SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
PENCABUTAN GIGI 
KANINUS DESIDUI ATAS 
KHAIRANNISA TRISNA A 
04121004068
Pada dasarnya tidak berbeda dengan orang 
dewasa, tetapi perlu dipertimbangkan 
beberapa hal : 
• Usia 
• Oklusi 
• Perkembangan lengkung 
• Ukuran gigi 
• Resorbsi akar 
• Tingkat perkembangan benih gigi permanen 
di bawahnya 
• Gigi bersebelahan, gigi antagonis, gigi kontra 
lateral 
• Ada atau tidak infeksi
Indikasi pencabutan : 
1. Natal tooth/neonatal tooth 
2. Gigi dengan karies luas, mencapai bifurkasi 
3. Infeksi di periapikal atau di interradikular 
4. Gigi yang sudah waktunya tanggal 
5. Gigi sulung yang persistensi 
6. Gigi sulung yang mengalami impacted 
7. Gigi yang mengalami ulkus dekubitus 
8. Untuk perawatan ortodonsi 
9. Supernumerary tooth 
10.Gigi penyebab abses dentoalveolar
KONTRAINDIKASI 
1. Menderita infeksi akut di mulut 
2. Kelainan darah 
3. Penderita penyakit jantung 
4. Adanya tumor yang ganas 
5. Penderita DM 
6. Irradiated bone
LANGKAH PENCABUTAN 
• Persiapan penderita 
a. Informed consent 
b. Instrument yang akan digunakan 
sebaiknya jangan diletakkan diatas meja 
yang dapat dilihat oleh anak. 
c. Jelaskan pada penderita bahwa akan 
dilakukan tindakan pencabutan 
d. Jelaskan bahwa akan dilakukan tindakan 
anestesi 
e. Minta ijin kepada penderita/ pengantar 
untuk dilakukan tindakan
• Persiapan Alat dan Bahan
• Posisi Operator 
posisi operator berdiri menghadap pasien/di 
depan pasien
Anastesi 
1. Anastesi Topikal 
Untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan 
pada saat insersi jarum ke membrane 
mukosa. Caranya : 
• Membrane mukosa disekitar gigi kaninus 
desidui atas dikeringkan 
• Bahan anastesi topical dioleskan melebihi 
area yang akan disuntik ±15 detik 
(tergantung petunjuk pabrik) kurang dari 
waktu tersebut maka anastesi tidak efektif.
• Pasien bayi dapat menggunakan syringe 
tanpa jarum untuk mengaplikasikan anastesi 
topical 
• Anastesi topial harus dipertahankan selama 
2 menit, agar obat bekerja efektif.
2. Anastesi Infiltrasi 
Untuk pencabutan gigi kaninus desidui atas 
dilakukan teknik infiltrasi labial pada area 
gigi kaninus yang dipersarafi oleh cabang 
n. alveolar anterior superior. 
Tahapnya : 
• Bersihkan kelebihan bahan topical anastesi 
• Tarik jaringan untuk menentukan tempat 
injeksi 
• Masukkan jarum berukuran 30 gauge atau 
10 mm pada muccobucal fold, pada anak-anak 
dibuat lebih dekat ke margin gingiva 
dan anastetikum dideposit dekat ke tulang 
alveolar menuju apeks gigi
• Masukkan jarum sesuai kedalaman apeks akar, pada 
gigi sulung kedalaman jarum lebih dangkal 
dibandingkan gigi permanen 
• Bevel jarum harus mengarah ke tulang periosteum, 
lalu aspirasi 
• Injeksikan larutan anastesi local secara perlahan 
• Tarik jarum dan aplikasikan kassa 2 x 2 cm dengan 
tekanan untuk hemostasis.
• Pencabutan / ekstraksi 
Gerak rotasi dengan satu 
jurusan diikuti 
dengan gerakan 
ekstraksi (penarikan)
KOMPLIKASI / KEGAGALAN YANG MUNGKIN 
TERJADI PADA WAKTU PENCABUTAN GIGI 
SULUNG 
1. Fraktur 
cara mengatasinya : 
Dikeluarkan dengan tang khusus untuk radiks atau bein 
dan harus dikerjakan dengan hati-hati. 
2. Perdarahan 
terapi : 
a. Membersihkan blood clot 
b. Irigasi pada socket dengan isotonik salin 
c. Perdarahan dari gusi diatasi dengan penjahitan 
d. Perdarahan dari tulang dapat diatasi dengan 
penjahitan rapat dan ditambahkan diberi pack
e. Gigit tampon selama 15-30 menit 
f. Diberikan obat-obatan coagulan. 
3. Terjadinya trauma pada benih gigi tetap 
cara mengatasinya : 
- benih yang tercabut  dikembalikan ke 
tempatnya, mukosa (gingiva) di jahit 
- benih yang berubah posisi  dilakukan 
observasi / direposisi
PASCA PENCABUTAN 
menggigit tampon selama 10 menit 
pada lokasi pencabutan dan 
instruksikan agar anak tidak 
mengunyah tampon tersebut.
• Menggigit tampon selama 10 menit. 
• Tidak menggunakan sedotan pada saat 
minum setelah 24 jam. 
• Menggosok gigi setiap hari, tetapi tidak 
menggunakan obat kumur pada hari 
pencabutan 
• Meminum obat analgesic jika terasa 
sakit 
• Jika nyeri meningkat setelah 48 jam 
atau perdarahan abnormal terjadi segera 
hubungi dokter 
DHE
• Mencegah perdarahan dan 
pembengkakan  posisi kepala lebih 
ditinggikan pada saat tidur. 
• Jangan meludah 
• Gunakan tampon, jika terjadi 
perdarahan lagi 
• Es dapat digunakan untuk mengurangi 
pembengkakan 
• Makan dan minum seperti biasa.
Obat 
Resep obat analgesia: 
2-6thn = 300 mg aspirin 
6-12 thn = 600 mg aspirin 
Besar dari 12 thn = dosis orang dewasa 
Jika ada alergi digunakan asetaminofen 
Resep obat antibiotika : 
• 6bln – 6 tahun = 125 mg penisilin 
• Besar dari 6 tahun = 250 mg 
Jika alergi penisilin berikan erytromycin, 
cephalexin, monohydrate.
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisCaninus Unlam
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalDellery Usman
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanProsedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanAudree Geraldine Jonathan
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar Ayik Black
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiwahyuni majid
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berliansaktiirdi19
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141maulidenil gebi
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanrizkyautama
 

Was ist angesagt? (20)

Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanProsedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Patogenesis nekrosis pulpa
Patogenesis nekrosis pulpaPatogenesis nekrosis pulpa
Patogenesis nekrosis pulpa
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
 

Ähnlich wie PENCABUTAN GIGI KANINUS

penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptMuhammadFadli954524
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulousMira Khairunnisa
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.pptYeremiaGultom2
 
Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasahmadrandi2
 
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptxDoktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptxKhairineAlia1
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt miraMira Khairunnisa
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxdrgSupriadyR
 
materi dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptx
materi dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptxmateri dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptx
materi dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptxiwansetiawan219729
 
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxVignarossaP
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxMuhammadAsyrafi2
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxDewoBontang
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGSasih gahayu
 
Je nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigiJe nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigiSae Manan
 
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuniComplete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuniProstoAngkatan14
 
DAGUSIBU.pptx
DAGUSIBU.pptxDAGUSIBU.pptx
DAGUSIBU.pptxNura82
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 

Ähnlich wie PENCABUTAN GIGI KANINUS (20)

Astri noviana
Astri novianaAstri noviana
Astri noviana
 
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
 
Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmas
 
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptxDoktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
 
odon fix(1).doc
odon fix(1).docodon fix(1).doc
odon fix(1).doc
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
 
Cabut gigi
Cabut gigiCabut gigi
Cabut gigi
 
materi dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptx
materi dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptxmateri dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptx
materi dokcil GIGI drg. Dian Sita R.pptx
 
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
 
Je nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigiJe nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigi
 
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuniComplete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuni
 
DAGUSIBU.pptx
DAGUSIBU.pptxDAGUSIBU.pptx
DAGUSIBU.pptx
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 

Kürzlich hochgeladen

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Kürzlich hochgeladen (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

PENCABUTAN GIGI KANINUS

  • 1. PENCABUTAN GIGI KANINUS DESIDUI ATAS KHAIRANNISA TRISNA A 04121004068
  • 2. Pada dasarnya tidak berbeda dengan orang dewasa, tetapi perlu dipertimbangkan beberapa hal : • Usia • Oklusi • Perkembangan lengkung • Ukuran gigi • Resorbsi akar • Tingkat perkembangan benih gigi permanen di bawahnya • Gigi bersebelahan, gigi antagonis, gigi kontra lateral • Ada atau tidak infeksi
  • 3. Indikasi pencabutan : 1. Natal tooth/neonatal tooth 2. Gigi dengan karies luas, mencapai bifurkasi 3. Infeksi di periapikal atau di interradikular 4. Gigi yang sudah waktunya tanggal 5. Gigi sulung yang persistensi 6. Gigi sulung yang mengalami impacted 7. Gigi yang mengalami ulkus dekubitus 8. Untuk perawatan ortodonsi 9. Supernumerary tooth 10.Gigi penyebab abses dentoalveolar
  • 4. KONTRAINDIKASI 1. Menderita infeksi akut di mulut 2. Kelainan darah 3. Penderita penyakit jantung 4. Adanya tumor yang ganas 5. Penderita DM 6. Irradiated bone
  • 5. LANGKAH PENCABUTAN • Persiapan penderita a. Informed consent b. Instrument yang akan digunakan sebaiknya jangan diletakkan diatas meja yang dapat dilihat oleh anak. c. Jelaskan pada penderita bahwa akan dilakukan tindakan pencabutan d. Jelaskan bahwa akan dilakukan tindakan anestesi e. Minta ijin kepada penderita/ pengantar untuk dilakukan tindakan
  • 6. • Persiapan Alat dan Bahan
  • 7. • Posisi Operator posisi operator berdiri menghadap pasien/di depan pasien
  • 8. Anastesi 1. Anastesi Topikal Untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan pada saat insersi jarum ke membrane mukosa. Caranya : • Membrane mukosa disekitar gigi kaninus desidui atas dikeringkan • Bahan anastesi topical dioleskan melebihi area yang akan disuntik ±15 detik (tergantung petunjuk pabrik) kurang dari waktu tersebut maka anastesi tidak efektif.
  • 9. • Pasien bayi dapat menggunakan syringe tanpa jarum untuk mengaplikasikan anastesi topical • Anastesi topial harus dipertahankan selama 2 menit, agar obat bekerja efektif.
  • 10. 2. Anastesi Infiltrasi Untuk pencabutan gigi kaninus desidui atas dilakukan teknik infiltrasi labial pada area gigi kaninus yang dipersarafi oleh cabang n. alveolar anterior superior. Tahapnya : • Bersihkan kelebihan bahan topical anastesi • Tarik jaringan untuk menentukan tempat injeksi • Masukkan jarum berukuran 30 gauge atau 10 mm pada muccobucal fold, pada anak-anak dibuat lebih dekat ke margin gingiva dan anastetikum dideposit dekat ke tulang alveolar menuju apeks gigi
  • 11. • Masukkan jarum sesuai kedalaman apeks akar, pada gigi sulung kedalaman jarum lebih dangkal dibandingkan gigi permanen • Bevel jarum harus mengarah ke tulang periosteum, lalu aspirasi • Injeksikan larutan anastesi local secara perlahan • Tarik jarum dan aplikasikan kassa 2 x 2 cm dengan tekanan untuk hemostasis.
  • 12. • Pencabutan / ekstraksi Gerak rotasi dengan satu jurusan diikuti dengan gerakan ekstraksi (penarikan)
  • 13. KOMPLIKASI / KEGAGALAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA WAKTU PENCABUTAN GIGI SULUNG 1. Fraktur cara mengatasinya : Dikeluarkan dengan tang khusus untuk radiks atau bein dan harus dikerjakan dengan hati-hati. 2. Perdarahan terapi : a. Membersihkan blood clot b. Irigasi pada socket dengan isotonik salin c. Perdarahan dari gusi diatasi dengan penjahitan d. Perdarahan dari tulang dapat diatasi dengan penjahitan rapat dan ditambahkan diberi pack
  • 14. e. Gigit tampon selama 15-30 menit f. Diberikan obat-obatan coagulan. 3. Terjadinya trauma pada benih gigi tetap cara mengatasinya : - benih yang tercabut  dikembalikan ke tempatnya, mukosa (gingiva) di jahit - benih yang berubah posisi  dilakukan observasi / direposisi
  • 15. PASCA PENCABUTAN menggigit tampon selama 10 menit pada lokasi pencabutan dan instruksikan agar anak tidak mengunyah tampon tersebut.
  • 16. • Menggigit tampon selama 10 menit. • Tidak menggunakan sedotan pada saat minum setelah 24 jam. • Menggosok gigi setiap hari, tetapi tidak menggunakan obat kumur pada hari pencabutan • Meminum obat analgesic jika terasa sakit • Jika nyeri meningkat setelah 48 jam atau perdarahan abnormal terjadi segera hubungi dokter DHE
  • 17. • Mencegah perdarahan dan pembengkakan  posisi kepala lebih ditinggikan pada saat tidur. • Jangan meludah • Gunakan tampon, jika terjadi perdarahan lagi • Es dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan • Makan dan minum seperti biasa.
  • 18. Obat Resep obat analgesia: 2-6thn = 300 mg aspirin 6-12 thn = 600 mg aspirin Besar dari 12 thn = dosis orang dewasa Jika ada alergi digunakan asetaminofen Resep obat antibiotika : • 6bln – 6 tahun = 125 mg penisilin • Besar dari 6 tahun = 250 mg Jika alergi penisilin berikan erytromycin, cephalexin, monohydrate.