2. Seperti apakah hidup yangSeperti apakah hidup yang
disebut berbahagia itu?disebut berbahagia itu?
3. Pendapat OrangPendapat Orang
Ada yang berpendapat bahwa hidup bahagia itu jikaAda yang berpendapat bahwa hidup bahagia itu jika
memiliki kekayaan yang berlimpah.memiliki kekayaan yang berlimpah.
Ada juga yang mengatakan bahwa hidup berbahagia itu
hidup selalu sehat dan aman.
Orang lain mengatakan bahwa orang yang berbahagiaOrang lain mengatakan bahwa orang yang berbahagia
adalah orang yang selalu tertawa.adalah orang yang selalu tertawa.
Apakah semua itu menjamin kebahagiaan?Apakah semua itu menjamin kebahagiaan?
Yang lainnya menunjukkan keluarga yang harmonis
sebagai pertanda hidup bahagia
4. Pandangan Keliru tentangPandangan Keliru tentang
KebahagiaanKebahagiaan
Pertama, kita sering keliru dengan menganggap bahwa kebahagiaan ituPertama, kita sering keliru dengan menganggap bahwa kebahagiaan itu
berarti bersenang-senang. Hatinya selalu bergembira. Itu sebabnyaberarti bersenang-senang. Hatinya selalu bergembira. Itu sebabnya
banyak orang kemudian berusaha menciptakan acara pesta-pesta ataubanyak orang kemudian berusaha menciptakan acara pesta-pesta atau
lari ke obat penenang untuk menciptakan kegembiraan.lari ke obat penenang untuk menciptakan kegembiraan.
Kedua, kita sering berpikiran keliru dengan menganggap bahwa kita dapatKedua, kita sering berpikiran keliru dengan menganggap bahwa kita dapat
mengejar kebahagiaan. Kita harus melakukan sesuatu untukmengejar kebahagiaan. Kita harus melakukan sesuatu untuk
mendapatkan kebahagiaan itu. Padahal kebahagiaan sebenarnyamendapatkan kebahagiaan itu. Padahal kebahagiaan sebenarnya
merupakan akibat atau hasil dari sesuatu yang kita lakukan.merupakan akibat atau hasil dari sesuatu yang kita lakukan.
Ketiga, ada anggapan keliru bahwa kebahagiaan itu selalu ditemukan di
luar diri kita atau ada pada orang lain. Kita sering berkata pada diri
sendiri, “Dengan berganti pekerjaan, mungkin saya akan menjadi
bahagia”, “Saya tidak betah hidup di sini. Kalau saya pindah rumah ke
kompleks yang lebih elit mungin saya akan lebih bahagia.” Atau
berpikir begini, “Kalau saya menikahi orang ini, hidup saya pasti akan
berbahagia.”
5. Ilustrasi 1Ilustrasi 1
Uang dan kekuasaan tidak menjanjikanUang dan kekuasaan tidak menjanjikan
kebahagiaan.kebahagiaan.
7. Lalu bagaimana cara mencariLalu bagaimana cara mencari
kebahagiaan?kebahagiaan?
Pemazmur mengatakan, orang yang
berbahagia adalah orang yang
“kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam.” Dengan kata lain, orang itu suka
melakukan Perintah TUHAN dan
merenungkannya siang malam.”
8. Coba bandingkan kedua pohonCoba bandingkan kedua pohon
ini: Mana yang akan bertumbuhini: Mana yang akan bertumbuh
baik dan berbuah lebat?baik dan berbuah lebat?
9. Orang yang berjalan
menurut nasihat orang
fasik, berdosa, pencemooh
Orang yang menyukai
Taurat dan
merenungkannya
- Mereka seperti sekam
yang
Tidak akan tahan dalam
penghakiman
Menuju kebinasaan
Berbahagia
Seperti pohon, yang
ditanam di tepi aliran air
Menghasilkan buahnya
pada musimnya
tidak layu daunnya
Apa saja yang
diperbuatnya berhasil
Jalannya dikenal
TUHAN
11. Kebiasaan Membentuk KarakterKebiasaan Membentuk Karakter
Kebiasaan akan membentuk karakter.Kebiasaan akan membentuk karakter.
Perilaku yang berulang-ulang akanPerilaku yang berulang-ulang akan
membentuk pola kebiasaan. Kebiasaanmembentuk pola kebiasaan. Kebiasaan
yang baik, akan membentuk karakteryang baik, akan membentuk karakter
yang baik. Pemazmur mengatakanyang baik. Pemazmur mengatakan
bahwa orang yang terbiasabahwa orang yang terbiasa
merenungkan firman Tuhan (siang danmerenungkan firman Tuhan (siang dan
malam), maka dia akan memilikimalam), maka dia akan memiliki
karakter yang selalu bahagia.karakter yang selalu bahagia.