SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ASURANSI
Prepared by
Ari Raharjo
Email: ariraharjo2013@gmail.com
Definisi
Asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangantertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.
(UU no. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian)
Obyek Asuransi
adalah suatu benda yang dipertanggungkan
jika terjadi suatu resiko terhadap benda itu.
Obyek Asuransi dapat berupa benda dan jasa,
jiwa dan raga, kesehatan manusia maupunjiwa dan raga, kesehatan manusia maupun
tanggung jawab hukum, semua kepentingan
lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau
berkurang nilainya.
Manfaat Asuransi
1. Rasa Aman
2. Berfungsi sebagai tabungan
3. Penyebaran resiko
4. Meningkatkan keberlangsungan usaha
Dasar Hukum
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.010/2012 tentang Tata Kelola
Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan
Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan
Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.010/2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.010/2007 tentangPeraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.010/2007 tentang
Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi pada Lini Usaha Asuransi
Kendaraan Bermotor
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.010/2010 tentang Pemeriksaan
Perusahaan Perasuransian
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2010 tentang Prinsip Dasar
Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip
Syariah
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perasuransian
Jenis-jenis Resiko
Resiko Murni
adalah suatu resiko yang apabila terjadi akan memberikan kerugian kepada
tertanggung dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian
dan tidak juga memberikan keuntungan.
Resiko spekulatif
adalah resiko terhadap dua kemungkinan, yaitu kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan dan kemungkinan untuk mendapatkan kerugian.
Resiko individu
adalah resiko yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Resiko individu
dapat bagi menjadi 3, yaitu:
• Resiko pribadi atau personal risk terjadi pada tubuh seseorang
• Resiko harta atau property risk terjadi terhadap harta atau barang
tertanggung
• Resiko tanggung gugat atau liability risk terjadi pada pihak lain
akibat suatu resiko yang terjadi pada tertanggung
Mengelola Resiko
1. Menghindari resiko atau risk avoidance
2. Mengurangi resiko atau risk reduction
3. Menahan resiko atau risk retention
4. Membagi resiko atau risk sharing4. Membagi resiko atau risk sharing
5. Mentransfer resiko atau risk transfer
Resiko dapat ditanggung
1. Resiko bersifat homogen jumlah suatu benda / barang yang berpotensi
mengalami resiko cukup banyak. Contoh: Rumah atau bangunan lain yang
terancam resiko kebakaran, kendaraan bermotor seperti mobil atau sepeda
motor. Lukisan terkenal dan benda lain yang jumlahnya sedikit tidak dapat
diasuransikan dengan syarat homogen ini.
2. Resiko murni (Pure Risk). Resiko tersebut harus menimbulkan kerugian
bagi tertanggung jika resiko terjadi dan tidak akan menimbulkan kerugian
jika resiko tidak terjadi.
3. Kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh suatu resiko terjadi dari
suatu peristiwa yang bersifat kebetulan (Fortuitous).suatu peristiwa yang bersifat kebetulan (Fortuitous).
4. Resiko yang terjadi bukan sesuatu hal yang bertentangan dengan peraturan
atau kebijaksanaan umum atau kebijaksanaan Pemerintah (Not Against
Public Policy). Contoh: denda tilang, denda telat membayar PBB.
5. Obyek risiko dan potensi dampak kerugian yang mungkin timbul, harus
dapat diukur atau dinilai dengan uang (Financial Value).
6. Tertanggung mempunyai kepentingan yang melekat pada obyek
pertanggungan atau obyek resiko serta secara sah dilindungi oleh hukum.
Prinsip-prinsip Asuransi
Insurable interest. Jika resiko itu terjadi maka tertanggung akan
mengalami kerugian finansial karena obyek tersebut tidak dapat berfungsi
untuk menghasilkan suatu nilai finansial tertentu. Dalam kondisi
tertanggung tidak mendapatkan kerugian finansial karena suatu kejadian
resiko maka tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan penggantian.
Tedapat beberapa unsur :
a. Terdapat sesuatu yang dapat diasuransikan.
b. Sesuatu tersebut menjadi obyek pertanggungan atau obyek asuransi;
c. Tertanggung akan mendapat manfaat apabila tidak terjadi suatu resiko
atas obyek pertanggungan tersebut & tertanggung juga akan
mengalami / menderita kerugian finansial apabila obyek
pertanggungan tersebut mengalami sesuatu resiko.
d. Hubungan atau kepentingan tertanggung terhadap obyek
pertanggungan harus mempunyai hubungan yang sah menurut hukum.
Prinsip-prinsip Asuransi
Itikat baik (Utmost good faith). tertanggung dan penanggung sama-
sama mempunyai itikad baik untuk terikat di dalam suatu perjanjian
asuransi.
Prinsip ini dapat menjadi batal jika terdapat hal yang melanggar prinsip ini.
• Data-data penting yang tidak diungkapkan (Non disclosure)
• Secara sengaja melakukan kebohongan (Concealment).
• Sengaja memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya
(Fraudulent Misrepresentation),
•
(Fraudulent Misrepresentation),
• Secara tidak sengaja memberi gambaran yang salah yang memiliki pengaruh
besar dalam proses asuransi (Innocent Misrepresentation).
Indemnity. Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk
mengkompensasi resiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi
finansial.
Prinsip indemnity tidak dapat dilaksanakan dalam asuransi kecelakaan dan
kematian.
Prinsip-prinsip Asuransi
Proximate cause. Setiap kejadian terhadap suatu resiko mempunyai suatu
atau beberapa penyebab. Perusahaan harus menemukan dan
mengidentifikasi penyebab utama yang menyebabkan suatu kejadian.
Misalnya, suatu kapal laut tenggelam di laut. Sebelum kapal ini tenggelam,
kapal tersebut sudah pernah menabrak karang dan mengalami kebocoran.
• Apakah kapal tersebut tenggelam karena badai besar yang terjadi di laut Banda?; Atau
• Apakah tambalan pada badan kapal mengalami keretakan dan terlepas sehingga kapal menjadi
bocor?
• Apakah ada penyebab lain?• Apakah ada penyebab lain?
Subrogation. Prinsip ini terjadi pada suatu kejadian resiko yang menimpa
tertanggung sebagai akibat dari kesalahan pihak ketiga. Tertanggung
sudah mempunyai polis asuransi sebelum kejadian tersebut sehingga
tertanggung berhak untuk mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi.
Oleh karena tertanggung sudah mengajukan klaim dan mendapatkan
penggantian maka tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan
penggantian lain dari pihak ketiga tersebut.
Prinsip-prinsip Asuransi
Kontribusi. Apabila terjadi jaminan asuransi harta benda oleh lebih dari 1
perusahaan asuransi yang masing-masing mengeluarkan polis asuransi
dengan harta pertanggungan yang sama sebesar nilai/harga suatu benda
yang menjadi obyek pertanggungan, perusahaan asuransi hanya wajib
membayarkan ganti rugi secara pro rata sesuai dengan tanggung jawab
menurut perbandingan yang seimbang.
Contoh kasus:
Tuan D, sebagai direktur perusahaan wisata, mengambil asuransi kehilanganTuan D, sebagai direktur perusahaan wisata, mengambil asuransi kehilangan
untuk bus dengan nilai pertanggungan Rp. 750 Jt dari perusahaan asuransi
PT. E. Kemudian, dengan bus dan resiko yang sama, tuan D juga
mengasuransikan ke perusahaan asuransi PT. F juga. Pada saat resiko
terjadi tuan D tidak berhak untuk mendapatkan penggantian asuransi dari
kedua perusahaan asuransi tersebut. Tuan D tidak berhak untuk
memperoleh Rp. 1,5 Milyar (Rp. 750 Jt dari PT. E dan Rp. 750 Jt dari PT. F).
Perusahaan asuransi hanya akan membayar secara pro rata sesuai dengan
perbandingan yang seimbang
Premi
adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung sebagai
kompensasi atas perpindahan kewajiban penanggungan atas resiko dari
tertanggung ke penanggung.
Nilai besar kecilnya premi tergantung pada:
• jenis resiko yang ditanggung.
• besar nilai pertanggungan
• usia seseorang
Jangka waktu pembayaran premi dan periode pembayaran tergantung pada
perjanjian pada saat awal perjanjian.
Usaha Perasuransian
Meliputi 2 bidang
Usaha asuransi adalah usaha jasa keuangan yang menghimpun dana
masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi dan kemudian
memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa
asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa
yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.
terdiri dari:
• Usaha asuransi kerugian
• Usaha asuransi jiwa• Usaha asuransi jiwa
• Usaha reasuransi
Usaha penunjang usaha asuransi adalah usaha yang
menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan
jasa akturia.
terdiri dari:
• Usaha pialang asuransi
• Usaha pialang reasuransi
Jenis Perusahaan Asuransi
1. Perusahaan Asuransi Kerugian (menyelenggarakan usaha dalam
bidang asuransi kerugian, termasuk reasuransi),
2. Perusahaan Asuransi Jiwa (asuransi jiwa, asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan diri, dan usaha anuitas, serta dapat menjadi
pendiri dan pengurus dana pensiun
3. Perusahaan Reasuransi (pertanggungan ulang),
4. Perusahaan Pialang Asuransi (bertindak mewakili tertanggung
dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan kontrak asuransi),dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan kontrak asuransi),
5. Perusahaan Pialang Reasuransi (bertindak mewakili perusahaan
asuransi),
6. Agen Asuransi (jasa keperantaraan)
7. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi (memberikan jasa
penilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yang
dipertanggungkan), dan
8. Perusahaan Konsultan Aktuaria (memberikan jasa konsultasi
akturia).
Badan Hukum Perusahaan Asuransi
1. Perusahaan Perseroan (PERSERO);
2. Koperasi;
3. Usaha Bersama (Mutual).
Kesehatan Prsh Asuransi
Tingkat solvabilitas sebesar 120% terhadap resiko kerugian yang mungkin timbul
sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Resiko kerugian tersebut antara lain adalah
• kegagalan dalam pengelolaan kekayaan,
• tidak terjadi keseimbangan antara arus kekayaan dan kewajiban,
• nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang tidak seimbang,
• terjadi perbedaan antara beban klaim yang terjadi dengan beban klaim yang
diperkirakan,
• premi yang tidak cukup karena perbedaan hasil investasi yang diasumsikan
dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, dan
•
dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, dan
• pihak reasuransi yang tidak mampu membayar kewajiban klaim.
Retensi sendiri jumlah risiko tertentu yang ditanggung sendiri oleh perusahaan
asuransi.
Reasuransi berbanding terbalik dengan retensi sendiri. Jika reasuransi semakin
tinggi maka tingkat resiko yang akan terjadi pada sebuah perusahaan asuransi jika
terjadi klaim akan semakin kecil.
Investasi ROI dan ROE yang cukup tinggi
Polis
Polis asuransi merupakan surat kontrak antara
tertanggung dan penanggung.
Polis ini merupakan bukti tertulis bahwa pihak tertanggung
dan penanggung sudah sepakat untuk saling bekerjasama
di dalam penyelenggaraan perlindungan terhadap suatu
resiko.resiko.
Di dalamnya terdapat kewajiban, hak dan syarat-
syarat bagi kedua belah pihak.
Semoga bermanfaat
Terima kasihTerima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengertian asuransi
Pengertian asuransiPengertian asuransi
Pengertian asuransiEddy W
 
Manajemen asuransi
Manajemen asuransi Manajemen asuransi
Manajemen asuransi nonarunny
 
Prinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiPrinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiQuinta Nursabrina
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Isaka Yoga
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)9elevenStarUnila
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMazizfarissandi
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoJudianto Nugroho
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajakYe Si
 
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganJudianto Nugroho
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptfirman afriansyah
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikohasril ariel
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifJudianto Nugroho
 

Was ist angesagt? (20)

Pengertian asuransi
Pengertian asuransiPengertian asuransi
Pengertian asuransi
 
Manajemen asuransi
Manajemen asuransi Manajemen asuransi
Manajemen asuransi
 
Prinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiPrinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransi
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Manajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransiManajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransi
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi Jiwa
Asuransi JiwaAsuransi Jiwa
Asuransi Jiwa
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 
Asuransi
Asuransi Asuransi
Asuransi
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
 
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resiko
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
 

Andere mochten auch

Sejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiSejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiTommy Wibowo
 
LSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sample
LSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sampleLSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sample
LSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sampleAfrianto Budi
 
Parables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 years
Parables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 yearsParables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 years
Parables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 yearsEvo Terra
 
Contratação escola aviso nº 7 grupo 510
Contratação escola aviso nº 7  grupo 510Contratação escola aviso nº 7  grupo 510
Contratação escola aviso nº 7 grupo 510Pedro França
 
World Cultures. 114
World Cultures. 114World Cultures. 114
World Cultures. 114Mrs. McCabe
 
The Reflection Pool
The Reflection PoolThe Reflection Pool
The Reflection PoolMrs. McCabe
 
Brochura lessen over spiritisme jg plate
Brochura lessen over spiritisme   jg plateBrochura lessen over spiritisme   jg plate
Brochura lessen over spiritisme jg plateArlete Laenzlinger
 
Poolside Meetings
Poolside MeetingsPoolside Meetings
Poolside MeetingsMrs. McCabe
 
Hosting Startup Tot Enterprise
Hosting Startup Tot EnterpriseHosting Startup Tot Enterprise
Hosting Startup Tot EnterpriseCombell NV
 
My Trip to Mohenjo-daro
My Trip to Mohenjo-daroMy Trip to Mohenjo-daro
My Trip to Mohenjo-daroMrs. McCabe
 
Stop & continue game for human beings the child of god 1st cycle
Stop & continue game for human beings the child of god 1st  cycleStop & continue game for human beings the child of god 1st  cycle
Stop & continue game for human beings the child of god 1st cycleArlete Laenzlinger
 
Sharepoint 2010 document managment and workflow
Sharepoint 2010 document managment and workflowSharepoint 2010 document managment and workflow
Sharepoint 2010 document managment and workflowMahmoud Aljarood
 

Andere mochten auch (20)

Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Sejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiSejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransi
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
LSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sample
LSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sampleLSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sample
LSPP 102 - Hukum Asuransi - Maret 2016 - sample
 
Parables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 years
Parables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 yearsParables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 years
Parables vs Facts: Why we know the earth is older than 6000 years
 
Contratação escola aviso nº 7 grupo 510
Contratação escola aviso nº 7  grupo 510Contratação escola aviso nº 7  grupo 510
Contratação escola aviso nº 7 grupo 510
 
story
storystory
story
 
Poetic Landscapes
Poetic LandscapesPoetic Landscapes
Poetic Landscapes
 
World Cultures. 114
World Cultures. 114World Cultures. 114
World Cultures. 114
 
The Reflection Pool
The Reflection PoolThe Reflection Pool
The Reflection Pool
 
Brochura lessen over spiritisme jg plate
Brochura lessen over spiritisme   jg plateBrochura lessen over spiritisme   jg plate
Brochura lessen over spiritisme jg plate
 
Mohenjo Daro
Mohenjo DaroMohenjo Daro
Mohenjo Daro
 
Poolside Meetings
Poolside MeetingsPoolside Meetings
Poolside Meetings
 
World Cultures
World CulturesWorld Cultures
World Cultures
 
Hosting Startup Tot Enterprise
Hosting Startup Tot EnterpriseHosting Startup Tot Enterprise
Hosting Startup Tot Enterprise
 
CURA IL SEME - italiano
CURA IL SEME - italiano  CURA IL SEME - italiano
CURA IL SEME - italiano
 
My Trip to Mohenjo-daro
My Trip to Mohenjo-daroMy Trip to Mohenjo-daro
My Trip to Mohenjo-daro
 
Stop & continue game for human beings the child of god 1st cycle
Stop & continue game for human beings the child of god 1st  cycleStop & continue game for human beings the child of god 1st  cycle
Stop & continue game for human beings the child of god 1st cycle
 
Obama Presentation
Obama PresentationObama Presentation
Obama Presentation
 
Sharepoint 2010 document managment and workflow
Sharepoint 2010 document managment and workflowSharepoint 2010 document managment and workflow
Sharepoint 2010 document managment and workflow
 

Ähnlich wie ASURANSI

Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdfEmilda4
 
8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptx8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptxAdiyathRandy
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Hayyu Safitri
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Hayyu Safitri
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hayyu Safitri
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalahfafadeli
 
ASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docdiralahabu
 
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)asiskash
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Asuransi Hazards Risiko
Asuransi   Hazards   RisikoAsuransi   Hazards   Risiko
Asuransi Hazards RisikoBagus Budiono
 

Ähnlich wie ASURANSI (20)

Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptx8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptx
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Manajemen asuransi
Manajemen asuransiManajemen asuransi
Manajemen asuransi
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
Ansuransi jiwa
Ansuransi jiwaAnsuransi jiwa
Ansuransi jiwa
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
 
Asuransi jiwa
Asuransi jiwaAsuransi jiwa
Asuransi jiwa
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Prinsip
PrinsipPrinsip
Prinsip
 
ASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.doc
 
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Asuransi Hazards Risiko
Asuransi   Hazards   RisikoAsuransi   Hazards   Risiko
Asuransi Hazards Risiko
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
 
Pedoman asuransi jiwa
Pedoman asuransi jiwaPedoman asuransi jiwa
Pedoman asuransi jiwa
 

Mehr von Ari Raharjo

Latihan survey kepuasan konsumen bank
Latihan survey kepuasan konsumen bankLatihan survey kepuasan konsumen bank
Latihan survey kepuasan konsumen bankAri Raharjo
 
Panduan survey dan pembuatan TOR sederhana
Panduan survey dan pembuatan TOR sederhanaPanduan survey dan pembuatan TOR sederhana
Panduan survey dan pembuatan TOR sederhanaAri Raharjo
 
Laporan Bank Indonesia, September 2010
Laporan Bank Indonesia, September 2010Laporan Bank Indonesia, September 2010
Laporan Bank Indonesia, September 2010Ari Raharjo
 
Badan usaha dagang
Badan usaha dagangBadan usaha dagang
Badan usaha dagangAri Raharjo
 
Alur pendirian PT
Alur pendirian PTAlur pendirian PT
Alur pendirian PTAri Raharjo
 
Pengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan RiauPengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan RiauAri Raharjo
 
Pengenalan Market Research
Pengenalan Market ResearchPengenalan Market Research
Pengenalan Market ResearchAri Raharjo
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community DevelopmentAri Raharjo
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiAri Raharjo
 
Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)
Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)
Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)Ari Raharjo
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Ari Raharjo
 
Manajemen Pemasaran Praktis
Manajemen Pemasaran PraktisManajemen Pemasaran Praktis
Manajemen Pemasaran PraktisAri Raharjo
 

Mehr von Ari Raharjo (13)

Latihan survey kepuasan konsumen bank
Latihan survey kepuasan konsumen bankLatihan survey kepuasan konsumen bank
Latihan survey kepuasan konsumen bank
 
Panduan survey dan pembuatan TOR sederhana
Panduan survey dan pembuatan TOR sederhanaPanduan survey dan pembuatan TOR sederhana
Panduan survey dan pembuatan TOR sederhana
 
Laporan Bank Indonesia, September 2010
Laporan Bank Indonesia, September 2010Laporan Bank Indonesia, September 2010
Laporan Bank Indonesia, September 2010
 
HAKI
HAKIHAKI
HAKI
 
Badan usaha dagang
Badan usaha dagangBadan usaha dagang
Badan usaha dagang
 
Alur pendirian PT
Alur pendirian PTAlur pendirian PT
Alur pendirian PT
 
Pengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan RiauPengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan Riau
 
Pengenalan Market Research
Pengenalan Market ResearchPengenalan Market Research
Pengenalan Market Research
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community Development
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)
Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)
Lembaga Keuangan Non Bank 2 (Non Perbankan)
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
 
Manajemen Pemasaran Praktis
Manajemen Pemasaran PraktisManajemen Pemasaran Praktis
Manajemen Pemasaran Praktis
 

Kürzlich hochgeladen

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Kürzlich hochgeladen (19)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

ASURANSI

  • 1. ASURANSI Prepared by Ari Raharjo Email: ariraharjo2013@gmail.com
  • 2. Definisi Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangantertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. (UU no. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian)
  • 3. Obyek Asuransi adalah suatu benda yang dipertanggungkan jika terjadi suatu resiko terhadap benda itu. Obyek Asuransi dapat berupa benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia maupunjiwa dan raga, kesehatan manusia maupun tanggung jawab hukum, semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya.
  • 4. Manfaat Asuransi 1. Rasa Aman 2. Berfungsi sebagai tabungan 3. Penyebaran resiko 4. Meningkatkan keberlangsungan usaha
  • 5. Dasar Hukum Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.010/2012 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.010/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.010/2007 tentangPeraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.010/2010 tentang Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2010 tentang Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian
  • 6. Jenis-jenis Resiko Resiko Murni adalah suatu resiko yang apabila terjadi akan memberikan kerugian kepada tertanggung dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian dan tidak juga memberikan keuntungan. Resiko spekulatif adalah resiko terhadap dua kemungkinan, yaitu kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dan kemungkinan untuk mendapatkan kerugian. Resiko individu adalah resiko yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Resiko individu dapat bagi menjadi 3, yaitu: • Resiko pribadi atau personal risk terjadi pada tubuh seseorang • Resiko harta atau property risk terjadi terhadap harta atau barang tertanggung • Resiko tanggung gugat atau liability risk terjadi pada pihak lain akibat suatu resiko yang terjadi pada tertanggung
  • 7. Mengelola Resiko 1. Menghindari resiko atau risk avoidance 2. Mengurangi resiko atau risk reduction 3. Menahan resiko atau risk retention 4. Membagi resiko atau risk sharing4. Membagi resiko atau risk sharing 5. Mentransfer resiko atau risk transfer
  • 8. Resiko dapat ditanggung 1. Resiko bersifat homogen jumlah suatu benda / barang yang berpotensi mengalami resiko cukup banyak. Contoh: Rumah atau bangunan lain yang terancam resiko kebakaran, kendaraan bermotor seperti mobil atau sepeda motor. Lukisan terkenal dan benda lain yang jumlahnya sedikit tidak dapat diasuransikan dengan syarat homogen ini. 2. Resiko murni (Pure Risk). Resiko tersebut harus menimbulkan kerugian bagi tertanggung jika resiko terjadi dan tidak akan menimbulkan kerugian jika resiko tidak terjadi. 3. Kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh suatu resiko terjadi dari suatu peristiwa yang bersifat kebetulan (Fortuitous).suatu peristiwa yang bersifat kebetulan (Fortuitous). 4. Resiko yang terjadi bukan sesuatu hal yang bertentangan dengan peraturan atau kebijaksanaan umum atau kebijaksanaan Pemerintah (Not Against Public Policy). Contoh: denda tilang, denda telat membayar PBB. 5. Obyek risiko dan potensi dampak kerugian yang mungkin timbul, harus dapat diukur atau dinilai dengan uang (Financial Value). 6. Tertanggung mempunyai kepentingan yang melekat pada obyek pertanggungan atau obyek resiko serta secara sah dilindungi oleh hukum.
  • 9. Prinsip-prinsip Asuransi Insurable interest. Jika resiko itu terjadi maka tertanggung akan mengalami kerugian finansial karena obyek tersebut tidak dapat berfungsi untuk menghasilkan suatu nilai finansial tertentu. Dalam kondisi tertanggung tidak mendapatkan kerugian finansial karena suatu kejadian resiko maka tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan penggantian. Tedapat beberapa unsur : a. Terdapat sesuatu yang dapat diasuransikan. b. Sesuatu tersebut menjadi obyek pertanggungan atau obyek asuransi; c. Tertanggung akan mendapat manfaat apabila tidak terjadi suatu resiko atas obyek pertanggungan tersebut & tertanggung juga akan mengalami / menderita kerugian finansial apabila obyek pertanggungan tersebut mengalami sesuatu resiko. d. Hubungan atau kepentingan tertanggung terhadap obyek pertanggungan harus mempunyai hubungan yang sah menurut hukum.
  • 10. Prinsip-prinsip Asuransi Itikat baik (Utmost good faith). tertanggung dan penanggung sama- sama mempunyai itikad baik untuk terikat di dalam suatu perjanjian asuransi. Prinsip ini dapat menjadi batal jika terdapat hal yang melanggar prinsip ini. • Data-data penting yang tidak diungkapkan (Non disclosure) • Secara sengaja melakukan kebohongan (Concealment). • Sengaja memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya (Fraudulent Misrepresentation), • (Fraudulent Misrepresentation), • Secara tidak sengaja memberi gambaran yang salah yang memiliki pengaruh besar dalam proses asuransi (Innocent Misrepresentation). Indemnity. Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengkompensasi resiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Prinsip indemnity tidak dapat dilaksanakan dalam asuransi kecelakaan dan kematian.
  • 11. Prinsip-prinsip Asuransi Proximate cause. Setiap kejadian terhadap suatu resiko mempunyai suatu atau beberapa penyebab. Perusahaan harus menemukan dan mengidentifikasi penyebab utama yang menyebabkan suatu kejadian. Misalnya, suatu kapal laut tenggelam di laut. Sebelum kapal ini tenggelam, kapal tersebut sudah pernah menabrak karang dan mengalami kebocoran. • Apakah kapal tersebut tenggelam karena badai besar yang terjadi di laut Banda?; Atau • Apakah tambalan pada badan kapal mengalami keretakan dan terlepas sehingga kapal menjadi bocor? • Apakah ada penyebab lain?• Apakah ada penyebab lain? Subrogation. Prinsip ini terjadi pada suatu kejadian resiko yang menimpa tertanggung sebagai akibat dari kesalahan pihak ketiga. Tertanggung sudah mempunyai polis asuransi sebelum kejadian tersebut sehingga tertanggung berhak untuk mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi. Oleh karena tertanggung sudah mengajukan klaim dan mendapatkan penggantian maka tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan penggantian lain dari pihak ketiga tersebut.
  • 12. Prinsip-prinsip Asuransi Kontribusi. Apabila terjadi jaminan asuransi harta benda oleh lebih dari 1 perusahaan asuransi yang masing-masing mengeluarkan polis asuransi dengan harta pertanggungan yang sama sebesar nilai/harga suatu benda yang menjadi obyek pertanggungan, perusahaan asuransi hanya wajib membayarkan ganti rugi secara pro rata sesuai dengan tanggung jawab menurut perbandingan yang seimbang. Contoh kasus: Tuan D, sebagai direktur perusahaan wisata, mengambil asuransi kehilanganTuan D, sebagai direktur perusahaan wisata, mengambil asuransi kehilangan untuk bus dengan nilai pertanggungan Rp. 750 Jt dari perusahaan asuransi PT. E. Kemudian, dengan bus dan resiko yang sama, tuan D juga mengasuransikan ke perusahaan asuransi PT. F juga. Pada saat resiko terjadi tuan D tidak berhak untuk mendapatkan penggantian asuransi dari kedua perusahaan asuransi tersebut. Tuan D tidak berhak untuk memperoleh Rp. 1,5 Milyar (Rp. 750 Jt dari PT. E dan Rp. 750 Jt dari PT. F). Perusahaan asuransi hanya akan membayar secara pro rata sesuai dengan perbandingan yang seimbang
  • 13. Premi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung sebagai kompensasi atas perpindahan kewajiban penanggungan atas resiko dari tertanggung ke penanggung. Nilai besar kecilnya premi tergantung pada: • jenis resiko yang ditanggung. • besar nilai pertanggungan • usia seseorang Jangka waktu pembayaran premi dan periode pembayaran tergantung pada perjanjian pada saat awal perjanjian.
  • 14. Usaha Perasuransian Meliputi 2 bidang Usaha asuransi adalah usaha jasa keuangan yang menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi dan kemudian memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. terdiri dari: • Usaha asuransi kerugian • Usaha asuransi jiwa• Usaha asuransi jiwa • Usaha reasuransi Usaha penunjang usaha asuransi adalah usaha yang menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa akturia. terdiri dari: • Usaha pialang asuransi • Usaha pialang reasuransi
  • 15. Jenis Perusahaan Asuransi 1. Perusahaan Asuransi Kerugian (menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi kerugian, termasuk reasuransi), 2. Perusahaan Asuransi Jiwa (asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, dan usaha anuitas, serta dapat menjadi pendiri dan pengurus dana pensiun 3. Perusahaan Reasuransi (pertanggungan ulang), 4. Perusahaan Pialang Asuransi (bertindak mewakili tertanggung dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan kontrak asuransi),dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan kontrak asuransi), 5. Perusahaan Pialang Reasuransi (bertindak mewakili perusahaan asuransi), 6. Agen Asuransi (jasa keperantaraan) 7. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi (memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan), dan 8. Perusahaan Konsultan Aktuaria (memberikan jasa konsultasi akturia).
  • 16. Badan Hukum Perusahaan Asuransi 1. Perusahaan Perseroan (PERSERO); 2. Koperasi; 3. Usaha Bersama (Mutual).
  • 17. Kesehatan Prsh Asuransi Tingkat solvabilitas sebesar 120% terhadap resiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Resiko kerugian tersebut antara lain adalah • kegagalan dalam pengelolaan kekayaan, • tidak terjadi keseimbangan antara arus kekayaan dan kewajiban, • nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang tidak seimbang, • terjadi perbedaan antara beban klaim yang terjadi dengan beban klaim yang diperkirakan, • premi yang tidak cukup karena perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, dan • dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, dan • pihak reasuransi yang tidak mampu membayar kewajiban klaim. Retensi sendiri jumlah risiko tertentu yang ditanggung sendiri oleh perusahaan asuransi. Reasuransi berbanding terbalik dengan retensi sendiri. Jika reasuransi semakin tinggi maka tingkat resiko yang akan terjadi pada sebuah perusahaan asuransi jika terjadi klaim akan semakin kecil. Investasi ROI dan ROE yang cukup tinggi
  • 18. Polis Polis asuransi merupakan surat kontrak antara tertanggung dan penanggung. Polis ini merupakan bukti tertulis bahwa pihak tertanggung dan penanggung sudah sepakat untuk saling bekerjasama di dalam penyelenggaraan perlindungan terhadap suatu resiko.resiko. Di dalamnya terdapat kewajiban, hak dan syarat- syarat bagi kedua belah pihak.