1. Prosa adalah bentuk karya sastra yang disusun secara bebas tanpa terikat rima dan irama.
2. Prosa dibedakan menjadi prosa lama dan baru, serta prosa nonfiksi dan fiksi.
3. Jenis-jenis prosa meliputi novel, cerpen, biografi, esai, dan lain-lain.
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Pengertian Prosa dan Jenis-Jenis Prosa
1. Pengertian Prosa dan Jenis Prosa
Pengertian Prosa dan Jenis Prosa | Apa itu prosa? Pengertian prosa
adalah bentuk karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara
bebas, yang tidak terikat oleh rima dan irama.
Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose. (Middle English <
Middle French < Latin prōsa (ōrātiō) literally, straightforward (speech)).
Kata ini sebenarnya menyaran pada pengertian yang lebih luas, tidak
hanya mencakup pada tulisan yang digolongkan sebagai karya sastra,
tapi juga karya non fiksi, seperti artikel, esai, dan sebagainya. Agar tidak
terjadi kekeliruan, pengertian prosa ini dibatasi pada prosa sebagai genre
sastra. Dalam pengertian kesastraan, prosa sering diistilahkan dengan
fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative
discourse). Prosa yang sejajar dengan istilah fiksi (arti rekaan) dapat
diartikan : karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan,
tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Tokoh, peristiwa dan latar
dalam fiksi bersifat imajiner. Hal ini berbeda dengan karya nonfiksi.
Dalam nonfiksi tokoh, peristiwa, dan latar bersifat faktual atau dapat
dibuktikan di dunia nyata (secara empiris).
Definition: Prose is a form of language that has no formal metrical
structure. It applies a natural flow of speech, and ordinary grammatical
structure rather than rhythmic structure, such as in the case of traditional
poetry. Normal every day speech is spoken in prose and most people
think and write in prose form. Prose comprises of full grammatical
sentences which consist of paragraphs and forgoes aesthetic appeal in
favor of clear, straightforward language. It can be said to be the most
reflective of conversational speech.
2. Read this from “Stopping by Woods on a Snowy Evening” written by
Robert Frost.
Poetry Form
“The woods are lovely, dark and deep.
But I have promises to keep,
And miles to go before I sleep,
And miles to go before I sleep.”
Prose Form
“The woods look lovely against the setting darkness and as I gaze into
the mysterious depths of the forest, I feel like lingering here longer.
However, I have pending appointments to keep and much distance to
cover before I settle in for the night or else I will be late for all of them.”
Tema
2. Alur Cerita
3. Penokohan
4. Latar
unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, antara lain sebagai berikut.
• Latar Tempat
• Latar Waktu
• Latar Sosial
5. Sudut Pandang
6. Gaya Bahasa dan Nada
Unsur intrinsik prosa adalah tema, plot, amanat, latar (Latar
Tempat, Latar Waktu, Latar Sosial), penokohan, sudut pandang,
nada dan suasana, serta gaya bahasa.
Sedangkan, unsur ekstrinsik prosa adalah nilai-nilai yang diyakini
pengarangnya yang turut mempengaruhi terciptanya suatu prosa.
3. Contoh-contoh Prosa
• Contoh novel :Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh
Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer,
Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
• Contoh cerpen :Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola
Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah
yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh
A.A. Navis.
• Contoh biografi :Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki
Hajar Dewantara.
Prosa dapat dibedakan berdasarkan zaman/pembabakannya, menjadi :
• Prosa lama: prosa lama umumnya tidak diketahui nama
pengarangnya. Prosa lama merupakan warisan leluhur yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Prosa lama berisi petuah atau
nasehat dalam kehidupan sehari-hari. Yang termasuk ke dalam
jenis prosa lama antara lain: Dongeng, cerita rakyat, kisah, riwayat,
dan hikayat.
• Prosa baru: prosa baru adalah prosa yang diciptakan pada masa
sekarang. Umumnya prosa baru diketahui secara pasti nama
penulis aslinya. Yang termasuk ke dalam jenis prosa baru antara
lain: novel, roman, biografi, dan cerpen.
4. Perbedaan antara prosa lama dan baru adalah sebagai berikut :
Prosa lama
1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5. Tidak ada pengarang atau anonim
Prosa baru
1. Dinamis, perubahannya cepat
2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
4. Di pengaruhi sastra Barat
5. Nama pencipta selalu dicantumkan
Menurut Isinya Prosa juga dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Prosa Non Fiksi. Prosa Non Fiksi ialah karangan yang tidak
berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal
yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan
pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi
ilmiah seperti : artikel, tajuk rencana, opini, biografi, tips, reportase,
jurnalisme baru, iklan, pidato dan feature.
a. Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) isi karangan bersumber pada fakta bukan sekedar realita
2) bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang
diketahui pengarang bukan yang sudah umum diketahui
(realita)
3) uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran
pengarang, tapi mengungkapkan fakta sesuai objek atau
narasumbernya.
5. 4) isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata,
kisah perjalanan, profil tokoh, kisah pengalaman orang lain,
satir atau humor.
b. Tajuk Rencana atau editorial adalah karangan yang bersifat
argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-
hal yang faktual dan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan
orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan dari
penulisnya mengenai suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk
rencana diistilahkan dengan editorial.
c. Opini adalah tulisan yang berupa pendapat, pikiran atau pendirian
seseorang tentang sesuatu. Opini termasuk bentuk prosa faktual
karena meskipun massif bersifat pendapat penulisnya, namun tetap
dalam opini diungkapkan berbagai alasan yang dapat menguatkan
pendapat tersebut.
d. Feature atau ficer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikan
tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu
ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya
tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature
bukan berita yang actual, tapi kejadian yang sudah berlalu.
e. Biografi adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yang
ditulis oleh orang lain. Biografi ditulis dengan berbagai tujuan dan
termasuk prosa naratif ekspositoris atau prosa faktual yang
mengungkapkan fakta-fakta nyata. Salah satu tujuan biografi untuk
memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang
kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga mencapai karier di
kehidupannya. Sedangkan jika tokoh itu sendiri yang menulisnya
disebut otobiografi.
f. Tips adalah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau
langkah-langkah operasional dalam melakukanatau membuat
sesuatu. Disajikan dengan ringan, sederhana, dan bahasa yang
popular. Karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris.
g. Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan
suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum
lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Bersifat
6. informasi aktual. Contoh reportase, yaitu berita langsung tentang
kejadian bencana alam gempa Jogja, atau banjir di Jakarta.
h. Jurnalisme Baru (New Journalism) ialah semacam berita yang
dituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek. Karena
berbentuk cerita, unsur-unsur pembangun sebuah cerita seperti
alur, tokoh-tokoh, latar, dan konflik meskipun isinya berupa fakta
atau yang sebenarnya. Isi jurnalisme merupakan hal-hal kejadian
luar biasa yang menghebohkan/menggemparkan, misalnya
kejahatan sadis.
i. Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin
atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan
/mempromosikan suatu barang/jasa kepada khalayak ramai untuk
kepentingan bisnis. Contoh iklan: iklan keluarga, undangan,
pengumuman, penerangan, niaga, lowongan pekerjaan, dsb.
2. Prosa fiksi. Prosa Fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau
khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada
fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif /imajinatif.
Misalnya :
a. Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya
berisi pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan
tokoh-tokoh yang terbatas tetapi tidak berkembang atau tidak
mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama. Alur cerita
sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang
diungkapkan.
b. Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang
baru yang kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah
karya sastra dalam bentuk prosa. Novel lebih panjang isinya
dari pada cerpen. Konflik yang dikisahkannya lebih luas. Para
tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai
mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail.
Bersamaan dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-
perubahan hingga konflik terselesaikan.
7. c. Dongeng adalah cerita rekaan yang sama dengan novel atau
cerpen. Dongeng adalah cerita yang dikisahkan tentang hal-hal
yang tidak masuk akal atau tak mungkin terjadi.
d. Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil
sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu
masyarakat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-
cabang.
e. Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu
berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa
hikmah hidup, tanggapan,renungan, ataupun komentar tentang
budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film
dll. Esai bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
f. Resensi/timbangan buku adalah
pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku,
film,drama,dll.)atau membahas dan memberikan penilaian
terhadap buku yang baru terbit. Isi resensi bersifat
memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari
berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll.,
sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya
karya tersebut dibaca atau dinikmati.