SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
Modul Bahasa Indonesia
        Bab III
Peristiwa Disekitar Kita
I. STANDAR KOMPETENSI (SK)
    15. Memahami sastra melayu klasik
II. KOMPETENSI DASAR (KD)
    15.1 Mengidentifikasi karakteristik dan
        struktur unsur intrinsik sastramelayu
        klasik
III. MATERI
SASTRA MELAYU KLASIK
Sastra melayu klasik merupakan karya
sastra berasa dari semenanjung melayu.
Bahasa yang digunakan pada umumnya
manggunakan bahasa melayu, sehingga
terkadang sulit dipahami.
Ciri Sastra Lama (Melayu)
•   Bersifat lisan dab tuliasan, bahasa sudah Bersifat lisan (dari mulut ke mulut).
•   Bersifat anonym atau tanpa nama.
•   Bersifat komunitas (milik bersama).
•   Bersifat statis (relative tidak ada karya-karya baru, hanya perubahan bentuk dari
    yang lama).
•   Masih mencerminkan keterikatan terhadap aturan-aturan hidup bermasyarakat
    secara kaku.
•   terbitan dan cetakanya tidak berangka tahun.
•   Istana sentris, sumber cerita adalah kerajaan atau keratin dan keluarga raja. Salah
    satu bentuk cerita lama atau klasik adalah hikayat, yaitu karya sastra Melayu yang
    berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifetrekaan,
    keagamaan, sejarah, biografi, atau gabungan sifat-sifat itu dibaca untuk pelipur lara,
    pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta. Contoh:
     – Hikayat Hang Tuah
     – Hikayat Perang Palembang Kerajaan Atau Keraton
     – Hikayat Seribu Satu Malam
•   Karakteristik Sastra Melayu Klasik
     – Dimulai dengan menceritakan asal muasal tokoh utamanya.
     – Hidup ditengah-tengah Rakyat.
     – Diceritakan secara lisan, dari mulut ke mulut.
•   Contoh: Seorang Ibu bercerita kepada anaknya yang sedang berada dalam buaian.
     – Sangat kental dengan pengaruh Islam
     – Dimulai dari kata-kata hatta, syahdan, arkian, alkisah atau sebermula.
contoh karya sastra melayu klasik

   Raja Balad dengan Permaisuri Irah
      “sekarang, cobalah guru ceritakan pula,” titah raja
Dabsyalim kepada Baidaba, “yang manakah diantara sifat-sifat
ini, berani, pemurah, pengasih, penyantun, yang harus di pilih raja
untuk jadi sendi kekuasaannya memerintah rakyatnya?”
      “ampun tuanku,” jawab Baidaba, “sifat pengsih penyantun
itulah yang harus di pilih raja untk jadi sendi kebesaran dan
kekuasaannya. Belumkah tuanku mendengar cerita raja balad
dengan permaisuri irah?”
      “guru, ceritakanlah supaya kita dengar!”
      “sekali peristiwa adalah seorang raja yang bernama balad,
dan wazirnya bernama ilad. Wazir itu seorang yang taat
beribadat dan saleh. Pada suatu malam, raja bermimpi yang
menakut nakutkan delapan macam banyaknya. Setelah hari siang,
baginda suruh panggil para pendeta brahmana hendak meminta
keterangn takbirnya.”
Setelah diceritakan baginda mimpinya itu, berdatang sembahlah semua itu,
“ampun, tuanku beribu ampun, adapun mimpi tuanku itu amat sukar bagi patik semua
memikir mikirkan. Sebab itu, kalau ada karunia tuanku, mohonlah patik semua ni
bertangguh tujuh hari lamanya, supaya patik periksa segala ilmu pengetahuan yang
ada pada patik!”
          “baiklah,” jawab raja, “kami beri tangguh kamu tujuh hari.”
          Maka bermohonlah semua pendeta itu pulang kerumahnya. Serta sampai ke
tempatnya, bermufakatlah mereka.
          “sekarang, dapatlah kita jalan untuk membalaskan dendam kita kepada raja
yang aniaya itu,” kata seorang yang tertua di antaranya.
          “belum lama ini, dia telah membinasakan beribu ribu kaum kita. Sekarang,
dia menyerahkan dirinya. Baiklah kita katakan kepadanya bahwa mimpinya itu jahat
takbirnya. Ada delapan macam bahaya yang akan jatuh menimpa dirinya kalau dia
tiada mau mengorbankan jiwa siap yang harus di korbankannya itu, kita jawab,
permaisuri irah yang amat dikasihinya, jawir, anaknya yang sangat dicintainya, ilad,
perdana mentri yang dipercayai, gajah dan kuda kesayangannya. Semuanya harus
dibunuhnya, darahnya dimasukkan kedalm sebuah tempat, kemudian hendaklah dia
mandi disitu. Sudah itu baru kita datang mengeluarkannya dari sumur darah, kita
bersihkan badannya dan kita asapi dengan bau bauan. Kita terangkan kepadanya,
hanya itulah jalan yang dapat melepaskannya dari pada bahaya itu dan
mengekalkannya duduk diatas singgasana. Kalau nasehat itu diturutinya, niscaya
binasalah semua yang di kasihinya dan sudah itu mudahlah bagi kita
membinasakannya.”
Setelah cukuplah janji tujuh hari, datanglah mereka itu menghadap raja.
           “ampun, tuanku,” kata yang tertua itu, “setelah kami periksa kitab kami
yang tua tua, barulah kami dapat mengetahui takbir mimpi tuanku itu. Akan tetapi
harap diampun, tiadalah berani patik semua menerangkannya di hadapan sidang ramai
ini.”
           Maka bertitahlah baginda menyuruh yang hadir meninggalkan penghadapan
seketika. Tiadalah di ceritakan bagaimana terkejut baginda mendengarkan
keterangan kaum brahmana itu tentang arti mimpinya.
           “apa gunanya aku hidup lagi,” kata baginda, “kalau semua yang kucintai harus
kubunuh dengan tanganku. Aku pastilah akan mati juga, hidup di dunia tiada akan lama
dan tidak selamanya pula aku akan menjadi raja. Bagiku berceri dengan yang dikasihi,
sama saja artinya dengan mati.”
           “ampun, tuanku,” jawab pendeta itu, “jika ada karunia tuanku, maulah patik
berkata sepatah dua lagi.”
           “katakanlah apa yang terasa dalam hatimu,” jawab baginda
           “pada pendapat patik, pendirian tuanku melebihi orang lain dari pada diri
sendiri itu, bukanlah pendirian yang utama. Lebih utama rasanya tuanku memelihara
diri hingga dapat duduk kekal ditengah tengah rakyat yang cinta kepada rajanya dan
sempurna tuanku beroleh bahagia, lama menggenggam kekuasaa, ketahuilah manusia
cinta kepada dunia karena cinta akan dirinya, dan orang lain dicintainya semata mata
karena untuk menyenangkan dirinya juga selama hidupnya. Kemudian, kecuali tuha
yang maha kuasa, tiadalah yang dapat jadi tempat berpegang bagi tuanku lain dari
pada kerajaan tuanku ini. Sebab itu janganlah jiwa beberapa manusia tuanku lebihkan
dari pada jiwa tuanku sendiri, dan keselamatan kerajaan tuanku.”
Makin bertambah tambah duka cita raja mendengarkan kata
brahmana demikian. Lalu, bangkitlah baginda masuk kedalam,
diempaskannya dirinya di tempat tidur, dan menangislah baginda
dengan bercucuran air matanya.

        “Entahlah,” katanya, manakah yanglebih berharga bagiku,
kerajaankah atau orang orang yang kukasihi itu. Baiklah, kubunuh
mereka itu umpamanya, siapakah yang mau menanggung bahwa aku
akan berbahagia selama lamanya? Tak ada seorang raja puun yang
kekal duduk di atas singgasana selama lamanya. Apa gunanya aku
hidup kalau istriku irah tak ada lagi? Bagaimana akan dapat aku
memerintah kalu wazirku ilad sudah tiada? Apa gunanya dunia bagiku
sepeninggal mereka itu?
        Seketika juga gemparlah dalam negeri, orang mengatakan
raja sedang bersedih hati. Ketika kabar itu terdengar ketelinga
wazir ilad, berpikirlah ia dalam hatinya, “kalau bukan karena sesuatu
perkara yang besar, raja tiada akan berduka cita seperti ini. Akan
tetapi, tak baik kudatang menanyakan kepada baginda, kalau baginda
sendiri tiada memanggilku bermusyawarah.”
Menentukan struktur (unsur) karya sastra Melayu Klasik
            Bentuk cerita lama atau klasik adalah
             HIKAYAT                 Macam-macam Hikayat berdasarkan
                                        asalnya, diklasifikasikan menjadi 4 :
  Hikayat adalah salah satu bentuk      1. Melayu Asli
  sastra karya prosa lama yang              Hikayat Hang Tuah (bercampur
                                        unsur islam)
  isinya berupa cerita, kisah,              Hikayat Si Miskin (bercampur unsur
  dongeng maupun sejarah.               isl;am)
                                            Hikayat Indera Bangsawan
  Umumnya mengisahkan tentang               Hikayat Malim Deman
  kephalawanan seseorang, lengkap       2. Pengaruh Jawa
                                            Hikayat Panji Semirang
  dengan keanehan, kekuatan/                Hikayat Cekel Weneng Pati
  kesaktian, dan mukjizat sang              Hikayat Indera Jaya (dari cerita
                                        Anglingdarma)
  tokoh utama.                          3. Pengaruh Hindu (India)
                                            Hikayat Sri Rama (dari cerita
Macam-macam Hikayat                     Ramayana)
  berdasarkan isinya,                       Hikayat Perang Pandhawa (dari
                                        cerita Mahabarata)
  diklasifikasikan menjadi 6 :              Hikayat Sang Boma (dari cerita
  1. Cerita Rakyat                      Mahabarata)
                                            Hikayat Bayan Budiman
  2. Epos India                         4. Pengaruh Arab-Persia
  3. Cerita dari Jawa                       Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan
                                        Islam)
  4. Cerita-cerita Islam                    Hikayat Bachtiar
  5. Sejarah dan Biografi                   Hikayat Seribu Satu Malam
  6. Cerita berbingkat
Hikayat
Dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak
benar-benar terjadi, misalnya Kejadian kejadian
aneh di jaman dahulu. Dongeng berfungsi
Menyampaikan Ajaran moral dan jugamenghibur.
Dongeng termasuk cerita tradisional.

Ciri-Ciri Dongeng
•Menggunakan alur sederhana.
•Cerita singkat dan bergerak cepat.
•Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
•Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
•Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.
•Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung
Jenis Dongeng
*Dongeng binatang/fabel
    Fabel adalah dongeng binatang yang
mengandung pendidikan tentang
perbuatan baik dan buruk. Dalam fabel,
tokoh binatang berperilaku seperti
manusia.Hal tersebut menggambarkan
watak dan budi pekeri manusia. Dongeng
Kancil dan Buaya, dan Kucing Bersepatu
Bot merupakan contoh dongeng
binatang. Biasanya, mereka digambarkan
sebagai hewan cerdik, licik, dan jenaka.
*Dongeng biasa
      Dongeng biasa adalah cerita
tentang tokoh suka dan duka. Contohnya
adalah cerita
 Bawang Merah dan Bawang Putih dan
Jaka Tarub.
*Dongeng lelucon
        Dongeng lelucon berisi cerita lucu
tetang tokoh tertentu. Contoh dongeng
ini yaitu Si Kabayan dari Jawa Barat,
Lebai Malang, Pak Pandir, Pak Belalang,
Lucai dariMelayu, dan Pan
Balangtamak dari Bali.
Legenda
          Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite,
     yaitu dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci dan
     oleh yang empu- nya
     Ciri-Ciri Legenda
1)   Oleh yang empunya cerita dianggap sebagai suatu kejadian yang
     sungguh- sungguh pernah terjadi.
2)   Bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum
     begitu lampau, dan bertempa di dunia seperti yang kita kenal
     sekarang. Tokoh utama dalam legenda           adalah manusia.
3)    “Sejarah” kolektif, maksudnya sejarah yang banyak mengalami
     distorsi karena seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
4)   Bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal
     luas di daerah-daerah yang berbeda.
5)   Bersifat siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu
     tokoh atau kejadian tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda
     mengenai Panji.
Jenis-Jenis Legenda
Legenda dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu legenda keagamaan, legenda alam gaib,
legenda perseorangan, dan legenda setempat.
1. Legenda Keagamaan
       Legenda yang ceritanya berkaitan dengan kehidupan keagamaan disebut dengan
legenda keagamaan. Legenda ini misalnya legenda tentang orang- orang tertentu. Kelompok
tertentu misalnya cerita tentang para penyebar Islam di Jawa. Kelompok orang-orang ini di
Jawa dikenal dengan sebutan walisongo. Mereka adalah manusia biasa, tokoh yang memang
benar-benar ada, akan tetapi dalam uraian ceritanya ditampilkan sebagai figur-figur yang
memiliki kesaktian. Kesaktian yang mereka miliki digambarkan di luar batas-batas manusia
biasa.
       Sebutan wali songo ada yang menafsirkan bukan berarti sembilan dalam arti jumlah,
tetapi angka sembilan itu sebagai angka sakral. Penafsiran ini didasarkan pada kenyataan
adanya para tokoh penyebar Islam yang lainnya. Mereka berada di tempat-tempat tertentu.
Masyarakat setempat biasanya memandang tokoh tersebut kedudukannya sama atau
sederajat dengan tokoh wali yang sembilan orang. Tokoh-tokoh tersebut seperti Syekh
Abdul Muhyi, Syekh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan Arang, Pangeran Panggung, dan
lain-lain.
 2) Legenda Alam Gaib
        Bentuk kedua yaitu legenda alam gaib. Legenda ini biasanya berbentuk kisah yang
dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini
adalah untuk meneguhkan kebenaran “takhyul” atau kepercayaan rakyat.          Jadi, legenda
alam gaib adalah cerita-cerita pengalaman seorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu-
hantu, siluman, gejala-gejala alam gaib, dan sebagainya.
Contoh legenda alam gaib misalnya, di Bogor Jawa Barat ada legenda tentang mandor
Kebun Raya Bogor yang hilang lenyap begitu saja sewaktu bertugas di Kebun
Raya.Menurut kepercayaan penduduk setempat, hal itu disebabkan ia telah
melangkahi setumpuk batu bata yang merupakan bekas-bekas pintu gerbang Kerajaan
Pajajaran. Pintu gerbang itu, menurut kepercayaan penduduk setempat, terletak di
salah satu tempat di kebun raya. Tepatnya tidak ada yang mengetahui. Oleh
karenanya, penduduk disana menasihati para pengunjung Kebun Raya, agar jangan
melangkahi tempat antara tumpukan-tumpukan batu bata tua, karena ada
kemungkinan bahwa di sanalah bekas pintu gerbang kerajaan zaman dahulu itu. Jika
kita melanggarnya, maka kita akan masuk ke daerah gaib dan tidak dapat pulang lagi
ke dunia nyata. Contoh lainnya yaitu kepercayan terhadap adanya hantu, gendruwo,
sundel bolong serta nyi blorong.

3) Legenda Perorangan
           Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu
yang       dianggap benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak
sekali. misalnya Sabai nan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumatra, Si Pitung dan Nyai
Dasima dari Jakarta, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka
Tingkir dari Jawa Tengah, Suramenggolo dari Jawa Timur, serta Jayaprana dan
Layonsari dari Bali.

4) Legenda lokal/Setempat
         Legenda lokal adalah legenda yang berhubungan dengan nama tempat
terjadinya gunung, bukit, danau, dan sebagainya. Misalnya, legenda terjadinya Danau
Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung Tangkuban Parahu) di Jawa Barat,
Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ajisaka di Jawa Tengah, dan Desa
Trunyan di Bali
Legenda
Silsilah
    Silsilah, silsilah keluarga, bagan silsilah, atau diagram silsilah adalah
suatu bagan yang menampilkan hubungan keluarga (silsilah) dalam
suatu struktur pohon. Data genealogi ini dapat ditampilkan dalam
berbagai format. Salah satu format yang sering digunakan dalam
menampilkan silsilah adalah bagan dengan generasi yang lebih tua
di bagian atas dan generasi yang lebih muda di bagian bawah.
    Bagan keturunan yang menampilkan semua keturunan dari satu
individu memiliki bagian yang paling sempit di bagian atas.
Bagan leluhur, yang merupakan suatu pohon yang
menampilkan leluhur seorang individu, memiliki bentuk yang lebih
menyerupai suatu pohon, dengan bagian atas yang lebih lebar
daripada bagian bawahnya. Beberapa bagan leluhur ditampilkan
dengan seorang individu berada pada sebelah kiri dan leluhurnya di
sebelah kanan.
Silsilah
Fabel
  Fabel adalah cerita yang menceritakan
kehidupan hewan yang berperilaku
menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak
mungkin kisah nyata. Fabel adalah
cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka
(fantasi). Kadang fabel memasukkan
karakter minoritas berupa manusia.
Fabel
Parabel
Parabel adalah cerita rekaan untuk
menyampaikan ajaran agama, moral,
atau kebenaran umum dengan
menggunakan perbandingan atau
ibarat. Parabel seperti metafora
Yang diperluas menjadi suatu kisah
singkat dan berbeda dengan Fabel
dalam hal pengibaratannya: fabel
Menggunakan hewan, tumbuhan,
benda, dll. sedangkan parabel
Menggunakan manusia. Injil
merupakan suatu contoh yang
banyak mengandung parabel di
dalamnya.
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat adalah sebagian kekayaan
Budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa
Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat
mengisahkan tentang suatu kejadian di
suatu tempat atau asal muasal suatu
tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan
dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan
Dalam bentuk binatang, manusia maupun
dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai
hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan
terutama cerita rakyat yang mengandung
pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang
tidak menyadari kalo negeri kita
tercinta ini mempunyai banyak Cerita
Rakyat Indonesia yang belum kita dengar,
bisa dimaklumi karena cerita rakyat
dari mulut – kemulut yang diwariskan secara
turun – temurun. Namun sekarang banyak
Cerita rakyat yang ditulis dadipublikasikan
sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga
dan tidak sampai hilang dan punah.
Unsur-unsur intrinsik karya sastra meliputi sebagai berikut :
1.   Tema, yaitu pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita. Tema
     dibedakan menjadi dua, yaitu tema mayor dan tema minor.
          a). Tema Mayor : tema yang merupakan pusat pikiran cerita.
          b). Tema Minor : tema yang merupakan rincian atau bagian dari
               tema mayor yang biasanya dapat dirumuskan dari setiap
               kejadian dalam cerita.
2.   Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang dibuat dan dijalin dengan
     teliti untuk membentuk cerita dalam hubungan sebab akibat. Secara
     garis besar, alur dibedakan menjadi alur maju dan alur mundur
3.   Latar cerita/setting, yaitu sesuatu yang melingkupi pelaku atau
     kejadian-kejadian dalam cerita. Latar cerita mencakup :
     – Latar waktu (siang, dahulu kala, tahun 1945, dan sebagainya);
     – Latar tempat (disekolah, dikantor, disuatu kota, dilaut dam
        sebagainya);
     – Latar suasana/situasi (sedih, gembira, lengang, sepi, gaduh, dan
        sebagainya);
     – Latar alat, (cabgkul, pulpen, dan telecisi, tali, dan sebagainya);
4.   Penokohan, yaitu penentuan dan penciptaan citra/image
     (biasanya berupa gambaran watak atau sifat) pelaku atau
     tokoh dalam cerita.
5.   Sudut pandang/ point of view, yaitu cara pandang pengarang
     dalam menceritakan suatu cerita. Ada beberapa sudut pandang.
        a). Diaan-author observer : pengarang menggunakan orang
            ketiga (dia). Pengarang seolah-olah mengetahui jalan
            pikiran pelaku.
        b). Diaan-author omniscient : pengarang menggunakan orang
            ketiga (dia). Pengarang seolah-olah mengetahui dan
            mengatur jalan pikiran pelaku.
6.   Gaya bahasa pengarang (style), yaitu cara pengarang untuk
     menggunakan bahasa dalam menyajikan pikiran dan perasaanya
     dalam
     cerita (ciri khas pengarang).
7.   Amanat (message), yaitu gagasan yang mendasari cerita
     sekaligus pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
     pembaca.
Unsur-unsur intristik karya satra Melayu Klasik
 hampir sama dengan karya sastra Prosa lainya,
seperti alur tema, latar, penokohan, dan amanat.
• Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan
  cerita‟
• Alur atau plot adalah setruktur penceritaan yang didalamnya
  berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun melalui
  hukum sebab akibat serta logis. Alau tersebut ada yang berupa
  alur majualur mundur atau alur campuran.
• Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau perwatakan
  tokoh-tokoh dalam cerita.
• Latar atau setting adalah tempat, waktu, dan keadaan
  terjadinya suatu cerita.
• Amanat adalah pesan-pesan yang ingin disampaikna
  dalam cerita.
Mengidentifikasi Kata-Kata Sulit Dalam Karya Sastra Melayu Klasik
   Karakteristik yang paling mudah dikenali dari karya sastra melayu klasik adalah
bahasanya yang menggunakan bahasa melayu lama. Oleh karena itu, banyak kata
didalamnya yang tidak kita pahami.
Perhatikan kelanjutan hikayat raja balad di bawah ini.
          Ada sebuah cerita lagi. Seseorang pergi ke hutan membawa kacang sebakul.
   Dibawah spohon kayu, ia berhenti dan diletakkannya bakul kacang itu ditanah.
   Ketika itu datang seekor kera, diambilnya kacang itu segenggam. Waktu ia akan
   naik pohon kayu kembali, dan dengan susah payah di carinya yang sebiji itu, tetapi
   tiada bertemu. Karena mencari cari itu, yang segenggam tadi pun hbislah berseak
   serak.
          “ampun beribu ampun. Keadaan tuanku, demikianlah tamsilnya. Beratus
   perempuan yang dapat tuanku jadikan istri, tetapi hati tuanku ingat juga kepada
   yang sudah tiada lagi itu.”
          Makin bertambah remuk hati baginda mendengarkan kata wazir itu.
   “mengapakah maka tiada mamanda diamkan saja perintah itu? Mengapakah maka
   terburu buru benar perintah yang baru sekali kita ucapkan itu?”
          “patik segerakan mengerjakan titah tuanku, karena hanya allah juga tiada
   yang berubah ubah perintahnya.”
          “aduh, mamanda telah menambah luka hatiku karena membunuh
   permaisuri yang kucintai.”
          “hanya dua orang yng harus bersedih hati, tuanku. Pertama,
   orang yang tiap hari berbuat dosa. Kedua, orang tiada pernah
   mengerjakan kebajikan sekali juga. Kedua orang tersebut patut
   bersedih hati karena kesenangan yang diperoleh nya di dunia ini
   amat sedikit harganya kalau dibandingkan dengan balasan yang
   akan di terimanya di hari kemudian, yang akan menyebabkan
   sesal yang tiada berkesudahan.”
Terdapat kata kata yang mungkin berbeda dari bahasa
indonesia yang digunakan sekarang, yakni wazir, tamsil, titah,
danpatik. Untuk memahami maknanya, kita harus membuka buka
kamus.
Wazir >>>> „perdana menteri‟

Tamsil >>>> „lambang‟, „pertanda‟

Titah >>>> „perintah dari raja yang harus dipatuhi‟

Patik >>>> „saya‟, „sebutan untuk diri sendiri sebagai tanda
            “merendahkan diri”

        Selain itu, terdapat kata kata yang masih kita kenali,
tetapi sudah jarang digunakan. Kata kata itu, misalnya
berserak-serak, mamand, segerakan, mencari-cari,
berkesudahan.
Membuat ringkasan cerita klasik
   salah satu cara untuk menghidupkan ataupun mengenalkan
   kembali cerita cerita melayu
Klasik adalah dengan menuliskannya kembali secara lebih ringkas
   dengan menggunakan kata kata
Masa kini. Adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut.
• Membaca karya itu secara keseluruhan
• Mencatat dan mengartikan kata kata sulit yang anda temukan.
• Mencatat pokok pokok cerita yang ada dalam setiap paragraf
   atau bagian bagiannya.
• Menceritakan kembali karya itu dengan menggunakan kata kata
   sendiri berdasarkan catatan yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
• http://www.scribd.com/doc/29361106/Definisi-
  Dongeng
• http://www.sentra-
  edukasi.com/2011/06/pengertian-ciri-ciri-dan-
  jenis-jenis.html#.USxEa6Ia5mM
• http://id.wikipedia.org/wiki/Bagan_silsilah
• id.wikipedia.org/wiki/Parabel
• id.wikipedia.org/wiki/Fabel
• http://sugikmaut.blog.com/?p=26
• Cerdas bahasa indonesia, penerbit erlangga

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Pungki Ariefin
 
Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT)
Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT) Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT)
Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT) cg.Teha Amran
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaEntertainment
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpDarwis Maulana
 
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) cg.Teha Amran
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenMomee Rain
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 NSS Slide
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 NSS Slide
 
Sastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikSastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikmbanarti
 
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastraMenelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastrarezayoga5
 
Anekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghibur
Anekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghiburAnekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghibur
Anekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghiburrezayoga5
 

Was ist angesagt? (20)

Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
 
Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT)
Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT) Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT)
Cerita Penglipur Lara (SASTERA RAKYAT)
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Tgs psb lilis andriyani_0104510017
Tgs psb lilis andriyani_0104510017Tgs psb lilis andriyani_0104510017
Tgs psb lilis andriyani_0104510017
 
Analisis Cerita Jenaka Melayu
Analisis Cerita Jenaka MelayuAnalisis Cerita Jenaka Melayu
Analisis Cerita Jenaka Melayu
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
 
Ppt opi
Ppt opiPpt opi
Ppt opi
 
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
 
Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
SEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPENSEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPEN
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis Cerpen
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Sastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikSastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasik
 
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastraMenelusuri nilai nilai dalam karya sastra
Menelusuri nilai nilai dalam karya sastra
 
Sasra melayu klasik
Sasra melayu klasikSasra melayu klasik
Sasra melayu klasik
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Menjelaskan unsur intrinsik novel
Menjelaskan unsur intrinsik novelMenjelaskan unsur intrinsik novel
Menjelaskan unsur intrinsik novel
 
Yoedha com
Yoedha comYoedha com
Yoedha com
 
Anekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghibur
Anekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghiburAnekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghibur
Anekdot, kritikan dan nasihat dalam balutan humor menghibur
 

Andere mochten auch

Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelKumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelFirdika Arini
 
Bab 1 kegiatan 2, k13, kls viii
Bab 1 kegiatan 2, k13, kls viiiBab 1 kegiatan 2, k13, kls viii
Bab 1 kegiatan 2, k13, kls viiiseptoy
 
cerita "semut dan belalang"
cerita "semut dan belalang"cerita "semut dan belalang"
cerita "semut dan belalang"Nur Wajdii
 
Cerita rakyat, dang gedunai
Cerita rakyat, dang gedunaiCerita rakyat, dang gedunai
Cerita rakyat, dang gedunaiSMAN 2 Dumai
 
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Lianita Dian
 
Cerita rakyat sangkuriang
Cerita rakyat sangkuriangCerita rakyat sangkuriang
Cerita rakyat sangkuriangagathaa_eka
 
Menganalisis unsur instrinsik cerita rakyat
Menganalisis unsur instrinsik cerita rakyatMenganalisis unsur instrinsik cerita rakyat
Menganalisis unsur instrinsik cerita rakyatKurniapeni Rahayu
 
Dsaar dasar pemetaan
Dsaar dasar pemetaanDsaar dasar pemetaan
Dsaar dasar pemetaantasbih10
 
Pemograman sage
Pemograman sagePemograman sage
Pemograman sagekasega
 
Jejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copyJejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copyMuhammad Nisardi
 
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Dwex Ashter
 
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahuCerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahuOperator Warnet Vast Raha
 
Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisFirdika Arini
 
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...Putriana Sofia Salma
 
Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaPuspaNidia
 
Materi sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterMateri sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterAgus Harianto
 

Andere mochten auch (20)

Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelKumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
 
Cerita dongeng (sage)
Cerita dongeng (sage)Cerita dongeng (sage)
Cerita dongeng (sage)
 
Bab 1 kegiatan 2, k13, kls viii
Bab 1 kegiatan 2, k13, kls viiiBab 1 kegiatan 2, k13, kls viii
Bab 1 kegiatan 2, k13, kls viii
 
cerita "semut dan belalang"
cerita "semut dan belalang"cerita "semut dan belalang"
cerita "semut dan belalang"
 
Cerita rakyat, dang gedunai
Cerita rakyat, dang gedunaiCerita rakyat, dang gedunai
Cerita rakyat, dang gedunai
 
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
 
Cerita rakyat sangkuriang
Cerita rakyat sangkuriangCerita rakyat sangkuriang
Cerita rakyat sangkuriang
 
Menganalisis unsur instrinsik cerita rakyat
Menganalisis unsur instrinsik cerita rakyatMenganalisis unsur instrinsik cerita rakyat
Menganalisis unsur instrinsik cerita rakyat
 
Dsaar dasar pemetaan
Dsaar dasar pemetaanDsaar dasar pemetaan
Dsaar dasar pemetaan
 
Pemograman sage
Pemograman sagePemograman sage
Pemograman sage
 
Jejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copyJejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copy
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
 
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahuCerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
 
Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggris
 
Kliping cerpen
Kliping cerpenKliping cerpen
Kliping cerpen
 
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
 
Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan ana
 
Materi sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterMateri sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semester
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 

Ähnlich wie Radiatul fadillah putri (powerpoint)

Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastraNanda Ananda
 
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamalebda wisesa
 
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamalebda wisesa
 
Periode sastra
Periode sastraPeriode sastra
Periode sastraTariganku
 
Sastra Melayu Klasik
Sastra  Melayu KlasikSastra  Melayu Klasik
Sastra Melayu Klasikmbanarti
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabauOktari Aneliya
 
Cerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninyaCerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninyaAndri Hardiansyah
 
Skmk, sastera kepahlawanan.
Skmk, sastera kepahlawanan.Skmk, sastera kepahlawanan.
Skmk, sastera kepahlawanan.jimoh370
 
Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin
Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin
Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin LoveiArika
 
Cerita 1 Hang Tuah Bab VII.ppt
Cerita 1 Hang Tuah Bab VII.pptCerita 1 Hang Tuah Bab VII.ppt
Cerita 1 Hang Tuah Bab VII.pptMrAnonymous72
 
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiHulu Kujang
 

Ähnlich wie Radiatul fadillah putri (powerpoint) (20)

Modul pkp 3117
Modul pkp 3117Modul pkp 3117
Modul pkp 3117
 
Memahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu KlasikMemahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu Klasik
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
 
171610790 modul-pkp-3117
171610790 modul-pkp-3117171610790 modul-pkp-3117
171610790 modul-pkp-3117
 
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
 
Penglipur lara
Penglipur lara Penglipur lara
Penglipur lara
 
Penglipur lara 1
Penglipur lara 1Penglipur lara 1
Penglipur lara 1
 
Periode sastra
Periode sastraPeriode sastra
Periode sastra
 
Hikayat inderaputera
Hikayat inderaputeraHikayat inderaputera
Hikayat inderaputera
 
Sastra Melayu Klasik
Sastra  Melayu KlasikSastra  Melayu Klasik
Sastra Melayu Klasik
 
Hikayat
HikayatHikayat
Hikayat
 
Myth legend
Myth legendMyth legend
Myth legend
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabau
 
Cerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninyaCerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninya
 
Skmk, sastera kepahlawanan.
Skmk, sastera kepahlawanan.Skmk, sastera kepahlawanan.
Skmk, sastera kepahlawanan.
 
Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin
Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin
Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal orang Miskin
 
Ks lama
Ks lamaKs lama
Ks lama
 
Cerita 1 Hang Tuah Bab VII.ppt
Cerita 1 Hang Tuah Bab VII.pptCerita 1 Hang Tuah Bab VII.ppt
Cerita 1 Hang Tuah Bab VII.ppt
 
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
 

Radiatul fadillah putri (powerpoint)

  • 1. Modul Bahasa Indonesia Bab III Peristiwa Disekitar Kita
  • 2. I. STANDAR KOMPETENSI (SK) 15. Memahami sastra melayu klasik II. KOMPETENSI DASAR (KD) 15.1 Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastramelayu klasik III. MATERI
  • 3. SASTRA MELAYU KLASIK Sastra melayu klasik merupakan karya sastra berasa dari semenanjung melayu. Bahasa yang digunakan pada umumnya manggunakan bahasa melayu, sehingga terkadang sulit dipahami.
  • 4. Ciri Sastra Lama (Melayu) • Bersifat lisan dab tuliasan, bahasa sudah Bersifat lisan (dari mulut ke mulut). • Bersifat anonym atau tanpa nama. • Bersifat komunitas (milik bersama). • Bersifat statis (relative tidak ada karya-karya baru, hanya perubahan bentuk dari yang lama). • Masih mencerminkan keterikatan terhadap aturan-aturan hidup bermasyarakat secara kaku. • terbitan dan cetakanya tidak berangka tahun. • Istana sentris, sumber cerita adalah kerajaan atau keratin dan keluarga raja. Salah satu bentuk cerita lama atau klasik adalah hikayat, yaitu karya sastra Melayu yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifetrekaan, keagamaan, sejarah, biografi, atau gabungan sifat-sifat itu dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta. Contoh: – Hikayat Hang Tuah – Hikayat Perang Palembang Kerajaan Atau Keraton – Hikayat Seribu Satu Malam • Karakteristik Sastra Melayu Klasik – Dimulai dengan menceritakan asal muasal tokoh utamanya. – Hidup ditengah-tengah Rakyat. – Diceritakan secara lisan, dari mulut ke mulut. • Contoh: Seorang Ibu bercerita kepada anaknya yang sedang berada dalam buaian. – Sangat kental dengan pengaruh Islam – Dimulai dari kata-kata hatta, syahdan, arkian, alkisah atau sebermula.
  • 5. contoh karya sastra melayu klasik Raja Balad dengan Permaisuri Irah “sekarang, cobalah guru ceritakan pula,” titah raja Dabsyalim kepada Baidaba, “yang manakah diantara sifat-sifat ini, berani, pemurah, pengasih, penyantun, yang harus di pilih raja untuk jadi sendi kekuasaannya memerintah rakyatnya?” “ampun tuanku,” jawab Baidaba, “sifat pengsih penyantun itulah yang harus di pilih raja untk jadi sendi kebesaran dan kekuasaannya. Belumkah tuanku mendengar cerita raja balad dengan permaisuri irah?” “guru, ceritakanlah supaya kita dengar!” “sekali peristiwa adalah seorang raja yang bernama balad, dan wazirnya bernama ilad. Wazir itu seorang yang taat beribadat dan saleh. Pada suatu malam, raja bermimpi yang menakut nakutkan delapan macam banyaknya. Setelah hari siang, baginda suruh panggil para pendeta brahmana hendak meminta keterangn takbirnya.”
  • 6. Setelah diceritakan baginda mimpinya itu, berdatang sembahlah semua itu, “ampun, tuanku beribu ampun, adapun mimpi tuanku itu amat sukar bagi patik semua memikir mikirkan. Sebab itu, kalau ada karunia tuanku, mohonlah patik semua ni bertangguh tujuh hari lamanya, supaya patik periksa segala ilmu pengetahuan yang ada pada patik!” “baiklah,” jawab raja, “kami beri tangguh kamu tujuh hari.” Maka bermohonlah semua pendeta itu pulang kerumahnya. Serta sampai ke tempatnya, bermufakatlah mereka. “sekarang, dapatlah kita jalan untuk membalaskan dendam kita kepada raja yang aniaya itu,” kata seorang yang tertua di antaranya. “belum lama ini, dia telah membinasakan beribu ribu kaum kita. Sekarang, dia menyerahkan dirinya. Baiklah kita katakan kepadanya bahwa mimpinya itu jahat takbirnya. Ada delapan macam bahaya yang akan jatuh menimpa dirinya kalau dia tiada mau mengorbankan jiwa siap yang harus di korbankannya itu, kita jawab, permaisuri irah yang amat dikasihinya, jawir, anaknya yang sangat dicintainya, ilad, perdana mentri yang dipercayai, gajah dan kuda kesayangannya. Semuanya harus dibunuhnya, darahnya dimasukkan kedalm sebuah tempat, kemudian hendaklah dia mandi disitu. Sudah itu baru kita datang mengeluarkannya dari sumur darah, kita bersihkan badannya dan kita asapi dengan bau bauan. Kita terangkan kepadanya, hanya itulah jalan yang dapat melepaskannya dari pada bahaya itu dan mengekalkannya duduk diatas singgasana. Kalau nasehat itu diturutinya, niscaya binasalah semua yang di kasihinya dan sudah itu mudahlah bagi kita membinasakannya.”
  • 7. Setelah cukuplah janji tujuh hari, datanglah mereka itu menghadap raja. “ampun, tuanku,” kata yang tertua itu, “setelah kami periksa kitab kami yang tua tua, barulah kami dapat mengetahui takbir mimpi tuanku itu. Akan tetapi harap diampun, tiadalah berani patik semua menerangkannya di hadapan sidang ramai ini.” Maka bertitahlah baginda menyuruh yang hadir meninggalkan penghadapan seketika. Tiadalah di ceritakan bagaimana terkejut baginda mendengarkan keterangan kaum brahmana itu tentang arti mimpinya. “apa gunanya aku hidup lagi,” kata baginda, “kalau semua yang kucintai harus kubunuh dengan tanganku. Aku pastilah akan mati juga, hidup di dunia tiada akan lama dan tidak selamanya pula aku akan menjadi raja. Bagiku berceri dengan yang dikasihi, sama saja artinya dengan mati.” “ampun, tuanku,” jawab pendeta itu, “jika ada karunia tuanku, maulah patik berkata sepatah dua lagi.” “katakanlah apa yang terasa dalam hatimu,” jawab baginda “pada pendapat patik, pendirian tuanku melebihi orang lain dari pada diri sendiri itu, bukanlah pendirian yang utama. Lebih utama rasanya tuanku memelihara diri hingga dapat duduk kekal ditengah tengah rakyat yang cinta kepada rajanya dan sempurna tuanku beroleh bahagia, lama menggenggam kekuasaa, ketahuilah manusia cinta kepada dunia karena cinta akan dirinya, dan orang lain dicintainya semata mata karena untuk menyenangkan dirinya juga selama hidupnya. Kemudian, kecuali tuha yang maha kuasa, tiadalah yang dapat jadi tempat berpegang bagi tuanku lain dari pada kerajaan tuanku ini. Sebab itu janganlah jiwa beberapa manusia tuanku lebihkan dari pada jiwa tuanku sendiri, dan keselamatan kerajaan tuanku.”
  • 8. Makin bertambah tambah duka cita raja mendengarkan kata brahmana demikian. Lalu, bangkitlah baginda masuk kedalam, diempaskannya dirinya di tempat tidur, dan menangislah baginda dengan bercucuran air matanya. “Entahlah,” katanya, manakah yanglebih berharga bagiku, kerajaankah atau orang orang yang kukasihi itu. Baiklah, kubunuh mereka itu umpamanya, siapakah yang mau menanggung bahwa aku akan berbahagia selama lamanya? Tak ada seorang raja puun yang kekal duduk di atas singgasana selama lamanya. Apa gunanya aku hidup kalau istriku irah tak ada lagi? Bagaimana akan dapat aku memerintah kalu wazirku ilad sudah tiada? Apa gunanya dunia bagiku sepeninggal mereka itu? Seketika juga gemparlah dalam negeri, orang mengatakan raja sedang bersedih hati. Ketika kabar itu terdengar ketelinga wazir ilad, berpikirlah ia dalam hatinya, “kalau bukan karena sesuatu perkara yang besar, raja tiada akan berduka cita seperti ini. Akan tetapi, tak baik kudatang menanyakan kepada baginda, kalau baginda sendiri tiada memanggilku bermusyawarah.”
  • 9. Menentukan struktur (unsur) karya sastra Melayu Klasik Bentuk cerita lama atau klasik adalah HIKAYAT Macam-macam Hikayat berdasarkan asalnya, diklasifikasikan menjadi 4 : Hikayat adalah salah satu bentuk 1. Melayu Asli sastra karya prosa lama yang Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur islam) isinya berupa cerita, kisah, Hikayat Si Miskin (bercampur unsur dongeng maupun sejarah. isl;am) Hikayat Indera Bangsawan Umumnya mengisahkan tentang Hikayat Malim Deman kephalawanan seseorang, lengkap 2. Pengaruh Jawa Hikayat Panji Semirang dengan keanehan, kekuatan/ Hikayat Cekel Weneng Pati kesaktian, dan mukjizat sang Hikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma) tokoh utama. 3. Pengaruh Hindu (India) Hikayat Sri Rama (dari cerita Macam-macam Hikayat Ramayana) berdasarkan isinya, Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata) diklasifikasikan menjadi 6 : Hikayat Sang Boma (dari cerita 1. Cerita Rakyat Mahabarata) Hikayat Bayan Budiman 2. Epos India 4. Pengaruh Arab-Persia 3. Cerita dari Jawa Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam) 4. Cerita-cerita Islam Hikayat Bachtiar 5. Sejarah dan Biografi Hikayat Seribu Satu Malam 6. Cerita berbingkat
  • 11. Dongeng Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya Kejadian kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng berfungsi Menyampaikan Ajaran moral dan jugamenghibur. Dongeng termasuk cerita tradisional. Ciri-Ciri Dongeng •Menggunakan alur sederhana. •Cerita singkat dan bergerak cepat. •Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci. •Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan. •Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita. •Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung
  • 12. Jenis Dongeng *Dongeng binatang/fabel Fabel adalah dongeng binatang yang mengandung pendidikan tentang perbuatan baik dan buruk. Dalam fabel, tokoh binatang berperilaku seperti manusia.Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekeri manusia. Dongeng Kancil dan Buaya, dan Kucing Bersepatu Bot merupakan contoh dongeng binatang. Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan cerdik, licik, dan jenaka. *Dongeng biasa Dongeng biasa adalah cerita tentang tokoh suka dan duka. Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih dan Jaka Tarub. *Dongeng lelucon Dongeng lelucon berisi cerita lucu tetang tokoh tertentu. Contoh dongeng ini yaitu Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang, Pak Pandir, Pak Belalang, Lucai dariMelayu, dan Pan Balangtamak dari Bali.
  • 13. Legenda Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang empu- nya Ciri-Ciri Legenda 1) Oleh yang empunya cerita dianggap sebagai suatu kejadian yang sungguh- sungguh pernah terjadi. 2) Bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempa di dunia seperti yang kita kenal sekarang. Tokoh utama dalam legenda adalah manusia. 3) “Sejarah” kolektif, maksudnya sejarah yang banyak mengalami distorsi karena seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya. 4) Bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda. 5) Bersifat siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda mengenai Panji.
  • 14. Jenis-Jenis Legenda Legenda dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu legenda keagamaan, legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan legenda setempat. 1. Legenda Keagamaan Legenda yang ceritanya berkaitan dengan kehidupan keagamaan disebut dengan legenda keagamaan. Legenda ini misalnya legenda tentang orang- orang tertentu. Kelompok tertentu misalnya cerita tentang para penyebar Islam di Jawa. Kelompok orang-orang ini di Jawa dikenal dengan sebutan walisongo. Mereka adalah manusia biasa, tokoh yang memang benar-benar ada, akan tetapi dalam uraian ceritanya ditampilkan sebagai figur-figur yang memiliki kesaktian. Kesaktian yang mereka miliki digambarkan di luar batas-batas manusia biasa. Sebutan wali songo ada yang menafsirkan bukan berarti sembilan dalam arti jumlah, tetapi angka sembilan itu sebagai angka sakral. Penafsiran ini didasarkan pada kenyataan adanya para tokoh penyebar Islam yang lainnya. Mereka berada di tempat-tempat tertentu. Masyarakat setempat biasanya memandang tokoh tersebut kedudukannya sama atau sederajat dengan tokoh wali yang sembilan orang. Tokoh-tokoh tersebut seperti Syekh Abdul Muhyi, Syekh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan Arang, Pangeran Panggung, dan lain-lain. 2) Legenda Alam Gaib Bentuk kedua yaitu legenda alam gaib. Legenda ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran “takhyul” atau kepercayaan rakyat. Jadi, legenda alam gaib adalah cerita-cerita pengalaman seorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu- hantu, siluman, gejala-gejala alam gaib, dan sebagainya.
  • 15. Contoh legenda alam gaib misalnya, di Bogor Jawa Barat ada legenda tentang mandor Kebun Raya Bogor yang hilang lenyap begitu saja sewaktu bertugas di Kebun Raya.Menurut kepercayaan penduduk setempat, hal itu disebabkan ia telah melangkahi setumpuk batu bata yang merupakan bekas-bekas pintu gerbang Kerajaan Pajajaran. Pintu gerbang itu, menurut kepercayaan penduduk setempat, terletak di salah satu tempat di kebun raya. Tepatnya tidak ada yang mengetahui. Oleh karenanya, penduduk disana menasihati para pengunjung Kebun Raya, agar jangan melangkahi tempat antara tumpukan-tumpukan batu bata tua, karena ada kemungkinan bahwa di sanalah bekas pintu gerbang kerajaan zaman dahulu itu. Jika kita melanggarnya, maka kita akan masuk ke daerah gaib dan tidak dapat pulang lagi ke dunia nyata. Contoh lainnya yaitu kepercayan terhadap adanya hantu, gendruwo, sundel bolong serta nyi blorong. 3) Legenda Perorangan Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. misalnya Sabai nan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumatra, Si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Suramenggolo dari Jawa Timur, serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali. 4) Legenda lokal/Setempat Legenda lokal adalah legenda yang berhubungan dengan nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau, dan sebagainya. Misalnya, legenda terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung Tangkuban Parahu) di Jawa Barat, Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ajisaka di Jawa Tengah, dan Desa Trunyan di Bali
  • 17. Silsilah Silsilah, silsilah keluarga, bagan silsilah, atau diagram silsilah adalah suatu bagan yang menampilkan hubungan keluarga (silsilah) dalam suatu struktur pohon. Data genealogi ini dapat ditampilkan dalam berbagai format. Salah satu format yang sering digunakan dalam menampilkan silsilah adalah bagan dengan generasi yang lebih tua di bagian atas dan generasi yang lebih muda di bagian bawah. Bagan keturunan yang menampilkan semua keturunan dari satu individu memiliki bagian yang paling sempit di bagian atas. Bagan leluhur, yang merupakan suatu pohon yang menampilkan leluhur seorang individu, memiliki bentuk yang lebih menyerupai suatu pohon, dengan bagian atas yang lebih lebar daripada bagian bawahnya. Beberapa bagan leluhur ditampilkan dengan seorang individu berada pada sebelah kiri dan leluhurnya di sebelah kanan.
  • 19. Fabel Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.
  • 20. Fabel
  • 21. Parabel Parabel adalah cerita rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum dengan menggunakan perbandingan atau ibarat. Parabel seperti metafora Yang diperluas menjadi suatu kisah singkat dan berbeda dengan Fabel dalam hal pengibaratannya: fabel Menggunakan hewan, tumbuhan, benda, dll. sedangkan parabel Menggunakan manusia. Injil merupakan suatu contoh yang banyak mengandung parabel di dalamnya.
  • 22. Cerita Rakyat Cerita Rakyat adalah sebagian kekayaan Budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan Dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat dari mulut – kemulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dadipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
  • 23. Unsur-unsur intrinsik karya sastra meliputi sebagai berikut : 1. Tema, yaitu pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita. Tema dibedakan menjadi dua, yaitu tema mayor dan tema minor. a). Tema Mayor : tema yang merupakan pusat pikiran cerita. b). Tema Minor : tema yang merupakan rincian atau bagian dari tema mayor yang biasanya dapat dirumuskan dari setiap kejadian dalam cerita. 2. Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang dibuat dan dijalin dengan teliti untuk membentuk cerita dalam hubungan sebab akibat. Secara garis besar, alur dibedakan menjadi alur maju dan alur mundur 3. Latar cerita/setting, yaitu sesuatu yang melingkupi pelaku atau kejadian-kejadian dalam cerita. Latar cerita mencakup : – Latar waktu (siang, dahulu kala, tahun 1945, dan sebagainya); – Latar tempat (disekolah, dikantor, disuatu kota, dilaut dam sebagainya); – Latar suasana/situasi (sedih, gembira, lengang, sepi, gaduh, dan sebagainya); – Latar alat, (cabgkul, pulpen, dan telecisi, tali, dan sebagainya); 4. Penokohan, yaitu penentuan dan penciptaan citra/image (biasanya berupa gambaran watak atau sifat) pelaku atau tokoh dalam cerita.
  • 24. 5. Sudut pandang/ point of view, yaitu cara pandang pengarang dalam menceritakan suatu cerita. Ada beberapa sudut pandang. a). Diaan-author observer : pengarang menggunakan orang ketiga (dia). Pengarang seolah-olah mengetahui jalan pikiran pelaku. b). Diaan-author omniscient : pengarang menggunakan orang ketiga (dia). Pengarang seolah-olah mengetahui dan mengatur jalan pikiran pelaku. 6. Gaya bahasa pengarang (style), yaitu cara pengarang untuk menggunakan bahasa dalam menyajikan pikiran dan perasaanya dalam cerita (ciri khas pengarang). 7. Amanat (message), yaitu gagasan yang mendasari cerita sekaligus pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
  • 25. Unsur-unsur intristik karya satra Melayu Klasik hampir sama dengan karya sastra Prosa lainya, seperti alur tema, latar, penokohan, dan amanat. • Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita‟ • Alur atau plot adalah setruktur penceritaan yang didalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun melalui hukum sebab akibat serta logis. Alau tersebut ada yang berupa alur majualur mundur atau alur campuran. • Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau perwatakan tokoh-tokoh dalam cerita. • Latar atau setting adalah tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu cerita. • Amanat adalah pesan-pesan yang ingin disampaikna dalam cerita.
  • 26. Mengidentifikasi Kata-Kata Sulit Dalam Karya Sastra Melayu Klasik Karakteristik yang paling mudah dikenali dari karya sastra melayu klasik adalah bahasanya yang menggunakan bahasa melayu lama. Oleh karena itu, banyak kata didalamnya yang tidak kita pahami. Perhatikan kelanjutan hikayat raja balad di bawah ini. Ada sebuah cerita lagi. Seseorang pergi ke hutan membawa kacang sebakul. Dibawah spohon kayu, ia berhenti dan diletakkannya bakul kacang itu ditanah. Ketika itu datang seekor kera, diambilnya kacang itu segenggam. Waktu ia akan naik pohon kayu kembali, dan dengan susah payah di carinya yang sebiji itu, tetapi tiada bertemu. Karena mencari cari itu, yang segenggam tadi pun hbislah berseak serak. “ampun beribu ampun. Keadaan tuanku, demikianlah tamsilnya. Beratus perempuan yang dapat tuanku jadikan istri, tetapi hati tuanku ingat juga kepada yang sudah tiada lagi itu.” Makin bertambah remuk hati baginda mendengarkan kata wazir itu. “mengapakah maka tiada mamanda diamkan saja perintah itu? Mengapakah maka terburu buru benar perintah yang baru sekali kita ucapkan itu?” “patik segerakan mengerjakan titah tuanku, karena hanya allah juga tiada yang berubah ubah perintahnya.” “aduh, mamanda telah menambah luka hatiku karena membunuh permaisuri yang kucintai.” “hanya dua orang yng harus bersedih hati, tuanku. Pertama, orang yang tiap hari berbuat dosa. Kedua, orang tiada pernah mengerjakan kebajikan sekali juga. Kedua orang tersebut patut bersedih hati karena kesenangan yang diperoleh nya di dunia ini amat sedikit harganya kalau dibandingkan dengan balasan yang akan di terimanya di hari kemudian, yang akan menyebabkan sesal yang tiada berkesudahan.”
  • 27. Terdapat kata kata yang mungkin berbeda dari bahasa indonesia yang digunakan sekarang, yakni wazir, tamsil, titah, danpatik. Untuk memahami maknanya, kita harus membuka buka kamus. Wazir >>>> „perdana menteri‟ Tamsil >>>> „lambang‟, „pertanda‟ Titah >>>> „perintah dari raja yang harus dipatuhi‟ Patik >>>> „saya‟, „sebutan untuk diri sendiri sebagai tanda “merendahkan diri” Selain itu, terdapat kata kata yang masih kita kenali, tetapi sudah jarang digunakan. Kata kata itu, misalnya berserak-serak, mamand, segerakan, mencari-cari, berkesudahan.
  • 28. Membuat ringkasan cerita klasik salah satu cara untuk menghidupkan ataupun mengenalkan kembali cerita cerita melayu Klasik adalah dengan menuliskannya kembali secara lebih ringkas dengan menggunakan kata kata Masa kini. Adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut. • Membaca karya itu secara keseluruhan • Mencatat dan mengartikan kata kata sulit yang anda temukan. • Mencatat pokok pokok cerita yang ada dalam setiap paragraf atau bagian bagiannya. • Menceritakan kembali karya itu dengan menggunakan kata kata sendiri berdasarkan catatan yang tersedia.
  • 29. DAFTAR PUSTAKA • http://www.scribd.com/doc/29361106/Definisi- Dongeng • http://www.sentra- edukasi.com/2011/06/pengertian-ciri-ciri-dan- jenis-jenis.html#.USxEa6Ia5mM • http://id.wikipedia.org/wiki/Bagan_silsilah • id.wikipedia.org/wiki/Parabel • id.wikipedia.org/wiki/Fabel • http://sugikmaut.blog.com/?p=26 • Cerdas bahasa indonesia, penerbit erlangga