Makalah ini membahas analisis dan perencanaan sistem informasi Bank UOB. Ringkasannya adalah pertama, makalah ini memperkenalkan latar belakang permasalahan dan tujuan dari sistem informasi Bank UOB. Kedua, membahas tinjauan pustaka tentang sistem informasi manajemen, sistem informasi pelaporan bank kepada Bank Indonesia, dan sistem pengembangan sistem. Ketiga, membahas analisis sistem informasi saat ini dan perencanaan sistem informasi baru bagi Bank U
SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Hapzi Ali, Universitas Mercu Buana 2017
1. 1
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM
INFORMASI BANK UOB
Disusun Oleh:
Ratna Dwi Anjani
43115120257
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM
UNIVERSITAS MERCUBUANA REGULER III ANGKATAN
XXVIII
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Analisis dan Perencaaan Sistem Informasi
Bank UOB” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Hapzi Ali selaku Dosen mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai manfaat Pengimplementasian
Sistem Informasi Manajemen, dan juga bagaimana menggunakan Sistem
Informasi Manajemen dengan baik. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada yang sempurna sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Jakarta, 10 juni 2017
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. ..2
DAFTAR ISI .............................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................4
1.2 Tujuan...........................................................................................5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi manajemen .......................................................6
2.2 Sistem Informasi Pelaporan Bank Kepada Bank Indonesia..........7
2.3 Systems Development Life Cycle .................................................9
BAB 3. ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Perusahaan .....................................................14
3.2 Analisa Sistem ..............................................................................17
3.2 Perencanaan Sistem.....................................................................18
BAB 4. PENUTUP
KESIMPULAN .........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................20
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini teknologi tumbuh dan berkembang sangat
pesat. Beberapa tehnologi yang tumbuh dan berkembang seperti Perangkat
Mobile dan Komputer menjadi sebuah media yang sangat penting untuk
mempermudah manusia untuk menyelesaikan pekerjaan, terutama dalam hal
memperoleh informasi dan data untuk mendukung pengambilan keputusan
dan seluruh kebutuhan guna mencapai tujuan. Banyak negara maju yang
menjadikan sebuah sistem komputerisasi sebagai ujung tombak dari
kemajuan negara tersebut, hal ini dapat dilihat dari semua sektor industri,
pendidikan sampai pemerintah untuk mencapai tujuan.
PT.Bank UOB Indonesia adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk
perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank
ini awalnya bernama "Bank Buana Indonesia" dan didirikan pada tahun 1956.
Perusahaan ini mengalami perubahan nama menjadi "Bank UOB Buana"
pada tahun 2008 karena saham mayoritasnya dibeli oleh UOB, sebuah
perusahaan perbankan dari Singapura. Dengan kepemilikan saham mayoritas
yang beralih kepada UOB maka perusahaan yang semula terdaftar di Bursa
Efek Indonesia ini mengajukan voluntary delisting dan go private pada tahun
2008. Pada tahun 2011, "Bank UOB Buana" berganti nama menjadi "Bank
UOB Indonesia".
Dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan atau ingin memilik
fasilitas dari credit card tersebut, membuat tenaga pemasar (marketing) dari
masing – masing tersebut menjadi kewalahan terlebih lagi jika ada calon
nasabah yang complain apabila proses yang diajukan terlampau lama maka
tenaga pemasar pun harus memeriksa kebenaran atas complain tersebut dan
jika benar proses yang diajukan terhambat karena suatu sebab maka tenaga
pemasar harus kembali mengeceknya ke bagian analis apakah terdapat
5. 5
masalah dalam lembar aplikasi pengajuan credit card, biasanya terjadi karena
adanya penumpukan data atau double dan kerusakan pada lembar aplikasi
itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul
tema: “Aplikasi pengajuan credit card pada PT. Bank Uob Indonesia”. Dengan
adanya perancangan aplikasi ini diharapkan proses pengajuan credit card
dapat berlangsung dengan cepat dan akurat, sehingga dapat membatu
kinerja dari tenaga pemasar dan calon nasabah untuk memperoleh informasi
yang di butuhkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka di dapatkan rumusan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana aplikasi yang dibangun dapat membatu para analis
untuk menentukan kelayakan calon nasabah.
2. Belum diterapkan penggunaan aplikasi yang dapat mendukung
pemprosesan credit card secara online.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari rumusan permasalahan diatas adalah:
1. Perancangan aplikasi ini hanya dikhususkan pada staff verifikasi,
staff penilaian dan manager analis pada sebuah bank, bagaimana
menyediakan sebuah informasi yang tepat dan cepat kepada calon
nasabah yang sudah mengajukan credit card.
2. Aplikasi ini berbasis Web menggunakan PHP dan Database.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Sistem informasi pengajuan kartu kredit pada PT. Bank Uob Indonesia ini
memiliki tujuan dan manfaat yaitu :
6. 6
1. Memudahkan pihak analis (staff verifikasi, staff penilai dan manager)
dalam menyeleksi calon nasabah terdapat pada aplikasi ini.
2. Dengan adanya aplikasi ini maka, semakin besar antusias para
calon nasabah untuk mengajukan fasilitas credit card tersebut karena
pelayanan yang sangat cepat dan akurat.
7. 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Manajemen
Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat
bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari sistem informasi
manual yang sederhana dengan menggunakan saluran informal, hingga
sistem informasi berbasis komputer yang rumit dan menggunakan saluran
telekomunikasi canggih. Di dalam organisasi, apapun jenis dan bentuknya,
sistem informasi bahkan telah memainkan peran penting dalam mendukung
kegiatan operasional, mendukung pengambilan keputusan hingga
mendukung organisasi mencapai keunggulan kompetitif yang strategis.
Pembahasan tentang sistem informasi manajemen akan diawali dengan
pembahasan tentang konsep sistem.
Dapat dijabarkan secara sederhana sebagai kelompok elemen yang saling
berhubungan dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui
sebuah proses yang terorganisasi. Menurut O’brien (2005), setiap sistem
setidaknya terdiri dari tiga komponen atau fungsi dasar yang saling
berinteraksi, yaitu :
1. Masukan (input) meliputi kegiatan penangkapan (capturing) dan
pengumpulan (assembling) elemen yang akan dimasukkan ke dalam sistem
untuk diproses. Masukan dapat dibedakan menjadi maintenance input yang
memungkinkan sistem dapat beroperasi dan signal input yang nantinya akan
diolah menjadi produk. Contohnya, bahan baku, data, dan energi.
2. Pemrosesan (processing) meliputi proses pengubahan masukan menjadi
keluaran. Contohnya, proses pembuatan mobil.
3. Keluaran (output) meliputi proses pemindahan elemen yang telah melewati
tahap pemrosesan ke tujuan akhir yang ditetapkan. Keluaran dari sebuah
sistem selalu berupa keluaran yang berguna dan sisa pembuangan
8. 8
2.2 Sistem Informasi Pelaporan Bank Kepada Bank Indonesia
:: Sistem Informasi Manajemen – Sektor Perbankan Bank Indonesia
(SIM-SPBI)
SIMSPBI merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas
pengawasan, pemeriksaan dan pengaturan perbankan BI.
Tujuan dari penerapan SIM-SPBI adalah :
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan
pemeriksaan bank;
Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas
pengawasan dan pemeriksaan bank.
Mengoptimalkan Pengawas dan Pemeriksa Bank dalam menganalisa
kondisi bank sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan
pemeriksaan bank;
Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;
Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi
SIM-SPBI terdiri dari 3 subsistem yakni :
1. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS), merupakan
sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas-tugas
pengawasan, pemeriksaan dan penelitian bank umum. Melalui SIMWAS,
pengawas bank akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisa dan
memperoleh informasi mengenai kondisi keuangan bank (termasuk Tingkat
Kesehatan Bank dan profil risiko) secara cepat. Modul-modul yang tersedia
antara lain modul Data Pokok Bank dan modul Fit and Proper Test (FPT).
2. Sistem Informasi Bank dalam Investigasi (SIBADI), merupakan sistem
informasi untuk meningkatkan tertib administrasi dan kemudahan
pemantauan tugas dalam rangka investigasi tindak pidana di bidang
perbankan. Melalui SIBADI, dapat dilakukan pemantauan terhadap
perkembangan investigasi atas dugaan tindak pidana yang diakukan oleh
9. 9
suatu bank sejak laporan penyimpangan diterima, jadwal investigasi,
langkah-langkah yang telah dilakukan sampai dengan hasil akhir
investigasi dimaksud.
3. Data Mart Data Pokok Bank, yang menyediakan informasi yang berkaitan
dengan kelembagaan, kepemilikan dan kepengurusan, operasional dan
strategi pengawasan yang diterapkan pada suatu bank sehingga
diharapkan dapat mengoptimalkan informasi dalam rangka pengawasan
dan pembinaan bank.
:: Sistem Informasi Debitur (SID)
SID adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur baik
perorangan maupun badan usaha, yang diolah berdasarkan laporan
penyediaan dana yang diterima Bank Indonesia dari Pelapor. SID
dikembangkan dengan tujuan untuk membantu :
1. Bagi pemberi kredit, antara lain :
o Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan
keputusan pemberian kredit
o Mengurangi ketergantungan pemberi kredit kepada agunan
konvensional.Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur
sebagai pengganti/pelengkap agunan.
2. Bagi penerima kredit, antara lain :
o Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan
kredit
o Nasabah baru,khususnya yang tergolong sebagai UMKM,a kan
mendapat akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan
mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada
kemampuan untuk menyediakan agunan.
:: Sistem Informasi Manajemn Pengawasan BPR (SIMWAS BPR)
10. 10
SIMWAS-BPR merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi sistem pengawasan BPR. Melalui SIMWAS, pengawas BPR
akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisis terhadap kondisi BPR,
mempercepat diperolehnya informasi kondisi keuangan BPR (termasuk
Tingkat Kesehatan BPR), meningkatkan keamanan dan integritas data serta
informasi perbankan. Modul-modul yang tersedia dalam aplikasi SIMWAS
BPR antara lain modul perizinan pendirian BPR, data pokok BPR, Tingkat
Kesehatan BPR, status BPR, cabut izin usaha dan likuidasi BPR.
2.3 Systems Development Life Cycle
2.3.1 Pengertian Systems Development Life Cycle
Systems Development Life Cycle atau SDLC adalah tipe metodologi
yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membuat sistem
informasi. SDLC tradisional ditemukan pertama kali pada tahun 1960, untuk
mengembangkan skala besar dari sistem bisnis pada abad konglomerat
bisnis merajalela. Pada tahun 1980, Structured Systems Analysis and Design
Method (SSADM) adalah dasar dari SDLC. SSADM adalah pendekatan
sistem untuk analisa dan perancangan dari sistem informasi. Sejak tahun
1980, SDLC yang tradisional semakin dikembangkan dan digantikan dengan
pendekatan lainnya.
11. 11
Gambar 2.3 Systems Development Life Cycle (SDLC)
Salah satu model SDLC yang paling sering digunakan untuk
menggambarkan proses dari pengembangan software adalah model waterfall.
Berdasarkan model ini, langkah selanjutnya baru akan dimulai setelah
langkah sebelumnya diselesaikan. Langkah-langkah dalam proses
pengembangan SDLC dimulai dari tahap system concept, planning,
requirement analysis, development, integration and testing, implementation,
dan operation and maintenance.
2.3.2 Systems Development Life Cycle di Bank UOB Buana
Dalam pengembangan Teknologi Informasi ini yang ada di Bank UOB
Buana, UOB menerapkan System Development Methodology (SDM) sebagai
prosedur SDLC baru Teknologi Informasi di Bank UOB Buana yang disahkan
pada tanggal 27 November 2007.
Sebelum adanya SDM sebagai SDLC baru di UOB Buana, adanya pola
SDLC UOB Buana yang lama dimana pada SDLC lama setiap proses dalam
tahapan SDLC diperankan oleh departemen yang berbeda-beda. Hal ini
12. 12
membuat setiap karyawan IT yang terlibat dari proses SDLC dapat fokus
terhadap pekerjaannya masing-masing. Misalnya para developer hanya fokus
terhadap development terhadap program dan lain-lain. Sementara pada
SDLC yang baru, semua proses dalam SDLC baru telah diperankan oleh satu
departemen saja. Dan perubahan inilah yang mengakibatkan beban kerja
setiap karyawan IT menjadi berubah dan meningkat, dan perubahan beban
kerja ini pastinya akan mempengaruhi kinerja karyawan IT. Jika kinerja
karyawan IT berubah, maka kualitas produk pun akan ikut terpengaruh dan
pada akhirnya akan mempengaruhi kepuasan dari para pengguna.
13. 13
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Tinjauan Perusahaan
PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) didirikan pada tanggal 31
Agustus 1956 dengan nama PT Bank Buana Indonesia. Pada bulan Mei
2011, berganti nama menjadi PT Bank UOB Indonesia. Jaringan layanan
UOB Indonesia mencakup 41 kantor cabang, 168 kantor cabang pembantu
dan 191 ATM yang tersebar di 54 kota di 18 provinsi. Layanan UOB
Indonesia juga dapat dinikmati melalui jaringan ATM regional UOB, ATM
Prima, ATM bersama serta jaringan VISA. UOB Indonesia memperoleh
tingkat kelayakan investasi AAA (idn) dari lembaga pemeringkat independen,
Fritch Rating.
UOB Indonesia juga berhasil memenangkan penghargaan Platinum
Award dari majalah infobank atas kinerja keuangan “sangat bagus” selama 10
tahun berturut-turut. UOB Indonesia dikenal sebagai Bank dengan focus pada
layanan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), layanan kepada nasabah retail,
serta mengembangkan bisnis consumer dan corporate banking melalui
layanan treasury dan cash management.
Dengan jaringan layanan yang luas, sistem teknologi informasi,
struktur permodalan yang sehat dan sumber daya manusias yang berkualitas,
UOB Indonesia bertujuan menciptakan manfaat jangka panjang yang
berkesinambungan bagi para pemangku kepentingan. Fokus UOB Indonesia
senantiasa mengarah pada pembaharuan untuk menjadi Bank Premier
melalui pertumbuhan yang berdisiplin dan stabilitas bisnis.
UOB Indonesia melalui program Corporated Social Responsibility turut
berpartisipasi aktif membangun komunitas. Kegiatan CSR UOBI fokus kepada
dunia seni, pendidikan dan anak-anak. UOBI mengadakan kompetisi seni
secara regular di Indonesia memalui UOB Painting of The Year. UOBI juga
14. 14
mendorong karyawannya untuk ikut serta di kegiatan sukarela, antara lain
melalui UOB Heartbeat, Kegiatan donor darah dan donasi buku.
3.1.2 Visi dan Misi
Perusahaan Dalam menjalankan sebuah bisnis suatu perusahaan
harus memiliki visi dan misi guna menunjang keberhasilan dari pesaing bisnis
kedepannya, yaitu; UOB (Indonesia) menjadi Bank terkemuka di Indonesia,
berkomitmen untuk menyediakan produk yang berkualitas dan memberikan
layanan yang terbaik.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
pekerjaan dari struktur organisasi yang berhubungan langsung dengan
service report pada PT. Bank UOB Indonesia. Berikut struktur organisasi PT.
Bank UOB Indonesia Tbk.
1. Tugas Talesales Portfolio Manager
1) Menerima database yang dikirim oleh MIS Database yang sudah di encrypt
2) Melakukan proses upload database ke telesales system & akan langsung
dibagi ke semua agent secara automatic
3) Mendelegasikan fungsi upload database ke Telesales Manager lain apabila
tidak di tempat
4) Melakukan monitoring terhadap TSA, sales supervisor, admin dan QA
5) Melakukan briefing, coaching kepada semua fungsi di bawah unit kerjanya.
2. Tugas Telesales Portfolio Supervisor
15. 15
1) Monitor Tenaga Penjual.
2) Melakukan coaching, briefing mengenai performance Tenaga Penjual.
3) Mencari & merekrut Tenaga Penjual yang handal dan berprestasi.
3. Tugas Quality Assurance
1) Menerima incoming aplikasi dari TSA
2) Melakukan pemeriksaan recording penawaran TSA apakah sudah sesuai
dengan ketentuan
3) Apabila sudah sesuai ketentuan maka aplikasi dapat diteruskan untuk
selanjutnya masuk ke report harian
4) Apabila ada yang tidak sesuai atau kurang maka QA akan mengembalikan
aplikasi tersebut kepada TSA dan memberikan rekomendasinya.
4. Tugas Administration Telesales
1) Memproses COP di Mesin EDC sesuai dengan data yang ada.
2) Menghubungi Otorisasi apabila ada reject di mesin EDC
3) Melakukan pengecekan data incoming COP dan FOP dengan exclusion list
yang dikirimkan oleh USB MIS.
4) Melakukan settlement pada Mesin EDC di akhir hari.
5) Melakukan reconcile data antara yang di Mesin EDC dengan report
telesales sistem.
6) Mengirimkan report hasil penawaran TSA ke team Settlement dan
memastikan tidak ada yang ada di exclusion list dikirimkan ke team
Settlement.
7) Mengirimkan data Nasabah yang gagal diproses karena termasuk dalam
exclusion list kepada USB Fulfillment baik untuk program COP dan FOP.
8) Membuat report harian, mingguan dan bulanan tentang productivity, sales
achievement
9) Membuat rekap perhitungan gaji, komisi maupun bonus setiap bulannya
16. 16
10) Melakukan pengecekan recording untuk data nasabah gagal transfer dan
menghubungi nasabah bila perlu untuk konfirmasi no rekening
5. Tugas Telesales Agent
1) Penawaran produk Bank lewat telepon.
2) Melakukan proses Due Diligence dengan cara :
a. Menjelaskan kepada Nasabah mengenai syarat dan ketentuan serta
karakterisktik produk yang juga memuat tentang manfaat, resiko dan
juga biaya-biaya mengenai produk bank yang ditawarkan.
b. Melakukan verifikasi awal untuk memastikan telesales berbicara
dengan nasabah yang dimaksud
c. Mewawancarai dan mendapatkan informasi langsung dari Nasabah
mengenai data yang dibutuhkan untuk proses lanjutan.
3.2 Analisa Sistem
Untuk mengatasi berbagai persoalan yang masih dihadapi saat ini dan
k endala yang dihadapi selama ini banyak perhitungan yang manual
menggunakan Microsoft excel sebagai alat bantu perhitungan komisi dan
bonus. Data-data yang telah dikerjakan oleh telesales agent (telemarketing)
menghasilkan transaksi yang nantinya akan menjadi sumber data dari
perhitungan komisi dan bonus. Sumber data tersebut sangat riskan terjadinya
selisih atau kesalahan dalam perhitungan komisi dan bonus dengan hanya
mengandalkan Microsoft Excel sebagai media perhitunganya. Dalam
keterbatasan sumber daya manusia pada divisi portfolio selama ini hanya
dengan media tersebut dilakukan perhitungan komisi dan bonus. Tujuan
utama dari aplikasi penilaian kerja dan perhitungan komisi dan bonus adalah
untuk mempermudah dan meningkatkan kinerja staff khususnya administrasi
dalam menyajikan laporan-laporan yang tepat dan akurat.
Data-data dari agent yang diberikan kepada admin untuk perhitungan
komisi selama ini didapat dari transaksi harian. Setelah itu dijadikan satu
17. 17
berdasarkan bulan berjalan atau yang disebut rekap bulanan. Dari hasil final
rekap bulanan, proses perhitungan komisi dijalankan. Selama ini, perhitungan
komisi dan bonus dari tahap rekap, sortir, total hasil komisi per agent,
maupun persetujuan dari manajer dilakukan selama kurang lebih dua minggu.
Mekanisme proses penilaian kerja dan perhitungan komisi dan bonus
dimulai dari agent menyerahakan hasil transaksi harian kepada bagian
administrasi. Kemudian bagian administrasi melakukan rekap harian dan
bulanan untuk sumber data perhitungan komisi dan bonus. Setelah hasil dari
perhitungan administrasi kemudian dilakukan pengecekan oleh atasan terkait
yaitu supervisor dan manajer. Hasil dari persetujuan supervisor dan manajer
menjadi perhitungan yang sah untuk dijalankan kepada bagian keuangan.
Berdasarkan hasil analisa, maka akan dibuat suatu perancangan
sistem informasi penilaian kerja dan perhitungan komisi dan bonus dengan
menggunakan PHP dan MySQL untuk melakukan perubahan maka
dibutuhkan tahapan - tahapan tertentu. Pada siklus hidup pengembangan
sistem dapat diperoleh dengan menganalisa masalah terhadap sistem yang
sedang berjalan. Dimana sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan
sistem manual yang belum menggunakan sistem terkomputerisasi.
3.3 Perancangan Sistem
Sistem penilaian kerja dan perhitungan komisi selama ini masih
menggunakan sistem yang manual dalam melakukan perhitungan komisi para
agent, serta proses penilaian kerja yang juga masih bersifat manual, maka
dari itu saya mengusulkan sistem program aplikasi untuk penilaian kerja dan
perhitungan komisi agar lebih memudahkan kegiatan yang berhubungan
dengan penilaian kerja dan perhitungan komisi. Pada dasarnya proses bisnis
sistem usulan tidak berbeda jauh dengan sistem yang berjalan selama ini.
Berdasarkan hasil analisa, maka akan dibuat suatu perancangan sistem
informasi Penilaian Kerja dan Perhitungan Komisi dengan menggunakan PHP
dan MySQL untuk melakukan perubahan maka dibutuhkan tahapan - tahapan
tertentu. Pada siklus hidup pengembangan sistem dapat diperoleh dengan
18. 18
menganalisa masalah terhadap sistem yang sedang berjalan. Dimana sistem
yang berjalan saat ini masih menggunakan sistem manual yang belum
menggunakan sistem terkomputerisasi.
19. 19
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kebutuhan untuk mensinkronisasi perencanaan strategis dengan
pengembangan sistem informasi sudah semakin mendesak. Organisasi tidak
bisa lagi berbangga bila memiliki beberapa sistem aplikasi yang
mempermudah operasional, tetapi juga sudah harus mulai memikirkan
bagaimana semua sistem aplikasi yang ada mendukung tujuan dan misi
organisasi.
Perencanaan strategis organisasi harus diteliti ulang secara
comprehensive karena hal ini merupakan kunci yan akan menjadi titik tolak
dari perencanaan strategis sistem informasi. Hal ini tidak mudah untuk
dilakssanakan karena eksekutif di VTS tidak memiliki suatu game plan yang
telah terdokumentasi secara meyeluruh. Hal ini tidak berarti VTS tidak
memiliki strategi, tetapi strategi tersebut belum dijabarkan secara sistematis.
Oleh karena itulah, metodologi perencanaan strategis organisasi
sangat besar peranannya dalam hal ini. Dengan melakukan wawancara dan
menyusun faktor-faktor strategis dalam matriks, terciptalah “benaang merah”
yang menghubungkan semua faktor-faktor strategis tersebut secara logis dan
sistematis.
Arsitektur teknologi informasi yang dihasilkan merupakan suatu landasan
yang dapat dimanfaatkan untuk memiih dan/atau mengembangkan teknologi
informasi yang baru sesuai dengan informasi yang telah disusun,
Dengan merancang suatu Prototype executive information system
(EIS) yang menyajikan informasi yang nilainya strategis, eksekutif dapat
secara langsungmelihat manfaat yang konkrit dari proyek ini, dan sekaligus
juga membuktikan bahwa pengembangan sistem informasi yang didasarkan
kepada perencanaan strategis dapat memberikan manfaat yang aksimal bagi
organisasi.