399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
Panduan koas jiwa (1)
1. STATUS PASIEN
ALLOANAMNESIS
Nama pasien : (Nama)/ (Sex)/ (Usia)
Alloanamnesis : (Tanggal)
Diperoleh dari : (Nama), (Sex), (Usia), (No.Telepon)
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hub.dengan Pasien :
KU : Keluhan Utama Penyebab pasien dirujuk ke Rumah Sakit
AT : Anamnesis Terpimpin
- Sejak kapan? Seperti apa?
- Gejala-gejala lain yang menyertai.
- Faktor pencetus gangguan yang sekarang.
- Apakah pernah mengalami gangguan sebelumnya? Kapan mulai perubahan
perilaku? Awal munculnya bagaimana perilaku ps?
- Apakah pasien pernah sembuh? Jika tidak, bagaimana aktivitas harian pasien sejak
terjadi gangguan perilaku?
- Pernah berobat/ tidak? Riwayat pengobatan.
- Pernah sakit medis lainnya? dirawat di RS? (Iya -> Kapan? Berapa lama)
RPM : Riwayat PreMorbid
- Lahir normal/cacat. Cukup bulan? Dibantu sama siapa? (Dokter/Bidan/Dukun?)
- Riwayat ASI / pengasuhan
- Perkembangan di sekolah?
- Bagaimana pergaulannya?
- Bagaimana sifat/perilaku pasien sebelum sakit?
- Riwayat pekerjaan
RK : Riwayat Keluarga
- Anak keberapa? Jenis kelamin saudara-saudara (?,?,?,?)
- Bagaimana hubungan dengan keluarga?
- Tinggal dengan siapa?
- Riwayat pernikahan?
- Riwayat keluarga yang menderita penyakit jiwa?
2. RPS : Riwayat Penyakit Sebelumnya
- Infeksi (+/-)
- Trauma (+/-)
- Kejang (+/-)
- NAPZA (+/-)
STATUS PASIEN
Nama :
Jenis kelamin : TTL :
Status perkawinan : Agama :
Pekerjaan/Sekolah :
Alamat/telp :
Nama keluarga :
Dikirim oleh :
Dokter yang megobati :
Diagnosa sementara :
Gejala utama :
LAPORAN PSIKIATRI
I.RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama dan Alasan Masuk RS
“Ada apa dengan bapak/ibu sampai dibawa kesini? / Apa yang dilakukan sehingga
dibawa kesini?”
B. Riwayat Gangguan Sekarang
B.1. Keluhan dan Gejala
- Anamnesa terpimpin : Waktu mulai KU?
- Kapan memberat?
- Apa yang dilakukan pasien bila KU mulai muncul?
- Apa ada tindakan yang meresahkan (memukul, main benda tajam, dll)
3. - Bagaimana awal munculnya gejala?
- Apakah gejala berlangsung terus-menerus/ sementara?
B.2. Hendaya/disfungsi
- Hendaya sosial (+/-)
- Hendaya pekerjaan (+/-)
- Hendaya waktu senggang (+/-)
B.3 Faktor stressor psikososial
Hal yang mencetuskan timbulnya KU
B.4 Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya
(Liat di anamnesis terpimpin) Berhubungan dengan KU
C. Riwayat gangguan sebelumnya
Riwayat penyakit sebelumnya :
Trauma (+/-)
Infeksi (+/-) Bisa tidak berhubungan dengan KU
Kejang (+/-)
Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Merokok ya Berapa batang/bungkus/hari
Alkohol ya
Jenis apa? Sudah berapa lama menggunakan
Zat lain ya
D. Riwayat kehidupan pribadi
Lahir normal / tidak
Cukup bulan/ tidak
Dibantu oleh siapa? Dokter/bidan/dukun
Perkembangan dan pertumbuhan
Interaksi sosial?
Pendidikan terakhir?
Bekerja dimana?
Menikah/belum/cerai, punya berapa anak?
E. Riwayat kehidupan keluarga
Anak keberapa dari berapa bersaudara
(Sex saudara-saudara)
Hubungan dengan keluarga
Riwayat gangguan jiwa pada keluarga
F. Situasi sekarang
Saat ini tinggal dengan siapa?
NOTE : Pada anamnesis hindari kata “Kenapa” => Ada Apa?
4. Bahagia atau tidak?
Apakah keluhan/ gejala masih muncul?
G. Persepsi Pasien tentang diri dan kehidupan
Apakah pasien merasa sakit/ tidak? Apa harapan pasien?
II. STATUS MENTAL
A. Penampilan
Penampilan secara umum : dari ujung rambut sampai ujing kaki, terawat/tidak terawat,
sesuai umur atau tidak.
Kualitatif : baik/berubah
B. Kesadaran
Kuantitatif: GCS
Kesadaran = Kemampuan seseorang untuk melakukan kontak dengan
lingkungan sekitarnya dan melakukan pembatasan.
Kesadaran menurun : Persepsi dan perhatian berkurang dinilai dengan GCS.
Tingkat kesadaran : Apatis, Samnolen, Stupor, Soporocoma.
Kesadaran berubah : Pasien mampu melakukan kontak dengan lingkungan tapi
tidak mampu melakukan pembatasan.
Kesadaran berkabut : penurunan kewaspadaan terhadap lingkungan, meliputi :
Fugue, Histeria, Trans, Somnabulisme
C. Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
Mannerisme : Gerakan seperti bersandiwara, sering diulang.
Stereotipik : Pengulangan tindakan yang tidak berguna secara menetap.
Stupor : Aktivitas psikomotor yang sangat menurun sampai imobilitas.
Agitasi : Gaduh gelisah tanpa tujuan
Flexibilitas serea : Sikap tubuh yang bisa dibentuk pemeriksa dan dipertahankan.
Posturing : Sikap tubuh aneh yang dipertahankan dalam jangka lama.
Command automatisn : Mengikuti yang diperintahkan secara otomatis.
Negativistik : Melawan perintah atau perlakuan pemeriksa.
Perhatikan segala bentuk psikomotor pasien.
D. Pembicaraan
Spontanitas, Kelancaran (lancar/terbata-bata/sering berhenti mendadak),
nada/intonasi bicara
5. E. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif, Bersahabat, Bermusuhan, Menyerang/hostile, Seduktif, Main-main, Tidak
peduli
Keadaan Afektif
A. Mood
Suasana perasaan yang bertahan lama biasanya 2-3 minggu, melatarbelakangi ekspresi
emosi pasien.
Disforik : Mood yang tidak menyenangkan
Irritable : Mudah dibuat marah.
Labil : Mudah berubah-ubah antara gembira dan sedih.
Elevated/Elasi : Gembira
Euforia : Kegembiraan/elasi yang meluap-luap.
Eksaltasi : Euforia yang kuat dengan rasa kebesaran.
Ekspansif : Suasana perasaan yang beragam dan mudah berubah.
Eutimik : Mood dalam rentang normal, tidak ada mood yang tertekan/melambung
B. Afek
Suasana perasaan yang kurang menetap dan dapat diamati pada wajah dan perilaku.
Berkaitan dengan stimulus dari luar/pemeriksa.
Appropriate : Sesuai/normal
Inappropriate : Tidak sesuai, contoh : cerita sedih tapi tertawa.
Labil : Afek berubah drastis, contoh : tertawa kemudian tiba-tiba menangis.
Restriktif/terbatas : Respon sesuai stimulus tapi tidak adekuat.
Tumpul : Perubahan suasana perasaan tidak langsung tampak/lambat.
Datar : Tidak ada perubahan ekspresi dan intonasi suara.
C. Empati
Apakah pemeriksa dapat turut merasakan perasaan pasien pada saat itu.
Dinyatakan dengan : “dapat dirabarasakan atau tidak dapat dirabarasakan”
Psikotik : Tidak dapat dirabarasakan.
FUNGSI INTELEKTUAL
6. 1. Taraf Pendidikan, Pengetahuan, Kecerdasan :
Tanyakan pertanyaan umum yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan.
Contohnya : “Siapa presiden Indonesia atau wakilnya? ”
Dinilai dengan : Sesuai taraf pendidikan atau tidak sesiau taraf pendidikan
Pada pasien skizofrenia paranoid : Fungsi kognitif dapat “Tidak Terganggu ”
Pada pasian skizofrenia Hebefrenik : Fungsi kognitif “Sangat terganggu”
2. Orientasi
Waktu :- Sudah berapa lama dirawat ?
- Tanya keadaan : Pagi/siang/malam
Tempat : Apakah pasien tahu ia dimana?
Orang : Apakah pasien tahu siapa yang membawanya /
Dinyatakan dengan : “Baik” atau “terganggu”
3. Daya Ingat
Jangka panjang : Sekolah / kapan menikah
Jangka pendek : Apa yang dikerjakan tadi pagi ?
Jangka segera : Mengulangi 6 angka ? contoh = 5, 7, 12, 9
Dinyatakan dengan : “Baik”, “Cukup”, ”kurang”
4. Pikiran Abstrak
Kemampuan pasien memahami sesuatu konsep yang tidak secara konkrit dilihatnya atau
dialaminya pada saat itu.
5. Bakat Kreatif
Bakat yang dapat memberi penghasilan
Untuk mengarahkan setelah pasien sembuh
GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
Persepsi tanpa ada objek yang sebenarnya.
Contoh : melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
a. Halusinasi penglihatan (visual, optik)
Contoh : sinar, sosok orang
b. Halusinasi pendengaran (Auditorik, akustik)
Contoh : Suara manusia, hewan, musik, mesin
7. c. Halusinasi penciuman (Olfaktorik)
Contoh : mencium bau
d. Halusinasi pengecap (Gustatorik)
Contoh : merasa mengecap sesuatu
e. Halusinasi peraba (Taktil)
Contoh : Merasa diraba, disentuh, ditiup.
2. Ilusi
Persepsi salah atau kesalahan interpretasi tentang suatu objek
Contoh : gorden disangka setan, angin seperti suara panggilan.
3. Depersonalisasi :
Perasaan aneh terhadap diri sendiri atau merasa dirinya ada perubahan.
Contoh : - merasa ada tumor diperutnya
- merasa lehernya panjang
4. Derealisasi
Perasaan aneh tentang lingkungan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh : - merasa disurga Padahal dia di rumah sakit Dadi
- merasa dihutan
PROSES BERPIKIR
Gangguan proses berpikir di bagi atas 3 hal :
1. Bentuk pikiran
Dereisme : Proses berfikir yang tidak mengikuti logika/kenyataan
Autistik : Hidup di alam pikirannya sendiri tanpa peduli orang lain
Pikiran tidak realistik : Pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan
2. Arus pikiran
Produktivitas : ide yang berlebihan / mishinigle
Pikiran yang cepat / lambat
“Cukup” ”Kurang”
Irelevan : Tidak nyambung kalau ditanya
Asosiasi Longgar : Dua kalimat yang tidak berhubungan, tetapi ada spasi di tengah.
Contoh : Saya lapar spasi mobil berjalan
Flight of Ideas : Perubahan yang mendadak lgi cepat dalam pembicaraan, sehingga
satu ide belum selesai disambung dengan ide baru.
8. Contoh : kucing hitam, mobil mahal, saya lapar (tidak ada spasi)
Inkoheren : (Wold sald) satu kata dan kata lain tidak berhubungan sehingga
tidak membentuk suatu kalimat.
Contoh : saya minta lahir pakaian lengkap untuk pengadilan tuhan dengan jodoh.
3. Isi pikir
Pre-okupasi : Pikiran yang terpaku hanya sebuah ide saja.
- Mania : Preokupasi pada diri sendiri
- Monomania : pre-okupasi pada objek tunggal
Contoh : Pre-okupasi tentang membunuh/bunuh dia
Waham : keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan walau
di jelaskan yang sebenarnya tetap menyangkal dan tidak bertentangan dengan budaya
setempat
1. Waham yang kacau (Bizarre delution)
Keyakinan aneh yang mustahil dan sma sekali tidak masuk akal.
Contoh : - orang dari luar angkasa telah menanamkan suatu elektroda pada otak
pasin
- Kalau angkat tangan kanan Tuhan, tangan kiri manusia
Waham non bizzare (waham membumi) : orang bisa percaya, bisa tidak dan mungkin
terjadi. Contoh : ada pasien yang mengatakan pada dokter kalau ada seseorang yang
mencari dokter.
2. Waham tersistematisasi (waham sekunder)
Keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau peristiwa tunggal.
Contoh : Pasien dimata-matai oleh agen rahasia.
3. Waham yang sejalan dengan mood
Contoh : pasien depresi percaya bahwa ia bertanggung jawab untuk
penghancuran dunia.
4. Waham yang tidak sejalan dengan mood
Contoh :
5. Waham somatik
Keyakinan palsu menyangkut fungsi tubuh pasien, tapi pasien merasa tidak aneh.
Contoh : Otaknya membubur, kepalaku mau pecah.
6. Waham Nihilistik
9. Perasaan palsu bahwa dirinya, orang lain dan dunia adalah tidak ada atau berakhir.
7. Waham kemiskinan
Keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau terampas semua harta miliknya.
8. Waham paranoid
a. Waham persekutorik (curiga)
Keyakinan palsu bahwa pasien sedang diganggu atau ditipu atau disiksa.
(khas pada skizofrenia paranoid)
b. Waham kebesaran
Keyakinan memiliki kemampuan/kekuatan atau identitas khusus.
c. Waham referensi
Keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain ditujukan untuk dirinya.
Contoh : percaya bahwa orang di TV membicarakan dirinya.
9. Waham menyalahkan diri sendiri
Keyakinan palsu tentang penyesalan yang dalan dan rasa bersalah
10. Waham pengendalian
Perasaan palsu bahwa kemauan atau pikiran/perasaan pasien dikendalikan tenaga
dari luar
a. Thought of withdrawl
Waham bahwa pikiran pasien dihilangkan/diambil keluar
b. Thought of insertion
Waham bahwa pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya
c. Thought of broadcasting
Waham bahwa pikiran pasien dapat di dengar oleh orang lain
d. Thought of control
Waham bahwa pikiran pasien dikendalikan oleh orang/tenaga lain
11. Waham cemburu (persecutory)
Merasa pasangan punya hubungan gelap
12. Erotomania
Keyakinan bahwa seseorag sangat mencintai dirinya (biasanya pada perempuan)
13. Pseudologia phantastica
Suatu jenis kebohongan, dimana seseorang tampak percaya terhadap kenyataan
fantasinya dan bertindak atas kenyataan. Contoh : pura-pura sakit
10. Gangguan somatoform
1. Hipondria
keyakinan yang berlebihan tentang kesehatan pasien yang didasarkan pada
interpretasi yang tidak realistis terhadap tanda yang abnormal. Contoh : doctor
shopping
2. Obsesi
Ketekunan yang patologis dari suatu pikiran/perasaan yang tidak dapat ditentang.
3. Kompulsi
Kebutuhan patologis untuk melakukan suatu impuls yang jika ditahan
menyebabkan kecemasan, perilaku berulang sebagai respon dari obsesi.
4. Koprolalia
Pengungkapan secara kompulsif kata-kata yang cabul
5. Noesis
Suatu wahyu, dimana terjadi pencerahan yang besar sekali disertai dengan
perasaan bahwa pasien telah dipilih memimpin dan memerintah
6. Unio mystica
Perasaan meluap dimana pasien secara mistik bersatu dengan kekuatan yang tidak
terbatas. Tidak dianggap suatu gangguan jika sejalan dengan keyakinan
pasien/lingkungan kultural
7. Fobia
Rasa takut yang patologis terhadap suatu objek sehingga memaksa untuk
menghindari stimulus yang ditakuti
a. Fobia sederhana : rasa takut terhadap objek atau situasi yang jelas
b. Fobia social : rasa takut akan keramaian
c. Akrofobia : rasa takut terhadap tempat tinggi
d. Agorafobia : rasa takut terhadap tempat terbuka
e. Algofobia : rasa takut terhadap rasa nyeri
f. Astrafobia : rasa takut terhadap badai, Guntur, kilat
g. Ailurofobia : rasa takut terhadap kucing
h. Bakteriofobia : rasa takut terhadap kuman/bakteri
i. Eritrofobia : rasa takut terhadap warna merah
j. Hematofobia : rasa takut terhadap darah
k. Klaustrofobia : rasa takut terhadap ruangan yang tertututp
11. l. Monofobia : rasa takut terhadap kesendirian
m. Niktofobia : rasa takut terhadap kegelapan
n. Xenophobia : rasa takut terhadap orang asing
o. Zoofobia : rasa takut terhadap binatang
PENGENDALIAN IMPULS
Apakah pasien dapat mengendalikan dorongan agresi, emosi, amarah, keinginan
memiliki. Dinyatakan dengan baik, cukup kurang.
UJI DAYA NILAI
daya nilai social : apakah pasien sadar akibat perilakunya dan apakah pengertian akan
hal itu akan mempengaruhi dirinya.contoh : pasien mau membunuh orang. Merasa
bukan hal yang mengkhawatirkan.(daya nilai social terganggu)
daya nilai. Contoh : apa yang dilakukan pasien bila menemukan dompet di jalan.
Dinyatakan dengan terganggu/tidak terganggu.
TILIKAN
Derajat kesadaran dan pengertian bahwa dirinya sakit. Terbagi atas 6 derajat :
1. derajat 1 : penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit
2. derajat 2 : menyadari bahwa dirinya sakit, tetapi segera mengoreksi
3. derajat 3 : menyadari dirinya sakit tetapi menyalahkan orang lain
4. derajat 4 : menyadari dirinya sakit tetapi tidak tahu penyebabnya apa
5. derajat 5 : menyadari dirinya sakit tetapi tidak ada usaha mengobati
6. derajat 6 : menyadari dirinya sakit dan butuh pengobatan
TARAF DAPAT DIPERCAYA
Apakah hasil pemeriksaan dapat dipercaya atau tidak. Oleh karena itu lakukan autoanamnesus
dan alloanamnesis.
III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
status internus
hasil pemfis dan lab
12. IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Tuliskan hanya gangguan singkat
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis 1 : untuk mendiganosis dan perhatian klinis ( gangguan/hambatan yang
menyebabkan diagnosis)
2. Aksis 2 : ciri kepribadian
3. Aksis 3 : kelainan organobiologik ( tidak harus berhubungan dengan aksis 1)
4. Aksis 4 : stressor
5. Aksis 5 : GAF scale
VI. DAFTAR PROBLEM
Kelainan organobiologik
Kelainan psikologi
Kelaianan social
VII. PROGNOSIS
Faktor pendukung
Faktor penghambat
VIII. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan mengenai teori diagnosis
IX. RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Psikoterapi
Sosioterapi
13. X. FOLLOW UP
Pantau keadaan umum dan perkembangan penyakit seperti menilai efektivitas obat.
Kemungkinan efek samping obat yang diberikan.
F00-F09
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak yang dapat
didiagnosis tersendiri.contoh : hipertiroid
Gambaran uatama:
1. Gangguan fungsi kognitif
Daya ingat (memory)
Daya pikir ( intellect)
Daya belajar (learning)
2. Gangguan sensorium
Gangguan kesadaran
Gangguan perhatian
3. Sindrom dengan manifestasi yang menonjol
Persepsi (halusinasi/ilusi)
Gangguan isi pikir
Suasana perasaan dan emosi
F20-F20.9
SKIZOFRENIA
Skizofrenia : jiwa yang terpecah antara perilaku, perasaan dan pikiran
Pedoman diagnostic :
1 gejala :
1. THOUGHT
Thought of echo : isi pikir yang bergema
Thought of insertion : isi pikiran yang masuk dalam pikiran
Thought of withdrawl : isi pikiran diambil keluar
Thought of broadcasting : isi pikiran tersiar, orang lain tahu
14. 2. DELUTION
Delution of control : waham dirinya dikendalikan oleh sesuatu dari luar, yang
dilawan tapi tetap dilakukan
Delution of influence : waham dirinya diperintahkan oleh sesuatu. Pasien lebih
sering melawan, walau kadang diikuti
Delution of passivity : waham pasrah terhadap kekuatan dari luar
Delution of perception : waham yang berhubungan dengan pengalaman
indrawi yang tidak wajar
3. HALUSINASI AUDITORIK
Suara yang berkomentar terus menerus/bergosip
Pasien merasa diceritai
Panca indera yang berbicara. Contoh : tangan bicara
4. WAHAM
Waham yang menurut budaya setempat tidak wajar dan mustahil
2 gejala :
1. HALUSINASI
Halusinasi yang menetap dan berasal dari indera mana saja
2. ARUS PIKIRAN
Arus pikiran yang terputus : irrelevan, inkoherensi, flight of idea, asosiasi longgar,
neologisme
3. PERILAKU KATATONIK
Gangguan yang terlihat pada tingkah laku. Contoh : gaduh, gelisah, negativism,
stupor, posturing.
4. GEJALA NEGATIF
Contoh : autism, jarang bicara, malas mandi, malas-malasan, anhedonia, apatis, afek
tumpul
Gejala berlangsung selama > 1 bulan
15. Terdapat hendaya (disability)
F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID
Waham yang khususnya :
Waham kebesaran
Waham kejaran
Halusinasi yang mengancam
Fungsi kognitif sedikit berkurang, kayak waras
Umur dewasa
F20.1 SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
Umur 15-25 tahun
Biasanya menyendiri
Pemalu, pendiam, suka menyendiri
Kekanak-kanakan
F20.2 SKIZOFRENIA KATATONIK
Sangat menonjol pada psikomotornya
F20.3 UNDIFERENTIATED SKIZOFRENIA ( SKIZO-TAK TERINCI)
Memenuhi beberapa kriteria skizofrenia (paranoid, hebefrenik, katatonik, residual)
F20.5 SKIZOFRENIA RESIDUAL
Gejala negative yang menonjol
Ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau (>1 tahun) yang
memenuhi kriteria skizofrenia
F20.6 SKIZOFRENIA SIMPLEKS
Gejala negative yang duluan muncul tanpa ada gejala positif
F20.9 SKIZOFRENIA YTT ( YANG TAK TERGOLONGKAN)
16. Tidak memenuhi gejala jenis-jenis skizofrenia, data tidak lengkap.
F22 GANGGUAN WAHAM MENETAP
Yang menonjol hanya waham
Minimal 3 bulan
Ada halusinasi tapi tidak menonjol dan sejalan dengan waham
Wahamnya tipe membumi
Waham tersistematisasi
F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA
Berlangsung 2 minggu
Harus ada stressor
Prognosis baik
Ada waham dan halusinasi
F24 GANGGUAN WAHAM INDUKSI
2 orang atau lebih mengalami waham dimana jika mereka dipisahkan maka waham
akan menghilang
ANTI PSIKOTIK ( NEUROLEPTIC)
Obat acuan : chlorpromazine
Pembagian penggolongan generik sediaan Dosis
anjuran
Tipikal 1. Phenothiazine
Rantai
alphatic
Chlorpromazine Tab.25,100
mg
2 mg i.m
50 mg i.v
150-600
mg/hari
18. Bila gejala EPS muncul,berikan :
o Trihexylphenidy (THP) : 3-4 x 2 mg/hari
o Atropine sulfat : 0,5-0,75 mg/ inj i.m (sediaan: 0,25 mg/ml )
o Dipenhidramin : sediaan 10 mg/ml
4. Gangguan endokrin : amenore, ginekomastia
5. Efek samping irreversible ( tardive dyskinesia)
Gerakan berulang involunter pada lidah , wajah, mulut dan anggota gerak. Tapi jika
pasien tidur, gejala menghilang. Penanganannya : hentikan antipsikotik perlahan-
lahan dan berikan reserpine 2.5 mg/hari
6. Efek samping yang mematikan ( sindrom neuroleptic maligna)
Hiperpireksia > 38 C
Rigiditas
Inkontinensia urin
Perubahan status mental dan kesadaran
Penanganan :
Hentikan pengobatan
Beri perawatan suportif
Berikan agonis dopamine ( bromokriptin, L-dopa 2 x 100 mg/hari, amantadine
200 mg/hari
Perbedaan antipsikotik tipikal dan atipikal
TIPIKAL ATIPIKAL
Mekanisme kerja Menghambat reseptor
dopamine 2 dengan afinitas
yang tinggi ( mudah terjadi
EPS)
Afinitas lemah terhadap
dopamine 2, tetapi memiliki
afinitas dalam menghambat
reseptor dopamine 4,
serotonin, histamine,
reseptor muskarinik dan
reseptor α adrenergic
efektivitas Hanya efektif untuk gejala
(+)
Efektif untuk gejala (+) dan
gejala (-)
19. CPZ dan thioridazine memiliki efek sedative kuat, cocok untuk pasien : gaduh gelisah, susah
tidur, hiperaktif, pikiran kacau
Trifluoperazine, haloperidol, flufenazine memiliki efek sedative lemah, cocok untuk pasien :
apatis, menarik diri, afek tumpul, hilang minat, hipoaktif, waham, halusinasi
Cara pemberian obat anti psikosis
F30-F39
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( MOOD/AFEKTIF)
F30 EPISODE MANIK
Afek meningkat : hipertimia
Aktivitas motorik dan psikomotor meningkat
Mulai dari dosis
minimal ( 2-3 hari)
Ada perubahan
gejala
Tidak ada
perubahan gejala
Turunkan tiap 2
minggu
Pertahankan
dosis 8-12
minggu (
stabilisasi)
Terdapat
perubahan gejala
menurumenurun
Naikkan dosis
terapi
Dosis
pemeliharaan (3-6
bulan)
Tapering off tiap
2-4 minggu
Gejala hilang
HENTIKAN
20. Flight of idea
F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
Episode manik 2 minggu samapai 5 bulan kemudian normal
Kemudian muncul depresif selama 6 bulan
F32 EPISODE DEPRESIF
Afek depresif
Anhedonia : penurunan minat dan kegembiraan
Anergy : energy berkurang
Gejala tambahan :
Konsentrasi dan perhatian menurun
Harga diri dan percaya diri menurun
Rasa bersalah dan tidak berguna
Pesimis
Ingin bunuh diri
Tidur dan makan terganggu
F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN
Minimal 2 dari 3 gejala utama
Ditambah minimal 2 gejala tambahan
Berlangsung selama minimal 2 minggu
Disability lebih sedikit
F32.1 EPISODE DEPRESIF SEDANG
Minimal 2 dari 3 gejala utama
Ditambah minimal 3-4 gejala tambahan
Berlangsung minimal 2 minggu
Disability (+)
F32.2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK
Terdapat 3 gejala utama
Ditambah minimal 4 gejala tambahan
Minimal 2 minggu, bisa kurang dari 2 minggu
Disability (+)
21. F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK
Memenuhi kriteria episode depresif berat (F32.2)
Disertai waham, halusinasi, stupor depresif
F33 EPISODE DEPRESIF BERULANG
F34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN MENETAP
F38 GANGGUAN SUASANA PERASAAN LAINNYA
F39 GANGGUAN SUASANA PERASAAN YTT
ANTI DEPRESI ( TIMOLEPTIK )
Obat acuan amitriptilin
penggolongan generik sediaan Dosis anjuran
Trisiklik
Amitriptilin
Imipramine
clomipramin
Tab. 25 mg 75-150 mg/hari
Tetrasiklik maprotilin
Tab. 10, 25, 50, 75
mg
75-150 mg/hari
MAOI reversible moclobemide Tab. 150 mg 300-600 mg/hari
SSRI sertraline
paroxetine
fluoxetine
Tab. 50 mg
Tab. 20 mg
Tab. 20 mg
50-100 mg/hari
20-40 mg/hari
20-40 mg/hari
Atipikal trazodone Tab.50, 100 mg 100-200 mg/hari
Depresi terjadi karena defesiensi salah satu neurotransmitter aminergik (noreadrenalin,
serotoin, dopamine) pada sinaps neuron d SSP ( khususnya sistem limbic)
Antidepresan bekerja dengan menghambat reuptake aminergik neurotransmitter dan
menghambat penghancuran oleh enzim mono amine oxidase sehingga terjadi peningkatan
jumlah aminergik neurotransmitter
Untuk pemilihan obat sebaiknya:
1. step 1 : golongan SSRI ( paling aman untuk manula)
22. 2. step 2 : golongan trisiklik ( dapat mengakibatkan atropine toxic syndrome)
3. step 3 : golongan tetrasiklik, atipikal, dan MAOI reversible
ANT-MANIA (MOOD STABILIZER)
Obat acuan : lithium carbonate
golongan Generic Sediaan Dosis anjuran
Mania akut haloperidol
carbamazepin
Tab. 1,5 – 5 mg
Tab. 200 mg
4,5 – 15 mg/hari
400-600 mg/hari
Profilaksis mania Lithium carbonate 250-500 mg/hari
Efek anti-mania : mengurangi dopamine receptor supersensitivity, meningkatkan cholinergic
muscarinic activity, dan menghambat cyclic AMP ( adenosine monophosphate dan
phosphoinostiides)
F40-F48
GANGGUAN NEUROTIK, SOMATOFORM, GANGGUAN STRESS
khawatir, waspada berlebihan
ketegangan motoric ( gelisah, sakit kepala, gemetar)
hiperaktivitas otonom : saraf simpatis ( jantung berdebar0debar), saraf parasimpatis (
keringat dingin, BAB dan BAK
F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
Dicetuskan oleh suatu objek yang sebenarnya tidak bahaya sehingga objek tersebut
dihindari oleh pasien.
F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA
F41.0 GANGGUAN PANIK ( ANXIETAS PAROKSISMAL EPISODE)
Ditemukan adanya gangguan anxietas fobik ( F40 )
23. Serangan terjadi beberapa kali dalam 1 bulan
F41.1 GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Berlangsung tiap hari sampai beberapa bulan
Cemas terus menerus tanpa dicetuskan oleh suatu objek ( free floating)
F41.2 GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
Kedua-duanya tidak menonjol da nada hiperaktivitas otonomik
Ditemukan gejala primer anxietas dan depresi
Untuk anxietas : gejala ketegengan otonom harus ditemukan walau tidak terus
menerus
F42 GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
Obsesi : pikiran, perasaan, ide, sensasi yang mengganggu
Kompulsi : perilaku yang disadari
Gejala obsesi kompulsi :
Harus disadari ada suatu pikiran impuls/ pikiran sendiri
Setidaknya ada satu pikiran yang berhasil dilawan
Pikiran yang dilakukan memberi kelegaan
Tapi pikiran tersebut terulang-ulang dan tidak menyenangkan
Gejala tersebut muncul setap hari minimal 2 minggi, menimbulkan penderitaan bagi pasien
F43 REAKSI TERHADAP STRESS BERAT DAN GANGGUAN PENYESUAIAN
F43.1 GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA
Terdapat flash back/bayang-bayang yang berulang-ulang
Terjadi dalam kurun waktu 6 bulan
Gangguan otonomik, gangguanafek,kelainan tingkah laku
F43.2 GANGGUAN PENYESUAIAN
Dilatarbelakangi situasi yang stressfull ( ada bukti)
Manifestasi gangguan bervariasi : afek depresif, anxietas, campuran anxietas depresi,
tapi tidak spesifik untuk diagnosis
24. Onset 1 bulan setelah kejadian stressfull dan gejala tidak bertahan > 6 bulan
Bisa dilatarbelakangi social, pekerjaan, dll
F44 GANGGUAN DISOSIATIF ( KONVERSI )
Kehilangan sebagian/seluruh dari integrasi moral
Disosiatif muncul sebagai suatu pertahanan terhadap trauma
Gejala utama yaitu kehilangan :
Ingatan masa lalu
Kesadaran identitas dan penginderaan segera
Control terhadap gerak tubuh
Berlangsung dari hari ke hari, jam ke jam
F44.0 AMNESIA DISOSIATIF (HILANG INGATAN)
Hilang ingatan tanpa adanya gangguan mental organic
F44.1 FUGUE DISOSIATIF (HILANG IDENTITAS)
Mirip amnesia : berjalan jauh untuk membentik identitas baru
F44.2 STUPOR DISOSIATIF (HILANG KONTAK)
Gerakan involunter dan rangsangan dari luar (cahaya, suara, perabaan) tapi disadari
F44.3 GANGGUAN TRANS
Hilangnya identitas diri untuk sementara dan berperilaku seakan-akan dikuasai oleh
kekuatan gaib
F44.4 GANGGUAN MOTORIK DISOSIATIF
Ketidakmampuan menggerakkan seluruh/sebagian anggota gerak
F44.5 KONVULSI DISOSIATIF
Mirip kejang epileptic, tapi tidak disertai lidah tergigit dan hilang kesadaran
25. F44.6 ANASTESIA DAN KEHILANGAN SENSORIK DISOSIATIF
Hilangnya penginderaan yang tidak disebabkan oleh kerusakan neurologis (pura-pura
buta, tuli, hilang rasa)
F45 GANGGUAN SOMATOFORM
Ciri utama : pasien merasa ada gangguan fisik walaupun hasil pemeriksaan negative, pasien
menolak membahas hubungan keluhan dengan problem yang dialaminya (isi pikir :
hipokondria)
ANTI-ANXIETAS (MINOR TRANSQUILIZER)
Obat acuan : diazepam/chlordiazepoxide
Penggolongan generik Sediaan Dosis anjuran
Benzodiazepine Diazepam
Lorazepam
Clobazam
alprazolam
Tab. 5 mg
Tab. 0,5 ,1 mg, 2
mg
Tab. 10 mg
Tab. 0,25-0,5-1 mg
Oral:10-30 mg/hari
Iv/im : 2-10 mg/3-4
jam
2-3 x 1 mg/hari
2-3 x 10 mg/hari
3 x 0.25-0.5 mg/hari
Non-benzodiazepine buspirone
sulpiride
hydroxyzine
Tab. 10 mg
Cap 50 mg
Caplet 25 mg
15-30 mg/hari
100-200 mg/hari
3 x 25 mg/hari
Tapering off (2-3 bulan prosesnya)
efek samping :
1. sedasi (rasa mengantuk,kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif melemah.
2. Relaksasi otot (cepat lelah, rasa lemas)
3. Penghentian obat secara mendadak dapat menimbulkan gejala putus obat
(rebound phenomenom)
Pemberian obat tidak boleh lebih dari 3 minggu
Efek sampingn paling buruk benzodiazepine : ketergantungan/kebutuhan
26. GABA pada seorang cemas menurun, sehingga diberikan obat yang meningkatkan
GABA (benzodiazepine)