2. MEMILIKI HASRAT UNTUK BERUBAH Belajar dari pengalaman orang lain Mengimplementasikan cita-cita Peduli pada komitmen pemimpin Terapkan falsafah: berpikir besar, diawali dari tindakan kecil. Kunci keberhasilan: “ hasrat untuk berubah”
4. PENDIDIKAN:Undang-Undang Sistem Pendidikan NasionalUndang-Undang Guru Dan DosenBadan Standard Nasional Pendidikan PERUBAHAN MIND SET: DARI PEMECAHAN PROBLEM KE OPTIMALISASI KESEMPATAN YANG ADA
5. PENGETAHUAN : apa dan mengapa harus dilakukan KETERAM- PILAN : bagaimana melakukan KEINGINAN : mau mela- kukan MENGEMBANGKAN KEBIASAAN EFEKTIF
6. Meningkatkan Kinerja Asosiasi 1. Adanya Panutan 2. Membentuk Kebiasaan 4.Pribadi unggul , Kinerja meningkat. 3.Membangun Jatidiri
7. Pribadi unggul yang efektif dibentuk oleh 11 kebiasaan: 5 Sikap dasar 3 Syarat 3 Cara
8. 5 sikap dasar keberhasilan: Jujur Keterbukaan Berani mengambil resiko dan bertanggung jawab Komitmen Berbagi
9. 3 Syarat Keberhasilan Niat: Doa untuk mengawali pekerjaan (harus dimiliki untuk melakukan sesuatu/ nawaitu) Memohon Perkenan Tuhan: Selalu berusaha untuk tidak mendahului Tuhan (manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan/ Insya Allah) Bersyukur: Selalu mengucap syukur ( berterima kasih ) kepada Tuhan atas yang didapat/ Alhamdulillah.
10. 3 cara yang harus dilakukan: Doa/ shalat: tuntunan pada diri sendiri untuk berubah. Mewujudkan perubahan: tindakan dengan harapan ada peningkatan Menjadi suri Tauladan/ panutan:mempunyai nilai/sikap yang baik
20. 3. Menyusun Staf: memiliki dan mengalokasikan pekerjaan kepada orang yang akan melaksanakan a. Pelatihan: peningkatan kompetensi dengan seleksi agar sesuai b. Pembinaan: Orientasi untuk mencapai tujuan
21. 4. Mengarahkan:menuntut tindakan bertujuan pada pekerjaan. Koordinasi : adanya pendelegasian/ penugasan tanggung jawab dan akuntabiliti. Stimuli: memberikan motivasi untuk mencari pemecahan/ penyelesaian tugas
22. 5. Mengontrol:fungsi pengawasan Mengukur: Menggunakan alat ukur/instrumen Koreksi: adanya laporan sebagai koreksi keberhasilan Mengganjar: evaluasi perilaku standar, untuk memberikan saran atau rekomendasi.
23.
24. lanjutan Berbagi/ sharing: seorang yang dengan sepenuh hati dan sepenuh hidupnya mau berbagi dengan sesamanya, akan lebih dicintai oleh orang lain.
25. MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR Berpikir, bersikap, dan berperilaku dengan arah tujuan yang jelas dan bermakna
26. MENDAHULUKAN YANG UTAMA Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.
27. BERPIKIR MENANG/MENANG Cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Cara berpikir yang tidak egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang)
28. Mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.
29. BERUSAHA MEMAHAMI TERLEBIH DULU, BARU DIPAHAMI Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.
30. MEWUJUDKAN SINERGI Sinergi : menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, mengemas perbedaan menjadi peluang.
31. MENGASAH GERGAJI Memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar : biologis, psikologis, sosial, spiritual Meningkatkan kapasitas kita untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya.
34. ANDAIKAN TAK BISA MENJADI MATAHARI YANG MENERANGI SELURUH PERMUKAAN BUMI INI JADI KUNANG-KUNANG KECILPUN JADILAH SERIBU KUNANG-KUNANG MUNGKIN TAK BISA MENERANGI BUMI, TETAPI BISA MEMBERI SEDIKIT CAHAYA BAGI KEGELAPAN
35. PEMBERDAYAAN ASOSIASI Pemberdayaan mencakup dua hal penting: Penguatan Institusi (Institution StrengtheningatauCapacity Building) Peningkatan Layanan (Increasing Service Programs)
36. Capacity Building atau Institution Strengthening Pengembangan SDM Pengembangan Organisasi dan Manajemen Pendayagunaan Fasilitas Pengembangan Administrasi Pengembangan Dana
37. Program Layanan Peningkatan Mutu Asosiasi : Layanan dikembangkan secara kreatif dan inovatif Diversifikasi layanan Kemitraan dengan stakeholders yang saling menguntungkan Layanan prima (attitudes, attention, action, anticipative, accomodative).