SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Istilah Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Anthropos yang berarti “manusia” dan Logos yang berarti
“cara pikir”, “wacana”, “bernalar”, atau dapat juga diartikan
sebagai “akal”.
Jadi, secara harfiah dari istilah tersebut, Antropologi
merupakan sebuah olahan cara pikir manusia yang
dipandang dari berbagai aspek kehidupannya atau dalam
istilah Antropologi disebut dengan HOLISTIK.
Hasil (produk) dari olahan cara pikir manusia itulah yang
kemudian dikenal dengan ILMU yang dapat diperbaharui
sesuai dengan zamannya.
1. Havilland (1999) menyatakan bahwa Antropologi
merupakan studi tentang keanekaragaman umat
manusia yang disusun secara lengkap.
2. Koentjaraningrat (1998) mendefinisikan Antropologi
sebagai sebuah kajian tentang manusia dari aneka
warna, bentuk fisik, dan kebudayaannya.
3. Shiddiq (1990-an) mendefinisikan Antropologi
sebagai suatu kajian tentang manusia yang
dipandang dari berbagai sudut atau aspek
kehidupan, seperti adat istiadat, tradisi,
pengetahuan, norma, seni, dan bahasa.
ANTROPOLOGI adalah sebuah kajian, studi,
atau ilmu yang berusaha untuk mencapai
sebuah pemahaman atau pengertian tentang
manusia dengan mempelajari tentang warna,
bentuk fisik, ras, bahasa, dan kebudayaannya.
Koentjaraningrat (1998) membagi kajian Antropologi
menjadi:
Antropologi
Antropologi
Fisik
Paleoantropologi
Antropologi
Biologis
Antropologi
Budaya
Antropologi
Prehistory
Etnolinguistik
Etnografi
Antropologi memiliki sejarah perkembangan yang cukup
panjang dan melalui proses berpikir yang lama dari para
pakarnya. Antropologi lahir karena sebuah desakan dari para
pakar yang telah melakukan serangkaian penelitian tentang
asal mula manusia dan budaya.
Lewis H. Morgan (1818-1881) adalah perintis dan pelopor yang
memberikan andil besar pada perkembangan Antropologi,
padahal dia berprofesi sebagai pengacara.
Dari tulisannya yang berjudul Ancient Society (1887) yang
mengupas tentang sistem kekerabatan suku Indian yang
beragam, Morgan mendapatkan banyak kecaman maupun
pujian dari berbagai pihak.
Perkembangan selanjutnya (abad 18-an), Antropologi
mengalami pasang surut. Banyak tulisan-tulisan yang
dikritik, teori-teori yang dimentahkan, bahkan nyaris
ditiadakan. Hal ini disebabkan informasi menggunakan
sumber seadanya, kurang sistematis, dan tidak detail,
hingga menimbulkan data yang tumpang tindih.
Pada abad ke-19, mulai muncul Antropolog professional
yang melakukan survey keberbagai wilayah. Mereka
mengorganisir dan mengumpulkan informasi etnografis
dengan sistematis, hingga laporanpun dapat tersusun
rapi.
Abad 20 merupakan sejarah baru dalam perkembangan
Antropologi, Mengapa?
Seorang ahli Geografi bernama Frans Boas muncul
dengan segudang informasi-informasi akurat melalui
berbagai studi lapangan yang telah dilakukannya.
Meskipun latarbelakang pendidikannya Geografi, tapi
hasil-hasil karya Boas justru lebih banyak mengkaji
tentang manusia dan kebudayaan, seperti dalam salah
satu bukunya yang berjudul “The Central of Eskimo”.
Oleh karena itu, Frans Boas kemudian dijuluki sebagai
BAPAK PENDIRI ANTROPOLOGI atau The Founding
Father of Anthropology.
Pada perkembangan selanjutnya, Antropologi justru
menjadi ilmu dari segala ilmu. Jika meminjam istilah
para pakar Antropologi, “Antropologi merupakan DEWA
dari semua ilmu yang berkembang saat ini”.
A. Kategorisasi Masalah, terdiri dari:
 Evolusi Manusia atau sejarah perkembangan manusia
 Ragam manusia yang dipandang dari ciri-ciri fisik
 Penyebaran bahasa diseluruh dunia
 Budaya suku bangsa
B. Cabang Ilmu, terdiri dari:
 Paleo-antropologi
 Antropologi Fisik
 Prasejarah
 Etnolinguistik
 Etnografi
 Hubungan Antropologi dengan Sosiologi, yaitu bagaimana
manusia ditinjau dari aspek sosialnya, seperti cara manusia
berperilaku dan berinteraksi satu sama lain yang dibatasi
oleh norma atau nilai tertentu.
 Hubungan Antropologi dengan Psikologi, yaitu bagaimana
manusia ditinjau dari aspek psikologisnya, seperti cara
manusia berperilaku dilingkungan keluarga dan
lingkungan sosialnya.
 Hubungan Antropologi dengan Sejarah, yaitu bagaimana
manusia ditinjau dari aspek asal usulnya, seperti cara
manusia hidup dari satu fase ke fase lainnya.
 Hubungan Antropologi dengan Geografi, yaitu
bagaimana manusia ditinjau dari aspek tata ruang
bumi, seperti bagaimana cara manusia menyesuaikan
diri dengan kondisi lingkungannya (cuaca, suhu,
iklim, dll).
 Hubungan Antropologi dengan Ekonomi, yaitu
bagaimana manusia ditinjau dari aspek ekonomi,
seperti bagaimana cara manusia melakukan transaksi
jual beli, menukarkan uang, dsb.
 Hubungan Antropologi dengan Politik, yaitu
bagaimana manusia ditinjau dari aspek kekuasaan dan
kedudukan, seperti bagaimana cara manusia berkuasa
dan mempertahankan kekuasaannya berdasarkan adat
istiadat setempat.
Lantas, bagaimana hubungan Antropologi dengan Ilmu
Komunikasi? Para pakar Antropologi sepakat bahwa
hubungan kedua ilmu tersebut terletak pada bagaimana
cara manusia mencapai satu kesepakatan atau kesamaan
pengertian melalui bahasa dan simbol-simbol yang
mereka gunakan.
Contoh:
Orang Indonesia dan orang Amerika saling berjabat
tangan ketika keduanya bertegur sapa. Sedangkan
Orang Korea dan Orang Jepang saling membungkuk
ketika keduanya bertegur sapa. Orang Eskimo saling
menempelkan hidung ketika keduanya saling bertegur
sapa.
 Kebudayaan, yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi. Kebudayaan juga
merujuk pada warisan sosial, seperti tradisi sopan santun
dan kesenian.
 Evolusi, yaitu suatu gagasan mengenai bentuk-bentuk
kehidupan manusia yang berkembang dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Proses evolusi pada umumnya berubah
perlahan namun pasti.
 Culture Area (daerah kebudayaan), yaitu suatu daerah
geografis yang memiliki ciri-ciri budaya tertentu. Biasanya
unsur-unsur budaya baru akan menggeser budaya lama
hingga sekeliling daerah tersebut dipenuhi dengan budaya
baru.
 Enkulturasi, yaitu suatu proses pembelajaran
kebudayaan. Pada hakikatnya, sejak kecil manusia
mengalami proses enkulturasi seperti sopan santun
pada orangtua, table manner, dll.
 Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur
kebudayaan secara luas hingga melewati batas tempat
budaya tersebut timbul. Sifat difusi erat kaitannya
dengan: (1) Inovasi, (2) Komunikasi dengan saluran
tertentu, (3) Waktu, (4) Sikap masyarakat.
 Akulturasi, yaitu proses pertukaran atau saling
mempengaruhi antar budaya hingga pada akhirnya
budaya tersebut menjadi budaya sendiri.
 Etnosentrisme, yaitu suatu pandangan bahwa budaya
sendiri lebih baik daripada budaya lain.
 Tradisi, yaitu suatu pola perilaku atau kepercayaan
yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang
telah lama dikenal sehingga menjadi adat-istiadat dan
kepercayaan yang secara turun-temurun.
 Ras & Etnik. RAS adalah sekelompok orang yang
memiliki sejumlah ciri biologi (fisik) tertentu atau
suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam
sejumlah unsur biologis/fisik yang khas yang
disebabkan oleh faktor keturunan. ETNIK lebih
menekankan sebagai kelompok sosial bagian dari ras
yang memiliki ciri-ciri budaya yang unik sifatnya.
 Stereotip, yaitu suatu generalisasi yang relatif tetap
mengenai kelompok atau kelas manusia yang
menjurus pada hal-hal negatif ataupun tidak
menguntungkan.
 Magis, yaitu mengemukakan bahwa magis merupakan
penerapan yang salah pada pikiran manusia dengan
maksud untuk mendukung hukum alam yang palsu .
 Tabu, yaitu pemisahan antara yang cemar dan suci
dimaksudkan untuk menciptakan solidaritas kelompok.
 Perkawinan, yaitu mengacu pada proses formal pemaduan
hubungan dua individu yang bebeda jenis dengan
penekanan pada hak dan tanggung jawab yang
ditimbulkan, tidak hanya antara suami dan istri, tetapi juga
antara kerabat (kin) kedua belah pihak.
 Kekerabatan, yaitu merujuk kepada tipologi klasifikasi
kerabat menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-
aturan keturunan dan aturan-aturan perkawinan.
Ppt 1 dasar dasar antropologi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
Potpotya Fitri
 
Ppt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologiPpt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologi
Dewi_Sejarah
 
pengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIpengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGI
Bernike Zega
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Riska Yuliatiningsih
 

Was ist angesagt? (20)

Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologi
 
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiPengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Ppt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologiPpt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologi
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
pengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIpengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGI
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Pluralitas Masyarakat Indonesia
Pluralitas Masyarakat IndonesiaPluralitas Masyarakat Indonesia
Pluralitas Masyarakat Indonesia
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannya
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 

Ähnlich wie Ppt 1 dasar dasar antropologi

Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
budifilo
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
Irman Aras
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Yadhi Muqsith
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Yadhi Muqsith
 
Makalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologiMakalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologi
Yadhi Muqsith
 
Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)
jeneponto
 

Ähnlich wie Ppt 1 dasar dasar antropologi (20)

Ppt_pengertian antropologi pdf
Ppt_pengertian antropologi pdfPpt_pengertian antropologi pdf
Ppt_pengertian antropologi pdf
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
 
Makalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologiMakalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologi
 
Materi Antropologi
Materi Antropologi Materi Antropologi
Materi Antropologi
 
Perbedaan Pendapat Antar Pertemanan dalam Memahami Sebuah Pesan di Salah Satu...
Perbedaan Pendapat Antar Pertemanan dalam Memahami Sebuah Pesan di Salah Satu...Perbedaan Pendapat Antar Pertemanan dalam Memahami Sebuah Pesan di Salah Satu...
Perbedaan Pendapat Antar Pertemanan dalam Memahami Sebuah Pesan di Salah Satu...
 
Antropologi Budaya
Antropologi BudayaAntropologi Budaya
Antropologi Budaya
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
ANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.pptANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.ppt
 
Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)
 
Antropologi Hukum
Antropologi HukumAntropologi Hukum
Antropologi Hukum
 
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptxPPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
 
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdfHUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
 
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Pesentation antropologi
Pesentation antropologiPesentation antropologi
Pesentation antropologi
 

Mehr von Prasetiyo Eko Laksono

Mehr von Prasetiyo Eko Laksono (8)

Ppt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernismePpt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernisme
 
Ppt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya popPpt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya pop
 
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budayaPpt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
 
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPpt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
 
Ppt 3 tinjauan antropologi media
Ppt 3 tinjauan antropologi mediaPpt 3 tinjauan antropologi media
Ppt 3 tinjauan antropologi media
 
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
 
Ppt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektifPpt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektif
 
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 

Ppt 1 dasar dasar antropologi

  • 1.
  • 2. Istilah Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Anthropos yang berarti “manusia” dan Logos yang berarti “cara pikir”, “wacana”, “bernalar”, atau dapat juga diartikan sebagai “akal”. Jadi, secara harfiah dari istilah tersebut, Antropologi merupakan sebuah olahan cara pikir manusia yang dipandang dari berbagai aspek kehidupannya atau dalam istilah Antropologi disebut dengan HOLISTIK. Hasil (produk) dari olahan cara pikir manusia itulah yang kemudian dikenal dengan ILMU yang dapat diperbaharui sesuai dengan zamannya.
  • 3. 1. Havilland (1999) menyatakan bahwa Antropologi merupakan studi tentang keanekaragaman umat manusia yang disusun secara lengkap. 2. Koentjaraningrat (1998) mendefinisikan Antropologi sebagai sebuah kajian tentang manusia dari aneka warna, bentuk fisik, dan kebudayaannya. 3. Shiddiq (1990-an) mendefinisikan Antropologi sebagai suatu kajian tentang manusia yang dipandang dari berbagai sudut atau aspek kehidupan, seperti adat istiadat, tradisi, pengetahuan, norma, seni, dan bahasa.
  • 4. ANTROPOLOGI adalah sebuah kajian, studi, atau ilmu yang berusaha untuk mencapai sebuah pemahaman atau pengertian tentang manusia dengan mempelajari tentang warna, bentuk fisik, ras, bahasa, dan kebudayaannya.
  • 5. Koentjaraningrat (1998) membagi kajian Antropologi menjadi: Antropologi Antropologi Fisik Paleoantropologi Antropologi Biologis Antropologi Budaya Antropologi Prehistory Etnolinguistik Etnografi
  • 6. Antropologi memiliki sejarah perkembangan yang cukup panjang dan melalui proses berpikir yang lama dari para pakarnya. Antropologi lahir karena sebuah desakan dari para pakar yang telah melakukan serangkaian penelitian tentang asal mula manusia dan budaya. Lewis H. Morgan (1818-1881) adalah perintis dan pelopor yang memberikan andil besar pada perkembangan Antropologi, padahal dia berprofesi sebagai pengacara. Dari tulisannya yang berjudul Ancient Society (1887) yang mengupas tentang sistem kekerabatan suku Indian yang beragam, Morgan mendapatkan banyak kecaman maupun pujian dari berbagai pihak.
  • 7. Perkembangan selanjutnya (abad 18-an), Antropologi mengalami pasang surut. Banyak tulisan-tulisan yang dikritik, teori-teori yang dimentahkan, bahkan nyaris ditiadakan. Hal ini disebabkan informasi menggunakan sumber seadanya, kurang sistematis, dan tidak detail, hingga menimbulkan data yang tumpang tindih. Pada abad ke-19, mulai muncul Antropolog professional yang melakukan survey keberbagai wilayah. Mereka mengorganisir dan mengumpulkan informasi etnografis dengan sistematis, hingga laporanpun dapat tersusun rapi. Abad 20 merupakan sejarah baru dalam perkembangan Antropologi, Mengapa?
  • 8. Seorang ahli Geografi bernama Frans Boas muncul dengan segudang informasi-informasi akurat melalui berbagai studi lapangan yang telah dilakukannya. Meskipun latarbelakang pendidikannya Geografi, tapi hasil-hasil karya Boas justru lebih banyak mengkaji tentang manusia dan kebudayaan, seperti dalam salah satu bukunya yang berjudul “The Central of Eskimo”. Oleh karena itu, Frans Boas kemudian dijuluki sebagai BAPAK PENDIRI ANTROPOLOGI atau The Founding Father of Anthropology. Pada perkembangan selanjutnya, Antropologi justru menjadi ilmu dari segala ilmu. Jika meminjam istilah para pakar Antropologi, “Antropologi merupakan DEWA dari semua ilmu yang berkembang saat ini”.
  • 9. A. Kategorisasi Masalah, terdiri dari:  Evolusi Manusia atau sejarah perkembangan manusia  Ragam manusia yang dipandang dari ciri-ciri fisik  Penyebaran bahasa diseluruh dunia  Budaya suku bangsa B. Cabang Ilmu, terdiri dari:  Paleo-antropologi  Antropologi Fisik  Prasejarah  Etnolinguistik  Etnografi
  • 10.  Hubungan Antropologi dengan Sosiologi, yaitu bagaimana manusia ditinjau dari aspek sosialnya, seperti cara manusia berperilaku dan berinteraksi satu sama lain yang dibatasi oleh norma atau nilai tertentu.  Hubungan Antropologi dengan Psikologi, yaitu bagaimana manusia ditinjau dari aspek psikologisnya, seperti cara manusia berperilaku dilingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya.  Hubungan Antropologi dengan Sejarah, yaitu bagaimana manusia ditinjau dari aspek asal usulnya, seperti cara manusia hidup dari satu fase ke fase lainnya.
  • 11.  Hubungan Antropologi dengan Geografi, yaitu bagaimana manusia ditinjau dari aspek tata ruang bumi, seperti bagaimana cara manusia menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya (cuaca, suhu, iklim, dll).  Hubungan Antropologi dengan Ekonomi, yaitu bagaimana manusia ditinjau dari aspek ekonomi, seperti bagaimana cara manusia melakukan transaksi jual beli, menukarkan uang, dsb.  Hubungan Antropologi dengan Politik, yaitu bagaimana manusia ditinjau dari aspek kekuasaan dan kedudukan, seperti bagaimana cara manusia berkuasa dan mempertahankan kekuasaannya berdasarkan adat istiadat setempat.
  • 12. Lantas, bagaimana hubungan Antropologi dengan Ilmu Komunikasi? Para pakar Antropologi sepakat bahwa hubungan kedua ilmu tersebut terletak pada bagaimana cara manusia mencapai satu kesepakatan atau kesamaan pengertian melalui bahasa dan simbol-simbol yang mereka gunakan. Contoh: Orang Indonesia dan orang Amerika saling berjabat tangan ketika keduanya bertegur sapa. Sedangkan Orang Korea dan Orang Jepang saling membungkuk ketika keduanya bertegur sapa. Orang Eskimo saling menempelkan hidung ketika keduanya saling bertegur sapa.
  • 13.  Kebudayaan, yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi. Kebudayaan juga merujuk pada warisan sosial, seperti tradisi sopan santun dan kesenian.  Evolusi, yaitu suatu gagasan mengenai bentuk-bentuk kehidupan manusia yang berkembang dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Proses evolusi pada umumnya berubah perlahan namun pasti.  Culture Area (daerah kebudayaan), yaitu suatu daerah geografis yang memiliki ciri-ciri budaya tertentu. Biasanya unsur-unsur budaya baru akan menggeser budaya lama hingga sekeliling daerah tersebut dipenuhi dengan budaya baru.
  • 14.  Enkulturasi, yaitu suatu proses pembelajaran kebudayaan. Pada hakikatnya, sejak kecil manusia mengalami proses enkulturasi seperti sopan santun pada orangtua, table manner, dll.  Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara luas hingga melewati batas tempat budaya tersebut timbul. Sifat difusi erat kaitannya dengan: (1) Inovasi, (2) Komunikasi dengan saluran tertentu, (3) Waktu, (4) Sikap masyarakat.  Akulturasi, yaitu proses pertukaran atau saling mempengaruhi antar budaya hingga pada akhirnya budaya tersebut menjadi budaya sendiri.  Etnosentrisme, yaitu suatu pandangan bahwa budaya sendiri lebih baik daripada budaya lain.
  • 15.  Tradisi, yaitu suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat-istiadat dan kepercayaan yang secara turun-temurun.  Ras & Etnik. RAS adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi (fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah unsur biologis/fisik yang khas yang disebabkan oleh faktor keturunan. ETNIK lebih menekankan sebagai kelompok sosial bagian dari ras yang memiliki ciri-ciri budaya yang unik sifatnya.  Stereotip, yaitu suatu generalisasi yang relatif tetap mengenai kelompok atau kelas manusia yang menjurus pada hal-hal negatif ataupun tidak menguntungkan.
  • 16.  Magis, yaitu mengemukakan bahwa magis merupakan penerapan yang salah pada pikiran manusia dengan maksud untuk mendukung hukum alam yang palsu .  Tabu, yaitu pemisahan antara yang cemar dan suci dimaksudkan untuk menciptakan solidaritas kelompok.  Perkawinan, yaitu mengacu pada proses formal pemaduan hubungan dua individu yang bebeda jenis dengan penekanan pada hak dan tanggung jawab yang ditimbulkan, tidak hanya antara suami dan istri, tetapi juga antara kerabat (kin) kedua belah pihak.  Kekerabatan, yaitu merujuk kepada tipologi klasifikasi kerabat menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan- aturan keturunan dan aturan-aturan perkawinan.