SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 74
Abduurrahman




POKOK MENDASAR ILMU SEJARAH




       HIM/MAN 2 PANCOR
KATA PENGANTAR

     Segala puji beserta sukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat, salawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada tuan para
rasul yaitu Muhammad SAW.
     Dengan melihat penomena yang ada di kampus saat ini
banyak yang hanya mempelajari sejarah itu hanya yang
atas-atas saja tanpa mengetahui dasar dari sejarah itu
sendiri dengan itu kami menyusun Buku kecil ini dengan
tujuan nantinya mampu memberikan pengetahwan kepada
pembaca, dimana isinya mencakup pokok dasar dari pada
ilmu sejarah. Reprensi dari buku ini semuanya di ambil dari
internet.
     Buku kecil ini kamai cetak hanya untuk kalangan diri
sendiri dan tidak di jual belikan.
     Jika ada kesalahan baik dalam penulisan atau kata-kata
dalam buku ini, kami selaku penyusun mengucapkan
beribu-ribu maaf, bagaimanapun juga kami hanyalah
manusia biasa yang tidak luput dari khilap dan dosa.
     Dengan mengharap redho tuhan mudahmudahan buku
ini bermamfaat nantinya, amien………

               Pancor, 21 september 2011
                       Penyusun,

                           Ttd.

                  ABDUURRAHMAN
                   NMP : 10350003

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................II
Daftar Isi ........................................................................III
Bab I Pengertian Sejarah ..................................................4
Bab II Sejarah Berulang .................................................18
Bab III Teori Gerak Sejarah ...........................................28
Bab IV Pengantar Ilmu Sejarah ......................................49
Bab V Mamfaat Belajar Sejarah .....................................55
Bab VI Hakekat Dan Ruang Lingkup Ilmu Sejarah .......61
Bab VII Karakteristik Sejarah ........................................63
Bab VIII Periodisasi Dan Kronologi Sejarah .................65
Bab IX Jenis-Jenis Sejarah .............................................66
Bab X Kegunaan Sejarah ................................................67
Bab XI Dasar-Dasar Penelitian Sejarah .........................69
Bab XII Jejak-Jejak Masa Lampau .................................72




                                                                                    iii
BAB I

                PENGERTIAN SEJARAH

A. Pendahuluan
    Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang
    pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang
    membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik,
    menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah
    dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu.
    Masa lalu sering disebut dengan istilah Sejarah. Dilihat
    dari asal usul kata, sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu
    Syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul atau
    silsilah. Dalam bahasa Inggris (history), Bahasa Yunani
    (istoria), Bahasa Jerman (geschicht).
    Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat
    kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau
    riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang
    memerintah).
    Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai
    kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu
    pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari
    dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang
    dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas.
    Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan
    kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan
    akan cara berpikir secara historis.
    Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan
    sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan
    tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering


4
dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila
   menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.
   Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang
   berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah
   dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya
   seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan
   kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari
   sejarah disebut sejarawan. Ilmu Sejarah juga disebut
   sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad.
B. Pengertian Sejarah
 1. Pengertian Etimologis (Lughawi)
         Istilah sejarah dalam bahasa arab dikenal dengan
   tarikh, dari akar kata arrakha (a-r-kh), yang berarti
   menulis atau mencatat; dan catatan tentang waktu serta
   peristiwa. Akan tetapi, istilah tersebut tidak serta merta
   hanya berasal dari kata ini. Malah ada pendapat bahwa
   istilah sejarah itu berasaldari istilah bahasa Arab
   syajarah, yang berarti pohon atau silsilah. Makna silsilah
   ini lebih tertuju pada makna padanan tarikh tadi; termasuk
   kemudian dengan padanan pengertian babad, mitos,
   legenda dan seterusnya. Syajara berarti terjadi, syajarah
   an-nasab berarti pohon silsilah.
         Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal
   istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa
   Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu,
   banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-
   muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa
   Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie,
   bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang
   berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal
   gescheiedenis.
                                                            5
Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai
      bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah
      menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh karena itu
      masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa,
      maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini
      dengan membuat periodesasi.
    2. Pengertian Terminologis (Istilahi)
            Istilah sejarah, dalam pengertian terminologis atau
      istilahi, juga memiliki beberapa variasi redaksi. R.G.
      Collingwood, misalnya mendefinisikan sejarah dengan
      ungkapan history is the history of thought (Sejarah adalah
      sejarah pemikiran); history is a kind of research or
      inquiry (Sejarah adalah sejenis penelitian atau
      penyelidikan). Pada kesempatan lain, Collingwood
      memaknakan sejarah (dalam artian penulisan sejarah atau
      historiografi), seperti membangun dunia fantasi (are
      peaple who bulid up a fantasy-word).
            Nouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah
      sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar
      memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi
      juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi
      dengan melihat hukum sebab-akibat.
            Jauh sebelumnya, Ibn Khaldun (1332 – 1406), dalam
      kitabnya al-Muqaddimah, telah mendefinisikan sebagai
      catatan tentang masyarakat umat manusia atau
      peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang
      terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran,
      keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang
      revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan
      lain; akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara
      dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan

6
kedudukan orang, baik untuk mencapai kemajuan
     kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan
     pada umunya tentang segala macam perubahan yang
     terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu
     sendiri.
     R.Moh.Ali, mengemukakan pengertian sejarah mengacu
dalam tiga makna :
1. Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan
     peristiwa kenyataan
2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian peristiwa
     realita
3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan,
     kejadian dan peristiwa realitas.
     Menurut Sartono Kartodidjo, sejarah dapat dibedakan
dalam tiga jenis, yaitu sejarah mentalitas (mentalited history),
sejarah sosial (sosiological history), dan sejarah struktural
(structural history).
     Hegel berpendapat, bahwa sejarah terbagi menjadi sejarah
asli, sejarah reflektif, dan sejarah filsafati. Pertama sejarah
asli, yang memaparkan sebagian besar terbatas pada
perbuatan, peristiwa dan keadaan masyarakat yang ditemukan
di hadapan mereka. Kedua sejarah reflektif, adalah sejarah
yang cara penyajiannya tidak dibatasi oleh waktu yang
dengannya penulis sejarah berhubungan. Ketiga sejarah
filsafati. Jenis ini tidak menggunakan sarana apapun kecuali
pertimbangan pemikiran terhadapnya.
     Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu
merekonstruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikejakan,
dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun, perlu
ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk
kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah mempunyai

                                                              7
kepentingan masa kini dan, bahkan, untuk masa akan datang.
Oleh kerenanya, orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak
ada gunanya. Kenyataannya, sejarah terus ditulis orang, di
semua peradaban dan disepanjang waktu. Hal ini, sebenarnya
cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu.
     Sejarah merupakan suatu dialog yang tiada akhir antara
masa kini dan masa lalu. Ini dapat dilihat berdasarkan
kerangka keragaman (diversity), perubahan (change), dan
kesinambungan (continuity) melalui dimensi waktu.
     Sejak awal penulisan sejarah (historiografi) identik
dengan politik. Bahkan Sir John Seeley, sebagaimana dikutip
Mark M.Krug, mengatakan “History is past politics” dan
politik adalah sejarah masa kini. Persepsi ini terbentuk karena
kenyataan bahwa sejarah dianggap atau diperlakukan sebagai
sejarah raja-raja, sejarah timbul atau tenggelamnya para
penguasa, sejarah naik dan turunnya dinasti-dinasti, sejarah
bangun dan runtuhnya rezim-rezim politik dan sebagainya.
Pada perkembangan penulisan sejarah kekinian berkembang
tiga jalur : (1) perkembangan sejarah politik yang dominan, (2)
perkembangan sejarah sebagai biografi, dan (3) teori sejarah
orang besar.

         Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah (1)
1.  Moh. Yamin
  Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas
  hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan
  dengan kenyataan.
2. R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:
  a) Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa
       seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia.


8
b) Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis
      (serba teratur dan rapi)
  c) Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan
      peristiwa dan kejadian-kejadian pada masa lampau.
3. Patrick Gardiner
    Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah
    diperbuat oleh manusia.
4. J.V Brice
        Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah
        dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.
  Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah.
  Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu
  manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang
  digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu
  manusia.

    Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah (2) .
Chuzblog sedikit berbagi tentang Pengertian Sejarah Menurut
Para Ahli Setelah kemarin update tentang manfaat internet dan
sejarah pramuka. Mari kita simak Pengertian Sejarah. Sejarah
adalah Riwayat masa lampau yang benar terjadi. Nah kali ini
chuzblog berbagi Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
cekidot
Pengertian Sejarah Menurut "Bapak Sejarah" Herodotus,
Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran
jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
Pengertian Sejarah Menurut Aristotle,
Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian
sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa
yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-


                                                           9
peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod
atau bukti-bukti yang konkrit.
Pengertian Sejarah Menurut R. G. Collingwood,
Sejarah ialah sebuah bentuk penyelidikan tentang hal-hal yang
telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
Pengertian Sejarah Menurut Patrick Gardiner
sejarah sebagai ilmu yang mempelajari apa yang telah
diperbuat oleh manusia.
Pengertian Sejarah Menurut Drs. Sidi Gazalba
sejarah sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang
disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa
tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi
pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku.
Pengertian Sejarah Menurut E.H. Carr dalam buku teksnya
What is History,
Sejarah adalah dialog yang tak pernah selesai antara masa
sekarang dan lampau, suatu proses interaksi yang
berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang
dimilikinya.
Pengertian Sejarah Menurut Muthahhari,
ada tiga cara mendefinisikan sejarah dan ada tiga disiplin
kesejarahan yang saling berkaitan, yaitu:
a.       sejarah tradisional (tarikh naqli) adalah pengetahuan
   tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-
   keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya
   dengan keadaan-keadaan masa kini.
b.sejarah ilmiah (tarikh ilmy), yaitu pengetahuan tentang
   hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa
   lampau yang diperoleh melaluipendekatan dan analisis atas
   peristiwa-peristiwa masa lampau.


10
c.      filsafat sejarah (tarikh falsafi), yaitu pengetahuan
   tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa
   masyarakat dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas
   hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini.
   Dengan kata lain, ia adalah ilmu tentang menjadi
   masyarakat, bukan tentang mewujudnya saja.
Pengertian Sejarah Menurut Shefer
Sejarah adalah peristiwa yang telah lalu dan benar-benar
berterjadi.
Pengertian Sejarah Menurut M Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang
berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran
kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang
telah lampau atau tanda-tanda yang lain.
Pengertian Sejarah Menurut Robert V. Daniels
Sejarah adalah memori pengalaman manusia
Pengertian Sejarah Menurut J. Banks
Semua peristiwa masa lalu adalah sejarah (sejarah sebagai
aktualitas). Sejarah dapat membantu siswa untuk memahami
perilaku manusia dalam, tujuan masa kini dan masa depan
yang baru (untuk studi sejarah).
Pengertian Sejarah Menurut Gustafson, 1955
Sejarah merupakan puncak gunung pengetahuan manusia dari
mana perbuatan generasi kita mungkin scan dan dipasang ke
dalam dimensi yang tepat .

     Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh (3)

Membahas mengenai pengertian sejarah, secara etimologi kata
sejarah itu sendiri berasal dari bahasa Arab syajarah yaitu dari
kata syajaratun yang artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat

                                                             11
berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema
menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun.
Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau
silsilah. Pada masa sekarang ini, untuk kepentingan tertentu
kita memerlukan keterangan riwayat hidup. Kata riwayat
kurang lebih berarti laporan atau cerita tentang kejadian.
Sedangkan kata hikayat (yang dekat dengan kata sejarah),
artinya cerita tentang kehidupan, yaitu yang menjadikan
manusia sebagai objeknya, disebut juga biografi (bios itu
artinya hidup, graven artinya menulis). Jadi, cerita yang
berkisar mengenai kehidupan penulis yang ditulis oleh diri
sendiri atau pelakunya sendiri disebut autobiografi.
Dalam bahasa Arab kata “kisah” yang umumnya menunjuk ke
masa lampau, justru lebih mengandung cerita yang benar-
benar terjadi pada masa lampau, yakni sejarah. Di dalam
bahasa-bahasa nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih
mengandung arti sejarah ialah “babad”, yang berasal dari
bahasa Jawa “tambo”, bahasa Minangkabau “tutui teteek”,
bahasa Roti “pustaka” atau “cerita”.
Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata “babad”
bahasa Jawa dalam arti “memangkas”. Hasil pembabadan
ialah suasana terang, dengan demikian babad dalam arti
sejarah bertugas untuk menerangkan suatu keadaan. Untuk
lebih memahami secara lebih mendalam, maka mari kita
simak pengertian sejarah di negara lain. Perkataan sejarah
dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata
geschieden = terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris sejarah
disebut history, (berasal dari bahasa Yunani “historia” yang
berarti apa yang diketahui dari hasil penyelidikan atau ilmu.
Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
manusia di masa lampau.

12
Selanjutnya, mari kita perhatikan beberapa pendapat mengenai
pengertian sejarah yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Dengan penyajian beberapa definisi sejarah dari beberapa ahli,
dapat dijadikan bahan perbandingan menuju ke arah
pengertian sejarah yang sempurna dan benar, serta memiliki
kesadaran sejarah yang mendalam. Beberapa definisi sejarah
yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.
1. Roeslan Abdulgani, mengemukakan bahwa sejarah ialah
    ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis
    keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan
    di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan
    maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil
    penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan-pedoman
    bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang
    serta arah progres masa depan. Ilmu sejarah ibarat
    penglihatan tiga dimensi; pertama penglihatan ke masa
    silam, kedua ke masa sekarang, dan ketiga ke masa yang
    akan datang. Atau dengan kata lain, dalam penyelidikan
    masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-
    kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan
    sedikit banyak tidak dapat kita melepaskan diri dari
    perspektif masa depan.
2. Moh. Yamin, SH, memberikan pengertian sejarah ialah
    suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
    penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan
    dengan kenyataan.
3. Thomas Carlyle, memberikan pengertian sejarah adalah
    peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-
    orang terkenal. Mereka, adalah penyelamat pada
    zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang
    pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.

                                                           13
4.  Herodotus, ahli sejarah pertama dunia berkebangsaan
    Yunani, yang mendapat julukan: The Father of History
    atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak
    berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti,
    melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi
    rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
5. Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatan
    tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia,
    tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak
    masyarakat itu.
Dari beragam pengertian yang dikemukakan oleh beberapa
tokoh di atas tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya.
Namun, dapat diambil beberapa unsur pokoknya, yakni
adanya peristiwa, kisah, dan ilmu sejarah. Dalam hal ini, R.
Moh. Ali menyimpulkan pengertian sejarah sebagai berikut :
1. Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan
    peristiwa dan kejadiankejadian di masa lampau.
2. Sejarah yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang
    berhubungan dengan manusia, yakni menyangkut
    perubahan yang nyata di dalam kehidupan manusia.
3. Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematis
    (teratur dan rapi).
  Berdasarkan pengertian sejarah dari Moh. Ali ini dapat
  dipahami bahwa sejarah menyangkut seluruh perubahan dan
  perkembangan kehidupan manusia. Dengan demikian jelas
  juga bahwa yang mempunyai sejarah hanyalah manusia.
  Untuk mengungkap kehidupan manusia masa lampau,
  sejarah telah merumuskan dalam enam pertanyaan, yaitu
  sebagai berikut.
  1. What (apa), yang menunjuk kepada peristiwa yang
       terjadi pada masa lampau.
14
2.   Who (siapa), yang menunjuk tentang tokoh atau orang
       yang terlibat dalam peristiwa.
   3. When (kapan), menunjuk waktu terjadinya peristiwa
       tersebut.
   4. Where (di mana), menunjuk kepada tempat peristiwa
       terjadi.
   5. How (bagaimana), menunjuk kepada proses terjadinya
       peristiwa tersebut.
   6. Why (mengapa), menunjuk kepada keterkaitan sebab
       akibat peristiwa tersebut.
     Perkataan Sejarah (History) yang kita gunakan pada masa
kini berpunca daripada perkataan Arab iaitu Syajaratun yang
bermaksud Pohon. Dari sudut lain pula, istilah history
merupakan terjemahan dari perkataan Yunani yakni Histories
yang membawa makna satu penyelidikan ataupun pengkajian.
     Mengikut pandangan "Bapa Sejarah" Herodotus, Sejarah
ialah satu kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh
bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
Mengikut definisi yang diberikan oleh Aristotle, bahawa
Sejarah merupakan satu sistem yang mengira kejadian
semulajadi dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa
yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-
peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod
atau bukti-bukti yang kukuh.
     Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sejenis bentuk
penyelidikan atau suatu penyiasatan tentang perkara-perkara
yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
Manakala Shefer pula berpendapat bahawa Sejarah adalah
peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku. Sementara
itu, Drs. Sidi Gazalba cuba menggambarkan sejarah sebagai
masa lampau manusia dan persekitarannya yang disusun

                                                          15
secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan
kefahaman tentang apa yang berlaku. Sebagai usaha susulan
dalam memahami sejarah, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka
telah memberikan Sejarah sebagai asal-usul, keturunan,
salasilah, peristiwa yang benar-benar berlaku pada waktu yang
lampau, kisah, riwayat, tambo, tawarikh dan kajian atau
pengetahuan mengenai peristiwa yang telah berlaku.
     Sejarah dalam erti kata lain digunakan untuk mengetahui
masa lampau berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang
sahih bagi membolehkan manusia memperkayakan
pengetahuan supaya waktu sekarang dan akan datang menjadi
lebih cerah. Dengan itu akan timbul sikap waspada
(awareness) dalam diri semua kelompok masyarakat kerana
melalui pembelajaran Sejarah, ia dapat membentuk sikap
tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar peristiwa-
peristiwa yang berlaku pada masa lampau dapat dijadikan
pengajaran yang berguna. Pengertian Sejarah boleh dilihat dari
tiga dimensi iaitu epistomologi (kata akar), metodologi
(kaedah sesuatu sejarah itu dipaparkan) dan filsafat atau
pemikiran peristiwa lalu yang dianalisa secara teliti untuk
menentukan sama ada ia benar atau tidak.
Sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni.
a) Sejarah sebagai ilmu
     Koentowijoyo :
   - bersifat empiris, didasarkan pada pengalaman &
       pengamatan. Dari pengalaman tersebut kemudian
       diserap & direkan dlm suatu dokumen yang akkan
       dipakai sbg sumber data
   - memiliki objek, yaitu manusia, dilihat dari sudut
       pandang waktu

16
-    memiliki teori (kausalitas,challenge & response)
  -    mempunyai generalisasi : kebenarannya diakui umum
  -    langkah2 penulisan sej :◊memiliki metode
       • heuristic
       • verifikasi
       • historiografi
       • interpretasi
  Jadi, sejarah sebagai ilmu adalah pengetahuan yang
  mempelajari masa lampau, yang disusun scr kronologis &
  sistematis, yang benar-benar terjadi.
b) Sejarah sabagai peristiwa
  kejadian di masa lampau yang benar-benar terjadi.
     Ciri :
  - dapat dijadikan momentum, punya arti dalam
       menentukan hidup orang banyak peristiwa tersebut
       penting
  - pristiwa itu tidak brubah-ubah, peristiwa yang abadi &
       diknang slamanya
  - hanya 1x, tidak akan terulang persis sama, peristiwa
       yang unik
c) Sejarah sebagai kisah
     cerita tentang masa lampau yang benar-benar terjadi
     Ciri :
  1. bersifat subyektif (didasarkan pada pandangan pribadi)
     Pandangan individu dipengaruhi oleh :
      keyakinan yang bsumber dari agama,moral/etika lain
          nilai2
      kepentingan
      kelompok social


                                                        17
 fakta yang dimiliki sejarawan itu perbendaharaan
        pengetahuan
     kemampuan berbahasa : bahasa adalah alat
        komunikasi, sehinga dalam penulisan sejarah, sangat
        dipengaruhi gaya penyampaian didalam bahasa yang
        dipergunakan.
  2. dapat diulang
  3. dapat ditulis oleh siapa saja dan kapan saja.
d) Sejarah sebagai suatu seni
    karena dalam rangka penulisannya, penulis sejarah
    memerlukan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa.

                          BAB II

                     Sejarah Berulang

     Sejarah Berulang (Repeating History) boleh diertikan
sebagai satu keadaan di mana peristiwa-peristiwa sejarah
yang pernah berlak pada suatu masa dahulu boleh berlaku pula
pada masa-masa yang berlainan, iaitu pada masa sezaman
mahupun pada masa yang akan datang. Ini kerana sejarah itu
dianggap sebagai suatu gejala yang berulang-ulang yakni
sesuatu peristiwa itu berlaku berulang kali di dalam satu
proses kitaran yang saling berkaitan serta silih berganti.
     Proses kitaran yang dimaksudkan itu mempunyai kaitan
yang rapat dengan kemunculan sesebuah negara yang
mempunyai suatu titik kelahiran. Kemudian meningkat maju
sehingga mencapai kejayaan dan seterusnya apabila tiba suatu
tempoh masa ia akan mengalami kemerosotan atau
keruntuhan. Maka dengan itu, dipercayai kitaran ini akan
sentiasa berulang-ulang dari satu tempoh masa ke satu tempoh

18
masa yang lain mengikut perkembangan politik sesuatu
negara.
     Namun demikian, persoalan yang dibangkitkan sekarang
adalah, benarkah sejarah itu memang berulang secara
keseluruhannya? Bagi menyelesaikan persoalan ini, perlulah
kita meneliti beberapa contoh yang berkaitan dengan Sejarah
berulang.
     Salah satu contoh yang kukuh adalah kebangkitan dan
seterusnya keruntuhan kerajaan Marxist Rusia. Sebelum tahun
1870, Rusia memang berada dalam era keruntuhan.
Keruntuhan itu berpunca dari ketidakseimbangan dalam
politik Rusia dan juga ketandusan pemimpin yang cekap.
Namun demikian Rusia adalah sebuah negara yang terbesar di
dunia (dengan keluasan lebih kurang 22402000 km/persegi =
8649000 batu/persegi). Walau bagaimanapun Rusia mula
muncul sebagai sebuah kerajaan Marxist yang berwibawa
selepas revolusi tahun 1917. Dengan usaha pemimpin-
pemimpin mereka seperti Lenin (1870-1924) dan Stalin (1879-
1953), Rusia telah berupaya menjadi kuasa besar selepas
Perang Dunia Kedua (1945). Taraf seperti ini dapat dikekalnya
sehingga bahagian pertama dekad 1980-an. Mulai pertengahan
dekad tersebut, Rusia nampaknya tidak dapat bertahan lagi. Ia
mula menghadapi krisis ekonomi yang sangat meruncing.
Pemimpinnya pada ketika itu, iaitu Mikhail Gorbachov
memperkenalkan satu dasar yang dikenali sebagai Glasnost,
yang bertujuan memperbaiki keadaan ekonomi melalui
beberapa pembaharuan dasar ekonomi. Namun gerakan itu
tidak menghasilkan kejayaan. Sementara itu, gerakan politik
dan ekonomi yang bertujuan menghancurkan struktur dan
ideologi Marxist di negara itu, yang pada mulanya tidaklah
menonjol, telah menapakkan kecergasannya menjelang hujung

                                                          19
dekad tersebut. Akhirnya, pada tahun 1990, bubarlah atau
hancurlah secara rasmi Kesatuan Republik Soviet Rusia.
Selepas itu yang tinggal ialah Rusia dan gabungan beberapa
republik merdeka yang dahulunya merupakan sebahagian
daripada kesatuan tersebut. Kini Rusia sedang berusaha untuk
hidup dan mengamalkan sistem demokrasi Barat serta unsru-
unsurnya yang berkaitan. Dalam pada itu, kejayaan pihak
demokrasi itu belumlah betul-betul kukuh kerana menjelang
pertengahan dekat 1990-an ini pihak komunis telah
menampakkan pula kebangkitan semula mereka.
          Melihat kepada contoh tersebut, jelaslah kepada kita
bahawa proses kitaran yang silih berganti memang wujud
dalam negara Rusia di mana terdapatnya titik kelahiran,
perkembangan dan keruntuhan di dalam pimpinan negara
tersebut. Walhalnya adakah sejarah itu berulang? Memang
tidak, ini kerana daripada contoh tersebut, kita dapati sejarah
hanya berulang dari segi falsafah ataupun, fenomena sahaja,
tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu,
tempat, pemimpin atau or ang yang sama. Malah pernyataan
ini juga disokong oleh sejarahwan, misalnya Leopold Von
Ranke sendiri mengakui bahawa setiap peristiwa sejarah itu
adalah unik dalam erti kata lain sejarah hanya berlaku sekali
sahaja pada suatu waktu yang tertentu dan dengan hal yang
demikian tidaklah ada satu peristiwa sejarah pun mempunyai
persamaan yang tepat dengan satu peristiwa sejarah yang lain
walaupun nampak seakan-akan sama.
      Satu lagi contoh yang boleh membuktikan bahawa sejarah
itu tidak berulang dapat dikaji di dalam Malaysia sendiri iaitu
Sejarah Perkembangan Pasukan Bolasepak Malaysia di dalam
Kejohanan Pesta Bola Merdeka yang berlangsung di Stadium
Merdeka. (Analisa dilakukan dari tahun 1986 hingga 1994).

20
Menjelang tahun 1986, prestasi pasukan bolasepak
Malaysia mula menampakkan peningkatan seolah-olah
pasukan negara berada di ambang kejayaan. Kenyataan ini
diperkukuhkan lagi      apabila pasukan negara di bawah
pengurusan Dato’ Harun Idris telah berjaya menjadi juara
Pesta Bola Merdeka yang diadakan di Stadium Merdeka dari
18 hingga 25 Oktober, 1986 dengan menewaskan pasukan
Czechoslovakia (3 berbalas 0). Kejayaan             tersebut
membolehkan pasukan negara mendapat “lampu hijau” untuk
mengambil bahagian dalam Sukan Asia di Seoul tidak lama
kemudian.Pada masa yang sama, kejayaan tersebut benar-
benar membanggakan seluruh rakyat rakyat Malaysia dan
menjadi sejarah bagi negara.
     Walau bagaimanapun, selepas tahun 1986, pencapaian
pasukan     negara    mula    menampakkan      kemerosotan,
terutamanya di dalam kejohanan Pesta Bola Merdeka,
sehinggakan pasukan negara terkeluar di pusingan awal lagi di
dalam kejohanan-kejohanan seterusnya dan pada tahun 1988,
pasukan Malaysia telah kecundang di tangan Korea Selatan
(0-1) di dalam perlawanan pembukaan. Senario ini telah
menyebabkan pasukan Malaysia di kritik dan di cemuh habis-
habisan oleh pihak media mahupun rakyat Malaysia sendiri.
Boleh dikatakan selepas tahun 1989 bolasepak Malaysia
mengalami detik hitam dan seolah-olah mula mengalami
keruntuhan.
     Melibatkan keadaan ini, pihak Persatuan Bolasepak
Malaysia (FAM) telah berjaya merombak kembali pimpinan
persatuan tersebut. Pimpinan baru tersebut telah berjaya
mengatur program-program bolasepak yang baru, kem-kem
bolasepak yang lebih baik serta kempen-kempen bolasepak
yang berkualiti bagi mencungkil bakat-bakat baru dalam

                                                          21
arena bolasepak negara. Selain itu (FAM) juga berjaya
membawa masuk pakar-pakar bolasepak barat termasuk
jurulatih, psikologi, teknikal dan sebagainya bagi
meningkatkan kembali imej bolasepak negara. Oleh itu,
menjelang tahun 1992, bolasepak negara berada di ambang
kelahiran. Justeru itu, dalam mengembalikan imej serta
maruah bolasepak, pada tahun 1993, pasukan Malaysia sekali
lagi menyertai kejohanan Pesta Bola Merdeka yang
berlangsung di Stadium Merdeka dari 7 hingga 14 Jun 1993,
di bawah pengurusan Tan Sri Elyas Omar. Hasilnya, pasukan
negara yang dibarisi pemain-pemain baru itu telah berjaya
menjulang kembali kejuaraan Pesta Bola Merdeka dengan
menewaskan pasukan Korea Selatan dalam perlawanan akhir
dengan jaringan 3 berbalas 1. Kejayaan ini telah membukti
bahawa bolasepak negara mula berada di ambang kejayaan
selepas kebangkitan mereka sejak dari tahun 1992. Walau
bagaimanapun, selepas tahun 1994, bolasepak negara
mengalami keruntuhan semula.
     Kejayaan bolasepak negara pada tahun 1986 dan 1993
merupakan satu sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh
rakyat Malaysia sehingga hari ini. Di sini kita dapati sejarah
itu seolah-olah berulang kembali, iaitu kejayaan Malaysia
pada tahun 1986 telah diulang kembali pada tahun 1993.
Adakah dengan itu kita boleh mengatakan sejarah berulang
sepenuhnya.
     Jawapannya, memang terbukti tidak, sejarah tidak
berulang sepenuhnya walaupun kejayaan 1986 diulang
kembali pada tahun 1993. Kalau dilihat secara tajam, waktu
penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan
dan jumlah jaringan pertandingan akhir yang membawa
kejayaan kepada pasukan negara pada tahun 1993 memang

22
berbeza dengan waktu penganjuran pertandingan, pengurusan
serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pada perlawanan
akhir pada tahun 1986. Tetapi satu perkara yang lebih jelas
kepada kita ialah, dalam tempoh masa 7 tahun tersebut,
berlaku proses kitaran yang silih berganti dalam bolasepak
negara iaitu berlaku pengulangan proses umum ataupun
keadaan umum seperti kelahiran ataupun kewujudan,
perkembangan serta kejayaan dan akhirnya keruntuhan. Proses
kitaran ini juga menunjukkan bahawa hidup bolasepak
Malaysia sentiasa beredar di dalam satu pusingan yang tidak
putus-putus di mana ia bermula, berkembang maju dan
kemudian runtuh dan selepas itu bermula semula dengan satu
sistem pimpinan yang baru. Namun apa yang jelas adalah
proses kitaran itu akan sentiasa berterusan.

   Kepentingan Sejarah Berulang Mengikut Pandangan
                     Masyarakat Yunani
        Masyarakat Yunani mempercayai bahawa sesuatu
peristiwa yang berlaku pada suatu masa dahulu boleh berlaku
kembali dalam tempoh masa berlainan dan ianya sukar diagak.
Walau bagaimanapun peristiwa-peristiwa            yang berlaku
dianggap oleh mereka mampu memberikan pengajaran kepada
mereka untuk berwaspada pada masa-masa yang akan datang
serta untuk     mencari langkah untuk mengelak sesuatu
peristiwa yang tidak diingini. Selain itu sejarah juga dianggap
oleh mereka sebagai satu petunjuk dalam mengharungi
kehidupan yang penuh dengan dugaan, cabaran dan halangan.
Pada masa yang sama, sejarah itu juga merupakan satu
falsafah yang memberikan pengajaran melalui contoh-contoh.
Sebenarnya peristiwa yang berulang-ulang itu menunjukkan
kepada mereka tentang tingkah laku serta pembuatan mereka

                                                            23
pada masa yang telah lalu dan juga perbuatan orang-orang
yang terdahulu daripada mereka.
Kesimpulan
     Keseluruhannya, jelaslah bahawa sejarah itu tidak
berulang walaupun sesetengah golongan berpendapat bahawa
sejarah itu berulang. Ini kerana sejarah itu memiliki fakta yang
lengkap dengan masa dan tarikh sesuatu peristiwa itu terjadi.
Walaupun proses kitaran yang silih berganti itu wujud
(kelahiran, perkembangan atau kejayaan dan keruntuhan)
namun agak sukar bagi kita untuk melihat sesuatu fakta yang
sama muncul pada zaman akan datang di mana tarikh, objek
dan tempatnya adalah sama. Oleh itu, sekali lagi saya
tekankan di sini bahawa sejarah hanya berulang dari segi
falsafah atau fenomena yang mampu memberikan pengajaran,
tunjuk ajar serta pengetahuan kepada masyarakat tetapi tidak
berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin
ataupun orang yang sama.

C. Karakteristik ilmu Sejarah
   Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan
   tidak mungkin terulang peristiwa yang sama untuk kedua
   kalinya. Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis
   adalah peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang
   mempengaruhi perubahan dan perkembangan manusia
   Abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan
   akan selalu dikenang sepanjang masa
D. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
 1. Sejarah sebagai peristiwa.
   Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan,
   aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung
   pada masa lalu. Disebut sejarah sebagai objek
24
2. Sejarah sebagai Kisah
  Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang
  disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan
  atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang
  terjadi pada masa lampau. Disebut sejarah sebagai subyek
  yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan
  penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini
  sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind
  the Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah
  berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa)
  namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan
  itu sendiri.
3. Sejarah sebagai Ilmu
  Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan
  tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam
  masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara
  sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas
  asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang
  diakui oleh para pakar sejarah.
  Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah:
  a) Obyek yang definitive
  b) Adanya formulasi kebenaran yang dapat di
       pertanggung jawabkan kebenarannya
  c) Metode yang efisien
  d) Menggunakan sistem penyusunan tertentu
4. Sejarah sebagai Seni
  Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat
  pembaca sejarah tertarik atas informasi kejadian masa lalu
  yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di
  dalam menyajikan informasi sejarah di masa lalu sehingga
  akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah.
                                                          25
Sejarah berperan sebagai seni sangat terkait sekali dengan
    cara penulisan sejarah itu sendiri.
E. Guna Sejarah
    Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan
    langgeng tanpa adanya kesadaran akan manfaatnya bagi
    manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam
    kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara,
    ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut:
  1. Guna Edukatif (memberi pendidikan)
    Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi
    pada masa lalu memberikan pelajaran bagi manusia yang
    telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa
    memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang
    mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari
    kepentingan     mempelajari       sejarah   adalah    nilai
    kemasakiniannya.
  2. Guna Instruktif (memberi pengajaran)
    Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan
    pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan maupun
    pengetahuan.
  3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi)
    Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi
    pada masa lalu dapat memberikan ilham, ide-ide atau
    inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
    Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di
    Nusantara memberikan ilham kepada para pendiri bangsa
    untuk membangun kembali kebesaran masa lampau
    tersebut.
  4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan)


26
Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat
    menghadirkan               kesenangan              batin.
    Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan
    berkunjung      kesana    kita    bisa    membayangkan
    pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah
    pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan tujuannya
    dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan
    menembus dimensi waktu.
F. Periodisasi dan Kronologi Sejarah
  1) Periodisasi sejarah
    Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial
    (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu
    dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu
    proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu
    merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu
    masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
    Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan
    pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan
    waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
    Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
  1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
  2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut
      seorang sejarawan.
  3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu
      peristiwa sejarah
  4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
  2) Kronologi sejarah
    Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan
    pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah
    secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu
    peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
                                                          27
Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat
     mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya
     dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.




28
BAB III

              “TEORI GERAK SEJARAH”

 i. Teori Dalam Sejarah
       Ilmu sejarah menyelidiki arti, tujuan sejarah, gerak
sejarah, isi, bentuk, makna, tafsiran sejarah, dsb. Masalah
tersebut dapat dikatakan sejarah serba teori, karena ilmu
sejarah menyelidiki tentang dasar-dasar pengertian sejarah.
Secara singkat dapat dirumuskan bahwa sejarah serba teori
meliputi bidang-bidang teori seperti :
a) teori tentang sumber-sumber sejarah
b) teori tentang cara penelitian sejarah
c) teori tentang rekonstruksi fakta-fakta
d) teori tentang cara dan penafsiran rekonstruksi fakta
e) teori tentang penyusunan pengertian
f) teori tentang metode-metode ilmiah yang digunakan
     dalam ilmu sejarah, misalnya: penelitian, ilmu sejarah
     murni, penyusunan pengertian, dsb.
g) pemikiran tentang sejarah serba obyek; arti, gerak, tujuan
     dan makna sejarah
h) penempatan manusia dalam sejarah dan penentuan sejarah
     sebagai sifat azasi manusia
i) teori tentang penulisan sejarah atau sejarah serba subyek
j) teori tentang sejarah penulisan sejarah (perkembangan
     historiografi)
k) teori tentang kualifikasi sejarah sebagai ilmu, sebagai
     falsafah atau perkembangan ilmu sejarah/falsafah sejarah
       Pemecahan masalah tersebut memang penting untuk
seorang sejarawan. Bagi kita yang penting adalah masalah
tempat manusia dalam sejarah, yaitu tentang kebebasan

                                                          29
manusia atau peranan manusia dalam sejarah. Dapatkah
manusia menentukan perjalanan sejarah?, atau manusia itu
seperti wayang yang hanya digerakkan saja oleh sejarah.
Masalah lain yang erat huungannya dengan masalah ini ialah
tentang peranan tokoh-tokoh besar, seperti Iskandar
Zulkarnain, Socrates, Julius Caesar, Gajah Mada, Lao Tse,
Napoleon Bonaparte, Lenin, Mahatma Gandhi, Frnaklin
Delano Roosevelt, dsb. Masalah yang berkaitan dengan
filsafat sejarah tersebut tidak dapat dipecahkan secara absolut,
artinya tidak diberi satu jawaban yang dapat diterima dan
dapat memuaskan semua orang. Jawabannya bersifat relatif
atau tidak absolut, di satu sisi benar, di sisi lain mungkin salah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, ditegaskan
sebagai berikut:
1. siapakah yang menentukan gerak sejarah?
2. bagaimanakah sifat gerak sejarah itu?
3. apakah peranan manusia dalam sejarah atau apakah arti
     sejarah bagi manusia?
        Apabila masalah tersebut tidak dapat dipecahkan secara
memuaskan, setidak-tidaknya akan terdapat suatu rangkuman
tentang makna sejarah. Menganalisis sejarah (kejadian
sejarah) berarti mencari hakekat dari kejadian-kejadian
tersebut. Hasil analisis tersebut adalah penyusunan atau
penceritaan kembali suatu cerita sejarah . Dalam analisis
tersebut terdapat juga adanya gerak sejarah, hukum sejarah
seperti halnya menganalisis suatu benda dalam ilmu
pengetahuan alam. Analisis sejarah yang obyektif bila analisis
itu didasarkan pada sumber-sumber yang ditemukan, peranan
pikiran manusia yang menganalisis (subyek) hanya terbatas
kepada kemampuan mencari adanya saling hubungan antara


30
cerita yang terdapat pada sumber-sumber sejara tersebut
(Sutrasno, 1975: 54)
ii. Siapakah Yang menentukan Gerak Sejarah
        Cerita sejarah melukiskan segala sesuatu dengan lugas,
yaitu tidak menyebut sebab-sebab yang pasti, hanya rangkaian
peristiwa yang saling berhubungan dengan menunjukkan
keter-kaitannya, seperti contoh berikut ini: Nio Joe Lan, 1952:
155-160 dalam bukunya Tiongkok Sepandjang Abad
menyatakan suku bangsa Tartar Manchu telah menaklukkan
Tiongkok dengan cara sangat mudah dan mengagumkan,
tetapi ini tak merupakan suatu kemalangan besar, seperti
halnya jika dilihat sepintas lalu saja. Lima puluh tahun
sebelum waktu itu, suku bangsa Manchu adalah segerombolan
yang kecil dan tak penting, dan diam di sebuah lembah subur
di Manchuria. Ayah dan nenek laki-laki salah seorang
pemimpinnya telah dibunuh secara khianat oleh bangsa
Tionghoa, maka bersumpahlah pemimpin tiu untuk membalas
dendam          dan       ia       menepati         sumpahnya.
Seperti telah diketahui bangsa Manchu dapat menguasai
Tiongkok selama 248 tahun (1644-1912), yang perlu
dipermasalahkan di sini adalah:
1. apakah sebabnya bangsa Manchu menguasai Tiongkok?
2. apa sebab mereka memiliki kebudayaan Tionghoa
     sebelum menyerbu ke Tiongkok?
3. mengapa mereka tetap berbangsa Manchu meskipun
     kebudayaannya Tionghoa?
4. mengapa mereka tidak tetap berdiam di lembah yang
     subur itu?
        Pertanyaan-pertanyaan tersebut sukar untuk dijawab
dengan tepat, akan tetapi dapat dicari sebab-sebab yang sesuai,
sebab-akibat dapat diterangkan, tetapi dapat pula dipersoalkan:

                                                            31
1.   mengapa bangsa Manchulah yang menguasai Tiongkok,
     mengapa bukan bangsa-bangsa nomaden lain di sebelah
     utara Tiongkok?
2. siapakah yang menggerakkan bangsa Manchu ke
     Tiongkok?
3. siapakah yang menggerakkan hati orang Tionghoa untuk
     memanggil bangsa Manchu?
       Masalah di atas dapat dirangkum menjadi satu masalah,
yaitu gerak sejarah seperti dilaksanakan bangsa Manchu dan
Tiongkok disebabkan oleh siapakah? Manusia sendiri ataukah
kekuatan-kekuatan di luar manusia? Apakah pemimpin-
pemimpin manchu bermusyawarah untuk memiliki
kebudayaan Tionghoa dengan maksud tertentu? Apakah
pemimpin-pemimpin Tiongkok sudah bulat tekadnya untuk
memasukkan Manchu ke negerinya setelah memperhitungkan
segala sesuatu? Ataukah segala sesuatu itu berlangsung
dengan serba kebetulan saja? Mungkinkah bahwa memang
itulah    nasib   bangsa-bangsa?      Dewa-dewakah     yang
merencanakan? Tuhankah yang mengatur segala-galanya?
Apabila dipersingkat, maka masalah-masalah itu bentuknya
sebagai berikut:
       Jiwa besar Manusia Khalayak Gerak Sejarah
Disebabkan oleh 1. Tuhan : Kekuatan 2. Dewata Di luar
Manusia 3. Kekuatan Masyarakat 4. Nasib
       Dari bagan di atas tampaklah betapa sukarnya untuk
membicarakan masalah tersebut. Menurut Sanusi Pane (1955:
7) sejarah ialah perwujudan kehendak Tuhan bagi manusia
dalam dunia. Mempelajari sejarah berarti berdaya upaya
dengan semangat terbatas mengetahui kehendak Tuhan itu,
upaya merasa, dengan terbatas, kehidupan mutlak, supaya
sanggup dengan terbatas, hidup dan bekerja sebagai hamba

32
Tuhan yang lebih insyaf. Pendapat Sanusi Pane didasarkan
atas kepercayaan terhadap Tuhan. Mempelajari sejarah adalah
berusaha mengetahui kehendak Tuhan. Pendapat berbeda
dikemukakan oleh Tan Malaka (1944: 5) bahwa setelah ilmu
dan penelitian menjadi sempurna, setelah manusia mulai
meninggalkan dogma agama, setelah manusia mencaji cerdas
dan dapat memikirkan pergaulan hidup, pertentangan kelas
dijadikan sebagai pengetahuan yang nyata. Dalam perjuangan
untuk keadilan dan politik, manusia tidak membutuhkan atau
mencari-cari Tuhan lagi, atau ayat-ayat kitab agama, tetapi
langsung menuju sebab yang nyata yang merusakkan dan
memperbaiki penghidupannya. Menurut Tan Malaka, gerak
sejarah berpangkal kepada sebab nyata yang merusakkan dan
memperbaiki penghidupannya, yaitu ekonomi atau kekuatan-
kekuatan produksi. Dua pendapat di atas menunjukkan bahwa
masalah gerak sejarah tidak dapat dijawab dengan satu
jawaban saja, tetapi dapat lebih dari satu jawaban .Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan di bawah ini.

iii. Pengertian-pengertian Dasar Gerak Sejarah
         Untuk memudahkan masalah gerak sejarah, masalah
 tersebut harus dipandang khusus mengenai manusia.
 Bagaimanakah manusia memandang dirinya sendiri? Sejarah
 adalah sejarah manusia, peran sejarah hanya manusia saja,
 penulis sejarah manusia juga, peminat sejarah juga manusia,
 maka manusialah yang harus dipandang sebagai inti
 permasalah tersebut. Oleh kerena itu, dapatlah dimengerti
 bahwa munculnya masalah itu dipandang sebagai akibat
 pendapat manusia tentang dirinya, yaitu:
 a. manusia bebas menentukan nasibnya sendiri, dengan
      istilah internasional otonom

                                                            33
b.   manusia tidak bebas menentukan nasibnya, nasib manusia
     ditentukan kekuatan di luar kekuatan dirinya, manusia
     disebut heteronom.
       Faham bahwa manusia itu otonom dalam istilah filsafat
disebut indeterminism dan faham heteronom disebut
determinism. Pada umumnya manusia lebih condong
menerima kekuatan di luar pribadinya daripadaa ia percaya
bahwa segala sesuatu ditentukan oleh dirinya sendiri.
Masalahnya berkisar pada pertanyaan, siapakah yang
menentukan nasibnya? Penentu nasib manusia adalah:
a) alam sekitar beserta isinya
b) kekuatan x (tidak dikenal)
c) Tuhan
A. Gerak Sejarah Menurut Hukum Fatum
       Alam fikiran Yunani menjadi dasar alam fikiran Barat.
Salah satu sendi penting adalah anggapan tentang manusia dan
alam. Pada dasarnya alam raya sama dengan alam kecil, yaitu
manusia, macro cosmos sama dengaan micro cosmos. Cosmos
menunjukkan bahwa alam itu teratur dan di alam itu hukum
alam berkuasa. Cosmos bukan chaos atau kekacauan! Hukum
apakah yang berlaku dalam macro dan micro cosmos? Alam
raya dan alam manusia dikuasai oleh nasib (qadar), yaitu suatu
kekuatan gaib yang menguasai macro cosmos dan micro
cosmos. Perjalanan alam semesta ditentukan oleh nasib;
perjalanan matahari, bulan, bintang, manusia,dsb tidak dapat
menyimpang dari jalan yang sudah ditentukan oleh nasib.
Hukum alam yang menjadi dasar segala hukum cosmos ialah
hukum lingkaran atau hukum siklus. Setiap kejadian, setiap
peristiwa akan terjadi lagi, terulang lagi. Apabila digambarkan
seperti gambar di bawah ini:
       Benih Malam Musim Hujan

34
Berbuah Tumbuh Sore Pagi Pancaroba Pancaroba
Berbunga                      Siang                    Kemarau
A                               B                             C
Arti hukum siklus iaalah, bahwa setiap kejadian atau peristiwa
tertentu akan terulang (sikuls A, B dan C). Seperti matahari
tiap pagi terbit, demikian pula setiap peristiwa akan terulang
kembali. Oleh karena itu terdapat dalil bahwa di dunia tidak
terdapat sesuatu (peristiwa) yang baru, segala sesuatu berulang
menurut hukum siklus. Hukum siklus di Indonesia disebut
Cakra Manggilingan, yaitu cakram berputar dan jika
digambarkan sebagai berikut:
       Cakra Manggilingan
       Arti Cakra manggilingan ialah bahwa manusia tidak
dapat melepaskan diri dari cakram itu, bahwa segala
kejadian/peristiwa berlangsung dengan pasti (Sutrasno,60-61).
Cakram adalah lambang nasib (qadar) yang berputarterus
serba abadintanpa henti putusnya. Manusia terikat dengan
cakram itu, hidup bergerak naik turun seirama dengan gerak
irama cakram di jagat raya, sesuai dengan gerak cakram jagat
kecil. Nasib (qadar) adalah kekuatan tunggal yang menentukan
gerak sejarah, manusia hanya menjalani dan menjalankan
qadarnya. Zaman lampau telah terjadi menurut kodrat alam,
terlaksana menurut qadar. Zaman yang akan datang akan
terjadi seperti telah dikodratkan manusia tidak akan dapat
mengubah qadar itu. Qadar, nasib atau fatum bagi alam fikiran
Yunani merupakan kekuatan tunggal. Oleh karena itu
kejadian/peristiwa sejarah dari masa itu melukiskan
kejadian/peristiwa yang tergantung pada qadar. Sifat cerita
sejarah ialah realistis, menurut kenyataan.
B. Faham Santo Agustinus


                                                           35
Faham fatum Yunani kemudian menjelma dalam agama
Nasrani sebagai faham ketuhanan dengan sifat-sifat yang
sama:
a. Kekuatan tunggal fatum menjadi Tuhan
b. serba keharusan, menurut rencana alam, menurut
     ketentuan faham menjadi kehendak Tuhan
c. Sejarah sebagai wujud qadar menjadi sejarah sebagai
     wujud kehendak Tuhan.
       Kesimpulan     dari    penjelmaan     hukum     cakra
manggilingan, ialah bahwa manusia tidak bebas menentukan
nasibnya sendiri. Ia menerima nasib dari Tuhan, apa yang
diterima sebagai kehendak Tuhan. Tuhan sudah menentukan
perjalanan hidup yang sudah ditentukan Tuhan dan tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Tuhan sudah menentukan perjalanan hidup
manusia dan alam, manusia tidak dapat mengubah garis hidup
yang sudah ditentukan. Bagi alam fikiran Yunani manusia
menerima segala sesuatu dengan amor fati (gembira), bagi
alam kodrat ilahi pemberian Tuhan diterima dengan fiat
voluntas tua (kehendak Tuhan terlaksanalah). Santo Agustinus
menghimpun suatu teori sejarah berdasarkan fiat voluntas tua
itu. Gerak sejarah dunia diibaratkan riwayat hidup manusia,
babakan waktu disusun menurut tingkatan-tingkatan hidup
manusia:
       No Santo Agustinus Artinya Zaman
1) intifia Bayi Adam sampai Nuh
2) pueritia Kanak-kanak Sem, Jafet
3) adulescentia Pemuda Ibrahim sampai Daud
4) inventus Kejantanan Daud
5) gravitas Dewasa, dewasa bijaksana Babilonia
6) kiamat Tua Pemilihan antara baik-jahat


36
Tujuan gerak sejarah ialah terwujudnya Kehendak
Tuhan, yaitu Civitas Dei atau Kerajaan Tuhan. Bila Civitas
Dei itu akan menjadi wujud belum diketahui, yaitu sebelum
dan sesudah kiamat, tetapi nyatalah bahwa Tuhan akan
mengadakan pemilihan, barang siapa taat dan menerima
kehendak Tuhan di terima di sorga, barang siapa menentang
kehendak Tuhan akan menjadi penduduk neraka atau jahanam.
Masa sejarah adalah masa percobaan, masa ujian bagi
manusia. Kehendak tuhan harus diterima dengan rela dan
ikhlas, manusia tidak dapat melepaskan diri dari dari kodrat
ilahi. Keharusan kodrat ilahi menurut faham ini ditambah
dengan ancaman di akhirat, masuk civitas diaboli (kerajaan
iblis) atau neraka. Zaman lampau sebagai perwujudan
kehendak Tuhan adalah cermin atau hikmah untuk mengetahui
kodrat ilahi. Zaman yang akan datang adalah masa medan
perjuangan untuk mendapat tempat di Civitas Dei. Maka peri
kehidupan manusia ditujukan kepada Civitas Dei, kepada
akhirat, kecemasan dan ketakutan meliputi seluruh alam
fikiran itu. Apakah nasib yang akan diterima kelak? Fiat
Voluntas tua, kehendak Tuhan terlaksanalah! Manusia
menyerah kepada kehendak Tuhan, ia menerima segala
sesuatu, menyerahkan nasib kepada gereja. Demikianlah
pandangan sejarah Eropa di masa abad pertengahan (midlle
ages), manusia hanya menanti-nantikan kedatangan Civitas
Dei. Gerak sejarah bermata air kodrat ilahi dan bermuara pada
Civitas Dei.

C. Pendapat Ibnu Kholdum Tentang Sejarah
      Ibnu Kholdun (1332-1406) adalah seorang sarjana Arab
yang ternama, ialah yang dapat dipandang sebagai ahli sejarah
yang paling pertama. Teorinya didasarkan pada kehendak

                                                          37
Tuhan sebagai pangkal gerak sejarah seperti Santo Agustinus,
akan tetapi Ibnu Kholdun tidak memusatkan perhatiannya
kepada akhirat. Baginya sejarah adalah ilmu berdasarkan
kenyataan, tujuan sejarah ialah agar manusia sadar akan
perubahan-perubahan        masyarakat       sebagai     usaha
penyempurnaan peri kehidupannya. Pendapat Ibnu Kholdun
tertuang dalam bukunga An Arab Philosophy of history
translated and arranged by Charles Issawi MA, halaman 26-
30: Sejarah ialah kisah masyarakat manusia atau kisah
kebudayaan dunia, yaitu kisah perubahan-perubahan yang
terjadi karena kodrat masyarakat itu seperti masa kebiadaban,
masa saling membantu terus ke masa persatuan golongan,
kisah revolusi, pemberontakan yang timbul antara bangsa
dengan bangsa dan kisah kerajaan-kerajaan dan negara-negara
yang timbul karena revolusi dan pemberontakan itu, kisah
kegiatan dan pekerjaan manusia, yaitu pekerjaan untuk
mendapatkan nafkah, atau kegiatan dalam macam-macam
ilmu dan usaha, dan umumnya kisah dari perubahan yang
terjadi karena kodrat manusia. Keadaan dunia dan keadaan
negara-negara dan adat lembaganya serta cara-cara
penghidupannya (produksi) tidak tinggal tetap dan bersifat
kekal (tak berubah) akan tetapi terus berubah sepanjang masa
dan berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.
Demikian halnya manusia, waktu, kota-kota mengalami
perubahan, maka iklim, masa, daerah dan negara juga akan
mengalami perubahan itulah hukum yang telah ditentukan
oleh Allah untuk para mukmin (R. Moh. Ali, 1963: 72).
Dengan tegas Ibnu Kholdun menunjukkan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena qadar Tuhan,
yang terdapat dalam masyarakat adalah “naluri” untuk
berubah. Justru perubahan-perubahan itu berupa revolusi,

38
pemberontakan, pergantian lembaga, dsb, maka masyarakat
dan negara akan mengalami kemajuan. Manusia dan semua
lembaga-lembaga yang diciptakannya dapat maju karena
perubahan. Ibnu Kholdun dengan tegas menyatakan perubahan
sebagai dasar kemajuan dan itulah yang kemudian disebut
teori evolusi (teori kemajuan) yang dicetuskan oleh Charles
Darwin.Perbedaan antara teori Santo Agustinus dan Ibnu
Kholdun tampak dari akhir tujuan terakhir. Agustinus
mengakhiri sejarah dengan dwitunggal sorga-neraka, bagi
Ibnu Kholdun sejarah menuju ke arah timbulnya beraneka
warna masyarakat, negara dengan manusianya menuju ke arah
kesempurnaan hidup. Teori Agustinus menciptakan manusia
menyerah, teori Ibnu Kholdun mendidik manusia menjadi
pejuang yang tak kenal mundur. Puncak gerak sejarah ialah
umat manusia bahagia dengan beraneka ragam masyarakat,
negara, kesatuan hidup lainnya yang sempurna.

D. Renaissance dan Akibatnya
        Pada masa renaissance pengaruh gereja mulai
berkurang. Perhatian manusia berubah dari dunia-akhirat ke
dunia-fana, kepercayaan pada diri pribadi sendiri bertambah
dalam diri manusia. Sifat menyerah pada nasib berkurang dan
harga diri memperkuat semangat otonom manusia. Semangat
otonom itulah yang mendorong manusia ke arah pengertian
tentang kehendak Tuhan. Kemajuan ilmu pengetahuan seirama
dengan kemajuan filsafat dan teknik mengakibatkan timbulnya
alam fikiran baru di Eropa. Manusia lambat laun melepaskan
diri ari agama serta berani mengembangkan semangat otonom.
Sumber gerak sejarah tidak di cari di luar pribadinya, tetapi
dicari dari dalam diri sendiri. Hubungan dengan cosmos
diputus, ikatan dengan Tuhan ditiadakan, manusia berdiri

                                                          39
sendiri (otonom. Gerak sejarah berpangkal pada kemajuan
(evolusi), yaitu keharusan yang memaksa segala sesuatu untuk
maju. Manusia melenyapkan sorga-neraka sebagai tujuan,
tujuan fatum yang serba tidak tentu diberi batasan yang jelas.
Gerak sejarah menuju ke arah kemajuan yang tidak ada
batasnya. Evolusi tak terbatas adalah tujuan manusia. Abad
ke-18 dan 19 merupakan masa revolusi jiwa yang luar biasa,
yaitu suatu revolusi yang mematahkan kekuatan heteronomi.
Hukum siklus yang mengekang daya pencipta lenyap
kekuatannya. Lingkaran cakra manggilingan diterobos dan
gerak sejarah tidak berputar-putar lagi, tetapi maju menurut
garis lurus yang tidak ada akhirnya. Jika digambarkan sebagai
berikut:
       Gerak evolusi
       Sejarah adalah medan perjuangan manusia dan cerita
sejarah adalah epos perjuangan ke arah kemajuan. Dengan
ilmu pengetahuan, taknik, filsafat alam sekitarnya diselidiki
dengan semangat evolusi. Mitos evolusi menjadi sumber
dinamika yang dahsyat dan mengeluarkan manusia dari alam
rohaniah. Evolusi berarti evolusi jasmaniah, evolusi
kebendaan, evolusi duniawi, kefanaan, misalnya kemajuan
teknik: kapal api, kereta api, pabirk, dsb. Gerak sejarah tidak
menuju ke akhirat, tetapi ke arah kemajuan duniawi, maka
dalam dunia yang seolah-olah tidak memerlukan Tuhan lagi
itu, timbullah faham-faham baru yang berpedoman pada
evolusi tak terbatas, diantaranya faham historical materialism
atau economic determinism. Faham historical materialism
menerangkan bahwa pangkal gerak sejarah ialah ekonomi,
gerak sejarah ditentukan oleh cara-cara menghasilkan barang
kebutuhan masyarakat (produksi). Cara produksi menentukan
perubahan dalam masyarakat, perubahan itu ditimbulkan oleh

40
pertentangan kelas. Gerak sejarah terlaksana dengan pasti
menuju ke arah masyarakat yang tidak mengenal pertetangan
kelas. Tujuan sejarah ialah menciptakan kebahagiaan untuk
setiap manusia, kelas manusia istimewa akan lenyap pada saat
amsayarat tanpa kelas dapat diwujudkan.
       Manusia pada dasarnya tidak bebas, tidak otonom
dalam arti luas. Semua perubahan terjadi tanpa persetujuan
manusia, manusia hanya dapat mempercepat jalan gerak
sejarah dan tidak dapat mengubah atau menahan gerak sejarah.
Kebebasan manusia sangat terbatas oleh keharusan ekonomi.
Gerak sejarah tidak memerlukan Tuhan, tidak memerlukan
fatum, tidak memerlukan manusia agar dapat terlaksana.
Sejarah berlangsung dengan sendirinya, yaitu karena
pertentangan kelas. Gerak sejarah bersifat mekanis, seperti
jam tangan yang setelah diputar berjalan dengan sendirinya,
manusia menjadi alat dari dinamika ekonomi. Demikianlah
secara singkat faham historical materialism (Croce, 2008: 6-
13) yang dicetuskan oleh Karl Marx (1818-1883) dan
Frederick Engels (1820-1895). Jelaslah bahwa otonomi yang
dibanggakan manusia abad 19 sebetulnya hanya pembebasan
dari Tuhan dan penambatan dari hukum ekonomi. Dunia yang
tersedia ini tidak untuk difikirkan, tetapi harus diubah menurut
kehendak manusia menurut hukum alam. Sejarah menjadi
perjuangan manusia untuk menciptakan dunia baru guna
kebahagian manusia. Pada abad ke-20 historical materialism
diperjuangkan oleh Partai Komunis.

E. Tafsiran Sejarah Menurut Oswald Spengler (1880-1936)
      Karya Oswald Spengler yang berpengaruh adalah Der
Untergang des Abendlandes (Decline of the West) atau
Keruntuhan Dunia Barat/Eropa. Spengler meramalkan

                                                            41
keruntuhan Eropa. Ramalan itu didasarkan atas keyakinan
bahwa gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam. Dalil
Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam
segalanya sama dengan kehidupan tumbuhan, hewan, manusia
dan alam semesta. Persamaan itu berdasarkan kehidupan yang
dikuasai oleh hukum siklus sebagai wujud dari fatum. Hukum
itu tampak pada siklus: No Alam Manusia Tumbuhan Hari
Kebudayaan
1.    Musim semi Masa pemuda Masa pertumbuhan Pagi
     Pertumbuhan
2. Musim panas Masa dewasa Masa berkembang Siang
     Perkambangam
3. Musim rontok Masa puncak Masa berbuah Sore Kejayaan
4. Musim dingin Masa tua Masa rontok Malam Keruntuhan
       Tiap-tiap masa pasti datang menurut waktunya, itulah
keharusn alam yang mesti terjadi. Seperti halnya historical
materialism, paham Spengler tentang kebudayaan pasti runtuh
apabila sudah melewati puncak kebesarannya. Oleh sebab itu
keruntuhan suatu kebudayaan dapat diramalkan terlebih
dahulu menurut perhitungan. Suatu kebudayaan mendekati
keruntuhan apabila kultur sudah menjadi Civilization
(kebudayaan yang sudah tidak dapat tumbuh lagi). Apabila
kultur sudah kehilangan jiwanya, maka daya cipta dan gerak
sejarah akan membeku. Gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu
kecuali     melahirkan,   membesarkan,    mengembangkan,
meruntuhkan kebudayaan. Spengler menyelidikinkebudayaan
Barat dan setelah membandingkan kebudayaan Barat dengan
sejarah kebudayaan-kebudayaan yang sudah tenggelam, ia
berkesimpilan:
a. kebudayaan Barat sampai pada masa tua (musim dingin),
     yaitu civilization

42
b.  sesudah civilization itu kebudayaan Barat pasti akan
    runtuh
c. manusia Barat harus dengan bersikap berani menghadapi
    keruntuhan itu
      Mempelajari sejarah tujuannya ialah untuk mengetahui
suatu kebudayaan didiagnose seperti seorang dokter
menentukan penyakit si penderita. Nasib kebudayaan dapat
diramalkan, sehingga untuk seterusnya kebudayaan itu dapat
menentukan sikap hidupnya.

F. Tafsiran Arnold J. Toynbee
       Arnold J. Toynbee mengarang buku A Study of History
tahun 1933. Teori Toynbee didasarkan atas penelitian terhadap
21 kebudayaan yang sempurna dan 9 kebudayaan yang kurang
sempurna. 21 kebudayaan yang sempurna, antara lain: Yunani,
Romawi, Maya, Hindu, Barat/Eropa, dsb, yang kurang
sempurna, antara lain: Eskimo, Sparta, Polinesia, Turki.
Kesimpulan Toynbee ialah bahwa gerak sejarah tidak terdapat
hokum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul
tenggelamnya kebudayaan-keudayaan dengan pasti. Yang
disebut kebudayaan (civilization) oleh Toynbee ialah wujud
kehidupan suatu golongan seluruhnya. Menurut Toynbee
gerak sejarah berjalan menurut tingkatan-tingkatan seperti
berikut         (http://nobsnews.blogspot.com/1993          /
10/introduction.htm):
a. genesis of civilizations, yaitu lahirnya kebudayaan
b. growth of civilizations, yaitu perkembangan kebudayaan
c. decline of civilizations, yaitu keruntuhan kebudayaan:
  1. breakdown of civilizations, yaitu kemerosotan
       kebudayaan


                                                          43
2.   disintegration     civilization,   yaitu    kehancuran
       kebudayaan
   3. dissolution of civilization, yaitu hilang dan lenyapnya
       kebudayaan
       Suatu kebudayaan terjadi, karena challenge and
response atau tantangan dan jawaban antara manusia dengan
alam sekitarnya). Dalam alam yang baik manusia berusaha
untuk mendirikan suatu kebudayaan seperti di Eropa, India,
Tiongkok. Di daerah yang terlalu dingin seolah-olah manusia
membeku (Eskimo), di daerah yang terlalu panas tidak dapat
timbul juga suatu kebudayaan (Sahara, Kalahari, Gobi), maka
apabila tantangan alam itu baik timbullah suatu kebudayaan.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kebudayaan
digerakkan oleh sebagian kecil dari pemilik kebudayaan.
Jumlah kecil itu menciptakan kebudayaan dan jumlah yang
banyak (mayoritas) meniru keudayaan tersebut. Tanpa
minoritas yang kuat dan dapat mencipta, suatu kebudayaan
tidak dapat berkembang. Apabila minoritas lemah dan
kehilangan daya mencipta, maka tantangan dari alam tidak
dapat dijawab lagi. Minoritas menyerah, mundur, maka
pertumbuhan kebudayaan tidak ada lagi. Apabila kebudayaan
sudah memuncak, maka keruntuhan (decline) mulai tampak.
Keruntuhan itu terjadi dalam 3 masa, yaitu:
a. kemerosotan kebudayaan, terjadi karena minoritas
     kehilangan      daya     mencipta     serta   kehilangan
     kewibawaannya, maka mayoritas tidak lagi bersedia
     mengikuti minoritas. Peraturan dalam kebudayaan (antara
     minoritas dan mayoritas pecah dan tentu tunas-tunas
     hidupnya suatu kebudayaan akan lenyap.
b. kehancuran kebudayaan mulai tampak setelah tunas-tunas
     kehidupan itu mati dan pertumbuhan terhenti. Setelah

44
pertumbuhan terhenti, maka seolah-olah daya hidup itu
     membeku dan terdapatlah suatu kebudayaan itu tanpa jiwa
     lagi. Toynbee menyebut masa ini sebagai petrification,
     pembatuan atau kebudayaan itu sudah menjadi batu, mati
     dan mejadi fosil.
c. lenyapnya kebudayaan, yaitu apabila tubuh kebudayaan
     yang sudah membatu itu hancur lebur dan lenyap.
       Untuk mwnhindarkan keruntuhan suatu kebudayaan
yang mungkina dilakukan adalah mengganti norma-norma
kebudayaan dengan norma-norma ketuhanan. Dengan
pergantian itu, maka tujuan gerak sejarah ialah kehidupan
ketuhanan atau kerajaan Allah menurut paham Protestan.
Dengan demikian garis besar teori Toynbee mirip dengan
Santo Agustinus, yaitu akhir gerak sejarah adalah Civitas Dei
atau Kerajaan Tuhan.

G. Teori Pitirim Sorokin
       Pitirim Sorokin adalah ilmuwan Rusia yang mengungsi
ke Amerika Serikat sejak Revolusi Komunis 1917. Ia adalah
seorang Sosiolog, karangannya yang terkenal adalah: Social
Cultural and Dynamics (1941), The Crisis of Our Age (1941),
dan Society, Culture and Personality (1947). Sorokin
mengemukakan teori yang berlainan, ia menerima teori siklus
seperti hukum fatum ala Spengler, dan menolak teori Karl
Marx. Sorokin juga menolak teori Agustinus dan Toynbee
yang menuju ke arah Kerajaan Tuhan. Ia menilai gerak sejarah
dengan gaya, irama dan corak ragam yang kaya raya
dipermudah, dipersingkat dan disederhanakan sehingga
menjadi teori siklus. Sorokin menyatakan bahwa gerak sejarah
menunjukkan fluctuation of age to age, yaitu naik turun,
pasang surut, timbul tenggelam. Ia menyatakan adanya

                                                          45
cultural universal dan di dalam alam kebudayaan itu terdapat
masyarakat dan aliran kebudayaan. Di alam yang luas ini
terdapat 3 tipe yang tertentu, yaitu:
a. ideational, yaitu kerohanian, ketuhanan, keagamaan,
     kepercayaan
b. sensate, yaitu serba jasmaniah, mengenai keduniawian,
     berpusat pada panca indera
c. perpaduan antara ideational-sensate, yaitu idealistic, yaitu
     suatu kompromis.
        Tiga jenis kebudayaan adalah suatu cara untuk
menghargai atau menentukan nilai suatu kebudayaan. Menurut
Sorokin tidak terdapat hari akhir seperti pendapat Agustinus,
tidak ada pula kehancuran seperti pendapat Spengler. Ia hanya
melukiskan perubahan-perubahan dalam tubuh kebudayaan
yang menentukan sifatnya untuk sementara waktu. Apabila
sifat ideational dipandang lebih tinggi dari sensate dan sifat
idealistic ditempatkan diantaranya, maka terdapat gambaran
naik-turun, timbul-tenggelam dan pasang-suruta dalam gerak
sejarah tidak menunjukkan irama dan gaya yang tetap dan
tertentu. Sorokin dalam menafsirkan gerak sejarah tidak
mencari pangkal gerak sejarah atau muara gerak sejarah, ia
hanya melukiskan prosesnya atau jalannya gerak sejarah.

iv. Sifat Gerak Sejarah
       Dari teori-teori yang memberikan arah dan tujuan gerak
sejarah dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Tanpa arah tujuan, seperti terdapat dalam alam fikiran
     Yunani berdasarkan hukum fatum, teori ini kemudian
     diperluas dan diperdalam oleh Oswald Spengler. Gerak
     sejarah berputar-putar, berputar-putar dan tidak terdapat


46
sesuatu yang baru. Setiap kejadian, peristiwa, fakta pasti
     akan terjadi lagi seperti yang sudah-sudah.
b.   Pelaksanaan kehendak Tuhan, gerak sejarah ditentukan
     oleh kehendak Tuhan dan menuju ke arah kesempurnaan
     manusia menuju kehendak Tuhan. Manusia hanya
     menerima ketentuan itu dan tidak dapat mengubah
     nasibnya. Akhir gerak sejarah adalah Kerajaan Tuhan
     (Civitas Dei) bagi yang dapat diterima Tuhan dan
     kerajaan setan (Civitas Diaboli) bagi yang ditolak oleh
     Tuhan.
c.   Ada juga yang berpendapat bahwa ikhtiar, usaha dan
     perjuangan manusia dapat menghasilkan perubahan nasib
     yang sudah ditentukan Tuhan, maka gerak sejarah
     merupakan perimbangan antara kehendak Tuhan dengan
     usaha manusia. Aliran ini merupakan perpaduan otonomi
     dan heteronomi.
d.   Evolusi dengan kemajuan yang tidak terbatas, gerak
     sejarah membawa manusia setingkat demi setingkat terus
     ke arah kemajuan. Dengan senang hati manusia
     melaksanakan gerak sejarah dengan penuh harapan akan
     mengalami kemajuan yang tidak terhingga. Alam semesta
     harus dan dapat dikuasai oleh manusia. Semakin
     meningkat, semakin luas dan dalam pengetahuan manusia
     dan makin berkuasalah ia.Aliran inilah yang sangat
     berpengaruh terhadap gerak sejarah di dunia Barat,
     sehingga bangsa-bangsa di Eropa dan Amerika menglami
     kemajuan yang pesat.
e.   Disamping faham evolusi terdapat pula faham historical
     materialism yang menentukan masyarakat tanpa kelas
     adalah tujuan sejarah. Masyarakat tak berkelas itu adalah
     tujuan gerak sejarah setelah melalui masa kapitalis.

                                                            47
f. Reaksi terhadap faham evolusi menghasilkan beberapa
   aliran baru, yaitu:
   1. aliran menuju ketuhanan seperti faham Toynbee,
        bahwa gerak sejarah itu akan sampai pada masa
        bahagia apabila manusia menerima Tuhan serta
        kehendak Tuhan sebagai dasar perjuangannya.
   2. aliran irama gerak sejarah menurut Sorokin yang
        menyatakan bahwa gerak sejarah tidak bertujuan apa-
        apa dan bahwa gerak itu hanya menunjukkan datang-
        lenyapnya atau berganti-gantinya corak; ideational,
        sensate dan idealistic
   3. aliran kemanusiaan, yaitu suatu aliran yang sangat
        luas dan berpusatkan pendapat mutlak bahwa
        manusialah yang terpenting di dunia ini. Gerak
        sejarah adalah perjuangan manusia untuk mencapai
        kemajuan yang setinggi mungkin.
      Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara ringkas
bahwa:
      a. dasar mutlak gerak sejarah adalah manusia
      b. isi gerak sejarah adalah pengalaman kehidupan
          manusia
      c. tujuannya ialah manusia sempurna dalam arti yang
          luas, yaitu sempurna sebagai manusia fatum,
          sebagai manusia bertuhan, manusia hitorical
          materialism dan manusia amr.
      d. pokok dasar gerak sejarah adalah masalah
          kemanusiaan, apakah manusia itu, apakah
          tujuannya,      dimanakah      letak    batas-batas
          kemungkinannya?
      Demikianlah sifat gerak sejarah sebagai daya penggerak
manusianuntuk menciptakan dunia baru yang bersifat positif

48
dan optimistis. Manusia mampu dan dapat mengubah dunia
serta menentukan nasibnya sendiri.

 v. Tugas Manusia Dalam Sejarah atau Manusia dan Sejarah
       Manusia tidak dapat dilepaskan dari sejarah. Manusia
tanpa sejarah adalah khayal. Manusia dan sejarah adalah
dwitunggal, manusia adalah subyek dan obyek sejarah.
Sejarah adalah pengalaman manusia dan ingatan tentang
pengalaman-pengalaman yang diceritakan. Peran manusia
dalam sejarah ialah menciptakan sejarah, karena ia yang
membuat pengalaman menjadi sejarah. Ia adalah penutur
sejarah, yang membuat cerita sejarah. Sejarah memang luas
artinya, yaitu pengalaman manusia yang dihimpun sejak
zaman purbakala. Manusia tidak dapat dilepaskan dari sejarah
dan melepaskan diri dari sejarah. Manusia dibentuk oleh
sejarah dan manusia membentuk sejarah. Manusia adalah
ciptaan sejarah dan ia mempunyai batas kemungkinan untuk
menciptakan sejarah baru.

vi. Penutup
       Uraian tentang cerita sejarah pada umumnya hanya
memberikan sekedar penjelasan. Penjelasan itu hanya sekadar
memberikan pengertian tentang sejarah agar dapat dimengerti
bahwa sejarah itu suatu ilmu yang mulia. Masalah manusia
adalah masalah sejarah. Setelah memiliki sekadar pengetahuan
tentang ilmu sejarah, maka kesadaran manusia tentang sejarah
dapat diperjuangkan untuk membangkitkan semangat juang
bagi kepentingan bangs dan negara.




                                                         49
BAB IV

             PENGANTAR ILMU SEJARAH

"Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya."
"Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, di semua
peradaban dan di sepanjang waktu, sebenarnya cukup
menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu."
       Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat
kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat
asal usul keturunan.
       Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai
kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu
pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan
menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat
oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan
akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian
yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir
secara historis. Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh
atau Ilmu Babad.
       Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan
sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di
saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai
Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah
secara kronologis.
       Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang
berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi
ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti
kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut
sejarawan.

50
Pertanyaannya adalah: mengapa manusia mempelajari
sejarah? Untuk menjawab pertanyaan itu ada baiknya bila kita
lihat buku-buku yang mengajarkan sejarah di SD, SMP dan
SMU. Lihat sejarah DI-NII di sana! Di buku-buku itu ada
kepentingan Republik Indonesia Serikat!
       Sejarah sangat identik dengan identitas. Sepanjang
sejarahnya manusia selalu mencari tahu tentang siapa dirinya?
Karena sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mempunyai
identitas tentang siapa dirinya. Identitas itu penting karena
berkaitan dengan alasan seorang manusia hidup di dunia ini.
Secara umum manusia mencari identitas tentang dirinya pada
sejarah.
       Perhatikan peristiwa di sekitar seorang anak kecil.
Seorang anak kecil ketika ditanya identitasnya, setelah
diketahui namanya, si penanya biasanya kemudian
menanyakan nama orang tuanya. Semakin dewasa seorang
anak kecil, maka dia akan semakin berpikir tentang dirinya,
dimulai dengan mengetahui asal-usul dia. Keturunan siapakah
dia? Dari keluarga macam apakah dia berasal? Dan
seterusnya. Ketika seorang manusia mengumpulkan data
tentang dirinya, maka sebenarnya dia sedang mempelajari apa
yang terjadi di masa lampau.
       Percaya atau tidak, manusia sesungguhnya bergerak
atau bertindak karena identitasnya. Seorang polisi tidak akan
bertindak sebagai polisi bila ia tidak tahu dirinya adalah
seorang polisi. Seorang polisi yang sedang mabuk berat, pasti
tidak akan sempat mengingat kalau dirinya adalah penegak
hukum, maka wajar kalau ia bisa bertindak seperti penjahat
pada saat seperti itu.
Inilah yang kemudian disebut sebagai “kesadaran.”
Pentingnya kesadaran dan kesadaran sejarah

                                                          51
Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia
dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain. Kesadaran yang
dimiliki oleh manusia merupakan suatu hal yang unik dimana
ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang
diyakininya.

Kesadaran profetik merupakan suatu kesadaran yang dimiliki
oleh agama dalam rangka melakukan transformasi sosial pada
satu tujuan tertentu berdasarkan etika tertentu pula.
Sebagaimana kesadaran dalam Islam merupakan suatu bentuk
kesadaran yang dimiliki manusia dari Tuhan untuk
menentukan dan merubah sejarah, bukan manusia yang
ditentukan oleh sejarah. Islam memandang kesadaran manusia
merupakan kesadaran immaterial menentukan material,
dengan maksud bahwa iman sebagai basis kesadaran
menentukan lingkungan sekitar manusia. Kesadaran dalam
Islam merupakan bersifat independen tidak dipengaruhi oleh
struktur, basis sosial dan kondisi material. Yang menentukan
kesadaran bukanlah individu, seperti dalam teori kesadaran
kritis. Teori kesadaran Islam menjadikan individu bersikap
aktif dalam menentukan jalannya sejarah. Kesadaran kritis
yang ditentukan oleh individu dapat terjatuh dalam pahan
eksistensialisme dan iondividualism. Sedangkan kesadaran
profetis, bahwa yang menentukan bentuk kesadaran adalah
Tuhan, dan ketentuan kesadaran ini untuk menebarkan asma
atau nama Tuhan didunia sehingga rahmat diperoleh manusia,
dan bentuk kesadaran ini merupakan kesadaran Ilahiah untuk
merubah sejarah. Kesadaran yang dimiliki oleh Islam
merupakan kesadaran Ilahiah dan menjadi ruh untuk
melakukan transformasi.


52
Kesadaran merupakan konsep yang dimiliki oleh
manusia dalam menghadapi realitas sosial yang terjadi di
sekitarya. Kesadaran yang dilakukan oleh manusia merupakan
gerak yang berkelanjutan dan kontinyu dalam rangka
merespon realitas sosial. Kesadaran merupakan sesuatu yang
membedakan manusia dengan mahluk yang lain, dikarenakan
dengan kesadaran yang dimiliki gerak yang dilakukan tanpa
paksaan, tetapi berdasarkan kemaunan dan keinginannya.
Menurut Marxisme kesadaran ditentukan oleh lingkungan
sekitar manusia. Jadi dalam pandangan ini lingkungan lama
menentukan lingkungan yang akan diwujudkan. Manusia
bergerak dan melakukan apa saja dikarenakan struktur yang
berada di luar diri manusia, dan berdasarkan tekanan dari luar,
bukan dari dasar pikiran manusia. Bentuk kesadaran yang
dimiliki oleh Marxisme ini menjadikan jalannya sejarah yang
terjadi merupakan proses materialism. Marx juga mengakui
dalam tesisnya bahwa sejarah bergerak dikarenakan kebutuhan
materi yang ada dalam diri manusia, sehingga lebih dikenal
dengan materialisme dialektik atau materialisme historis.
       Hal ini sangat lain halnya bila dibandingkan dengan
konsep kesadaran yang dimiliki oleh Islam. Kesadaran dalam
Islam merupkan ketentuan dari Tuhan. Dari sini, bahwa
kesadaran menentukan lingkungan, maka ia bersifat
independen bukan didasarkan pada individu mapun
lingkungan yang mengitarinya. Jika kesadaran ditentukan oleh
individu maka yang terjadi proses individualism,
eksistensialism, liberalism, dan capitalism. Kesadaran yang
diinginkan oleh Islam merupakan pemberian dari Tuhan yakni
iman yang dapat membuat atau menentukan struktur sosial,
budaya dan kondisi material yang terjadi dalam masyarakat.
Kesadaran yang ditentukan Tuhan ini menjadikan bentuk

                                                            53
kesadaran yang timbul merupakan kesadaran Ilahiah dan
bagaimana nilai-nilai Ilahiah ini agar tertanam dalam bumi
agar tercipta khoirul ummah. Kesadaran Ilahiah ini yang
membuat konsep kesadaran bagai ikatan, baik secara individu
atapun kolektif. Secara otomatis konsep ini menghilangkan
konsep kesadaran yang didasarkan pada individu dan juga
bentuk kesadaran yang bercorak sekulerisme. Kesadaran ini
bercorak intergralistik, dikarenakan manusia sebagai penerima
bentuk kesadaran dari Tuhan dan dalam segala aktivitasnya
akan diserahkan kembali kepada Tuhan.
       Kesadaran Ilahiah merupakan konsep ikatan
menghadapi realitas sosial yang terjadi, dengan kesadaran ini,
maka cara pandang ikatan berangkat dari teks ke konteks,
bukannya dari konteks ke teks.
       Kesadaran sejarah merupakan tindak lanjut dari konsep
kesadaran Ilahiah, yang dalam praksisnya melakukan
aktivisme sejarah. Kesadaran sejarah ini, dapat juga dilihat
dari ajaran agama Islam bahwa Islam merupakan agama amal.
Oleh karena itu, dalam ajarannya Islam melarang konsep
tentang selibat (tidak kawin), uzlah (mengasingkan diri) dan
kerahiban.
       Bentuk-bentuk ajaran tersebut tidak diperkenankan
dalam Islam dikarenakan tidak sesuai dengan fitrah yang telah
dimiliki oleh manusia, untuk menentukan jalannya sejarah dan
membuat sejarah yang lebih humanis. Kesadaran profetis dan
diaktualisasikan dalam bentuk kesadaran sejarah ini
merupakan upaya dalam mewujudkan khoirul ummah. Upaya
perwujudan khoirul ummah yang telah diidealkan oleh ikatan
dengan melakukan aktivisme sejarah dan kerja keras ikatan
baik secara kolektif ataupun secara individual. Bentuk
kesadaran sejarahpun dalam Islam dapat dilihat misalkan

54
dalam doanya yang menginginkan kebahagian dalam dunia
dan juga akherat. Kebahagian dalam Islam ini dalam dua
dimensi dalam dunia dan dalam ukhrawi.
       Kebahagiaan dalam dunia diwujudkan dengan
kesadaran sejarah upaya mewujudkan khoirul ummah sebagai
jalan mendekarkan manusia dengan Pencipta. Kesadaran
sejarah yang dimiliki oleh ikatan menjadikan suatu bentuk
yang aktif ikatan, dan segala yang dilakukan oleh ikatan
merupakan sarana ibadah kepada Tuhan dengan mewujudkan
impian yang telah dimiliki oleh ikatan. Kesadaran ini
menjadikan ikatan dan individu melakukan transformasi dan
perubahan agar realitas menuju atau mengarah kepada yang
diimpikan dalam rangka ibadah kepada Tuhan.




                                                      55
BAB V

            MANFAAT BELAJAR SEJARAH

MANFAAT BELAJAR SEJARAH
Pengajaran sejarah yang diberikan di sekolah bukan hanya
sekedar untuk mendapatkan nilai tetapi pengajaran sejarah
secara formal tersebut mempunyai arti yang luas dan
mendalam. Dalam kehidupan masyarkat sejarah mempunyai
arti dan peran penting sebab dengan belajar sejarah akan
menjadikan kita bijaksana, terhibur, berwawasan luas,
memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.
Sebagai sebuah cabang ilmu, sejarah hanya akan berguna jika
ada kaitannya dengan masyarakat secara timbal balik.
Sehingga, sejarah harus berguna bagi masyarakat dan ilmu
pengetahuan sejarah itu sendiri.
Menurut Robert Jones Shafer (1974) manfaat sejarah adalah
sebagai berikut:
1.Memperluas pengalaman-pengalaman manusiawi.
Belajar sejarah sama artinya berdialog dengan masyarakat dan
bangsa manapun dan di saat kapan pun. Dari pengalaman
sejarah itu orang dapat menimba pengalaman-pengalaman
dalam menghadapi dan memecahkan problem-problem
kehidupan dalam segala aspeknya seperti politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Pada dasarnya problem-problem kehidupan
manusia hampir sama, yang berbeda adalah detail dan
intensitasnya. Cara mengatasi dan memberikan tanggapan
terhadap masalah, baik secara intelektual maupun secara
emosional, juga tidak terlalu berbeda. Dengan belajar sejarah,
karenanya, sikap dan kepribadian seseorang akan menjadi
lebih matang.

56
2.Dengan belajar sejarah akan kemungkinkan seseorang untuk
   dapat memandang sesuatu secara keseluruhan (to see things
   whole).
Sejarah menawarkan begitu banyak dan bervariasi (the
multiplicity or variety) kondisi dan pengalaman manusia.
Tidak ada disiplin ilmu yang mampu menyajikan rekaman
pengalaman manusia yang begitu menyeluruh, selain sejarah.
Agama, filsafat, dan ilmu-ilmu sosial lainnya memberikan
sumbangan yang sama, namun hanya sebatas dan menurut
cara ilmu itu sendiri. Dimensi keseluruhan dalam sejarah
diharapkan akan mampu membangun keutuhan kepribadian
manusia.
3.Sejarah memiliki peranan penting dalam pembentukan
   identitas dan kepribadian bangsa.
Suatu masyarakat atau bangsa tak mungkin akan mengenal
siapa diri mereka dan bagaimana mereka menjadi seperti
sekarang ini tanpa mengenal sejarah. Sejarah dengan identitas
bangsa memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yang
dalam dan panjang akan memperkokoh eksistensi dan identitas
serta kepribadi suatu bangsa. Bangsa itu, karenanya, akan
bangga dan mencintai sejarah dan kebudayaannya.
Nugent dalam bukunya Creative Huistory (1967) menjawab
pertanyaan mengapa kita perlu mempelajari sejarah dari dua
segi,
1. How can history help us make a living ? (Bagaimana
     sejarah itu dapat menolong kita untuk hidup).
2. How can history help us become better person ?
     (Bagaimana sejarah itu dapat menolong kita menjadi
     pribadi yang lebih baik) Sejarah sebagai pengalaman
     manusia memberikan berbagai alternatif untuk memilih
     begitu banyak cara hidup (a multitude of ways).

                                                          57
Untuk menjawab pertanyaan tersebut Nugent (1967)
     mengatakan dengan tegas bahwa ’’Know other peoples,
     know yourself.’’ Setiap orang adalah produk masyarakat
     dan masyarakat adalah produk masa lampau, ialah produk
     sejarah. Dengan mempelajari sejarah kita akan mampu
     menghindari berbagai kesalahan dan kekurangan
     masyarakat masa lampau untuk kemudian memperbaiki
     masa depan.

Menurut Nugroho Notosusanto dan Louis Gotschalk guna
sejarah dibagi menjadi empat kelompok atau kategori, yaitu
guna edukatif, guna instruktif, guna inspiratif, dan guna
rekreatif.
1. Fungsi dan Guna Edukatif (sebagai pelajaran)
     · Dengan belajar sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam
     kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Kejadian yang
     telah terjadi dan pernah dilakukan di masa lampau akan
     dijadikan pengalaman bagi suatu bangsa untuk melangkah
     lebih lanjut. Pengalaman tersebut dapat yang dialami
     sendiri maupun pengalaman dari generasi sebelumnya.
     · Sejarah sebenarnya merupakan pelajaran dalam
     kehidupan sehari-hari manusia sehingga dengan belajar
     dari sejarah manusia dapat mengembangkan potensinya
     dan menjadi lebih bijaksana dan arif dari peristiwa yang
     dialami di masa lalu guna menghadapi masa depan dan
     menjadi petunjuk dalam berperilaku.
     Contoh :
     Membaca dan melihat kejadian tragedi Mei 1998
     membuat kita belajar dari peristiwa tersebut, misalnya
     dari peristiwa tersebut terdapat kebebasan setiap orang


58
untuk berpendapat tapi peristiwa tersebut banyak
   memberikan dampak negatif bagi bangsa Indonesia.
2. Fungsi dan Guna Inspiratif
   Sejarah dapat memberikan inspirasi melalui berbagai
   karya sejarah yang dibaca oleh pembacanya maupun
   berbagai peristiwa sejarah yang dipelajarinya serta
   didengarnya.
   Karya sejarah memberikan inspirasi kepada para
   pembacanya atau yang mempelajarinya biasanya berkisar
   tentang perjuangan para pahlawan menentang penjajahan.
   Ataupun tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa
   gemilang masa lampau yang dapat mengilhami
   perjuangan kita sekarang.
   Contoh :
   · Pendidikan untuk kaum wanita yang dilakukan oleh
   Kartini memberikan inspirasi kepada dewi Sartika untuk
   membangun sekolah-sekolah wanita demi kemajuan
   bangsa
   · Penyatuan Nusantara oleh Gajah Mada di bawah
   pemerintahan kerajaan Majapahit memberi inspirasi bagi
   bangsa Indonesia untuk senantiasa bersatu menjaga
   wilayahnya dari ancaman disintegrasi bangsa.
3. Fungsi dan Guna Instruktif
   Sejarah digunakan untuk membantu menyampaikan suatu
   ilmu pengetahuan atau keterampilan, dalam suatu proses
   pembelajaran kepada subjek belajar.
   Contoh :
   · Ketika berbicara mengenai pemerintahan di Indonesia
   kita pasti akan memasukkan unsur sejarah didalamnya
   sebagai upaya untuk dapat membantu menyampaikan
   dengan baik.
                                                      59
· Ketika pelajaran biologi berbicara mengenai proses
    evolusi pasti membutuhkan ilmu bantu sejarah untuk
    menyampikannya
4. Fungsi dan Guna Rekreatif
    - Dengan membaca seseorang mengetahui keadaan
         mengenai suatu peristiwa yang terjadi di suatu
         wilayah tanpa ia harus pergi dan melihat ke tempat
         terjadinya. Kita cukup membutuhkan imajinasi untuk
         membayangkan kejadiannya. Sehingga seolah-olah
         dia dapat berekreasi ke masa lalu dan berpetualang
         menembus dimensi ruang dan waktu.
    - Kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan
         peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita, yang
         mungkin saja kita tidak tahu tempatnya sehingga
         seolah-olah seseorang sedang berekreasi ke suasana
         yang lalu.
         Contoh :
         Ketika kita membaca mengenai kebudayaan Yunani-
         Romawi Kuno, kita bisa membayangkan bagaimana
         keadaan disana dengan berbagai peninggalan
         kebudayaan yang sangat megah. Kita dapat
         mengetahui tanpa harus menyaksikan sendiri daerah
         tersebut. Kita dapat mengetahui cara hidup,
         kebiasaan, tindakan, hasil karya, bentuk istana masa
         lampau. Selain keempat guna tersebut sejarah juga
         dapat sebagai Alat Politik Penguasa Yaitu bahwa
         Sejarah seringkali dijadikan sebagai alat politik rezim
         (sistem pemerintahan) yang sedang berkuasa
         terutama rezim totaliter.
REFLEKSI : Bagi masyarakat yang mempunyai pemikiran
maju, membaca merupakan kebutuhan psikis yang dapat

60
menjadi kesenangan. Sebab terkadang orang membaca sebagai
pengisi waktu luang dan tak jarang buku-buku tersebut dapat
memberikan inspirasi bagi mereka. Memberikan kesenangan
dan rasa estetis karena bentuk dan susunannya yang
harmonis/indah. Dari uraian diatas diharapkan dengan belajar
sejarah kita akan menjadi bijaksana, terhibur, berwawasan
luas, memiliki semangat patriotisme yang tinggi serta
memiliki rasa nasionalisme yang kuat.
             Manfaat Sejarah Dalam Kehidupan
Sebagai sebuah kisah, sejarah menyajikan sesuatu yang benar-
benar terjadi. Cerita sejarah disusun berdasarkan sumber-
sumber, fakta-fakta dan bukti-bukti berupa peninggalan-
peninggalan sejarah. Setiap individu, masyarakat maupun
setiap bangsa memiliki sejarah sendiri-sendiri. Proses sejarah
dapat memberikan pengalaman, pelajaran dan pemantapan
kepribadian bagi seorang individu, masyarakat dan bangsa.
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat diuraikan manfaat
mempelajari sejarah :
1. Memberikan kesadaran waktu
2. Memberikan pelajaran yang baik
3. Memperkokoh rasa kebangsaan (nasionalisme)
4. Memberikan ketegasan identitas dan kepribadian suatu
     bangsa
5. Sumber inspirasi
6. Sarana rekreaktif.




                                                           61
BAB VI

 HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH

PENGERTIAN SEJARAH
1. Arti kata sejarah
Dalam masyarakat awam sejarah sering di edintikan dengan
nama tokoh ,candi , tanggal , tahun dan tempat terjadinya
peristiwa . kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu
syajaratun , artinya pohon . sebuah pohon terdiri dari akar,
dahan, ranting dan daun sehingga sejarah diartikan sebagai
asal usul , riwayat dan silsilah yang menyerupei sebuah pohon
dalam bahasa arab ilmu yang mempelajari kisah masa lalu di
kenal dengan istilah Tarikh .
Di Eropa , sejarah dikenal dengan istilah history (inggris) ,
histoire (perancis ) , storia (Italia) , semuanyan berasal dari
bahasa yunani yaitu historia yang artinya orang pandai
sementara dalam bahasa belanda sejarah disebut dengan
geschiedenis (terjadi) , dalam bahasa jerman disebut
geschichate (sesuatu yang terjadi )
Dengan demikian sejarah dapat di artikan sebagai kejadian
masa lampau dari kehidupan manusia. Akan tetapi tidak
semua kejadian masa lampau dapat masuk kedalam ruang
lingkup sejarah . yang masuk kedalam sejarah adalah
kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh besar pada
masanya dan masa-masa berikutnya
2. sejarah sebagai peristiwa & sejarah sebagai kisah
sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa
lampau manusia yang benar-benar terjadi (histoire realita),
sehingga hanya terjadi satu kali saja , yaitu pada saat


62
kejadiannya sedang berlangsung , sehingga tidak mungkin
terjadi lagi pada masa-masa selanjutnya .
setiap peristiwa yang terjadi akan berbeda dengan peristiwa
sebelumnya, kalaupun peristiwa nya sejenis , tetapi waktu dan
tempat serta pelaku (actor) sejarahnya berbeda . sering juga
ada istilah sejarah berulang , sebetulnya yang berulang bukan
peristiwanya tetapi gejala dari peristiwa itu yang berulang .
sejarah sebagai kisah (histoire reite) , dapat diartikan sebagai
rekontruksi peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini
melalui berbagai fakta dan fenafsiran . sejarah sebagai kisah
dapat kit abaca dalam berbagai buku sejarah , majalah atau
Koran, atau pada saat guru menjelaskan materi sejarah.
3. sejarah sebagai ilmu & sejarah sebagai seni
sejarah adalah peristiwa masa lampau manusia , maka ilmu
sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau
manusia. Sejarah sebagai ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya
. sejarah sebagai ilmu mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1) empiris : diperoleh melalui penemuan dan pengamatan
      yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ada
2) mempunyai obyek : sama seperti disiplin ilmu lain ,
      sejarah mempunyai obyek ,
3) obyek material : manusia
4) obyek formal : aktivitas manusia yang pernah terjadi
      dalam suatu rentang waktu di masa lampau
5) teori : kaidah-kaidah pokok sebagai suatu ilmu , seperti
      teori challenge and respons, teori masuknya hindu .
6) metode : sejarah mempunyai cara tersendiri dalam
      penelitiannya maupun penulisanya .
sejarah sebagai seni , yang dimaksud diantaranya ketika
seorang sejarawan menuliskan kembali peristiwa masa lampau
itu . dalam penulisan sejarah (historiografi ) seorng sejarawan

                                                             63
memerlukan beberapa pemahaman seperti, layaknya seorang
seniman , sebagai seni adalah sejarah yang disajikan secara
naratif dan imajinatif dengan menonjolkan unsure-unsur cerita
, kisah atau peran tetapi tetap berpijak pada fakta –fakta yang
ada .

                          BAB VII

              KARAKTERISTIK SEJARAH

1. hubumgan ilmu sejarah dan ilmu-ilmu social
sejarah sebagai ilmu, tentunyamempunyai keunikan tersendiri
sehingga berbeda dengan ilmu-ilmu social lainnya. Konsep
dalam ilmu sejarah meliputi : waktu (time), ruang (space),
perubahan (change), aktivitas manusia (man), kesinambungan
(continuity) . walaupun berbeda dengan disiplin ilmu social
lainnya tetapi dalam perkembangannya peran dari ilmu –ilmu
social dalam penulisan sejarah sangat di perlukan . para
sejarawan banyak meminjam teori atau konsep ilmu social ,
diantaranya :
a. geografi : terkait erat dengan latar geografis , dimana
     peristiwa sejarah itu terjadi dengan kata lain geografi
     merupakan panggung sejarah .
b. politik : membantu menyelaraskan data politik dan
     kejadian yang mempengaruhi pengalamansejarah manusia
     .
c. sosiologi : membantu menjelaskan aktivitas kolektif
     manusia di masa lampau , peristiwa sejarah yang
     merupakan hasil dari interaksi antar manusia sangat
     membutuhkan konsep-konsep sosiologi .


64
d.   antropologi : dapat membantu sejarah dalam mengkaji
     pola-pola perilaku , keyakinan , kebudayaan dalam suatu
     masyarakat .
e. arkeologi : membantu sejarah dalam menemukan dan
     menganalisis sumber-sumber sejarah .
f. ekonomi : usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
     hidupnya dimasa lampau dapat dijelaskan lebih rinci
     dengan meminjam konsep dari ilmu ekonomi .
g. psikologi : banyak membantu sejarah dalam menjelaskan
     perilaku para tokoh actor pelaku sejarah .
2. karakteristik sejarah
unsure terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu, maka
yang menjadi konsep dasar sejarah adalah waktu (time ), ruang
(space), kegiatan Manusia ( human activities), perubahan
( change) dan kesinambungan (continuity) . adapun
karakteristik dari mata pelajaran sejarah diantaranya adalah:
a. sejarah terkait dengan peristiwa masa lampau : materi
     pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini
     dalam bentuk rekontruksi peristiwa peristiwa masa
     lampau berdasarkan sumber-sumber yang ada .
b. bersifat kronologi : dalam mengorganisasikan materi
     pembelajaran harus berdasarkan urutan waktu kejadian .
dalam sejarah terdapat 3 unsur pokok yaitu : manusia, ruang
dan waktu . untuk itu sejarah erat hubungannya dengan
jawaban dari pertanyan-pertanyan what (apa), who (siapa) ,
when (kapan), where (dimana), why (mengapa), dan how
(bagaimana) .
presfektif waktu dalam sejarah adalah waktu lampau yang
terus berkesinambungan , dimana waktu dilihat sebagai sebuah
garis linier (lurus) . dengan demikian sejarah di lihat sebagai
sebuah sebuah proses yang terus berjalan dari masa lampau –

                                                            65
masakini-masa yang akan dating . sejarah merupakan prinsip
sebab akibat antara fakta yang satu dengan yang lainnya,
antara peristiwa yang satu dengan lainnya merupakan sebuah
rangkaian yang tidak terpisah-pisah, peristiwa sejarah yang
satu di akibatkan atau disebabkan oleh peristiwa sejarah yang
lain .

                         BAB VIII

     PERIODISASI DAN KRONOLOGI SEJARAH

1. periodisasi sejarah
Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang
sangat luas dan panjang areanya. dalam rentang waktu itulah
sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan
melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yang sangat
banyak. mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan
panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah maka
digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada
momentum tertentu.
Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya
karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dengan
kurun waktu lainnya. hal itulah yang dinamakan dengan
periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah dalam
masyarakat tradisional biasanya di dasarkan pada kurun waktu
kekuasaan raja
Secara umum periodisasi sejarah Indonesia dikelompokan
menjadi beberapa jaman yitu :
-prasejarah (jaman batau dan jaman logam )
-masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India
-masuk berkembangnya islam

66
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronisKonsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronisPetra Maya
 
Tutorial 4
Tutorial 4Tutorial 4
Tutorial 4firo HAR
 
Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi SejarahNilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi SejarahLinda Falasifah
 
JUMAT dian sej indo x mipa ips
JUMAT dian sej indo x mipa ipsJUMAT dian sej indo x mipa ips
JUMAT dian sej indo x mipa ipsRiyanAdita
 
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologiBerfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologirandyzianca
 
Rangkuman US Sejarah! ^^~
Rangkuman US Sejarah! ^^~Rangkuman US Sejarah! ^^~
Rangkuman US Sejarah! ^^~noussevarenna
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahMutiara N
 
Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2fajriaminudin16
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarahVJ Asenk
 
Ba sejarah sebagai kisah dan peristiwa
Ba sejarah sebagai kisah dan peristiwaBa sejarah sebagai kisah dan peristiwa
Ba sejarah sebagai kisah dan peristiwanayagian
 
Ba sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seniBa sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seninayagian
 
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnyaSumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnyaUchiha Rizal
 
prinsip dasar penelitian sejarah lisan
prinsip dasar penelitian sejarah lisanprinsip dasar penelitian sejarah lisan
prinsip dasar penelitian sejarah lisanAlfiyakinbisa Ayunina
 
Prinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahPrinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahdidid
 

Was ist angesagt? (20)

Kuliah 1 pitos 101
Kuliah 1 pitos 101Kuliah 1 pitos 101
Kuliah 1 pitos 101
 
Kuliah 1 pitos 101
Kuliah 1 pitos 101Kuliah 1 pitos 101
Kuliah 1 pitos 101
 
Konsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronisKonsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronis
 
Tutorial 4
Tutorial 4Tutorial 4
Tutorial 4
 
Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi SejarahNilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
 
JUMAT dian sej indo x mipa ips
JUMAT dian sej indo x mipa ipsJUMAT dian sej indo x mipa ips
JUMAT dian sej indo x mipa ips
 
Berpikir sejarah1
Berpikir sejarah1Berpikir sejarah1
Berpikir sejarah1
 
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologiBerfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
 
Rangkuman US Sejarah! ^^~
Rangkuman US Sejarah! ^^~Rangkuman US Sejarah! ^^~
Rangkuman US Sejarah! ^^~
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
 
Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2
 
Hakekat Sejarah
Hakekat SejarahHakekat Sejarah
Hakekat Sejarah
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
Ba sejarah sebagai kisah dan peristiwa
Ba sejarah sebagai kisah dan peristiwaBa sejarah sebagai kisah dan peristiwa
Ba sejarah sebagai kisah dan peristiwa
 
Ba sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seniBa sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seni
 
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnyaSumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
 
prinsip dasar penelitian sejarah lisan
prinsip dasar penelitian sejarah lisanprinsip dasar penelitian sejarah lisan
prinsip dasar penelitian sejarah lisan
 
Historiografi lengkap
Historiografi lengkapHistoriografi lengkap
Historiografi lengkap
 
Prinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahPrinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarah
 
Pengertian diakronis dan sinkronis
Pengertian diakronis dan sinkronisPengertian diakronis dan sinkronis
Pengertian diakronis dan sinkronis
 

Ähnlich wie Pengertian sejarah a5

Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Mitha Ye Es
 
MATERI KELAS 10.pptx
MATERI KELAS 10.pptxMATERI KELAS 10.pptx
MATERI KELAS 10.pptxdevvypertiwi
 
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanSejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanistana walet
 
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohBagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohLiananda Indri Putri
 
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptxBab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptxHendrianaHendriana
 
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptxPENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptxAgitsJNashifah
 
Media pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rppMedia pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rppBain Yusup
 
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptxPengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptxistiqomah88
 
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptxBAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptxDaffaZhafran
 
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptxBAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptxmumuajah
 
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian SejarahPPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarahmustaqim rois
 
Sebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesia
Sebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesiaSebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesia
Sebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesiaestipramiati
 
E. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rppE. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rppBain Yusup
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahYusuf Arifin
 
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxKonsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxArmanMahbub2
 
1. mk s.p.i bab 1 pengertian sejarah peradaban islam
1. mk s.p.i  bab 1 pengertian sejarah peradaban islam1. mk s.p.i  bab 1 pengertian sejarah peradaban islam
1. mk s.p.i bab 1 pengertian sejarah peradaban islamArifFanani2
 

Ähnlich wie Pengertian sejarah a5 (20)

Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
 
Ppt sejarah bab 1
Ppt sejarah bab 1Ppt sejarah bab 1
Ppt sejarah bab 1
 
MATERI KELAS 10.pptx
MATERI KELAS 10.pptxMATERI KELAS 10.pptx
MATERI KELAS 10.pptx
 
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanSejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
 
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohBagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
 
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptxBab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
 
Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmuSejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu
 
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptxPENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
 
Media pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rppMedia pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rpp
 
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptxPengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
 
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptxBAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
 
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptxBAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
 
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian SejarahPPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
 
Sebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesia
Sebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesiaSebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesia
Sebelum mengenal tulisan dan terbentuknya kepulauan indonesia
 
Praaksara
PraaksaraPraaksara
Praaksara
 
E. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rppE. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rpp
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
 
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxKonsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
 
1. mk s.p.i bab 1 pengertian sejarah peradaban islam
1. mk s.p.i  bab 1 pengertian sejarah peradaban islam1. mk s.p.i  bab 1 pengertian sejarah peradaban islam
1. mk s.p.i bab 1 pengertian sejarah peradaban islam
 

Mehr von Rahman Klu

Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Rahman Klu
 
Makalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australiaMakalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australiaRahman Klu
 
Makalah medetrania
Makalah medetraniaMakalah medetrania
Makalah medetraniaRahman Klu
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataRahman Klu
 
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Rahman Klu
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaRahman Klu
 
study masyarakat indonesia
study masyarakat indonesiastudy masyarakat indonesia
study masyarakat indonesiaRahman Klu
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman Klu
 

Mehr von Rahman Klu (8)

Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003
 
Makalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australiaMakalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australia
 
Makalah medetrania
Makalah medetraniaMakalah medetrania
Makalah medetrania
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisata
 
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
study masyarakat indonesia
study masyarakat indonesiastudy masyarakat indonesia
study masyarakat indonesia
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
 

Pengertian sejarah a5

  • 1. Abduurrahman POKOK MENDASAR ILMU SEJARAH HIM/MAN 2 PANCOR
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji beserta sukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat, salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada tuan para rasul yaitu Muhammad SAW. Dengan melihat penomena yang ada di kampus saat ini banyak yang hanya mempelajari sejarah itu hanya yang atas-atas saja tanpa mengetahui dasar dari sejarah itu sendiri dengan itu kami menyusun Buku kecil ini dengan tujuan nantinya mampu memberikan pengetahwan kepada pembaca, dimana isinya mencakup pokok dasar dari pada ilmu sejarah. Reprensi dari buku ini semuanya di ambil dari internet. Buku kecil ini kamai cetak hanya untuk kalangan diri sendiri dan tidak di jual belikan. Jika ada kesalahan baik dalam penulisan atau kata-kata dalam buku ini, kami selaku penyusun mengucapkan beribu-ribu maaf, bagaimanapun juga kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari khilap dan dosa. Dengan mengharap redho tuhan mudahmudahan buku ini bermamfaat nantinya, amien……… Pancor, 21 september 2011 Penyusun, Ttd. ABDUURRAHMAN NMP : 10350003 ii
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................II Daftar Isi ........................................................................III Bab I Pengertian Sejarah ..................................................4 Bab II Sejarah Berulang .................................................18 Bab III Teori Gerak Sejarah ...........................................28 Bab IV Pengantar Ilmu Sejarah ......................................49 Bab V Mamfaat Belajar Sejarah .....................................55 Bab VI Hakekat Dan Ruang Lingkup Ilmu Sejarah .......61 Bab VII Karakteristik Sejarah ........................................63 Bab VIII Periodisasi Dan Kronologi Sejarah .................65 Bab IX Jenis-Jenis Sejarah .............................................66 Bab X Kegunaan Sejarah ................................................67 Bab XI Dasar-Dasar Penelitian Sejarah .........................69 Bab XII Jejak-Jejak Masa Lampau .................................72 iii
  • 4. BAB I PENGERTIAN SEJARAH A. Pendahuluan Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Masa lalu sering disebut dengan istilah Sejarah. Dilihat dari asal usul kata, sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul atau silsilah. Dalam bahasa Inggris (history), Bahasa Yunani (istoria), Bahasa Jerman (geschicht). Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah). Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering 4
  • 5. dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan. Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad. B. Pengertian Sejarah 1. Pengertian Etimologis (Lughawi) Istilah sejarah dalam bahasa arab dikenal dengan tarikh, dari akar kata arrakha (a-r-kh), yang berarti menulis atau mencatat; dan catatan tentang waktu serta peristiwa. Akan tetapi, istilah tersebut tidak serta merta hanya berasal dari kata ini. Malah ada pendapat bahwa istilah sejarah itu berasaldari istilah bahasa Arab syajarah, yang berarti pohon atau silsilah. Makna silsilah ini lebih tertuju pada makna padanan tarikh tadi; termasuk kemudian dengan padanan pengertian babad, mitos, legenda dan seterusnya. Syajara berarti terjadi, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah. Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal- muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis. 5
  • 6. Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh karena itu masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan membuat periodesasi. 2. Pengertian Terminologis (Istilahi) Istilah sejarah, dalam pengertian terminologis atau istilahi, juga memiliki beberapa variasi redaksi. R.G. Collingwood, misalnya mendefinisikan sejarah dengan ungkapan history is the history of thought (Sejarah adalah sejarah pemikiran); history is a kind of research or inquiry (Sejarah adalah sejenis penelitian atau penyelidikan). Pada kesempatan lain, Collingwood memaknakan sejarah (dalam artian penulisan sejarah atau historiografi), seperti membangun dunia fantasi (are peaple who bulid up a fantasy-word). Nouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi dengan melihat hukum sebab-akibat. Jauh sebelumnya, Ibn Khaldun (1332 – 1406), dalam kitabnya al-Muqaddimah, telah mendefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan lain; akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan 6
  • 7. kedudukan orang, baik untuk mencapai kemajuan kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan pada umunya tentang segala macam perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri. R.Moh.Ali, mengemukakan pengertian sejarah mengacu dalam tiga makna : 1. Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa kenyataan 2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian peristiwa realita 3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa realitas. Menurut Sartono Kartodidjo, sejarah dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu sejarah mentalitas (mentalited history), sejarah sosial (sosiological history), dan sejarah struktural (structural history). Hegel berpendapat, bahwa sejarah terbagi menjadi sejarah asli, sejarah reflektif, dan sejarah filsafati. Pertama sejarah asli, yang memaparkan sebagian besar terbatas pada perbuatan, peristiwa dan keadaan masyarakat yang ditemukan di hadapan mereka. Kedua sejarah reflektif, adalah sejarah yang cara penyajiannya tidak dibatasi oleh waktu yang dengannya penulis sejarah berhubungan. Ketiga sejarah filsafati. Jenis ini tidak menggunakan sarana apapun kecuali pertimbangan pemikiran terhadapnya. Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikejakan, dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun, perlu ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah mempunyai 7
  • 8. kepentingan masa kini dan, bahkan, untuk masa akan datang. Oleh kerenanya, orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataannya, sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban dan disepanjang waktu. Hal ini, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan suatu dialog yang tiada akhir antara masa kini dan masa lalu. Ini dapat dilihat berdasarkan kerangka keragaman (diversity), perubahan (change), dan kesinambungan (continuity) melalui dimensi waktu. Sejak awal penulisan sejarah (historiografi) identik dengan politik. Bahkan Sir John Seeley, sebagaimana dikutip Mark M.Krug, mengatakan “History is past politics” dan politik adalah sejarah masa kini. Persepsi ini terbentuk karena kenyataan bahwa sejarah dianggap atau diperlakukan sebagai sejarah raja-raja, sejarah timbul atau tenggelamnya para penguasa, sejarah naik dan turunnya dinasti-dinasti, sejarah bangun dan runtuhnya rezim-rezim politik dan sebagainya. Pada perkembangan penulisan sejarah kekinian berkembang tiga jalur : (1) perkembangan sejarah politik yang dominan, (2) perkembangan sejarah sebagai biografi, dan (3) teori sejarah orang besar. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah (1) 1. Moh. Yamin Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan. 2. R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu: a) Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia. 8
  • 9. b) Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi) c) Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian pada masa lampau. 3. Patrick Gardiner Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia. 4. J.V Brice Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia. Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah (2) . Chuzblog sedikit berbagi tentang Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Setelah kemarin update tentang manfaat internet dan sejarah pramuka. Mari kita simak Pengertian Sejarah. Sejarah adalah Riwayat masa lampau yang benar terjadi. Nah kali ini chuzblog berbagi Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli cekidot Pengertian Sejarah Menurut "Bapak Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban. Pengertian Sejarah Menurut Aristotle, Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa- 9
  • 10. peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit. Pengertian Sejarah Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sebuah bentuk penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau. Pengertian Sejarah Menurut Patrick Gardiner sejarah sebagai ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia. Pengertian Sejarah Menurut Drs. Sidi Gazalba sejarah sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku. Pengertian Sejarah Menurut E.H. Carr dalam buku teksnya What is History, Sejarah adalah dialog yang tak pernah selesai antara masa sekarang dan lampau, suatu proses interaksi yang berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya. Pengertian Sejarah Menurut Muthahhari, ada tiga cara mendefinisikan sejarah dan ada tiga disiplin kesejarahan yang saling berkaitan, yaitu: a. sejarah tradisional (tarikh naqli) adalah pengetahuan tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan- keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan-keadaan masa kini. b.sejarah ilmiah (tarikh ilmy), yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau yang diperoleh melaluipendekatan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau. 10
  • 11. c. filsafat sejarah (tarikh falsafi), yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa masyarakat dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini. Dengan kata lain, ia adalah ilmu tentang menjadi masyarakat, bukan tentang mewujudnya saja. Pengertian Sejarah Menurut Shefer Sejarah adalah peristiwa yang telah lalu dan benar-benar berterjadi. Pengertian Sejarah Menurut M Yamin Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain. Pengertian Sejarah Menurut Robert V. Daniels Sejarah adalah memori pengalaman manusia Pengertian Sejarah Menurut J. Banks Semua peristiwa masa lalu adalah sejarah (sejarah sebagai aktualitas). Sejarah dapat membantu siswa untuk memahami perilaku manusia dalam, tujuan masa kini dan masa depan yang baru (untuk studi sejarah). Pengertian Sejarah Menurut Gustafson, 1955 Sejarah merupakan puncak gunung pengetahuan manusia dari mana perbuatan generasi kita mungkin scan dan dipasang ke dalam dimensi yang tepat . Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh (3) Membahas mengenai pengertian sejarah, secara etimologi kata sejarah itu sendiri berasal dari bahasa Arab syajarah yaitu dari kata syajaratun yang artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat 11
  • 12. berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah. Pada masa sekarang ini, untuk kepentingan tertentu kita memerlukan keterangan riwayat hidup. Kata riwayat kurang lebih berarti laporan atau cerita tentang kejadian. Sedangkan kata hikayat (yang dekat dengan kata sejarah), artinya cerita tentang kehidupan, yaitu yang menjadikan manusia sebagai objeknya, disebut juga biografi (bios itu artinya hidup, graven artinya menulis). Jadi, cerita yang berkisar mengenai kehidupan penulis yang ditulis oleh diri sendiri atau pelakunya sendiri disebut autobiografi. Dalam bahasa Arab kata “kisah” yang umumnya menunjuk ke masa lampau, justru lebih mengandung cerita yang benar- benar terjadi pada masa lampau, yakni sejarah. Di dalam bahasa-bahasa nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah ialah “babad”, yang berasal dari bahasa Jawa “tambo”, bahasa Minangkabau “tutui teteek”, bahasa Roti “pustaka” atau “cerita”. Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata “babad” bahasa Jawa dalam arti “memangkas”. Hasil pembabadan ialah suasana terang, dengan demikian babad dalam arti sejarah bertugas untuk menerangkan suatu keadaan. Untuk lebih memahami secara lebih mendalam, maka mari kita simak pengertian sejarah di negara lain. Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata geschieden = terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, (berasal dari bahasa Yunani “historia” yang berarti apa yang diketahui dari hasil penyelidikan atau ilmu. Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia di masa lampau. 12
  • 13. Selanjutnya, mari kita perhatikan beberapa pendapat mengenai pengertian sejarah yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Dengan penyajian beberapa definisi sejarah dari beberapa ahli, dapat dijadikan bahan perbandingan menuju ke arah pengertian sejarah yang sempurna dan benar, serta memiliki kesadaran sejarah yang mendalam. Beberapa definisi sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut. 1. Roeslan Abdulgani, mengemukakan bahwa sejarah ialah ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan-pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah progres masa depan. Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi; pertama penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Atau dengan kata lain, dalam penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan- kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan sedikit banyak tidak dapat kita melepaskan diri dari perspektif masa depan. 2. Moh. Yamin, SH, memberikan pengertian sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan. 3. Thomas Carlyle, memberikan pengertian sejarah adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang- orang terkenal. Mereka, adalah penyelamat pada zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah. 13
  • 14. 4. Herodotus, ahli sejarah pertama dunia berkebangsaan Yunani, yang mendapat julukan: The Father of History atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia. 5. Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu. Dari beragam pengertian yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya. Namun, dapat diambil beberapa unsur pokoknya, yakni adanya peristiwa, kisah, dan ilmu sejarah. Dalam hal ini, R. Moh. Ali menyimpulkan pengertian sejarah sebagai berikut : 1. Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadiankejadian di masa lampau. 2. Sejarah yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yakni menyangkut perubahan yang nyata di dalam kehidupan manusia. 3. Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi). Berdasarkan pengertian sejarah dari Moh. Ali ini dapat dipahami bahwa sejarah menyangkut seluruh perubahan dan perkembangan kehidupan manusia. Dengan demikian jelas juga bahwa yang mempunyai sejarah hanyalah manusia. Untuk mengungkap kehidupan manusia masa lampau, sejarah telah merumuskan dalam enam pertanyaan, yaitu sebagai berikut. 1. What (apa), yang menunjuk kepada peristiwa yang terjadi pada masa lampau. 14
  • 15. 2. Who (siapa), yang menunjuk tentang tokoh atau orang yang terlibat dalam peristiwa. 3. When (kapan), menunjuk waktu terjadinya peristiwa tersebut. 4. Where (di mana), menunjuk kepada tempat peristiwa terjadi. 5. How (bagaimana), menunjuk kepada proses terjadinya peristiwa tersebut. 6. Why (mengapa), menunjuk kepada keterkaitan sebab akibat peristiwa tersebut. Perkataan Sejarah (History) yang kita gunakan pada masa kini berpunca daripada perkataan Arab iaitu Syajaratun yang bermaksud Pohon. Dari sudut lain pula, istilah history merupakan terjemahan dari perkataan Yunani yakni Histories yang membawa makna satu penyelidikan ataupun pengkajian. Mengikut pandangan "Bapa Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban. Mengikut definisi yang diberikan oleh Aristotle, bahawa Sejarah merupakan satu sistem yang mengira kejadian semulajadi dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa- peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang kukuh. Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sejenis bentuk penyelidikan atau suatu penyiasatan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau. Manakala Shefer pula berpendapat bahawa Sejarah adalah peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku. Sementara itu, Drs. Sidi Gazalba cuba menggambarkan sejarah sebagai masa lampau manusia dan persekitarannya yang disusun 15
  • 16. secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku. Sebagai usaha susulan dalam memahami sejarah, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka telah memberikan Sejarah sebagai asal-usul, keturunan, salasilah, peristiwa yang benar-benar berlaku pada waktu yang lampau, kisah, riwayat, tambo, tawarikh dan kajian atau pengetahuan mengenai peristiwa yang telah berlaku. Sejarah dalam erti kata lain digunakan untuk mengetahui masa lampau berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang sahih bagi membolehkan manusia memperkayakan pengetahuan supaya waktu sekarang dan akan datang menjadi lebih cerah. Dengan itu akan timbul sikap waspada (awareness) dalam diri semua kelompok masyarakat kerana melalui pembelajaran Sejarah, ia dapat membentuk sikap tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar peristiwa- peristiwa yang berlaku pada masa lampau dapat dijadikan pengajaran yang berguna. Pengertian Sejarah boleh dilihat dari tiga dimensi iaitu epistomologi (kata akar), metodologi (kaedah sesuatu sejarah itu dipaparkan) dan filsafat atau pemikiran peristiwa lalu yang dianalisa secara teliti untuk menentukan sama ada ia benar atau tidak. Sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni. a) Sejarah sebagai ilmu Koentowijoyo : - bersifat empiris, didasarkan pada pengalaman & pengamatan. Dari pengalaman tersebut kemudian diserap & direkan dlm suatu dokumen yang akkan dipakai sbg sumber data - memiliki objek, yaitu manusia, dilihat dari sudut pandang waktu 16
  • 17. - memiliki teori (kausalitas,challenge & response) - mempunyai generalisasi : kebenarannya diakui umum - langkah2 penulisan sej :◊memiliki metode • heuristic • verifikasi • historiografi • interpretasi Jadi, sejarah sebagai ilmu adalah pengetahuan yang mempelajari masa lampau, yang disusun scr kronologis & sistematis, yang benar-benar terjadi. b) Sejarah sabagai peristiwa kejadian di masa lampau yang benar-benar terjadi. Ciri : - dapat dijadikan momentum, punya arti dalam menentukan hidup orang banyak peristiwa tersebut penting - pristiwa itu tidak brubah-ubah, peristiwa yang abadi & diknang slamanya - hanya 1x, tidak akan terulang persis sama, peristiwa yang unik c) Sejarah sebagai kisah cerita tentang masa lampau yang benar-benar terjadi Ciri : 1. bersifat subyektif (didasarkan pada pandangan pribadi) Pandangan individu dipengaruhi oleh :  keyakinan yang bsumber dari agama,moral/etika lain nilai2  kepentingan  kelompok social 17
  • 18.  fakta yang dimiliki sejarawan itu perbendaharaan pengetahuan  kemampuan berbahasa : bahasa adalah alat komunikasi, sehinga dalam penulisan sejarah, sangat dipengaruhi gaya penyampaian didalam bahasa yang dipergunakan. 2. dapat diulang 3. dapat ditulis oleh siapa saja dan kapan saja. d) Sejarah sebagai suatu seni karena dalam rangka penulisannya, penulis sejarah memerlukan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa. BAB II Sejarah Berulang Sejarah Berulang (Repeating History) boleh diertikan sebagai satu keadaan di mana peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah berlak pada suatu masa dahulu boleh berlaku pula pada masa-masa yang berlainan, iaitu pada masa sezaman mahupun pada masa yang akan datang. Ini kerana sejarah itu dianggap sebagai suatu gejala yang berulang-ulang yakni sesuatu peristiwa itu berlaku berulang kali di dalam satu proses kitaran yang saling berkaitan serta silih berganti. Proses kitaran yang dimaksudkan itu mempunyai kaitan yang rapat dengan kemunculan sesebuah negara yang mempunyai suatu titik kelahiran. Kemudian meningkat maju sehingga mencapai kejayaan dan seterusnya apabila tiba suatu tempoh masa ia akan mengalami kemerosotan atau keruntuhan. Maka dengan itu, dipercayai kitaran ini akan sentiasa berulang-ulang dari satu tempoh masa ke satu tempoh 18
  • 19. masa yang lain mengikut perkembangan politik sesuatu negara. Namun demikian, persoalan yang dibangkitkan sekarang adalah, benarkah sejarah itu memang berulang secara keseluruhannya? Bagi menyelesaikan persoalan ini, perlulah kita meneliti beberapa contoh yang berkaitan dengan Sejarah berulang. Salah satu contoh yang kukuh adalah kebangkitan dan seterusnya keruntuhan kerajaan Marxist Rusia. Sebelum tahun 1870, Rusia memang berada dalam era keruntuhan. Keruntuhan itu berpunca dari ketidakseimbangan dalam politik Rusia dan juga ketandusan pemimpin yang cekap. Namun demikian Rusia adalah sebuah negara yang terbesar di dunia (dengan keluasan lebih kurang 22402000 km/persegi = 8649000 batu/persegi). Walau bagaimanapun Rusia mula muncul sebagai sebuah kerajaan Marxist yang berwibawa selepas revolusi tahun 1917. Dengan usaha pemimpin- pemimpin mereka seperti Lenin (1870-1924) dan Stalin (1879- 1953), Rusia telah berupaya menjadi kuasa besar selepas Perang Dunia Kedua (1945). Taraf seperti ini dapat dikekalnya sehingga bahagian pertama dekad 1980-an. Mulai pertengahan dekad tersebut, Rusia nampaknya tidak dapat bertahan lagi. Ia mula menghadapi krisis ekonomi yang sangat meruncing. Pemimpinnya pada ketika itu, iaitu Mikhail Gorbachov memperkenalkan satu dasar yang dikenali sebagai Glasnost, yang bertujuan memperbaiki keadaan ekonomi melalui beberapa pembaharuan dasar ekonomi. Namun gerakan itu tidak menghasilkan kejayaan. Sementara itu, gerakan politik dan ekonomi yang bertujuan menghancurkan struktur dan ideologi Marxist di negara itu, yang pada mulanya tidaklah menonjol, telah menapakkan kecergasannya menjelang hujung 19
  • 20. dekad tersebut. Akhirnya, pada tahun 1990, bubarlah atau hancurlah secara rasmi Kesatuan Republik Soviet Rusia. Selepas itu yang tinggal ialah Rusia dan gabungan beberapa republik merdeka yang dahulunya merupakan sebahagian daripada kesatuan tersebut. Kini Rusia sedang berusaha untuk hidup dan mengamalkan sistem demokrasi Barat serta unsru- unsurnya yang berkaitan. Dalam pada itu, kejayaan pihak demokrasi itu belumlah betul-betul kukuh kerana menjelang pertengahan dekat 1990-an ini pihak komunis telah menampakkan pula kebangkitan semula mereka. Melihat kepada contoh tersebut, jelaslah kepada kita bahawa proses kitaran yang silih berganti memang wujud dalam negara Rusia di mana terdapatnya titik kelahiran, perkembangan dan keruntuhan di dalam pimpinan negara tersebut. Walhalnya adakah sejarah itu berulang? Memang tidak, ini kerana daripada contoh tersebut, kita dapati sejarah hanya berulang dari segi falsafah ataupun, fenomena sahaja, tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin atau or ang yang sama. Malah pernyataan ini juga disokong oleh sejarahwan, misalnya Leopold Von Ranke sendiri mengakui bahawa setiap peristiwa sejarah itu adalah unik dalam erti kata lain sejarah hanya berlaku sekali sahaja pada suatu waktu yang tertentu dan dengan hal yang demikian tidaklah ada satu peristiwa sejarah pun mempunyai persamaan yang tepat dengan satu peristiwa sejarah yang lain walaupun nampak seakan-akan sama. Satu lagi contoh yang boleh membuktikan bahawa sejarah itu tidak berulang dapat dikaji di dalam Malaysia sendiri iaitu Sejarah Perkembangan Pasukan Bolasepak Malaysia di dalam Kejohanan Pesta Bola Merdeka yang berlangsung di Stadium Merdeka. (Analisa dilakukan dari tahun 1986 hingga 1994). 20
  • 21. Menjelang tahun 1986, prestasi pasukan bolasepak Malaysia mula menampakkan peningkatan seolah-olah pasukan negara berada di ambang kejayaan. Kenyataan ini diperkukuhkan lagi apabila pasukan negara di bawah pengurusan Dato’ Harun Idris telah berjaya menjadi juara Pesta Bola Merdeka yang diadakan di Stadium Merdeka dari 18 hingga 25 Oktober, 1986 dengan menewaskan pasukan Czechoslovakia (3 berbalas 0). Kejayaan tersebut membolehkan pasukan negara mendapat “lampu hijau” untuk mengambil bahagian dalam Sukan Asia di Seoul tidak lama kemudian.Pada masa yang sama, kejayaan tersebut benar- benar membanggakan seluruh rakyat rakyat Malaysia dan menjadi sejarah bagi negara. Walau bagaimanapun, selepas tahun 1986, pencapaian pasukan negara mula menampakkan kemerosotan, terutamanya di dalam kejohanan Pesta Bola Merdeka, sehinggakan pasukan negara terkeluar di pusingan awal lagi di dalam kejohanan-kejohanan seterusnya dan pada tahun 1988, pasukan Malaysia telah kecundang di tangan Korea Selatan (0-1) di dalam perlawanan pembukaan. Senario ini telah menyebabkan pasukan Malaysia di kritik dan di cemuh habis- habisan oleh pihak media mahupun rakyat Malaysia sendiri. Boleh dikatakan selepas tahun 1989 bolasepak Malaysia mengalami detik hitam dan seolah-olah mula mengalami keruntuhan. Melibatkan keadaan ini, pihak Persatuan Bolasepak Malaysia (FAM) telah berjaya merombak kembali pimpinan persatuan tersebut. Pimpinan baru tersebut telah berjaya mengatur program-program bolasepak yang baru, kem-kem bolasepak yang lebih baik serta kempen-kempen bolasepak yang berkualiti bagi mencungkil bakat-bakat baru dalam 21
  • 22. arena bolasepak negara. Selain itu (FAM) juga berjaya membawa masuk pakar-pakar bolasepak barat termasuk jurulatih, psikologi, teknikal dan sebagainya bagi meningkatkan kembali imej bolasepak negara. Oleh itu, menjelang tahun 1992, bolasepak negara berada di ambang kelahiran. Justeru itu, dalam mengembalikan imej serta maruah bolasepak, pada tahun 1993, pasukan Malaysia sekali lagi menyertai kejohanan Pesta Bola Merdeka yang berlangsung di Stadium Merdeka dari 7 hingga 14 Jun 1993, di bawah pengurusan Tan Sri Elyas Omar. Hasilnya, pasukan negara yang dibarisi pemain-pemain baru itu telah berjaya menjulang kembali kejuaraan Pesta Bola Merdeka dengan menewaskan pasukan Korea Selatan dalam perlawanan akhir dengan jaringan 3 berbalas 1. Kejayaan ini telah membukti bahawa bolasepak negara mula berada di ambang kejayaan selepas kebangkitan mereka sejak dari tahun 1992. Walau bagaimanapun, selepas tahun 1994, bolasepak negara mengalami keruntuhan semula. Kejayaan bolasepak negara pada tahun 1986 dan 1993 merupakan satu sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh rakyat Malaysia sehingga hari ini. Di sini kita dapati sejarah itu seolah-olah berulang kembali, iaitu kejayaan Malaysia pada tahun 1986 telah diulang kembali pada tahun 1993. Adakah dengan itu kita boleh mengatakan sejarah berulang sepenuhnya. Jawapannya, memang terbukti tidak, sejarah tidak berulang sepenuhnya walaupun kejayaan 1986 diulang kembali pada tahun 1993. Kalau dilihat secara tajam, waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pertandingan akhir yang membawa kejayaan kepada pasukan negara pada tahun 1993 memang 22
  • 23. berbeza dengan waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pada perlawanan akhir pada tahun 1986. Tetapi satu perkara yang lebih jelas kepada kita ialah, dalam tempoh masa 7 tahun tersebut, berlaku proses kitaran yang silih berganti dalam bolasepak negara iaitu berlaku pengulangan proses umum ataupun keadaan umum seperti kelahiran ataupun kewujudan, perkembangan serta kejayaan dan akhirnya keruntuhan. Proses kitaran ini juga menunjukkan bahawa hidup bolasepak Malaysia sentiasa beredar di dalam satu pusingan yang tidak putus-putus di mana ia bermula, berkembang maju dan kemudian runtuh dan selepas itu bermula semula dengan satu sistem pimpinan yang baru. Namun apa yang jelas adalah proses kitaran itu akan sentiasa berterusan. Kepentingan Sejarah Berulang Mengikut Pandangan Masyarakat Yunani Masyarakat Yunani mempercayai bahawa sesuatu peristiwa yang berlaku pada suatu masa dahulu boleh berlaku kembali dalam tempoh masa berlainan dan ianya sukar diagak. Walau bagaimanapun peristiwa-peristiwa yang berlaku dianggap oleh mereka mampu memberikan pengajaran kepada mereka untuk berwaspada pada masa-masa yang akan datang serta untuk mencari langkah untuk mengelak sesuatu peristiwa yang tidak diingini. Selain itu sejarah juga dianggap oleh mereka sebagai satu petunjuk dalam mengharungi kehidupan yang penuh dengan dugaan, cabaran dan halangan. Pada masa yang sama, sejarah itu juga merupakan satu falsafah yang memberikan pengajaran melalui contoh-contoh. Sebenarnya peristiwa yang berulang-ulang itu menunjukkan kepada mereka tentang tingkah laku serta pembuatan mereka 23
  • 24. pada masa yang telah lalu dan juga perbuatan orang-orang yang terdahulu daripada mereka. Kesimpulan Keseluruhannya, jelaslah bahawa sejarah itu tidak berulang walaupun sesetengah golongan berpendapat bahawa sejarah itu berulang. Ini kerana sejarah itu memiliki fakta yang lengkap dengan masa dan tarikh sesuatu peristiwa itu terjadi. Walaupun proses kitaran yang silih berganti itu wujud (kelahiran, perkembangan atau kejayaan dan keruntuhan) namun agak sukar bagi kita untuk melihat sesuatu fakta yang sama muncul pada zaman akan datang di mana tarikh, objek dan tempatnya adalah sama. Oleh itu, sekali lagi saya tekankan di sini bahawa sejarah hanya berulang dari segi falsafah atau fenomena yang mampu memberikan pengajaran, tunjuk ajar serta pengetahuan kepada masyarakat tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin ataupun orang yang sama. C. Karakteristik ilmu Sejarah Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan tidak mungkin terulang peristiwa yang sama untuk kedua kalinya. Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis adalah peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan manusia Abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan akan selalu dikenang sepanjang masa D. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni 1. Sejarah sebagai peristiwa. Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada masa lalu. Disebut sejarah sebagai objek 24
  • 25. 2. Sejarah sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Disebut sejarah sebagai subyek yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind the Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa) namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri. 3. Sejarah sebagai Ilmu Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah. Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah: a) Obyek yang definitive b) Adanya formulasi kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya c) Metode yang efisien d) Menggunakan sistem penyusunan tertentu 4. Sejarah sebagai Seni Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat pembaca sejarah tertarik atas informasi kejadian masa lalu yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di dalam menyajikan informasi sejarah di masa lalu sehingga akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah. 25
  • 26. Sejarah berperan sebagai seni sangat terkait sekali dengan cara penulisan sejarah itu sendiri. E. Guna Sejarah Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan langgeng tanpa adanya kesadaran akan manfaatnya bagi manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Guna Edukatif (memberi pendidikan) Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi pada masa lalu memberikan pelajaran bagi manusia yang telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari kepentingan mempelajari sejarah adalah nilai kemasakiniannya. 2. Guna Instruktif (memberi pengajaran) Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan maupun pengetahuan. 3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi) Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat memberikan ilham, ide-ide atau inspirasi bagi manusia pada masa sekarang. Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di Nusantara memberikan ilham kepada para pendiri bangsa untuk membangun kembali kebesaran masa lampau tersebut. 4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan) 26
  • 27. Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat menghadirkan kesenangan batin. Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan berkunjung kesana kita bisa membayangkan pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan tujuannya dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan menembus dimensi waktu. F. Periodisasi dan Kronologi Sejarah 1) Periodisasi sejarah Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu). Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu: 1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah 2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan. 3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah 4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah 2) Kronologi sejarah Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis. 27
  • 28. Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat. 28
  • 29. BAB III “TEORI GERAK SEJARAH” i. Teori Dalam Sejarah Ilmu sejarah menyelidiki arti, tujuan sejarah, gerak sejarah, isi, bentuk, makna, tafsiran sejarah, dsb. Masalah tersebut dapat dikatakan sejarah serba teori, karena ilmu sejarah menyelidiki tentang dasar-dasar pengertian sejarah. Secara singkat dapat dirumuskan bahwa sejarah serba teori meliputi bidang-bidang teori seperti : a) teori tentang sumber-sumber sejarah b) teori tentang cara penelitian sejarah c) teori tentang rekonstruksi fakta-fakta d) teori tentang cara dan penafsiran rekonstruksi fakta e) teori tentang penyusunan pengertian f) teori tentang metode-metode ilmiah yang digunakan dalam ilmu sejarah, misalnya: penelitian, ilmu sejarah murni, penyusunan pengertian, dsb. g) pemikiran tentang sejarah serba obyek; arti, gerak, tujuan dan makna sejarah h) penempatan manusia dalam sejarah dan penentuan sejarah sebagai sifat azasi manusia i) teori tentang penulisan sejarah atau sejarah serba subyek j) teori tentang sejarah penulisan sejarah (perkembangan historiografi) k) teori tentang kualifikasi sejarah sebagai ilmu, sebagai falsafah atau perkembangan ilmu sejarah/falsafah sejarah Pemecahan masalah tersebut memang penting untuk seorang sejarawan. Bagi kita yang penting adalah masalah tempat manusia dalam sejarah, yaitu tentang kebebasan 29
  • 30. manusia atau peranan manusia dalam sejarah. Dapatkah manusia menentukan perjalanan sejarah?, atau manusia itu seperti wayang yang hanya digerakkan saja oleh sejarah. Masalah lain yang erat huungannya dengan masalah ini ialah tentang peranan tokoh-tokoh besar, seperti Iskandar Zulkarnain, Socrates, Julius Caesar, Gajah Mada, Lao Tse, Napoleon Bonaparte, Lenin, Mahatma Gandhi, Frnaklin Delano Roosevelt, dsb. Masalah yang berkaitan dengan filsafat sejarah tersebut tidak dapat dipecahkan secara absolut, artinya tidak diberi satu jawaban yang dapat diterima dan dapat memuaskan semua orang. Jawabannya bersifat relatif atau tidak absolut, di satu sisi benar, di sisi lain mungkin salah. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, ditegaskan sebagai berikut: 1. siapakah yang menentukan gerak sejarah? 2. bagaimanakah sifat gerak sejarah itu? 3. apakah peranan manusia dalam sejarah atau apakah arti sejarah bagi manusia? Apabila masalah tersebut tidak dapat dipecahkan secara memuaskan, setidak-tidaknya akan terdapat suatu rangkuman tentang makna sejarah. Menganalisis sejarah (kejadian sejarah) berarti mencari hakekat dari kejadian-kejadian tersebut. Hasil analisis tersebut adalah penyusunan atau penceritaan kembali suatu cerita sejarah . Dalam analisis tersebut terdapat juga adanya gerak sejarah, hukum sejarah seperti halnya menganalisis suatu benda dalam ilmu pengetahuan alam. Analisis sejarah yang obyektif bila analisis itu didasarkan pada sumber-sumber yang ditemukan, peranan pikiran manusia yang menganalisis (subyek) hanya terbatas kepada kemampuan mencari adanya saling hubungan antara 30
  • 31. cerita yang terdapat pada sumber-sumber sejara tersebut (Sutrasno, 1975: 54) ii. Siapakah Yang menentukan Gerak Sejarah Cerita sejarah melukiskan segala sesuatu dengan lugas, yaitu tidak menyebut sebab-sebab yang pasti, hanya rangkaian peristiwa yang saling berhubungan dengan menunjukkan keter-kaitannya, seperti contoh berikut ini: Nio Joe Lan, 1952: 155-160 dalam bukunya Tiongkok Sepandjang Abad menyatakan suku bangsa Tartar Manchu telah menaklukkan Tiongkok dengan cara sangat mudah dan mengagumkan, tetapi ini tak merupakan suatu kemalangan besar, seperti halnya jika dilihat sepintas lalu saja. Lima puluh tahun sebelum waktu itu, suku bangsa Manchu adalah segerombolan yang kecil dan tak penting, dan diam di sebuah lembah subur di Manchuria. Ayah dan nenek laki-laki salah seorang pemimpinnya telah dibunuh secara khianat oleh bangsa Tionghoa, maka bersumpahlah pemimpin tiu untuk membalas dendam dan ia menepati sumpahnya. Seperti telah diketahui bangsa Manchu dapat menguasai Tiongkok selama 248 tahun (1644-1912), yang perlu dipermasalahkan di sini adalah: 1. apakah sebabnya bangsa Manchu menguasai Tiongkok? 2. apa sebab mereka memiliki kebudayaan Tionghoa sebelum menyerbu ke Tiongkok? 3. mengapa mereka tetap berbangsa Manchu meskipun kebudayaannya Tionghoa? 4. mengapa mereka tidak tetap berdiam di lembah yang subur itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sukar untuk dijawab dengan tepat, akan tetapi dapat dicari sebab-sebab yang sesuai, sebab-akibat dapat diterangkan, tetapi dapat pula dipersoalkan: 31
  • 32. 1. mengapa bangsa Manchulah yang menguasai Tiongkok, mengapa bukan bangsa-bangsa nomaden lain di sebelah utara Tiongkok? 2. siapakah yang menggerakkan bangsa Manchu ke Tiongkok? 3. siapakah yang menggerakkan hati orang Tionghoa untuk memanggil bangsa Manchu? Masalah di atas dapat dirangkum menjadi satu masalah, yaitu gerak sejarah seperti dilaksanakan bangsa Manchu dan Tiongkok disebabkan oleh siapakah? Manusia sendiri ataukah kekuatan-kekuatan di luar manusia? Apakah pemimpin- pemimpin manchu bermusyawarah untuk memiliki kebudayaan Tionghoa dengan maksud tertentu? Apakah pemimpin-pemimpin Tiongkok sudah bulat tekadnya untuk memasukkan Manchu ke negerinya setelah memperhitungkan segala sesuatu? Ataukah segala sesuatu itu berlangsung dengan serba kebetulan saja? Mungkinkah bahwa memang itulah nasib bangsa-bangsa? Dewa-dewakah yang merencanakan? Tuhankah yang mengatur segala-galanya? Apabila dipersingkat, maka masalah-masalah itu bentuknya sebagai berikut: Jiwa besar Manusia Khalayak Gerak Sejarah Disebabkan oleh 1. Tuhan : Kekuatan 2. Dewata Di luar Manusia 3. Kekuatan Masyarakat 4. Nasib Dari bagan di atas tampaklah betapa sukarnya untuk membicarakan masalah tersebut. Menurut Sanusi Pane (1955: 7) sejarah ialah perwujudan kehendak Tuhan bagi manusia dalam dunia. Mempelajari sejarah berarti berdaya upaya dengan semangat terbatas mengetahui kehendak Tuhan itu, upaya merasa, dengan terbatas, kehidupan mutlak, supaya sanggup dengan terbatas, hidup dan bekerja sebagai hamba 32
  • 33. Tuhan yang lebih insyaf. Pendapat Sanusi Pane didasarkan atas kepercayaan terhadap Tuhan. Mempelajari sejarah adalah berusaha mengetahui kehendak Tuhan. Pendapat berbeda dikemukakan oleh Tan Malaka (1944: 5) bahwa setelah ilmu dan penelitian menjadi sempurna, setelah manusia mulai meninggalkan dogma agama, setelah manusia mencaji cerdas dan dapat memikirkan pergaulan hidup, pertentangan kelas dijadikan sebagai pengetahuan yang nyata. Dalam perjuangan untuk keadilan dan politik, manusia tidak membutuhkan atau mencari-cari Tuhan lagi, atau ayat-ayat kitab agama, tetapi langsung menuju sebab yang nyata yang merusakkan dan memperbaiki penghidupannya. Menurut Tan Malaka, gerak sejarah berpangkal kepada sebab nyata yang merusakkan dan memperbaiki penghidupannya, yaitu ekonomi atau kekuatan- kekuatan produksi. Dua pendapat di atas menunjukkan bahwa masalah gerak sejarah tidak dapat dijawab dengan satu jawaban saja, tetapi dapat lebih dari satu jawaban .Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini. iii. Pengertian-pengertian Dasar Gerak Sejarah Untuk memudahkan masalah gerak sejarah, masalah tersebut harus dipandang khusus mengenai manusia. Bagaimanakah manusia memandang dirinya sendiri? Sejarah adalah sejarah manusia, peran sejarah hanya manusia saja, penulis sejarah manusia juga, peminat sejarah juga manusia, maka manusialah yang harus dipandang sebagai inti permasalah tersebut. Oleh kerena itu, dapatlah dimengerti bahwa munculnya masalah itu dipandang sebagai akibat pendapat manusia tentang dirinya, yaitu: a. manusia bebas menentukan nasibnya sendiri, dengan istilah internasional otonom 33
  • 34. b. manusia tidak bebas menentukan nasibnya, nasib manusia ditentukan kekuatan di luar kekuatan dirinya, manusia disebut heteronom. Faham bahwa manusia itu otonom dalam istilah filsafat disebut indeterminism dan faham heteronom disebut determinism. Pada umumnya manusia lebih condong menerima kekuatan di luar pribadinya daripadaa ia percaya bahwa segala sesuatu ditentukan oleh dirinya sendiri. Masalahnya berkisar pada pertanyaan, siapakah yang menentukan nasibnya? Penentu nasib manusia adalah: a) alam sekitar beserta isinya b) kekuatan x (tidak dikenal) c) Tuhan A. Gerak Sejarah Menurut Hukum Fatum Alam fikiran Yunani menjadi dasar alam fikiran Barat. Salah satu sendi penting adalah anggapan tentang manusia dan alam. Pada dasarnya alam raya sama dengan alam kecil, yaitu manusia, macro cosmos sama dengaan micro cosmos. Cosmos menunjukkan bahwa alam itu teratur dan di alam itu hukum alam berkuasa. Cosmos bukan chaos atau kekacauan! Hukum apakah yang berlaku dalam macro dan micro cosmos? Alam raya dan alam manusia dikuasai oleh nasib (qadar), yaitu suatu kekuatan gaib yang menguasai macro cosmos dan micro cosmos. Perjalanan alam semesta ditentukan oleh nasib; perjalanan matahari, bulan, bintang, manusia,dsb tidak dapat menyimpang dari jalan yang sudah ditentukan oleh nasib. Hukum alam yang menjadi dasar segala hukum cosmos ialah hukum lingkaran atau hukum siklus. Setiap kejadian, setiap peristiwa akan terjadi lagi, terulang lagi. Apabila digambarkan seperti gambar di bawah ini: Benih Malam Musim Hujan 34
  • 35. Berbuah Tumbuh Sore Pagi Pancaroba Pancaroba Berbunga Siang Kemarau A B C Arti hukum siklus iaalah, bahwa setiap kejadian atau peristiwa tertentu akan terulang (sikuls A, B dan C). Seperti matahari tiap pagi terbit, demikian pula setiap peristiwa akan terulang kembali. Oleh karena itu terdapat dalil bahwa di dunia tidak terdapat sesuatu (peristiwa) yang baru, segala sesuatu berulang menurut hukum siklus. Hukum siklus di Indonesia disebut Cakra Manggilingan, yaitu cakram berputar dan jika digambarkan sebagai berikut: Cakra Manggilingan Arti Cakra manggilingan ialah bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari cakram itu, bahwa segala kejadian/peristiwa berlangsung dengan pasti (Sutrasno,60-61). Cakram adalah lambang nasib (qadar) yang berputarterus serba abadintanpa henti putusnya. Manusia terikat dengan cakram itu, hidup bergerak naik turun seirama dengan gerak irama cakram di jagat raya, sesuai dengan gerak cakram jagat kecil. Nasib (qadar) adalah kekuatan tunggal yang menentukan gerak sejarah, manusia hanya menjalani dan menjalankan qadarnya. Zaman lampau telah terjadi menurut kodrat alam, terlaksana menurut qadar. Zaman yang akan datang akan terjadi seperti telah dikodratkan manusia tidak akan dapat mengubah qadar itu. Qadar, nasib atau fatum bagi alam fikiran Yunani merupakan kekuatan tunggal. Oleh karena itu kejadian/peristiwa sejarah dari masa itu melukiskan kejadian/peristiwa yang tergantung pada qadar. Sifat cerita sejarah ialah realistis, menurut kenyataan. B. Faham Santo Agustinus 35
  • 36. Faham fatum Yunani kemudian menjelma dalam agama Nasrani sebagai faham ketuhanan dengan sifat-sifat yang sama: a. Kekuatan tunggal fatum menjadi Tuhan b. serba keharusan, menurut rencana alam, menurut ketentuan faham menjadi kehendak Tuhan c. Sejarah sebagai wujud qadar menjadi sejarah sebagai wujud kehendak Tuhan. Kesimpulan dari penjelmaan hukum cakra manggilingan, ialah bahwa manusia tidak bebas menentukan nasibnya sendiri. Ia menerima nasib dari Tuhan, apa yang diterima sebagai kehendak Tuhan. Tuhan sudah menentukan perjalanan hidup yang sudah ditentukan Tuhan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tuhan sudah menentukan perjalanan hidup manusia dan alam, manusia tidak dapat mengubah garis hidup yang sudah ditentukan. Bagi alam fikiran Yunani manusia menerima segala sesuatu dengan amor fati (gembira), bagi alam kodrat ilahi pemberian Tuhan diterima dengan fiat voluntas tua (kehendak Tuhan terlaksanalah). Santo Agustinus menghimpun suatu teori sejarah berdasarkan fiat voluntas tua itu. Gerak sejarah dunia diibaratkan riwayat hidup manusia, babakan waktu disusun menurut tingkatan-tingkatan hidup manusia: No Santo Agustinus Artinya Zaman 1) intifia Bayi Adam sampai Nuh 2) pueritia Kanak-kanak Sem, Jafet 3) adulescentia Pemuda Ibrahim sampai Daud 4) inventus Kejantanan Daud 5) gravitas Dewasa, dewasa bijaksana Babilonia 6) kiamat Tua Pemilihan antara baik-jahat 36
  • 37. Tujuan gerak sejarah ialah terwujudnya Kehendak Tuhan, yaitu Civitas Dei atau Kerajaan Tuhan. Bila Civitas Dei itu akan menjadi wujud belum diketahui, yaitu sebelum dan sesudah kiamat, tetapi nyatalah bahwa Tuhan akan mengadakan pemilihan, barang siapa taat dan menerima kehendak Tuhan di terima di sorga, barang siapa menentang kehendak Tuhan akan menjadi penduduk neraka atau jahanam. Masa sejarah adalah masa percobaan, masa ujian bagi manusia. Kehendak tuhan harus diterima dengan rela dan ikhlas, manusia tidak dapat melepaskan diri dari dari kodrat ilahi. Keharusan kodrat ilahi menurut faham ini ditambah dengan ancaman di akhirat, masuk civitas diaboli (kerajaan iblis) atau neraka. Zaman lampau sebagai perwujudan kehendak Tuhan adalah cermin atau hikmah untuk mengetahui kodrat ilahi. Zaman yang akan datang adalah masa medan perjuangan untuk mendapat tempat di Civitas Dei. Maka peri kehidupan manusia ditujukan kepada Civitas Dei, kepada akhirat, kecemasan dan ketakutan meliputi seluruh alam fikiran itu. Apakah nasib yang akan diterima kelak? Fiat Voluntas tua, kehendak Tuhan terlaksanalah! Manusia menyerah kepada kehendak Tuhan, ia menerima segala sesuatu, menyerahkan nasib kepada gereja. Demikianlah pandangan sejarah Eropa di masa abad pertengahan (midlle ages), manusia hanya menanti-nantikan kedatangan Civitas Dei. Gerak sejarah bermata air kodrat ilahi dan bermuara pada Civitas Dei. C. Pendapat Ibnu Kholdum Tentang Sejarah Ibnu Kholdun (1332-1406) adalah seorang sarjana Arab yang ternama, ialah yang dapat dipandang sebagai ahli sejarah yang paling pertama. Teorinya didasarkan pada kehendak 37
  • 38. Tuhan sebagai pangkal gerak sejarah seperti Santo Agustinus, akan tetapi Ibnu Kholdun tidak memusatkan perhatiannya kepada akhirat. Baginya sejarah adalah ilmu berdasarkan kenyataan, tujuan sejarah ialah agar manusia sadar akan perubahan-perubahan masyarakat sebagai usaha penyempurnaan peri kehidupannya. Pendapat Ibnu Kholdun tertuang dalam bukunga An Arab Philosophy of history translated and arranged by Charles Issawi MA, halaman 26- 30: Sejarah ialah kisah masyarakat manusia atau kisah kebudayaan dunia, yaitu kisah perubahan-perubahan yang terjadi karena kodrat masyarakat itu seperti masa kebiadaban, masa saling membantu terus ke masa persatuan golongan, kisah revolusi, pemberontakan yang timbul antara bangsa dengan bangsa dan kisah kerajaan-kerajaan dan negara-negara yang timbul karena revolusi dan pemberontakan itu, kisah kegiatan dan pekerjaan manusia, yaitu pekerjaan untuk mendapatkan nafkah, atau kegiatan dalam macam-macam ilmu dan usaha, dan umumnya kisah dari perubahan yang terjadi karena kodrat manusia. Keadaan dunia dan keadaan negara-negara dan adat lembaganya serta cara-cara penghidupannya (produksi) tidak tinggal tetap dan bersifat kekal (tak berubah) akan tetapi terus berubah sepanjang masa dan berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Demikian halnya manusia, waktu, kota-kota mengalami perubahan, maka iklim, masa, daerah dan negara juga akan mengalami perubahan itulah hukum yang telah ditentukan oleh Allah untuk para mukmin (R. Moh. Ali, 1963: 72). Dengan tegas Ibnu Kholdun menunjukkan perubahan- perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena qadar Tuhan, yang terdapat dalam masyarakat adalah “naluri” untuk berubah. Justru perubahan-perubahan itu berupa revolusi, 38
  • 39. pemberontakan, pergantian lembaga, dsb, maka masyarakat dan negara akan mengalami kemajuan. Manusia dan semua lembaga-lembaga yang diciptakannya dapat maju karena perubahan. Ibnu Kholdun dengan tegas menyatakan perubahan sebagai dasar kemajuan dan itulah yang kemudian disebut teori evolusi (teori kemajuan) yang dicetuskan oleh Charles Darwin.Perbedaan antara teori Santo Agustinus dan Ibnu Kholdun tampak dari akhir tujuan terakhir. Agustinus mengakhiri sejarah dengan dwitunggal sorga-neraka, bagi Ibnu Kholdun sejarah menuju ke arah timbulnya beraneka warna masyarakat, negara dengan manusianya menuju ke arah kesempurnaan hidup. Teori Agustinus menciptakan manusia menyerah, teori Ibnu Kholdun mendidik manusia menjadi pejuang yang tak kenal mundur. Puncak gerak sejarah ialah umat manusia bahagia dengan beraneka ragam masyarakat, negara, kesatuan hidup lainnya yang sempurna. D. Renaissance dan Akibatnya Pada masa renaissance pengaruh gereja mulai berkurang. Perhatian manusia berubah dari dunia-akhirat ke dunia-fana, kepercayaan pada diri pribadi sendiri bertambah dalam diri manusia. Sifat menyerah pada nasib berkurang dan harga diri memperkuat semangat otonom manusia. Semangat otonom itulah yang mendorong manusia ke arah pengertian tentang kehendak Tuhan. Kemajuan ilmu pengetahuan seirama dengan kemajuan filsafat dan teknik mengakibatkan timbulnya alam fikiran baru di Eropa. Manusia lambat laun melepaskan diri ari agama serta berani mengembangkan semangat otonom. Sumber gerak sejarah tidak di cari di luar pribadinya, tetapi dicari dari dalam diri sendiri. Hubungan dengan cosmos diputus, ikatan dengan Tuhan ditiadakan, manusia berdiri 39
  • 40. sendiri (otonom. Gerak sejarah berpangkal pada kemajuan (evolusi), yaitu keharusan yang memaksa segala sesuatu untuk maju. Manusia melenyapkan sorga-neraka sebagai tujuan, tujuan fatum yang serba tidak tentu diberi batasan yang jelas. Gerak sejarah menuju ke arah kemajuan yang tidak ada batasnya. Evolusi tak terbatas adalah tujuan manusia. Abad ke-18 dan 19 merupakan masa revolusi jiwa yang luar biasa, yaitu suatu revolusi yang mematahkan kekuatan heteronomi. Hukum siklus yang mengekang daya pencipta lenyap kekuatannya. Lingkaran cakra manggilingan diterobos dan gerak sejarah tidak berputar-putar lagi, tetapi maju menurut garis lurus yang tidak ada akhirnya. Jika digambarkan sebagai berikut: Gerak evolusi Sejarah adalah medan perjuangan manusia dan cerita sejarah adalah epos perjuangan ke arah kemajuan. Dengan ilmu pengetahuan, taknik, filsafat alam sekitarnya diselidiki dengan semangat evolusi. Mitos evolusi menjadi sumber dinamika yang dahsyat dan mengeluarkan manusia dari alam rohaniah. Evolusi berarti evolusi jasmaniah, evolusi kebendaan, evolusi duniawi, kefanaan, misalnya kemajuan teknik: kapal api, kereta api, pabirk, dsb. Gerak sejarah tidak menuju ke akhirat, tetapi ke arah kemajuan duniawi, maka dalam dunia yang seolah-olah tidak memerlukan Tuhan lagi itu, timbullah faham-faham baru yang berpedoman pada evolusi tak terbatas, diantaranya faham historical materialism atau economic determinism. Faham historical materialism menerangkan bahwa pangkal gerak sejarah ialah ekonomi, gerak sejarah ditentukan oleh cara-cara menghasilkan barang kebutuhan masyarakat (produksi). Cara produksi menentukan perubahan dalam masyarakat, perubahan itu ditimbulkan oleh 40
  • 41. pertentangan kelas. Gerak sejarah terlaksana dengan pasti menuju ke arah masyarakat yang tidak mengenal pertetangan kelas. Tujuan sejarah ialah menciptakan kebahagiaan untuk setiap manusia, kelas manusia istimewa akan lenyap pada saat amsayarat tanpa kelas dapat diwujudkan. Manusia pada dasarnya tidak bebas, tidak otonom dalam arti luas. Semua perubahan terjadi tanpa persetujuan manusia, manusia hanya dapat mempercepat jalan gerak sejarah dan tidak dapat mengubah atau menahan gerak sejarah. Kebebasan manusia sangat terbatas oleh keharusan ekonomi. Gerak sejarah tidak memerlukan Tuhan, tidak memerlukan fatum, tidak memerlukan manusia agar dapat terlaksana. Sejarah berlangsung dengan sendirinya, yaitu karena pertentangan kelas. Gerak sejarah bersifat mekanis, seperti jam tangan yang setelah diputar berjalan dengan sendirinya, manusia menjadi alat dari dinamika ekonomi. Demikianlah secara singkat faham historical materialism (Croce, 2008: 6- 13) yang dicetuskan oleh Karl Marx (1818-1883) dan Frederick Engels (1820-1895). Jelaslah bahwa otonomi yang dibanggakan manusia abad 19 sebetulnya hanya pembebasan dari Tuhan dan penambatan dari hukum ekonomi. Dunia yang tersedia ini tidak untuk difikirkan, tetapi harus diubah menurut kehendak manusia menurut hukum alam. Sejarah menjadi perjuangan manusia untuk menciptakan dunia baru guna kebahagian manusia. Pada abad ke-20 historical materialism diperjuangkan oleh Partai Komunis. E. Tafsiran Sejarah Menurut Oswald Spengler (1880-1936) Karya Oswald Spengler yang berpengaruh adalah Der Untergang des Abendlandes (Decline of the West) atau Keruntuhan Dunia Barat/Eropa. Spengler meramalkan 41
  • 42. keruntuhan Eropa. Ramalan itu didasarkan atas keyakinan bahwa gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam. Dalil Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam segalanya sama dengan kehidupan tumbuhan, hewan, manusia dan alam semesta. Persamaan itu berdasarkan kehidupan yang dikuasai oleh hukum siklus sebagai wujud dari fatum. Hukum itu tampak pada siklus: No Alam Manusia Tumbuhan Hari Kebudayaan 1. Musim semi Masa pemuda Masa pertumbuhan Pagi Pertumbuhan 2. Musim panas Masa dewasa Masa berkembang Siang Perkambangam 3. Musim rontok Masa puncak Masa berbuah Sore Kejayaan 4. Musim dingin Masa tua Masa rontok Malam Keruntuhan Tiap-tiap masa pasti datang menurut waktunya, itulah keharusn alam yang mesti terjadi. Seperti halnya historical materialism, paham Spengler tentang kebudayaan pasti runtuh apabila sudah melewati puncak kebesarannya. Oleh sebab itu keruntuhan suatu kebudayaan dapat diramalkan terlebih dahulu menurut perhitungan. Suatu kebudayaan mendekati keruntuhan apabila kultur sudah menjadi Civilization (kebudayaan yang sudah tidak dapat tumbuh lagi). Apabila kultur sudah kehilangan jiwanya, maka daya cipta dan gerak sejarah akan membeku. Gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu kecuali melahirkan, membesarkan, mengembangkan, meruntuhkan kebudayaan. Spengler menyelidikinkebudayaan Barat dan setelah membandingkan kebudayaan Barat dengan sejarah kebudayaan-kebudayaan yang sudah tenggelam, ia berkesimpilan: a. kebudayaan Barat sampai pada masa tua (musim dingin), yaitu civilization 42
  • 43. b. sesudah civilization itu kebudayaan Barat pasti akan runtuh c. manusia Barat harus dengan bersikap berani menghadapi keruntuhan itu Mempelajari sejarah tujuannya ialah untuk mengetahui suatu kebudayaan didiagnose seperti seorang dokter menentukan penyakit si penderita. Nasib kebudayaan dapat diramalkan, sehingga untuk seterusnya kebudayaan itu dapat menentukan sikap hidupnya. F. Tafsiran Arnold J. Toynbee Arnold J. Toynbee mengarang buku A Study of History tahun 1933. Teori Toynbee didasarkan atas penelitian terhadap 21 kebudayaan yang sempurna dan 9 kebudayaan yang kurang sempurna. 21 kebudayaan yang sempurna, antara lain: Yunani, Romawi, Maya, Hindu, Barat/Eropa, dsb, yang kurang sempurna, antara lain: Eskimo, Sparta, Polinesia, Turki. Kesimpulan Toynbee ialah bahwa gerak sejarah tidak terdapat hokum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul tenggelamnya kebudayaan-keudayaan dengan pasti. Yang disebut kebudayaan (civilization) oleh Toynbee ialah wujud kehidupan suatu golongan seluruhnya. Menurut Toynbee gerak sejarah berjalan menurut tingkatan-tingkatan seperti berikut (http://nobsnews.blogspot.com/1993 / 10/introduction.htm): a. genesis of civilizations, yaitu lahirnya kebudayaan b. growth of civilizations, yaitu perkembangan kebudayaan c. decline of civilizations, yaitu keruntuhan kebudayaan: 1. breakdown of civilizations, yaitu kemerosotan kebudayaan 43
  • 44. 2. disintegration civilization, yaitu kehancuran kebudayaan 3. dissolution of civilization, yaitu hilang dan lenyapnya kebudayaan Suatu kebudayaan terjadi, karena challenge and response atau tantangan dan jawaban antara manusia dengan alam sekitarnya). Dalam alam yang baik manusia berusaha untuk mendirikan suatu kebudayaan seperti di Eropa, India, Tiongkok. Di daerah yang terlalu dingin seolah-olah manusia membeku (Eskimo), di daerah yang terlalu panas tidak dapat timbul juga suatu kebudayaan (Sahara, Kalahari, Gobi), maka apabila tantangan alam itu baik timbullah suatu kebudayaan. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kebudayaan digerakkan oleh sebagian kecil dari pemilik kebudayaan. Jumlah kecil itu menciptakan kebudayaan dan jumlah yang banyak (mayoritas) meniru keudayaan tersebut. Tanpa minoritas yang kuat dan dapat mencipta, suatu kebudayaan tidak dapat berkembang. Apabila minoritas lemah dan kehilangan daya mencipta, maka tantangan dari alam tidak dapat dijawab lagi. Minoritas menyerah, mundur, maka pertumbuhan kebudayaan tidak ada lagi. Apabila kebudayaan sudah memuncak, maka keruntuhan (decline) mulai tampak. Keruntuhan itu terjadi dalam 3 masa, yaitu: a. kemerosotan kebudayaan, terjadi karena minoritas kehilangan daya mencipta serta kehilangan kewibawaannya, maka mayoritas tidak lagi bersedia mengikuti minoritas. Peraturan dalam kebudayaan (antara minoritas dan mayoritas pecah dan tentu tunas-tunas hidupnya suatu kebudayaan akan lenyap. b. kehancuran kebudayaan mulai tampak setelah tunas-tunas kehidupan itu mati dan pertumbuhan terhenti. Setelah 44
  • 45. pertumbuhan terhenti, maka seolah-olah daya hidup itu membeku dan terdapatlah suatu kebudayaan itu tanpa jiwa lagi. Toynbee menyebut masa ini sebagai petrification, pembatuan atau kebudayaan itu sudah menjadi batu, mati dan mejadi fosil. c. lenyapnya kebudayaan, yaitu apabila tubuh kebudayaan yang sudah membatu itu hancur lebur dan lenyap. Untuk mwnhindarkan keruntuhan suatu kebudayaan yang mungkina dilakukan adalah mengganti norma-norma kebudayaan dengan norma-norma ketuhanan. Dengan pergantian itu, maka tujuan gerak sejarah ialah kehidupan ketuhanan atau kerajaan Allah menurut paham Protestan. Dengan demikian garis besar teori Toynbee mirip dengan Santo Agustinus, yaitu akhir gerak sejarah adalah Civitas Dei atau Kerajaan Tuhan. G. Teori Pitirim Sorokin Pitirim Sorokin adalah ilmuwan Rusia yang mengungsi ke Amerika Serikat sejak Revolusi Komunis 1917. Ia adalah seorang Sosiolog, karangannya yang terkenal adalah: Social Cultural and Dynamics (1941), The Crisis of Our Age (1941), dan Society, Culture and Personality (1947). Sorokin mengemukakan teori yang berlainan, ia menerima teori siklus seperti hukum fatum ala Spengler, dan menolak teori Karl Marx. Sorokin juga menolak teori Agustinus dan Toynbee yang menuju ke arah Kerajaan Tuhan. Ia menilai gerak sejarah dengan gaya, irama dan corak ragam yang kaya raya dipermudah, dipersingkat dan disederhanakan sehingga menjadi teori siklus. Sorokin menyatakan bahwa gerak sejarah menunjukkan fluctuation of age to age, yaitu naik turun, pasang surut, timbul tenggelam. Ia menyatakan adanya 45
  • 46. cultural universal dan di dalam alam kebudayaan itu terdapat masyarakat dan aliran kebudayaan. Di alam yang luas ini terdapat 3 tipe yang tertentu, yaitu: a. ideational, yaitu kerohanian, ketuhanan, keagamaan, kepercayaan b. sensate, yaitu serba jasmaniah, mengenai keduniawian, berpusat pada panca indera c. perpaduan antara ideational-sensate, yaitu idealistic, yaitu suatu kompromis. Tiga jenis kebudayaan adalah suatu cara untuk menghargai atau menentukan nilai suatu kebudayaan. Menurut Sorokin tidak terdapat hari akhir seperti pendapat Agustinus, tidak ada pula kehancuran seperti pendapat Spengler. Ia hanya melukiskan perubahan-perubahan dalam tubuh kebudayaan yang menentukan sifatnya untuk sementara waktu. Apabila sifat ideational dipandang lebih tinggi dari sensate dan sifat idealistic ditempatkan diantaranya, maka terdapat gambaran naik-turun, timbul-tenggelam dan pasang-suruta dalam gerak sejarah tidak menunjukkan irama dan gaya yang tetap dan tertentu. Sorokin dalam menafsirkan gerak sejarah tidak mencari pangkal gerak sejarah atau muara gerak sejarah, ia hanya melukiskan prosesnya atau jalannya gerak sejarah. iv. Sifat Gerak Sejarah Dari teori-teori yang memberikan arah dan tujuan gerak sejarah dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Tanpa arah tujuan, seperti terdapat dalam alam fikiran Yunani berdasarkan hukum fatum, teori ini kemudian diperluas dan diperdalam oleh Oswald Spengler. Gerak sejarah berputar-putar, berputar-putar dan tidak terdapat 46
  • 47. sesuatu yang baru. Setiap kejadian, peristiwa, fakta pasti akan terjadi lagi seperti yang sudah-sudah. b. Pelaksanaan kehendak Tuhan, gerak sejarah ditentukan oleh kehendak Tuhan dan menuju ke arah kesempurnaan manusia menuju kehendak Tuhan. Manusia hanya menerima ketentuan itu dan tidak dapat mengubah nasibnya. Akhir gerak sejarah adalah Kerajaan Tuhan (Civitas Dei) bagi yang dapat diterima Tuhan dan kerajaan setan (Civitas Diaboli) bagi yang ditolak oleh Tuhan. c. Ada juga yang berpendapat bahwa ikhtiar, usaha dan perjuangan manusia dapat menghasilkan perubahan nasib yang sudah ditentukan Tuhan, maka gerak sejarah merupakan perimbangan antara kehendak Tuhan dengan usaha manusia. Aliran ini merupakan perpaduan otonomi dan heteronomi. d. Evolusi dengan kemajuan yang tidak terbatas, gerak sejarah membawa manusia setingkat demi setingkat terus ke arah kemajuan. Dengan senang hati manusia melaksanakan gerak sejarah dengan penuh harapan akan mengalami kemajuan yang tidak terhingga. Alam semesta harus dan dapat dikuasai oleh manusia. Semakin meningkat, semakin luas dan dalam pengetahuan manusia dan makin berkuasalah ia.Aliran inilah yang sangat berpengaruh terhadap gerak sejarah di dunia Barat, sehingga bangsa-bangsa di Eropa dan Amerika menglami kemajuan yang pesat. e. Disamping faham evolusi terdapat pula faham historical materialism yang menentukan masyarakat tanpa kelas adalah tujuan sejarah. Masyarakat tak berkelas itu adalah tujuan gerak sejarah setelah melalui masa kapitalis. 47
  • 48. f. Reaksi terhadap faham evolusi menghasilkan beberapa aliran baru, yaitu: 1. aliran menuju ketuhanan seperti faham Toynbee, bahwa gerak sejarah itu akan sampai pada masa bahagia apabila manusia menerima Tuhan serta kehendak Tuhan sebagai dasar perjuangannya. 2. aliran irama gerak sejarah menurut Sorokin yang menyatakan bahwa gerak sejarah tidak bertujuan apa- apa dan bahwa gerak itu hanya menunjukkan datang- lenyapnya atau berganti-gantinya corak; ideational, sensate dan idealistic 3. aliran kemanusiaan, yaitu suatu aliran yang sangat luas dan berpusatkan pendapat mutlak bahwa manusialah yang terpenting di dunia ini. Gerak sejarah adalah perjuangan manusia untuk mencapai kemajuan yang setinggi mungkin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara ringkas bahwa: a. dasar mutlak gerak sejarah adalah manusia b. isi gerak sejarah adalah pengalaman kehidupan manusia c. tujuannya ialah manusia sempurna dalam arti yang luas, yaitu sempurna sebagai manusia fatum, sebagai manusia bertuhan, manusia hitorical materialism dan manusia amr. d. pokok dasar gerak sejarah adalah masalah kemanusiaan, apakah manusia itu, apakah tujuannya, dimanakah letak batas-batas kemungkinannya? Demikianlah sifat gerak sejarah sebagai daya penggerak manusianuntuk menciptakan dunia baru yang bersifat positif 48
  • 49. dan optimistis. Manusia mampu dan dapat mengubah dunia serta menentukan nasibnya sendiri. v. Tugas Manusia Dalam Sejarah atau Manusia dan Sejarah Manusia tidak dapat dilepaskan dari sejarah. Manusia tanpa sejarah adalah khayal. Manusia dan sejarah adalah dwitunggal, manusia adalah subyek dan obyek sejarah. Sejarah adalah pengalaman manusia dan ingatan tentang pengalaman-pengalaman yang diceritakan. Peran manusia dalam sejarah ialah menciptakan sejarah, karena ia yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Ia adalah penutur sejarah, yang membuat cerita sejarah. Sejarah memang luas artinya, yaitu pengalaman manusia yang dihimpun sejak zaman purbakala. Manusia tidak dapat dilepaskan dari sejarah dan melepaskan diri dari sejarah. Manusia dibentuk oleh sejarah dan manusia membentuk sejarah. Manusia adalah ciptaan sejarah dan ia mempunyai batas kemungkinan untuk menciptakan sejarah baru. vi. Penutup Uraian tentang cerita sejarah pada umumnya hanya memberikan sekedar penjelasan. Penjelasan itu hanya sekadar memberikan pengertian tentang sejarah agar dapat dimengerti bahwa sejarah itu suatu ilmu yang mulia. Masalah manusia adalah masalah sejarah. Setelah memiliki sekadar pengetahuan tentang ilmu sejarah, maka kesadaran manusia tentang sejarah dapat diperjuangkan untuk membangkitkan semangat juang bagi kepentingan bangs dan negara. 49
  • 50. BAB IV PENGANTAR ILMU SEJARAH "Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya." "Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban dan di sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu." Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan. Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad. Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan. 50
  • 51. Pertanyaannya adalah: mengapa manusia mempelajari sejarah? Untuk menjawab pertanyaan itu ada baiknya bila kita lihat buku-buku yang mengajarkan sejarah di SD, SMP dan SMU. Lihat sejarah DI-NII di sana! Di buku-buku itu ada kepentingan Republik Indonesia Serikat! Sejarah sangat identik dengan identitas. Sepanjang sejarahnya manusia selalu mencari tahu tentang siapa dirinya? Karena sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mempunyai identitas tentang siapa dirinya. Identitas itu penting karena berkaitan dengan alasan seorang manusia hidup di dunia ini. Secara umum manusia mencari identitas tentang dirinya pada sejarah. Perhatikan peristiwa di sekitar seorang anak kecil. Seorang anak kecil ketika ditanya identitasnya, setelah diketahui namanya, si penanya biasanya kemudian menanyakan nama orang tuanya. Semakin dewasa seorang anak kecil, maka dia akan semakin berpikir tentang dirinya, dimulai dengan mengetahui asal-usul dia. Keturunan siapakah dia? Dari keluarga macam apakah dia berasal? Dan seterusnya. Ketika seorang manusia mengumpulkan data tentang dirinya, maka sebenarnya dia sedang mempelajari apa yang terjadi di masa lampau. Percaya atau tidak, manusia sesungguhnya bergerak atau bertindak karena identitasnya. Seorang polisi tidak akan bertindak sebagai polisi bila ia tidak tahu dirinya adalah seorang polisi. Seorang polisi yang sedang mabuk berat, pasti tidak akan sempat mengingat kalau dirinya adalah penegak hukum, maka wajar kalau ia bisa bertindak seperti penjahat pada saat seperti itu. Inilah yang kemudian disebut sebagai “kesadaran.” Pentingnya kesadaran dan kesadaran sejarah 51
  • 52. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu hal yang unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya. Kesadaran profetik merupakan suatu kesadaran yang dimiliki oleh agama dalam rangka melakukan transformasi sosial pada satu tujuan tertentu berdasarkan etika tertentu pula. Sebagaimana kesadaran dalam Islam merupakan suatu bentuk kesadaran yang dimiliki manusia dari Tuhan untuk menentukan dan merubah sejarah, bukan manusia yang ditentukan oleh sejarah. Islam memandang kesadaran manusia merupakan kesadaran immaterial menentukan material, dengan maksud bahwa iman sebagai basis kesadaran menentukan lingkungan sekitar manusia. Kesadaran dalam Islam merupakan bersifat independen tidak dipengaruhi oleh struktur, basis sosial dan kondisi material. Yang menentukan kesadaran bukanlah individu, seperti dalam teori kesadaran kritis. Teori kesadaran Islam menjadikan individu bersikap aktif dalam menentukan jalannya sejarah. Kesadaran kritis yang ditentukan oleh individu dapat terjatuh dalam pahan eksistensialisme dan iondividualism. Sedangkan kesadaran profetis, bahwa yang menentukan bentuk kesadaran adalah Tuhan, dan ketentuan kesadaran ini untuk menebarkan asma atau nama Tuhan didunia sehingga rahmat diperoleh manusia, dan bentuk kesadaran ini merupakan kesadaran Ilahiah untuk merubah sejarah. Kesadaran yang dimiliki oleh Islam merupakan kesadaran Ilahiah dan menjadi ruh untuk melakukan transformasi. 52
  • 53. Kesadaran merupakan konsep yang dimiliki oleh manusia dalam menghadapi realitas sosial yang terjadi di sekitarya. Kesadaran yang dilakukan oleh manusia merupakan gerak yang berkelanjutan dan kontinyu dalam rangka merespon realitas sosial. Kesadaran merupakan sesuatu yang membedakan manusia dengan mahluk yang lain, dikarenakan dengan kesadaran yang dimiliki gerak yang dilakukan tanpa paksaan, tetapi berdasarkan kemaunan dan keinginannya. Menurut Marxisme kesadaran ditentukan oleh lingkungan sekitar manusia. Jadi dalam pandangan ini lingkungan lama menentukan lingkungan yang akan diwujudkan. Manusia bergerak dan melakukan apa saja dikarenakan struktur yang berada di luar diri manusia, dan berdasarkan tekanan dari luar, bukan dari dasar pikiran manusia. Bentuk kesadaran yang dimiliki oleh Marxisme ini menjadikan jalannya sejarah yang terjadi merupakan proses materialism. Marx juga mengakui dalam tesisnya bahwa sejarah bergerak dikarenakan kebutuhan materi yang ada dalam diri manusia, sehingga lebih dikenal dengan materialisme dialektik atau materialisme historis. Hal ini sangat lain halnya bila dibandingkan dengan konsep kesadaran yang dimiliki oleh Islam. Kesadaran dalam Islam merupkan ketentuan dari Tuhan. Dari sini, bahwa kesadaran menentukan lingkungan, maka ia bersifat independen bukan didasarkan pada individu mapun lingkungan yang mengitarinya. Jika kesadaran ditentukan oleh individu maka yang terjadi proses individualism, eksistensialism, liberalism, dan capitalism. Kesadaran yang diinginkan oleh Islam merupakan pemberian dari Tuhan yakni iman yang dapat membuat atau menentukan struktur sosial, budaya dan kondisi material yang terjadi dalam masyarakat. Kesadaran yang ditentukan Tuhan ini menjadikan bentuk 53
  • 54. kesadaran yang timbul merupakan kesadaran Ilahiah dan bagaimana nilai-nilai Ilahiah ini agar tertanam dalam bumi agar tercipta khoirul ummah. Kesadaran Ilahiah ini yang membuat konsep kesadaran bagai ikatan, baik secara individu atapun kolektif. Secara otomatis konsep ini menghilangkan konsep kesadaran yang didasarkan pada individu dan juga bentuk kesadaran yang bercorak sekulerisme. Kesadaran ini bercorak intergralistik, dikarenakan manusia sebagai penerima bentuk kesadaran dari Tuhan dan dalam segala aktivitasnya akan diserahkan kembali kepada Tuhan. Kesadaran Ilahiah merupakan konsep ikatan menghadapi realitas sosial yang terjadi, dengan kesadaran ini, maka cara pandang ikatan berangkat dari teks ke konteks, bukannya dari konteks ke teks. Kesadaran sejarah merupakan tindak lanjut dari konsep kesadaran Ilahiah, yang dalam praksisnya melakukan aktivisme sejarah. Kesadaran sejarah ini, dapat juga dilihat dari ajaran agama Islam bahwa Islam merupakan agama amal. Oleh karena itu, dalam ajarannya Islam melarang konsep tentang selibat (tidak kawin), uzlah (mengasingkan diri) dan kerahiban. Bentuk-bentuk ajaran tersebut tidak diperkenankan dalam Islam dikarenakan tidak sesuai dengan fitrah yang telah dimiliki oleh manusia, untuk menentukan jalannya sejarah dan membuat sejarah yang lebih humanis. Kesadaran profetis dan diaktualisasikan dalam bentuk kesadaran sejarah ini merupakan upaya dalam mewujudkan khoirul ummah. Upaya perwujudan khoirul ummah yang telah diidealkan oleh ikatan dengan melakukan aktivisme sejarah dan kerja keras ikatan baik secara kolektif ataupun secara individual. Bentuk kesadaran sejarahpun dalam Islam dapat dilihat misalkan 54
  • 55. dalam doanya yang menginginkan kebahagian dalam dunia dan juga akherat. Kebahagian dalam Islam ini dalam dua dimensi dalam dunia dan dalam ukhrawi. Kebahagiaan dalam dunia diwujudkan dengan kesadaran sejarah upaya mewujudkan khoirul ummah sebagai jalan mendekarkan manusia dengan Pencipta. Kesadaran sejarah yang dimiliki oleh ikatan menjadikan suatu bentuk yang aktif ikatan, dan segala yang dilakukan oleh ikatan merupakan sarana ibadah kepada Tuhan dengan mewujudkan impian yang telah dimiliki oleh ikatan. Kesadaran ini menjadikan ikatan dan individu melakukan transformasi dan perubahan agar realitas menuju atau mengarah kepada yang diimpikan dalam rangka ibadah kepada Tuhan. 55
  • 56. BAB V MANFAAT BELAJAR SEJARAH MANFAAT BELAJAR SEJARAH Pengajaran sejarah yang diberikan di sekolah bukan hanya sekedar untuk mendapatkan nilai tetapi pengajaran sejarah secara formal tersebut mempunyai arti yang luas dan mendalam. Dalam kehidupan masyarkat sejarah mempunyai arti dan peran penting sebab dengan belajar sejarah akan menjadikan kita bijaksana, terhibur, berwawasan luas, memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Sebagai sebuah cabang ilmu, sejarah hanya akan berguna jika ada kaitannya dengan masyarakat secara timbal balik. Sehingga, sejarah harus berguna bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan sejarah itu sendiri. Menurut Robert Jones Shafer (1974) manfaat sejarah adalah sebagai berikut: 1.Memperluas pengalaman-pengalaman manusiawi. Belajar sejarah sama artinya berdialog dengan masyarakat dan bangsa manapun dan di saat kapan pun. Dari pengalaman sejarah itu orang dapat menimba pengalaman-pengalaman dalam menghadapi dan memecahkan problem-problem kehidupan dalam segala aspeknya seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pada dasarnya problem-problem kehidupan manusia hampir sama, yang berbeda adalah detail dan intensitasnya. Cara mengatasi dan memberikan tanggapan terhadap masalah, baik secara intelektual maupun secara emosional, juga tidak terlalu berbeda. Dengan belajar sejarah, karenanya, sikap dan kepribadian seseorang akan menjadi lebih matang. 56
  • 57. 2.Dengan belajar sejarah akan kemungkinkan seseorang untuk dapat memandang sesuatu secara keseluruhan (to see things whole). Sejarah menawarkan begitu banyak dan bervariasi (the multiplicity or variety) kondisi dan pengalaman manusia. Tidak ada disiplin ilmu yang mampu menyajikan rekaman pengalaman manusia yang begitu menyeluruh, selain sejarah. Agama, filsafat, dan ilmu-ilmu sosial lainnya memberikan sumbangan yang sama, namun hanya sebatas dan menurut cara ilmu itu sendiri. Dimensi keseluruhan dalam sejarah diharapkan akan mampu membangun keutuhan kepribadian manusia. 3.Sejarah memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas dan kepribadian bangsa. Suatu masyarakat atau bangsa tak mungkin akan mengenal siapa diri mereka dan bagaimana mereka menjadi seperti sekarang ini tanpa mengenal sejarah. Sejarah dengan identitas bangsa memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yang dalam dan panjang akan memperkokoh eksistensi dan identitas serta kepribadi suatu bangsa. Bangsa itu, karenanya, akan bangga dan mencintai sejarah dan kebudayaannya. Nugent dalam bukunya Creative Huistory (1967) menjawab pertanyaan mengapa kita perlu mempelajari sejarah dari dua segi, 1. How can history help us make a living ? (Bagaimana sejarah itu dapat menolong kita untuk hidup). 2. How can history help us become better person ? (Bagaimana sejarah itu dapat menolong kita menjadi pribadi yang lebih baik) Sejarah sebagai pengalaman manusia memberikan berbagai alternatif untuk memilih begitu banyak cara hidup (a multitude of ways). 57
  • 58. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Nugent (1967) mengatakan dengan tegas bahwa ’’Know other peoples, know yourself.’’ Setiap orang adalah produk masyarakat dan masyarakat adalah produk masa lampau, ialah produk sejarah. Dengan mempelajari sejarah kita akan mampu menghindari berbagai kesalahan dan kekurangan masyarakat masa lampau untuk kemudian memperbaiki masa depan. Menurut Nugroho Notosusanto dan Louis Gotschalk guna sejarah dibagi menjadi empat kelompok atau kategori, yaitu guna edukatif, guna instruktif, guna inspiratif, dan guna rekreatif. 1. Fungsi dan Guna Edukatif (sebagai pelajaran) · Dengan belajar sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Kejadian yang telah terjadi dan pernah dilakukan di masa lampau akan dijadikan pengalaman bagi suatu bangsa untuk melangkah lebih lanjut. Pengalaman tersebut dapat yang dialami sendiri maupun pengalaman dari generasi sebelumnya. · Sejarah sebenarnya merupakan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari manusia sehingga dengan belajar dari sejarah manusia dapat mengembangkan potensinya dan menjadi lebih bijaksana dan arif dari peristiwa yang dialami di masa lalu guna menghadapi masa depan dan menjadi petunjuk dalam berperilaku. Contoh : Membaca dan melihat kejadian tragedi Mei 1998 membuat kita belajar dari peristiwa tersebut, misalnya dari peristiwa tersebut terdapat kebebasan setiap orang 58
  • 59. untuk berpendapat tapi peristiwa tersebut banyak memberikan dampak negatif bagi bangsa Indonesia. 2. Fungsi dan Guna Inspiratif Sejarah dapat memberikan inspirasi melalui berbagai karya sejarah yang dibaca oleh pembacanya maupun berbagai peristiwa sejarah yang dipelajarinya serta didengarnya. Karya sejarah memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya biasanya berkisar tentang perjuangan para pahlawan menentang penjajahan. Ataupun tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa gemilang masa lampau yang dapat mengilhami perjuangan kita sekarang. Contoh : · Pendidikan untuk kaum wanita yang dilakukan oleh Kartini memberikan inspirasi kepada dewi Sartika untuk membangun sekolah-sekolah wanita demi kemajuan bangsa · Penyatuan Nusantara oleh Gajah Mada di bawah pemerintahan kerajaan Majapahit memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa bersatu menjaga wilayahnya dari ancaman disintegrasi bangsa. 3. Fungsi dan Guna Instruktif Sejarah digunakan untuk membantu menyampaikan suatu ilmu pengetahuan atau keterampilan, dalam suatu proses pembelajaran kepada subjek belajar. Contoh : · Ketika berbicara mengenai pemerintahan di Indonesia kita pasti akan memasukkan unsur sejarah didalamnya sebagai upaya untuk dapat membantu menyampaikan dengan baik. 59
  • 60. · Ketika pelajaran biologi berbicara mengenai proses evolusi pasti membutuhkan ilmu bantu sejarah untuk menyampikannya 4. Fungsi dan Guna Rekreatif - Dengan membaca seseorang mengetahui keadaan mengenai suatu peristiwa yang terjadi di suatu wilayah tanpa ia harus pergi dan melihat ke tempat terjadinya. Kita cukup membutuhkan imajinasi untuk membayangkan kejadiannya. Sehingga seolah-olah dia dapat berekreasi ke masa lalu dan berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. - Kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita, yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya sehingga seolah-olah seseorang sedang berekreasi ke suasana yang lalu. Contoh : Ketika kita membaca mengenai kebudayaan Yunani- Romawi Kuno, kita bisa membayangkan bagaimana keadaan disana dengan berbagai peninggalan kebudayaan yang sangat megah. Kita dapat mengetahui tanpa harus menyaksikan sendiri daerah tersebut. Kita dapat mengetahui cara hidup, kebiasaan, tindakan, hasil karya, bentuk istana masa lampau. Selain keempat guna tersebut sejarah juga dapat sebagai Alat Politik Penguasa Yaitu bahwa Sejarah seringkali dijadikan sebagai alat politik rezim (sistem pemerintahan) yang sedang berkuasa terutama rezim totaliter. REFLEKSI : Bagi masyarakat yang mempunyai pemikiran maju, membaca merupakan kebutuhan psikis yang dapat 60
  • 61. menjadi kesenangan. Sebab terkadang orang membaca sebagai pengisi waktu luang dan tak jarang buku-buku tersebut dapat memberikan inspirasi bagi mereka. Memberikan kesenangan dan rasa estetis karena bentuk dan susunannya yang harmonis/indah. Dari uraian diatas diharapkan dengan belajar sejarah kita akan menjadi bijaksana, terhibur, berwawasan luas, memiliki semangat patriotisme yang tinggi serta memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Manfaat Sejarah Dalam Kehidupan Sebagai sebuah kisah, sejarah menyajikan sesuatu yang benar- benar terjadi. Cerita sejarah disusun berdasarkan sumber- sumber, fakta-fakta dan bukti-bukti berupa peninggalan- peninggalan sejarah. Setiap individu, masyarakat maupun setiap bangsa memiliki sejarah sendiri-sendiri. Proses sejarah dapat memberikan pengalaman, pelajaran dan pemantapan kepribadian bagi seorang individu, masyarakat dan bangsa. Dari uraian tersebut di atas, maka dapat diuraikan manfaat mempelajari sejarah : 1. Memberikan kesadaran waktu 2. Memberikan pelajaran yang baik 3. Memperkokoh rasa kebangsaan (nasionalisme) 4. Memberikan ketegasan identitas dan kepribadian suatu bangsa 5. Sumber inspirasi 6. Sarana rekreaktif. 61
  • 62. BAB VI HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH PENGERTIAN SEJARAH 1. Arti kata sejarah Dalam masyarakat awam sejarah sering di edintikan dengan nama tokoh ,candi , tanggal , tahun dan tempat terjadinya peristiwa . kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu syajaratun , artinya pohon . sebuah pohon terdiri dari akar, dahan, ranting dan daun sehingga sejarah diartikan sebagai asal usul , riwayat dan silsilah yang menyerupei sebuah pohon dalam bahasa arab ilmu yang mempelajari kisah masa lalu di kenal dengan istilah Tarikh . Di Eropa , sejarah dikenal dengan istilah history (inggris) , histoire (perancis ) , storia (Italia) , semuanyan berasal dari bahasa yunani yaitu historia yang artinya orang pandai sementara dalam bahasa belanda sejarah disebut dengan geschiedenis (terjadi) , dalam bahasa jerman disebut geschichate (sesuatu yang terjadi ) Dengan demikian sejarah dapat di artikan sebagai kejadian masa lampau dari kehidupan manusia. Akan tetapi tidak semua kejadian masa lampau dapat masuk kedalam ruang lingkup sejarah . yang masuk kedalam sejarah adalah kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh besar pada masanya dan masa-masa berikutnya 2. sejarah sebagai peristiwa & sejarah sebagai kisah sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang benar-benar terjadi (histoire realita), sehingga hanya terjadi satu kali saja , yaitu pada saat 62
  • 63. kejadiannya sedang berlangsung , sehingga tidak mungkin terjadi lagi pada masa-masa selanjutnya . setiap peristiwa yang terjadi akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya, kalaupun peristiwa nya sejenis , tetapi waktu dan tempat serta pelaku (actor) sejarahnya berbeda . sering juga ada istilah sejarah berulang , sebetulnya yang berulang bukan peristiwanya tetapi gejala dari peristiwa itu yang berulang . sejarah sebagai kisah (histoire reite) , dapat diartikan sebagai rekontruksi peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta dan fenafsiran . sejarah sebagai kisah dapat kit abaca dalam berbagai buku sejarah , majalah atau Koran, atau pada saat guru menjelaskan materi sejarah. 3. sejarah sebagai ilmu & sejarah sebagai seni sejarah adalah peristiwa masa lampau manusia , maka ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia. Sejarah sebagai ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya . sejarah sebagai ilmu mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : 1) empiris : diperoleh melalui penemuan dan pengamatan yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ada 2) mempunyai obyek : sama seperti disiplin ilmu lain , sejarah mempunyai obyek , 3) obyek material : manusia 4) obyek formal : aktivitas manusia yang pernah terjadi dalam suatu rentang waktu di masa lampau 5) teori : kaidah-kaidah pokok sebagai suatu ilmu , seperti teori challenge and respons, teori masuknya hindu . 6) metode : sejarah mempunyai cara tersendiri dalam penelitiannya maupun penulisanya . sejarah sebagai seni , yang dimaksud diantaranya ketika seorang sejarawan menuliskan kembali peristiwa masa lampau itu . dalam penulisan sejarah (historiografi ) seorng sejarawan 63
  • 64. memerlukan beberapa pemahaman seperti, layaknya seorang seniman , sebagai seni adalah sejarah yang disajikan secara naratif dan imajinatif dengan menonjolkan unsure-unsur cerita , kisah atau peran tetapi tetap berpijak pada fakta –fakta yang ada . BAB VII KARAKTERISTIK SEJARAH 1. hubumgan ilmu sejarah dan ilmu-ilmu social sejarah sebagai ilmu, tentunyamempunyai keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan ilmu-ilmu social lainnya. Konsep dalam ilmu sejarah meliputi : waktu (time), ruang (space), perubahan (change), aktivitas manusia (man), kesinambungan (continuity) . walaupun berbeda dengan disiplin ilmu social lainnya tetapi dalam perkembangannya peran dari ilmu –ilmu social dalam penulisan sejarah sangat di perlukan . para sejarawan banyak meminjam teori atau konsep ilmu social , diantaranya : a. geografi : terkait erat dengan latar geografis , dimana peristiwa sejarah itu terjadi dengan kata lain geografi merupakan panggung sejarah . b. politik : membantu menyelaraskan data politik dan kejadian yang mempengaruhi pengalamansejarah manusia . c. sosiologi : membantu menjelaskan aktivitas kolektif manusia di masa lampau , peristiwa sejarah yang merupakan hasil dari interaksi antar manusia sangat membutuhkan konsep-konsep sosiologi . 64
  • 65. d. antropologi : dapat membantu sejarah dalam mengkaji pola-pola perilaku , keyakinan , kebudayaan dalam suatu masyarakat . e. arkeologi : membantu sejarah dalam menemukan dan menganalisis sumber-sumber sejarah . f. ekonomi : usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dimasa lampau dapat dijelaskan lebih rinci dengan meminjam konsep dari ilmu ekonomi . g. psikologi : banyak membantu sejarah dalam menjelaskan perilaku para tokoh actor pelaku sejarah . 2. karakteristik sejarah unsure terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu, maka yang menjadi konsep dasar sejarah adalah waktu (time ), ruang (space), kegiatan Manusia ( human activities), perubahan ( change) dan kesinambungan (continuity) . adapun karakteristik dari mata pelajaran sejarah diantaranya adalah: a. sejarah terkait dengan peristiwa masa lampau : materi pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini dalam bentuk rekontruksi peristiwa peristiwa masa lampau berdasarkan sumber-sumber yang ada . b. bersifat kronologi : dalam mengorganisasikan materi pembelajaran harus berdasarkan urutan waktu kejadian . dalam sejarah terdapat 3 unsur pokok yaitu : manusia, ruang dan waktu . untuk itu sejarah erat hubungannya dengan jawaban dari pertanyan-pertanyan what (apa), who (siapa) , when (kapan), where (dimana), why (mengapa), dan how (bagaimana) . presfektif waktu dalam sejarah adalah waktu lampau yang terus berkesinambungan , dimana waktu dilihat sebagai sebuah garis linier (lurus) . dengan demikian sejarah di lihat sebagai sebuah sebuah proses yang terus berjalan dari masa lampau – 65
  • 66. masakini-masa yang akan dating . sejarah merupakan prinsip sebab akibat antara fakta yang satu dengan yang lainnya, antara peristiwa yang satu dengan lainnya merupakan sebuah rangkaian yang tidak terpisah-pisah, peristiwa sejarah yang satu di akibatkan atau disebabkan oleh peristiwa sejarah yang lain . BAB VIII PERIODISASI DAN KRONOLOGI SEJARAH 1. periodisasi sejarah Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang areanya. dalam rentang waktu itulah sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yang sangat banyak. mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah maka digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada momentum tertentu. Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dengan kurun waktu lainnya. hal itulah yang dinamakan dengan periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah dalam masyarakat tradisional biasanya di dasarkan pada kurun waktu kekuasaan raja Secara umum periodisasi sejarah Indonesia dikelompokan menjadi beberapa jaman yitu : -prasejarah (jaman batau dan jaman logam ) -masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India -masuk berkembangnya islam 66