2. SIAPA GURU??????
Menurut undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen :
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. (Pasal 1 ayat 1)”
Pendapat lain menyatakan bahwa guru adalah orang yang mengajarkan ilmunya
kepada murid.
3. PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU
Tugas seorang guru profesional meliputi tiga bidang utama:
1) Dalam bidang profesi
2) Dalam bidang kemanusiaan
3) Dalam bidang kemasyarakatan
Menurut Castetter, lima model pengembangan untuk guru yaitu :
1) Individual guided staff development (pengembangan guru yang dipadu secara individual)
2) Observation/assessment (observasi atau penilaian)
3) Involvement in a development/ improvement process (keterlibatan dalam suatu proses
pengembangan/ peningkatan )
4) Training (pelatihan)
5) Inquiry
4. KODE ETIK PROFESI GURU
Secara harfiah, “kode” artinya aturan, dan ”etik” artinya kesopanan (tata susila),
atau hal- hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan. Pada hakekatnya, kode etik guru merupakan suatu sistem peraturan atau
perangkat prinsip-prinsip keprilakukan yang telah diterima oleh kelompok orang-orang
yang tergabung dalam himpunan organisasi keprofesian tertentu. Sedangkan
pengertian kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
Maksud dan tujuan diadakannya kode etik ialah untuk menjamin agar tugas-
pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagaimana mestinya dan kepentingan semua
pihak terlindungi sebagaimana layaknya.
5. KODE ETIK PROFESI GURU
Fungsi kode etik profesi dibuat dalam suatu profesi itu antara lain sebagai berikut :
1) Untuk melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dankebijakan yang telah
ditetapkan berdasarkan perundang-undanganyang berlaku.
2) Untuk mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan persengketaan dari para pelaksana,
sehingga dapat menjaga dan meningkatkanstabilitas internal dan eksternal pekerjaan.
3) Melindungi para praktisi dimasyarakat, terutama dalam haladanya kasus- kasus
penyimpangan tindakan.
4) Melindungi anggota masyarakat dari praktek-praktek yangmenyimpang dari ketentuan
yang berlaku.
5) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggotanya.
6) Untuk meningkatkan mutu dan pengabdian anggota profesi.
6. ETIKA KARYA DAN ETIKA KERJA
Etika adalah suatu sistem tindakan atau perilaku, suatu
prinsip-prinsip moral, atau suatu standar tentang yang benar
dan salah. Etika karya dan etika kerja yang baik mengandung
hal-hal sebagai berikut :
1) Menjunjung tinggi kejujuran
2) Loyalitas dan
3) Tanggung jawab dalam mengemban amanah di dunia
pendidikan.
7. ETOS KERJA GURU
Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan. Menurut Mochtar Buchori, etos berarti ciri, sifat atau kebiasaan, adat
istiadat, atau juga kecenderungan moral, pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang, suatu
golongan atau suatu bangsa.
Fungsi dan Manfaat Etos Kerja Guru antara lain :
1) Sebagai landasan untuk meningkatkan unjuk kerja guru yang tinggi
2) Untuk mencapai produktivitas kerja guru yang lebih tinggi
3) Menjadikan tingkat efisiensi guru yang tinggi
4) Meningkatkan kepuasan kerja, pergaulan yang lebih akrab, dan kedisplinan guru
“Barometer sikap mental seorang guru yang dapat meningkatkan etos kerjanya sangat terkait
dengan seberapa besar pengorbanannya dalam melakukan upaya-upaya perbaikan dalam
pelaksanaan tugasnya”
8. KESIMPULAN
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru
yang profesional adalah guru yang menguasai karakteristik bahan ajar
dan karakteristik pesreta didik. Seorang guru yang telah mengetahui
segala ketentuan etos kerja serta etika-etikanya dapat diterapkan demi
peningkatan dalam keseharian tugasnya merupakan cerminan guru yang
professional sempurna demi tercapainya tujuan pebdidikan nasional di
Indonesia. Jadilah guru berkualitas demi terbentuknya manusia
berkualitas.