SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
PENATAAN RUANG
(menurut UU RI No. 26 th 2007)
1. Pengaturan Penataan ruang adalah upaya
pembentukan landasan hukum bagi pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
penataan ruang
2. Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya
pencapaian tujuan penataan ruang melalui
pelaksanaan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan penegndalian
pemanfaatan ruang
3. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk
menentukan struktur ruang dan pola ruang yang
meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata
ruang
4. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk
mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai
dengan rencana tata ruang melalui penyusunan
dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya
5. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi
utama lindung atau budi daya
6. Kawasan pedesaan adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk
pengelolaan sumber daya alam dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
Penataan ruang pada dasarnya merupakan sebuah
pendekatan dalam pengembangan wilayah yang
bertujuan untuk mendukung beberapa prinsip di
atas, yaitu meningkatkan kualitas kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan hidup. Penataan ruang
tidak hanya memberikan arahan lokasi investasi,
tetapi juga memberikan jaminan terpeliharanya
ruang yang berkualitas dan mempertahankan
keberadaan obyek-obyek wisata sebagai aset bangsa.
ASAS DAN TUJUAN
(TATA RUANG)
1. Keterpaduan
2. Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
3. Keberlanjutan
4. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan
5. Keterbukaan
6. Kebersamaan dan kemitraan
7. Pelindungan kepentingan umum
8. Kepastian hukum da keadilan dan
9. Akuntabilitas
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI UNTUK
PRASARANA PARIWISATA
a. Tersedia lahan yang cukup luas.
b. Status kepemilikan lahan cukup jelas dan tidak akan
menimbulkan masalah dalam penguasaannya.
c. Kondisi lahan :
- Mempunyai struktur tanah yang stabil
- Mempunyai kemiringan tanah yang memungkinkan
dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap
kelestarian lingkungan
- Merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah
yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang
produktif
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI…. (lanjutan)
d. Mempunyai akses dan kemudahan hubungan yang
tinggi.
e. Tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas pada jalur jalan
raya regional.
f. Tersedia prasarana utama : air bersih, listrik, dll.
g. Mempunyai kepadatan penduduk dan permukiman
rendah.
h. Lansekap yang memenuhi aspek estetik dan fungsional.
i. Tidak mengganggu dan terganggu terhadap maupun
oleh kegiatan sosial ekonomi lain di sekitarnya.
j. Mempunyai kondisi keamanan lingkungan yang baik.
Kawasan pariwisata  Luas lahan minimal 100 ha.
Taman Rekreasi  Luas lahan minimal 3 ha.
Gelanggang renang  Luas lahan minimal 1 ha.
Kolam memancing  Luas lahan minimal 0,5 ha.
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI…. (lanjutan)
ELEMEN PENATAAN RUANG PUBLIC
Aksesibilitas bagi semua warga.
Universalitas atau mempertimbangkan
keberagaman kelas dan status.
Keberlanjutan fungsi, bukan sekedar bentuk
tetapi lebih pada kesesuaian fungsinya.
HAK DAN KEWAJIBAN ATAS RUANG
(PP 69/1996 tentang RANMASY pasal 2)
HAK MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
Berperan serta dalam proses perencanaan,
pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Mengetahui secara terbuka rencana tata ruang
wilayah, rencana tata ruang kawasan, dan rencana
rinci ruang kawasan.
Menikmati manfaat ruang dan pertambahan nilai
ruang sebagai akibat penataan ruang.
Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi
yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan
pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang.
HAK DAN KEWAJIBAN ATAS RUANG
(PP 69/1996 tentang RANMASY pasal 6)
KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM TARU
Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang.
Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
Berperanserta dalam pembangunan, pemanfaatan,
dan pengelolaan ruang publik termasuk perbaikan
dan pemeliharaan prasarana olah raga.
Lokasi ruang publik harus sesuai dengan RTRWK
serta hasil studi kelayakan dan AMDAL-nya
(aksesibel, universalitas dan fungsional).
Proses pengadaan, pemanfaatan, dan
pemeliharaannya melibatkan masyarakat, investor
dan pemerintah (fasilitator) secara terpadu.
Hak dan kewajiban yang sama bagi setiap
individu/lembaga yang ada atas ruang publik
tersebut.
Sesuai dengan perkembangan/kemampuan ekonomi
wilayah dan mempertimbangkan pembangunan
wilayah/kawasan sekitarnya.
KENDALA IMPLEMENTASI
Rendahnya pemahaman masyarakat atas
manfaat penataan ruang sehingga
partisipasinya kurang optimal
Penegakan hukum yang belum optimal
terhadap pelanggaran penataan ruang (lokasi
dan pemanfaatan ruang publik), terutama
dalam aspek pemanfaatan dan pengendalian
Kelembagaan hingga tingkat akar rumput
belum sepenuhnya tertata
Terbatasnya resources dan rendahnya
komitmen stakeholders
Rencana Pengembangan Kawasan Andalan
(Kawan)
Merupakan kawasan yang berpotensi untuk kontribusi
terhadap pertumbuhan dan pergeseran struktur
ekonomi.
Rencana pengembangan kawan di Jawa Barat adalah
pada 8 (delapan) kawasan yang mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut
maupun kawasan sekitarnya, yaitu:
a. Kawan Bogor-Depok-Bekasi, dengan kegiatan
utama industri, pariwisata, jasa, dan sumber daya
manusia.
b. Kawan Bogor-Puncak-Cianjur, dengan kegiatan
utama agribisnis dan pariwisata.
c. Kawan Sukabumi dan sekitarnya, dengan kegiatan
utama agribisnis, pariwisata dan bisnis kelautan.
d. Kawan Priangan Timur dan sekitarnya, dengan
kegiatan utama agribisnis, bisnis kelautan dan
pariwisata.
e. Kawan Cekungan Bandung, dengan kegiatan utama
pengembangan sumber daya manusia, jasa, agribisnis,
pariwisata dan industri.
f. Kawan Pangandaran dan sekitarnya, dengan kegiatan
utama pariwisata dan bisnis kelautan.
g. Kawan Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan,
dengan kegiatan utama agribisnis, jasa, pariwisata,
industri, sumberdaya manusia, dan bisnis kelautan.
h. Kawan Purwakarta-Subang-Kawarang, dengan
kegiatan utama industri, agribisnis, pariwisata, dan
bisnis kelautan.
Rencana Pola Tata Ruang
Rencana pola tata ruang kawasan lindung
a. Menetapkan kawasan lindung sebesar 45 % dari luas
seluruh wilayah Jawa Barat yang meliputi kawasan
yangberfungsi lindung di dalam dan di luar kawasan
hutan,
b. Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air
atau kawasan yang berfungsi hidroorologis untuk
menjamin ketersediaan sumberdaya air,
c. Mengendalikan pemanfaatan ruang di luar kawasan
hutan agar tetap berfungsi lindung.
Rencana pola tata ruang kawasan budidaya
a. Mempertahankan fungsi lahan di kawasan
pertanian lahan basah, terutama yang beririgasi
teknis,
b. Meningkatkan produktivitas lahan sawah melalui
upaya intensifikasi,
c. Pengembangan infrastruktur sumberdaya air untuk
menjamin ketersediaan air dan jaringan irigasi.
Rencana daya dukung dan daya tampung lingkungan
a. Mengendalikan pemanfaatan ruang dan sumberdaya
alam,
b. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk,
c. Mewujudkan distribusi penduduk sesuai dengan daya
tampungnya,
d. Mengendalikan pengembangan kegiatan sosial dan
ekonomi penduduk sesuai dengan daya dukungnya,
e. Mengendalikan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan
laut.
Contoh Aplikasi RUTRD

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mencintai lingkungan hidup
Mencintai lingkungan hidupMencintai lingkungan hidup
Mencintai lingkungan hidup
FirlisaAnggraen
 
Presentasi Pengelolaan Pesisir
Presentasi  Pengelolaan  PesisirPresentasi  Pengelolaan  Pesisir
Presentasi Pengelolaan Pesisir
Abida Muttaqiena
 
KONSEP PENGELOLAAN SITU
KONSEP  PENGELOLAAN SITUKONSEP  PENGELOLAAN SITU
KONSEP PENGELOLAAN SITU
Anton Riyanto
 

Was ist angesagt? (19)

Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 
Mencintai lingkungan hidup
Mencintai lingkungan hidupMencintai lingkungan hidup
Mencintai lingkungan hidup
 
Mencintailingkunganhidup 140119072536-phpapp02
Mencintailingkunganhidup 140119072536-phpapp02Mencintailingkunganhidup 140119072536-phpapp02
Mencintailingkunganhidup 140119072536-phpapp02
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Presentasi Pengelolaan Pesisir
Presentasi  Pengelolaan  PesisirPresentasi  Pengelolaan  Pesisir
Presentasi Pengelolaan Pesisir
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 
KONSEP PENGELOLAAN SITU
KONSEP  PENGELOLAAN SITUKONSEP  PENGELOLAAN SITU
KONSEP PENGELOLAAN SITU
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
 
Bab 05 perumusan rencana aksi program
Bab 05 perumusan rencana aksi programBab 05 perumusan rencana aksi program
Bab 05 perumusan rencana aksi program
 
penggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukimanpenggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukiman
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahan
 
12416 sipres brg final
12416 sipres brg final12416 sipres brg final
12416 sipres brg final
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-kRencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
 
05. pengarahan joep_perumahan_kumuh_2016
05. pengarahan joep_perumahan_kumuh_201605. pengarahan joep_perumahan_kumuh_2016
05. pengarahan joep_perumahan_kumuh_2016
 
materi 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
materi 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidupmateri 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
materi 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
 
kebijakan tata ruang
kebijakan tata ruangkebijakan tata ruang
kebijakan tata ruang
 

Andere mochten auch

Fipp world media trends special report social media
Fipp world media trends special report social mediaFipp world media trends special report social media
Fipp world media trends special report social media
Tuan Anh Nguyen
 
Presentation 03 2013
Presentation 03 2013Presentation 03 2013
Presentation 03 2013
AgroVUZ
 
clickthrough_marketing_synergistinfo
clickthrough_marketing_synergistinfoclickthrough_marketing_synergistinfo
clickthrough_marketing_synergistinfo
Frankie Glaister
 
Resume for Supply Chian Operation and Logistics
Resume for Supply Chian Operation and LogisticsResume for Supply Chian Operation and Logistics
Resume for Supply Chian Operation and Logistics
shailesh Gole
 
TourTT étape de restitution 21 mars-AM
TourTT étape de restitution 21 mars-AMTourTT étape de restitution 21 mars-AM
TourTT étape de restitution 21 mars-AM
tdfduteletravail
 
Fipp world media trends special report video report
Fipp world media trends special report video reportFipp world media trends special report video report
Fipp world media trends special report video report
Tuan Anh Nguyen
 

Andere mochten auch (20)

Colegio la salle
Colegio la salleColegio la salle
Colegio la salle
 
Bcvtvn q2 2014
Bcvtvn q2 2014Bcvtvn q2 2014
Bcvtvn q2 2014
 
dinosaur-infographic
dinosaur-infographicdinosaur-infographic
dinosaur-infographic
 
Fipp world media trends special report social media
Fipp world media trends special report social mediaFipp world media trends special report social media
Fipp world media trends special report social media
 
Presentation 03 2013
Presentation 03 2013Presentation 03 2013
Presentation 03 2013
 
Cliptizate
CliptizateCliptizate
Cliptizate
 
clickthrough_marketing_synergistinfo
clickthrough_marketing_synergistinfoclickthrough_marketing_synergistinfo
clickthrough_marketing_synergistinfo
 
[NEXT] Nextgram Refactoring
[NEXT] Nextgram Refactoring[NEXT] Nextgram Refactoring
[NEXT] Nextgram Refactoring
 
Plages exceptionnelles
Plages exceptionnellesPlages exceptionnelles
Plages exceptionnelles
 
Bobs Bar Hillbilly - Print Hall
Bobs Bar Hillbilly - Print HallBobs Bar Hillbilly - Print Hall
Bobs Bar Hillbilly - Print Hall
 
Bcvtvn q1 2014
Bcvtvn q1 2014Bcvtvn q1 2014
Bcvtvn q1 2014
 
Bcvtvn q4 2013
Bcvtvn q4 2013Bcvtvn q4 2013
Bcvtvn q4 2013
 
Obama care
Obama careObama care
Obama care
 
Fipp world media trends special report content
Fipp world media trends special report content Fipp world media trends special report content
Fipp world media trends special report content
 
Bcvtvn q3 2014
Bcvtvn q3 2014Bcvtvn q3 2014
Bcvtvn q3 2014
 
Resume for Supply Chian Operation and Logistics
Resume for Supply Chian Operation and LogisticsResume for Supply Chian Operation and Logistics
Resume for Supply Chian Operation and Logistics
 
A divulgação científica
A divulgação científicaA divulgação científica
A divulgação científica
 
TourTT étape de restitution 21 mars-AM
TourTT étape de restitution 21 mars-AMTourTT étape de restitution 21 mars-AM
TourTT étape de restitution 21 mars-AM
 
Fipp world media trends special report mobile
Fipp world media trends special report mobileFipp world media trends special report mobile
Fipp world media trends special report mobile
 
Fipp world media trends special report video report
Fipp world media trends special report video reportFipp world media trends special report video report
Fipp world media trends special report video report
 

Ähnlich wie pertemuan 5

Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidupBab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Hendra Rahman
 
Geografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptx
Geografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptxGeografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptx
Geografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptx
ssuserbad494
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
MuhammadMunarMukhsin1
 

Ähnlich wie pertemuan 5 (20)

(9) Penataan Ruang Kota.ppt
(9) Penataan Ruang Kota.ppt(9) Penataan Ruang Kota.ppt
(9) Penataan Ruang Kota.ppt
 
PWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikzPWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikz
 
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidupBab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
 
PERMASALAHAN Tata ruang, konservasi dan kerentanan wilayah pesisir.pdf
PERMASALAHAN Tata ruang, konservasi dan kerentanan wilayah pesisir.pdfPERMASALAHAN Tata ruang, konservasi dan kerentanan wilayah pesisir.pdf
PERMASALAHAN Tata ruang, konservasi dan kerentanan wilayah pesisir.pdf
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
 
Paper rpp-desa
Paper rpp-desaPaper rpp-desa
Paper rpp-desa
 
Geografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptx
Geografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptxGeografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptx
Geografi kelompok 7, Jawa Barat, XII IPS 1 (1).pptx
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
pertemuan 6
pertemuan 6pertemuan 6
pertemuan 6
 
ppt nazsywa nurfatiha.pptx
ppt nazsywa nurfatiha.pptxppt nazsywa nurfatiha.pptx
ppt nazsywa nurfatiha.pptx
 
L2 p26 06
L2 p26 06L2 p26 06
L2 p26 06
 
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
 
Reklamasi dan Mitigasi
Reklamasi dan MitigasiReklamasi dan Mitigasi
Reklamasi dan Mitigasi
 
Esdk
EsdkEsdk
Esdk
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
 
Tugasan 5 a166422
Tugasan 5   a166422Tugasan 5   a166422
Tugasan 5 a166422
 
Arga
ArgaArga
Arga
 
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategis
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 

Mehr von Rahmat Darsono

1. Transportation All over The World
1. Transportation All over The World1. Transportation All over The World
1. Transportation All over The World
Rahmat Darsono
 
Pembukaan Program Studi s1 kepariwisataan
Pembukaan Program Studi s1 kepariwisataanPembukaan Program Studi s1 kepariwisataan
Pembukaan Program Studi s1 kepariwisataan
Rahmat Darsono
 
presentasi untuk MM (pengembangan DP)
presentasi untuk MM (pengembangan DP)presentasi untuk MM (pengembangan DP)
presentasi untuk MM (pengembangan DP)
Rahmat Darsono
 

Mehr von Rahmat Darsono (20)

Ekonomi kreatif dalam konteks kewisataan
Ekonomi kreatif dalam konteks kewisataanEkonomi kreatif dalam konteks kewisataan
Ekonomi kreatif dalam konteks kewisataan
 
Desa wisata, wisata alternatif unggulan
Desa wisata, wisata alternatif unggulanDesa wisata, wisata alternatif unggulan
Desa wisata, wisata alternatif unggulan
 
Neuroscience of TRUST
Neuroscience of TRUSTNeuroscience of TRUST
Neuroscience of TRUST
 
presentasi senior
presentasi seniorpresentasi senior
presentasi senior
 
Senior Tourism
Senior TourismSenior Tourism
Senior Tourism
 
1. Transportation All over The World
1. Transportation All over The World1. Transportation All over The World
1. Transportation All over The World
 
Pembukaan Program Studi s1 kepariwisataan
Pembukaan Program Studi s1 kepariwisataanPembukaan Program Studi s1 kepariwisataan
Pembukaan Program Studi s1 kepariwisataan
 
materi kuliah umum
materi kuliah umummateri kuliah umum
materi kuliah umum
 
presentasi untuk MM (pengembangan DP)
presentasi untuk MM (pengembangan DP)presentasi untuk MM (pengembangan DP)
presentasi untuk MM (pengembangan DP)
 
Membangun visi perusahaan
Membangun visi perusahaanMembangun visi perusahaan
Membangun visi perusahaan
 
Business Strategy BPW
Business Strategy BPWBusiness Strategy BPW
Business Strategy BPW
 
Usaha Jasa Biro Perjalanan Wisata
Usaha Jasa Biro Perjalanan WisataUsaha Jasa Biro Perjalanan Wisata
Usaha Jasa Biro Perjalanan Wisata
 
travel agency management
travel agency managementtravel agency management
travel agency management
 
Sejarah Perjalanan manusia
Sejarah Perjalanan manusiaSejarah Perjalanan manusia
Sejarah Perjalanan manusia
 
Strategi Usaha Perjalanan Wisata
Strategi Usaha Perjalanan WisataStrategi Usaha Perjalanan Wisata
Strategi Usaha Perjalanan Wisata
 
pertemuan 4
pertemuan 4pertemuan 4
pertemuan 4
 
pertemuan 2
pertemuan 2pertemuan 2
pertemuan 2
 
pertemuan 3
pertemuan 3pertemuan 3
pertemuan 3
 
pertemuan 1
pertemuan 1pertemuan 1
pertemuan 1
 
SHTI presentasi
SHTI presentasiSHTI presentasi
SHTI presentasi
 

pertemuan 5

  • 2. PENATAAN RUANG (menurut UU RI No. 26 th 2007) 1. Pengaturan Penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang 2. Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan penegndalian pemanfaatan ruang
  • 3. 3. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang 4. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya
  • 4. 5. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya 6. Kawasan pedesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
  • 5. Penataan ruang pada dasarnya merupakan sebuah pendekatan dalam pengembangan wilayah yang bertujuan untuk mendukung beberapa prinsip di atas, yaitu meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidup. Penataan ruang tidak hanya memberikan arahan lokasi investasi, tetapi juga memberikan jaminan terpeliharanya ruang yang berkualitas dan mempertahankan keberadaan obyek-obyek wisata sebagai aset bangsa.
  • 6. ASAS DAN TUJUAN (TATA RUANG) 1. Keterpaduan 2. Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan 3. Keberlanjutan 4. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan 5. Keterbukaan 6. Kebersamaan dan kemitraan 7. Pelindungan kepentingan umum 8. Kepastian hukum da keadilan dan 9. Akuntabilitas
  • 7. KRITERIA PEMILIHAN LOKASI UNTUK PRASARANA PARIWISATA a. Tersedia lahan yang cukup luas. b. Status kepemilikan lahan cukup jelas dan tidak akan menimbulkan masalah dalam penguasaannya. c. Kondisi lahan : - Mempunyai struktur tanah yang stabil - Mempunyai kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan - Merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif
  • 8. KRITERIA PEMILIHAN LOKASI…. (lanjutan) d. Mempunyai akses dan kemudahan hubungan yang tinggi. e. Tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas pada jalur jalan raya regional. f. Tersedia prasarana utama : air bersih, listrik, dll. g. Mempunyai kepadatan penduduk dan permukiman rendah. h. Lansekap yang memenuhi aspek estetik dan fungsional. i. Tidak mengganggu dan terganggu terhadap maupun oleh kegiatan sosial ekonomi lain di sekitarnya. j. Mempunyai kondisi keamanan lingkungan yang baik.
  • 9. Kawasan pariwisata  Luas lahan minimal 100 ha. Taman Rekreasi  Luas lahan minimal 3 ha. Gelanggang renang  Luas lahan minimal 1 ha. Kolam memancing  Luas lahan minimal 0,5 ha. KRITERIA PEMILIHAN LOKASI…. (lanjutan)
  • 10. ELEMEN PENATAAN RUANG PUBLIC Aksesibilitas bagi semua warga. Universalitas atau mempertimbangkan keberagaman kelas dan status. Keberlanjutan fungsi, bukan sekedar bentuk tetapi lebih pada kesesuaian fungsinya.
  • 11. HAK DAN KEWAJIBAN ATAS RUANG (PP 69/1996 tentang RANMASY pasal 2) HAK MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG Berperan serta dalam proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Mengetahui secara terbuka rencana tata ruang wilayah, rencana tata ruang kawasan, dan rencana rinci ruang kawasan. Menikmati manfaat ruang dan pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang.
  • 12. HAK DAN KEWAJIBAN ATAS RUANG (PP 69/1996 tentang RANMASY pasal 6) KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM TARU Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang. Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Berperanserta dalam pembangunan, pemanfaatan, dan pengelolaan ruang publik termasuk perbaikan dan pemeliharaan prasarana olah raga.
  • 13. Lokasi ruang publik harus sesuai dengan RTRWK serta hasil studi kelayakan dan AMDAL-nya (aksesibel, universalitas dan fungsional). Proses pengadaan, pemanfaatan, dan pemeliharaannya melibatkan masyarakat, investor dan pemerintah (fasilitator) secara terpadu. Hak dan kewajiban yang sama bagi setiap individu/lembaga yang ada atas ruang publik tersebut. Sesuai dengan perkembangan/kemampuan ekonomi wilayah dan mempertimbangkan pembangunan wilayah/kawasan sekitarnya.
  • 14. KENDALA IMPLEMENTASI Rendahnya pemahaman masyarakat atas manfaat penataan ruang sehingga partisipasinya kurang optimal Penegakan hukum yang belum optimal terhadap pelanggaran penataan ruang (lokasi dan pemanfaatan ruang publik), terutama dalam aspek pemanfaatan dan pengendalian Kelembagaan hingga tingkat akar rumput belum sepenuhnya tertata Terbatasnya resources dan rendahnya komitmen stakeholders
  • 15. Rencana Pengembangan Kawasan Andalan (Kawan) Merupakan kawasan yang berpotensi untuk kontribusi terhadap pertumbuhan dan pergeseran struktur ekonomi. Rencana pengembangan kawan di Jawa Barat adalah pada 8 (delapan) kawasan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut maupun kawasan sekitarnya, yaitu:
  • 16. a. Kawan Bogor-Depok-Bekasi, dengan kegiatan utama industri, pariwisata, jasa, dan sumber daya manusia. b. Kawan Bogor-Puncak-Cianjur, dengan kegiatan utama agribisnis dan pariwisata. c. Kawan Sukabumi dan sekitarnya, dengan kegiatan utama agribisnis, pariwisata dan bisnis kelautan. d. Kawan Priangan Timur dan sekitarnya, dengan kegiatan utama agribisnis, bisnis kelautan dan pariwisata.
  • 17. e. Kawan Cekungan Bandung, dengan kegiatan utama pengembangan sumber daya manusia, jasa, agribisnis, pariwisata dan industri. f. Kawan Pangandaran dan sekitarnya, dengan kegiatan utama pariwisata dan bisnis kelautan. g. Kawan Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan, dengan kegiatan utama agribisnis, jasa, pariwisata, industri, sumberdaya manusia, dan bisnis kelautan. h. Kawan Purwakarta-Subang-Kawarang, dengan kegiatan utama industri, agribisnis, pariwisata, dan bisnis kelautan.
  • 18. Rencana Pola Tata Ruang Rencana pola tata ruang kawasan lindung a. Menetapkan kawasan lindung sebesar 45 % dari luas seluruh wilayah Jawa Barat yang meliputi kawasan yangberfungsi lindung di dalam dan di luar kawasan hutan, b. Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidroorologis untuk menjamin ketersediaan sumberdaya air, c. Mengendalikan pemanfaatan ruang di luar kawasan hutan agar tetap berfungsi lindung.
  • 19. Rencana pola tata ruang kawasan budidaya a. Mempertahankan fungsi lahan di kawasan pertanian lahan basah, terutama yang beririgasi teknis, b. Meningkatkan produktivitas lahan sawah melalui upaya intensifikasi, c. Pengembangan infrastruktur sumberdaya air untuk menjamin ketersediaan air dan jaringan irigasi.
  • 20. Rencana daya dukung dan daya tampung lingkungan a. Mengendalikan pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam, b. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, c. Mewujudkan distribusi penduduk sesuai dengan daya tampungnya, d. Mengendalikan pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi penduduk sesuai dengan daya dukungnya, e. Mengendalikan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut.