SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
FISIKA DAN BIOLOGI
H. Washudi
Konsep Biologi
KEGIATAN BELAJAR 2
BIOLOGI SEL
SEMESTER 1
MODUL 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Kegiatan
Belajar 2
Biologi Sel
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan
Anda dapat: memahami biologi sel dalam praktek
keperawatan.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat :
1.	 Menjelaskan pengertian biologi sel.
2.	 Menjelaskan sejarah perkembangan teori sel.
3.	 Menjelaskan bentuk dan ukuran sel
4.	 Menjelaskan bagian sel struktur da fungsi sel
5.	 Menjelaskan pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik
6.	 Menjelaskan pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
7.	 Menjelaskan siklus sel dan diferensial sel
Pada kegiatan belajar 2 ini akan dibahas tentang biologi sel dan hal yang terkait
didalamnya mencakup Pengertian biologi sel; Sejarah perkembangan teori -teori sel;
bentuk dan ukuran sel; bagian-bagian sel , struktur dan fungsisel; pembelahan sel
prokariotik dan eukariotik;pembelahan sel secara amitosis;mitosis dan meiosis; siklus
sel
Gambar : Sel Mikroorganisme
Pokok-Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
3
Uraian
Materi
1.	 Pengertian Biologi dan Sel
	 Sel merupakan unit terkecil tubuh
makhluk hidup. Baik secara struktural
maupun fungsional. Sel terdiri dari
membran sel, sitoplasma, nukleus
dan organel-organel lain yang masing-
masing mempunyai fungsi khusus dan
secara terpadu menyusun sistem yang
kompak. (Tim Biologi, 2004). Setiap sel
bergantung pada sel-sel yang lain untuk
melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat
dilakukan sendiri contohnya adalah sel
saraf dengan cepat meneruskan sinar
listrik ke dalam tubuh tetapi bergantung
seluruhnya pada sel-sel darah merah
untuk memberikan kepadanya oksigen
yang amat diperlukannya.
	 Meskipun tipe sel itu bermacam-
macam, terdapat persamaan tertentu
pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang
lazim bagi kebanyakan sel. (Kimball, 1992).
Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis,
misalnya ovum dari bangsa burung dari
beberapa alga.Besarnya dibatasi oleh
membran. Suatu sel yang sangat aktif
melakukan metabolisme tidak akan
mempunyai volume yang besar. Dua bagian
yang pokok dari sel adalah sitoplasma
dan nukleus. Sitoplasma sebagai suatu
zat cair yang kental yang berfungsi bagi
sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas,
sentriol, glanula, dan pigmen. (Amiruddin,
1989).
Gambar 2.1 : Pembesaran Sel Darah Merah
*2. Sejarah penemuan sel* Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh
seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui
mikroskop yang dirancangnya sendiri.Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang
berarti kamar-kamar kecil. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan
terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada dunia
ada “kehidupan di dunia lainya yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya
menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini: mikrobiologi. Perkembangan
mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan kesempatan bagi
para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup.Serangkaian penelitian telah
dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan,
1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa
setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan
Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-
sel baru. *3. Struktur dan Fungsi Sel* Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma). 2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
2.	 Sejarah Perkembangan Teori Sel
	 Sel merupakan massa protoplasma berbatas membran dengan sistem organisasi
yang sangat kompleks. Sel bukan merupakan suatu bangunan statis, melainkan sebuah
struktur yang sangat dinamis. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam
tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem
yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel yang lain membentuk
suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah kehidupan yang fungsional.
	 Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang yang berkebangsaan Belanda
merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme
mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama
”animanculus”,berbagaijenisbakteri,meliputibakteribasildanbakterispiral;.mengamati
sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga mengamati pergerakan
sel-sel darah di dalam kapiler kaki katak dan daun telinga pada kelinci.
Gambar 2.2 Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), dan mikroskop sederhana serta jenis protozoa hasil temuannya
Gambar 2.3 . Marcello Malphigi (1628-1694)
	Marcello Malphigi (1628-1694), seorang
berkebangsaan Italia merupakan orang pertama
yang menggunakan mikroskop dalam mengamati
sayatan jaringan pada organ-organ tertentu, seperti
otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain itu, dia
juga mengamati perkembangan embrio ayam. Dari
hasil pengamatannya, dia menyimpulkan bahwa
jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia
sebut utricles (De Robertis, 1988).
	 Robert Hooke (1663) merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah sel
berdasarkan hasil pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia melaporkan bahwa
sumbat gabus terdiri atas ruang-ruang kecil yang diberi nama sel (bahasa Yunani: Cellula
yang bermakna ruang-ruang kecil).
Gambar 2,4 : Ruang-ruang kecil pada sayatan sumbat gabus, R. Hooke (1663) dan mikroskop sederhana
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
5
	Rene Dutrochet (1776-1847), seorang yang
berkebangsaan Perancis, melaporkan bahwa semua
hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel
globular. Pada tahun 1831, Robert Brown (1773-1858),
seorang yang berkebangsaan Inggris, melaporkan
bahwa sel-sel epidermis tumbuhan, serbuk sari, dan
kepala putik mengandung suatu struktur yang konstan
yang disebut inti. Pada tahun 1840, Johannes E. Purkinye
(1787-1869), seorang yang berkebangsaan Cekoslovakia,
memperkenalkan istilah protoplasma. Pada tahun 1861,
W. Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan
dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma adalah substansi
hidup yang berbatas membran dimana di dalamnya
terdapat inti atau nukleus (Karp, 1984).
	 Pada tahun 1938, Mathias J. Schleiden (1804-1882), seorang ahli pengetahuan
berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh tumbuhan tersusun atas sel. Secara
terpisah, pada tahun 1839 Theodore Schwann (1810-1882) yang juga seorang ahli
pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh hewan tersusun atas
sel. Schwann kemudian mengusulkan dua azas yang dikenal dengan teori sel, yaitu:
Semua organisme terdiri atas sel, dan sel merupakan unit dasar organisasi kehidupan.
Sepuluh tahun kemudian
	 R. Virchow (1821-1902) mengusulkn azas ketiga teori
sel yang berbunyi: Semua sel berasal dari sel yang telah
ada sebelumnya (Omnis cellula e cellulaI) (Sheeler &
Bianchi, 1983). Kemudian Louis Pasteur (1908-1895)
mengemu-kakan teori biogenesis yang menyatakan
bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya (Omne vivum e vivo). (Thorpe, 1984; Sheeler
and Bianchii, 1983; dan Albert et al., 1984)
	 Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan
para ilmuwan tersebut diambil suatu kesimpulan, yaitu:
sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup,
sel merupakan kesatuan fungsional dari makhluk hidup,
dan sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk
hidup.
Gambar 2.5 : Johannes E. Purkinye
(1787-1869)
Gambar 2.6 : Mathias J. Schleiden(1804-1882), T(1810-1882). Schwann dan R. Virchow(1821-1902)
Gambar 2.5 : Pasteur (1808-1895)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Namun, dalam lingkup yang lebih kompleks, teori sel mengandung makna (Villee et al.,
1985), yaitu:
1.	Semua makhluk hidup terdiri atas sel;
2.	Sel yang baru dibentuk, berasal dari
pembelahan sel sebelumnya;
3.	Semua sel memiliki kemiripan yang
mendasar dalam hal komposisi kimia
dan aktivitas metabo-lismenya;
4.	Aktivitas dari suatu organisme dapat
dimengerti sebagai aktivitas kolektif,
dan interaksi-interaksi dari unit-unit
seluler bergantung satu dengan yang
lainnya.
Gambar 2.6 : Sel Saraf (Partin D, 2007)
3 . Bentuk Sel
	 Sel mempunyai bentuk yang sangat bervariasi, baik di antara sel-sel yang menyusun
tubuh makhluk hidup yang sama maupun yang menyusun makhluk hidup yang berbeda.
Beberapa sel tidak memiliki bentuk yang tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan
aktivitasnya. Sel amoeba dan sel darah putih termasuk contoh tipe sel yang bentuknya
dapat berubah-ubah. Sel-sel yang lain memiliki
bentuk yang khas atau tetap, atau bentuk-bentuk
peralihan yang spesifik untuk setiap jenis makhluk
hidup. Spermatozoa pada manusia memiliki bentuk
yang tetap, namun demikian, sperma pada manusia
memiliki bentuk yang berbeda dengan sperma pada
hewan lain seperti mencit.
	 Bentuk-bentuk sel terutama bergantung pada (i)
adaptasi fungsionalnya, (ii) tekanan permukaan, (iii)
viskositas protoplasma, (iv) tekanan mekanik oleh
Gambar 2.7 : Sel Darah Merah (Partin D, 2007)
sel-sel yang ada di sekitarnya, dan (v) rigiditas membran plasma. Selain itu, mikrotubuli
memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan bentuk dari suatu tipe sel (De
Robertis et al., 1975).
	 Umumnya sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan berbentuk polihedral. Bila sel
diisolasi dalam lingkungan cair, maka ia dapat berubah bentuk menjadi bulat. Bentuk
bulat merupakan bentuk dasar sel. Macam-macam bentuk sel antara lain berbentuk
gepeng, bentuk kubus, dan bentuk selindris. Umumnya bentuk-bentuk tersebut
dijumpai pada sel-sel epitel. Sel darah merah pada manusia memiliki bentuk bikonkaf;
Gambar 2.8 : Berbagai bentuk sel bakteri. (a) Bakteri bentuk kokus, (b) Bakteri ben-
tuk spiral, dan (c) Bakteri bentuk batang (Sheeler & Bianchi, 1983).
sel-sel otot berbentuk
memanjang; sel-sel bakteri
memiliki bentuk yang bulat,
spiral atau bentuk batang;
sel-sel xylem dan floem
pada tumbuhan mengalami
modifikasi sedemikian rupa
sehingga memungkinkan
melaksanakan fungsinya
sebagai jalur angkutan untuk
berbagai jenis substansi. Sel-sel saraf memiliki bentuk yang sesuai untuk melaksanakan
fungsi-nya dalam menghantarkan impuls-impuls saraf (Sheeler & Bianchi, 1983).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
7
4. 	Ukuran Sel
	 Sel memiliki ukuran yang sangat bervariasi, ter-gantung pada tipe sel. Pada umumnya,
sel hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan sedikit pengecualian
seperti sel telur pada burung unta yang memiliki diameter hingga beberapa cm. Pada
umumnya, mata manusia tidak mampu memisahkan dua titik yang dipisahkan kurang
dari 0,1 mm atau 100 m. Sementara itu, umumnya sel memiliki ukuran yang lebih kecil
Gambar 2.9 : Ragam Bentuk dan Ukuran Sel
dari 0,1 mm.
	 Bentuk dan ukuran sel berhubungan dengan
fung-sinya. Ukuran minimal sebuah sel harus
cukup mengan-dung DNA, protein dan struktur-
struktur internal agar ia mampu survive dan
bereproduksi. Ukuran maksimal se-buah sel
dibatasi oleh kebutuhan area permukaan yang
cukup untuk memperoleh nutrien dari lingkungan
dan membuang sisa metabolisme. Walaupun sel
-sel yang besar mempunyai suatu area permukaan
lebih besar dibandingkan sel kecil, mereka relatif
mempunyai area permukaan yang sama bila
dibandingkan dengan sel-sel yang sederhana pada
volume yang sama. Sebab sel yang besar mempunyai suatu area permukaan jauh lebih
kecil bila dibandingkan dengan volumenya, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan terhadap semua bagian sitoplasma lebih banyak dibandingkan
dengan sel-sel ukurannya lebih kecil (Anonim, 2007a).
Gambar 2.10 : Kisaran Ukuran Sel (Partin, 2007)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
	 Komponen-komponen sel tertentu tidak dapat di-amati dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, untuk mengamati komponen-komponen seluler,
diperlukan alat bantu berupa mikroskop elektron. Beberapa besaran yang biasa
digunakan dalam mempelajari sel ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel: Besaran-besaran yang biasa digunakan dalam mempelajari sel
(Sheeler & Bianchi, 1983)
1 meter (m) = 39,4 inci (in)
1 meter (m) = 100 centimeter (cm)
1 centimeter (cm) = 10 milimeter (mm)
1 milimeter (mm) = 1000 mikrometer
atau micron
(m)
1 mikro meter (m) = 1000 nanometer atau
milimikron
(m)
1 nanometer (nm) = 10 Amstrong (Å)
5.	 Bagian-Bagian Sel
NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi
1 Dinding Sel Tersusun atas polisakarida,
lemak, dan protein
Sebagai pelindung dan mem-
beri bentuk yang tetap
2 Nukleus Organel ini mengandung se-
bagian besar materi genetik
sel dengan bentuk molekul
DNA yang panjang
•	mengatur pembelahan sel
•	mengendalikan metabolism
sel
•	menjaga integritas gen
•	mengontrol aktivitas sel
3 Mitokondria Berbentuk butiran atau
benang, mitokondria mem-
punyai sifat plastis (mudah
berubah)
•	Penghasil energi karena
berfungsi untuk respirasi
•	Mengandung enzim-enzim
yang melakukan oksidasi
makanan dan mensintesa
ATP untuk energi sel
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
9
NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi
4 Ribosom Tersusun atas RNA-ribosom
dan protein
Mensintesa protein, protein
yang baru di sintesa dikemas
dalam satu organel yang
dibatasi membran
5 Retikulum Endoplasma •	RE kasar, penampung pro-
tein yang dihasilkan ribosom
•	RE halus, sel-sel kelenjar
mengandung lebih banyak
RE dibandingkan dengan sel
buan kelenjar
•	Menampung protein yang
disintesis oleh ribosom
•	Sintesis lemak dan kolesterol
•	Menetralkan racun
•	Transportasi molekul-
molekul dari bagian sel yang
satu ke bagian sel yang lain
6 Badan Golgi Berbentuk kantong (saku)
pipih berkelok-kelok yang
dibatasi membran
•	Modifikasi protein dengan
menambahkan oligosakari-
da
•	Membentuk lisosom
•	Untuk sekresi pada mukosa
7 Lisosom Pembentukan lisosom ada
dua macam: pertama diben-
tuk secara langsung oleh RE
dan kedua oleh Golgi
•	Berperan penting dalam
matinya sel
•	Mencerna makromolekul
secara intraseluler
•	Sebagai penghasil dan peny-
impan enzim pencernaan
seluler
8 Sentrosom Berbentuk bintang, terbentuk
dari beneng-benang spindle
yang menghubungkan kedua
kutub
•	Mengatur pembelahan sel
•	Mensintesis mikrotubul silia
dan flagella
•	Menghasilkan gelondong
pada sel hewan
•	Sebagai benda kutub dalam
mitosis dan meiosis
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi
9 Membran Plasma Tersusun atas molekul lemak,
karbohidrat, dan protein
•	Pelindung bagian sel agar
sel tidak keluar
•	Pengatur pertukaran zat
yang keluar masuk ke dalam
sel
•	Melakukan seleksi dalam
atau luar sel
10 Sitoplasma Tersusun atas air, protein,
lemak, mineral, dan en-
zim-enzim
Sebagai tempat berlangsung-
nya metabolism sel
11 Vakuola Berisi garam-garam organik,
glikosida, tanin (zat penya-
mak), minyak eteris, alkaloid,
enzim, butir-butir pati
•	Sebagai pengatur tekanan
turgor
•	Tempat menyimpan cadan-
gan makanan, pigmen,
minyak astiri dan sisa metab-
olism
12 Plastida Bentuk “dewasa” atau bentuk
plastid yang belum memben-
tuk pigmen
•	Tempat berlangsungnya
fotosintesis,
•	Sintesis asam lemak dan ter-
pen yang diperlukan untuk
pertumbuhan sel tumbuhan
13 Peroksisom Bentuk dan ukurannya sama
seperti lisosom
•	Merubah lemak menjadi
karbohidrat
•	Menghasilkan enzim oksida-
tif
•	Menghasilkan enzim kata-
lase
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
11
NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi
14 Mikrotubulus Berbentuk benang silindris,
kaku,yang berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel
dan sebagai rangka sel
•	Membentuk protein tubulin
•	Penyusun spindle, sentriol,
silia dan flagella
•	Berperan penting dalam
pembelahan sel
15 Mikrofilamen Berbentuk benang –benang
halus, tipis, yang memanjang
Berfungsi pada waktu perger-
akan sel sewaktu terjadi
pembelahan, sitoplasma dan
kontraksi otot
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
a. 	 Struktur dan Fungsi Organel Sel Hewan & Tumbuhan
	 Berikut gambar struktur Sel hewan dan tumbuhan dengan penjelasan fungsinya
dibawah.
Gambar 2.11 : Struktur dan fungsi Sel Hewan dan Tumbuhan
1. 	 Dinding sel
•	Dinding sel hanya terdapat pada sel
tumbuhan
•	Dinding sel tersusun atas selulosa
yang kuat yang dapat memberikan
sokongan, perlindungan dan untuk
mengekalkan bentuk sel
•	 Terdapat liang pada dinding sel untuk
membenarkan pertukaran bahan
diluar dengan bahan didalam sel
•	Dinding sel terdiri dari selulosa
(sebagian besar), hemiselulosa, pektin,
lignin, kitin, garam karbonat dan silikat
dari Ca dan Mg
Fungsi dinding sel :
•	 Memberi bentuk sel
•	 Melindungi bagian sebelah dalam dan
mengatur transportasi zat
•	Menyokong tumbuhan yang tidaka
berkayu
2. Nukleus
•	Merupakan inti dari sel, berbentuk
bulat, dibatasi oleh membran sehingga
cairan sel bisa keluar masuk
•	 Secara kimia terdiri dari DNA, RNA dan
protein (histon)
•	Dalam nukleus terdapat kromosom
yang berfungsi untuk pembelahan sel
Fungsi nukleus :
•	 Mengendalikan metabolisme sel
•	 Tempat penggandaan dan transkripsi
DNA
•	Pengatur pembelahan sel dan
pembawa informasi genetik
3. Mitokondria (The Power House)
•	Benda bulat berbentuk tongkat
mempunyai 2 lapis membran
•	 Ukurannya 0,2--5 micrometer
•	 Jumlahnya dalam sel berbeda-beda
•	 Terdapat pada sel saraf dan sel otot
•	 Respirasi seluler menghasilkan energi
melalui metabolisme aerob
•	Lapisan didalamnya berlekuk-lekuk
dan dinamakan krista
Penjelasan Gambar Struktur dan fungsi Sel Hewan dan Tumbuhan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
13
Fungsi mitokondria :
•	Mengandung enzim-enzim yang
melakukan oksidasi makanan dan
mensintesa ATP untuk energi pada sel
•	Tempat terjadinya respirasi sel
menghasilkan energi
4. Ribosom (Ergastoplasma)
•	Bagian paling kecil yang tersuspensi/
tersebar di dlama sitoplasma
•	 Terdapat dalam sel hati kurang lebih
25%
•	Ada yang melekat di RE (sehingga
menjadikan RE tersebut dinamakan RE
kasar dan ada pula yang soliter)
Fungsi ribosom :
•	 Mensintesa protein, protein yang baru
di sintesa dikemas dalam satu organel
yang dibatasi membrane
5. Retikulum Endoplasama (RE)
•	Berbentuk tabung pipih berpasang-
pasangan
•	 Terbagi dua : 1. RE kasar > retikulum
yang pada membrannya menempel
ribosom, berfungsi untuk sintesa
protein
2. RE halus > tanpa ribosom,
berfungsi mensintesa lemak, fosfolipid
dan steroid
•	 Struktur RE hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron
Fungsi Retikulum Endoplasma :
•	Sebagai alat transportasi zat-zat
didalam sel itu sendiri
6. Badan Golgi (Apparatus Golgi =
Diktiosom)
•	Terdapat pada semua sel tumbuhan
dan hewan
•	Berbentuk setumpuk saku pipih
berkelok-kelok yang dibatasi membran
•	 Di hasilkan oleh RE halus
•	 Pada sel tumbuhan badan golgi disebut
diktiosom
•	Organel ini dihubungkan dengan
fungsi ekresi sel
Fungsi badan golgi :
•	 Memodifikasi protein dengan
menambahkan oligosakarida
•	 Membentuk lisosom
•	 Untuk sekresi pada mukosa
7. Lisosom
•	Berbentuk bulat, yang dibatasi oleh
membran tunggal
•	Dihasilkan oleh apparat golgi yang
penuh dengan protein
•	Mempunyai enzim hidrolitik untuk
pencernaan polisakarida, lipid, asam
nukleat & protein
•	 Salah satu enzimnya yaitu Lisozym
Fungsi lisosom :
•	 Berperan penting dalam matinya sel
•	Mencerna makromolekul secara
intraseluler
•	Sebagai penghasil dan penyimpan
enzim pencernaan seluler
•	 Mencerna materi yang di ambil secara
endositosis
•	 Menghancurkan organel sel lain yang
sudah tidak berfungsi
•	Menghancurkan selnya sendiri
(autolisis)
8. Sentriol/Sentrosom
•	Terdapat dalam sitoplasma pada
permukaan luar nukleus, yang terdiri
dari sebaris silinder sebanyak 9
mikrotubuli
•	 Sebelum sel membelah, sentriol akan
berduplikasi untuk membentuk benda
basal, silia, dan flagela
•	Struktur berbentuk bintang yang
berfungsi dalam pembelahan sel
(mitosis maupun meiosis)
Fungsi sentrosom :
•	Mengatur pembelahan sel dan
pemisahan kromosom selama
pembelahan sel pada hewan
•	 Mensintesis mikrotubul silia dan flagela
•	Menghasilkan gelendong pada sel
hewan
•	Sebagai benda kutub dalam mitosis
dan meiosis
9. Membran Plasma
•	 Tersusun atas karbohidrat, protein dan
lemak
Fungsi membran plasma :
•	 Pelindung bagi sel agar sel tidak keluar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
•	 Pengatur pertukaran zat yang keluar
masuk ke dalam sel
•	 Melakukan seleksi dalam atau luar sel
(selektif permeabel)
10. Sitoplasma
•	Merupakan cairan sel dalam sel
(sitosol)
•	 Didalamnya terdapat berbagai organel
sel
Fungsi sitoplasma :
•	Sebagai tempat berlangsungnya
metabolisme sel
11. Vakuola (Rongga Sel)
•	 Berisi garam-garam organik, glikosida,
tanin (zat penyamak), minyak eteris,
alkaloid, enzim, butir-butir pati
Fungsi vakuola :
•	 Sebagai pengatur tekanan turgor
•	Tempat menyimpan cadangan
makanan, pigmen, minyak astiri dan
sisa metabolisme
12. Plastida
•	 Mengandung pigmen dan menyimpan
makanan
•	Memiliki membran rangkap,
berkembang dari proplastida di daerah
meristematik
•	 Macam-macam plastida :
>	Leukoplas : tidak berwarna sebagai
gudang simpanan
makanan, amiloplas
(berisi amilum),
proteinoplas (protein),
elailoplas (berisi minyak
dan lemak)
>	Kloroplas	 :	 berwarna hijau,
mengandung klorofil,
pigmen karotenoid,
berfungsi untuk
fotosintesis
>	 Kromoplas	:	 berwarna merah/
kuning, me-ngandung
karotenoid (karoten dan
xantofil), non fotosintesis
13. Peroksisom (Badan Mikro)
•	Bentuk dan ukuran sama seperti
lisosom
•	Mengandung enzim, terutama
katalase, yang mengkatalisisr
perombakan H2O2 yang berbahaya
pada metabolisme
Fungsi peroksisom :
•	 Merubah lemak menjadi karbohidrat
•	Menghasilkan enzim oksidatif untuk
membentuk H2O2 untuk merombak
lemak
•	Menghasilkan enzim katalase untuk
mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2
14. Mikrotubulus
•	Berbentuk benang silindris, kaku,
berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel dan sebagai rangka sel,
terdapat pada hewan dan tumbuh-
tumbuhan
Fungsi mikrotubulus :
•	 Membentuk protein tubulin
•	Penyusun spindel, sentriol, silia &
flagela
•	 Berperan penting dalam pembelahan
sel
15. Mikrofilamen
•	Berbentuk serat tipis panjang,
penampang 5--6 micrometer
•	Terdiri dari protein aktin dan miosin
(contohnya pada otot)
Fungsi mikrofilamen :
•	 Berfungsipadapergerakanselsewaktu
terjadi pembelahan, sitoplasma dan
kontraksi otot
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
15
6. 	Pembelahan Sel
	 Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua
sel anak. Pada organisme tersebut, yang
umumnya dimulai dari satu sel tunggal.
Pembelahan sel juga merupakan suatu proses
dimana jaringan yang telah rusak diganti
dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan
untuk memperbanyak diri dengan melakukan
pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini
digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan
pada hewan multi seluler cara ini digunakan
dalam memperbanyak sel somatis untuk
pertumbuhan dan pada sel gamet untuk
proses pewarisan keturunan hingga akhirnya
membantu membentuk individu baru. Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan
secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.
a.	Pembelahan sel pada prokariotik
	 Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang
tidak dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan
algahijau-biru.Prosespembelahanselpadasel
prokariotik berbeda dengan pembelahan sel
pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan
sel berlangsung secara sederhana yang
meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi
materi genetik, pembagian kromosom, dan
pembelahan sitoplasma yang didahului
dengan pembentukkan dinding sel baru.
Proses pembelahan yang demikian dinamakan
amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel
secara langsung tanpa melibatkan kromosom,
contohnya pada sel bakteri.
Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik
(DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nukleus, DNA terdapat pada nukleolit yang tidak
terselubungi oleh membran. Secara umum sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih
kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal,
tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang jumlahnya
ratusan.
b.	Pembelahan sel pada eukariotik
	Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian
material genetik secara persis sama adalah
lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik
mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak
DNA dibanding sebuah sel prokariotik.
Disamping itu, DNA ini berbentuk linea,
membentuk sejumlah kromosom yang jelas
berbeda. Sebagai contoh, sel-sel somatik
(tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom,
Gambar 2.12 : Amuba membelah sel
Gambar 2.13 : Ganggang hijau biru, mikroorgan-
isme yang prokariotik
Gambar 2.14: Protozoa, mikroorganisme yang eukariotik
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, setiap
sel anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu dari setiap 46 kromosom.
Disamping itu, sel-sel eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga
harus dibagi sec ara merata diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel
yang sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada
tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme
yang eukariotik, misalnya protozoa, protista, dan semua jamur.
c.	Siklus sel
	 Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali
darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas
lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing
fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari
tipe sel dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi yang tersedia.
	 Siklus sel merupakan serangkaian
kejadian dengan urutan tertentu
berupa duplikasi kromosom sel dan
organel didalamnya yang mengarah ke
pembelahan sel. Pada eukariotik (sel
bernukleus), proses perbanyakan atau
sintesis bahan genetik terjadi sebelum
berlangsungnya proses pembelahan
sel, mitosis atau meiosis.	
	 Sel yang mempunyai kemampuan
membelah adalah sel “muda” atau sel
immature yang belum memiliki fungsi
tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan
menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan
berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.
	 Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase
M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler
dan pada fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar
sel memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat
ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan
Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase
G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis). Interfase adalah
fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun terlihat tidak
ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis)
merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati
berupa kromosom yang tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi
dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam). Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai
ekstra waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk
memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M.
Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1 dan
bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat berlangsung
selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika kondisi lingkungan
mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai proses pada
suatu titik akhir G1 yang disebut titik “Start”. Setelah melalui titik ini sel akan mulai
masuk fase S ditandai dengan Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau
signal pertumbuhan dan pembelahan sudah tidak ada.
Gambar 2.15 : 5 Fase Utama Siklus Sel
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
17
d. Bagian Tipe Pembelahan Sel
1)	Amitosis
	 Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada
eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang
meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom,
dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru.
Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan
sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
	 Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma.
Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom
untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti
dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan
yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau
pembelahan sel secara langsung.
2)	Mitosis
	 Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang
membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang
identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis
dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi
menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
	 Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat
yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar.
Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus
menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan
terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
	 Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister
chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister
chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
	 Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase -Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap
profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis
bahan-bahan inti.
Gambar 2.16 : pembelahan sel amitosis pada bakteri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
	 Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu
interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan
telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan
fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih
60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam
mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung
pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Hasil mitosis :
1)	 Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel
anakan yang masing-masing diploid.
2)	 Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah
kromosom sel induknya.
•	 Terjadi di sel kelamin
•	 Jumlah sel anaknya 4
•	 Jumlah kromosen 1/2 induknya
•	 Pembelahan terjadi 2 kali
	 Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual
atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi
perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel
anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali
periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis
I dan pembelahan meiosis II.
Hasil meiosis :
1)	Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel
anakan yang masing-masing haploid (n).
2)	 Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah
kromosom sel induknya.
3)	Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel
gamet seperti sperma dan ovum .
Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu:
1. 	 mitosis : regenerasi
2. 	miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy
diploid menjadi 1n 23x/y haploid).
Gambar 2.16 : Hasil pembelahan sel mitosis
Gambar 2.17 : Hasil pembelahan sel meiosis
3)	Meiosis
	 Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan
secara meiosis adalah:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
19
e. Penyebab Diferensiasi
•	 Polaritas pada saat pembelahan sel tidak merata. Perbedaan tersebut disebabkan
karena penyebaran senyawa tertentu di dalam plasma tidak merata. Pada kutub yang
satu konsentrasinya rendah, sedangkan di kutub yang lain konsentrasinya tinggi.
•	 Pembelahan sel tidak setara . Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah
sehingga dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel
anakan ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah
satu sel anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi.
•	 Letak sel dalam jaringan. (digunakan dalam teknik kultur jaringan).
•	 Faktor Hormon. Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara
langsung dan kerjanya relatif lambat.
•	 Faktor lingkungan (cahaya, suhu, ketersediaan air, oksigen, dll).
	
	 Semua sel yang telah mengalami diferensiasi, asal masih hidup bersifat totipotens.
Artinya : bila lingkungan sesuai dapat tumbuh membentuk individu baru. Khusus dalam
kaitannya dengan diferensiasi sel pada hewan atau manusia, setelah zigot terbentuk
akan berkembang menjadi morula dan kemudian berkembang lagi menjadi blastula.
Blastula kemudian akan berkembang lagi mejadi gastrula. Pada tahap gastrula ini lah
akan terbentuk 3 lapisan baru yaitu : Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm. Ektoderm
akan berdiferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf dan alat indera. Mesoderm akan
berdiferensiasi menjadi otok, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat
ekskresi. Sedangkan endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan dan alat
pernapasan seperti paru-paru.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
	 Sel merupakan cikal bakal mahluk hidup. Yang tentu saja memiliki peranan serta
fungsi penting dalam setiap mahluk hidup. Banyak ilmuan yang meneliti mengenai sel,
Karena memang sel merupakan salah satu kajian ilmu terpenting di dalam biologi. Sel
terdiri dari organel-organel sel yang mempunyai fungsi dan cirri khas masing-masing
demi kelangsungan fungsi sel. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik
secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel
meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel manusia
untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
Rangkuman
Evaluasi
Formatif
1.	Istilah omnis cellula e cellula atau
setiap sel berasal dari sel. Merupakan
pendapat yang dikemukakan oleh...
	 a)	Robert Hooke;
	 b)	Antonie Van Leeuwenhoek
	 c)	Rudolf Virchow
	 d)	Robert Brown
	 e)	Schleiden dan schwann
2. Sel yang telah memiliki membran inti
disebut…
	 a) Sel Eukariot
	 b) Sel Prokariot ;
	 c) Sel Hewan
	 d) Sel Tumbuhan
	 e) Sitosol
3. Inti sel berfungsi sebagai...
	 a) Sintesis protein;
	 b) Transportasi zat
	 c) Respirasi
	 d) Pembawa sifat keturunan
	 e) Sekresi
4. Organel sel yang memiliki fungsi
sebagai alat transportasi zat dari luar sel
ke dalam sel atau sebaliknya, adalah...
	 a) Ribosom
	 b) Lisosom
	 c) Vakuola
	 d) Mitokondria
	 e) Membran sel ;
5.	 Organel sel yang hanya dimiliki sel
tumbuhan yaitu, kecuali...
	 a) Dinding sel
	 b) Sentriol ;
	 c) Kloroplas
	 d) Nukleus
	 e) Ribosom
6. Ribosom berfungsi sebagai…
	 a) Sekresi
	 b) Respirasi
	 c) Sintesis protein ;
	 d) Pembawa sifat keturunan
	 e) Transportasi zat
7.	Sel tumbuhan memiliki bentuk sel yang
tetap dan terstruktur karena memiliki....
	 a) Dinding sel ;
	 b) Sentriol
	 c) Ribosom
	d) Lisosom
	e) Nukleus
8.	Organel sel yang berfungsi
menghancurkan organel sel lain yang
sudah tidak berfungsi yaitu…
	 a) lisososm;
	 b) Sentrososm
	 c) Kromosom
	 d) Osmosom
	 e) Ribosom
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
21
9.	Transportasi zat dari larutan
berkonsentrasi rendah ke larutan
berkonsentrasi tinggi melalui membran
selektif permeabel disebut...
	 a) Fagositosis
	 b) Pinositosis
	 c) Eksositosis
	 d) Osmosis ;
	 e) Difusi
10.	 Tranportasi molekul yang menuruni
gradien konsentrasi dengan
menggunakan energi berupa ATP
disebut...
	 a) Endositosis
	 b) Pinositosis
	 c) Transpor pasif
	 d) Transpor aktif ;
	 e) Eksositosis
Kunci Test formati. 2.
	 1.A. 	 2.B.	 3.A. 	 4.E.	 5.B
	 6.C. 	 7.A. 	 8.A.	 9.D. 	 10.D.
1.	Tulislah perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan:
2.	Tulislah perbedaan antara mitosis dan meiosis
3.	Lakukan pengamatan sel gabus
Tugas
Mandiri
Jawaban 1: Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No Pembeda Sel Hewan Sel Tumbuhan
1 Dinding sel Tidak ada Ada
2 Kloroplast Tidak ada Ada
3 Lisosom Ada Tidak ada
4 Sentriol Ada Tidak ada
5 Vakuola Kecil dan banyak Besar dan sedikit
6 Plasmodesmata Tidak ada Ada
Jawaban 2: Perbedaan Mitosis dan Meiosis
No	Pembeda	Mitosis	 Meiosis
No Pembeda Mitosis Meiosis
1 Tempat Terjadi pada sel tubuh Terjadi pada gonad
2 Sel anak yang dihasilkan Dari 1 sel induk dihasilkan 2 sel Dari 1 sel induk dihasilkan 4 sel
3 Jumlah kromosom Kromosom sel anak sama den-
gan induk
Kromosom sel anak separuh dari
sel induk
4 Pembelahan Terjadi 1 kali pembelahan dan
diantara 2 mitosis ada interfase
Terjadi 2 kali pembelahan tanpa
ada interfase
5 Susunan materi genetik
susunan
Sama dengan induk Berbeda dengan induk,karena
proses crossing over
6 Crossing over (pindah
silang)
Tidak ada Ada, yaitu pada tahap profase 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Kegiatan Pengamatan Sel Gabus
Tujuan :
Mengamati Bentuk sel-sel gabus
Alat dan Bahan :
1. Mikroskop
2. pisau silet
3. pinset
4. kaca benda dan penutupnya
5. pipet tetes
6. air
7. gabus tutup termos air atau gabus batang singkong (bagian tengah batang singkong)
Cara Kerja :
1. irislah gabus kayu berkali-kali, dengan menggunakan silet yang tajam hingga di
...dapatkan irisan yang sangat tipis dan transparan
2. Letakkan irisan gabus kay tersebut tersebut diatas kaca benda
3. Tambahkan satu tetes air dan tutup dengan kaca penutup
4. Amati preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah, kemudian
...pembesaran kuat
5. Gambar dan amati bagian-bagian yang tampak di bawah mikroskop
Pertanyaan!
1. Berdasarkan hasil pengamatanmu pada preparat irisan gabus, bagaimanakah
...bentuk sel gabus?
2. Apakah sel gabus memiliki inti sel atau nukleus? Jelaskan jawabanmu!
3. Bagian-bagian apa saja yang dapat di amati dengan mudah dari preparat gabus?
4. Mengapa sel gabus disebut juga sel mati? jelaskan jawabanmu!
5. Bandingkan gambar hasil pengamatanmu dengan gambar dibawah ini, apakah
...terdapat perbedaan?
6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
23
1.	 Aryulina,Diah.2006.Biologi 3.Erlangga:Jakarta
2.	 Campbell,N.A,J.Reece,&L.G.Mithchell(2005).Biologi ,Edisi 5,jilid 1,2,3 Terjemahan dari
Biology 5th ed,oleh Manalu W.,Erlangga, Jakarta
3.	 Irianto K(2004),Struktur dan fungsi tubuh maanusia,Yrama Widya;Jakarta.
4.	 Juwono and A. Julva (2003),Biologi Sel,EGC.Jakarta
5.	 Karmana,Oman.2008.Cerdas Belajar Biologi. Grafindo : Bandung
6.	 Subowo (1995). Biologi Sel,Angkasa;Bandung
Daftar
Pustaka
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
24
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafREISA Class
 
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomyAnatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomydimas_aria
 
Indra peraba (kulit) ppt
Indra peraba (kulit) pptIndra peraba (kulit) ppt
Indra peraba (kulit) pptIlham Adiyaksa
 
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPTkesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPTYesica Adicondro
 
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”Fenti Anita Sari
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Raden Iqrafia Ashna
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksIsma Jihan
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...
Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...
Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...Ahmad Abdul Haq
 
Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung Hafidh Bagus
 
Diferensiasi
DiferensiasiDiferensiasi
Diferensiasif' yagami
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)Fauzan Ardana
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinariadewisetiyana52
 

Was ist angesagt? (20)

ORGAN PADA HEWAN
ORGAN PADA HEWANORGAN PADA HEWAN
ORGAN PADA HEWAN
 
indera penciuman
indera penciumanindera penciuman
indera penciuman
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
Bukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusiBukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusi
 
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomyAnatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Indra peraba (kulit) ppt
Indra peraba (kulit) pptIndra peraba (kulit) ppt
Indra peraba (kulit) ppt
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPTkesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
 
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleks
 
Otak
OtakOtak
Otak
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...
Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...
Tinjauan Kerugian Negara dari Sudut Undang-Undang Keuangan Negara Dalam Penye...
 
Materi 1. materi pendirian usaha
Materi 1. materi pendirian usahaMateri 1. materi pendirian usaha
Materi 1. materi pendirian usaha
 
Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung
 
Diferensiasi
DiferensiasiDiferensiasi
Diferensiasi
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 

Andere mochten auch

KB 5 Penulisan Daftar Pustaka
KB 5 Penulisan Daftar PustakaKB 5 Penulisan Daftar Pustaka
KB 5 Penulisan Daftar Pustakapjj_kemenkes
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...pjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa IndonesiaFungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesiapjj_kemenkes
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Pedoman Praktikum 3
Pedoman Praktikum 3Pedoman Praktikum 3
Pedoman Praktikum 3pjj_kemenkes
 
WRITING : NURSING ASSESSMENT
 WRITING : NURSING ASSESSMENT WRITING : NURSING ASSESSMENT
WRITING : NURSING ASSESSMENTpjj_kemenkes
 
Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi
Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi
Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi pjj_kemenkes
 

Andere mochten auch (20)

KB 5 Penulisan Daftar Pustaka
KB 5 Penulisan Daftar PustakaKB 5 Penulisan Daftar Pustaka
KB 5 Penulisan Daftar Pustaka
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Kb 5(1)
Kb 5(1)Kb 5(1)
Kb 5(1)
 
Kb 5
Kb 5Kb 5
Kb 5
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatan
 
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa IndonesiaFungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Kb 5
Kb 5Kb 5
Kb 5
 
Pedoman Praktikum 3
Pedoman Praktikum 3Pedoman Praktikum 3
Pedoman Praktikum 3
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
WRITING : NURSING ASSESSMENT
 WRITING : NURSING ASSESSMENT WRITING : NURSING ASSESSMENT
WRITING : NURSING ASSESSMENT
 
Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi
Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi
Pengertian,Tujuan dan Prinsip Dokumentasi
 

Ähnlich wie Biologi Sel

Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Selyuliartiramli
 
Kuliah 1 pendahuluan
Kuliah 1 pendahuluanKuliah 1 pendahuluan
Kuliah 1 pendahuluanzaldevi
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Pert. 2 sel dan organisme
Pert. 2 sel dan organismePert. 2 sel dan organisme
Pert. 2 sel dan organismeNanda Reda
 
Biochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptx
Biochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptxBiochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptx
Biochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptxXinThink2
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiLaporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiamalia riamdani
 
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiLaporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiBudi Triyanto
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptxnoprianggara1
 
sel kelompok 1
sel kelompok 1sel kelompok 1
sel kelompok 1bayu_11
 
Sejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan SelSejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan SelLivia Hanifa
 
Pengertian sel menurut beberapa ahli
Pengertian sel menurut beberapa ahliPengertian sel menurut beberapa ahli
Pengertian sel menurut beberapa ahliKurnia Wati
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Ähnlich wie Biologi Sel (20)

Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Laporan pendahuluan morfologi sel
Laporan pendahuluan   morfologi selLaporan pendahuluan   morfologi sel
Laporan pendahuluan morfologi sel
 
Kuliah 1 pendahuluan
Kuliah 1 pendahuluanKuliah 1 pendahuluan
Kuliah 1 pendahuluan
 
Sel
SelSel
Sel
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Pert. 2 sel dan organisme
Pert. 2 sel dan organismePert. 2 sel dan organisme
Pert. 2 sel dan organisme
 
4. rpp sel
4. rpp sel4. rpp sel
4. rpp sel
 
Biochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptx
Biochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptxBiochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptx
Biochemistry Lesson for High School by Slidesgo.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiLaporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
 
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologiLaporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
Laporan hasil pengamatan bentuk sel biologi
 
Teori sel
Teori selTeori sel
Teori sel
 
Pp sel
Pp selPp sel
Pp sel
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD (2).pptx
 
sel kelompok 1
sel kelompok 1sel kelompok 1
sel kelompok 1
 
Praktikum Sel Hewan
Praktikum Sel HewanPraktikum Sel Hewan
Praktikum Sel Hewan
 
Sejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan SelSejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan Sel
 
Pengertian sel menurut beberapa ahli
Pengertian sel menurut beberapa ahliPengertian sel menurut beberapa ahli
Pengertian sel menurut beberapa ahli
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

Mehr von pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 

Mehr von pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 

Kürzlich hochgeladen

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 

Kürzlich hochgeladen (13)

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 

Biologi Sel

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 FISIKA DAN BIOLOGI H. Washudi Konsep Biologi KEGIATAN BELAJAR 2 BIOLOGI SEL SEMESTER 1 MODUL 1
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Kegiatan Belajar 2 Biologi Sel Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat: memahami biologi sel dalam praktek keperawatan. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan pengertian biologi sel. 2. Menjelaskan sejarah perkembangan teori sel. 3. Menjelaskan bentuk dan ukuran sel 4. Menjelaskan bagian sel struktur da fungsi sel 5. Menjelaskan pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik 6. Menjelaskan pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 7. Menjelaskan siklus sel dan diferensial sel Pada kegiatan belajar 2 ini akan dibahas tentang biologi sel dan hal yang terkait didalamnya mencakup Pengertian biologi sel; Sejarah perkembangan teori -teori sel; bentuk dan ukuran sel; bagian-bagian sel , struktur dan fungsisel; pembelahan sel prokariotik dan eukariotik;pembelahan sel secara amitosis;mitosis dan meiosis; siklus sel Gambar : Sel Mikroorganisme Pokok-Pokok Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 3 Uraian Materi 1. Pengertian Biologi dan Sel Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional. Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus dan organel-organel lain yang masing- masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. (Tim Biologi, 2004). Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik ke dalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yang amat diperlukannya. Meskipun tipe sel itu bermacam- macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. (Kimball, 1992). Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis, misalnya ovum dari bangsa burung dari beberapa alga.Besarnya dibatasi oleh membran. Suatu sel yang sangat aktif melakukan metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Dua bagian yang pokok dari sel adalah sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma sebagai suatu zat cair yang kental yang berfungsi bagi sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, glanula, dan pigmen. (Amiruddin, 1989). Gambar 2.1 : Pembesaran Sel Darah Merah *2. Sejarah penemuan sel* Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri.Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti kamar-kamar kecil. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada dunia ada “kehidupan di dunia lainya yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini: mikrobiologi. Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup.Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel- sel baru. *3. Struktur dan Fungsi Sel* Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma). 2. Sitoplasma dan Organel Sel. 3. Inti Sel (Nukleus).
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 2. Sejarah Perkembangan Teori Sel Sel merupakan massa protoplasma berbatas membran dengan sistem organisasi yang sangat kompleks. Sel bukan merupakan suatu bangunan statis, melainkan sebuah struktur yang sangat dinamis. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah kehidupan yang fungsional. Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang yang berkebangsaan Belanda merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama ”animanculus”,berbagaijenisbakteri,meliputibakteribasildanbakterispiral;.mengamati sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga mengamati pergerakan sel-sel darah di dalam kapiler kaki katak dan daun telinga pada kelinci. Gambar 2.2 Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), dan mikroskop sederhana serta jenis protozoa hasil temuannya Gambar 2.3 . Marcello Malphigi (1628-1694) Marcello Malphigi (1628-1694), seorang berkebangsaan Italia merupakan orang pertama yang menggunakan mikroskop dalam mengamati sayatan jaringan pada organ-organ tertentu, seperti otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain itu, dia juga mengamati perkembangan embrio ayam. Dari hasil pengamatannya, dia menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia sebut utricles (De Robertis, 1988). Robert Hooke (1663) merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah sel berdasarkan hasil pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia melaporkan bahwa sumbat gabus terdiri atas ruang-ruang kecil yang diberi nama sel (bahasa Yunani: Cellula yang bermakna ruang-ruang kecil). Gambar 2,4 : Ruang-ruang kecil pada sayatan sumbat gabus, R. Hooke (1663) dan mikroskop sederhana
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 5 Rene Dutrochet (1776-1847), seorang yang berkebangsaan Perancis, melaporkan bahwa semua hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel globular. Pada tahun 1831, Robert Brown (1773-1858), seorang yang berkebangsaan Inggris, melaporkan bahwa sel-sel epidermis tumbuhan, serbuk sari, dan kepala putik mengandung suatu struktur yang konstan yang disebut inti. Pada tahun 1840, Johannes E. Purkinye (1787-1869), seorang yang berkebangsaan Cekoslovakia, memperkenalkan istilah protoplasma. Pada tahun 1861, W. Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma adalah substansi hidup yang berbatas membran dimana di dalamnya terdapat inti atau nukleus (Karp, 1984). Pada tahun 1938, Mathias J. Schleiden (1804-1882), seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh tumbuhan tersusun atas sel. Secara terpisah, pada tahun 1839 Theodore Schwann (1810-1882) yang juga seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh hewan tersusun atas sel. Schwann kemudian mengusulkan dua azas yang dikenal dengan teori sel, yaitu: Semua organisme terdiri atas sel, dan sel merupakan unit dasar organisasi kehidupan. Sepuluh tahun kemudian R. Virchow (1821-1902) mengusulkn azas ketiga teori sel yang berbunyi: Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Omnis cellula e cellulaI) (Sheeler & Bianchi, 1983). Kemudian Louis Pasteur (1908-1895) mengemu-kakan teori biogenesis yang menyatakan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya (Omne vivum e vivo). (Thorpe, 1984; Sheeler and Bianchii, 1983; dan Albert et al., 1984) Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan para ilmuwan tersebut diambil suatu kesimpulan, yaitu: sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, sel merupakan kesatuan fungsional dari makhluk hidup, dan sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup. Gambar 2.5 : Johannes E. Purkinye (1787-1869) Gambar 2.6 : Mathias J. Schleiden(1804-1882), T(1810-1882). Schwann dan R. Virchow(1821-1902) Gambar 2.5 : Pasteur (1808-1895)
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Namun, dalam lingkup yang lebih kompleks, teori sel mengandung makna (Villee et al., 1985), yaitu: 1. Semua makhluk hidup terdiri atas sel; 2. Sel yang baru dibentuk, berasal dari pembelahan sel sebelumnya; 3. Semua sel memiliki kemiripan yang mendasar dalam hal komposisi kimia dan aktivitas metabo-lismenya; 4. Aktivitas dari suatu organisme dapat dimengerti sebagai aktivitas kolektif, dan interaksi-interaksi dari unit-unit seluler bergantung satu dengan yang lainnya. Gambar 2.6 : Sel Saraf (Partin D, 2007) 3 . Bentuk Sel Sel mempunyai bentuk yang sangat bervariasi, baik di antara sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup yang sama maupun yang menyusun makhluk hidup yang berbeda. Beberapa sel tidak memiliki bentuk yang tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan aktivitasnya. Sel amoeba dan sel darah putih termasuk contoh tipe sel yang bentuknya dapat berubah-ubah. Sel-sel yang lain memiliki bentuk yang khas atau tetap, atau bentuk-bentuk peralihan yang spesifik untuk setiap jenis makhluk hidup. Spermatozoa pada manusia memiliki bentuk yang tetap, namun demikian, sperma pada manusia memiliki bentuk yang berbeda dengan sperma pada hewan lain seperti mencit. Bentuk-bentuk sel terutama bergantung pada (i) adaptasi fungsionalnya, (ii) tekanan permukaan, (iii) viskositas protoplasma, (iv) tekanan mekanik oleh Gambar 2.7 : Sel Darah Merah (Partin D, 2007) sel-sel yang ada di sekitarnya, dan (v) rigiditas membran plasma. Selain itu, mikrotubuli memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan bentuk dari suatu tipe sel (De Robertis et al., 1975). Umumnya sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan berbentuk polihedral. Bila sel diisolasi dalam lingkungan cair, maka ia dapat berubah bentuk menjadi bulat. Bentuk bulat merupakan bentuk dasar sel. Macam-macam bentuk sel antara lain berbentuk gepeng, bentuk kubus, dan bentuk selindris. Umumnya bentuk-bentuk tersebut dijumpai pada sel-sel epitel. Sel darah merah pada manusia memiliki bentuk bikonkaf; Gambar 2.8 : Berbagai bentuk sel bakteri. (a) Bakteri bentuk kokus, (b) Bakteri ben- tuk spiral, dan (c) Bakteri bentuk batang (Sheeler & Bianchi, 1983). sel-sel otot berbentuk memanjang; sel-sel bakteri memiliki bentuk yang bulat, spiral atau bentuk batang; sel-sel xylem dan floem pada tumbuhan mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga memungkinkan melaksanakan fungsinya sebagai jalur angkutan untuk berbagai jenis substansi. Sel-sel saraf memiliki bentuk yang sesuai untuk melaksanakan fungsi-nya dalam menghantarkan impuls-impuls saraf (Sheeler & Bianchi, 1983).
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 7 4. Ukuran Sel Sel memiliki ukuran yang sangat bervariasi, ter-gantung pada tipe sel. Pada umumnya, sel hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan sedikit pengecualian seperti sel telur pada burung unta yang memiliki diameter hingga beberapa cm. Pada umumnya, mata manusia tidak mampu memisahkan dua titik yang dipisahkan kurang dari 0,1 mm atau 100 m. Sementara itu, umumnya sel memiliki ukuran yang lebih kecil Gambar 2.9 : Ragam Bentuk dan Ukuran Sel dari 0,1 mm. Bentuk dan ukuran sel berhubungan dengan fung-sinya. Ukuran minimal sebuah sel harus cukup mengan-dung DNA, protein dan struktur- struktur internal agar ia mampu survive dan bereproduksi. Ukuran maksimal se-buah sel dibatasi oleh kebutuhan area permukaan yang cukup untuk memperoleh nutrien dari lingkungan dan membuang sisa metabolisme. Walaupun sel -sel yang besar mempunyai suatu area permukaan lebih besar dibandingkan sel kecil, mereka relatif mempunyai area permukaan yang sama bila dibandingkan dengan sel-sel yang sederhana pada volume yang sama. Sebab sel yang besar mempunyai suatu area permukaan jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan volumenya, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terhadap semua bagian sitoplasma lebih banyak dibandingkan dengan sel-sel ukurannya lebih kecil (Anonim, 2007a). Gambar 2.10 : Kisaran Ukuran Sel (Partin, 2007)
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Komponen-komponen sel tertentu tidak dapat di-amati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, untuk mengamati komponen-komponen seluler, diperlukan alat bantu berupa mikroskop elektron. Beberapa besaran yang biasa digunakan dalam mempelajari sel ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel: Besaran-besaran yang biasa digunakan dalam mempelajari sel (Sheeler & Bianchi, 1983) 1 meter (m) = 39,4 inci (in) 1 meter (m) = 100 centimeter (cm) 1 centimeter (cm) = 10 milimeter (mm) 1 milimeter (mm) = 1000 mikrometer atau micron (m) 1 mikro meter (m) = 1000 nanometer atau milimikron (m) 1 nanometer (nm) = 10 Amstrong (Å) 5. Bagian-Bagian Sel NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi 1 Dinding Sel Tersusun atas polisakarida, lemak, dan protein Sebagai pelindung dan mem- beri bentuk yang tetap 2 Nukleus Organel ini mengandung se- bagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA yang panjang • mengatur pembelahan sel • mengendalikan metabolism sel • menjaga integritas gen • mengontrol aktivitas sel 3 Mitokondria Berbentuk butiran atau benang, mitokondria mem- punyai sifat plastis (mudah berubah) • Penghasil energi karena berfungsi untuk respirasi • Mengandung enzim-enzim yang melakukan oksidasi makanan dan mensintesa ATP untuk energi sel
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 9 NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi 4 Ribosom Tersusun atas RNA-ribosom dan protein Mensintesa protein, protein yang baru di sintesa dikemas dalam satu organel yang dibatasi membran 5 Retikulum Endoplasma • RE kasar, penampung pro- tein yang dihasilkan ribosom • RE halus, sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan dengan sel buan kelenjar • Menampung protein yang disintesis oleh ribosom • Sintesis lemak dan kolesterol • Menetralkan racun • Transportasi molekul- molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain 6 Badan Golgi Berbentuk kantong (saku) pipih berkelok-kelok yang dibatasi membran • Modifikasi protein dengan menambahkan oligosakari- da • Membentuk lisosom • Untuk sekresi pada mukosa 7 Lisosom Pembentukan lisosom ada dua macam: pertama diben- tuk secara langsung oleh RE dan kedua oleh Golgi • Berperan penting dalam matinya sel • Mencerna makromolekul secara intraseluler • Sebagai penghasil dan peny- impan enzim pencernaan seluler 8 Sentrosom Berbentuk bintang, terbentuk dari beneng-benang spindle yang menghubungkan kedua kutub • Mengatur pembelahan sel • Mensintesis mikrotubul silia dan flagella • Menghasilkan gelondong pada sel hewan • Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi 9 Membran Plasma Tersusun atas molekul lemak, karbohidrat, dan protein • Pelindung bagian sel agar sel tidak keluar • Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel • Melakukan seleksi dalam atau luar sel 10 Sitoplasma Tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan en- zim-enzim Sebagai tempat berlangsung- nya metabolism sel 11 Vakuola Berisi garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penya- mak), minyak eteris, alkaloid, enzim, butir-butir pati • Sebagai pengatur tekanan turgor • Tempat menyimpan cadan- gan makanan, pigmen, minyak astiri dan sisa metab- olism 12 Plastida Bentuk “dewasa” atau bentuk plastid yang belum memben- tuk pigmen • Tempat berlangsungnya fotosintesis, • Sintesis asam lemak dan ter- pen yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan 13 Peroksisom Bentuk dan ukurannya sama seperti lisosom • Merubah lemak menjadi karbohidrat • Menghasilkan enzim oksida- tif • Menghasilkan enzim kata- lase
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 11 NO Gambar organel Terbentuk Peran dan Fungsi 14 Mikrotubulus Berbentuk benang silindris, kaku,yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel • Membentuk protein tubulin • Penyusun spindle, sentriol, silia dan flagella • Berperan penting dalam pembelahan sel 15 Mikrofilamen Berbentuk benang –benang halus, tipis, yang memanjang Berfungsi pada waktu perger- akan sel sewaktu terjadi pembelahan, sitoplasma dan kontraksi otot
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 a. Struktur dan Fungsi Organel Sel Hewan & Tumbuhan Berikut gambar struktur Sel hewan dan tumbuhan dengan penjelasan fungsinya dibawah. Gambar 2.11 : Struktur dan fungsi Sel Hewan dan Tumbuhan 1. Dinding sel • Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan • Dinding sel tersusun atas selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan dan untuk mengekalkan bentuk sel • Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan diluar dengan bahan didalam sel • Dinding sel terdiri dari selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg Fungsi dinding sel : • Memberi bentuk sel • Melindungi bagian sebelah dalam dan mengatur transportasi zat • Menyokong tumbuhan yang tidaka berkayu 2. Nukleus • Merupakan inti dari sel, berbentuk bulat, dibatasi oleh membran sehingga cairan sel bisa keluar masuk • Secara kimia terdiri dari DNA, RNA dan protein (histon) • Dalam nukleus terdapat kromosom yang berfungsi untuk pembelahan sel Fungsi nukleus : • Mengendalikan metabolisme sel • Tempat penggandaan dan transkripsi DNA • Pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik 3. Mitokondria (The Power House) • Benda bulat berbentuk tongkat mempunyai 2 lapis membran • Ukurannya 0,2--5 micrometer • Jumlahnya dalam sel berbeda-beda • Terdapat pada sel saraf dan sel otot • Respirasi seluler menghasilkan energi melalui metabolisme aerob • Lapisan didalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan krista Penjelasan Gambar Struktur dan fungsi Sel Hewan dan Tumbuhan
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 13 Fungsi mitokondria : • Mengandung enzim-enzim yang melakukan oksidasi makanan dan mensintesa ATP untuk energi pada sel • Tempat terjadinya respirasi sel menghasilkan energi 4. Ribosom (Ergastoplasma) • Bagian paling kecil yang tersuspensi/ tersebar di dlama sitoplasma • Terdapat dalam sel hati kurang lebih 25% • Ada yang melekat di RE (sehingga menjadikan RE tersebut dinamakan RE kasar dan ada pula yang soliter) Fungsi ribosom : • Mensintesa protein, protein yang baru di sintesa dikemas dalam satu organel yang dibatasi membrane 5. Retikulum Endoplasama (RE) • Berbentuk tabung pipih berpasang- pasangan • Terbagi dua : 1. RE kasar > retikulum yang pada membrannya menempel ribosom, berfungsi untuk sintesa protein 2. RE halus > tanpa ribosom, berfungsi mensintesa lemak, fosfolipid dan steroid • Struktur RE hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron Fungsi Retikulum Endoplasma : • Sebagai alat transportasi zat-zat didalam sel itu sendiri 6. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) • Terdapat pada semua sel tumbuhan dan hewan • Berbentuk setumpuk saku pipih berkelok-kelok yang dibatasi membran • Di hasilkan oleh RE halus • Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom • Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekresi sel Fungsi badan golgi : • Memodifikasi protein dengan menambahkan oligosakarida • Membentuk lisosom • Untuk sekresi pada mukosa 7. Lisosom • Berbentuk bulat, yang dibatasi oleh membran tunggal • Dihasilkan oleh apparat golgi yang penuh dengan protein • Mempunyai enzim hidrolitik untuk pencernaan polisakarida, lipid, asam nukleat & protein • Salah satu enzimnya yaitu Lisozym Fungsi lisosom : • Berperan penting dalam matinya sel • Mencerna makromolekul secara intraseluler • Sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler • Mencerna materi yang di ambil secara endositosis • Menghancurkan organel sel lain yang sudah tidak berfungsi • Menghancurkan selnya sendiri (autolisis) 8. Sentriol/Sentrosom • Terdapat dalam sitoplasma pada permukaan luar nukleus, yang terdiri dari sebaris silinder sebanyak 9 mikrotubuli • Sebelum sel membelah, sentriol akan berduplikasi untuk membentuk benda basal, silia, dan flagela • Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun meiosis) Fungsi sentrosom : • Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada hewan • Mensintesis mikrotubul silia dan flagela • Menghasilkan gelendong pada sel hewan • Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis 9. Membran Plasma • Tersusun atas karbohidrat, protein dan lemak Fungsi membran plasma : • Pelindung bagi sel agar sel tidak keluar
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 • Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel • Melakukan seleksi dalam atau luar sel (selektif permeabel) 10. Sitoplasma • Merupakan cairan sel dalam sel (sitosol) • Didalamnya terdapat berbagai organel sel Fungsi sitoplasma : • Sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel 11. Vakuola (Rongga Sel) • Berisi garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim, butir-butir pati Fungsi vakuola : • Sebagai pengatur tekanan turgor • Tempat menyimpan cadangan makanan, pigmen, minyak astiri dan sisa metabolisme 12. Plastida • Mengandung pigmen dan menyimpan makanan • Memiliki membran rangkap, berkembang dari proplastida di daerah meristematik • Macam-macam plastida : > Leukoplas : tidak berwarna sebagai gudang simpanan makanan, amiloplas (berisi amilum), proteinoplas (protein), elailoplas (berisi minyak dan lemak) > Kloroplas : berwarna hijau, mengandung klorofil, pigmen karotenoid, berfungsi untuk fotosintesis > Kromoplas : berwarna merah/ kuning, me-ngandung karotenoid (karoten dan xantofil), non fotosintesis 13. Peroksisom (Badan Mikro) • Bentuk dan ukuran sama seperti lisosom • Mengandung enzim, terutama katalase, yang mengkatalisisr perombakan H2O2 yang berbahaya pada metabolisme Fungsi peroksisom : • Merubah lemak menjadi karbohidrat • Menghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak • Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2 14. Mikrotubulus • Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel, terdapat pada hewan dan tumbuh- tumbuhan Fungsi mikrotubulus : • Membentuk protein tubulin • Penyusun spindel, sentriol, silia & flagela • Berperan penting dalam pembelahan sel 15. Mikrofilamen • Berbentuk serat tipis panjang, penampang 5--6 micrometer • Terdiri dari protein aktin dan miosin (contohnya pada otot) Fungsi mikrofilamen : • Berfungsipadapergerakanselsewaktu terjadi pembelahan, sitoplasma dan kontraksi otot
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 15 6. Pembelahan Sel Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga merupakan suatu proses dimana jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. a. Pembelahan sel pada prokariotik Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan algahijau-biru.Prosespembelahanselpadasel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri. Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nukleus, DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara umum sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang jumlahnya ratusan. b. Pembelahan sel pada eukariotik Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis sama adalah lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA dibanding sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom, Gambar 2.12 : Amuba membelah sel Gambar 2.13 : Ganggang hijau biru, mikroorgan- isme yang prokariotik Gambar 2.14: Protozoa, mikroorganisme yang eukariotik
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-sel eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik, misalnya protozoa, protista, dan semua jamur. c. Siklus sel Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi yang tersedia. Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus), proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan sel, mitosis atau meiosis. Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel “muda” atau sel immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu. Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis). Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam). Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik “Start”. Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan pembelahan sudah tidak ada. Gambar 2.15 : 5 Fase Utama Siklus Sel
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 17 d. Bagian Tipe Pembelahan Sel 1) Amitosis Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri. Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung. 2) Mitosis Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom. Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase -Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Gambar 2.16 : pembelahan sel amitosis pada bakteri
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan. Hasil mitosis : 1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid. 2) Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya. • Terjadi di sel kelamin • Jumlah sel anaknya 4 • Jumlah kromosen 1/2 induknya • Pembelahan terjadi 2 kali Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II. Hasil meiosis : 1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n). 2) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya. 3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum . Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu: 1. mitosis : regenerasi 2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid). Gambar 2.16 : Hasil pembelahan sel mitosis Gambar 2.17 : Hasil pembelahan sel meiosis 3) Meiosis Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 19 e. Penyebab Diferensiasi • Polaritas pada saat pembelahan sel tidak merata. Perbedaan tersebut disebabkan karena penyebaran senyawa tertentu di dalam plasma tidak merata. Pada kutub yang satu konsentrasinya rendah, sedangkan di kutub yang lain konsentrasinya tinggi. • Pembelahan sel tidak setara . Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah sehingga dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel anakan ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah satu sel anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi. • Letak sel dalam jaringan. (digunakan dalam teknik kultur jaringan). • Faktor Hormon. Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara langsung dan kerjanya relatif lambat. • Faktor lingkungan (cahaya, suhu, ketersediaan air, oksigen, dll). Semua sel yang telah mengalami diferensiasi, asal masih hidup bersifat totipotens. Artinya : bila lingkungan sesuai dapat tumbuh membentuk individu baru. Khusus dalam kaitannya dengan diferensiasi sel pada hewan atau manusia, setelah zigot terbentuk akan berkembang menjadi morula dan kemudian berkembang lagi menjadi blastula. Blastula kemudian akan berkembang lagi mejadi gastrula. Pada tahap gastrula ini lah akan terbentuk 3 lapisan baru yaitu : Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm. Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf dan alat indera. Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otok, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat ekskresi. Sedangkan endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan seperti paru-paru.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 Sel merupakan cikal bakal mahluk hidup. Yang tentu saja memiliki peranan serta fungsi penting dalam setiap mahluk hidup. Banyak ilmuan yang meneliti mengenai sel, Karena memang sel merupakan salah satu kajian ilmu terpenting di dalam biologi. Sel terdiri dari organel-organel sel yang mempunyai fungsi dan cirri khas masing-masing demi kelangsungan fungsi sel. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya. Rangkuman Evaluasi Formatif 1. Istilah omnis cellula e cellula atau setiap sel berasal dari sel. Merupakan pendapat yang dikemukakan oleh... a) Robert Hooke; b) Antonie Van Leeuwenhoek c) Rudolf Virchow d) Robert Brown e) Schleiden dan schwann 2. Sel yang telah memiliki membran inti disebut… a) Sel Eukariot b) Sel Prokariot ; c) Sel Hewan d) Sel Tumbuhan e) Sitosol 3. Inti sel berfungsi sebagai... a) Sintesis protein; b) Transportasi zat c) Respirasi d) Pembawa sifat keturunan e) Sekresi 4. Organel sel yang memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat dari luar sel ke dalam sel atau sebaliknya, adalah... a) Ribosom b) Lisosom c) Vakuola d) Mitokondria e) Membran sel ; 5. Organel sel yang hanya dimiliki sel tumbuhan yaitu, kecuali... a) Dinding sel b) Sentriol ; c) Kloroplas d) Nukleus e) Ribosom 6. Ribosom berfungsi sebagai… a) Sekresi b) Respirasi c) Sintesis protein ; d) Pembawa sifat keturunan e) Transportasi zat 7. Sel tumbuhan memiliki bentuk sel yang tetap dan terstruktur karena memiliki.... a) Dinding sel ; b) Sentriol c) Ribosom d) Lisosom e) Nukleus 8. Organel sel yang berfungsi menghancurkan organel sel lain yang sudah tidak berfungsi yaitu… a) lisososm; b) Sentrososm c) Kromosom d) Osmosom e) Ribosom
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 21 9. Transportasi zat dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui membran selektif permeabel disebut... a) Fagositosis b) Pinositosis c) Eksositosis d) Osmosis ; e) Difusi 10. Tranportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi dengan menggunakan energi berupa ATP disebut... a) Endositosis b) Pinositosis c) Transpor pasif d) Transpor aktif ; e) Eksositosis Kunci Test formati. 2. 1.A. 2.B. 3.A. 4.E. 5.B 6.C. 7.A. 8.A. 9.D. 10.D. 1. Tulislah perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan: 2. Tulislah perbedaan antara mitosis dan meiosis 3. Lakukan pengamatan sel gabus Tugas Mandiri Jawaban 1: Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan No Pembeda Sel Hewan Sel Tumbuhan 1 Dinding sel Tidak ada Ada 2 Kloroplast Tidak ada Ada 3 Lisosom Ada Tidak ada 4 Sentriol Ada Tidak ada 5 Vakuola Kecil dan banyak Besar dan sedikit 6 Plasmodesmata Tidak ada Ada Jawaban 2: Perbedaan Mitosis dan Meiosis No Pembeda Mitosis Meiosis No Pembeda Mitosis Meiosis 1 Tempat Terjadi pada sel tubuh Terjadi pada gonad 2 Sel anak yang dihasilkan Dari 1 sel induk dihasilkan 2 sel Dari 1 sel induk dihasilkan 4 sel 3 Jumlah kromosom Kromosom sel anak sama den- gan induk Kromosom sel anak separuh dari sel induk 4 Pembelahan Terjadi 1 kali pembelahan dan diantara 2 mitosis ada interfase Terjadi 2 kali pembelahan tanpa ada interfase 5 Susunan materi genetik susunan Sama dengan induk Berbeda dengan induk,karena proses crossing over 6 Crossing over (pindah silang) Tidak ada Ada, yaitu pada tahap profase 1
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Kegiatan Pengamatan Sel Gabus Tujuan : Mengamati Bentuk sel-sel gabus Alat dan Bahan : 1. Mikroskop 2. pisau silet 3. pinset 4. kaca benda dan penutupnya 5. pipet tetes 6. air 7. gabus tutup termos air atau gabus batang singkong (bagian tengah batang singkong) Cara Kerja : 1. irislah gabus kayu berkali-kali, dengan menggunakan silet yang tajam hingga di ...dapatkan irisan yang sangat tipis dan transparan 2. Letakkan irisan gabus kay tersebut tersebut diatas kaca benda 3. Tambahkan satu tetes air dan tutup dengan kaca penutup 4. Amati preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah, kemudian ...pembesaran kuat 5. Gambar dan amati bagian-bagian yang tampak di bawah mikroskop Pertanyaan! 1. Berdasarkan hasil pengamatanmu pada preparat irisan gabus, bagaimanakah ...bentuk sel gabus? 2. Apakah sel gabus memiliki inti sel atau nukleus? Jelaskan jawabanmu! 3. Bagian-bagian apa saja yang dapat di amati dengan mudah dari preparat gabus? 4. Mengapa sel gabus disebut juga sel mati? jelaskan jawabanmu! 5. Bandingkan gambar hasil pengamatanmu dengan gambar dibawah ini, apakah ...terdapat perbedaan? 6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 23 1. Aryulina,Diah.2006.Biologi 3.Erlangga:Jakarta 2. Campbell,N.A,J.Reece,&L.G.Mithchell(2005).Biologi ,Edisi 5,jilid 1,2,3 Terjemahan dari Biology 5th ed,oleh Manalu W.,Erlangga, Jakarta 3. Irianto K(2004),Struktur dan fungsi tubuh maanusia,Yrama Widya;Jakarta. 4. Juwono and A. Julva (2003),Biologi Sel,EGC.Jakarta 5. Karmana,Oman.2008.Cerdas Belajar Biologi. Grafindo : Bandung 6. Subowo (1995). Biologi Sel,Angkasa;Bandung Daftar Pustaka
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 24 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015