3. Psikologi Kepribadian 2
iii
(B.F. Skinner)
A. Biografi Singkat
Burrhus Frederic Skinner lahir pada 20 Maret
1904, dikota kecil Susquehanna. Pennsylynia.
Ayahnya adalah seorang pengacara, sedangkan
ibunya seorang ibu rumah tangga.
Dia dibesarkan dalam lingkungan Kristen
Ortodoks yang biasa bekerja keras. Pada masa kecil
Burrhus adalah anak yang aktif, menyukai alam
bebas, senang membangun sesuatu, dan menikmati
kegiatan sekolah. Hidupnya hamper tanpa tragedi.
Peristiwa yang dianggap khusus adalah ketika
kakaknya meninggal pada usia 16 tahun karena
penyakit aneurisma serebral.
Burrhus menerima gelar BA dalam bahasa
Inggris dari Hamilton College New York. Burrhus
bukan orang yang mudah membangun hubungan
4. Psikologi Kepribadian 2
iv
social, tidak cocok dengan saudara-saudaranya dan
kurang menikmati hubungan social dengan teman-
teman. Dia tidak menonton pertandingan sepak bola,
seperti teman-teman sebayanya dan lebih banyak
mengisi kegiatan dengan menulis, terutama untuk
dimuat di Koran.
Tulisannya banyak berisi kritikan terhadap
sekolah. Dia pun pernah mencoba mengirim
beberapa puisi dan cerita pendek ke berbagai surat
kabar. Ketika lulus kuliah, dia membangun sebuah
tempat untuk belajar di loteng supaya dapat
berkonsentrasi menulis, tetapi tidak pernah benar-
benar digunakannya dengan sebaik-baiknya.
Pada tahun 1945, Skinner menjadi ketua jurusan
psikologi di Indiana University, kemudian kembali
ke Harvard pada tahun 1948 dan menghabiskan sisa
hidupnya. Skinner sangat aktif melakukan riset dan
membimbing kandidat doctor, serta menulis ratusan
buku. Meskipun tidak menjadi penulis fiksi dan puisi
yang sukses, dia menjadi salah satu penulis psikologi
5. Psikologi Kepribadian 2
v
terbaik. Buku Welden II yang ditulisnya merupakan
salah satu buku yang terkenal, berisi kisah fiksi
sebuah komunitas yang menjalankan prinsip-prinsip
behaviorisme.
18 Agustus 1990, B.F. Skinner meninggal dunia
karena leukemia. Dan dia adalah salah seorang yang
sangat terkenal dalam bidang psikologi dan mungkin
setenar Sigmun Freud.
B. Konsep Utama Behaviorisme
Skinner adalah salah satu ahli waris behaviorisme
yang dikembangkan Watson. Dia sependapat dengan
Watson, bahwa tidaklah produktif dan bodoh untuk
menjelaskan sesuatu dengan merujuk pada struktur
yang tidak dapat diamati secara langsung. Skinner,
tidak mengembangkan psikologi yang berkonsentrasi
pada orang, tetapi semata-mata pada variable-
variabel dan kekuatan dalam lingkungan yang
mempengaruhi seseorang untuk berperilaku yang
dapat diamati langsung.
6. Psikologi Kepribadian 2
vi
Bagi Skinner, istilah “kepribadian” tidak ada,
yang ada adalah perilaku, karena perilaku
sepenuhnya dapat dipahami karena merupakan
tanggapan terhadap faktor-faktor dari lingkungan.
Upayah untuk memahami dan menjelaskan perilaku
sebagai struktur internal, seperti kepribadian atau ego
hanya merupakan fiksi, karena istilah ini tidak cukup
membantu. Alasanya adalah sebagai berikut.
Pertama, disajikan sedemikian rupa sehingga tidak
dapat secara langsung diamati. Kedua, sangat sulit
untuk menyimpulkan definisi operasionalnya.
Ketiga, hamper tidak mungkin untuk
mengembangkan sarana untuk menguji kepribadian
secara sistematis dan empiric. Sebaliknya, Skinner
menyarankan agar kita berkonsentrasi pada
konsekuensi lingkungan yang menentukan dan
mempertahankan perilaku individu.
Skinner menekankan subjek penelitian yang
bersifat individual. Dia mempelajari setiap binatang
secara terpisah dan melaporkan hasilnya dalam
7. Psikologi Kepribadian 2
vii
bentuk catatan individual. Berbeda dengan peneliti
lain, mereka umumnya menarik kesimpulan
berdasarkan kerja kelompok sebagai pembanding
dari keseluruhan. Skinner percaya bahwa hokum
perilaku harus ditentukan setiap subjek individual
bila diamati di bawah kondisi yang sesuai. Psikologi
sulit dikatakan sebagai sebuah ilmu apabila tetap
berada dalam sistem dimensi alamiah (1983).
1. Pengembangan perilaku melalui Belajar
Ketika lahir, manusia (bayi) hanyalah
seikat kapasitas bawaan dan konsekuensi
perilaku yang muncul sebagai hasil belajar.
Hokum Thorndike menyatakan bahwa efek suatu
perilaku atau performa yang disertai dengan
kepuasan akan cenderung meningkat, tetapi jika
kinerja tersebut disertai dengan frustasi maka
kepuasan akan cenderung menurun.
2. Penguatan Instrumental
8. Psikologi Kepribadian 2
viii
Skinner (1983) membedakan dua jenis
perilaku, yaitu responden dan instrumental.
Perilaku responden mengacu pada reflex atau
respons otomatis yang muncul karena adanya
rangsangan. Seberkas cahaya akan menyebabkan
mata berkontraksi, Tapping luutut di tempat yang
tepat membuat kaki tersentak ke depan.
Perilaku instrumental muncul tanpa
memerlukan keberadaan stimulus. Perilaku
tersebut muncul secara spontan. Tidak semua
bayi yang baru lahir memilki gerakan reflex.
Beberapa tanggapan merupakan perilaku
instrumental. Ayunan gerak tangan atau kaki bayi
mengikuti urutan tertentu.
Perbedaan utama antara perilaku spontan
dan perilaku instrumental adalah terletak pada
sumber stimulus. Perilaku responsive terjadi
karena adanya stimulus, sementara perilaku
instrumental muncul secara bebas yang dibuat
oleh organisme yang bersangkutan. Sifat
9. Psikologi Kepribadian 2
ix
penguatan juga berbeda dengan pengondisian
klasik, yang stimulus yang menjadi penguatnya
muncul mendahului perilaku. Dalam perilaku
instrumental, efek dari perilaku adalah
penguatan. Dengan demikian, instrumental
reinforcement dapat mengendalikan perilaku.
3. Pembentukan (Shapping)
Skinner memperkenalkan shapping
(pembentukan) atau metode aproksimiasi.
Metode ini merupakan cara untuk menguatkan
suatu perilaku, misalnya pada orang yang
mengalami fobia terhadap hewan tertentu akan
diterapi dengan metode aproksimiasi. Tanpa awal
metode ini adalah dengan menempatkan hewan
yang ditakuti pada jarak tertentu, secara bertahap
diletakkan lebih dekat, selanjutnya dibuat variasi
dengan menempatkannya lebih dekat lagi.
Skinner menggunakan metode ini untuk
melatih anaknya dalam menggunakan slide
10. Psikologi Kepribadian 2
x
(papan peluncur mainan anak-anak) pada saat
berumur sekitar tiga atau empat tahun. Pada
awalnya, dia ketakutan, tapi Skinner
menganggkatnya, meletakkan di ujung slide,
selanjutnya ditanya keadaanya.
Metode ini sama dengan metode yang
digunakan terapi yang disebut desensitisasi
sistematis, yang dikembangkan oleh behavioris
lain bernama Joseph Wolpe.
4. Rangsangan Permusuhan
Stimulus permusuhan adalah kebalikan
dari stimulus yang memperkuat. Dia merupakan
sesuatu yang tidak menyenangkan atau
menyakitkan. Stimulus permusuhan digambarkan
sebagai bentuk pengkondisian yang dikenal
sebagai hukuman. Jika anda memaksa seekor
tikus untuk melakukan x, dia akan melakukannya
jauh lebih sedikit dari yang diminta. Jika anda
memukul Rudi untuk melemparkan mainannya,
11. Psikologi Kepribadian 2
xi
dia akan melemparkan mainannya kea rah
(mungkin) yang berbeda.
C. Penerapan Behaviorisme dalam Konseling
Prinsip pengubahan tingkah laku yang
dikembangkan Skinner diaplikasikan dalam
pelaksanaan konseling. Bentuk aplikasi tersebut
adalah sebagai berikut ini.
1. Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku seing disebut sebagai
b-mod, yaitu teknik terapi berdasarkan teori
Skinner. Caranya adalah dengan memadamkan
perilaku yang tidak diinginkan (dengan
menhapus reinforce) dan menggantinya dengan
perilaku yang diinginkan melalui penguatan.
Teknik ini digunakan pada berbagai macam
gangguan psikologis, seperti kecanduan obat-
obatan, neurosis, rasa malu, autism, bahkan
12. Psikologi Kepribadian 2
xii
skizofrenia, dan ternyata hasilnya sangat baik
terutama untuk anak-anak.
2. Pembanjiran (Flooding)
Membanjiri klien dengan situasi atau
penyebab yang menimbulkan kecemasan atau
tingkah laku yang tidak dikehendaki. Klien
diminta untuk tetap bertahan dalam sebuah
kondisi sampai yang bersangkutan menyadari
bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak
terjadi.
3. Terapi Aversi
Pada kontrol diri, pelaksanaan terapi
dapat dilakukan oleh individu sendiri. Sedang
pada terapi aversi, pengaturan kondisi aversi
diciptakan oleh terapis. Misalnya, remaja yang
senang berkelahi akan ditunjukkan foto teman-
temannya yang kesakitan karena berkelahi.
13. Psikologi Kepribadian 2
xiii
4. Pemberian Reward/Punishment Secara
Selektif
strategi terapi ini untuk memperbaiki
tingkah laku anak dengan melibatkan figure di
sekeliling anak sehari-hari, khususnya orang tua
dan guru.
5. Latihan Keterampilan Sosial
Teknik ini banyak dipakai untuk
membantu penderita depresi. Teori depresi yang
popular memandang depresi sebagai akibat dari
perasaan tidak mendapat hadiah (perhatian) dari
lingkungan, mungkin karena tidak memiliki
keterampilan untuk memperolehnya.
6. Kartu Berharga (Token Economic)
14. Psikologi Kepribadian 2
xiv
Teknik yang didasarkan pada prinsip
pengkondisian operan didesain untuk mengubah
tingkah laku klien. Intervensi ini bisa dipakai
untuk mendidik anak di rumah atau di sekolah,
khususnya kepada anak yang lambat belajar,
autis, dan delinkuen.
15. Psikologi Kepribadian 2
xv
(Albert Bandura)
A. Biografi Singkat
Albert bandura dilahirkan pada 4 desember 1925,
di Mundare, suatu kota kecil di dataran utara Alberta.
Dia tumbuh sebai anak laki-laki satu-satunya dari
keluarga dengan lima kakak perempuan. Kedua
orang tuanya telah beremigrasi dari Negara Eropa
Timur saat remaja, ayahnya berasal dari Polandia dan
ibunya berasal dari Ukraina. Bandura didukung oleh
kakak-kakak perempuannya untuk menjadi mandiri
dan dapat bergantung pada dirinya sendiri. Dia juga
belajar untuk mengarahkan dirinya sendiri di sekolah
kecil yang ada di kota tersebut, yang hanya memiliki
sedikit guru dan sumber daya. Dia menjadi siswa di
sekolah menengah atas yang hanya memiliki dua
pengajar untuk mengajarkan keseluruhan kurikulum.
16. Psikologi Kepribadian 2
xvi
Setelah lulus dari sekolah menengah atas,
Bandura kemudian melewatkan musim panas di
Yukon, bekerja di highway Alaska. Pengalaman ini
membawanya berkenalan dengan sesame pekerja
yang bervariasi, kebanyakan dari mereka melarikan
diri dari kreditor, kewajiban tunjangan anak, dan
hutang-hutang mereka yang lain.
Bandura memberi tahu Richard Evans (Evans,
1989) bahwa keputusannya untuk menjadi psikolog
cukup tidak disengaja; hal tersebut terjadi sebagai
hasil dari kejadian yang tidak direncanakan.
Setelah lulus dari Britis Columbia dalam waktu 3
tahun, Bandura mencari program pascasarjana
psikologi klinis yang mempunyai dasar teoritis yang
kuat. Penasihatnya merekomendasikan University of
Lowa, sehingga Bandura meninggalkan Kanada dan
pergi ke Amerika Serikat. Dia menyelesaikan gelar
masternya pada tahun 1951 dan mendapatkan gelar
Ph.D dalam psikologi klinis di tahun berikutnya.
B. Teori Kognitif Sosial
17. Psikologi Kepribadian 2
xvii
Salah satu asumsi awal dan dasar teori kognisi
sosial Bandura adalah bahwa manusia cukup
fleksibel dan mampu mempelajari berbagai sikap,
kemampuan, dan perilaku, serta cukup banyak dari
pembelajaran tersebut yang merupakan hasil dari
pengalaman tidak langsung.
1. Observasi
Bandura yakin bahwa observasi memberikan
jalan pada manusia untuk belajar tanpa harus
melakukan perilaku apapun. Hal terpenting bagi teori
kognitif sosial adalah asumsi bahwa mereka belajar
melalui observasi perilaku orang lain. Bandura
(1986, 2003) yakin bahwa pembelajaran melalui
observasi lebih efisien dari pada belajar melalui
pengalaman langsung. Dengan mengobservasi orang
lain, manusia tidak perlu mengalami berbagai respon
yang dapat berakibat pada hukuman atau tanpa
menghasilkan penguatan sama sekali.
18. Psikologi Kepribadian 2
xviii
2. Modeling
Inti dari pembelajaran melalui proses observasi
adalah modeling. pembelajaran melalui modeling
meliputi menambahi atau mengurangi suatu perilaku
yang diobservasi dan mengeneralisasi dari satu
observasi ke observasi yang lainnya. Dengan kata
lain, modeling meliputi proses kognitif, bukan
sekedar imitasi. Beberapa faktor menentukan apakah
seseorang akan belajar dari seorang model dalam
suatu situasi. Pertama, karakteristik model tersebut
sangat penting. Manusia lebih mungkin mengikuti
orang yang memiliki status lebih tinggi. Kedua,
karakteristik dari yang melakukan obsevasi juga
mempengaruhi kemungkinan untuk melakukan
modeling. Orang-orang yang tidak mempunyai
status, kemampuan, atau kekuatan lebih mungkin
untuk melakukan modeling. Ketiga, konsekuensi dari
perilaku yang akan ditiru juga mempunyai pengaruh
terhadap pihak yang melakukan observasi. Semakin
besar nilai yang ditaruh seseorang yang melakukan
19. Psikologi Kepribadian 2
xix
observasi pada suatu perilaku, lebih memungkinkan
untuk orang tersebut mengambil perilaku tersebut.
Perbedaan antara Imitasi dan Modeling
Imitasi Modeling
Bersifat Fisiologis Lebih banyak pada
psikologis
Kurang melibatkan proses
kognitif
Proses kognitif
- Attention
- Retention
- Reproduksi
- Motivation
Kurang memiliki tujuan Adanya tujuan untuk
mendapatkan Reward
untuk menghindari
20. Psikologi Kepribadian 2
xx
Panisment
Kurang mampu
mengontrol tingkah laku
Mampu mengontrol dan
mengubah tingkah laku
≠ Role Model Role Model
C. Proses yang Mengatur Pembelajaran Melalui
Observasi
1. Perhatian
Sebelum kita dapat melakukan modeling
terhadap orang lain, kita harus memperhatiakn
orang tersebut. Apa faktor-faktor yang
mengontrol perhatian? Pertama, karena kita
mempunyai kecenderungan untuk mengobservasi
seseorang yang sering kita asosiasikan dengan
diri kita, kita lebih mungkin untuk
21. Psikologi Kepribadian 2
xxi
memperhatikan orang-orang tersebut. Kedua,
model yang atrktif dan menarik lebih mungkin
untuk diobservasi dari pada model yang tidak
menarik, kita mengobservasi perilaku yang kita
rasa penting atau bernilai.
2. Representasi
Agar sebuah observasi dapat
mengarahkan pada pola respon yang baru, pola
tersebut harus dapat direpresentasikan secara
simbolis di dalam ingatan. Representasi simbolik
tidak perlu dalam bentuk verbal, karena beberapa
observasi dipertahankan dalam bentuk gambaran
dan dapat dimunculkan tanpa adanya model
secara fisik. Proses ini penting terutama dalam
tahapan bagi bayi, saat kemampuan verbal belum
berkembang.
Walaupun begitu, pengodean secara
verbal akan sangat meningkatkan kecepatan
proses pembelajaran pembelajaran melalui
22. Psikologi Kepribadian 2
xxii
observasi. Dengan bahasa, kita dapat secara
verbal mengevaluasi perilaku kita dan
memutuskan perilaku yang ingin kita buang dan
yang ingin kita coba. Pengodean secara verbal
juga membantu kita untuk mempelajari perilaku
tersebut saat ada kesempatan. Pengulangan dapat
juga melibatkan performa nyata dari respoppn
modeling, dan dapet membantu proses retensi.
3. Produksi Perilaku
Setelah memperhatikan seorang model
dan mempertahankan apa yang telah diobservasi,
kemudian kita memproduksi perilaku tersebut.
Dalam proses mengubah representasi kognitif ke
dalam tindakan yang tepat, kita harus bertanya
pada diri kita beberapa pertanyaan mengenai
perilaku yang akan ditiru. Pertama kita akan
bertanya, “Bagaimana saya dapat melakukan hal
ini?” Setelah secara simbolis mengulang respon-
respon yang relevan, kita mencoba perilaku
tersebut. Selama melakukannya, kita memonitor
23. Psikologi Kepribadian 2
xxiii
diri kita dengan pertanyaan “Apa yang sedang
saya lakukan?” Terakhir, kita mengevaluasi
performa dengan bertanya “Apakah saya
melakukan dengan benar?” Pertanyaan terakhir
ini tidak selalu mudah untuk dijawab, terutama
perilaklakukan yang mengutamakan kemempuan
motorik.
4. Motivasi
Pembelajaran melalui obsevasi paling
efektif terjadi apabila pihak yang belajar
termotivasi untuk melakukan perilaku yang
ditiru. Perhatian dan representasi dapat berakibat
pada pengumpulan informasi untuk belajar,
namun performa difasilitasi oleh motivasi untuk
melakukan perilaku tertentu. Walaupun observasi
dari orang lain mengajari kita bagaimana
melakukan sesuatu, kita dapat saja tidak
mempunyai hasrat untuk melakukan tindakan
tersebut.
24. Psikologi Kepribadian 2
xxiv
5. Pembelajaran Aktif
Setiap respons yang dibuat manusia pasti
menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi dapat
memuaskan dapat juga tidak memuaskan, dan
yang lainnya bahkan tidak mendapat perhatian
secara kognitif sehingga hanya mempunyai efek
yang kecil. Bandura yakin bahwa perilaku
manusia yang kompleks dapat dipelajari saat
seseorang memikirkan dan mengevaluasi
konsekuensi perilaku mereka. Konsekuensi dari
respon ini memiliki tiga fungsi. Pertama,
konsekuensi dari respon memberi kita informasi
mengenai dampak perilaku kita. Kita dapat
mempertahankan informasi tersebut dan
menggunakannya sebagai panduan untuk
tindakan dimasa depan. Kedua, konsekuensi dari
respon memotivasi perilaku kita yang bersifat
antisipasi, yaitu bahwa kita mampu secara
simbolik merepresentasikan pencapaian dimasa
depan dan bertindak sesuai dengan hal tersebut.
Ketiga, konsekuensi dari respon berfungsi untuk
25. Psikologi Kepribadian 2
xxv
menguatkan perilaku. Bandura (1986)
beranggapan bahwa walaupun penguatan dapat
sewaktu-waktu bersifat tidak disadari dan
otomatis, pola perilaku kompleks sangat
difasilitasi oleh intervensi kognitif.
D. Triadic Reciprocal Causation
Albert Bandura (1986, 1999b, 2001, 2002b)
mengadposi suatu pendirian yang cukup berbeda.
Teori kognisi sosialnya menjelaskan fungsi
psikologis dalam kondisi tradic reciprocal causation.
Sistem ini mengasumsi bahwa tindakan manusia
adalah hasil dari interaksi antara tiga variabel, yaitu
lingkungan, perilaku, dan manusia. “Manusia” yang
dimaksud oleh Bandura diaplikasikan secara umum
walaupun tidak eksklusif, seperti faktor kognitif,
yaitu memori, antisipasi, perencanaan, dan penilaian.
Oleh karena itu manusia memiliki dan menggunakan
kapasitas kognisi tersebut. Walaupun kognisi
26. Psikologi Kepribadian 2
xxvi
mempunyai dampak kausal yang kuat pada
lingkungan dan perilaku, tetapi kognisi bukanlah
entitas yang bersifat otonom atau independen dari
kedua variabel lainnya. Bandura (1986) mengkritik
pakar teori yang mengatribusikan penyebab perilaku
manusia pada dorongan internal, seperti insting,
dorongan, kebutuhan, dan keinginan. Kognisi sendiri
ditentukan dan dibentuk oleh perilaku dan
lingkungan.
E. Agen Manusia
Bandura (2001,2004) mendiskusikan empat
aspek dari agensi manusia:
a) Intensionalisme merujuk pada tindakan yang
dilakukan seseorang secara bertujuan.
b) Visi, dapat menentukan tujuan, mengantisipasi
kemungkinan hasil dari tindakan mereka, dan
memilih perilaku yang akan menghasilkan
27. Psikologi Kepribadian 2
xxvii
pencapaian yang diinginkan dan menghindari
yang tidak diinginkan.
c) Reaktivitas diri mempunyai kapasitas dalam
proses memotivasi dan meregulasi tindakan
mereka sendiri. Manusia tidak hanya menentukan
pilihan, tetapi mereka memonitor kemajuan
untuk memenuhi pilihan-pilihan tersebut.
d) Refleksi diri, manusia adalah penilai bagi
bagaimana mereka berfungsi. Mereka dapat
mengevaluasi dampak dari tindakan orang lain
terhadap diri mereka. Mekanisme refleksi diri
yang terpenting adalah efikasi diri.
F. Bentuk-bentuk Agen Manusia
1. Efikasi Diri
28. Psikologi Kepribadian 2
xxvii
i
Efikasi diri yaitu keyakinan mereka bahwa
mereka mampu melakukan suatu tindakan yang
akan menghasilkan dampak yang diharapkan.
2. Agen Proxy
Proxy meliputi kontrol yang tidak langsung
atas kondisi sosial yang dapat mempengaruhi
kehidupan sehari-hari. Melalui agen proxy,
seseorang dapat mencapai tujuan dengan
bergantung pada orang lain untuk memperbaiki
suatu objek. Sisi kelemahan proxy adalah dengan
bergantung terlalu banyak terhadap kompetensi
dan kekuatan orang lain, seseorang akan dapat
mengurangi efikasi pribadi dan kolektif mereka.
3. Efikasi Kolektif
29. Psikologi Kepribadian 2
xxix
Bandura (2000) mendefinisikan efikasi
kolektif sebagai keyakinan yang dimiliki manusia
mengenai kolektif mereka untuk mencapai hasil
yang diinginkan, dengan kata lain efikasi kolektif
adalah kepercayaan orang-orang bahwa usaha
mereka bersama akan membawa suatu
pencapaian kelompok. Faktor yang melemahkan
efikasi kolektif yaitu: pertama, manusia hidup
dalam dunia yang tradisional; kedua, teknologi di
masa sekarang tidak dimengerti atau dipercaya
bahwa manusia dapat mengontrolnya; ketiga,
mesin-mesin sosial yang kompleks, dengan
tingkatan birokrasi yang menghambat perubahan
sosial; keempat, jangkauan dan besaran dari
permasalahan manusia yang luar biasa dapat
menurunkan efikasi kolektif.
30. Psikologi Kepribadian 2
xxx
(Gordon W. Allport)
A. Biografi Singkat
Gordon W. Allport di lahirkan di Montezuma,
tepatnya berada di Indiana pada tahun 1987. Beliau
merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara yang di
besarkan di Clevenland.
Kemudian pada tahun 1919 beliau menyelesaikan
pelajaran pokok ilmu Ekonomi dan Filsafat di
Havard University. Dan pada tahun 1922 dia
mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi. Pada tahun
1922-1924 belajar di luar negeri yakni tepatnya
berada di Berlin sehingga ia mendapatkan perhatian
dari dunia internasional dan menjadi juru tafsir
psikologi Jerman di AS.
Beliau begitu banyak mendapatkan penghargaan
karena prestasi-prestasinya yang telah di raih
olehnya. Salah satu penghargaan yang di raih
31. Psikologi Kepribadian 2
xxxi
olehnya adalah pada tahun 1963 beliau mendapatkan
mendali emas dari American Psychological
Association (APA). Selain itu beliau juga di pilih
menjadi Presiden dari The Society for Psychological
Study of Social Issue dan sebagai editor Journal of
Abnormal and Social Psychology selama10
(sepuluh) tahun.
B. Ciri Khas dalam Teori Gordon W. Allport
1. Tulisannya selalu menunnjukkan untuk
menjelaskan tentang keunikan tingkah laku
manusia.
2. Penggunaan model mesin, hewan, dan anak-anak
tidak dapat merumuskan untuk menyusun teori
yang bermanfaat mengenai TL manusia.
3. Penggunaan metode tindakan tidak terbatas pada
dinding laboratorium.
4. Karyanya di utamakan untuk ditujukan pada
masalah-masalah empiris bukan untuk kesatuan
metodologi dan juga teori.
32. Psikologi Kepribadian 2
xxxii
5. Mengutamakan Trait (sifat) sehingga diberi teori
Gordon W. Allport disebut dengan “Trait
psychology”.
C. Komponen Kepribadian
Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah
suatu yang sangat unik dan memiliki masing-masing
pribadi. Dia mengatakan bahwa manusia itu
dipengaruhi oleh kesadaranya yang meliputi 3
komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa
kepribadian itu mengalami perkembangan dan
perubahan.
2. Psychophysical System
Komponen ini menyatakan bahwa
kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat
33. Psikologi Kepribadian 2
xxxii
i
namun kepribadian adalah hal yang nyata dan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
perpisahan.
3. Determine
Komponen ini menyatakn kepribadian
bukan hanya suatu konsep namun dia dapat
mengerjakan tingkah laku seseorang.
D. Struktur Kepribadian
1. Diposisi Personal
Sepanjang Kariernya, Allport sangat hati-
hati dalam membedakan antara sifat umum
(common traits) dan sifat individual. Sifat Umum
adalah karakteristik umum yang dimiliki oleh
banyak orang. Sifat tersebut dapat ditemukan
dengan cara melakukan kajian analisis faktor
34. Psikologi Kepribadian 2
xxxi
v
seperti yang dilakukan oleh Eysenck dan para
penggagas teori lima faktor, atau melalui
inventori kepribadian lainnya. Sifat umum
memberikan gambaran atas cara hidup manusia
yang ada dalam suatu budaya dan dapat
dibandingkan satu sama lain.
Sementara sifat umum sangat penting
untuk kajian perbandingan antarmanusia,
disposisi personal mempunyai tingkat
kepentingan yang lebih tinggi karena membantu
peneliti mempelajari seseorang. Allport (1961)
mendefinisikan disposisi personal sebagai
“struktur neuropsikis umum (khas bagi individu)
yang mempunyai kapasitas untuk memberikan
respons terhadap banyak stimulus yang berfungsi
ekuivalen, serta untuk memulai dan mengarahkan
bentuk perilaku adaptif dan ekspresif yang
konsisten (setara)”. Perbedaan antara diposisi
personal dan sifat umum diindikasikan dalam
pertanyaan “khas bagi undividu”. Disposisi
35. Psikologi Kepribadian 2
xxxv
personal bersifat individual; sedangkan sifat
umum dimiliki oleh beberapa orang.
Contoh Prototipe dari Sifat, Keadaan, dan Aktivitas
Sifat Kondisi Aktivitas
Lembut Tergila-gila Mabuk-mabukan
Menguasai Terpuaskan Gambar-gambor
Percaya Marah Mengintip
Malu-malu Menguatkan Melirik
Licik Terbangkitkan Bersuka ria
2. Proprium
Propium adalah struktur yang membahas
tentang perkembangan baik itu dalam emosi,
kecakapan individu, kemampuan persepsi dan
36. Psikologi Kepribadian 2
xxxv
i
tujuan hidup seseorang. Perkembangannya sama
dengan perkembangan yang telah dijabarkan oleh
Sigmund Freud, ia membaginya dalam 5 tahap
yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
3. Motivasi
kekuatan dari struktur motivasi dalam
kepribadian menurut Gordon W. Allport berbeda
dengan yang lain, dimana dia mengatakan bahwa
yang paling menunjang dalam motivasi adalah
kemampuan kognitif dan perencanaan hidup.
Dari dua hal yaitu, dia mampu membentuk
motivasi dalam dirinya karena dia telah memiliki
kemampuan kognitif dan perencanaan.
4. Otonomi Fungsional
Otonomi fungsional adalah struktur yang
membahas tentang keanekaragaman pribadi.
Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada
yang suka Melukis? itulah yang disebut dengan
37. Psikologi Kepribadian 2
xxxv
ii
keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua
tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat.
Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari
keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita
tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola,
maka kita akan ikut juga untuk bermain bola,
sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk
dari kesadaran akan target yang kita inginkan.
Tanggapan saya dari teori yang telah
dikemukakan oleh George W. Allport hampir
sama seperti tanggapan saya terhadap teori dari
Sigmund Freud. Tetapi Allport mempunyai sudut
pandang yang lebih positif terhadap kodrat
manusia daripada Freud. Allport tidak percaya
bahwa orang-orang yang matang dan sehat
dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan
tak sadar/kekuatan-kekuatan yang tidak dapat
dilihat dan dipengaruhi. Karena menurut beliau
pandangan orang yang sehat adalah ke depan,
kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan
peristiwa yang akan datang dan tidak mundur
38. Psikologi Kepribadian 2
xxxv
iii
kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kecil
kita. Dari apa yang telah disampaikan oleh
Allport, menurut saya Allport ingin mengajak
para pembacanya agar menjadi pribadi yang
selalu optimis dan menatap kedepan, tanpa harus
mengingat hal-hal yang telah berlalu.
Teori yang telah disampaikan oleh
Allport bisa kita terapkan pada diri sendiri.
Karena teori tersebut lebih menekankan akan
pentingnya untuk bertindak dan berpikir kedepan.
Sehingga kita bisa lebih termotivasi agar dapat
berkembang menjadi individu yang unggul, yang
selalu menatap suatu hal dari sudut pandang yang
positif. Dan hal tersebut berguna bagi diri saya,
agar saya selalu termotivasi dan optimis dalam
menggapai impian saya dan membangun masa
depan yang lebih baik bagi saya.
39. Psikologi Kepribadian 2
xxxi
x
(Henry Alexander Murray)
A. Biografi Singkat
Henry A Murray di lahirkan di new York pada
tanggal 31 Mei 1893, dan mendapatkan pendidikan
di Groton School dan Harvard College. Dia
mendapatkan gelar BA. Dia mendaftarkan diri ke
Columbia College of Physicans and Surgeon. Dan
tamat dari sana pada tahun 1919. Pada tahun 1920
dia meraih gelar M.A dalam bidang biologi.
Kemudian dia belajar pada Universitas
Cambridge dan mengadakan penelitian biokimia
sampai Murray itu sendiri mendapatkan gelar Ph.D.
Murray pun ikut bergabung pada Universitas
Harvard. Pada tahun 1943 Murray meninggalkan
Harvard. Mungkin telah terlalu banyak bagi Murray
mendapatkan penghargaan sampai dia di anugrahi
“Distinguished Scientic Contribution Award dari
40. Psikologi Kepribadian 2
xl
America Psychology Association” karena seluruh
hidupnya di sumbangkan untuk sesuatu tersebut. Inti
dari teori Murray ini sendiri terletak pada diri
individu masing-masing yang diciptakan oleh
Murray dengan istilah “personologi”. Murray
menyatakan bahwa satu bagian tingkah laku tidak
dapat terlepas dari pribadi individu itu sendiri yang
telah berfungsi.
B. Definisi Kepribadian
Kepribadian didefinisikan oleh Murray sebagai
abstraksi yang dirumuskan oleh teoretikus dan bukan
merupakan gambaran tentang tingkah laku individu
belaka; kepribadian individu adalah rangkaian
peristiwa yang secara ideal mencakup seluruh
rentang hidup sang pribadi.
C. Mengurangi kompleksitas perilaku unit
struktural yang dapat di-Manage
1. Proceeding
41. Psikologi Kepribadian 2
xli
Unit dasar perilaku adalah proceeding,
yang interaksi dengan waktu terbatas antara satu
orang dengan seorang yang lain atau lebih atau
antara satu dengan satu objek. Sebuah
proceeding adalah “satu bagian temporal” yang
bertahan cukup panjang untuk sebuah “pola
perilaku yang signifikan secara dinamis” yang
harus dilengkapi.
2. Serial
Serial adalah serangkaian proceeding dan
karenanya sebuah unit perilaku yang lebih lama.
Karena “tidak ada satupun proceeding dapat
difahami tanpa merujuk pada sesuatu yang
menyebabkannya dan tanpa merujuk pada tujuan
serta harapan pemain rancangannya untuk masa
depan” (Murray, 1951), penting dan seringkali
perlu untuk melihat serial keseluruhan karir
seseorang.
42. Psikologi Kepribadian 2
xlii
3. Schedule
Orang menggunakan Schedule untuk
mengatur tindakan yang mereka ambil dalam
memuaskan kebutuhan mereka, untuk
menghindari konflik antara Compenting Needs
(kebutuhan bersaing) dan wises (keinginan),
yaitu, rencana seseorang yang mengatur mereka.
Jika seseorang ingin, misalnya, bekerja berjam-
jam karena ambisi untuk dipromosikan, tetapi
juga ingin menghadiri konser karena sangat
menyukai music, dia mungkin memutuskan
untuk membeli tiket untuk acara pada akhir
pecan saja atau bekerja selama akhir pecan ketika
konser sangat baik sedang diberikan pada hari
rabu malam.
4. Need (kebutuhan)
43. Psikologi Kepribadian 2
xliii
Kebutuhan adalah suatu konstruk yang
mewakili satu daya pada pembagian otak,
kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi,
pemahaman, konasi dan kegiatan sedemikian
rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang
tidak memuaskan kea rah tertentu. Kebutuhan itu
mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau
tahan lama. Tetapi biasanya dia bertahan lama
dan menimbulkan serangkaian tingkah laku
terbuka yang mengubah situasi permulaan
sedemikian rupa untuk menghasilkan situasi
akhir yang menenangkan (meredakan atau
memuaskan) organisme.
5. Press (tekanan)
Konsep Murray tentang tekanan
mempresentasikan faktor lingkungan penentu
perilaku. Sebuah tekanan adalah atribut atau
property orang lain dari sebuah objek atau sebuah
kondisi lingkungan yang membantu atau
menahan kemajuan kepada satu tujuan tertentu.
44. Psikologi Kepribadian 2
xliv
6. Thema
Interaksi need dan press yang
mengakibatkan perilaku tertentu, yang dapat
berubah dari interaksi sederhana subjek-objek
sampai ke kombinasi sejumlah tema-tema
sederhana (serial themas). Beberapa tema yang
muncul kembali dapat digunakan lagi untuk
mencirikan individu.
45. Psikologi Kepribadian 2
xlv
(Harry Stack Sullivan)
A. Biografi Singkat
Harry Stack Sullivan lahir di sebuah kota
pertanian kecil di Norwich, New York, pada tanggal
21 Februari 1892, satu-satunya anak yang berhasil
bertahan hidup, dari pasangan katolik Irlandia.
Ibunya, Ella Stack Sullivan, berusia 32 tahun ketika
menikah dengan Timothy Sullivan dan berusia 39
tahun ketika melahirkan Harry. Dia telah melahirkan
dua anak laki-laki sebelumnya, tetapi tak satu pun
yang mampu bertahan hidup di tahun pertamanya.
Akibatnya, dia melindungi dan memanjakan anak
tunggalnya, di mana kelangsungan hidup Harry
merupakan kesempatannya terakhir untuk menjadi
seorang ibu. Ayah Harry, Timothy Syllivan, adalah
seorang laki-laki pemalu, tertutup, dan diam yang
tidak pernah memiliki hubungan erat dengan
anaknya sehingga ketika istrinya meninggal dan
46. Psikologi Kepribadian 2
xlvi
Sullivan telah menjadi dokter ternama. Timothy
Sullivan pernah menjadi buruh tani dan pabrik yang
kemudian pindah ke peranian keluarga istrinya di
luar desa Smyrna, sekitar sepuluh mil dari Norwish,
sebelum Harry genap berusia tiga tahun.
Di waktu yang kurang lebih bersamaan, Ella
Stack Sullivan secara misterius menghilang dari
rumah dan Sullivan dirawat oleh neneknya yang
keibuan, yang aksen Gaelicinya tidak mudah
difahami oleh Sullivankecil. Setelah setahun lebih
berpisah, ibu Harry yang sepertinya dirawat di rumah
sakit jiwa kembali pulang. Akibatnya, Sullivan
memiliki dua wanita yang merupakan ibu baginya.
Bahkan setelah neneknya meninggal, dia tetap
memiliki dua ibu karena bibinya yang masih gadis
dating untuk berbagi tugas dalam merawat anak.
B. Struktur Kepribadian
47. Psikologi Kepribadian 2
xlvii
Berkali-kali menegaskan bahwa kepribadian
adalah suatu entitas atau kesatuan hipotesis belaka,
“suatu ilusi” yang tidak dapat diobservasi atau diteliti
terlepas dari situasi-situasi antarpribadi. Yang
menjadi unit penelitian adalah situasi antarpribadi
dan bukan orangnya. Organisasi kepribadian terdiri
dari peristiwa-peristiwa antarpribadi, dan bukan
peristiwa-peristiwa intrapsikis. Kepribadian hanyya
memanifestasikan dirinya ketika orang bertingkah
laku dalam hubungan dengan salah seorang atau
beberapa individu lain. Orang-orang ini tidak perlu
ada; sesungguhnya mereka dapat juga merupakan
tokoh khayalan atau tokoh yang tidak ada. Seseorang
dapat menjalin hubungan dengan seorang pahlawan
rakyat, seperti Paul Bunyan atau seorang tokoh fiksi,
seperti Anna Karennia atau dengan nenek moyang
ataug juga keturunan yang belum lahir.
Meskipun Sullivan mengakui bahwa kepribadian
hanya berstatus hipotetis, namun ia menegaskan
bahwa kepribadian merupakan pusat dinamik dari
berbagai proses yang terjadi dalam serangkaian
48. Psikologi Kepribadian 2
xlviii
medan antarpribadi. Selanjutnya, ia memberikan
status penting bagi beberapa proses dengan
menyebut dan menamakan mereka dan dengan
mengkonseptualisasikan beberapa sifat mereka.
Proses-proses yang terpenting adalah dinamisme,
personifikasi, dan proses kognitif.
1. Dinamisme
Dinamisme merupakan unit terkecil yang
dapat dipakai dalam meneliti individu.
Dinamisme didefenisikan sebagai “Pola
transformasi energi yang relatif menetap, yang
secara berulang memberi ciri kepada organisme
selama keberadaannya sebagai organisme hidup”.
Transformasi energi adalah suatu bentuk tingkah
laku. Transformasi energi itu mungkin terbuka
dan umum, seperti berbicara, atau juga
tersembunyi, seperti dalam fikiran atau khayalan.
2. Personifikasi
49. Psikologi Kepribadian 2
xlix
Personifikasi adalah suatu gambaran yang
dimiliki individu tentang dirinya sendiri atau
orang lain. Personifikasi adalah perasaan, sikap,
dan konsepsi kompleks yang timbul karena
mengalami kepuasan kebutuhan atau kecemasan.
Misalnya bayi mengembangkan personifikasi
tentang ibu yang baik, karena ia menyusui dan
memeliharanya.
3. Proses Kognitif
Sumbangan yang unik dari Sullivan
tentang kognisi atau pengetahuan dalam
hubungannya dengan kepribadian ialah
klasifikasinya tentang pengalaman kedalam tiga
golongan. Pengalaman, katanya, terjadi dalam
tiga cara, yakni cara-cara prototaksis, parataksis,
dan sintaksis.
- Prototaksis
50. Psikologi Kepribadian 2
l
Rangkaian pengalaman yang terpisah-
pisah yang dialami pada masa bayi, dimana
arus kesadaran (pengindraan, bayangan dan
perasaan) mengalir kedalam jiwa tanpa
pengertian “sebelum” dan “sesudah”. Semua
pengetahuan bayi adalah pengetahuan saat
itu, disini dan sekarang.
- Parataksis
Kira-kira pada awal tahun kedua, bayi
mulai mengenali persamaan-persamaan dan
perbedaan peristiwa-peristiwa, disebut
pengalaman parataksis atau pengalaman
asosiasi.
- Sintaksis
Berfikir logik dan realistik, menggunakan
lambang-lambang yang diterima bersama,
khususnya bahasa - kata - bilangan. Ketika
anak mulai belajar berbicara, mempelajari
51. Psikologi Kepribadian 2
li
“kata” yang secara umum diterima sebagai
wakil dari suatu peristiwa, saat itulah anak
mulai berfikir sintaksis.
C. Perkembangan Kepribadian
Membagi usia manusia menjadi tujuh tahap
perkembangan, masing-masing mempunyai
sumbangan penting dalam bentuk kepribadian. Di
setiap tahap perkembangan orang menghadapi
masalah hubungan interpersonal yang berbeda-beda,
sehingga bentuk bahaya yang berasal dari hubungan
interpersonal itu juga berbeda-beda.
Perubahan kepribadian dapat terjadi kapan
saja, tetapi yang paling sering terjadi pada masa
transisi dari tahap satu ke tahap berikutnya. Garis
batas antar tahap itu ditunjuk karena secara umum
pada saat itu terjadi perubahan kepribadian yang
signifikan, sehingga dalam kenyataan lebih penting
52. Psikologi Kepribadian 2
lii
daripada tahap itu sendiri. Pengalaman disosiasi dan
inatensi selektif yang terjadi sepanjang periode
tertentu, pada periode transisi mungkin masuk ke
dalam sistem self, dan siap mempengaruhi
perkembangan pada periode berikutnya. Paparan
rinci dari setiap tahap perkembangan, akan diringkas
dalam tabel berikut.
Periode Orang
Penting
Proses
Interpersonal
Pencapaian
Utama
Perkembangan
Negatif
Invancy
0 – 1;5
Lahir-
berbicara
Pemeran
keibuan
Kelembutan
kasih sayang
Awal
mengorganisasi
pengalaman,
belajar
memuaskan
beberapa
kebutuhan diri.
Rasa aman
beroperasi
melalui apathy
dan somnolent
detachment.
Childhood Orang
tua
Melindungi
rasa aman
Belajar melalui
identifikasi
Performansi as
if; rasionalisasi
53. Psikologi Kepribadian 2
liii
1;5 – 4;0
Berbicara-
hubungan
sebaya
melalui imaji
teman sebaya
dengan orang
tua; belajar
sublimasi
mengganti
suatu kepuasan
dengan
kepuasan yang
lain.
prokupasi
transformasi
jahat.
Juvenil
4;0 – 8/10
Hubungan
sebaya-
Chum
Teman
bermain
seusia
Orientasi
menuju
kehidupan
sebaya
Belajar bekerja
sama dan
bersaing
dengan orang
lain, belajar
berurusan
dengan figur
otoritas.
Stereotip
Ostrasisme
Disparajemen
Pra- Chum Intimasi Belajar
mencintai
Loneliness
54. Psikologi Kepribadian 2
liv
Adolesen
8/10 – 12
Chum-
Pubertas
awal
tunggal orang lain
seperti atau
melebihi
mencintai diri
sendiri.
Adolesen
awal
12 – 16
Pubertas-
Seks
mantap
Chum
jamak
Intimasi dan
nafsu seks ke
orang yang
berbeda
Integrasi
kebutuhan
intimasi
dengan
kepuasan
seksual.
Pola tingkah
laku seksual
yang tidak
terpuaskan.
Adolesen
akhir
16 – 20
Seks
Kekasih Menggabung
intimasi
dengan nafsu
Integrasi ke
dalam
masyarakat
dewasa, self-
respect
Personifikasi
yang tidak tepat
Keterbatasan
hidup
56. Psikologi Kepribadian 2
lvi
(Erik H. Erikson)
A. Biografi Singkat
Erik Erikson mempunyai nama lengkap Erik
Homburger Erikson, lahir di Frankfurt, Jerman.
Kedua orang tuanya berasal dari Denmark, tetapi
mereka tidak pernah menikah secara resmi.
Bapaknya meninggal ketika Erikson baru lahir, dan
ibunya menikah lagi dengan Dr. Theodore
Homburger yang merupakan dokter langganan Erik
waktu kecil. Dari bapak tiri inilah nama Homburger
tersebut disandang sampai Erik Erikson 37 tahun.
Erkson melakukan perjalanan ke Jerman dan
Italia. Dia mencatat semua pemikirannya dalam buku
catatan berdasarkan pengamatan terhadap kehidupan
di sekelilingnya.
57. Psikologi Kepribadian 2
lvii
Pada usia 25 tahun, Erikson menerima tawaran
untuk menjadi guru sebuah sekolah kecil di Wina
(Australia). Dia kemudian menjadi pasien sekaligus
teman Freud. Setelah cukup kaya, mereka dan
keluarganya menetap di Wina menjadi psikonalis.
Erikson mengakui bahwa Freud merupakan bagian
dari pencariannya terhadap figur ayah. Erikson
memulai karier profesionalnya dalam bidang
psikoterapi setelah merasa menemukan identitasnya.
Dia dilatih dalam bidang psikoanalisis dan telah
dianalisis oleh Anna Freud. Setelah menerima
pelatihan selama hamper 3 tahun, Erikson tertarik
dengan psikoanalisis anak-anak. Karena terpengaruh
Anna Freud ditambah karena pengalaman hidupnya.
Pada tahun 1950, Erikson bekerja sama dengan
Austen Riggs di Stockbridge Massachussetts, untuk
membangun sebuah fasilitas penanganann gangguan
emosional pada orang dewasa. 10 tahun kemudian,
dia kembali ke Harvard dan mengajar di seminar
pascasarjana, dan kemudian memberikan kuliah
58. Psikologi Kepribadian 2
lviii
mengenai siklus kehidupan manusia, sebuah mata
kuliah yang sangat popular di tingkat S1 sampai
kemudian pension pada tahun 1970. Pada usia 84,
Erikson menerbitkan buku mengenai usia tua. Ketika
meninggal tahun 1994, dia mengatakan bahwa
dirinya mengalami distres dan dia tidak pernah tahu
siapa bapaknya yang sesungguhnya.
B. Manusia dalam pandangan Erik H. Erikson
Erikson adalah ahli teori kepribadian yang
menggambarkan kekuatan dasar manusia dalam
pandangan yang optimis. Dia juga percaya bahwa
setiap orang akan sukses dalam memenuhi harapan,
tujuan, dan kebijaksanaan ataupun kebajikan
lainnya,karena manusia memiliki potensi untuk
melakukan hal tersebut.
Manusia memiliki potensi untuk mengarahkan
pertumbuhan kita secara sadar selama perjalanann
hidup. Kita tidak secara eksklusif menghasilkan
pengalaman masa kanak-kanak.
59. Psikologi Kepribadian 2
lix
C. Konsep Utama Pendekatan Sepanjang hayat
1. Kebingungan Identitas
Dalam observasinya terhadap orang
Indian Sioux di South Dakota dan California, dia
mencatat beberapa gejala psikologis yang tidak
dapat dijelaskan dalam teori Freud yang
ortodoks. Gejala-gejala yang diperlihatkan
berhubungan dengan ketersaingan dari tradisi
budaya dan ketidakjelasan citra diri atau identitas
diri. Fenomena ini oleh Erikson pada mulanya
disebut dengan kebingungan identitas.
2. Tahapan Psikososial dalam Perkembangan
kepribadian
Erik H. Erikson menyusun teori
perkembangan yang ditinjau dari perspektif
perkembangan psikologis dan social, sehingga
menyebutnya dengan perkembangan psikososial.
60. Psikologi Kepribadian 2
lx
Erikson membagi tahap perkembangan diatur
oleh prinsip epigenetic dari pematangan. Dalam
hal ini, kekuatan bawaan ditentukan oleh
karakteristik tahap perkembangan.
Teori erikson mengenai perkembangan
manusia terdiri dari rangkaian konflik pribadi.
Potensi dari konflik ini terjadi pada kelahiran
sebagai predisposisi, kemudian mengemukakan
pada tahapan yang berbeda ketika lingkungan
memerlukan adaptasi tertentu.
Tahapan Umur
Cara penanganan
yang Adaptis vs.
Maladaptis
Kekuatan
Dasar
Oral sensori
Lahir-1 tahun Kepercayaan vs tidak
percaya
Harapan
Anal otot
1-3 tahun Otonomi vs ragu dan
malu
Keinginan
Genital
3-5 tahun Inisiatif vs bersalah Tujuan
61. Psikologi Kepribadian 2
lxi
Latensi
6-11 tahun Kerajinan vs inferioritas Kopetensi
Adolescensce
12-18 tahun Ikatan identitas vs
kebingungan peran
Ketaatan
Dewasa
muda
18-35 tahun Intimasi vs isolasi Cinta
Dewasa
35-55 tahun Generativity vs stagnasi Peduli
Matang-masa
tua
55 tahun lebih Integritas ego vs
keputus asaan
Kebijaksanaan
62. Psikologi Kepribadian 2
lxii
(Melanie Reizes Klein)
A. Biografi singkat
Melanie Reizes Klein lahir pada tanggal 30
Maret 1882 di Wina, Australia. Dia lahir sebagai
anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan
Dr. Moriz Reizes dan istri keduanya, Libussa
Deutsch Reizes. Klein percaya bahwa dia lahir
sebagai seorang anak yang kehadirannya tidak
direncanakan. Keyakinannya ini membuatnya merasa
ditolak oleh orang tuanya. Melanie merasa ada jarak
dengan ayahnya, yang lebih mencintai kakak
perempuannya, Emilie (Sayers, 1991). Ketika
Melanie lahir, ayahnya sudah lama melawan yahudi
Ortodoks dan menolak untuk menerapkan agama
apapun dalam kehidupannya. akibatnya, Klein
tumbuh dalam keluarga yang tidak proagama, namun
juga tidak antiagama.
63. Psikologi Kepribadian 2
lxiii
Pada masa kanak-kanak, klein mengamati kedua
orang tuanya menjalani pekerjaan yang tidak mereka
sukai. Ayahnya seorang dokter yang bekerja
dibidang obat-obatan, yang kemudian berakhir
dengan bekerja sebagai asisten dokter gigi. Ibunya
memilki sebuah took tumbuhan dan reptil. Sebuah
pekerjaan yang sulit, memalukan, dan menakutkan
untuk seorang yang takut akan ular (H. Segal, 1979).
Meskipun ayahnya bergelar dokter dan tidak
memiliki penghasilan yang mencukupi keluarganya,
Klein bercita-cita menjadi seorang dokter sama
seperti ayahnya.
B. Teori Relasi Objek
Gambaran relasi obyek Melanie Klein dibentuk
berdasarkan penelitian terhadap bayi pada obyek –
obyek yang mampu memberikan perhatian si bayi.
Klein selalu menyatakan bahwa dia tidak bermula
dari teori Freud, tetapi hanya menguraikan fenomena
perkembangan awal yang konsisten dengan teori
Freud. Freud yang menekankan empat sampai enam
64. Psikologi Kepribadian 2
lxiv
bulan setelah kelahiran bahwa rangsangan bayi
(kelaparan, seks, dll.) ditujukan kepada suatu objek
payudara, penis, vagina, dan sebagainya. Menurut
Klein, hubungan bayi dan payudara sangatlah
penting, kecenderungan bayi yang paling awal dalam
menghubungkan sebagian objek memberikan mereka
pengalaman – pengalaman tidak realistic atau seperti
khayalan yang nantinya akan mempengaruhi semua
hubungan antar pribadi.
Relasi obyek Melanie Klein adalah buah (‘anak
teori’) yang dihasilkan dari teori Freud, tetapi ia
memiliki beberapa perbedaan. Secara umum, 3
perbedaan antara obyek relasi teori dan teori Freud
adalah :
Pertama, teori relasi obyek tidak terlalu
menekankan dorongan – dorongan biologis dan lebih
menekankan pada pentingnya pola yang konsisten
dalam hubungan yang interpersonal.
Kedua, kebalikan dari teori Freud yang bersifat
paternalistis dan menekankan pada kekuatan dan
65. Psikologi Kepribadian 2
lxv
kontrol ayah, teori relasi obyek cenderung lebih
maternal dengan menekankan keintiman dan
pengasuhan ibu.
Ketiga, teori relasi obyek umumnya lebih
memandang kontak dan hubungan sebagai motif
utama tingkah laku manusia – bukan kesenangan
seksual. Jika Klein disebut sebagai ibu dari teori
relasi obyek, maka Freud adalah ayahnya. Dalam
istilah Freudian, manusia adalah objek suatu
dorongan, suatu dorongan, bagian dari seseorang
atau sesuatu yang dapat membuat tercapainya suatu
tujuan. Klein dan teori relasi obyek lainnya memulai
dari asumsi dasar yang dikemukakan Freud tersebut.
Bagian terpenting dari hubungan ini adalah
representasi dari psikis internal pada obyek – obyek
yang terkait erat, seperti payudara ibunya dan penis
ayahnya yang pernah diintroyeksikan atau diambil
dari struktur psikis seorang bayi dan kemudian
diproyeksikan terhadap pasangan hidupnya.
Gambaran – gambaran internal ini bukan representasi
66. Psikologi Kepribadian 2
lxvi
akurat dari orang lain, tetapi merupakan bagian atau
sisa pengalaman awal setiap orang.
Klein menekankan pentingnya empat sampai
enam bulan setelah kelahiran. Ia juga sangat
menekankan bahwa dorongan – dorongan pada bayi
(lapar, seks, dan lainnya) dilandasi oleh sebuah
objek, yaitu payudara, penis, vagina dan seterusnya.
Menurut Klein, hubungan anak dengan payudara
merupakan dasar dari sebuah hubungan dan berperan
sebagai prototipe dari hubungan selanjutnya, seperti
ibu dan ayah. Kecenderungan awal seorang bayi
untuk menghubungkan bagian – bagian dari suatu
obyek membuatnya mengalami suatu kondisi tidak
realistis atau serupa dengan khayalan yang
memengaruhi hubungan interpersonalnya di
kemudian hari.
C. Kehidupan Psikis pada Bayi
67. Psikologi Kepribadian 2
lxvii
Jika Freud menekankan pada beberapa tahun
pertama dalam kehidupan manusia, maka Klein lebih
menekankan pada pentingnya empat sampai enam
bulan pertama. Baginya, seorang bayi tidak memulai
hidupnya sebagai individu yang kosong. Bayi
membawa predisposisi untuk mengurangi
pengalaman kecemasan yang dihasilkan oleh
dorongan insting hidup dan insting mati. Kesiapan
bayi untuk bertindak atau bereaksi seperti yang
diharapkan secara filogenetis merupakan faktor
bawaan, sebuah konsep yang juga disetujui oleh
Freud.
a. Fantasi
Fantasi atau khayalan hidup yang aktif
dimiliki oleh seorang bayi sejak ia lahir. Fantasi
ini merupakan representasi psikis dari ketidak
sadaran insting id yang tidak bisa dicampur
adukan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki
oleh anak anak dan dewasa. Ketika klein (1932)
menulis mengenai dinamika kehidupan fantasi
68. Psikologi Kepribadian 2
lxviii
pada bayi, ia tidak mengatakan bahwa bayi yang
baru kahir bisa merangkum pemikiranya melalui
kata kata. Maksudnya adalah bahkan sejak masih
sangat kecil, bayi memiliki gambaran ketidak
sadaran dari “baik” dan “buruk”. Contohnya
perut penuh adalah baik; perut kosong tidak baik.
Selanjutnya, klein mengemukakan bahwa bayi
yan tertidur saat sedang mengisap jarinya sedang
berfantasi bahwa ia mengisap punting payudara
ibunya yang baik. Seiring dengan
berkembangnya sang bayi fantasi ketidaksadaran
yang muncul belakangn ini di bentuk melalui
kenyataan yang dialami dan predisposisi bawaan.
Salah satu daripreposisi adalah qedifus complex
atau keinginan anak untuk menghancurkan salah
satu orang tuanya dan untuk terlibat secara
seksual dengan orang tuanya.
b. Objek
Manusia mempunyai dorongan bawaan
atau insting, termasuk insting kematian.
69. Psikologi Kepribadian 2
lxix
Dorongan-dorongan tersebut berupa objek dan
objek-objek tersebut adalah dorongan lapar untuk
mendapatkan payudara baik, dorongan
berhubungan badan dan memiliki organ seksual,
juga lainnya. Klein (1948) yakin bahwa pada
sejak masa bayi awal, anak sudah berkaitan
dengan objek-objek eksternal ini, dan kemudian
mulai berminat pada wajah dan tangan yang
dapat memenuhi kebutuhan untuk mereka. Dalam
khayalan aktifnya bayi mengintroyeksi atau
mencapai struktur psikis pada objek-objek
eksternal, termasuk penis ayahnya, tangan dan
wajah ibunya, serta bagian tubuh lainnya.
c. Posisi
Klein melihat bayi (manusia) sebagai
penghubung konsisten dalam konflik dasar antara
hasrat untuk hidup dan hasrat untuk mati, antara
70. Psikologi Kepribadian 2
lxx
baik dan buruk, antara cinta dan kebencian,
kreativitas dan penghancuran. Seiring ego bejalan
menuju penggabungan dan menjauh dari
perpecahan, secara alami bayi memilih sensasi
yang menyenangkan dibanding yang
memusingkan.
Dalam pengupayaan mereka untuk
berurusan dengan penggolongan perasaan tenang
dan tidak tenang, bayi mengatur posisi atau cara
berurusan dengan objek-objek internal maupun
eksternal berdasarkan pengalamannya.
Klein memilih istilah ‘posisi’
dibandingkan ‘tingkat perkembangan’ untuk
menunjukkan bahwa perubahan posisi berarti
maju atau mundur; ini bukanlah jangka waktu
ataupun tahapan perkembangan yang dilewati
seseorang.
71. Psikologi Kepribadian 2
lxxi
(Rollo May)
A. Biografi Singkat
Rollo May lahir pada 21 april 1909 di Ohio, dan
dibesarkan di Marine City, Michingan, Amerika
Serikat. Dia hidup ditengah sikap anti-intelektual
dari sang ayah. Ayahnya berkali-kali berkomentar
bahwa gangguan psikotik yang dialami oleh kakak
Rollo adalah karena banyak belajar. Mungkin karena
merasa bahwa pertanyaan ayahnya “tidak manusiawi
dan merusak”, dia pun membenci penyakit anti-
intelektualisme, meskipun dia melihat bahwa untuk
hal-hal ayahnya adalah laki-laki yang sangat
simpatik.
Setelah lulus dari Oberlin College di Ohio, dia
menyelesaikan BA (Bachelor of Arts = sarjana
muda) pada tahun 1930. Ada sebuah pengalaman
unik yang begitu mendalam yaitu ketika melihat
garis-garis sederhana pada sebuah vas bunga antic
72. Psikologi Kepribadian 2
lxxii
dari Yunani yang ada di atas meja pada salah satu
ruang kelas, dia begitu kagum dengan kesederhanaan
dan keindahan garis-garis tersebut. Pengalaman
tersebut membuatnya memutuskan untuk dating ke
Yunani setelah lulus kuliah.
May adalah orang yang menolak pandangan
Eropa, yang menurutnya terlalu mekanistik dalam
memandang manusia, meskipun sebelumnya dia
sendiri merupakan orang yang menerima konsep
tersebut.
Ketika orang tuanya bercerai, May masih di
Union, dia pun menyela studinya untuk kembali ke
east Lansing, Michingan. Di sana, dia menjadi
konselor sekolah di Michingan State College. Dia
kemudian kembali ke New York dan melanjutkan
studinya sampai mendapat gelar BD pada tahun
1938. Setelah itu May menjadi menteri di Paroki
Montclair, New Jersey, sebelum kembali ke New
York untuk belajar psikoanalisis di William White
Alanson Institute for Psychiatry. Dia juga kuliah di
73. Psikologi Kepribadian 2
lxxiii
Columbia University pada tingkat doctoral (S3) dan
mendapat gelar Ph.D pertama dalam bidang
psikologi klinis.
B. Konsep Utama Eksistensialisme
Beberapa konsep utama yang dikembangkan oleh
Rollo May adalah sebagai berikut ini.
1. Sikap Eksistensial
Eksistensialisme dalah gerakan filsafat
dan psikologi kontemporer di antara berbagai
mazhab pemikiran yang muncul secara spontan
di Eropa.
2. Keadaan Sulit (predicament)
Menurut May, masalah utama yang
dihadapi manusia pada pertengahan abad ke-20
adalah perasaan tidak berdaya, “keyakinan bahwa
individu tidak dapat berbuat secara efektif dalam
74. Psikologi Kepribadian 2
lxxiv
menghadapi masalah yang sangat besar dalam
budaya, social, dan ekonomi”. Perasaan tak
berdaya ini disebabkan oleh kecemasan dan
hilangnya nilai-nilai tradisional.
3. Ketidakberdayaan
Masalah ketidakberdayaan sekarang
sudah makin nyata. Zaman ini dianggap sebagai
zaman ketidakpastian dan gejolak social.
Kerusuhan yang berkelanjutan di timur tengah,
menggambarkan bahwa kita terjebak dalam
situasi sejarah, yang tidak ada seorang pun atau
sekelompok orang memiloiki kekuasaan yang
signifikan.
4. Kecemasan
Kecemasan menjadi istilah yang
digunakan untuk menggambarkan zaman
kegelisaan. Sebelum tahun 1950, hanya ada dua
buku yang secara khusus menampilkan gambaran
75. Psikologi Kepribadian 2
lxxv
yang objektif mengenai kecemasan dan
menyarankan cara-cara yang konstruktif untuk
menanganinya.
5. Menemukan kembali (rediscovering) Perasaan
Dalam menemukan kembali kedirian,
kebanyakan orang harus mulai kembali ke awal
dan menemukan kembali perasaan mereka.
Banyak dari kita hanya memiliki gagasan yang
kabur dari apa yang kita rasakan pada suatu
waktu tertentu.
6. Empat tahap kesadaran diri
May menjelaskan ada empat tahap
kesadaran diri. Pertama, adalah tahap kesadaran
tidak bersalah sebelum diri lahir, karakteristik
tahap ini adalah bayi. Kedua, tahap
pemberontakan individu yang berusaha untuk
membangun kekuatan batin. Ketiga, tahap
kesadaran diri, tahap ini mengacu pada keadaan
76. Psikologi Kepribadian 2
lxxvi
orang banyak, ketika mereka membahas
kepribadian yang sehat. Keempat, tahap
kesadaran diri kreatif, yang melibatkan
kemampuan untuk melihat sesuatu yang luar
biasa dari seseorang, titik pandang yang tidak
terbatas, dan mendapatkan kebenaran hakiki,
tingkat ini terpotong melalui dikotomi antara
subjektivitas dan objektivitas.
7. Tujuan integrasi
Konsep May mengenai manusia adalah
kesadaran diri, mampu secara sadar, dan harus
membuat pilihan.
8. The daimonic
May memperkenalkan konsep daimonic
dan bersikeras bahwa manusia harus berdamai
dengannya. The daimonic adalah “setiap fungsi
alami yang memiliki kekuatan untuk mengambil
alih seluruuh pribadi”.
77. Psikologi Kepribadian 2
lxxvi
i
9. Kekuasaan
Kekuasaan adalah keadaan diri
ontologisme, yang berpotensi untuk mengalami
dan mengekspresikan kehadiran kekuasaan dalam
diri kita.
10. Cinta
Cinta dapat dilihat sebagai jawaban atas
masalah manusia, tetapi sekarang ini, cinta
sendiri telah menjadi masalah.
11. Intenasionalitas
Intersionalitas berarti “struktur yang
memberi makna kepada pengalaman”.
12. Keberanian dan kreativitas
78. Psikologi Kepribadian 2
lxxvi
ii
Keberanian adalah kemampuan untuk
bergerak maju meskipun menghadapi kesulitan.
Kreativitas keberanian adalah pencarian bentuk-
bentuk baru, symbol-simbol, dan pola yang dapat
membangun masyarakat baru.
79. Psikologi Kepribadian 2
lxxix
(Carl Rogers)
A. Biografi Singkat
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park,
Illionis, pinggiran Chicago. Anak keempat dari enam
bersaudara. Ayahnya adalah seorang insinyur sipil
yang sukses dan ibunya adalah seorang ibu rumah
tangga dan penganut Kristen yang taat.
Pendidikannya dimulai di kelas dua, karena dia
sudah bisa membaca sebelum masuk TK.
Ketika Carl berusia 12 tahun, keluarganya pindah
ke daerah peternakan sekitar 30 mil sebelah barat
Chicago, dan di sinilah dia menghabiskan masa
remajanya. Dengan pendidikannya yanh ketat dan
banyak tugas yang harus dia selesaikan, Carl menjadi
remaja yang agak terisolasi, tetapi mandiri dan
memiliki disiplin diri yang kuat.
80. Psikologi Kepribadian 2
lxxx
Mulai memasuki masa kuliah, awalnya kuliah di
Universitas Wisconsin Jurusan Pertanian, tapi
kemudian berpindah ke Jurusan Teologi untuk
belajar pelayaran. Pada saat itulah, dia terpilih
sebagai salah satu dari sepuluh mahasiswa yang
pergi ke Beijing untuk mengikuti “Konferensi
Federasi Mahasiswa Kristen se-Dunia” selama enam
bulan.
Pada tahun 1957, dia kembali untuk mengajar di
almamaternya, University of Wisconsin. Sayangnya,
saat itu terjadi konflik dalam Departemen Psikologi,
Rogers sangat kecewa, sehingga pada 1964 dia
menerima posisi sebagai kepala riset di La Jolla,
California. Di sini dia memberikan terapi, pidato, dan
menulis, sampai kematiannya pada tahun 1987.
B. Teori Kepribadian Carl Rogers
Fokus utama Rogers adalah proses psikoterapi,
dan teori kepribadiannya bersumber dari teori
terapinya. Karyanya berlawanan dengan
81. Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
psikoanalisis dalam hal ini teori dan metode riset.
Berkaitan dengan teori, teori psikoanalitis
menekankan dorongan biologis, bawah sadar,
perbedaan ketegangan, dan perkembangan karakter
di usia awal. Sebaliknya pendekatan fenomologis
Rogers menekankan persepsi sadar, perasaan
berkaiatan dengan interaksi social, motif aktualisasi
diri, dan proses perubahan.
C. Struktur Kepribadian menurut Carl Rogers
1. Diri (The Self)
Perbedaan yang kami perkenalan di Bab 1
antara aspek struktur dan proses teori kepribadian
amat berguna memahami teori Carl Rogers.
Kunci konsep structural dalam teori kepribadian
Rogerian adalah diri (self). Menurut Rogers,
individu memahami objek dan pengalaman
eksternal, dan memberikan makmna kepada
mereka.
82. Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
i
Diri ideal adalah konsep diri yang paling
diinginkan oleh individual. Konsep tersebut
mencakup persepsi dan makna yang secara
potensial relevan terhadap diri dan amat penting
bagi individu tersebut.
2. Pengalaman Dunia
Menurut Rogers, realitas lingkungan
bergantung pada persepsi kita tentang hal
tersebut, yang memungkinkan persepsi kita
terhadap realitas tidak tepat. Persepsi berubah
sejalan dengan pertambahan umur dan pengaruh
lingkungan, dan dunia pengalaman bersifat
pribadi dan hanya diketahui oleh kita sendiri.
3. Perkembangan Self pada Masa Kanak-Kanak
Seoerang bayi berkembang secara
bertahap dalam lapangan pengalaman yang
kompleks melalui hubungan social. Sebagian
83. Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
ii
pengalaman tersebut telah membedakan satu
bagian dari bagian lainnya.
4. Penghargaan Positif
Setiap anak memerluakan penghargaan
posiitif. Kebutuhan ini bersifat universal dan
persisten. Penghargaan positif terdiri atas
penerimaan, cinta, dan dukungan dari orang lain
terutama daro ibu. Pandangan positif merupakan
sesuatu yang penting bagi perkembangan
kepribadian.
5. Kondisi yang berharga
Penghargaan diri positif versi Rogers
sama dengan konsep super ego dari Freud.
Sumbernya berasal dari penghargaan positif
tanpa syarat. Seperti kita kketahui bahwa
penghargaan positif tanpa syarat meliputi
penerimaan dan cinta orang tua kepada anak
84. Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
v
tanpa syarat apa pun terlepas dari perilaku anak,
terbalik dengan penghargaan aktif dengan syarat.
6. In-Kongruensi
Incongruence adalah ketidaksesuaian
antara konsep diri dan dunia pengalaman, serta
lingkungan yang kita terima.
7. Pertahanan
Konsep pertahanan dari Rogers ini
sanagat mirip dengan konsep mekanisme
pertahanan diri dari Freud, tetapi Rogers
menggunakan istilah pertahanan terhadap
kecemasan yang berasal dari pandangan,
kenangan, dan implus dianggap sebagai persepsi.
85. Psikologi Kepribadian 2
lxxx
v
(Abraham H. Maslow)
A. Biografi Singkat
Abraham Harold (Abe) Maslow mungkin
mempunyai masa kecil yang paling kesepian dan
paling menderita dari semua orang yang dibahas
dalam buku ini. Dilahirkan di Manhattan, New York,
pada 1 April 1908, Maslow menhabiskan masa
kecilnya yang tidak bahagia di Brooklyn. Maslow
adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dari
pasangan Samuel maslow dan Rose Schilosky
maslow. Pada masa kecilnya, kehidupan Maslow
dipenuhi dengan perasaan malu, rendah diri, dan
depresi yang kuat.
Maslow tidak terlalu dekat dengan salah satu dari
orang tuanya, tetapi dia tidak keberatan dengan
ayahnya yang sering kali tidak ada di sampingnya
Ayahnya adalah seorang imigran keturunan Rusia-
Yahudi yang bekerja mempersiapkan barel/tong.
86. Psikologi Kepribadian 2
lxxx
vi
B. Pandangan Maslow tentang Motivasi
Teori kepribadian Maslow di buat berdasarkan
beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Pertama,
Maslow (1970) mengadopsi sebuah pendekatan
menyeluruh pada motivasi. Yaitu, keseluruhan dari
seseorang, bukan hanya satu bagian atau fungsi,
termotivasi.
Kedua, motivasi biasanya kompleks atau sendiri
dari beberapa hal, yang berarti bahwa tingkah laku
seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang
terpisah.
Ketiga, asumsinya adalah bahwa orang-orang
berulang kali termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan.
Ketika sebuah kebutuhan terpenuhi, buiasanya
kebutuhantersebut kurang kekuatan untuk
memotivasinyadan digantikan oleh kebutuhan lain.
87. Psikologi Kepribadian 2
lxxx
vii
Asumsi lainya adalah bahwa semua otrang di
manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang
sama. Bagaimana cara orang-orang di kultur yang
berbeda-beda memperoleh makanan, membangun
tempat tinggal, mengekspresikan pertemanan, dan
seterusnya bisa bervariasi, tetapi kebutuhan dasar
untuk makanan, keamanan, dan pertemanan
merupakan kebutuhn yang berlaku untuk semua
spesies.
C. Hierarki Kebutuhan
Konsep hierarki kebutuhan yang diungkapkan
Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di
level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup
terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-
kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal yang
memotivasi.
88. Psikologi Kepribadian 2
lxxx
viii
(Viktor Emil Frankl)
A. Biografi singkat
Viktor Emil Frankl dilahirkan di Wina pada
tanggal 26 Maret 1905 dari keluarga Yahudi kelas
menengah masyarakat Austria. Nilai-nilai dan
kepercayaan Yudaisme berpengaruh kuat atas diri
Franlk.
Viktor Emil Frankl adalah professor dalam
bidang neurologi dan psikiatri di the University of
Vienna Medical School dan guru besar luar biasa
bidang logoterapi pada U.S. Internasional University.
Dia adalah pendiri APA yang biasa disebut madzhab
ketiga psikoterapi dari Wina (setelah psikoanalisis
Sigmund Freud dan psikologi individu Alfred Adler),
yaitu aliran logoterapi.
B. Konsep dasar dalam psikologi kepribadian
Frankl
89. Psikologi Kepribadian 2
lxxxi
x
1. Hidup memiliki makna dalam semua keadaan
2. Motivasi utama untuk hidup yang akan kita
menemukan makna dalam hidup.
3. Kebebasan untuk menemukan makna.
C. Ajaran dalam Logoterapi mempunyai 3 landasan
filsafat
a) The freedom of will
Kebebasan tetapi terbatas, bukan kebebasan dari
sesuatu tetapi kebebasan mengambil sikap
terhadap sesuatu. Kebebasan yang dimaksud di
sini adalah kebebasan yang bertanggungjawab.
b) The will to meaning
Merupakan motivasi dasar manusia. Yang
dimaksudkan dengan keinginan untuk bermakna
adalah : tertuju kepada hal-hal yang berada di
90. Psikologi Kepribadian 2
xc
luar diri manusia tersebut, bukan berpusat pada
diri sendiri (self-centered)
c) The meaning of life
Dapat ditemukan oleh manusia dalam
kehidupannya, termasuk pada saat mengalami
penderitaan (rasa bersalah, sakit, kematian).
Makna hidup setiap orang sifatnya unik,
personal, spesifik, dan temporer. Makna hidup
tidak dapat diberikan oleh siapapun, jadi harus
ditemukan oleh diri sendiri.
D. Logoterapi sebagai Salah Satu Metode Konseling
Dalam logoterapi pasien dibantu untuk
menemukan nilai-nilai baru dan mengembangkan
filosofi konstruktif dalam kehidupannya. Oleh karena
itu, seorang logoterapis tidaklah mengobati gejala-
gejala yang tampak pada pasien atau klien secara
langsung, akan tetapi mengadakan perubahan sikap
neurotik pasien terlebih dahulu. Pasien
91. Psikologi Kepribadian 2
xci
bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan
logoterapis memberikan dorongan untuk memilih,
mencari dan menemukan sendiri makna konkrit dari
eksistensi pribadinya. Seorang logoterapis membantu
klien untuk menyusun 3 macam nilai yang akan
memberi arti pada eksistensi, yaitu :
- Creative values
- Experiental values, dan
- Attitudinal values
Dalam proses terapi, klien diperlihatkan
bagaimana membuat hidup menjadi penuh arti
dengan ‘the experience of love’. Pengalaman ini akan
membuatnya mampu menikmati ketulusan,
keindahan dan kebaikan dan mampu mengerti akan
manusia dengan keunikan-keunikan pribadinya.
Dengan demikian, diharapkan klien dapat melihat
bahwa penderitaan mungkin sangat berguna untuk
membantunya dalam mengubah sikap hidup.
92. Psikologi Kepribadian 2
xcii
Tujuan dari logoterapi adalah membangkitkan
“kemauan untuk bermakna” dalam individu tersebut,
yang bersifat khusus dan pribadi bagi masing-masing
orang.
Logoterapi merupakan suatu pendekatan
eksistensial khsusus yang meliputi 2 prosedur re-
edukatif yang berbeda, yaitu :
• Paradoxical Intention
Memanfaatkan kemampuan mengambil
jarak (self-detachment) dan kemampuan mengambil
sikap terhadap kondisi diri sendiri dan lingkungan.
Paradoxical intention terutama cocok untuk
pengobatan jangka pendek pasien fobia (ketakutan
irrasional).
• De-Reflection.
Memanfaatkan kemampuan transendensi
diri (self-transcendence) yang dimiliki setiap
manusia dewasa. Setiap manusia dewasa memiliki
kemampuan untuk membebaskan diri dan tidak lagi
93. Psikologi Kepribadian 2
xciii
memperhatikan kondisi yang tidak nyaman, tetapi
mampu mengalihkan dan mencurahkan perhatiannya
kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat.
E. Logo Terapi Metode Pengembangan Diri
Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi
yang mempunyai teori yang khas tentang manusia
yang dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-
pelatihan dalam rangka pengembangan diri.
F. Aplikasi Logoterapi
Aspek Klinis
Penerapan logoterapi sebagai salah satu corak
psikologi eksistensial telah banyak diterapkan dalam
berbagai kehidupan. Dalam bidang klinis logoterapi
cukup membantu dalam menyembuhkan pasien-
pasien obsessive-compulsive, gangguan kecemasan,
94. Psikologi Kepribadian 2
xciv
alcoholism, insomnia, dan kasus-kasus kehampaan
eksistensialis.
Dalam rangka menangani manusia dengan ketiga
dimensinya (fisik, psikis, spirit) logoterapi
setidaknya mengembangkan metode terapi:
1. Medical Ministry
Untuk gangguan-gangguan perasaan yang
terkait gangguan ragawi.
2. Paradoxical Intention
3. Dereflection
Untuk penanganan kasus-kasus berkenaan
gangguan-gangguan yang bersifat psikologis,
dan Existential Analysis.
Logoterapi Sebagai Metode Pengembangan Diri
Saat ini telah banyak pelatihan-pelatihan
psikologi dalam rangka meingkatkan kualitas diri
dan pengembangan diri. Pelatihan-pelatihan ESQ,
AMT, Brain Gym, Brain Fitness, Quantum Teaching
95. Psikologi Kepribadian 2
xcv
dan bentuk pelatihan psikologi lainnya sudah banyak
berkembang. Logoterapi sebagai salah satu aliran
psikologi yang mempunyai teori yang khas tentang
manusia juga dapat diaplikasikan dalam bentuk
pelatihan-pelatihan dalam rangka pengembangan
diri. Dalam aplikasinya dalam bentuk pengembangan
diri, setidaknya terdapat Logoanalysis dan Panca
Cara Temuan Makna.
96. Psikologi Kepribadian 2
xcvi
(Struktur Kepribadian Dalam Islam)
A. Manusia menurut pandangan Islam
Allah SWT menciptakan struktur kepribadian
manusia dalam bentuk potensial. Struktur itu tidak
secara otomatis bernilai ataupun buruk, sebelum
manusia berusaha mengaktualisasikan. Aktualisasi
struktur sangat tergantung pada pilihan manusia,
yang mana pilihannya itu akan dimintai pertanggung
jawaban diakhirat kelak. Upayah manusia untuk
memilih dan mengaktualisasikan potensi itu
memiliki dinamika proses, seiring dengan variable-
variabel yang mempengaruhi.
1. Manusia adalah Makhluk Allah SWT
Keberadaan manusia di dunia ini bukan
kemauan sendiri, atau hasil proses evolusi alami,
melainkan kehendak Yang Maha Kuasa, Allah
Robbul ‘Alamin. Dengan demikian, manusia
97. Psikologi Kepribadian 2
xcvii
lepas dari ketentuan-Nya. Sebagai makhluk,
manusia berada dalam posisi lemah (terbatas),
dalam arti tidak bisa menolak, menentang, atau
merekayasa yang sudah dipastikan-Nya.
2. Manusia adalah khalifah di Muka Bumi
Hal ini berarti, manusia berdasarkan
fitrahnya adalah makhluk social yang bersifat
altruis. Memiliki fitrahnya ini, manusia memiliki
potensi atau kemampuan untuk bersosialisasi,
berinteraksi social secara positif dan kontruktif
dengan orang lain ataupun lingkungannya.
3. Manusia adalah Makhluk yang Mempunyai
Fitrah Beragama
Melalui fitrahnya manusia mempunyai
kemampuan untuk menerima nilai-nilai
kebenaran yang bersumber dari agama, dan
sekaligus menjadikan kebenaran agama itu
sebagai tolak ukur atau rujukan perilakunya.
98. Psikologi Kepribadian 2
xcvii
i
4. Manusia Berpotensi Baik (Takwa) dan Buruk
(Fujur)
Manusia dalam hidupnya mempunyai dua
kecenderungan atau arah perkembangan, yaitu
takwa, sifat positif, dan yang jujur.
5. Manusia memiliki kebebasan memilih
Manusia diberi kebebasan untuk memilih
kehidupannya, apakah mau beriman atau kufur
kepada Allah. Apakah manusia akan memilih
jalan hidup yang sesuai dengan ajaran agama
atau memperturutkan hawa nafsunya. Dalam hal
ini, manusia mempunyai kemampuan untuk
berupayah menyelaraskan arah perkembangan
dirinya dengan tuntutan normative, nilai-nilai
kebenaran, yang dapat memberikan kontribusi
atau nilai manfaat bagi kesejahteraan umat
manusia; juga memiliki kemampuan untuk
mempelajari kehidupan yang berseberang dengan
99. Psikologi Kepribadian 2
xcix
nilai-nilai agama, sehingga menimbulkan suasana
kehidupan yang anarki, destruktif atau tidak
nyaman.
B. Definisi kepribadian Islam
Psikologi Kepribadian Islam yaitu studi islam
yang berhubungan dengan tingkah laku manusia
berdasarkan pendekatan psikologis dalam relasinya
dengan alam, sesamanya, dan kepada sang Khalik-
Nya agar dapat meningkatkan kualitas hidup di dunia
dan di akhirat.
C. Struktur Kepribadian Islam
Struktur kepribadian yang dimaksudkan disini
adalah aspek-aspek atau elemen-elemen yang
terdapat pada diri manusia yang karenanya
kepribadiannya terbentuk. Pemilihan aspek ini
mengikuti pola yang dikemukakan oleh Khayr al-Din
al-Zarkali.
100. Psikologi Kepribadian 2
c
D. Dinamika Kepribadian Islam
1. Dinamika struktur jasmani
Struktur jasmani merupakan aspek
biologis dari struktur kepribadian manusia.
Aspek ini tercipta bukan dipersiapkan untuk
membentuk tingkah laku tersendiri, melainkan
sebagai wadah atau tempat singgah struktur ruh.
2. Dinamika struktur ruhani
Struktur ruhani merupakan aspek
psikologis dari struktur kepribadian manusia.
Aspek ini tercipta dari Amar Allah yang bersifat
Ghaib.
3. Dinamika struktur nafsani
Struktur nafsani merupakan struktur
psikofisik dari kepribadian manusia. Struktur ini
diciptakan untuk mengaktualisasikan semua
101. Psikologi Kepribadian 2
ci
rencana dan perjanjian Allah SWT, kepada
manusia dialam arwah.
E. Tipologi Kepribadian Islam
Tipologi kepribadian dalam islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah banyak
ragamnya. Keragaman itu disebabkan sudut pandang
dalam melihat dan mengklarifikasi ayat atau hadist
Nabi SAW tentang kepribadian. Kepribadian islam
sendiri di bagi menjadi:
1. Tipe mukmin
Mereka yang beriman atau percaya
kepada yang ghaib seperti (Allah, Malaikat, dan
ruh) menunaikan shalat, menafkahkan rezekinya
kepada fakir miskin dan yatim piatu, beriman
kepada kitab Allah, dan beriman kepada hari
akhir.
2. Tipe kafir
102. Psikologi Kepribadian 2
cii
Mereka yang ingkar tehadap hal-hal yang
dipercayai sebagai seorang mukmin.
3. Tipe munafik
Mereka yang beriman kepada Allah SWT
dan hari akhir, tetapi imannya atau tidak belaka,
senantiasa hatinya ingkar.
103. Psikologi Kepribadian 2
ciii
Daftar Pustaka
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang:
UMM Press
Buku PSIKOLOGI KEPRIBADIAN oleh Sumadi
Suryabrata
Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Psikologi
Kepribadian 1 Teori-teori Psikodinamik (Klinis),
(Yogyakarta: Kanisius, 1993)
Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori Kepribadian
Buku 1, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)
Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori Kepribadian
Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)
Hall, C. Lindzey, G. 1985. Personality theories.
New York: Jhon Wiley Sons
Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi, Teori dan
Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling,
(Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011)
104. Psikologi Kepribadian 2
civ
Lawrence A. Pervin, Daniel Cervon & Oliver P.
Jhon, Psikologi Kepribadian Teori dan Penelitian Edisi
kesembilan, (Jakarta: Kencana, 2010)
Muhammad Fadil & Wisnawati Loeis, Jurnal
Psikologi Kepribadian.
Sumadi. 1995. Psikologi kepribadian. Jakarta: raja
grafindo persada
Abdul Mujib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007)
file:///F:/baru%20malam/Kalis%20%20Teori%20
Kepribadian%20Allport.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allport