8. MAKNA BERAGAMA
1. Keyakinan Hati secara mendalam bahwa ada
Sang Maha Pencipta
2. Manusia memiliki kelemahan dasar yang akan
teratasi hanya oleh Tuntunan Sang Pencipta
3. Akan terjadi dampak buruk jika meninggalkan
Tuntunan Sang Pencipta
9. BERAGAMA AKAN BERIMPLIKASI
PADA:
- cara hidup sebagai pribadi sehari-hari,
- cara hidup orang itu dalam berkeluarga,
- cara hidup orang itu dalam bermasyarakat,
berbangsa-bernegara.
11. ALLAH
NABI
Ilmuwan
AGAMA (Ad Dien)
RITUAL
NON RITUAL
Fenomena
Fenomena Dunia Dunia Ghoib/
Sahadah/Empiris Non Empiris
Fisika Biologi Sosial
SAINS ( ILMU PENGETAHUAN)
12. Manusia akan berkualitas tinggi:
Jika mendalami secara simultan
jalur Kitab Suci & jalur Sains
(tahu kehidupannya secara utuh)
Bandingkan:
jika hanya mendalami salah satu saja
14. 1. Mendalami Wahyu tanpa Sains
2. Mendalami Sains tanpa Wahyu
3.Tidak mendalami kedua-duanya
4. Mendalami sisi Wahyu & Sains
tapi tidak menerapkannya
(utuh/sebagian) dalam praktek
hidup nyata di dunia.
15. SYARAT UNTUK MENJADI
PRIBADI BERKARAKTER BAIK
(sebagai orang Beragama):
-Yakin dan Memahami substansi
dari jalur Wahyu & Sains
-Disiplin mempraktekkan Kaidah
(dari acuan Wahyu & Sains)
dlm seluruh proses kehidupan
pribadi, keluarga, bangsa-negara
16. VISI PRIBADI BERKARAKTER
TANPA AGAMA
1. Alam terbentuk tanpa ‘eksistensi’
Sang Maha Pencipta / Tuhan
2. Hidup tidak membutuhkan jalur
Wahyu / Tuntunan Tuhan
3. Semuanya akan berakhir dg mati
17. Individu tanpa agama bisa saja
berkarakter selama dia teguh dengan
Visi Non-Agama dan bersikap Disiplin
melaksanakannya
18. PILIHAN KARAKTERNYA AKAN
MENENTUKAN NASIB:
-Diri
-Keluarga
-Masyarakat
(kelompok, bangsa, peradaban manusia)
19. KARAKTER SALAH
BERDAMPAK:
1. Dekadensi Sosial
2. Kerusakan Alam/Lingkungan
20. BAGAIMANA BANGSA
INDONESIA?
PILIHAN BANGSA INI JELAS:
Menjadi Bangsa yang BERAGAMA
22. UNTUK BERKARAKTER SEBAGAI
PRIBADI MUSLIM :
1. Dalami al Qur’an & Sunnah
2. Dalami Sains-Teknologi Modern
3. Praktekkan Prinsip-Prinsipnya dalam
kehidupan pribadi dan sosial
TEGUH-DISIPLIN DENGAN VISI ITU
25. 3. Menunaikan Amanah/Tugas yang
diemban berpedoman syariat dengan
efisensi dan efektifitas tinggi
4. Berjuang menegakkan Kebenaran
(Jihad fie sabilillah)
31. 1. Pemimpin dalam Keluarga adalah
SUAMI:
dg tanggung jawab besar dalam
memelihara, melindungi, menjaga, dan
mengarahkan dinamika kehidupan
keluarga ke arah visi Islami
32. 2. Ketegasan ACUAN jika ada
perbedaaan pendapat dalam berkeluarga,
yakni: al Qur’an dan Sunnah
33. 3. Pergaulan dalam keluarga memegang
teguh Prinsip Mahram, Aurat, dan Tata
Perijinan-Penghormatan Islam.
34. 4. Tatakelola keuangan yang amanah
terstruktur: Suami bertanggung jawab
atas nafkah keluarga (terlepas isteri/anak
kaya dan bekerja); pengelolaan belanja
untuk kebutuhan keluarga menjadi
tanggung jawab penuh Isteri.
35. 5. Keluarga diarahkan untuk kian
berkualitas, melalui proses keteladanan,
pendidikan komprihensif, dan penerapan
budaya Islami dalam kehidupan nyata
seluruh anggauta keluarga
36. 6. Memfungsikan kediaman berpola:
a. Rumah menjadi tempat ibadah
b. Rumah berperan ibarat Sekolah yang
berkualitas
37. c. Rumah berperan sebagai benteng
pelindung dari gangguan, baik dalam
bentuk fisik maupun non-fisik
d. Rumah dijadikan tempat menghibur
diri, untuk bersantai, membawa rasa
gembira-aman-damai (Baitii Jannatii)