerapkan model pembelajaran klasikal.
3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai
   rencana.
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang
   dilaksanakan.
5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat
   melakukan tahap tindakan.


Tahap Mengamati (observation), mencakup:
1. Melakukan diskusi dengan guru SMPN 1 Majalengka dan kepala sekolah
   untuk rencana observasi.
2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran klasikal
   yang dilakukan guru kelas IX.
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan
   model pembelajaran klasikal.
4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-
   kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran
   perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.


Tahap refleksi (Reflection), mencakup:
1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi.
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model
   pembelajaran klasikal dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
3. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran klasikal.
4. Melakukan     refleksi   terhadap      kreativitas   peserta   didik   dalam
   pembelajaran Bahasa Inggris.
5. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.
7




         SIKLUS ke-2
         Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
         1. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan
                untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
         2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
         3. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 1.
         Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
         1.      Melakukan analisis pemecahan masalah.
         2.      Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan
                 model pembelajaran Demonstrasi.
         Tahap Mengamati (observation), mencakup:
         1. Melakukan       pengamatan    terhadap   penerapan   model    pembelajaran
                Demonstrasi.
         2. Mencatat perubahan yang terjadi.
         3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran
                dan memberikan balikan.
         Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
         1. Merefleksikan proses pembelajaran Demonstrasi.
         2. Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model
                pembelajaran Demonstrasi.
         3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.
         4. menyusun rekomendasi.
         Dari tahap kegiatan pada siklus 1 dan 2, hasil yang diharapkan adalah agar (1)
         peserta didik memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif terlibat
         dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris; (2) guru memiliki kemampuan
         merancang dan menerapkan model pembelajaran interaktif dengan kerja
         kelompok khusus pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dan (3) terjadi
         peningkatan prestasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
         Analisis Data
         Untuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman data
         dalam video photo. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuai
         permasalahan yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dari rancangan
         pembelajaran interaktif dan pemberian tugas kerja kelompok dilakukan
         validasi oleh teman sejawat dan kepala sekolah. Untuk kreativitas peserta
         didik dalam pembelajaran digunakan observasi dan angket dan untuk
         perolehan hasil belajar peserta didik digunakan deskripsi kuantitatif.


X.   Jadwal Penelitian
     Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2008/2009, antara
     bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2008 dan rencana berlangsung
     selama 2 bulan secara berkesinambungan. Dengan agenda kegiatan sebagai
     berikut:
8




        No.     Tanggal Pertemuan                 Tahap Kegiatan               Ket.
                                       Siklus 1:                       Data Video
         1        3 Februari 2009
                                       Tahap Perencanaan (Planning)    Photo pada
                                       Tahap Melakukan Tindakan        Tiap tahap
         2       10 Februari 2009
                                       (Action)
                                       Tahap Mengamati                 pengamatan
         3       17 Februari 2009
                                       ( Observation )
         4       24 Februari 2009      Tahap Refleksi (Reflection)
                                       Siklus 2:
         5
                      3 Maret 2009     Tahap Perencanaan (Planing)
                                       Tahap Melakukan Tindakan
         6        10 Maret 2009
                                       (Action)
                                       Tahap Mengamati
         7        17 Maret 2009
                                       (Observation)
         8        24 Maret 2009        Tahap Refleksi (Reflection)
                                       Tahap Analisis Data dan
         9        31 Maret 2009        Deskripsi Temuan sebagai
                                       bahan Laporan
         10      7 – 14 April 2009     Menyusun Laporan TPK


XII. PUSTAKA ACUAN
Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin: Deakin
        University.
Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas Dirjen
       Pendasmen Dirtendik: 2003.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen PMPTK.
Suhardjono et.al. 2005. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan
      Dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: Dirjen Dikgu dan Tentis.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no 22
      Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: ----------.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no 23
      Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: ----------.
Mulyana, Slamet.2007. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pengembangan Profesi
      Guru. Bandung: LPMP.
9




LEMBAR PENGESAHAN
10




Judul Penelitian    : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk mengungkapkan
                         Makna Dalam Monolog Pendek Berbentuk Procedure Melalui
                         Metode Demonstrasi Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka
KETUA               : Maman Suherman, S.Pd.
ANGGOTA             : 1. Hj. Nina Nurul Hidayati, S.Pd., M.Pd.
                         2. Nani Sumarni.
                         3. Ima Mardiana Farhah. S.Pd.




     Kepala SMP Negeri 1 Majalengka                              Penyusun




         Drs. H. Saeful Uyun, M.Pd.                           Maman Suherman, S.Pd.
        NIP: 130616678                                     NIP. 131954776


                                        Mengetahui,
                            Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan
                     Pemuda dan Olahraga Kabupaten Majalengka




                                Dr. H. Toto Sumianto, M.Pd.
                              NIP: 131414827


                                            PROPOSAL
                               PENELITIAN TINDAKAN KELAS


                     UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
             UNTUK MENGUNGKAPKAN MAKNA DALAM MONOLOG PENDEK
               BERBENTUK PROCEDURE MELALUI METODE DEMONSTRASI
                         DI KELAS IX G SMP NEGERI 1 MAJALENGKA
11




    DISUSUN OLEH :
MAMAN SUHERMAN, S.Pd.
    NIP. 131954776




SMP NEGERI 1 MAJALENGKA
KABUPATEN MAJALENGKA
      TAHUN 2009

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipa
Kisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipaKisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipa
Kisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipa
Hesty Wulandari
 
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswaPtk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Eika Matari
 
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
Bob Septian
 
4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru
4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru
4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru
Erwin Abdillah
 

Was ist angesagt? (20)

Lesson plan for X (II) Descriptive text
Lesson plan for X (II) Descriptive textLesson plan for X (II) Descriptive text
Lesson plan for X (II) Descriptive text
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab masalah.pptx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab masalah.pptxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab masalah.pptx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab masalah.pptx
 
Kisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipa
Kisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipaKisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipa
Kisi kisi ujian praktik, kartu soal, gambar, dan soal 2012-2013 ipa
 
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
 
Rpp Bahasa Inggris SMK kelas XI suggestion and offering
Rpp Bahasa Inggris SMK kelas XI suggestion and offeringRpp Bahasa Inggris SMK kelas XI suggestion and offering
Rpp Bahasa Inggris SMK kelas XI suggestion and offering
 
RPP SMP Bahasa Inggris Kelas IX
RPP SMP Bahasa Inggris Kelas IXRPP SMP Bahasa Inggris Kelas IX
RPP SMP Bahasa Inggris Kelas IX
 
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison DegreeRPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
 
RPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
RPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTsRPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
RPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
 
RPP analytical exposition
RPP  analytical exposition  RPP  analytical exposition
RPP analytical exposition
 
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswaPtk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
 
Rpp procedure text
Rpp procedure textRpp procedure text
Rpp procedure text
 
Descriptive text ppt
Descriptive text ppt Descriptive text ppt
Descriptive text ppt
 
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
 
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
 
4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru
4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru
4.4 model pembelajaran bahasa inggris berbasis projek baru
 
Reading news rubric
Reading news rubricReading news rubric
Reading news rubric
 
Instrumen Rencana Evaluasi.docx
Instrumen Rencana Evaluasi.docxInstrumen Rencana Evaluasi.docx
Instrumen Rencana Evaluasi.docx
 
Kisi kisi bahasa Inggris Kelas 8
Kisi kisi bahasa Inggris Kelas 8 Kisi kisi bahasa Inggris Kelas 8
Kisi kisi bahasa Inggris Kelas 8
 
Rpp conditional sentence
Rpp conditional sentence Rpp conditional sentence
Rpp conditional sentence
 

Andere mochten auch

Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Irma Nurmayanti
 
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
dalilah77
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
Anie01
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
921920
 

Andere mochten auch (20)

Contoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaContoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris sma
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
 
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)
 
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
 
Proposal PTK BERBAHASA INGGRIS --- demostrative method at procedure text----
Proposal PTK BERBAHASA INGGRIS  --- demostrative method at procedure text----Proposal PTK BERBAHASA INGGRIS  --- demostrative method at procedure text----
Proposal PTK BERBAHASA INGGRIS --- demostrative method at procedure text----
 
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
 
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
 
Ar1 mgmp[1]
Ar1 mgmp[1]Ar1 mgmp[1]
Ar1 mgmp[1]
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggris
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
 
Artikel PTK Bahasa Inggris
Artikel PTK Bahasa InggrisArtikel PTK Bahasa Inggris
Artikel PTK Bahasa Inggris
 
Buku guru bahasa inggris kls 8
Buku guru bahasa inggris kls 8Buku guru bahasa inggris kls 8
Buku guru bahasa inggris kls 8
 
Kumpulan Teks dalam Bahasa Inggris
Kumpulan Teks dalam Bahasa InggrisKumpulan Teks dalam Bahasa Inggris
Kumpulan Teks dalam Bahasa Inggris
 
Latihan ptk bahasa_inggris_mgmp[1]
Latihan ptk bahasa_inggris_mgmp[1]Latihan ptk bahasa_inggris_mgmp[1]
Latihan ptk bahasa_inggris_mgmp[1]
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Latihan workshop ptk aulia rahmawati
Latihan workshop ptk aulia rahmawatiLatihan workshop ptk aulia rahmawati
Latihan workshop ptk aulia rahmawati
 
Ptk cartoon
Ptk cartoonPtk cartoon
Ptk cartoon
 
Implementasi Model Picture and Picture Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosed...
Implementasi Model Picture and Picture Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosed...Implementasi Model Picture and Picture Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosed...
Implementasi Model Picture and Picture Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosed...
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
 

Ähnlich wie Ptk b. inggris

Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
andri wahyudi
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Fenny Radinal
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
ssuser88b07c
 
Rio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdf
Rio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdfRio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdf
Rio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdf
RioYonatan
 
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayuBmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Muhammad Aizat
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
Asigment penggunaan alpikasi komputer 1
Asigment penggunaan alpikasi komputer 1Asigment penggunaan alpikasi komputer 1
Asigment penggunaan alpikasi komputer 1
Siti Jaharah Muhamad
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
Susi Yanti
 
Pembugaran pedagogi
Pembugaran pedagogiPembugaran pedagogi
Pembugaran pedagogi
skjap
 

Ähnlich wie Ptk b. inggris (20)

Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKALModel Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Pembelajaran bahasa inggris
Pembelajaran bahasa inggrisPembelajaran bahasa inggris
Pembelajaran bahasa inggris
 
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
 
Rio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdf
Rio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdfRio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdf
Rio Yonatan, M.Pd.,Gr - Modul 2 dan 3.pdf
 
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayuBmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
 
PPT MODUL 9 DAN 10.pptx
PPT MODUL 9 DAN 10.pptxPPT MODUL 9 DAN 10.pptx
PPT MODUL 9 DAN 10.pptx
 
P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1
 
Asigment penggunaan alpikasi komputer 1
Asigment penggunaan alpikasi komputer 1Asigment penggunaan alpikasi komputer 1
Asigment penggunaan alpikasi komputer 1
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docx
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pembugaran pedagogi
Pembugaran pedagogiPembugaran pedagogi
Pembugaran pedagogi
 

Ptk b. inggris

  • 1. 1 PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS I. JUDUL UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA UNTUK MENGUNGKAKAN MAKNA DALAM MONOLOG BERBENTUK PROCEDURE MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IX G SMP NEGERI 1 MAJALENGKA II. BIDANG KAJIAN Model pembelajaran Bahasa Inggris III. PENDAHULUAN Latar Belakang Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keharusan di era komunikasi dan globalisasi. Pelajaran bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi keempat keterampilan berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, pembelajaran keterampilan Bebicara (Speaking) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kemampuan mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure dan report adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembelajaran mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure telah penulis lakukan secara klasikal. Dalam pembelajaran tersebut penulis menjelaskan materi pokok yang terdapat dalam indikator sebagai berikut : a. Mengidentifikasi makna gagasan dalam teks essei berbentuk procedure b. Melakukan monolog pendek dalam bentuk procedure Siswa dibacakan teks monolog berbentuk procedure dan diminta untuk menerjemahkannya. Selanjutnya siswa diminta untuk melakukan monolog menggunakan teks procedure tersebut
  • 2. 2 Hasil pembelajaran tersebut ternyata dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari hasil refleksi penulis diperoleh data bahwa selama proses pembelajaran siswa sangat pasif dan mengeluh serta munculnya rasa tidak percaya diri. Mereka sangat kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Jelas, pembelajaran ini sangat tidak efektif atau dengan kata lain pembelajaran tersebut tidak berhasil (gagal). Uraian di atas merupakan gambaran kegagalan terhadap hasil dan proses belajar. Kegagalan tersebut merupakan masalah yang harus segera diatasi. Untuk mengatasi kegagalan pembelajaran di atas, penulis berusaha mencari solusi. Penulis sadar bahwa di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru harus mampu mencari satu teknik pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Prinsip PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) harus dilaksanakan. Guru bukan lagi merupakan sosok yang ditakuti dan bukan pula sosok otoriter, tetapi guru harus jadi seorang fasilitator dan motor yang mampu memfasilitasi dan menggerakkan siswanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan. Berdasarkan pengalaman penulis saat mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan, penulis berhipotesis bahwa teknik belajar (teori belajar) Kontruktivisme sangatlah tepat jika digunakan dalam pembelajaran kompetensi dasar ini. Hanya saja penulis mencoba memadukan pendekatan Contextual Teaching And Learning dengan pendekatan Cooperative Learning. Penulis mencoba menggunakan model pembelajaran Demonstrasi. Oleh karena itu, penulis mencoba merencanakan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Mengungkakan Makna dalam Monolog pendek Berbentuk Procedure Melalui Metode DEMONSTRASI Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka.” IV. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah: ”Apakah melalui Penggunaan Model Pembelajaran DEMONSTRASI dapat meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Mengungkakan Makna dalam Monolog pendek Berbentuk Procedure Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka?” V. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kemampuan siswa untuk melakukan monolog berbentuk procedure. 2. Mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan
  • 3. 3 3. Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi dengan mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya secara sederhana baik lisan maupun tertulis. VI. MANFAAT HASIL PENELITIAN a. Bagi guru 1. Mengembangkan model pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensi komunikatif mereka 2. Membantu memperbaiki / meningkatkan proses hasil belajar dan mengajar. 3. Membantu meningkatakan kualitas profesionalisme guru sebagai pendidik. 4. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah yang merupakan salah satu syarat kenanikan pangkat dari golongan IVa ke jenjang berikutnya. 5. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaian guna mendapatkan tunjangan sertifikasi guru/pendidik. b. Bagi Siswa 1. Meningkatkan kemampuan siswa mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure 2. Meningkatkan rasa senang dan motivasi belajar. 3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi. 4. Meningkatkan kompetensi komunikatif dan prestasi Belajar Bahasa Inggris. 5. Meningkatkan keaktifan, kreativitas dan hasil belajar siswa yang lebih tinggi. c. Bagi Sekolah Melalui metode pembelajaran DEMONSTRASI membantu memperbaiki pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Majalengka. VII. HIPOTESIS TINDAKAN Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Jika dalam pembelajaran Mengungkapkan makna dalam monolog pendek Berbentuk Procedure menggunakan Teknik DEMONSTRASI, maka kualitas proses dan hasil pembelajaran akan meningkat”. VIII. LANDASAN TEORETIS
  • 4. 4 a. Teks Procedure Teks procedure bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang langkah- langkah/metoda/cara-cara melakukan sesuatu (Otong Setiawan Djuharie, 2006 :38). Teks procedure umumnya berisi tips atau serangkaian tindakan atau langkah dalam membuat suatu barang atau melakukan suatu aktifitas. Teks procedur dikenal pula dengan istilah directory. Teks procedure umumnya memiliki struktur : 1) goal, tujuan kegiatan, 2) materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu barang/melakukan suatu aktifitas yang sifatnya opsional, 3) steps, serangkaian langkah. b. Contextual Teaching Learning (CTL) Setiap siswa mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Ketika siswa melihat sesuatu persoalan , maka cara dan intensitas dan berpikir setiap siswa pun berbeda pula. Perbedaan-perbedaan tersebut akibat dari perbedaan minat, kemampuan, kesenjangan, pengalaman, cara belajar dan sebagainya (Depdiknas, 2002:24). Perbedaan-perbedaan tersebut akan berdampak pada proses dan hasil sebuah pembelajaran. Berbagai pendekatan, strategi maupun model pembelajaran telah dikembangkan oleh para ahli untuk mengcover kemampuan berpikir siswa yang berbeda-beda tersebut. Pendekatan yang paling sering digunakan di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dikembangkan dalam model Cooperative Learning. Pendekatan CTL itu sendiri memiliki 7 elemen penting, yaitu: inkuiri (inquiry), pertanyaan (questioning), kontruktivistik (contruktivism), pemodelan (modeling), masyarakat belajar (learning community), penilaian otentik ( authentic assessment) dan refleksi (reflection). Para ahli berpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan di era pendidikan sekarang yang lebih mengarah pada kontekstual, bermakna dan menyenangkan. Blancard (2001) mengembangkan strategi pembelajaran kontekstual dengan: 1) menekankan pemecahan masalah; 2) menyadari kebutuhan pengajaran dan pembelajaran yang terjadi dalam berbagai konteks seperti rumah, masyarakat dan pekerjaan; 3) mengajari siswa memonitor dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri sehingga menjadi siswa mandiri; 4) mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda; 5) mendorong siswa untuk belajar dari sesama teman dan belajar bersama, dan 6) menerapkan penilaian autentik Penulis menyetujui bahwa pendekatan CTL sangat cocok untuk digunakan dalam pembelajaran di era KTSP ini, hanya saja tujuh pilar CTL ini dianggap terlalu berat jika akan dilaksanakan semua dalam pembelajaran di SMPN 1 Majalengka khususnya di kelas IX-G. Maka dari itu, penulis mendesain satu teknik pembelajaran yang lebih sederhana tanpa mengurangi esensi dari CTL itu sendiri. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi.
  • 5. 5 c. Metode Demonstrasi Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah: 1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas. 2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga. 3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas. 4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis IX. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rencana Penelitian 1. Subjek penelitian Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka berjumlah 42 orang. 2. Tempat Penelitian SMP Negeri 1 Majalengka Kabupaten Majalengka. 3. Waktu Penelitian Waktu penelitian mulai perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut mulai Januari s.d. April 2009 pada semester 2 Tahun pelajaran 2008/2009 4. Lama Tindakan Waktu untuk melaksanakan tindakan mulai dari siklus I dan Siklus II selama 3 bulan. B. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan guru-guru SMP Negeri 1 Majalengka.
  • 6. 6 Proses Pembelajaran ini diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus,dengan kegiatan sebagai berikut. SIKLUS ke-1 Tahap Perencanaan (Planning), mencakup: 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisis dan merumuskan masalah. 3. Merancang model pembelajaran klasikal. 4. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran interaktif. 5. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir). 6. Menyusun kelompok belajar peserta didik. 7. Merencanakan tugas kelompok. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup: 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan model pembelajaran klasikal. 3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. Tahap Mengamati (observation), mencakup: 1. Melakukan diskusi dengan guru SMPN 1 Majalengka dan kepala sekolah untuk rencana observasi. 2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran klasikal yang dilakukan guru kelas IX. 3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran klasikal. 4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan- kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. Tahap refleksi (Reflection), mencakup: 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran klasikal dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran klasikal. 4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris. 5. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.
  • 7. 7 SIKLUS ke-2 Tahap Perencanaan (Planning), mencakup: 1. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. 2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 3. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 1. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup: 1. Melakukan analisis pemecahan masalah. 2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Demonstrasi. Tahap Mengamati (observation), mencakup: 1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran Demonstrasi. 2. Mencatat perubahan yang terjadi. 3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup: 1. Merefleksikan proses pembelajaran Demonstrasi. 2. Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model pembelajaran Demonstrasi. 3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian. 4. menyusun rekomendasi. Dari tahap kegiatan pada siklus 1 dan 2, hasil yang diharapkan adalah agar (1) peserta didik memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif terlibat dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris; (2) guru memiliki kemampuan merancang dan menerapkan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok khusus pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dan (3) terjadi peningkatan prestasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Analisis Data Untuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman data dalam video photo. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuai permasalahan yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dari rancangan pembelajaran interaktif dan pemberian tugas kerja kelompok dilakukan validasi oleh teman sejawat dan kepala sekolah. Untuk kreativitas peserta didik dalam pembelajaran digunakan observasi dan angket dan untuk perolehan hasil belajar peserta didik digunakan deskripsi kuantitatif. X. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2008/2009, antara bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2008 dan rencana berlangsung selama 2 bulan secara berkesinambungan. Dengan agenda kegiatan sebagai berikut:
  • 8. 8 No. Tanggal Pertemuan Tahap Kegiatan Ket. Siklus 1: Data Video 1 3 Februari 2009 Tahap Perencanaan (Planning) Photo pada Tahap Melakukan Tindakan Tiap tahap 2 10 Februari 2009 (Action) Tahap Mengamati pengamatan 3 17 Februari 2009 ( Observation ) 4 24 Februari 2009 Tahap Refleksi (Reflection) Siklus 2: 5 3 Maret 2009 Tahap Perencanaan (Planing) Tahap Melakukan Tindakan 6 10 Maret 2009 (Action) Tahap Mengamati 7 17 Maret 2009 (Observation) 8 24 Maret 2009 Tahap Refleksi (Reflection) Tahap Analisis Data dan 9 31 Maret 2009 Deskripsi Temuan sebagai bahan Laporan 10 7 – 14 April 2009 Menyusun Laporan TPK XII. PUSTAKA ACUAN Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin: Deakin University. Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendasmen Dirtendik: 2003. Arikunto, Suharsimi. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen PMPTK. Suhardjono et.al. 2005. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: Dirjen Dikgu dan Tentis. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: ----------. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: ----------. Mulyana, Slamet.2007. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pengembangan Profesi Guru. Bandung: LPMP.
  • 10. 10 Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk mengungkapkan Makna Dalam Monolog Pendek Berbentuk Procedure Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka KETUA : Maman Suherman, S.Pd. ANGGOTA : 1. Hj. Nina Nurul Hidayati, S.Pd., M.Pd. 2. Nani Sumarni. 3. Ima Mardiana Farhah. S.Pd. Kepala SMP Negeri 1 Majalengka Penyusun Drs. H. Saeful Uyun, M.Pd. Maman Suherman, S.Pd. NIP: 130616678 NIP. 131954776 Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Majalengka Dr. H. Toto Sumianto, M.Pd. NIP: 131414827 PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA UNTUK MENGUNGKAPKAN MAKNA DALAM MONOLOG PENDEK BERBENTUK PROCEDURE MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IX G SMP NEGERI 1 MAJALENGKA
  • 11. 11 DISUSUN OLEH : MAMAN SUHERMAN, S.Pd. NIP. 131954776 SMP NEGERI 1 MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2009