SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Uraian Materi 
Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima 
jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat 
perantara yang membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju 
ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan. 
Macam-macam sistem penginderaan yaitu indra penglihatan, pendengaran, 
penciuman, pengecap dan peraba. 
A. Indra Penglihatan 
Mata adalah organ indera yang kompleks yang berkembang dari ber-cak- 
bercak primitif yang peka cahaya pada permukaan invertebrata. Dalam 
wadah pelindungnya, tiap mata mempunyai suatu lapisan reseptor, suatu sistem 
lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk meng-hantarkan 
impuls dari reseptor ke otak. 
Berikut gambar irisan elintang bola mata 
Gambar 1. Irisan melintang bola mata 
2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
3 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Organ penglihatan : 
1. Sklera 
Lapisan pelindung luar bola mata disebut sklera, yang disebelah depan 
berubah menjadi kornea yang transparan, fungsinya untuk membiarkan berkas 
cahaya untuk masuk ke dalam mata. 
2. Badan koroid 
Yaitu suatu lapisan berpigmen yang mengandung banyak dari pembu-luh- 
pembuluh darah yang memberi makan bentukan-bentukan dalam bola mata.. 
3. Lensa 
Lensa kristalina adalah struktur transparan yang dipertahankan tempatnya 
oleh ligamentum ciliaris atau biasa disebut zonula ziini.. 
Fungsi lensa ialah untuk memfokuskan cahaya yang berasal dari benda agar jatug 
tepat di retina mata. 
4. Iris 
Di depan lensa terdapat iris yang memberi warna pada mata. Iris men-gandung 
serabut-serabut otot siruler yang berfungsi untuk menyempitkan dan 
serabut-serabut radial yang berfungsi melebarkan pupil. Perubahan-perubahan 
pada diameter pupil dapat menimbulkan sampai 5 kali perubahan pada jumlah 
cahaya yang mencapai retina. 
Fungsi utama iris adalah untuk meningkatkan jumlah cahaya masuk kedalam 
mata pada waktu gelap dan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk keda-lam 
mata pada waktu terang. 
5. Retina 
Tersusun dalam 10 lapisan dan mengandung sel-sel batang dan sel-sel 
kerucut 
Yang berfungsi sebagai reseptor bagi indera penglihatan, ditambah dengan 4 
jenis neuron: 
a. Sel bipolar 
b. Sel ganglion 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
c. Sel horisontal 
d. Sel amakrin 
Lapisan terluar retina yang melekat pada badan koroid yang juga merupakan jar-ingan 
kaya pembuluh darah di antara retina dan sklera. 
Berikut gambar anatomi mata 
Gambar 2. Anatomi Mata 
Syaraf indra penglihatan : 
1. Lintasan saraf 
Serabut serabut dari masing-masing hemiretina nasal mengadakan persil-angan 
(decussatio) pada chiasma opticum.. 
2. Reseptor 
Tiap-tiap sel batang dan sel kerucut dibagi dalam segmen dalam dan luar, 
daerah inti dan daerah sinaps. 
Sel batang sangat peka terhadap cahaya dan merupakan reseptor untuk 
penglihatan malam (penglihatan skotopik). Indra penglihatan skotopik ini tidak 
mampu mengurai detail dan batas-batas benda atau menentukan warna. 
Sel kerucut mempunyai ketajaman lebih besar dan merupakan sistem un-tuk 
penglihatan pada cahaya yang terang (penglihatan fotofik) dan untuk peng-lihatan 
warna. Berikut gambar sel batang dan sel kerucut retina 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
5 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Gambar 3. Sel batang dan sel kerucut retina 
3. Mekanisme fotoreseptor 
Perubahan potensial yang menimbulkan potensial aksi pada retina diban-gkitkan 
oleh kerja cahaya pada senyawa peka cahaya pada sel batang dan sel 
kerucut. Apabila cahaya diserap oleh zat ini, bangunnya akan berubah dan peru-bahan 
ini bertanggung jawab untuk pembentukan aktivitas saraf. 
4. Mekanisme pembentukan bayangan 
Berkas cahaya yang mengenai retina akan menimbulkan potensial pada 
sel batang dan sel kerucut. Impuls yang dibentuk dalam retina akan dihatarkan ke 
korteks serebri, dimana akan di timbulkan kesan penglihatan. 
5. Akomodasi 
Proses dimana kecembungan lensa diperbesar dinamakan Akomodasi. 
Pada saat diam, lensa dipertahankan tegang oleh keregangan ligamentum ciliaris. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
6. Gerakan mata 
Pergerakan mata di pengaruhi enam otot yang berdempet ke sklera yang 
mengendalikan pergerakan mata dalam orbit. Enam otot ini diatur oleh saraf kra-nial 
III (okulomotor), IV (trochlear) dan VI (abducens). 
Berikut gambar otot mata 
Gambar 4. Otot mata 
Berikut otot mata, gerakan yang dihasilkan dan saraf kranial dapat dilihat pada 
tabel berikut ini 
Tabel 1. Otot bola mata, gerakan yang dihasilkan dan sraf kranial 
Otot Menghasilkan gerakan Saraf kranial 
1. Rektus superior 
2. Rektus inferior 
3. Rektus medialis 
4. Rektus lateralis 
5. Oblique superior 
6. Oblique inferior 
Ke atas 
Ke bawah 
Ke dalam arah hidung 
Jauh dari hidung 
Ke bawah dan masuk 
Ke atas dan keluar 
Okulomotor (III) 
Okulomotor (III) 
Okulomotor (III) 
Abducens (VI) 
Trochlear (IV) 
Okulomotor (III) 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
7 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
7. Sistem cairan mata Cairan intraokular 
Mata diisi dengan cairan intraokular yang mempertahankan tekanan 
yang cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya. 
Cairan intraokular dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 
a. Humor aquosus, yang berada di antara permukaan posterior lensa 
dan retina. 
b. Humor vitreus atau badan vitreus 
8. Kelainan pada indra penglihatan 
a. Presbiopia, yaitu keadaan dimana lensa hampir sama sekali tidak dapat bera-komodasi. 
Biasanya terjadi pada penglihatan orang yang sudah lanjut usia. 
Berikut gambar presbiopia 
Gambar 5. Presbiopia 
b. Emetropia, yaitu mata akan dianggap normal atau “emetrop” bila cahaya seja-jar 
dari objek jauh difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total. 
Berikut gambar emetropia 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Gambar 6. Emetropia 
c. Hiperopia/ Hipermetropia (penglihatan jauh) 
Biasanya terjadi akibat bola mata terlalu pendek atau kadang-kadang karena 
lensa terlalu lemah. Pada keadaan ini cahaya sejajar kurang dibelokkan oleh 
sistem lensa sehingga tidak terfokus di retina. 
Berikut gambar hiperipia/hipermetropia 
Gambar 7. Hiperopia/hipermetropia 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
9 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
d. Miopia (penglihatan dekat) 
Keadaan ini biasanya disebabkan karena bola mata yang terlalu panjang atau 
kadang-kadang karena daya bias sistem lensa terlalu kuat. 
Pada miopia sewaktu otot siliaris relaksasi total, cahaya dari objek jauh di-fokuskan 
didepan retina. 
e. Astigmatisma 
Merupakan kelainan refraksi mata yang menyebabkan bayangan penglihatan 
pada satu bidang difokuskan pada jarak yang berbeda dari bidang yang tegak 
lurus terhadap bidang tersebut. Berikut gambar astigmatisma 
Gambar 9. Astigmatisma 
f. Katarak 
Katarak adalah kelainan mata yang terjadi pada orang tua. Katarak adalah 
suatu daerah berkabut atau keruh didalam lensa.. 
Berikut gambar katarak 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Gambar 10. Katarak 
g. Strabismus (mata juling) 
Berikut gambar strabismus 
Gambar 11. Strabismus 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
11 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Anda telah selesai belajar indra penglihatan, mari kita lanjutkan belajar indra 
pendengaran 
B. Indra Pendengaran 
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks. In-dera 
pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas 
kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeli-haraan 
bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara 
tergantung pada kemampuan mendengar. 
1. Anatomi Telinga Luar 
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius ek-sternus, 
dipisahkan dari telinga tengah oleh struktur seperti cakram yang dina-makan 
membrana timpani (gendang telinga). 
Berikut gambar anatomi telinga 
. Gambar. 13 Anatomi telinga 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
2. Anatomi Telinga Tengah 
Telinga tengah tersusun atas membrana timpani (gendang telinga) di se-belah 
lateral dan kapsul optik di sebelah medial celah telinga tengah 
Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli 
(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring ber-hubungan 
dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal. 
Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus dan 
stapes. 
Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1 mm panjangnya sekitar 35 mm, meng-hubungkan 
telingatengah ke nasofaring. 
3. Anatomi telinga dalam. 
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ un-tuk 
pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu 
juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya 
merupakan bagian dari komplek anatomi. 
Berikut gambar koklea 
Gambar 16. Koklea 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
13 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
4. Keseimbangan 
Keseimbangan badan dipertahankan oleh kerja sama otot dan sendi tubuh 
(sistem proprioseptif), mata (sistem visual), dan labirin (sistem vestibuler). Keti-ganya 
membawa informasi mengenai keseimbangan, ke otak (sistem serebelar) 
untuk koordinasi dan persepsi korteks serebelar. 
Berikut gambar organ keseimbangan 
Gambar 17. Organ keseimbangan 
Anda telah selesai belajar indra pendengaran, mari kita lanjutkan belajar indra 
penciuman 
C. Indra Penciuman 
Penciuman dan pengecapan umumnya digolongkan sebagai perasaan vis-eral 
karena hubungannya yang erat dengan fungsi pencernaan. 
Reseptor pencium dan pengecap keduanya adalah kemoreseptor yang dirang-sang 
oleh molekul-molekul dalam larutan dalam cairan hidung dan mulut. 
Membran Mukosa Penciuman 
Reseptor pencium terletak pada bagian khusus dari mukosa hidung, mem-bran 
mukosa pencium berpigmen kekuning-kuningan. 
Sel-sel penyangga mensekresi lapisan mukus yang terus menerus melapisi 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
epitel dan mengirimkan banyak mikrofili rambut halus ke dalam mukus ini. Terse-bar 
diantara sel-sel penyangga membran mukosa ini terdapat 10-20 juta reseptor. 
Tiap-tiap reseptor pencium adalah satu neuron. 
Membran mukosa penciuman dikatakan merupakan tempat dimana sistem 
saraf paling dekat dengan dunia luar. 
Bulbus olfactorius 
Di dalam bulbus olfactorius akson reseptor berakhir diantara dendrit-den-drit 
dari sel-sel mitral dan sel-sel berjambul (tufted) untuk membentuk kompleks 
sinaps bulat yang dinamakan glomeruli olfactori. Rata-rata 26.000 akson sel 
reseptor berkonvergensi pada tiap-tiap glomerulus. 
3. Fisiologi Penghidung 
Perangsang reseptor 
Reseptor-reseptor penciuman hanya memberi respon terhadap zat yang 
bersentuhan dengan epitel penciuman dan larut dalam lapisan mukus yang tipis. 
Ambang penciuman untuk berbagai zat representatif melukiskan kepekaan yang 
menyolok dari reseptor penciuman terhadap beberapa zat. 
4. Mendengus 
Mendengus adalah respon semirefleks yang biasanya terjadi apabila bau 
yang baru menarik perhatian. Peranan serabut-serabut nyeri dalam hidung 
Ujung-ujung telanjang dari banyak serabut nyeri N.trigeminus ditemu-kan 
dalam membrana mukosa penciuman. Serabut-serabut ini terangsang oleh 
zat-zat yang menyangat, dan perasaan menyengat komponen yang timbul dari 
trigeminus merupakan komponen dari”bau” yang khas dari zat seperti minyak 
permen, menthol, dan klor. 
Ujung-ujung ini juga yang bertanggung jawab untuk menimbulkan refleks 
bersin, mengeluarkan air mata, sesak nafas, dan respon refleks lainnya terhadap 
iritan terhadap hidung 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
15 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Adaptasi 
Telah diketahui umumnya bahwa bila seseorang secara terus menerus ter-kena 
bau yang paling tidak enakpun, persepsi dari bau itu menurun dan akhirnya 
berhenti. Fenomena yang kadang-kadang berguna ini disebabkan karena adap-tasi 
yang agak cepat yang terjadi pada sistem penciuman. Adaptasi ini adalah 
spesifik untuk bau tertentu yang dicium, ambang untuk bau-bau lainnya tidak 
berubah. 
Anda telah selesai belajar indra penciuman, mari kita lanjutkan belajar indra 
pengecap 
4. Indra Pengecap 
Lidah merupakan bagian tubuh yang penting untuk indra pengecap yang 
di dalamnya terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pa-hit 
dan rasa manis. 
a. Muskulus-muskulus pada lidah 
1) Muskulus Ekstrinsik 
a) M. Genioglossus : merupakan otot lidah terkuat 
b) M. Hyoglossus : berupa lembaran 4 sisi yang tipis 
c) M. Styloglossus : menggerakkan lidah ke depan dan ke belakang 
2) Muskulus Intrinsik 
a) M. Longitudinalis Superior-inferior Linguae 
b) M. Tranversus Linguae 
c) M. Verticalis Linguae 
Berikut gambar lidah 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Gambar 20. Lidah 
b. Bagian-bagian pada Lidah : 
1) Radiks Linguae ( pangkal lidah ) 
2) Dorsum Linguae ( punggung lidah ) 
3) Apeks Linguae ( ujung lidah ) 
d. Papila-papila pada Lidah : 
1) Papillae sirkumvalata : ada 8 hingga 12 buah dari jenis ini yang terletak 
pada bagian dasar lidah. 
2) Papillae fungiformis : menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, 
dan berbentuk jamur. 
3) Papillae filiformis: adalah yang terbanyak menyebar pada seluruh per-mukaan 
lidah. Papillae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa 
sentuh. 
Berikut gambar papila lidah 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
17 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Gambar 22. Papila lidah 
Anda baru saja selesai mempelajari anatomi indera pengecap, namun untuk lebih 
yakin lagi pelajari lagi dengan saksama dengan memprhatikan gambar yang ada. 
5. Indra Peraba 
Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba, hidup dan menjamin kelangsun-gan 
hidup. Kulit menyokong penampilan dan kepribadian sesorang dan menjadi 
ciri berbagai tanda kehidupan yaitu ras, genetik, estetik, budaya, bangsa dan ag-ama. 
Berikut gambar struktur kulit 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Gambar 24. Struktur kulit 
Bagian dari kulit : 
a. Epidermis 
Epidermis terdiri dari sel epitel yang mengalami keratinisasi yang men-gandung 
bahan lemak yang menjadikan kulit kedap air. Sel superfisial dari stratum 
ini secara kostan dilepaskan dan diganti. Sel lain mengandung cairan berminyak. 
Lapisan ketiga tediri dari sel-sel yang mengandung granula yang mampu mere-fraksi 
cahaya dan membantu memberikan warna putih pada kulit. 
Lapisan keempat mengandung sel yang memproduksi melamin, suatu bahan 
yang bertindak sebagai perlindungan terhadap pengaruh sinar ultraviolet. 
Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, tetapi limfe bersirkulasi dalam 
ruang interselular. 
b. Dermis 
Dermis terdiri dari jaringan fibrosa yang lebih padat pada bagian superfi-cial 
dibandingkan bagian dalamnya. Dapat diidentifikasi 2 lapisan : yang pertama 
mengandung akhiran saraf sensorik, pembuluh darah dan limfatika ; yang kedua 
mengandung serat kolagen, serat elastik, glandula sebasea, glandula sudorifera, 
folikel rambut dan muskulus arrektor pilli. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
19 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
c. Hipodermis 
Hipodermis merupakan zona transisional diantara kulit dan jaringan adi-posa 
di bawahnya. Mengandung sel lemak demikian juga jaringan ikat putih dan 
kuning, kumparan dari sejumlah glandula sebasea dan radiks dari sejumlah ram-but. 
d. Kelenjar Keringat 
Kelenjar keringat terdiri dari glomerolus atau bagian sekresi dan duktus. 
Secara relatif terdapat catu darah yang kaya dan menskresi keringat yang agak 
keruh, hampir tidak berbau, hampir mengandung 99% air, dan sejumlah kecil kh-lorida, 
urea, amonium, asam urat dan kreatinin. 
Berbagai tipe kelenjar keringat ditemukan pada area seperti genetalia, anus, aksi-la 
dan puting susu dan masing-masing juga mempunyai bau yang khas. 
e. Appendises 
Appendises termasuk rambut dan kuku. Rambut berasal epitel dan terben-tuk 
dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang timbul dalam struktur yang 
kompleks, yaitu folikel yang terletak dalam lapisan dermis yang lebih dalam. 
Kuku terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan 
kuat. 
Fungsi kulit : 
a. Fungsi Proteksi 
Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik 
maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, sep-erti 
zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam, atau basa kuat lainnya), gangguan 
panas atau dingin, gangguan sinar radiasi tau sinar ultraviolet, gangguan ku-man, 
jamur, bakteri atau virus. 
b. Fungsi Absorpsi 
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda pa- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
dat. tetapi cairan yang mudah menguap lebih mungkin diserap kulit, begitu 
pula zat yang larut dalam minyak. 
Fungsi Ekskresi 
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau 
sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, amonia, dan sedikit lemak. 
Kelenjar lemak. Fungsi 
• Pengindra (Sensori) 
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. 
• Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi) 
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan 
mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit. Pada keadaan suhu 
meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak keringat ke permu-kaan 
kulit dan dengan penguapan keringat tersebut terbuang pula kalori/ 
panas tubuh. 
• Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis) 
Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan asal epidermis. 
Sel ini berasal dari rigi saraf, jumlahnya 1:10 dari sel basal. Jumlah melanos-it 
serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menentukan warna 
kulit. Melanin dibuat dari sejenis protein, tirosin, dengan bantuan enzim 
tirosinase, ion Cu dan oksigen oleh sel melanosit di dalam melanosom da-lam 
badan sel melanosit. Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi 
melanin. Bila pajanan bertambah, produksi melanin akan meningkat. Pig-men 
disebarkan ke dalam lapisan atas sel epidermis melalui tangan-tan-gan 
yang mirip kaki cumi-cumi pada melanosit. Ke arah dermis pigmen, 
disebar melalui melanofag. Selain oleh pigmen, warna kulit dibentuk pula 
oleh tebal tipisnya kulit, Hb-reduksi, Hb-oksidasi, dan karoten. 
c. Fungsi Keratinisasi 
Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai tiga jenis sel utama: ke-ratinosit, 
melanosit dan sel Langerhans. Keratinisasi dimulai dari sel basal yang 
kuboid, bermitosis ke atas berubah bentuk lebih poligonal yaitu sel spinosum, 
terangkat lebih ke atas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel gran- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
21 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
ulosum. Kemudian sel tersebut terangkat ke atas lebih gepeng, dan granula ser-ta 
intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhirnya sampai di permukaan kulit 
menjadi sel yang mati, protoplasmanya mengering menjadi keras, gepeng, tanpa 
inti yang disebut sel tanduksel tanduk secara kontinu lepas dari permukaan kulit 
dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya. Proses keratinisasi sel dari sel bas-al 
sampai sel tanduk berlangsung selama 14-21 hari. Proses ini berlangsung ter-us- 
menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat melak-sanakan 
fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini 
terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, dan kering. 
d. Fungsi Produksi Vitamin D 
Ternyata kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi 
kolesterol dengan bantuan sinar matahari. Namun produksi ini masih lebih rendah 
dari kebutuhan tubuh akan vitamin D sehingga diperlukan tambahan vitamin D 
dari luar melaui makanan. 
e. Fungsi Ekspresi Emosi 
Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan ku-lit 
mampu berfungsi sebagai alat untuk mentakan emosi yang terdapat dalam 
jiwa manusia. Kegembiraan dpat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi 
dan tersenyum, kesedihan diutarakan pleh kelenjar air mata yang meneteskan 
air matanya, ketegangan dengan otot kulit dan kelenjar keringat, ketakutan oleh 
kontraksi pembuluh darah kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan rasa 
erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga ku-lit 
tampak semakin merah, berminyak, dan menyebarkan bau khas. Semua fungsi 
kulit pada manusia berguna untuk mempertahankan kehidupannya sama seperti 
organ tubuh lain. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Rangkuman 
Sistem pengindraan pada tubuh manusia sangat penting bagi proses aktivitas/ 
kegiatan pada manusia. Indra adalah organ akhir yang dikhususkan fungsinya 
untuk meneriam reseptor baik dari luar tubuh mupun dalam tubuh. 
Manusia memiliki beberapa macam alat indra pada tubuhnya yang membantu 
menopang aktivitas sehari-harinya. 
Adapun indra yang dimiliki oleh manusia beserta fungsinya, yaitu : 
1. Indra penglihatan (untuk melihat) 
2. Indra pendengaran (untuk proses pendengaran pada manusia) 
3. Indra penciuman (untuk proses pembauan) 
4. Indra perasa (untuk proses perasa/sensasi rasa pada makanan yang masuk) 
5. Indraa peraba (untuk sensasi rabaan yang terjadi pada kulit manusia). 
Semua indra mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam tubuh manusia. 
Dan apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem indra di atas, maka akan 
terjadi ketidakseimbangan dan ketidakmampuan pada aktivitas yang dilakukan 
manusia sehubungan dengan fungsi sistem indra di atas. 
22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaendang_ruslan
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasiagusmelvian
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhdwimank
 
Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikMakalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikSeptian Muna Barakati
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiYabniel Lit Jingga
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinHetty Astri
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Biologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imunBiologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imunimas lusyani
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok fikri asyura
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 

Was ist angesagt? (20)

Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Makalah sistem urinaria
Makalah sistem urinariaMakalah sistem urinaria
Makalah sistem urinaria
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikMakalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Biologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imunBiologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imun
 
ppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaanppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaan
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 

Andere mochten auch

Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderapengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderahusna una
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 
Sistem Muskuloskeletal
Sistem MuskuloskeletalSistem Muskuloskeletal
Sistem MuskuloskeletalDedi Kun
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Warnet Raha
 
4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mataMohd Arif
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamteguh ahmad
 
Makalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa TalloMakalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa TalloDewi Puspitasari
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Sri Nala
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.PAUSIL ABU
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individufara dillah
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 

Andere mochten auch (17)

Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaanAnatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderapengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Sistem Muskuloskeletal
Sistem MuskuloskeletalSistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
 
4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
 
Sejarah Kerajaan Gowa
Sejarah Kerajaan GowaSejarah Kerajaan Gowa
Sejarah Kerajaan Gowa
 
Makalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa TalloMakalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa Tallo
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 

Ähnlich wie Sistem Penginderaan (20)

lina
linalina
lina
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Modul 1 kb 4
Modul 1 kb 4Modul 1 kb 4
Modul 1 kb 4
 
Sistem Pancaindera
Sistem Pancaindera Sistem Pancaindera
Sistem Pancaindera
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
PPT 1A IBD.pptx
PPT 1A IBD.pptxPPT 1A IBD.pptx
PPT 1A IBD.pptx
 
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnyaPengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Bab ii 2
Bab ii 2Bab ii 2
Bab ii 2
 

Mehr von pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Mehr von pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Kürzlich hochgeladen

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 

Kürzlich hochgeladen (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Sistem Penginderaan

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Uraian Materi Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan. Macam-macam sistem penginderaan yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan peraba. A. Indra Penglihatan Mata adalah organ indera yang kompleks yang berkembang dari ber-cak- bercak primitif yang peka cahaya pada permukaan invertebrata. Dalam wadah pelindungnya, tiap mata mempunyai suatu lapisan reseptor, suatu sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk meng-hantarkan impuls dari reseptor ke otak. Berikut gambar irisan elintang bola mata Gambar 1. Irisan melintang bola mata 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 2. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Organ penglihatan : 1. Sklera Lapisan pelindung luar bola mata disebut sklera, yang disebelah depan berubah menjadi kornea yang transparan, fungsinya untuk membiarkan berkas cahaya untuk masuk ke dalam mata. 2. Badan koroid Yaitu suatu lapisan berpigmen yang mengandung banyak dari pembu-luh- pembuluh darah yang memberi makan bentukan-bentukan dalam bola mata.. 3. Lensa Lensa kristalina adalah struktur transparan yang dipertahankan tempatnya oleh ligamentum ciliaris atau biasa disebut zonula ziini.. Fungsi lensa ialah untuk memfokuskan cahaya yang berasal dari benda agar jatug tepat di retina mata. 4. Iris Di depan lensa terdapat iris yang memberi warna pada mata. Iris men-gandung serabut-serabut otot siruler yang berfungsi untuk menyempitkan dan serabut-serabut radial yang berfungsi melebarkan pupil. Perubahan-perubahan pada diameter pupil dapat menimbulkan sampai 5 kali perubahan pada jumlah cahaya yang mencapai retina. Fungsi utama iris adalah untuk meningkatkan jumlah cahaya masuk kedalam mata pada waktu gelap dan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk keda-lam mata pada waktu terang. 5. Retina Tersusun dalam 10 lapisan dan mengandung sel-sel batang dan sel-sel kerucut Yang berfungsi sebagai reseptor bagi indera penglihatan, ditambah dengan 4 jenis neuron: a. Sel bipolar b. Sel ganglion Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 3. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan c. Sel horisontal d. Sel amakrin Lapisan terluar retina yang melekat pada badan koroid yang juga merupakan jar-ingan kaya pembuluh darah di antara retina dan sklera. Berikut gambar anatomi mata Gambar 2. Anatomi Mata Syaraf indra penglihatan : 1. Lintasan saraf Serabut serabut dari masing-masing hemiretina nasal mengadakan persil-angan (decussatio) pada chiasma opticum.. 2. Reseptor Tiap-tiap sel batang dan sel kerucut dibagi dalam segmen dalam dan luar, daerah inti dan daerah sinaps. Sel batang sangat peka terhadap cahaya dan merupakan reseptor untuk penglihatan malam (penglihatan skotopik). Indra penglihatan skotopik ini tidak mampu mengurai detail dan batas-batas benda atau menentukan warna. Sel kerucut mempunyai ketajaman lebih besar dan merupakan sistem un-tuk penglihatan pada cahaya yang terang (penglihatan fotofik) dan untuk peng-lihatan warna. Berikut gambar sel batang dan sel kerucut retina Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 4. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Gambar 3. Sel batang dan sel kerucut retina 3. Mekanisme fotoreseptor Perubahan potensial yang menimbulkan potensial aksi pada retina diban-gkitkan oleh kerja cahaya pada senyawa peka cahaya pada sel batang dan sel kerucut. Apabila cahaya diserap oleh zat ini, bangunnya akan berubah dan peru-bahan ini bertanggung jawab untuk pembentukan aktivitas saraf. 4. Mekanisme pembentukan bayangan Berkas cahaya yang mengenai retina akan menimbulkan potensial pada sel batang dan sel kerucut. Impuls yang dibentuk dalam retina akan dihatarkan ke korteks serebri, dimana akan di timbulkan kesan penglihatan. 5. Akomodasi Proses dimana kecembungan lensa diperbesar dinamakan Akomodasi. Pada saat diam, lensa dipertahankan tegang oleh keregangan ligamentum ciliaris. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 5. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6. Gerakan mata Pergerakan mata di pengaruhi enam otot yang berdempet ke sklera yang mengendalikan pergerakan mata dalam orbit. Enam otot ini diatur oleh saraf kra-nial III (okulomotor), IV (trochlear) dan VI (abducens). Berikut gambar otot mata Gambar 4. Otot mata Berikut otot mata, gerakan yang dihasilkan dan saraf kranial dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 1. Otot bola mata, gerakan yang dihasilkan dan sraf kranial Otot Menghasilkan gerakan Saraf kranial 1. Rektus superior 2. Rektus inferior 3. Rektus medialis 4. Rektus lateralis 5. Oblique superior 6. Oblique inferior Ke atas Ke bawah Ke dalam arah hidung Jauh dari hidung Ke bawah dan masuk Ke atas dan keluar Okulomotor (III) Okulomotor (III) Okulomotor (III) Abducens (VI) Trochlear (IV) Okulomotor (III) Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 6. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7. Sistem cairan mata Cairan intraokular Mata diisi dengan cairan intraokular yang mempertahankan tekanan yang cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya. Cairan intraokular dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: a. Humor aquosus, yang berada di antara permukaan posterior lensa dan retina. b. Humor vitreus atau badan vitreus 8. Kelainan pada indra penglihatan a. Presbiopia, yaitu keadaan dimana lensa hampir sama sekali tidak dapat bera-komodasi. Biasanya terjadi pada penglihatan orang yang sudah lanjut usia. Berikut gambar presbiopia Gambar 5. Presbiopia b. Emetropia, yaitu mata akan dianggap normal atau “emetrop” bila cahaya seja-jar dari objek jauh difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total. Berikut gambar emetropia Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 7. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Gambar 6. Emetropia c. Hiperopia/ Hipermetropia (penglihatan jauh) Biasanya terjadi akibat bola mata terlalu pendek atau kadang-kadang karena lensa terlalu lemah. Pada keadaan ini cahaya sejajar kurang dibelokkan oleh sistem lensa sehingga tidak terfokus di retina. Berikut gambar hiperipia/hipermetropia Gambar 7. Hiperopia/hipermetropia Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 8. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan d. Miopia (penglihatan dekat) Keadaan ini biasanya disebabkan karena bola mata yang terlalu panjang atau kadang-kadang karena daya bias sistem lensa terlalu kuat. Pada miopia sewaktu otot siliaris relaksasi total, cahaya dari objek jauh di-fokuskan didepan retina. e. Astigmatisma Merupakan kelainan refraksi mata yang menyebabkan bayangan penglihatan pada satu bidang difokuskan pada jarak yang berbeda dari bidang yang tegak lurus terhadap bidang tersebut. Berikut gambar astigmatisma Gambar 9. Astigmatisma f. Katarak Katarak adalah kelainan mata yang terjadi pada orang tua. Katarak adalah suatu daerah berkabut atau keruh didalam lensa.. Berikut gambar katarak Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 9. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Gambar 10. Katarak g. Strabismus (mata juling) Berikut gambar strabismus Gambar 11. Strabismus Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 10. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Anda telah selesai belajar indra penglihatan, mari kita lanjutkan belajar indra pendengaran B. Indra Pendengaran Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks. In-dera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeli-haraan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. 1. Anatomi Telinga Luar Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius ek-sternus, dipisahkan dari telinga tengah oleh struktur seperti cakram yang dina-makan membrana timpani (gendang telinga). Berikut gambar anatomi telinga . Gambar. 13 Anatomi telinga Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 11. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2. Anatomi Telinga Tengah Telinga tengah tersusun atas membrana timpani (gendang telinga) di se-belah lateral dan kapsul optik di sebelah medial celah telinga tengah Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring ber-hubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal. Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus dan stapes. Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1 mm panjangnya sekitar 35 mm, meng-hubungkan telingatengah ke nasofaring. 3. Anatomi telinga dalam. Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ un-tuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Berikut gambar koklea Gambar 16. Koklea Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 12. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4. Keseimbangan Keseimbangan badan dipertahankan oleh kerja sama otot dan sendi tubuh (sistem proprioseptif), mata (sistem visual), dan labirin (sistem vestibuler). Keti-ganya membawa informasi mengenai keseimbangan, ke otak (sistem serebelar) untuk koordinasi dan persepsi korteks serebelar. Berikut gambar organ keseimbangan Gambar 17. Organ keseimbangan Anda telah selesai belajar indra pendengaran, mari kita lanjutkan belajar indra penciuman C. Indra Penciuman Penciuman dan pengecapan umumnya digolongkan sebagai perasaan vis-eral karena hubungannya yang erat dengan fungsi pencernaan. Reseptor pencium dan pengecap keduanya adalah kemoreseptor yang dirang-sang oleh molekul-molekul dalam larutan dalam cairan hidung dan mulut. Membran Mukosa Penciuman Reseptor pencium terletak pada bagian khusus dari mukosa hidung, mem-bran mukosa pencium berpigmen kekuning-kuningan. Sel-sel penyangga mensekresi lapisan mukus yang terus menerus melapisi Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 13. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan epitel dan mengirimkan banyak mikrofili rambut halus ke dalam mukus ini. Terse-bar diantara sel-sel penyangga membran mukosa ini terdapat 10-20 juta reseptor. Tiap-tiap reseptor pencium adalah satu neuron. Membran mukosa penciuman dikatakan merupakan tempat dimana sistem saraf paling dekat dengan dunia luar. Bulbus olfactorius Di dalam bulbus olfactorius akson reseptor berakhir diantara dendrit-den-drit dari sel-sel mitral dan sel-sel berjambul (tufted) untuk membentuk kompleks sinaps bulat yang dinamakan glomeruli olfactori. Rata-rata 26.000 akson sel reseptor berkonvergensi pada tiap-tiap glomerulus. 3. Fisiologi Penghidung Perangsang reseptor Reseptor-reseptor penciuman hanya memberi respon terhadap zat yang bersentuhan dengan epitel penciuman dan larut dalam lapisan mukus yang tipis. Ambang penciuman untuk berbagai zat representatif melukiskan kepekaan yang menyolok dari reseptor penciuman terhadap beberapa zat. 4. Mendengus Mendengus adalah respon semirefleks yang biasanya terjadi apabila bau yang baru menarik perhatian. Peranan serabut-serabut nyeri dalam hidung Ujung-ujung telanjang dari banyak serabut nyeri N.trigeminus ditemu-kan dalam membrana mukosa penciuman. Serabut-serabut ini terangsang oleh zat-zat yang menyangat, dan perasaan menyengat komponen yang timbul dari trigeminus merupakan komponen dari”bau” yang khas dari zat seperti minyak permen, menthol, dan klor. Ujung-ujung ini juga yang bertanggung jawab untuk menimbulkan refleks bersin, mengeluarkan air mata, sesak nafas, dan respon refleks lainnya terhadap iritan terhadap hidung Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 14. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Adaptasi Telah diketahui umumnya bahwa bila seseorang secara terus menerus ter-kena bau yang paling tidak enakpun, persepsi dari bau itu menurun dan akhirnya berhenti. Fenomena yang kadang-kadang berguna ini disebabkan karena adap-tasi yang agak cepat yang terjadi pada sistem penciuman. Adaptasi ini adalah spesifik untuk bau tertentu yang dicium, ambang untuk bau-bau lainnya tidak berubah. Anda telah selesai belajar indra penciuman, mari kita lanjutkan belajar indra pengecap 4. Indra Pengecap Lidah merupakan bagian tubuh yang penting untuk indra pengecap yang di dalamnya terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pa-hit dan rasa manis. a. Muskulus-muskulus pada lidah 1) Muskulus Ekstrinsik a) M. Genioglossus : merupakan otot lidah terkuat b) M. Hyoglossus : berupa lembaran 4 sisi yang tipis c) M. Styloglossus : menggerakkan lidah ke depan dan ke belakang 2) Muskulus Intrinsik a) M. Longitudinalis Superior-inferior Linguae b) M. Tranversus Linguae c) M. Verticalis Linguae Berikut gambar lidah Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 15. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Gambar 20. Lidah b. Bagian-bagian pada Lidah : 1) Radiks Linguae ( pangkal lidah ) 2) Dorsum Linguae ( punggung lidah ) 3) Apeks Linguae ( ujung lidah ) d. Papila-papila pada Lidah : 1) Papillae sirkumvalata : ada 8 hingga 12 buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. 2) Papillae fungiformis : menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur. 3) Papillae filiformis: adalah yang terbanyak menyebar pada seluruh per-mukaan lidah. Papillae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh. Berikut gambar papila lidah Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 16. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Gambar 22. Papila lidah Anda baru saja selesai mempelajari anatomi indera pengecap, namun untuk lebih yakin lagi pelajari lagi dengan saksama dengan memprhatikan gambar yang ada. 5. Indra Peraba Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba, hidup dan menjamin kelangsun-gan hidup. Kulit menyokong penampilan dan kepribadian sesorang dan menjadi ciri berbagai tanda kehidupan yaitu ras, genetik, estetik, budaya, bangsa dan ag-ama. Berikut gambar struktur kulit Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 17. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Gambar 24. Struktur kulit Bagian dari kulit : a. Epidermis Epidermis terdiri dari sel epitel yang mengalami keratinisasi yang men-gandung bahan lemak yang menjadikan kulit kedap air. Sel superfisial dari stratum ini secara kostan dilepaskan dan diganti. Sel lain mengandung cairan berminyak. Lapisan ketiga tediri dari sel-sel yang mengandung granula yang mampu mere-fraksi cahaya dan membantu memberikan warna putih pada kulit. Lapisan keempat mengandung sel yang memproduksi melamin, suatu bahan yang bertindak sebagai perlindungan terhadap pengaruh sinar ultraviolet. Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, tetapi limfe bersirkulasi dalam ruang interselular. b. Dermis Dermis terdiri dari jaringan fibrosa yang lebih padat pada bagian superfi-cial dibandingkan bagian dalamnya. Dapat diidentifikasi 2 lapisan : yang pertama mengandung akhiran saraf sensorik, pembuluh darah dan limfatika ; yang kedua mengandung serat kolagen, serat elastik, glandula sebasea, glandula sudorifera, folikel rambut dan muskulus arrektor pilli. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 18. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan c. Hipodermis Hipodermis merupakan zona transisional diantara kulit dan jaringan adi-posa di bawahnya. Mengandung sel lemak demikian juga jaringan ikat putih dan kuning, kumparan dari sejumlah glandula sebasea dan radiks dari sejumlah ram-but. d. Kelenjar Keringat Kelenjar keringat terdiri dari glomerolus atau bagian sekresi dan duktus. Secara relatif terdapat catu darah yang kaya dan menskresi keringat yang agak keruh, hampir tidak berbau, hampir mengandung 99% air, dan sejumlah kecil kh-lorida, urea, amonium, asam urat dan kreatinin. Berbagai tipe kelenjar keringat ditemukan pada area seperti genetalia, anus, aksi-la dan puting susu dan masing-masing juga mempunyai bau yang khas. e. Appendises Appendises termasuk rambut dan kuku. Rambut berasal epitel dan terben-tuk dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang timbul dalam struktur yang kompleks, yaitu folikel yang terletak dalam lapisan dermis yang lebih dalam. Kuku terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan kuat. Fungsi kulit : a. Fungsi Proteksi Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, sep-erti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam, atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi tau sinar ultraviolet, gangguan ku-man, jamur, bakteri atau virus. b. Fungsi Absorpsi Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda pa- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 19. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan dat. tetapi cairan yang mudah menguap lebih mungkin diserap kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak. Fungsi Ekskresi Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, amonia, dan sedikit lemak. Kelenjar lemak. Fungsi • Pengindra (Sensori) Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. • Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi) Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit. Pada keadaan suhu meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak keringat ke permu-kaan kulit dan dengan penguapan keringat tersebut terbuang pula kalori/ panas tubuh. • Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis) Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan asal epidermis. Sel ini berasal dari rigi saraf, jumlahnya 1:10 dari sel basal. Jumlah melanos-it serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menentukan warna kulit. Melanin dibuat dari sejenis protein, tirosin, dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu dan oksigen oleh sel melanosit di dalam melanosom da-lam badan sel melanosit. Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanin. Bila pajanan bertambah, produksi melanin akan meningkat. Pig-men disebarkan ke dalam lapisan atas sel epidermis melalui tangan-tan-gan yang mirip kaki cumi-cumi pada melanosit. Ke arah dermis pigmen, disebar melalui melanofag. Selain oleh pigmen, warna kulit dibentuk pula oleh tebal tipisnya kulit, Hb-reduksi, Hb-oksidasi, dan karoten. c. Fungsi Keratinisasi Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai tiga jenis sel utama: ke-ratinosit, melanosit dan sel Langerhans. Keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboid, bermitosis ke atas berubah bentuk lebih poligonal yaitu sel spinosum, terangkat lebih ke atas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel gran- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 20. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan ulosum. Kemudian sel tersebut terangkat ke atas lebih gepeng, dan granula ser-ta intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mengering menjadi keras, gepeng, tanpa inti yang disebut sel tanduksel tanduk secara kontinu lepas dari permukaan kulit dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya. Proses keratinisasi sel dari sel bas-al sampai sel tanduk berlangsung selama 14-21 hari. Proses ini berlangsung ter-us- menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat melak-sanakan fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, dan kering. d. Fungsi Produksi Vitamin D Ternyata kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari. Namun produksi ini masih lebih rendah dari kebutuhan tubuh akan vitamin D sehingga diperlukan tambahan vitamin D dari luar melaui makanan. e. Fungsi Ekspresi Emosi Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan ku-lit mampu berfungsi sebagai alat untuk mentakan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia. Kegembiraan dpat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi dan tersenyum, kesedihan diutarakan pleh kelenjar air mata yang meneteskan air matanya, ketegangan dengan otot kulit dan kelenjar keringat, ketakutan oleh kontraksi pembuluh darah kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga ku-lit tampak semakin merah, berminyak, dan menyebarkan bau khas. Semua fungsi kulit pada manusia berguna untuk mempertahankan kehidupannya sama seperti organ tubuh lain. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Rangkuman Sistem pengindraan pada tubuh manusia sangat penting bagi proses aktivitas/ kegiatan pada manusia. Indra adalah organ akhir yang dikhususkan fungsinya untuk meneriam reseptor baik dari luar tubuh mupun dalam tubuh. Manusia memiliki beberapa macam alat indra pada tubuhnya yang membantu menopang aktivitas sehari-harinya. Adapun indra yang dimiliki oleh manusia beserta fungsinya, yaitu : 1. Indra penglihatan (untuk melihat) 2. Indra pendengaran (untuk proses pendengaran pada manusia) 3. Indra penciuman (untuk proses pembauan) 4. Indra perasa (untuk proses perasa/sensasi rasa pada makanan yang masuk) 5. Indraa peraba (untuk sensasi rabaan yang terjadi pada kulit manusia). Semua indra mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam tubuh manusia. Dan apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem indra di atas, maka akan terjadi ketidakseimbangan dan ketidakmampuan pada aktivitas yang dilakukan manusia sehubungan dengan fungsi sistem indra di atas. 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif