SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM




“Meretas Sumbu Konflik Pelaksanaan UN (Ujian Nasional) di Indonesia




                             Disusun Oleh:

           Hardiana Utari                    1012100040

           Vadilla Mentari                   1012100052




              UNIFERSITAS MUSLIM INDONESIA

                       Fakultas Agama Islam

                              2011-2012

                       KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Meretas Sumbu Konflik

Pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia” dapat terselesaikan tepat waktu.


      Makalah ini kami buat untuk diajukan sebagai tugas kelompok yang nantinya

digunakan sebagai bahan presentasi dalam mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam.


      Kami mengetahui kalau dalam pembuatan makalah kami terdapat kesalahan dari

segi isi maupun penulisan karena maka kami sadar bahwa kami hanya manusia biasa

yang tak luput dari kesalahan. Olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kelengkapan atau sempurnya makalah kami.


      Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah kami dapat

bermanfaat bagi kita semua




                                                     Makassar, 25 Oktober 2012




                                                           Kelompok 13
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR           ……………………………………………………………. i


DAFTAR ISI               ……………………………………………………………. ii


BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………….


  A. Latar Belakang      …………………………………………….……………… 1

  B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 2

BAB II. PEMBAHASAN

  A. Pengertian Ujian Nasional         …..………………………………………..... 3

  B. Dasar Hukum Pelaksanaan UN        ……………………………………………... 4

  C. Permasalahan Ujian Nasional       ……………………………………………... 5

  D. Segi negative dan positifnya.

     UN di Indonesia Adapun Sisi Negatif dari penyelenggaraan ………………... 6

BAB III. PENUTUP         …………………………………………………………... 15


DAFTAR PUSTAKA
BAB I


                                  PENDAHULUAN


   A. Latar Belakang


      Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan kemajuan suatu

negara. Jika suatu negara mampu memajukan pendidikannya, maka bisa dipastikan

negara itu akan menjadi terpandang di kancah internasional. Tolok ukur tinggi-rendahnya

pendidikan di Indonesia cenderung dikaitkan dengan pelaksanaan Ujian Nasional.

Padahal, jika kita tinjau lebih jauh, sebenarnya pelaksanaan Ujian Nasional tidak lagi

mencerminkan sikap kejujuran sebagaimana yang sering dijunjung tinggi oleh bangsa

Indonesia. Kejujuran itu menjadi harga yang sangat mahal bagi individu-individu yang

ingin lepas dari pendidikannya.


      Dalam dunia pendidikan sebutan UN atau Ujian Nasional tidak asing ditelinga

Karena Ujian Nasional atau Ujian Akhir Nasional kerap menjadi momok bagi siswa

tingkat akhir di setiap jenjang pendidikan, baik siswa kelas 6 SD, kelas 3 SMP dan

sederajatnya maupun 3 SMA dan sederajatnya. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) selalu

menuai kontroversi. Namun pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Mendikbud) M. Nuh menegaskan, UN tetap harus dilaksanakan sebagai sebuah proses

evaluasi Pendidikan Nasional.     Pelaksanaan   ujian    nasional   walaupun     selalu

mengalami revisi baik dari segi system evaluasi, pelaksanaan, maupun tata cara
penentuan kelulusan dari tahun ke tahun tetap saja menimbulkan banyak konflik dalam

pelaksanaannya. Ujian Nasional seharusnya tidak menjadi tolak ukur kelulusan siswa.


      Pemerintah selalu berusaha bagaimana cara agar mutu pendidikan di Indonesia

menjadi berkualitas namun ada saja permasalahan-permasalahan tak terduga muncul

dalam pelaksanaan ujian nasional tersebut.


B. Rumusan masalah


   1. Pengertian Ujian Nasional dan landasan dasar pelaksaan Ujian Nasional ?

   2. Permasalahan dalam ujian Nasional ?

   3. Meretas Permasalahan UN ?
BAB II


                                     PEMBAHASAN


      A. Pengertian Ujian Nasional

           Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar

pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan

antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia

berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan

bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi

sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang

mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian

standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan

secara berkesinambungan.


           Ujian Nasional menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003

tentang Ujian Nasional Tahun 2003/2004 disebutkan        bahwa tujuan Ujian Nasional

adalah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik melalui pemberian tes

kepada siswa sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas.1 Ujian Nasioanal

merupakan salah satu bentuk evaluasi belajar pada akhir tahun pelajaran yang diterapkan

pada beberapa mata pelajaran yang dianggap penting. Ujian Nasional berfungsi sebagai

alat pengendali mutu pendidikan, pendorong peningkatan mutu pendidikan secara

1
    Ngadirin, 2004
Nasional, bahan dalam menentukan kelulusan peserta didik dan sebagai bahan

pertimbangan dalam seleksi penerimaan pada jenjang yang lebih tinggi.


      Dasar hukum pelaksanaan UN dapat dirujuk mulai dari Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, hingga ke Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan:


   1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58

      ayat 2.

   2. Peraturan pemerintahNo. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.

      Pasal 63 ayat 1, Pasal 66 ayat 1, Pasal 66 ayat 2, Pasal 66 ayat 3, Pasal 68, Pasal

      69 ayat 1, dan Pasal 69 ayat 3.

   3. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59

      tahun 2011 tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan

      penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional.

   B. Permasalahan Ujian Nasional


      Pelaksanaan Ujian Nasional selalu menuai kontroversi karena Ujian nasional

selalu mengalami revisi baik dari segi system evaluasi, pelaksanaan, maupun tata cara

penentuan kelulusan dari tahun ke tahun tetap saja menimbulkan banyak konflik dalam

pelaksanaannya. Ujian Nasional seharusnya tidak menjadi tolak ukur kelulusan siswa,

karena Status lulus atau tidak lulus yang dihasilkan, Bagi siswa, ketidak-lulusan adalah

cap gagal terbesar. Kelulusan yang baik adalah kebanggaan bagi dirinya. Bagi sekolah,
persentase kelulusan siswa artinya peringkat sekolah yang lebih baik, apresiasi bagi

kepala sekolah dan jajarannya, serta implikasi yang menyatakan bahwa sekolah ini

merupakan sekolah yang berkualitas. Begitu pula sebaliknya.


       Bagi Pemerintah Pusat, Kepala Daerah, Diknas, Kepala Sekolah, Guru, Orang

Tua, dan Siswa UN merupakan :


   1. Tolak ukur tingkat efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, sekaligus

       mendapatkan gambaran kasar mutu penyelenggaraan pendidikan skala nasional

       sehingga pengambilan kebijakan untuk tahun berikutnya tepat sasaran

   2. Melatih siswa mandiri, disiplin, jujur dan percaya diri dalam mengambil

       keputusan yang tepat

   3. Kebanggaan, keberhasilan dan prestasi kerja suatu sekolah atau suatu daerah, jika

       peserta didiknya dinyatakan lulus 100%

   4. Kebanggaan bagi sekolah jika nilai rata – rata UN tinggi

   5. Kebanggaan bagi siswa jika nilai rata – rata UN tinggi

   6. Penambah nilai dan tidak menghambat siswa untuk lulus 100%


       Dari ke-enam tujuan inilah yang memicu timbulnya pro dan kontra serta

kecurangan sebelum pelaksanaan UN atau pada saat UN berlangsung.


       Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya permasalahan Ujian Nasional di

Indonesia, yaitu :
a. Standar            nilai         kelulusan           yang           tinggi

      Standar kelulusan UN tidak berjalan simestris dengan kualitas pendidikan rata-

rata nasional sesungguhnya yang diperoleh dari proses pembelajaran. Walaupun nilai

kelulusan sudah digabungkan dengan nilai sekolah tapi masih saja menjadi momok yang

menakutkan bagi siswa.

      b. Persamaan Persamaan soal-soal ujian nasional yang tidak di dukung oleh

         hardware dan software yang sama antara sekolah di pedalaman dan di

         perkotaan


      Kesulitan yang dialami dalam melaksanakan desentralisasi pendidikan secara

nasional. Contohnya dalam pelaksanaan ujian nasioal dimana soal-soal ujian disama

ratakan baik sekolah yang berada di kota dan di desa dan semestinya pihak pemerintah

jeli melihat perbedaan antara pendidikan diperkotaan dan pedesaan karena dimana sarana

dan prasarana penunjang pendidikan yang baik hanya terdapat di sekolah perkotaan

sedangkan sarana dan prasarana yang kurang memadai berada di desa-desa. Dan

seharusnya pemerintah tidak menetapkan UN sebagai standar kelulusan. Padahal, agar

UN bisa jadi syarat kelulusan, maka semuanya harus sama rata sama rasa dulu. Semua

sekolah harus dibangun sama, semua guru harus memiliki kompetensi yang sama, dan

siswa diajari materi yang sama karena Sebagaimana diketahui bahwa kondisi masyarakat

Indonesia sangat heterogen dengan berbagai macam keragamannya seperti budaya, adat,

suku, sumber daya alam dan bahkan sumber daya manusianya. Masing-masing daerah

mempunyai kesiapan dan kemampuan yang berbeda dalam pelaksanaan desentralisasi
pendidikan. Permasalahan relevansi pendidikan selama ini diarahkan pada kurangnya

kepercayaan pemerintah pada daerah untuk menata system pendidikannnya yang sesuai

dengan kondisi objektif didaerahnya. Situasi ini memacu terciptanya pengangguran

lulusan akibat tidak relevannya kurikulum dengan kondisi daerah. “Ini tentu akan

menimbulkan „momok‟ bagi pelajar. Bagaimana pelajar yang dipelosok desa bisa

menjawab pertanyaan UN bila standarisasi dan fasilitas pendidikannya tidak memadai.

Sementara soal UN distandarkan dari kualitas pendidikan pusat,


      c.     Kinerja pengawas ujian nasional yang belum optimal

      Kinerja pengawas ujian nasional dikatakan belum optimal dikarenakan

terdapatnya pengawas yang ceroboh membagikan lembar soal ujian nasional yang tidak

sesuai dengan kode kepada peserta ujian nasional.

      Berdasarkan hasil evaluasi sementara, Ketua Badan Standar Nasional pendidikan

(BSNP) Aman Wirakartakusumah menyebutkan, terdapat beberapa hal utama yang

menjadi    bahan   evaluasi   untuk     pelaksanaan     Ujian   Nasional   tahun   depan.

      Aman menyebutkan, salah satu fokus utama evaluasi terkait kekurangan serta soal

yang tertukar. "Percetakan sudah memenuhi standar security printing, namun dalam

pengepakan soal masih terjadi kesalahan. Sehingga di beberapa daerah terjadi kasus

tertukarnya soal. Namun, kekurangan soal bisa diatasi dengan memfotokopinya dengan

pengawalan yang ketat," kata Aman di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud)        Senayan,         Jakarta       Selatan,     Kamis       (19/4/2012).

      Selain soal, Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) juga menjadi sorotan Aman.
Dia menyatakan, terdapat LJUN dengan kualitas kertas tidak sesuai sehingga tidak dapat

terbaca oleh alat pemindai. "Ada LJUN yang tidak bisa dibaca alat pemindai. Namun

kami bantu agar para siswa tidak merasa dirugikan. Misalnya dengan menyalin jawaban

yang sudah mereka isi ke LJUN yang sudah pasti

terbaca pemindai (scanneer)‟ ujarnya menjelaskan.

       Kemudian, tambahnya, mengenai penggunaan kaset untuk materi listening UN

bahasa Inggris Menurut Aman, penggunaan kaset dianggap sudah konvensional. “ Di

beberapa tempat sangat sulit untuk menemukan alat pemutar kaset, sehingga harus dicari

alternatif yang fleksibel,” tuturnya.

       Pengawas seharusnya juga jeli terhadap kemungkinan kecurangan atau bocornya

jawaban ujian nasional kepada peserta didik.

       d. Terkikisnya nilai kejujuran

       kujujuran merupakan suatu nilai identitas yang selalui diperjuangkan dan dijaga

dalam berjuang menuntut ilmu yang diwariskan dari generasi kegenerasi melalui

pendidikan yang tercermin dalam setiap perilaku kehidupan berbangsa.

Berdasarkan hal tersebut diatas, sekiranya UN akan tetap dilaksanakan, namun sekiranya

bukan dijadikan sebagai parameter kelulusan peserta didik, melainkan untuk:

1. Melakukan monitoring dan kontroling terhadap standarisasi mutu pendidikan,

sehingga dapat terdiagnosa sekolah-sekloah yang dianggap masih berada dibawah mutu

standarisasi pendidikan nasional, sehingga harus dilakukan penelusuruan terhadap hal

tersebut terkait dengan        tenaga pengajar/guru, sarana-prasarana atau siswanya.
Kelulusan siswa ditentukan oleh guru/sekolah dengan memasukkan faktor prestasi

selama 3 tahun + etika/moralitas+hasil ujian nasional.

2.   UN sebaiknya dijadikan sebagai standarisasi untuk masuk ke jenjang pendidikan

lebih lanjut, sebagaimana pernah dilaksanakan pada masa lalu melalui NEM (Nilai

Ebtanas Murni) sehingga Nilai UASBN SD sebagai standar seleksi masuk ke jenjang

SMP. Nilai UN SMP sebagai standar seleksi masuk ke jenjang SMA. Dan nilai UN SMA

digunakan sebagai standar seleksi masuk PT. dengan tetap melakukan monitoring dan

kontroling terhadap transparan dan kredibel dan memiliki daya akuntabilitas yang tinggi.

3.   UN dapat dijadikan sebagai standarisasi untuk mendapatkan akses beasiswa bagi

peserta didik yang memiliki prestasi, baik akademik maupun soft skill, sehingga

diharapkan dapat menstimulan motivasi bagi peserta didik dan lembaga pendidikan

(sekolah).
BAB III

                                         PENUTUP

      A. KESIMPULAN

      Ujian Nasional merupakan suatu sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan

menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang

dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, dan semestinya ujian nasional harus dijadikan

sarana untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Dengan prestasi peserta didik yang

baik mencerminkan mutu pendidikan. Untuk mencapai mutu pendidikan dan prestasi

peserta didik yang baik harus ditempuh secara wajar. Yaitu dengan meningkatkan mutu

proses pembelajaran dalam kelas dan mutu program di satuan pendidikan. Bukan melalui

kecurangan- kecurangan yang dilakukan setiap sekolah. Ujian Nasional seharusnya tidak

hanya menargetkan standar angka- angka yang realistis tetapi juga harus mampu

menumbuh kembangkan dan mentransfer benih- benih dan nilai kejujuran pada generasi

bangsa.

      B. KRITIK DAN SARAN

          Demikianlah makalah yang kami buat walaupun kami mengetahui kalau dalam

pembuatan makalah kami ini banyak kekurangannya baik dari segi penulisan maupun isi,

oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

sempurnanya makalah kami.
Atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah

ini bermanfaat bagi kami sendiri an bagi kita semua.




                                        DAFTAR PUSTAKA

                 Prof. Dr. H. Abdullah Idi, M. Ed. Sosiologi Pendidikan, jakarta:

                 Rajawali Pers, 2011

                 http://www.kemdiknas.go.id

                 http://kampus.okezone.com
                 http://badaruddinkamil.blogspot.com
                 Hasbulla, Otonomi Daerah, Jakarta : Rajawali Pers, 2004
Kapita selekta pendidikan islam

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Makalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamMakalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamnewskiem
 
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamOSIS
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaMaverick60
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)Zaka88
 
ppt aliran dalam ilmu kalam
ppt aliran dalam ilmu kalamppt aliran dalam ilmu kalam
ppt aliran dalam ilmu kalamChy Mey Cliquerz
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaRiana Arum
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahMuhammad Habibi
 
Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli kelompok2agamaislam
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahtriutaribismillah
 
Ppt bani umayyah
Ppt bani umayyahPpt bani umayyah
Ppt bani umayyahsangmonyed
 
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)Khansha Hanak
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeRidwan Hidayat
 
Makalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baruMakalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baruYuliana Aminulloh
 
Perkembangan islam di madinah
Perkembangan islam di madinah Perkembangan islam di madinah
Perkembangan islam di madinah deandraprisila14
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.PAUSIL ABU
 
Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191haf fadhil
 

Was ist angesagt? (20)

TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Makalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamMakalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islam
 
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)
 
ppt aliran dalam ilmu kalam
ppt aliran dalam ilmu kalamppt aliran dalam ilmu kalam
ppt aliran dalam ilmu kalam
 
Ppt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti AbbasiyahPpt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti Abbasiyah
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
 
Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
Ppt bani umayyah
Ppt bani umayyahPpt bani umayyah
Ppt bani umayyah
 
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Makalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baruMakalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baru
 
Perkembangan islam di madinah
Perkembangan islam di madinah Perkembangan islam di madinah
Perkembangan islam di madinah
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191
 

Andere mochten auch

Artikel kapita selekta 1
Artikel kapita selekta 1Artikel kapita selekta 1
Artikel kapita selekta 1mamikislami
 
Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...
Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...
Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...Haristian Sahroni Putra
 
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)aidadwiinizuka.blogspot.com
 
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era GlobalisasiKapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era GlobalisasiHaristian Sahroni Putra
 
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Andri Pradinata
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohrumaini
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikrorestya21
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
 
Pendidikan keterampilan hidup sehat
Pendidikan keterampilan hidup sehatPendidikan keterampilan hidup sehat
Pendidikan keterampilan hidup sehatersa amping
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptUkhty Nicken
 
Teknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiahTeknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiahSinggih Yanto
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of ThingsMateri Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of ThingsPutu Shinoda
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Haristian Sahroni Putra
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 

Andere mochten auch (20)

Artikel kapita selekta 1
Artikel kapita selekta 1Artikel kapita selekta 1
Artikel kapita selekta 1
 
Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...
Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...
Kapita Selekta Pendidikan - Pendidikan Pesantren dalam Menghadapi Era Globali...
 
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
 
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era GlobalisasiKapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
 
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 
Pendidikan keterampilan hidup sehat
Pendidikan keterampilan hidup sehatPendidikan keterampilan hidup sehat
Pendidikan keterampilan hidup sehat
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
 
Teknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiahTeknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiah
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of ThingsMateri Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
 
Manajemen KELAS
Manajemen KELASManajemen KELAS
Manajemen KELAS
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
 
Media dan teknologi pembelajaran
Media dan teknologi pembelajaranMedia dan teknologi pembelajaran
Media dan teknologi pembelajaran
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 

Ähnlich wie Kapita selekta pendidikan islam

Tanya jawab un 2011-2012
Tanya jawab un 2011-2012Tanya jawab un 2011-2012
Tanya jawab un 2011-2012Guru Online
 
Tanya jawab UN 2012
Tanya jawab UN 2012Tanya jawab UN 2012
Tanya jawab UN 2012Badrus Siroj
 
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...Yekti Hanani
 
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
PROBLEMATIKA PENDIDIKANPROBLEMATIKA PENDIDIKAN
PROBLEMATIKA PENDIDIKANUCy Rukmana
 
Sosialisasi UN 2012 Power Point.pptx
Sosialisasi UN 2012 Power Point.pptxSosialisasi UN 2012 Power Point.pptx
Sosialisasi UN 2012 Power Point.pptxWawan Adi Wijaya
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANNASuprawoto Sunardjo
 
Tanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasionalTanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasionalMuhsin Hariyanto
 
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanMakalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanIbnu Fajar
 
2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptx
2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptx2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptx
2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptxDwiAriyanti22
 
PENGENALAN_AKM_2021.pdf
PENGENALAN_AKM_2021.pdfPENGENALAN_AKM_2021.pdf
PENGENALAN_AKM_2021.pdfsabarnurohman3
 
Standar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikan
Standar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikanStandar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikan
Standar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikanNastiti Rahajeng
 
Observasi pendidikan
Observasi pendidikanObservasi pendidikan
Observasi pendidikansantika12
 
Kondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaKondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaAdy Setiawan
 

Ähnlich wie Kapita selekta pendidikan islam (20)

Pkn fix
Pkn fixPkn fix
Pkn fix
 
TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012
 
Tanya jawab un 2011-2012
Tanya jawab un 2011-2012Tanya jawab un 2011-2012
Tanya jawab un 2011-2012
 
Tanya jawab UN 2012
Tanya jawab UN 2012Tanya jawab UN 2012
Tanya jawab UN 2012
 
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
 
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
PROBLEMATIKA PENDIDIKANPROBLEMATIKA PENDIDIKAN
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
 
Tanya jawab-un-2012
Tanya jawab-un-2012Tanya jawab-un-2012
Tanya jawab-un-2012
 
Sosialisasi UN 2012 Power Point.pptx
Sosialisasi UN 2012 Power Point.pptxSosialisasi UN 2012 Power Point.pptx
Sosialisasi UN 2012 Power Point.pptx
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
 
Tanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasionalTanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasional
 
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanMakalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptx
2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptx2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptx
2. Bahan Tayang_AN(AKM, SK, SLB)-SIS2-1.pptx
 
PENGENALAN_AKM_2021.pdf
PENGENALAN_AKM_2021.pdfPENGENALAN_AKM_2021.pdf
PENGENALAN_AKM_2021.pdf
 
6. Penilaian
6. Penilaian6. Penilaian
6. Penilaian
 
Standar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikan
Standar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikanStandar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikan
Standar penilaian dalam perspektif badan standar nasional pendidikan
 
Dampak un
Dampak unDampak un
Dampak un
 
Observasi pendidikan
Observasi pendidikanObservasi pendidikan
Observasi pendidikan
 
UJIAN NASIONAL !!!
UJIAN NASIONAL !!!UJIAN NASIONAL !!!
UJIAN NASIONAL !!!
 
Kondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaKondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesia
 

Mehr von Phujie FaHrani

Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Phujie FaHrani
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Phujie FaHrani
 
Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)
Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)
Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)Phujie FaHrani
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPhujie FaHrani
 
Metode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islamMetode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islamPhujie FaHrani
 
Power point pedoman supervisi
Power point pedoman supervisiPower point pedoman supervisi
Power point pedoman supervisiPhujie FaHrani
 

Mehr von Phujie FaHrani (8)

Bank, rente dan fee
Bank, rente dan feeBank, rente dan fee
Bank, rente dan fee
 
Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
 
Ushul fiqhi
Ushul fiqhiUshul fiqhi
Ushul fiqhi
 
Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)
Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)
Hukum alkohol dan khamar serta narkoba (klpok 1)
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Metode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islamMetode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islam
 
Power point pedoman supervisi
Power point pedoman supervisiPower point pedoman supervisi
Power point pedoman supervisi
 

Kürzlich hochgeladen

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Kapita selekta pendidikan islam

  • 1. KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM “Meretas Sumbu Konflik Pelaksanaan UN (Ujian Nasional) di Indonesia Disusun Oleh: Hardiana Utari 1012100040 Vadilla Mentari 1012100052 UNIFERSITAS MUSLIM INDONESIA Fakultas Agama Islam 2011-2012 KATA PENGANTAR
  • 2. Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Meretas Sumbu Konflik Pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia” dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini kami buat untuk diajukan sebagai tugas kelompok yang nantinya digunakan sebagai bahan presentasi dalam mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam. Kami mengetahui kalau dalam pembuatan makalah kami terdapat kesalahan dari segi isi maupun penulisan karena maka kami sadar bahwa kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kelengkapan atau sempurnya makalah kami. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi kita semua Makassar, 25 Oktober 2012 Kelompok 13
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. A. Latar Belakang …………………………………………….……………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 2 BAB II. PEMBAHASAN A. Pengertian Ujian Nasional …..………………………………………..... 3 B. Dasar Hukum Pelaksanaan UN ……………………………………………... 4 C. Permasalahan Ujian Nasional ……………………………………………... 5 D. Segi negative dan positifnya. UN di Indonesia Adapun Sisi Negatif dari penyelenggaraan ………………... 6 BAB III. PENUTUP …………………………………………………………... 15 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan kemajuan suatu negara. Jika suatu negara mampu memajukan pendidikannya, maka bisa dipastikan negara itu akan menjadi terpandang di kancah internasional. Tolok ukur tinggi-rendahnya pendidikan di Indonesia cenderung dikaitkan dengan pelaksanaan Ujian Nasional. Padahal, jika kita tinjau lebih jauh, sebenarnya pelaksanaan Ujian Nasional tidak lagi mencerminkan sikap kejujuran sebagaimana yang sering dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Kejujuran itu menjadi harga yang sangat mahal bagi individu-individu yang ingin lepas dari pendidikannya. Dalam dunia pendidikan sebutan UN atau Ujian Nasional tidak asing ditelinga Karena Ujian Nasional atau Ujian Akhir Nasional kerap menjadi momok bagi siswa tingkat akhir di setiap jenjang pendidikan, baik siswa kelas 6 SD, kelas 3 SMP dan sederajatnya maupun 3 SMA dan sederajatnya. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) selalu menuai kontroversi. Namun pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh menegaskan, UN tetap harus dilaksanakan sebagai sebuah proses evaluasi Pendidikan Nasional. Pelaksanaan ujian nasional walaupun selalu mengalami revisi baik dari segi system evaluasi, pelaksanaan, maupun tata cara
  • 5. penentuan kelulusan dari tahun ke tahun tetap saja menimbulkan banyak konflik dalam pelaksanaannya. Ujian Nasional seharusnya tidak menjadi tolak ukur kelulusan siswa. Pemerintah selalu berusaha bagaimana cara agar mutu pendidikan di Indonesia menjadi berkualitas namun ada saja permasalahan-permasalahan tak terduga muncul dalam pelaksanaan ujian nasional tersebut. B. Rumusan masalah 1. Pengertian Ujian Nasional dan landasan dasar pelaksaan Ujian Nasional ? 2. Permasalahan dalam ujian Nasional ? 3. Meretas Permasalahan UN ?
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ujian Nasional Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan. Ujian Nasional menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003 tentang Ujian Nasional Tahun 2003/2004 disebutkan bahwa tujuan Ujian Nasional adalah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik melalui pemberian tes kepada siswa sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas.1 Ujian Nasioanal merupakan salah satu bentuk evaluasi belajar pada akhir tahun pelajaran yang diterapkan pada beberapa mata pelajaran yang dianggap penting. Ujian Nasional berfungsi sebagai alat pengendali mutu pendidikan, pendorong peningkatan mutu pendidikan secara 1 Ngadirin, 2004
  • 7. Nasional, bahan dalam menentukan kelulusan peserta didik dan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan pada jenjang yang lebih tinggi. Dasar hukum pelaksanaan UN dapat dirujuk mulai dari Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, hingga ke Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: 1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat 2. 2. Peraturan pemerintahNo. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Pasal 63 ayat 1, Pasal 66 ayat 1, Pasal 66 ayat 2, Pasal 66 ayat 3, Pasal 68, Pasal 69 ayat 1, dan Pasal 69 ayat 3. 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2011 tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional. B. Permasalahan Ujian Nasional Pelaksanaan Ujian Nasional selalu menuai kontroversi karena Ujian nasional selalu mengalami revisi baik dari segi system evaluasi, pelaksanaan, maupun tata cara penentuan kelulusan dari tahun ke tahun tetap saja menimbulkan banyak konflik dalam pelaksanaannya. Ujian Nasional seharusnya tidak menjadi tolak ukur kelulusan siswa, karena Status lulus atau tidak lulus yang dihasilkan, Bagi siswa, ketidak-lulusan adalah cap gagal terbesar. Kelulusan yang baik adalah kebanggaan bagi dirinya. Bagi sekolah,
  • 8. persentase kelulusan siswa artinya peringkat sekolah yang lebih baik, apresiasi bagi kepala sekolah dan jajarannya, serta implikasi yang menyatakan bahwa sekolah ini merupakan sekolah yang berkualitas. Begitu pula sebaliknya. Bagi Pemerintah Pusat, Kepala Daerah, Diknas, Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, dan Siswa UN merupakan : 1. Tolak ukur tingkat efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, sekaligus mendapatkan gambaran kasar mutu penyelenggaraan pendidikan skala nasional sehingga pengambilan kebijakan untuk tahun berikutnya tepat sasaran 2. Melatih siswa mandiri, disiplin, jujur dan percaya diri dalam mengambil keputusan yang tepat 3. Kebanggaan, keberhasilan dan prestasi kerja suatu sekolah atau suatu daerah, jika peserta didiknya dinyatakan lulus 100% 4. Kebanggaan bagi sekolah jika nilai rata – rata UN tinggi 5. Kebanggaan bagi siswa jika nilai rata – rata UN tinggi 6. Penambah nilai dan tidak menghambat siswa untuk lulus 100% Dari ke-enam tujuan inilah yang memicu timbulnya pro dan kontra serta kecurangan sebelum pelaksanaan UN atau pada saat UN berlangsung. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya permasalahan Ujian Nasional di Indonesia, yaitu :
  • 9. a. Standar nilai kelulusan yang tinggi Standar kelulusan UN tidak berjalan simestris dengan kualitas pendidikan rata- rata nasional sesungguhnya yang diperoleh dari proses pembelajaran. Walaupun nilai kelulusan sudah digabungkan dengan nilai sekolah tapi masih saja menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. b. Persamaan Persamaan soal-soal ujian nasional yang tidak di dukung oleh hardware dan software yang sama antara sekolah di pedalaman dan di perkotaan Kesulitan yang dialami dalam melaksanakan desentralisasi pendidikan secara nasional. Contohnya dalam pelaksanaan ujian nasioal dimana soal-soal ujian disama ratakan baik sekolah yang berada di kota dan di desa dan semestinya pihak pemerintah jeli melihat perbedaan antara pendidikan diperkotaan dan pedesaan karena dimana sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang baik hanya terdapat di sekolah perkotaan sedangkan sarana dan prasarana yang kurang memadai berada di desa-desa. Dan seharusnya pemerintah tidak menetapkan UN sebagai standar kelulusan. Padahal, agar UN bisa jadi syarat kelulusan, maka semuanya harus sama rata sama rasa dulu. Semua sekolah harus dibangun sama, semua guru harus memiliki kompetensi yang sama, dan siswa diajari materi yang sama karena Sebagaimana diketahui bahwa kondisi masyarakat Indonesia sangat heterogen dengan berbagai macam keragamannya seperti budaya, adat, suku, sumber daya alam dan bahkan sumber daya manusianya. Masing-masing daerah mempunyai kesiapan dan kemampuan yang berbeda dalam pelaksanaan desentralisasi
  • 10. pendidikan. Permasalahan relevansi pendidikan selama ini diarahkan pada kurangnya kepercayaan pemerintah pada daerah untuk menata system pendidikannnya yang sesuai dengan kondisi objektif didaerahnya. Situasi ini memacu terciptanya pengangguran lulusan akibat tidak relevannya kurikulum dengan kondisi daerah. “Ini tentu akan menimbulkan „momok‟ bagi pelajar. Bagaimana pelajar yang dipelosok desa bisa menjawab pertanyaan UN bila standarisasi dan fasilitas pendidikannya tidak memadai. Sementara soal UN distandarkan dari kualitas pendidikan pusat, c. Kinerja pengawas ujian nasional yang belum optimal Kinerja pengawas ujian nasional dikatakan belum optimal dikarenakan terdapatnya pengawas yang ceroboh membagikan lembar soal ujian nasional yang tidak sesuai dengan kode kepada peserta ujian nasional. Berdasarkan hasil evaluasi sementara, Ketua Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP) Aman Wirakartakusumah menyebutkan, terdapat beberapa hal utama yang menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan Ujian Nasional tahun depan. Aman menyebutkan, salah satu fokus utama evaluasi terkait kekurangan serta soal yang tertukar. "Percetakan sudah memenuhi standar security printing, namun dalam pengepakan soal masih terjadi kesalahan. Sehingga di beberapa daerah terjadi kasus tertukarnya soal. Namun, kekurangan soal bisa diatasi dengan memfotokopinya dengan pengawalan yang ketat," kata Aman di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2012). Selain soal, Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) juga menjadi sorotan Aman.
  • 11. Dia menyatakan, terdapat LJUN dengan kualitas kertas tidak sesuai sehingga tidak dapat terbaca oleh alat pemindai. "Ada LJUN yang tidak bisa dibaca alat pemindai. Namun kami bantu agar para siswa tidak merasa dirugikan. Misalnya dengan menyalin jawaban yang sudah mereka isi ke LJUN yang sudah pasti terbaca pemindai (scanneer)‟ ujarnya menjelaskan. Kemudian, tambahnya, mengenai penggunaan kaset untuk materi listening UN bahasa Inggris Menurut Aman, penggunaan kaset dianggap sudah konvensional. “ Di beberapa tempat sangat sulit untuk menemukan alat pemutar kaset, sehingga harus dicari alternatif yang fleksibel,” tuturnya. Pengawas seharusnya juga jeli terhadap kemungkinan kecurangan atau bocornya jawaban ujian nasional kepada peserta didik. d. Terkikisnya nilai kejujuran kujujuran merupakan suatu nilai identitas yang selalui diperjuangkan dan dijaga dalam berjuang menuntut ilmu yang diwariskan dari generasi kegenerasi melalui pendidikan yang tercermin dalam setiap perilaku kehidupan berbangsa. Berdasarkan hal tersebut diatas, sekiranya UN akan tetap dilaksanakan, namun sekiranya bukan dijadikan sebagai parameter kelulusan peserta didik, melainkan untuk: 1. Melakukan monitoring dan kontroling terhadap standarisasi mutu pendidikan, sehingga dapat terdiagnosa sekolah-sekloah yang dianggap masih berada dibawah mutu standarisasi pendidikan nasional, sehingga harus dilakukan penelusuruan terhadap hal tersebut terkait dengan tenaga pengajar/guru, sarana-prasarana atau siswanya.
  • 12. Kelulusan siswa ditentukan oleh guru/sekolah dengan memasukkan faktor prestasi selama 3 tahun + etika/moralitas+hasil ujian nasional. 2. UN sebaiknya dijadikan sebagai standarisasi untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih lanjut, sebagaimana pernah dilaksanakan pada masa lalu melalui NEM (Nilai Ebtanas Murni) sehingga Nilai UASBN SD sebagai standar seleksi masuk ke jenjang SMP. Nilai UN SMP sebagai standar seleksi masuk ke jenjang SMA. Dan nilai UN SMA digunakan sebagai standar seleksi masuk PT. dengan tetap melakukan monitoring dan kontroling terhadap transparan dan kredibel dan memiliki daya akuntabilitas yang tinggi. 3. UN dapat dijadikan sebagai standarisasi untuk mendapatkan akses beasiswa bagi peserta didik yang memiliki prestasi, baik akademik maupun soft skill, sehingga diharapkan dapat menstimulan motivasi bagi peserta didik dan lembaga pendidikan (sekolah).
  • 13. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Ujian Nasional merupakan suatu sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, dan semestinya ujian nasional harus dijadikan sarana untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Dengan prestasi peserta didik yang baik mencerminkan mutu pendidikan. Untuk mencapai mutu pendidikan dan prestasi peserta didik yang baik harus ditempuh secara wajar. Yaitu dengan meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam kelas dan mutu program di satuan pendidikan. Bukan melalui kecurangan- kecurangan yang dilakukan setiap sekolah. Ujian Nasional seharusnya tidak hanya menargetkan standar angka- angka yang realistis tetapi juga harus mampu menumbuh kembangkan dan mentransfer benih- benih dan nilai kejujuran pada generasi bangsa. B. KRITIK DAN SARAN Demikianlah makalah yang kami buat walaupun kami mengetahui kalau dalam pembuatan makalah kami ini banyak kekurangannya baik dari segi penulisan maupun isi, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah kami.
  • 14. Atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sendiri an bagi kita semua. DAFTAR PUSTAKA Prof. Dr. H. Abdullah Idi, M. Ed. Sosiologi Pendidikan, jakarta: Rajawali Pers, 2011 http://www.kemdiknas.go.id http://kampus.okezone.com http://badaruddinkamil.blogspot.com Hasbulla, Otonomi Daerah, Jakarta : Rajawali Pers, 2004