Dokumen tersebut memberikan tuntunan-tuntunan dalam mengurus jenazah mulai dari menghadapi kematian, memandikan, mengkafani, mensalatkan, hingga menguburkan jenazah sesuai dengan aturan agama.
3. TUNTUNAN DALAM
MENGHADAPI
KEMATIAN
Mentalqin atau membimbing . 11
dengan kalimat tauhid, yaitu:
Laa llaaha ilallaah.
Sabda Nabi saw: “Ajarilah orang
yang hendak meninggal di
antaramu dengan membaca: Laa
llaaha iIlaIlah.(HR. Muslim, Abu
Daud dan Turmuzi dan Sa’id)
“ Barangsiapa yang terakhir
ucapannya ‘ la ilaaha ilallaah’,
pastilah masuk surga. “ (HR. Al( Hakim dan Mu’adz bin Jabal
4. TUNTUNAN DALAM
MENGHADAPI
KEMATIAN
Menghadapkannya ke. 2
arah kiblat dalam keadaan
berbaring pada sisi badan
yang kanan. Dalam riwayat
al-Baihaqy dan al-Hakim
diceritakan bahwa al-Barra
bin Ma’ruf shahabat Nabi
saw, ketika mendekati
kematiannya beliau
berpesan agar dirinya
dihadapkannya ke arah
kiblat pada sisi badan yang
kanan. Pesan beliau
5. TUNTUNAN DALAM
MENGHADAPI
KEMATIAN
Membacakan surat Yasin. Sabda. 3
Nabi saw: “Yasin adalah jantung
al-Quran, dan tidak seorang pun
yang membacanya dengan
mengharapkan keridhaan Allah
dan pahala akhirat kecuali la akan
diampuni Allah. Dan bacakanlah
kepada orang yang telah dekat
ajalnya di antara kamu. “(HR.
Ahmad, Abu Daud, an-Nasa-i, al( Hakim dan Ibnu Hibban
6. TUNTUNAN DALAM
MENGHADAPI
KEMATIAN
Segera menyelenggarakan
Pemakamannya bila telah diyakini
kematiannya. Dan Hishein katanya,
bahwa ketika Nabi saw melawat
Thalhah bin Barra’, beliau bersabda:
“Tak sempat lagi saya melihat
Thalhah kecuali ia telah menjadi
mayat! Dari itu hendaklah kamu
cepat memberitahukan kepadaku,
dan mengenai jenazah, hendaklah
segera pemakamannya, karena
tidak layak bila jenazah Muslim itu
ditahan lama-lama di antara
(.keluarganya. “(HR. Abu Daud
8. TATA CARA
MEMANDIKAN
JENAZAH
Yang diwajibkan dalam memandikan
jenazah adalah meratakan air ke
seluruh tubuhnya sebanyak satu
. kali
Disunnahkan untuk meletakkan
jenazah di tempat yang agak tinggi
dan dengan posisi kepala lebih
. tinggi
Membungkuskan kain di bagian
aurat jenazah, dad pusar sampai ke
lutut, sebelum ia menanggalkan
pakaian jenazah sehingga auratnya
tidak kelihatan ketika ditanggalkan
.pakaiannya
9. TATA CARA
MEMANDIKAN
JENAZAH
Menanggalkan baju jenazah
. dengan pelan dan hati-hati
Mulai memandikan jenazah dengan
mengurut perutnya secara perlahan
untuk mengeluarkan kotoran yang
ada di dalam tubuhnya dan
menghilangkan najis yang melekat
. pada badannya
Membersihkan auratnya dengan
potongan kain (sarung tangan),
karena memegang auratnya secara
. langsung hukumnya haram
Memulai dari bagian kanan dan
anggota-anggota wudhu
Membasahi kain dengan air, lalu
membersihkan gigi-gigi dan
hidungnya
10. TATA CARA
MEMANDIKAN
JENAZAH
Memandikannya dengan tiga kali siraman,
dengan sabun dan sebagainya, dimulai
dengan bagian tubuh sebelah kanannya. Jika
dipandang perlu, karena belum suci,
diperkenankan menyiramnya Iebih dari tiga
. kali
Tidak memasukkan air ke dalam mulut
jenazah atau hidungnya, dan cukup
. membersihkannya dengan kain
Lebih utama untuk membilas terakhir kali
airnya dicampur dengan kapur barus atau
kamfer (suatu jenis pewangi yang dikenal
(. umutn
Jika si jenazah memiliki rambut hendaklah
disisir, tidak membiarkannya kusut masai
tetapi juga tidak boleh dipangkas meski
sedikit
11. TATA CARA
MEMANDIKAN
JENAZAH
Jika jenazah itu perempuan,
disunnahkan agar rambutnya
diuraikan dan setelah dicuci
dijalin kembali dijadikan tiga
untai lain ditaruh di belakang
. punggungnya
Sebagian besar ulama
menganggap makruh
memotong kuku, begitu juga
mencabut rambut kumis,
ketiak dan kemaluan jenazah
walaupun hanya satu atau dua
. helai
Setelah selesai dimandikan,
12. TATA CARA
MEMANDIKAN
JENAZAH
Jika si jenazah terkoyak-koyak
karena terbakar atau sebab
lainnya dan tidak mungkin
dimandikan, maka jenazah itu
wajib ditayamumkan menurut
sebagian besar ulama. Caranya,
orang yang menayamumkan itu
memukulkan kedua tangannya
ke tanah, lalu dengan kedua
tangan tersebut ia
mengusapkan pada wajah dan
kedua telapak tangan si
. jenazah
13. TATA CARA
MENGKAFANI
Mengafani dengan tiga
helai kain putih jika
laki dan lima helai jika
wanita yaItu sarung,
kerudung, baju dan
dua kain pembungkus
Mengharumkan kain
kafan dengan wangi(wangian (parfum
14. CARA MENSALATKAN
Setiap jenazah muslim dishalatkan,
balk ia masih kecil maupun telah lanjut
usia, laki-laki maupun perempuan
Ketika shalat, imam berdiri pada
bagian kepala jika si jenazah laki-laki
dan berdiri di tengah-tengah (bagian
pinggangnya) jika si jenazah
perempuan, sedang para makmum
berdiri dibelakangnya. Diutamakan
banyak yang menyalatkan. Jika cuma
sedikit disunnahkan membentuk tiga
. shaf dan meratakannya
15. CARA MENSALATKAN
Dalam shalat jenazah, caranya adalah
sebagai berikut: 1) niat karena Allah.
2) Berdiri (tidak sah dilakukan dengan
duduk, kecuali bagi yang uzur). 3)
melakukan empat kali takbir. Yaitu
melakukan takbiratul ibram (takbir
pertama), lalu membaca surat alFatihah. Kemudian melakukan takbir
kedua, lalu membaca shalawat Nabi.
Setelah
itu
takbir
ketiga,
lalu
membaca
doa
untuk
jenazah.
Kemudian melakukan takbir keempat,
setelah itu mengucapkan salam
16. CARA MENGUBUR
Wajib mengubur jenazah di tempat yang
aman dan binatang buas. Jenazah tersebut
dihadapkan ke kiblat. Semakin dalam
. galian kubur itu semakin baik
Lebih utama jika kuburan tersebut adalah
lahad. Yaitu dengan menggalikan untuk si
jenazah pada sisi galian yang paling dekat
. dengan arah kiblat
Liang lahad boleh diletakkan di tengah
galian kuburan kalau diperlukan. Misalnya
kalau khawatir dinding tanahnya mudah
. longsor dan lain sebagainya
Menurut sunnah, memasukkan jenazah ke
dalam kubur itu caranya ialah dan bagian
belakangnya, jika hal itu tidak mengalami
. kesulitan. Jika sulit boleh dari mana saja
17. CARA MENGUBUR
Dalam kuburan jenazah diletakkan di
atas
sisi
kanannya
dengan
. menghadap ke kiblat
Menanamkan beberapa batu atau
papan
di
atasnya,
lalu
menguatkannya
dengan
tanah
sehingga tanah dan kerikil tidak
. berjatuhan mengenai jenazah
Setelah itu ditimbun dengan tanah.
tidak boleh ditinggikan dengan bata
(ditembok), dikapur (dicat) atau
. lainnya
18. CARA MENGUBUR
Dilarang mengubur dalam tiga waktu:
Yaitu waktu matahani terbit sehingga
tampak
setinggi
tombak.
Ketika
matahari berada persis ditengahtengah sehingga Ia condong. Dan
ketika matahani hendak tenggelam,
kira-kira
setinggi
tombak
hingga
. tenggelam
Sunnah berdoa bagi jenazah setelah
. selesai dikuburkan
Orang-orang kafir tidak dikuburkan di
pemakaman orang-orang Islam
19. CARA MENGUBUR
Sunnah
menyapu
kubur
dengan
telapak tangan tiga kali dan arah
kepala.
Usapan
pertama
sambil
mengucapkan: Minha khalaqnakum
(dan tanah Kami ciptakan kamu).
Usapan kedua sambil mengucapkan:
Wafliha nu’idukum (dan ke tanah
kamu Kami kembalikan), dan pada
usapan
ketiga
mengucapkan:
Waminha nukhnjukum taaratan ukhra
(dan danipadanya Kami keluarkan
(. pada kali yang lain