Kodifikasi hadis pada masa awal Islam dilakukan oleh sahabat kecil dan tabi'in. Mereka meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian dikumpulkan oleh generasi berikutnya seperti Az-Zuhri dan Ibn Abbas. Pergolakan politik antara Sunni dan Syi'ah menyebabkan munculnya pemalsuan hadis untuk mendukung klaim masing-masing kelompok.
2. • Kodifikasi hadis pada Sahabat
Kecil dan Tabiin
• Sahabat kecil adalah umat
muslim yang pada masa nabi
Muhammad ia masih berusia
belum balig atau mukalaf.
Dalam artian orang yang
sempat melihat nabi dan pada
saat itu ia masih kecil.
• Tabi'in (bahasa Arab: ,
pengikut), adalah orang Islam
awal yang masa hidupnya
setelah para Sahabat Nabi dan
tidak mengalami masa hidup
Nabi Muhammad.
3. • Sahabat Kecil
• Abu Hurairah
• Abu Hurairah nama lengkapnya adalah
Abd Ar-Rahman ibn Shakhr Ad-Dausi Al-
Yamani, sebagai mana banyak ditulis
oleh ahli para sejarah. Dia masuk Islam
setelah mendengar dakwah dari kawan
sekampungnya, yaitu Thufail ibn Amr
Ad-Dausi, yang pernah datang ke
Madinah menghadap Nabi Muhammad
SAW dengan telinganya yang sengaja
disumbat dengan kapas. Sebab, hanya
dengan cara demikian, ia diizinkan
orang-orang kafir Mekah untuk bertemu
dengan Nabi SAW. Akan tetapi, ternyata
ayat-ayat Al-Quran menembus
telinganya dan langsung menempati hati
nurani Thufail, dan ia menjadi muslim
yang ikhlas dan patuh.
4. •2. Abdullah ibn Umaribn Al-Kaththab ibn
Nufail Al-Quraisy Al-Adawi Abu Abd-
Rahman Al-Makki
•Ia termasuk yang paling awal memasuki
Islam yaitu sejak usia kanak-kanak dan
berhijrah ers ‘’/ama ayahnya. Ia masih
dianggap kanak-kanak pada saat Perang
Uhud. Ia mengikuti Perang Khandaq dan
Bai'at Ar-Ridhwan juga mengikuti perang
yang lainnya.
•Ia menerima riwayat dari Nabi SAW,
ayahnya, pamannya Zaid dan saudara
perempuannya, Hafsah, istri Rasulullah
SAW, Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali,
Sa'id, Bilal, Zaid bin Tsabit, Shuahaib ibn
Mas'ud, Aisyah, Rafi' ibn Khadij, dan
lainnya.
SEJARAHHADIS:
MASA KODIFIKASI
DAN
PERKEMBANGAN
5.
6. • . Aisyah binti Abu BakarAs-Shiddiq
• Aisyah adalah Ummu Al-Mukmini, istri Rasulullah yang
paling terkenal. Rasulullah menikahinya dua tahun
sebelum hijrah. Dan pada saat itu Aisyah baru berusia 6
tahun dan masih perawan.
• Imam Al-Bukhari menceritakan suatu riwayat tentang
Ummu Salamah ketika tidak menghiraukan Aisyah sampai
tiga kali, Nabi SAW bersabda, Wahai Ummu Salamah
janganlah menyakitiku dengan sebab menyakiti Aisyah,
karena demi Allah tidak diturunkan wahyu kepadaku ketika
aku berada dalam pangkuan istri salah seorang diantara
kamu, selain dalam pangkuan Aisyah.
• Aisyah merupakan orang yang paling paham dan baik
pandangannya dalam segala hal, seperti fiqh, kesehatan,
dan syi'ir. Aisyah banyak meriwayatkan hadis dari Nabi
SAW dan banyak pula yang menerima riwayat darinya,
seperti Umar ibn Al-Khaththa, ataupun dari kalangan para
tabi'in yang tidak terhitung jumlahnya.
• Aisyah meninggal ada tahun 57 H/58 H pada malam
Selasa tanggal 27 Ramadhan. Dia berwasiat untuk
dikuburkan di Baqi pada malam itu juga. Abu Hurairah
termasuk salah seorang sahabat yang menshalati
jenazahnya serta menguburkannya. Ketika Nabi wafat,
Aisyah baru berusia 18 tahun. Dan ia meriwayatkan hadis
mencapai jumlah 2.210 hadis.
7. • 5. Abdullah ibn Abbas ibn Abd Al-
Muttalib Al-Madani Ath-Thaifi Al-
Hasyimi
• Abdullah ibn Abbas dikatakan
Rasulullah sebagai tinta dan lautan
karena banyak ilmunya. Ia menerima
hadis dari Nabi SAW, dari ayah dan
ibunya, Ummu Al-Fadhi, saudaranya Al-
Fadhi, bibinya, Maemunah, Abu Bakar,
Umar, Utsman, Ali, Abd-Rahman, dan
lainnya.
• Nabi SAW telah mendoakannya dengan
hikmah sebanyak dua kali. Ibn Mas'ud
berkata, " Sebaik-baiknya penerjemah
Al-Quran adalah ibn Abbas. Shubhi Ash-
Shalih mencata hadis yang
diriwayatkan Ibn Abbas berjumlah 1.660
hadis. An-Nasa'i menyebutnya
sanadnya yang yang paling shahih
adalah yang terdapat dalam hadis yang
diriwayatkan Az-Zubri dari Ubaidillah ibn
Abdullah ibn 'Atabal dari ibn Abbas.
8. •6. Jabiribn Abdullah ibn Amribn Haram
Al-Anshari
•Ia termasuk sahabat keenam diantara
para sahabat Nabi SAW, yang banyak
meriwayatkan hadis dan hadisnya
mencapai jumlah 1.540 buah. Ia
meninggal setelah tahun 70-an di Madinah
dalam usia 94 tahun.
•Ia menerima riwayat dari Nabi SAW, Abu
Bakar, Umar, Ali, Abu Ubaidah, Thalhah,
Mu'az ibn Jabal, Amar ibn Yasar, Khalid
ibn Al Walid, dan lainnya.
•Orang - orang yang menerima riwayat
darinya adalah anak-anaknya, Abd Ar-
Rahman, Uqail, Abu Az-Zubair, Amr ibn
Dinar, Abu Ja'far Al-Baqir, dan lainnya.
9. • 7. Abu Sa'id Al-Khudri
• Sejak kecil, ia senantiasa
mengikuti perang bersama
Rasulullah SAW, mulai Perang
Uhud dan sampai sebanyak 12
kali peperangan setelah itu.
• Ia menerima hadis dari Nabi
SAW, ayahnya, saudara ibunya,
Qatadah ibn Nu'man, Abu Bakar,
Umar, Utsman, Ali, Zaid ibn
Tsabit, Usaid ibn Hudair , dan
lainnya.
• Orang - orang yang menerima
riwayat darinya adalah anaknya,
Abd Ar-Rahman, istrinya,
Zaenab binti Ka'ab ibn 'Ajrah,
Ibn Umar, Jabir, Ibn Musayyab,
dan lainnya.
10. Ahli Hadist dari Kalangan Tabiin
Khalifah Umar ibn Abdul Aziz
• Umar ibn Abdul Aziz adalah seorang
khalifah dari bani umayyah yang berkuasa
pada tahun 99 – 101 H. Nama lengkapnya
ialah Umar ibn Abdul Al- Aziz ibn Marwan
ibn Al-Hakam Al-Imam Aimir Al-Mukmin Abu
Hafsh Al-Amawi Al-Quraisy.
• Ia menerima hadist dari Abdullah ibn
Ja’far, Anas ibn Malik, Abu Bakar ibn Abd Ar-
Rahman, Said ibn Musayyab, Ubaidillah ibn
Atabah, dan lainnya.
• Usianya hanya mencapai 40 tahun. Tiga
tahun diantaranya ia berkuasa, yakni pada
tahun 99 – 101 H. Ia berkuasa penuh
keadilan dan penuh kezuhudan dan ia
merupakan figur yang dimisalkan sebagai
orang yang diridloi Allah. As-Syafii
menyatakan bahwa ia termasuk Al-Khulafah
Ar-Rasyidin yang kelima, setelah Abu Bakar,
Abu Umar, Utsman, Ali.
11. Amarah Binti Abd Ar-Rahman Ibn Sa’ad
Ibn Zararah Al-Anshariya Al-Madaniyah
• Amarah adalah anak asuh Aisyah.
Ia banyak menerima riwayat dari Aisyah.
Saudara perempuan yang seibu
dengannya ialah Ummu Hisyam binti
Haritsah ibn Nu’man, Habibah binti
Sahal, dan Ummu Habibah Hamna binti
Jahsyin.
• Ibn Hibban menyebutkannya
dalam daftar orang tsiqat Nuh ibn Habib
Al-Qaumisy, yang dinyatakan,
“Barangsiapa berkata bahwa Amarah
binti Abd Ar-Rahman ibn Sa’ad Ibn
Zararah itu tidak terkenal, ia salah. Ia
adalah saudara As’ad. Yang termashur
itu bukan dia, melainkan, Amarah. Saya
mendengar hal itu dari Ali ibn Al-Madini
dan orang-orang yang mengetahui
nasabnya Al-Anshori. Ia termasuk orang
yang paling mengetahui hadist Aisyah
12. • Abd Ar-Rahman Ibn Al-Qasim
• Nama lengkapnya adalah Abd Ar-
Rahman ibn Al-Qasim ibn Muhammad
ibn Abi Bakar As-Shidiq At-Taimi Abu
Muhammad Al-Madini. Ia dilahirkan
pada masa Aisyah masih hidup.
• Ia menerima hadist darri ayahnya, Ibn
Al-Musayyab Abdullah ibn Abdullah ibn
Umar, Salim ibn Abdullah ibn Umar,
Nafiq Mawla ibn Umar, Muhammad ibn
Ja’far ibn Az-Zubair dan lainnya.
• Ibn Hibban memasukkannya pada
kelompok Ats-Tsiqat. Ia pula termasuk
bangsawan Madinah, Ahli fiqh, berilmu,
taat beragama, memiliki keutamaan,
penghapal yang teguh. Al-Hutsaim ibn
‘Adi dan ibn Qani’ menyemutkan bahwa
ia meninggal pada tahun 31 H.
13. • Muhammad ibn MuslimIbn Ubaidillah ibn Abdullah ibn
Syihab ibn Abdullah ibn Al-Harits ibn Zahrah ibn Kilab ibn
Marrah Al-Quraisy Az-Zuhri Al-Faqih Abu BakarAl-Hafidzh
Al-Madani
• Ia dikenal dengan nama Az-Zuhri, salah seorang
imam, ulama Hijaz dan Syam. Ia menerima riwayat dari
Abdullah ibn Umar ibn Al-Khottob, Abdullah ibn ja’far,
Rubai’ah ibn ‘Ubbad, Al-Musawwar ibn Mahramah, Abd Ar-
Rahman ibn Azhar, dan banyak lagi.
• Al-Bukhori dari Ali ibn Al-Madini berkata, “Ia
memiliki hadist sebanyak 2000 hadist.” Al-Ajari dan Abi
Dawud berkata, “ Jumlah keseluruhan hadist Az-Zuhri
mencapai 2.250 hadist, diantaranya hadist musnad 200
hadist yang diterima dan tidak di tsiqat, 50 buah hadist
yang diperselisihkan.
• Al-Waqidi mengatakan Az-Zuhri lahir pada tahun 58
H dan meninggal pada tahun 123 H. Yahya ibn Bakir
berkata”Ia dilahirkan pada tahun 56 H. Abu Dawud dari
Ahmad ibn Shalih berkata ia dilahirkan pada tahun 50-an.
Abu Ubaid dan Ibn Al-Madini, Amr Ibn Ali, mengatakan ia
meninggal pada akhir tahun 124 H. Az-Zubair ibn Bakar
mengatakan dengan menambahkan pada bulan Romadlon
dalam usia 72 tahun. Ibn Yunus dan yang berkata, “Ia
meninggal pada bulan Romadlon tahun 125 H”.
14. • Abu BakarIbn Muhammad Ibn AmrIbn
HazmAl-Anshori Al-Khazraji An-Najjari
Al-Madhani Al-Qadha
• Ia menerima riwayat dari ayahnya.
Ia dikirimkan kepada kakeknya,
Abdullah ibn Zaid ibn Abd Rabbah Al-
Anshori. Ia menerima pula riwayat dari
bibinya, Amrah binti Abd Ar-Rahman,
Abi Hayyah Al-Badri dan Khalidah binti
Anas.
• Umar ibn Abdullah At-Tamimi
berkaata bahwa ia meninggal pada
tahun 110 H, Al Hutsaim ibn ‘Adi, Abu
Musa, Ibn Bakir berkata bahwa ia
meninggal pada tahun 117 H. Al-Qaqidi,
Ibn Al-Madini, dan lainnya berkata
bahwa ia meninggal pada tahun 120 H.
Al-Waqidi menambahkan, ia termasuk
seorang yang tsiqat banyak
pemberdaharaan hadiistnya.
•
15. • KonflikDeologi dan Teologi Antara
Shunni dan Syi’ah Sehingga
Memungkinkan Terjadinya Pemalsuan
Hadis
•
Pergolakan politik yang terjadi pada
masa sahabat, setelah terjadinya
perang jamal dan perang shiffin, yaitu
ketika kekuasaan dipegang oleh Ali bin
Abi Thalib. Akan tetapi akibatnya cukup
panjang dan berlarut-larut dengan
terpecahnya umat Islam ke dalam
beberapa kelompok yaitu; pertama:
golongan Syi’ah, pendukung ‘Ali bin Abi
Thalib. Kedua: golongan khawarij,
penentang Ali dan Mu’awiyah, ketiga:
golongan jama’ah yang tidak
mendukung kedua golongan di atas.
16. • Mereka mendatangkan keterangan
dan hujjah untuk mendukungnya
dengan beberapa cara, yaitu:
a. Mereka mencari ayat-ayat
Alquran dan hadits yang dapat
dijadikan hujjah.
b. Apabila mereka tidak
menemukannya, mereka
menakwilkan ayat Alquran dan
menafsiri hadits-hadits sesuai
dengan golongannya.
c. Langkah terakhir, apabila
mereka tidak mendapatkannya dari
kedua sumber tersebut, maka
mereka memalsukan hadis-hadis,
dan yang pertama mereka
palsukan adalah hadits yang
mengenai orang-orang yang
mereka agung-agungkan.
17. • Cara-cara ulama dalam
menjaga hadis, yaitu dengan
adanya keharusan
menyebutkan sanad,
mengadakan perlawatan
mencari hadis dan berhati-
hati dalam menerimanya,
mengadakan penelitian
terhadap orang-orang yang
diduga sering membuat hadis
palsu dan memerangi
mereka, menjelaskan
keadaan perawi dan
menetapkan kaidah-kaidah
untuk dapat mengetahui
hadis-hadis palsu.
18. • Dari pergolakan politik seperti di
atas, cukup memberikan pengaruh
terhadap perkembangan hadits
berikutnya, yaitu;
1. Pengaruh yang langsung dan
bersifat negatif, ialah dengan
munculnya hadis-hadis palsu
(maudhu) untuk mendukung
kepentingan politiknya masing-
masing kelompok dan untuk
menjatuhkan posisi lawannya.
2. Pengaruh positifnya ialah,
lahirnya rencana dan usaha yang
mendorong diadakannya kodifikasi
hadis, sebagai upaya
penyelamatan dari pemusnahan
dan pemalsuan, sebagai akibat dari
pergolakan politik tersebut
19. • A. Pengertian Hadits Maudhu’
•
”Hadist Maudhu’ adalah
Hadist yang diada-adakan dan
dibuat-buat.”
• Al-Maudhu’ secara bahasa
merupakan isim maf’ul dari,
wa-dha-‘a, ya-dha-‘u,
wadh-‘an,kata yang mempunyai
arti al-isqath (meletakkan tau
memyimpan), Kata Al-Maudhu’
juga bermakna (al-iftira)
meninggalkan, (wa al-
ikhtilaq)mengada-ada dan
membuat-buat.
20. •
• B. Sejarah Awal Terjadinya Hadits
Maudhu’
• Ketika Rasulullah Saw wafata, Hadits masih
dalam keadaan bersih dari berbagai
pemalsuaan maupun perubahan. Keadaan
ini terus berlangsung pada zaman ai-
Khaulafah Al-Rasyidin, para sahabat sabgat
berhati-hati dan teliti serta tegas dalam
menerimah hsdits dari Rasul. Sedangkan
Analisis Ahmad Amin dalam bukunya Fajr
Al-Islam yang berkesimpulan telah terjadi
hadis maudhu’ sejak masa Rasulullah saw
karena pendustaan terhadap Beliau inilah
yang melatarbelakangi timbulnya sabda
beliau.
•
•
•
• Artinya: “Barang siapa yang mendustakan
aku dengan sengaja, maka hendaklah
bersiap-siap tinggal di neraka”.
21. • Latar belakang terjadinya Hadist
Naudhu’ adalah sebagai berikut:
• 1. Faktor politik
• 2. Usaha Kaum
Zindik( Musuh Islam)
• 3. Perbedaan Ras dan
Fanatik Golongan
• 4. Qashshash (tukang cerita/
pendongeng)
• 5. Mendekatkan dengan
kebodohan
• 6. Menjilat penguasa
• 7. Perbedaan (khilafiyah)
dalam madzhab
22. • Munculnya Hadits-hadist palsu dalam
masalah fiqih dan ilmu kalam ini berasal
dari para pengikut Mazhab. Mereka
berani melakukan pemalsuan Hadits
karena didorong sifat fanatik dan ingi
menguatkan mazhabnya masing-
masing. Diantara hadits-hadits palsu
tentang masalah ini adalah:
• Siapa yang mengangkat kedua
tanggannya dalam shalat, maka
shalatnya tidak sah.
• Jibril menjadi imamku dalam shalat di
ka’ba, ia(jibril) membaca basmalah
dengan nyaring.
• Semua yang dibumi dan langit serta
diantara keduanya
23. • Hukum Meriwayatkan Hadits Maudhu’
• Umat islam telah sepakat bahwa
membuat hadits maudhu’ hukumnya
haram secara mutlak tidak ada
perbedaan antara mereka. Menciptakan
hadits maudhu’ sama dengan
menduakan kepada Rasulullah saw.
Orang yang melekukan hal demikian
diancam dengan api neraka,
sebagaimana sabda Beliau:
•
• Artinya : “Barang siapa yang
mendustakanku dengan sengaja, maka
hendak bersiap-siaplah tempat
tinggalnya didalam neraka”.
24. • E. Ciri-Ciri Hadits Maudhu’
• Hadits maudhu’ dapat
diketahui melalui tanda-
tandanya yang ada pada
sanad atau pada matan.
• Tanda-Tanda Maudhu’ pada
Sanad.
• adanya Pengakuan
pembuatnya sendiri
• Adanya bukti (qarinah)
menempati pengakuan
• Kedustaan perawi
25. •2. Tanda-Tanda Maudhu’ pada Matan
•
•a. Lemah susunan dan lafalnya.
•B, Rusaknya makna
c.Menyalahi teks Al-Qur’an atau hadits mutawatir
d. Menyalahi realita sejarah
e.Hadits sesuai dengan madzhab perawi
f.Mengandung pahala yang mengandung kelebihan bagi
amal yang kecil
g.Sahabat dituduh membunyikan hadits
• F. Usaha Para Ulama dalam Menanggulangi
Hadits Maudhu’
•
26. • Agar jelas posisi hadits
maudhu’ tidak tercampur
dengan hadits-hadits shahih
dari Rasulullah saw. Diantara
usaha-usaha itu sebagai
berikut:
• 1. Memelihara sanad hadits
• 2. Meningkatkan
kesungguhan penelitian
• 3. Mengisolir para
pendusta hadits .
• 4. Menerangkan keadaan
para perawi.
• 5. Memberikan kaidah-
27.
G. Para Pendusta dan Kitab-Kitab Hadits
Maudhu’
1. Para pendusta dalam hadits.
Diantara para pendusta hadits yang diketahui
setelah penelitian yang dilakukan oleh para ulama,
asalah sebagai berikut:
a. Aban bin Ja’far Al-Numaiqi, membuat 300 buah
hadits yang disandarkan kepada Abu Hanifah.
b. Ibrahim bin Zaid Al-Aslami, membuat hadits
disandarkan pada Malik.
c. Ahmad bin Abdullah Al-Juwaini, juga membuat
beribu-ribu hadits kepentingan kelompok As-
Karramiyah.
d. Jabir bin Zaid Al-Jua’fi, membuat 30.000 buah
hadits.
e. Nuh bin Abu Maryam, membuat hadits
maudhu’ tentang fadhail surah-surah dalam Al-
Qur’an.
f. Muhammad bin Syuja’ Al-Wasithi, Al-Harits bin
Abdullah Al-A’war, Muqatil bin Sulaiman,
Muhammad bin Sa’id Al-Mashlub, Al-Waqidi dan
28. 2. Kitab-kitab tafsir
Kitab-kitab tafsir yang terdapat banyak hadits maudhu’, antara lain:
Ats-Tsa’labi, Al-Wahidi, Az-Zamakhsyari, Al-Baidhwi dan Asy-
Syaukani.
3. Kitab-kitab maudhu’ yang terkenal
Diantara kitab-kitab yang memuat hadits maudhu’ adalah
sebagai berikut:
a) Tadzkirah Al-Maudhu’at, karya Abu Al-Fadhal Muhammad bin
Thahir Al-Maqdisi (448-507 H). Kitab ini menyebutkan hadits secara
alphabet dan disebutkan nama perawi yang di nilai cacat (tajrih).
b) Al-Maudhu’at Al-Kubra, karya Abu Al-Faraj Abdurahman Al-Jauzi
(508-587 H) 4 jilid.
c) Al-La’ali Al-Mashnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah, karya Jalaluddin
As-Suyuthi (849-911 H).
d) Al-Ba’its ‘ala Al-Khalash min Hawadits Al-Qashash, karya Zainuddin
Abdurrahman Al-Iraqi (725-806H).
e) Al-Fawa’id Al-Majmu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah, karya Al-Qadhi
Abu Abdullah Muhammad bin Ali Asy-Syaukani (1173-1255 H).
29.
30.
31. • Disusun Oleh Kelompok 3
• 1.Rudlotun Nasikah
• 2.Devi Ainun Zuhoh
• 3.Dinda Mar’atus S
• 4.Yeni Sri W
• 5.Misbahul Haris
• 6.Amin Thohari
• 7.M.Wahyu R