2. Sistem Koloid
Terdiri dari
Fase Terdispersi dan
Medium Pendispersi
Padat (sol), Cair (Emulsi), Gas
(Buih)
Cara Pembuatan
Cara Dispersi, Kondensasi,
Busur Bredig
Sifat Khas
Efek Tyndall, Gerak
Brown, Bermuatan Listrik
3. A. Sistem Dispersi
Sistem Dispersi adalah bila suatu
zat dicampurkan dengan zat ain,
maka aka terjadi penebaran
secara merata dari suatu zat ke
zat lain. Sistem Dispersi di bagi
menjadi 3, yaitu Suspensi,
Larutan dan Koloid
Suspensi merupakan suatu
sisem dispersi dengan partikel
yang berukuran relative besar
tersebar merata di dalam
medium pendispersinya. Pada
umumnya sistem dispersi
merupakan campuran yang
heterogen. Contoh suspensi
adalah pengendapan Fe(OH)3
4. Larutan merupakan sistem disperse yang
ukuran partikel-partikelnya sangat kecil
sehingga tidak dapat dibedakan (diamati)
antara partikel pendispersi dengan partikel
terdispersi walaupun menggunakan
maikroskop dengan tingkat pembesaran yang
tinggi mikroskop ultra).
Koloid merupakan suatu bentuk
campuran (sistem dispersi) dua atau
lebih zat yang bersifat homogen
namun memiliki ukuran partikel
terdispersi yang cukup besar (1-
100nm), sehingga terkena efek
Tyndall
5. Perbedaan Secara Umum Suspensi, Larutan dan Koloid
Perbedaan Suspensi Larutan Koloid
Ukuran Partikel >100 nm 1-100 nm < 100 nm
Penampilan fisis -Keruh
-Pertikel terdispersi
dapat diamati
langsung dengan
mata telanjang
-Keruh-jernih
-Partikel terdispersi
hanya dapat diamati
dengan mikroskop
ultra
-Jernih
-Partikel terdispersi
dapat diamati
dengan mikroskop
ultra.
Kestabilan (bila
didiamkan)
Mudah terpisah
(mengendap)
Sukar terpisah (relatif
stabil)
Tidak terpisah
(sangat stabil)
Cara pemisahan Filtrasi Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring
6. B. Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall merupakan
terhamburya cahaya oleh
partikel koloid. Partikel
koloid dan suspensi cukup
besar untuk dapat
menghamburkan sinar,
sedangkan partikel-partikel
larutan berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat
menghamburkan sinar.
Gerak Brown adalah gerakan
partikel koloid dengan
lintasan lurus dan arah yang
acak. . Gerak Brown
mengakibatkan partikel-
partikel koloid relatif stabil
meskipun ukurannya besar
7. Adsorpsi adalah peristiwa
penyerapan muatan oleh
permukaan-permukaan partikel
koloid. Adsorpsi terjadi karena
adanya kemampuan partikel
koloid untuk menarik (ditempeli)
oleh partikel-partikel kecil.
Kemampuan ini disebabkan
adanya tegangan permukaan
koloid yang cukup tinggi
sehingga jika ada partikel yang
menempel cenderung
dipertahankan pada
permukaannya.
Koagulasi adalah dispersi koloid
yang mengalami peristiwa
penggumpalan. Dapat terjadi akibat
peristiwa-peristiwa mekanis atau
peristiwa kimia. Peristiwa mekanis
misalnya pemanasan atau
pendinginan. Peristiwa kimia
misalnya pencampuran koloid yang
berbeda muatan dan adanya
elektrolit.
8. C. Kestabilan Koloid
Menghilangkan muatan koloid. Dilakukan
dengan proses dialisis dengan cara
memasukkan koloid ke dalam membran
semipermeabel.
Penambahan stabilisator koloid. Dengan cara
emulgator dan koloid pelindung.
9. D. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid Liofil adalah koloid yang fase
terdispersinya suka menarik medium
pendispersinya yang disebabkan gaya
tarik antara partikel-partikel terdispersi
dengan medium pendispersinya kuat
Koloid Liofob adalah sistem koloid yang
fase terdispersinya tidak suka menarik
medium pendispersinya
10. Perbandingan Liofil dan Liofob
No Sifat Sol Liofil Sol Liofob
1 Daya absorpsi terhadap
medium
Kuat, mudah mengadsorpsi
mediumnya sehingga ukuran
partikelnya dapat semakin besar
Tidak mengadsorpsi mediumnya
2 Efek Tyndall Kurang jelas Sangat jelas
3 Viskositas (kekentalan) Lebih besar dari mediumnya Hampir sama dengan
mediumnya
4 Koagulasi Sudah terkoagulasi Mudah terkoagulasi
5 Lain-lain Bersifat reversibel (jika sudah
terkoagulasi dapat dengan mudah
menjadi koloid kembali)
Bersifat irreversibel (jika sudah
menggumpal sukar diubah
menjadi koloid kembali
6 Contoh Sabun, deterjen, agar-agar, kanji, Sol logam, darah, sol Fe(OH)3
11. E. Pembuatan Koloid
Kondensasiadalah cara pembuatan koloid dari
partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid.
Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia;
yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis,
dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut.
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari
partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid
dengan dispersi meliputi: cara mekanik,
peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik.
12. Peptisasi adalah cara pembuatan
koloid dengan menggunakan zat
kimia (zat elektrolit) untuk
memecah partikel besar (kasar)
menjadi partikel koloid
Cara ultrasonik menggunakan
energi bunyi dengan frekuensi
sangat tinggi, yaitu di atas 20.000
Hz
Busur Bredig ialah alat pemecah zat
padatan (logam) menjadi partikel
koloid dengan menggunakan arus
listrik tegangan tinggi.
Proses mekanik adalah proses
pembuatan koloid melalui penggerusan
atau penggilingan (untuk zat padat) serta
dengan pengadukan atau pengocokan
(untuk zat cair)