2. KATA PENGANTAR
Segala puji beserta sukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat, salawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada tuan para
rasul yaitu Muhammad SAW.
Dengan melihat penomena yang ada di kampus saat ini
banyak yang hanya mempelajari sejarah itu hanya yang
atas-atas saja tanpa mengetahui dasar dari sejarah itu
sendiri dengan itu kami menyusun Buku kecil ini dengan
tujuan nantinya mampu memberikan pengetahwan kepada
pembaca, dimana isinya mencakup pokok dasar dari pada
ilmu sejarah. Reprensi dari buku ini semuanya di ambil dari
internet.
Buku kecil ini kamai cetak hanya untuk kalangan diri
sendiri dan tidak di jual belikan.
Jika ada kesalahan baik dalam penulisan atau kata-kata
dalam buku ini, kami selaku penyusun mengucapkan
beribu-ribu maaf, bagaimanapun juga kami hanyalah
manusia biasa yang tidak luput dari khilap dan dosa.
Dengan mengharap redho tuhan mudahmudahan buku
ini bermamfaat nantinya, amien………
Pancor, 21 september 2011
Penyusun,
Ttd.
ABDUURRAHMAN
NMP : 10350003
ii
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................II
Daftar Isi ........................................................................III
Bab I Pengertian Sejarah ..................................................4
Bab II Sejarah Berulang .................................................18
Bab III Teori Gerak Sejarah ...........................................28
Bab IV Pengantar Ilmu Sejarah ......................................49
Bab V Mamfaat Belajar Sejarah .....................................55
Bab VI Hakekat Dan Ruang Lingkup Ilmu Sejarah .......61
Bab VII Karakteristik Sejarah ........................................63
Bab VIII Periodisasi Dan Kronologi Sejarah .................65
Bab IX Jenis-Jenis Sejarah .............................................66
Bab X Kegunaan Sejarah ................................................67
Bab XI Dasar-Dasar Penelitian Sejarah .........................69
Bab XII Jejak-Jejak Masa Lampau .................................72
iii
4. BAB I
PENGERTIAN SEJARAH
A. Pendahuluan
Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang
pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang
membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik,
menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah
dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu.
Masa lalu sering disebut dengan istilah Sejarah. Dilihat
dari asal usul kata, sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu
Syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul atau
silsilah. Dalam bahasa Inggris (history), Bahasa Yunani
(istoria), Bahasa Jerman (geschicht).
Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat
kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau
riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang
memerintah).
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai
kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu
pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari
dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang
dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas.
Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan
kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan
akan cara berpikir secara historis.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan
sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan
tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering
4
5. dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila
menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.
Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang
berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah
dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya
seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan
kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari
sejarah disebut sejarawan. Ilmu Sejarah juga disebut
sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad.
B. Pengertian Sejarah
1. Pengertian Etimologis (Lughawi)
Istilah sejarah dalam bahasa arab dikenal dengan
tarikh, dari akar kata arrakha (a-r-kh), yang berarti
menulis atau mencatat; dan catatan tentang waktu serta
peristiwa. Akan tetapi, istilah tersebut tidak serta merta
hanya berasal dari kata ini. Malah ada pendapat bahwa
istilah sejarah itu berasaldari istilah bahasa Arab
syajarah, yang berarti pohon atau silsilah. Makna silsilah
ini lebih tertuju pada makna padanan tarikh tadi; termasuk
kemudian dengan padanan pengertian babad, mitos,
legenda dan seterusnya. Syajara berarti terjadi, syajarah
an-nasab berarti pohon silsilah.
Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal
istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa
Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu,
banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-
muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie,
bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang
berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal
gescheiedenis.
5
6. Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai
bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah
menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh karena itu
masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa,
maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini
dengan membuat periodesasi.
2. Pengertian Terminologis (Istilahi)
Istilah sejarah, dalam pengertian terminologis atau
istilahi, juga memiliki beberapa variasi redaksi. R.G.
Collingwood, misalnya mendefinisikan sejarah dengan
ungkapan history is the history of thought (Sejarah adalah
sejarah pemikiran); history is a kind of research or
inquiry (Sejarah adalah sejenis penelitian atau
penyelidikan). Pada kesempatan lain, Collingwood
memaknakan sejarah (dalam artian penulisan sejarah atau
historiografi), seperti membangun dunia fantasi (are
peaple who bulid up a fantasy-word).
Nouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah
sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar
memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi
juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi
dengan melihat hukum sebab-akibat.
Jauh sebelumnya, Ibn Khaldun (1332 – 1406), dalam
kitabnya al-Muqaddimah, telah mendefinisikan sebagai
catatan tentang masyarakat umat manusia atau
peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran,
keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang
revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan
lain; akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara
dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan
6
7. kedudukan orang, baik untuk mencapai kemajuan
kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan
pada umunya tentang segala macam perubahan yang
terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu
sendiri.
R.Moh.Ali, mengemukakan pengertian sejarah mengacu
dalam tiga makna :
1. Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan
peristiwa kenyataan
2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian peristiwa
realita
3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan,
kejadian dan peristiwa realitas.
Menurut Sartono Kartodidjo, sejarah dapat dibedakan
dalam tiga jenis, yaitu sejarah mentalitas (mentalited history),
sejarah sosial (sosiological history), dan sejarah struktural
(structural history).
Hegel berpendapat, bahwa sejarah terbagi menjadi sejarah
asli, sejarah reflektif, dan sejarah filsafati. Pertama sejarah
asli, yang memaparkan sebagian besar terbatas pada
perbuatan, peristiwa dan keadaan masyarakat yang ditemukan
di hadapan mereka. Kedua sejarah reflektif, adalah sejarah
yang cara penyajiannya tidak dibatasi oleh waktu yang
dengannya penulis sejarah berhubungan. Ketiga sejarah
filsafati. Jenis ini tidak menggunakan sarana apapun kecuali
pertimbangan pemikiran terhadapnya.
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu
merekonstruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikejakan,
dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun, perlu
ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk
kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah mempunyai
7
8. kepentingan masa kini dan, bahkan, untuk masa akan datang.
Oleh kerenanya, orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak
ada gunanya. Kenyataannya, sejarah terus ditulis orang, di
semua peradaban dan disepanjang waktu. Hal ini, sebenarnya
cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu.
Sejarah merupakan suatu dialog yang tiada akhir antara
masa kini dan masa lalu. Ini dapat dilihat berdasarkan
kerangka keragaman (diversity), perubahan (change), dan
kesinambungan (continuity) melalui dimensi waktu.
Sejak awal penulisan sejarah (historiografi) identik
dengan politik. Bahkan Sir John Seeley, sebagaimana dikutip
Mark M.Krug, mengatakan “History is past politics” dan
politik adalah sejarah masa kini. Persepsi ini terbentuk karena
kenyataan bahwa sejarah dianggap atau diperlakukan sebagai
sejarah raja-raja, sejarah timbul atau tenggelamnya para
penguasa, sejarah naik dan turunnya dinasti-dinasti, sejarah
bangun dan runtuhnya rezim-rezim politik dan sebagainya.
Pada perkembangan penulisan sejarah kekinian berkembang
tiga jalur : (1) perkembangan sejarah politik yang dominan, (2)
perkembangan sejarah sebagai biografi, dan (3) teori sejarah
orang besar.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah (1)
1. Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas
hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan
dengan kenyataan.
2. R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:
a) Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa
seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
8
9. b) Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis
(serba teratur dan rapi)
c) Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan
peristiwa dan kejadian-kejadian pada masa lampau.
3. Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah
diperbuat oleh manusia.
4. J.V Brice
Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah
dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.
Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah.
Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu
manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang
digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu
manusia.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah (2) .
Chuzblog sedikit berbagi tentang Pengertian Sejarah Menurut
Para Ahli Setelah kemarin update tentang manfaat internet dan
sejarah pramuka. Mari kita simak Pengertian Sejarah. Sejarah
adalah Riwayat masa lampau yang benar terjadi. Nah kali ini
chuzblog berbagi Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
cekidot
Pengertian Sejarah Menurut "Bapak Sejarah" Herodotus,
Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran
jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
Pengertian Sejarah Menurut Aristotle,
Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian
sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa
yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-
9
10. peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod
atau bukti-bukti yang konkrit.
Pengertian Sejarah Menurut R. G. Collingwood,
Sejarah ialah sebuah bentuk penyelidikan tentang hal-hal yang
telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
Pengertian Sejarah Menurut Patrick Gardiner
sejarah sebagai ilmu yang mempelajari apa yang telah
diperbuat oleh manusia.
Pengertian Sejarah Menurut Drs. Sidi Gazalba
sejarah sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang
disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa
tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi
pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku.
Pengertian Sejarah Menurut E.H. Carr dalam buku teksnya
What is History,
Sejarah adalah dialog yang tak pernah selesai antara masa
sekarang dan lampau, suatu proses interaksi yang
berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang
dimilikinya.
Pengertian Sejarah Menurut Muthahhari,
ada tiga cara mendefinisikan sejarah dan ada tiga disiplin
kesejarahan yang saling berkaitan, yaitu:
a. sejarah tradisional (tarikh naqli) adalah pengetahuan
tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-
keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya
dengan keadaan-keadaan masa kini.
b.sejarah ilmiah (tarikh ilmy), yaitu pengetahuan tentang
hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa
lampau yang diperoleh melaluipendekatan dan analisis atas
peristiwa-peristiwa masa lampau.
10
11. c. filsafat sejarah (tarikh falsafi), yaitu pengetahuan
tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa
masyarakat dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas
hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini.
Dengan kata lain, ia adalah ilmu tentang menjadi
masyarakat, bukan tentang mewujudnya saja.
Pengertian Sejarah Menurut Shefer
Sejarah adalah peristiwa yang telah lalu dan benar-benar
berterjadi.
Pengertian Sejarah Menurut M Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang
berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran
kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang
telah lampau atau tanda-tanda yang lain.
Pengertian Sejarah Menurut Robert V. Daniels
Sejarah adalah memori pengalaman manusia
Pengertian Sejarah Menurut J. Banks
Semua peristiwa masa lalu adalah sejarah (sejarah sebagai
aktualitas). Sejarah dapat membantu siswa untuk memahami
perilaku manusia dalam, tujuan masa kini dan masa depan
yang baru (untuk studi sejarah).
Pengertian Sejarah Menurut Gustafson, 1955
Sejarah merupakan puncak gunung pengetahuan manusia dari
mana perbuatan generasi kita mungkin scan dan dipasang ke
dalam dimensi yang tepat .
Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh (3)
Membahas mengenai pengertian sejarah, secara etimologi kata
sejarah itu sendiri berasal dari bahasa Arab syajarah yaitu dari
kata syajaratun yang artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat
11
12. berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema
menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun.
Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau
silsilah. Pada masa sekarang ini, untuk kepentingan tertentu
kita memerlukan keterangan riwayat hidup. Kata riwayat
kurang lebih berarti laporan atau cerita tentang kejadian.
Sedangkan kata hikayat (yang dekat dengan kata sejarah),
artinya cerita tentang kehidupan, yaitu yang menjadikan
manusia sebagai objeknya, disebut juga biografi (bios itu
artinya hidup, graven artinya menulis). Jadi, cerita yang
berkisar mengenai kehidupan penulis yang ditulis oleh diri
sendiri atau pelakunya sendiri disebut autobiografi.
Dalam bahasa Arab kata “kisah” yang umumnya menunjuk ke
masa lampau, justru lebih mengandung cerita yang benar-
benar terjadi pada masa lampau, yakni sejarah. Di dalam
bahasa-bahasa nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih
mengandung arti sejarah ialah “babad”, yang berasal dari
bahasa Jawa “tambo”, bahasa Minangkabau “tutui teteek”,
bahasa Roti “pustaka” atau “cerita”.
Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata “babad”
bahasa Jawa dalam arti “memangkas”. Hasil pembabadan
ialah suasana terang, dengan demikian babad dalam arti
sejarah bertugas untuk menerangkan suatu keadaan. Untuk
lebih memahami secara lebih mendalam, maka mari kita
simak pengertian sejarah di negara lain. Perkataan sejarah
dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata
geschieden = terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris sejarah
disebut history, (berasal dari bahasa Yunani “historia” yang
berarti apa yang diketahui dari hasil penyelidikan atau ilmu.
Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
manusia di masa lampau.
12
13. Selanjutnya, mari kita perhatikan beberapa pendapat mengenai
pengertian sejarah yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Dengan penyajian beberapa definisi sejarah dari beberapa ahli,
dapat dijadikan bahan perbandingan menuju ke arah
pengertian sejarah yang sempurna dan benar, serta memiliki
kesadaran sejarah yang mendalam. Beberapa definisi sejarah
yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.
1. Roeslan Abdulgani, mengemukakan bahwa sejarah ialah
ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis
keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan
di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan
maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil
penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan-pedoman
bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang
serta arah progres masa depan. Ilmu sejarah ibarat
penglihatan tiga dimensi; pertama penglihatan ke masa
silam, kedua ke masa sekarang, dan ketiga ke masa yang
akan datang. Atau dengan kata lain, dalam penyelidikan
masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-
kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan
sedikit banyak tidak dapat kita melepaskan diri dari
perspektif masa depan.
2. Moh. Yamin, SH, memberikan pengertian sejarah ialah
suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan
dengan kenyataan.
3. Thomas Carlyle, memberikan pengertian sejarah adalah
peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-
orang terkenal. Mereka, adalah penyelamat pada
zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang
pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.
13
14. 4. Herodotus, ahli sejarah pertama dunia berkebangsaan
Yunani, yang mendapat julukan: The Father of History
atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak
berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti,
melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi
rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
5. Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatan
tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia,
tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak
masyarakat itu.
Dari beragam pengertian yang dikemukakan oleh beberapa
tokoh di atas tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya.
Namun, dapat diambil beberapa unsur pokoknya, yakni
adanya peristiwa, kisah, dan ilmu sejarah. Dalam hal ini, R.
Moh. Ali menyimpulkan pengertian sejarah sebagai berikut :
1. Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan
peristiwa dan kejadiankejadian di masa lampau.
2. Sejarah yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang
berhubungan dengan manusia, yakni menyangkut
perubahan yang nyata di dalam kehidupan manusia.
3. Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematis
(teratur dan rapi).
Berdasarkan pengertian sejarah dari Moh. Ali ini dapat
dipahami bahwa sejarah menyangkut seluruh perubahan dan
perkembangan kehidupan manusia. Dengan demikian jelas
juga bahwa yang mempunyai sejarah hanyalah manusia.
Untuk mengungkap kehidupan manusia masa lampau,
sejarah telah merumuskan dalam enam pertanyaan, yaitu
sebagai berikut.
1. What (apa), yang menunjuk kepada peristiwa yang
terjadi pada masa lampau.
14
15. 2. Who (siapa), yang menunjuk tentang tokoh atau orang
yang terlibat dalam peristiwa.
3. When (kapan), menunjuk waktu terjadinya peristiwa
tersebut.
4. Where (di mana), menunjuk kepada tempat peristiwa
terjadi.
5. How (bagaimana), menunjuk kepada proses terjadinya
peristiwa tersebut.
6. Why (mengapa), menunjuk kepada keterkaitan sebab
akibat peristiwa tersebut.
Perkataan Sejarah (History) yang kita gunakan pada masa
kini berpunca daripada perkataan Arab iaitu Syajaratun yang
bermaksud Pohon. Dari sudut lain pula, istilah history
merupakan terjemahan dari perkataan Yunani yakni Histories
yang membawa makna satu penyelidikan ataupun pengkajian.
Mengikut pandangan "Bapa Sejarah" Herodotus, Sejarah
ialah satu kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh
bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
Mengikut definisi yang diberikan oleh Aristotle, bahawa
Sejarah merupakan satu sistem yang mengira kejadian
semulajadi dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa
yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-
peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod
atau bukti-bukti yang kukuh.
Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sejenis bentuk
penyelidikan atau suatu penyiasatan tentang perkara-perkara
yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
Manakala Shefer pula berpendapat bahawa Sejarah adalah
peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku. Sementara
itu, Drs. Sidi Gazalba cuba menggambarkan sejarah sebagai
masa lampau manusia dan persekitarannya yang disusun
15
16. secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan
kefahaman tentang apa yang berlaku. Sebagai usaha susulan
dalam memahami sejarah, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka
telah memberikan Sejarah sebagai asal-usul, keturunan,
salasilah, peristiwa yang benar-benar berlaku pada waktu yang
lampau, kisah, riwayat, tambo, tawarikh dan kajian atau
pengetahuan mengenai peristiwa yang telah berlaku.
Sejarah dalam erti kata lain digunakan untuk mengetahui
masa lampau berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang
sahih bagi membolehkan manusia memperkayakan
pengetahuan supaya waktu sekarang dan akan datang menjadi
lebih cerah. Dengan itu akan timbul sikap waspada
(awareness) dalam diri semua kelompok masyarakat kerana
melalui pembelajaran Sejarah, ia dapat membentuk sikap
tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar peristiwa-
peristiwa yang berlaku pada masa lampau dapat dijadikan
pengajaran yang berguna. Pengertian Sejarah boleh dilihat dari
tiga dimensi iaitu epistomologi (kata akar), metodologi
(kaedah sesuatu sejarah itu dipaparkan) dan filsafat atau
pemikiran peristiwa lalu yang dianalisa secara teliti untuk
menentukan sama ada ia benar atau tidak.
Sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni.
a) Sejarah sebagai ilmu
Koentowijoyo :
- bersifat empiris, didasarkan pada pengalaman &
pengamatan. Dari pengalaman tersebut kemudian
diserap & direkan dlm suatu dokumen yang akkan
dipakai sbg sumber data
- memiliki objek, yaitu manusia, dilihat dari sudut
pandang waktu
16
17. - memiliki teori (kausalitas,challenge & response)
- mempunyai generalisasi : kebenarannya diakui umum
- langkah2 penulisan sej :◊memiliki metode
• heuristic
• verifikasi
• historiografi
• interpretasi
Jadi, sejarah sebagai ilmu adalah pengetahuan yang
mempelajari masa lampau, yang disusun scr kronologis &
sistematis, yang benar-benar terjadi.
b) Sejarah sabagai peristiwa
kejadian di masa lampau yang benar-benar terjadi.
Ciri :
- dapat dijadikan momentum, punya arti dalam
menentukan hidup orang banyak peristiwa tersebut
penting
- pristiwa itu tidak brubah-ubah, peristiwa yang abadi &
diknang slamanya
- hanya 1x, tidak akan terulang persis sama, peristiwa
yang unik
c) Sejarah sebagai kisah
cerita tentang masa lampau yang benar-benar terjadi
Ciri :
1. bersifat subyektif (didasarkan pada pandangan pribadi)
Pandangan individu dipengaruhi oleh :
keyakinan yang bsumber dari agama,moral/etika lain
nilai2
kepentingan
kelompok social
17
18. fakta yang dimiliki sejarawan itu perbendaharaan
pengetahuan
kemampuan berbahasa : bahasa adalah alat
komunikasi, sehinga dalam penulisan sejarah, sangat
dipengaruhi gaya penyampaian didalam bahasa yang
dipergunakan.
2. dapat diulang
3. dapat ditulis oleh siapa saja dan kapan saja.
d) Sejarah sebagai suatu seni
karena dalam rangka penulisannya, penulis sejarah
memerlukan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa.
BAB II
Sejarah Berulang
Sejarah Berulang (Repeating History) boleh diertikan
sebagai satu keadaan di mana peristiwa-peristiwa sejarah
yang pernah berlak pada suatu masa dahulu boleh berlaku pula
pada masa-masa yang berlainan, iaitu pada masa sezaman
mahupun pada masa yang akan datang. Ini kerana sejarah itu
dianggap sebagai suatu gejala yang berulang-ulang yakni
sesuatu peristiwa itu berlaku berulang kali di dalam satu
proses kitaran yang saling berkaitan serta silih berganti.
Proses kitaran yang dimaksudkan itu mempunyai kaitan
yang rapat dengan kemunculan sesebuah negara yang
mempunyai suatu titik kelahiran. Kemudian meningkat maju
sehingga mencapai kejayaan dan seterusnya apabila tiba suatu
tempoh masa ia akan mengalami kemerosotan atau
keruntuhan. Maka dengan itu, dipercayai kitaran ini akan
sentiasa berulang-ulang dari satu tempoh masa ke satu tempoh
18
19. masa yang lain mengikut perkembangan politik sesuatu
negara.
Namun demikian, persoalan yang dibangkitkan sekarang
adalah, benarkah sejarah itu memang berulang secara
keseluruhannya? Bagi menyelesaikan persoalan ini, perlulah
kita meneliti beberapa contoh yang berkaitan dengan Sejarah
berulang.
Salah satu contoh yang kukuh adalah kebangkitan dan
seterusnya keruntuhan kerajaan Marxist Rusia. Sebelum tahun
1870, Rusia memang berada dalam era keruntuhan.
Keruntuhan itu berpunca dari ketidakseimbangan dalam
politik Rusia dan juga ketandusan pemimpin yang cekap.
Namun demikian Rusia adalah sebuah negara yang terbesar di
dunia (dengan keluasan lebih kurang 22402000 km/persegi =
8649000 batu/persegi). Walau bagaimanapun Rusia mula
muncul sebagai sebuah kerajaan Marxist yang berwibawa
selepas revolusi tahun 1917. Dengan usaha pemimpin-
pemimpin mereka seperti Lenin (1870-1924) dan Stalin (1879-
1953), Rusia telah berupaya menjadi kuasa besar selepas
Perang Dunia Kedua (1945). Taraf seperti ini dapat dikekalnya
sehingga bahagian pertama dekad 1980-an. Mulai pertengahan
dekad tersebut, Rusia nampaknya tidak dapat bertahan lagi. Ia
mula menghadapi krisis ekonomi yang sangat meruncing.
Pemimpinnya pada ketika itu, iaitu Mikhail Gorbachov
memperkenalkan satu dasar yang dikenali sebagai Glasnost,
yang bertujuan memperbaiki keadaan ekonomi melalui
beberapa pembaharuan dasar ekonomi. Namun gerakan itu
tidak menghasilkan kejayaan. Sementara itu, gerakan politik
dan ekonomi yang bertujuan menghancurkan struktur dan
ideologi Marxist di negara itu, yang pada mulanya tidaklah
menonjol, telah menapakkan kecergasannya menjelang hujung
19
20. dekad tersebut. Akhirnya, pada tahun 1990, bubarlah atau
hancurlah secara rasmi Kesatuan Republik Soviet Rusia.
Selepas itu yang tinggal ialah Rusia dan gabungan beberapa
republik merdeka yang dahulunya merupakan sebahagian
daripada kesatuan tersebut. Kini Rusia sedang berusaha untuk
hidup dan mengamalkan sistem demokrasi Barat serta unsru-
unsurnya yang berkaitan. Dalam pada itu, kejayaan pihak
demokrasi itu belumlah betul-betul kukuh kerana menjelang
pertengahan dekat 1990-an ini pihak komunis telah
menampakkan pula kebangkitan semula mereka.
Melihat kepada contoh tersebut, jelaslah kepada kita
bahawa proses kitaran yang silih berganti memang wujud
dalam negara Rusia di mana terdapatnya titik kelahiran,
perkembangan dan keruntuhan di dalam pimpinan negara
tersebut. Walhalnya adakah sejarah itu berulang? Memang
tidak, ini kerana daripada contoh tersebut, kita dapati sejarah
hanya berulang dari segi falsafah ataupun, fenomena sahaja,
tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu,
tempat, pemimpin atau or ang yang sama. Malah pernyataan
ini juga disokong oleh sejarahwan, misalnya Leopold Von
Ranke sendiri mengakui bahawa setiap peristiwa sejarah itu
adalah unik dalam erti kata lain sejarah hanya berlaku sekali
sahaja pada suatu waktu yang tertentu dan dengan hal yang
demikian tidaklah ada satu peristiwa sejarah pun mempunyai
persamaan yang tepat dengan satu peristiwa sejarah yang lain
walaupun nampak seakan-akan sama.
Satu lagi contoh yang boleh membuktikan bahawa sejarah
itu tidak berulang dapat dikaji di dalam Malaysia sendiri iaitu
Sejarah Perkembangan Pasukan Bolasepak Malaysia di dalam
Kejohanan Pesta Bola Merdeka yang berlangsung di Stadium
Merdeka. (Analisa dilakukan dari tahun 1986 hingga 1994).
20
21. Menjelang tahun 1986, prestasi pasukan bolasepak
Malaysia mula menampakkan peningkatan seolah-olah
pasukan negara berada di ambang kejayaan. Kenyataan ini
diperkukuhkan lagi apabila pasukan negara di bawah
pengurusan Dato’ Harun Idris telah berjaya menjadi juara
Pesta Bola Merdeka yang diadakan di Stadium Merdeka dari
18 hingga 25 Oktober, 1986 dengan menewaskan pasukan
Czechoslovakia (3 berbalas 0). Kejayaan tersebut
membolehkan pasukan negara mendapat “lampu hijau” untuk
mengambil bahagian dalam Sukan Asia di Seoul tidak lama
kemudian.Pada masa yang sama, kejayaan tersebut benar-
benar membanggakan seluruh rakyat rakyat Malaysia dan
menjadi sejarah bagi negara.
Walau bagaimanapun, selepas tahun 1986, pencapaian
pasukan negara mula menampakkan kemerosotan,
terutamanya di dalam kejohanan Pesta Bola Merdeka,
sehinggakan pasukan negara terkeluar di pusingan awal lagi di
dalam kejohanan-kejohanan seterusnya dan pada tahun 1988,
pasukan Malaysia telah kecundang di tangan Korea Selatan
(0-1) di dalam perlawanan pembukaan. Senario ini telah
menyebabkan pasukan Malaysia di kritik dan di cemuh habis-
habisan oleh pihak media mahupun rakyat Malaysia sendiri.
Boleh dikatakan selepas tahun 1989 bolasepak Malaysia
mengalami detik hitam dan seolah-olah mula mengalami
keruntuhan.
Melibatkan keadaan ini, pihak Persatuan Bolasepak
Malaysia (FAM) telah berjaya merombak kembali pimpinan
persatuan tersebut. Pimpinan baru tersebut telah berjaya
mengatur program-program bolasepak yang baru, kem-kem
bolasepak yang lebih baik serta kempen-kempen bolasepak
yang berkualiti bagi mencungkil bakat-bakat baru dalam
21
22. arena bolasepak negara. Selain itu (FAM) juga berjaya
membawa masuk pakar-pakar bolasepak barat termasuk
jurulatih, psikologi, teknikal dan sebagainya bagi
meningkatkan kembali imej bolasepak negara. Oleh itu,
menjelang tahun 1992, bolasepak negara berada di ambang
kelahiran. Justeru itu, dalam mengembalikan imej serta
maruah bolasepak, pada tahun 1993, pasukan Malaysia sekali
lagi menyertai kejohanan Pesta Bola Merdeka yang
berlangsung di Stadium Merdeka dari 7 hingga 14 Jun 1993,
di bawah pengurusan Tan Sri Elyas Omar. Hasilnya, pasukan
negara yang dibarisi pemain-pemain baru itu telah berjaya
menjulang kembali kejuaraan Pesta Bola Merdeka dengan
menewaskan pasukan Korea Selatan dalam perlawanan akhir
dengan jaringan 3 berbalas 1. Kejayaan ini telah membukti
bahawa bolasepak negara mula berada di ambang kejayaan
selepas kebangkitan mereka sejak dari tahun 1992. Walau
bagaimanapun, selepas tahun 1994, bolasepak negara
mengalami keruntuhan semula.
Kejayaan bolasepak negara pada tahun 1986 dan 1993
merupakan satu sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh
rakyat Malaysia sehingga hari ini. Di sini kita dapati sejarah
itu seolah-olah berulang kembali, iaitu kejayaan Malaysia
pada tahun 1986 telah diulang kembali pada tahun 1993.
Adakah dengan itu kita boleh mengatakan sejarah berulang
sepenuhnya.
Jawapannya, memang terbukti tidak, sejarah tidak
berulang sepenuhnya walaupun kejayaan 1986 diulang
kembali pada tahun 1993. Kalau dilihat secara tajam, waktu
penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan
dan jumlah jaringan pertandingan akhir yang membawa
kejayaan kepada pasukan negara pada tahun 1993 memang
22
23. berbeza dengan waktu penganjuran pertandingan, pengurusan
serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pada perlawanan
akhir pada tahun 1986. Tetapi satu perkara yang lebih jelas
kepada kita ialah, dalam tempoh masa 7 tahun tersebut,
berlaku proses kitaran yang silih berganti dalam bolasepak
negara iaitu berlaku pengulangan proses umum ataupun
keadaan umum seperti kelahiran ataupun kewujudan,
perkembangan serta kejayaan dan akhirnya keruntuhan. Proses
kitaran ini juga menunjukkan bahawa hidup bolasepak
Malaysia sentiasa beredar di dalam satu pusingan yang tidak
putus-putus di mana ia bermula, berkembang maju dan
kemudian runtuh dan selepas itu bermula semula dengan satu
sistem pimpinan yang baru. Namun apa yang jelas adalah
proses kitaran itu akan sentiasa berterusan.
Kepentingan Sejarah Berulang Mengikut Pandangan
Masyarakat Yunani
Masyarakat Yunani mempercayai bahawa sesuatu
peristiwa yang berlaku pada suatu masa dahulu boleh berlaku
kembali dalam tempoh masa berlainan dan ianya sukar diagak.
Walau bagaimanapun peristiwa-peristiwa yang berlaku
dianggap oleh mereka mampu memberikan pengajaran kepada
mereka untuk berwaspada pada masa-masa yang akan datang
serta untuk mencari langkah untuk mengelak sesuatu
peristiwa yang tidak diingini. Selain itu sejarah juga dianggap
oleh mereka sebagai satu petunjuk dalam mengharungi
kehidupan yang penuh dengan dugaan, cabaran dan halangan.
Pada masa yang sama, sejarah itu juga merupakan satu
falsafah yang memberikan pengajaran melalui contoh-contoh.
Sebenarnya peristiwa yang berulang-ulang itu menunjukkan
kepada mereka tentang tingkah laku serta pembuatan mereka
23
24. pada masa yang telah lalu dan juga perbuatan orang-orang
yang terdahulu daripada mereka.
Kesimpulan
Keseluruhannya, jelaslah bahawa sejarah itu tidak
berulang walaupun sesetengah golongan berpendapat bahawa
sejarah itu berulang. Ini kerana sejarah itu memiliki fakta yang
lengkap dengan masa dan tarikh sesuatu peristiwa itu terjadi.
Walaupun proses kitaran yang silih berganti itu wujud
(kelahiran, perkembangan atau kejayaan dan keruntuhan)
namun agak sukar bagi kita untuk melihat sesuatu fakta yang
sama muncul pada zaman akan datang di mana tarikh, objek
dan tempatnya adalah sama. Oleh itu, sekali lagi saya
tekankan di sini bahawa sejarah hanya berulang dari segi
falsafah atau fenomena yang mampu memberikan pengajaran,
tunjuk ajar serta pengetahuan kepada masyarakat tetapi tidak
berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin
ataupun orang yang sama.
C. Karakteristik ilmu Sejarah
Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan
tidak mungkin terulang peristiwa yang sama untuk kedua
kalinya. Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis
adalah peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang
mempengaruhi perubahan dan perkembangan manusia
Abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan
akan selalu dikenang sepanjang masa
D. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
1. Sejarah sebagai peristiwa.
Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan,
aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung
pada masa lalu. Disebut sejarah sebagai objek
24
25. 2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang
disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan
atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang
terjadi pada masa lampau. Disebut sejarah sebagai subyek
yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan
penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini
sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind
the Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah
berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa)
namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan
itu sendiri.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan
tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam
masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara
sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas
asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang
diakui oleh para pakar sejarah.
Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah:
a) Obyek yang definitive
b) Adanya formulasi kebenaran yang dapat di
pertanggung jawabkan kebenarannya
c) Metode yang efisien
d) Menggunakan sistem penyusunan tertentu
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat
pembaca sejarah tertarik atas informasi kejadian masa lalu
yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di
dalam menyajikan informasi sejarah di masa lalu sehingga
akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah.
25
26. Sejarah berperan sebagai seni sangat terkait sekali dengan
cara penulisan sejarah itu sendiri.
E. Guna Sejarah
Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan
langgeng tanpa adanya kesadaran akan manfaatnya bagi
manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam
kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara,
ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Guna Edukatif (memberi pendidikan)
Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi
pada masa lalu memberikan pelajaran bagi manusia yang
telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa
memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang
mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari
kepentingan mempelajari sejarah adalah nilai
kemasakiniannya.
2. Guna Instruktif (memberi pengajaran)
Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan
pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan maupun
pengetahuan.
3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi)
Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi
pada masa lalu dapat memberikan ilham, ide-ide atau
inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di
Nusantara memberikan ilham kepada para pendiri bangsa
untuk membangun kembali kebesaran masa lampau
tersebut.
4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan)
26
27. Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat
menghadirkan kesenangan batin.
Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan
berkunjung kesana kita bisa membayangkan
pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah
pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan tujuannya
dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan
menembus dimensi waktu.
F. Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1) Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial
(ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu
dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu
proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu
merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu
masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan
pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan
waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut
seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu
peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
2) Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan
pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah
secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu
peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
27
28. Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat
mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya
dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
28
29. BAB III
“TEORI GERAK SEJARAH”
i. Teori Dalam Sejarah
Ilmu sejarah menyelidiki arti, tujuan sejarah, gerak
sejarah, isi, bentuk, makna, tafsiran sejarah, dsb. Masalah
tersebut dapat dikatakan sejarah serba teori, karena ilmu
sejarah menyelidiki tentang dasar-dasar pengertian sejarah.
Secara singkat dapat dirumuskan bahwa sejarah serba teori
meliputi bidang-bidang teori seperti :
a) teori tentang sumber-sumber sejarah
b) teori tentang cara penelitian sejarah
c) teori tentang rekonstruksi fakta-fakta
d) teori tentang cara dan penafsiran rekonstruksi fakta
e) teori tentang penyusunan pengertian
f) teori tentang metode-metode ilmiah yang digunakan
dalam ilmu sejarah, misalnya: penelitian, ilmu sejarah
murni, penyusunan pengertian, dsb.
g) pemikiran tentang sejarah serba obyek; arti, gerak, tujuan
dan makna sejarah
h) penempatan manusia dalam sejarah dan penentuan sejarah
sebagai sifat azasi manusia
i) teori tentang penulisan sejarah atau sejarah serba subyek
j) teori tentang sejarah penulisan sejarah (perkembangan
historiografi)
k) teori tentang kualifikasi sejarah sebagai ilmu, sebagai
falsafah atau perkembangan ilmu sejarah/falsafah sejarah
Pemecahan masalah tersebut memang penting untuk
seorang sejarawan. Bagi kita yang penting adalah masalah
tempat manusia dalam sejarah, yaitu tentang kebebasan
29
30. manusia atau peranan manusia dalam sejarah. Dapatkah
manusia menentukan perjalanan sejarah?, atau manusia itu
seperti wayang yang hanya digerakkan saja oleh sejarah.
Masalah lain yang erat huungannya dengan masalah ini ialah
tentang peranan tokoh-tokoh besar, seperti Iskandar
Zulkarnain, Socrates, Julius Caesar, Gajah Mada, Lao Tse,
Napoleon Bonaparte, Lenin, Mahatma Gandhi, Frnaklin
Delano Roosevelt, dsb. Masalah yang berkaitan dengan
filsafat sejarah tersebut tidak dapat dipecahkan secara absolut,
artinya tidak diberi satu jawaban yang dapat diterima dan
dapat memuaskan semua orang. Jawabannya bersifat relatif
atau tidak absolut, di satu sisi benar, di sisi lain mungkin salah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, ditegaskan
sebagai berikut:
1. siapakah yang menentukan gerak sejarah?
2. bagaimanakah sifat gerak sejarah itu?
3. apakah peranan manusia dalam sejarah atau apakah arti
sejarah bagi manusia?
Apabila masalah tersebut tidak dapat dipecahkan secara
memuaskan, setidak-tidaknya akan terdapat suatu rangkuman
tentang makna sejarah. Menganalisis sejarah (kejadian
sejarah) berarti mencari hakekat dari kejadian-kejadian
tersebut. Hasil analisis tersebut adalah penyusunan atau
penceritaan kembali suatu cerita sejarah . Dalam analisis
tersebut terdapat juga adanya gerak sejarah, hukum sejarah
seperti halnya menganalisis suatu benda dalam ilmu
pengetahuan alam. Analisis sejarah yang obyektif bila analisis
itu didasarkan pada sumber-sumber yang ditemukan, peranan
pikiran manusia yang menganalisis (subyek) hanya terbatas
kepada kemampuan mencari adanya saling hubungan antara
30
31. cerita yang terdapat pada sumber-sumber sejara tersebut
(Sutrasno, 1975: 54)
ii. Siapakah Yang menentukan Gerak Sejarah
Cerita sejarah melukiskan segala sesuatu dengan lugas,
yaitu tidak menyebut sebab-sebab yang pasti, hanya rangkaian
peristiwa yang saling berhubungan dengan menunjukkan
keter-kaitannya, seperti contoh berikut ini: Nio Joe Lan, 1952:
155-160 dalam bukunya Tiongkok Sepandjang Abad
menyatakan suku bangsa Tartar Manchu telah menaklukkan
Tiongkok dengan cara sangat mudah dan mengagumkan,
tetapi ini tak merupakan suatu kemalangan besar, seperti
halnya jika dilihat sepintas lalu saja. Lima puluh tahun
sebelum waktu itu, suku bangsa Manchu adalah segerombolan
yang kecil dan tak penting, dan diam di sebuah lembah subur
di Manchuria. Ayah dan nenek laki-laki salah seorang
pemimpinnya telah dibunuh secara khianat oleh bangsa
Tionghoa, maka bersumpahlah pemimpin tiu untuk membalas
dendam dan ia menepati sumpahnya.
Seperti telah diketahui bangsa Manchu dapat menguasai
Tiongkok selama 248 tahun (1644-1912), yang perlu
dipermasalahkan di sini adalah:
1. apakah sebabnya bangsa Manchu menguasai Tiongkok?
2. apa sebab mereka memiliki kebudayaan Tionghoa
sebelum menyerbu ke Tiongkok?
3. mengapa mereka tetap berbangsa Manchu meskipun
kebudayaannya Tionghoa?
4. mengapa mereka tidak tetap berdiam di lembah yang
subur itu?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sukar untuk dijawab
dengan tepat, akan tetapi dapat dicari sebab-sebab yang sesuai,
sebab-akibat dapat diterangkan, tetapi dapat pula dipersoalkan:
31
32. 1. mengapa bangsa Manchulah yang menguasai Tiongkok,
mengapa bukan bangsa-bangsa nomaden lain di sebelah
utara Tiongkok?
2. siapakah yang menggerakkan bangsa Manchu ke
Tiongkok?
3. siapakah yang menggerakkan hati orang Tionghoa untuk
memanggil bangsa Manchu?
Masalah di atas dapat dirangkum menjadi satu masalah,
yaitu gerak sejarah seperti dilaksanakan bangsa Manchu dan
Tiongkok disebabkan oleh siapakah? Manusia sendiri ataukah
kekuatan-kekuatan di luar manusia? Apakah pemimpin-
pemimpin manchu bermusyawarah untuk memiliki
kebudayaan Tionghoa dengan maksud tertentu? Apakah
pemimpin-pemimpin Tiongkok sudah bulat tekadnya untuk
memasukkan Manchu ke negerinya setelah memperhitungkan
segala sesuatu? Ataukah segala sesuatu itu berlangsung
dengan serba kebetulan saja? Mungkinkah bahwa memang
itulah nasib bangsa-bangsa? Dewa-dewakah yang
merencanakan? Tuhankah yang mengatur segala-galanya?
Apabila dipersingkat, maka masalah-masalah itu bentuknya
sebagai berikut:
Jiwa besar Manusia Khalayak Gerak Sejarah
Disebabkan oleh 1. Tuhan : Kekuatan 2. Dewata Di luar
Manusia 3. Kekuatan Masyarakat 4. Nasib
Dari bagan di atas tampaklah betapa sukarnya untuk
membicarakan masalah tersebut. Menurut Sanusi Pane (1955:
7) sejarah ialah perwujudan kehendak Tuhan bagi manusia
dalam dunia. Mempelajari sejarah berarti berdaya upaya
dengan semangat terbatas mengetahui kehendak Tuhan itu,
upaya merasa, dengan terbatas, kehidupan mutlak, supaya
sanggup dengan terbatas, hidup dan bekerja sebagai hamba
32
33. Tuhan yang lebih insyaf. Pendapat Sanusi Pane didasarkan
atas kepercayaan terhadap Tuhan. Mempelajari sejarah adalah
berusaha mengetahui kehendak Tuhan. Pendapat berbeda
dikemukakan oleh Tan Malaka (1944: 5) bahwa setelah ilmu
dan penelitian menjadi sempurna, setelah manusia mulai
meninggalkan dogma agama, setelah manusia mencaji cerdas
dan dapat memikirkan pergaulan hidup, pertentangan kelas
dijadikan sebagai pengetahuan yang nyata. Dalam perjuangan
untuk keadilan dan politik, manusia tidak membutuhkan atau
mencari-cari Tuhan lagi, atau ayat-ayat kitab agama, tetapi
langsung menuju sebab yang nyata yang merusakkan dan
memperbaiki penghidupannya. Menurut Tan Malaka, gerak
sejarah berpangkal kepada sebab nyata yang merusakkan dan
memperbaiki penghidupannya, yaitu ekonomi atau kekuatan-
kekuatan produksi. Dua pendapat di atas menunjukkan bahwa
masalah gerak sejarah tidak dapat dijawab dengan satu
jawaban saja, tetapi dapat lebih dari satu jawaban .Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
iii. Pengertian-pengertian Dasar Gerak Sejarah
Untuk memudahkan masalah gerak sejarah, masalah
tersebut harus dipandang khusus mengenai manusia.
Bagaimanakah manusia memandang dirinya sendiri? Sejarah
adalah sejarah manusia, peran sejarah hanya manusia saja,
penulis sejarah manusia juga, peminat sejarah juga manusia,
maka manusialah yang harus dipandang sebagai inti
permasalah tersebut. Oleh kerena itu, dapatlah dimengerti
bahwa munculnya masalah itu dipandang sebagai akibat
pendapat manusia tentang dirinya, yaitu:
a. manusia bebas menentukan nasibnya sendiri, dengan
istilah internasional otonom
33
34. b. manusia tidak bebas menentukan nasibnya, nasib manusia
ditentukan kekuatan di luar kekuatan dirinya, manusia
disebut heteronom.
Faham bahwa manusia itu otonom dalam istilah filsafat
disebut indeterminism dan faham heteronom disebut
determinism. Pada umumnya manusia lebih condong
menerima kekuatan di luar pribadinya daripadaa ia percaya
bahwa segala sesuatu ditentukan oleh dirinya sendiri.
Masalahnya berkisar pada pertanyaan, siapakah yang
menentukan nasibnya? Penentu nasib manusia adalah:
a) alam sekitar beserta isinya
b) kekuatan x (tidak dikenal)
c) Tuhan
A. Gerak Sejarah Menurut Hukum Fatum
Alam fikiran Yunani menjadi dasar alam fikiran Barat.
Salah satu sendi penting adalah anggapan tentang manusia dan
alam. Pada dasarnya alam raya sama dengan alam kecil, yaitu
manusia, macro cosmos sama dengaan micro cosmos. Cosmos
menunjukkan bahwa alam itu teratur dan di alam itu hukum
alam berkuasa. Cosmos bukan chaos atau kekacauan! Hukum
apakah yang berlaku dalam macro dan micro cosmos? Alam
raya dan alam manusia dikuasai oleh nasib (qadar), yaitu suatu
kekuatan gaib yang menguasai macro cosmos dan micro
cosmos. Perjalanan alam semesta ditentukan oleh nasib;
perjalanan matahari, bulan, bintang, manusia,dsb tidak dapat
menyimpang dari jalan yang sudah ditentukan oleh nasib.
Hukum alam yang menjadi dasar segala hukum cosmos ialah
hukum lingkaran atau hukum siklus. Setiap kejadian, setiap
peristiwa akan terjadi lagi, terulang lagi. Apabila digambarkan
seperti gambar di bawah ini:
Benih Malam Musim Hujan
34
35. Berbuah Tumbuh Sore Pagi Pancaroba Pancaroba
Berbunga Siang Kemarau
A B C
Arti hukum siklus iaalah, bahwa setiap kejadian atau peristiwa
tertentu akan terulang (sikuls A, B dan C). Seperti matahari
tiap pagi terbit, demikian pula setiap peristiwa akan terulang
kembali. Oleh karena itu terdapat dalil bahwa di dunia tidak
terdapat sesuatu (peristiwa) yang baru, segala sesuatu berulang
menurut hukum siklus. Hukum siklus di Indonesia disebut
Cakra Manggilingan, yaitu cakram berputar dan jika
digambarkan sebagai berikut:
Cakra Manggilingan
Arti Cakra manggilingan ialah bahwa manusia tidak
dapat melepaskan diri dari cakram itu, bahwa segala
kejadian/peristiwa berlangsung dengan pasti (Sutrasno,60-61).
Cakram adalah lambang nasib (qadar) yang berputarterus
serba abadintanpa henti putusnya. Manusia terikat dengan
cakram itu, hidup bergerak naik turun seirama dengan gerak
irama cakram di jagat raya, sesuai dengan gerak cakram jagat
kecil. Nasib (qadar) adalah kekuatan tunggal yang menentukan
gerak sejarah, manusia hanya menjalani dan menjalankan
qadarnya. Zaman lampau telah terjadi menurut kodrat alam,
terlaksana menurut qadar. Zaman yang akan datang akan
terjadi seperti telah dikodratkan manusia tidak akan dapat
mengubah qadar itu. Qadar, nasib atau fatum bagi alam fikiran
Yunani merupakan kekuatan tunggal. Oleh karena itu
kejadian/peristiwa sejarah dari masa itu melukiskan
kejadian/peristiwa yang tergantung pada qadar. Sifat cerita
sejarah ialah realistis, menurut kenyataan.
B. Faham Santo Agustinus
35
36. Faham fatum Yunani kemudian menjelma dalam agama
Nasrani sebagai faham ketuhanan dengan sifat-sifat yang
sama:
a. Kekuatan tunggal fatum menjadi Tuhan
b. serba keharusan, menurut rencana alam, menurut
ketentuan faham menjadi kehendak Tuhan
c. Sejarah sebagai wujud qadar menjadi sejarah sebagai
wujud kehendak Tuhan.
Kesimpulan dari penjelmaan hukum cakra
manggilingan, ialah bahwa manusia tidak bebas menentukan
nasibnya sendiri. Ia menerima nasib dari Tuhan, apa yang
diterima sebagai kehendak Tuhan. Tuhan sudah menentukan
perjalanan hidup yang sudah ditentukan Tuhan dan tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Tuhan sudah menentukan perjalanan hidup
manusia dan alam, manusia tidak dapat mengubah garis hidup
yang sudah ditentukan. Bagi alam fikiran Yunani manusia
menerima segala sesuatu dengan amor fati (gembira), bagi
alam kodrat ilahi pemberian Tuhan diterima dengan fiat
voluntas tua (kehendak Tuhan terlaksanalah). Santo Agustinus
menghimpun suatu teori sejarah berdasarkan fiat voluntas tua
itu. Gerak sejarah dunia diibaratkan riwayat hidup manusia,
babakan waktu disusun menurut tingkatan-tingkatan hidup
manusia:
No Santo Agustinus Artinya Zaman
1) intifia Bayi Adam sampai Nuh
2) pueritia Kanak-kanak Sem, Jafet
3) adulescentia Pemuda Ibrahim sampai Daud
4) inventus Kejantanan Daud
5) gravitas Dewasa, dewasa bijaksana Babilonia
6) kiamat Tua Pemilihan antara baik-jahat
36
37. Tujuan gerak sejarah ialah terwujudnya Kehendak
Tuhan, yaitu Civitas Dei atau Kerajaan Tuhan. Bila Civitas
Dei itu akan menjadi wujud belum diketahui, yaitu sebelum
dan sesudah kiamat, tetapi nyatalah bahwa Tuhan akan
mengadakan pemilihan, barang siapa taat dan menerima
kehendak Tuhan di terima di sorga, barang siapa menentang
kehendak Tuhan akan menjadi penduduk neraka atau jahanam.
Masa sejarah adalah masa percobaan, masa ujian bagi
manusia. Kehendak tuhan harus diterima dengan rela dan
ikhlas, manusia tidak dapat melepaskan diri dari dari kodrat
ilahi. Keharusan kodrat ilahi menurut faham ini ditambah
dengan ancaman di akhirat, masuk civitas diaboli (kerajaan
iblis) atau neraka. Zaman lampau sebagai perwujudan
kehendak Tuhan adalah cermin atau hikmah untuk mengetahui
kodrat ilahi. Zaman yang akan datang adalah masa medan
perjuangan untuk mendapat tempat di Civitas Dei. Maka peri
kehidupan manusia ditujukan kepada Civitas Dei, kepada
akhirat, kecemasan dan ketakutan meliputi seluruh alam
fikiran itu. Apakah nasib yang akan diterima kelak? Fiat
Voluntas tua, kehendak Tuhan terlaksanalah! Manusia
menyerah kepada kehendak Tuhan, ia menerima segala
sesuatu, menyerahkan nasib kepada gereja. Demikianlah
pandangan sejarah Eropa di masa abad pertengahan (midlle
ages), manusia hanya menanti-nantikan kedatangan Civitas
Dei. Gerak sejarah bermata air kodrat ilahi dan bermuara pada
Civitas Dei.
C. Pendapat Ibnu Kholdum Tentang Sejarah
Ibnu Kholdun (1332-1406) adalah seorang sarjana Arab
yang ternama, ialah yang dapat dipandang sebagai ahli sejarah
yang paling pertama. Teorinya didasarkan pada kehendak
37
38. Tuhan sebagai pangkal gerak sejarah seperti Santo Agustinus,
akan tetapi Ibnu Kholdun tidak memusatkan perhatiannya
kepada akhirat. Baginya sejarah adalah ilmu berdasarkan
kenyataan, tujuan sejarah ialah agar manusia sadar akan
perubahan-perubahan masyarakat sebagai usaha
penyempurnaan peri kehidupannya. Pendapat Ibnu Kholdun
tertuang dalam bukunga An Arab Philosophy of history
translated and arranged by Charles Issawi MA, halaman 26-
30: Sejarah ialah kisah masyarakat manusia atau kisah
kebudayaan dunia, yaitu kisah perubahan-perubahan yang
terjadi karena kodrat masyarakat itu seperti masa kebiadaban,
masa saling membantu terus ke masa persatuan golongan,
kisah revolusi, pemberontakan yang timbul antara bangsa
dengan bangsa dan kisah kerajaan-kerajaan dan negara-negara
yang timbul karena revolusi dan pemberontakan itu, kisah
kegiatan dan pekerjaan manusia, yaitu pekerjaan untuk
mendapatkan nafkah, atau kegiatan dalam macam-macam
ilmu dan usaha, dan umumnya kisah dari perubahan yang
terjadi karena kodrat manusia. Keadaan dunia dan keadaan
negara-negara dan adat lembaganya serta cara-cara
penghidupannya (produksi) tidak tinggal tetap dan bersifat
kekal (tak berubah) akan tetapi terus berubah sepanjang masa
dan berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.
Demikian halnya manusia, waktu, kota-kota mengalami
perubahan, maka iklim, masa, daerah dan negara juga akan
mengalami perubahan itulah hukum yang telah ditentukan
oleh Allah untuk para mukmin (R. Moh. Ali, 1963: 72).
Dengan tegas Ibnu Kholdun menunjukkan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena qadar Tuhan,
yang terdapat dalam masyarakat adalah “naluri” untuk
berubah. Justru perubahan-perubahan itu berupa revolusi,
38
39. pemberontakan, pergantian lembaga, dsb, maka masyarakat
dan negara akan mengalami kemajuan. Manusia dan semua
lembaga-lembaga yang diciptakannya dapat maju karena
perubahan. Ibnu Kholdun dengan tegas menyatakan perubahan
sebagai dasar kemajuan dan itulah yang kemudian disebut
teori evolusi (teori kemajuan) yang dicetuskan oleh Charles
Darwin.Perbedaan antara teori Santo Agustinus dan Ibnu
Kholdun tampak dari akhir tujuan terakhir. Agustinus
mengakhiri sejarah dengan dwitunggal sorga-neraka, bagi
Ibnu Kholdun sejarah menuju ke arah timbulnya beraneka
warna masyarakat, negara dengan manusianya menuju ke arah
kesempurnaan hidup. Teori Agustinus menciptakan manusia
menyerah, teori Ibnu Kholdun mendidik manusia menjadi
pejuang yang tak kenal mundur. Puncak gerak sejarah ialah
umat manusia bahagia dengan beraneka ragam masyarakat,
negara, kesatuan hidup lainnya yang sempurna.
D. Renaissance dan Akibatnya
Pada masa renaissance pengaruh gereja mulai
berkurang. Perhatian manusia berubah dari dunia-akhirat ke
dunia-fana, kepercayaan pada diri pribadi sendiri bertambah
dalam diri manusia. Sifat menyerah pada nasib berkurang dan
harga diri memperkuat semangat otonom manusia. Semangat
otonom itulah yang mendorong manusia ke arah pengertian
tentang kehendak Tuhan. Kemajuan ilmu pengetahuan seirama
dengan kemajuan filsafat dan teknik mengakibatkan timbulnya
alam fikiran baru di Eropa. Manusia lambat laun melepaskan
diri ari agama serta berani mengembangkan semangat otonom.
Sumber gerak sejarah tidak di cari di luar pribadinya, tetapi
dicari dari dalam diri sendiri. Hubungan dengan cosmos
diputus, ikatan dengan Tuhan ditiadakan, manusia berdiri
39
40. sendiri (otonom. Gerak sejarah berpangkal pada kemajuan
(evolusi), yaitu keharusan yang memaksa segala sesuatu untuk
maju. Manusia melenyapkan sorga-neraka sebagai tujuan,
tujuan fatum yang serba tidak tentu diberi batasan yang jelas.
Gerak sejarah menuju ke arah kemajuan yang tidak ada
batasnya. Evolusi tak terbatas adalah tujuan manusia. Abad
ke-18 dan 19 merupakan masa revolusi jiwa yang luar biasa,
yaitu suatu revolusi yang mematahkan kekuatan heteronomi.
Hukum siklus yang mengekang daya pencipta lenyap
kekuatannya. Lingkaran cakra manggilingan diterobos dan
gerak sejarah tidak berputar-putar lagi, tetapi maju menurut
garis lurus yang tidak ada akhirnya. Jika digambarkan sebagai
berikut:
Gerak evolusi
Sejarah adalah medan perjuangan manusia dan cerita
sejarah adalah epos perjuangan ke arah kemajuan. Dengan
ilmu pengetahuan, taknik, filsafat alam sekitarnya diselidiki
dengan semangat evolusi. Mitos evolusi menjadi sumber
dinamika yang dahsyat dan mengeluarkan manusia dari alam
rohaniah. Evolusi berarti evolusi jasmaniah, evolusi
kebendaan, evolusi duniawi, kefanaan, misalnya kemajuan
teknik: kapal api, kereta api, pabirk, dsb. Gerak sejarah tidak
menuju ke akhirat, tetapi ke arah kemajuan duniawi, maka
dalam dunia yang seolah-olah tidak memerlukan Tuhan lagi
itu, timbullah faham-faham baru yang berpedoman pada
evolusi tak terbatas, diantaranya faham historical materialism
atau economic determinism. Faham historical materialism
menerangkan bahwa pangkal gerak sejarah ialah ekonomi,
gerak sejarah ditentukan oleh cara-cara menghasilkan barang
kebutuhan masyarakat (produksi). Cara produksi menentukan
perubahan dalam masyarakat, perubahan itu ditimbulkan oleh
40
41. pertentangan kelas. Gerak sejarah terlaksana dengan pasti
menuju ke arah masyarakat yang tidak mengenal pertetangan
kelas. Tujuan sejarah ialah menciptakan kebahagiaan untuk
setiap manusia, kelas manusia istimewa akan lenyap pada saat
amsayarat tanpa kelas dapat diwujudkan.
Manusia pada dasarnya tidak bebas, tidak otonom
dalam arti luas. Semua perubahan terjadi tanpa persetujuan
manusia, manusia hanya dapat mempercepat jalan gerak
sejarah dan tidak dapat mengubah atau menahan gerak sejarah.
Kebebasan manusia sangat terbatas oleh keharusan ekonomi.
Gerak sejarah tidak memerlukan Tuhan, tidak memerlukan
fatum, tidak memerlukan manusia agar dapat terlaksana.
Sejarah berlangsung dengan sendirinya, yaitu karena
pertentangan kelas. Gerak sejarah bersifat mekanis, seperti
jam tangan yang setelah diputar berjalan dengan sendirinya,
manusia menjadi alat dari dinamika ekonomi. Demikianlah
secara singkat faham historical materialism (Croce, 2008: 6-
13) yang dicetuskan oleh Karl Marx (1818-1883) dan
Frederick Engels (1820-1895). Jelaslah bahwa otonomi yang
dibanggakan manusia abad 19 sebetulnya hanya pembebasan
dari Tuhan dan penambatan dari hukum ekonomi. Dunia yang
tersedia ini tidak untuk difikirkan, tetapi harus diubah menurut
kehendak manusia menurut hukum alam. Sejarah menjadi
perjuangan manusia untuk menciptakan dunia baru guna
kebahagian manusia. Pada abad ke-20 historical materialism
diperjuangkan oleh Partai Komunis.
E. Tafsiran Sejarah Menurut Oswald Spengler (1880-1936)
Karya Oswald Spengler yang berpengaruh adalah Der
Untergang des Abendlandes (Decline of the West) atau
Keruntuhan Dunia Barat/Eropa. Spengler meramalkan
41
42. keruntuhan Eropa. Ramalan itu didasarkan atas keyakinan
bahwa gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam. Dalil
Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam
segalanya sama dengan kehidupan tumbuhan, hewan, manusia
dan alam semesta. Persamaan itu berdasarkan kehidupan yang
dikuasai oleh hukum siklus sebagai wujud dari fatum. Hukum
itu tampak pada siklus: No Alam Manusia Tumbuhan Hari
Kebudayaan
1. Musim semi Masa pemuda Masa pertumbuhan Pagi
Pertumbuhan
2. Musim panas Masa dewasa Masa berkembang Siang
Perkambangam
3. Musim rontok Masa puncak Masa berbuah Sore Kejayaan
4. Musim dingin Masa tua Masa rontok Malam Keruntuhan
Tiap-tiap masa pasti datang menurut waktunya, itulah
keharusn alam yang mesti terjadi. Seperti halnya historical
materialism, paham Spengler tentang kebudayaan pasti runtuh
apabila sudah melewati puncak kebesarannya. Oleh sebab itu
keruntuhan suatu kebudayaan dapat diramalkan terlebih
dahulu menurut perhitungan. Suatu kebudayaan mendekati
keruntuhan apabila kultur sudah menjadi Civilization
(kebudayaan yang sudah tidak dapat tumbuh lagi). Apabila
kultur sudah kehilangan jiwanya, maka daya cipta dan gerak
sejarah akan membeku. Gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu
kecuali melahirkan, membesarkan, mengembangkan,
meruntuhkan kebudayaan. Spengler menyelidikinkebudayaan
Barat dan setelah membandingkan kebudayaan Barat dengan
sejarah kebudayaan-kebudayaan yang sudah tenggelam, ia
berkesimpilan:
a. kebudayaan Barat sampai pada masa tua (musim dingin),
yaitu civilization
42
43. b. sesudah civilization itu kebudayaan Barat pasti akan
runtuh
c. manusia Barat harus dengan bersikap berani menghadapi
keruntuhan itu
Mempelajari sejarah tujuannya ialah untuk mengetahui
suatu kebudayaan didiagnose seperti seorang dokter
menentukan penyakit si penderita. Nasib kebudayaan dapat
diramalkan, sehingga untuk seterusnya kebudayaan itu dapat
menentukan sikap hidupnya.
F. Tafsiran Arnold J. Toynbee
Arnold J. Toynbee mengarang buku A Study of History
tahun 1933. Teori Toynbee didasarkan atas penelitian terhadap
21 kebudayaan yang sempurna dan 9 kebudayaan yang kurang
sempurna. 21 kebudayaan yang sempurna, antara lain: Yunani,
Romawi, Maya, Hindu, Barat/Eropa, dsb, yang kurang
sempurna, antara lain: Eskimo, Sparta, Polinesia, Turki.
Kesimpulan Toynbee ialah bahwa gerak sejarah tidak terdapat
hokum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul
tenggelamnya kebudayaan-keudayaan dengan pasti. Yang
disebut kebudayaan (civilization) oleh Toynbee ialah wujud
kehidupan suatu golongan seluruhnya. Menurut Toynbee
gerak sejarah berjalan menurut tingkatan-tingkatan seperti
berikut (http://nobsnews.blogspot.com/1993 /
10/introduction.htm):
a. genesis of civilizations, yaitu lahirnya kebudayaan
b. growth of civilizations, yaitu perkembangan kebudayaan
c. decline of civilizations, yaitu keruntuhan kebudayaan:
1. breakdown of civilizations, yaitu kemerosotan
kebudayaan
43
44. 2. disintegration civilization, yaitu kehancuran
kebudayaan
3. dissolution of civilization, yaitu hilang dan lenyapnya
kebudayaan
Suatu kebudayaan terjadi, karena challenge and
response atau tantangan dan jawaban antara manusia dengan
alam sekitarnya). Dalam alam yang baik manusia berusaha
untuk mendirikan suatu kebudayaan seperti di Eropa, India,
Tiongkok. Di daerah yang terlalu dingin seolah-olah manusia
membeku (Eskimo), di daerah yang terlalu panas tidak dapat
timbul juga suatu kebudayaan (Sahara, Kalahari, Gobi), maka
apabila tantangan alam itu baik timbullah suatu kebudayaan.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kebudayaan
digerakkan oleh sebagian kecil dari pemilik kebudayaan.
Jumlah kecil itu menciptakan kebudayaan dan jumlah yang
banyak (mayoritas) meniru keudayaan tersebut. Tanpa
minoritas yang kuat dan dapat mencipta, suatu kebudayaan
tidak dapat berkembang. Apabila minoritas lemah dan
kehilangan daya mencipta, maka tantangan dari alam tidak
dapat dijawab lagi. Minoritas menyerah, mundur, maka
pertumbuhan kebudayaan tidak ada lagi. Apabila kebudayaan
sudah memuncak, maka keruntuhan (decline) mulai tampak.
Keruntuhan itu terjadi dalam 3 masa, yaitu:
a. kemerosotan kebudayaan, terjadi karena minoritas
kehilangan daya mencipta serta kehilangan
kewibawaannya, maka mayoritas tidak lagi bersedia
mengikuti minoritas. Peraturan dalam kebudayaan (antara
minoritas dan mayoritas pecah dan tentu tunas-tunas
hidupnya suatu kebudayaan akan lenyap.
b. kehancuran kebudayaan mulai tampak setelah tunas-tunas
kehidupan itu mati dan pertumbuhan terhenti. Setelah
44
45. pertumbuhan terhenti, maka seolah-olah daya hidup itu
membeku dan terdapatlah suatu kebudayaan itu tanpa jiwa
lagi. Toynbee menyebut masa ini sebagai petrification,
pembatuan atau kebudayaan itu sudah menjadi batu, mati
dan mejadi fosil.
c. lenyapnya kebudayaan, yaitu apabila tubuh kebudayaan
yang sudah membatu itu hancur lebur dan lenyap.
Untuk mwnhindarkan keruntuhan suatu kebudayaan
yang mungkina dilakukan adalah mengganti norma-norma
kebudayaan dengan norma-norma ketuhanan. Dengan
pergantian itu, maka tujuan gerak sejarah ialah kehidupan
ketuhanan atau kerajaan Allah menurut paham Protestan.
Dengan demikian garis besar teori Toynbee mirip dengan
Santo Agustinus, yaitu akhir gerak sejarah adalah Civitas Dei
atau Kerajaan Tuhan.
G. Teori Pitirim Sorokin
Pitirim Sorokin adalah ilmuwan Rusia yang mengungsi
ke Amerika Serikat sejak Revolusi Komunis 1917. Ia adalah
seorang Sosiolog, karangannya yang terkenal adalah: Social
Cultural and Dynamics (1941), The Crisis of Our Age (1941),
dan Society, Culture and Personality (1947). Sorokin
mengemukakan teori yang berlainan, ia menerima teori siklus
seperti hukum fatum ala Spengler, dan menolak teori Karl
Marx. Sorokin juga menolak teori Agustinus dan Toynbee
yang menuju ke arah Kerajaan Tuhan. Ia menilai gerak sejarah
dengan gaya, irama dan corak ragam yang kaya raya
dipermudah, dipersingkat dan disederhanakan sehingga
menjadi teori siklus. Sorokin menyatakan bahwa gerak sejarah
menunjukkan fluctuation of age to age, yaitu naik turun,
pasang surut, timbul tenggelam. Ia menyatakan adanya
45
46. cultural universal dan di dalam alam kebudayaan itu terdapat
masyarakat dan aliran kebudayaan. Di alam yang luas ini
terdapat 3 tipe yang tertentu, yaitu:
a. ideational, yaitu kerohanian, ketuhanan, keagamaan,
kepercayaan
b. sensate, yaitu serba jasmaniah, mengenai keduniawian,
berpusat pada panca indera
c. perpaduan antara ideational-sensate, yaitu idealistic, yaitu
suatu kompromis.
Tiga jenis kebudayaan adalah suatu cara untuk
menghargai atau menentukan nilai suatu kebudayaan. Menurut
Sorokin tidak terdapat hari akhir seperti pendapat Agustinus,
tidak ada pula kehancuran seperti pendapat Spengler. Ia hanya
melukiskan perubahan-perubahan dalam tubuh kebudayaan
yang menentukan sifatnya untuk sementara waktu. Apabila
sifat ideational dipandang lebih tinggi dari sensate dan sifat
idealistic ditempatkan diantaranya, maka terdapat gambaran
naik-turun, timbul-tenggelam dan pasang-suruta dalam gerak
sejarah tidak menunjukkan irama dan gaya yang tetap dan
tertentu. Sorokin dalam menafsirkan gerak sejarah tidak
mencari pangkal gerak sejarah atau muara gerak sejarah, ia
hanya melukiskan prosesnya atau jalannya gerak sejarah.
iv. Sifat Gerak Sejarah
Dari teori-teori yang memberikan arah dan tujuan gerak
sejarah dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Tanpa arah tujuan, seperti terdapat dalam alam fikiran
Yunani berdasarkan hukum fatum, teori ini kemudian
diperluas dan diperdalam oleh Oswald Spengler. Gerak
sejarah berputar-putar, berputar-putar dan tidak terdapat
46
47. sesuatu yang baru. Setiap kejadian, peristiwa, fakta pasti
akan terjadi lagi seperti yang sudah-sudah.
b. Pelaksanaan kehendak Tuhan, gerak sejarah ditentukan
oleh kehendak Tuhan dan menuju ke arah kesempurnaan
manusia menuju kehendak Tuhan. Manusia hanya
menerima ketentuan itu dan tidak dapat mengubah
nasibnya. Akhir gerak sejarah adalah Kerajaan Tuhan
(Civitas Dei) bagi yang dapat diterima Tuhan dan
kerajaan setan (Civitas Diaboli) bagi yang ditolak oleh
Tuhan.
c. Ada juga yang berpendapat bahwa ikhtiar, usaha dan
perjuangan manusia dapat menghasilkan perubahan nasib
yang sudah ditentukan Tuhan, maka gerak sejarah
merupakan perimbangan antara kehendak Tuhan dengan
usaha manusia. Aliran ini merupakan perpaduan otonomi
dan heteronomi.
d. Evolusi dengan kemajuan yang tidak terbatas, gerak
sejarah membawa manusia setingkat demi setingkat terus
ke arah kemajuan. Dengan senang hati manusia
melaksanakan gerak sejarah dengan penuh harapan akan
mengalami kemajuan yang tidak terhingga. Alam semesta
harus dan dapat dikuasai oleh manusia. Semakin
meningkat, semakin luas dan dalam pengetahuan manusia
dan makin berkuasalah ia.Aliran inilah yang sangat
berpengaruh terhadap gerak sejarah di dunia Barat,
sehingga bangsa-bangsa di Eropa dan Amerika menglami
kemajuan yang pesat.
e. Disamping faham evolusi terdapat pula faham historical
materialism yang menentukan masyarakat tanpa kelas
adalah tujuan sejarah. Masyarakat tak berkelas itu adalah
tujuan gerak sejarah setelah melalui masa kapitalis.
47
48. f. Reaksi terhadap faham evolusi menghasilkan beberapa
aliran baru, yaitu:
1. aliran menuju ketuhanan seperti faham Toynbee,
bahwa gerak sejarah itu akan sampai pada masa
bahagia apabila manusia menerima Tuhan serta
kehendak Tuhan sebagai dasar perjuangannya.
2. aliran irama gerak sejarah menurut Sorokin yang
menyatakan bahwa gerak sejarah tidak bertujuan apa-
apa dan bahwa gerak itu hanya menunjukkan datang-
lenyapnya atau berganti-gantinya corak; ideational,
sensate dan idealistic
3. aliran kemanusiaan, yaitu suatu aliran yang sangat
luas dan berpusatkan pendapat mutlak bahwa
manusialah yang terpenting di dunia ini. Gerak
sejarah adalah perjuangan manusia untuk mencapai
kemajuan yang setinggi mungkin.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara ringkas
bahwa:
a. dasar mutlak gerak sejarah adalah manusia
b. isi gerak sejarah adalah pengalaman kehidupan
manusia
c. tujuannya ialah manusia sempurna dalam arti yang
luas, yaitu sempurna sebagai manusia fatum,
sebagai manusia bertuhan, manusia hitorical
materialism dan manusia amr.
d. pokok dasar gerak sejarah adalah masalah
kemanusiaan, apakah manusia itu, apakah
tujuannya, dimanakah letak batas-batas
kemungkinannya?
Demikianlah sifat gerak sejarah sebagai daya penggerak
manusianuntuk menciptakan dunia baru yang bersifat positif
48
49. dan optimistis. Manusia mampu dan dapat mengubah dunia
serta menentukan nasibnya sendiri.
v. Tugas Manusia Dalam Sejarah atau Manusia dan Sejarah
Manusia tidak dapat dilepaskan dari sejarah. Manusia
tanpa sejarah adalah khayal. Manusia dan sejarah adalah
dwitunggal, manusia adalah subyek dan obyek sejarah.
Sejarah adalah pengalaman manusia dan ingatan tentang
pengalaman-pengalaman yang diceritakan. Peran manusia
dalam sejarah ialah menciptakan sejarah, karena ia yang
membuat pengalaman menjadi sejarah. Ia adalah penutur
sejarah, yang membuat cerita sejarah. Sejarah memang luas
artinya, yaitu pengalaman manusia yang dihimpun sejak
zaman purbakala. Manusia tidak dapat dilepaskan dari sejarah
dan melepaskan diri dari sejarah. Manusia dibentuk oleh
sejarah dan manusia membentuk sejarah. Manusia adalah
ciptaan sejarah dan ia mempunyai batas kemungkinan untuk
menciptakan sejarah baru.
vi. Penutup
Uraian tentang cerita sejarah pada umumnya hanya
memberikan sekedar penjelasan. Penjelasan itu hanya sekadar
memberikan pengertian tentang sejarah agar dapat dimengerti
bahwa sejarah itu suatu ilmu yang mulia. Masalah manusia
adalah masalah sejarah. Setelah memiliki sekadar pengetahuan
tentang ilmu sejarah, maka kesadaran manusia tentang sejarah
dapat diperjuangkan untuk membangkitkan semangat juang
bagi kepentingan bangs dan negara.
49
50. BAB IV
PENGANTAR ILMU SEJARAH
"Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya."
"Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, di semua
peradaban dan di sepanjang waktu, sebenarnya cukup
menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu."
Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat
kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat
asal usul keturunan.
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai
kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu
pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan
menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat
oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan
akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian
yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir
secara historis. Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh
atau Ilmu Babad.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan
sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di
saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai
Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah
secara kronologis.
Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang
berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi
ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti
kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut
sejarawan.
50
51. Pertanyaannya adalah: mengapa manusia mempelajari
sejarah? Untuk menjawab pertanyaan itu ada baiknya bila kita
lihat buku-buku yang mengajarkan sejarah di SD, SMP dan
SMU. Lihat sejarah DI-NII di sana! Di buku-buku itu ada
kepentingan Republik Indonesia Serikat!
Sejarah sangat identik dengan identitas. Sepanjang
sejarahnya manusia selalu mencari tahu tentang siapa dirinya?
Karena sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mempunyai
identitas tentang siapa dirinya. Identitas itu penting karena
berkaitan dengan alasan seorang manusia hidup di dunia ini.
Secara umum manusia mencari identitas tentang dirinya pada
sejarah.
Perhatikan peristiwa di sekitar seorang anak kecil.
Seorang anak kecil ketika ditanya identitasnya, setelah
diketahui namanya, si penanya biasanya kemudian
menanyakan nama orang tuanya. Semakin dewasa seorang
anak kecil, maka dia akan semakin berpikir tentang dirinya,
dimulai dengan mengetahui asal-usul dia. Keturunan siapakah
dia? Dari keluarga macam apakah dia berasal? Dan
seterusnya. Ketika seorang manusia mengumpulkan data
tentang dirinya, maka sebenarnya dia sedang mempelajari apa
yang terjadi di masa lampau.
Percaya atau tidak, manusia sesungguhnya bergerak
atau bertindak karena identitasnya. Seorang polisi tidak akan
bertindak sebagai polisi bila ia tidak tahu dirinya adalah
seorang polisi. Seorang polisi yang sedang mabuk berat, pasti
tidak akan sempat mengingat kalau dirinya adalah penegak
hukum, maka wajar kalau ia bisa bertindak seperti penjahat
pada saat seperti itu.
Inilah yang kemudian disebut sebagai “kesadaran.”
Pentingnya kesadaran dan kesadaran sejarah
51
52. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia
dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain. Kesadaran yang
dimiliki oleh manusia merupakan suatu hal yang unik dimana
ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang
diyakininya.
Kesadaran profetik merupakan suatu kesadaran yang dimiliki
oleh agama dalam rangka melakukan transformasi sosial pada
satu tujuan tertentu berdasarkan etika tertentu pula.
Sebagaimana kesadaran dalam Islam merupakan suatu bentuk
kesadaran yang dimiliki manusia dari Tuhan untuk
menentukan dan merubah sejarah, bukan manusia yang
ditentukan oleh sejarah. Islam memandang kesadaran manusia
merupakan kesadaran immaterial menentukan material,
dengan maksud bahwa iman sebagai basis kesadaran
menentukan lingkungan sekitar manusia. Kesadaran dalam
Islam merupakan bersifat independen tidak dipengaruhi oleh
struktur, basis sosial dan kondisi material. Yang menentukan
kesadaran bukanlah individu, seperti dalam teori kesadaran
kritis. Teori kesadaran Islam menjadikan individu bersikap
aktif dalam menentukan jalannya sejarah. Kesadaran kritis
yang ditentukan oleh individu dapat terjatuh dalam pahan
eksistensialisme dan iondividualism. Sedangkan kesadaran
profetis, bahwa yang menentukan bentuk kesadaran adalah
Tuhan, dan ketentuan kesadaran ini untuk menebarkan asma
atau nama Tuhan didunia sehingga rahmat diperoleh manusia,
dan bentuk kesadaran ini merupakan kesadaran Ilahiah untuk
merubah sejarah. Kesadaran yang dimiliki oleh Islam
merupakan kesadaran Ilahiah dan menjadi ruh untuk
melakukan transformasi.
52
53. Kesadaran merupakan konsep yang dimiliki oleh
manusia dalam menghadapi realitas sosial yang terjadi di
sekitarya. Kesadaran yang dilakukan oleh manusia merupakan
gerak yang berkelanjutan dan kontinyu dalam rangka
merespon realitas sosial. Kesadaran merupakan sesuatu yang
membedakan manusia dengan mahluk yang lain, dikarenakan
dengan kesadaran yang dimiliki gerak yang dilakukan tanpa
paksaan, tetapi berdasarkan kemaunan dan keinginannya.
Menurut Marxisme kesadaran ditentukan oleh lingkungan
sekitar manusia. Jadi dalam pandangan ini lingkungan lama
menentukan lingkungan yang akan diwujudkan. Manusia
bergerak dan melakukan apa saja dikarenakan struktur yang
berada di luar diri manusia, dan berdasarkan tekanan dari luar,
bukan dari dasar pikiran manusia. Bentuk kesadaran yang
dimiliki oleh Marxisme ini menjadikan jalannya sejarah yang
terjadi merupakan proses materialism. Marx juga mengakui
dalam tesisnya bahwa sejarah bergerak dikarenakan kebutuhan
materi yang ada dalam diri manusia, sehingga lebih dikenal
dengan materialisme dialektik atau materialisme historis.
Hal ini sangat lain halnya bila dibandingkan dengan
konsep kesadaran yang dimiliki oleh Islam. Kesadaran dalam
Islam merupkan ketentuan dari Tuhan. Dari sini, bahwa
kesadaran menentukan lingkungan, maka ia bersifat
independen bukan didasarkan pada individu mapun
lingkungan yang mengitarinya. Jika kesadaran ditentukan oleh
individu maka yang terjadi proses individualism,
eksistensialism, liberalism, dan capitalism. Kesadaran yang
diinginkan oleh Islam merupakan pemberian dari Tuhan yakni
iman yang dapat membuat atau menentukan struktur sosial,
budaya dan kondisi material yang terjadi dalam masyarakat.
Kesadaran yang ditentukan Tuhan ini menjadikan bentuk
53
54. kesadaran yang timbul merupakan kesadaran Ilahiah dan
bagaimana nilai-nilai Ilahiah ini agar tertanam dalam bumi
agar tercipta khoirul ummah. Kesadaran Ilahiah ini yang
membuat konsep kesadaran bagai ikatan, baik secara individu
atapun kolektif. Secara otomatis konsep ini menghilangkan
konsep kesadaran yang didasarkan pada individu dan juga
bentuk kesadaran yang bercorak sekulerisme. Kesadaran ini
bercorak intergralistik, dikarenakan manusia sebagai penerima
bentuk kesadaran dari Tuhan dan dalam segala aktivitasnya
akan diserahkan kembali kepada Tuhan.
Kesadaran Ilahiah merupakan konsep ikatan
menghadapi realitas sosial yang terjadi, dengan kesadaran ini,
maka cara pandang ikatan berangkat dari teks ke konteks,
bukannya dari konteks ke teks.
Kesadaran sejarah merupakan tindak lanjut dari konsep
kesadaran Ilahiah, yang dalam praksisnya melakukan
aktivisme sejarah. Kesadaran sejarah ini, dapat juga dilihat
dari ajaran agama Islam bahwa Islam merupakan agama amal.
Oleh karena itu, dalam ajarannya Islam melarang konsep
tentang selibat (tidak kawin), uzlah (mengasingkan diri) dan
kerahiban.
Bentuk-bentuk ajaran tersebut tidak diperkenankan
dalam Islam dikarenakan tidak sesuai dengan fitrah yang telah
dimiliki oleh manusia, untuk menentukan jalannya sejarah dan
membuat sejarah yang lebih humanis. Kesadaran profetis dan
diaktualisasikan dalam bentuk kesadaran sejarah ini
merupakan upaya dalam mewujudkan khoirul ummah. Upaya
perwujudan khoirul ummah yang telah diidealkan oleh ikatan
dengan melakukan aktivisme sejarah dan kerja keras ikatan
baik secara kolektif ataupun secara individual. Bentuk
kesadaran sejarahpun dalam Islam dapat dilihat misalkan
54
55. dalam doanya yang menginginkan kebahagian dalam dunia
dan juga akherat. Kebahagian dalam Islam ini dalam dua
dimensi dalam dunia dan dalam ukhrawi.
Kebahagiaan dalam dunia diwujudkan dengan
kesadaran sejarah upaya mewujudkan khoirul ummah sebagai
jalan mendekarkan manusia dengan Pencipta. Kesadaran
sejarah yang dimiliki oleh ikatan menjadikan suatu bentuk
yang aktif ikatan, dan segala yang dilakukan oleh ikatan
merupakan sarana ibadah kepada Tuhan dengan mewujudkan
impian yang telah dimiliki oleh ikatan. Kesadaran ini
menjadikan ikatan dan individu melakukan transformasi dan
perubahan agar realitas menuju atau mengarah kepada yang
diimpikan dalam rangka ibadah kepada Tuhan.
55
56. BAB V
MANFAAT BELAJAR SEJARAH
MANFAAT BELAJAR SEJARAH
Pengajaran sejarah yang diberikan di sekolah bukan hanya
sekedar untuk mendapatkan nilai tetapi pengajaran sejarah
secara formal tersebut mempunyai arti yang luas dan
mendalam. Dalam kehidupan masyarkat sejarah mempunyai
arti dan peran penting sebab dengan belajar sejarah akan
menjadikan kita bijaksana, terhibur, berwawasan luas,
memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.
Sebagai sebuah cabang ilmu, sejarah hanya akan berguna jika
ada kaitannya dengan masyarakat secara timbal balik.
Sehingga, sejarah harus berguna bagi masyarakat dan ilmu
pengetahuan sejarah itu sendiri.
Menurut Robert Jones Shafer (1974) manfaat sejarah adalah
sebagai berikut:
1.Memperluas pengalaman-pengalaman manusiawi.
Belajar sejarah sama artinya berdialog dengan masyarakat dan
bangsa manapun dan di saat kapan pun. Dari pengalaman
sejarah itu orang dapat menimba pengalaman-pengalaman
dalam menghadapi dan memecahkan problem-problem
kehidupan dalam segala aspeknya seperti politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Pada dasarnya problem-problem kehidupan
manusia hampir sama, yang berbeda adalah detail dan
intensitasnya. Cara mengatasi dan memberikan tanggapan
terhadap masalah, baik secara intelektual maupun secara
emosional, juga tidak terlalu berbeda. Dengan belajar sejarah,
karenanya, sikap dan kepribadian seseorang akan menjadi
lebih matang.
56
57. 2.Dengan belajar sejarah akan kemungkinkan seseorang untuk
dapat memandang sesuatu secara keseluruhan (to see things
whole).
Sejarah menawarkan begitu banyak dan bervariasi (the
multiplicity or variety) kondisi dan pengalaman manusia.
Tidak ada disiplin ilmu yang mampu menyajikan rekaman
pengalaman manusia yang begitu menyeluruh, selain sejarah.
Agama, filsafat, dan ilmu-ilmu sosial lainnya memberikan
sumbangan yang sama, namun hanya sebatas dan menurut
cara ilmu itu sendiri. Dimensi keseluruhan dalam sejarah
diharapkan akan mampu membangun keutuhan kepribadian
manusia.
3.Sejarah memiliki peranan penting dalam pembentukan
identitas dan kepribadian bangsa.
Suatu masyarakat atau bangsa tak mungkin akan mengenal
siapa diri mereka dan bagaimana mereka menjadi seperti
sekarang ini tanpa mengenal sejarah. Sejarah dengan identitas
bangsa memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yang
dalam dan panjang akan memperkokoh eksistensi dan identitas
serta kepribadi suatu bangsa. Bangsa itu, karenanya, akan
bangga dan mencintai sejarah dan kebudayaannya.
Nugent dalam bukunya Creative Huistory (1967) menjawab
pertanyaan mengapa kita perlu mempelajari sejarah dari dua
segi,
1. How can history help us make a living ? (Bagaimana
sejarah itu dapat menolong kita untuk hidup).
2. How can history help us become better person ?
(Bagaimana sejarah itu dapat menolong kita menjadi
pribadi yang lebih baik) Sejarah sebagai pengalaman
manusia memberikan berbagai alternatif untuk memilih
begitu banyak cara hidup (a multitude of ways).
57
58. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Nugent (1967)
mengatakan dengan tegas bahwa ’’Know other peoples,
know yourself.’’ Setiap orang adalah produk masyarakat
dan masyarakat adalah produk masa lampau, ialah produk
sejarah. Dengan mempelajari sejarah kita akan mampu
menghindari berbagai kesalahan dan kekurangan
masyarakat masa lampau untuk kemudian memperbaiki
masa depan.
Menurut Nugroho Notosusanto dan Louis Gotschalk guna
sejarah dibagi menjadi empat kelompok atau kategori, yaitu
guna edukatif, guna instruktif, guna inspiratif, dan guna
rekreatif.
1. Fungsi dan Guna Edukatif (sebagai pelajaran)
· Dengan belajar sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam
kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Kejadian yang
telah terjadi dan pernah dilakukan di masa lampau akan
dijadikan pengalaman bagi suatu bangsa untuk melangkah
lebih lanjut. Pengalaman tersebut dapat yang dialami
sendiri maupun pengalaman dari generasi sebelumnya.
· Sejarah sebenarnya merupakan pelajaran dalam
kehidupan sehari-hari manusia sehingga dengan belajar
dari sejarah manusia dapat mengembangkan potensinya
dan menjadi lebih bijaksana dan arif dari peristiwa yang
dialami di masa lalu guna menghadapi masa depan dan
menjadi petunjuk dalam berperilaku.
Contoh :
Membaca dan melihat kejadian tragedi Mei 1998
membuat kita belajar dari peristiwa tersebut, misalnya
dari peristiwa tersebut terdapat kebebasan setiap orang
58
59. untuk berpendapat tapi peristiwa tersebut banyak
memberikan dampak negatif bagi bangsa Indonesia.
2. Fungsi dan Guna Inspiratif
Sejarah dapat memberikan inspirasi melalui berbagai
karya sejarah yang dibaca oleh pembacanya maupun
berbagai peristiwa sejarah yang dipelajarinya serta
didengarnya.
Karya sejarah memberikan inspirasi kepada para
pembacanya atau yang mempelajarinya biasanya berkisar
tentang perjuangan para pahlawan menentang penjajahan.
Ataupun tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa
gemilang masa lampau yang dapat mengilhami
perjuangan kita sekarang.
Contoh :
· Pendidikan untuk kaum wanita yang dilakukan oleh
Kartini memberikan inspirasi kepada dewi Sartika untuk
membangun sekolah-sekolah wanita demi kemajuan
bangsa
· Penyatuan Nusantara oleh Gajah Mada di bawah
pemerintahan kerajaan Majapahit memberi inspirasi bagi
bangsa Indonesia untuk senantiasa bersatu menjaga
wilayahnya dari ancaman disintegrasi bangsa.
3. Fungsi dan Guna Instruktif
Sejarah digunakan untuk membantu menyampaikan suatu
ilmu pengetahuan atau keterampilan, dalam suatu proses
pembelajaran kepada subjek belajar.
Contoh :
· Ketika berbicara mengenai pemerintahan di Indonesia
kita pasti akan memasukkan unsur sejarah didalamnya
sebagai upaya untuk dapat membantu menyampaikan
dengan baik.
59
60. · Ketika pelajaran biologi berbicara mengenai proses
evolusi pasti membutuhkan ilmu bantu sejarah untuk
menyampikannya
4. Fungsi dan Guna Rekreatif
- Dengan membaca seseorang mengetahui keadaan
mengenai suatu peristiwa yang terjadi di suatu
wilayah tanpa ia harus pergi dan melihat ke tempat
terjadinya. Kita cukup membutuhkan imajinasi untuk
membayangkan kejadiannya. Sehingga seolah-olah
dia dapat berekreasi ke masa lalu dan berpetualang
menembus dimensi ruang dan waktu.
- Kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan
peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita, yang
mungkin saja kita tidak tahu tempatnya sehingga
seolah-olah seseorang sedang berekreasi ke suasana
yang lalu.
Contoh :
Ketika kita membaca mengenai kebudayaan Yunani-
Romawi Kuno, kita bisa membayangkan bagaimana
keadaan disana dengan berbagai peninggalan
kebudayaan yang sangat megah. Kita dapat
mengetahui tanpa harus menyaksikan sendiri daerah
tersebut. Kita dapat mengetahui cara hidup,
kebiasaan, tindakan, hasil karya, bentuk istana masa
lampau. Selain keempat guna tersebut sejarah juga
dapat sebagai Alat Politik Penguasa Yaitu bahwa
Sejarah seringkali dijadikan sebagai alat politik rezim
(sistem pemerintahan) yang sedang berkuasa
terutama rezim totaliter.
REFLEKSI : Bagi masyarakat yang mempunyai pemikiran
maju, membaca merupakan kebutuhan psikis yang dapat
60
61. menjadi kesenangan. Sebab terkadang orang membaca sebagai
pengisi waktu luang dan tak jarang buku-buku tersebut dapat
memberikan inspirasi bagi mereka. Memberikan kesenangan
dan rasa estetis karena bentuk dan susunannya yang
harmonis/indah. Dari uraian diatas diharapkan dengan belajar
sejarah kita akan menjadi bijaksana, terhibur, berwawasan
luas, memiliki semangat patriotisme yang tinggi serta
memiliki rasa nasionalisme yang kuat.
Manfaat Sejarah Dalam Kehidupan
Sebagai sebuah kisah, sejarah menyajikan sesuatu yang benar-
benar terjadi. Cerita sejarah disusun berdasarkan sumber-
sumber, fakta-fakta dan bukti-bukti berupa peninggalan-
peninggalan sejarah. Setiap individu, masyarakat maupun
setiap bangsa memiliki sejarah sendiri-sendiri. Proses sejarah
dapat memberikan pengalaman, pelajaran dan pemantapan
kepribadian bagi seorang individu, masyarakat dan bangsa.
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat diuraikan manfaat
mempelajari sejarah :
1. Memberikan kesadaran waktu
2. Memberikan pelajaran yang baik
3. Memperkokoh rasa kebangsaan (nasionalisme)
4. Memberikan ketegasan identitas dan kepribadian suatu
bangsa
5. Sumber inspirasi
6. Sarana rekreaktif.
61
62. BAB VI
HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH
PENGERTIAN SEJARAH
1. Arti kata sejarah
Dalam masyarakat awam sejarah sering di edintikan dengan
nama tokoh ,candi , tanggal , tahun dan tempat terjadinya
peristiwa . kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu
syajaratun , artinya pohon . sebuah pohon terdiri dari akar,
dahan, ranting dan daun sehingga sejarah diartikan sebagai
asal usul , riwayat dan silsilah yang menyerupei sebuah pohon
dalam bahasa arab ilmu yang mempelajari kisah masa lalu di
kenal dengan istilah Tarikh .
Di Eropa , sejarah dikenal dengan istilah history (inggris) ,
histoire (perancis ) , storia (Italia) , semuanyan berasal dari
bahasa yunani yaitu historia yang artinya orang pandai
sementara dalam bahasa belanda sejarah disebut dengan
geschiedenis (terjadi) , dalam bahasa jerman disebut
geschichate (sesuatu yang terjadi )
Dengan demikian sejarah dapat di artikan sebagai kejadian
masa lampau dari kehidupan manusia. Akan tetapi tidak
semua kejadian masa lampau dapat masuk kedalam ruang
lingkup sejarah . yang masuk kedalam sejarah adalah
kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh besar pada
masanya dan masa-masa berikutnya
2. sejarah sebagai peristiwa & sejarah sebagai kisah
sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa
lampau manusia yang benar-benar terjadi (histoire realita),
sehingga hanya terjadi satu kali saja , yaitu pada saat
62
63. kejadiannya sedang berlangsung , sehingga tidak mungkin
terjadi lagi pada masa-masa selanjutnya .
setiap peristiwa yang terjadi akan berbeda dengan peristiwa
sebelumnya, kalaupun peristiwa nya sejenis , tetapi waktu dan
tempat serta pelaku (actor) sejarahnya berbeda . sering juga
ada istilah sejarah berulang , sebetulnya yang berulang bukan
peristiwanya tetapi gejala dari peristiwa itu yang berulang .
sejarah sebagai kisah (histoire reite) , dapat diartikan sebagai
rekontruksi peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini
melalui berbagai fakta dan fenafsiran . sejarah sebagai kisah
dapat kit abaca dalam berbagai buku sejarah , majalah atau
Koran, atau pada saat guru menjelaskan materi sejarah.
3. sejarah sebagai ilmu & sejarah sebagai seni
sejarah adalah peristiwa masa lampau manusia , maka ilmu
sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau
manusia. Sejarah sebagai ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya
. sejarah sebagai ilmu mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1) empiris : diperoleh melalui penemuan dan pengamatan
yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ada
2) mempunyai obyek : sama seperti disiplin ilmu lain ,
sejarah mempunyai obyek ,
3) obyek material : manusia
4) obyek formal : aktivitas manusia yang pernah terjadi
dalam suatu rentang waktu di masa lampau
5) teori : kaidah-kaidah pokok sebagai suatu ilmu , seperti
teori challenge and respons, teori masuknya hindu .
6) metode : sejarah mempunyai cara tersendiri dalam
penelitiannya maupun penulisanya .
sejarah sebagai seni , yang dimaksud diantaranya ketika
seorang sejarawan menuliskan kembali peristiwa masa lampau
itu . dalam penulisan sejarah (historiografi ) seorng sejarawan
63
64. memerlukan beberapa pemahaman seperti, layaknya seorang
seniman , sebagai seni adalah sejarah yang disajikan secara
naratif dan imajinatif dengan menonjolkan unsure-unsur cerita
, kisah atau peran tetapi tetap berpijak pada fakta –fakta yang
ada .
BAB VII
KARAKTERISTIK SEJARAH
1. hubumgan ilmu sejarah dan ilmu-ilmu social
sejarah sebagai ilmu, tentunyamempunyai keunikan tersendiri
sehingga berbeda dengan ilmu-ilmu social lainnya. Konsep
dalam ilmu sejarah meliputi : waktu (time), ruang (space),
perubahan (change), aktivitas manusia (man), kesinambungan
(continuity) . walaupun berbeda dengan disiplin ilmu social
lainnya tetapi dalam perkembangannya peran dari ilmu –ilmu
social dalam penulisan sejarah sangat di perlukan . para
sejarawan banyak meminjam teori atau konsep ilmu social ,
diantaranya :
a. geografi : terkait erat dengan latar geografis , dimana
peristiwa sejarah itu terjadi dengan kata lain geografi
merupakan panggung sejarah .
b. politik : membantu menyelaraskan data politik dan
kejadian yang mempengaruhi pengalamansejarah manusia
.
c. sosiologi : membantu menjelaskan aktivitas kolektif
manusia di masa lampau , peristiwa sejarah yang
merupakan hasil dari interaksi antar manusia sangat
membutuhkan konsep-konsep sosiologi .
64
65. d. antropologi : dapat membantu sejarah dalam mengkaji
pola-pola perilaku , keyakinan , kebudayaan dalam suatu
masyarakat .
e. arkeologi : membantu sejarah dalam menemukan dan
menganalisis sumber-sumber sejarah .
f. ekonomi : usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya dimasa lampau dapat dijelaskan lebih rinci
dengan meminjam konsep dari ilmu ekonomi .
g. psikologi : banyak membantu sejarah dalam menjelaskan
perilaku para tokoh actor pelaku sejarah .
2. karakteristik sejarah
unsure terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu, maka
yang menjadi konsep dasar sejarah adalah waktu (time ), ruang
(space), kegiatan Manusia ( human activities), perubahan
( change) dan kesinambungan (continuity) . adapun
karakteristik dari mata pelajaran sejarah diantaranya adalah:
a. sejarah terkait dengan peristiwa masa lampau : materi
pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini
dalam bentuk rekontruksi peristiwa peristiwa masa
lampau berdasarkan sumber-sumber yang ada .
b. bersifat kronologi : dalam mengorganisasikan materi
pembelajaran harus berdasarkan urutan waktu kejadian .
dalam sejarah terdapat 3 unsur pokok yaitu : manusia, ruang
dan waktu . untuk itu sejarah erat hubungannya dengan
jawaban dari pertanyan-pertanyan what (apa), who (siapa) ,
when (kapan), where (dimana), why (mengapa), dan how
(bagaimana) .
presfektif waktu dalam sejarah adalah waktu lampau yang
terus berkesinambungan , dimana waktu dilihat sebagai sebuah
garis linier (lurus) . dengan demikian sejarah di lihat sebagai
sebuah sebuah proses yang terus berjalan dari masa lampau –
65
66. masakini-masa yang akan dating . sejarah merupakan prinsip
sebab akibat antara fakta yang satu dengan yang lainnya,
antara peristiwa yang satu dengan lainnya merupakan sebuah
rangkaian yang tidak terpisah-pisah, peristiwa sejarah yang
satu di akibatkan atau disebabkan oleh peristiwa sejarah yang
lain .
BAB VIII
PERIODISASI DAN KRONOLOGI SEJARAH
1. periodisasi sejarah
Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang
sangat luas dan panjang areanya. dalam rentang waktu itulah
sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan
melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yang sangat
banyak. mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan
panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah maka
digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada
momentum tertentu.
Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya
karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dengan
kurun waktu lainnya. hal itulah yang dinamakan dengan
periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah dalam
masyarakat tradisional biasanya di dasarkan pada kurun waktu
kekuasaan raja
Secara umum periodisasi sejarah Indonesia dikelompokan
menjadi beberapa jaman yitu :
-prasejarah (jaman batau dan jaman logam )
-masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India
-masuk berkembangnya islam
66