Ibu mengalami sakit dan bengkak pada payudara kanannya setelah empat bulan menyusui. Gejala ini disebabkan oleh ASI yang tidak lancar keluar akibat cara menyusui yang salah atau jarak waktu antara pemberian ASI, yang dapat menyebabkan stagnasi ASI. Kondisi ini dapat diatasi dengan memperlancar keluarnya ASI melalui pemberian ASI sesering mungkin atau dengan dipijat.
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
Mastitis
1.
2. Setelah empat bulan menyusui, tiba-tiba ia merasa
tak enak badan; tubuhnya mendadak pegal-pegal. Ia
pun mengalami demam hingga menggigil. Gejalanya
hampir mirip dengan yang dialami penderita flu
berat. Bedanya, Tari merasakan nyeri pada
payudara kanannya. Puting payudaranya terluka
karena cara menyusui yang salah. Bila tersentuh
sedikit saja, payudaranya langsung cenut-
cenut. Apalagi bila harus menyusui, sakitnya luar
biasa. Apa yang sebenarnya terjadi?
3. ASI TAK LANCAR KELUAR
Menurut dr. Ayu Anita, Sp.OG., gejala sakit seperti
yang dialami Tari, dalam istilah medis disebut
mastitis. Rasa sakit timbul karena pada payudara
terjadi suatu proses infeksi yang menimbulkan
reaksi sistemik, seperti demam, nyeri, payudara
berwarna kemerahan dan bila diraba agak
keras, serta suhunya terasa hangat ketimbang
payudara yang tidak terserang infeksi.
4. Yang perlu diketahui, rasa sakit pada payudara di
masa menyusui sebenarnya biasa terjadi. Namun
sakit yang wajar disebabkan adanya
stagnasi/pengeluaran air susu yang tak lancar. “Jadi
ini bukan mastitis melainkan bengkak payudara
biasa,” ujar ginekolog yang akrab disapa Anita.
Dokter dari Jakarta Medical Center ini lalu
menjabarkan penyebab terjadinya bengkak pada
payudara, antara lain:
5. Bayi tak mau menyusu
Biasanya ada suatu keadaan yang membuat
bayi jadi tak suka menyusu. Misalnya, ASI
keluar terlalu deras sehingga setiap kali
mengisap puting susu ibunya, bayi jadi
gelagapan.
6. Ibu tidak teratur mengeluarkan ASI, karena:
Terpisah sementara dari si kecil. Misalnya ibu yang
bekerja dan tidak mengeluarkan ASI-nya dengan
diperah/dipompa.
Ibu menyelingi pemberian ASI dengan susu botol. Jadi
ada jarak waktu di mana ibu tidak mengeluarkan ASI.
7. PENANGANAN PAYUDARA BENGKAK
Payudara yang sakit karena ASI tak lancar mengalir
biasanya bisa cepat membaik dalam beberapa hari.
Penanganan dapat dilakukannya tanpa obat-obatan sama
sekali, yakni:
Pijat daerah payudara yang sakit sehari dua kali ke arah
puting susu (akan lebih baik bila ibu mempelajari tentang
pijat payudara). Gunakan baby oil untuk dapat melemaskan
dan membuat daerah sekitar payudara tidak kaku.
Pemijatan juga dapat membantu memperlancar
pengeluaran ASI.
8. Susui bayi atau perah ASI sesering mungkin. ASI yang tidak
dikeluarkan akan menambah rasa sakit apalagi jika ASI
terus diproduksi.
Berikan kompres hangat untuk membantu memperlancar
pengeluaran ASI.
Hindari tekanan lokal pada payudara. Jangan tidur dengan
posisi yang menekan payudara atau jangan menggunakan
bra yang terlalu ketat karena payudara akan tertekan. Ini
bisa membuat payudara bertambah sakit.
Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan banyak-banyaklah minum cairan.
9. PENANGANAN MASTITIS
Mastitis yang parah dengan gejala seperti demam yang
tak kunjung reda atau malah meninggi dan bahkan
mencapai 40 derajat Celsius, serta payudara semakin
terasa nyeri dan terjadi perubahan warna dari
kecokelatan menjadi kemerahan, perlu dikonsultasikan
pada dokter atau klinik laktasi. Infeksi yang tidak
ditangani bisa memperburuk kondisi ibu karena kuman
pada kelenjar susu akan menyebar ke seluruh
tubuh, kemudian timbul abses (luka bernanah). Namun
menurut Anita kasus tersebut jarang terjadi.
10. Berikut penanganan mastitis:
* Jangan lakukan pemijatan karena dikhawatirkan justru
membuat kuman tersebar ke seluruh bagian payudara dan
menambah risiko infeksi.
* Bayi masih boleh menyusu kecuali bila terjadi abses. Kalau
demikian keadaannya, untuk mengurangi bengkak, ASI harus
tetap dipompa keluar. Bayi sebaiknya tetap menyusu pada
payudara yang tak terinfeksi.
* Obat-obatan antibiotik, yang aman untuk ibu
menyusui, biasanya diberikan untuk mengatasi infeksi.
Sementara rasa sakit bisa dikurangi dengan obat-obatan
yang mengandung analgesik.
11. • Bila terdapat abses, cairan nanah akan dikeluarkan
dengan insisi abses/tindakan bedah.
* Makanlah makanan bergizi dan banyak minum
karena kondisi mastitis membuat daya tahan tubuh
ibu menurun. Daya tahan tubuh yang meningkat
dapat mengatasi infeksi.
* Banyak istirahat. Cara ini pun bisa meningkatkan
daya tahan tubuh karena istirahat dapat memulihkan
kondisi tubuh.
12. PENCEGAHAN MASTITIS
Untuk mencegah mastitis mau tak mau ibu harus menghindari
penyebabnya, dengan:
Susui bayi segera dan sesering mungkin. Bila payudara terasa
penuh, segera keluarkan dengan cara menyusui langsung pada
bayi. Kalaupun bayi belum lapar, keluarkan ASI dengan cara diperah
atau dipompa sehingga pengeluaran ASI tetap lancar.
Jaga kebersihan sekitar puting dan payudara.
Selesai menyusui, bersihkan puting dengan menggunakan kapas
yang dibasahi air matang. Keringkan puting dengan handuk agar
suasana di sekitarnya tak lembap. Kelembapan akan memudahkan
kuman berkembang biak.
13. Jangan membersihkan puting dengan sabun. Kandungan soda pada
sabun dapat membuat kulit menjadi kering sehingga mudah terjadi
iritasi seperti lecet atau luka bila disusu bayi.
Puting yang luka harus tetap dibersihkan sehabis diisap bayi.
Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan yang menyerap
keringat. Jangan gunakan bra yang terlalu menekan payudara.
Demi menjaga higienitas daerah payudara, ganti bra sesering
mungkin setiap kali basah karena keringat atau setelah dipakai
seharian.