SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Pembangunan Karakter Bangsa
Melalui Agama (Bagian Kedua)
         Muslimin B Putra
     Dosen STIA Paris Makassar
Pengantar
 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
  (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 dengan tegas
  mencantumkan aspek akhlak mulia sebagai
  tujuan penting dari sistem pendidikan nasional.
 Untuk mencapai tujuan peserta didik yang
  berakhlak mulia, dibutuhkan metode
  pembelajaran yang menonjolkan kecerdasan
  emosional (emotional intelligence) sebagai unsur
  penting pembentukan karakter.
 Kecerdasan emosional dibangun berdasarkan
  pendidikan agama baik disekolah maupun diluar
  sekolah.
Pengantar
 Metode pembelajaran yang menonjolkan
  Penghafalan adalah bentuk kemampuan berpikir
  tingkat rendah (low cognitive skills) yang kurang
  berkorelasi positif pada pembentukan karakter
  peserta didik.
 Metode penghafalan sebagai bentuk
  pembelajaran memang dapat meningkatkan
  kemampuan intelektual (Intelectual Quotient -
  IQ).
 Tetapi kecerdasan dengan IQ yang tinggi tidak
  serta merta menjadi faktor penentu keberhasilan
  pembentukan karakter.
Pengantar
 Daniel Goleman (1995) pernah melakukan
  penelitian dengan hasil sekitar 80 persen
  keberhasilan seseorang dari faktor Kecerdasan
  Emosional (EI) sedang sisanya 20 persen berasal
  dari faktor Kecerdasan Intelektual (IQ).
 Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena seseorang
  yang memiliki Kecerdasan Emosional memiliki
  kemampuan menerima, mengenal dan mengelola
  emosinya.
 Dengan demikian, Kecerdasan Emosional (EI)
  dibangun dari karakter dan akhlak seseorang
  yang disebut Soft Skills sedang Kecerdasan
  Intelektual (IQ) disebut Hard Skills (Kompetensi
  Teknikal).
Pengantar
 Individu-individu yang memiliki kecerdasan
  emosional inilah yang seharusnya memegang
  peran dalam dunia pendidikan dan dunia politik
  agar dapat membentuk peradaban dan karakter
  suatu bangsa.
 Maka tidak salah bila aspek pembangunan
  karakter bangsa tersirat dalam tujuan pendidikan
  nasional yang memiliki akhlak mulia.
Melalui Agama
 Dalam agama Islam, aspek pembangunan
  karakter manusia memiliki peran strategis.
 Dalam sebuah hadist disebutkan “Sesungguhnya
  aku (Muhammad) ini diutus ke dunia semata-
  mata demi menyempurnakan Akhlak umat
  manusia”.
Melalui Agama
 Pembangunan karakter melalui agama
  dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhammad Saw
  melalui perilakunya sehari-hari seperti dapat
  dipercaya, menjaga amanah, membantu sesama
  manusia dalam kebaikan, menghindari pertikaian
  dan mendorong jalan musyawarah dan juga
  menjaga kelestarian alam.
 Akhlak dibentuk dari dasar Syariah dan Akidah.
Melalui Agama
 Quraish Shihab mengatakan bahwa karakter
  terpuji merupakan hasil internalisasi nilai-nilai
  agama dan moral pada diri seseorang yang
  ditandai oleh sikap dan perilaku positif sehingga
  berkaitan erat dengan kalbu.
 Bisa saja seseorang memiliki pengetahuan yang
  dalam tetapi tidak memiliki karakter terpuji atau
  sebaliknya amat terbatas pengetahuannya
  namun memiliki karakter amat terpuji.
Melalui Agama
 Ilmu tidak mampu menciptakan akhlak atau iman
  melainkan dengan mengasuh kalbu sambil
  mengasah nalar yang memperkukuh karakter
  seseorang.
 “Sesungguhnya dalam diri manusia ada suatu
  gumpalan, kalau ia baik, baiklah seluruh
  (kegiatan) jasad dan kalau buruk, buruk pula
  seluruh (kegiatan jasad). Gumpalan itu adalah
  hati”.
Melalui Agama
 Nilai-nilai yang dihayati membentuk
  karakter, maka nilai-nilai yang dihayati seseorang
  atau satu bangsa dapat diukur melalui
  karakternya.
 Perubahan yang terjadi pada karakter, bisa jadi
  karena perubahan nilai yang dianut atas dasar
  kesadaran mereka, dan bisa juga karena
  terperdaya atau lupa oleh satu dan lain sebab.
 Dari sini diperlukan nation and character
  building.
Melalui Agama
 Membangun kembali karakter bangsa
  mengandung arti upaya untuk memperkuat
  ingatan kita tentang nilai-nilai luhur yang telah
  kita sepakati bersama dan yang menjadi
  landasan pembentukan bangsa, - dalam hal ini
  adalah Pancasila, disamping membuka diri untuk
  menerima nilai-nilai baru yang tidak bertentangan
  dengan prinsip-prinsip dasar pandangan
  bangsa.
 Inilah yang dapat menjamin keuntuhan Negara
  Kesatuan Republik Indonesia, serta kelestarian
  Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup
  bangsa.
Melalui Agama
 Semakin matang dan dewasa satu masyarakat,
  semakin mantap pula pengejewantahan nilai-nilai
  yang mereka anut dalam kehidupan mereka.
 Masyarakat yang belum dewasa, adalah yang
  belum berhasil dalam pengejewantahannya dan
  masyarakat yang sakit adalah yang mengabaikan
  nilai-nilai tersebut.
Pembentukan Karakter
 Pembentukan karakter bangsa harus bermula
  dari individu anggota-anggota masyarakat
  bangsa, karena masyarakat adalah kumpulan
  individu yang hidup di satu tempat dengan nilai-
  nilai yang merekat mereka.
 Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak
  individu yang terbentuk berdasar tujuan yang
  hendak mereka capai. Ini karena setiap individu
  lahir dalam keadaan hampa budaya, lalu
  masyarakatnya yang membentuk budaya dan
  nilai-nilainya, yang lahir dari pilihan
  dan kesepakatan mereka .
Pembentukan Karakter
 Membentuk karakter individu bermula dari
  pemahaman tentang diri sebagai manusia,
  potensi positif dan negatifnya serta tujuan
  kehadirannya di pentas bumi ini.
 Selanjutnya karena masyarakat Indonesia adalah
  masyarakat religius, ber-Ketuhanan Yang Maha
  Esa, maka tentu saja pemahaman tentang
  tentang hal-hal tersebut harus bersumber dari
  Tuhan Yang Maha Esa / ajaran agama.
Pembentukan Karakter
 Untuk mewujudkan karakter yang dikehendaki
  diperlukan lingkungan yang kondusif, pelatihan
  dan pembiasaan, presepsi terhadap pengalaman
  hidup dan lain-lain.
 Disisi lain katrakter yang baik harus terus diasah
  dan diasuh, karena ia adalah proses pendakian
  tanpa akhir. Dalam bahasa agama
  penganugerahan hidayat Tuhan tidak
  terbatas, sebagaimana tidak bertepinya samudra
  ilmu “ Tuhan menambah hidayatnya bagi orang
  yang telah memperoleh hidayat” dan Tuhanpun
  memerintahkan manusia pilihannya untuk terus
  memohon tambahan pengetahuan.
 SEKIAN dan Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx
369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx
369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx
Wan Azmanan Wan Yusoff
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baru
maleha lauto
 
Konsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamKonsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islam
yulis redmeblack
 
pembangunan insan
pembangunan insanpembangunan insan
pembangunan insan
Azura Aziz
 
pembangunan dari perspektif holistik
pembangunan dari perspektif holistikpembangunan dari perspektif holistik
pembangunan dari perspektif holistik
Vertigo Nopristine
 
Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikan
Jasmine Loo
 

Was ist angesagt? (20)

Elemen fpk
Elemen fpkElemen fpk
Elemen fpk
 
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPTTujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
 
369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx
369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx
369325864 kuliah-1-definisi-dan-konsep-pendidikan-pptx
 
1. dskp pm tahun 5 sk kssr (Baru/2015)
1. dskp pm tahun 5 sk kssr (Baru/2015)1. dskp pm tahun 5 sk kssr (Baru/2015)
1. dskp pm tahun 5 sk kssr (Baru/2015)
 
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaEksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
 
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan IslamPengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
 
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
 
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialAmalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
 
Buletin Integriti Siri 3 Tahun 2018
Buletin Integriti Siri 3 Tahun 2018Buletin Integriti Siri 3 Tahun 2018
Buletin Integriti Siri 3 Tahun 2018
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baru
 
Antara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & IslamAntara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & Islam
 
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
 
Konsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamKonsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islam
 
pembangunan insan
pembangunan insanpembangunan insan
pembangunan insan
 
Imron Sucipto
Imron SuciptoImron Sucipto
Imron Sucipto
 
Minggu 2 falsafah pendidikan kebangsaan
Minggu 2   falsafah pendidikan kebangsaanMinggu 2   falsafah pendidikan kebangsaan
Minggu 2 falsafah pendidikan kebangsaan
 
pembangunan dari perspektif holistik
pembangunan dari perspektif holistikpembangunan dari perspektif holistik
pembangunan dari perspektif holistik
 
Mendidik untuk membentuk karakter
Mendidik untuk membentuk karakterMendidik untuk membentuk karakter
Mendidik untuk membentuk karakter
 
Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikan
 
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islamPendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
 

Ähnlich wie Pembangunan karakter bangsa (bagian kedua)

Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Nia Khusnul Chotimah
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Fandy Neta
 
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumPengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
sman 2 mataram
 

Ähnlich wie Pembangunan karakter bangsa (bagian kedua) (20)

Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan LokalKonsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSAHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Sonia
 
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsaRevitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
 
Falsafah pendidikan negara
Falsafah pendidikan negaraFalsafah pendidikan negara
Falsafah pendidikan negara
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
FALSAFAH PENDIDIKAN NEGARA
FALSAFAH PENDIDIKAN NEGARAFALSAFAH PENDIDIKAN NEGARA
FALSAFAH PENDIDIKAN NEGARA
 
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumPengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
Elemen fpk
Elemen fpkElemen fpk
Elemen fpk
 
Makalah character building
Makalah character buildingMakalah character building
Makalah character building
 
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumPengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
 

Mehr von Muslimin B. Putra

Mehr von Muslimin B. Putra (20)

Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikPengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
 
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikPengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
 
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik  Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
 
Alur pengaduan pelayanan publik
Alur pengaduan pelayanan publikAlur pengaduan pelayanan publik
Alur pengaduan pelayanan publik
 
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersihPeran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publik
 
Pelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatifPelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatif
 
Kinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publikKinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publik
 
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publikTransparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
 
Budaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publikBudaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publik
 
Pola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publikPola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publik
 
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasiPeran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
 
Falsafah pelayanan publik
Falsafah pelayanan publikFalsafah pelayanan publik
Falsafah pelayanan publik
 
New public Service
New public ServiceNew public Service
New public Service
 
Pengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan PublikPengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan Publik
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 
Sumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiSumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasi
 
Pelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
Pelayanan Prima Pada Sektor KesehatanPelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
Pelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
 
New public management
New public managementNew public management
New public management
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pembangunan karakter bangsa (bagian kedua)

  • 1. Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Agama (Bagian Kedua) Muslimin B Putra Dosen STIA Paris Makassar
  • 2. Pengantar  Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 dengan tegas mencantumkan aspek akhlak mulia sebagai tujuan penting dari sistem pendidikan nasional.  Untuk mencapai tujuan peserta didik yang berakhlak mulia, dibutuhkan metode pembelajaran yang menonjolkan kecerdasan emosional (emotional intelligence) sebagai unsur penting pembentukan karakter.  Kecerdasan emosional dibangun berdasarkan pendidikan agama baik disekolah maupun diluar sekolah.
  • 3. Pengantar  Metode pembelajaran yang menonjolkan Penghafalan adalah bentuk kemampuan berpikir tingkat rendah (low cognitive skills) yang kurang berkorelasi positif pada pembentukan karakter peserta didik.  Metode penghafalan sebagai bentuk pembelajaran memang dapat meningkatkan kemampuan intelektual (Intelectual Quotient - IQ).  Tetapi kecerdasan dengan IQ yang tinggi tidak serta merta menjadi faktor penentu keberhasilan pembentukan karakter.
  • 4. Pengantar  Daniel Goleman (1995) pernah melakukan penelitian dengan hasil sekitar 80 persen keberhasilan seseorang dari faktor Kecerdasan Emosional (EI) sedang sisanya 20 persen berasal dari faktor Kecerdasan Intelektual (IQ).  Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena seseorang yang memiliki Kecerdasan Emosional memiliki kemampuan menerima, mengenal dan mengelola emosinya.  Dengan demikian, Kecerdasan Emosional (EI) dibangun dari karakter dan akhlak seseorang yang disebut Soft Skills sedang Kecerdasan Intelektual (IQ) disebut Hard Skills (Kompetensi Teknikal).
  • 5. Pengantar  Individu-individu yang memiliki kecerdasan emosional inilah yang seharusnya memegang peran dalam dunia pendidikan dan dunia politik agar dapat membentuk peradaban dan karakter suatu bangsa.  Maka tidak salah bila aspek pembangunan karakter bangsa tersirat dalam tujuan pendidikan nasional yang memiliki akhlak mulia.
  • 6. Melalui Agama  Dalam agama Islam, aspek pembangunan karakter manusia memiliki peran strategis.  Dalam sebuah hadist disebutkan “Sesungguhnya aku (Muhammad) ini diutus ke dunia semata- mata demi menyempurnakan Akhlak umat manusia”.
  • 7. Melalui Agama  Pembangunan karakter melalui agama dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhammad Saw melalui perilakunya sehari-hari seperti dapat dipercaya, menjaga amanah, membantu sesama manusia dalam kebaikan, menghindari pertikaian dan mendorong jalan musyawarah dan juga menjaga kelestarian alam.  Akhlak dibentuk dari dasar Syariah dan Akidah.
  • 8. Melalui Agama  Quraish Shihab mengatakan bahwa karakter terpuji merupakan hasil internalisasi nilai-nilai agama dan moral pada diri seseorang yang ditandai oleh sikap dan perilaku positif sehingga berkaitan erat dengan kalbu.  Bisa saja seseorang memiliki pengetahuan yang dalam tetapi tidak memiliki karakter terpuji atau sebaliknya amat terbatas pengetahuannya namun memiliki karakter amat terpuji.
  • 9. Melalui Agama  Ilmu tidak mampu menciptakan akhlak atau iman melainkan dengan mengasuh kalbu sambil mengasah nalar yang memperkukuh karakter seseorang.  “Sesungguhnya dalam diri manusia ada suatu gumpalan, kalau ia baik, baiklah seluruh (kegiatan) jasad dan kalau buruk, buruk pula seluruh (kegiatan jasad). Gumpalan itu adalah hati”.
  • 10. Melalui Agama  Nilai-nilai yang dihayati membentuk karakter, maka nilai-nilai yang dihayati seseorang atau satu bangsa dapat diukur melalui karakternya.  Perubahan yang terjadi pada karakter, bisa jadi karena perubahan nilai yang dianut atas dasar kesadaran mereka, dan bisa juga karena terperdaya atau lupa oleh satu dan lain sebab.  Dari sini diperlukan nation and character building.
  • 11. Melalui Agama  Membangun kembali karakter bangsa mengandung arti upaya untuk memperkuat ingatan kita tentang nilai-nilai luhur yang telah kita sepakati bersama dan yang menjadi landasan pembentukan bangsa, - dalam hal ini adalah Pancasila, disamping membuka diri untuk menerima nilai-nilai baru yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar pandangan bangsa.  Inilah yang dapat menjamin keuntuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta kelestarian Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa.
  • 12. Melalui Agama  Semakin matang dan dewasa satu masyarakat, semakin mantap pula pengejewantahan nilai-nilai yang mereka anut dalam kehidupan mereka.  Masyarakat yang belum dewasa, adalah yang belum berhasil dalam pengejewantahannya dan masyarakat yang sakit adalah yang mengabaikan nilai-nilai tersebut.
  • 13. Pembentukan Karakter  Pembentukan karakter bangsa harus bermula dari individu anggota-anggota masyarakat bangsa, karena masyarakat adalah kumpulan individu yang hidup di satu tempat dengan nilai- nilai yang merekat mereka.  Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu yang terbentuk berdasar tujuan yang hendak mereka capai. Ini karena setiap individu lahir dalam keadaan hampa budaya, lalu masyarakatnya yang membentuk budaya dan nilai-nilainya, yang lahir dari pilihan dan kesepakatan mereka .
  • 14. Pembentukan Karakter  Membentuk karakter individu bermula dari pemahaman tentang diri sebagai manusia, potensi positif dan negatifnya serta tujuan kehadirannya di pentas bumi ini.  Selanjutnya karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat religius, ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, maka tentu saja pemahaman tentang tentang hal-hal tersebut harus bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa / ajaran agama.
  • 15. Pembentukan Karakter  Untuk mewujudkan karakter yang dikehendaki diperlukan lingkungan yang kondusif, pelatihan dan pembiasaan, presepsi terhadap pengalaman hidup dan lain-lain.  Disisi lain katrakter yang baik harus terus diasah dan diasuh, karena ia adalah proses pendakian tanpa akhir. Dalam bahasa agama penganugerahan hidayat Tuhan tidak terbatas, sebagaimana tidak bertepinya samudra ilmu “ Tuhan menambah hidayatnya bagi orang yang telah memperoleh hidayat” dan Tuhanpun memerintahkan manusia pilihannya untuk terus memohon tambahan pengetahuan.
  • 16.  SEKIAN dan Terima kasih