Dokumen tersebut membahas teknik-teknik analisis manajerial yang meliputi penyusunan skema, bagan, dan tabel; analisis kritis sistem; pembuatan bagan baru; bagan pembagian fungsi; bagan analisis kegiatan; teknik perencanaan dan pengawasan seperti pengumpulan data, penilaian, perumusan kebijaksanaan, dan perencanaan masa depan; serta teknik penjadwalan dan analisis potensial masalah dalam perencanaan.
2. Cara pendekatan pokok dalam
teknik-teknik analatis
Menyusun keterangan-keterangan menurut skema-
skema, garis, bagan atau table, sehingga jelas dan
dapat di mengerti.
Menganalisa secara kritis terhadap sistem yang telah
di buat, sehingga memberikan gambaran mengenai
prinsip-prinsip umum serta akibat-akibatnya.
Membuat bagan usul-usul yang baru
3. Bagan pembagian fungsi-fungsi
suatu alat yang sederhana untuk menggambarkan
secara gratis dan menganalisa penyaluran atau
pembagian fungsi-fungsi berbagai unit organisasi.
4. Bagan analisa kegiatan
Kegunaanya ialah untuk menelaah keseluruhan
rangkaian suatu kelompok kerja organisasi.
Bagan ini memberikan bahan-bahan untuk
memperoleh gambaran yang luas mengenai pegawai
dan kelompok-kelompok kerja.
5. Teknik – Teknik Perencanaan dan
pengawasan sebagai suatu
Analisis Manajerial
Pengumpulan dan pengolahan data
proses permulaan dalam perencanaan dan
pengawasan, di diagnosis dan menjadi suatu informasi
yang dapat menunjang dalam menentukan prioritas
dan alternatif
6. Lanjutan
Penilaian
kegiatan meneliti dan meninjau kembali segala usaha
baik yang telah, sedang dan akan dilaksanakan. Dalam
penilaian akan di temukan kekurangan dan kelebihan
ataupun penghambat kegiatan.
7. lanjutan
Perumusan Kebijaksanaan
dalam hal ini akan di tentukan kebijaksanaan apabila
telah terdeteksi suatu kelemahan dalam perencanaan
sehingga akan mudah di rumuskan suatu
kebijaksanaan atas dasar ketentuan dan peraturan.
8. lanjutan
Kebutuhan masa depan
Para perencana harus menjabarkan kebijaksanaan tersebut
secara operasional terurai yang meliputi perencanaan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang
Pembiayaan
dalam menyusun perencanaan di butuhkan perhitungan biaya.
dalam hal ini penyusunan pembiayaan dalam melakukan
perhitungan memperhatikan keadaan sebelumnya, masa
sekarang dan perkiraan di masa depan. Penyusunan perhitungan
pembiayaan didasarkan pada kebutuuhan, bukan berdasarkan
kemauan
9. Formulasi perencanaan
Menyajikan sekumpulan keputusan untuk yang
berwenang dan selanjutnya untuk dilaksanakan.
Menyediakan kerangka kerja untuk dilaksanakan bagi
pelaksanaan program.
10. Pej abat atau pelaksana yang diberi wewenang penilaian
yangtepat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan :
Mengapa rencana diperlukan
Apa sebabnya rencana harus dibuat
Mengapa rencana harus demikian
Bagaimana rencana harus dilaksanakan
Mengapa perlu dilaksanakan dan diadakan pemantapan
Mengapa masukan dan balikan harus diperhatikan
Bagaimana mengelola rencan tersebut, dll
11. Uraian perencanaan
Penyusunan Program
dalam penyusunan program, Rencana yang masih
bermanfaat menyeluruh dijabarkan ke dalam kegiatan
kegiatan operasional.
Perumusan Program
program harus memiliki sasaran kegiatan yang lebih
khusus sebagai penjabaran dari tujuan umum
program.
12. Evaluasi dan Pemantauan
Kegiatan penilaian dan pemantauan dapat berupa
laporan tahunan, laporan tengah tahunan, laporan
tiga bulanan, laporan bentuk lain yang relevan.
13. Teknik Penjadwalan dalam
Perencanaan
Januari Februari Maret
No waktu Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
2 Pembentukan Panitia
3 Perencanaan Kegiatan
4 Pendanaan
5 Pelaksanaan kegiatan
6 Pengawasan Internal
7 Penilaian kegiatan
8 Laporan kegiatan
14. PERT dan NWP
Tiga dasar penting dalam pembuatn PERT, yaitu :
Perencanaan, yang meliputi :
Penjadwalan
Penganggaran
Perencanaan tenaga kerja
Pengorganisasian
Pengendalian
15. PERT adalah sebagai berikut :
Buatlah daftar kegiatan yang akan
dilaksanakan, misalnya kegiatan A.B.C.D.E.F dan G
(tujuh jenis kegiatan)
Tentukan urutan kegiatannya, serta perhitungkan
kegiatan yang mendahuluinya, buatlah gambar
kegiatannya.
17. lanjutan
Dengan memperhatikan waktu seluruh kegiatan, kita
juga melihat adanya jalur / lintasan kegiatan yang
kritis. Misalnya untuk menyelesaikan masing-masing
kegiatan diperlukan sebagai berikut : A = 5 Hari ; B = 6
hari ; C = 5 hari ; D = 3 hari ; E = 2 hari ; F = 10 hari ; G
= 3 hari ; S = 0 hari ( kegiatan semu)
18. Analisis Persoalan Potensial
Tujuan analisis potensial adalah untuk mengamankan
suatu rencana atau program agar pada waktu
pelaksanaan berjalan lancar.
19. Langkah-langkah analisis persoalan
potensial sebagai berikut :
Merumuskan situasi program/rencana yang akan
dilaksanakan
Menyusun program menjadi langkah-langkah secara
kronologis dan membagi menjadi bagian-bagian
kegiatan.
Menentukan kegiatan kritis
Menentukan kegiatan kritis yang diprioritaskan
Memperkirakan persoalan potensial yang mungkin
timbul dalam kegiatan kritis prioritas
20. lanjutan
Memperkirakan sebab-sebab yang
menimbulkanpersoalan potensial
Merencanakan tindak lanjut
Menyusun system unformasi penanggulangan
Mencegah atau menanggulangi
21. Hambatan-hambatan dalam
Perencanaan
Adanya perubahan-perubahan
informasi, personil, kebijaksanaan, keuangan, dll
Tidak ada dukungan pihak lain (atasan, unit kerja
yang terkait)
Kurang tegas/jelas wewenang yang didelegasikan
kepada pelaksana
Perencanaan yang tidak sempurna, karena kurang ahli
(kurang mampu)
22. lanjutan
Kurang pengetahuan tentang seluk-beluk organisasi
dimana kita melaksanakan kegiatan tersebut
Kurang pengetahuan tentang lingkungan organisasi
baik eksternal dan internal, misalnya para pesaing
bisnis, lembaga lembaga terkait, client, dll
Kekurangan biaya karena kesalahan informasi data
23. lanjutan
Ketakutan manajer akan kegagalan usaha karena
segan mengambil resiko yang berat.
Kurang optimisme pada diri manajer
Percaya diri yang rendah dan terbatas
Tidak ada jiwa reformatif dari diri manajer, untuk
bertindak inovatif, kapabilitas dan kreatifitas diri.