Dokumen ini membahas sejarah Pancasila dan hubungannya dengan Gerakan Pemuda tahun 1928. Pancasila dirumuskan pada tahun 1945 oleh para pendiri bangsa untuk menjadi dasar negara Indonesia yang terdiri dari 5 sila. Gerakan Pemuda 1928 memainkan peran penting dalam memerdekakan Indonesia melalui Sumpah Pemuda. Generasi muda masa kini ditantang untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana
2. Sejarah Pancasila
• Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari
pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari
kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri
Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7
September 1944. Lalu, pemerintah Jepang
membentuk
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Keme
pada tanggal 29 April 1945 (2605, tahun Showa 20)
yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia
Merdeka.
3. • Kelima sila dirumuskan berurutan sebagai
berikut:
• (a) Kebangsaan Idonesia;
• (b) Internasionalisme atau peri-kemanusiaan;
• (c) Mufakat atau domokrasi;
• (d) Kesejahteraan sosial;
• (e) Ke-Tuhanan.
4. • Pancasila yang dicetuskan oleh Bung Karno
pada tanggal 1 juni 1945, yang
merupakan”Rumus Pancasila I”, sehingga
dijadikan Hari Lahirnya Pancasila, berasal dari 3
sumber yaitu:
a) Dari San Min Cu I Dr. Sun Yat Sen (Cina);
b) Dari internasionalisme (kosmopolitanisme A.
Baars (Belanda).
c) Dari Islam.
5. • merupakan Rumus Pancasila II, berbeda
dengan Rumus Pancasila I. Lebih jelasnya Rumus
Pancasila II ini adalah sebagai berikut ;
• Dirumuskan oleh panitia 9
• a) Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at
Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab ;
c) Persatuan Indonesia ;
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan ;
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6. • pada tanggal 18 Agustus 1945, maka Rumus
Pancasila mengalami perubahan lagi, yaitu:
• a) Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab ;
c) Persatuan Indonesia ;
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan ;
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
7. Nilai Nilai Pancasila
• Nilai-nilai Pancasila menjadi inti dari pedoman
masyarakat Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Segala keputusan,
tindakan, dan perilaku pemerintah sebagai
penyelenggara negara harus selaras dengan
nilai-nilai Pancasila. Sedemikian pentingnya
nilai-nilai Pancasila bagi Indonesia, maka
tanpanya negara ini akan kehilangan ruh dan
bahkan eksistensinya.
8. • Sila pertama ini mengandung nilai religius atau
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
ketaqwaan kepada-Nya. Seseorang dapat dikatakan
menjunjung tinggi nilai ketuhanan bila bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang
dianutnya
• Sila kedua ini mengandung nilai moral kemanusiaan
atau humanitarian. Seseorang dapat dikatakan
memegang teguh nilai kemanusiaan apabila setiap
tindakan dan perbuatannya selalu menjaga martabat
orang lain.
9. • Sila ketiga ini mengandung nilai moral persatuan
bangsa. Artinya, setiap warga negara Indonesia
dimanapun berada selalu berbuat dan bertindak
tanpa adanya niatan untuk memecah belah
bangsa.
• Sila keempat ini mengandung nilai moral
kerakyatan dan musyawarah atau demokrasi.
Nilai sila keempat ini menunjukkan adanya
kedaulatan rakyat dan kekuasaan berada di
tangan rakyat.
10. • Sila kelima ini mengandung nilai keadilan
sosial. Wujud keadilan sosial yang
dimaksud mencakup seluruh aspek
kehidupan, tidak hanya ekonomi, namun
juga politik dan kebudayaan.
11. Gerakan Pemuda Tahun 1928
• Pada pertengahan 1923, serombongan
mahasiswaKecewa dengan perkembangan kekuatan-
kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi
politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok
studi yang dikenal amat berpengaruh, karena
keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu.
Pertama, adalah Kelompok Studi
Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di
Surabaya pada tanggal 29 Oktober 1924 oleh Soetomo.
direalisasikan oleh para nasionalis dan
mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang
dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925.
12. • Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa,
intelektual, dan aktivis pemuda itulah,
munculnya generasi baru pemuda Indonesia
yang memunculkan Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Gerakan
Pemudadicetuskan melalui Konggres Pemuda II
yang berlangsung di Jakarta pada 26-28
Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.
13. Hubungan Pancasila dan
Gerakan Pemudatahun 1928
• Dalam sejarah politik Indonesia Gerakan Pemuda28
Oktober 2012 telah dianggap sebagai salah satu puncak
dari riwayat perjalanan benih-benih nasionalisme
Indonesia modern sejak permulaan abad ke 20.
• Kalau generasi muda tahun 1928 telah melahirkan
Sumpah Pemuda, dan Gerakan Pemudaitu kemudian
berjiwa Pancasila dasar negara kita, maka dalam
melanjutkan lajunya proses sejarah tak ada pilihan lain
bagi generasi muda Indonesia masa kini adalah
mewijudkan Pancasila itu menjadi kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan bukan sebaliknya, menjadi
bangsa kalau dapat menghalangi pengamalan
Pancasila.
14. • Gerakan Pemuda juga bersifat integratif yang
artinya Gerakan Pemudamendorong generasi
muda masa kini untuk memacu diri, menempa
diri menuju ke pembentukan bangsa yang rukun
dan bersatu, bukan bangsa yang baku hantam
dan cerai berai dengan saudara sendiri.
Langkah maju historis dari titik pijak berikutnya
adalah pengamalan Pancasila, yang sudah kita
yakini kebenaranya sebagai dasar negara.
15. Kesimpulan
• Untuk para pemuda bangsa, bangsa ini sudah memiliki dasar
negara yang menjadi cita cita bangsa ini yaitu pancasila.
Janganlah lupa dengan perjuangan para pemuda tahun 1928
yang telah menjadi salah satu peristiwa besar yang di bentuk
oleh para pemuda Indonesia untuk memerdekakan Indonesia
atau bisa dinamakan gerakan revolusioner. Dan rela berkorban
demi memerdekakan bangsanya. Peran kita sebagai pemuda
masa kini adalah menjaga nilai nilai pancasila supaya
mewujudkan cita cita bangsa yang telah diperjuangkan oleh
pemuda pemuda masa lalu. jangan lah lupa dengan Bhineka
Tunggal Ika yaitu berbeda beda tetapi tetap satu, kita Indonesia
satu tiada perbedaan.