SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 49
OPTIKA GEOMETRI




Drs. Agus Purnomo
aguspurnomosite.blogspot.com
Yang akan dibahas :
1. Pemantulan cahaya :
 a. cermin datar
 b. cermin lengkung (cekung dan
 cembung)

2. Pembiasan cahaya :
  a.Lensa Tipis
  b.Prisma
Apakah cahaya itu?
 Cahaya menurut           Sementara menurut
 Newton (1642 - 1727)      Huygens ( 1629 -
 terdiri dari partikel-    1695), cahaya adalah
 partikel ringan           gelombang seperti
 berukuran sangat          halnya bunyi.
 kecil yang                Perbedaan antara
 dipancarkan oleh          keduanya hanya
 sumbernya ke segala
 arah dengan
                           pada frekuensi dan
 kecepatan yang            panjang
 sangat tinggi.            gelombangnya saja.
Apakah cahaya itu?
  Eksperimen yang dilakukan
     oleh para ilmuwan :

Thomas Young (1773 - 1829) dan
Agustin Fresnell (1788 - 1827) :

berhasil membuktikan bahwa cahaya
dapat melentur (difraksi) dan
berinterferensi       merupakan sifat
Apakah cahaya itu?
Eksperimen yang dilakukan oleh
para ilmuwan :

Maxwell (1831 - 1874) :

   Cahaya ejala kelistrikan dan
  kemagnetan sehingga tergolong
   gelombang elektromagnetik.
Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel :

Max Planck (1858 - 1947) dan
Albert Enstein (1879 – 1955) :
teori foton

Planck    cahaya dipancarkan dalam
          bentuk paket-paket kecil
          yang disebut kuanta (teori
          Kuantum)
Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel :

Einstein      menjelaskan peristiwa yang
             dikenal dengan nama efek foto
             listrik, yakni pemancaran
             elektron dari permukaan logam
             karena logam tersebut disinari
             cahaya.

Disimpulkan : Cahaya menunjukkan sifat
sebagai gelombang dan dalam kondisi lain
menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini
disebut dualisme cahaya
Pemantulan Cahaya
 Jika sebuah batu
  dijatuhkan ditengah
  kolam, maka akan
  muncul gelombang
  lingkaran dari titik
  dimana batu
  dijatuhkan.
 Sinar gelombang tegak
 lurus terhadap muka
 gelombang,
 menyatakan arah
 kemana gelombang
 menyebar/merambat.
Semakin jauh dari titik sumber
gelombang, muka gelombang menjadi
lebih datar.
  Hukum pemantulan (snellius) :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar
   pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang = sudut pantul
Cermin Datar
 Pemantulan cahaya dari obyek (bunga dan vas)
  pada cermin datar.
Cermin Datar
Sifat bayangan yang dibentuk
 cermin datar :
 a. maya
 b. jarak benda-cermin =
     jarak bayangan-cermin
 c. tegak
Cermin Datar
 Panjang minimal cermin datar agar
 dapat melihat seluruh tinggi benda
 adalah :

         L = ½.h
Dengan :
 h = tinggi benda ( cm atau m )
 L = panjang cermin datar ( cm atau m )
Cermin Datar
Jika sebuah benda diletakkan didepan 2 cermin datar yang
membentuk sudut tertentu, ternyata jumlah bayangan
yang dihasilkan lebih dari satu dan jumlahnya ditentukan
oleh besar sudut apitnya, yang secara geometris dapat
ditentukan dari persamaan :
Cermin Datar
Berlaku :
 n = jumlah bayangan yang dihasilkan
  (buah)
 α = sudut apit kedua cermin datar ()
 NB : jika nilai n tidak bulat, maka harus
  dibulatkan ke atas!
Cermin Cekung
 Cermin Cekung adalah cermin yang permukaan
  bidang pantulnya merupakan bidang lengkung
  fang cekung.
Sifat-sifat Cermin Cekung :
 Cermin cekung disebut juga dengan cermin
  Konkaf (lengkung yang cekung),
 Cermin cekung disebut juga dengan cermin
  Konvergen (bersifat mengumpulkan berkas
  sinar),
 Cermin cekung disebut juga dengan cermin
  Positif (nilai f dan R selalu positif).
Cermin Cekung
Depan        Belakang
Cermin Cekung
Sinar-sinar istimewa pads cermin cekung :
 Berkas sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan
  melalui titik fokus cermin.
 Berkas sinar datang melalui titik fokus cermin, dipantulkan
  sejajar sumbu utama cermin.
 Berkas sinar datang melalui titik pusat kelengkungan
  cermin, dipantulkan melalui titik itu juga.

 NB : Untuk membentuk bayangan benda melalui
 gambar minimal diperlukan dua buah sinar istimewa.
Pembentukan Bayangan Pada
      Cermin Cekung
Pembentukan Bayangan Pada
      Cermin Cekung
Pembentukan Bayangan Pada
      Cermin Cekung
No Benda   Bayan      Sifat bayangan
            gan
 1   I      IV      Maya, tegak, diperbesar
2    II     III    Nyata, terbalik, diperbesar
3    III     II    Nyata, terbalik, diperkecil
 4   IV      -                  -
 5   F       -                  -
6    M      M      Nyata, terbalik, sama besar
Pembentukan Bayangan Pada
      Cermin Cekung
•Hukum Penjumlahan Ruang
Fungsi : Untuk menentukan sifat-sifat bayangan
yang dihasilkan cermin cekung tanpa melalui
perhitungan. Hanya dengan mengamati posisi
benda terhadap cermin cekung.
Berlaku :
               RBENDA + RBAYANGAN = 5
                      Ro + RI = 5

•RO = ruang letak benda
•RI = ruang letak bayangan benda
Rumus2 Pada Cermin Cekung
Keterangan :
S=    jarak benda ke cermin ( cm )
 S' = jarak bayangan benda ke cermin (
  cm )
 f = jarak fokus cermin ( cm )
 R = jari-jari kelengkungan cermin ( cm )
 M = perbesaran bayangan yang terjadi (
  kali )
 h = tinggi benda ( cm )
 h' = tinggi bayangan yang terjadi ( cm )
Cermin Cembung
 Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan bidang
    pantulnya merupakan bidang lengkung cembung.
   Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu :
    Maya, Tegak, dan Diperkecil. Untuk itu cermin
    cembung banyak digunakan sebagai kaca spion pada mobil
    atau sepeda motor.
   Sifat-sifat cermin cembung :
   Cermin Cembung disebut juga dengan cermin konvek
    (lengkung yang cembung),
   Cermin Cembung disebut juga dengan cermin Divergen
    (bersifat menyebarkan berkas sinar),
   Cermin Cembung disebut juga dengan cermin negatif
    (nilai f dan R selau negatif).
Cermin Cembung
Sinar-sinar istimewa pada cermin
  cembung :
 Berkas sinar datang sejajar sumbu utama,
  dipantulkan seolah-olah berasal dad titik
  fokus cermin.
 Berkas sinar datang menuju titik fokus
  cermin, dipantulkan sejajar sumbu utama
  cermin.
 Berkas sinar datang menuju titik pusat
  kelengkungan- cermin, dipantulkan melalui
  titik itu juga.
Pembentukkan Bayangan Pada
     Cermin Cembung
PEMBIASAN CAHAYA




n = merupakan indeks bias medium
C = cepat rambat cahaya (3 x 108 m/s)
V = cepat rambat cahaya dalam medium (m/s0
Hukum pembiasan cahaya
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak
   pada satu bidang
2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke
   medium lebih rapat sinar akan dibiaskan mendekati
   garis normal
Hubungan n, v, λ




Dalam pembiasan cahaya frekuensi tidak mengalami
 perubahan
PEMANTULAN                      PEMBIASAN

1. Sudut datang sama      1.   Sudut datang tidak sama
   dengan sudut pantul         dengan sudut bias

 2.       Berkas-berkas
                          2. Berkas-berkas sinar datang
sinar datang dan sinar
                           dan sinar bias merambat
pantul    merambat
                           dalam medium yang tidak
dalam medium yang
                           sama.
sama.
 3.       Berkas-berkas   3. Berkas-berkas sinar datang
sinar datang dan sinar     dan sinar pantul merambat
pantul    merambat
                           dengan kecepatan yang
dengan kecepatan yang
sama.                      tidak sama.
 Pemantulan sempurna




 Example:
Pembiasan Cahaya
Soal
 Cahaya merambat dari udara ke kaca yang
  memiliki indeks bias 1,5 dengan tebal 40
  mm, tentukan panjang lintasan cahaya
  dalam kaca?
 Seberkas sinar merambat dari medium 1 ke
  medium 2 dengan sudut datang 600 dan
  sudut bias 450 . Hitunglah indeks bias relatif
  medium 2 terhadap medium 1
PEMBIASAN PADA PRISMA
Peristiwa dispersi cahaya
 sudut deviasi, yaitu sudut yang dibentuk perpanjangan
  sinar datang dan sinar bias yang terakhir

 Ket:
δ = sudut deviasi
                                                    β
i1 = sudut datang
r2 = sudut bias                           i1                 r2
                                                                  δ

β = sudut puncak atau pembias prisma           r1       i2
Jika terjadi deviasi minimum maka i1 = r2
PEMBIASAN PADA LENSA TIPIS
 Lensa cembung




 Lensa cekung
 Beberapa rumus yang dipergunakan dalam lensa tipis




Untuk lensa gabungan
Pgab = p1 + p2 + p3 +…
Ket
p = kuat lensa (dioptri=D)
f = jarak fokus (m)
R1 = jari-jari kelengkungan permukaan 1
R2 = jari-jari kelengkunagn permukaan 2
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
Interferensi Cahaya
 Interferensi merupakan perpaduan 2 gelombang
  cahaya yang menghasilkan pola-pola tertentu
A. Interferensi young (celah ganda)
Dari gambar di atas
k = 1, 2, 3, 4,…
d = jarak 2 celah
Θ = sudut simpang interferensi
λ = panjang gelombang cahaya mono kromatik
Untuk θ yang sangat kecil maka sin θ = y/L
B. Interferensi pada lapisan tipis




                                     n   r   d
Contoh interferensi
DIFRAKSI CAHAYA
 Difraksi Pada Celah Tunggal
Difraksi Multi Celah (difraksi kisi)
Polarisasi Cahaya
Polarisasi   cahaya    adalah
peristiwa pengutuban arah
getar gelombang medan listrik


Beberapa cara polarisasi                   ip   ip
cahaya
     1. Polarisasi karena
         pemantulan
                                                r
Cahaya pantul terpolarisasi sempurna
jika sinar pantul tegak lurus sinar bias
 Medan listrik yang diteruskan
                         analisator E=E0cosθ
                        θ = sudut antara sumbu polarisator
2. Polarisasi karena     dan analisator
penyerapan selaktif     Intensitas yang diteruskan
                         analisator I=I0cos2θ
 Bias kembar adalah pembiasan
                        sinar alamiah yang disertai
3. Polarisasi karena    penguraian      sinar   biasa
                        (memenuhi hukum snelius) dan
    bias kembar         sinar istimewa (tak memenuhi
                        hukum snelius)
 Soal
1. Seberkas     sinar    monokromatis       yang      panjang
   gelombangnya 600nm menyinari tegak lurus kisi yang
   mempunyai 300 garis/mm. Tentukan Orde maksimum
   yang dapat diamati
2. Apabila sudut yang dibentuk polarisator dan analisator
   adalah 600 , maka tentukan perbandingan intensitas
   sinar yang lolos dan sebelum lolos dari analisator
aguspurnomosite.blogspot.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
suyono fis
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
SudarminSudarmin3
 
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
Ondel Del
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Latifatul Hidayah
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
Siti Rizqy A.
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
Annis Kenny
 

Was ist angesagt? (20)

ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
 
Cahaya sebagai gelombang
Cahaya sebagai gelombangCahaya sebagai gelombang
Cahaya sebagai gelombang
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
 
PPT Interferensi Cahaya
PPT Interferensi CahayaPPT Interferensi Cahaya
PPT Interferensi Cahaya
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Ppt cahaya
Ppt cahayaPpt cahaya
Ppt cahaya
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayanganLaporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
 
Sifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetikSifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetik
 
Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik
 
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Pembiasan pada prisma
Pembiasan pada prismaPembiasan pada prisma
Pembiasan pada prisma
 
Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014
 
Laporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydbergLaporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydberg
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
 

Andere mochten auch

Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometri
Edi B Mulyana
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
Cahya
 
17. optik pembentukan bayangan
17. optik   pembentukan bayangan17. optik   pembentukan bayangan
17. optik pembentukan bayangan
Hokiman Kurniawan
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
Dody Swastiko
 

Andere mochten auch (20)

materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Lembaran kerja siswa
Lembaran kerja siswaLembaran kerja siswa
Lembaran kerja siswa
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometri
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
 
17. optik pembentukan bayangan
17. optik   pembentukan bayangan17. optik   pembentukan bayangan
17. optik pembentukan bayangan
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
 
Pembelajaran lensa
Pembelajaran lensaPembelajaran lensa
Pembelajaran lensa
 
Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometri
 
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan LensaRefraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Bab 2 gerak lurus
Bab 2 gerak lurusBab 2 gerak lurus
Bab 2 gerak lurus
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
 
Memahami Wujud Zat dan Perubahanya
Memahami Wujud Zat dan PerubahanyaMemahami Wujud Zat dan Perubahanya
Memahami Wujud Zat dan Perubahanya
 
Materi fisika sma x bab 5
Materi fisika sma x  bab 5Materi fisika sma x  bab 5
Materi fisika sma x bab 5
 

Ähnlich wie Optika Geometri

gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
Faizatur Rokhmah
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
auliarika
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Dika Wahyu Suryadi
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswa
Gita Puspita
 

Ähnlich wie Optika Geometri (20)

Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswa
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 

Mehr von SMPN 3 TAMAN SIDOARJO

Mehr von SMPN 3 TAMAN SIDOARJO (20)

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10
 
Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9
 
Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8
 
Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7
 
Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6
 
Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5
 
Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4
 
Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Optika Geometri

  • 1. OPTIKA GEOMETRI Drs. Agus Purnomo aguspurnomosite.blogspot.com
  • 2. Yang akan dibahas : 1. Pemantulan cahaya : a. cermin datar b. cermin lengkung (cekung dan cembung) 2. Pembiasan cahaya : a.Lensa Tipis b.Prisma
  • 3. Apakah cahaya itu?  Cahaya menurut  Sementara menurut Newton (1642 - 1727) Huygens ( 1629 - terdiri dari partikel- 1695), cahaya adalah partikel ringan gelombang seperti berukuran sangat halnya bunyi. kecil yang Perbedaan antara dipancarkan oleh keduanya hanya sumbernya ke segala arah dengan pada frekuensi dan kecepatan yang panjang sangat tinggi. gelombangnya saja.
  • 4. Apakah cahaya itu? Eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan : Thomas Young (1773 - 1829) dan Agustin Fresnell (1788 - 1827) : berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinterferensi merupakan sifat
  • 5. Apakah cahaya itu? Eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan : Maxwell (1831 - 1874) : Cahaya ejala kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektromagnetik.
  • 6. Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel : Max Planck (1858 - 1947) dan Albert Enstein (1879 – 1955) : teori foton Planck cahaya dipancarkan dalam bentuk paket-paket kecil yang disebut kuanta (teori Kuantum)
  • 7. Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel : Einstein menjelaskan peristiwa yang dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni pemancaran elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya. Disimpulkan : Cahaya menunjukkan sifat sebagai gelombang dan dalam kondisi lain menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini disebut dualisme cahaya
  • 8. Pemantulan Cahaya  Jika sebuah batu dijatuhkan ditengah kolam, maka akan muncul gelombang lingkaran dari titik dimana batu dijatuhkan.  Sinar gelombang tegak lurus terhadap muka gelombang, menyatakan arah kemana gelombang menyebar/merambat.
  • 9. Semakin jauh dari titik sumber gelombang, muka gelombang menjadi lebih datar.
  • 10.
  • 11.  Hukum pemantulan (snellius) : 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang = sudut pantul
  • 12. Cermin Datar  Pemantulan cahaya dari obyek (bunga dan vas) pada cermin datar.
  • 13. Cermin Datar Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar : a. maya b. jarak benda-cermin = jarak bayangan-cermin c. tegak
  • 14. Cermin Datar  Panjang minimal cermin datar agar dapat melihat seluruh tinggi benda adalah : L = ½.h Dengan :  h = tinggi benda ( cm atau m )  L = panjang cermin datar ( cm atau m )
  • 15. Cermin Datar Jika sebuah benda diletakkan didepan 2 cermin datar yang membentuk sudut tertentu, ternyata jumlah bayangan yang dihasilkan lebih dari satu dan jumlahnya ditentukan oleh besar sudut apitnya, yang secara geometris dapat ditentukan dari persamaan :
  • 16. Cermin Datar Berlaku :  n = jumlah bayangan yang dihasilkan (buah)  α = sudut apit kedua cermin datar ()  NB : jika nilai n tidak bulat, maka harus dibulatkan ke atas!
  • 17. Cermin Cekung  Cermin Cekung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya merupakan bidang lengkung fang cekung. Sifat-sifat Cermin Cekung :  Cermin cekung disebut juga dengan cermin Konkaf (lengkung yang cekung),  Cermin cekung disebut juga dengan cermin Konvergen (bersifat mengumpulkan berkas sinar),  Cermin cekung disebut juga dengan cermin Positif (nilai f dan R selalu positif).
  • 19. Cermin Cekung Sinar-sinar istimewa pads cermin cekung :  Berkas sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui titik fokus cermin.  Berkas sinar datang melalui titik fokus cermin, dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.  Berkas sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin, dipantulkan melalui titik itu juga.  NB : Untuk membentuk bayangan benda melalui gambar minimal diperlukan dua buah sinar istimewa.
  • 20. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung
  • 21. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung
  • 22. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung No Benda Bayan Sifat bayangan gan 1 I IV Maya, tegak, diperbesar 2 II III Nyata, terbalik, diperbesar 3 III II Nyata, terbalik, diperkecil 4 IV - - 5 F - - 6 M M Nyata, terbalik, sama besar
  • 23. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung •Hukum Penjumlahan Ruang Fungsi : Untuk menentukan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung tanpa melalui perhitungan. Hanya dengan mengamati posisi benda terhadap cermin cekung. Berlaku : RBENDA + RBAYANGAN = 5 Ro + RI = 5 •RO = ruang letak benda •RI = ruang letak bayangan benda
  • 25. Keterangan : S= jarak benda ke cermin ( cm )  S' = jarak bayangan benda ke cermin ( cm )  f = jarak fokus cermin ( cm )  R = jari-jari kelengkungan cermin ( cm )  M = perbesaran bayangan yang terjadi ( kali )  h = tinggi benda ( cm )  h' = tinggi bayangan yang terjadi ( cm )
  • 26. Cermin Cembung  Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya merupakan bidang lengkung cembung.  Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu : Maya, Tegak, dan Diperkecil. Untuk itu cermin cembung banyak digunakan sebagai kaca spion pada mobil atau sepeda motor.  Sifat-sifat cermin cembung :  Cermin Cembung disebut juga dengan cermin konvek (lengkung yang cembung),  Cermin Cembung disebut juga dengan cermin Divergen (bersifat menyebarkan berkas sinar),  Cermin Cembung disebut juga dengan cermin negatif (nilai f dan R selau negatif).
  • 27. Cermin Cembung Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung :  Berkas sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah-olah berasal dad titik fokus cermin.  Berkas sinar datang menuju titik fokus cermin, dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.  Berkas sinar datang menuju titik pusat kelengkungan- cermin, dipantulkan melalui titik itu juga.
  • 28. Pembentukkan Bayangan Pada Cermin Cembung
  • 29. PEMBIASAN CAHAYA n = merupakan indeks bias medium C = cepat rambat cahaya (3 x 108 m/s) V = cepat rambat cahaya dalam medium (m/s0
  • 30. Hukum pembiasan cahaya 1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang 2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat sinar akan dibiaskan mendekati garis normal Hubungan n, v, λ Dalam pembiasan cahaya frekuensi tidak mengalami perubahan
  • 31. PEMANTULAN PEMBIASAN 1. Sudut datang sama 1. Sudut datang tidak sama dengan sudut pantul dengan sudut bias 2. Berkas-berkas 2. Berkas-berkas sinar datang sinar datang dan sinar dan sinar bias merambat pantul merambat dalam medium yang tidak dalam medium yang sama. sama. 3. Berkas-berkas 3. Berkas-berkas sinar datang sinar datang dan sinar dan sinar pantul merambat pantul merambat dengan kecepatan yang dengan kecepatan yang sama. tidak sama.
  • 32.
  • 34. Pembiasan Cahaya Soal  Cahaya merambat dari udara ke kaca yang memiliki indeks bias 1,5 dengan tebal 40 mm, tentukan panjang lintasan cahaya dalam kaca?  Seberkas sinar merambat dari medium 1 ke medium 2 dengan sudut datang 600 dan sudut bias 450 . Hitunglah indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
  • 36.  sudut deviasi, yaitu sudut yang dibentuk perpanjangan sinar datang dan sinar bias yang terakhir  Ket: δ = sudut deviasi β i1 = sudut datang r2 = sudut bias i1 r2 δ β = sudut puncak atau pembias prisma r1 i2 Jika terjadi deviasi minimum maka i1 = r2
  • 37. PEMBIASAN PADA LENSA TIPIS  Lensa cembung  Lensa cekung
  • 38.  Beberapa rumus yang dipergunakan dalam lensa tipis Untuk lensa gabungan Pgab = p1 + p2 + p3 +… Ket p = kuat lensa (dioptri=D) f = jarak fokus (m) R1 = jari-jari kelengkungan permukaan 1 R2 = jari-jari kelengkunagn permukaan 2 n1 = indeks bias medium 1 n2 = indeks bias medium 2
  • 39. Interferensi Cahaya  Interferensi merupakan perpaduan 2 gelombang cahaya yang menghasilkan pola-pola tertentu A. Interferensi young (celah ganda)
  • 40. Dari gambar di atas k = 1, 2, 3, 4,… d = jarak 2 celah Θ = sudut simpang interferensi λ = panjang gelombang cahaya mono kromatik Untuk θ yang sangat kecil maka sin θ = y/L
  • 41. B. Interferensi pada lapisan tipis n r d
  • 43. DIFRAKSI CAHAYA  Difraksi Pada Celah Tunggal
  • 44. Difraksi Multi Celah (difraksi kisi)
  • 45. Polarisasi Cahaya Polarisasi cahaya adalah peristiwa pengutuban arah getar gelombang medan listrik Beberapa cara polarisasi ip ip cahaya 1. Polarisasi karena pemantulan r Cahaya pantul terpolarisasi sempurna jika sinar pantul tegak lurus sinar bias
  • 46.  Medan listrik yang diteruskan analisator E=E0cosθ  θ = sudut antara sumbu polarisator 2. Polarisasi karena dan analisator penyerapan selaktif  Intensitas yang diteruskan analisator I=I0cos2θ
  • 47.  Bias kembar adalah pembiasan sinar alamiah yang disertai 3. Polarisasi karena penguraian sinar biasa (memenuhi hukum snelius) dan bias kembar sinar istimewa (tak memenuhi hukum snelius)
  • 48.  Soal 1. Seberkas sinar monokromatis yang panjang gelombangnya 600nm menyinari tegak lurus kisi yang mempunyai 300 garis/mm. Tentukan Orde maksimum yang dapat diamati 2. Apabila sudut yang dibentuk polarisator dan analisator adalah 600 , maka tentukan perbandingan intensitas sinar yang lolos dan sebelum lolos dari analisator