2. PERAN AKUNTANSI TRADISIONAL
akuntansi adalah disiplin jasa yang fungsinya untuk
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu
mengenai masalah keuangan bisnis dan untuk entitas nirlaba
untuk membantu pengguna internal dan eksternal dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Akuntansi manajemen (atau akuntansi manajerial) berkaitan
dengan pelaporan internal. informasi yang disajikan kepada
para manajer tidak terikat oleh GAAP. Sebaliknya, itu diatur
oleh kebutuhan informasi dari pembuat keputusan.
Akuntansi perilaku adalah cabang utama ketiga akuntansi.
Yang berkaitan dengan hubungan antara perilaku manusia
dan sistem akuntansi. wilayahnya meliputi akuntansi
keuangan dan akuntansi manajerial.
3. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan dan lainnya tentang
orang-orang, organisasi, program sosial, kegiatan pemerintah,
dan usaha bisnis untuk pengambil keputusan.
Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu sistem
informasi.
Sistem informasi akuntansi dibangun di sekitar struktur dan
kegiatan bisnis tertentu organisasi. Sebuah sistem yang
dirancang dengan baik mencakup prosedur untuk mengukur,
merekam, dan meringkas kejadian ekonomi
4. DIMANA AKUNTAN BEKERJA
Akuntan bekerja di perusahaan-perusahaan bisnis , organisasi
non -profit, atau pada Akuntan publik .
Akuntan yang bekerja dalam bisnis atau organisasi non profit
yang bertanggung jawab untuk desain dan pemeliharaan
sistem informasi akuntansi , perencana dan pengendali
keuangan, dan pembuatan laporan bagi pengguna baik
internal maupun eksternal .
organisasi bisnis dan non profit melibatkan kantor akuntan
publik untuk melakukan audit independen terhadap catatan
keuangan mereka. Suatu audit meliputi pemeriksaan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan . berdasarkan hasil
pemeriksaan , kantor akuntan publik mengeluarkan laporan
audit , yang menyatakan pendapat atas " kewajaran " dari
penyajian laporan keuangan .
5. DIMENSI PERILAKU AKUNTANSI
Akuntansi secara tradisional berfokus pada pelaporan
informasi keuangan saja.
selama beberapa dekade terakhir
manajer dan akuntan profesional telah mengakui kebutuhan
tambahan akan informasi ekonomi kuantitatif saat ini tidak
hanya dihasilkan oleh sistem akuntansi atau laporan dalam
laporan keuangan.
seperti informasi ekonomi kuantitatif tambahan
bagian dari non keuangan, informasi kuantitatif dimaksudkan
untuk melengkapi data keuangan yakni dalam wilayah
akuntansi keprilakuan.
6. Definisi dan Ruang Lingkup
Akuntansi keprilakuan melampaui peran akuntansi tradisional
dari mengumpulkan, mengukur , mencatat , dan melaporkan
informasi keuangan .
dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan
hubungannya dengan desain, konstruksi , dan penggunaan
dari sistem informasi akuntansi yang efisien
Akuntansi keprilakuan , dengan mempertimbangkan
hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi,
mencerminkan dimensi sosial dari sebuah organisasi.
Lingkup akuntansi perilaku dapat dipecah menjadi tiga bidang
umum. Yakni :
1) Pengaruh perilaku manusia pada desain , konstruksi , dan
penggunaan sistem akuntansi
2)Pengaruh sistem akuntansi pada perilaku manusia
3)Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah
perilaku manusia
7. Penerapan Akuntansi Keprilakuan
Tugas Akuntansi keperilakuan saat ini adalah untuk
menyelidiki bagaimana orang saat ini berperilaku dan
bagaimana mereka melihat pekerjaan mereka, perusahaan
mereka, dan rekan kerja mereka .
Untuk tujuan internal, perilaku akuntan akan menyediakan
manajemen tidak hanya dengan informasi tentang bagaimana
orang berperilaku, tetapi juga dengan alasan mengapa orang
berperilaku seperti yang mereka lakukan dan rekomendasi
untuk mengubah perilaku yang disfungsional.
8. AKUNTANSI KEPRILAKUAN : Sebuah
Ekstensi Logis Peran Akuntansi
Tradisional
Para pengambil keputusan yang menggunakan informasi
laporan akuntansi lebih banyak digunakan karena memuat
informasi yang lebih relevan. Akuntan mengakui pernyataan
dalam prinsip akuntansi sebagai pengungkapan penuh.
Prinsip ini tidak membutuhkan penjelasan tambahan dan
rincian tambahan yang mendukung peristiwa organisasi
keuangan yang dilaporkan. Informasi tambahan dilaporkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
9. PENGEMBANGAN SEJARAH AKUNTANSI
KEPRILAKUAN
Pada Juni 1951, Controllership Foundation of Amerika
mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran
terhadap manusia. Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari
hasil riset mengenai perangkap keprilakuan pada anggaran
dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih
bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu
disempurnakan.
Paradigma riset oleh Steardy (1960) dalam disetasinya telah
menggali pengaruh anggaran motivasional dengan
menggunakan suatu eksperimen analog.
10. PENGEMBANGAN SEJARAH AKUNTANSI
KEPRILAKUAN
Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta churcil dan
Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi manajerial
dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Kemudian
masih diteruskan dengan riset-riset dari Mock (1969-1973) ,
Barefield (1972) dst..
Mulai tahun 1960-an sampai 1980-an jumlah artikel mengenai
akuntansi keprilakuan semakin meningkat. Artikel awal
menggambarkan mengenai akuntansi keprilakuan disusul
selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu
pengetahuan keprilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi
serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan
praktisnya.