Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
1. HORMONHORMON
Mochamad Ridho Fuazi
Nuurur Rizqa Aliya
Oktaviani Cahyaningtyas
3325150368
3325155157
3325154903
STRUKTUR DAN FUNGSI BIOMOLEKUL
PROGRAM STUDI KIMIA 2015
2. Sistem endokrin merupakan sistem yang terdiri dari kelenjar-kelenjar
Endokrin.
Istilah “endokrin” memiliki arti mengeluarkan kedalam yang berarti bahwa
sekresi kelenjar endokrin bersifat internal artinya dikeluarkan ke dalam
darah.
Kelenjar Endokrin: Organ yang menghasilkan hormon yang tidak memiliki
duktus/pembuluh/saluran (duct), sehingga hormon yang dihasilkan
didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
SISTEM ENDOKRIN
3. HORMON
Hormon berasal dari bahasa yunani yang berarti “menimbulkan atau
membangkitkan”
Hormon adalah transmitter kimia yang dihasilkan atau dilepaskan oleh
suatu organ/ jaringan yang dibawa oleh darah untuk diteruskan ke organ
lain.
Hormon adalah suatu zat kimia pembawa pesan yang disekresikan oleh
jaringan spesifik, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah
menuju target akhir jaringan (responsive cell) di bagian lain dari tubuh untuk
merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus.
5. BERDASARKAN SENYAWA KIMIA PEMBENTUKNYA
Golongan Steroid, yang termasuk golongan ini adalah : Turunan
dari kolestrerol yaitu
androgen ,estrogen dan adrenokortikoid
Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil, yang
termasuk golongan ini
adalah Thyroid, Katekolamin, epinefrin dan tiroksin
Golongan Polipeptida/Protein : Insulin, Glukagon, GH, TSH,
oksitosin vasoperin ,
hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain –lainnya.
6. Kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak,contohnya
: hormon golongan steroid
(estrogen, progesteron,testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan
tironin (mis., tiroksin)
Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air,
contohnya insulin, glukagon,
hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin dan katekolamin (mis:
dopamin, norepinefrin,epinefrin)
BERDASARKAN SIFAT KELARUTAN MOLEKUL
HORMON LIPOFILIK
7. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor
intraseluler
Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma
membran)
BERDASARKAN LOKASI RESEPTOR HORMON
8. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam,
contohnya
Kortisol , dimana kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada
malam hari.
Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjangwaktu
tertentu, seperti
bulanan, contohnya Estrogen dimana merupakan non siklik dengan
puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada
kadar subtrat
lainnya, contohnya Hormon paratiroid dimana proses sekresinya
tergantung respons
terhadap kadar kalsium serum.
BERDASARKAN POLA SIKLUS SEKRESI HORMON
10. 1. HIPOFISE
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar
dan menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis
disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu bagian anterior, bagian
tengah, dan bagian posterior.
11. Hipotalamus merupakan salah satu organ khusus yang terletrak dibawah sistem
syaraf pada otak dan berfungsi sebagai pusaat koordinasi sistem endokrin(
sistem penghasil hormon) dan mengontrol sintesa dan sekresi hormon- hormon
hipofise.
Hormon-hormon yang disekresi oleh hipotalamus merupakan peptida-peptida
pendek yang memiliki 3-15 residu asam amino.
ativitas Sistem jaringan penghasil hormon dikontrol langsung oleh hipotalamus
yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem Endokrin.
12. Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise terletak di
dasar tengkorak, di dalam
foss hipofise tulang spenoid
Lobus anterior
(adenohipofise).
Menghasilkan hormon
pengendali produksi.
Lobus posterior disebut juga
Neurohipofise.
Mengeluarkan 2 jenis
hormon ;
1) Hormon somatotropik, mengendalikan
pertumbuhan tubuh.
2) Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan
kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon
tiroksin.
3) Hormon adrenokortikotropik (ACTH),
mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks
keler jar suprarenal.
4) Hormon gonadotropik berasal dari Follicle
Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang
perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis.
5) Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan
sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium
dan testosteron dalam testis. Interstitial Cell
Stimulating Hormone (ICSH).
Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang
keluar melalui ginjal,membuat kontraksi otot polos
Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan
kontraksi uterus saat melahirkan dan mengeluarkan air
susu
13. STRUKTUR DAN PERAN HIPOFISE
Hipofisa terletak di bawah
hipotalamus
Hipofise menghasilkan hormon
tropik dan nontropik
Hormon tropik akan mengontrol
sintesa dan sekresi hormon
kelenjar sasaran
Hormon non tropik akan bekerja
langsung pada organ sasaran
Berbentuk oval dengan diameter
kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua
lobus bagian yaitu :
Hipofise Anterior
Hipofise Posterior
14. 2. TIROID
Terdapat di dalam leher bagian
depan bawah, melekat pada dinding
Taring.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas
sejumlah besar vesikel-vesikel yang
dibatasi oleh epitelium silinder, disa-
tukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya
mengeluarkan sera, cairan yang
bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid
yang mengandung zat senyawa
yodium dan dinamakan hormon
tiroksin.
15. Fungsi kelenjar tiroid:
Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
Mengatur penggunaan oksidasi.
Mengatur pengeluaran karbondioksida.
Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
16. Kelenjar thyroid: Hormon Tiiroksin dan
triiodotironin T3&T4
Memerlukan unsur yodium bagi aktivitas
biologinya
Mengandung 59-65% unsur iodium
T3 dan t4 disintesis di trigobulin
Sekitar 70% yodium didalam tiroid
berbentuk MIT dan DIT
Fungsi :
a. Mengatur metabolisme karbohidrat.
b. Memengaruhi perkembangan mental.
c. Memengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan diferensiasi sel.
d. Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
17. 3. PARATIROID
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid
yang terdapat di dalam leher,
kelenjar ini bedumlah 4 buah yang
tersusun berpasangan yang
menghasilkan para hormon atau
hormon para tiroksin. Kelenjar
paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid
menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam
tubuh.
Fungsi paratiroid; Mengatur metabolisme fospor dan Mengatur kadar kalsium
darah.
18. 4. LANGERHANS
Terdapat pada belakang
lambung di depan vertebra
lumbalis I dan II terdiri dari
sel-sel alpa dan beta. Sel
alpa menghasilkan hormon
glukagon sedangkan sel-sel
beta menghasilkan hormon
insulin.
19. Pulau langerhans
Pulau-pulau langerhans berbentuk oval
tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak
pada bagian kedua pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit
sekresi dalam pengeluaran homeostatik
nutrisi, rnenghambat sekresi insulin, glikogen
dan polipeptida pankreas serta meng-
nambat sekresi glikogen.
Fungsi hormon insulin
Insulin mengendalikan kadar
glukosa dan bila digunakan
sebagai pengobatan,
memperbaiki kemampuan sel
tubuh untuk mengobservasi
dan menggunakan glukosa
dan lemak.
20. Pankreas : Hormon Insulin dan
Glukogen
pankreas merupakan salah satu kelenjar endokrin yang mensekresi
hormon glukagon dan insulin.
Fungsi ini dijalankan oleh jaringan endokrin dari pankreas yaitu pulau-
pulau langerhans.
Hormon-hormon yang disekresi oleh pulau langerhans adalah glukogen
dibuat oleh sel-sel A, dan insulin dibuat ole sel-sel B
21. Insulin merupakan hormon hipoglikemik.
Hormon insulin adalah protein kecil dengan BM 5700
yang terdiri atas 2 rantai polipeptida melalui 2
jembatan A dan B yang saling berhubungan melalui
dua jembatan disulfida
Insulin di sintesis oleh sel-sel B pada pancreas dalam
bentuk prekusor yang tidak aktif yang disebut
proinsulin
Proinsulin diubah menjadi insulin aktif oleh peptida-
peptida spesifik.
sekresi insulin terutama di atur oleh Glukosa darah
23. 5. ADRENAL
Kelenjar adrenal terletak menempel di
atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian,
yaitu :
Bagian korteks yang merupakan 80%
dari kelenjar adrenal. Korteks adrenal
mensintesa
tiga kelas hormonsteroid yaitu
mineralokortikoid, glukokortikoid, dan
androgen.
Bagian medula yang Menghasilkan
adrenalin (epinefrin), noeepinefrin dan
katekolamin.
24. Kelenjar Adrenal/Suprarenalis
Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2
Terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan.
- Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan
kortisol yang disebut korteks.
- Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor
adrenalin (nor epinefrin).
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks
terdiri dari ;
Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan
garamgaram.
Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak,
hidrat arang dan protein.
Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian
medula terdiri dari :
Vaso konstriksi pembuluh darah
perifer.
Relaksasi bronkus.
25. 6. KELAMIN
Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum
menghasilkan hormon testosteron.
Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya
adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani
(spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di
samping kiri dan kanan uterus.
Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini dapat
mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan,
misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
26.
27. 7. TIMUS
Kelenjar timus terletak di dalam
toraks kira-kira setinggi bifurkasi
trakea, warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas 2 lobus.
Pada bayi baru lahir sangat kecil
danberatnya kira-kira 10grarn atau
lebih sedikit. Ukurannya
bertambah pada masa remaja dari
30-40 gram kemudian berkerut
lagi.
28. Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi
sebagai berikut;
Mengaktifkan pertumbuhan badan.
Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
29. FUNGSI UMUM HORMON
Hormon berfungsi :
Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
Memacu reproduksi.
Mengatur keseimbangan cairan
tubuh/homeostasis.
Mengatur tingkah laku
30. KARAKTERISTIK HORMON
Hormon memiliki fungsi dependen dan interdependen.Pelepasan hormon dari
satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lain.
Hormon berfungsi dalam konsentrasi kecil dan sebagian berumur pendek
Beberapa hormon bereaksi segera dan lainnya bereaksi secara lambat
Hormon berkaitan dengan reseptor spesifik pada atau di dalam sel target
Hormon memiliki second messenger
Hormon tidak mengawali perubahan biokimia namun hanya mempengaruhi
sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik
Hormon bekerja dalam sistem umpan balikyang memungkinkan tubuh untuk
dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
31. INTERAKSI ANTAR HORMON
A. Sinergisme:
contoh: estrogen, prolaktin, dan oksitosin bekerja sinergis untuk memproduksi
ASI.
B. Permisif:
menyebabkan peningkatan/penambahan aktivitas hormon lainnya.
Contoh: Paratiroid hormon bersifat permisif terhadap Vitamin D3 dalam
membantu penyerapan Kalsium (Ca).
C. Antagonis:
Contoh: insulin bekerja berlawanan dengan glukagon
32. SISTEM UMPAN BALIK PADA
HORMON
Umpan balik negatif merupakan mekanisme yang paling umum yang terjadi
pada pengaturan sekresi hormon kadar hormon dalam darah dikontrol oleh
umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk
menghasilkan efek yang dimaksud, kenaikan kadar hormon lebih jauh akan
di cegah oleh umpan balik negatif.
Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu
pelepasan hormon
Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hirmon
dan dikontrol melalui sistem umpan balik
Contoh : Pelepasan insulin dar pulau langhers pankreas didorong oleh
kadar gula darah.
34. MEKANISME PENGATURAN SEKRESI
Epinefrin disekresikan
di bawah
pengendalian sistem
persarafan simpatis.
Dapat meningkat dalan
keadaan dimana
individu tidak
mengetahui apa yang
akan terjadi.
Pengeluaran yang
bertambah akan
meningkatkan tekanan
darah untuk melawan
shok yang disebabkan
oleh situasi darurat.
36. MEKANISME KERJA HORMON
Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam --- menyebabkan kelenjar endokrin
memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah
Setelah sampai pada sel yang menjadi tujuan, hormon bergabung dengan reseptor dan
meningkatkan akvifitas adenil siklase yang terdapat pada membran
Aktivitas adenesil siklase yg meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP
siklik yg terdapat dalam plasma sel yg dapat mengubah proses di dalam sel tsb (ex: aktivitas
enzim, permeabilitas membran dsb)
Keseluruhan proses yg berubah ini dpt terwujud dlm tindakan sbg jawaban fisiologik atau
usaha yg dilakukan oleh manusia.
Proses yg bersifat hormonal ini tdd 2 tahap :
1. pembentukan hormon sampai tiba pd dd. Sel atau plasma
2. peningkatan jml AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atau proses
dalam sel