SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 133
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Penerapan Layanan
Integrasi (Direct Service)
untuk Transjakarta BRT
Photo : Adjie Triwibowo
Outline
Penerapan Direct Service Fase 1
Desain Infrastruktur
BRT sebagai Angkutan Massal
2
Desain Infrastruktur
Perbaikan Aksesibilitas
Desain Simpang
Volume Penumpang Jam Puncak (Pnp/Jam/Arah)
3
Frekuensi Bus (Bus/Jam/Arah
4
Jumlah Station BRT
5
Ilustrasi Biaya BRT dengan moda lain
426 Km BRT 40 Km Monorail
MRT Jakarta dengan
Biaya 17 Triliun
Untuk Membangun
14 km.
Pemprov DKI selama
7 Tahun
menghabiskan 5
40 Km Monorail
14 Km Elevated Rail 7 Km Subway MRT
menghabiskan 5
Triliun Rupiah Untuk
Infrastruktur dan
Subsidi Transjakarta
Jaringan “Trunk-Line” Transjakarta
7
Rute Angkutan Umum Jakarta Per Juli 2013
KOTA
P GADUNG
KALIDERES
ANCOL
PRIOK
PLUIT
Transjakarta dengan 12
Koridor berlaku sebagai
Tulang Punggung,
namun tidak ada
integrasi dengan rute
bus yang lain (250 rute)
BLOK M
RAGUNAN
KP RAMBUTAN
P GEBANG
L BULUS
Berbagai Konsep BRT yang ada di dunia
9
Trunk-Feeder selain memaksa penumpang untuk melakukan transfer, juga memerlukan lahan
terminal yang luas, seperti di Bogota
Americas Terminal, Bogota – Memerlukan Lahan yang besar di terminal (65.000 m2)
Direct Service di Guangzhou
Direct Service BRT di Guangzhou hanya memiliki panjang BRT Corridor 23 km, namun
mencakup 31 rute bus dan jaringan jalan sepanjang 273 km
BRT Corridor
Gangding BRT Station (Before) – Konflik Sesama Pengguna Jalan
Gangding BRT Station – Kecepatan semua pengguna Jalan Lambat
Karl Fjellstrom, itdp-china.org
Gangding BRT Station, Kecepatan Meningkat bagi Bus dan Kendaraan Pribadi
Karl Fjellstrom, itdp-china.org
Gangding BRT station – 3 stopping areas or ‘sub-stops’
Karl Fjellstrom, itdp-china.org
Bus BRT yang beroperasi diluar koridor BRT
Keuntungan Integrasi Direct Service
Transjakarta
• Meningkatkan Kecepatan Bus pada
saat di jalur Busway
• Memperluas Network dan rute BRT
• Meminimalisir Transfer bagi
penumpang
• Upaya memperbaiki angkutan umum
“Non-Transjakarta” saat ini
Kondisi Angkutan Saat ini
“Non-Transjakarta” saat ini
• Meningkatkan Kapasitas Jalur Busway
dan memperkecil Headway
• Meningkatkan Jumlah Penumpang
yang menggunakan BRT secara
Keseluruhan
Non-BRT buses running outside BRT Lane
High Passenger Demand
Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan
Transjakarta paling cepat dan Efektif adalah
melalui sistem Direct Service
Kriteria Pemilihan Rute
• Pemilihan Rute berdasarkan
Jumlah Frekuensi Bus dan %
Singgungan dengan BRT
Corridor
• Kriteria pemilihan rute
Frekuensi >12 bus/jam
40% overlap dengan BRT
Corridor
19
Ilustrasi Dampak Direct Service Terhadap Kapasitas
Lajur BRT
BRT Station Route
Regular Bus TRANSJAKARTA Direct Service + Transjakarta
Lane
Cap-
acity
Incr-
ease
Freq/
Hr
Occu/
Hr
Freq/
Hr
Occu/ Hr
Headway
(Minute)
Capacity
(Pax/Hr)
Freq/
Hr
Occu/ Hr
Headway
(Minute)
Capacity
(Pax/Hr)
Bunderan HI
S.640 26 410 40 3,884
1.5 6,400 108 4,596 0.56 9,120 43%
P.19 42 302 40 3,884
Depkes
S.66 19 687 33 2,246
1.82 2,805 71 3,447 0.66 4,325 54%
P.20 19 514 33 2,246
Gatsu
Jamsostek
S.66 19 943 32 1,862
1.88 4,480 84 4,091 0.44 7,200 61%
S.640 33 1,286 32 1,862
Halimun S.66 19 1,013 42 2,659 1.43 3,570 61 3,672 0.8 4,425 24%
Mampang
S.75 33 355 26 2,230
2.31 2,210 96 3,365 0.61 5,010 127%P.20 19 455 26 2,230
Mampang
Prapatan
2.31 2,210 96 3,365 0.61 5,010 127%P.20 19 455 26 2,230
T.57 18 325 26 2,230
Pasar Induk T.57 18 520 12 790 5 1,020 30 1,310 1.76 1,830 79%
Ps Cempaka
Putih
P.07 24 730 29 2,045 2.07 2,465 53 2,775 0.95 3,545 44%
Setiabudi
S.640 33 1,294 40 3,884
1.5 6,400 133 5,178 0.45 10,585 65%P.15 18 1,294 40 3,884
P.19 42 1,571 40 3,884
Slamet Riyadi T.502 14 977 40 3,035 1.5 3,400 54 4,012 0.87 4,030 19%
SMK 57 P.20 19 375 25 1,735 2.4 2,125 44 2,110 1.46 2,980 40%
Sunter Klp
Gading
P.07 24 485 15 670 4 1,275 39 1,155 1.54 2,355 85%
Dengan Direct service, Kapasitas Lajur Meningkat dan Headway berkurang secara drastis
Fase 1 Direct Service : Koridor 1&6
Frekuensi/ Overlap
21
• Integrasi 9 Rute Kopaja & Metromini dengan koridor 1 dan 6
• Menambah cakupan area yang dilayani BRT sepanjang 55 km diluar koridor BRT
• Meningkatkan pengguna Transjakarta hampir 2 kali lipat
No Trayek Rute
Frekuensi/
Jam
Overlap
(%)
1 MM-S 640 Ps. Minggu - Tn Abang 33 62%
2 MM-S 75 Ps. Minggu - Blok M 33 45%
3 KPJ-P 19 Ragunan - Tn Abang 42 50%
4 KPJ-S 66 Manggarai - Blok M 19 88%
5 KPJ-P 20 Lebak Bulus - Senen 19 49%
6 KPJ-T 57 Kp Rambutan - Blok M 18 67%
7 MM-P 15 Semanggi – Senen 11 78%
8 KPJ-S 620 Manggarai – Blok M 13 42%
9 KPJ-S 612 Ragunan – Melayu 10 41%
Contoh Rute yang dilayani Direct Service
22
P-15 (Overlap dengan 6 BRT Stations koridor 1) S-75 (overlap dengan 8 BRT stations koridor 6)
Revenue Sharing
Model - Alternative
•Pendapatan Tiket Dapat
dibagi antara Off-BRT
dan dalam BRT segmen
• Untuk Tarif Penumpang
dari Luar koridor,
pendapatan diambil oleh
Operator
23
•Untuk Tarif penumpang
dari Halte Busway,
Pendapatan diambil oleh
Transjakarta
• Selama Berjalan di
Koridor BRT, Operator
Dibayar per-km sesuai
panjang overlap dengan
Koridor BRT
Untuk Menjaga Kualitas Pelayanan Maka Perlu ada Kontrak Kerjasama
antara Transjakarta dengan operator direct service untuk mengatur hal-
hal berikut:
- Headway dan Frekuensi Bus
- Standar Kualitas Pelayanan
- Pembayaran Rp/Km dan pendapatan tiket
- Sanksi dan Penalti
Penting Untuk Dicatat
Pengelolaan Sistem Direct Service
Guangzhou
Mayor
Transportation
Commission
KGC (transit planning
agency)
BRT operators
TSCAC (bus stop & terminal
manag’t agency)
BRT management Bike sharing
YCT (smart card
company)²
24
BRT operators
(3 groups, 7
companies)³
BRT management
company
BRT Control Center¹
No. 3 Bus Company (station fare
collection – cash & card pay)
Clearing House
Station cleaning and
maintenance company
Bike sharing
company
1. Control Centre menyediakan data Bu-km, yang
telah disesuaikan dengan penalti , komplain dan
kesesuaian dengan kontrak. Data ini menjadi dasar
pembayaran pendapatan untuk operator
2. Smart Card Company menyetorkan uang ke
Clearing House berdasarkan jumlah penggunaan
smart Card di bus dan di Station
3. Operator bus menyetorkan pendapatan yang
didapat dari luar koridor kepada Clearing House.
Pembukaan kotak uang (Fare Box) dari bus
dilakukan didepan seluruh perwakilan operator bus
dan BRT Management
Menawarkan Layanan‘Direct Service’Ke
operatordi rute eksisting (Kopaja – Metromini)
TenderLayanandan KontrakOperator
Baru untuksisa layanan di rute yang
sama atau untukbeberaparute
Mekanisme Pemilihan Operator
25
KontrakLayanan
Baru untukOperator
Ex Kopaja-Metromini
untukInvestasi,
Operasi dan
Perawatanbus
layanan‘Direct
Service’
Penghapusan Izin
Trayeksecara
Gradual untuk
Operatoryang tidak
bergabung ke sistem
“Direct Service’
KontrakLayanan
Baru untukInvestasi,
Operasi dan
Perawatanbus
layanan‘Direct
Service’
Kontrak Layanan Dengan UP/BUMD Transjakarta
Opsi untukScrap
Armada Lama
Estimasi Jumlah Penumpang
Rute
Penumpang/Hari Pendapatan Perhari setelah Direct Service
Pembayaran Km Per hari
dari Transjakarta ke
Operator per rute
Off-BRT
Segment
BRT
Segment
Off-BRT Segment
(Untuk Operator)
BRT Segment
(Untuk Transjakarta)
S75 6,284 3,230 Rp 33,080,000 Rp 17,000,000 Rp 10,745,000
S620 2,275 1,248 Rp 11,970,000 Rp 6,570,000 Rp 4,930,000
S66 13,735 4,397 Rp 72,290,000 Rp 23,140,000 Rp 34,690,000
Estimasi Penumpang Direct Service Koridor 6
• Jumlah penumpang per hari Koridor 6 saat ini 26,000 penumpang
• Integrasi 4 rute di koridor 6 akan menambah jumlah penumpang BRT koridor 6
sebanyak 24,500 (kenaikan ~100% )
• Jika ditambahkan dengan penumpang yang naik dari segmen OFF-BRT maka
ada tambahan 55,000 penumpang yang menggunakan sistem direct service ini
per harinya di koridor 6
• Estimasi ini tidak memperhitungkan dampak shifting dari kendaraan pribadi
26
S66 13,735 4,397 Rp 72,290,000 Rp 23,140,000 Rp 34,690,000
P20 33,466 15,687 Rp 176,130,000 Rp 82,560,000 Rp 57, 450,000
Total 55,760 24,562 Rp 293,470,000 Rp 129,280,000 Rp 114,520,000
Pilot Project Kopaja AC P.20
25 Armada Baru
Frekuensi 11 bus/jam
Penumpang yang naik dari
Halte BRT 2,600/hari (11%
dari penumpang Koridor
6)
Peningkatan kapasitas
lajur 24%
27
lajur 24%
Memperkecil headway
34%
Dampak Positif dari P.20 AC
Parameter Sebelum Setelah Integrasi % Perbedaan
Frekuensi Bus
(Bus/Jam/Arah)
23 33 43%
Volume Penumpang
(Pnp/Jam/Arah)
1370 1750 24%
Headway 2.6 Menit 1.8 Menit -30%
Kecepatan bus Kota di Segmen
BRT (arah Utara)
5.0 (km/h) 15.1 (km/h) 202%
28
15.9
9.9
15.1
10.3
16.8
15.5
16.8
14.1
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
Pre-Peak AM Peak off-Peak PM-Peak
Speed(km/h)
Kecepatan Rata-rata P.20 Sebelum dan Sesudah Trial
(Northbound)
2011 Trial
Beberapa Rekomendasi Perbaikan
• Perlu ada Ikatan kerjasama antara
Kopaja dengan Transjakarta
• Tingkat layanan Kopaja perlu diatur
• Kemungkinan untuk pembayaran
per km selama di Koridor busway
perlu dipertimbangkan (Revenue
Sharing)
Desain Infrastruktur – Ukuran Halte
• Karena tingginya Frekuensi dan Jumlah
Penumpang dalam Halte, maka halte perlu
diperluas dan diperpanjang
• Ukuran Halte ditentukan dari kepadatan halte
• Untuk Kepadatan >40%, diperlukan 2 sub-stops
• Untuk Kepadatan >80%, diperlukan 3 sub-stops
Station
Penumpang/
jam (Pax)
Frequency Saturation Substop
Blok M 3,216 78 0.76 2
Masjid Agung 1374 97 0.5 2
Bundaran Senayan 2,405 141 0.82 3
29
Jumlah Sub-Stop Tiap Station
Bundaran Senayan 2,405 141 0.82 3
Gelora Bung Karno 1,968 141 0.78 2
Polda Metro Jaya 1,863 141 0.73 2
Bendungan Hilir 3,416 174 0.97 3
Karet 3,384 174 0.97 3
Setiabudi 3,175 174 0.91 3
Dukuh Atas 1 3,950 174 1.05 3
Sudirman 2710 124 0.79 2
Tosari/HI New 2,629 174 0.99 3
Bundaran HI 2,762 162 0.93 3
Sarinah 2,661 162 0.9 3
Saturation dan Jumlah Substop Koridor 1
Konsep Sub-Stop
Ilustrasi Sub-Stop
30
Application of Sub-stop in Guangzhou BRT Sub-stop in Transmilenio BRT
SubStop in Bogota
31
SubStop in Guangzhou
SubStop in Lima
34
Sub Stop in Cali (Colombia) 35
Lima BRT on Highway
BRT Design in KL – Highway
Koridor 1
Desain Station 3 Substop
Overtaking Lane
39
Sebagian besar Halte di Koridor 1 diperpanjang dari 30
meter menjadi 130 meter dengan 3 sub-stop
Frekuensi Bus di Koridor 1 (Benhil – HI) meningkat dari
saat ini 40 Bus/Jam/Arah menjadi 130 Bus/Jam/Arah
Tiap Sub-Stop dapat mengakomodir tipe bus yang
berbeda (18-m, 12-m dan 9-m)
Overtaking Lane
Koridor 1 - Tosari Menara
BCA
40
Station Tosari Diperpanjang ke utara
mendekati Bundaran HI
Jembatan di 2 sisi (UOB dan Menara BCA)
untuk mempermudah Akses
Panjang Station menjadi 130 meter dengan
3 sub-stop
Fare Collection (Gate & Ticket Office) berada
diatas jembatan selebar 5 meter
UOB
TOSARI STATION – CORRIDOR 1
TOSARI BRT STATION – CORRIDOR 1 DESIGN
Koridor 1 – Bendungan Hilir
Lokasi Penempatan Halte
43
Potongan Melintang
44
• Jumlah Lajur di jalur cepat tidak mengalami perubahan (tetap 3 lajur)
• Jalur hijau antara jalur cepat dan lambat dikurangi menjadi 1.5 meter, Tidak mengurangi
jumlah pohon
• Lebar Jalur Lambat berkurang 90 cm menjadi 8.7 meter
Tampak Atas – Bendungan Hilir
Jalur Hijau
BendunganHilirRaya
45
Jalur Hijau
Garnisun
46
47
48
Contoh Modifikasi Jalur sekitar station - Guangzhou
Sarinah Station – 2+1 Sub Stop
Rusun Kebon Kacang
49
Sarinah Dept Store
• Station Sarinah dibagi menjadi sisi Utara (1 Sub-Stop) dan Sisi Selatan (2 Sub-Stop)
untuk menyebar akses penumpang dari utara dan selatan
• Station diletakkan mendekati Intersection untuk memudahkan akses penumpang melalui
Zebra Cross
Potongan Melintang Sarinah
50
Sisi Selatan Sisi Utara
SARINAH BRT STATION– CORRIDOR 1
52
SARINAH BRT STATION– CORRIDOR 1 DESIGN
53
54
Masjid Agung 55
Bundaran Senayan
Gelora Bung Karno
Polda Metro
Bendungan Hilir
Karet
Setiabudi
Dukuh Atas
Sudirman BRT – Railway Station
Tosari
Bundaran HI
Sarinah
Koridor 6
Desain Station 1 Sub-Stop+
BRT
BRT
67
Pintu 1 Pintu 2
• Diaplikasikan pada Station Koridor 6 dari mulai Deptan hingga Imigrasi
• Desain Station 1 Sub-stop namun dengan 2 set Pintu, untuk memperkecil waktu tunda bus
• Tidak memerlukan Overtaking Lane, Frekuensi bus tidak terlalu banyak
• Panjang Station menjadi 50 m dari saat ini hanya 25 meter
BRT
1 Sub-Stop Station - Imigrasi
Kantor Imigrasi
Jaksel
Eksisting
68
Desain
At-Grade Access dengan 1 Akses Masuk & 2 akses Keluar
Potongan Melintang – Imigrasi
69
Desain Station Offset – Duren Tiga
Beberapa Segmen di Koridor 6 memerlukan 2 sub-stop,
namun lebar jalan hanya 28.4 meter. Station didesain
Off-set agar idak mengurangi jumlah lajur reguler
Ukuran Station : 175m x 4m
At-Grade Access dari kedua sisi
Jalur Regular Traffic diperkecil menjadi 2,9 meter per
lajur
70
BRT Lane
BRT Lane
175 meter
Lokasi Penempatan Halte – Duren Tiga
71
72
73
74
75
76
Motif Betawi di Station sebagai Ciri khas kota Jakarta
Offset Station - Lima 77
Koridor 6
2 Sub Stop (Kuningan – Setiabudi)
MonorelMonorel
78
• Segmen Kuningan – Setiabudi desain Station dengan 2 sub-stop
• Panjang Station 90 meter
• 2 station (kuningan Timur dan Depkes) menggunakan Akses Jembatan dan Zebra
Cross dimasing-masing sisi
• Tiang Monorel tetap dipertahankan di sisi timur, Sementara di sisi barat, median
jalur lambat-cepat dihilangkan
BRT Lane
BRT Lane BRT Lane
BRT Lane
Layout Station
Karet Kuningan
Eksisting Desain
KPK
Wisma
Bakrie
79
Eksisting Desain
80
81
Deptan
82
SMK57
Jatipadang
Pejaten Village
Pejaten Village
Buncit Indah
RS JMC
JMC (NEW)
Warung Jati Barat (NEW)
Warung Jati
Imigrasi
Mampang Prapatan 4 (New)
Mampang Prapatan
Kuningan Timur
Patra Kuningan
Graha Irama
Depkes
Ariobimo
Sentral
GOR Sumantri
Pasar Festival / GOR Sumantri
Kunigan Madya
Wisma
Bakrie
Karet Kuningan
Gedung Lina
Setiabudi Utara
Menara
Imporium
Connecting Bridge – Medan
100
Simpang Gatot
Subroto
101
• Perubahan menjadi 2 fase
• Right Turn Traffic dari Pancoran menuju
Kuningan dialihkan untuk memutar balik
sebelum simpang Tendean
• Right Turn Traffic dari Semanggi menuju
Tendean dialihkan untuk memutar balik
setelah halte Kuningan Timur
• Derajat kejenuhan simpang berkurang
dari 144% menjadi 79%
New U-Turn Tendean
102
New U-Turn
Kuningan Timur
Simpang Tendean
103
• Perubahan menjadi 3 fase
• Right Turn Traffic untuk Mobil dari
Tendean menuju Buncit dialihkan untuk
memutar balik sebelum simpang Gatot
Subroto
• Right Turn Traffic untuk Motor Tetap
diperbolehkan belok kanan dari Tendean
• Derajat kejenuhan Simpang menurun dari
183% menjadi 79%
Traffic Management
di sekitar Kawasan
Blok M
Pengalihan Arus menjadi 1 arah di
• Trunojoyo & Kyai Maja (arah Barat)
• Hang Tuah (arah Timur)
• Raden Patah (arah Utara)
Perubahan Fase di beberapa simpang
Hang Tuah
Raden Patah
Patimura
104
Kyai Maja Trunojoyo
Off-Corridor Bus Stop
• Di beberapa titik-titik penumpang yang
berada diluar koridor BRT, perlu
disediakan Bus Stop/Bus Pole
• Pemilihan lokasi Bus Stop berdasarkan
lokasi eksisting naik dan turun
penumpang
• Studi awal menunjukkan jumlah off-
corridor bus stop yang diperlukan untuk 9
rute adalah 83 stop
105
Off-Corridor Bus Stop
BRT Corridor
Direct Service Routes
Contoh beberapa Bus Stop / Bus Pole
MRT-BRT Connection
106
Model Integrasi BRT – MRT
Integrasi BRT – MRT dan Shopping
centre di Guangzhou
(Dengan Tunnel)
107
Beberapa Stasiun MRT akan overlap dengan
halte BRT (Senayan, Polda, Benhil, Setiabudi)
sehingga integrasi sangat diperlukan
(Dengan Tunnel)
Integrasi BRT – MRT di Bangkok
(dengan Bridge)
BRT Station
Area
Integrasi KRL - BRT
Sudirman New BRT Station
Layout
Tunnel Access
Saat ini
walking
distance dari
Stasiun Kereta
Sudirman ke
Halte Dukuh
Atas adalah
550 meter
Ticketing
Tunnel
Station
Entrance
Access
SUDIRMAN RAILWAY
STATION
Dengan membangun Halte BRT baru yang lebih
dekat dengan stasiun kereta (100 meter)– dan
mengintegrasikan Kopaja/Metromini dengan
TJ,penumpang kereta dapat terkoneksi
langsung dengan Transjakarta
550 meter
At Grade Crossing & Tunnel – JL BLORA
Sudirman New BRT Station
Sudirman New BRT Station
Tunnel Access
111
112
113
114
SUDIRMAN NEW BRT STATION– CORRIDOR 1
115
SUDIRMAN NEW BRT STATION– CORRIDOR 1 DESIGN
Fase Pengembangan Selanjutnya
Untuk pengembangan Direct
Service Fase Berikutnya,
Seleksi dilakukan untuk
seluruh rute angkutan umum
(Angkot, Bus Sedang, Bus
Besar) yang masuk ke
kriteria dibawah ini:
Frekuensi > 10 bus/jam
Overlap BRT > 30%
Dari hasil pemetaan, maka
116
Dari hasil pemetaan, maka
fase pengembangan
berikutnya dibagi menjadi
dua Tahap
Fase 2 : Koridor 2,5,7
Fase 3 : Koridor 3,8,9
No Rute Operator
Overlap
Koridor
Frekue
nsi
%Overlap
1 43b_Tj.Priok-Cililitan PPD 7 12 100%
2
T.502_Tn.Abang-
Cawang
Kopaja 5 31.5 38%
3
P.02_Senen-Muara
karang
Kopami 5 24 68%
4
P.03_senen-
rawamangun
Metromini 2 29 83%
5 T.47_senen-pd. kopi Metromini 2 24 51%
6 P.07_Senen-semper Metromini 2 34 59%
7
T.15A_Cililitan-
Arundina
KWK 7 13.5 33%
8
M.01A_Kp.Melayu-
Senen
Mikrolet 5 64.5 100%
9
M.01_Kp.Melayu-
Senen
Mikrolet 5 15 84%
10
M.28_Kp.Melayu-
Pd.Gede
Mikrolet 7 22.5 40%
M.06_Kp.Melayu-
Fase 2 : Koridor 2,5 dan 7
117
11
M.06_Kp.Melayu-
Gandaria
Mikrolet 7 115.5 47%
12
M.06A_Matraman-
Gandaria
Mikrolet 7 84 54%
13
M.31_K.Melayu-
PdkKlp
Mikrolet 5 52 31%
Fase 3 : Koridor 3,8 & 9
118
No Rute Operator
Overlap
Koridor
Frekuensi %Overlap
1 B.88_Slipi-Kalideres Kopaja 3 30 75%
2 B.86_Lebak Bulus-Kota Kopaja 8 11 65%
3 B.93_Tn Abang-Kalideres Kopaja 3 15 80%
4 P.12_Senen-Kalideres Kopami 3 15 69%
5 S.72_lb. bulus-blok m Metromini 8 19 54%
6 B.80_kalideres-jemb.lima Metromini 3 10.5 54%
7 B.91_roxy-batusari Metromini 3 21 51%
8 B.92_grogol-ciledug Metromini 8 10 35%
9 B.02_Cengkareng-Kota KWK 3 51 45%
10 B.01_Grogol-Muara Angke KWK 3 57 61%
Jarak yang ditempuh penumpang untuk mengakses halte BRT saat ini cukup panjang (sekitar 100 meter
dengan Ramp), sehingga tidak efisien
4m
Assafa Sufiani@ITDP
30 m
4m
20
Stairs
6 m
Untuk Station yang tidak masuk pengembangan Fase 1, Solusi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah
dengan menambahkan tangga pendek/kecil di pertengahan Ramp
(contoh di Harmoni dapat menghemat sekitar 30 meter)
121
Untuk Fase 1 Direct service sepanjang Sudirman Thamrin, disediakan 2 akses (Ramp dan Tangga) sehingga
dapat menghemat jarak tempuh dari 155 meter menjadi 43 meter
Route Alternatif Kombinasi Armada
Hanya
bus 9
meter
Bus 9 &
10 meter
Bus 9 &
12 meter
Bus 9 &
18 meter
Bus 10 &
12 meter
Bus 10 &
18 meter
P20 51 51 51 51 41 41
S66 56 45 28 14 28 14
S75 48 48 48 48 39 39
Kebutuhan Armada Fase 1
122
S640 (long) 67 54 34 17 34 17
S640 (short) 34 28 17 9 17 9
T57 67 67 67 67 54 54
S612 35 35 35 35 28 28
S620 19 16 10 5 10 5
P19 49 40 25 13 25 13
P15 26 21 13 7 13 7
TOTAL 452 405 328 266 289 227
Beberapa Kombinasi, seperti menggunakan bus 12-meter atau 18-meter dapat
dilakukan untuk beberapa rute
Bike Sharing
• Public Bike (Sepeda Umum) yang
disediakan untuk digunakan sebagai
akses Angkutan Umum
• Tarif Penggunaan Murah atau gratis
untuk jarak pendek
• Untuk menjangkau radius 1-2 km
• Meningkatkan penggunaan Sepeda di
Suatu Kota
• Banyak Contoh sukses di Eropa,
Amerika dan Asia
123
JAKARTA BIKE SHARING
• 100 lokasi di kawasan Sudirman-Thamrin-
Kuningan-Senayan
• 2000 Sepeda
• Terintegrasi dengan Station Transjakarta
• Total Investasi Rp 40 Miliar
• Dapat dikerjasamakan dengan Program CSR
ataupun Advertising
124
Konsep Greenways
Lingkungan Pemukiman Yang
Aman dan Nyaman
Sebagai lingkungan pemukiman,
maka wilayah Kampung Bali
Lingkungan Yang
Mempromosikan Jalan Kaki
Faktor terpenting yang
mempengaruhi kenyamanan
berjalan kaki adalah pemisahan
dengan kendaraan bermotor.
(Kiri: Sidney; Tengah: Nantes; Kanan: Tokyo)
dengan kendaraan bermotor.
Ruang Terbuka Publik Sebagai
Sarana Rekreasi
Syarat pemukiman yang sehat
adalah tersedianya ruang
terbuka publik. Ruang publik
yang paling mudah ditemui
adalah jalan. Penggunaan ruang
jalan sebagai ruang interaksi
sosial tentunya harus didukung
oleh kenyamanan dan keamanan.
(Kiri: New York; Kanan: Barcelona)
(Kiri: Hong Kong; Tengah: Amsterdam; Kanan: Guangzhou)
Kampung Bali
Abdul Muis
Monas
126
Waduk Melati
Kebon Kacang
Konektivitas Greenways
untuk Meningkatkan
Konektivitas dari Area
Pemukiman menuju
Station Transjakarta
Greenways Kebon Kacang 9
127
Greenways Kebon Kacang 30
128
•Greenways fase satu berakhir pada
Waduk Kebon Melati, Tanah Abang.
• Sebagai water frontage di sekeliling
waduk untuk rekreasi dan aktivitas
sosial.
•Dibangun jembatan khusus pejalan
kaki dan pesepeda melintang di atas
Konsep Pengembangan Greenways
Waduk Melati
kaki dan pesepeda melintang di atas
waduk yang menghubungkan Sisi kiri
waduk dengan sisi kanan
•Greenway untuk peningkatan
aksesibilitas menuju angkutan umum.
Stasiun KRL
Halte TransjakartaKoneksi Greenways
Greenways
Perumahan Padat
High Rise Building
Waduk MelatiWaduk Melati
130
Estimasi Biaya Konstruksi Stasiun & Koridor
No Komponen Biaya Koridor 1 Biaya Koridor 6 Total
I REKAYASA JALAN Rp 48,240,727,500 Rp 93,790,824,000 Rp 142,031,551,500
II JPO Rp 278,980,500,000 Rp 204,459,000,000 Rp 483,439,500,000
III
TEROWONGAN AKSES Stasiun BRT
Sudirman
Rp 6,225,000,000 Rp - Rp 6,225,000,000
IV PENGHIJAUAN Rp 1,255,713,810 Rp 257,643,260 Rp 1,513,357,070
V PENERANGAN JALAN Rp 1,438,500,000 Rp 336,000,000 Rp 1,774,500,000
VI DRAINASE Rp 1,012,200,000 Rp 3,437,250,000 Rp 4,449,450,000
VII
REKAYASA LALU LINTAS (marka dan
persinyalan)
Rp 3,429,366,000 Rp 3,572,580,000 Rp 7,001,946,000
VIII Stasiun BRT Rp 55,029,918,619 Rp 55,154,707,279 Rp 110,184,625,898
Power supply dan penerangan Stasiun
131
IX
Power supply dan penerangan Stasiun
BRT
Rp 14,085,570,000 Rp 4,835,775,000 Rp 18,921,345,000
X
Drainase dan perlindungan kebakaran
Stasiun BRT
Rp 166,740,000 Rp 4,835,775,000 Rp 5,002,515,000
XI
Ventilasi dan penyejuk ruangan Stasiun
BRT
Rp 202,470,000 Rp 192,525,000 Rp 394,995,000
XII On-Station BRT ITS Rp 53,601,646,092 Rp46,543,534,461 Rp 100,145,180,553
XIII Passenger Information System Rp 1,800,000,000 Rp 2,850,000,000 Rp 4,650,000,000
XIV Rekayasa Lalu Lintas selama Konstruksi Rp 3,750,000,000 Rp 3,750,000,000 Rp 7,500,000,000
XV Resiko & Eskalasi Rp 102,996,330,407 Rp 111,137,840,124 Rp 214,134,170,531
Total Rp 572,214,682,428 Rp 535,153,454,124 Rp 1,107,368,136,552
Implementasi Fase 1
• Dengan Target pengadaan Armada bus sedang selesai
akhir 2013, maka Rekonstruksi sudah harus dimulai
paling lambat akhir 2013
• Selama 18 bulan masa rekonstruksi, Pemilihan dan
persiapan operator dapat dilakukan untuk mempercepat
proses
• Total Biaya untuk rekonstruksi 31 stations sepanjang 19• Total Biaya untuk rekonstruksi 31 stations sepanjang 19
km di koridor 1& 6 termasuk ITS, greenways dan
bikesharing adalah Rp 1,28 Triliun ( Rp 67 Miliar/Km)
Total Biaya Investasi untuk Koridor 1 & 6
Komponen Biaya Investasi
Infrastruktur Stasiun dan Koridor Rp 1,107,368,136,552
Control Center Rp 55,902,178,275
Greenways Access Rp 80,433,375,000
Sistem Sepeda Publik Rp 40,296,700,000
Total Rp 1,284,000,389,827
133
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
Julia Maidar
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kota
Merisa Kadrina
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Bayu Janasuputra
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Agus Budi Prasetyo
 

Was ist angesagt? (20)

04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
 
Materi 3 koordinat peta
Materi 3   koordinat petaMateri 3   koordinat peta
Materi 3 koordinat peta
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kota
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
Persimpangan ke 5
 Persimpangan ke 5 Persimpangan ke 5
Persimpangan ke 5
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
 
Presentation1 morfologi kota
Presentation1  morfologi kotaPresentation1  morfologi kota
Presentation1 morfologi kota
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Kelompok 4 UNS 2022.pdf
Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Kelompok 4 UNS 2022.pdfPerencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Kelompok 4 UNS 2022.pdf
Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Kelompok 4 UNS 2022.pdf
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
Soal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPSoal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKP
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANLAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
 
Urban Sprawl Di Jakarta
Urban Sprawl Di JakartaUrban Sprawl Di Jakarta
Urban Sprawl Di Jakarta
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 

Ähnlich wie ITDP TRANSJAKARTA DIRECT SERVICE FINAL DESIGN PRESENTATION

0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx
0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx
0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx
kimchi111
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Akhmad Guntar
 

Ähnlich wie ITDP TRANSJAKARTA DIRECT SERVICE FINAL DESIGN PRESENTATION (20)

5 route network rs final id r1
5 route network rs final id r15 route network rs final id r1
5 route network rs final id r1
 
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid TransitMenangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
 
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadiAnalisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
Rencana Induk Perkeretaapian Indonesia Pengkajian Pasar
Rencana Induk Perkeretaapian Indonesia Pengkajian PasarRencana Induk Perkeretaapian Indonesia Pengkajian Pasar
Rencana Induk Perkeretaapian Indonesia Pengkajian Pasar
 
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
 
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
 
0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx
0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx
0778a_M6_-_PERHITUNGAN_KAPASITAS_DAN_FASILITAS_LAIN_Luar_Kota-1.pptx
 
Perancangan arsitektur 3
Perancangan arsitektur 3Perancangan arsitektur 3
Perancangan arsitektur 3
 
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda08200601 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
01 Darmadji=Bhn Seminar Di Pu Samarinda082006
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
 
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
 
studi kasus transp. darat
studi kasus transp. daratstudi kasus transp. darat
studi kasus transp. darat
 
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
 
HOCHUN YAU_A158999
HOCHUN YAU_A158999 HOCHUN YAU_A158999
HOCHUN YAU_A158999
 
Presentation gapeka (indo ver) 31 may 2011 rev1
Presentation gapeka (indo ver) 31 may 2011 rev1Presentation gapeka (indo ver) 31 may 2011 rev1
Presentation gapeka (indo ver) 31 may 2011 rev1
 
LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek AkhirLMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
LMCP2502 Pengangkutan Bandar - Projek Akhir
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, KelantanProjek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
 

ITDP TRANSJAKARTA DIRECT SERVICE FINAL DESIGN PRESENTATION

  • 1. Penerapan Layanan Integrasi (Direct Service) untuk Transjakarta BRT Photo : Adjie Triwibowo
  • 2. Outline Penerapan Direct Service Fase 1 Desain Infrastruktur BRT sebagai Angkutan Massal 2 Desain Infrastruktur Perbaikan Aksesibilitas Desain Simpang
  • 3. Volume Penumpang Jam Puncak (Pnp/Jam/Arah) 3
  • 6. Ilustrasi Biaya BRT dengan moda lain 426 Km BRT 40 Km Monorail MRT Jakarta dengan Biaya 17 Triliun Untuk Membangun 14 km. Pemprov DKI selama 7 Tahun menghabiskan 5 40 Km Monorail 14 Km Elevated Rail 7 Km Subway MRT menghabiskan 5 Triliun Rupiah Untuk Infrastruktur dan Subsidi Transjakarta
  • 8. Rute Angkutan Umum Jakarta Per Juli 2013 KOTA P GADUNG KALIDERES ANCOL PRIOK PLUIT Transjakarta dengan 12 Koridor berlaku sebagai Tulang Punggung, namun tidak ada integrasi dengan rute bus yang lain (250 rute) BLOK M RAGUNAN KP RAMBUTAN P GEBANG L BULUS
  • 9. Berbagai Konsep BRT yang ada di dunia 9
  • 10. Trunk-Feeder selain memaksa penumpang untuk melakukan transfer, juga memerlukan lahan terminal yang luas, seperti di Bogota
  • 11. Americas Terminal, Bogota – Memerlukan Lahan yang besar di terminal (65.000 m2)
  • 12. Direct Service di Guangzhou Direct Service BRT di Guangzhou hanya memiliki panjang BRT Corridor 23 km, namun mencakup 31 rute bus dan jaringan jalan sepanjang 273 km BRT Corridor
  • 13. Gangding BRT Station (Before) – Konflik Sesama Pengguna Jalan
  • 14. Gangding BRT Station – Kecepatan semua pengguna Jalan Lambat Karl Fjellstrom, itdp-china.org
  • 15. Gangding BRT Station, Kecepatan Meningkat bagi Bus dan Kendaraan Pribadi Karl Fjellstrom, itdp-china.org
  • 16. Gangding BRT station – 3 stopping areas or ‘sub-stops’ Karl Fjellstrom, itdp-china.org
  • 17. Bus BRT yang beroperasi diluar koridor BRT
  • 18. Keuntungan Integrasi Direct Service Transjakarta • Meningkatkan Kecepatan Bus pada saat di jalur Busway • Memperluas Network dan rute BRT • Meminimalisir Transfer bagi penumpang • Upaya memperbaiki angkutan umum “Non-Transjakarta” saat ini Kondisi Angkutan Saat ini “Non-Transjakarta” saat ini • Meningkatkan Kapasitas Jalur Busway dan memperkecil Headway • Meningkatkan Jumlah Penumpang yang menggunakan BRT secara Keseluruhan Non-BRT buses running outside BRT Lane High Passenger Demand Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Transjakarta paling cepat dan Efektif adalah melalui sistem Direct Service
  • 19. Kriteria Pemilihan Rute • Pemilihan Rute berdasarkan Jumlah Frekuensi Bus dan % Singgungan dengan BRT Corridor • Kriteria pemilihan rute Frekuensi >12 bus/jam 40% overlap dengan BRT Corridor 19
  • 20. Ilustrasi Dampak Direct Service Terhadap Kapasitas Lajur BRT BRT Station Route Regular Bus TRANSJAKARTA Direct Service + Transjakarta Lane Cap- acity Incr- ease Freq/ Hr Occu/ Hr Freq/ Hr Occu/ Hr Headway (Minute) Capacity (Pax/Hr) Freq/ Hr Occu/ Hr Headway (Minute) Capacity (Pax/Hr) Bunderan HI S.640 26 410 40 3,884 1.5 6,400 108 4,596 0.56 9,120 43% P.19 42 302 40 3,884 Depkes S.66 19 687 33 2,246 1.82 2,805 71 3,447 0.66 4,325 54% P.20 19 514 33 2,246 Gatsu Jamsostek S.66 19 943 32 1,862 1.88 4,480 84 4,091 0.44 7,200 61% S.640 33 1,286 32 1,862 Halimun S.66 19 1,013 42 2,659 1.43 3,570 61 3,672 0.8 4,425 24% Mampang S.75 33 355 26 2,230 2.31 2,210 96 3,365 0.61 5,010 127%P.20 19 455 26 2,230 Mampang Prapatan 2.31 2,210 96 3,365 0.61 5,010 127%P.20 19 455 26 2,230 T.57 18 325 26 2,230 Pasar Induk T.57 18 520 12 790 5 1,020 30 1,310 1.76 1,830 79% Ps Cempaka Putih P.07 24 730 29 2,045 2.07 2,465 53 2,775 0.95 3,545 44% Setiabudi S.640 33 1,294 40 3,884 1.5 6,400 133 5,178 0.45 10,585 65%P.15 18 1,294 40 3,884 P.19 42 1,571 40 3,884 Slamet Riyadi T.502 14 977 40 3,035 1.5 3,400 54 4,012 0.87 4,030 19% SMK 57 P.20 19 375 25 1,735 2.4 2,125 44 2,110 1.46 2,980 40% Sunter Klp Gading P.07 24 485 15 670 4 1,275 39 1,155 1.54 2,355 85% Dengan Direct service, Kapasitas Lajur Meningkat dan Headway berkurang secara drastis
  • 21. Fase 1 Direct Service : Koridor 1&6 Frekuensi/ Overlap 21 • Integrasi 9 Rute Kopaja & Metromini dengan koridor 1 dan 6 • Menambah cakupan area yang dilayani BRT sepanjang 55 km diluar koridor BRT • Meningkatkan pengguna Transjakarta hampir 2 kali lipat No Trayek Rute Frekuensi/ Jam Overlap (%) 1 MM-S 640 Ps. Minggu - Tn Abang 33 62% 2 MM-S 75 Ps. Minggu - Blok M 33 45% 3 KPJ-P 19 Ragunan - Tn Abang 42 50% 4 KPJ-S 66 Manggarai - Blok M 19 88% 5 KPJ-P 20 Lebak Bulus - Senen 19 49% 6 KPJ-T 57 Kp Rambutan - Blok M 18 67% 7 MM-P 15 Semanggi – Senen 11 78% 8 KPJ-S 620 Manggarai – Blok M 13 42% 9 KPJ-S 612 Ragunan – Melayu 10 41%
  • 22. Contoh Rute yang dilayani Direct Service 22 P-15 (Overlap dengan 6 BRT Stations koridor 1) S-75 (overlap dengan 8 BRT stations koridor 6)
  • 23. Revenue Sharing Model - Alternative •Pendapatan Tiket Dapat dibagi antara Off-BRT dan dalam BRT segmen • Untuk Tarif Penumpang dari Luar koridor, pendapatan diambil oleh Operator 23 •Untuk Tarif penumpang dari Halte Busway, Pendapatan diambil oleh Transjakarta • Selama Berjalan di Koridor BRT, Operator Dibayar per-km sesuai panjang overlap dengan Koridor BRT Untuk Menjaga Kualitas Pelayanan Maka Perlu ada Kontrak Kerjasama antara Transjakarta dengan operator direct service untuk mengatur hal- hal berikut: - Headway dan Frekuensi Bus - Standar Kualitas Pelayanan - Pembayaran Rp/Km dan pendapatan tiket - Sanksi dan Penalti Penting Untuk Dicatat
  • 24. Pengelolaan Sistem Direct Service Guangzhou Mayor Transportation Commission KGC (transit planning agency) BRT operators TSCAC (bus stop & terminal manag’t agency) BRT management Bike sharing YCT (smart card company)² 24 BRT operators (3 groups, 7 companies)³ BRT management company BRT Control Center¹ No. 3 Bus Company (station fare collection – cash & card pay) Clearing House Station cleaning and maintenance company Bike sharing company 1. Control Centre menyediakan data Bu-km, yang telah disesuaikan dengan penalti , komplain dan kesesuaian dengan kontrak. Data ini menjadi dasar pembayaran pendapatan untuk operator 2. Smart Card Company menyetorkan uang ke Clearing House berdasarkan jumlah penggunaan smart Card di bus dan di Station 3. Operator bus menyetorkan pendapatan yang didapat dari luar koridor kepada Clearing House. Pembukaan kotak uang (Fare Box) dari bus dilakukan didepan seluruh perwakilan operator bus dan BRT Management
  • 25. Menawarkan Layanan‘Direct Service’Ke operatordi rute eksisting (Kopaja – Metromini) TenderLayanandan KontrakOperator Baru untuksisa layanan di rute yang sama atau untukbeberaparute Mekanisme Pemilihan Operator 25 KontrakLayanan Baru untukOperator Ex Kopaja-Metromini untukInvestasi, Operasi dan Perawatanbus layanan‘Direct Service’ Penghapusan Izin Trayeksecara Gradual untuk Operatoryang tidak bergabung ke sistem “Direct Service’ KontrakLayanan Baru untukInvestasi, Operasi dan Perawatanbus layanan‘Direct Service’ Kontrak Layanan Dengan UP/BUMD Transjakarta Opsi untukScrap Armada Lama
  • 26. Estimasi Jumlah Penumpang Rute Penumpang/Hari Pendapatan Perhari setelah Direct Service Pembayaran Km Per hari dari Transjakarta ke Operator per rute Off-BRT Segment BRT Segment Off-BRT Segment (Untuk Operator) BRT Segment (Untuk Transjakarta) S75 6,284 3,230 Rp 33,080,000 Rp 17,000,000 Rp 10,745,000 S620 2,275 1,248 Rp 11,970,000 Rp 6,570,000 Rp 4,930,000 S66 13,735 4,397 Rp 72,290,000 Rp 23,140,000 Rp 34,690,000 Estimasi Penumpang Direct Service Koridor 6 • Jumlah penumpang per hari Koridor 6 saat ini 26,000 penumpang • Integrasi 4 rute di koridor 6 akan menambah jumlah penumpang BRT koridor 6 sebanyak 24,500 (kenaikan ~100% ) • Jika ditambahkan dengan penumpang yang naik dari segmen OFF-BRT maka ada tambahan 55,000 penumpang yang menggunakan sistem direct service ini per harinya di koridor 6 • Estimasi ini tidak memperhitungkan dampak shifting dari kendaraan pribadi 26 S66 13,735 4,397 Rp 72,290,000 Rp 23,140,000 Rp 34,690,000 P20 33,466 15,687 Rp 176,130,000 Rp 82,560,000 Rp 57, 450,000 Total 55,760 24,562 Rp 293,470,000 Rp 129,280,000 Rp 114,520,000
  • 27. Pilot Project Kopaja AC P.20 25 Armada Baru Frekuensi 11 bus/jam Penumpang yang naik dari Halte BRT 2,600/hari (11% dari penumpang Koridor 6) Peningkatan kapasitas lajur 24% 27 lajur 24% Memperkecil headway 34%
  • 28. Dampak Positif dari P.20 AC Parameter Sebelum Setelah Integrasi % Perbedaan Frekuensi Bus (Bus/Jam/Arah) 23 33 43% Volume Penumpang (Pnp/Jam/Arah) 1370 1750 24% Headway 2.6 Menit 1.8 Menit -30% Kecepatan bus Kota di Segmen BRT (arah Utara) 5.0 (km/h) 15.1 (km/h) 202% 28 15.9 9.9 15.1 10.3 16.8 15.5 16.8 14.1 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 Pre-Peak AM Peak off-Peak PM-Peak Speed(km/h) Kecepatan Rata-rata P.20 Sebelum dan Sesudah Trial (Northbound) 2011 Trial Beberapa Rekomendasi Perbaikan • Perlu ada Ikatan kerjasama antara Kopaja dengan Transjakarta • Tingkat layanan Kopaja perlu diatur • Kemungkinan untuk pembayaran per km selama di Koridor busway perlu dipertimbangkan (Revenue Sharing)
  • 29. Desain Infrastruktur – Ukuran Halte • Karena tingginya Frekuensi dan Jumlah Penumpang dalam Halte, maka halte perlu diperluas dan diperpanjang • Ukuran Halte ditentukan dari kepadatan halte • Untuk Kepadatan >40%, diperlukan 2 sub-stops • Untuk Kepadatan >80%, diperlukan 3 sub-stops Station Penumpang/ jam (Pax) Frequency Saturation Substop Blok M 3,216 78 0.76 2 Masjid Agung 1374 97 0.5 2 Bundaran Senayan 2,405 141 0.82 3 29 Jumlah Sub-Stop Tiap Station Bundaran Senayan 2,405 141 0.82 3 Gelora Bung Karno 1,968 141 0.78 2 Polda Metro Jaya 1,863 141 0.73 2 Bendungan Hilir 3,416 174 0.97 3 Karet 3,384 174 0.97 3 Setiabudi 3,175 174 0.91 3 Dukuh Atas 1 3,950 174 1.05 3 Sudirman 2710 124 0.79 2 Tosari/HI New 2,629 174 0.99 3 Bundaran HI 2,762 162 0.93 3 Sarinah 2,661 162 0.9 3 Saturation dan Jumlah Substop Koridor 1
  • 30. Konsep Sub-Stop Ilustrasi Sub-Stop 30 Application of Sub-stop in Guangzhou BRT Sub-stop in Transmilenio BRT
  • 34. 34
  • 35. Sub Stop in Cali (Colombia) 35
  • 36. Lima BRT on Highway
  • 37. BRT Design in KL – Highway
  • 38.
  • 39. Koridor 1 Desain Station 3 Substop Overtaking Lane 39 Sebagian besar Halte di Koridor 1 diperpanjang dari 30 meter menjadi 130 meter dengan 3 sub-stop Frekuensi Bus di Koridor 1 (Benhil – HI) meningkat dari saat ini 40 Bus/Jam/Arah menjadi 130 Bus/Jam/Arah Tiap Sub-Stop dapat mengakomodir tipe bus yang berbeda (18-m, 12-m dan 9-m) Overtaking Lane
  • 40. Koridor 1 - Tosari Menara BCA 40 Station Tosari Diperpanjang ke utara mendekati Bundaran HI Jembatan di 2 sisi (UOB dan Menara BCA) untuk mempermudah Akses Panjang Station menjadi 130 meter dengan 3 sub-stop Fare Collection (Gate & Ticket Office) berada diatas jembatan selebar 5 meter UOB
  • 41. TOSARI STATION – CORRIDOR 1
  • 42. TOSARI BRT STATION – CORRIDOR 1 DESIGN
  • 43. Koridor 1 – Bendungan Hilir Lokasi Penempatan Halte 43
  • 44. Potongan Melintang 44 • Jumlah Lajur di jalur cepat tidak mengalami perubahan (tetap 3 lajur) • Jalur hijau antara jalur cepat dan lambat dikurangi menjadi 1.5 meter, Tidak mengurangi jumlah pohon • Lebar Jalur Lambat berkurang 90 cm menjadi 8.7 meter
  • 45. Tampak Atas – Bendungan Hilir Jalur Hijau BendunganHilirRaya 45 Jalur Hijau Garnisun
  • 46. 46
  • 47. 47
  • 48. 48 Contoh Modifikasi Jalur sekitar station - Guangzhou
  • 49. Sarinah Station – 2+1 Sub Stop Rusun Kebon Kacang 49 Sarinah Dept Store • Station Sarinah dibagi menjadi sisi Utara (1 Sub-Stop) dan Sisi Selatan (2 Sub-Stop) untuk menyebar akses penumpang dari utara dan selatan • Station diletakkan mendekati Intersection untuk memudahkan akses penumpang melalui Zebra Cross
  • 52. 52 SARINAH BRT STATION– CORRIDOR 1 DESIGN
  • 53. 53
  • 54. 54
  • 60. Karet
  • 63. Sudirman BRT – Railway Station
  • 67. Koridor 6 Desain Station 1 Sub-Stop+ BRT BRT 67 Pintu 1 Pintu 2 • Diaplikasikan pada Station Koridor 6 dari mulai Deptan hingga Imigrasi • Desain Station 1 Sub-stop namun dengan 2 set Pintu, untuk memperkecil waktu tunda bus • Tidak memerlukan Overtaking Lane, Frekuensi bus tidak terlalu banyak • Panjang Station menjadi 50 m dari saat ini hanya 25 meter BRT
  • 68. 1 Sub-Stop Station - Imigrasi Kantor Imigrasi Jaksel Eksisting 68 Desain At-Grade Access dengan 1 Akses Masuk & 2 akses Keluar
  • 69. Potongan Melintang – Imigrasi 69
  • 70. Desain Station Offset – Duren Tiga Beberapa Segmen di Koridor 6 memerlukan 2 sub-stop, namun lebar jalan hanya 28.4 meter. Station didesain Off-set agar idak mengurangi jumlah lajur reguler Ukuran Station : 175m x 4m At-Grade Access dari kedua sisi Jalur Regular Traffic diperkecil menjadi 2,9 meter per lajur 70 BRT Lane BRT Lane 175 meter
  • 71. Lokasi Penempatan Halte – Duren Tiga 71
  • 72. 72
  • 73. 73
  • 74. 74
  • 75. 75
  • 76. 76 Motif Betawi di Station sebagai Ciri khas kota Jakarta
  • 77. Offset Station - Lima 77
  • 78. Koridor 6 2 Sub Stop (Kuningan – Setiabudi) MonorelMonorel 78 • Segmen Kuningan – Setiabudi desain Station dengan 2 sub-stop • Panjang Station 90 meter • 2 station (kuningan Timur dan Depkes) menggunakan Akses Jembatan dan Zebra Cross dimasing-masing sisi • Tiang Monorel tetap dipertahankan di sisi timur, Sementara di sisi barat, median jalur lambat-cepat dihilangkan BRT Lane BRT Lane BRT Lane BRT Lane
  • 79. Layout Station Karet Kuningan Eksisting Desain KPK Wisma Bakrie 79 Eksisting Desain
  • 80. 80
  • 81. 81
  • 83. SMK57
  • 96. GOR Sumantri Pasar Festival / GOR Sumantri
  • 100. Connecting Bridge – Medan 100
  • 101. Simpang Gatot Subroto 101 • Perubahan menjadi 2 fase • Right Turn Traffic dari Pancoran menuju Kuningan dialihkan untuk memutar balik sebelum simpang Tendean • Right Turn Traffic dari Semanggi menuju Tendean dialihkan untuk memutar balik setelah halte Kuningan Timur • Derajat kejenuhan simpang berkurang dari 144% menjadi 79%
  • 102. New U-Turn Tendean 102 New U-Turn Kuningan Timur
  • 103. Simpang Tendean 103 • Perubahan menjadi 3 fase • Right Turn Traffic untuk Mobil dari Tendean menuju Buncit dialihkan untuk memutar balik sebelum simpang Gatot Subroto • Right Turn Traffic untuk Motor Tetap diperbolehkan belok kanan dari Tendean • Derajat kejenuhan Simpang menurun dari 183% menjadi 79%
  • 104. Traffic Management di sekitar Kawasan Blok M Pengalihan Arus menjadi 1 arah di • Trunojoyo & Kyai Maja (arah Barat) • Hang Tuah (arah Timur) • Raden Patah (arah Utara) Perubahan Fase di beberapa simpang Hang Tuah Raden Patah Patimura 104 Kyai Maja Trunojoyo
  • 105. Off-Corridor Bus Stop • Di beberapa titik-titik penumpang yang berada diluar koridor BRT, perlu disediakan Bus Stop/Bus Pole • Pemilihan lokasi Bus Stop berdasarkan lokasi eksisting naik dan turun penumpang • Studi awal menunjukkan jumlah off- corridor bus stop yang diperlukan untuk 9 rute adalah 83 stop 105 Off-Corridor Bus Stop BRT Corridor Direct Service Routes Contoh beberapa Bus Stop / Bus Pole
  • 107. Model Integrasi BRT – MRT Integrasi BRT – MRT dan Shopping centre di Guangzhou (Dengan Tunnel) 107 Beberapa Stasiun MRT akan overlap dengan halte BRT (Senayan, Polda, Benhil, Setiabudi) sehingga integrasi sangat diperlukan (Dengan Tunnel) Integrasi BRT – MRT di Bangkok (dengan Bridge)
  • 108. BRT Station Area Integrasi KRL - BRT Sudirman New BRT Station Layout Tunnel Access Saat ini walking distance dari Stasiun Kereta Sudirman ke Halte Dukuh Atas adalah 550 meter Ticketing Tunnel Station Entrance Access SUDIRMAN RAILWAY STATION Dengan membangun Halte BRT baru yang lebih dekat dengan stasiun kereta (100 meter)– dan mengintegrasikan Kopaja/Metromini dengan TJ,penumpang kereta dapat terkoneksi langsung dengan Transjakarta 550 meter
  • 109. At Grade Crossing & Tunnel – JL BLORA Sudirman New BRT Station
  • 110. Sudirman New BRT Station Tunnel Access
  • 111. 111
  • 112. 112
  • 113. 113
  • 114. 114 SUDIRMAN NEW BRT STATION– CORRIDOR 1
  • 115. 115 SUDIRMAN NEW BRT STATION– CORRIDOR 1 DESIGN
  • 116. Fase Pengembangan Selanjutnya Untuk pengembangan Direct Service Fase Berikutnya, Seleksi dilakukan untuk seluruh rute angkutan umum (Angkot, Bus Sedang, Bus Besar) yang masuk ke kriteria dibawah ini: Frekuensi > 10 bus/jam Overlap BRT > 30% Dari hasil pemetaan, maka 116 Dari hasil pemetaan, maka fase pengembangan berikutnya dibagi menjadi dua Tahap Fase 2 : Koridor 2,5,7 Fase 3 : Koridor 3,8,9
  • 117. No Rute Operator Overlap Koridor Frekue nsi %Overlap 1 43b_Tj.Priok-Cililitan PPD 7 12 100% 2 T.502_Tn.Abang- Cawang Kopaja 5 31.5 38% 3 P.02_Senen-Muara karang Kopami 5 24 68% 4 P.03_senen- rawamangun Metromini 2 29 83% 5 T.47_senen-pd. kopi Metromini 2 24 51% 6 P.07_Senen-semper Metromini 2 34 59% 7 T.15A_Cililitan- Arundina KWK 7 13.5 33% 8 M.01A_Kp.Melayu- Senen Mikrolet 5 64.5 100% 9 M.01_Kp.Melayu- Senen Mikrolet 5 15 84% 10 M.28_Kp.Melayu- Pd.Gede Mikrolet 7 22.5 40% M.06_Kp.Melayu- Fase 2 : Koridor 2,5 dan 7 117 11 M.06_Kp.Melayu- Gandaria Mikrolet 7 115.5 47% 12 M.06A_Matraman- Gandaria Mikrolet 7 84 54% 13 M.31_K.Melayu- PdkKlp Mikrolet 5 52 31%
  • 118. Fase 3 : Koridor 3,8 & 9 118 No Rute Operator Overlap Koridor Frekuensi %Overlap 1 B.88_Slipi-Kalideres Kopaja 3 30 75% 2 B.86_Lebak Bulus-Kota Kopaja 8 11 65% 3 B.93_Tn Abang-Kalideres Kopaja 3 15 80% 4 P.12_Senen-Kalideres Kopami 3 15 69% 5 S.72_lb. bulus-blok m Metromini 8 19 54% 6 B.80_kalideres-jemb.lima Metromini 3 10.5 54% 7 B.91_roxy-batusari Metromini 3 21 51% 8 B.92_grogol-ciledug Metromini 8 10 35% 9 B.02_Cengkareng-Kota KWK 3 51 45% 10 B.01_Grogol-Muara Angke KWK 3 57 61%
  • 119. Jarak yang ditempuh penumpang untuk mengakses halte BRT saat ini cukup panjang (sekitar 100 meter dengan Ramp), sehingga tidak efisien
  • 120. 4m Assafa Sufiani@ITDP 30 m 4m 20 Stairs 6 m Untuk Station yang tidak masuk pengembangan Fase 1, Solusi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan tangga pendek/kecil di pertengahan Ramp (contoh di Harmoni dapat menghemat sekitar 30 meter)
  • 121. 121 Untuk Fase 1 Direct service sepanjang Sudirman Thamrin, disediakan 2 akses (Ramp dan Tangga) sehingga dapat menghemat jarak tempuh dari 155 meter menjadi 43 meter
  • 122. Route Alternatif Kombinasi Armada Hanya bus 9 meter Bus 9 & 10 meter Bus 9 & 12 meter Bus 9 & 18 meter Bus 10 & 12 meter Bus 10 & 18 meter P20 51 51 51 51 41 41 S66 56 45 28 14 28 14 S75 48 48 48 48 39 39 Kebutuhan Armada Fase 1 122 S640 (long) 67 54 34 17 34 17 S640 (short) 34 28 17 9 17 9 T57 67 67 67 67 54 54 S612 35 35 35 35 28 28 S620 19 16 10 5 10 5 P19 49 40 25 13 25 13 P15 26 21 13 7 13 7 TOTAL 452 405 328 266 289 227 Beberapa Kombinasi, seperti menggunakan bus 12-meter atau 18-meter dapat dilakukan untuk beberapa rute
  • 123. Bike Sharing • Public Bike (Sepeda Umum) yang disediakan untuk digunakan sebagai akses Angkutan Umum • Tarif Penggunaan Murah atau gratis untuk jarak pendek • Untuk menjangkau radius 1-2 km • Meningkatkan penggunaan Sepeda di Suatu Kota • Banyak Contoh sukses di Eropa, Amerika dan Asia 123
  • 124. JAKARTA BIKE SHARING • 100 lokasi di kawasan Sudirman-Thamrin- Kuningan-Senayan • 2000 Sepeda • Terintegrasi dengan Station Transjakarta • Total Investasi Rp 40 Miliar • Dapat dikerjasamakan dengan Program CSR ataupun Advertising 124
  • 125. Konsep Greenways Lingkungan Pemukiman Yang Aman dan Nyaman Sebagai lingkungan pemukiman, maka wilayah Kampung Bali Lingkungan Yang Mempromosikan Jalan Kaki Faktor terpenting yang mempengaruhi kenyamanan berjalan kaki adalah pemisahan dengan kendaraan bermotor. (Kiri: Sidney; Tengah: Nantes; Kanan: Tokyo) dengan kendaraan bermotor. Ruang Terbuka Publik Sebagai Sarana Rekreasi Syarat pemukiman yang sehat adalah tersedianya ruang terbuka publik. Ruang publik yang paling mudah ditemui adalah jalan. Penggunaan ruang jalan sebagai ruang interaksi sosial tentunya harus didukung oleh kenyamanan dan keamanan. (Kiri: New York; Kanan: Barcelona) (Kiri: Hong Kong; Tengah: Amsterdam; Kanan: Guangzhou)
  • 126. Kampung Bali Abdul Muis Monas 126 Waduk Melati Kebon Kacang Konektivitas Greenways untuk Meningkatkan Konektivitas dari Area Pemukiman menuju Station Transjakarta
  • 129. •Greenways fase satu berakhir pada Waduk Kebon Melati, Tanah Abang. • Sebagai water frontage di sekeliling waduk untuk rekreasi dan aktivitas sosial. •Dibangun jembatan khusus pejalan kaki dan pesepeda melintang di atas Konsep Pengembangan Greenways Waduk Melati kaki dan pesepeda melintang di atas waduk yang menghubungkan Sisi kiri waduk dengan sisi kanan •Greenway untuk peningkatan aksesibilitas menuju angkutan umum. Stasiun KRL Halte TransjakartaKoneksi Greenways Greenways Perumahan Padat High Rise Building
  • 131. Estimasi Biaya Konstruksi Stasiun & Koridor No Komponen Biaya Koridor 1 Biaya Koridor 6 Total I REKAYASA JALAN Rp 48,240,727,500 Rp 93,790,824,000 Rp 142,031,551,500 II JPO Rp 278,980,500,000 Rp 204,459,000,000 Rp 483,439,500,000 III TEROWONGAN AKSES Stasiun BRT Sudirman Rp 6,225,000,000 Rp - Rp 6,225,000,000 IV PENGHIJAUAN Rp 1,255,713,810 Rp 257,643,260 Rp 1,513,357,070 V PENERANGAN JALAN Rp 1,438,500,000 Rp 336,000,000 Rp 1,774,500,000 VI DRAINASE Rp 1,012,200,000 Rp 3,437,250,000 Rp 4,449,450,000 VII REKAYASA LALU LINTAS (marka dan persinyalan) Rp 3,429,366,000 Rp 3,572,580,000 Rp 7,001,946,000 VIII Stasiun BRT Rp 55,029,918,619 Rp 55,154,707,279 Rp 110,184,625,898 Power supply dan penerangan Stasiun 131 IX Power supply dan penerangan Stasiun BRT Rp 14,085,570,000 Rp 4,835,775,000 Rp 18,921,345,000 X Drainase dan perlindungan kebakaran Stasiun BRT Rp 166,740,000 Rp 4,835,775,000 Rp 5,002,515,000 XI Ventilasi dan penyejuk ruangan Stasiun BRT Rp 202,470,000 Rp 192,525,000 Rp 394,995,000 XII On-Station BRT ITS Rp 53,601,646,092 Rp46,543,534,461 Rp 100,145,180,553 XIII Passenger Information System Rp 1,800,000,000 Rp 2,850,000,000 Rp 4,650,000,000 XIV Rekayasa Lalu Lintas selama Konstruksi Rp 3,750,000,000 Rp 3,750,000,000 Rp 7,500,000,000 XV Resiko & Eskalasi Rp 102,996,330,407 Rp 111,137,840,124 Rp 214,134,170,531 Total Rp 572,214,682,428 Rp 535,153,454,124 Rp 1,107,368,136,552
  • 132. Implementasi Fase 1 • Dengan Target pengadaan Armada bus sedang selesai akhir 2013, maka Rekonstruksi sudah harus dimulai paling lambat akhir 2013 • Selama 18 bulan masa rekonstruksi, Pemilihan dan persiapan operator dapat dilakukan untuk mempercepat proses • Total Biaya untuk rekonstruksi 31 stations sepanjang 19• Total Biaya untuk rekonstruksi 31 stations sepanjang 19 km di koridor 1& 6 termasuk ITS, greenways dan bikesharing adalah Rp 1,28 Triliun ( Rp 67 Miliar/Km) Total Biaya Investasi untuk Koridor 1 & 6 Komponen Biaya Investasi Infrastruktur Stasiun dan Koridor Rp 1,107,368,136,552 Control Center Rp 55,902,178,275 Greenways Access Rp 80,433,375,000 Sistem Sepeda Publik Rp 40,296,700,000 Total Rp 1,284,000,389,827