SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
Downloaden Sie, um offline zu lesen
REVERSINGTHERESOURCE
CURSEINDONESIA
B
esarnya penerimaan dari sumber daya alam seharusnya mampu meningkatkan
kesejahteraaan rakyat dan menekan ketimpangan ekonomi di Indonesia. Fakta
menunjukkan bahwa Indonesia masih dibayang-bayangi kemiskinan (BPS,
2013). Anehnya, angka kemiskinan tertinggi didominasi oleh daerah-daerah yang
kaya sumber daya alam (SDA). Fenomena kesenjangan dan kemiskinan, kerusakan
lingkungan, serta kebocoran dan korupsi dalam tata kelola sumber daya alam
yang terjadi di daerah kaya sumber daya alam ini dikenal dengan kutukan sumber
daya alam (resource curse). Transparansi penerimaan dari sektor sumber daya
alam; perencanaan dan penganggaran pembangunan; strategi penanggulangan
kemiskinan; dan peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan, sangat
dibutuhkan untuk mengatasi fenomena resource curse.
Publish What You Pay Indonesia (PWYP Indonesia) atas dukungan Ford
Foundation menginisiasi program Reversing the Resource Curse (Melawan Kutukan
Sumberdaya Alam). Program ini berfokus pada peningkatan transparansi dan
akuntabilitas industri ekstraktif dan pengelolaan penerimaan yang diperoleh
dari sumberdaya ekstraktif untuk penanggulangan kemiskinan melalui proses
perencanaan dan penganggaran, perbaikan kebijakan publik dan penguatan
kelembagaan, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan,
serta pengembangan resources center untuk mendukung program penanggulangan
kemiskinan. Di sisi demand, program ini melakukan penguatan kesadaran hak-hak
komunitas di desa-desa sekitar tambang melalui pembentukan community center,
uji akses informasi oleh komunitas, audit sosial industri ekstraktif serta monitoring
program penanggulangan kemiskinan dan penggunaan dana desa bagi masyarakat.
Program ini dilakukan di empat daerah piloting, yakni kabupaten kaya sumber daya
alam, penghasil migas dan pertambangan. Bekerja sama dengan anggota koalisi
PWYP sebagai mitra program, yaitu: MATA di Kabupaten Aceh Utara, Nangroe
Aceh Darusalam; FITRA Riau di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau; Bojonegoro
Institute di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur; dan SOMASI di Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Untuk melawan ancaman kutukan sumberdaya alam dibutuhkan
transparansi dan akuntabilitas dalam aspek penerimaan dan tata kelola
sumberdaya ekstraktif serta penggunaan Dana Bagi Hasil sektor ekstraktif
untuk menanggulangi kemiskinan, terutama di daerah-daerah kaya migas,
tambang dan sumber daya alam lainnya.
– Aryanto Nugroho, Pengelola Program
REVERSINGTHERESOURCECURSE
3
Program ini memiliki 4 model pendekatan utama :
Di tingkat nasional, program Reversing the Resource Curse ini juga mendukung
agenda advokasi dan kampanye Publish What You Pay Indonesia dalam mendorong
perbaikan tata kelola industri ekstraktif secara umum, seperti dalam melakukan
diseminasi dan diskusi publik untuk transparansi penerimaan dan inisiatif EITI,
penelitian dan advokasi pajak berkeadilan-khususnya di sektor ekstraktif, serta
perluasan upaya perbaikan tata kelola ekstraktif melalui beberapa studi baseline
dan penulisan pembelajaran advokasi di daerah-daerah kaya sumber daya ekstraktif
seperti di Aceh, Bengkulu, Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi tenggara, Jawa Timur,
dan Papua Barat.
Penguatan Stakeholder
Melalui pengembangan kapasitas pemangku kepentingan, baik sisi
supply yakni pemerintah, maupun sisi demand yakni masyarakat
desa sekitar tambang;
Transparansi dan Akuntabilitas
Melalui pelaksanaan undang-undang keterbukaan informasi publik
dan perbaikan tata kelola industri ekstraktif;
Audit Sosial
Melalui pelaksanaan undang-undang keterbukaan informasi publik
dan perbaikan tata kelola industri ekstraktif;
Inovasi Kebijakan
Melalui pengembangan strategi kebijakan daerah dalam
penanggulangan kemiskinan, kebijakan daerah dalam mendorong
alokasi penerimaan untuk program penanggulangan kemiskinan, dan
inovasi usulan kebijakan daerah dalam mengalokasikan bagi hasil
ekstraktif hingga ke level desa, hingga pengembangan model dana
abadi sumber daya alam yang dialokasikan dari sektor ekstraktif.
4
Tujuan Umum
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan penerimaan yang
diperoleh dari sumberdaya ekstraktif untuk penanggulangan kemiskinan.
Tujuan Khusus
1.	 Mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan penerimaan sumber
daya alam dan penanggulangan kemiskinan terutama melalui proses
perencanaan dan penganggaran
2.	 Mendorong perbaikan kebijakan publik dan penguatan kelembagaan dalam
program penanggulangan kemiskinan
3.	 Mendorong pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
dalam proses kebijakan publik serta proses perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring program penanggulangan kemiskinan
4.	 Mengmbangkan resources center untuk mendorong keterbukaan dan
transparansi informasi publik terkait dengan penerimaan sektor ekstraktif dan
penanggulangan kemiskinan.
SCOPE OF WORK
Transparansi dan Akuntabilitas, Keterbukaan Informasi
Program Reversing the Resource Curse (RRC) mendorong transparansi dan
akuntabilitas pendapatan dan tata kelola industri ekstraktif, untuk menghindar dari
kutukan ‘korupsi’ yang menjangkiti daerah-daerah kaya sumber daya alam. Melalui
keterbukaan informasi dan transparansi publik, RRC mendorong daerah piloting
untuk mengawasi jumlah produksi industry ekstraktif, penjualan dan penyetoran
pajak dan penerimaan negara dari pusat hingga bagi hasil ke daerah. Melalui area
intervensi ini, Publish What You Pay mendorong kuat pelaksanaan dan prinsip-
prinsip EITI diterapkan hingga ke level sub-nasional.
Manajemen Pendapatan, Kesejahteraan Sosial
Program Reversing the Resource Curse (RRC) mendorong agar penggunaan
pendapatan dari sector ekstraktif diarahkan pada program-program strategis yang
menyasar pada terwujudnya kesejahteraan sosial. Melalui intervensi ini PWYP
Indonesia mendorong agar pendapatan, pengalokasian belanja dan pembiayaan
pembangunan dari sektor ekstraktif terbelanjakan dengan baik untuk kesejahteraan
masyarakat khususnya untuk penanggulangan kemiskinan.
5
Pengentasan Kemiskinan, Penguatan TPKD
Sebagai upaya mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan, Program
Reversing the Resource Curse mendorong revitalisasi tim koordinasi penanggulangan
kemiskinan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota (TKPKD). TKPKD memegang
perananpentingdalammerumuskanstrategidanprogram-programpenanggulangan
kemiskinan.Untukitu,RRCberupayamendorongagarrumusanstrategidanprogram
yang dibuat oleh TKPKD semakin terintegrasi dan tepat sasaran. Untuk itu, melalui
program ini dilakukan asistensi teknis dan pengembangan kapasitasTKPKD dan ikut
terlibat aktif dalam muti stakeholder meeting dan penyusunan dan evaluasi strategi
penanggulangan kemiskinan daerah.
Resource Center, Open Data
Integrasi data dan informasi penting sebagai informasi dasar dalam pengambilan
keputusan oleh pembuat kebijakan, serta agar dapat diakses secara terbuka oleh
masyarakat.UntukituprojectReversingtheResourceCursememfasitasiTimKoordinasi
PenanggulanganKemiskinanDaerah(TKPKD)padasetiapdaerahpilotuntukmenjadi
Resource Center yang mengintegrasikan data dan informasi dalam pengelolaan
industri ekstraktif dan penanggulangan kemiskinan, serta untuk memastikan
ketersedian data dan informasi yang berkelanjutan.
Advokasi Kebijakan, Inovasi
Program Reversing the Resource Curse (RRC)
mendorong munculnya inovasi kebijakan
daerah dalam mengembangkan strategi
penanggulangan kemiskinan, manajemen
penerimaan dari sektor ekstraktif, alokasi
belanja untuk program penanggulangan
kemiskinan hingga pengembangan model
dana abadi sumber daya alam. Program
RRC juga mendukung agenda advokasi
mendorong perbaikan tata kelola industri
ekstraktif secara umum, seperti diseminasi
dan diskusi publik untuk transparansi
penerimaan dan inisiatif EITI, penelitian
dan advokasi pajak berkeadilan-
khususnya di sektor ekstraktif, serta
perluasan upaya perbaikan tata kelola
ekstraktif melalui beberapa studi
baseline dan penulisan pembelajaran
advokasi di daerah kaya sumber daya
ekstraktif.
6
Para Pemangku Kepentingan, Keterlibatan
Keterlibatan pemangku kepentingan adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam
pelaksanaan Program Reversing the Resource Curse (RRC). Penguatan pemangku
kepentingan, melalui pengembangan kapasitas pemangku kepentingan, baik
sisi supply yakni pemerintah, maupun sisi demand yakni masyarakat desa sekitar
tambang merupakan salah satu pendekatan utama Program RRC.
Program RRC memberikan asistensi teknis bagi pemerintah lokal dalam membentuk
PPID (Pusat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi) utama di tingkat kabupaten/
kota, dan PPID pembantu pada badan publik tertentu, meliputi sektor kesehatan,
pendidikan, pertanian, pertambangan dan energi, koperasi dan UKM, serta dinas
pengelolaan aset dan pendapatan daerah. Program RRC juga memfasilitasi Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) pada setiap daerah pilot
untuk menjadi Resource Center yang mengintegrasikan data dan informasi dalam
pengelolaan industri ekstraktif dan penanggulangan kemiskinan, serta untuk
memastikan ketersedian data dan informasi yang berkelanjutan.
Di sisi demand, Program RRC melakukan pendampingan dan
pemberdayaan kapasitas masyarakat di sekitar tambang,
terutama orang miskin, perempuan dan kelompok
rentan lainnya, untuk berpartisipasi aktif dalam proses
kebijakan publik (perencanaan, penganggaran, dan
pengelolaan sumberdaya ekstraktif), termasuk dalam
program penanggulangan kemiskinan.
Asistensi Teknis, Pemerintahan Daerah
Asistensi teknis tersebut dilakukan
untukmeningkatkankapasitasaparatur
pemerintah dalam melaksanakan
program penanggulangan
kemiskinan secara efektif. Asistensi
teknis ini harapannya juga untuk
meningkatkan kapasitas aparat
pemerintah dalam mengelola dan
mengintegrasikan data dan informasi
kemiskinan dan menggunakan data
tersebut untuk membuat kebijakan
yang memastikan pelaksanaan
program penanggulangan kemiskinan
secara efektif.
7
Pusat Komunitas, Pengembangan Kapasitas
Melalui program Reversing the Resource Curse, PWYP Indonesia melakukan
pendampingan dan pemberdayaan kapasitas masyarakat miskin dan terpinggirkan,
termasuk perempuan, untuk berpartisipasi aktif dalam proses kebijakan publik
(perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan sumberdaya ekstraktif), termasuk
dalam program penanggulangan kemiskinan. PWYP memfasilitasi pembentukan 2
(dua) community center di tiap daerah pilot yang merupakan desa lingkar tambang.
Community center menjadi wahana pembelajaran bagi warga untuk terlibat dalam
advokasi proses kebijakan publik.
8
PILOT PROJECT
ACEH UTARA
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Aceh Utara mempunyai jumlah penduduk
miskin sebanyak 115,36 ribu orang, dengan
persentase penduduk miskin 20,34% dari
jumlah penduduk. Dengan garis kemiskinan
Rp 274,799/Kap/bulan. Aceh Utara
mempunyai Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1) 2,65 dan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) 0,54. Di sektor Sumber Daya Alam,
kabupaten ini kaya dengan potensi gas
alam.
INDRAGIRI HULU
RIAU
Indragiri Hulu mempunyai jumlah penduduk
mikin sebanyak 29,60 ribu orang, dengan
persentase penduduk miskin 7,50% dari
jumlah penduduk. Dengan garis kemikinan
Rp. 369,210/Kap/bulan. Inhu mempunyai
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 1,00 dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,23. Di
sektor Sumber Daya Alam, Kabupaten Inhu
kaya dengan potensi alam minyak bumi dan
batu bara.
BOJONEGORO
JAWA TIMUR
Kabupaten Bojonegoro mempunyai
penduduk miskin sebanyak 196,83 ribu
orang dengan persentase penduduk miskin
16,02% dari jumlah penduduk. Dengan
garis kemiskinan Rp. 263,439/Kap/bulan.
Bojonegoro mempunyai Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) 2,47, dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) 0,60. Bagian barat dari
Kabupaten Bojonegoro merupakan bagian
dari Blok Cepu, yang menjadi salah satu
deposit minyak bumi terbesar di Indonesia.
SUMBAWA BARAT
NUSA TENGGARA BARAT
Sebesar 17,10% dari jumlah penduduk
KSB merupakan penduduk miskin, dengan
jumlah penduduk miskin 21,71 ribu orang.
Dengan garis kemiskinan Rp 379,222/Kap/
bulan. Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)
mempunyai Indeks Kemiskinan (P1) 4,25,
dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 1,47.
Di sektor SDA, kabupaten ini mempunyai
potensi alam berupa emas, tembaga, dan
perak.
9
KEGIATAN
1.	 Riset Kebijakan
PWYP Indonesia melalui program Reversing
the Resource Curse melakukan dua penelitian.
Pernelitian pertama memotret kemiskinan
di daerah kaya sumber daya ekstraktif migas,
pertambangan dan kehutanan di Indonesia.
Dalam riset pertama ini juga dilakukan pemetaan
dan analisis kebijakan/regulasi di sektor industri
ekstraktifyangberkaitandenganpenanggulangan
kemiskinan, baik di tingkat nasional maupun di
daerah.
Sedangkan penelitian kedua, melihat bagaimana
efektifitas program penanggulangan kemiskinan
didaerahkayasumberdayaekstraktif.Sehubungan
dengan banyak munculnya program tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) dan pengembangan komunitas yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan ekstraktif yang beroperasi di daerah kaya sumber daya
ekstraktif. Efektifitas dilihat baik dari sisi perencanaan, anggaran maupun dalam
hal koordinasi dan singkronisasi dalam pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan.
2.	 Mendorong Transparansi dan Penggunaan Penerimaan Ekstraktif untuk
Program Penanggulangan Kemiskinan
Kegiatan ini berupaya mengedukasi pembuat kebijakan mengenai urgensi adanya
peraturan di tingkat nasional untuk menggunakan Dana Bagi Hasil (DBH) dari
pendapatan sektor ekstraktif untuk program penanggulangan kemiskinan, dengan
melakukan koordinasi antara Kementerian terkait dalam hal penanggulangan
kemiskinan. Di tingkat lokal, PWYP juga mendorong transparansi penerimaan dari
sektor pertambangan serta perizinan kehutanan, termasuk bagi hasil dari aktifitas
ekstraktif, dan penggunaaanya untuk tujuan penanggulangan kemiskinan.
3.	 Peningkatan kapasitas Pemangku kepentingan di sektor ekstraktif dan
pengentasan kemiskinan
a.	 Asistensi teknis aparatur pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya
Peningkatan kapasitas meliputi perencanaan, penganggaran dan monitoring secara
partisipatif dalam program penanggulangan kemiskinan. Asistensi teknis tersebut
dilakukan untuk meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah dalam melaksanakan
program penanggulangan kemiskinan secara efektif.
10
PWYP juga mendorong pelaksanaan UU No.14/2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan partisipasi
Indonesia dalam Inisiatif Transparansi Penerimaan
Industri Ekstraktif (EITI), PWYP juga akan menyediakan
asistensiteknisbagipemerintahlokaldalammembentuk
PPID (Pusat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi)
utama di tingkat kabupaten/kota, dan PPID pembantu
pada badan publik tertentu, meliputi sektor kesehatan,
pendidikan, pertanian, pertambangan dan energi,
koperasi dan UKM, serta dinas pengelolaan aset dan
pendapatan daerah.
b. PemberdayaanKelompokMiskindanTerpinggirkan
PWYP Indonesia memfasilitasi pendampingan ini
dengan membentuk 2 community center di tiap daerah
pilot, pada desa terdekat yang terkena dampak industri
ekstraktif. Community center diharapkan menjadi
wahana pembelajaran kritis bagi warga untuk terlibat dalam advokasi proses
kebijakan publik. Bentuk kegiatannya akan meliputi forum pembelajaran atau
training dalam perencanaan pembangunan dan penganggaran, transparan dan
sosial akuntabilitas industri ekstraktif. Sedangkan pendampingan dapat dilakukan
melalui pemberdayaan ekonomi berbasis keterampilan dan potensi kearifan lokal
yang dimiliki oleh warga/komunitas masyarakat yang tergabung dalam community
center.
4.	 Pengembangan Resources Center
PWYP Indonesia mendorong pemerintah daerah di daerah piloting untuk
mengembangkan resource center. Pengembangan resource center ini bekerjasama
dengan program Strategic Alliance for Poverty Alleviation (SAPA), kolaborasi antara
Kemenko Kesra, NGOs, dan 32 Pemerintah Daerah, untuk memfasilitasi Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) pada setiap daerah pilot
untuk menjadi resource center yang mengintegrasikan data dan informasi dalam
pengelolaan industri ekstraktif dan penanggulangan kemiskinan, serta untuk
memastikan ketersedian data dan informasi yang berkelanjutan.
Integrasi data dan informasi tersebut penting agar dapat digunakan sebagai
informasi dasar dalam pengambilan keputusan oleh pembuat kebijakan, serta agar
dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat. Pengembangan resource center ini
melibatkan partisipasi aktif dari organisasi masyarakat sipil, community center serta
SKPD terkait pada daerah-daerah piloting.
11
Publish What You Pay Indonesia
Jl. Tebet Utara II C No. 22B
Jakarta Selatan 12810
021-8355560
sekretariat@pwyp-indonesia.org
www.pwyp-indonesia.org

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Reversing the Resource Curse Indonesia

Visi misi program bupati
Visi misi program bupatiVisi misi program bupati
Visi misi program bupatiBuono Aja
 
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...Maryati Abdullah
 
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...khoiril anwar
 
Revolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & MinapolitanRevolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & MinapolitanArya Bima
 
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPKMenko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPKkhoiril anwar
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Buklet
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). BukletSanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Buklet
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). BukletOswar Mungkasa
 
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...athyka1
 
Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)
Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)
Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)Farah Salsabila
 
Prog Taskin Ziswaf Tbn
Prog Taskin Ziswaf TbnProg Taskin Ziswaf Tbn
Prog Taskin Ziswaf Tbntbnservice
 
Visi Dan Misi
Visi Dan MisiVisi Dan Misi
Visi Dan Misiideva
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengahkhoiril anwar
 
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2syafiqahyusof1
 
Proposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut TangguhProposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut TangguhAndri Adi
 
Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpdBbpp Ketindan
 

Ähnlich wie Reversing the Resource Curse Indonesia (20)

Visi misi program bupati
Visi misi program bupatiVisi misi program bupati
Visi misi program bupati
 
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
 
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
 
Revolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & MinapolitanRevolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & Minapolitan
 
kebijakan publik
kebijakan publikkebijakan publik
kebijakan publik
 
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPKMenko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Buklet
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). BukletSanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Buklet
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Buklet
 
Materi advokasi stbm 2012
Materi advokasi stbm 2012Materi advokasi stbm 2012
Materi advokasi stbm 2012
 
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
 
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
 
Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)
Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)
Case Study: Efektivitas Pengelolaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA)
 
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
 
Prog Taskin Ziswaf Tbn
Prog Taskin Ziswaf TbnProg Taskin Ziswaf Tbn
Prog Taskin Ziswaf Tbn
 
Visi Dan Misi
Visi Dan MisiVisi Dan Misi
Visi Dan Misi
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
 
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganKonsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
 
Program pesat
Program pesatProgram pesat
Program pesat
 
Proposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut TangguhProposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut Tangguh
 
Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpd
 

Mehr von Publish What You Pay (PWYP) Indonesia

Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Mehr von Publish What You Pay (PWYP) Indonesia (20)

Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English VersionNewsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English VersionNewsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020
 
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in IndonesiaRevenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
 
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITIKeterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
 
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
 
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
 
Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
 
Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020
 
Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
 
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesiaKerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
 
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership TransparencyContract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
 

Reversing the Resource Curse Indonesia

  • 2.
  • 3. B esarnya penerimaan dari sumber daya alam seharusnya mampu meningkatkan kesejahteraaan rakyat dan menekan ketimpangan ekonomi di Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa Indonesia masih dibayang-bayangi kemiskinan (BPS, 2013). Anehnya, angka kemiskinan tertinggi didominasi oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam (SDA). Fenomena kesenjangan dan kemiskinan, kerusakan lingkungan, serta kebocoran dan korupsi dalam tata kelola sumber daya alam yang terjadi di daerah kaya sumber daya alam ini dikenal dengan kutukan sumber daya alam (resource curse). Transparansi penerimaan dari sektor sumber daya alam; perencanaan dan penganggaran pembangunan; strategi penanggulangan kemiskinan; dan peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan, sangat dibutuhkan untuk mengatasi fenomena resource curse. Publish What You Pay Indonesia (PWYP Indonesia) atas dukungan Ford Foundation menginisiasi program Reversing the Resource Curse (Melawan Kutukan Sumberdaya Alam). Program ini berfokus pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas industri ekstraktif dan pengelolaan penerimaan yang diperoleh dari sumberdaya ekstraktif untuk penanggulangan kemiskinan melalui proses perencanaan dan penganggaran, perbaikan kebijakan publik dan penguatan kelembagaan, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan, serta pengembangan resources center untuk mendukung program penanggulangan kemiskinan. Di sisi demand, program ini melakukan penguatan kesadaran hak-hak komunitas di desa-desa sekitar tambang melalui pembentukan community center, uji akses informasi oleh komunitas, audit sosial industri ekstraktif serta monitoring program penanggulangan kemiskinan dan penggunaan dana desa bagi masyarakat. Program ini dilakukan di empat daerah piloting, yakni kabupaten kaya sumber daya alam, penghasil migas dan pertambangan. Bekerja sama dengan anggota koalisi PWYP sebagai mitra program, yaitu: MATA di Kabupaten Aceh Utara, Nangroe Aceh Darusalam; FITRA Riau di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau; Bojonegoro Institute di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur; dan SOMASI di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk melawan ancaman kutukan sumberdaya alam dibutuhkan transparansi dan akuntabilitas dalam aspek penerimaan dan tata kelola sumberdaya ekstraktif serta penggunaan Dana Bagi Hasil sektor ekstraktif untuk menanggulangi kemiskinan, terutama di daerah-daerah kaya migas, tambang dan sumber daya alam lainnya. – Aryanto Nugroho, Pengelola Program REVERSINGTHERESOURCECURSE 3
  • 4. Program ini memiliki 4 model pendekatan utama : Di tingkat nasional, program Reversing the Resource Curse ini juga mendukung agenda advokasi dan kampanye Publish What You Pay Indonesia dalam mendorong perbaikan tata kelola industri ekstraktif secara umum, seperti dalam melakukan diseminasi dan diskusi publik untuk transparansi penerimaan dan inisiatif EITI, penelitian dan advokasi pajak berkeadilan-khususnya di sektor ekstraktif, serta perluasan upaya perbaikan tata kelola ekstraktif melalui beberapa studi baseline dan penulisan pembelajaran advokasi di daerah-daerah kaya sumber daya ekstraktif seperti di Aceh, Bengkulu, Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi tenggara, Jawa Timur, dan Papua Barat. Penguatan Stakeholder Melalui pengembangan kapasitas pemangku kepentingan, baik sisi supply yakni pemerintah, maupun sisi demand yakni masyarakat desa sekitar tambang; Transparansi dan Akuntabilitas Melalui pelaksanaan undang-undang keterbukaan informasi publik dan perbaikan tata kelola industri ekstraktif; Audit Sosial Melalui pelaksanaan undang-undang keterbukaan informasi publik dan perbaikan tata kelola industri ekstraktif; Inovasi Kebijakan Melalui pengembangan strategi kebijakan daerah dalam penanggulangan kemiskinan, kebijakan daerah dalam mendorong alokasi penerimaan untuk program penanggulangan kemiskinan, dan inovasi usulan kebijakan daerah dalam mengalokasikan bagi hasil ekstraktif hingga ke level desa, hingga pengembangan model dana abadi sumber daya alam yang dialokasikan dari sektor ekstraktif. 4
  • 5. Tujuan Umum Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan penerimaan yang diperoleh dari sumberdaya ekstraktif untuk penanggulangan kemiskinan. Tujuan Khusus 1. Mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan penerimaan sumber daya alam dan penanggulangan kemiskinan terutama melalui proses perencanaan dan penganggaran 2. Mendorong perbaikan kebijakan publik dan penguatan kelembagaan dalam program penanggulangan kemiskinan 3. Mendorong pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam proses kebijakan publik serta proses perencanaan, pelaksanaan dan monitoring program penanggulangan kemiskinan 4. Mengmbangkan resources center untuk mendorong keterbukaan dan transparansi informasi publik terkait dengan penerimaan sektor ekstraktif dan penanggulangan kemiskinan. SCOPE OF WORK Transparansi dan Akuntabilitas, Keterbukaan Informasi Program Reversing the Resource Curse (RRC) mendorong transparansi dan akuntabilitas pendapatan dan tata kelola industri ekstraktif, untuk menghindar dari kutukan ‘korupsi’ yang menjangkiti daerah-daerah kaya sumber daya alam. Melalui keterbukaan informasi dan transparansi publik, RRC mendorong daerah piloting untuk mengawasi jumlah produksi industry ekstraktif, penjualan dan penyetoran pajak dan penerimaan negara dari pusat hingga bagi hasil ke daerah. Melalui area intervensi ini, Publish What You Pay mendorong kuat pelaksanaan dan prinsip- prinsip EITI diterapkan hingga ke level sub-nasional. Manajemen Pendapatan, Kesejahteraan Sosial Program Reversing the Resource Curse (RRC) mendorong agar penggunaan pendapatan dari sector ekstraktif diarahkan pada program-program strategis yang menyasar pada terwujudnya kesejahteraan sosial. Melalui intervensi ini PWYP Indonesia mendorong agar pendapatan, pengalokasian belanja dan pembiayaan pembangunan dari sektor ekstraktif terbelanjakan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat khususnya untuk penanggulangan kemiskinan. 5
  • 6. Pengentasan Kemiskinan, Penguatan TPKD Sebagai upaya mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan, Program Reversing the Resource Curse mendorong revitalisasi tim koordinasi penanggulangan kemiskinan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota (TKPKD). TKPKD memegang perananpentingdalammerumuskanstrategidanprogram-programpenanggulangan kemiskinan.Untukitu,RRCberupayamendorongagarrumusanstrategidanprogram yang dibuat oleh TKPKD semakin terintegrasi dan tepat sasaran. Untuk itu, melalui program ini dilakukan asistensi teknis dan pengembangan kapasitasTKPKD dan ikut terlibat aktif dalam muti stakeholder meeting dan penyusunan dan evaluasi strategi penanggulangan kemiskinan daerah. Resource Center, Open Data Integrasi data dan informasi penting sebagai informasi dasar dalam pengambilan keputusan oleh pembuat kebijakan, serta agar dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat.UntukituprojectReversingtheResourceCursememfasitasiTimKoordinasi PenanggulanganKemiskinanDaerah(TKPKD)padasetiapdaerahpilotuntukmenjadi Resource Center yang mengintegrasikan data dan informasi dalam pengelolaan industri ekstraktif dan penanggulangan kemiskinan, serta untuk memastikan ketersedian data dan informasi yang berkelanjutan. Advokasi Kebijakan, Inovasi Program Reversing the Resource Curse (RRC) mendorong munculnya inovasi kebijakan daerah dalam mengembangkan strategi penanggulangan kemiskinan, manajemen penerimaan dari sektor ekstraktif, alokasi belanja untuk program penanggulangan kemiskinan hingga pengembangan model dana abadi sumber daya alam. Program RRC juga mendukung agenda advokasi mendorong perbaikan tata kelola industri ekstraktif secara umum, seperti diseminasi dan diskusi publik untuk transparansi penerimaan dan inisiatif EITI, penelitian dan advokasi pajak berkeadilan- khususnya di sektor ekstraktif, serta perluasan upaya perbaikan tata kelola ekstraktif melalui beberapa studi baseline dan penulisan pembelajaran advokasi di daerah kaya sumber daya ekstraktif. 6
  • 7. Para Pemangku Kepentingan, Keterlibatan Keterlibatan pemangku kepentingan adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan Program Reversing the Resource Curse (RRC). Penguatan pemangku kepentingan, melalui pengembangan kapasitas pemangku kepentingan, baik sisi supply yakni pemerintah, maupun sisi demand yakni masyarakat desa sekitar tambang merupakan salah satu pendekatan utama Program RRC. Program RRC memberikan asistensi teknis bagi pemerintah lokal dalam membentuk PPID (Pusat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi) utama di tingkat kabupaten/ kota, dan PPID pembantu pada badan publik tertentu, meliputi sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, pertambangan dan energi, koperasi dan UKM, serta dinas pengelolaan aset dan pendapatan daerah. Program RRC juga memfasilitasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) pada setiap daerah pilot untuk menjadi Resource Center yang mengintegrasikan data dan informasi dalam pengelolaan industri ekstraktif dan penanggulangan kemiskinan, serta untuk memastikan ketersedian data dan informasi yang berkelanjutan. Di sisi demand, Program RRC melakukan pendampingan dan pemberdayaan kapasitas masyarakat di sekitar tambang, terutama orang miskin, perempuan dan kelompok rentan lainnya, untuk berpartisipasi aktif dalam proses kebijakan publik (perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan sumberdaya ekstraktif), termasuk dalam program penanggulangan kemiskinan. Asistensi Teknis, Pemerintahan Daerah Asistensi teknis tersebut dilakukan untukmeningkatkankapasitasaparatur pemerintah dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan secara efektif. Asistensi teknis ini harapannya juga untuk meningkatkan kapasitas aparat pemerintah dalam mengelola dan mengintegrasikan data dan informasi kemiskinan dan menggunakan data tersebut untuk membuat kebijakan yang memastikan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan secara efektif. 7
  • 8. Pusat Komunitas, Pengembangan Kapasitas Melalui program Reversing the Resource Curse, PWYP Indonesia melakukan pendampingan dan pemberdayaan kapasitas masyarakat miskin dan terpinggirkan, termasuk perempuan, untuk berpartisipasi aktif dalam proses kebijakan publik (perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan sumberdaya ekstraktif), termasuk dalam program penanggulangan kemiskinan. PWYP memfasilitasi pembentukan 2 (dua) community center di tiap daerah pilot yang merupakan desa lingkar tambang. Community center menjadi wahana pembelajaran bagi warga untuk terlibat dalam advokasi proses kebijakan publik. 8
  • 9. PILOT PROJECT ACEH UTARA NANGGROE ACEH DARUSSALAM Aceh Utara mempunyai jumlah penduduk miskin sebanyak 115,36 ribu orang, dengan persentase penduduk miskin 20,34% dari jumlah penduduk. Dengan garis kemiskinan Rp 274,799/Kap/bulan. Aceh Utara mempunyai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,65 dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,54. Di sektor Sumber Daya Alam, kabupaten ini kaya dengan potensi gas alam. INDRAGIRI HULU RIAU Indragiri Hulu mempunyai jumlah penduduk mikin sebanyak 29,60 ribu orang, dengan persentase penduduk miskin 7,50% dari jumlah penduduk. Dengan garis kemikinan Rp. 369,210/Kap/bulan. Inhu mempunyai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 1,00 dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,23. Di sektor Sumber Daya Alam, Kabupaten Inhu kaya dengan potensi alam minyak bumi dan batu bara. BOJONEGORO JAWA TIMUR Kabupaten Bojonegoro mempunyai penduduk miskin sebanyak 196,83 ribu orang dengan persentase penduduk miskin 16,02% dari jumlah penduduk. Dengan garis kemiskinan Rp. 263,439/Kap/bulan. Bojonegoro mempunyai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,47, dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,60. Bagian barat dari Kabupaten Bojonegoro merupakan bagian dari Blok Cepu, yang menjadi salah satu deposit minyak bumi terbesar di Indonesia. SUMBAWA BARAT NUSA TENGGARA BARAT Sebesar 17,10% dari jumlah penduduk KSB merupakan penduduk miskin, dengan jumlah penduduk miskin 21,71 ribu orang. Dengan garis kemiskinan Rp 379,222/Kap/ bulan. Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mempunyai Indeks Kemiskinan (P1) 4,25, dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 1,47. Di sektor SDA, kabupaten ini mempunyai potensi alam berupa emas, tembaga, dan perak. 9
  • 10. KEGIATAN 1. Riset Kebijakan PWYP Indonesia melalui program Reversing the Resource Curse melakukan dua penelitian. Pernelitian pertama memotret kemiskinan di daerah kaya sumber daya ekstraktif migas, pertambangan dan kehutanan di Indonesia. Dalam riset pertama ini juga dilakukan pemetaan dan analisis kebijakan/regulasi di sektor industri ekstraktifyangberkaitandenganpenanggulangan kemiskinan, baik di tingkat nasional maupun di daerah. Sedangkan penelitian kedua, melihat bagaimana efektifitas program penanggulangan kemiskinan didaerahkayasumberdayaekstraktif.Sehubungan dengan banyak munculnya program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan pengembangan komunitas yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ekstraktif yang beroperasi di daerah kaya sumber daya ekstraktif. Efektifitas dilihat baik dari sisi perencanaan, anggaran maupun dalam hal koordinasi dan singkronisasi dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan. 2. Mendorong Transparansi dan Penggunaan Penerimaan Ekstraktif untuk Program Penanggulangan Kemiskinan Kegiatan ini berupaya mengedukasi pembuat kebijakan mengenai urgensi adanya peraturan di tingkat nasional untuk menggunakan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pendapatan sektor ekstraktif untuk program penanggulangan kemiskinan, dengan melakukan koordinasi antara Kementerian terkait dalam hal penanggulangan kemiskinan. Di tingkat lokal, PWYP juga mendorong transparansi penerimaan dari sektor pertambangan serta perizinan kehutanan, termasuk bagi hasil dari aktifitas ekstraktif, dan penggunaaanya untuk tujuan penanggulangan kemiskinan. 3. Peningkatan kapasitas Pemangku kepentingan di sektor ekstraktif dan pengentasan kemiskinan a. Asistensi teknis aparatur pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya Peningkatan kapasitas meliputi perencanaan, penganggaran dan monitoring secara partisipatif dalam program penanggulangan kemiskinan. Asistensi teknis tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan secara efektif. 10
  • 11. PWYP juga mendorong pelaksanaan UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan partisipasi Indonesia dalam Inisiatif Transparansi Penerimaan Industri Ekstraktif (EITI), PWYP juga akan menyediakan asistensiteknisbagipemerintahlokaldalammembentuk PPID (Pusat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi) utama di tingkat kabupaten/kota, dan PPID pembantu pada badan publik tertentu, meliputi sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, pertambangan dan energi, koperasi dan UKM, serta dinas pengelolaan aset dan pendapatan daerah. b. PemberdayaanKelompokMiskindanTerpinggirkan PWYP Indonesia memfasilitasi pendampingan ini dengan membentuk 2 community center di tiap daerah pilot, pada desa terdekat yang terkena dampak industri ekstraktif. Community center diharapkan menjadi wahana pembelajaran kritis bagi warga untuk terlibat dalam advokasi proses kebijakan publik. Bentuk kegiatannya akan meliputi forum pembelajaran atau training dalam perencanaan pembangunan dan penganggaran, transparan dan sosial akuntabilitas industri ekstraktif. Sedangkan pendampingan dapat dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi berbasis keterampilan dan potensi kearifan lokal yang dimiliki oleh warga/komunitas masyarakat yang tergabung dalam community center. 4. Pengembangan Resources Center PWYP Indonesia mendorong pemerintah daerah di daerah piloting untuk mengembangkan resource center. Pengembangan resource center ini bekerjasama dengan program Strategic Alliance for Poverty Alleviation (SAPA), kolaborasi antara Kemenko Kesra, NGOs, dan 32 Pemerintah Daerah, untuk memfasilitasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) pada setiap daerah pilot untuk menjadi resource center yang mengintegrasikan data dan informasi dalam pengelolaan industri ekstraktif dan penanggulangan kemiskinan, serta untuk memastikan ketersedian data dan informasi yang berkelanjutan. Integrasi data dan informasi tersebut penting agar dapat digunakan sebagai informasi dasar dalam pengambilan keputusan oleh pembuat kebijakan, serta agar dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat. Pengembangan resource center ini melibatkan partisipasi aktif dari organisasi masyarakat sipil, community center serta SKPD terkait pada daerah-daerah piloting. 11
  • 12. Publish What You Pay Indonesia Jl. Tebet Utara II C No. 22B Jakarta Selatan 12810 021-8355560 sekretariat@pwyp-indonesia.org www.pwyp-indonesia.org