SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Newsletter Open Contracting 1
Peran dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pengawasan Pertambangan di Provinsi NTB
Buka Informasi dan Ruang Partisipasi:
Langkah Awal Tingkatkan Kualitas Hidup
Warga Sekitar Tambang
Meliana Lumbantoruan dan Johan Rahmatullah | Halaman 2
Liputan Media
NTB Menerapkan Kebijakan Satu Data,
Ciptakan Birokrasi Bersih
Halaman 16
Liputan Media
Keterbukaan Kontrak dan Izin Sektor
Ekstraktif Perlu Keseriusan Pemerintah
Halaman 18
Aturan Teknis Perda Pertambangan NTB,
Perlukah?
Meliana Lumbantoruan | Halaman 5
Inovasi Keterbukaan: Penyusunan DIP Tema-
tik Sektor Pertambangan dan Lingkungan
Hidup di Provinsi NTB
Meliana Lumbantoruan | Halaman 13
NTB dan Aceh Cerita Inisiatif Kebijakan
Satu Data
Meliana Lumbantoruan dan Wicitra | Halaman 7
Newsletter
Open Contracting
Seri Mei 2020
2 Newsletter Open Contracting
Oleh: Meliana Lumbantoruan dan Johan Rahmatullah
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
menerbitkan  Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9
Tahun 2019 tentang Pengelolaan Pertambangan
Mineral dan Batu Bara pada September, 2019. Da-
lam peraturan tersebut, Pemerintah memasukkan
ketentuan yang mengatur tentang data dan sistem
informasi pertambangan. Pemerintah Provinsi NTB
juga menjamin ruang bagi publik untuk berpartisi-
pasi melakukan pengawasan terhadap operasional
pertambangan di wilayahnya. Dua klausul ini me-
rupakan jawaban atas persoalan-persoalan men-
dasar yang dialami masyarakat yang hidup di se-
kitar tambang, diantaranya adalah minimnya akses
informasi dan ruang partisipasi.
Buka Informasi dan Ruang Partisipasi:
Langkah Awal Tingkatkan Kualitas Hidup
Warga Sekitar Tambang
Illustrasi: http://lombokita.com/warga-pohgading-demo-kadesnya-soal-penolakan-pasir-besi/
Newsletter Open Contracting 3
Gambar: Data Izin Pertambangan dan Kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019.
Infografis oleh: penulis
Aktivitas pertambangan, baik tambang logam dan
non-logam cukup marak di Provinsi Nusa Tengga-
ra, termasuk penambangan pasir besi dan pasir
laut di pesisir pantai di Kabupaten Lombok Timur
dan Lombok Tengah. Sayangnya, potensi pertam-
bangan ini belum berhasil meningkatkan kualitas
hidup warga. Kerusakan lingkungan yang ditim-
bulkan justru menjadikan warga sekitar tambang
sebagai pihak yang paling dirugikan.
Di Kabupaten Lombok Timur misalnya, aktivitas
penambangan pasir berdampak signifikan terha-
dap pendapatan para nelayan.  Koalisi Anti-Mafia
Tambang menyebutkan, limbah hasil pertambang-
an merusak ekosistem dan mematikan mikroor-
ganisme laut yang menjadi sumber pakan ikan.
Semakin sedikit jumlah ikan, tentu semakin kecil
pula pendapatan para nelayan. Para nelayan pun
terpaksa mengeluarkan ongkos melaut lebih be-
sar agar bisa menangkap ikan sampai ke wilayah
di provinsi tetangga, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para nelayan atau warga sekitar tambang ten-
tu dapat menyampaikan aspirasi mereka kepada
pejabat setempat jika menemukan tambang yang
tidak mendukung hidup mereka secara layak se-
perti  warga di Kabupaten Lombok Timur. Selain
turun ke jalan, upaya lain yang bisa warga lakukan
adalah dengan mengakses informasi izin usaha
pertambangan untuk memantau kegiatan pertam-
bangan di wilayah mereka.
4 Newsletter Open Contracting
Sayangnya, menurut Solidaritas Masyarakat untuk
Transparansi NTB (SOMASI NTB), banyak warga
enggan berhadapan langsung secara perorangan
dengan perusahaan tambang karena takut menja-
di korban kriminalisasi dan kekerasan seperti du-
gaan yang dialami aktivis lingkungan di Kabupaten
Lombok Tengah.
Johan, peneliti SOMASI NTB, menjelaskan, tan-
pa informasi yang memadai, warga tak akan tahu
kewajiban-kewajiban perusahaan tambang dan
batasan-batasan yang harus mereka patuhi. Dam-
paknya, warga pun tidak bisa mengawasi apakah
perusahaan sudah memenuhi kewajibannya atau
justru melanggar batasan yang telah disepakati.
Dengan begitu, warga juga bisa melapor kepada
pemerintah atau pihak berwenang jika perusahaan
melanggar izin dan merugikan kehidupan mereka.
Merespon masalah itu, Koordinator Badan Peker-
ja SOMASI NTB Dwi Arie Santo pun mengusulkan
kepada pemerintah Provinsi NTB untuk memasuk-
kan aspek keterbukaan informasi dan partisipasi
publik ke dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang
Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara.
Inisiasi tersebut ia sampaikan saat acara konsul-
tasi publik rancangan perda itu pada Mei 2019. Tak
berhenti di situ, dia mengatakan, “komunikasi in-
tensif dan non-formal dengan tim penyusun dan
dinas-dinas terkait terus dilakukan [SOMASI NTB]
sampai akhirnya perda disahkan pada 11 Septem-
ber 2019.”
Berkat kegigihan SOMASI NTB, di dalam Perda
Nomor 9 Tahun 2019 ini, ada ketentuan khusus
tentang data dan sistem informasi pertambangan.
Ketentuan ini mewajibkan pemerintah untuk me-
nerbitkan informasi dan data pertambangan apa
saja yang mereka miliki. Pemerintah juga harus
mempublikasikan nama-nama organisasi perang-
kat daerah yang menjadi pemilik data. Hal ini akan
mempermudah warga dalam memperoleh infor-
masi pertambangan untuk bekal melakukan peng-
awasan. OPD pun tak bisa lagi berkelit dan menga-
takan tak punya data jika diminta warga.
Selain itu, ada juga ketentuan yang menjamin hak
warga untuk berpartisipasi mengawasi aktivitas
tambang. Peraturan ini menjamin hak warga jika
ingin mengadukan perusahaan tambang yang
merusak lingkungan dan mengancam kehidupan
mereka. Misalnya, warga di pesisir pantai bisa me-
lapor ke pemerintah jika aktivitas pertambangan
pasir di wilayahnya menyebabkan turunnya tang-
kapan ikan mereka.
Meski upaya SOMASI NTB membuahkan ha-
sil signifikan, upaya untuk mendorong perbaikan
tata kelola pertambangan di Provinsi NTB belum
selesai. Masih ada sejumlah aspek yang belum
diakomodir di dalam peraturan ini. Meliana Lum-
bantoruan, Manajer Riset dan Pengelolaan Penge-
tahuan PWYP Indonesia mengatakan, setidaknya
ada dua poin yang harus dimasukkan ke dalam
Perda yang baru disahkan tersebut. Poin pertama
adalah perlindungan bagi warga yang melaporkan
penyimpangan aktivitas pertambangan. Meliana
mengatakan, hal itu penting untuk mencegah kri-
minalisasi dan persekusi terhadap warga dan juga
kelompok masyarakat sipil yang melakukan aduan.
Newsletter Open Contracting 5
Poin kedua, pemerintah juga perlu merincikan per-
syaratan yang harus warga penuhi sebelum mere-
ka melakukan aduan. “Jangan sampai, nanti saat
warga melakukan pengaduan tapi ngga ditindak-
lanjuti sama pemerintah karena bukti atau persya-
ratannya kurang,” pungkasnya.
Oleh: Meliana Lumbantoruan
Aturan Teknis Perda Pertambangan NTB,
Perlukah?
Diberlakukannya Peraturan Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat No. 9 Tahun 2019 tentang Penge-
lolaan Pertambangan Mineral dan Batubara, me-
rupakan suatu langkah yang positif sebagai dasar
dalam mengambil setiap kebijakan di sektor per-
tambangan, karena sudah memasukkan penga-
turan atas pengelolaan data dan sistem informasi
pertambangan serta memberikan ruang partisipa-
si bagi masyarakat di sektor pertambangan.
Salah satu catatan untuk melaksanakan Perda
tersebut, yakni adanya kebutuhan akan aturan tu-
runan dan atau petunjuk pelaksanaan teknis un-
tuk mempermudah dan memperjelas pelaksanaan
perda tersebut. Sebagai contoh misalnya, dalam
Pasal 75 ayat (1) disebutkan bahwa untuk penda-
taan dan informasi geografis pertambangan mine-
ral dan batu bara diselenggarakan oleh Gubernur,
selanjutnya dalam ayat (3) disebutkan pendataan
tersebut dilakukan melalui inventarisasi, penyeli-
dikan dan penelitian serta eksplorasi.  Pelaksanaan
seluruh proses dan implemetasi pendataan terse-
but dilakukan oleh perangkat daerah yang membi-
dangi urusan energi dan sumber daya mineral dan
batubara, yang sudah ditentukan dalam Pasal 76.
6 Newsletter Open Contracting
Artinya, aturan turunan dari Perda Pertambangan
menjadi salah satu hal yang harus segera disiap-
kan oleh pemerintah Provinsi NTB. 
Melihat pentingnya perda pertambangan Provinsi
NTB ini untuk mendukung perbaikan tata kelola
pertambangan di NTB, maka pada tanggal 12 No-
vember 2019, diadakan diskusi terfokus terkait tata
laksana aturan perturan pertambangan di Provinsi
NTB, yang dihadiri oleh Dinas ESDM, Dinas Komin-
fotik, Komisi Informasi, akademisi dan mahasis-
wa, juga Komunitas masyarakat dari Lombok Ba-
rat dan Lombok Tengah. Tujuan dilaksanakannya
diskusi ini adalah untuk  memetakan aturan sektor
pertambangan, beserta dengan potensi loopho-
les-nya, mendiskusikan formulasi aturan sektor
pertambangan guna menjamin kepastian hukum
bagi semua pihak dalam tata kelola pertambang-
an di NTB, serta untuk menyusun langkah- lang-
kah strategis untuk memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam perumusan dan pelaksanaan
aturan tata laksana sektor pertambangan oleh pe-
merintah Provinsi NTB. 
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas ESDM
Provinsi NTB, Muhammad Husni, menyatakan
bahwa “Perda tersebut terdiri atas 89 pasal, yang
nantinya akan ada 11 Pergub yang diatur, tapi ren-
cana kami pergub-pergub itu akan disatukan, dan
kami di sini sangat terbuka dan akan mencatat se-
mua masukan atas Perda ini”. 
Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah se-
cara nasional yang akan merampingkan aturan
– aturan termasuk peraturan daerah, agar tidak
terjadi aturan yang tumpang tindih satu dengan
yang lainnya. Hal senada juga disampaikan oleh
Kepala Biro Hukum Sekda Provinsi NTB, Ruslan
Abdul Gani, “kita didelegasikan untuk membuat
Perda yang menghindari bayaknya aturan turunan
berupa Pergub, apalagi sekarang dengan perintah
presiden langsung, semua peraturan yang serum-
pun akan dijadikan satu, termasuk kita di tingkat
daerah”, ujar Ruslan. 
Perda Pertambangan yang baru disahkan pada
september 2019 ini akan disosialisasikan pada ta-
hun 2020, dan untuk pembahasan aturan teknis
turunan perda ini masih harus menunggu proses
pembahasan dan tahap-tahap penyusunan pergub
lainnya. Meliana Lumbantoruan, Program Manajer
PWYP Indonesia menyatakan “Jika tahun 2020
baru akan dimulai sosialisasi perda, maka target
untuk disahkannya Pergub bisa jadi tidak akan
rampung di tahun 2020. Hal ini berarti perjalanan
penyusunan aturan turunan perda pertambangan
NTB ini masih panjang, dan harus terus dikawal
agar harmonisasi dan kesinambungan antara per-
da dan aturan turunannya tetap selaras dan tidak
melenceng jauh”, tegas Meliana. 
Proses sosialisasi perda, penyusunan aturan tu-
runan perda sejatinya haruslah dikawal oleh se-
mua pihak, khususnya masyarakat di Provinsi
NTB, agar kebijakan dan aturan yang diambil oleh
pemerintah memastikan tidak ada hak-hak masya-
rakat yang terlanggar, dan demi tercapainya tata
kelola pertambangan yang semakin baik di NTB.
Newsletter Open Contracting 7
Oleh: Meliana Lumbantoruan dan Wicitra
NTB dan Aceh Cerita Inisiatif Kebijakan
Satu Data
Pemerintahan yang terbuka akan meningkatkan
partisipasi aktif masyarakat terhadap jalannya
pemerintahan, serta mendorong terwujudnya bi-
rokrasi yang bersih dan melayani pemenuhan ke-
butuhan masyarakat. Oleh karena itu, keterbukaan
informasi dan data-data pembangunan yang va-
lid, lengkap dan akurat serta terintegrasi sangat
diperlukan sebagai salah satu instrumen penting
dalam mencapai pemerintahan yang terbuka dan
informatif. Melalui keterbukaan, akuntabilitas pe-
ngelolaan pemerintahan dapat terlaksana dengan
baik.
Urgensi kebijakan satu data sebenarnya telah di-
sadari oleh pemerintah baik tingkat pusat maupun
daerah. Hal tersebut semakin dipertegas dengan
terbitnya Peraturan Presiden No.39 Tahun 2019
tentang Satu Data Indonesia. Sebelum munculnya
perpres ini, beberapa pemerintah provinsi di Indo-
nesia sudah memulai inisiatif menjalankan kebi-
jakan satu data, di antaranya Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Nangroe
Aceh Darussalam (NAD).
8 Newsletter Open Contracting
Satu Data dan Pemerintahan Berbasis Elektronik
Pada diskusi publik bertema “Implementasi Satu
Data dalam Mendorong Praktik Pemerintahan
yang Terbuka” yang dilaksanakan oleh Publish
What You Pay (PWYP) Indonesia pada akhir Feb-
ruari lalu, hadir perwakilan dari Pemerintah Pro-
vinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Aceh untuk
berbagi cerita tentang implementasi Satu Data di
provinsi mereka masing-masing. Keduanya cukup
antusias menceritakan kondisi kebijakan satu data
serta teknologi informasi dan komunikasi di provin-
sinya masing-masing. Terlebih Provinsi NTB yang
pada akhir tahun 2019 lalu mendapat penghargaan
dari Komisi Informasi Pusat sebagai provinsi yang
informatif.  
Yasrul, Kepala Bidang Pengelolaan TIK Provinsi
NTB, menyatakan bahwa “satu data itu sebagai
sebuah kebutuhan sekaligus tuntutan. Data yang
akurat merupakan komponen penting untuk me-
nentukan perencanaan, terlebih di era globalisasi
data yang masuk berlimpah. Satu data merupakan
solusi untuk memberikan data yang berkualitas
dan valid, serta dapat diakses oleh masyarakat”
tandas Yasrul. 
Sementara itu, Hendri Dermawan, Kepala Bidang
Layanan E-Government Provinsi Aceh, turut me-
nambahkan bahwa “layanan pemerintah berba-
sis elektronik merupakan sebuah tuntutan dan
keharusan, dimana untuk memperluas pelayanan
pemerintah kepada masyarakatnya, maka layan-
an tidak bisa lagi hanya berdasarkan waktu kerja
pukul 08.00-17.00 akan tetapi seharusnya dapat
melayani selama 24 jam. Caranya yakni melalui
sistem online, dimana masyarakat bisa mengurus
perizinan di atas pukul 17.00” ungkapnya. 
Salah satu komponen penting untuk mewujudkan
Satu Data adalah proses pengintegrasian data
dari sekian banyak Organisasi Perangkat Daerah
(OPD)/Instansi yang kemudian akan divalidasi
sampai akhirnya dipublikasi kepada masyarakat.
Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi Aceh
tercatat telah melakukan proses pengintegrasian
data sampai pada tingkat desa/gampong.
Hendri menjelaskan bahwa “tujuan integrasi ini
adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan ang-
garan secara efisien dan efektif, karena di Aceh
terdapat 1.400-an desa yang artinya ada sejum-
lah milyar rupiah dana yang dikelola oleh desa. Hal
itu membuat pemerintah provinsi berpikir, jangan
sampai dana sebanyak itu hanya digunakan untuk
membuat aplikasi-aplikasi yang tidak berkelanjut-
an.” Ujar Hendri.
Kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa
terhadap teknologi dan informasi juga masih ter-
batas dan belum optimal, sehingga lebih baik me-
manfaatkan aplikasi yang terintegrasi dari pusat
dan daerah. “Integrasi data sampai tingkat gam-
pong dengan menggunakan aplikasi menjadi so-
lusi untuk efisiensi implementasi program bantuan
pemerintah kepada masyarakat miskin, yakni me-
niadakan surat keterangan miskin bodong, yang
selama ini menjadi tantangan dalam implementasi
program-program pemerintah. Hal ini disebabkan
data NIK masyarakat miskin telah diintegrasikan
ke sistem informasi desa, sehingga kepala desa
Newsletter Open Contracting 9
bisa mengetahui jejak masyarakat yang sudah
atau belum mendapatkan bantuan melalui NIK di
aplikasi” tegas Hendri. 
Hendri juga menjelaskan bahwa Pemerintah Pro-
vinsi Aceh juga memiliki kendala dan tantangan
dimana sebanyak 120 puskesmas dari 233 keca-
matan hanya memiliki akses 2G sehingga pemerin-
tah perlu memfasilitasi internet berbasis visat agar
proses integrasi data sampai level gampong lebih
optimal.
Satu Data dan Perbaikan Layanan Publik
Pemerintah Provinsi NTB dan Aceh dalam diskusi
tersebut mengenalkan beberapa aplikasi layan-
an publik yang selama ini digunakan di masing-
-masing provinsi. Di NTB misalnya ada NTB Care,
sebuah aplikasi yang bertujuan memberikan ke-
mudahan bagi masyarakat untuk melayangkan
pengaduan secara  online. Yasrul menyampaikan
bahwa ”keluhan yang paling banyak masuk dalam
NTB  Care  adalah terkait infrastruktur, misalnya
masyarakat yang mengeluhkan jalan di daerah-
nya belum tertutupi aspal atau kesulitan mengak-
ses listrik, dan lainnya”. Yasrul juga menambahkan
bahwa “cara pemerintah merespon masyarakat
yakni jangan sampai didiamkan karena hal itu
mencerminkan kebijakan pemerintah. Meskipun
dalam upaya merespon masyarakat, pemerintah
provinsi memiliki kendala tersendiri dalam me-
nyortir dan memverifikasi pengaduan yang dapat
mereka tindaklanjuti, karena jumlah pengaduan
yang masuk mencapai ribuan serta perlu mencari
jawaban yang bersifat menenangkan masyarakat”
tegasnya.
Pemerintah Provinsi Aceh juga memiliki aplikasi
untuk melayani masyarakat yakni HABA. Hendri
menjelaskan bahwa “salah satu manfaat HABA
yakni menjadi salah satu solusi untuk menjawab
keluhan masyarakat khususnya masyarakat Pulau
Weh terkait jadwal kapal, yakni mengintegrasikan
data online dinas perhubungan terkait jadwal ka-
pal dalam HABA. Sejak diintegrasikan, keluhan dari
masyarakat berkurang” ungkap Hendri.
Di akhir diskusi, keduanya juga turut menyampai-
kan masukan untuk pemerintah pusat terkait ke-
bijakan satu data. Yasrul menyampaikan selama
ini banyak aplikasi dari pusat yang seolah-olah
turun dari langit. Akhirnya daerah hanya dijadi-
kan seperti operational entry saja, padahal daerah
juga butuh mengakses lebih luas data dari aplikasi
tersebut. Namun tidak semua aplikasi menyedia-
kan webservice-nya. Sementara menurut Hendri,
pemerintah pusat seharusnya bisa mengadop-
si aplikasi yang dibuat di daerah, karena daerah
lebih  update  dan berhubungan langsung dengan
masyarakatnya.
Implementasi satu data masih terus diupayakan
baik oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam
rangka mengintegrasikan program pusat-daerah.
Dalam mencapai visi tersebut, kita bisa melihat
dari inisiatif-inisiatif yang sudah banyak di lakukan
di daerah, sehingga hal tersebut diharapkan dapat
menjadi akselerator yang akan mendorong lahir-
nya praktik-praktik baik lainnya demi keberlanjutan
pembangunan Indonesia kedepannya. (ML/WC).
10 Newsletter Open Contracting
Oleh: Meliana Lumbantoruan dan Johan Rahmatullah
Peran dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pengawasan Pertambangan di Provinsi NTB
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan
September tahun 2019 telah menetapkan Peratur-
an Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batuba-
ra (minerba). Perda No. 9 Tahun 2019 tersebut
menggantikan Perda Nomor 4 Tahun 2012 yang
isinya juga mengatur Pengelolaan Pertambangan
Minerba. Adapun tujuan pemerintah daerah me-
lakukan Revisi Perda No. 4 Tahun 2012 tersebut
karena harus melakukan penyesuaian dengan Un-
dang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014, yakni
tentang Pemerintah Daerah (pemda).
Dengan adanya UU Pemda tahun 2014 ini, maka
ada beberapa perubahan wewenang khususnya
terkait perizinan sektor pertambangan yang sebe-
lumnya ada di Kabupaten/Kota dan sekarang men-
jadi wewenang pemerintah provinsi. Di sisi lain,
Pemerintah Provinsi NTB juga melakukan revisi
Perda juga dalam rangka mengatur pengelolaan
pengusahaan minerba, menjamin efektifitas pelak-
sanaan dan pengendalian kegiatan usaha pertam-
bangan, meningkatkan dan mengoptimalkan kon-
tribusi pengusahaan minerba untuk pembangunan
daerah, menjamin manfaat pertambangan minerba
secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,
Newsletter Open Contracting 11
serta menjamin kepastian hukum dalam pengusa-
haan pertambangan minerba.
Meliana Lumbantoruan, Program Manager PWYP
Indonesia menekankan bahwa “setiap perubahan
peraturan dan kebijakan yang dilakukan pemerin-
tah, maka masyarakat berhak untuk mendapatkan
informasi dan pemberitahuan baik dalam proses
penyusunan, implementasi serta dapat turut serta
dalam proses pengawasan implementasi kebijakan
tersebut”. Meliana menambahkan “untuk itu, ketika
pemerintah Provinsi NTB mengeluarkan peraturan
dan kebijakan yang baru, maka pemerintah Provin-
si NTB harus segera melakukan sosialisasi kepada
masyarakat. Apabila menyangkut dengan pertam-
bangan minerba, maka semua pemangku kepen-
tingan dalam sektor tersebut mulai dari birokrasi
terkait, sektor swasta termasuk pula masyarakat
sekitar tambang sebagai masyarakat terdampak
dari aktivitas pertambangan harus mendapatkan
sosialisasi yang memadai, agar tidak terjadi asi-
metris informasi”, imbuhnya.
Dalam Perda No. 9 Tahun 2019 diatur peran dan
parstisipasi masyarakat dalam pengelolaan per-
tambangan minerba. Dalam Pasal 78 secara jelas
memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat
dalam berbagai hal di sektor pertambangan. Parti-
sipasi masyarakat yang diatur dalam Perda terse-
but yakni: berperan serta dalam pengelolaan per-
tambangan mineral dan batubara dengan menjaga
dan memelihara lingkungan hidup; memberikan
informasi, saran, dan pendapat dalam pengelolaan
pertambangan mineral dan batubara; melaporkan
kejadian kerusakan dan pengerusakan di sekitar
wilayah pertambangan yang diduga diakibatkan
langsung oleh aktivitas pertambangan; dan mela-
porkan kegiatan pertambangan tanpa izin.
Johan Rahmatulloh, Koordinator Lokal Proyek, me-
ngatakan “dengan diaturnya peran dan partisipasi
masyarakat dalam perda pertambangan tersebut,
maka masyarakat harus mendapatkan sosialisasi
yang memadai, khususnya kepada masyarakat se-
kitar tambang. Dengan demikian, masyarakat juga
menjadi tahu dan harapan agar masyarakat terli-
bat dalam pengawasan pertambangan juga dapat
dilaksanakan secara baik” Ujar Johan.
Melihat substansi pada perda tersebut khusus-
nya yang memberikan ruang kepada masyarakat
untuk berpartisipasi dalam segala hal di kegiatan
pertambangan ini, kemudian Publish What You Pay
(PWYP) Indonesia bersama dengan Somasi NTB
melakukan diskusi untuk membedah isi dari Per-
da No. 9 Tahun 2019 tersebut dengan masyarakat
sekitar tambang.
Sosialisasi dilaksanakan di Desa Taman Ayu, Ke-
camatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat pada
tanggal 16 Oktober 2019, dengan tema “Kupas
Tuntas Substansi Perda Pertambangan di NTB”.
Diskusi tersebut dihadiri oleh komunitas damping-
an dari Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten
Lombok Tengah. Yang menarik, dalam diskusi ter-
sebut tidak hanya dihadiri oleh komunitas dam-
pingan saja, namun juga dihadiri oleh para pemuda
desa serta tidak ketinggalan pula Kepala Desa dari
Taman Ayu juga turut serta dalam diskusi tersebut
dan membuka acara diskusi.
12 Newsletter Open Contracting
Foto: Kepala Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat dalam acara sosialisasi
perda pertambangan yang diselenggarakan SOMASI NTB dan PWYP. (16/10/2019). Dok: SOMASI NTB
Tajudin, Kepala Desa Taman Ayu, dalam sambut-
annya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaku-
kan oleh Somasi NTB untuk memberikan penge-
tahuan kepada masyarakat. “Harapannya kegiatan
semacam ini tidak hanya dilakukan dan dilaksana-
kan dalam kegiatan-kegiatan yang formal seperti
ini, baiknya juga dilakukan dengan diskusi-diskusi
yang lebih santai”, ungkap Tajudin.
Tujuan diselenggarakannya diskusi ini adalah un-
tuk memberikan informasi kepada masyarakat
desa sekitar tambang terkait Perda No. 9 Tahun
2019, yang di dalamnya telah mengatur peran dan
partisipasi masyarakat, dan membedah pasal per
pasal agar para peserta diskusi mendapat gam-
baran yang cukup jelas terkait kebijakan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi NTB dalam
pengelolaan pertambangan. Selain itu, masyara-
kat juga mendapatkan gambaran terkait apa yang
menjadi hak dan kewajiban mereka sebagai warga
negara, serta meningkatkan kesadaran masyara-
kat untuk dapat berperan aktif dan bekerja sama
dengan pemerintah dalam melakukan pengawas-
an aktivitas pertambangan. Kegiatan ini merupa-
kan langkah awal untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan kesadaran masyarakat, ke de-
pannya diharapkan akan muncul partisipasi ak-
tif dan keberanian masyarakat khususnya dalam
melaporkan potensi maupun pelanggaran, penge-
rusakan lingkungan serta kegiatan pertambang-
an tanpa izin yang ada di sekitar mereka kepada
pemda. Harapannya laporan-laporan tersebut
akan ditindaklanjuti oleh pemda guna memperbaiki
tata kelola pertambangan di Provinsi NTB.
Newsletter Open Contracting 13
Oleh: Meliana Lumbantoruan
Inovasi Keterbukaan: Penyusunan DIP Te-
matik Sektor Pertambangan dan Lingkung-
an Hidup di Provinsi NTB
Sejak pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001,
upaya perbaikan penyelenggaraan pemerintahan
terus berlangsung dengan segala macam inovasi
yang diwujudkan dengan sebuah kebijakan pe-
merintahan yang baik dengan konsep Good Gov-
ernance. Salah satu kebijakan yang diambil oleh
pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan
Tata Kelola Pemerintahan yang baik adalah de-
ngan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Ta-
hun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Salah satu amanat UU No 14 Tahun 2008 adalah
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pe-
nyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan
negara harus terbuka pada semua tingkatan dan
dapat diawasi oleh publik dengan membuka dan
menyediakan data dan informasi kepada publik
dengan lengkap, valid dan akurat.
Meskipun UU 14 tahun 2008 sudah diimplementa-
sikan selama 12 tahun terakhir, namun implemen-
14 Newsletter Open Contracting
tasinya masih belum sepenuhnya terlaksana de-
ngan baik oleh badan publik. Salah satunya, masih
banyak badan publik yang hanya menonjolkan cit-
ra diri pada bidangnya sendiri yakni meski sudah
memiliki  website, namun kebanyakan hanya me-
nyampaikan informasi kegiatan  yang ada di lem-
baganya. Sehingga masih menonjolkan citra diri
pemerintah atau lembaga; permintaan informasi
yang dilakukan masyarakat prosesnya masih ber-
tele-tele sehingga masih banyak terjadi sengketa
keterbukaan informasi publik; belum tersedianya
Daftar Informasi Publik (DIP) sehingga informasi
yang dibutuhkan masih tidak mudah diakses ma-
syarakat, padahal akses informasi itu harus bersi-
fat efisien, cepat dan murah.
Pada akhir tahun 2019, Provinsi NTB mendapatkan
predikat sebagai Badan Publik Informatif dengan
kualifikasi tertinggi. Penghargaan ini tidak terle-
pas dari kebijakan dan inovasi pemerintah Provinsi
NTB dalam membuka informasi ke publik, anta-
ra lain dengan keberadaan kanal-kanal informasi
seperti NTB Care, NTB Gemilang, dan Portal NTB
Satu Data.
I Gede Putu Aryadi, Kadiskominfotik Provinsi NTB
menyatakan bahwa “komitmen pemerintah Provin-
si NTB untuk mengimplementasikan pemerintahan
yang terbuka memang tinggi, terlihat dari keseri-
usan dalam mewujudkannya NTB Satu Data, yang
harapannya dapat memudahkan masyarakat untuk
mencari dan mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan,” ujarnya.
Bahkan, wagub kami menginstruksikan untuk
memberdayakan sumber daya manusia (SDM)
atau kader-kader posyandu sebagai lini terde-
pan dalam pengumpulan data dan informasi guna
mempercepat terwujudnya NTB Satu Data.
Meliana Lumbantoruan, Program Manager PWYP
Indonesia, menekankan bahwa “sejalan dengan
komitmen pemerintah NTB, maka penting untuk
terus mengawal dan mendorong dilakukan pemut-
akhiran data dan informasi yang akan disediakan
ke masyarakat. Sebagai contoh, untuk sektor per-
tambangan, dalam NTB Satu Data masih belum
banyak data dan informasi yang dipublikasi oleh
pemerintah, ditambah juga datanya masih banyak
yang belum dimutakhirkan”, ungkap Meliana.
Dalam rangka mendorong pemutakhiran data dan
informasi sektor pertambangan di Provinsi NTB,
maka salah satu langkah yang penting dilakukan
adalah dengan menyusun DIP tematik dan sekto-
ral, termasuk diantaranya menyusun DIP Sektor
Pertambangan.
Berkaitan dengan hal tersebut, PWYP Indone-
sia dan SOMASI NTB telah memfasilitasi  work-
shop  penyusunan DIP sektor pertambangan di
Provinsi NTB. Workshop yang dilaksanakan sela-
ma dua hari ini, 30-31 Januari 2020 di Mataram
ini, dihadiri oleh pejabat dan staf teknis dari Dinas
EDSM Provinsi NTB, Dinas LHK Provinsi NTB, Di-
nas LH Kabupaten Lombok Tengah,  Diskominfotik
Provinsi NTB, Ombudsman Perwakilan NTB, Komi-
Newsletter Open Contracting 15
si Informasi Provinsi NTB, dan beberapa perwakil-
an organisasi masyarakat sipil di NTB seperti Fitra
NTB dan Walhi NTB.
Workshop ini bertujuan untuk melakukan inventa-
risasi data dan Informasi sektor Pertambangan di
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang akan diguna-
kan sebagai bahan utama dalam penyusunan DIP
Tematik sektor pertambangan di Provinsi NTB.
Selain itu, harapannya dari workshop ini dapat di-
hasilkan draf DIP Sektor pertambangan di Provinsi
NTB sesuai dengan peraturan perundang-undang-
an yang komperehensif.
Sebagaimana yang diharapkan sebagai target
workshop, selama dua hari melakukan workshop,
maka dihasilkanlah draf DIP Sektor Pertambangan
dan Lingkungan Hidup di Provinsi NTB. Draf DIP
ini nantinya masih harus menunggu memo kepala
dinas untuk mengesahkannya. Dengan adanya DIP
Tematik Sektor Pertambangan dan Lingkungan Hi-
dup ini, pemerintah Provinsi NTB dapat menjadi-
kannya sebagai inovasi kebijakan dan rujukan juga
untuk direplikasi pada sektor-sektor lainnya.
Koordinator SOMASI NTB, Dwi Arie Santo menya-
takan bahwa “penyusunan draf DIP ini sudah me-
rupakan langkah maju yang harus diapresiasi, di
mana pemerintah NTB terbuka untuk melakukan
kolaborasi dan menerima masukan dari masyara-
kat sipil, guna mewujudkan NTB Gemilang” tukas-
nya. Jalan menuju pemerintahan terbuka, Komit-
men Kebijakan NTB Satu Data masih panjang,
untuk itu tetap diperlukan kolaborasi semua pihak
untuk mengawal proses pelaksanaannya.
16 Newsletter Open Contracting
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat terus berupaya menerapkan kebi-
jakan satu data untuk menciptakan birokrasi yang
bersih dan melayani.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi In-
formatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu
Aryadi di Mataram, Rabu, mengatakan mewujud-
kan birokrasi bersih dan melayani diperlukan ke-
terbukaan informasi.
Pemerintahan yang terbuka akan mendorong ter-
wujudnya partisipasi dan membangun kepercaya-
an masyarakat terhadap pemerintah.
Ketersediaan data- data pembangunan yang valid,
lengkap dan akurat serta terintegrasi menjadi sa-
lah satu instrumen penting dalam mencapai sebu-
ah pemerintahan yang terbuka dan informatif.
"Pemerintah terus berupaya optimal dalam me-
ningkatkan kualitas sumber data yang dihasilkan.
Melalui NTB satu data, sebagai gerbang data induk
yang dihimpun dari seluruh Organisasi Perangkat
Daerah (OPD), diharapkan mampu menyajikan
data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat
tentang pembangunan di NTB secara digital," ka-
tanya.
Ia menekankan pentingnya menyajikan data yang
lengkap dan akurat sehingga dalam merancang
program unggulan berbasis data oleh pemerintah
daerah, data yang dihasilkan bisa lebih valid.
Liputan Media
NTB Menerapkan Kebijakan Satu Data,
Ciptakan Birokrasi Bersih
Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi.
(ANTARA/Nur Imansyah).
Newsletter Open Contracting 17
"Data-data terkait urusan kebijakan, data terka-
it dengan tugas dan fungsi yang ada di masing-
-masing perangkat daerah harus sudah siap. Jadi,
ketika pemda mengambil kebijakan, datanya  va-
lid," katanya.
Sementara, Kepala Bidang Integrasi Pengolahan
dan Diseminasi Statistik BPS NTB Anang Zakaria
menjelaskan data statistik sektoral yang valid, di-
hasilkan dari proses analisis yang cermat didukung
data survei yang memadai.
Untuk itu, pihaknya selaku instansi pembina, siap
membantu perangkat daerah untuk mengonsoli-
dasikan terwujudnya validitas data sektoral terse-
but.
NTB satu data ini dikelola bidang statistik pada
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Disko-
minfotik) Provinsi NTB.
Ia mengatakan,  NTB satu data ini adalah perbaikan
tata kelola data pemerintah yang diselenggarakan
melalui prinsip satu standar data, satu metadata,
keterbukaan dan aksesibilitas data sebagai dasar
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengen-
dalian pembangunan.
Hal ini sejalan dengan misi kedua gubernur dan
wakil gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti
Rohmi Djalilah, yakni birokrasi bersih dan melayani. 
Ini masuk dalam 52 indikator kinerja pemerin-
tah yang tertuang dalam Rencana Pembangun-
an Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
NTB 2019-2023.
Dalam berbagai kesempatan, kata dia, gubernur
juga kerap menyinggung bagaimana bekerja harus
mengacu data yang valid dan lengkap sehingga
dalam merencanakan proses pembangunan, arah
kebijakan yang dihasilkan bisa tepat sasaran dan
fokus.
Ketersediaan data ini juga menjadi poin penting
sebagai perwujudan dari visi NTB gemilang. NTB
satu data menyajikan data sektoral yang dibutuh-
kan apabila statistik dasar belum mampu menja-
wab masalah pembangunan daerah.
Cakupan NTB satu data, yakni data statistik, data
geospasial, dan data sektoral. Data tersebut bisa
didapatkan masyarakat hanya dengan mengakses
portal NTB satu data yakni data.ntb.prov.go.id.
Kepala Bidang Statistik Agung Pramuja juga mene-
kankan data merupakan sumber awal dari sebuah
perencanaan sehingga jika data yang disuguhkan
tidak akurat dan valid, otomatis perencanaannya
juga akan menjadi keliru.
"Kalau melihat gambaran data selama ini, harapan
kami ke depan kita sebagai penyedia data harus 
lebih mendalami lagi," katanya.
Jumlah data sektoral yang masuk dalam portal
NTB satu data hingga 17 Juni 2019 berdasarkan
jenis data mencapai 1.422, terdiri dari data sosi-
al 850, ekonomi 350 dan data sumber daya alam
serta infrastruktur sebanyak 222 data.
(Penulis: Nur Imansyah, dimuat di media mataram.antar-
anews.com pada 19 Juni 2020)
18 Newsletter Open Contracting
Liputan Media
Keterbukaan Kontrak dan Izin Sektor
Ekstraktif Perlu Keseriusan Pemerintah
“10 tahun UU KIP, keterbukaan izin industri ek-
straktif masih harus diperbaiki”
Koordinator Nasional Publish What You Pay Mar-
yati Abdullah mengatakan, keterbukaan kontrak
dan perizinan bidang industri ekstraktif di Indone-
sia memerlukan kemauan dan keseriusan pemerin-
tah dalam menjalankan regulasi.
“Sepuluh tahun UU Keterbukaan Informasi Publik
(KIP), tapi masih banyak yang harus diperbaiki.
Hal ini bukan hanya masalah keterbukaan infor-
masi yang diselesaikan melalui media di Komisi
Informasi (KI), tetapi kerangka hukum kita harus
diperbaiki,” jelas Maryati dalam webinar "Keterbu-
kaan Kontrak dan Izin di Indonesia” pada Selasa
(30/6/2020).
Oleh karena itu, KI harus memberikan edukasi ke-
pada badan publik (khususnya terkait perizinan in-
dustri ekstraktif) mengenai layanan informasi. Se-
lain itu, harus ada evaluasi yang untuk mengukur
transparansi keterbukaan informasi publik.
Senada, peneliti PSHK Giri Ahmad Taufik memam-
parkan, hingga kini baru 21 persen badan publik
yang menjalankan mandat keterbukaan informasi
berdasarkan UU KIP. Sedangkan 77 persen lainnya
belum menjalankan amanat tersebut.
Di kesempatan itu, Giri juga menyoroti terjadi gap
yang signifikan dalam tata kelola industri ekstrak-
tif Indonesia. Berdasarkan penilaian Resource Go-
vernance Index, Indonesia hanya mendapatkan
66 skor pelaksanaan dari 80 skor sesuai kerangka
hukum.
Ilustarasi: Pixabay.com
Newsletter Open Contracting 19
Tuntutan Transparansi
Aktivis koalisi Freedom of Information Network
Indonesia (Foini), Dessy Eko Prayitno menyata-
kan, tuntutan akan keterbukaan kontrak di sektor
industri ekstraktif saat ini semakin besar, baik di
tingkat nasional maupun internasional.
Persoalannya, seringkali pemerintah gamang un-
tuk membuka kontrak, karena kerangka hukumnya
dianggap belum memadai.
Untuk itu, Dessy menyarankan agar badan publik
mulai membuka kontrak migas dan minerba secara
bertahap. Jika diperlukan, pemerintah dapat me-
nyusun regulasi payung untuk melaksanakan ke-
terbukaan kontrak dan berkoordinasi dengan pe-
mangku kebijakan.
Senada, Koordinator Fitra Riau Triono Hadi mene-
gaskan, transparansi kontrak/izin sudah menjadi
kesepakatan global. “Aspek ini diatur dalam stan-
dar EITI sejak 2013 sampai 2019, namun Indonesia
belum melaksanakannya,” jelas Triono.
Dengan demikian, EITI Standar 2019 menjadi pelu-
ang untuk mendorong pemerintah membuka kon-
trak, dengan menyelesaikan tantangan yang ada.
Informasi BO
Akademisi Choky Ramadhan mendesak pemerin-
tah untuk membuka informasi Beneficial Owners-
hip atau BO secara mudah dan murah kepada pub-
lik. Hal itu bisa dilakukan dengan mengoptimalkan
portal pengadaan publik dengan menjamin keter-
sediaan, akses, dan keterbukaan segala informasi
yang penting.
“Pemerintah akan mendapatkan dua manfaat se-
kaligus dengan membuka informasi BO, yaitu pe-
negakan hukum–pencegahan TPPU (Tindak Pida-
na Pencucian Uang) dan optimalisasi penerimaan
pajak,” jelas Choky.
Untuk hal itu, dia menyarankan pemerintah untuk
melakukan inisiatif sectoral risk assessment anta-
ra Kementerian Hukum dan HAM bersama dengan
PPATK terhadap sektor minyak, gas, dan tambang
untuk mendorong kepatuhan terhadap pengung-
kapan BO dan keterbukaan kontrak.
(Penulis: Yenglis, dimuat di media Infoanggaran.com pada
2 Juli 2020)
20 Newsletter Open Contracting
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia merupakan lembaga koalisi nasional yang concern pada
transparansi, akuntabilitas, perbaikan tata kelola ekstraktif, pertambangan, dan sumber daya alam.
Berdiri sejak tahun 2007, dan terdaftar sebagai badan hukum Indonesia sejak tahun 2012 dengan
nama Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif, dan terafiliasi dalam kampanye Publish What
You Pay di tingkat global. PWYP Indonesia mendorong transparansi dan akuntabilitas di sepanjang
rantai sumberdaya ekstraktif, dari tahap pengembangan kontrak dan operasi pertambangan (pub-
lish why you pay and how you extract), tahap produksi dan pendapatan dari industri (publish what
you pay), hingga tahap pengeluaran pendapatan untuk pembangunan berkelanjutan dan kesejah-
teraan sosial (publish what you earn and how you spent).
Newsletter Open Contracting ini disusun oleh Tim dari kantor sekretariat nasional Publish What
You Pay Indonesia bersama dengan SOMASI NTB. Dicetak atas dukungan hibah tidak mengikat
dari Hivos melalui Program Open Contracting. Isi merupakan tanggung jawab Publish What You
Pay Indonesia dan tidak mencerminkan pendapat dan sikap dari Hivos.
Alamat
Jl. Tebet Timur Dalam VIII K No. 12, RT 001/009,
Tebet Timur, Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI
Jakarta 12820
Social Media
pwypindonesia — Instagram
pwyp_indonesia — Twitter
Publish What You Pay Indonesia — Facebook
Publish What You Pay Indonesia — Linkedin
Kontak
sekretariat@pwypindonesia.org — Email
www.pwypindonesia.org — Website
Publish What You Pay Indonesia
[Yayasan Transparasi Sumberdaya Ekstraktif]

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Ponk Pink
 
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...Syafril Ramadhon
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017081233676730
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Aksi SETAPAK
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaCIkumparan
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Uas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintasUas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintasBrigita Manohara
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 

Was ist angesagt? (16)

Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015
 
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
Permen esdm 12 2011 tentang tata cara penetapan wilayah usaha pertambangan da...
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
 
Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017
 
Tata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi Khusus
Tata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi KhususTata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi Khusus
Tata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi Khusus
 
KKL
KKLKKL
KKL
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
 
Uu 10 2002
Uu 10 2002Uu 10 2002
Uu 10 2002
 
Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2
 
Uu 07 2001
Uu 07 2001Uu 07 2001
Uu 07 2001
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Uas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintasUas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintas
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
1. paparan ditjen minerba
1. paparan ditjen minerba1. paparan ditjen minerba
1. paparan ditjen minerba
 

Ähnlich wie Newsletter - Open Contracting - Mei 2020

Implementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the real
Implementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the realImplementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the real
Implementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the realSylvester Saragih
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraMuhammad Sirod
 
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acakMakalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acakDeny Tandidatu
 
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legalSambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legalShintaDevi11
 
Fakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesiaFakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesiaIwan Nurdin
 
Catatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak Lingkungan
Catatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak LingkunganCatatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak Lingkungan
Catatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak LingkunganGiorgio JoJo
 
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptxBahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptxtamihakim
 
Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"
Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"
Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016Panji Kharisma Jaya
 
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...septianm
 

Ähnlich wie Newsletter - Open Contracting - Mei 2020 (20)

Implementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the real
Implementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the realImplementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the real
Implementasi uu tambang no 4 tahun 2009 di wilayah kalimantan tenga1 the real
 
Menggali Kehancuran di Sunda Kecil
Menggali Kehancuran di Sunda KecilMenggali Kehancuran di Sunda Kecil
Menggali Kehancuran di Sunda Kecil
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
 
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan AkuntabelSiaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
 
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acakMakalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acak
 
Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020
 
Borneo mengugat
Borneo mengugatBorneo mengugat
Borneo mengugat
 
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legalSambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
 
Fakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesiaFakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesia
 
Catatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak Lingkungan
Catatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak LingkunganCatatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak Lingkungan
Catatan Akhir Tahun 2011 : Karpet Merah Bagi Investor Perusak Lingkungan
 
Resource Governance News Edisi Agustus 2016
Resource Governance News Edisi Agustus 2016Resource Governance News Edisi Agustus 2016
Resource Governance News Edisi Agustus 2016
 
Uu tambang
Uu tambangUu tambang
Uu tambang
 
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan TambangCatatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
 
Transparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif Indonesia
Transparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif IndonesiaTransparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif Indonesia
Transparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif Indonesia
 
Transparansi Tata Kelola Pertambangan
Transparansi Tata Kelola PertambanganTransparansi Tata Kelola Pertambangan
Transparansi Tata Kelola Pertambangan
 
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptxBahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
 
Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"
Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"
Siaran Pers "Ketertutupan Informasi Pintu Kebocoran Penerimaaan Sektor Tambang"
 
Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016
 
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
 
Resource News
Resource NewsResource News
Resource News
 

Mehr von Publish What You Pay (PWYP) Indonesia

Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in IndonesiaOil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in IndonesiaPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Mehr von Publish What You Pay (PWYP) Indonesia (20)

Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English VersionNewsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English VersionNewsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
 
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in IndonesiaRevenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
 
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITIKeterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
 
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
 
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
 
Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020
 
Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020
 
Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
 
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesiaKerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
 
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership TransparencyContract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
 
Keterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial Ownership
Keterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial OwnershipKeterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial Ownership
Keterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial Ownership
 
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in IndonesiaOil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in Indonesia
 

Newsletter - Open Contracting - Mei 2020

  • 1. Newsletter Open Contracting 1 Peran dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pertambangan di Provinsi NTB Buka Informasi dan Ruang Partisipasi: Langkah Awal Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Sekitar Tambang Meliana Lumbantoruan dan Johan Rahmatullah | Halaman 2 Liputan Media NTB Menerapkan Kebijakan Satu Data, Ciptakan Birokrasi Bersih Halaman 16 Liputan Media Keterbukaan Kontrak dan Izin Sektor Ekstraktif Perlu Keseriusan Pemerintah Halaman 18 Aturan Teknis Perda Pertambangan NTB, Perlukah? Meliana Lumbantoruan | Halaman 5 Inovasi Keterbukaan: Penyusunan DIP Tema- tik Sektor Pertambangan dan Lingkungan Hidup di Provinsi NTB Meliana Lumbantoruan | Halaman 13 NTB dan Aceh Cerita Inisiatif Kebijakan Satu Data Meliana Lumbantoruan dan Wicitra | Halaman 7 Newsletter Open Contracting Seri Mei 2020
  • 2. 2 Newsletter Open Contracting Oleh: Meliana Lumbantoruan dan Johan Rahmatullah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menerbitkan  Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara pada September, 2019. Da- lam peraturan tersebut, Pemerintah memasukkan ketentuan yang mengatur tentang data dan sistem informasi pertambangan. Pemerintah Provinsi NTB juga menjamin ruang bagi publik untuk berpartisi- pasi melakukan pengawasan terhadap operasional pertambangan di wilayahnya. Dua klausul ini me- rupakan jawaban atas persoalan-persoalan men- dasar yang dialami masyarakat yang hidup di se- kitar tambang, diantaranya adalah minimnya akses informasi dan ruang partisipasi. Buka Informasi dan Ruang Partisipasi: Langkah Awal Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Sekitar Tambang Illustrasi: http://lombokita.com/warga-pohgading-demo-kadesnya-soal-penolakan-pasir-besi/
  • 3. Newsletter Open Contracting 3 Gambar: Data Izin Pertambangan dan Kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019. Infografis oleh: penulis Aktivitas pertambangan, baik tambang logam dan non-logam cukup marak di Provinsi Nusa Tengga- ra, termasuk penambangan pasir besi dan pasir laut di pesisir pantai di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah. Sayangnya, potensi pertam- bangan ini belum berhasil meningkatkan kualitas hidup warga. Kerusakan lingkungan yang ditim- bulkan justru menjadikan warga sekitar tambang sebagai pihak yang paling dirugikan. Di Kabupaten Lombok Timur misalnya, aktivitas penambangan pasir berdampak signifikan terha- dap pendapatan para nelayan.  Koalisi Anti-Mafia Tambang menyebutkan, limbah hasil pertambang- an merusak ekosistem dan mematikan mikroor- ganisme laut yang menjadi sumber pakan ikan. Semakin sedikit jumlah ikan, tentu semakin kecil pula pendapatan para nelayan. Para nelayan pun terpaksa mengeluarkan ongkos melaut lebih be- sar agar bisa menangkap ikan sampai ke wilayah di provinsi tetangga, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para nelayan atau warga sekitar tambang ten- tu dapat menyampaikan aspirasi mereka kepada pejabat setempat jika menemukan tambang yang tidak mendukung hidup mereka secara layak se- perti  warga di Kabupaten Lombok Timur. Selain turun ke jalan, upaya lain yang bisa warga lakukan adalah dengan mengakses informasi izin usaha pertambangan untuk memantau kegiatan pertam- bangan di wilayah mereka.
  • 4. 4 Newsletter Open Contracting Sayangnya, menurut Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi NTB (SOMASI NTB), banyak warga enggan berhadapan langsung secara perorangan dengan perusahaan tambang karena takut menja- di korban kriminalisasi dan kekerasan seperti du- gaan yang dialami aktivis lingkungan di Kabupaten Lombok Tengah. Johan, peneliti SOMASI NTB, menjelaskan, tan- pa informasi yang memadai, warga tak akan tahu kewajiban-kewajiban perusahaan tambang dan batasan-batasan yang harus mereka patuhi. Dam- paknya, warga pun tidak bisa mengawasi apakah perusahaan sudah memenuhi kewajibannya atau justru melanggar batasan yang telah disepakati. Dengan begitu, warga juga bisa melapor kepada pemerintah atau pihak berwenang jika perusahaan melanggar izin dan merugikan kehidupan mereka. Merespon masalah itu, Koordinator Badan Peker- ja SOMASI NTB Dwi Arie Santo pun mengusulkan kepada pemerintah Provinsi NTB untuk memasuk- kan aspek keterbukaan informasi dan partisipasi publik ke dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara. Inisiasi tersebut ia sampaikan saat acara konsul- tasi publik rancangan perda itu pada Mei 2019. Tak berhenti di situ, dia mengatakan, “komunikasi in- tensif dan non-formal dengan tim penyusun dan dinas-dinas terkait terus dilakukan [SOMASI NTB] sampai akhirnya perda disahkan pada 11 Septem- ber 2019.” Berkat kegigihan SOMASI NTB, di dalam Perda Nomor 9 Tahun 2019 ini, ada ketentuan khusus tentang data dan sistem informasi pertambangan. Ketentuan ini mewajibkan pemerintah untuk me- nerbitkan informasi dan data pertambangan apa saja yang mereka miliki. Pemerintah juga harus mempublikasikan nama-nama organisasi perang- kat daerah yang menjadi pemilik data. Hal ini akan mempermudah warga dalam memperoleh infor- masi pertambangan untuk bekal melakukan peng- awasan. OPD pun tak bisa lagi berkelit dan menga- takan tak punya data jika diminta warga. Selain itu, ada juga ketentuan yang menjamin hak warga untuk berpartisipasi mengawasi aktivitas tambang. Peraturan ini menjamin hak warga jika ingin mengadukan perusahaan tambang yang merusak lingkungan dan mengancam kehidupan mereka. Misalnya, warga di pesisir pantai bisa me- lapor ke pemerintah jika aktivitas pertambangan pasir di wilayahnya menyebabkan turunnya tang- kapan ikan mereka. Meski upaya SOMASI NTB membuahkan ha- sil signifikan, upaya untuk mendorong perbaikan tata kelola pertambangan di Provinsi NTB belum selesai. Masih ada sejumlah aspek yang belum diakomodir di dalam peraturan ini. Meliana Lum- bantoruan, Manajer Riset dan Pengelolaan Penge- tahuan PWYP Indonesia mengatakan, setidaknya ada dua poin yang harus dimasukkan ke dalam Perda yang baru disahkan tersebut. Poin pertama adalah perlindungan bagi warga yang melaporkan penyimpangan aktivitas pertambangan. Meliana mengatakan, hal itu penting untuk mencegah kri- minalisasi dan persekusi terhadap warga dan juga kelompok masyarakat sipil yang melakukan aduan.
  • 5. Newsletter Open Contracting 5 Poin kedua, pemerintah juga perlu merincikan per- syaratan yang harus warga penuhi sebelum mere- ka melakukan aduan. “Jangan sampai, nanti saat warga melakukan pengaduan tapi ngga ditindak- lanjuti sama pemerintah karena bukti atau persya- ratannya kurang,” pungkasnya. Oleh: Meliana Lumbantoruan Aturan Teknis Perda Pertambangan NTB, Perlukah? Diberlakukannya Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 9 Tahun 2019 tentang Penge- lolaan Pertambangan Mineral dan Batubara, me- rupakan suatu langkah yang positif sebagai dasar dalam mengambil setiap kebijakan di sektor per- tambangan, karena sudah memasukkan penga- turan atas pengelolaan data dan sistem informasi pertambangan serta memberikan ruang partisipa- si bagi masyarakat di sektor pertambangan. Salah satu catatan untuk melaksanakan Perda tersebut, yakni adanya kebutuhan akan aturan tu- runan dan atau petunjuk pelaksanaan teknis un- tuk mempermudah dan memperjelas pelaksanaan perda tersebut. Sebagai contoh misalnya, dalam Pasal 75 ayat (1) disebutkan bahwa untuk penda- taan dan informasi geografis pertambangan mine- ral dan batu bara diselenggarakan oleh Gubernur, selanjutnya dalam ayat (3) disebutkan pendataan tersebut dilakukan melalui inventarisasi, penyeli- dikan dan penelitian serta eksplorasi.  Pelaksanaan seluruh proses dan implemetasi pendataan terse- but dilakukan oleh perangkat daerah yang membi- dangi urusan energi dan sumber daya mineral dan batubara, yang sudah ditentukan dalam Pasal 76.
  • 6. 6 Newsletter Open Contracting Artinya, aturan turunan dari Perda Pertambangan menjadi salah satu hal yang harus segera disiap- kan oleh pemerintah Provinsi NTB.  Melihat pentingnya perda pertambangan Provinsi NTB ini untuk mendukung perbaikan tata kelola pertambangan di NTB, maka pada tanggal 12 No- vember 2019, diadakan diskusi terfokus terkait tata laksana aturan perturan pertambangan di Provinsi NTB, yang dihadiri oleh Dinas ESDM, Dinas Komin- fotik, Komisi Informasi, akademisi dan mahasis- wa, juga Komunitas masyarakat dari Lombok Ba- rat dan Lombok Tengah. Tujuan dilaksanakannya diskusi ini adalah untuk  memetakan aturan sektor pertambangan, beserta dengan potensi loopho- les-nya, mendiskusikan formulasi aturan sektor pertambangan guna menjamin kepastian hukum bagi semua pihak dalam tata kelola pertambang- an di NTB, serta untuk menyusun langkah- lang- kah strategis untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam perumusan dan pelaksanaan aturan tata laksana sektor pertambangan oleh pe- merintah Provinsi NTB.  Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Muhammad Husni, menyatakan bahwa “Perda tersebut terdiri atas 89 pasal, yang nantinya akan ada 11 Pergub yang diatur, tapi ren- cana kami pergub-pergub itu akan disatukan, dan kami di sini sangat terbuka dan akan mencatat se- mua masukan atas Perda ini”.  Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah se- cara nasional yang akan merampingkan aturan – aturan termasuk peraturan daerah, agar tidak terjadi aturan yang tumpang tindih satu dengan yang lainnya. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Biro Hukum Sekda Provinsi NTB, Ruslan Abdul Gani, “kita didelegasikan untuk membuat Perda yang menghindari bayaknya aturan turunan berupa Pergub, apalagi sekarang dengan perintah presiden langsung, semua peraturan yang serum- pun akan dijadikan satu, termasuk kita di tingkat daerah”, ujar Ruslan.  Perda Pertambangan yang baru disahkan pada september 2019 ini akan disosialisasikan pada ta- hun 2020, dan untuk pembahasan aturan teknis turunan perda ini masih harus menunggu proses pembahasan dan tahap-tahap penyusunan pergub lainnya. Meliana Lumbantoruan, Program Manajer PWYP Indonesia menyatakan “Jika tahun 2020 baru akan dimulai sosialisasi perda, maka target untuk disahkannya Pergub bisa jadi tidak akan rampung di tahun 2020. Hal ini berarti perjalanan penyusunan aturan turunan perda pertambangan NTB ini masih panjang, dan harus terus dikawal agar harmonisasi dan kesinambungan antara per- da dan aturan turunannya tetap selaras dan tidak melenceng jauh”, tegas Meliana.  Proses sosialisasi perda, penyusunan aturan tu- runan perda sejatinya haruslah dikawal oleh se- mua pihak, khususnya masyarakat di Provinsi NTB, agar kebijakan dan aturan yang diambil oleh pemerintah memastikan tidak ada hak-hak masya- rakat yang terlanggar, dan demi tercapainya tata kelola pertambangan yang semakin baik di NTB.
  • 7. Newsletter Open Contracting 7 Oleh: Meliana Lumbantoruan dan Wicitra NTB dan Aceh Cerita Inisiatif Kebijakan Satu Data Pemerintahan yang terbuka akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat terhadap jalannya pemerintahan, serta mendorong terwujudnya bi- rokrasi yang bersih dan melayani pemenuhan ke- butuhan masyarakat. Oleh karena itu, keterbukaan informasi dan data-data pembangunan yang va- lid, lengkap dan akurat serta terintegrasi sangat diperlukan sebagai salah satu instrumen penting dalam mencapai pemerintahan yang terbuka dan informatif. Melalui keterbukaan, akuntabilitas pe- ngelolaan pemerintahan dapat terlaksana dengan baik. Urgensi kebijakan satu data sebenarnya telah di- sadari oleh pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut semakin dipertegas dengan terbitnya Peraturan Presiden No.39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Sebelum munculnya perpres ini, beberapa pemerintah provinsi di Indo- nesia sudah memulai inisiatif menjalankan kebi- jakan satu data, di antaranya Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
  • 8. 8 Newsletter Open Contracting Satu Data dan Pemerintahan Berbasis Elektronik Pada diskusi publik bertema “Implementasi Satu Data dalam Mendorong Praktik Pemerintahan yang Terbuka” yang dilaksanakan oleh Publish What You Pay (PWYP) Indonesia pada akhir Feb- ruari lalu, hadir perwakilan dari Pemerintah Pro- vinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Aceh untuk berbagi cerita tentang implementasi Satu Data di provinsi mereka masing-masing. Keduanya cukup antusias menceritakan kondisi kebijakan satu data serta teknologi informasi dan komunikasi di provin- sinya masing-masing. Terlebih Provinsi NTB yang pada akhir tahun 2019 lalu mendapat penghargaan dari Komisi Informasi Pusat sebagai provinsi yang informatif.   Yasrul, Kepala Bidang Pengelolaan TIK Provinsi NTB, menyatakan bahwa “satu data itu sebagai sebuah kebutuhan sekaligus tuntutan. Data yang akurat merupakan komponen penting untuk me- nentukan perencanaan, terlebih di era globalisasi data yang masuk berlimpah. Satu data merupakan solusi untuk memberikan data yang berkualitas dan valid, serta dapat diakses oleh masyarakat” tandas Yasrul.  Sementara itu, Hendri Dermawan, Kepala Bidang Layanan E-Government Provinsi Aceh, turut me- nambahkan bahwa “layanan pemerintah berba- sis elektronik merupakan sebuah tuntutan dan keharusan, dimana untuk memperluas pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya, maka layan- an tidak bisa lagi hanya berdasarkan waktu kerja pukul 08.00-17.00 akan tetapi seharusnya dapat melayani selama 24 jam. Caranya yakni melalui sistem online, dimana masyarakat bisa mengurus perizinan di atas pukul 17.00” ungkapnya.  Salah satu komponen penting untuk mewujudkan Satu Data adalah proses pengintegrasian data dari sekian banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Instansi yang kemudian akan divalidasi sampai akhirnya dipublikasi kepada masyarakat. Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi Aceh tercatat telah melakukan proses pengintegrasian data sampai pada tingkat desa/gampong. Hendri menjelaskan bahwa “tujuan integrasi ini adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan ang- garan secara efisien dan efektif, karena di Aceh terdapat 1.400-an desa yang artinya ada sejum- lah milyar rupiah dana yang dikelola oleh desa. Hal itu membuat pemerintah provinsi berpikir, jangan sampai dana sebanyak itu hanya digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang tidak berkelanjut- an.” Ujar Hendri. Kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa terhadap teknologi dan informasi juga masih ter- batas dan belum optimal, sehingga lebih baik me- manfaatkan aplikasi yang terintegrasi dari pusat dan daerah. “Integrasi data sampai tingkat gam- pong dengan menggunakan aplikasi menjadi so- lusi untuk efisiensi implementasi program bantuan pemerintah kepada masyarakat miskin, yakni me- niadakan surat keterangan miskin bodong, yang selama ini menjadi tantangan dalam implementasi program-program pemerintah. Hal ini disebabkan data NIK masyarakat miskin telah diintegrasikan ke sistem informasi desa, sehingga kepala desa
  • 9. Newsletter Open Contracting 9 bisa mengetahui jejak masyarakat yang sudah atau belum mendapatkan bantuan melalui NIK di aplikasi” tegas Hendri.  Hendri juga menjelaskan bahwa Pemerintah Pro- vinsi Aceh juga memiliki kendala dan tantangan dimana sebanyak 120 puskesmas dari 233 keca- matan hanya memiliki akses 2G sehingga pemerin- tah perlu memfasilitasi internet berbasis visat agar proses integrasi data sampai level gampong lebih optimal. Satu Data dan Perbaikan Layanan Publik Pemerintah Provinsi NTB dan Aceh dalam diskusi tersebut mengenalkan beberapa aplikasi layan- an publik yang selama ini digunakan di masing- -masing provinsi. Di NTB misalnya ada NTB Care, sebuah aplikasi yang bertujuan memberikan ke- mudahan bagi masyarakat untuk melayangkan pengaduan secara  online. Yasrul menyampaikan bahwa ”keluhan yang paling banyak masuk dalam NTB  Care  adalah terkait infrastruktur, misalnya masyarakat yang mengeluhkan jalan di daerah- nya belum tertutupi aspal atau kesulitan mengak- ses listrik, dan lainnya”. Yasrul juga menambahkan bahwa “cara pemerintah merespon masyarakat yakni jangan sampai didiamkan karena hal itu mencerminkan kebijakan pemerintah. Meskipun dalam upaya merespon masyarakat, pemerintah provinsi memiliki kendala tersendiri dalam me- nyortir dan memverifikasi pengaduan yang dapat mereka tindaklanjuti, karena jumlah pengaduan yang masuk mencapai ribuan serta perlu mencari jawaban yang bersifat menenangkan masyarakat” tegasnya. Pemerintah Provinsi Aceh juga memiliki aplikasi untuk melayani masyarakat yakni HABA. Hendri menjelaskan bahwa “salah satu manfaat HABA yakni menjadi salah satu solusi untuk menjawab keluhan masyarakat khususnya masyarakat Pulau Weh terkait jadwal kapal, yakni mengintegrasikan data online dinas perhubungan terkait jadwal ka- pal dalam HABA. Sejak diintegrasikan, keluhan dari masyarakat berkurang” ungkap Hendri. Di akhir diskusi, keduanya juga turut menyampai- kan masukan untuk pemerintah pusat terkait ke- bijakan satu data. Yasrul menyampaikan selama ini banyak aplikasi dari pusat yang seolah-olah turun dari langit. Akhirnya daerah hanya dijadi- kan seperti operational entry saja, padahal daerah juga butuh mengakses lebih luas data dari aplikasi tersebut. Namun tidak semua aplikasi menyedia- kan webservice-nya. Sementara menurut Hendri, pemerintah pusat seharusnya bisa mengadop- si aplikasi yang dibuat di daerah, karena daerah lebih  update  dan berhubungan langsung dengan masyarakatnya. Implementasi satu data masih terus diupayakan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka mengintegrasikan program pusat-daerah. Dalam mencapai visi tersebut, kita bisa melihat dari inisiatif-inisiatif yang sudah banyak di lakukan di daerah, sehingga hal tersebut diharapkan dapat menjadi akselerator yang akan mendorong lahir- nya praktik-praktik baik lainnya demi keberlanjutan pembangunan Indonesia kedepannya. (ML/WC).
  • 10. 10 Newsletter Open Contracting Oleh: Meliana Lumbantoruan dan Johan Rahmatullah Peran dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pertambangan di Provinsi NTB Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan September tahun 2019 telah menetapkan Peratur- an Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batuba- ra (minerba). Perda No. 9 Tahun 2019 tersebut menggantikan Perda Nomor 4 Tahun 2012 yang isinya juga mengatur Pengelolaan Pertambangan Minerba. Adapun tujuan pemerintah daerah me- lakukan Revisi Perda No. 4 Tahun 2012 tersebut karena harus melakukan penyesuaian dengan Un- dang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014, yakni tentang Pemerintah Daerah (pemda). Dengan adanya UU Pemda tahun 2014 ini, maka ada beberapa perubahan wewenang khususnya terkait perizinan sektor pertambangan yang sebe- lumnya ada di Kabupaten/Kota dan sekarang men- jadi wewenang pemerintah provinsi. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi NTB juga melakukan revisi Perda juga dalam rangka mengatur pengelolaan pengusahaan minerba, menjamin efektifitas pelak- sanaan dan pengendalian kegiatan usaha pertam- bangan, meningkatkan dan mengoptimalkan kon- tribusi pengusahaan minerba untuk pembangunan daerah, menjamin manfaat pertambangan minerba secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,
  • 11. Newsletter Open Contracting 11 serta menjamin kepastian hukum dalam pengusa- haan pertambangan minerba. Meliana Lumbantoruan, Program Manager PWYP Indonesia menekankan bahwa “setiap perubahan peraturan dan kebijakan yang dilakukan pemerin- tah, maka masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi dan pemberitahuan baik dalam proses penyusunan, implementasi serta dapat turut serta dalam proses pengawasan implementasi kebijakan tersebut”. Meliana menambahkan “untuk itu, ketika pemerintah Provinsi NTB mengeluarkan peraturan dan kebijakan yang baru, maka pemerintah Provin- si NTB harus segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Apabila menyangkut dengan pertam- bangan minerba, maka semua pemangku kepen- tingan dalam sektor tersebut mulai dari birokrasi terkait, sektor swasta termasuk pula masyarakat sekitar tambang sebagai masyarakat terdampak dari aktivitas pertambangan harus mendapatkan sosialisasi yang memadai, agar tidak terjadi asi- metris informasi”, imbuhnya. Dalam Perda No. 9 Tahun 2019 diatur peran dan parstisipasi masyarakat dalam pengelolaan per- tambangan minerba. Dalam Pasal 78 secara jelas memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat dalam berbagai hal di sektor pertambangan. Parti- sipasi masyarakat yang diatur dalam Perda terse- but yakni: berperan serta dalam pengelolaan per- tambangan mineral dan batubara dengan menjaga dan memelihara lingkungan hidup; memberikan informasi, saran, dan pendapat dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara; melaporkan kejadian kerusakan dan pengerusakan di sekitar wilayah pertambangan yang diduga diakibatkan langsung oleh aktivitas pertambangan; dan mela- porkan kegiatan pertambangan tanpa izin. Johan Rahmatulloh, Koordinator Lokal Proyek, me- ngatakan “dengan diaturnya peran dan partisipasi masyarakat dalam perda pertambangan tersebut, maka masyarakat harus mendapatkan sosialisasi yang memadai, khususnya kepada masyarakat se- kitar tambang. Dengan demikian, masyarakat juga menjadi tahu dan harapan agar masyarakat terli- bat dalam pengawasan pertambangan juga dapat dilaksanakan secara baik” Ujar Johan. Melihat substansi pada perda tersebut khusus- nya yang memberikan ruang kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam segala hal di kegiatan pertambangan ini, kemudian Publish What You Pay (PWYP) Indonesia bersama dengan Somasi NTB melakukan diskusi untuk membedah isi dari Per- da No. 9 Tahun 2019 tersebut dengan masyarakat sekitar tambang. Sosialisasi dilaksanakan di Desa Taman Ayu, Ke- camatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 16 Oktober 2019, dengan tema “Kupas Tuntas Substansi Perda Pertambangan di NTB”. Diskusi tersebut dihadiri oleh komunitas damping- an dari Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah. Yang menarik, dalam diskusi ter- sebut tidak hanya dihadiri oleh komunitas dam- pingan saja, namun juga dihadiri oleh para pemuda desa serta tidak ketinggalan pula Kepala Desa dari Taman Ayu juga turut serta dalam diskusi tersebut dan membuka acara diskusi.
  • 12. 12 Newsletter Open Contracting Foto: Kepala Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat dalam acara sosialisasi perda pertambangan yang diselenggarakan SOMASI NTB dan PWYP. (16/10/2019). Dok: SOMASI NTB Tajudin, Kepala Desa Taman Ayu, dalam sambut- annya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaku- kan oleh Somasi NTB untuk memberikan penge- tahuan kepada masyarakat. “Harapannya kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan dan dilaksana- kan dalam kegiatan-kegiatan yang formal seperti ini, baiknya juga dilakukan dengan diskusi-diskusi yang lebih santai”, ungkap Tajudin. Tujuan diselenggarakannya diskusi ini adalah un- tuk memberikan informasi kepada masyarakat desa sekitar tambang terkait Perda No. 9 Tahun 2019, yang di dalamnya telah mengatur peran dan partisipasi masyarakat, dan membedah pasal per pasal agar para peserta diskusi mendapat gam- baran yang cukup jelas terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi NTB dalam pengelolaan pertambangan. Selain itu, masyara- kat juga mendapatkan gambaran terkait apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta meningkatkan kesadaran masyara- kat untuk dapat berperan aktif dan bekerja sama dengan pemerintah dalam melakukan pengawas- an aktivitas pertambangan. Kegiatan ini merupa- kan langkah awal untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat, ke de- pannya diharapkan akan muncul partisipasi ak- tif dan keberanian masyarakat khususnya dalam melaporkan potensi maupun pelanggaran, penge- rusakan lingkungan serta kegiatan pertambang- an tanpa izin yang ada di sekitar mereka kepada pemda. Harapannya laporan-laporan tersebut akan ditindaklanjuti oleh pemda guna memperbaiki tata kelola pertambangan di Provinsi NTB.
  • 13. Newsletter Open Contracting 13 Oleh: Meliana Lumbantoruan Inovasi Keterbukaan: Penyusunan DIP Te- matik Sektor Pertambangan dan Lingkung- an Hidup di Provinsi NTB Sejak pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001, upaya perbaikan penyelenggaraan pemerintahan terus berlangsung dengan segala macam inovasi yang diwujudkan dengan sebuah kebijakan pe- merintahan yang baik dengan konsep Good Gov- ernance. Salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik adalah de- ngan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Ta- hun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Salah satu amanat UU No 14 Tahun 2008 adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pe- nyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan negara harus terbuka pada semua tingkatan dan dapat diawasi oleh publik dengan membuka dan menyediakan data dan informasi kepada publik dengan lengkap, valid dan akurat. Meskipun UU 14 tahun 2008 sudah diimplementa- sikan selama 12 tahun terakhir, namun implemen-
  • 14. 14 Newsletter Open Contracting tasinya masih belum sepenuhnya terlaksana de- ngan baik oleh badan publik. Salah satunya, masih banyak badan publik yang hanya menonjolkan cit- ra diri pada bidangnya sendiri yakni meski sudah memiliki  website, namun kebanyakan hanya me- nyampaikan informasi kegiatan  yang ada di lem- baganya. Sehingga masih menonjolkan citra diri pemerintah atau lembaga; permintaan informasi yang dilakukan masyarakat prosesnya masih ber- tele-tele sehingga masih banyak terjadi sengketa keterbukaan informasi publik; belum tersedianya Daftar Informasi Publik (DIP) sehingga informasi yang dibutuhkan masih tidak mudah diakses ma- syarakat, padahal akses informasi itu harus bersi- fat efisien, cepat dan murah. Pada akhir tahun 2019, Provinsi NTB mendapatkan predikat sebagai Badan Publik Informatif dengan kualifikasi tertinggi. Penghargaan ini tidak terle- pas dari kebijakan dan inovasi pemerintah Provinsi NTB dalam membuka informasi ke publik, anta- ra lain dengan keberadaan kanal-kanal informasi seperti NTB Care, NTB Gemilang, dan Portal NTB Satu Data. I Gede Putu Aryadi, Kadiskominfotik Provinsi NTB menyatakan bahwa “komitmen pemerintah Provin- si NTB untuk mengimplementasikan pemerintahan yang terbuka memang tinggi, terlihat dari keseri- usan dalam mewujudkannya NTB Satu Data, yang harapannya dapat memudahkan masyarakat untuk mencari dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan,” ujarnya. Bahkan, wagub kami menginstruksikan untuk memberdayakan sumber daya manusia (SDM) atau kader-kader posyandu sebagai lini terde- pan dalam pengumpulan data dan informasi guna mempercepat terwujudnya NTB Satu Data. Meliana Lumbantoruan, Program Manager PWYP Indonesia, menekankan bahwa “sejalan dengan komitmen pemerintah NTB, maka penting untuk terus mengawal dan mendorong dilakukan pemut- akhiran data dan informasi yang akan disediakan ke masyarakat. Sebagai contoh, untuk sektor per- tambangan, dalam NTB Satu Data masih belum banyak data dan informasi yang dipublikasi oleh pemerintah, ditambah juga datanya masih banyak yang belum dimutakhirkan”, ungkap Meliana. Dalam rangka mendorong pemutakhiran data dan informasi sektor pertambangan di Provinsi NTB, maka salah satu langkah yang penting dilakukan adalah dengan menyusun DIP tematik dan sekto- ral, termasuk diantaranya menyusun DIP Sektor Pertambangan. Berkaitan dengan hal tersebut, PWYP Indone- sia dan SOMASI NTB telah memfasilitasi  work- shop  penyusunan DIP sektor pertambangan di Provinsi NTB. Workshop yang dilaksanakan sela- ma dua hari ini, 30-31 Januari 2020 di Mataram ini, dihadiri oleh pejabat dan staf teknis dari Dinas EDSM Provinsi NTB, Dinas LHK Provinsi NTB, Di- nas LH Kabupaten Lombok Tengah,  Diskominfotik Provinsi NTB, Ombudsman Perwakilan NTB, Komi-
  • 15. Newsletter Open Contracting 15 si Informasi Provinsi NTB, dan beberapa perwakil- an organisasi masyarakat sipil di NTB seperti Fitra NTB dan Walhi NTB. Workshop ini bertujuan untuk melakukan inventa- risasi data dan Informasi sektor Pertambangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang akan diguna- kan sebagai bahan utama dalam penyusunan DIP Tematik sektor pertambangan di Provinsi NTB. Selain itu, harapannya dari workshop ini dapat di- hasilkan draf DIP Sektor pertambangan di Provinsi NTB sesuai dengan peraturan perundang-undang- an yang komperehensif. Sebagaimana yang diharapkan sebagai target workshop, selama dua hari melakukan workshop, maka dihasilkanlah draf DIP Sektor Pertambangan dan Lingkungan Hidup di Provinsi NTB. Draf DIP ini nantinya masih harus menunggu memo kepala dinas untuk mengesahkannya. Dengan adanya DIP Tematik Sektor Pertambangan dan Lingkungan Hi- dup ini, pemerintah Provinsi NTB dapat menjadi- kannya sebagai inovasi kebijakan dan rujukan juga untuk direplikasi pada sektor-sektor lainnya. Koordinator SOMASI NTB, Dwi Arie Santo menya- takan bahwa “penyusunan draf DIP ini sudah me- rupakan langkah maju yang harus diapresiasi, di mana pemerintah NTB terbuka untuk melakukan kolaborasi dan menerima masukan dari masyara- kat sipil, guna mewujudkan NTB Gemilang” tukas- nya. Jalan menuju pemerintahan terbuka, Komit- men Kebijakan NTB Satu Data masih panjang, untuk itu tetap diperlukan kolaborasi semua pihak untuk mengawal proses pelaksanaannya.
  • 16. 16 Newsletter Open Contracting Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat terus berupaya menerapkan kebi- jakan satu data untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan melayani. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi In- formatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi di Mataram, Rabu, mengatakan mewujud- kan birokrasi bersih dan melayani diperlukan ke- terbukaan informasi. Pemerintahan yang terbuka akan mendorong ter- wujudnya partisipasi dan membangun kepercaya- an masyarakat terhadap pemerintah. Ketersediaan data- data pembangunan yang valid, lengkap dan akurat serta terintegrasi menjadi sa- lah satu instrumen penting dalam mencapai sebu- ah pemerintahan yang terbuka dan informatif. "Pemerintah terus berupaya optimal dalam me- ningkatkan kualitas sumber data yang dihasilkan. Melalui NTB satu data, sebagai gerbang data induk yang dihimpun dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diharapkan mampu menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat tentang pembangunan di NTB secara digital," ka- tanya. Ia menekankan pentingnya menyajikan data yang lengkap dan akurat sehingga dalam merancang program unggulan berbasis data oleh pemerintah daerah, data yang dihasilkan bisa lebih valid. Liputan Media NTB Menerapkan Kebijakan Satu Data, Ciptakan Birokrasi Bersih Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi. (ANTARA/Nur Imansyah).
  • 17. Newsletter Open Contracting 17 "Data-data terkait urusan kebijakan, data terka- it dengan tugas dan fungsi yang ada di masing- -masing perangkat daerah harus sudah siap. Jadi, ketika pemda mengambil kebijakan, datanya  va- lid," katanya. Sementara, Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS NTB Anang Zakaria menjelaskan data statistik sektoral yang valid, di- hasilkan dari proses analisis yang cermat didukung data survei yang memadai. Untuk itu, pihaknya selaku instansi pembina, siap membantu perangkat daerah untuk mengonsoli- dasikan terwujudnya validitas data sektoral terse- but. NTB satu data ini dikelola bidang statistik pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Disko- minfotik) Provinsi NTB. Ia mengatakan,  NTB satu data ini adalah perbaikan tata kelola data pemerintah yang diselenggarakan melalui prinsip satu standar data, satu metadata, keterbukaan dan aksesibilitas data sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengen- dalian pembangunan. Hal ini sejalan dengan misi kedua gubernur dan wakil gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalilah, yakni birokrasi bersih dan melayani.  Ini masuk dalam 52 indikator kinerja pemerin- tah yang tertuang dalam Rencana Pembangun- an Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2019-2023. Dalam berbagai kesempatan, kata dia, gubernur juga kerap menyinggung bagaimana bekerja harus mengacu data yang valid dan lengkap sehingga dalam merencanakan proses pembangunan, arah kebijakan yang dihasilkan bisa tepat sasaran dan fokus. Ketersediaan data ini juga menjadi poin penting sebagai perwujudan dari visi NTB gemilang. NTB satu data menyajikan data sektoral yang dibutuh- kan apabila statistik dasar belum mampu menja- wab masalah pembangunan daerah. Cakupan NTB satu data, yakni data statistik, data geospasial, dan data sektoral. Data tersebut bisa didapatkan masyarakat hanya dengan mengakses portal NTB satu data yakni data.ntb.prov.go.id. Kepala Bidang Statistik Agung Pramuja juga mene- kankan data merupakan sumber awal dari sebuah perencanaan sehingga jika data yang disuguhkan tidak akurat dan valid, otomatis perencanaannya juga akan menjadi keliru. "Kalau melihat gambaran data selama ini, harapan kami ke depan kita sebagai penyedia data harus  lebih mendalami lagi," katanya. Jumlah data sektoral yang masuk dalam portal NTB satu data hingga 17 Juni 2019 berdasarkan jenis data mencapai 1.422, terdiri dari data sosi- al 850, ekonomi 350 dan data sumber daya alam serta infrastruktur sebanyak 222 data. (Penulis: Nur Imansyah, dimuat di media mataram.antar- anews.com pada 19 Juni 2020)
  • 18. 18 Newsletter Open Contracting Liputan Media Keterbukaan Kontrak dan Izin Sektor Ekstraktif Perlu Keseriusan Pemerintah “10 tahun UU KIP, keterbukaan izin industri ek- straktif masih harus diperbaiki” Koordinator Nasional Publish What You Pay Mar- yati Abdullah mengatakan, keterbukaan kontrak dan perizinan bidang industri ekstraktif di Indone- sia memerlukan kemauan dan keseriusan pemerin- tah dalam menjalankan regulasi. “Sepuluh tahun UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), tapi masih banyak yang harus diperbaiki. Hal ini bukan hanya masalah keterbukaan infor- masi yang diselesaikan melalui media di Komisi Informasi (KI), tetapi kerangka hukum kita harus diperbaiki,” jelas Maryati dalam webinar "Keterbu- kaan Kontrak dan Izin di Indonesia” pada Selasa (30/6/2020). Oleh karena itu, KI harus memberikan edukasi ke- pada badan publik (khususnya terkait perizinan in- dustri ekstraktif) mengenai layanan informasi. Se- lain itu, harus ada evaluasi yang untuk mengukur transparansi keterbukaan informasi publik. Senada, peneliti PSHK Giri Ahmad Taufik memam- parkan, hingga kini baru 21 persen badan publik yang menjalankan mandat keterbukaan informasi berdasarkan UU KIP. Sedangkan 77 persen lainnya belum menjalankan amanat tersebut. Di kesempatan itu, Giri juga menyoroti terjadi gap yang signifikan dalam tata kelola industri ekstrak- tif Indonesia. Berdasarkan penilaian Resource Go- vernance Index, Indonesia hanya mendapatkan 66 skor pelaksanaan dari 80 skor sesuai kerangka hukum. Ilustarasi: Pixabay.com
  • 19. Newsletter Open Contracting 19 Tuntutan Transparansi Aktivis koalisi Freedom of Information Network Indonesia (Foini), Dessy Eko Prayitno menyata- kan, tuntutan akan keterbukaan kontrak di sektor industri ekstraktif saat ini semakin besar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Persoalannya, seringkali pemerintah gamang un- tuk membuka kontrak, karena kerangka hukumnya dianggap belum memadai. Untuk itu, Dessy menyarankan agar badan publik mulai membuka kontrak migas dan minerba secara bertahap. Jika diperlukan, pemerintah dapat me- nyusun regulasi payung untuk melaksanakan ke- terbukaan kontrak dan berkoordinasi dengan pe- mangku kebijakan. Senada, Koordinator Fitra Riau Triono Hadi mene- gaskan, transparansi kontrak/izin sudah menjadi kesepakatan global. “Aspek ini diatur dalam stan- dar EITI sejak 2013 sampai 2019, namun Indonesia belum melaksanakannya,” jelas Triono. Dengan demikian, EITI Standar 2019 menjadi pelu- ang untuk mendorong pemerintah membuka kon- trak, dengan menyelesaikan tantangan yang ada. Informasi BO Akademisi Choky Ramadhan mendesak pemerin- tah untuk membuka informasi Beneficial Owners- hip atau BO secara mudah dan murah kepada pub- lik. Hal itu bisa dilakukan dengan mengoptimalkan portal pengadaan publik dengan menjamin keter- sediaan, akses, dan keterbukaan segala informasi yang penting. “Pemerintah akan mendapatkan dua manfaat se- kaligus dengan membuka informasi BO, yaitu pe- negakan hukum–pencegahan TPPU (Tindak Pida- na Pencucian Uang) dan optimalisasi penerimaan pajak,” jelas Choky. Untuk hal itu, dia menyarankan pemerintah untuk melakukan inisiatif sectoral risk assessment anta- ra Kementerian Hukum dan HAM bersama dengan PPATK terhadap sektor minyak, gas, dan tambang untuk mendorong kepatuhan terhadap pengung- kapan BO dan keterbukaan kontrak. (Penulis: Yenglis, dimuat di media Infoanggaran.com pada 2 Juli 2020)
  • 20. 20 Newsletter Open Contracting Publish What You Pay (PWYP) Indonesia merupakan lembaga koalisi nasional yang concern pada transparansi, akuntabilitas, perbaikan tata kelola ekstraktif, pertambangan, dan sumber daya alam. Berdiri sejak tahun 2007, dan terdaftar sebagai badan hukum Indonesia sejak tahun 2012 dengan nama Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif, dan terafiliasi dalam kampanye Publish What You Pay di tingkat global. PWYP Indonesia mendorong transparansi dan akuntabilitas di sepanjang rantai sumberdaya ekstraktif, dari tahap pengembangan kontrak dan operasi pertambangan (pub- lish why you pay and how you extract), tahap produksi dan pendapatan dari industri (publish what you pay), hingga tahap pengeluaran pendapatan untuk pembangunan berkelanjutan dan kesejah- teraan sosial (publish what you earn and how you spent). Newsletter Open Contracting ini disusun oleh Tim dari kantor sekretariat nasional Publish What You Pay Indonesia bersama dengan SOMASI NTB. Dicetak atas dukungan hibah tidak mengikat dari Hivos melalui Program Open Contracting. Isi merupakan tanggung jawab Publish What You Pay Indonesia dan tidak mencerminkan pendapat dan sikap dari Hivos. Alamat Jl. Tebet Timur Dalam VIII K No. 12, RT 001/009, Tebet Timur, Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12820 Social Media pwypindonesia — Instagram pwyp_indonesia — Twitter Publish What You Pay Indonesia — Facebook Publish What You Pay Indonesia — Linkedin Kontak sekretariat@pwypindonesia.org — Email www.pwypindonesia.org — Website Publish What You Pay Indonesia [Yayasan Transparasi Sumberdaya Ekstraktif]