4. âą Teori peluru dikemukakan oleh Wilbur Schrman.
âą Model Hypodermic Needle muncul ketika komunikasi
massa digunakan secara meluas, baik di Eropan
maupun di Amerika Serikat, yaitu sekitar tahun 1930an
dan mencapai puncaknya menjelang perang dunia ke
dua.
âą Pada massa ini Individu-individu tampak seperti di
standarisasikan, di otomatisasikan dan kurang
keterikannya di dalam hubungan antar pribadi
(interpersonal relations) akibat terpaan media massa.
Seperti cara cara berpakaian, pola pola pembicaraan,
nilai nilai baru yang timbul sebagai terpaan media
massa.
5. âą Model Jarum Suntik pada dasarnya adalah aliran satu
tahap (one step flow), yaitu dari media massa
langsung kepada khalayak.
âą Media massa secara langsung, cepat dan mempunyai
efek yang amat kuat atas mass audience. Kapasitas
dan efek yang ditimbulkan sepadan dengan teori
stimulus-response (S-R) yang sangat populer pada
penelitian psikologi antara taun 1930-1940. Teori S-
R yang mekanistis itu mengajarkan, setiap stimulus
(rangsangan) akan menghasilkan respon (tanggapan)
secara sepontan dan otomatis secara gerak refleks.
6. âą Contoh:
1. kalau tangan kita terkena percikan api (S)
maka secara spontan, otomatis dan reflektif
kita akan menyentakan tangan kita (R) sebagai
tanggapan yang berupa gerakan menghindar.
2. Kalau dari suatu tempat yang gelap mendadak
datang seberkas sinar (S) yang terang
benderang, maka kelopak mata kita akan secara
sepontan secara reflektif akan mengatup (R).
âą Tanggapan di dalam kedua contoh tersebut
sangat mekanistis dan otomatis tanpa menunggu
perintah dari otak.
7. âą Media massa di ibaratkan
sebagai sebuah djarum suntik
besar yang memiliki kapasitas
sebagai perangsang (S) yang
amat kuat dan menghasilkan
tanggapan (R) yang kuat pula,
bahkan secara spontan, otomatis
serta reflektif.
âą Model Hypodermic Needle, selain di
pararelkan dengan konsepsi S-R juga di
ibaratkan dengan teori peluru (bullet theory)
yang memandang pesan-pesan media
bagaikan melesatnya peluru-peluru senapan
yang mampu merobohkan tanpa ampun siapa
saja yang terkena peluru. Mass Audince yang
dirobohkan adalah audien yang pasif dan tidak
berdaya.
8. Elihu Katz dalam bukunya, âThe Diffusion Of New Ideas and
Practicesâ menunjukan aspek aspek yang menarik dari model
Hypodermic Needle ini:
1. Media massa memiliki kekuatan yang luar biasa, sanggup
menginjeksikan secara mendalam ide-ide kedalam benak orang
yang tidak berdaya.
2. Audince massa dianggap seperti atom atom yang terpisah satu
sama lain, tidak saling berhubungan, dan hanya berhubungan
dengan media massa.
3. Apabila individu-individu dalam audience massa berpendapat
sama dalam suatu persoalan, hal ini bukan karena meraka
berhubungan atau berkomunikasi satu dengan yang lain,
melaikankarena mereka memperoleh pesan pesan yang sama dari
suatu media.
10. Dalam teori jarum hipodermik, variabel pesan yang
mempengaruhi khalayak dalam menerima pesan terdiri dari :
1. Struktur Pesan
Struktur pesan ditujukan dengan pola penyimpulan (tersirat
atautersurat). Pesan yang ditujukan untuk mengubah sikap
tanpa kentara.
2. Gaya Pesan
Dengan mengemukakan kesimpulan komunikasi secara
eksplisit kepada subjek yang sikapnya hendak diubah, dan
dengan mengulang-ulang (repetition and familiarity)
argumentasi yang mendukung sikap yang dituju.
3. Appeals Pesan
Appeals pesan mengacu pada motif-motif psikologi yang
terkandung dalam pesan (rasional-emosional)
11. Bukti bukti mengenai
kekuatan besar dari media
massa ditunjukan oleh
peristiwa peristiwa
bersejarah, sebagai berikut:
1. Peranan surat-surat kabar
Amerika yang berhasil
menciptakan pendapat
umum positif ketika pecah
perang dengan Spanyol
pada tahun1898 surat kabar
itu mampu membuat
penduduk Amerika
membedakan siapa kawan
dan siapa lawan.
2. mesin propaganda
Geobbels pada dalam
periode perang dunia II
3. Pengaruh Madison
Avenue atas prilaku
konsumen dan dalam
pemungutan suara.
12. Lagi jalan sambil ketawa,
Gak taunya ditimpukin batu..
Terimakasih atas perhatiannya,
Semoga kalian sukses selalu..
Kalo ada jarum yang patah,
jangan simpan di dalam peti...
Kalo ada kata yang salah,
jangan lapor polisi...