Makalah ini membahas tentang peran mahasiswa sebagai penyalur aspirasi masyarakat dan hubungannya dengan pemerintah. Mahasiswa dapat membantu masyarakat dengan menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah, namun demonstrasi harus dilakukan secara teratur agar tidak menimbulkan anarki. Pemerintah perlu mendengarkan aspirasi rakyat melalui mahasiswa untuk terciptanya stabilitas politik dan kesejaharan masyarakat.
1. EKSISTENSI MAHASISWA SEBAGAI WARGA NEGARA
(Suara Mahasiswa Menyalurkan Aspirasi Rakyat)
MAKALAH INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH “IAD/IBD/ISD”
DOSEN PENGAMPU SITTI SYAHAR INAYAH, M.Sip
DISUSUN OLEH:
ARMAD
KHOIRUL MUNDIR
NURLISA
QHUSNUL PRAMITA SARI
SYAIFUDDIN
JURUSAN DAKWAH
PROGRAM STUDI MANAGEMENT DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA
2011
2. KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pertentangan-
pertentangan sosial dan integrasi masyarakat” ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “IAD/IBD/ISD” dalam
makalah ini akan membahas hal-hal yang menyangkut tentang faktor-faktor
terjadinya pertentangan-pertentangan sosial, konflik dalam masyarakat serta
integrasi masyarakat.
Makalah ini disusun oleh kami dengan berbagai rintangan baik itu yang datang
dari kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
perjuangan kami terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan
Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-teman kelompok yang
telah sama-sama menyelesaikan makalah ini, terutama kepada ibu sitti syahar
inayah sebagai dosen mata kuliah yang telah memberikan materi “IAD/IBD/ISD”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari
kekurangan. Oleh sebab itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran
dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah.
Semoga makalah ini memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan
bermanfaat kepada semuanya
Samarinda, 9 Oktober 2011
4. A. Latar belakang masalah
Di indonesia mahasiswa sangatlah berpengaruh dalam tatanan pemerintahan
negara dimana para mahasiswa dan pemerintah terkadang terjadi pro dan kontra.
Pemerintah terkadang juga tidak mendengarkan keinginan para mahasiswa sehingga
terjadi hal-hal yang negatif di negara ini, tetapi perlu diketahui bahwa sebagai
mahasiswa mana saja tindakan kita yang benar atau salah. Dalam hal lain sering sekali
terjadi masalah antara mahasiswa dan pemerintah yang terkadang tidak sepaham
sehingga menyebabakan keruntuhan kericuhan diberbagai wilayah, dimana dapat
merugikan kelangsungan hidup masyarakat dan merugikan nagara. Berapa miliyar
kerugian dinegara kita, dan perlu berapa lama lagi untuk memperbaikinya dan butuh
berapa miliyar lagi biaya yang dibutuhkan untuk memperbaikinya? Itu semua
merupakan hak yang dimiliki oleh rakyat, dan ini dari rakyat untuk rakyat,yang
membbantu rakyat, dan yang merusakpun juga rakyat. Sebagai mahasiswa kita berpikir
itu semua merugikan diri sendiri akan tetapi tak dapat dipungkiri bahwa pemerintah
juga harus berpikir akan kemauan mahasiswa yang positif. Perlu kita ketahui bahwa
adanya tindakan mahasiswa seperti itu dikarenakan pemerintah tidak mendengarkan
suara mahasiswa, dan dari hal itulah mahasiswa mempunyai pikiran serta perilaku
yang negatif dimana mahsiswa-mahasiswa telah bertindak kepada hal yang negative
barulah pemerintah mau menghiraukannya, dari latar belakang inilah bagaimana
caranya antara mahasiswa dan pemerintah bisa pro untuk maju dan membangun
negara indonesia ini, dimana mahasiswa merasakan suaranya didengar dan
pemerintah juga merasa nyaman dalam menjalankan tugasnya dinegara
ini, melaksanakan musyawarah untuk mencari jalan terbaik demi kemajuan nagara ini
serta saling menghargai dan saling menghormati antara mahasiswa dan pemerintah
itu sendiri sehingga terjadi kerukunan.
5. B.Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah disinggung diawal,maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana caranya antara mahasiswa dan pemerintahbisa maju bersama
untuk mengembangkan bangsa
ini?
2. Bagaimana cara terbaik agar tidak terjadi perdebatan dan kerusuhan antara
mahasiswa dan pemerintah?
3. Langkah-langkah dan strategi apa yang dilakukan pemerintah untuk
menjadikan kelangsungan hidup hidup dimasyarakat tentram aman dan
damai?
6. C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum dari penelitian secara umum dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui solusi terbaik seperti apakah yang tepat digunakan untuk
mengetahui kesatuan dan persatuan antara mahasiswa dan pemerintah? Dan langkah
apa saja yang harus diambil agar terbaik untuk semuanya?
Hal ini menjadi tanda tanya bagi kita semua karena masalah antara pemerintah
dan mahasiswa sering terjadi, sehingga apabila terjadi tindakan yang negatif semua
semua kalangan masyarakat akan resah.
7. D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yaitu menjadi harapan kami dari pelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan alternatif dan solusi terbaik
bagi mahasiswa dan pemerintah agar terjadi kelangsungan hidup yang nyaman
dan tentram.
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah kesadaran kita untuk saling
menghargai, tukar pendapat, dan musyawarah setiap ada persoalan kehidupan
masyarakat.
8. Suara Mahasiswa Menyalurkan Aspirasi Rakyat
A. Mahasiswa menyalurkan aspirasi masyarakat
Dengan melihat kenyataan yang ada mahasiswa sebagai salah satu wadah penyalur
aspirasi rakyat yang terkadang dalam pemerintahan dimana pemerintah tidak
memikirkan hidup rakyat, tetapi jika pemerintah memberikan yang terbaik dan
memikirkan nasib rakyat kecil ada kemungkinan bahwa mahasiswa tidak akan unjuk
rasa. Didalam pemeritahan jika ada penyelewengan, koruptor, kecurangan dalam
pemilu, harga BBM semakin meningkat, disinilah mahasiswa bergerak dan
menyampaikan keinginan masyarakat, dimana mahasiswa berperan dalam membantu
rakyat kecil. Dari inilah terbukti bahwa mahasiswa merangkul rakyat akan bermakna
positif karena memang rakyat membutuhkan pendidikan politik agar sadar akan hak-
hak asasi mereka. Sayangnya mahasiswa tidak ikut memberikan pernyataan-pernyataan
yang malah membingungkan mereka saja, akan tetapi mahasiswa memberika politik
yang positif.
Setiap kali informasi yang telihat di media televisi dan tidak dapat dipungkiri lagi
gedung DPR atau MPR acap kali kita melihat sejumlah demonstran dan sejumlah polisi
yang berjaga-jaga. Jika situasi meningkat, tanpa penjagaan oleh angggota ABRI yang
lain. Dalam hati terbisik, untuk apa semua itu, mengapa kedua belah pihak harus lelah-
lelah dan bersitegang ?
Bukankan aneh juga, gedung tempat wakil-wakil rakyat bersidang harus dijaga ketat
dan tidak bisa didatangi oleh wakil rakyat, dalam hal ini pengunjuk rasa ? Menurut
kenyataannya, memang tidak bisa karena orang khawatir gedung DPR akan diduduki
menjelang 21 MEI 1998. perangkat keamanan sibuk, tedengar komentar bernada
pertanyaan dimana suara pemerintah dan pimpinan MPR ? Mengapa tidak mengambil
prakasa untuk ikut menentramkan suasana ? Mengapa tidak memberikan ketegasan
dan jaminan bahwa istimewa ini aspiratif seperti yang menjadi harapan dan tuntunan
orang banyak ?
9. B. Demonstrasi bisa menjadi Anarkis
Dalam hal ini semua bisa melihat ekstensi mahasiswa sebagai warga Negara , bahwa
mahasiswa juga bisa menilai yang tebaik untuk semuanya, dimana kelangsungan hidup
yang tentram, damai, dan tidak ada rasa diabaikan, dalam buku fisafat Paul sartre
bahwa eksistensi mahasiswa diedintikan dengan pilihannya, keputusan serta
kebebasannya. Karena tanggung jawab yang banyak digambarkan dengan istilah rasa
takut, kesedihan yang mendalam dan diabaikan (filasafat hal 35) . Oleh karena itu
hubungan mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah harus baik, dan dapat pula jika
mahasiswa yang sering bahkan setiap hari unjuk rasa mengakibatkan anarki dan
Balkanisah. Robert D. Koplan dalam tulisannya berjudul the coming anarchy to our
planet, the atlantic mouthly 1994, menampilkan bahwa negara-negara yang dilanda
konflik dan anarkhi serta kekacauan : negara yang mengalami kemelaratan massal
diantara tanda-tandanya ketakutan dan kegamangan yang semakin mencengkram, rasa
percya diri yang goyah, kesatuan bangsa diperuntuhkan, batal antara keamanan yang
semakin rumit, kesenjangan kaya-miskin menajam, prustasi yang meluas, demokrasi
semu, hukum, dan peradilan baik, HAM diabaikan. Kalau dengan hal itu, Indonesia
terakhir ini menunjukkan tanda-tanda itu semua. Dalam The International Heralol
hibuna 4 desember 1998 sampai sekarang, disamping mengungkap fenomena itu,
menggaris bawahi ; bahaya anarkhi dalam tngkat paling ekstrim telah mengintai negara
berpenduduk yang kurang lebih 200 juta.
Istilah Balkanisah diambil dari sejarah Balkan, yang merupakan bahasa diplomasi
untuk satu Negara yang tidak pernah mengalami kedamaian. Bahkan dikenal sebagi
ajang kekacauan, kekerasan, keresahan, kerusuhan, konflik, perang, anarkhi,
pembantaian yang hampir tiada lagi tertolong. Bahkan dikenal dengan “Tong Mesin”
eropa darri sana awal dunia perang pertama terjadi
10. C. Aksi Mahasiswa dalam Dunia Pemerintahan
Apakah Indonesia akan mengalami anarkhi dan Balkanisah ini ? Itulah PR bagi kita
semua termasuk mahasiswa ! Pemerintah tidak dipercaya dan tidak menunjukkan
institusi tertiinggi yang mampu menjadikan keamanan, menjamin ketertiban dan
kesejahteraan sungguh suatu tugas yang sangat berat. Perbuatan mahasiswa akhir-akhir
ini yang dianggap menampilkan sikap anarkhi :
* Tidur-tiduran dijalan tol dan membiarkan seluruh jaringan lalu lintas macet
* Menduduki bandara. Ini sangat memalukan secara international. Tidak itu saja,
orang yang mau datang dari airport telah dijalah habis, tidak pandang bulu, orang
asing maupun domestic, seharusnya mahasiswa dapat
berpikir jauh tentang nilai strategis bandara secara international
* Mahasiswa merusak kapal tanker didunia, hal-hal itu konotasinya bukan lagi
demonstran tetapi anarkhi dan perampokan
* Dan penjara dimana-mana
Dari hal itu kita dapat menilai. Mari kita hilangkan pertikaian dan kerusuhan dimana
bahaya itu semua dapat merugikan pihak manapun! Kita lakukan silaturahmi yang baik
antar masyarakat dan pemerintah, yang bermakna bertabatan, penyesalan,
keprihatinan, kesedihan dan berdoa agar tindakan yang dekstruktif, provokatif dapat
terhapuskan dan tidak terulang lagi. Kemajemukan adalah Sunnatullah yang tidak dapat
diubah oleh manusia, yang penting bagaimana caranya membuat kemajemukan itu
kebersamaan yang benar-benar sejuk, saling menghormati, menghormati berbagai
perbedaan dan pertikaian.
11. D. Cara terbaik Mahasiswa dalm Berkarya untuk Bangsa
Dalam kaitan itu, mahasiswa berbuat yang terpuji, mahasiswa juga ikut
menyumbang dan mengisi kemerdekaan Indonesia ini dengan hal-hal yang terus
membangun Negara ini dalam bentuk apapun dalam hal positif, partisipasi mahasiswa
dalam menyalurkan aspirasi sangatlah besar, bahkan nyawa taruhannya. Tetapi
alangkah baiknya dengan cara yang begitu baik sehingga tidak ada yang rugi dan
dirugikan. Dengan ini kita semua dapat belajar untuk mempererat dalam kelangsungan
tatanan dinegara indonesia ini dengan positif, kita semua aset-aset milik rakyat bukan
untuk dihancurkan atau dirusak karena itu aset rakyat. Jika melihat kebelakang, begitu
besar pengorbanan para mahasiswa ikut berperan untuk tatanan pemerintahan di
negara Indonesia ini. Dengan musyawarah dari komunikasi yang baik, saling
menghargai, menghormati antar mahasiswa dengan pemerintah agar terjalin kehidupan
yang baik.
12. Kesimpulan
Sebenarnya dalam musyawarah kita dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
ada masalah kontroversi anatara mahasiswa dan pemerintah. Kita bisa menilai semua
itu merugikan kita sendiri, gedung-gedung yang dirusak, kerusuhan dimana-mana,
jalanan ditutup yang melibatkan kerugian Negara kita sendiri. Musyawarah jalan terbaik
dalam segala persoalan dan mahasiswa juga ikut serta dalam tatanan di negara
indonesia ini, walaupun dengan caranya yang masih kurang terpuji, tetapi pemerintah
juga harus mendengarkan aspirasi masyarakat mahasiswa / rakyat dan kelangsungan
hidup di masyarakat.
Dan dari hal itu semua kita belajar agar semua menjadi yang terbaik : bisa dikatakan
pemerintah (pemimpin / khalifah) sebenarnya adalah jembatan penghubung dimana
agar tercipta kelangsungan hidup yang aman, dan adil. Mungkin berbagai masalah
antara mahasiswa dan pemerintah belum bertemu titik permasalahannya serta
berbagai solusi dan cara yang tebaik untuk semuanya. Kita sebagai mahasiswa perlu
sadar bahwa mengatur berjuta-juta jumlah orang tidak semudah kita membolak-
balikkan telapak tangan, tetapi perlu juga diingat oleh pemerintah yang terbaik buat
rakyat bukan seenaknya saja dalam melakukan perbuatan dalam artian kelangsungan
pemerintahan. Disilah kita bisa menilai begitu berharganya persatuan dan kesatuan,
saling menghormati dan bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah.5
13. Daftar pustaka
Martin Vincent O.P. 2011. “Filsafat Eksistensialisme.” Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
Kunarto, 1999. “Mahasiswa Menuntut.” Jakarta : Cipta manunggal