SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 104
Psikologi Kepribadian 2
i
Psikologi
Kepribadian
2
Oleh :
Dewy Alifiyah
Rachma
Psikologi Kepribadian 2
ii
Dosen :
Muhammad Jamaluddin
M.Si
Psikologi Kepribadian 2
iii
(B.F. Skinner)
A. Biografi Singkat
Burrhus Frederic Skinner lahir pada 20 Maret
1904, dikota kecil Susquehanna. Pennsylynia.
Ayahnya adalah seorang pengacara, sedangkan
ibunya seorang ibu rumah tangga.
Dia dibesarkan dalam lingkungan Kristen
Ortodoks yang biasa bekerja keras. Pada masa kecil
Burrhus adalah anak yang aktif, menyukai alam
bebas, senang membangun sesuatu, dan menikmati
kegiatan sekolah. Hidupnya hamper tanpa tragedi.
Peristiwa yang dianggap khusus adalah ketika
kakaknya meninggal pada usia 16 tahun karena
penyakit aneurisma serebral.
Burrhus menerima gelar BA dalam bahasa
Inggris dari Hamilton College New York. Burrhus
bukan orang yang mudah membangun hubungan
Psikologi Kepribadian 2
iv
social, tidak cocok dengan saudara-saudaranya dan
kurang menikmati hubungan social dengan teman-
teman. Dia tidak menonton pertandingan sepak bola,
seperti teman-teman sebayanya dan lebih banyak
mengisi kegiatan dengan menulis, terutama untuk
dimuat di Koran.
Tulisannya banyak berisi kritikan terhadap
sekolah. Dia pun pernah mencoba mengirim
beberapa puisi dan cerita pendek ke berbagai surat
kabar. Ketika lulus kuliah, dia membangun sebuah
tempat untuk belajar di loteng supaya dapat
berkonsentrasi menulis, tetapi tidak pernah benar-
benar digunakannya dengan sebaik-baiknya.
Pada tahun 1945, Skinner menjadi ketua jurusan
psikologi di Indiana University, kemudian kembali
ke Harvard pada tahun 1948 dan menghabiskan sisa
hidupnya. Skinner sangat aktif melakukan riset dan
membimbing kandidat doctor, serta menulis ratusan
buku. Meskipun tidak menjadi penulis fiksi dan puisi
yang sukses, dia menjadi salah satu penulis psikologi
Psikologi Kepribadian 2
v
terbaik. Buku Welden II yang ditulisnya merupakan
salah satu buku yang terkenal, berisi kisah fiksi
sebuah komunitas yang menjalankan prinsip-prinsip
behaviorisme.
18 Agustus 1990, B.F. Skinner meninggal dunia
karena leukemia. Dan dia adalah salah seorang yang
sangat terkenal dalam bidang psikologi dan mungkin
setenar Sigmun Freud.
B. Konsep Utama Behaviorisme
Skinner adalah salah satu ahli waris behaviorisme
yang dikembangkan Watson. Dia sependapat dengan
Watson, bahwa tidaklah produktif dan bodoh untuk
menjelaskan sesuatu dengan merujuk pada struktur
yang tidak dapat diamati secara langsung. Skinner,
tidak mengembangkan psikologi yang berkonsentrasi
pada orang, tetapi semata-mata pada variable-
variabel dan kekuatan dalam lingkungan yang
mempengaruhi seseorang untuk berperilaku yang
dapat diamati langsung.
Psikologi Kepribadian 2
vi
Bagi Skinner, istilah “kepribadian” tidak ada,
yang ada adalah perilaku, karena perilaku
sepenuhnya dapat dipahami karena merupakan
tanggapan terhadap faktor-faktor dari lingkungan.
Upayah untuk memahami dan menjelaskan perilaku
sebagai struktur internal, seperti kepribadian atau ego
hanya merupakan fiksi, karena istilah ini tidak cukup
membantu. Alasanya adalah sebagai berikut.
Pertama, disajikan sedemikian rupa sehingga tidak
dapat secara langsung diamati. Kedua, sangat sulit
untuk menyimpulkan definisi operasionalnya.
Ketiga, hamper tidak mungkin untuk
mengembangkan sarana untuk menguji kepribadian
secara sistematis dan empiric. Sebaliknya, Skinner
menyarankan agar kita berkonsentrasi pada
konsekuensi lingkungan yang menentukan dan
mempertahankan perilaku individu.
Skinner menekankan subjek penelitian yang
bersifat individual. Dia mempelajari setiap binatang
secara terpisah dan melaporkan hasilnya dalam
Psikologi Kepribadian 2
vii
bentuk catatan individual. Berbeda dengan peneliti
lain, mereka umumnya menarik kesimpulan
berdasarkan kerja kelompok sebagai pembanding
dari keseluruhan. Skinner percaya bahwa hokum
perilaku harus ditentukan setiap subjek individual
bila diamati di bawah kondisi yang sesuai. Psikologi
sulit dikatakan sebagai sebuah ilmu apabila tetap
berada dalam sistem dimensi alamiah (1983).
1. Pengembangan perilaku melalui Belajar
Ketika lahir, manusia (bayi) hanyalah
seikat kapasitas bawaan dan konsekuensi
perilaku yang muncul sebagai hasil belajar.
Hokum Thorndike menyatakan bahwa efek suatu
perilaku atau performa yang disertai dengan
kepuasan akan cenderung meningkat, tetapi jika
kinerja tersebut disertai dengan frustasi maka
kepuasan akan cenderung menurun.
2. Penguatan Instrumental
Psikologi Kepribadian 2
viii
Skinner (1983) membedakan dua jenis
perilaku, yaitu responden dan instrumental.
Perilaku responden mengacu pada reflex atau
respons otomatis yang muncul karena adanya
rangsangan. Seberkas cahaya akan menyebabkan
mata berkontraksi, Tapping luutut di tempat yang
tepat membuat kaki tersentak ke depan.
Perilaku instrumental muncul tanpa
memerlukan keberadaan stimulus. Perilaku
tersebut muncul secara spontan. Tidak semua
bayi yang baru lahir memilki gerakan reflex.
Beberapa tanggapan merupakan perilaku
instrumental. Ayunan gerak tangan atau kaki bayi
mengikuti urutan tertentu.
Perbedaan utama antara perilaku spontan
dan perilaku instrumental adalah terletak pada
sumber stimulus. Perilaku responsive terjadi
karena adanya stimulus, sementara perilaku
instrumental muncul secara bebas yang dibuat
oleh organisme yang bersangkutan. Sifat
Psikologi Kepribadian 2
ix
penguatan juga berbeda dengan pengondisian
klasik, yang stimulus yang menjadi penguatnya
muncul mendahului perilaku. Dalam perilaku
instrumental, efek dari perilaku adalah
penguatan. Dengan demikian, instrumental
reinforcement dapat mengendalikan perilaku.
3. Pembentukan (Shapping)
Skinner memperkenalkan shapping
(pembentukan) atau metode aproksimiasi.
Metode ini merupakan cara untuk menguatkan
suatu perilaku, misalnya pada orang yang
mengalami fobia terhadap hewan tertentu akan
diterapi dengan metode aproksimiasi. Tanpa awal
metode ini adalah dengan menempatkan hewan
yang ditakuti pada jarak tertentu, secara bertahap
diletakkan lebih dekat, selanjutnya dibuat variasi
dengan menempatkannya lebih dekat lagi.
Skinner menggunakan metode ini untuk
melatih anaknya dalam menggunakan slide
Psikologi Kepribadian 2
x
(papan peluncur mainan anak-anak) pada saat
berumur sekitar tiga atau empat tahun. Pada
awalnya, dia ketakutan, tapi Skinner
menganggkatnya, meletakkan di ujung slide,
selanjutnya ditanya keadaanya.
Metode ini sama dengan metode yang
digunakan terapi yang disebut desensitisasi
sistematis, yang dikembangkan oleh behavioris
lain bernama Joseph Wolpe.
4. Rangsangan Permusuhan
Stimulus permusuhan adalah kebalikan
dari stimulus yang memperkuat. Dia merupakan
sesuatu yang tidak menyenangkan atau
menyakitkan. Stimulus permusuhan digambarkan
sebagai bentuk pengkondisian yang dikenal
sebagai hukuman. Jika anda memaksa seekor
tikus untuk melakukan x, dia akan melakukannya
jauh lebih sedikit dari yang diminta. Jika anda
memukul Rudi untuk melemparkan mainannya,
Psikologi Kepribadian 2
xi
dia akan melemparkan mainannya kea rah
(mungkin) yang berbeda.
C. Penerapan Behaviorisme dalam Konseling
Prinsip pengubahan tingkah laku yang
dikembangkan Skinner diaplikasikan dalam
pelaksanaan konseling. Bentuk aplikasi tersebut
adalah sebagai berikut ini.
1. Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku seing disebut sebagai
b-mod, yaitu teknik terapi berdasarkan teori
Skinner. Caranya adalah dengan memadamkan
perilaku yang tidak diinginkan (dengan
menhapus reinforce) dan menggantinya dengan
perilaku yang diinginkan melalui penguatan.
Teknik ini digunakan pada berbagai macam
gangguan psikologis, seperti kecanduan obat-
obatan, neurosis, rasa malu, autism, bahkan
Psikologi Kepribadian 2
xii
skizofrenia, dan ternyata hasilnya sangat baik
terutama untuk anak-anak.
2. Pembanjiran (Flooding)
Membanjiri klien dengan situasi atau
penyebab yang menimbulkan kecemasan atau
tingkah laku yang tidak dikehendaki. Klien
diminta untuk tetap bertahan dalam sebuah
kondisi sampai yang bersangkutan menyadari
bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak
terjadi.
3. Terapi Aversi
Pada kontrol diri, pelaksanaan terapi
dapat dilakukan oleh individu sendiri. Sedang
pada terapi aversi, pengaturan kondisi aversi
diciptakan oleh terapis. Misalnya, remaja yang
senang berkelahi akan ditunjukkan foto teman-
temannya yang kesakitan karena berkelahi.
Psikologi Kepribadian 2
xiii
4. Pemberian Reward/Punishment Secara
Selektif
strategi terapi ini untuk memperbaiki
tingkah laku anak dengan melibatkan figure di
sekeliling anak sehari-hari, khususnya orang tua
dan guru.
5. Latihan Keterampilan Sosial
Teknik ini banyak dipakai untuk
membantu penderita depresi. Teori depresi yang
popular memandang depresi sebagai akibat dari
perasaan tidak mendapat hadiah (perhatian) dari
lingkungan, mungkin karena tidak memiliki
keterampilan untuk memperolehnya.
6. Kartu Berharga (Token Economic)
Psikologi Kepribadian 2
xiv
Teknik yang didasarkan pada prinsip
pengkondisian operan didesain untuk mengubah
tingkah laku klien. Intervensi ini bisa dipakai
untuk mendidik anak di rumah atau di sekolah,
khususnya kepada anak yang lambat belajar,
autis, dan delinkuen.
Psikologi Kepribadian 2
xv
(Albert Bandura)
A. Biografi Singkat
Albert bandura dilahirkan pada 4 desember 1925,
di Mundare, suatu kota kecil di dataran utara Alberta.
Dia tumbuh sebai anak laki-laki satu-satunya dari
keluarga dengan lima kakak perempuan. Kedua
orang tuanya telah beremigrasi dari Negara Eropa
Timur saat remaja, ayahnya berasal dari Polandia dan
ibunya berasal dari Ukraina. Bandura didukung oleh
kakak-kakak perempuannya untuk menjadi mandiri
dan dapat bergantung pada dirinya sendiri. Dia juga
belajar untuk mengarahkan dirinya sendiri di sekolah
kecil yang ada di kota tersebut, yang hanya memiliki
sedikit guru dan sumber daya. Dia menjadi siswa di
sekolah menengah atas yang hanya memiliki dua
pengajar untuk mengajarkan keseluruhan kurikulum.
Psikologi Kepribadian 2
xvi
Setelah lulus dari sekolah menengah atas,
Bandura kemudian melewatkan musim panas di
Yukon, bekerja di highway Alaska. Pengalaman ini
membawanya berkenalan dengan sesame pekerja
yang bervariasi, kebanyakan dari mereka melarikan
diri dari kreditor, kewajiban tunjangan anak, dan
hutang-hutang mereka yang lain.
Bandura memberi tahu Richard Evans (Evans,
1989) bahwa keputusannya untuk menjadi psikolog
cukup tidak disengaja; hal tersebut terjadi sebagai
hasil dari kejadian yang tidak direncanakan.
Setelah lulus dari Britis Columbia dalam waktu 3
tahun, Bandura mencari program pascasarjana
psikologi klinis yang mempunyai dasar teoritis yang
kuat. Penasihatnya merekomendasikan University of
Lowa, sehingga Bandura meninggalkan Kanada dan
pergi ke Amerika Serikat. Dia menyelesaikan gelar
masternya pada tahun 1951 dan mendapatkan gelar
Ph.D dalam psikologi klinis di tahun berikutnya.
B. Teori Kognitif Sosial
Psikologi Kepribadian 2
xvii
Salah satu asumsi awal dan dasar teori kognisi
sosial Bandura adalah bahwa manusia cukup
fleksibel dan mampu mempelajari berbagai sikap,
kemampuan, dan perilaku, serta cukup banyak dari
pembelajaran tersebut yang merupakan hasil dari
pengalaman tidak langsung.
1. Observasi
Bandura yakin bahwa observasi memberikan
jalan pada manusia untuk belajar tanpa harus
melakukan perilaku apapun. Hal terpenting bagi teori
kognitif sosial adalah asumsi bahwa mereka belajar
melalui observasi perilaku orang lain. Bandura
(1986, 2003) yakin bahwa pembelajaran melalui
observasi lebih efisien dari pada belajar melalui
pengalaman langsung. Dengan mengobservasi orang
lain, manusia tidak perlu mengalami berbagai respon
yang dapat berakibat pada hukuman atau tanpa
menghasilkan penguatan sama sekali.
Psikologi Kepribadian 2
xviii
2. Modeling
Inti dari pembelajaran melalui proses observasi
adalah modeling. pembelajaran melalui modeling
meliputi menambahi atau mengurangi suatu perilaku
yang diobservasi dan mengeneralisasi dari satu
observasi ke observasi yang lainnya. Dengan kata
lain, modeling meliputi proses kognitif, bukan
sekedar imitasi. Beberapa faktor menentukan apakah
seseorang akan belajar dari seorang model dalam
suatu situasi. Pertama, karakteristik model tersebut
sangat penting. Manusia lebih mungkin mengikuti
orang yang memiliki status lebih tinggi. Kedua,
karakteristik dari yang melakukan obsevasi juga
mempengaruhi kemungkinan untuk melakukan
modeling. Orang-orang yang tidak mempunyai
status, kemampuan, atau kekuatan lebih mungkin
untuk melakukan modeling. Ketiga, konsekuensi dari
perilaku yang akan ditiru juga mempunyai pengaruh
terhadap pihak yang melakukan observasi. Semakin
besar nilai yang ditaruh seseorang yang melakukan
Psikologi Kepribadian 2
xix
observasi pada suatu perilaku, lebih memungkinkan
untuk orang tersebut mengambil perilaku tersebut.
Perbedaan antara Imitasi dan Modeling
Imitasi Modeling
Bersifat Fisiologis Lebih banyak pada
psikologis
Kurang melibatkan proses
kognitif
Proses kognitif
- Attention
- Retention
- Reproduksi
- Motivation
Kurang memiliki tujuan Adanya tujuan untuk
mendapatkan Reward
untuk menghindari
Psikologi Kepribadian 2
xx
Panisment
Kurang mampu
mengontrol tingkah laku
Mampu mengontrol dan
mengubah tingkah laku
≠ Role Model Role Model
C. Proses yang Mengatur Pembelajaran Melalui
Observasi
1. Perhatian
Sebelum kita dapat melakukan modeling
terhadap orang lain, kita harus memperhatiakn
orang tersebut. Apa faktor-faktor yang
mengontrol perhatian? Pertama, karena kita
mempunyai kecenderungan untuk mengobservasi
seseorang yang sering kita asosiasikan dengan
diri kita, kita lebih mungkin untuk
Psikologi Kepribadian 2
xxi
memperhatikan orang-orang tersebut. Kedua,
model yang atrktif dan menarik lebih mungkin
untuk diobservasi dari pada model yang tidak
menarik, kita mengobservasi perilaku yang kita
rasa penting atau bernilai.
2. Representasi
Agar sebuah observasi dapat
mengarahkan pada pola respon yang baru, pola
tersebut harus dapat direpresentasikan secara
simbolis di dalam ingatan. Representasi simbolik
tidak perlu dalam bentuk verbal, karena beberapa
observasi dipertahankan dalam bentuk gambaran
dan dapat dimunculkan tanpa adanya model
secara fisik. Proses ini penting terutama dalam
tahapan bagi bayi, saat kemampuan verbal belum
berkembang.
Walaupun begitu, pengodean secara
verbal akan sangat meningkatkan kecepatan
proses pembelajaran pembelajaran melalui
Psikologi Kepribadian 2
xxii
observasi. Dengan bahasa, kita dapat secara
verbal mengevaluasi perilaku kita dan
memutuskan perilaku yang ingin kita buang dan
yang ingin kita coba. Pengodean secara verbal
juga membantu kita untuk mempelajari perilaku
tersebut saat ada kesempatan. Pengulangan dapat
juga melibatkan performa nyata dari respoppn
modeling, dan dapet membantu proses retensi.
3. Produksi Perilaku
Setelah memperhatikan seorang model
dan mempertahankan apa yang telah diobservasi,
kemudian kita memproduksi perilaku tersebut.
Dalam proses mengubah representasi kognitif ke
dalam tindakan yang tepat, kita harus bertanya
pada diri kita beberapa pertanyaan mengenai
perilaku yang akan ditiru. Pertama kita akan
bertanya, “Bagaimana saya dapat melakukan hal
ini?” Setelah secara simbolis mengulang respon-
respon yang relevan, kita mencoba perilaku
tersebut. Selama melakukannya, kita memonitor
Psikologi Kepribadian 2
xxiii
diri kita dengan pertanyaan “Apa yang sedang
saya lakukan?” Terakhir, kita mengevaluasi
performa dengan bertanya “Apakah saya
melakukan dengan benar?” Pertanyaan terakhir
ini tidak selalu mudah untuk dijawab, terutama
perilaklakukan yang mengutamakan kemempuan
motorik.
4. Motivasi
Pembelajaran melalui obsevasi paling
efektif terjadi apabila pihak yang belajar
termotivasi untuk melakukan perilaku yang
ditiru. Perhatian dan representasi dapat berakibat
pada pengumpulan informasi untuk belajar,
namun performa difasilitasi oleh motivasi untuk
melakukan perilaku tertentu. Walaupun observasi
dari orang lain mengajari kita bagaimana
melakukan sesuatu, kita dapat saja tidak
mempunyai hasrat untuk melakukan tindakan
tersebut.
Psikologi Kepribadian 2
xxiv
5. Pembelajaran Aktif
Setiap respons yang dibuat manusia pasti
menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi dapat
memuaskan dapat juga tidak memuaskan, dan
yang lainnya bahkan tidak mendapat perhatian
secara kognitif sehingga hanya mempunyai efek
yang kecil. Bandura yakin bahwa perilaku
manusia yang kompleks dapat dipelajari saat
seseorang memikirkan dan mengevaluasi
konsekuensi perilaku mereka. Konsekuensi dari
respon ini memiliki tiga fungsi. Pertama,
konsekuensi dari respon memberi kita informasi
mengenai dampak perilaku kita. Kita dapat
mempertahankan informasi tersebut dan
menggunakannya sebagai panduan untuk
tindakan dimasa depan. Kedua, konsekuensi dari
respon memotivasi perilaku kita yang bersifat
antisipasi, yaitu bahwa kita mampu secara
simbolik merepresentasikan pencapaian dimasa
depan dan bertindak sesuai dengan hal tersebut.
Ketiga, konsekuensi dari respon berfungsi untuk
Psikologi Kepribadian 2
xxv
menguatkan perilaku. Bandura (1986)
beranggapan bahwa walaupun penguatan dapat
sewaktu-waktu bersifat tidak disadari dan
otomatis, pola perilaku kompleks sangat
difasilitasi oleh intervensi kognitif.
D. Triadic Reciprocal Causation
Albert Bandura (1986, 1999b, 2001, 2002b)
mengadposi suatu pendirian yang cukup berbeda.
Teori kognisi sosialnya menjelaskan fungsi
psikologis dalam kondisi tradic reciprocal causation.
Sistem ini mengasumsi bahwa tindakan manusia
adalah hasil dari interaksi antara tiga variabel, yaitu
lingkungan, perilaku, dan manusia. “Manusia” yang
dimaksud oleh Bandura diaplikasikan secara umum
walaupun tidak eksklusif, seperti faktor kognitif,
yaitu memori, antisipasi, perencanaan, dan penilaian.
Oleh karena itu manusia memiliki dan menggunakan
kapasitas kognisi tersebut. Walaupun kognisi
Psikologi Kepribadian 2
xxvi
mempunyai dampak kausal yang kuat pada
lingkungan dan perilaku, tetapi kognisi bukanlah
entitas yang bersifat otonom atau independen dari
kedua variabel lainnya. Bandura (1986) mengkritik
pakar teori yang mengatribusikan penyebab perilaku
manusia pada dorongan internal, seperti insting,
dorongan, kebutuhan, dan keinginan. Kognisi sendiri
ditentukan dan dibentuk oleh perilaku dan
lingkungan.
E. Agen Manusia
Bandura (2001,2004) mendiskusikan empat
aspek dari agensi manusia:
a) Intensionalisme merujuk pada tindakan yang
dilakukan seseorang secara bertujuan.
b) Visi, dapat menentukan tujuan, mengantisipasi
kemungkinan hasil dari tindakan mereka, dan
memilih perilaku yang akan menghasilkan
Psikologi Kepribadian 2
xxvii
pencapaian yang diinginkan dan menghindari
yang tidak diinginkan.
c) Reaktivitas diri mempunyai kapasitas dalam
proses memotivasi dan meregulasi tindakan
mereka sendiri. Manusia tidak hanya menentukan
pilihan, tetapi mereka memonitor kemajuan
untuk memenuhi pilihan-pilihan tersebut.
d) Refleksi diri, manusia adalah penilai bagi
bagaimana mereka berfungsi. Mereka dapat
mengevaluasi dampak dari tindakan orang lain
terhadap diri mereka. Mekanisme refleksi diri
yang terpenting adalah efikasi diri.
F. Bentuk-bentuk Agen Manusia
1. Efikasi Diri
Psikologi Kepribadian 2
xxvii
i
Efikasi diri yaitu keyakinan mereka bahwa
mereka mampu melakukan suatu tindakan yang
akan menghasilkan dampak yang diharapkan.
2. Agen Proxy
Proxy meliputi kontrol yang tidak langsung
atas kondisi sosial yang dapat mempengaruhi
kehidupan sehari-hari. Melalui agen proxy,
seseorang dapat mencapai tujuan dengan
bergantung pada orang lain untuk memperbaiki
suatu objek. Sisi kelemahan proxy adalah dengan
bergantung terlalu banyak terhadap kompetensi
dan kekuatan orang lain, seseorang akan dapat
mengurangi efikasi pribadi dan kolektif mereka.
3. Efikasi Kolektif
Psikologi Kepribadian 2
xxix
Bandura (2000) mendefinisikan efikasi
kolektif sebagai keyakinan yang dimiliki manusia
mengenai kolektif mereka untuk mencapai hasil
yang diinginkan, dengan kata lain efikasi kolektif
adalah kepercayaan orang-orang bahwa usaha
mereka bersama akan membawa suatu
pencapaian kelompok. Faktor yang melemahkan
efikasi kolektif yaitu: pertama, manusia hidup
dalam dunia yang tradisional; kedua, teknologi di
masa sekarang tidak dimengerti atau dipercaya
bahwa manusia dapat mengontrolnya; ketiga,
mesin-mesin sosial yang kompleks, dengan
tingkatan birokrasi yang menghambat perubahan
sosial; keempat, jangkauan dan besaran dari
permasalahan manusia yang luar biasa dapat
menurunkan efikasi kolektif.
Psikologi Kepribadian 2
xxx
(Gordon W. Allport)
A. Biografi Singkat
Gordon W. Allport di lahirkan di Montezuma,
tepatnya berada di Indiana pada tahun 1987. Beliau
merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara yang di
besarkan di Clevenland.
Kemudian pada tahun 1919 beliau menyelesaikan
pelajaran pokok ilmu Ekonomi dan Filsafat di
Havard University. Dan pada tahun 1922 dia
mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi. Pada tahun
1922-1924 belajar di luar negeri yakni tepatnya
berada di Berlin sehingga ia mendapatkan perhatian
dari dunia internasional dan menjadi juru tafsir
psikologi Jerman di AS.
Beliau begitu banyak mendapatkan penghargaan
karena prestasi-prestasinya yang telah di raih
olehnya. Salah satu penghargaan yang di raih
Psikologi Kepribadian 2
xxxi
olehnya adalah pada tahun 1963 beliau mendapatkan
mendali emas dari American Psychological
Association (APA). Selain itu beliau juga di pilih
menjadi Presiden dari The Society for Psychological
Study of Social Issue dan sebagai editor Journal of
Abnormal and Social Psychology selama10
(sepuluh) tahun.
B. Ciri Khas dalam Teori Gordon W. Allport
1. Tulisannya selalu menunnjukkan untuk
menjelaskan tentang keunikan tingkah laku
manusia.
2. Penggunaan model mesin, hewan, dan anak-anak
tidak dapat merumuskan untuk menyusun teori
yang bermanfaat mengenai TL manusia.
3. Penggunaan metode tindakan tidak terbatas pada
dinding laboratorium.
4. Karyanya di utamakan untuk ditujukan pada
masalah-masalah empiris bukan untuk kesatuan
metodologi dan juga teori.
Psikologi Kepribadian 2
xxxii
5. Mengutamakan Trait (sifat) sehingga diberi teori
Gordon W. Allport disebut dengan “Trait
psychology”.
C. Komponen Kepribadian
Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah
suatu yang sangat unik dan memiliki masing-masing
pribadi. Dia mengatakan bahwa manusia itu
dipengaruhi oleh kesadaranya yang meliputi 3
komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa
kepribadian itu mengalami perkembangan dan
perubahan.
2. Psychophysical System
Komponen ini menyatakan bahwa
kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat
Psikologi Kepribadian 2
xxxii
i
namun kepribadian adalah hal yang nyata dan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
perpisahan.
3. Determine
Komponen ini menyatakn kepribadian
bukan hanya suatu konsep namun dia dapat
mengerjakan tingkah laku seseorang.
D. Struktur Kepribadian
1. Diposisi Personal
Sepanjang Kariernya, Allport sangat hati-
hati dalam membedakan antara sifat umum
(common traits) dan sifat individual. Sifat Umum
adalah karakteristik umum yang dimiliki oleh
banyak orang. Sifat tersebut dapat ditemukan
dengan cara melakukan kajian analisis faktor
Psikologi Kepribadian 2
xxxi
v
seperti yang dilakukan oleh Eysenck dan para
penggagas teori lima faktor, atau melalui
inventori kepribadian lainnya. Sifat umum
memberikan gambaran atas cara hidup manusia
yang ada dalam suatu budaya dan dapat
dibandingkan satu sama lain.
Sementara sifat umum sangat penting
untuk kajian perbandingan antarmanusia,
disposisi personal mempunyai tingkat
kepentingan yang lebih tinggi karena membantu
peneliti mempelajari seseorang. Allport (1961)
mendefinisikan disposisi personal sebagai
“struktur neuropsikis umum (khas bagi individu)
yang mempunyai kapasitas untuk memberikan
respons terhadap banyak stimulus yang berfungsi
ekuivalen, serta untuk memulai dan mengarahkan
bentuk perilaku adaptif dan ekspresif yang
konsisten (setara)”. Perbedaan antara diposisi
personal dan sifat umum diindikasikan dalam
pertanyaan “khas bagi undividu”. Disposisi
Psikologi Kepribadian 2
xxxv
personal bersifat individual; sedangkan sifat
umum dimiliki oleh beberapa orang.
Contoh Prototipe dari Sifat, Keadaan, dan Aktivitas
Sifat Kondisi Aktivitas
Lembut Tergila-gila Mabuk-mabukan
Menguasai Terpuaskan Gambar-gambor
Percaya Marah Mengintip
Malu-malu Menguatkan Melirik
Licik Terbangkitkan Bersuka ria
2. Proprium
Propium adalah struktur yang membahas
tentang perkembangan baik itu dalam emosi,
kecakapan individu, kemampuan persepsi dan
Psikologi Kepribadian 2
xxxv
i
tujuan hidup seseorang. Perkembangannya sama
dengan perkembangan yang telah dijabarkan oleh
Sigmund Freud, ia membaginya dalam 5 tahap
yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
3. Motivasi
kekuatan dari struktur motivasi dalam
kepribadian menurut Gordon W. Allport berbeda
dengan yang lain, dimana dia mengatakan bahwa
yang paling menunjang dalam motivasi adalah
kemampuan kognitif dan perencanaan hidup.
Dari dua hal yaitu, dia mampu membentuk
motivasi dalam dirinya karena dia telah memiliki
kemampuan kognitif dan perencanaan.
4. Otonomi Fungsional
Otonomi fungsional adalah struktur yang
membahas tentang keanekaragaman pribadi.
Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada
yang suka Melukis? itulah yang disebut dengan
Psikologi Kepribadian 2
xxxv
ii
keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua
tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat.
Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari
keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita
tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola,
maka kita akan ikut juga untuk bermain bola,
sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk
dari kesadaran akan target yang kita inginkan.
Tanggapan saya dari teori yang telah
dikemukakan oleh George W. Allport hampir
sama seperti tanggapan saya terhadap teori dari
Sigmund Freud. Tetapi Allport mempunyai sudut
pandang yang lebih positif terhadap kodrat
manusia daripada Freud. Allport tidak percaya
bahwa orang-orang yang matang dan sehat
dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan
tak sadar/kekuatan-kekuatan yang tidak dapat
dilihat dan dipengaruhi. Karena menurut beliau
pandangan orang yang sehat adalah ke depan,
kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan
peristiwa yang akan datang dan tidak mundur
Psikologi Kepribadian 2
xxxv
iii
kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kecil
kita. Dari apa yang telah disampaikan oleh
Allport, menurut saya Allport ingin mengajak
para pembacanya agar menjadi pribadi yang
selalu optimis dan menatap kedepan, tanpa harus
mengingat hal-hal yang telah berlalu.
Teori yang telah disampaikan oleh
Allport bisa kita terapkan pada diri sendiri.
Karena teori tersebut lebih menekankan akan
pentingnya untuk bertindak dan berpikir kedepan.
Sehingga kita bisa lebih termotivasi agar dapat
berkembang menjadi individu yang unggul, yang
selalu menatap suatu hal dari sudut pandang yang
positif. Dan hal tersebut berguna bagi diri saya,
agar saya selalu termotivasi dan optimis dalam
menggapai impian saya dan membangun masa
depan yang lebih baik bagi saya.
Psikologi Kepribadian 2
xxxi
x
(Henry Alexander Murray)
A. Biografi Singkat
Henry A Murray di lahirkan di new York pada
tanggal 31 Mei 1893, dan mendapatkan pendidikan
di Groton School dan Harvard College. Dia
mendapatkan gelar BA. Dia mendaftarkan diri ke
Columbia College of Physicans and Surgeon. Dan
tamat dari sana pada tahun 1919. Pada tahun 1920
dia meraih gelar M.A dalam bidang biologi.
Kemudian dia belajar pada Universitas
Cambridge dan mengadakan penelitian biokimia
sampai Murray itu sendiri mendapatkan gelar Ph.D.
Murray pun ikut bergabung pada Universitas
Harvard. Pada tahun 1943 Murray meninggalkan
Harvard. Mungkin telah terlalu banyak bagi Murray
mendapatkan penghargaan sampai dia di anugrahi
“Distinguished Scientic Contribution Award dari
Psikologi Kepribadian 2
xl
America Psychology Association” karena seluruh
hidupnya di sumbangkan untuk sesuatu tersebut. Inti
dari teori Murray ini sendiri terletak pada diri
individu masing-masing yang diciptakan oleh
Murray dengan istilah “personologi”. Murray
menyatakan bahwa satu bagian tingkah laku tidak
dapat terlepas dari pribadi individu itu sendiri yang
telah berfungsi.
B. Definisi Kepribadian
Kepribadian didefinisikan oleh Murray sebagai
abstraksi yang dirumuskan oleh teoretikus dan bukan
merupakan gambaran tentang tingkah laku individu
belaka; kepribadian individu adalah rangkaian
peristiwa yang secara ideal mencakup seluruh
rentang hidup sang pribadi.
C. Mengurangi kompleksitas perilaku unit
struktural yang dapat di-Manage
1. Proceeding
Psikologi Kepribadian 2
xli
Unit dasar perilaku adalah proceeding,
yang interaksi dengan waktu terbatas antara satu
orang dengan seorang yang lain atau lebih atau
antara satu dengan satu objek. Sebuah
proceeding adalah “satu bagian temporal” yang
bertahan cukup panjang untuk sebuah “pola
perilaku yang signifikan secara dinamis” yang
harus dilengkapi.
2. Serial
Serial adalah serangkaian proceeding dan
karenanya sebuah unit perilaku yang lebih lama.
Karena “tidak ada satupun proceeding dapat
difahami tanpa merujuk pada sesuatu yang
menyebabkannya dan tanpa merujuk pada tujuan
serta harapan pemain rancangannya untuk masa
depan” (Murray, 1951), penting dan seringkali
perlu untuk melihat serial keseluruhan karir
seseorang.
Psikologi Kepribadian 2
xlii
3. Schedule
Orang menggunakan Schedule untuk
mengatur tindakan yang mereka ambil dalam
memuaskan kebutuhan mereka, untuk
menghindari konflik antara Compenting Needs
(kebutuhan bersaing) dan wises (keinginan),
yaitu, rencana seseorang yang mengatur mereka.
Jika seseorang ingin, misalnya, bekerja berjam-
jam karena ambisi untuk dipromosikan, tetapi
juga ingin menghadiri konser karena sangat
menyukai music, dia mungkin memutuskan
untuk membeli tiket untuk acara pada akhir
pecan saja atau bekerja selama akhir pecan ketika
konser sangat baik sedang diberikan pada hari
rabu malam.
4. Need (kebutuhan)
Psikologi Kepribadian 2
xliii
Kebutuhan adalah suatu konstruk yang
mewakili satu daya pada pembagian otak,
kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi,
pemahaman, konasi dan kegiatan sedemikian
rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang
tidak memuaskan kea rah tertentu. Kebutuhan itu
mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau
tahan lama. Tetapi biasanya dia bertahan lama
dan menimbulkan serangkaian tingkah laku
terbuka yang mengubah situasi permulaan
sedemikian rupa untuk menghasilkan situasi
akhir yang menenangkan (meredakan atau
memuaskan) organisme.
5. Press (tekanan)
Konsep Murray tentang tekanan
mempresentasikan faktor lingkungan penentu
perilaku. Sebuah tekanan adalah atribut atau
property orang lain dari sebuah objek atau sebuah
kondisi lingkungan yang membantu atau
menahan kemajuan kepada satu tujuan tertentu.
Psikologi Kepribadian 2
xliv
6. Thema
Interaksi need dan press yang
mengakibatkan perilaku tertentu, yang dapat
berubah dari interaksi sederhana subjek-objek
sampai ke kombinasi sejumlah tema-tema
sederhana (serial themas). Beberapa tema yang
muncul kembali dapat digunakan lagi untuk
mencirikan individu.
Psikologi Kepribadian 2
xlv
(Harry Stack Sullivan)
A. Biografi Singkat
Harry Stack Sullivan lahir di sebuah kota
pertanian kecil di Norwich, New York, pada tanggal
21 Februari 1892, satu-satunya anak yang berhasil
bertahan hidup, dari pasangan katolik Irlandia.
Ibunya, Ella Stack Sullivan, berusia 32 tahun ketika
menikah dengan Timothy Sullivan dan berusia 39
tahun ketika melahirkan Harry. Dia telah melahirkan
dua anak laki-laki sebelumnya, tetapi tak satu pun
yang mampu bertahan hidup di tahun pertamanya.
Akibatnya, dia melindungi dan memanjakan anak
tunggalnya, di mana kelangsungan hidup Harry
merupakan kesempatannya terakhir untuk menjadi
seorang ibu. Ayah Harry, Timothy Syllivan, adalah
seorang laki-laki pemalu, tertutup, dan diam yang
tidak pernah memiliki hubungan erat dengan
anaknya sehingga ketika istrinya meninggal dan
Psikologi Kepribadian 2
xlvi
Sullivan telah menjadi dokter ternama. Timothy
Sullivan pernah menjadi buruh tani dan pabrik yang
kemudian pindah ke peranian keluarga istrinya di
luar desa Smyrna, sekitar sepuluh mil dari Norwish,
sebelum Harry genap berusia tiga tahun.
Di waktu yang kurang lebih bersamaan, Ella
Stack Sullivan secara misterius menghilang dari
rumah dan Sullivan dirawat oleh neneknya yang
keibuan, yang aksen Gaelicinya tidak mudah
difahami oleh Sullivankecil. Setelah setahun lebih
berpisah, ibu Harry yang sepertinya dirawat di rumah
sakit jiwa kembali pulang. Akibatnya, Sullivan
memiliki dua wanita yang merupakan ibu baginya.
Bahkan setelah neneknya meninggal, dia tetap
memiliki dua ibu karena bibinya yang masih gadis
dating untuk berbagi tugas dalam merawat anak.
B. Struktur Kepribadian
Psikologi Kepribadian 2
xlvii
Berkali-kali menegaskan bahwa kepribadian
adalah suatu entitas atau kesatuan hipotesis belaka,
“suatu ilusi” yang tidak dapat diobservasi atau diteliti
terlepas dari situasi-situasi antarpribadi. Yang
menjadi unit penelitian adalah situasi antarpribadi
dan bukan orangnya. Organisasi kepribadian terdiri
dari peristiwa-peristiwa antarpribadi, dan bukan
peristiwa-peristiwa intrapsikis. Kepribadian hanyya
memanifestasikan dirinya ketika orang bertingkah
laku dalam hubungan dengan salah seorang atau
beberapa individu lain. Orang-orang ini tidak perlu
ada; sesungguhnya mereka dapat juga merupakan
tokoh khayalan atau tokoh yang tidak ada. Seseorang
dapat menjalin hubungan dengan seorang pahlawan
rakyat, seperti Paul Bunyan atau seorang tokoh fiksi,
seperti Anna Karennia atau dengan nenek moyang
ataug juga keturunan yang belum lahir.
Meskipun Sullivan mengakui bahwa kepribadian
hanya berstatus hipotetis, namun ia menegaskan
bahwa kepribadian merupakan pusat dinamik dari
berbagai proses yang terjadi dalam serangkaian
Psikologi Kepribadian 2
xlviii
medan antarpribadi. Selanjutnya, ia memberikan
status penting bagi beberapa proses dengan
menyebut dan menamakan mereka dan dengan
mengkonseptualisasikan beberapa sifat mereka.
Proses-proses yang terpenting adalah dinamisme,
personifikasi, dan proses kognitif.
1. Dinamisme
Dinamisme merupakan unit terkecil yang
dapat dipakai dalam meneliti individu.
Dinamisme didefenisikan sebagai “Pola
transformasi energi yang relatif menetap, yang
secara berulang memberi ciri kepada organisme
selama keberadaannya sebagai organisme hidup”.
Transformasi energi adalah suatu bentuk tingkah
laku. Transformasi energi itu mungkin terbuka
dan umum, seperti berbicara, atau juga
tersembunyi, seperti dalam fikiran atau khayalan.
2. Personifikasi
Psikologi Kepribadian 2
xlix
Personifikasi adalah suatu gambaran yang
dimiliki individu tentang dirinya sendiri atau
orang lain. Personifikasi adalah perasaan, sikap,
dan konsepsi kompleks yang timbul karena
mengalami kepuasan kebutuhan atau kecemasan.
Misalnya bayi mengembangkan personifikasi
tentang ibu yang baik, karena ia menyusui dan
memeliharanya.
3. Proses Kognitif
Sumbangan yang unik dari Sullivan
tentang kognisi atau pengetahuan dalam
hubungannya dengan kepribadian ialah
klasifikasinya tentang pengalaman kedalam tiga
golongan. Pengalaman, katanya, terjadi dalam
tiga cara, yakni cara-cara prototaksis, parataksis,
dan sintaksis.
- Prototaksis
Psikologi Kepribadian 2
l
Rangkaian pengalaman yang terpisah-
pisah yang dialami pada masa bayi, dimana
arus kesadaran (pengindraan, bayangan dan
perasaan) mengalir kedalam jiwa tanpa
pengertian “sebelum” dan “sesudah”. Semua
pengetahuan bayi adalah pengetahuan saat
itu, disini dan sekarang.
- Parataksis
Kira-kira pada awal tahun kedua, bayi
mulai mengenali persamaan-persamaan dan
perbedaan peristiwa-peristiwa, disebut
pengalaman parataksis atau pengalaman
asosiasi.
- Sintaksis
Berfikir logik dan realistik, menggunakan
lambang-lambang yang diterima bersama,
khususnya bahasa - kata - bilangan. Ketika
anak mulai belajar berbicara, mempelajari
Psikologi Kepribadian 2
li
“kata” yang secara umum diterima sebagai
wakil dari suatu peristiwa, saat itulah anak
mulai berfikir sintaksis.
C. Perkembangan Kepribadian
Membagi usia manusia menjadi tujuh tahap
perkembangan, masing-masing mempunyai
sumbangan penting dalam bentuk kepribadian. Di
setiap tahap perkembangan orang menghadapi
masalah hubungan interpersonal yang berbeda-beda,
sehingga bentuk bahaya yang berasal dari hubungan
interpersonal itu juga berbeda-beda.
Perubahan kepribadian dapat terjadi kapan
saja, tetapi yang paling sering terjadi pada masa
transisi dari tahap satu ke tahap berikutnya. Garis
batas antar tahap itu ditunjuk karena secara umum
pada saat itu terjadi perubahan kepribadian yang
signifikan, sehingga dalam kenyataan lebih penting
Psikologi Kepribadian 2
lii
daripada tahap itu sendiri. Pengalaman disosiasi dan
inatensi selektif yang terjadi sepanjang periode
tertentu, pada periode transisi mungkin masuk ke
dalam sistem self, dan siap mempengaruhi
perkembangan pada periode berikutnya. Paparan
rinci dari setiap tahap perkembangan, akan diringkas
dalam tabel berikut.
Periode Orang
Penting
Proses
Interpersonal
Pencapaian
Utama
Perkembangan
Negatif
Invancy
0 – 1;5
Lahir-
berbicara
Pemeran
keibuan
Kelembutan
kasih sayang
Awal
mengorganisasi
pengalaman,
belajar
memuaskan
beberapa
kebutuhan diri.
Rasa aman
beroperasi
melalui apathy
dan somnolent
detachment.
Childhood Orang
tua
Melindungi
rasa aman
Belajar melalui
identifikasi
Performansi as
if; rasionalisasi
Psikologi Kepribadian 2
liii
1;5 – 4;0
Berbicara-
hubungan
sebaya
melalui imaji
teman sebaya
dengan orang
tua; belajar
sublimasi
mengganti
suatu kepuasan
dengan
kepuasan yang
lain.
prokupasi
transformasi
jahat.
Juvenil
4;0 – 8/10
Hubungan
sebaya-
Chum
Teman
bermain
seusia
Orientasi
menuju
kehidupan
sebaya
Belajar bekerja
sama dan
bersaing
dengan orang
lain, belajar
berurusan
dengan figur
otoritas.
Stereotip
Ostrasisme
Disparajemen
Pra- Chum Intimasi Belajar
mencintai
Loneliness
Psikologi Kepribadian 2
liv
Adolesen
8/10 – 12
Chum-
Pubertas
awal
tunggal orang lain
seperti atau
melebihi
mencintai diri
sendiri.
Adolesen
awal
12 – 16
Pubertas-
Seks
mantap
Chum
jamak
Intimasi dan
nafsu seks ke
orang yang
berbeda
Integrasi
kebutuhan
intimasi
dengan
kepuasan
seksual.
Pola tingkah
laku seksual
yang tidak
terpuaskan.
Adolesen
akhir
16 – 20
Seks
Kekasih Menggabung
intimasi
dengan nafsu
Integrasi ke
dalam
masyarakat
dewasa, self-
respect
Personifikasi
yang tidak tepat
Keterbatasan
hidup
Psikologi Kepribadian 2
lv
mantap
Tanggung
jawab
sosial
Maturity
20>
Konsolidasi
pencapaian
setiap tahap
sebelumnya
Psikologi Kepribadian 2
lvi
(Erik H. Erikson)
A. Biografi Singkat
Erik Erikson mempunyai nama lengkap Erik
Homburger Erikson, lahir di Frankfurt, Jerman.
Kedua orang tuanya berasal dari Denmark, tetapi
mereka tidak pernah menikah secara resmi.
Bapaknya meninggal ketika Erikson baru lahir, dan
ibunya menikah lagi dengan Dr. Theodore
Homburger yang merupakan dokter langganan Erik
waktu kecil. Dari bapak tiri inilah nama Homburger
tersebut disandang sampai Erik Erikson 37 tahun.
Erkson melakukan perjalanan ke Jerman dan
Italia. Dia mencatat semua pemikirannya dalam buku
catatan berdasarkan pengamatan terhadap kehidupan
di sekelilingnya.
Psikologi Kepribadian 2
lvii
Pada usia 25 tahun, Erikson menerima tawaran
untuk menjadi guru sebuah sekolah kecil di Wina
(Australia). Dia kemudian menjadi pasien sekaligus
teman Freud. Setelah cukup kaya, mereka dan
keluarganya menetap di Wina menjadi psikonalis.
Erikson mengakui bahwa Freud merupakan bagian
dari pencariannya terhadap figur ayah. Erikson
memulai karier profesionalnya dalam bidang
psikoterapi setelah merasa menemukan identitasnya.
Dia dilatih dalam bidang psikoanalisis dan telah
dianalisis oleh Anna Freud. Setelah menerima
pelatihan selama hamper 3 tahun, Erikson tertarik
dengan psikoanalisis anak-anak. Karena terpengaruh
Anna Freud ditambah karena pengalaman hidupnya.
Pada tahun 1950, Erikson bekerja sama dengan
Austen Riggs di Stockbridge Massachussetts, untuk
membangun sebuah fasilitas penanganann gangguan
emosional pada orang dewasa. 10 tahun kemudian,
dia kembali ke Harvard dan mengajar di seminar
pascasarjana, dan kemudian memberikan kuliah
Psikologi Kepribadian 2
lviii
mengenai siklus kehidupan manusia, sebuah mata
kuliah yang sangat popular di tingkat S1 sampai
kemudian pension pada tahun 1970. Pada usia 84,
Erikson menerbitkan buku mengenai usia tua. Ketika
meninggal tahun 1994, dia mengatakan bahwa
dirinya mengalami distres dan dia tidak pernah tahu
siapa bapaknya yang sesungguhnya.
B. Manusia dalam pandangan Erik H. Erikson
Erikson adalah ahli teori kepribadian yang
menggambarkan kekuatan dasar manusia dalam
pandangan yang optimis. Dia juga percaya bahwa
setiap orang akan sukses dalam memenuhi harapan,
tujuan, dan kebijaksanaan ataupun kebajikan
lainnya,karena manusia memiliki potensi untuk
melakukan hal tersebut.
Manusia memiliki potensi untuk mengarahkan
pertumbuhan kita secara sadar selama perjalanann
hidup. Kita tidak secara eksklusif menghasilkan
pengalaman masa kanak-kanak.
Psikologi Kepribadian 2
lix
C. Konsep Utama Pendekatan Sepanjang hayat
1. Kebingungan Identitas
Dalam observasinya terhadap orang
Indian Sioux di South Dakota dan California, dia
mencatat beberapa gejala psikologis yang tidak
dapat dijelaskan dalam teori Freud yang
ortodoks. Gejala-gejala yang diperlihatkan
berhubungan dengan ketersaingan dari tradisi
budaya dan ketidakjelasan citra diri atau identitas
diri. Fenomena ini oleh Erikson pada mulanya
disebut dengan kebingungan identitas.
2. Tahapan Psikososial dalam Perkembangan
kepribadian
Erik H. Erikson menyusun teori
perkembangan yang ditinjau dari perspektif
perkembangan psikologis dan social, sehingga
menyebutnya dengan perkembangan psikososial.
Psikologi Kepribadian 2
lx
Erikson membagi tahap perkembangan diatur
oleh prinsip epigenetic dari pematangan. Dalam
hal ini, kekuatan bawaan ditentukan oleh
karakteristik tahap perkembangan.
Teori erikson mengenai perkembangan
manusia terdiri dari rangkaian konflik pribadi.
Potensi dari konflik ini terjadi pada kelahiran
sebagai predisposisi, kemudian mengemukakan
pada tahapan yang berbeda ketika lingkungan
memerlukan adaptasi tertentu.
Tahapan Umur
Cara penanganan
yang Adaptis vs.
Maladaptis
Kekuatan
Dasar
Oral sensori
Lahir-1 tahun Kepercayaan vs tidak
percaya
Harapan
Anal otot
1-3 tahun Otonomi vs ragu dan
malu
Keinginan
Genital
3-5 tahun Inisiatif vs bersalah Tujuan
Psikologi Kepribadian 2
lxi
Latensi
6-11 tahun Kerajinan vs inferioritas Kopetensi
Adolescensce
12-18 tahun Ikatan identitas vs
kebingungan peran
Ketaatan
Dewasa
muda
18-35 tahun Intimasi vs isolasi Cinta
Dewasa
35-55 tahun Generativity vs stagnasi Peduli
Matang-masa
tua
55 tahun lebih Integritas ego vs
keputus asaan
Kebijaksanaan
Psikologi Kepribadian 2
lxii
(Melanie Reizes Klein)
A. Biografi singkat
Melanie Reizes Klein lahir pada tanggal 30
Maret 1882 di Wina, Australia. Dia lahir sebagai
anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan
Dr. Moriz Reizes dan istri keduanya, Libussa
Deutsch Reizes. Klein percaya bahwa dia lahir
sebagai seorang anak yang kehadirannya tidak
direncanakan. Keyakinannya ini membuatnya merasa
ditolak oleh orang tuanya. Melanie merasa ada jarak
dengan ayahnya, yang lebih mencintai kakak
perempuannya, Emilie (Sayers, 1991). Ketika
Melanie lahir, ayahnya sudah lama melawan yahudi
Ortodoks dan menolak untuk menerapkan agama
apapun dalam kehidupannya. akibatnya, Klein
tumbuh dalam keluarga yang tidak proagama, namun
juga tidak antiagama.
Psikologi Kepribadian 2
lxiii
Pada masa kanak-kanak, klein mengamati kedua
orang tuanya menjalani pekerjaan yang tidak mereka
sukai. Ayahnya seorang dokter yang bekerja
dibidang obat-obatan, yang kemudian berakhir
dengan bekerja sebagai asisten dokter gigi. Ibunya
memilki sebuah took tumbuhan dan reptil. Sebuah
pekerjaan yang sulit, memalukan, dan menakutkan
untuk seorang yang takut akan ular (H. Segal, 1979).
Meskipun ayahnya bergelar dokter dan tidak
memiliki penghasilan yang mencukupi keluarganya,
Klein bercita-cita menjadi seorang dokter sama
seperti ayahnya.
B. Teori Relasi Objek
Gambaran relasi obyek Melanie Klein dibentuk
berdasarkan penelitian terhadap bayi pada obyek –
obyek yang mampu memberikan perhatian si bayi.
Klein selalu menyatakan bahwa dia tidak bermula
dari teori Freud, tetapi hanya menguraikan fenomena
perkembangan awal yang konsisten dengan teori
Freud. Freud yang menekankan empat sampai enam
Psikologi Kepribadian 2
lxiv
bulan setelah kelahiran bahwa rangsangan bayi
(kelaparan, seks, dll.) ditujukan kepada suatu objek
payudara, penis, vagina, dan sebagainya. Menurut
Klein, hubungan bayi dan payudara sangatlah
penting, kecenderungan bayi yang paling awal dalam
menghubungkan sebagian objek memberikan mereka
pengalaman – pengalaman tidak realistic atau seperti
khayalan yang nantinya akan mempengaruhi semua
hubungan antar pribadi.
Relasi obyek Melanie Klein adalah buah (‘anak
teori’) yang dihasilkan dari teori Freud, tetapi ia
memiliki beberapa perbedaan. Secara umum, 3
perbedaan antara obyek relasi teori dan teori Freud
adalah :
Pertama, teori relasi obyek tidak terlalu
menekankan dorongan – dorongan biologis dan lebih
menekankan pada pentingnya pola yang konsisten
dalam hubungan yang interpersonal.
Kedua, kebalikan dari teori Freud yang bersifat
paternalistis dan menekankan pada kekuatan dan
Psikologi Kepribadian 2
lxv
kontrol ayah, teori relasi obyek cenderung lebih
maternal dengan menekankan keintiman dan
pengasuhan ibu.
Ketiga, teori relasi obyek umumnya lebih
memandang kontak dan hubungan sebagai motif
utama tingkah laku manusia – bukan kesenangan
seksual. Jika Klein disebut sebagai ibu dari teori
relasi obyek, maka Freud adalah ayahnya. Dalam
istilah Freudian, manusia adalah objek suatu
dorongan, suatu dorongan, bagian dari seseorang
atau sesuatu yang dapat membuat tercapainya suatu
tujuan. Klein dan teori relasi obyek lainnya memulai
dari asumsi dasar yang dikemukakan Freud tersebut.
Bagian terpenting dari hubungan ini adalah
representasi dari psikis internal pada obyek – obyek
yang terkait erat, seperti payudara ibunya dan penis
ayahnya yang pernah diintroyeksikan atau diambil
dari struktur psikis seorang bayi dan kemudian
diproyeksikan terhadap pasangan hidupnya.
Gambaran – gambaran internal ini bukan representasi
Psikologi Kepribadian 2
lxvi
akurat dari orang lain, tetapi merupakan bagian atau
sisa pengalaman awal setiap orang.
Klein menekankan pentingnya empat sampai
enam bulan setelah kelahiran. Ia juga sangat
menekankan bahwa dorongan – dorongan pada bayi
(lapar, seks, dan lainnya) dilandasi oleh sebuah
objek, yaitu payudara, penis, vagina dan seterusnya.
Menurut Klein, hubungan anak dengan payudara
merupakan dasar dari sebuah hubungan dan berperan
sebagai prototipe dari hubungan selanjutnya, seperti
ibu dan ayah. Kecenderungan awal seorang bayi
untuk menghubungkan bagian – bagian dari suatu
obyek membuatnya mengalami suatu kondisi tidak
realistis atau serupa dengan khayalan yang
memengaruhi hubungan interpersonalnya di
kemudian hari.
C. Kehidupan Psikis pada Bayi
Psikologi Kepribadian 2
lxvii
Jika Freud menekankan pada beberapa tahun
pertama dalam kehidupan manusia, maka Klein lebih
menekankan pada pentingnya empat sampai enam
bulan pertama. Baginya, seorang bayi tidak memulai
hidupnya sebagai individu yang kosong. Bayi
membawa predisposisi untuk mengurangi
pengalaman kecemasan yang dihasilkan oleh
dorongan insting hidup dan insting mati. Kesiapan
bayi untuk bertindak atau bereaksi seperti yang
diharapkan secara filogenetis merupakan faktor
bawaan, sebuah konsep yang juga disetujui oleh
Freud.
a. Fantasi
Fantasi atau khayalan hidup yang aktif
dimiliki oleh seorang bayi sejak ia lahir. Fantasi
ini merupakan representasi psikis dari ketidak
sadaran insting id yang tidak bisa dicampur
adukan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki
oleh anak anak dan dewasa. Ketika klein (1932)
menulis mengenai dinamika kehidupan fantasi
Psikologi Kepribadian 2
lxviii
pada bayi, ia tidak mengatakan bahwa bayi yang
baru kahir bisa merangkum pemikiranya melalui
kata kata. Maksudnya adalah bahkan sejak masih
sangat kecil, bayi memiliki gambaran ketidak
sadaran dari “baik” dan “buruk”. Contohnya
perut penuh adalah baik; perut kosong tidak baik.
Selanjutnya, klein mengemukakan bahwa bayi
yan tertidur saat sedang mengisap jarinya sedang
berfantasi bahwa ia mengisap punting payudara
ibunya yang baik. Seiring dengan
berkembangnya sang bayi fantasi ketidaksadaran
yang muncul belakangn ini di bentuk melalui
kenyataan yang dialami dan predisposisi bawaan.
Salah satu daripreposisi adalah qedifus complex
atau keinginan anak untuk menghancurkan salah
satu orang tuanya dan untuk terlibat secara
seksual dengan orang tuanya.
b. Objek
Manusia mempunyai dorongan bawaan
atau insting, termasuk insting kematian.
Psikologi Kepribadian 2
lxix
Dorongan-dorongan tersebut berupa objek dan
objek-objek tersebut adalah dorongan lapar untuk
mendapatkan payudara baik, dorongan
berhubungan badan dan memiliki organ seksual,
juga lainnya. Klein (1948) yakin bahwa pada
sejak masa bayi awal, anak sudah berkaitan
dengan objek-objek eksternal ini, dan kemudian
mulai berminat pada wajah dan tangan yang
dapat memenuhi kebutuhan untuk mereka. Dalam
khayalan aktifnya bayi mengintroyeksi atau
mencapai struktur psikis pada objek-objek
eksternal, termasuk penis ayahnya, tangan dan
wajah ibunya, serta bagian tubuh lainnya.
c. Posisi
Klein melihat bayi (manusia) sebagai
penghubung konsisten dalam konflik dasar antara
hasrat untuk hidup dan hasrat untuk mati, antara
Psikologi Kepribadian 2
lxx
baik dan buruk, antara cinta dan kebencian,
kreativitas dan penghancuran. Seiring ego bejalan
menuju penggabungan dan menjauh dari
perpecahan, secara alami bayi memilih sensasi
yang menyenangkan dibanding yang
memusingkan.
Dalam pengupayaan mereka untuk
berurusan dengan penggolongan perasaan tenang
dan tidak tenang, bayi mengatur posisi atau cara
berurusan dengan objek-objek internal maupun
eksternal berdasarkan pengalamannya.
Klein memilih istilah ‘posisi’
dibandingkan ‘tingkat perkembangan’ untuk
menunjukkan bahwa perubahan posisi berarti
maju atau mundur; ini bukanlah jangka waktu
ataupun tahapan perkembangan yang dilewati
seseorang.
Psikologi Kepribadian 2
lxxi
(Rollo May)
A. Biografi Singkat
Rollo May lahir pada 21 april 1909 di Ohio, dan
dibesarkan di Marine City, Michingan, Amerika
Serikat. Dia hidup ditengah sikap anti-intelektual
dari sang ayah. Ayahnya berkali-kali berkomentar
bahwa gangguan psikotik yang dialami oleh kakak
Rollo adalah karena banyak belajar. Mungkin karena
merasa bahwa pertanyaan ayahnya “tidak manusiawi
dan merusak”, dia pun membenci penyakit anti-
intelektualisme, meskipun dia melihat bahwa untuk
hal-hal ayahnya adalah laki-laki yang sangat
simpatik.
Setelah lulus dari Oberlin College di Ohio, dia
menyelesaikan BA (Bachelor of Arts = sarjana
muda) pada tahun 1930. Ada sebuah pengalaman
unik yang begitu mendalam yaitu ketika melihat
garis-garis sederhana pada sebuah vas bunga antic
Psikologi Kepribadian 2
lxxii
dari Yunani yang ada di atas meja pada salah satu
ruang kelas, dia begitu kagum dengan kesederhanaan
dan keindahan garis-garis tersebut. Pengalaman
tersebut membuatnya memutuskan untuk dating ke
Yunani setelah lulus kuliah.
May adalah orang yang menolak pandangan
Eropa, yang menurutnya terlalu mekanistik dalam
memandang manusia, meskipun sebelumnya dia
sendiri merupakan orang yang menerima konsep
tersebut.
Ketika orang tuanya bercerai, May masih di
Union, dia pun menyela studinya untuk kembali ke
east Lansing, Michingan. Di sana, dia menjadi
konselor sekolah di Michingan State College. Dia
kemudian kembali ke New York dan melanjutkan
studinya sampai mendapat gelar BD pada tahun
1938. Setelah itu May menjadi menteri di Paroki
Montclair, New Jersey, sebelum kembali ke New
York untuk belajar psikoanalisis di William White
Alanson Institute for Psychiatry. Dia juga kuliah di
Psikologi Kepribadian 2
lxxiii
Columbia University pada tingkat doctoral (S3) dan
mendapat gelar Ph.D pertama dalam bidang
psikologi klinis.
B. Konsep Utama Eksistensialisme
Beberapa konsep utama yang dikembangkan oleh
Rollo May adalah sebagai berikut ini.
1. Sikap Eksistensial
Eksistensialisme dalah gerakan filsafat
dan psikologi kontemporer di antara berbagai
mazhab pemikiran yang muncul secara spontan
di Eropa.
2. Keadaan Sulit (predicament)
Menurut May, masalah utama yang
dihadapi manusia pada pertengahan abad ke-20
adalah perasaan tidak berdaya, “keyakinan bahwa
individu tidak dapat berbuat secara efektif dalam
Psikologi Kepribadian 2
lxxiv
menghadapi masalah yang sangat besar dalam
budaya, social, dan ekonomi”. Perasaan tak
berdaya ini disebabkan oleh kecemasan dan
hilangnya nilai-nilai tradisional.
3. Ketidakberdayaan
Masalah ketidakberdayaan sekarang
sudah makin nyata. Zaman ini dianggap sebagai
zaman ketidakpastian dan gejolak social.
Kerusuhan yang berkelanjutan di timur tengah,
menggambarkan bahwa kita terjebak dalam
situasi sejarah, yang tidak ada seorang pun atau
sekelompok orang memiloiki kekuasaan yang
signifikan.
4. Kecemasan
Kecemasan menjadi istilah yang
digunakan untuk menggambarkan zaman
kegelisaan. Sebelum tahun 1950, hanya ada dua
buku yang secara khusus menampilkan gambaran
Psikologi Kepribadian 2
lxxv
yang objektif mengenai kecemasan dan
menyarankan cara-cara yang konstruktif untuk
menanganinya.
5. Menemukan kembali (rediscovering) Perasaan
Dalam menemukan kembali kedirian,
kebanyakan orang harus mulai kembali ke awal
dan menemukan kembali perasaan mereka.
Banyak dari kita hanya memiliki gagasan yang
kabur dari apa yang kita rasakan pada suatu
waktu tertentu.
6. Empat tahap kesadaran diri
May menjelaskan ada empat tahap
kesadaran diri. Pertama, adalah tahap kesadaran
tidak bersalah sebelum diri lahir, karakteristik
tahap ini adalah bayi. Kedua, tahap
pemberontakan individu yang berusaha untuk
membangun kekuatan batin. Ketiga, tahap
kesadaran diri, tahap ini mengacu pada keadaan
Psikologi Kepribadian 2
lxxvi
orang banyak, ketika mereka membahas
kepribadian yang sehat. Keempat, tahap
kesadaran diri kreatif, yang melibatkan
kemampuan untuk melihat sesuatu yang luar
biasa dari seseorang, titik pandang yang tidak
terbatas, dan mendapatkan kebenaran hakiki,
tingkat ini terpotong melalui dikotomi antara
subjektivitas dan objektivitas.
7. Tujuan integrasi
Konsep May mengenai manusia adalah
kesadaran diri, mampu secara sadar, dan harus
membuat pilihan.
8. The daimonic
May memperkenalkan konsep daimonic
dan bersikeras bahwa manusia harus berdamai
dengannya. The daimonic adalah “setiap fungsi
alami yang memiliki kekuatan untuk mengambil
alih seluruuh pribadi”.
Psikologi Kepribadian 2
lxxvi
i
9. Kekuasaan
Kekuasaan adalah keadaan diri
ontologisme, yang berpotensi untuk mengalami
dan mengekspresikan kehadiran kekuasaan dalam
diri kita.
10. Cinta
Cinta dapat dilihat sebagai jawaban atas
masalah manusia, tetapi sekarang ini, cinta
sendiri telah menjadi masalah.
11. Intenasionalitas
Intersionalitas berarti “struktur yang
memberi makna kepada pengalaman”.
12. Keberanian dan kreativitas
Psikologi Kepribadian 2
lxxvi
ii
Keberanian adalah kemampuan untuk
bergerak maju meskipun menghadapi kesulitan.
Kreativitas keberanian adalah pencarian bentuk-
bentuk baru, symbol-simbol, dan pola yang dapat
membangun masyarakat baru.
Psikologi Kepribadian 2
lxxix
(Carl Rogers)
A. Biografi Singkat
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park,
Illionis, pinggiran Chicago. Anak keempat dari enam
bersaudara. Ayahnya adalah seorang insinyur sipil
yang sukses dan ibunya adalah seorang ibu rumah
tangga dan penganut Kristen yang taat.
Pendidikannya dimulai di kelas dua, karena dia
sudah bisa membaca sebelum masuk TK.
Ketika Carl berusia 12 tahun, keluarganya pindah
ke daerah peternakan sekitar 30 mil sebelah barat
Chicago, dan di sinilah dia menghabiskan masa
remajanya. Dengan pendidikannya yanh ketat dan
banyak tugas yang harus dia selesaikan, Carl menjadi
remaja yang agak terisolasi, tetapi mandiri dan
memiliki disiplin diri yang kuat.
Psikologi Kepribadian 2
lxxx
Mulai memasuki masa kuliah, awalnya kuliah di
Universitas Wisconsin Jurusan Pertanian, tapi
kemudian berpindah ke Jurusan Teologi untuk
belajar pelayaran. Pada saat itulah, dia terpilih
sebagai salah satu dari sepuluh mahasiswa yang
pergi ke Beijing untuk mengikuti “Konferensi
Federasi Mahasiswa Kristen se-Dunia” selama enam
bulan.
Pada tahun 1957, dia kembali untuk mengajar di
almamaternya, University of Wisconsin. Sayangnya,
saat itu terjadi konflik dalam Departemen Psikologi,
Rogers sangat kecewa, sehingga pada 1964 dia
menerima posisi sebagai kepala riset di La Jolla,
California. Di sini dia memberikan terapi, pidato, dan
menulis, sampai kematiannya pada tahun 1987.
B. Teori Kepribadian Carl Rogers
Fokus utama Rogers adalah proses psikoterapi,
dan teori kepribadiannya bersumber dari teori
terapinya. Karyanya berlawanan dengan
Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
psikoanalisis dalam hal ini teori dan metode riset.
Berkaitan dengan teori, teori psikoanalitis
menekankan dorongan biologis, bawah sadar,
perbedaan ketegangan, dan perkembangan karakter
di usia awal. Sebaliknya pendekatan fenomologis
Rogers menekankan persepsi sadar, perasaan
berkaiatan dengan interaksi social, motif aktualisasi
diri, dan proses perubahan.
C. Struktur Kepribadian menurut Carl Rogers
1. Diri (The Self)
Perbedaan yang kami perkenalan di Bab 1
antara aspek struktur dan proses teori kepribadian
amat berguna memahami teori Carl Rogers.
Kunci konsep structural dalam teori kepribadian
Rogerian adalah diri (self). Menurut Rogers,
individu memahami objek dan pengalaman
eksternal, dan memberikan makmna kepada
mereka.
Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
i
Diri ideal adalah konsep diri yang paling
diinginkan oleh individual. Konsep tersebut
mencakup persepsi dan makna yang secara
potensial relevan terhadap diri dan amat penting
bagi individu tersebut.
2. Pengalaman Dunia
Menurut Rogers, realitas lingkungan
bergantung pada persepsi kita tentang hal
tersebut, yang memungkinkan persepsi kita
terhadap realitas tidak tepat. Persepsi berubah
sejalan dengan pertambahan umur dan pengaruh
lingkungan, dan dunia pengalaman bersifat
pribadi dan hanya diketahui oleh kita sendiri.
3. Perkembangan Self pada Masa Kanak-Kanak
Seoerang bayi berkembang secara
bertahap dalam lapangan pengalaman yang
kompleks melalui hubungan social. Sebagian
Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
ii
pengalaman tersebut telah membedakan satu
bagian dari bagian lainnya.
4. Penghargaan Positif
Setiap anak memerluakan penghargaan
posiitif. Kebutuhan ini bersifat universal dan
persisten. Penghargaan positif terdiri atas
penerimaan, cinta, dan dukungan dari orang lain
terutama daro ibu. Pandangan positif merupakan
sesuatu yang penting bagi perkembangan
kepribadian.
5. Kondisi yang berharga
Penghargaan diri positif versi Rogers
sama dengan konsep super ego dari Freud.
Sumbernya berasal dari penghargaan positif
tanpa syarat. Seperti kita kketahui bahwa
penghargaan positif tanpa syarat meliputi
penerimaan dan cinta orang tua kepada anak
Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
v
tanpa syarat apa pun terlepas dari perilaku anak,
terbalik dengan penghargaan aktif dengan syarat.
6. In-Kongruensi
Incongruence adalah ketidaksesuaian
antara konsep diri dan dunia pengalaman, serta
lingkungan yang kita terima.
7. Pertahanan
Konsep pertahanan dari Rogers ini
sanagat mirip dengan konsep mekanisme
pertahanan diri dari Freud, tetapi Rogers
menggunakan istilah pertahanan terhadap
kecemasan yang berasal dari pandangan,
kenangan, dan implus dianggap sebagai persepsi.
Psikologi Kepribadian 2
lxxx
v
(Abraham H. Maslow)
A. Biografi Singkat
Abraham Harold (Abe) Maslow mungkin
mempunyai masa kecil yang paling kesepian dan
paling menderita dari semua orang yang dibahas
dalam buku ini. Dilahirkan di Manhattan, New York,
pada 1 April 1908, Maslow menhabiskan masa
kecilnya yang tidak bahagia di Brooklyn. Maslow
adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dari
pasangan Samuel maslow dan Rose Schilosky
maslow. Pada masa kecilnya, kehidupan Maslow
dipenuhi dengan perasaan malu, rendah diri, dan
depresi yang kuat.
Maslow tidak terlalu dekat dengan salah satu dari
orang tuanya, tetapi dia tidak keberatan dengan
ayahnya yang sering kali tidak ada di sampingnya
Ayahnya adalah seorang imigran keturunan Rusia-
Yahudi yang bekerja mempersiapkan barel/tong.
Psikologi Kepribadian 2
lxxx
vi
B. Pandangan Maslow tentang Motivasi
Teori kepribadian Maslow di buat berdasarkan
beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Pertama,
Maslow (1970) mengadopsi sebuah pendekatan
menyeluruh pada motivasi. Yaitu, keseluruhan dari
seseorang, bukan hanya satu bagian atau fungsi,
termotivasi.
Kedua, motivasi biasanya kompleks atau sendiri
dari beberapa hal, yang berarti bahwa tingkah laku
seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang
terpisah.
Ketiga, asumsinya adalah bahwa orang-orang
berulang kali termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan.
Ketika sebuah kebutuhan terpenuhi, buiasanya
kebutuhantersebut kurang kekuatan untuk
memotivasinyadan digantikan oleh kebutuhan lain.
Psikologi Kepribadian 2
lxxx
vii
Asumsi lainya adalah bahwa semua otrang di
manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang
sama. Bagaimana cara orang-orang di kultur yang
berbeda-beda memperoleh makanan, membangun
tempat tinggal, mengekspresikan pertemanan, dan
seterusnya bisa bervariasi, tetapi kebutuhan dasar
untuk makanan, keamanan, dan pertemanan
merupakan kebutuhn yang berlaku untuk semua
spesies.
C. Hierarki Kebutuhan
Konsep hierarki kebutuhan yang diungkapkan
Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di
level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup
terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-
kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal yang
memotivasi.
Psikologi Kepribadian 2
lxxx
viii
(Viktor Emil Frankl)
A. Biografi singkat
Viktor Emil Frankl dilahirkan di Wina pada
tanggal 26 Maret 1905 dari keluarga Yahudi kelas
menengah masyarakat Austria. Nilai-nilai dan
kepercayaan Yudaisme berpengaruh kuat atas diri
Franlk.
Viktor Emil Frankl adalah professor dalam
bidang neurologi dan psikiatri di the University of
Vienna Medical School dan guru besar luar biasa
bidang logoterapi pada U.S. Internasional University.
Dia adalah pendiri APA yang biasa disebut madzhab
ketiga psikoterapi dari Wina (setelah psikoanalisis
Sigmund Freud dan psikologi individu Alfred Adler),
yaitu aliran logoterapi.
B. Konsep dasar dalam psikologi kepribadian
Frankl
Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
x
1. Hidup memiliki makna dalam semua keadaan
2. Motivasi utama untuk hidup yang akan kita
menemukan makna dalam hidup.
3. Kebebasan untuk menemukan makna.
C. Ajaran dalam Logoterapi mempunyai 3 landasan
filsafat
a) The freedom of will
Kebebasan tetapi terbatas, bukan kebebasan dari
sesuatu tetapi kebebasan mengambil sikap
terhadap sesuatu. Kebebasan yang dimaksud di
sini adalah kebebasan yang bertanggungjawab.
b) The will to meaning
Merupakan motivasi dasar manusia. Yang
dimaksudkan dengan keinginan untuk bermakna
adalah : tertuju kepada hal-hal yang berada di
Psikologi Kepribadian 2
xc
luar diri manusia tersebut, bukan berpusat pada
diri sendiri (self-centered)
c) The meaning of life
Dapat ditemukan oleh manusia dalam
kehidupannya, termasuk pada saat mengalami
penderitaan (rasa bersalah, sakit, kematian).
Makna hidup setiap orang sifatnya unik,
personal, spesifik, dan temporer. Makna hidup
tidak dapat diberikan oleh siapapun, jadi harus
ditemukan oleh diri sendiri.
D. Logoterapi sebagai Salah Satu Metode Konseling
Dalam logoterapi pasien dibantu untuk
menemukan nilai-nilai baru dan mengembangkan
filosofi konstruktif dalam kehidupannya. Oleh karena
itu, seorang logoterapis tidaklah mengobati gejala-
gejala yang tampak pada pasien atau klien secara
langsung, akan tetapi mengadakan perubahan sikap
neurotik pasien terlebih dahulu. Pasien
Psikologi Kepribadian 2
xci
bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan
logoterapis memberikan dorongan untuk memilih,
mencari dan menemukan sendiri makna konkrit dari
eksistensi pribadinya. Seorang logoterapis membantu
klien untuk menyusun 3 macam nilai yang akan
memberi arti pada eksistensi, yaitu :
- Creative values
- Experiental values, dan
- Attitudinal values
Dalam proses terapi, klien diperlihatkan
bagaimana membuat hidup menjadi penuh arti
dengan ‘the experience of love’. Pengalaman ini akan
membuatnya mampu menikmati ketulusan,
keindahan dan kebaikan dan mampu mengerti akan
manusia dengan keunikan-keunikan pribadinya.
Dengan demikian, diharapkan klien dapat melihat
bahwa penderitaan mungkin sangat berguna untuk
membantunya dalam mengubah sikap hidup.
Psikologi Kepribadian 2
xcii
Tujuan dari logoterapi adalah membangkitkan
“kemauan untuk bermakna” dalam individu tersebut,
yang bersifat khusus dan pribadi bagi masing-masing
orang.
Logoterapi merupakan suatu pendekatan
eksistensial khsusus yang meliputi 2 prosedur re-
edukatif yang berbeda, yaitu :
• Paradoxical Intention
Memanfaatkan kemampuan mengambil
jarak (self-detachment) dan kemampuan mengambil
sikap terhadap kondisi diri sendiri dan lingkungan.
Paradoxical intention terutama cocok untuk
pengobatan jangka pendek pasien fobia (ketakutan
irrasional).
• De-Reflection.
Memanfaatkan kemampuan transendensi
diri (self-transcendence) yang dimiliki setiap
manusia dewasa. Setiap manusia dewasa memiliki
kemampuan untuk membebaskan diri dan tidak lagi
Psikologi Kepribadian 2
xciii
memperhatikan kondisi yang tidak nyaman, tetapi
mampu mengalihkan dan mencurahkan perhatiannya
kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat.
E. Logo Terapi Metode Pengembangan Diri
Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi
yang mempunyai teori yang khas tentang manusia
yang dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-
pelatihan dalam rangka pengembangan diri.
F. Aplikasi Logoterapi
Aspek Klinis
Penerapan logoterapi sebagai salah satu corak
psikologi eksistensial telah banyak diterapkan dalam
berbagai kehidupan. Dalam bidang klinis logoterapi
cukup membantu dalam menyembuhkan pasien-
pasien obsessive-compulsive, gangguan kecemasan,
Psikologi Kepribadian 2
xciv
alcoholism, insomnia, dan kasus-kasus kehampaan
eksistensialis.
Dalam rangka menangani manusia dengan ketiga
dimensinya (fisik, psikis, spirit) logoterapi
setidaknya mengembangkan metode terapi:
1. Medical Ministry
Untuk gangguan-gangguan perasaan yang
terkait gangguan ragawi.
2. Paradoxical Intention
3. Dereflection
Untuk penanganan kasus-kasus berkenaan
gangguan-gangguan yang bersifat psikologis,
dan Existential Analysis.
Logoterapi Sebagai Metode Pengembangan Diri
Saat ini telah banyak pelatihan-pelatihan
psikologi dalam rangka meingkatkan kualitas diri
dan pengembangan diri. Pelatihan-pelatihan ESQ,
AMT, Brain Gym, Brain Fitness, Quantum Teaching
Psikologi Kepribadian 2
xcv
dan bentuk pelatihan psikologi lainnya sudah banyak
berkembang. Logoterapi sebagai salah satu aliran
psikologi yang mempunyai teori yang khas tentang
manusia juga dapat diaplikasikan dalam bentuk
pelatihan-pelatihan dalam rangka pengembangan
diri. Dalam aplikasinya dalam bentuk pengembangan
diri, setidaknya terdapat Logoanalysis dan Panca
Cara Temuan Makna.
Psikologi Kepribadian 2
xcvi
(Struktur Kepribadian Dalam Islam)
A. Manusia menurut pandangan Islam
Allah SWT menciptakan struktur kepribadian
manusia dalam bentuk potensial. Struktur itu tidak
secara otomatis bernilai ataupun buruk, sebelum
manusia berusaha mengaktualisasikan. Aktualisasi
struktur sangat tergantung pada pilihan manusia,
yang mana pilihannya itu akan dimintai pertanggung
jawaban diakhirat kelak. Upayah manusia untuk
memilih dan mengaktualisasikan potensi itu
memiliki dinamika proses, seiring dengan variable-
variabel yang mempengaruhi.
1. Manusia adalah Makhluk Allah SWT
Keberadaan manusia di dunia ini bukan
kemauan sendiri, atau hasil proses evolusi alami,
melainkan kehendak Yang Maha Kuasa, Allah
Robbul ‘Alamin. Dengan demikian, manusia
Psikologi Kepribadian 2
xcvii
lepas dari ketentuan-Nya. Sebagai makhluk,
manusia berada dalam posisi lemah (terbatas),
dalam arti tidak bisa menolak, menentang, atau
merekayasa yang sudah dipastikan-Nya.
2. Manusia adalah khalifah di Muka Bumi
Hal ini berarti, manusia berdasarkan
fitrahnya adalah makhluk social yang bersifat
altruis. Memiliki fitrahnya ini, manusia memiliki
potensi atau kemampuan untuk bersosialisasi,
berinteraksi social secara positif dan kontruktif
dengan orang lain ataupun lingkungannya.
3. Manusia adalah Makhluk yang Mempunyai
Fitrah Beragama
Melalui fitrahnya manusia mempunyai
kemampuan untuk menerima nilai-nilai
kebenaran yang bersumber dari agama, dan
sekaligus menjadikan kebenaran agama itu
sebagai tolak ukur atau rujukan perilakunya.
Psikologi Kepribadian 2
xcvii
i
4. Manusia Berpotensi Baik (Takwa) dan Buruk
(Fujur)
Manusia dalam hidupnya mempunyai dua
kecenderungan atau arah perkembangan, yaitu
takwa, sifat positif, dan yang jujur.
5. Manusia memiliki kebebasan memilih
Manusia diberi kebebasan untuk memilih
kehidupannya, apakah mau beriman atau kufur
kepada Allah. Apakah manusia akan memilih
jalan hidup yang sesuai dengan ajaran agama
atau memperturutkan hawa nafsunya. Dalam hal
ini, manusia mempunyai kemampuan untuk
berupayah menyelaraskan arah perkembangan
dirinya dengan tuntutan normative, nilai-nilai
kebenaran, yang dapat memberikan kontribusi
atau nilai manfaat bagi kesejahteraan umat
manusia; juga memiliki kemampuan untuk
mempelajari kehidupan yang berseberang dengan
Psikologi Kepribadian 2
xcix
nilai-nilai agama, sehingga menimbulkan suasana
kehidupan yang anarki, destruktif atau tidak
nyaman.
B. Definisi kepribadian Islam
Psikologi Kepribadian Islam yaitu studi islam
yang berhubungan dengan tingkah laku manusia
berdasarkan pendekatan psikologis dalam relasinya
dengan alam, sesamanya, dan kepada sang Khalik-
Nya agar dapat meningkatkan kualitas hidup di dunia
dan di akhirat.
C. Struktur Kepribadian Islam
Struktur kepribadian yang dimaksudkan disini
adalah aspek-aspek atau elemen-elemen yang
terdapat pada diri manusia yang karenanya
kepribadiannya terbentuk. Pemilihan aspek ini
mengikuti pola yang dikemukakan oleh Khayr al-Din
al-Zarkali.
Psikologi Kepribadian 2
c
D. Dinamika Kepribadian Islam
1. Dinamika struktur jasmani
Struktur jasmani merupakan aspek
biologis dari struktur kepribadian manusia.
Aspek ini tercipta bukan dipersiapkan untuk
membentuk tingkah laku tersendiri, melainkan
sebagai wadah atau tempat singgah struktur ruh.
2. Dinamika struktur ruhani
Struktur ruhani merupakan aspek
psikologis dari struktur kepribadian manusia.
Aspek ini tercipta dari Amar Allah yang bersifat
Ghaib.
3. Dinamika struktur nafsani
Struktur nafsani merupakan struktur
psikofisik dari kepribadian manusia. Struktur ini
diciptakan untuk mengaktualisasikan semua
Psikologi Kepribadian 2
ci
rencana dan perjanjian Allah SWT, kepada
manusia dialam arwah.
E. Tipologi Kepribadian Islam
Tipologi kepribadian dalam islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah banyak
ragamnya. Keragaman itu disebabkan sudut pandang
dalam melihat dan mengklarifikasi ayat atau hadist
Nabi SAW tentang kepribadian. Kepribadian islam
sendiri di bagi menjadi:
1. Tipe mukmin
Mereka yang beriman atau percaya
kepada yang ghaib seperti (Allah, Malaikat, dan
ruh) menunaikan shalat, menafkahkan rezekinya
kepada fakir miskin dan yatim piatu, beriman
kepada kitab Allah, dan beriman kepada hari
akhir.
2. Tipe kafir
Psikologi Kepribadian 2
cii
Mereka yang ingkar tehadap hal-hal yang
dipercayai sebagai seorang mukmin.
3. Tipe munafik
Mereka yang beriman kepada Allah SWT
dan hari akhir, tetapi imannya atau tidak belaka,
senantiasa hatinya ingkar.
Psikologi Kepribadian 2
ciii
Daftar Pustaka
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang:
UMM Press
Buku PSIKOLOGI KEPRIBADIAN oleh Sumadi
Suryabrata
Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Psikologi
Kepribadian 1 Teori-teori Psikodinamik (Klinis),
(Yogyakarta: Kanisius, 1993)
Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori Kepribadian
Buku 1, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)
Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori Kepribadian
Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)
Hall, C. Lindzey, G. 1985. Personality theories.
New York: Jhon Wiley Sons
Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi, Teori dan
Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling,
(Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011)
Psikologi Kepribadian 2
civ
Lawrence A. Pervin, Daniel Cervon & Oliver P.
Jhon, Psikologi Kepribadian Teori dan Penelitian Edisi
kesembilan, (Jakarta: Kencana, 2010)
Muhammad Fadil & Wisnawati Loeis, Jurnal
Psikologi Kepribadian.
Sumadi. 1995. Psikologi kepribadian. Jakarta: raja
grafindo persada
Abdul Mujib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007)
file:///F:/baru%20malam/Kalis%20%20Teori%20
Kepribadian%20Allport.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allport

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadianPengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadian
masnasikin
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personaliti
fong kai hung
 
Teori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarTeori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantar
masnasikin
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
ONe's Iwan
 
Psikologi keperawatan
Psikologi keperawatanPsikologi keperawatan
Psikologi keperawatan
Artok S
 
Teori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellTeori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattell
nikmanjahidin
 

Was ist angesagt? (20)

Ppt
PptPpt
Ppt
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
Pengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadianPengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadian
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personaliti
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Teori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarTeori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantar
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allport
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 
Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia
 
Psikologi keperawatan
Psikologi keperawatanPsikologi keperawatan
Psikologi keperawatan
 
Manfaat pengenalan kepribadian bagi bisnis
Manfaat pengenalan kepribadian bagi bisnisManfaat pengenalan kepribadian bagi bisnis
Manfaat pengenalan kepribadian bagi bisnis
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Teori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellTeori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattell
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
 

Andere mochten auch

File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copyFile blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
ratnajutiningsih
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylce
Indra Purba
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
atone_lotus
 
Dhivyaadevi personality assignment
Dhivyaadevi personality assignmentDhivyaadevi personality assignment
Dhivyaadevi personality assignment
dhivyaadiva
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
 
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Addini Nurilma
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
Dian Bunga Lestari
 
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Dirman Immangk
 
PSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adler
PSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adlerPSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adler
PSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adler
Amin Upsi
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
Nur Arifaizal Basri
 

Andere mochten auch (20)

Teori Kepribadian Carl Rogers
Teori Kepribadian Carl RogersTeori Kepribadian Carl Rogers
Teori Kepribadian Carl Rogers
 
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copyFile blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
 
Carl Rogers Persentasi
Carl Rogers PersentasiCarl Rogers Persentasi
Carl Rogers Persentasi
 
Makalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerjaMakalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerja
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylce
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
 
Dhivyaadevi personality assignment
Dhivyaadevi personality assignmentDhivyaadevi personality assignment
Dhivyaadevi personality assignment
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
 
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
 
Pengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadianPengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadian
 
teori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersteori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogers
 
PSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adler
PSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adlerPSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adler
PSIKOLOGI KAUNSELING teori teori klasik dalam kaunseling - frued, jung adler
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
O.b. c 5 personality and values
O.b. c 5 personality and valuesO.b. c 5 personality and values
O.b. c 5 personality and values
 
Why we do what we do by Tony Robbins
Why we do what we do by Tony RobbinsWhy we do what we do by Tony Robbins
Why we do what we do by Tony Robbins
 

Ähnlich wie Psikologi kepribadian 2

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
babebo
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
warjoyo susilo
 
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptxKelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
AfeKun
 
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosialMetode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Anis Qurli
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadian5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadian
atone_lotus
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
FitriAmaliyah
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
elmakrufi
 
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptxDewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
AmaliaJuaddy
 
Psikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab iPsikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab i
Wulan Cioel
 

Ähnlich wie Psikologi kepribadian 2 (20)

Analisis behavioral bf skinner aptl 1
Analisis behavioral bf skinner aptl 1Analisis behavioral bf skinner aptl 1
Analisis behavioral bf skinner aptl 1
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Teori sosial kognitif
Teori sosial kognitifTeori sosial kognitif
Teori sosial kognitif
 
Teori belajar operant
Teori belajar operantTeori belajar operant
Teori belajar operant
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
 
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptxKelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
 
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorismePsikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
 
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosialMetode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadian5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadian
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Kesmen F.Psikologis.pptx
Kesmen F.Psikologis.pptxKesmen F.Psikologis.pptx
Kesmen F.Psikologis.pptx
 
Psikologi purposive, refleksive dan behaviorisme Makalah
Psikologi purposive, refleksive dan behaviorisme MakalahPsikologi purposive, refleksive dan behaviorisme Makalah
Psikologi purposive, refleksive dan behaviorisme Makalah
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptxDewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Anna freud
Anna freudAnna freud
Anna freud
 
Psikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab iPsikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab i
 

Kürzlich hochgeladen

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Psikologi kepribadian 2

  • 2. Psikologi Kepribadian 2 ii Dosen : Muhammad Jamaluddin M.Si
  • 3. Psikologi Kepribadian 2 iii (B.F. Skinner) A. Biografi Singkat Burrhus Frederic Skinner lahir pada 20 Maret 1904, dikota kecil Susquehanna. Pennsylynia. Ayahnya adalah seorang pengacara, sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia dibesarkan dalam lingkungan Kristen Ortodoks yang biasa bekerja keras. Pada masa kecil Burrhus adalah anak yang aktif, menyukai alam bebas, senang membangun sesuatu, dan menikmati kegiatan sekolah. Hidupnya hamper tanpa tragedi. Peristiwa yang dianggap khusus adalah ketika kakaknya meninggal pada usia 16 tahun karena penyakit aneurisma serebral. Burrhus menerima gelar BA dalam bahasa Inggris dari Hamilton College New York. Burrhus bukan orang yang mudah membangun hubungan
  • 4. Psikologi Kepribadian 2 iv social, tidak cocok dengan saudara-saudaranya dan kurang menikmati hubungan social dengan teman- teman. Dia tidak menonton pertandingan sepak bola, seperti teman-teman sebayanya dan lebih banyak mengisi kegiatan dengan menulis, terutama untuk dimuat di Koran. Tulisannya banyak berisi kritikan terhadap sekolah. Dia pun pernah mencoba mengirim beberapa puisi dan cerita pendek ke berbagai surat kabar. Ketika lulus kuliah, dia membangun sebuah tempat untuk belajar di loteng supaya dapat berkonsentrasi menulis, tetapi tidak pernah benar- benar digunakannya dengan sebaik-baiknya. Pada tahun 1945, Skinner menjadi ketua jurusan psikologi di Indiana University, kemudian kembali ke Harvard pada tahun 1948 dan menghabiskan sisa hidupnya. Skinner sangat aktif melakukan riset dan membimbing kandidat doctor, serta menulis ratusan buku. Meskipun tidak menjadi penulis fiksi dan puisi yang sukses, dia menjadi salah satu penulis psikologi
  • 5. Psikologi Kepribadian 2 v terbaik. Buku Welden II yang ditulisnya merupakan salah satu buku yang terkenal, berisi kisah fiksi sebuah komunitas yang menjalankan prinsip-prinsip behaviorisme. 18 Agustus 1990, B.F. Skinner meninggal dunia karena leukemia. Dan dia adalah salah seorang yang sangat terkenal dalam bidang psikologi dan mungkin setenar Sigmun Freud. B. Konsep Utama Behaviorisme Skinner adalah salah satu ahli waris behaviorisme yang dikembangkan Watson. Dia sependapat dengan Watson, bahwa tidaklah produktif dan bodoh untuk menjelaskan sesuatu dengan merujuk pada struktur yang tidak dapat diamati secara langsung. Skinner, tidak mengembangkan psikologi yang berkonsentrasi pada orang, tetapi semata-mata pada variable- variabel dan kekuatan dalam lingkungan yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku yang dapat diamati langsung.
  • 6. Psikologi Kepribadian 2 vi Bagi Skinner, istilah “kepribadian” tidak ada, yang ada adalah perilaku, karena perilaku sepenuhnya dapat dipahami karena merupakan tanggapan terhadap faktor-faktor dari lingkungan. Upayah untuk memahami dan menjelaskan perilaku sebagai struktur internal, seperti kepribadian atau ego hanya merupakan fiksi, karena istilah ini tidak cukup membantu. Alasanya adalah sebagai berikut. Pertama, disajikan sedemikian rupa sehingga tidak dapat secara langsung diamati. Kedua, sangat sulit untuk menyimpulkan definisi operasionalnya. Ketiga, hamper tidak mungkin untuk mengembangkan sarana untuk menguji kepribadian secara sistematis dan empiric. Sebaliknya, Skinner menyarankan agar kita berkonsentrasi pada konsekuensi lingkungan yang menentukan dan mempertahankan perilaku individu. Skinner menekankan subjek penelitian yang bersifat individual. Dia mempelajari setiap binatang secara terpisah dan melaporkan hasilnya dalam
  • 7. Psikologi Kepribadian 2 vii bentuk catatan individual. Berbeda dengan peneliti lain, mereka umumnya menarik kesimpulan berdasarkan kerja kelompok sebagai pembanding dari keseluruhan. Skinner percaya bahwa hokum perilaku harus ditentukan setiap subjek individual bila diamati di bawah kondisi yang sesuai. Psikologi sulit dikatakan sebagai sebuah ilmu apabila tetap berada dalam sistem dimensi alamiah (1983). 1. Pengembangan perilaku melalui Belajar Ketika lahir, manusia (bayi) hanyalah seikat kapasitas bawaan dan konsekuensi perilaku yang muncul sebagai hasil belajar. Hokum Thorndike menyatakan bahwa efek suatu perilaku atau performa yang disertai dengan kepuasan akan cenderung meningkat, tetapi jika kinerja tersebut disertai dengan frustasi maka kepuasan akan cenderung menurun. 2. Penguatan Instrumental
  • 8. Psikologi Kepribadian 2 viii Skinner (1983) membedakan dua jenis perilaku, yaitu responden dan instrumental. Perilaku responden mengacu pada reflex atau respons otomatis yang muncul karena adanya rangsangan. Seberkas cahaya akan menyebabkan mata berkontraksi, Tapping luutut di tempat yang tepat membuat kaki tersentak ke depan. Perilaku instrumental muncul tanpa memerlukan keberadaan stimulus. Perilaku tersebut muncul secara spontan. Tidak semua bayi yang baru lahir memilki gerakan reflex. Beberapa tanggapan merupakan perilaku instrumental. Ayunan gerak tangan atau kaki bayi mengikuti urutan tertentu. Perbedaan utama antara perilaku spontan dan perilaku instrumental adalah terletak pada sumber stimulus. Perilaku responsive terjadi karena adanya stimulus, sementara perilaku instrumental muncul secara bebas yang dibuat oleh organisme yang bersangkutan. Sifat
  • 9. Psikologi Kepribadian 2 ix penguatan juga berbeda dengan pengondisian klasik, yang stimulus yang menjadi penguatnya muncul mendahului perilaku. Dalam perilaku instrumental, efek dari perilaku adalah penguatan. Dengan demikian, instrumental reinforcement dapat mengendalikan perilaku. 3. Pembentukan (Shapping) Skinner memperkenalkan shapping (pembentukan) atau metode aproksimiasi. Metode ini merupakan cara untuk menguatkan suatu perilaku, misalnya pada orang yang mengalami fobia terhadap hewan tertentu akan diterapi dengan metode aproksimiasi. Tanpa awal metode ini adalah dengan menempatkan hewan yang ditakuti pada jarak tertentu, secara bertahap diletakkan lebih dekat, selanjutnya dibuat variasi dengan menempatkannya lebih dekat lagi. Skinner menggunakan metode ini untuk melatih anaknya dalam menggunakan slide
  • 10. Psikologi Kepribadian 2 x (papan peluncur mainan anak-anak) pada saat berumur sekitar tiga atau empat tahun. Pada awalnya, dia ketakutan, tapi Skinner menganggkatnya, meletakkan di ujung slide, selanjutnya ditanya keadaanya. Metode ini sama dengan metode yang digunakan terapi yang disebut desensitisasi sistematis, yang dikembangkan oleh behavioris lain bernama Joseph Wolpe. 4. Rangsangan Permusuhan Stimulus permusuhan adalah kebalikan dari stimulus yang memperkuat. Dia merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan atau menyakitkan. Stimulus permusuhan digambarkan sebagai bentuk pengkondisian yang dikenal sebagai hukuman. Jika anda memaksa seekor tikus untuk melakukan x, dia akan melakukannya jauh lebih sedikit dari yang diminta. Jika anda memukul Rudi untuk melemparkan mainannya,
  • 11. Psikologi Kepribadian 2 xi dia akan melemparkan mainannya kea rah (mungkin) yang berbeda. C. Penerapan Behaviorisme dalam Konseling Prinsip pengubahan tingkah laku yang dikembangkan Skinner diaplikasikan dalam pelaksanaan konseling. Bentuk aplikasi tersebut adalah sebagai berikut ini. 1. Modifikasi Perilaku Modifikasi perilaku seing disebut sebagai b-mod, yaitu teknik terapi berdasarkan teori Skinner. Caranya adalah dengan memadamkan perilaku yang tidak diinginkan (dengan menhapus reinforce) dan menggantinya dengan perilaku yang diinginkan melalui penguatan. Teknik ini digunakan pada berbagai macam gangguan psikologis, seperti kecanduan obat- obatan, neurosis, rasa malu, autism, bahkan
  • 12. Psikologi Kepribadian 2 xii skizofrenia, dan ternyata hasilnya sangat baik terutama untuk anak-anak. 2. Pembanjiran (Flooding) Membanjiri klien dengan situasi atau penyebab yang menimbulkan kecemasan atau tingkah laku yang tidak dikehendaki. Klien diminta untuk tetap bertahan dalam sebuah kondisi sampai yang bersangkutan menyadari bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak terjadi. 3. Terapi Aversi Pada kontrol diri, pelaksanaan terapi dapat dilakukan oleh individu sendiri. Sedang pada terapi aversi, pengaturan kondisi aversi diciptakan oleh terapis. Misalnya, remaja yang senang berkelahi akan ditunjukkan foto teman- temannya yang kesakitan karena berkelahi.
  • 13. Psikologi Kepribadian 2 xiii 4. Pemberian Reward/Punishment Secara Selektif strategi terapi ini untuk memperbaiki tingkah laku anak dengan melibatkan figure di sekeliling anak sehari-hari, khususnya orang tua dan guru. 5. Latihan Keterampilan Sosial Teknik ini banyak dipakai untuk membantu penderita depresi. Teori depresi yang popular memandang depresi sebagai akibat dari perasaan tidak mendapat hadiah (perhatian) dari lingkungan, mungkin karena tidak memiliki keterampilan untuk memperolehnya. 6. Kartu Berharga (Token Economic)
  • 14. Psikologi Kepribadian 2 xiv Teknik yang didasarkan pada prinsip pengkondisian operan didesain untuk mengubah tingkah laku klien. Intervensi ini bisa dipakai untuk mendidik anak di rumah atau di sekolah, khususnya kepada anak yang lambat belajar, autis, dan delinkuen.
  • 15. Psikologi Kepribadian 2 xv (Albert Bandura) A. Biografi Singkat Albert bandura dilahirkan pada 4 desember 1925, di Mundare, suatu kota kecil di dataran utara Alberta. Dia tumbuh sebai anak laki-laki satu-satunya dari keluarga dengan lima kakak perempuan. Kedua orang tuanya telah beremigrasi dari Negara Eropa Timur saat remaja, ayahnya berasal dari Polandia dan ibunya berasal dari Ukraina. Bandura didukung oleh kakak-kakak perempuannya untuk menjadi mandiri dan dapat bergantung pada dirinya sendiri. Dia juga belajar untuk mengarahkan dirinya sendiri di sekolah kecil yang ada di kota tersebut, yang hanya memiliki sedikit guru dan sumber daya. Dia menjadi siswa di sekolah menengah atas yang hanya memiliki dua pengajar untuk mengajarkan keseluruhan kurikulum.
  • 16. Psikologi Kepribadian 2 xvi Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Bandura kemudian melewatkan musim panas di Yukon, bekerja di highway Alaska. Pengalaman ini membawanya berkenalan dengan sesame pekerja yang bervariasi, kebanyakan dari mereka melarikan diri dari kreditor, kewajiban tunjangan anak, dan hutang-hutang mereka yang lain. Bandura memberi tahu Richard Evans (Evans, 1989) bahwa keputusannya untuk menjadi psikolog cukup tidak disengaja; hal tersebut terjadi sebagai hasil dari kejadian yang tidak direncanakan. Setelah lulus dari Britis Columbia dalam waktu 3 tahun, Bandura mencari program pascasarjana psikologi klinis yang mempunyai dasar teoritis yang kuat. Penasihatnya merekomendasikan University of Lowa, sehingga Bandura meninggalkan Kanada dan pergi ke Amerika Serikat. Dia menyelesaikan gelar masternya pada tahun 1951 dan mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi klinis di tahun berikutnya. B. Teori Kognitif Sosial
  • 17. Psikologi Kepribadian 2 xvii Salah satu asumsi awal dan dasar teori kognisi sosial Bandura adalah bahwa manusia cukup fleksibel dan mampu mempelajari berbagai sikap, kemampuan, dan perilaku, serta cukup banyak dari pembelajaran tersebut yang merupakan hasil dari pengalaman tidak langsung. 1. Observasi Bandura yakin bahwa observasi memberikan jalan pada manusia untuk belajar tanpa harus melakukan perilaku apapun. Hal terpenting bagi teori kognitif sosial adalah asumsi bahwa mereka belajar melalui observasi perilaku orang lain. Bandura (1986, 2003) yakin bahwa pembelajaran melalui observasi lebih efisien dari pada belajar melalui pengalaman langsung. Dengan mengobservasi orang lain, manusia tidak perlu mengalami berbagai respon yang dapat berakibat pada hukuman atau tanpa menghasilkan penguatan sama sekali.
  • 18. Psikologi Kepribadian 2 xviii 2. Modeling Inti dari pembelajaran melalui proses observasi adalah modeling. pembelajaran melalui modeling meliputi menambahi atau mengurangi suatu perilaku yang diobservasi dan mengeneralisasi dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Dengan kata lain, modeling meliputi proses kognitif, bukan sekedar imitasi. Beberapa faktor menentukan apakah seseorang akan belajar dari seorang model dalam suatu situasi. Pertama, karakteristik model tersebut sangat penting. Manusia lebih mungkin mengikuti orang yang memiliki status lebih tinggi. Kedua, karakteristik dari yang melakukan obsevasi juga mempengaruhi kemungkinan untuk melakukan modeling. Orang-orang yang tidak mempunyai status, kemampuan, atau kekuatan lebih mungkin untuk melakukan modeling. Ketiga, konsekuensi dari perilaku yang akan ditiru juga mempunyai pengaruh terhadap pihak yang melakukan observasi. Semakin besar nilai yang ditaruh seseorang yang melakukan
  • 19. Psikologi Kepribadian 2 xix observasi pada suatu perilaku, lebih memungkinkan untuk orang tersebut mengambil perilaku tersebut. Perbedaan antara Imitasi dan Modeling Imitasi Modeling Bersifat Fisiologis Lebih banyak pada psikologis Kurang melibatkan proses kognitif Proses kognitif - Attention - Retention - Reproduksi - Motivation Kurang memiliki tujuan Adanya tujuan untuk mendapatkan Reward untuk menghindari
  • 20. Psikologi Kepribadian 2 xx Panisment Kurang mampu mengontrol tingkah laku Mampu mengontrol dan mengubah tingkah laku ≠ Role Model Role Model C. Proses yang Mengatur Pembelajaran Melalui Observasi 1. Perhatian Sebelum kita dapat melakukan modeling terhadap orang lain, kita harus memperhatiakn orang tersebut. Apa faktor-faktor yang mengontrol perhatian? Pertama, karena kita mempunyai kecenderungan untuk mengobservasi seseorang yang sering kita asosiasikan dengan diri kita, kita lebih mungkin untuk
  • 21. Psikologi Kepribadian 2 xxi memperhatikan orang-orang tersebut. Kedua, model yang atrktif dan menarik lebih mungkin untuk diobservasi dari pada model yang tidak menarik, kita mengobservasi perilaku yang kita rasa penting atau bernilai. 2. Representasi Agar sebuah observasi dapat mengarahkan pada pola respon yang baru, pola tersebut harus dapat direpresentasikan secara simbolis di dalam ingatan. Representasi simbolik tidak perlu dalam bentuk verbal, karena beberapa observasi dipertahankan dalam bentuk gambaran dan dapat dimunculkan tanpa adanya model secara fisik. Proses ini penting terutama dalam tahapan bagi bayi, saat kemampuan verbal belum berkembang. Walaupun begitu, pengodean secara verbal akan sangat meningkatkan kecepatan proses pembelajaran pembelajaran melalui
  • 22. Psikologi Kepribadian 2 xxii observasi. Dengan bahasa, kita dapat secara verbal mengevaluasi perilaku kita dan memutuskan perilaku yang ingin kita buang dan yang ingin kita coba. Pengodean secara verbal juga membantu kita untuk mempelajari perilaku tersebut saat ada kesempatan. Pengulangan dapat juga melibatkan performa nyata dari respoppn modeling, dan dapet membantu proses retensi. 3. Produksi Perilaku Setelah memperhatikan seorang model dan mempertahankan apa yang telah diobservasi, kemudian kita memproduksi perilaku tersebut. Dalam proses mengubah representasi kognitif ke dalam tindakan yang tepat, kita harus bertanya pada diri kita beberapa pertanyaan mengenai perilaku yang akan ditiru. Pertama kita akan bertanya, “Bagaimana saya dapat melakukan hal ini?” Setelah secara simbolis mengulang respon- respon yang relevan, kita mencoba perilaku tersebut. Selama melakukannya, kita memonitor
  • 23. Psikologi Kepribadian 2 xxiii diri kita dengan pertanyaan “Apa yang sedang saya lakukan?” Terakhir, kita mengevaluasi performa dengan bertanya “Apakah saya melakukan dengan benar?” Pertanyaan terakhir ini tidak selalu mudah untuk dijawab, terutama perilaklakukan yang mengutamakan kemempuan motorik. 4. Motivasi Pembelajaran melalui obsevasi paling efektif terjadi apabila pihak yang belajar termotivasi untuk melakukan perilaku yang ditiru. Perhatian dan representasi dapat berakibat pada pengumpulan informasi untuk belajar, namun performa difasilitasi oleh motivasi untuk melakukan perilaku tertentu. Walaupun observasi dari orang lain mengajari kita bagaimana melakukan sesuatu, kita dapat saja tidak mempunyai hasrat untuk melakukan tindakan tersebut.
  • 24. Psikologi Kepribadian 2 xxiv 5. Pembelajaran Aktif Setiap respons yang dibuat manusia pasti menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi dapat memuaskan dapat juga tidak memuaskan, dan yang lainnya bahkan tidak mendapat perhatian secara kognitif sehingga hanya mempunyai efek yang kecil. Bandura yakin bahwa perilaku manusia yang kompleks dapat dipelajari saat seseorang memikirkan dan mengevaluasi konsekuensi perilaku mereka. Konsekuensi dari respon ini memiliki tiga fungsi. Pertama, konsekuensi dari respon memberi kita informasi mengenai dampak perilaku kita. Kita dapat mempertahankan informasi tersebut dan menggunakannya sebagai panduan untuk tindakan dimasa depan. Kedua, konsekuensi dari respon memotivasi perilaku kita yang bersifat antisipasi, yaitu bahwa kita mampu secara simbolik merepresentasikan pencapaian dimasa depan dan bertindak sesuai dengan hal tersebut. Ketiga, konsekuensi dari respon berfungsi untuk
  • 25. Psikologi Kepribadian 2 xxv menguatkan perilaku. Bandura (1986) beranggapan bahwa walaupun penguatan dapat sewaktu-waktu bersifat tidak disadari dan otomatis, pola perilaku kompleks sangat difasilitasi oleh intervensi kognitif. D. Triadic Reciprocal Causation Albert Bandura (1986, 1999b, 2001, 2002b) mengadposi suatu pendirian yang cukup berbeda. Teori kognisi sosialnya menjelaskan fungsi psikologis dalam kondisi tradic reciprocal causation. Sistem ini mengasumsi bahwa tindakan manusia adalah hasil dari interaksi antara tiga variabel, yaitu lingkungan, perilaku, dan manusia. “Manusia” yang dimaksud oleh Bandura diaplikasikan secara umum walaupun tidak eksklusif, seperti faktor kognitif, yaitu memori, antisipasi, perencanaan, dan penilaian. Oleh karena itu manusia memiliki dan menggunakan kapasitas kognisi tersebut. Walaupun kognisi
  • 26. Psikologi Kepribadian 2 xxvi mempunyai dampak kausal yang kuat pada lingkungan dan perilaku, tetapi kognisi bukanlah entitas yang bersifat otonom atau independen dari kedua variabel lainnya. Bandura (1986) mengkritik pakar teori yang mengatribusikan penyebab perilaku manusia pada dorongan internal, seperti insting, dorongan, kebutuhan, dan keinginan. Kognisi sendiri ditentukan dan dibentuk oleh perilaku dan lingkungan. E. Agen Manusia Bandura (2001,2004) mendiskusikan empat aspek dari agensi manusia: a) Intensionalisme merujuk pada tindakan yang dilakukan seseorang secara bertujuan. b) Visi, dapat menentukan tujuan, mengantisipasi kemungkinan hasil dari tindakan mereka, dan memilih perilaku yang akan menghasilkan
  • 27. Psikologi Kepribadian 2 xxvii pencapaian yang diinginkan dan menghindari yang tidak diinginkan. c) Reaktivitas diri mempunyai kapasitas dalam proses memotivasi dan meregulasi tindakan mereka sendiri. Manusia tidak hanya menentukan pilihan, tetapi mereka memonitor kemajuan untuk memenuhi pilihan-pilihan tersebut. d) Refleksi diri, manusia adalah penilai bagi bagaimana mereka berfungsi. Mereka dapat mengevaluasi dampak dari tindakan orang lain terhadap diri mereka. Mekanisme refleksi diri yang terpenting adalah efikasi diri. F. Bentuk-bentuk Agen Manusia 1. Efikasi Diri
  • 28. Psikologi Kepribadian 2 xxvii i Efikasi diri yaitu keyakinan mereka bahwa mereka mampu melakukan suatu tindakan yang akan menghasilkan dampak yang diharapkan. 2. Agen Proxy Proxy meliputi kontrol yang tidak langsung atas kondisi sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Melalui agen proxy, seseorang dapat mencapai tujuan dengan bergantung pada orang lain untuk memperbaiki suatu objek. Sisi kelemahan proxy adalah dengan bergantung terlalu banyak terhadap kompetensi dan kekuatan orang lain, seseorang akan dapat mengurangi efikasi pribadi dan kolektif mereka. 3. Efikasi Kolektif
  • 29. Psikologi Kepribadian 2 xxix Bandura (2000) mendefinisikan efikasi kolektif sebagai keyakinan yang dimiliki manusia mengenai kolektif mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan, dengan kata lain efikasi kolektif adalah kepercayaan orang-orang bahwa usaha mereka bersama akan membawa suatu pencapaian kelompok. Faktor yang melemahkan efikasi kolektif yaitu: pertama, manusia hidup dalam dunia yang tradisional; kedua, teknologi di masa sekarang tidak dimengerti atau dipercaya bahwa manusia dapat mengontrolnya; ketiga, mesin-mesin sosial yang kompleks, dengan tingkatan birokrasi yang menghambat perubahan sosial; keempat, jangkauan dan besaran dari permasalahan manusia yang luar biasa dapat menurunkan efikasi kolektif.
  • 30. Psikologi Kepribadian 2 xxx (Gordon W. Allport) A. Biografi Singkat Gordon W. Allport di lahirkan di Montezuma, tepatnya berada di Indiana pada tahun 1987. Beliau merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara yang di besarkan di Clevenland. Kemudian pada tahun 1919 beliau menyelesaikan pelajaran pokok ilmu Ekonomi dan Filsafat di Havard University. Dan pada tahun 1922 dia mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi. Pada tahun 1922-1924 belajar di luar negeri yakni tepatnya berada di Berlin sehingga ia mendapatkan perhatian dari dunia internasional dan menjadi juru tafsir psikologi Jerman di AS. Beliau begitu banyak mendapatkan penghargaan karena prestasi-prestasinya yang telah di raih olehnya. Salah satu penghargaan yang di raih
  • 31. Psikologi Kepribadian 2 xxxi olehnya adalah pada tahun 1963 beliau mendapatkan mendali emas dari American Psychological Association (APA). Selain itu beliau juga di pilih menjadi Presiden dari The Society for Psychological Study of Social Issue dan sebagai editor Journal of Abnormal and Social Psychology selama10 (sepuluh) tahun. B. Ciri Khas dalam Teori Gordon W. Allport 1. Tulisannya selalu menunnjukkan untuk menjelaskan tentang keunikan tingkah laku manusia. 2. Penggunaan model mesin, hewan, dan anak-anak tidak dapat merumuskan untuk menyusun teori yang bermanfaat mengenai TL manusia. 3. Penggunaan metode tindakan tidak terbatas pada dinding laboratorium. 4. Karyanya di utamakan untuk ditujukan pada masalah-masalah empiris bukan untuk kesatuan metodologi dan juga teori.
  • 32. Psikologi Kepribadian 2 xxxii 5. Mengutamakan Trait (sifat) sehingga diberi teori Gordon W. Allport disebut dengan “Trait psychology”. C. Komponen Kepribadian Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah suatu yang sangat unik dan memiliki masing-masing pribadi. Dia mengatakan bahwa manusia itu dipengaruhi oleh kesadaranya yang meliputi 3 komponen berikut : 1. Dynamic Organization Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan perubahan. 2. Psychophysical System Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat
  • 33. Psikologi Kepribadian 2 xxxii i namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat perpisahan. 3. Determine Komponen ini menyatakn kepribadian bukan hanya suatu konsep namun dia dapat mengerjakan tingkah laku seseorang. D. Struktur Kepribadian 1. Diposisi Personal Sepanjang Kariernya, Allport sangat hati- hati dalam membedakan antara sifat umum (common traits) dan sifat individual. Sifat Umum adalah karakteristik umum yang dimiliki oleh banyak orang. Sifat tersebut dapat ditemukan dengan cara melakukan kajian analisis faktor
  • 34. Psikologi Kepribadian 2 xxxi v seperti yang dilakukan oleh Eysenck dan para penggagas teori lima faktor, atau melalui inventori kepribadian lainnya. Sifat umum memberikan gambaran atas cara hidup manusia yang ada dalam suatu budaya dan dapat dibandingkan satu sama lain. Sementara sifat umum sangat penting untuk kajian perbandingan antarmanusia, disposisi personal mempunyai tingkat kepentingan yang lebih tinggi karena membantu peneliti mempelajari seseorang. Allport (1961) mendefinisikan disposisi personal sebagai “struktur neuropsikis umum (khas bagi individu) yang mempunyai kapasitas untuk memberikan respons terhadap banyak stimulus yang berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai dan mengarahkan bentuk perilaku adaptif dan ekspresif yang konsisten (setara)”. Perbedaan antara diposisi personal dan sifat umum diindikasikan dalam pertanyaan “khas bagi undividu”. Disposisi
  • 35. Psikologi Kepribadian 2 xxxv personal bersifat individual; sedangkan sifat umum dimiliki oleh beberapa orang. Contoh Prototipe dari Sifat, Keadaan, dan Aktivitas Sifat Kondisi Aktivitas Lembut Tergila-gila Mabuk-mabukan Menguasai Terpuaskan Gambar-gambor Percaya Marah Mengintip Malu-malu Menguatkan Melirik Licik Terbangkitkan Bersuka ria 2. Proprium Propium adalah struktur yang membahas tentang perkembangan baik itu dalam emosi, kecakapan individu, kemampuan persepsi dan
  • 36. Psikologi Kepribadian 2 xxxv i tujuan hidup seseorang. Perkembangannya sama dengan perkembangan yang telah dijabarkan oleh Sigmund Freud, ia membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital. 3. Motivasi kekuatan dari struktur motivasi dalam kepribadian menurut Gordon W. Allport berbeda dengan yang lain, dimana dia mengatakan bahwa yang paling menunjang dalam motivasi adalah kemampuan kognitif dan perencanaan hidup. Dari dua hal yaitu, dia mampu membentuk motivasi dalam dirinya karena dia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan. 4. Otonomi Fungsional Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas tentang keanekaragaman pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang suka Melukis? itulah yang disebut dengan
  • 37. Psikologi Kepribadian 2 xxxv ii keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain bola, sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target yang kita inginkan. Tanggapan saya dari teori yang telah dikemukakan oleh George W. Allport hampir sama seperti tanggapan saya terhadap teori dari Sigmund Freud. Tetapi Allport mempunyai sudut pandang yang lebih positif terhadap kodrat manusia daripada Freud. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar/kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Karena menurut beliau pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa yang akan datang dan tidak mundur
  • 38. Psikologi Kepribadian 2 xxxv iii kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kecil kita. Dari apa yang telah disampaikan oleh Allport, menurut saya Allport ingin mengajak para pembacanya agar menjadi pribadi yang selalu optimis dan menatap kedepan, tanpa harus mengingat hal-hal yang telah berlalu. Teori yang telah disampaikan oleh Allport bisa kita terapkan pada diri sendiri. Karena teori tersebut lebih menekankan akan pentingnya untuk bertindak dan berpikir kedepan. Sehingga kita bisa lebih termotivasi agar dapat berkembang menjadi individu yang unggul, yang selalu menatap suatu hal dari sudut pandang yang positif. Dan hal tersebut berguna bagi diri saya, agar saya selalu termotivasi dan optimis dalam menggapai impian saya dan membangun masa depan yang lebih baik bagi saya.
  • 39. Psikologi Kepribadian 2 xxxi x (Henry Alexander Murray) A. Biografi Singkat Henry A Murray di lahirkan di new York pada tanggal 31 Mei 1893, dan mendapatkan pendidikan di Groton School dan Harvard College. Dia mendapatkan gelar BA. Dia mendaftarkan diri ke Columbia College of Physicans and Surgeon. Dan tamat dari sana pada tahun 1919. Pada tahun 1920 dia meraih gelar M.A dalam bidang biologi. Kemudian dia belajar pada Universitas Cambridge dan mengadakan penelitian biokimia sampai Murray itu sendiri mendapatkan gelar Ph.D. Murray pun ikut bergabung pada Universitas Harvard. Pada tahun 1943 Murray meninggalkan Harvard. Mungkin telah terlalu banyak bagi Murray mendapatkan penghargaan sampai dia di anugrahi “Distinguished Scientic Contribution Award dari
  • 40. Psikologi Kepribadian 2 xl America Psychology Association” karena seluruh hidupnya di sumbangkan untuk sesuatu tersebut. Inti dari teori Murray ini sendiri terletak pada diri individu masing-masing yang diciptakan oleh Murray dengan istilah “personologi”. Murray menyatakan bahwa satu bagian tingkah laku tidak dapat terlepas dari pribadi individu itu sendiri yang telah berfungsi. B. Definisi Kepribadian Kepribadian didefinisikan oleh Murray sebagai abstraksi yang dirumuskan oleh teoretikus dan bukan merupakan gambaran tentang tingkah laku individu belaka; kepribadian individu adalah rangkaian peristiwa yang secara ideal mencakup seluruh rentang hidup sang pribadi. C. Mengurangi kompleksitas perilaku unit struktural yang dapat di-Manage 1. Proceeding
  • 41. Psikologi Kepribadian 2 xli Unit dasar perilaku adalah proceeding, yang interaksi dengan waktu terbatas antara satu orang dengan seorang yang lain atau lebih atau antara satu dengan satu objek. Sebuah proceeding adalah “satu bagian temporal” yang bertahan cukup panjang untuk sebuah “pola perilaku yang signifikan secara dinamis” yang harus dilengkapi. 2. Serial Serial adalah serangkaian proceeding dan karenanya sebuah unit perilaku yang lebih lama. Karena “tidak ada satupun proceeding dapat difahami tanpa merujuk pada sesuatu yang menyebabkannya dan tanpa merujuk pada tujuan serta harapan pemain rancangannya untuk masa depan” (Murray, 1951), penting dan seringkali perlu untuk melihat serial keseluruhan karir seseorang.
  • 42. Psikologi Kepribadian 2 xlii 3. Schedule Orang menggunakan Schedule untuk mengatur tindakan yang mereka ambil dalam memuaskan kebutuhan mereka, untuk menghindari konflik antara Compenting Needs (kebutuhan bersaing) dan wises (keinginan), yaitu, rencana seseorang yang mengatur mereka. Jika seseorang ingin, misalnya, bekerja berjam- jam karena ambisi untuk dipromosikan, tetapi juga ingin menghadiri konser karena sangat menyukai music, dia mungkin memutuskan untuk membeli tiket untuk acara pada akhir pecan saja atau bekerja selama akhir pecan ketika konser sangat baik sedang diberikan pada hari rabu malam. 4. Need (kebutuhan)
  • 43. Psikologi Kepribadian 2 xliii Kebutuhan adalah suatu konstruk yang mewakili satu daya pada pembagian otak, kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, pemahaman, konasi dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan kea rah tertentu. Kebutuhan itu mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau tahan lama. Tetapi biasanya dia bertahan lama dan menimbulkan serangkaian tingkah laku terbuka yang mengubah situasi permulaan sedemikian rupa untuk menghasilkan situasi akhir yang menenangkan (meredakan atau memuaskan) organisme. 5. Press (tekanan) Konsep Murray tentang tekanan mempresentasikan faktor lingkungan penentu perilaku. Sebuah tekanan adalah atribut atau property orang lain dari sebuah objek atau sebuah kondisi lingkungan yang membantu atau menahan kemajuan kepada satu tujuan tertentu.
  • 44. Psikologi Kepribadian 2 xliv 6. Thema Interaksi need dan press yang mengakibatkan perilaku tertentu, yang dapat berubah dari interaksi sederhana subjek-objek sampai ke kombinasi sejumlah tema-tema sederhana (serial themas). Beberapa tema yang muncul kembali dapat digunakan lagi untuk mencirikan individu.
  • 45. Psikologi Kepribadian 2 xlv (Harry Stack Sullivan) A. Biografi Singkat Harry Stack Sullivan lahir di sebuah kota pertanian kecil di Norwich, New York, pada tanggal 21 Februari 1892, satu-satunya anak yang berhasil bertahan hidup, dari pasangan katolik Irlandia. Ibunya, Ella Stack Sullivan, berusia 32 tahun ketika menikah dengan Timothy Sullivan dan berusia 39 tahun ketika melahirkan Harry. Dia telah melahirkan dua anak laki-laki sebelumnya, tetapi tak satu pun yang mampu bertahan hidup di tahun pertamanya. Akibatnya, dia melindungi dan memanjakan anak tunggalnya, di mana kelangsungan hidup Harry merupakan kesempatannya terakhir untuk menjadi seorang ibu. Ayah Harry, Timothy Syllivan, adalah seorang laki-laki pemalu, tertutup, dan diam yang tidak pernah memiliki hubungan erat dengan anaknya sehingga ketika istrinya meninggal dan
  • 46. Psikologi Kepribadian 2 xlvi Sullivan telah menjadi dokter ternama. Timothy Sullivan pernah menjadi buruh tani dan pabrik yang kemudian pindah ke peranian keluarga istrinya di luar desa Smyrna, sekitar sepuluh mil dari Norwish, sebelum Harry genap berusia tiga tahun. Di waktu yang kurang lebih bersamaan, Ella Stack Sullivan secara misterius menghilang dari rumah dan Sullivan dirawat oleh neneknya yang keibuan, yang aksen Gaelicinya tidak mudah difahami oleh Sullivankecil. Setelah setahun lebih berpisah, ibu Harry yang sepertinya dirawat di rumah sakit jiwa kembali pulang. Akibatnya, Sullivan memiliki dua wanita yang merupakan ibu baginya. Bahkan setelah neneknya meninggal, dia tetap memiliki dua ibu karena bibinya yang masih gadis dating untuk berbagi tugas dalam merawat anak. B. Struktur Kepribadian
  • 47. Psikologi Kepribadian 2 xlvii Berkali-kali menegaskan bahwa kepribadian adalah suatu entitas atau kesatuan hipotesis belaka, “suatu ilusi” yang tidak dapat diobservasi atau diteliti terlepas dari situasi-situasi antarpribadi. Yang menjadi unit penelitian adalah situasi antarpribadi dan bukan orangnya. Organisasi kepribadian terdiri dari peristiwa-peristiwa antarpribadi, dan bukan peristiwa-peristiwa intrapsikis. Kepribadian hanyya memanifestasikan dirinya ketika orang bertingkah laku dalam hubungan dengan salah seorang atau beberapa individu lain. Orang-orang ini tidak perlu ada; sesungguhnya mereka dapat juga merupakan tokoh khayalan atau tokoh yang tidak ada. Seseorang dapat menjalin hubungan dengan seorang pahlawan rakyat, seperti Paul Bunyan atau seorang tokoh fiksi, seperti Anna Karennia atau dengan nenek moyang ataug juga keturunan yang belum lahir. Meskipun Sullivan mengakui bahwa kepribadian hanya berstatus hipotetis, namun ia menegaskan bahwa kepribadian merupakan pusat dinamik dari berbagai proses yang terjadi dalam serangkaian
  • 48. Psikologi Kepribadian 2 xlviii medan antarpribadi. Selanjutnya, ia memberikan status penting bagi beberapa proses dengan menyebut dan menamakan mereka dan dengan mengkonseptualisasikan beberapa sifat mereka. Proses-proses yang terpenting adalah dinamisme, personifikasi, dan proses kognitif. 1. Dinamisme Dinamisme merupakan unit terkecil yang dapat dipakai dalam meneliti individu. Dinamisme didefenisikan sebagai “Pola transformasi energi yang relatif menetap, yang secara berulang memberi ciri kepada organisme selama keberadaannya sebagai organisme hidup”. Transformasi energi adalah suatu bentuk tingkah laku. Transformasi energi itu mungkin terbuka dan umum, seperti berbicara, atau juga tersembunyi, seperti dalam fikiran atau khayalan. 2. Personifikasi
  • 49. Psikologi Kepribadian 2 xlix Personifikasi adalah suatu gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya sendiri atau orang lain. Personifikasi adalah perasaan, sikap, dan konsepsi kompleks yang timbul karena mengalami kepuasan kebutuhan atau kecemasan. Misalnya bayi mengembangkan personifikasi tentang ibu yang baik, karena ia menyusui dan memeliharanya. 3. Proses Kognitif Sumbangan yang unik dari Sullivan tentang kognisi atau pengetahuan dalam hubungannya dengan kepribadian ialah klasifikasinya tentang pengalaman kedalam tiga golongan. Pengalaman, katanya, terjadi dalam tiga cara, yakni cara-cara prototaksis, parataksis, dan sintaksis. - Prototaksis
  • 50. Psikologi Kepribadian 2 l Rangkaian pengalaman yang terpisah- pisah yang dialami pada masa bayi, dimana arus kesadaran (pengindraan, bayangan dan perasaan) mengalir kedalam jiwa tanpa pengertian “sebelum” dan “sesudah”. Semua pengetahuan bayi adalah pengetahuan saat itu, disini dan sekarang. - Parataksis Kira-kira pada awal tahun kedua, bayi mulai mengenali persamaan-persamaan dan perbedaan peristiwa-peristiwa, disebut pengalaman parataksis atau pengalaman asosiasi. - Sintaksis Berfikir logik dan realistik, menggunakan lambang-lambang yang diterima bersama, khususnya bahasa - kata - bilangan. Ketika anak mulai belajar berbicara, mempelajari
  • 51. Psikologi Kepribadian 2 li “kata” yang secara umum diterima sebagai wakil dari suatu peristiwa, saat itulah anak mulai berfikir sintaksis. C. Perkembangan Kepribadian Membagi usia manusia menjadi tujuh tahap perkembangan, masing-masing mempunyai sumbangan penting dalam bentuk kepribadian. Di setiap tahap perkembangan orang menghadapi masalah hubungan interpersonal yang berbeda-beda, sehingga bentuk bahaya yang berasal dari hubungan interpersonal itu juga berbeda-beda. Perubahan kepribadian dapat terjadi kapan saja, tetapi yang paling sering terjadi pada masa transisi dari tahap satu ke tahap berikutnya. Garis batas antar tahap itu ditunjuk karena secara umum pada saat itu terjadi perubahan kepribadian yang signifikan, sehingga dalam kenyataan lebih penting
  • 52. Psikologi Kepribadian 2 lii daripada tahap itu sendiri. Pengalaman disosiasi dan inatensi selektif yang terjadi sepanjang periode tertentu, pada periode transisi mungkin masuk ke dalam sistem self, dan siap mempengaruhi perkembangan pada periode berikutnya. Paparan rinci dari setiap tahap perkembangan, akan diringkas dalam tabel berikut. Periode Orang Penting Proses Interpersonal Pencapaian Utama Perkembangan Negatif Invancy 0 – 1;5 Lahir- berbicara Pemeran keibuan Kelembutan kasih sayang Awal mengorganisasi pengalaman, belajar memuaskan beberapa kebutuhan diri. Rasa aman beroperasi melalui apathy dan somnolent detachment. Childhood Orang tua Melindungi rasa aman Belajar melalui identifikasi Performansi as if; rasionalisasi
  • 53. Psikologi Kepribadian 2 liii 1;5 – 4;0 Berbicara- hubungan sebaya melalui imaji teman sebaya dengan orang tua; belajar sublimasi mengganti suatu kepuasan dengan kepuasan yang lain. prokupasi transformasi jahat. Juvenil 4;0 – 8/10 Hubungan sebaya- Chum Teman bermain seusia Orientasi menuju kehidupan sebaya Belajar bekerja sama dan bersaing dengan orang lain, belajar berurusan dengan figur otoritas. Stereotip Ostrasisme Disparajemen Pra- Chum Intimasi Belajar mencintai Loneliness
  • 54. Psikologi Kepribadian 2 liv Adolesen 8/10 – 12 Chum- Pubertas awal tunggal orang lain seperti atau melebihi mencintai diri sendiri. Adolesen awal 12 – 16 Pubertas- Seks mantap Chum jamak Intimasi dan nafsu seks ke orang yang berbeda Integrasi kebutuhan intimasi dengan kepuasan seksual. Pola tingkah laku seksual yang tidak terpuaskan. Adolesen akhir 16 – 20 Seks Kekasih Menggabung intimasi dengan nafsu Integrasi ke dalam masyarakat dewasa, self- respect Personifikasi yang tidak tepat Keterbatasan hidup
  • 56. Psikologi Kepribadian 2 lvi (Erik H. Erikson) A. Biografi Singkat Erik Erikson mempunyai nama lengkap Erik Homburger Erikson, lahir di Frankfurt, Jerman. Kedua orang tuanya berasal dari Denmark, tetapi mereka tidak pernah menikah secara resmi. Bapaknya meninggal ketika Erikson baru lahir, dan ibunya menikah lagi dengan Dr. Theodore Homburger yang merupakan dokter langganan Erik waktu kecil. Dari bapak tiri inilah nama Homburger tersebut disandang sampai Erik Erikson 37 tahun. Erkson melakukan perjalanan ke Jerman dan Italia. Dia mencatat semua pemikirannya dalam buku catatan berdasarkan pengamatan terhadap kehidupan di sekelilingnya.
  • 57. Psikologi Kepribadian 2 lvii Pada usia 25 tahun, Erikson menerima tawaran untuk menjadi guru sebuah sekolah kecil di Wina (Australia). Dia kemudian menjadi pasien sekaligus teman Freud. Setelah cukup kaya, mereka dan keluarganya menetap di Wina menjadi psikonalis. Erikson mengakui bahwa Freud merupakan bagian dari pencariannya terhadap figur ayah. Erikson memulai karier profesionalnya dalam bidang psikoterapi setelah merasa menemukan identitasnya. Dia dilatih dalam bidang psikoanalisis dan telah dianalisis oleh Anna Freud. Setelah menerima pelatihan selama hamper 3 tahun, Erikson tertarik dengan psikoanalisis anak-anak. Karena terpengaruh Anna Freud ditambah karena pengalaman hidupnya. Pada tahun 1950, Erikson bekerja sama dengan Austen Riggs di Stockbridge Massachussetts, untuk membangun sebuah fasilitas penanganann gangguan emosional pada orang dewasa. 10 tahun kemudian, dia kembali ke Harvard dan mengajar di seminar pascasarjana, dan kemudian memberikan kuliah
  • 58. Psikologi Kepribadian 2 lviii mengenai siklus kehidupan manusia, sebuah mata kuliah yang sangat popular di tingkat S1 sampai kemudian pension pada tahun 1970. Pada usia 84, Erikson menerbitkan buku mengenai usia tua. Ketika meninggal tahun 1994, dia mengatakan bahwa dirinya mengalami distres dan dia tidak pernah tahu siapa bapaknya yang sesungguhnya. B. Manusia dalam pandangan Erik H. Erikson Erikson adalah ahli teori kepribadian yang menggambarkan kekuatan dasar manusia dalam pandangan yang optimis. Dia juga percaya bahwa setiap orang akan sukses dalam memenuhi harapan, tujuan, dan kebijaksanaan ataupun kebajikan lainnya,karena manusia memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut. Manusia memiliki potensi untuk mengarahkan pertumbuhan kita secara sadar selama perjalanann hidup. Kita tidak secara eksklusif menghasilkan pengalaman masa kanak-kanak.
  • 59. Psikologi Kepribadian 2 lix C. Konsep Utama Pendekatan Sepanjang hayat 1. Kebingungan Identitas Dalam observasinya terhadap orang Indian Sioux di South Dakota dan California, dia mencatat beberapa gejala psikologis yang tidak dapat dijelaskan dalam teori Freud yang ortodoks. Gejala-gejala yang diperlihatkan berhubungan dengan ketersaingan dari tradisi budaya dan ketidakjelasan citra diri atau identitas diri. Fenomena ini oleh Erikson pada mulanya disebut dengan kebingungan identitas. 2. Tahapan Psikososial dalam Perkembangan kepribadian Erik H. Erikson menyusun teori perkembangan yang ditinjau dari perspektif perkembangan psikologis dan social, sehingga menyebutnya dengan perkembangan psikososial.
  • 60. Psikologi Kepribadian 2 lx Erikson membagi tahap perkembangan diatur oleh prinsip epigenetic dari pematangan. Dalam hal ini, kekuatan bawaan ditentukan oleh karakteristik tahap perkembangan. Teori erikson mengenai perkembangan manusia terdiri dari rangkaian konflik pribadi. Potensi dari konflik ini terjadi pada kelahiran sebagai predisposisi, kemudian mengemukakan pada tahapan yang berbeda ketika lingkungan memerlukan adaptasi tertentu. Tahapan Umur Cara penanganan yang Adaptis vs. Maladaptis Kekuatan Dasar Oral sensori Lahir-1 tahun Kepercayaan vs tidak percaya Harapan Anal otot 1-3 tahun Otonomi vs ragu dan malu Keinginan Genital 3-5 tahun Inisiatif vs bersalah Tujuan
  • 61. Psikologi Kepribadian 2 lxi Latensi 6-11 tahun Kerajinan vs inferioritas Kopetensi Adolescensce 12-18 tahun Ikatan identitas vs kebingungan peran Ketaatan Dewasa muda 18-35 tahun Intimasi vs isolasi Cinta Dewasa 35-55 tahun Generativity vs stagnasi Peduli Matang-masa tua 55 tahun lebih Integritas ego vs keputus asaan Kebijaksanaan
  • 62. Psikologi Kepribadian 2 lxii (Melanie Reizes Klein) A. Biografi singkat Melanie Reizes Klein lahir pada tanggal 30 Maret 1882 di Wina, Australia. Dia lahir sebagai anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan Dr. Moriz Reizes dan istri keduanya, Libussa Deutsch Reizes. Klein percaya bahwa dia lahir sebagai seorang anak yang kehadirannya tidak direncanakan. Keyakinannya ini membuatnya merasa ditolak oleh orang tuanya. Melanie merasa ada jarak dengan ayahnya, yang lebih mencintai kakak perempuannya, Emilie (Sayers, 1991). Ketika Melanie lahir, ayahnya sudah lama melawan yahudi Ortodoks dan menolak untuk menerapkan agama apapun dalam kehidupannya. akibatnya, Klein tumbuh dalam keluarga yang tidak proagama, namun juga tidak antiagama.
  • 63. Psikologi Kepribadian 2 lxiii Pada masa kanak-kanak, klein mengamati kedua orang tuanya menjalani pekerjaan yang tidak mereka sukai. Ayahnya seorang dokter yang bekerja dibidang obat-obatan, yang kemudian berakhir dengan bekerja sebagai asisten dokter gigi. Ibunya memilki sebuah took tumbuhan dan reptil. Sebuah pekerjaan yang sulit, memalukan, dan menakutkan untuk seorang yang takut akan ular (H. Segal, 1979). Meskipun ayahnya bergelar dokter dan tidak memiliki penghasilan yang mencukupi keluarganya, Klein bercita-cita menjadi seorang dokter sama seperti ayahnya. B. Teori Relasi Objek Gambaran relasi obyek Melanie Klein dibentuk berdasarkan penelitian terhadap bayi pada obyek – obyek yang mampu memberikan perhatian si bayi. Klein selalu menyatakan bahwa dia tidak bermula dari teori Freud, tetapi hanya menguraikan fenomena perkembangan awal yang konsisten dengan teori Freud. Freud yang menekankan empat sampai enam
  • 64. Psikologi Kepribadian 2 lxiv bulan setelah kelahiran bahwa rangsangan bayi (kelaparan, seks, dll.) ditujukan kepada suatu objek payudara, penis, vagina, dan sebagainya. Menurut Klein, hubungan bayi dan payudara sangatlah penting, kecenderungan bayi yang paling awal dalam menghubungkan sebagian objek memberikan mereka pengalaman – pengalaman tidak realistic atau seperti khayalan yang nantinya akan mempengaruhi semua hubungan antar pribadi. Relasi obyek Melanie Klein adalah buah (‘anak teori’) yang dihasilkan dari teori Freud, tetapi ia memiliki beberapa perbedaan. Secara umum, 3 perbedaan antara obyek relasi teori dan teori Freud adalah : Pertama, teori relasi obyek tidak terlalu menekankan dorongan – dorongan biologis dan lebih menekankan pada pentingnya pola yang konsisten dalam hubungan yang interpersonal. Kedua, kebalikan dari teori Freud yang bersifat paternalistis dan menekankan pada kekuatan dan
  • 65. Psikologi Kepribadian 2 lxv kontrol ayah, teori relasi obyek cenderung lebih maternal dengan menekankan keintiman dan pengasuhan ibu. Ketiga, teori relasi obyek umumnya lebih memandang kontak dan hubungan sebagai motif utama tingkah laku manusia – bukan kesenangan seksual. Jika Klein disebut sebagai ibu dari teori relasi obyek, maka Freud adalah ayahnya. Dalam istilah Freudian, manusia adalah objek suatu dorongan, suatu dorongan, bagian dari seseorang atau sesuatu yang dapat membuat tercapainya suatu tujuan. Klein dan teori relasi obyek lainnya memulai dari asumsi dasar yang dikemukakan Freud tersebut. Bagian terpenting dari hubungan ini adalah representasi dari psikis internal pada obyek – obyek yang terkait erat, seperti payudara ibunya dan penis ayahnya yang pernah diintroyeksikan atau diambil dari struktur psikis seorang bayi dan kemudian diproyeksikan terhadap pasangan hidupnya. Gambaran – gambaran internal ini bukan representasi
  • 66. Psikologi Kepribadian 2 lxvi akurat dari orang lain, tetapi merupakan bagian atau sisa pengalaman awal setiap orang. Klein menekankan pentingnya empat sampai enam bulan setelah kelahiran. Ia juga sangat menekankan bahwa dorongan – dorongan pada bayi (lapar, seks, dan lainnya) dilandasi oleh sebuah objek, yaitu payudara, penis, vagina dan seterusnya. Menurut Klein, hubungan anak dengan payudara merupakan dasar dari sebuah hubungan dan berperan sebagai prototipe dari hubungan selanjutnya, seperti ibu dan ayah. Kecenderungan awal seorang bayi untuk menghubungkan bagian – bagian dari suatu obyek membuatnya mengalami suatu kondisi tidak realistis atau serupa dengan khayalan yang memengaruhi hubungan interpersonalnya di kemudian hari. C. Kehidupan Psikis pada Bayi
  • 67. Psikologi Kepribadian 2 lxvii Jika Freud menekankan pada beberapa tahun pertama dalam kehidupan manusia, maka Klein lebih menekankan pada pentingnya empat sampai enam bulan pertama. Baginya, seorang bayi tidak memulai hidupnya sebagai individu yang kosong. Bayi membawa predisposisi untuk mengurangi pengalaman kecemasan yang dihasilkan oleh dorongan insting hidup dan insting mati. Kesiapan bayi untuk bertindak atau bereaksi seperti yang diharapkan secara filogenetis merupakan faktor bawaan, sebuah konsep yang juga disetujui oleh Freud. a. Fantasi Fantasi atau khayalan hidup yang aktif dimiliki oleh seorang bayi sejak ia lahir. Fantasi ini merupakan representasi psikis dari ketidak sadaran insting id yang tidak bisa dicampur adukan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak anak dan dewasa. Ketika klein (1932) menulis mengenai dinamika kehidupan fantasi
  • 68. Psikologi Kepribadian 2 lxviii pada bayi, ia tidak mengatakan bahwa bayi yang baru kahir bisa merangkum pemikiranya melalui kata kata. Maksudnya adalah bahkan sejak masih sangat kecil, bayi memiliki gambaran ketidak sadaran dari “baik” dan “buruk”. Contohnya perut penuh adalah baik; perut kosong tidak baik. Selanjutnya, klein mengemukakan bahwa bayi yan tertidur saat sedang mengisap jarinya sedang berfantasi bahwa ia mengisap punting payudara ibunya yang baik. Seiring dengan berkembangnya sang bayi fantasi ketidaksadaran yang muncul belakangn ini di bentuk melalui kenyataan yang dialami dan predisposisi bawaan. Salah satu daripreposisi adalah qedifus complex atau keinginan anak untuk menghancurkan salah satu orang tuanya dan untuk terlibat secara seksual dengan orang tuanya. b. Objek Manusia mempunyai dorongan bawaan atau insting, termasuk insting kematian.
  • 69. Psikologi Kepribadian 2 lxix Dorongan-dorongan tersebut berupa objek dan objek-objek tersebut adalah dorongan lapar untuk mendapatkan payudara baik, dorongan berhubungan badan dan memiliki organ seksual, juga lainnya. Klein (1948) yakin bahwa pada sejak masa bayi awal, anak sudah berkaitan dengan objek-objek eksternal ini, dan kemudian mulai berminat pada wajah dan tangan yang dapat memenuhi kebutuhan untuk mereka. Dalam khayalan aktifnya bayi mengintroyeksi atau mencapai struktur psikis pada objek-objek eksternal, termasuk penis ayahnya, tangan dan wajah ibunya, serta bagian tubuh lainnya. c. Posisi Klein melihat bayi (manusia) sebagai penghubung konsisten dalam konflik dasar antara hasrat untuk hidup dan hasrat untuk mati, antara
  • 70. Psikologi Kepribadian 2 lxx baik dan buruk, antara cinta dan kebencian, kreativitas dan penghancuran. Seiring ego bejalan menuju penggabungan dan menjauh dari perpecahan, secara alami bayi memilih sensasi yang menyenangkan dibanding yang memusingkan. Dalam pengupayaan mereka untuk berurusan dengan penggolongan perasaan tenang dan tidak tenang, bayi mengatur posisi atau cara berurusan dengan objek-objek internal maupun eksternal berdasarkan pengalamannya. Klein memilih istilah ‘posisi’ dibandingkan ‘tingkat perkembangan’ untuk menunjukkan bahwa perubahan posisi berarti maju atau mundur; ini bukanlah jangka waktu ataupun tahapan perkembangan yang dilewati seseorang.
  • 71. Psikologi Kepribadian 2 lxxi (Rollo May) A. Biografi Singkat Rollo May lahir pada 21 april 1909 di Ohio, dan dibesarkan di Marine City, Michingan, Amerika Serikat. Dia hidup ditengah sikap anti-intelektual dari sang ayah. Ayahnya berkali-kali berkomentar bahwa gangguan psikotik yang dialami oleh kakak Rollo adalah karena banyak belajar. Mungkin karena merasa bahwa pertanyaan ayahnya “tidak manusiawi dan merusak”, dia pun membenci penyakit anti- intelektualisme, meskipun dia melihat bahwa untuk hal-hal ayahnya adalah laki-laki yang sangat simpatik. Setelah lulus dari Oberlin College di Ohio, dia menyelesaikan BA (Bachelor of Arts = sarjana muda) pada tahun 1930. Ada sebuah pengalaman unik yang begitu mendalam yaitu ketika melihat garis-garis sederhana pada sebuah vas bunga antic
  • 72. Psikologi Kepribadian 2 lxxii dari Yunani yang ada di atas meja pada salah satu ruang kelas, dia begitu kagum dengan kesederhanaan dan keindahan garis-garis tersebut. Pengalaman tersebut membuatnya memutuskan untuk dating ke Yunani setelah lulus kuliah. May adalah orang yang menolak pandangan Eropa, yang menurutnya terlalu mekanistik dalam memandang manusia, meskipun sebelumnya dia sendiri merupakan orang yang menerima konsep tersebut. Ketika orang tuanya bercerai, May masih di Union, dia pun menyela studinya untuk kembali ke east Lansing, Michingan. Di sana, dia menjadi konselor sekolah di Michingan State College. Dia kemudian kembali ke New York dan melanjutkan studinya sampai mendapat gelar BD pada tahun 1938. Setelah itu May menjadi menteri di Paroki Montclair, New Jersey, sebelum kembali ke New York untuk belajar psikoanalisis di William White Alanson Institute for Psychiatry. Dia juga kuliah di
  • 73. Psikologi Kepribadian 2 lxxiii Columbia University pada tingkat doctoral (S3) dan mendapat gelar Ph.D pertama dalam bidang psikologi klinis. B. Konsep Utama Eksistensialisme Beberapa konsep utama yang dikembangkan oleh Rollo May adalah sebagai berikut ini. 1. Sikap Eksistensial Eksistensialisme dalah gerakan filsafat dan psikologi kontemporer di antara berbagai mazhab pemikiran yang muncul secara spontan di Eropa. 2. Keadaan Sulit (predicament) Menurut May, masalah utama yang dihadapi manusia pada pertengahan abad ke-20 adalah perasaan tidak berdaya, “keyakinan bahwa individu tidak dapat berbuat secara efektif dalam
  • 74. Psikologi Kepribadian 2 lxxiv menghadapi masalah yang sangat besar dalam budaya, social, dan ekonomi”. Perasaan tak berdaya ini disebabkan oleh kecemasan dan hilangnya nilai-nilai tradisional. 3. Ketidakberdayaan Masalah ketidakberdayaan sekarang sudah makin nyata. Zaman ini dianggap sebagai zaman ketidakpastian dan gejolak social. Kerusuhan yang berkelanjutan di timur tengah, menggambarkan bahwa kita terjebak dalam situasi sejarah, yang tidak ada seorang pun atau sekelompok orang memiloiki kekuasaan yang signifikan. 4. Kecemasan Kecemasan menjadi istilah yang digunakan untuk menggambarkan zaman kegelisaan. Sebelum tahun 1950, hanya ada dua buku yang secara khusus menampilkan gambaran
  • 75. Psikologi Kepribadian 2 lxxv yang objektif mengenai kecemasan dan menyarankan cara-cara yang konstruktif untuk menanganinya. 5. Menemukan kembali (rediscovering) Perasaan Dalam menemukan kembali kedirian, kebanyakan orang harus mulai kembali ke awal dan menemukan kembali perasaan mereka. Banyak dari kita hanya memiliki gagasan yang kabur dari apa yang kita rasakan pada suatu waktu tertentu. 6. Empat tahap kesadaran diri May menjelaskan ada empat tahap kesadaran diri. Pertama, adalah tahap kesadaran tidak bersalah sebelum diri lahir, karakteristik tahap ini adalah bayi. Kedua, tahap pemberontakan individu yang berusaha untuk membangun kekuatan batin. Ketiga, tahap kesadaran diri, tahap ini mengacu pada keadaan
  • 76. Psikologi Kepribadian 2 lxxvi orang banyak, ketika mereka membahas kepribadian yang sehat. Keempat, tahap kesadaran diri kreatif, yang melibatkan kemampuan untuk melihat sesuatu yang luar biasa dari seseorang, titik pandang yang tidak terbatas, dan mendapatkan kebenaran hakiki, tingkat ini terpotong melalui dikotomi antara subjektivitas dan objektivitas. 7. Tujuan integrasi Konsep May mengenai manusia adalah kesadaran diri, mampu secara sadar, dan harus membuat pilihan. 8. The daimonic May memperkenalkan konsep daimonic dan bersikeras bahwa manusia harus berdamai dengannya. The daimonic adalah “setiap fungsi alami yang memiliki kekuatan untuk mengambil alih seluruuh pribadi”.
  • 77. Psikologi Kepribadian 2 lxxvi i 9. Kekuasaan Kekuasaan adalah keadaan diri ontologisme, yang berpotensi untuk mengalami dan mengekspresikan kehadiran kekuasaan dalam diri kita. 10. Cinta Cinta dapat dilihat sebagai jawaban atas masalah manusia, tetapi sekarang ini, cinta sendiri telah menjadi masalah. 11. Intenasionalitas Intersionalitas berarti “struktur yang memberi makna kepada pengalaman”. 12. Keberanian dan kreativitas
  • 78. Psikologi Kepribadian 2 lxxvi ii Keberanian adalah kemampuan untuk bergerak maju meskipun menghadapi kesulitan. Kreativitas keberanian adalah pencarian bentuk- bentuk baru, symbol-simbol, dan pola yang dapat membangun masyarakat baru.
  • 79. Psikologi Kepribadian 2 lxxix (Carl Rogers) A. Biografi Singkat Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illionis, pinggiran Chicago. Anak keempat dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang insinyur sipil yang sukses dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga dan penganut Kristen yang taat. Pendidikannya dimulai di kelas dua, karena dia sudah bisa membaca sebelum masuk TK. Ketika Carl berusia 12 tahun, keluarganya pindah ke daerah peternakan sekitar 30 mil sebelah barat Chicago, dan di sinilah dia menghabiskan masa remajanya. Dengan pendidikannya yanh ketat dan banyak tugas yang harus dia selesaikan, Carl menjadi remaja yang agak terisolasi, tetapi mandiri dan memiliki disiplin diri yang kuat.
  • 80. Psikologi Kepribadian 2 lxxx Mulai memasuki masa kuliah, awalnya kuliah di Universitas Wisconsin Jurusan Pertanian, tapi kemudian berpindah ke Jurusan Teologi untuk belajar pelayaran. Pada saat itulah, dia terpilih sebagai salah satu dari sepuluh mahasiswa yang pergi ke Beijing untuk mengikuti “Konferensi Federasi Mahasiswa Kristen se-Dunia” selama enam bulan. Pada tahun 1957, dia kembali untuk mengajar di almamaternya, University of Wisconsin. Sayangnya, saat itu terjadi konflik dalam Departemen Psikologi, Rogers sangat kecewa, sehingga pada 1964 dia menerima posisi sebagai kepala riset di La Jolla, California. Di sini dia memberikan terapi, pidato, dan menulis, sampai kematiannya pada tahun 1987. B. Teori Kepribadian Carl Rogers Fokus utama Rogers adalah proses psikoterapi, dan teori kepribadiannya bersumber dari teori terapinya. Karyanya berlawanan dengan
  • 81. Psikologi Kepribadian 2 lxxxi psikoanalisis dalam hal ini teori dan metode riset. Berkaitan dengan teori, teori psikoanalitis menekankan dorongan biologis, bawah sadar, perbedaan ketegangan, dan perkembangan karakter di usia awal. Sebaliknya pendekatan fenomologis Rogers menekankan persepsi sadar, perasaan berkaiatan dengan interaksi social, motif aktualisasi diri, dan proses perubahan. C. Struktur Kepribadian menurut Carl Rogers 1. Diri (The Self) Perbedaan yang kami perkenalan di Bab 1 antara aspek struktur dan proses teori kepribadian amat berguna memahami teori Carl Rogers. Kunci konsep structural dalam teori kepribadian Rogerian adalah diri (self). Menurut Rogers, individu memahami objek dan pengalaman eksternal, dan memberikan makmna kepada mereka.
  • 82. Psikologi Kepribadian 2 lxxxi i Diri ideal adalah konsep diri yang paling diinginkan oleh individual. Konsep tersebut mencakup persepsi dan makna yang secara potensial relevan terhadap diri dan amat penting bagi individu tersebut. 2. Pengalaman Dunia Menurut Rogers, realitas lingkungan bergantung pada persepsi kita tentang hal tersebut, yang memungkinkan persepsi kita terhadap realitas tidak tepat. Persepsi berubah sejalan dengan pertambahan umur dan pengaruh lingkungan, dan dunia pengalaman bersifat pribadi dan hanya diketahui oleh kita sendiri. 3. Perkembangan Self pada Masa Kanak-Kanak Seoerang bayi berkembang secara bertahap dalam lapangan pengalaman yang kompleks melalui hubungan social. Sebagian
  • 83. Psikologi Kepribadian 2 lxxxi ii pengalaman tersebut telah membedakan satu bagian dari bagian lainnya. 4. Penghargaan Positif Setiap anak memerluakan penghargaan posiitif. Kebutuhan ini bersifat universal dan persisten. Penghargaan positif terdiri atas penerimaan, cinta, dan dukungan dari orang lain terutama daro ibu. Pandangan positif merupakan sesuatu yang penting bagi perkembangan kepribadian. 5. Kondisi yang berharga Penghargaan diri positif versi Rogers sama dengan konsep super ego dari Freud. Sumbernya berasal dari penghargaan positif tanpa syarat. Seperti kita kketahui bahwa penghargaan positif tanpa syarat meliputi penerimaan dan cinta orang tua kepada anak
  • 84. Psikologi Kepribadian 2 lxxxi v tanpa syarat apa pun terlepas dari perilaku anak, terbalik dengan penghargaan aktif dengan syarat. 6. In-Kongruensi Incongruence adalah ketidaksesuaian antara konsep diri dan dunia pengalaman, serta lingkungan yang kita terima. 7. Pertahanan Konsep pertahanan dari Rogers ini sanagat mirip dengan konsep mekanisme pertahanan diri dari Freud, tetapi Rogers menggunakan istilah pertahanan terhadap kecemasan yang berasal dari pandangan, kenangan, dan implus dianggap sebagai persepsi.
  • 85. Psikologi Kepribadian 2 lxxx v (Abraham H. Maslow) A. Biografi Singkat Abraham Harold (Abe) Maslow mungkin mempunyai masa kecil yang paling kesepian dan paling menderita dari semua orang yang dibahas dalam buku ini. Dilahirkan di Manhattan, New York, pada 1 April 1908, Maslow menhabiskan masa kecilnya yang tidak bahagia di Brooklyn. Maslow adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dari pasangan Samuel maslow dan Rose Schilosky maslow. Pada masa kecilnya, kehidupan Maslow dipenuhi dengan perasaan malu, rendah diri, dan depresi yang kuat. Maslow tidak terlalu dekat dengan salah satu dari orang tuanya, tetapi dia tidak keberatan dengan ayahnya yang sering kali tidak ada di sampingnya Ayahnya adalah seorang imigran keturunan Rusia- Yahudi yang bekerja mempersiapkan barel/tong.
  • 86. Psikologi Kepribadian 2 lxxx vi B. Pandangan Maslow tentang Motivasi Teori kepribadian Maslow di buat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Pertama, Maslow (1970) mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh pada motivasi. Yaitu, keseluruhan dari seseorang, bukan hanya satu bagian atau fungsi, termotivasi. Kedua, motivasi biasanya kompleks atau sendiri dari beberapa hal, yang berarti bahwa tingkah laku seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah. Ketiga, asumsinya adalah bahwa orang-orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan. Ketika sebuah kebutuhan terpenuhi, buiasanya kebutuhantersebut kurang kekuatan untuk memotivasinyadan digantikan oleh kebutuhan lain.
  • 87. Psikologi Kepribadian 2 lxxx vii Asumsi lainya adalah bahwa semua otrang di manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama. Bagaimana cara orang-orang di kultur yang berbeda-beda memperoleh makanan, membangun tempat tinggal, mengekspresikan pertemanan, dan seterusnya bisa bervariasi, tetapi kebutuhan dasar untuk makanan, keamanan, dan pertemanan merupakan kebutuhn yang berlaku untuk semua spesies. C. Hierarki Kebutuhan Konsep hierarki kebutuhan yang diungkapkan Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan- kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.
  • 88. Psikologi Kepribadian 2 lxxx viii (Viktor Emil Frankl) A. Biografi singkat Viktor Emil Frankl dilahirkan di Wina pada tanggal 26 Maret 1905 dari keluarga Yahudi kelas menengah masyarakat Austria. Nilai-nilai dan kepercayaan Yudaisme berpengaruh kuat atas diri Franlk. Viktor Emil Frankl adalah professor dalam bidang neurologi dan psikiatri di the University of Vienna Medical School dan guru besar luar biasa bidang logoterapi pada U.S. Internasional University. Dia adalah pendiri APA yang biasa disebut madzhab ketiga psikoterapi dari Wina (setelah psikoanalisis Sigmund Freud dan psikologi individu Alfred Adler), yaitu aliran logoterapi. B. Konsep dasar dalam psikologi kepribadian Frankl
  • 89. Psikologi Kepribadian 2 lxxxi x 1. Hidup memiliki makna dalam semua keadaan 2. Motivasi utama untuk hidup yang akan kita menemukan makna dalam hidup. 3. Kebebasan untuk menemukan makna. C. Ajaran dalam Logoterapi mempunyai 3 landasan filsafat a) The freedom of will Kebebasan tetapi terbatas, bukan kebebasan dari sesuatu tetapi kebebasan mengambil sikap terhadap sesuatu. Kebebasan yang dimaksud di sini adalah kebebasan yang bertanggungjawab. b) The will to meaning Merupakan motivasi dasar manusia. Yang dimaksudkan dengan keinginan untuk bermakna adalah : tertuju kepada hal-hal yang berada di
  • 90. Psikologi Kepribadian 2 xc luar diri manusia tersebut, bukan berpusat pada diri sendiri (self-centered) c) The meaning of life Dapat ditemukan oleh manusia dalam kehidupannya, termasuk pada saat mengalami penderitaan (rasa bersalah, sakit, kematian). Makna hidup setiap orang sifatnya unik, personal, spesifik, dan temporer. Makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapapun, jadi harus ditemukan oleh diri sendiri. D. Logoterapi sebagai Salah Satu Metode Konseling Dalam logoterapi pasien dibantu untuk menemukan nilai-nilai baru dan mengembangkan filosofi konstruktif dalam kehidupannya. Oleh karena itu, seorang logoterapis tidaklah mengobati gejala- gejala yang tampak pada pasien atau klien secara langsung, akan tetapi mengadakan perubahan sikap neurotik pasien terlebih dahulu. Pasien
  • 91. Psikologi Kepribadian 2 xci bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan logoterapis memberikan dorongan untuk memilih, mencari dan menemukan sendiri makna konkrit dari eksistensi pribadinya. Seorang logoterapis membantu klien untuk menyusun 3 macam nilai yang akan memberi arti pada eksistensi, yaitu : - Creative values - Experiental values, dan - Attitudinal values Dalam proses terapi, klien diperlihatkan bagaimana membuat hidup menjadi penuh arti dengan ‘the experience of love’. Pengalaman ini akan membuatnya mampu menikmati ketulusan, keindahan dan kebaikan dan mampu mengerti akan manusia dengan keunikan-keunikan pribadinya. Dengan demikian, diharapkan klien dapat melihat bahwa penderitaan mungkin sangat berguna untuk membantunya dalam mengubah sikap hidup.
  • 92. Psikologi Kepribadian 2 xcii Tujuan dari logoterapi adalah membangkitkan “kemauan untuk bermakna” dalam individu tersebut, yang bersifat khusus dan pribadi bagi masing-masing orang. Logoterapi merupakan suatu pendekatan eksistensial khsusus yang meliputi 2 prosedur re- edukatif yang berbeda, yaitu : • Paradoxical Intention Memanfaatkan kemampuan mengambil jarak (self-detachment) dan kemampuan mengambil sikap terhadap kondisi diri sendiri dan lingkungan. Paradoxical intention terutama cocok untuk pengobatan jangka pendek pasien fobia (ketakutan irrasional). • De-Reflection. Memanfaatkan kemampuan transendensi diri (self-transcendence) yang dimiliki setiap manusia dewasa. Setiap manusia dewasa memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dan tidak lagi
  • 93. Psikologi Kepribadian 2 xciii memperhatikan kondisi yang tidak nyaman, tetapi mampu mengalihkan dan mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat. E. Logo Terapi Metode Pengembangan Diri Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi yang mempunyai teori yang khas tentang manusia yang dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan- pelatihan dalam rangka pengembangan diri. F. Aplikasi Logoterapi Aspek Klinis Penerapan logoterapi sebagai salah satu corak psikologi eksistensial telah banyak diterapkan dalam berbagai kehidupan. Dalam bidang klinis logoterapi cukup membantu dalam menyembuhkan pasien- pasien obsessive-compulsive, gangguan kecemasan,
  • 94. Psikologi Kepribadian 2 xciv alcoholism, insomnia, dan kasus-kasus kehampaan eksistensialis. Dalam rangka menangani manusia dengan ketiga dimensinya (fisik, psikis, spirit) logoterapi setidaknya mengembangkan metode terapi: 1. Medical Ministry Untuk gangguan-gangguan perasaan yang terkait gangguan ragawi. 2. Paradoxical Intention 3. Dereflection Untuk penanganan kasus-kasus berkenaan gangguan-gangguan yang bersifat psikologis, dan Existential Analysis. Logoterapi Sebagai Metode Pengembangan Diri Saat ini telah banyak pelatihan-pelatihan psikologi dalam rangka meingkatkan kualitas diri dan pengembangan diri. Pelatihan-pelatihan ESQ, AMT, Brain Gym, Brain Fitness, Quantum Teaching
  • 95. Psikologi Kepribadian 2 xcv dan bentuk pelatihan psikologi lainnya sudah banyak berkembang. Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi yang mempunyai teori yang khas tentang manusia juga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dalam rangka pengembangan diri. Dalam aplikasinya dalam bentuk pengembangan diri, setidaknya terdapat Logoanalysis dan Panca Cara Temuan Makna.
  • 96. Psikologi Kepribadian 2 xcvi (Struktur Kepribadian Dalam Islam) A. Manusia menurut pandangan Islam Allah SWT menciptakan struktur kepribadian manusia dalam bentuk potensial. Struktur itu tidak secara otomatis bernilai ataupun buruk, sebelum manusia berusaha mengaktualisasikan. Aktualisasi struktur sangat tergantung pada pilihan manusia, yang mana pilihannya itu akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat kelak. Upayah manusia untuk memilih dan mengaktualisasikan potensi itu memiliki dinamika proses, seiring dengan variable- variabel yang mempengaruhi. 1. Manusia adalah Makhluk Allah SWT Keberadaan manusia di dunia ini bukan kemauan sendiri, atau hasil proses evolusi alami, melainkan kehendak Yang Maha Kuasa, Allah Robbul ‘Alamin. Dengan demikian, manusia
  • 97. Psikologi Kepribadian 2 xcvii lepas dari ketentuan-Nya. Sebagai makhluk, manusia berada dalam posisi lemah (terbatas), dalam arti tidak bisa menolak, menentang, atau merekayasa yang sudah dipastikan-Nya. 2. Manusia adalah khalifah di Muka Bumi Hal ini berarti, manusia berdasarkan fitrahnya adalah makhluk social yang bersifat altruis. Memiliki fitrahnya ini, manusia memiliki potensi atau kemampuan untuk bersosialisasi, berinteraksi social secara positif dan kontruktif dengan orang lain ataupun lingkungannya. 3. Manusia adalah Makhluk yang Mempunyai Fitrah Beragama Melalui fitrahnya manusia mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari agama, dan sekaligus menjadikan kebenaran agama itu sebagai tolak ukur atau rujukan perilakunya.
  • 98. Psikologi Kepribadian 2 xcvii i 4. Manusia Berpotensi Baik (Takwa) dan Buruk (Fujur) Manusia dalam hidupnya mempunyai dua kecenderungan atau arah perkembangan, yaitu takwa, sifat positif, dan yang jujur. 5. Manusia memiliki kebebasan memilih Manusia diberi kebebasan untuk memilih kehidupannya, apakah mau beriman atau kufur kepada Allah. Apakah manusia akan memilih jalan hidup yang sesuai dengan ajaran agama atau memperturutkan hawa nafsunya. Dalam hal ini, manusia mempunyai kemampuan untuk berupayah menyelaraskan arah perkembangan dirinya dengan tuntutan normative, nilai-nilai kebenaran, yang dapat memberikan kontribusi atau nilai manfaat bagi kesejahteraan umat manusia; juga memiliki kemampuan untuk mempelajari kehidupan yang berseberang dengan
  • 99. Psikologi Kepribadian 2 xcix nilai-nilai agama, sehingga menimbulkan suasana kehidupan yang anarki, destruktif atau tidak nyaman. B. Definisi kepribadian Islam Psikologi Kepribadian Islam yaitu studi islam yang berhubungan dengan tingkah laku manusia berdasarkan pendekatan psikologis dalam relasinya dengan alam, sesamanya, dan kepada sang Khalik- Nya agar dapat meningkatkan kualitas hidup di dunia dan di akhirat. C. Struktur Kepribadian Islam Struktur kepribadian yang dimaksudkan disini adalah aspek-aspek atau elemen-elemen yang terdapat pada diri manusia yang karenanya kepribadiannya terbentuk. Pemilihan aspek ini mengikuti pola yang dikemukakan oleh Khayr al-Din al-Zarkali.
  • 100. Psikologi Kepribadian 2 c D. Dinamika Kepribadian Islam 1. Dinamika struktur jasmani Struktur jasmani merupakan aspek biologis dari struktur kepribadian manusia. Aspek ini tercipta bukan dipersiapkan untuk membentuk tingkah laku tersendiri, melainkan sebagai wadah atau tempat singgah struktur ruh. 2. Dinamika struktur ruhani Struktur ruhani merupakan aspek psikologis dari struktur kepribadian manusia. Aspek ini tercipta dari Amar Allah yang bersifat Ghaib. 3. Dinamika struktur nafsani Struktur nafsani merupakan struktur psikofisik dari kepribadian manusia. Struktur ini diciptakan untuk mengaktualisasikan semua
  • 101. Psikologi Kepribadian 2 ci rencana dan perjanjian Allah SWT, kepada manusia dialam arwah. E. Tipologi Kepribadian Islam Tipologi kepribadian dalam islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah banyak ragamnya. Keragaman itu disebabkan sudut pandang dalam melihat dan mengklarifikasi ayat atau hadist Nabi SAW tentang kepribadian. Kepribadian islam sendiri di bagi menjadi: 1. Tipe mukmin Mereka yang beriman atau percaya kepada yang ghaib seperti (Allah, Malaikat, dan ruh) menunaikan shalat, menafkahkan rezekinya kepada fakir miskin dan yatim piatu, beriman kepada kitab Allah, dan beriman kepada hari akhir. 2. Tipe kafir
  • 102. Psikologi Kepribadian 2 cii Mereka yang ingkar tehadap hal-hal yang dipercayai sebagai seorang mukmin. 3. Tipe munafik Mereka yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, tetapi imannya atau tidak belaka, senantiasa hatinya ingkar.
  • 103. Psikologi Kepribadian 2 ciii Daftar Pustaka Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press Buku PSIKOLOGI KEPRIBADIAN oleh Sumadi Suryabrata Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Psikologi Kepribadian 1 Teori-teori Psikodinamik (Klinis), (Yogyakarta: Kanisius, 1993) Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori Kepribadian Buku 1, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010) Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori Kepribadian Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010) Hall, C. Lindzey, G. 1985. Personality theories. New York: Jhon Wiley Sons Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi, Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011)
  • 104. Psikologi Kepribadian 2 civ Lawrence A. Pervin, Daniel Cervon & Oliver P. Jhon, Psikologi Kepribadian Teori dan Penelitian Edisi kesembilan, (Jakarta: Kencana, 2010) Muhammad Fadil & Wisnawati Loeis, Jurnal Psikologi Kepribadian. Sumadi. 1995. Psikologi kepribadian. Jakarta: raja grafindo persada Abdul Mujib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) file:///F:/baru%20malam/Kalis%20%20Teori%20 Kepribadian%20Allport.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allport