SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 56
SYARIAT KENEGARAAN
    ISLAM UNTUK
     PANCASILA
       Fuad Amsyari PhD,
     Dewan Kehormatan ICMI Pusat,
   (disampaikan dalam Forum KAMMI,
       Surabaya, 15 Desember 2012)
ISI:

1. TINJAUAN HISTORIS PANCASILA
2. MEMAHAMI ISLAM YANG UTUH
3. PANCASILA & PANDUAN ISLAM
1. TINJAUAN HISTORIS
      PANCASILA
29 April 1945:
 BADAN PENYELIDIK USAHA-
    USAHA PERSIAPAN
  KEMERDEKAAN (BPUUPK)
(Maklumat Komandan Dai Nippon no. 23)
Susunan:

    Ketua : DR. KRT Widiodiningrat
 Wk Ketua: R.Panji Suroso & Y. Tekosan
Anggauta: 67 orang termasuk 7 wakil Jepang
Sidang-Sidang BPUUPK , mulai 29 Mei
  membahas Dasar Negara Indonesia:
       Usulan-Usulan bervariasi
Mr. Moh Yamin mengusulkan 5 Prinsip:
(Sidang 29 Mei 1945)
1. Peri-kebangsaan
2. Peri-kemanusiaan
3. Peri-ketuhanan
4. Peri-kerakyatan
   (Permusyawaratan, Perwakilan,
    Kebijaksanaan)
5. Kesejahteraan Rakyat
   (Keadilan Sosial)
Ir Soekarno mengusulkan 5 Prinsip:
       (Sidang 1 Juni 1945):

       1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme/Perikemanusiaan
        3. Mufakat/Demokrasi
        4. Kesejahteraan Sosial
             5. Ketuhanan

   Disebutnya sebagai Panca Sila
Ir. Soekarno punya tawaran alternatif
jika sidang tidak setuju Panca Sila, bisa
            diperas menjadi:
Tri Sila:
     1. Socio-Nationalisme
(Kebangsaan & Internasionalisme)
      2. Socio-Demokratie
   (Mufakat & Kesejahteraan)
          3. Ketuhanan

          Eka Sila:
        Gotong Royong
Sidang-Sidang BPUUPK lalu
          membentuk:

 Panitya Kecil untuk meneliti dan
mempelajari usul-usul yang masuk
Ketua: Ir. Soekarno
    Anggauta-Anggauta:
        Drs Moh Hatta
       Mr. Moh Yamin
       Mr. AA Maramis
    R. Otto Iskandardinata
M. Soetarjo Kartohadikoesoemo
   Ki Bagoes Hadikoesoemo
     KH Wachid Hasyim
Tanggal 22 Juni 1945 Panitya Kecil
   direvisi menjadi Panitya 9:
            Ir. Soekarno
          Drs Moh Hatta
         Mr. AA Maramis
         Mr. Moh. Yamin
    Abikoesno Tjokrosoeyoso
     Abdoel Kahar Moezzakir
         H. Agoes Salim
        Achmad Soebarjo
       KH Wachid Hasyim
Panca Sila resmi ditetapkan sebagai
 Dasar Negara pada 22 Juni 1945
          ditanda tangani
         Panitya Sembilan.
       Juga disebut sebagai
          Piagam Jakarta

(Dokumen Moekaddimah/Preambule
   Naskah Persiapan UUD 1945)
“….Negara Repoeblik Indonesia jang
   berkedaoelatan Rakjat, dengan berdasar
   kepada ke-Tuhanan, dengan kewajiban
mendjalankan sjari’at Islam bagi pemeloek-
        pemeloeknya menurut dasar
  perikemanoesiaan jang adil dan beradab,
 persatoean Indonesia, dan Kerakjatan jang
dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam
permoesjawaratan/perwakilan serta dengan
mewoedjoedkan soeatu keadilan sosial bagi
        seloeroeh Rakjat Indonesia”.
Pancasila/Piagam Jakarta, 22 Juni 1945:

1. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan
   syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Perikemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
   kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
   perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Sidang BPPUUPK 14 Juli 1945:
Mengesahkan rancangan Pembukaan
  UUD 45 yang disusun Panitya 9
Menjelang Kekalahan Jepang dalam
           Perang Dunia II,
Panglima Besar Dai Nippon Asia Selatan
       menyetujui membentuk:

  Panitya Persiapan Kemerdekaan
         Indonesia (PPKI),
          7Agustus 1945
Susunannya:

Ketua: Ir. Soekarno
Wakil Ketua: Drs Moh Hatta
Anggauta: 19 orang
14 Agustus 1945 : Jepang menyerah
   16 Agustus 1945: Rapat PPKI
   17 Agustus 1945: Proklamasi
17 Agustus 1945 sore - 18 Agustus 1945
      (menjelang Rapat PPKI pasca
              Proklamasi)
 terjadi manuver-manuver politik untuk
 merubah substansi Pembukaan UUD,
    khususnya tentang Dasar Negara.
             Prakarsanya:
Latuharrary, Sam Ratulangi, dan I. Gusti
             Ketut Pudja,
    Mereka melobby Drs. Hatta yang
menyetujui perubahan Pembukaan UUD
Usul perubahan yang digulirkan Hatta
lalu dibahas (hanya) oleh 2 orang tokoh
    muslim yang diajak-serta, yakni:

1. Mr. Teuku Moh. Hasan (Aceh), dan
 2. Ki Bagoes Hadikoesoemo (Jogja),
       dengan didampingi Hatta
Rapat PPKI, 18 Agustus 1945 lalu
mengesahan Pembukaan UUD dengan
 redaksi Panca Sila sebagai berikut:

    Ketoehanan Jang Maha Esa,
 Kemanusiaan jang adil dan beradab,
       Persatoean Indonesia,
Kerakjatan yang dipimpin oleh hikmat
        kebijaksanaan dalam
   permusjawaratan/perwakilan,
 Keadilan sosial bagi seluruh Rakjat
             Indonesia.
PANCASILA VERSI 18 Agustus 1945:

      1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
          3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
           kebijaksanaan dalam
      permusyawaratan/perwakilan,
  5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat
                 Indonesia.
Penjelasan dari kedua Tokoh Muslim
tentang ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’
       adalah berarti TAUHID
    (kemudian diadopsi oleh NU)
UUD segera disusun, yakni UUD 1945
Pimpinan Negara juga lalu dipilih, yakni:
      Presiden     : Ir. Soekarno
   Wakil Presiden : Drs. Moh Hatta

Kemudian terjadi Perang Kemerdekaan
Sesudah itu dilakukan perubahan UUD
  pada tahun 1950 dan membentuk:
        Kabinet Parlementer
Pemilu pertama 1955
  dimenangkan oleh Parpol:
   Masyumi, PNI, NU, PKI
 Sidang MPR dinilai berjalan
 ‘berlarut-larut’, belum juga
berhasil membuat kesepakatan
Presiden mengeluarkan
    DEKRIT 5Juli 1959

membubarkan Konstituante dan
  kembali ke UUD 1945,
     lalu membentuk:
   Kabinet Presidensiel
Dalam konsideran Dekrit dinyatakan:

      “PIAGAM JAKARTA
       menjiwai UUD 1945”
G30S PKI meletus tahun 1965
Orde Baru yang terbentuk menerapkan

    Asas Tunggal Pancasila,
   TAP MPR RI no. II/MPR/1978
(Ekaprasetia Pancakarsa/ Pedoman
  Penghayatan dan Pengamalan
          Pancasila/ P4)
Menjabarkan Pancasila dalam bentuk
  Butir-Butir Pedoman Pancasila
Orde Baru jatuh tahun 1997
TAP MPR tentang P4 dicabut melalui
  TAP MPR no. XVIII/MPR/1998
Posisi Pancasila sebagai berikut:

 1. Pancasila adalah Dasar Negara dari
 NKRI yang harus dilaksanakan secara
  konsisten dalam kehidupan bernegara

 2. Makna dan Fungsi Pancasila sebagai
Dasar Negara NKRI mengandung makna
      sebagai Ideologi Nasional.
Makna Ideologi Negara:

Tata Pikir yang terkait dengan Tatanan
       dan Pengelolaan Negara
 (Manner of thinking that influence
 whole national culture, shaping the
    political and social procedure)
Pancasila
     LIMA BUTIR SILANYA
          harus menjadi
Pedoman Dasar Tata Kelola Indonesia
Sila Pertama Pancasila:

   KETUHANAN YANG MAHA ESA

  menjadi pengikat bahwa Indonesia harus
 ditata dan dikelola sesuai dengan tuntunan
                  AGAMA

 Indonesia BUKAN NEGARA SEKULER
(menata dan mengelola Negara mengabaikan
          tuntunan/ajaran Agama)
2. MEMAHAMI ISLAM
     YANG UTUH
Manusia di dalam kehidupannya
        punya Dua Pilihan:
   1. Dengan mengacu Agama
    2. Tanpa mengacu Agama

Dengan Dasar Negara Pancasila maka

        Bangsa Indonesia
       HARUS BERAGAMA
Beragama tidak sekedar sebagai simbul sosial
(seperti alamat atau status kewarga-negaraan)
 yang bisa berganti begitu saja tanpa implikasi
      yang serius bagi nasib pemeluknya
Pilihan terhadap suatu agama akan
menentukan perbedaan dalam banyak
hal:

- cara hidup pribadi sehari-hari,
- cara hidup dalam berkeluarga,
- cara hidup dalam bermasyarakat, berbangsa,
  dan bernegara
Agama Islam yang dipeluk oleh kaum muslimin
   memberi tuntunan hidup manusia secara
SPESIFIK dan menyeluruh, dikategorikan dalam
          dua prinsip utama, yakni:

            Aqidah dan Syariah.
Aqidah adalah ajaran tentang keyakinan hati:

        1. Allah swt adalah tuhannya
   2. Muhammad saw adalah Rasul-Nya,
3. Mengikuti tuntunan Allah akan membawa
  keberhasilan dlm kehidupan dunia-akherat
   4. Meninggalkan tuntunan Allah akan
 merugikan/merusak kehidupannya di dunia-
                   akherat
Syariah adalah petunjuk teknis-operasional
untuk menjalani hidup sehari-hari.
Syariat Islam itu lengkap/kaffah, meliputi:

1. ajaran mengurus pribadi seperti ibadah
 mahdhah, makan-minum, berpakaian, dll
2. ajaran mengurus keluarga seperti hubungan
  anak-orang tua, antara tetangga, waris, dll
3. ajaran mengatur/mengelola masyarakat-
 bangsa-negara, seperti politik, ekonomi,hukum
 sosial-budya, pertahanan-keamanan, dll
TAUHID berarti:

1. Keyakinan hati terhadap Aqidah Islam
2. Kesungguhn perilaku unt menerapkan
   ajaran Islam yang ada dalam Syariah
KETUHANAN YANG MAHA ESA
      (bermakna TAUHID)
    memiliki arti dan implikasi:
 MENERAPKAN SYARIAT ISLAM
    TERKAIT KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA,
         BERNEGARA
ISLAM MEMBERI TUNTUNAN
 PENGELOLAAN KEHIDUPAN
  BERBANGSA-BERNEGARA
  (POLEKSOSBUDHANKAM)

Umat Islam WAJIB mengelola
Indonesia sesuai Syariat demi
kesejahteraan bangsa-negara
3. PANCASILA & PANDUAN
         ISLAM
Muslim akan berkualitas tinggi:
Jika mendalami secara simultan
    al Qur’an-Hadits-Sains
(tahu kehidupannya secara utuh)
SAINS yang terkait Sosial Politik memiliki
    bias tinggi dalam proses untuk
             menemukan
   Prinsip Kebenaran (Sunnatullah),
        sehingga mutlak harus
    DIPANDU QUR’AN-HADITS


 Lihat artikel Qur’an dan Sains di blog ini
Kelemahan Muslim Indonesia
terkait Qualitas secara umum:
1. Mendalami Q-H tanpa Sains
2. Mendalami Sains tanpa Q-H
3.Tidak mendalami keduanya
4. Mendalami Q-H dan Sains
tapi tidak menerapkannya dalam
praktek hidup nyata di dunia.
Kelemahan Muslim Indonesia
terkait pelaksanaan Syariat:
1. Lemah dalam Ibadah Mahdhah
2. Lemah dalam Akhlak Pribadi
3. Lemah dalam berKeluarga
4. Tidak faham bahwa Politik
   adalah bagian dari Islam
   sehingga mengabaikan
   Politik yang Islami (Islam Politik)
HAL YANG BANYAK DIABAIKAN
          TOKOH ISLAM:
  -Menguatkan Islam dan Umatnya
      perlu dukungan ‘politik’.
  -Negaralah yg dpt memberi dana-
   peralatan-kunci teknologi untuk
    memajukan umat dan bangsa.
 -Umat dan bangsa secara keseluruhan
     akan maju jika Negerinya
       dikelola secara Islami
Target yang perlu dicapai Umat:

  -Berkualitas tinggi karena memahami
        al Qur’an-Hadits & Sains
-Menegakkan Prinsip hidup yang benar (dari
        al Qur’an-Hadits- Sains)
     dlm seluruh proses kehidupan
   Pribadi, Keluarga, Bangsa-negara
PANCASILA dari tinjauan Sains

1. Masuk Kategori Permasalahan
          Sosial-Politik
 2. Dalam Penerapannya Manusia
akan cenderung membuat ‘Error’
 yang memberi Efek Merugikan
 3. Harus diberi payung, arahan,
dan koreksi oleh Tuntunan Allah
  (al Qur’an dan Sunnah Nabi)
BIMBINGAN OPERASIONAL
 oleh AL QUR’AN & SUNNAH
 dalam Pelaksanaan Pancasila:

 1. Kebijakan Poleksosbudhankam
 yang disusun harus sesuai syariat
2. Negara berkewajiban melindungi
    dan mendidik Rakyat supaya
menjadi rakyat yang taat beragama.
PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN
        PANCASILA YANG
MENGABAIKAN AJARAN AGAMA
          akan berdampak
  Merusak Kehidupan Sosial-Politik
          Bangsa-Negara
 (Sumber Daya Alam terkuras Asing,
 Kemiskinan &Kesenjangan Ekonomi,
 Pencemaran Lingkungan, Kerusakan
           Moral Bangsa)
Alhamdulillah,

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriFuad Amsyari
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasilaSatrio Adi
 
Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)propadeus
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIEnvaPya
 
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsaPancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsaGeby Otivriyanti
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSiti Nur Ain
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamDhea Maharani
 
PKN Bab 1 kelas XII
PKN Bab 1 kelas XIIPKN Bab 1 kelas XII
PKN Bab 1 kelas XIIeryeryey
 
Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)
Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)
Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)Erri Erru Kyoshitsu
 
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbukaPwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbukaItalia Vanesya Rumagit
 
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}Ufhick Tho Zhoppenk
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamMuzay Iena
 
Agama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsAgama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsFuad Amsyari
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSAPANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSANur Afiana
 

Was ist angesagt? (20)

Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkri
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Islam & politik
Islam & politikIslam & politik
Islam & politik
 
Islam politik (political islam)
Islam politik (political islam)Islam politik (political islam)
Islam politik (political islam)
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
 
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsaPancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
PKN Bab 1 kelas XII
PKN Bab 1 kelas XIIPKN Bab 1 kelas XII
PKN Bab 1 kelas XII
 
Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)
Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)
Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)
 
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbukaPwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
 
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Ideologi islam
Ideologi islamIdeologi islam
Ideologi islam
 
Agama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsAgama Islam dan Sains
Agama Islam dan Sains
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSAPANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
 

Andere mochten auch

Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahpropadeus
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratpropadeus
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2propadeus
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentpropadeus
 
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologiKecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologipropadeus
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3propadeus
 
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)propadeus
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentpropadeus
 
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARSUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARpropadeus
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLapropadeus
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sainspropadeus
 
Epistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islamEpistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islambelex
 
Islam dan Pancasila
Islam dan PancasilaIslam dan Pancasila
Islam dan Pancasilaaswajanu
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasiadi setyawan
 

Andere mochten auch (20)

Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akherat
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
 
MAKNA SAINS
MAKNA SAINSMAKNA SAINS
MAKNA SAINS
 
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologiKecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3
 
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
 
EKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATANEKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATAN
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesment
 
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARSUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sains
 
Epistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islamEpistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islam
 
Islam dan Pancasila
Islam dan PancasilaIslam dan Pancasila
Islam dan Pancasila
 
Konsep syura
Konsep syuraKonsep syura
Konsep syura
 
Syura' Bukan Demokrasi
Syura' Bukan DemokrasiSyura' Bukan Demokrasi
Syura' Bukan Demokrasi
 
Bab 10 syura dan demokrasi
Bab 10 syura dan demokrasiBab 10 syura dan demokrasi
Bab 10 syura dan demokrasi
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasi
 

Ähnlich wie Zblog131 pancasila dalam islam

Bahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Bahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan TinggiBahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Bahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan TinggiSutrisno Kusuma
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptFauziSulthon3
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraansiti sangidah
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaAgung Prastiyo
 
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptxPancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptxssusere86cc7
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaIrwan Saputra
 
1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptx
1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptx1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptx
1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptxNellaDwiAnanta
 
HAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptx
HAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptxHAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptx
HAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptxEmir Harahap
 
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptxPancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptxRakhmadi3
 
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptxPancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptxPuspaDiantiSPdMPd
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaSafitrisymsr
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaratnadilamjd
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaRetnoAsriani
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaSafitrisymsr
 

Ähnlich wie Zblog131 pancasila dalam islam (20)

Bahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Bahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan TinggiBahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Bahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptxPancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptx
1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptx1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptx
1. PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH.pptx
 
HAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptx
HAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptxHAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptx
HAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBU.pptx
 
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptxPancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Rangkuman PKn
Rangkuman PKnRangkuman PKn
Rangkuman PKn
 
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptxPancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 

Zblog131 pancasila dalam islam

  • 1. SYARIAT KENEGARAAN ISLAM UNTUK PANCASILA Fuad Amsyari PhD, Dewan Kehormatan ICMI Pusat, (disampaikan dalam Forum KAMMI, Surabaya, 15 Desember 2012)
  • 2. ISI: 1. TINJAUAN HISTORIS PANCASILA 2. MEMAHAMI ISLAM YANG UTUH 3. PANCASILA & PANDUAN ISLAM
  • 4. 29 April 1945: BADAN PENYELIDIK USAHA- USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN (BPUUPK) (Maklumat Komandan Dai Nippon no. 23)
  • 5. Susunan: Ketua : DR. KRT Widiodiningrat Wk Ketua: R.Panji Suroso & Y. Tekosan Anggauta: 67 orang termasuk 7 wakil Jepang
  • 6. Sidang-Sidang BPUUPK , mulai 29 Mei membahas Dasar Negara Indonesia: Usulan-Usulan bervariasi
  • 7. Mr. Moh Yamin mengusulkan 5 Prinsip: (Sidang 29 Mei 1945) 1. Peri-kebangsaan 2. Peri-kemanusiaan 3. Peri-ketuhanan 4. Peri-kerakyatan (Permusyawaratan, Perwakilan, Kebijaksanaan) 5. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)
  • 8. Ir Soekarno mengusulkan 5 Prinsip: (Sidang 1 Juni 1945): 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme/Perikemanusiaan 3. Mufakat/Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Disebutnya sebagai Panca Sila
  • 9. Ir. Soekarno punya tawaran alternatif jika sidang tidak setuju Panca Sila, bisa diperas menjadi:
  • 10. Tri Sila: 1. Socio-Nationalisme (Kebangsaan & Internasionalisme) 2. Socio-Demokratie (Mufakat & Kesejahteraan) 3. Ketuhanan Eka Sila: Gotong Royong
  • 11. Sidang-Sidang BPUUPK lalu membentuk: Panitya Kecil untuk meneliti dan mempelajari usul-usul yang masuk
  • 12. Ketua: Ir. Soekarno Anggauta-Anggauta: Drs Moh Hatta Mr. Moh Yamin Mr. AA Maramis R. Otto Iskandardinata M. Soetarjo Kartohadikoesoemo Ki Bagoes Hadikoesoemo KH Wachid Hasyim
  • 13. Tanggal 22 Juni 1945 Panitya Kecil direvisi menjadi Panitya 9: Ir. Soekarno Drs Moh Hatta Mr. AA Maramis Mr. Moh. Yamin Abikoesno Tjokrosoeyoso Abdoel Kahar Moezzakir H. Agoes Salim Achmad Soebarjo KH Wachid Hasyim
  • 14. Panca Sila resmi ditetapkan sebagai Dasar Negara pada 22 Juni 1945 ditanda tangani Panitya Sembilan. Juga disebut sebagai Piagam Jakarta (Dokumen Moekaddimah/Preambule Naskah Persiapan UUD 1945)
  • 15. “….Negara Repoeblik Indonesia jang berkedaoelatan Rakjat, dengan berdasar kepada ke-Tuhanan, dengan kewajiban mendjalankan sjari’at Islam bagi pemeloek- pemeloeknya menurut dasar perikemanoesiaan jang adil dan beradab, persatoean Indonesia, dan Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permoesjawaratan/perwakilan serta dengan mewoedjoedkan soeatu keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia”.
  • 16. Pancasila/Piagam Jakarta, 22 Juni 1945: 1. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Perikemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
  • 17. Sidang BPPUUPK 14 Juli 1945: Mengesahkan rancangan Pembukaan UUD 45 yang disusun Panitya 9
  • 18. Menjelang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Panglima Besar Dai Nippon Asia Selatan menyetujui membentuk: Panitya Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), 7Agustus 1945
  • 19. Susunannya: Ketua: Ir. Soekarno Wakil Ketua: Drs Moh Hatta Anggauta: 19 orang
  • 20. 14 Agustus 1945 : Jepang menyerah 16 Agustus 1945: Rapat PPKI 17 Agustus 1945: Proklamasi
  • 21. 17 Agustus 1945 sore - 18 Agustus 1945 (menjelang Rapat PPKI pasca Proklamasi) terjadi manuver-manuver politik untuk merubah substansi Pembukaan UUD, khususnya tentang Dasar Negara. Prakarsanya: Latuharrary, Sam Ratulangi, dan I. Gusti Ketut Pudja, Mereka melobby Drs. Hatta yang menyetujui perubahan Pembukaan UUD
  • 22. Usul perubahan yang digulirkan Hatta lalu dibahas (hanya) oleh 2 orang tokoh muslim yang diajak-serta, yakni: 1. Mr. Teuku Moh. Hasan (Aceh), dan 2. Ki Bagoes Hadikoesoemo (Jogja), dengan didampingi Hatta
  • 23. Rapat PPKI, 18 Agustus 1945 lalu mengesahan Pembukaan UUD dengan redaksi Panca Sila sebagai berikut: Ketoehanan Jang Maha Esa, Kemanusiaan jang adil dan beradab, Persatoean Indonesia, Kerakjatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusjawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh Rakjat Indonesia.
  • 24. PANCASILA VERSI 18 Agustus 1945: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
  • 25. Penjelasan dari kedua Tokoh Muslim tentang ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ adalah berarti TAUHID (kemudian diadopsi oleh NU)
  • 26. UUD segera disusun, yakni UUD 1945 Pimpinan Negara juga lalu dipilih, yakni: Presiden : Ir. Soekarno Wakil Presiden : Drs. Moh Hatta Kemudian terjadi Perang Kemerdekaan Sesudah itu dilakukan perubahan UUD pada tahun 1950 dan membentuk: Kabinet Parlementer
  • 27. Pemilu pertama 1955 dimenangkan oleh Parpol: Masyumi, PNI, NU, PKI Sidang MPR dinilai berjalan ‘berlarut-larut’, belum juga berhasil membuat kesepakatan
  • 28. Presiden mengeluarkan DEKRIT 5Juli 1959 membubarkan Konstituante dan kembali ke UUD 1945, lalu membentuk: Kabinet Presidensiel
  • 29. Dalam konsideran Dekrit dinyatakan: “PIAGAM JAKARTA menjiwai UUD 1945”
  • 30. G30S PKI meletus tahun 1965 Orde Baru yang terbentuk menerapkan Asas Tunggal Pancasila, TAP MPR RI no. II/MPR/1978 (Ekaprasetia Pancakarsa/ Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila/ P4) Menjabarkan Pancasila dalam bentuk Butir-Butir Pedoman Pancasila
  • 31. Orde Baru jatuh tahun 1997 TAP MPR tentang P4 dicabut melalui TAP MPR no. XVIII/MPR/1998
  • 32. Posisi Pancasila sebagai berikut: 1. Pancasila adalah Dasar Negara dari NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara 2. Makna dan Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara NKRI mengandung makna sebagai Ideologi Nasional.
  • 33. Makna Ideologi Negara: Tata Pikir yang terkait dengan Tatanan dan Pengelolaan Negara (Manner of thinking that influence whole national culture, shaping the political and social procedure)
  • 34. Pancasila LIMA BUTIR SILANYA harus menjadi Pedoman Dasar Tata Kelola Indonesia
  • 35. Sila Pertama Pancasila: KETUHANAN YANG MAHA ESA menjadi pengikat bahwa Indonesia harus ditata dan dikelola sesuai dengan tuntunan AGAMA Indonesia BUKAN NEGARA SEKULER (menata dan mengelola Negara mengabaikan tuntunan/ajaran Agama)
  • 36. 2. MEMAHAMI ISLAM YANG UTUH
  • 37. Manusia di dalam kehidupannya punya Dua Pilihan: 1. Dengan mengacu Agama 2. Tanpa mengacu Agama Dengan Dasar Negara Pancasila maka Bangsa Indonesia HARUS BERAGAMA
  • 38. Beragama tidak sekedar sebagai simbul sosial (seperti alamat atau status kewarga-negaraan) yang bisa berganti begitu saja tanpa implikasi yang serius bagi nasib pemeluknya
  • 39. Pilihan terhadap suatu agama akan menentukan perbedaan dalam banyak hal: - cara hidup pribadi sehari-hari, - cara hidup dalam berkeluarga, - cara hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
  • 40. Agama Islam yang dipeluk oleh kaum muslimin memberi tuntunan hidup manusia secara SPESIFIK dan menyeluruh, dikategorikan dalam dua prinsip utama, yakni: Aqidah dan Syariah.
  • 41. Aqidah adalah ajaran tentang keyakinan hati: 1. Allah swt adalah tuhannya 2. Muhammad saw adalah Rasul-Nya, 3. Mengikuti tuntunan Allah akan membawa keberhasilan dlm kehidupan dunia-akherat 4. Meninggalkan tuntunan Allah akan merugikan/merusak kehidupannya di dunia- akherat
  • 42. Syariah adalah petunjuk teknis-operasional untuk menjalani hidup sehari-hari. Syariat Islam itu lengkap/kaffah, meliputi: 1. ajaran mengurus pribadi seperti ibadah mahdhah, makan-minum, berpakaian, dll 2. ajaran mengurus keluarga seperti hubungan anak-orang tua, antara tetangga, waris, dll 3. ajaran mengatur/mengelola masyarakat- bangsa-negara, seperti politik, ekonomi,hukum sosial-budya, pertahanan-keamanan, dll
  • 43. TAUHID berarti: 1. Keyakinan hati terhadap Aqidah Islam 2. Kesungguhn perilaku unt menerapkan ajaran Islam yang ada dalam Syariah
  • 44. KETUHANAN YANG MAHA ESA (bermakna TAUHID) memiliki arti dan implikasi: MENERAPKAN SYARIAT ISLAM TERKAIT KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, BERNEGARA
  • 45. ISLAM MEMBERI TUNTUNAN PENGELOLAAN KEHIDUPAN BERBANGSA-BERNEGARA (POLEKSOSBUDHANKAM) Umat Islam WAJIB mengelola Indonesia sesuai Syariat demi kesejahteraan bangsa-negara
  • 46. 3. PANCASILA & PANDUAN ISLAM
  • 47. Muslim akan berkualitas tinggi: Jika mendalami secara simultan al Qur’an-Hadits-Sains (tahu kehidupannya secara utuh)
  • 48. SAINS yang terkait Sosial Politik memiliki bias tinggi dalam proses untuk menemukan Prinsip Kebenaran (Sunnatullah), sehingga mutlak harus DIPANDU QUR’AN-HADITS Lihat artikel Qur’an dan Sains di blog ini
  • 49. Kelemahan Muslim Indonesia terkait Qualitas secara umum: 1. Mendalami Q-H tanpa Sains 2. Mendalami Sains tanpa Q-H 3.Tidak mendalami keduanya 4. Mendalami Q-H dan Sains tapi tidak menerapkannya dalam praktek hidup nyata di dunia.
  • 50. Kelemahan Muslim Indonesia terkait pelaksanaan Syariat: 1. Lemah dalam Ibadah Mahdhah 2. Lemah dalam Akhlak Pribadi 3. Lemah dalam berKeluarga 4. Tidak faham bahwa Politik adalah bagian dari Islam sehingga mengabaikan Politik yang Islami (Islam Politik)
  • 51. HAL YANG BANYAK DIABAIKAN TOKOH ISLAM: -Menguatkan Islam dan Umatnya perlu dukungan ‘politik’. -Negaralah yg dpt memberi dana- peralatan-kunci teknologi untuk memajukan umat dan bangsa. -Umat dan bangsa secara keseluruhan akan maju jika Negerinya dikelola secara Islami
  • 52. Target yang perlu dicapai Umat: -Berkualitas tinggi karena memahami al Qur’an-Hadits & Sains -Menegakkan Prinsip hidup yang benar (dari al Qur’an-Hadits- Sains) dlm seluruh proses kehidupan Pribadi, Keluarga, Bangsa-negara
  • 53. PANCASILA dari tinjauan Sains 1. Masuk Kategori Permasalahan Sosial-Politik 2. Dalam Penerapannya Manusia akan cenderung membuat ‘Error’ yang memberi Efek Merugikan 3. Harus diberi payung, arahan, dan koreksi oleh Tuntunan Allah (al Qur’an dan Sunnah Nabi)
  • 54. BIMBINGAN OPERASIONAL oleh AL QUR’AN & SUNNAH dalam Pelaksanaan Pancasila: 1. Kebijakan Poleksosbudhankam yang disusun harus sesuai syariat 2. Negara berkewajiban melindungi dan mendidik Rakyat supaya menjadi rakyat yang taat beragama.
  • 55. PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN PANCASILA YANG MENGABAIKAN AJARAN AGAMA akan berdampak Merusak Kehidupan Sosial-Politik Bangsa-Negara (Sumber Daya Alam terkuras Asing, Kemiskinan &Kesenjangan Ekonomi, Pencemaran Lingkungan, Kerusakan Moral Bangsa)