SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
MODUL 1
Panduan Praktek Klinik
“Prosedur Tindakan pada Pasien
dengan Gangguan Sistem Pernafasan”
Penulis :
Hadi Purwanto, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Hak cipta © Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI
2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
IV
Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan
Belajar 4 ini Anda dapat melakukan Terapi Oksigenasi
pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan Belajar 4 ini
Anda dapat melakukan :
1.	 Pemberian oksigen dengan alat masker
2.	 Pemberian oksigen dengan alat nasal kanul dan oxyhood
Ruang lingkup dalam kegiatan belajar ini meliputi :
1.	 Venturi Mask
2.	 Nasal Kanul
3.	 Simple Mask
4.	 Oxyhood
Terapi Oksigenasi
RUANGLingkup Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Uraian Materi
Di bawah ini adalah uraian tentang materi pemberian Oksigenasi
Apakah tujuan terapi oksigen? Terapi oksigen diberikan pada pasien
sebagai upaya untuk meningkatkan PaO2
. Dengan peningkatan PaO2
diharapkan
terjadi penurunan nafas dan dyspnea. Terapi ini digunakan untuk memperbaiki
terjadinya hipoksemia dan menurunkan stimulus yang dapat meningkatkan
kardiak output. Terapi oksigen memberikan peningkatan konsentrasi oksigen
yang dihirup untuk mengatasi dan mencgah hipoksemia.
Apakah indikasi terapi oksigen?
Indikasi dilakukannya terapi oksigenasi meliputi :
1.	 Memperbaiki hipoksemia
2.	 Situasi akut yang dapat mengakibatkan hipoksemia
3.	 Akut Miokardial Infark
4.	 Recovery pasca anastesia
Pemberian terapi oksigenasi harus tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
Sebelum memberikan terapi, Andasebagai perawat harus melakukan assessment
singkat pada pasien. Perawat harus memastikan identitas dan terapi yang
dibutuhkan oleh pasien. Perhatikan kondisi actual pasien untuk memastikan terapi
yang direncakan pada pasien dengan ketercapaiannya. Apabila ada kondisi yang
tidak sesuai dengan rencana pemberian terapi maka perawat harus berkoordinasi
dengan tim terkait.
Persiapan awal sebelum memberikan aplikasi oksigenasi pada pasien
adalah flowmeter dan humidifier. Perawat memastikan flowmeter terpasang
dengan baik pada tabung atau saluran oksigen. Berikutnya humidifier dipersiapkan
untuk memberikan kelembaban pada oksigen yang akan disalurkan pada sistem
pernafasan klien. Pemilihan jenis alat untuk terapi oksigenasi disesuaikan dengan
kebutuhan oksigen pasien.
Metode pemberian O2 dapat dibagi atas 2 tehnik, yaitu :
1. Sistem aliran rendah
Tehnik system aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
ruangan. Tehnik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe
pernafasan dengan patokan volume tidal pasien. Pemberian O2 sistem aliran
rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu
bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal
500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit.
Contoh system aliran rendah ini adal;ah : (1) kataeter nasal, (2) kanula nasal, (3)
sungkup muka sederhana, (4) sungkup muka dengan kantong rebreathing, (5)
sungkup muka dengan kantong non rebreathing.
Apakah Anda tahu apa keuntungan dan kerugian masing-masing sistem?
Keuntungan dan kerugian dari masing-masing system :
a. Kateter nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara
kontinu dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.
- Keuntungan :
Pemberian O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah
dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
- Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 yang lebih dari 45%, tehnik
memasuk kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi
lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari
6 L/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung,
kateter mudah tersumbat.
b. Kanula nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu
dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal.
- Keuntungan :
Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,
mudah memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak,
berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan nyaman.
- Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2
berkurang bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena kedalam kanul
hanya 1 cm, mengiritasi selaput lendir.
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
c. Sungkup muka sederhana
Merupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang seling 5 – 8 L/mnt
dengan konsentrasi O2 40 – 60%.
- Keuntungan
Konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal,
system humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang
besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 kurang dari 40%, dapat
menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.
d. Sungkup muka dengan kantong rebreathing :
Suatu tehinik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80%
dengan aliran 8 – 12 L/mnt
- Keuntungan :
Konsentrasi O2 lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak
mengeringkan selaput lendir
- Kerugian :
Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah
dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong O2 bisa terlipat.
e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing
Merupakan tehinik pemberian O2 dengan Konsentrasi O2 mencapai 99%
dengan aliran 8 – 12 L/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara
ekspirasi
- Keuntungan :
Konsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan
selaput lendir.
- Kerugian :
Kantong O2 bisa terlipat.
Selanjutnya Anda bisa pelajari sistem aliran tinggi seperti yang diuraikan di bawah
ini.......
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2. Sistem aliran tinggi
Apakahyangdimaksuddengansistemalirantinggi?Suatutehnikpemberian
O2 dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga
dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi O2 yang lebihtepat dan
teratur. Adapun contoh tehnik system aliran tinggi yaitu sungkup muka dengan
ventury. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung
akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai
O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udaraluar dapat diisap dan aliran
udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 L/mnt
dengan konsentrasi 30 – 55%.
- Keuntungan :
Konsentrasi O2 yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat
dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban
gas dapat dikontrl serta tidak terjadi penumpukan CO2
- Kerugian :
Kerugian system ini pada umumnya hampir sama dengan sungkup muka
yang lain pada aliran rendah.
Gambar 3. Contoh Nasal Kanul
Format 4. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Nasal Kanul
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1.	 Tabung oksigen
2.	 Kanula nasal
3.	 Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4.	 Flow meter
5.	 Tanda ”dilarang merokok”
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Persiapan lingkungan :
1.	 Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga
privasi*)
2.	 Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)	
2.	Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi
fowler
4
Prosedur :
1.	 Mencuci tangan.*)
2.	 Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3.	 Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab
sesuai ketentuan
4.	 Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5.	 Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6.	 Memasang kanula pada hidung klien.
7.	 Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
–	 24% @ 1L/menit
–	 28% @ 2L/menit
–	 32% @ 3L/menit
–	 36% @ 4L/menit
–	 40% @ 5L/menit
8.	 Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
9.	 Kewaspadaan
Observasi apakah:
a.	 Kanula tersumbat atau terlipat
b.	 Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air
c.	 Volume Oksigen mencukupi/tidak
10.	Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
11.	Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12.	Meletakkan tanda ”dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13.	Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1.	 Pola nafas klien efektif
2.	 Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0	: Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1	: Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2	: Bila prosedur dilakukan dengan tepat
Gambar 4. Contoh Simple Mask
Format 5. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Simple Mask
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1.	Tabung oksigen
2.	Simple mask
3.	Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4.	Flow meter
5.	Tanda ”dilarang merokok”
2
Persiapan lingkungan :
1.	Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2.	Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2.	 Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Prosedur :
1.	 Mencuci tangan.*)
2.	 Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3.	 Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab
sesuai ketentuan
4.	 Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5.	 Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6.	 Memasang kanula pada hidung klien.
7.	 Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
–	 40% @ 5L/menit
–	 45% - 50% @ 6L/menit
–	 55% - 60% @ 8L/menit
8.	 Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
9.	 Kewaspadaan
Observasi apakah:
a.	Tube tidak tersumbat atau terlipat
b.	Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c.	 Volume Oksigen mencukupi/tidak
10.	 Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
11.	 Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
12.	 Meletakkan tanda ”dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13.	 Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1.	Pola nafas klien efektif
2.	Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0	: Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1	: Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2	: Bila prosedur dilakukan dengan tepat
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Gambar 5. Contoh Partial Rebrether Mask
Gambar 6. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Partial Rebreather Mask
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1.	 Tabung oksigen
2.	 Partial Rebriting mask
3.	 Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4.	 Flow meter
5.	 Tanda “dilarang merokok”
2
Persiapan lingkungan :
1.	 Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2.	 Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2.	 Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
4
Prosedur :
1.	 Mencuci tangan.*)
2.	 Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3.	 Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
4.	 Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5.	 Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6.	 Memasang kanula pada hidung klien.
7.	 Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
•	 70% - 90% @ 6 – 15L/menit
8.	 Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9.	 Kewaspadaan
Observasi apakah:
a. Tube tidak tersumbat atau terlipat
b.	Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c.	Volume Oksigen mencukupi/tidak
10.	 Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
11.	 Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
12.	 Meletakkan tanda “dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13.	 Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1.	Pola nafas klien efektif
2.	Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0	: Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1	: Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2	: Bila prosedur dilakukan dengan tepat
Gambar 6. Contoh Nonrebreathing Mask
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Format 7. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Nonrebreathing Mask
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1.	 Tabung oksigen
2.	 NonRebrithing mask
3.	 Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4.	 Flow meter
5.	 Tanda “dilarang merokok”
2
Persiapan lingkungan :
1.	 Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2.	 Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
4
Prosedur :
1.	Mencuci tangan.*)
2.	 Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3.	 Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
4.	 Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5.	 Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6.	 Memasang kanula pada hidung klien.
7.	 Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
•	 60% - 90% @ 6 – 15L/menit
8.	 Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
9.	 Kewaspadaan
Observasi apakah:
a.	 Tube tidak tersumbat atau terlipat
b.	 Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c.	 Volume Oksigen mencukupi/tidak
10.	 Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11.	 Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
12.	 Meletakkan tanda “dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13.	 Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1.	Pola nafas klien efektif
2.	 Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0	: Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1	: Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2	: Bila prosedur dilakukan dengan tepat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
	 Lakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen pada pasien dengan
masing masing metode minimal 5 orang, dan konsultasikan ke pembimbing
apakah prosedur yang Anda lakukan sudah benar atau belum.
Tugas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
	 Terapi oksigen diberikan kepada pasien yang membutuhkan penambahan
volume oksigen sesuai dengan kebutuhan, yang karena kondisinya kebutuhan
oksigen tubuh tidak dapat dipenuhi oleh pasien secara mandiri dengan hanya
pernafasan biasa. Prosedur terapi oksigen ini meliputi pemberian oksigen dengan
menggunakan teknik aliran tinggi dan aliran rendah. Dengan menggunakan alat
bantu masker maupun nasal kanul sehingga kebutuhan oksigen pasien dapat
terpenuhi.
Rangkuman

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
Benny Gustian
 
Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
Gunk Arie'sti
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
Indriati Dewi
 
Asuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan strokeAsuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan stroke
KANDA IZUL
 

Was ist angesagt? (20)

Oksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umumOksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umum
 
Pengukuran CVP
Pengukuran CVPPengukuran CVP
Pengukuran CVP
 
TERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.pptTERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.ppt
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
 
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarVentilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
 
Gagal napas
Gagal napasGagal napas
Gagal napas
 
Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
 
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutBantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 
Asuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan strokeAsuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan stroke
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Ventilator mekanik
Ventilator mekanikVentilator mekanik
Ventilator mekanik
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
 

Andere mochten auch

HARIKRISHNA RESUME30-11
HARIKRISHNA RESUME30-11HARIKRISHNA RESUME30-11
HARIKRISHNA RESUME30-11
HARI KRISHNA
 
Newsletter the ozone
Newsletter the ozoneNewsletter the ozone
Newsletter the ozone
toniabitar
 
University of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace Education
University of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace EducationUniversity of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace Education
University of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace Education
Carl Pigeon
 
SEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLAN
SEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLANSEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLAN
SEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLAN
jundumaug1
 
surat edaran guru prestasi tahun 2016
surat edaran guru prestasi tahun 2016surat edaran guru prestasi tahun 2016
surat edaran guru prestasi tahun 2016
vie akbar
 

Andere mochten auch (20)

Build a-bear workshop communication plan final version benchmark assignment
Build a-bear workshop communication plan final version benchmark assignmentBuild a-bear workshop communication plan final version benchmark assignment
Build a-bear workshop communication plan final version benchmark assignment
 
HARIKRISHNA RESUME30-11
HARIKRISHNA RESUME30-11HARIKRISHNA RESUME30-11
HARIKRISHNA RESUME30-11
 
Untitled presentation
Untitled presentationUntitled presentation
Untitled presentation
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Newsletter the ozone
Newsletter the ozoneNewsletter the ozone
Newsletter the ozone
 
Strategic Communication Plan Synthesis Proposal for Talenti
Strategic Communication Plan Synthesis Proposal for TalentiStrategic Communication Plan Synthesis Proposal for Talenti
Strategic Communication Plan Synthesis Proposal for Talenti
 
University of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace Education
University of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace EducationUniversity of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace Education
University of Toronto_Carl Pigeon_Aerospace Education
 
Fisioterapi Dada
Fisioterapi Dada Fisioterapi Dada
Fisioterapi Dada
 
Postural Drainage
Postural DrainagePostural Drainage
Postural Drainage
 
Vegneshwaran Vasudevan Ramakrishan MASc PEAS March 2013
Vegneshwaran Vasudevan Ramakrishan MASc PEAS March 2013Vegneshwaran Vasudevan Ramakrishan MASc PEAS March 2013
Vegneshwaran Vasudevan Ramakrishan MASc PEAS March 2013
 
Makalah pernapasan
Makalah pernapasanMakalah pernapasan
Makalah pernapasan
 
Dasar-Dasar Anatomi
Dasar-Dasar AnatomiDasar-Dasar Anatomi
Dasar-Dasar Anatomi
 
SEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLAN
SEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLANSEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLAN
SEMINAR ON NATIONAL DEVELOPMENT PROGRAM: CAMPAIGN PLAN
 
surat edaran guru prestasi tahun 2016
surat edaran guru prestasi tahun 2016surat edaran guru prestasi tahun 2016
surat edaran guru prestasi tahun 2016
 
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya DasarPengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
 
Change Management And Communications for Complex IT Projects
Change Management And Communications for Complex IT ProjectsChange Management And Communications for Complex IT Projects
Change Management And Communications for Complex IT Projects
 
7
77
7
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
 
лекц 2
лекц 2лекц 2
лекц 2
 

Ähnlich wie Terapi Oksigenasi

Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Tina Novianty S
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
conesti08com
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
conesti08com
 
Modul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasiModul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasi
Uwes Chaeruman
 

Ähnlich wie Terapi Oksigenasi (20)

Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 
49177297-terapi-oksigen.pptx
49177297-terapi-oksigen.pptx49177297-terapi-oksigen.pptx
49177297-terapi-oksigen.pptx
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
penggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigenpenggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigen
 
Keperawatan ikhsanuddin2
Keperawatan ikhsanuddin2Keperawatan ikhsanuddin2
Keperawatan ikhsanuddin2
 
Terapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixTerapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fix
 
Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011
 
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.pptTHERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
 
TERAPI OKSIGENASI
TERAPI OKSIGENASITERAPI OKSIGENASI
TERAPI OKSIGENASI
 
Modul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasiModul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasi
 
KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1
 
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal KanuleProsedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
 
Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
DRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptxDRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptx
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2
 

Mehr von pjj_kemenkes

Mehr von pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Kürzlich hochgeladen

MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
sukman241
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
akunoppoa31rhn
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
sapudin2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
 
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfDhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 

Terapi Oksigenasi

  • 1.
  • 2. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II MODUL 1 Panduan Praktek Klinik “Prosedur Tindakan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan” Penulis : Hadi Purwanto, S.Kep.,Ns.,M.Kes. PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Hak cipta © Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 IV Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan Belajar 4 ini Anda dapat melakukan Terapi Oksigenasi pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan Belajar 4 ini Anda dapat melakukan : 1. Pemberian oksigen dengan alat masker 2. Pemberian oksigen dengan alat nasal kanul dan oxyhood Ruang lingkup dalam kegiatan belajar ini meliputi : 1. Venturi Mask 2. Nasal Kanul 3. Simple Mask 4. Oxyhood Terapi Oksigenasi RUANGLingkup Materi
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Uraian Materi Di bawah ini adalah uraian tentang materi pemberian Oksigenasi Apakah tujuan terapi oksigen? Terapi oksigen diberikan pada pasien sebagai upaya untuk meningkatkan PaO2 . Dengan peningkatan PaO2 diharapkan terjadi penurunan nafas dan dyspnea. Terapi ini digunakan untuk memperbaiki terjadinya hipoksemia dan menurunkan stimulus yang dapat meningkatkan kardiak output. Terapi oksigen memberikan peningkatan konsentrasi oksigen yang dihirup untuk mengatasi dan mencgah hipoksemia. Apakah indikasi terapi oksigen? Indikasi dilakukannya terapi oksigenasi meliputi : 1. Memperbaiki hipoksemia 2. Situasi akut yang dapat mengakibatkan hipoksemia 3. Akut Miokardial Infark 4. Recovery pasca anastesia Pemberian terapi oksigenasi harus tepat sesuai dengan kebutuhan pasien. Sebelum memberikan terapi, Andasebagai perawat harus melakukan assessment singkat pada pasien. Perawat harus memastikan identitas dan terapi yang dibutuhkan oleh pasien. Perhatikan kondisi actual pasien untuk memastikan terapi yang direncakan pada pasien dengan ketercapaiannya. Apabila ada kondisi yang tidak sesuai dengan rencana pemberian terapi maka perawat harus berkoordinasi dengan tim terkait. Persiapan awal sebelum memberikan aplikasi oksigenasi pada pasien adalah flowmeter dan humidifier. Perawat memastikan flowmeter terpasang dengan baik pada tabung atau saluran oksigen. Berikutnya humidifier dipersiapkan untuk memberikan kelembaban pada oksigen yang akan disalurkan pada sistem pernafasan klien. Pemilihan jenis alat untuk terapi oksigenasi disesuaikan dengan kebutuhan oksigen pasien. Metode pemberian O2 dapat dibagi atas 2 tehnik, yaitu : 1. Sistem aliran rendah Tehnik system aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan ruangan. Tehnik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan volume tidal pasien. Pemberian O2 sistem aliran rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit. Contoh system aliran rendah ini adal;ah : (1) kataeter nasal, (2) kanula nasal, (3) sungkup muka sederhana, (4) sungkup muka dengan kantong rebreathing, (5) sungkup muka dengan kantong non rebreathing. Apakah Anda tahu apa keuntungan dan kerugian masing-masing sistem? Keuntungan dan kerugian dari masing-masing system : a. Kateter nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara kontinu dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%. - Keuntungan : Pemberian O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap. - Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 yang lebih dari 45%, tehnik memasuk kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari 6 L/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, kateter mudah tersumbat. b. Kanula nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal. - Keuntungan : Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, mudah memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan nyaman. - Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2 berkurang bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena kedalam kanul hanya 1 cm, mengiritasi selaput lendir.
  • 6. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan c. Sungkup muka sederhana Merupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang seling 5 – 8 L/mnt dengan konsentrasi O2 40 – 60%. - Keuntungan Konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, system humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol. - Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 kurang dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah. d. Sungkup muka dengan kantong rebreathing : Suatu tehinik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% dengan aliran 8 – 12 L/mnt - Keuntungan : Konsentrasi O2 lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir - Kerugian : Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong O2 bisa terlipat. e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing Merupakan tehinik pemberian O2 dengan Konsentrasi O2 mencapai 99% dengan aliran 8 – 12 L/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi - Keuntungan : Konsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan selaput lendir. - Kerugian : Kantong O2 bisa terlipat. Selanjutnya Anda bisa pelajari sistem aliran tinggi seperti yang diuraikan di bawah ini.......
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2. Sistem aliran tinggi Apakahyangdimaksuddengansistemalirantinggi?Suatutehnikpemberian O2 dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi O2 yang lebihtepat dan teratur. Adapun contoh tehnik system aliran tinggi yaitu sungkup muka dengan ventury. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udaraluar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 L/mnt dengan konsentrasi 30 – 55%. - Keuntungan : Konsentrasi O2 yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrl serta tidak terjadi penumpukan CO2 - Kerugian : Kerugian system ini pada umumnya hampir sama dengan sungkup muka yang lain pada aliran rendah. Gambar 3. Contoh Nasal Kanul Format 4. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Nasal Kanul No TINDAKAN NILAI 0 1 2 1 Persiapan alat : 1. Tabung oksigen 2. Kanula nasal 3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril 4. Flow meter 5. Tanda ”dilarang merokok”
  • 8. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Persiapan lingkungan : 1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*) 2. Ciptakan lingkungan yang tenang 3 Persiapan pasien : 1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *) 2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler 4 Prosedur : 1. Mencuci tangan.*) 2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga. 3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai ketentuan 4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab. 5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa. 6. Memasang kanula pada hidung klien. 7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*) – 24% @ 1L/menit – 28% @ 2L/menit – 32% @ 3L/menit – 36% @ 4L/menit – 40% @ 5L/menit 8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien. 9. Kewaspadaan Observasi apakah: a. Kanula tersumbat atau terlipat b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air c. Volume Oksigen mencukupi/tidak 10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *) 11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan respons klien.
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12. Meletakkan tanda ”dilarang merokok” pada lokasi yang dapat terlihat jelas. 13. Mencuci tangan 5 Evaluasi : 1. Pola nafas klien efektif 2. Pasien merasa nyaman Keterangan : Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat Gambar 4. Contoh Simple Mask Format 5. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Simple Mask No TINDAKAN NILAI 0 1 2 1 Persiapan alat : 1. Tabung oksigen 2. Simple mask 3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril 4. Flow meter 5. Tanda ”dilarang merokok” 2 Persiapan lingkungan : 1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*) 2. Ciptakan lingkungan yang tenang 3 Persiapan pasien : 1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *) 2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
  • 10. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Prosedur : 1. Mencuci tangan.*) 2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga. 3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai ketentuan 4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab. 5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa. 6. Memasang kanula pada hidung klien. 7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*) – 40% @ 5L/menit – 45% - 50% @ 6L/menit – 55% - 60% @ 8L/menit 8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien. 9. Kewaspadaan Observasi apakah: a. Tube tidak tersumbat atau terlipat b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C. c. Volume Oksigen mencukupi/tidak 10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *) 11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan respons klien. 12. Meletakkan tanda ”dilarang merokok” pada lokasi yang dapat terlihat jelas. 13. Mencuci tangan 5 Evaluasi : 1. Pola nafas klien efektif 2. Pasien merasa nyaman Keterangan : Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Gambar 5. Contoh Partial Rebrether Mask Gambar 6. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Partial Rebreather Mask No TINDAKAN NILAI 0 1 2 1 Persiapan alat : 1. Tabung oksigen 2. Partial Rebriting mask 3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril 4. Flow meter 5. Tanda “dilarang merokok” 2 Persiapan lingkungan : 1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*) 2. Ciptakan lingkungan yang tenang 3 Persiapan pasien : 1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *) 2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler 4 Prosedur : 1. Mencuci tangan.*) 2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga. 3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai ketentuan 4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab. 5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa. 6. Memasang kanula pada hidung klien. 7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*) • 70% - 90% @ 6 – 15L/menit 8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
  • 12. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9. Kewaspadaan Observasi apakah: a. Tube tidak tersumbat atau terlipat b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C. c. Volume Oksigen mencukupi/tidak 10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *) 11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan respons klien. 12. Meletakkan tanda “dilarang merokok” pada lokasi yang dapat terlihat jelas. 13. Mencuci tangan 5 Evaluasi : 1. Pola nafas klien efektif 2. Pasien merasa nyaman Keterangan : Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat Gambar 6. Contoh Nonrebreathing Mask
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Format 7. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Nonrebreathing Mask No TINDAKAN NILAI 0 1 2 1 Persiapan alat : 1. Tabung oksigen 2. NonRebrithing mask 3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril 4. Flow meter 5. Tanda “dilarang merokok” 2 Persiapan lingkungan : 1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*) 2. Ciptakan lingkungan yang tenang 3 Persiapan pasien : 1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *) 2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler 4 Prosedur : 1. Mencuci tangan.*) 2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga. 3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai ketentuan 4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab. 5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa. 6. Memasang kanula pada hidung klien. 7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*) • 60% - 90% @ 6 – 15L/menit 8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien. 9. Kewaspadaan Observasi apakah: a. Tube tidak tersumbat atau terlipat b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C. c. Volume Oksigen mencukupi/tidak 10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
  • 14. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan respons klien. 12. Meletakkan tanda “dilarang merokok” pada lokasi yang dapat terlihat jelas. 13. Mencuci tangan 5 Evaluasi : 1. Pola nafas klien efektif 2. Pasien merasa nyaman Keterangan : Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Lakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen pada pasien dengan masing masing metode minimal 5 orang, dan konsultasikan ke pembimbing apakah prosedur yang Anda lakukan sudah benar atau belum. Tugas
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Terapi oksigen diberikan kepada pasien yang membutuhkan penambahan volume oksigen sesuai dengan kebutuhan, yang karena kondisinya kebutuhan oksigen tubuh tidak dapat dipenuhi oleh pasien secara mandiri dengan hanya pernafasan biasa. Prosedur terapi oksigen ini meliputi pemberian oksigen dengan menggunakan teknik aliran tinggi dan aliran rendah. Dengan menggunakan alat bantu masker maupun nasal kanul sehingga kebutuhan oksigen pasien dapat terpenuhi. Rangkuman