SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
FISIKA DAN BIOLOGI
H. Washudi
GENETIKA DASAR
KEGIATAN BELAJAR 3
KELAINAN SEKS KROMOSOM
SEMESTER 1
MODUL 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
2
Kegiatan
Belajar 1
Kelainan seks kromosom
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 3 diharapkan Anda memahami Kelaianan
seks kromosom sebagai landasan dalam malaksanakan asuhan keperawatan
III. Pokok - Pokok Materi
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat :
1.	 Menjelaskan Kromosom seks
2.	 Menjelaskan penentuan kromososm seks
3.	 Menjelaskan tipe kromosom aotosom dan ganosom
4.	 Menjelaskan cacat penyakit menurun
5.	 Menjelaskan penurunan sifat autosomal dan gonosomal
6.	 Menjelaskan kelainan metabolic
Pada bagian ini akan dibahas tentang kelainan seks kromosom dan hal yang terkait
didalamnya mencakup kromosom seks, penentuan kromosom seks, tipe kromosom
aotsom dan ganosom,cacat penyakit menurun,penurunan sifat aotosomal dan gonosomal
serta kelainan metabolic.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Uraian
Materi
Unit Kegiatan Belajar 3 : Kelainan seks kromosom
Agar memudahkan anda memahami materi ini, kami akan menguraikan materi ini ke
dalam tiga bagian seperti di bawah ini.
1.	 Pengertian kromosom seks
	 Kromosom diberi nama pertama kali dari bahasa latin : krom = warna ; soma = tubuh
oleh waldeyer tahun 1888. Morgan (1933) menemukan fungsi dari kromosom dalam
pemindahan sifat- sifat genetik.
	Kromosom seks ialah
sepasang kromosom yang
menentukan jenis kelamin.
Kromosom seks dibedakan atas
dua macam yaitu kromosom X
dan kromosom Y. Kromosom
seks ditemukan oleh ahli sel
berkebangsaan Jerman bernama
H. Henking (1891). Pada manusia
dan kebanyakan mamalia baik
yang perempuan dan laki-laki
mempunyai sepasang kromosom kelamin. Seorang perempuan normal mempunyai
sepasang kromosom X . Seorang laki-laki normal mempunyai sebuah kromosom X dan
kromosom Y.
	 Sel telur (ovum) yang dimiliki seorang perempuan normal adalah haploid dan
mengandung 22 autosom + sebuah kromosom X. sebaliknya , seorang laki-laki normal
membentuk dua macam spermatozoa, yaitu spermatozoa yang membawa 22 autosom
+ 1 kromosom X (ginospermium) dan spermatozoa yang membawa 22 autosom + 1
kromosom Y (androspermium).
2.	 Penentuan kromosom seks (X dan Y)
Gambar 3.1 : Kromosom Manusia
	 Sifat kelamin dari anak sudah ditentukan pada waktu fertilisasi dan bukan oleh
sel telur, melainkan oleh sel spermatozoa. Sel-sel pria maupun wanita mempunyai 46
buah kromosom yaitu 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.
Perbedaan antara sel pria dan wanita terletak pada kromosom seks :
PRIA WANITA
Sel pria mempunyai sepas-
ang kromosom seks yang
berlainan yaitu 22 pasang
autosom dan sebuah kromo-
som X dan sebuah kromo-
som Y.
Sel wanita mempunyai
22 pasang autosom dan
2 buah kromosom X.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
4
	 Dalam proses pematangan dari ovum dan spermatozoa terjadilah pembagian reduksi,
pembagian sedemikian rupa hingga sel-sel yang baru hanya mempunyai separuh dari
jumlah kromosom yang biasa.
	 Jadi, sel telur yang matang mempunyai 22 buah autosom dan sebuah kromosom X.
Tetapi sel spermatozoa yang matang ada 2 macam yaitu spermatozoa dengan 22 buah
autosom dengan sebuah kromosom X atau 22 buah autosom dengan sebuah kromosom
Y.
Jika spermatozoa dengan 22 buah autosom dan sebuah X membuahi sel telur maka
terjadilah zigot dengan 44 autosom dan sepasang kromosom X, maka zigot ini akan
menjadi anak perempuan.
	 Jika spermatozoa dengan 22 buah autosom dan sebuah kromosom Y membuahi
sel telur, maka terjadilah zigot dengan 44 autosom dengan sebuah kromosom X dan
kromosom Y, maka zigot ini akan menjadi laki-laki.
3. Tipe Kromosom Autosom (kromosom tubuh) dan Gonosom (kromosom seks)
	 Kromosom yang terdapat di dalam satu sel mahluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu
kromosom autosom dan gonosom (kromosom seks). Kromosom autosom merupakan
disimbolkan dengan X dan Y. Kromosom X menentukan jenis kelamin betina sedangkan
kromosom Y menentukan jenis kelamin Jantan. Jadi apabila pasangan gonosom
mengandung kromosom (XY) maka mahluk tersebut merupakan mahluk jantan namun
apabila kromosomnya XX maka mahluk tersebut merupakan mahluk betina.
4.	 Cacat Penyakit Menurun pada Manusia
	 Beberapa macam cacat dan penyakit yang di derita oleh manusia diperoleh dari sifat-
sifat yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Ciri-cirinya :	
-	 pada umumnya tidak dapat disembuhkan
-	 tidak menular
-	 biasanya dibawa oleh gen yang bersifat resesif
-	 dapat diusahakan agar dapat terhindar
	 Karena umumnya penyakit menurun bersifat resesif, maka hanya muncul pada orang
yang hompzigot resesif. Sedang orang yang hetreozigot bersifat normal karier (pembawa
sifat). Cacat atu penyakit pada manusia yang diwariskan melalui autosom, dan ada pula
yang melalui kromosom seks (terpaut seks). Cacat yang di wariskan melalui autosom
misalnya albinisma, gangguan mental, sedang cacat atau penyakit yang diwariskan melalui
kromosom adalah buta warna, hemofilia, tidak bergeraham, ompong, tidak beremail dan
lain-lain.
Gambar 3.2 : Kromosom Seks
kromosom yang menentukan tubuh mahluk hidup,
sedangkan kromosom gonosom merupakan
kromosom yang menentukan jenis kelamin. Sebagai
contoh manusia memiliki 23 pasang kromosom. Dari
23 pasang kromosom tersebut, 22 pasang merupakan
kromosom autosom dan satu pasang kromosom
gonosom.
	 Pada manusia dan beberapa spesies lain, jenis
kelamin jantan dikaitkan dengan pasangan kromosom
yang tidak serupa bentuknya (heteromorfis) yang
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
5.	 Pewarisan sifat autosomal dan gonosomal pada manusia
a. Pewarisan Sifat Autosomal
	 Yang dimaksud dengan pewarisan sifat autosomal adalah sifat keturunan yang
ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan ada yang resesif.
Karena laki-laki dan perempuan mempunyai autosom yang sama, jadi sifat keturunan
yang ditentukan oleh gen autosomal dapat dijumpai pada keturunan laki-laki maupun
perempuan.
1)	Pewarisan Gen Autosomal Dominan
	 Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik yang
diturunkan dari orang tua dan anaknya. Namun, bukan berarti setiap kelainan genetik
tersebut pasti termanifestasi nyata dalam silsilah keluarga. Adakalanya tersembunyi
hingga tercetus oleh faktor lingkungan seperti polutan, pola makan yang salah, dan
lain-lain.
	 Kelainan bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi
maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan. Sekitar
3-4% bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Beberapa kelainan baru
ditemukan pada saat anak mulai tumbuh, yaitu sekitar 7,5% terdiagnosis ketika anak
berusia 5 tahun, tetapi kebanyakan bersifat ringan. Semakin tua usia seorang wanita
ketika hamil (terutama diatas 35 tahun) maka semakin besar kemungkinan terjadinya
kelainan kromosom pada janin yang dikandungnya.
	 Suatu penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui autosom dominan apabila
kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat satu gen yang cacat
dari salah satu orang tuanya. Sebagai perbandingan, penyakit autosom resesif akan
muncul saat seorang individu memiliki dua kopi gen mutan. Syarat pada pewarisan
autosomal dominan antara lain:
1.	Sifat tersebut mungkin ada pada pria maupun wanitanya.
2.	Sifat itu juga terdapat pada salah satu orang tua pasangan.
3.	Sekitar 50% anak yang dilahirkan akan memiliki sifat ini meskipun salah satu
pasangan tidak memiliki sifat ini.
4.	Pola pewarisan bersifat vertikal, artinya tiap generasi yang ada pasti ada yang
memiliki sifat ini.
5.	Bila sifat yang diwariskan berupa penyakit keturunan, anak-anak yang tidak
menderita penyakit ini bila menikah dengan pasangan yang normal, maka
keturunan yang dihasilkan juga akan normal .
	 Contohnya bila kita nyatakan gen dominan dengan lambang A, perkawinan yang
umum terjadi yaitu Aa x aa. Perkawinan tersebut dapat dinyatakan dalam berikut.
A a
a Aa aa
a Aa aa
Melalui tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa :
1. Peluang memperoleh anak yang terinfeksi = Aa = 50%
2. Peluang memperoleh anak yang normal = aa = 50%
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
6
Gambar 3.3 : Polidaktil (Jari Lebih)
Berikut ini adalah contoh penyakit yang ditimbulkan oleh pewarisan gen autosomal
dominan.
a)	 Polidaktil (jari lebih)
	 Polidaktil adalah suatu kelainan yang diwariskan
oleh gen autosomal dominan P, sehingga orang
mempunyai tambahan jari pada satu atau dua
tangan dan/atau pada kakinya. Yang umum
dijumpai ialah terdapatnya jari tambahan pada
satu atau kedua tangan. Tempat jari tambahan itu
berbeda-beda, ada yang terdapat di dekat ibu jari
dan ada pula yang terletak di dekat jari kelingking.
Gambar 3.4 : Blakeslee
Gambar 3.5 : Perbandingan sel darah nor-
mal dan pengidap Thalasemia
Gambar 3.6 : Gigi Pengidap Dentinogenesis
b)	 Kemampuan mengecap phenylthiocarbamide (PTC)
	 Phenylthiocarbamide (disingkat PTC) atau phenylthiouracil merupakan suatu zat
kimia dengan rumus C7H8N2S. Bagi sebagian orang zat ini terasa pahit, sehingga
mereka disebut pengecap (taster). Orang lain yang tidak dapat merasakan apa-apa
disebut buta kecap (nontaster).
Blakeslee pada tahun 1932 berhasil
membuktikan bahwa kemampuan untuk
mengecap PTC itu herediter (keturunan) yang
diturunkan oleh gen dominan autosomal yaitu T,
sehingga seorang tester memiliki kemungkinan
genotipe TT atau Tt, sedangkan yang non tester
memiliki genotipe tt.
c)	Thalasemia
	 Thalasemia merupakan penyakit darah
bawaan (keturunan) yang menyebabkan sel
darah merah (eritrosit) pecah (hemolisa).
Penyakit ini sangatlah berbahaya dan biasanya
menyerang bayi dan anak-anak. Thalasemia
merupakan kelainan genetik yang ditandai
dengan berkurangnya atau tidak ada sama-
sekali sintesa rantai hemoglobin dalam darah.
Sehinggahanyamempunyaikemampuansedikit
untuk mengikat oksigen. Thalasemia dibedakan
menjadi 3 yaitu thalasemia α, thalasemia β dan
thalasemia δβ.
d)	 Dentinogenesis imperfeca (gigi opalesen)
	Dentinogenesis imperfeca merupakan
kelainanyangterdapatpadagigimanusia.Dentin
berwarna putih susu (opalesen). Penyebabnya
gen dominan D, sedangkan alelnya resesip “d”
bila homozigotik menyebabkan gigi normal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
e)	Anonychia
	 Merupakan suatu kelainan bahwa kuku dari
beberapa jari tangan atau kaki tidak ada atau tidak baik
pertumbuhannya. Penyebabnya adalah gen dominan
“An” pada autosom. Kita yang mempunya jari yang
normal, mempunyai genotipe “anan”.
f)	 Retinal aplasia
	 Merupakan kelainan pada mata yang menyebabkan
orang lahir dalam keadaan buta. Ditemukan oleh para
dokter di Swedia tahun 1957. Penyebab penyakit ini
adalah adanya gen dominan Ra.
g)	Katarak
	 Merupakan penyakit mata yang menyebabkan
penderitanya mengalami kebutaan. Hali ini disebakan
oleh adanya gen dominan K.
Gambar 3.7 : Anonychia
Gambar 3.8 : Penderita RetinalAplasia
Gambar 3.9 : Penderita Katarak
2)	 Pewarisan Gen Autosomal Resesif
	 Orang tua dari anak yang terinfeksi penyakit akibat kelainan gen resesif pada
autosom, mungkin tidak menampakkan penyakit. Anak yang memiliki gejala kelainan
menandakan adanya pewarisan gen resesif dari kedua orang tua. Karena kelainan
resesif jarang ditemukan, seorang anak memiliki resiko yang lebih tinggi bila orang
tua mereka memiliki hubungan saudara. Hal tersebut disebabkan seringnya individu
– individu yang memiliki hubungan saudara mewarisi gen yang sama dari nenek
moyang mereka.
Perkawinan yang sering terjadi pada pewarisan gen resesif pada autosom adalah
perkawinan antara individu yang memiliki genotipe heterozigot (carier). Perkawinan
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel: persilangan pada pewarisan gen resesif pada autosom
A a
A AA Aa
A Aa aa
	 Melalui tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa :
1. Peluang memperoleh anak yang terinfeksi = aa = 25%
2. Peluang memperoleh anak yang normal = AA = Aa = 75%
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
8
	 Terlihat bahwa bila kedua orang tua merupakan carier, maka peluang seorang
anak akan terinfeksi yaitu 25%. Namun, bila hanya salah satu orang tua saja yang
membawa gen resesif, anak tidak memiliki peluang untuk terinfeksi. Kondisi bila
salah satu orang tua saja yang membawa gen resesif, dapat dilihat pada berikut:
A A
a Aa Aa
a Aa Aa
	 Berdasarkan tabel, tidak terdapat peluang anak memiliki genotipe “aa” atau P(aa)
= 0.
Oleh karena itu, tidak terdapat peluang bagi anak untuk menderita penyakit akibat
autosom resesif walaupun salah satu orang tuanya adalah penderita.
Berikut ini adalah contoh penyakit yang ditimbulkan oleh pewarisan gen autosomal
resesif:
a)	 Kelainan Albino
	Albino merupakan suatu kelainan karena
tidak adanya pigmen di kulit, rambut dan mata,
yang memberikan kombinasi rambut putih, mata
kemerahan dan kulit yang sangat cerah.
b)	Cystic fibrosis
	 Cystic fibrosis merupakan penyakit kelainan
metabolisme protein. Penderita penyakit ini
mengalamipenumpukanfibrosisdanpembentukan
kista pada kelenjar pankreas, saluran pernapasan
danpencernaan.Penumpukanmukusmenyebabkan
bakteri lebih mudah berkembang biak sehingga
infeksi bakteri, seperti pneumonia dapat terjadi.
Gambar 3.10 : Anak pen-
derita albino
Penyakit ini bersifat resesif, sehingga apabila kedua orang tua merupakan carier
(pembawa) gen penyakit ini, maka satu dari empat anak mereka kemungkinan dapat
menderita cystic fibrosis. Penyakit ini timbul karena mutasi pada satu gen yang
menyandikan protein pengatur perpindahan klorida dan natrium melalui selaput
sel. Akibatnya, terjadi dehidrasi dan pengentalan sekresi yang menyerang hampir
seluruh kelenjar endokrin (kelenjar yang mengeluarkan cairan ke dalam saluran
tertentu dalam tubuh).
c)	 Penyakit Tay-Sachs
	 Penyakit Tay-Sachs adalah kelainan genetik yang jarang
ditemukan, dimana terjadi pembentukan lemak di dalam
sel, terutama pada otak dan sel saraf (neuron). Sehingga
menyebabkanretardasimentaldanhambatanperkembangan
fisik normal disertai kejang, kebutaan, kelumpuhan dan
kematian. Tidak ada pengobatan yang khusus untuk kelainan
ini.
Gambar 3.11 : Ilustrasi penumpukan
fibrosis pada saluran pernapasan
Gambar 3.12 : Anak retardasi
mental
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
b.	 Pewarisan Sifat Gonosomal
1)	 Pewarisan Gen Resesif Terpaut Kromosom X
	 Saat fertilisasi, ibu menyumbangkan satu kromosom X untuk anaknya, sementara
ayah menyumbangkan satu kromosom X untuk anak perempuannya dan satu
kromosom Y untuk anak laki-lakinya. Misalkan kromosom X abnormal dapat
dinyatakan dengan Xh dan kromosom X normal dengan X. Terdapat 3 kondisi pada
wanita yang dapat dinyatakan dengan kondisi kromosomnya, yaitu
1. Wanita normal, kromosom XX
2. Wanita karier, kromosom XXh
3. Wanita penderita, kromosom XhXh,
dan 2 kondisi pada pria, yaitu
1. Pria normal, kromosom XY
2. Pria penderita, kromosom XhY
	 Berdasarkan jumlah kondisi pada wanita dan pria, banyaknya jenis perkawinan
yang mungkin adalah 2x3 = 6 kondisi. Perkawinan wanita normal dengan pria normal
akan melahirkan anak yang tidak memiliki peluang untuk terinfeksi. Sementara
perkawinan antara wanita penderita dengan pria penderita akan melahirkan anak
dengan peluang 100% untuk terinfeksi.
a)	 Perkawinan Wanita Normal dengan Pria Penderita
	 Perkawinan wanita normal dengan pria penderita dinyatakan pada tabel berikut.
Tabel: Perkawinan XX dengan XhY
X X
Xh XXh XXh
y Xy Xy
	
Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita normal dan pria penderita akan
melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan karier = XXh = 50%
2. Anak laki-laki normal = XY = 50%
b)	Perkawinan Wanita Karier dengan Pria Normal
	 Perkawinan wanita karier dengan pria normal dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel : Perkawinan XXh dengan XY
X Xh
X XX XXh
Y XY XhY
	 Berdasarkan tabel diatas perkawinan wanita karier dengan pria normal akan
melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan normal = XX = 25%
2. Anak perempuan karier = XXh = 25%
3. Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. Anak laki-laki penderita = XhY = 25%
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
10
c)	 Perkawinan Wanita Karier dengan Pria Penderita
	 Perkawinan wanita karier dengan pria penderita dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel : Perkawinan XXh dengan XhY
X Xh
Xh XXh XhXh
Y XY XhY
	 Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita karier dengan pria penderita akan
melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan karier = XXh = 25%
2. 	 Anak perempuan penderita = XhXh = 25%
3. 	 Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. 	 Anak laki-laki penderita = XhY = 25%
d) 	 Perkawinan Wanita Penderita dengan Pria Normal
	 Perkawinan wanita penderita dengan pria normal dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel: Perkawinan XhXh dengan XY
Xh Xh
X XXh XXh
Y XhY XhY
	 Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita dengan pria normal akan
melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan karier = XXh = 50%
2. Anak laki-laki penderita = XhY = 50%
Adapun Contoh penyakit akibat pewarisan gen resesif terpaut kromosom X adalah :
a.	 Buta Warna
	 Buta warna yaitu merupakan suatu keadaan
dimanainderapenglihatantidakbisamembedakan
terutama warna merah dan hijau. Penurunan
sifat ini terjadi secara criss cross iheritange atau
penurunannya secara silang yaitu buta warna pada
ibu menurun pada anak laki-laki dan buta warna
pada bapak menurun pada anak perempuan.
b.	 Hemofilia
Gambara: 3.13 Terapi untuk buta warna
	 Hemofillia merupakan suatu kelainan dimana darah sukar sekali membeku
jika terjadi luka. Pewarisan sifat ini juga terjadi secara silang dan dalam keadaan
homozigot akan terjadi kematian.
c.	Anodontia
	 Merupakan kelainan genetis yaitu penderitanya tidak memiliki gigi. Kelainan ini
disebabkan karena pewarisan gen resesif.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
b.	 Pewarisan Gen Dominan Terpaut Kromosom X
	 Kromosom X abnormal dapat dinyatakan dengan Xr dan kromosom X normal dengan
X. Karena gen bersifat dominan, tidak terdapat karier. Terdapat 3 kondisi pada wanita
yang dapat dinyatakan dengan kondisi kromosomya, yaitu
1. Wanita normal, kromosom XX
2. Wanita penderita heterozigot, kromosom XXr
3. Wanita penderita homozigot, kromosom XrXr
dan 2 kondisi pada pria, yaitu
1. Pria normal, kromosom XY
2. Pria penderita, kromosom XrY
	 Berdasarkan jumlah kondisi pada wanita dan pria, banyaknya jenis perkawinan yang
mungkin adalah 2x3 = 6 kondisi. Perkawinan wanita normal dengan pria normal akan
melahirkan anak yang tidak memiliki peluang untuk terinfeksi. Sementara perkawinan
antara wanita penderita homozigot dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan
peluang 100% untuk terinfeksi.
1)	 Perkawinan Wanita Normal dengan Pria Penderita
	 Perkawinan wanita normal dengan pria penderita dinyatakan dalam Tabel berikut:
Tabel: Perkawinan XX dengan XrY
X X
Xr XXr XXr
Y XY XY
	 Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita normal dengan pria penderita akan
melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 50%
2. Anak lakilaki normal = XY = 50%
2)	 Perkawinan Wanita Penderita Heterozigot dengan Pria Normal
	 Perkawinan wanita penderita heterozigot dengan pria normal dinyatakan dalam
tabel berikut:
Tabel : Perkawinan XXr dengan XY
X Xr
X XX XXr
Y XY XrY
	 Berdasarkan tabel diatas, perkawinan penderita heterozigot dengan pria normal
akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan normal = XX = 25%
2. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 25%
3. Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. Anak laki-laki penderita = XrY = 25%
3)	 Perkawinan Wanita Penderita Heterozigot dengan Pria Penderita
	 Perkawinan wanita penderita heterozigot dengan pria penderita dinyatakan dalam
tabel berikut:
Tabel: Perkawinan XXr dengan XrY
X Xr
Xr XXr XrXr
Y XY XrY
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
12
	 Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita heterozigot dengan pria
penderita akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 25%
2. Anak perempuan penderita homozigot = XrXr = 25%
3. Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. Anak laki-laki penderita = XrY = 25%
4)	 Perkawinan Wanita Penderita Homozigot dengan Pria Normal
	 Perkawinan wanita penderita homozigot dengan pria normal dinyatakan dalam
tabel berikut:
Tabel : Perkawinan XrXr dengan XY
Xr Xr
X XXr XXr
Y XrY XrY
	 Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita homozigot dan pria normal
akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 50%
2. Anak laki-laki penderita = XrY = 50%
Adapun Contoh penyakit akibat pewarisan gen dominan terpaut kromosom X dalah :
a)	 Anenamel, gigi tidak beremail
	 Merupakan kelainan genetis yang diwariskan
melalui gen dominan yang terpaut pada kromosom
X. Ciri-ciri penyakit ini adalah tidak adanya email
pada gigi, sehingga membuat gigi berwarna coklat
dan lebh cepat rusak. Gen “g” menentukan gigi
normal dan gen “G” menentukan Anenamel.
b)	 Penyakit Hutington
	 Penyakit Huntington, chorea Hunting atau
chore mairo adalah penyakit yang menyerang
saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika,
sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada
anaknya. Nama penyakit ini diambil dari George
Huntington yang pertama kali menjelaskannya
pada tahun 1872. Gen penyakit ini bersifat dominan
sehingga anak-anak dari orang tua yang menderita
penyakit ini berpeluang besar menderita penyakit
Gambar 3.14 : Giti Tak Beremail
Gambra 3.15 : Penyakit Hutington
“Huntington” yakni 50%.
c. 	 Pewarisan Gen Terpaut Kromosom Y
	 Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki, oleh
karena itu sering disebut sebagai gen holandrik. Contoh dari penyakit yang terpaut
kromosom Y adalah : hypertrichosis, hystrixgraviour, dan webbedtoes. Contoh seorang laki-
laki penderita(XYWt) menikah dengan wanita normal (XX), dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel: Perkawinan XrXr dengan XY
X X
X XX XX
YWt XYWt XYWt
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
1)	Hypertrichosis
	 Gen ht yang terdapat pada kromosom Y
menyebabkan tumbuhnya rambut di tepi daun telinga.
Kelainan seperti ini banyak dijumpai pada para pria
Pakistan.
P : XYht x XX
F : XYht : laki-laki hypertrichosis
XYht : laki-laki hypertrichosis
2)	Hystrixgraviour
	 Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang
menyebabkan tumbuhnya rambut panjang dan kaku
di seluruh tubuh (penyakit bulu landak). Sifat normal
dikendalikan gen Hg.
3)	Webbedtoes
	 Merupakan kelainan dimana pada jari terutama
kaki tumbuh selaput seperti kaki katak. Penyebabnya
adalah gen wt, sedangkan sifat normal dikendalikan
gen Wt.
Gambar 3.17 : Hystrixgraviour
Gambar 3.18 : Webbedtoes
	 Untuk Kelainan seks ada beberapa sindrom yang menciptakan diferensiasi kelainan
seks. Wanita dengan hanya satu kromosom X memiliki sindrom Turner, dan jika kelahiran
gadis itu bertahan hidup ia akan mengalami pertumbuhan abnormal dan sangat kecil,
dengan lipatan tambahan kulit di leher. Sindrom tripel X terjadi pada wanita dengan
kromosom X tambahan. Ini dikenal sebagai perempuan yang super dan cenderung mirip
dengan perempuan dengan dua kromosom X. Pria yang lahir dengan dua kromosom
X dan kromosom Y memiliki sindrom Klinefelter. Orang-orang ini cenderung sangat
feminin dan bahkan dapat memiliki suara bernada tinggi. Sindrom XYY terjadi ketika
laki-laki memiliki kromosom Y ekstra. Ini dikenal sebagai super pria dan cenderung
menghasilkan testosteron lebih banyak daripada laki-laki umum
6.	 Gangguan metabolik mempengaruhi orang
	 Metabolisme merupakan proses yang berkesinambungan yang berlangsung
sepanjang waktu. Apakah seseorang makan, tidur, berbicara, berjalan atau hanya
bermalas-malasan di sekitar, metabolisme terus berlanjut. Ini membantu untuk
melaksanakan banyak fungsi tubuh seperti penyembuhan luka, perbaikan kerusakan,
pengaturan suhu tubuh, pembentukan sel-sel tubuh yang baru, penghapusan racun
dari tubuh, dll Metabolisme muncul saat makanan memasuki lambung dan pencernaan
	 Dari contoh tersebut terlihat apabila pria penderita melakukan perkwainan baik
itu dengan wanita normal maupun karier, kemungkinan anak lak-laki terkena penyakit
adalah 50%, dan anak perempuan normal adalah 50%.
Gambra 3.16 : Hypertrichosis
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
14
dimulai. Enzim-enzim yang dikeluarkan oleh pankreas dan tiroid membantu kelenjar dalam
pemecahanmakanandicernamenjadisenyawayanglebihsederhana.Zat-zatsederhanadiserap
oleh sel-sel tubuh dan dengan demikian, membantu dalam pelepasan energi dan melaksanakan
proses lain dalam tubuh. Tapi ketika terjadi gangguan metabolisme, menyebabkan reaksi kimia
normal terjadi. Hal ini mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan.
Ada berbagai jenis gangguan metabolisme yang meliputi gangguan metabolik yang diwariskan.
Namun, gangguan metabolik yang diwariskan ditemukan untuk menjadi sangat langka dan
hanya mempengaruhi 1 pada sekitar 1.000 hingga 2.500 bayi yang baru lahir.
a.	Hipertiroidisme
	 Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dianggap
gangguan metabolisme. Kelenjar tiroid melepaskan
tiroksin yang membantu dalam berfungsinya
metabolisme. Namun, ketika dilepaskan dalam
jumlah yang tinggi, menyebabkan peningkatan
laju metabolisme basal (BMR). Dengan demikian,
menyebabkan hilangnya berat badan yang
berlebihan, denyut jantung cepat, tekanan darah
tinggi dan pembengkakan di leher.
b.	hypothyroidism
	 Kebalikan dari hipertiroidisme adalah hipotiroidisme. Ketika kelenjar tiroid yang
kurang aktif menyebabkan kekurangan hormon tiroid, itu mengarah ke sejumlah
masalah kesehatan. Orang menderita rendah tingkat basal metabolisme, berat badan
yang berlebihan, denyut jantung yang lambat, sembelit, dll.
c.	Diabetes
	 Salah satu gangguan metabolisme umum adalah diabetes. Diabetes adalah suatu
kondisi yang terjadi ketika tubuh gagal untuk memanfaatkan glukosa dengan benar.
Dengan demikian, menyebabkan kadar gula darah tinggi. Ada dua jenis diabetes, tipe
1 dan tipe 2. Dalam kasus diabetes tipe 1, pankreas menghasilkan terlalu sedikit atau
tidak ada insulin. Dengan demikian, orang tersebut perlu diberikan insulin sehari-
hari. Hal ini menyebabkan kelelahan, kelaparan konstan, penurunan berat badan
dan penglihatan kabur. Jika tidak diobati, bisa menyebabkan koma diabetes. Diabetes
tipe 2 adalah orang bentuk umum mencolok di seluruh dunia. Pankreas melakukan
memproduksi hormon insulin, tetapi tubuh ternyata resisten terhadap dampaknya.
Dengan demikian, pasien membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu
melakukan fungsi yang sama.
Gambra 3.19 : Hipertiroidisme
d.	 Penyakit Addison
	 Penyakit Addision terjadi ketika kelenjar adrenal
hadir pada gagal ginjal untuk menghasilkan jumlah
yang cukup kortisol dan aldosteron. Dengan demikian,
orang yang terkena menderita kulit gelap, tekanan
darah rendah, gula darah rendah, penurunan berat
badan, kelemahan otot, kelelahan, mual dan nyeri otot.
Gejala berkembang secara bertahap selama berbulan-
bulan. Orang tersebut diminta untuk menjalani terapi
penggantian hormon untuk mengontrol kondisi ini.
Gambra 3.10 : Penyakit Addison
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
15
e.	 GM2 gangliosidosis/Tay-Sachs
	 Ini adalah kelainan genetik resesif autosom yang juga disebut penyakit Tay-Sachs.
Ini adalah salah satu jenis gangguan metabolisme pada anak yang menyebabkan
kemunduran mental serta kehilangan kemampuan fisik. Menyerang pada usia 6 bulan
dan menyebabkan kematian anak pada usia 4 tahun.
f.	 Glukosa-6-fosfat dehidrogenase Defisiensi (G6PD)
	 G6PDadalahgangguanmetabolismeyangterjadisebagaisuatupenyakitketurunan
resesif terkait-X. G6PD adalah enzim yang diproduksi oleh sel-sel darah merah. Hal
ini sangat penting untuk metabolisme karbohidrat. Defisiensi G6PD menyebabkan
kerusakan dan penghancuran sel darah merah. Hal ini menyebabkan kondisi yang
disebut anemia hemolitik. Pasien menderita kekurangan warna kulit, kebingungan,
kelemahan, kelelahan, urin berwarna gelap dan demam.
f.	Fenilketonuria
	 Fenilketonuria (PKU) adalah kelainan genetik yang menyebabkan ketidakmampuan
untuk memecah asam amino phenylalanine dalam tubuh. Ini menyebabkan
keterbelakangan mental dan kejang pada bayi yang terkena. Kondisi ini tidak
menunjukkan gejala apapun selama kelahiran. Namun, saat anak semakin besar
secara bertahap membangun mengarah ke fenilalanin gejala seperti keterbelakangan
mental, pertumbuhan terhambat, ukuran kepala kecil, masalah perilaku, dll, pada anak
yang terkena.
	 Ada banyak gangguan metabolik lainnya yang mempengaruhi metabolisme
karbohidrat,metabolismeasamorganik,metabolismeasamlemak,purinataupirimidin
metabolisme, metabolisme steroid, gangguan penyimpanan lisosomal, asidosis
metabolik, dll Salah satu harus mencari pengobatan untuk gangguan metabolisme.
Jika tidak diobati, bisa terbukti menjadi fatal
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
	 Kelainan Seks kromosom merupakan hal pertama yang sering ditanyakan pada
saat seorang bayi terlahir, apakah normal atau tidak. Kromosom seks ialah sepasang
kromosom yang menentukan jenis kelamin. Kromosom seks dibedakan atas dua macam
yaitu kromosom X dan kromosom Y. Kromosom yang terdapat di dalam satu sel mahluk
hidup dibedakan menjadi dua yaitu kromosom autosom dan gonosom (kromosom seks).
	 Kelaianan yang di wariskan melalui autosom misalnya albinisma, gangguan mental,
sedang kelaianan yang diwariskan melalui kromosom adalah buta warna, hemofilia,
tidak bergeraham, ompong, tidak beremail dan lain-lain.Albiminisme dan gangguan
mental dikendalikan oleh gen resesif yang tidak terpaut seks .Sedangakan buta warna
,hemophilia,tidak bergeraham,ompong dikendalikan oleh gen resesif yang terpaut seks
Gangguan metabolik mempengaruhi orang adalah Hipertiroidisme;Fenilketonuria, Tay-
Sachs, Penyakit Addison dan Diabetes.
Rangkuman
Evaluasi
Formatif
1.	 Kromosom seks ditemukan oleh ahli sel
berkebangsaan Jerman bernama ...
	 a. H. Henking ;
	 b. Charles Darwin
	 c. RA Fisher
	 c .D.C.Warren
	 e. Waldayer
2.	Merupakan kelainan dimana pada jari
terutama kaki tumbuh selaput seperti
kaki katak disebut…
	a.poliandri
	b.hemophili
	 c. Anonychia
	 d. Webbedtoes;
	 e. Thalasemia
3.Kelainanmanusiadisebabkanolehgenhg
yang menyebabkan tumbuhnya rambut
panjang dan kaku di seluruh tubuh
(penyakit bulu landak). dinamakan….
	a.poliandri
	 b. Hystrixgraviour;
	 c. hemophili
	 d. Anonychia
	 e. Thalasemia
4.	Gen-gen yang terpaut pada kromosom
Y hanya diwariskan pada anak laki-laki,
oleh karena itu sering disebut sebagai …
	 a. Cystic fibrosis
	 b. hemophili
	 c. holandrik.;
	 d. Anonychia
	 e. Thalasemia
5.	Suatu kelainan dimana darah sukar
sekali membeku jika terjadi luka
disebut…	 . a.Hemofillia ;
	 b. poliandri
	 c. Cystic fibrosis
	 d. Anonychia
	 e. Thalasemia
6. 	Merupakan penyakit kelainan
metabolisme a. Protein
	 b. Poliandri
	 c. Hemophili
	 c. Cystic fibrosis;
	 d. Anonychia
	 e. Thalasemia
7. 	Merupakan kelainan genetik yang
ditandai dengan berkurangnya atau
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
17
tidak ada sama-sekali sintesa rantai
hemoglobin dalam darah disebut….
	 a. Polidaktil
	 b. Poliandri
	 c. Hemophili
	 d. Anonychia
	 e. Thalasemia;
8.	 Kelainan pada mata yang menyebabkan
orang lahir dalam keadaan buta…
	a. Poliandri
	b. Retinal aplasia ;
	c.Hemophili
	 d. Anonychia
	 e. Thalasemia
9.	 Suatu kelainan yang diwariskan oleh gen
autosomal dominan P, Terdapatnya jari
tambahan pada satu atau kedua tangan
dinamakan…
	 a. Anonychia Polidaktil ;
	 b. Poliandri
	c.Hemophili
	 d. Polidaktil ;
	 e. Thalasemia
10.Cacat atau kelainan yang di wariskan
melalui autosom misalnya …
	 a.	 buta warna
	 b.	hemophilia
	 c.	 tidak bergeraham
	 d.	 ompong,
	 e.	 gangguan mental;
Kunci Tes Formatif Kegiatan 3.
Soal No.
1.A 	 2. D	 3.B	 4.C	 5.A	
6.C	 7.A	 8.B	9.D	10.E
	 Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang diturunkan, misalnya albino,
kemampuan merasakan rasa pahit atau tes phenyl thiocarbamida (PTC), mata biru,
rambut ikal, ayan, dan kencing manis.
	 Berikut ini beberapa soal mengenai sifat dan penyakit keturunan pada manusia dan
bagaimakah cara pewarisannya.
1. 	 Albino
	 Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen melanin,
sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan penderita albino juga
sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan
alelnya gen A menentukan sifat yang normal. Jadi penderita albino mempunyai genotipe
aa, sedangkan orang yang normal mempunyai fenotipe AA atau Aa.
	 Coba Anda buat diagram perkawinan; jika seorang pria normal homozigot (AA)
menikah dengan wanita albino (aa). Berapa persen kemungkinan mempunyai anak yang
menderita albino?
Jawaban : Anda harus lihat contoh tabel persilangan pada pewarisan gen resesif pada
autosom
2. 	 Sifat Pengecap PTC
	 Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat digunakan untuk
menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak. Orang yang dapat
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
18
mengecap rasa pahitnya PTC disebut pengecap (taster), sedang yang tidak merasakan
pahitnya PTC disebut buta kecap (nontaster). Kemampuan untuk merasakan rasa
pahit ditentukan oleh gen dominan T, sehingga seorang pengecap dapat mempunyai
genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak merasakan pahitnya
PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki genotipe tt.
	 Coba Anda buat diagram perkawinan dari pasangan suami dan istri yang memiliki
sifat pengecap yang heterozigotik. Tentukan pula ratio genotipe dan fenotipe anak/
keturunan mereka.
Jawaban: Anda harus lihat contoh tabel persilangan pada pewarisan gen autosomal
dominan
3.	 Kelainan Bawaan pada Manusia Bersifat Menurun
	 Beberapa kelainan pada manusia diturunkan melalui autosom atau kromosom seks
baik bersifat dominan ataupun resesif. Kelainan yang diwariskan melalui kromosom seks
antara lain buta warna dan hemofili. Kedua kelainan ini diwariskan melalui kromosom X.
Sedangkan penyakit keturunan yang diwariskan melalui autosom dominan antara lain
jari pendek (brakhidaktili), jari bergabung (sindaktilli), dan jari lebih dari lima (polidaktili).
Coba tuliskan Apa yang Anda ketahui tentang kelaianan Buta Warna, Hemofili dan
Polidaktili!
Jawaban:
a. 	 Buta Warna
	 Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif(c). Gen normal (C)
bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh dan
menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C).
b. 	 Hemofili
	 Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar
membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku
darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X dengan gen penyebab hemofili yang
bersifat resesif. Gen hemofili (h) bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan
gen h
tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen
h tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom
seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati
dalam kandungan).
c. 	 Jari Lebih (Polidaktili)
	 Polidaktili ditentukan oleh gen dominan P, sedang alelnya resesif p menentukan jari
normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari tangan dan
kaki) lebih dari 5.
.
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Faktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor EvolusiFaktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor Evolusi
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Siklus sel
Siklus selSiklus sel
Siklus sel
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Kromosom
KromosomKromosom
Kromosom
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Ppt bunga tugas tik
Ppt bunga tugas tikPpt bunga tugas tik
Ppt bunga tugas tik
 
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
 
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalamSel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
 
Buah
Buah Buah
Buah
 
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMAPowerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
 
Penampang batang melintang
Penampang batang melintangPenampang batang melintang
Penampang batang melintang
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
ppt respirasi
ppt respirasippt respirasi
ppt respirasi
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansia
 
LKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docxLKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docx
 
Makalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanMakalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhan
 

Andere mochten auch

M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosomM 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosompjj_kemenkes
 
M2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosomM2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosompjj_kemenkes
 
M2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosomM2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosompjj_kemenkes
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik Licia Dewi
 
Penyakit albino dan anemia sel sabit
Penyakit albino dan anemia sel sabitPenyakit albino dan anemia sel sabit
Penyakit albino dan anemia sel sabitYasmin Sekar
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaKhomsha Sholikhah
 
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit pptBEM FKM UNSRI
 
Pewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat KoesbioPewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat KoesbioKoes Bio
 
Bioteknologi tradisional (konvensional)
Bioteknologi tradisional (konvensional)Bioteknologi tradisional (konvensional)
Bioteknologi tradisional (konvensional)diana2995
 
Asam nukleat-sintesis-protein-edit
Asam nukleat-sintesis-protein-editAsam nukleat-sintesis-protein-edit
Asam nukleat-sintesis-protein-editAnnisa Khoerunnisya
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetikaListy L
 
Pola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAPola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAHusain Anker
 

Andere mochten auch (20)

M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosomM 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
 
M2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosomM2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosom
 
M2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosomM2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M2 kb3 kelainan seks dan kromosom
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik
 
Genetika manusia
Genetika  manusiaGenetika  manusia
Genetika manusia
 
Penyakit albino dan anemia sel sabit
Penyakit albino dan anemia sel sabitPenyakit albino dan anemia sel sabit
Penyakit albino dan anemia sel sabit
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusia
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
 
dna dan gen
dna dan gendna dan gen
dna dan gen
 
Presentasi kelainan kromosom
Presentasi kelainan kromosomPresentasi kelainan kromosom
Presentasi kelainan kromosom
 
Pewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat KoesbioPewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat Koesbio
 
Bioteknologi tradisional (konvensional)
Bioteknologi tradisional (konvensional)Bioteknologi tradisional (konvensional)
Bioteknologi tradisional (konvensional)
 
Sistem ekskresi hati
Sistem ekskresi hatiSistem ekskresi hati
Sistem ekskresi hati
 
2.5 genetik
2.5 genetik2.5 genetik
2.5 genetik
 
Asam nukleat-sintesis-protein-edit
Asam nukleat-sintesis-protein-editAsam nukleat-sintesis-protein-edit
Asam nukleat-sintesis-protein-edit
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetika
 
Genetik
GenetikGenetik
Genetik
 
Pola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAPola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPA
 

Ähnlich wie Kb3 kelainan seks dan kromosom

Makalah Evolusi Kromosom Y
Makalah Evolusi Kromosom YMakalah Evolusi Kromosom Y
Makalah Evolusi Kromosom Ydewisetiyana52
 
Ananlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusiaAnanlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusiaErvi Afifah
 
dokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.ppt
dokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.pptdokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.ppt
dokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.pptRahmaniUsman
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananKampus-Sakinah
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Kegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada Makhluk
Kegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada MakhlukKegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada Makhluk
Kegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada Makhluksarahmaida12
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikSharah Sharah
 
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosompjj_kemenkes
 
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosomKb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosompjj_kemenkes
 
RANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKARANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKAAwe Wardani
 

Ähnlich wie Kb3 kelainan seks dan kromosom (20)

Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Makalah Evolusi Kromosom Y
Makalah Evolusi Kromosom YMakalah Evolusi Kromosom Y
Makalah Evolusi Kromosom Y
 
Kromosom OK 3.pptx
Kromosom OK 3.pptxKromosom OK 3.pptx
Kromosom OK 3.pptx
 
Power poin genetika
Power poin genetikaPower poin genetika
Power poin genetika
 
Power poin genetika
Power poin genetikaPower poin genetika
Power poin genetika
 
Pewarisan rangkai sex
Pewarisan rangkai sex Pewarisan rangkai sex
Pewarisan rangkai sex
 
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMABab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
 
Ananlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusiaAnanlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusia
 
dokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.ppt
dokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.pptdokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.ppt
dokumen.tips_ppt-penyakit-genetik-slide-kuliah.ppt
 
Aberasi kromosom
Aberasi kromosomAberasi kromosom
Aberasi kromosom
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptxPPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
 
Kegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada Makhluk
Kegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada MakhlukKegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada Makhluk
Kegagalan Mitosis & Meiosis dan Kelainan pada Makhluk
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
 
5 periode prenatal
5 periode prenatal5 periode prenatal
5 periode prenatal
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosomKb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
RANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKARANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKA
 

Mehr von pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Mehr von pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Kürzlich hochgeladen

KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

Kb3 kelainan seks dan kromosom

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 FISIKA DAN BIOLOGI H. Washudi GENETIKA DASAR KEGIATAN BELAJAR 3 KELAINAN SEKS KROMOSOM SEMESTER 1 MODUL 2
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 2 Kegiatan Belajar 1 Kelainan seks kromosom Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus II. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 3 diharapkan Anda memahami Kelaianan seks kromosom sebagai landasan dalam malaksanakan asuhan keperawatan III. Pokok - Pokok Materi Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan Kromosom seks 2. Menjelaskan penentuan kromososm seks 3. Menjelaskan tipe kromosom aotosom dan ganosom 4. Menjelaskan cacat penyakit menurun 5. Menjelaskan penurunan sifat autosomal dan gonosomal 6. Menjelaskan kelainan metabolic Pada bagian ini akan dibahas tentang kelainan seks kromosom dan hal yang terkait didalamnya mencakup kromosom seks, penentuan kromosom seks, tipe kromosom aotsom dan ganosom,cacat penyakit menurun,penurunan sifat aotosomal dan gonosomal serta kelainan metabolic.
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Uraian Materi Unit Kegiatan Belajar 3 : Kelainan seks kromosom Agar memudahkan anda memahami materi ini, kami akan menguraikan materi ini ke dalam tiga bagian seperti di bawah ini. 1. Pengertian kromosom seks Kromosom diberi nama pertama kali dari bahasa latin : krom = warna ; soma = tubuh oleh waldeyer tahun 1888. Morgan (1933) menemukan fungsi dari kromosom dalam pemindahan sifat- sifat genetik. Kromosom seks ialah sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Kromosom seks dibedakan atas dua macam yaitu kromosom X dan kromosom Y. Kromosom seks ditemukan oleh ahli sel berkebangsaan Jerman bernama H. Henking (1891). Pada manusia dan kebanyakan mamalia baik yang perempuan dan laki-laki mempunyai sepasang kromosom kelamin. Seorang perempuan normal mempunyai sepasang kromosom X . Seorang laki-laki normal mempunyai sebuah kromosom X dan kromosom Y. Sel telur (ovum) yang dimiliki seorang perempuan normal adalah haploid dan mengandung 22 autosom + sebuah kromosom X. sebaliknya , seorang laki-laki normal membentuk dua macam spermatozoa, yaitu spermatozoa yang membawa 22 autosom + 1 kromosom X (ginospermium) dan spermatozoa yang membawa 22 autosom + 1 kromosom Y (androspermium). 2. Penentuan kromosom seks (X dan Y) Gambar 3.1 : Kromosom Manusia Sifat kelamin dari anak sudah ditentukan pada waktu fertilisasi dan bukan oleh sel telur, melainkan oleh sel spermatozoa. Sel-sel pria maupun wanita mempunyai 46 buah kromosom yaitu 22 pasang autosom dan sepasang gonosom. Perbedaan antara sel pria dan wanita terletak pada kromosom seks : PRIA WANITA Sel pria mempunyai sepas- ang kromosom seks yang berlainan yaitu 22 pasang autosom dan sebuah kromo- som X dan sebuah kromo- som Y. Sel wanita mempunyai 22 pasang autosom dan 2 buah kromosom X.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 4 Dalam proses pematangan dari ovum dan spermatozoa terjadilah pembagian reduksi, pembagian sedemikian rupa hingga sel-sel yang baru hanya mempunyai separuh dari jumlah kromosom yang biasa. Jadi, sel telur yang matang mempunyai 22 buah autosom dan sebuah kromosom X. Tetapi sel spermatozoa yang matang ada 2 macam yaitu spermatozoa dengan 22 buah autosom dengan sebuah kromosom X atau 22 buah autosom dengan sebuah kromosom Y. Jika spermatozoa dengan 22 buah autosom dan sebuah X membuahi sel telur maka terjadilah zigot dengan 44 autosom dan sepasang kromosom X, maka zigot ini akan menjadi anak perempuan. Jika spermatozoa dengan 22 buah autosom dan sebuah kromosom Y membuahi sel telur, maka terjadilah zigot dengan 44 autosom dengan sebuah kromosom X dan kromosom Y, maka zigot ini akan menjadi laki-laki. 3. Tipe Kromosom Autosom (kromosom tubuh) dan Gonosom (kromosom seks) Kromosom yang terdapat di dalam satu sel mahluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu kromosom autosom dan gonosom (kromosom seks). Kromosom autosom merupakan disimbolkan dengan X dan Y. Kromosom X menentukan jenis kelamin betina sedangkan kromosom Y menentukan jenis kelamin Jantan. Jadi apabila pasangan gonosom mengandung kromosom (XY) maka mahluk tersebut merupakan mahluk jantan namun apabila kromosomnya XX maka mahluk tersebut merupakan mahluk betina. 4. Cacat Penyakit Menurun pada Manusia Beberapa macam cacat dan penyakit yang di derita oleh manusia diperoleh dari sifat- sifat yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Ciri-cirinya : - pada umumnya tidak dapat disembuhkan - tidak menular - biasanya dibawa oleh gen yang bersifat resesif - dapat diusahakan agar dapat terhindar Karena umumnya penyakit menurun bersifat resesif, maka hanya muncul pada orang yang hompzigot resesif. Sedang orang yang hetreozigot bersifat normal karier (pembawa sifat). Cacat atu penyakit pada manusia yang diwariskan melalui autosom, dan ada pula yang melalui kromosom seks (terpaut seks). Cacat yang di wariskan melalui autosom misalnya albinisma, gangguan mental, sedang cacat atau penyakit yang diwariskan melalui kromosom adalah buta warna, hemofilia, tidak bergeraham, ompong, tidak beremail dan lain-lain. Gambar 3.2 : Kromosom Seks kromosom yang menentukan tubuh mahluk hidup, sedangkan kromosom gonosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin. Sebagai contoh manusia memiliki 23 pasang kromosom. Dari 23 pasang kromosom tersebut, 22 pasang merupakan kromosom autosom dan satu pasang kromosom gonosom. Pada manusia dan beberapa spesies lain, jenis kelamin jantan dikaitkan dengan pasangan kromosom yang tidak serupa bentuknya (heteromorfis) yang
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 5. Pewarisan sifat autosomal dan gonosomal pada manusia a. Pewarisan Sifat Autosomal Yang dimaksud dengan pewarisan sifat autosomal adalah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan ada yang resesif. Karena laki-laki dan perempuan mempunyai autosom yang sama, jadi sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat dijumpai pada keturunan laki-laki maupun perempuan. 1) Pewarisan Gen Autosomal Dominan Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua dan anaknya. Namun, bukan berarti setiap kelainan genetik tersebut pasti termanifestasi nyata dalam silsilah keluarga. Adakalanya tersembunyi hingga tercetus oleh faktor lingkungan seperti polutan, pola makan yang salah, dan lain-lain. Kelainan bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan. Sekitar 3-4% bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Beberapa kelainan baru ditemukan pada saat anak mulai tumbuh, yaitu sekitar 7,5% terdiagnosis ketika anak berusia 5 tahun, tetapi kebanyakan bersifat ringan. Semakin tua usia seorang wanita ketika hamil (terutama diatas 35 tahun) maka semakin besar kemungkinan terjadinya kelainan kromosom pada janin yang dikandungnya. Suatu penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui autosom dominan apabila kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya. Sebagai perbandingan, penyakit autosom resesif akan muncul saat seorang individu memiliki dua kopi gen mutan. Syarat pada pewarisan autosomal dominan antara lain: 1. Sifat tersebut mungkin ada pada pria maupun wanitanya. 2. Sifat itu juga terdapat pada salah satu orang tua pasangan. 3. Sekitar 50% anak yang dilahirkan akan memiliki sifat ini meskipun salah satu pasangan tidak memiliki sifat ini. 4. Pola pewarisan bersifat vertikal, artinya tiap generasi yang ada pasti ada yang memiliki sifat ini. 5. Bila sifat yang diwariskan berupa penyakit keturunan, anak-anak yang tidak menderita penyakit ini bila menikah dengan pasangan yang normal, maka keturunan yang dihasilkan juga akan normal . Contohnya bila kita nyatakan gen dominan dengan lambang A, perkawinan yang umum terjadi yaitu Aa x aa. Perkawinan tersebut dapat dinyatakan dalam berikut. A a a Aa aa a Aa aa Melalui tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa : 1. Peluang memperoleh anak yang terinfeksi = Aa = 50% 2. Peluang memperoleh anak yang normal = aa = 50%
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 6 Gambar 3.3 : Polidaktil (Jari Lebih) Berikut ini adalah contoh penyakit yang ditimbulkan oleh pewarisan gen autosomal dominan. a) Polidaktil (jari lebih) Polidaktil adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P, sehingga orang mempunyai tambahan jari pada satu atau dua tangan dan/atau pada kakinya. Yang umum dijumpai ialah terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan. Tempat jari tambahan itu berbeda-beda, ada yang terdapat di dekat ibu jari dan ada pula yang terletak di dekat jari kelingking. Gambar 3.4 : Blakeslee Gambar 3.5 : Perbandingan sel darah nor- mal dan pengidap Thalasemia Gambar 3.6 : Gigi Pengidap Dentinogenesis b) Kemampuan mengecap phenylthiocarbamide (PTC) Phenylthiocarbamide (disingkat PTC) atau phenylthiouracil merupakan suatu zat kimia dengan rumus C7H8N2S. Bagi sebagian orang zat ini terasa pahit, sehingga mereka disebut pengecap (taster). Orang lain yang tidak dapat merasakan apa-apa disebut buta kecap (nontaster). Blakeslee pada tahun 1932 berhasil membuktikan bahwa kemampuan untuk mengecap PTC itu herediter (keturunan) yang diturunkan oleh gen dominan autosomal yaitu T, sehingga seorang tester memiliki kemungkinan genotipe TT atau Tt, sedangkan yang non tester memiliki genotipe tt. c) Thalasemia Thalasemia merupakan penyakit darah bawaan (keturunan) yang menyebabkan sel darah merah (eritrosit) pecah (hemolisa). Penyakit ini sangatlah berbahaya dan biasanya menyerang bayi dan anak-anak. Thalasemia merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak ada sama- sekali sintesa rantai hemoglobin dalam darah. Sehinggahanyamempunyaikemampuansedikit untuk mengikat oksigen. Thalasemia dibedakan menjadi 3 yaitu thalasemia α, thalasemia β dan thalasemia δβ. d) Dentinogenesis imperfeca (gigi opalesen) Dentinogenesis imperfeca merupakan kelainanyangterdapatpadagigimanusia.Dentin berwarna putih susu (opalesen). Penyebabnya gen dominan D, sedangkan alelnya resesip “d” bila homozigotik menyebabkan gigi normal.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 e) Anonychia Merupakan suatu kelainan bahwa kuku dari beberapa jari tangan atau kaki tidak ada atau tidak baik pertumbuhannya. Penyebabnya adalah gen dominan “An” pada autosom. Kita yang mempunya jari yang normal, mempunyai genotipe “anan”. f) Retinal aplasia Merupakan kelainan pada mata yang menyebabkan orang lahir dalam keadaan buta. Ditemukan oleh para dokter di Swedia tahun 1957. Penyebab penyakit ini adalah adanya gen dominan Ra. g) Katarak Merupakan penyakit mata yang menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Hali ini disebakan oleh adanya gen dominan K. Gambar 3.7 : Anonychia Gambar 3.8 : Penderita RetinalAplasia Gambar 3.9 : Penderita Katarak 2) Pewarisan Gen Autosomal Resesif Orang tua dari anak yang terinfeksi penyakit akibat kelainan gen resesif pada autosom, mungkin tidak menampakkan penyakit. Anak yang memiliki gejala kelainan menandakan adanya pewarisan gen resesif dari kedua orang tua. Karena kelainan resesif jarang ditemukan, seorang anak memiliki resiko yang lebih tinggi bila orang tua mereka memiliki hubungan saudara. Hal tersebut disebabkan seringnya individu – individu yang memiliki hubungan saudara mewarisi gen yang sama dari nenek moyang mereka. Perkawinan yang sering terjadi pada pewarisan gen resesif pada autosom adalah perkawinan antara individu yang memiliki genotipe heterozigot (carier). Perkawinan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel: persilangan pada pewarisan gen resesif pada autosom A a A AA Aa A Aa aa Melalui tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa : 1. Peluang memperoleh anak yang terinfeksi = aa = 25% 2. Peluang memperoleh anak yang normal = AA = Aa = 75%
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 8 Terlihat bahwa bila kedua orang tua merupakan carier, maka peluang seorang anak akan terinfeksi yaitu 25%. Namun, bila hanya salah satu orang tua saja yang membawa gen resesif, anak tidak memiliki peluang untuk terinfeksi. Kondisi bila salah satu orang tua saja yang membawa gen resesif, dapat dilihat pada berikut: A A a Aa Aa a Aa Aa Berdasarkan tabel, tidak terdapat peluang anak memiliki genotipe “aa” atau P(aa) = 0. Oleh karena itu, tidak terdapat peluang bagi anak untuk menderita penyakit akibat autosom resesif walaupun salah satu orang tuanya adalah penderita. Berikut ini adalah contoh penyakit yang ditimbulkan oleh pewarisan gen autosomal resesif: a) Kelainan Albino Albino merupakan suatu kelainan karena tidak adanya pigmen di kulit, rambut dan mata, yang memberikan kombinasi rambut putih, mata kemerahan dan kulit yang sangat cerah. b) Cystic fibrosis Cystic fibrosis merupakan penyakit kelainan metabolisme protein. Penderita penyakit ini mengalamipenumpukanfibrosisdanpembentukan kista pada kelenjar pankreas, saluran pernapasan danpencernaan.Penumpukanmukusmenyebabkan bakteri lebih mudah berkembang biak sehingga infeksi bakteri, seperti pneumonia dapat terjadi. Gambar 3.10 : Anak pen- derita albino Penyakit ini bersifat resesif, sehingga apabila kedua orang tua merupakan carier (pembawa) gen penyakit ini, maka satu dari empat anak mereka kemungkinan dapat menderita cystic fibrosis. Penyakit ini timbul karena mutasi pada satu gen yang menyandikan protein pengatur perpindahan klorida dan natrium melalui selaput sel. Akibatnya, terjadi dehidrasi dan pengentalan sekresi yang menyerang hampir seluruh kelenjar endokrin (kelenjar yang mengeluarkan cairan ke dalam saluran tertentu dalam tubuh). c) Penyakit Tay-Sachs Penyakit Tay-Sachs adalah kelainan genetik yang jarang ditemukan, dimana terjadi pembentukan lemak di dalam sel, terutama pada otak dan sel saraf (neuron). Sehingga menyebabkanretardasimentaldanhambatanperkembangan fisik normal disertai kejang, kebutaan, kelumpuhan dan kematian. Tidak ada pengobatan yang khusus untuk kelainan ini. Gambar 3.11 : Ilustrasi penumpukan fibrosis pada saluran pernapasan Gambar 3.12 : Anak retardasi mental
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 b. Pewarisan Sifat Gonosomal 1) Pewarisan Gen Resesif Terpaut Kromosom X Saat fertilisasi, ibu menyumbangkan satu kromosom X untuk anaknya, sementara ayah menyumbangkan satu kromosom X untuk anak perempuannya dan satu kromosom Y untuk anak laki-lakinya. Misalkan kromosom X abnormal dapat dinyatakan dengan Xh dan kromosom X normal dengan X. Terdapat 3 kondisi pada wanita yang dapat dinyatakan dengan kondisi kromosomnya, yaitu 1. Wanita normal, kromosom XX 2. Wanita karier, kromosom XXh 3. Wanita penderita, kromosom XhXh, dan 2 kondisi pada pria, yaitu 1. Pria normal, kromosom XY 2. Pria penderita, kromosom XhY Berdasarkan jumlah kondisi pada wanita dan pria, banyaknya jenis perkawinan yang mungkin adalah 2x3 = 6 kondisi. Perkawinan wanita normal dengan pria normal akan melahirkan anak yang tidak memiliki peluang untuk terinfeksi. Sementara perkawinan antara wanita penderita dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang 100% untuk terinfeksi. a) Perkawinan Wanita Normal dengan Pria Penderita Perkawinan wanita normal dengan pria penderita dinyatakan pada tabel berikut. Tabel: Perkawinan XX dengan XhY X X Xh XXh XXh y Xy Xy Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita normal dan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan karier = XXh = 50% 2. Anak laki-laki normal = XY = 50% b) Perkawinan Wanita Karier dengan Pria Normal Perkawinan wanita karier dengan pria normal dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel : Perkawinan XXh dengan XY X Xh X XX XXh Y XY XhY Berdasarkan tabel diatas perkawinan wanita karier dengan pria normal akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan normal = XX = 25% 2. Anak perempuan karier = XXh = 25% 3. Anak laki-laki normal = XY = 25% 4. Anak laki-laki penderita = XhY = 25%
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 10 c) Perkawinan Wanita Karier dengan Pria Penderita Perkawinan wanita karier dengan pria penderita dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel : Perkawinan XXh dengan XhY X Xh Xh XXh XhXh Y XY XhY Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita karier dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan karier = XXh = 25% 2. Anak perempuan penderita = XhXh = 25% 3. Anak laki-laki normal = XY = 25% 4. Anak laki-laki penderita = XhY = 25% d) Perkawinan Wanita Penderita dengan Pria Normal Perkawinan wanita penderita dengan pria normal dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel: Perkawinan XhXh dengan XY Xh Xh X XXh XXh Y XhY XhY Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita dengan pria normal akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan karier = XXh = 50% 2. Anak laki-laki penderita = XhY = 50% Adapun Contoh penyakit akibat pewarisan gen resesif terpaut kromosom X adalah : a. Buta Warna Buta warna yaitu merupakan suatu keadaan dimanainderapenglihatantidakbisamembedakan terutama warna merah dan hijau. Penurunan sifat ini terjadi secara criss cross iheritange atau penurunannya secara silang yaitu buta warna pada ibu menurun pada anak laki-laki dan buta warna pada bapak menurun pada anak perempuan. b. Hemofilia Gambara: 3.13 Terapi untuk buta warna Hemofillia merupakan suatu kelainan dimana darah sukar sekali membeku jika terjadi luka. Pewarisan sifat ini juga terjadi secara silang dan dalam keadaan homozigot akan terjadi kematian. c. Anodontia Merupakan kelainan genetis yaitu penderitanya tidak memiliki gigi. Kelainan ini disebabkan karena pewarisan gen resesif.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 b. Pewarisan Gen Dominan Terpaut Kromosom X Kromosom X abnormal dapat dinyatakan dengan Xr dan kromosom X normal dengan X. Karena gen bersifat dominan, tidak terdapat karier. Terdapat 3 kondisi pada wanita yang dapat dinyatakan dengan kondisi kromosomya, yaitu 1. Wanita normal, kromosom XX 2. Wanita penderita heterozigot, kromosom XXr 3. Wanita penderita homozigot, kromosom XrXr dan 2 kondisi pada pria, yaitu 1. Pria normal, kromosom XY 2. Pria penderita, kromosom XrY Berdasarkan jumlah kondisi pada wanita dan pria, banyaknya jenis perkawinan yang mungkin adalah 2x3 = 6 kondisi. Perkawinan wanita normal dengan pria normal akan melahirkan anak yang tidak memiliki peluang untuk terinfeksi. Sementara perkawinan antara wanita penderita homozigot dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang 100% untuk terinfeksi. 1) Perkawinan Wanita Normal dengan Pria Penderita Perkawinan wanita normal dengan pria penderita dinyatakan dalam Tabel berikut: Tabel: Perkawinan XX dengan XrY X X Xr XXr XXr Y XY XY Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita normal dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 50% 2. Anak lakilaki normal = XY = 50% 2) Perkawinan Wanita Penderita Heterozigot dengan Pria Normal Perkawinan wanita penderita heterozigot dengan pria normal dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel : Perkawinan XXr dengan XY X Xr X XX XXr Y XY XrY Berdasarkan tabel diatas, perkawinan penderita heterozigot dengan pria normal akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan normal = XX = 25% 2. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 25% 3. Anak laki-laki normal = XY = 25% 4. Anak laki-laki penderita = XrY = 25% 3) Perkawinan Wanita Penderita Heterozigot dengan Pria Penderita Perkawinan wanita penderita heterozigot dengan pria penderita dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel: Perkawinan XXr dengan XrY X Xr Xr XXr XrXr Y XY XrY
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 12 Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita heterozigot dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 25% 2. Anak perempuan penderita homozigot = XrXr = 25% 3. Anak laki-laki normal = XY = 25% 4. Anak laki-laki penderita = XrY = 25% 4) Perkawinan Wanita Penderita Homozigot dengan Pria Normal Perkawinan wanita penderita homozigot dengan pria normal dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel : Perkawinan XrXr dengan XY Xr Xr X XXr XXr Y XrY XrY Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita homozigot dan pria normal akan melahirkan anak dengan peluang : 1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr = 50% 2. Anak laki-laki penderita = XrY = 50% Adapun Contoh penyakit akibat pewarisan gen dominan terpaut kromosom X dalah : a) Anenamel, gigi tidak beremail Merupakan kelainan genetis yang diwariskan melalui gen dominan yang terpaut pada kromosom X. Ciri-ciri penyakit ini adalah tidak adanya email pada gigi, sehingga membuat gigi berwarna coklat dan lebh cepat rusak. Gen “g” menentukan gigi normal dan gen “G” menentukan Anenamel. b) Penyakit Hutington Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo adalah penyakit yang menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Nama penyakit ini diambil dari George Huntington yang pertama kali menjelaskannya pada tahun 1872. Gen penyakit ini bersifat dominan sehingga anak-anak dari orang tua yang menderita penyakit ini berpeluang besar menderita penyakit Gambar 3.14 : Giti Tak Beremail Gambra 3.15 : Penyakit Hutington “Huntington” yakni 50%. c. Pewarisan Gen Terpaut Kromosom Y Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki, oleh karena itu sering disebut sebagai gen holandrik. Contoh dari penyakit yang terpaut kromosom Y adalah : hypertrichosis, hystrixgraviour, dan webbedtoes. Contoh seorang laki- laki penderita(XYWt) menikah dengan wanita normal (XX), dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel: Perkawinan XrXr dengan XY X X X XX XX YWt XYWt XYWt
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 1) Hypertrichosis Gen ht yang terdapat pada kromosom Y menyebabkan tumbuhnya rambut di tepi daun telinga. Kelainan seperti ini banyak dijumpai pada para pria Pakistan. P : XYht x XX F : XYht : laki-laki hypertrichosis XYht : laki-laki hypertrichosis 2) Hystrixgraviour Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang menyebabkan tumbuhnya rambut panjang dan kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu landak). Sifat normal dikendalikan gen Hg. 3) Webbedtoes Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki tumbuh selaput seperti kaki katak. Penyebabnya adalah gen wt, sedangkan sifat normal dikendalikan gen Wt. Gambar 3.17 : Hystrixgraviour Gambar 3.18 : Webbedtoes Untuk Kelainan seks ada beberapa sindrom yang menciptakan diferensiasi kelainan seks. Wanita dengan hanya satu kromosom X memiliki sindrom Turner, dan jika kelahiran gadis itu bertahan hidup ia akan mengalami pertumbuhan abnormal dan sangat kecil, dengan lipatan tambahan kulit di leher. Sindrom tripel X terjadi pada wanita dengan kromosom X tambahan. Ini dikenal sebagai perempuan yang super dan cenderung mirip dengan perempuan dengan dua kromosom X. Pria yang lahir dengan dua kromosom X dan kromosom Y memiliki sindrom Klinefelter. Orang-orang ini cenderung sangat feminin dan bahkan dapat memiliki suara bernada tinggi. Sindrom XYY terjadi ketika laki-laki memiliki kromosom Y ekstra. Ini dikenal sebagai super pria dan cenderung menghasilkan testosteron lebih banyak daripada laki-laki umum 6. Gangguan metabolik mempengaruhi orang Metabolisme merupakan proses yang berkesinambungan yang berlangsung sepanjang waktu. Apakah seseorang makan, tidur, berbicara, berjalan atau hanya bermalas-malasan di sekitar, metabolisme terus berlanjut. Ini membantu untuk melaksanakan banyak fungsi tubuh seperti penyembuhan luka, perbaikan kerusakan, pengaturan suhu tubuh, pembentukan sel-sel tubuh yang baru, penghapusan racun dari tubuh, dll Metabolisme muncul saat makanan memasuki lambung dan pencernaan Dari contoh tersebut terlihat apabila pria penderita melakukan perkwainan baik itu dengan wanita normal maupun karier, kemungkinan anak lak-laki terkena penyakit adalah 50%, dan anak perempuan normal adalah 50%. Gambra 3.16 : Hypertrichosis
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 14 dimulai. Enzim-enzim yang dikeluarkan oleh pankreas dan tiroid membantu kelenjar dalam pemecahanmakanandicernamenjadisenyawayanglebihsederhana.Zat-zatsederhanadiserap oleh sel-sel tubuh dan dengan demikian, membantu dalam pelepasan energi dan melaksanakan proses lain dalam tubuh. Tapi ketika terjadi gangguan metabolisme, menyebabkan reaksi kimia normal terjadi. Hal ini mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan. Ada berbagai jenis gangguan metabolisme yang meliputi gangguan metabolik yang diwariskan. Namun, gangguan metabolik yang diwariskan ditemukan untuk menjadi sangat langka dan hanya mempengaruhi 1 pada sekitar 1.000 hingga 2.500 bayi yang baru lahir. a. Hipertiroidisme Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dianggap gangguan metabolisme. Kelenjar tiroid melepaskan tiroksin yang membantu dalam berfungsinya metabolisme. Namun, ketika dilepaskan dalam jumlah yang tinggi, menyebabkan peningkatan laju metabolisme basal (BMR). Dengan demikian, menyebabkan hilangnya berat badan yang berlebihan, denyut jantung cepat, tekanan darah tinggi dan pembengkakan di leher. b. hypothyroidism Kebalikan dari hipertiroidisme adalah hipotiroidisme. Ketika kelenjar tiroid yang kurang aktif menyebabkan kekurangan hormon tiroid, itu mengarah ke sejumlah masalah kesehatan. Orang menderita rendah tingkat basal metabolisme, berat badan yang berlebihan, denyut jantung yang lambat, sembelit, dll. c. Diabetes Salah satu gangguan metabolisme umum adalah diabetes. Diabetes adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh gagal untuk memanfaatkan glukosa dengan benar. Dengan demikian, menyebabkan kadar gula darah tinggi. Ada dua jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Dalam kasus diabetes tipe 1, pankreas menghasilkan terlalu sedikit atau tidak ada insulin. Dengan demikian, orang tersebut perlu diberikan insulin sehari- hari. Hal ini menyebabkan kelelahan, kelaparan konstan, penurunan berat badan dan penglihatan kabur. Jika tidak diobati, bisa menyebabkan koma diabetes. Diabetes tipe 2 adalah orang bentuk umum mencolok di seluruh dunia. Pankreas melakukan memproduksi hormon insulin, tetapi tubuh ternyata resisten terhadap dampaknya. Dengan demikian, pasien membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu melakukan fungsi yang sama. Gambra 3.19 : Hipertiroidisme d. Penyakit Addison Penyakit Addision terjadi ketika kelenjar adrenal hadir pada gagal ginjal untuk menghasilkan jumlah yang cukup kortisol dan aldosteron. Dengan demikian, orang yang terkena menderita kulit gelap, tekanan darah rendah, gula darah rendah, penurunan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, mual dan nyeri otot. Gejala berkembang secara bertahap selama berbulan- bulan. Orang tersebut diminta untuk menjalani terapi penggantian hormon untuk mengontrol kondisi ini. Gambra 3.10 : Penyakit Addison
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 15 e. GM2 gangliosidosis/Tay-Sachs Ini adalah kelainan genetik resesif autosom yang juga disebut penyakit Tay-Sachs. Ini adalah salah satu jenis gangguan metabolisme pada anak yang menyebabkan kemunduran mental serta kehilangan kemampuan fisik. Menyerang pada usia 6 bulan dan menyebabkan kematian anak pada usia 4 tahun. f. Glukosa-6-fosfat dehidrogenase Defisiensi (G6PD) G6PDadalahgangguanmetabolismeyangterjadisebagaisuatupenyakitketurunan resesif terkait-X. G6PD adalah enzim yang diproduksi oleh sel-sel darah merah. Hal ini sangat penting untuk metabolisme karbohidrat. Defisiensi G6PD menyebabkan kerusakan dan penghancuran sel darah merah. Hal ini menyebabkan kondisi yang disebut anemia hemolitik. Pasien menderita kekurangan warna kulit, kebingungan, kelemahan, kelelahan, urin berwarna gelap dan demam. f. Fenilketonuria Fenilketonuria (PKU) adalah kelainan genetik yang menyebabkan ketidakmampuan untuk memecah asam amino phenylalanine dalam tubuh. Ini menyebabkan keterbelakangan mental dan kejang pada bayi yang terkena. Kondisi ini tidak menunjukkan gejala apapun selama kelahiran. Namun, saat anak semakin besar secara bertahap membangun mengarah ke fenilalanin gejala seperti keterbelakangan mental, pertumbuhan terhambat, ukuran kepala kecil, masalah perilaku, dll, pada anak yang terkena. Ada banyak gangguan metabolik lainnya yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat,metabolismeasamorganik,metabolismeasamlemak,purinataupirimidin metabolisme, metabolisme steroid, gangguan penyimpanan lisosomal, asidosis metabolik, dll Salah satu harus mencari pengobatan untuk gangguan metabolisme. Jika tidak diobati, bisa terbukti menjadi fatal
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Kelainan Seks kromosom merupakan hal pertama yang sering ditanyakan pada saat seorang bayi terlahir, apakah normal atau tidak. Kromosom seks ialah sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Kromosom seks dibedakan atas dua macam yaitu kromosom X dan kromosom Y. Kromosom yang terdapat di dalam satu sel mahluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu kromosom autosom dan gonosom (kromosom seks). Kelaianan yang di wariskan melalui autosom misalnya albinisma, gangguan mental, sedang kelaianan yang diwariskan melalui kromosom adalah buta warna, hemofilia, tidak bergeraham, ompong, tidak beremail dan lain-lain.Albiminisme dan gangguan mental dikendalikan oleh gen resesif yang tidak terpaut seks .Sedangakan buta warna ,hemophilia,tidak bergeraham,ompong dikendalikan oleh gen resesif yang terpaut seks Gangguan metabolik mempengaruhi orang adalah Hipertiroidisme;Fenilketonuria, Tay- Sachs, Penyakit Addison dan Diabetes. Rangkuman Evaluasi Formatif 1. Kromosom seks ditemukan oleh ahli sel berkebangsaan Jerman bernama ... a. H. Henking ; b. Charles Darwin c. RA Fisher c .D.C.Warren e. Waldayer 2. Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki tumbuh selaput seperti kaki katak disebut… a.poliandri b.hemophili c. Anonychia d. Webbedtoes; e. Thalasemia 3.Kelainanmanusiadisebabkanolehgenhg yang menyebabkan tumbuhnya rambut panjang dan kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu landak). dinamakan…. a.poliandri b. Hystrixgraviour; c. hemophili d. Anonychia e. Thalasemia 4. Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki, oleh karena itu sering disebut sebagai … a. Cystic fibrosis b. hemophili c. holandrik.; d. Anonychia e. Thalasemia 5. Suatu kelainan dimana darah sukar sekali membeku jika terjadi luka disebut… . a.Hemofillia ; b. poliandri c. Cystic fibrosis d. Anonychia e. Thalasemia 6. Merupakan penyakit kelainan metabolisme a. Protein b. Poliandri c. Hemophili c. Cystic fibrosis; d. Anonychia e. Thalasemia 7. Merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 17 tidak ada sama-sekali sintesa rantai hemoglobin dalam darah disebut…. a. Polidaktil b. Poliandri c. Hemophili d. Anonychia e. Thalasemia; 8. Kelainan pada mata yang menyebabkan orang lahir dalam keadaan buta… a. Poliandri b. Retinal aplasia ; c.Hemophili d. Anonychia e. Thalasemia 9. Suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P, Terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan dinamakan… a. Anonychia Polidaktil ; b. Poliandri c.Hemophili d. Polidaktil ; e. Thalasemia 10.Cacat atau kelainan yang di wariskan melalui autosom misalnya … a. buta warna b. hemophilia c. tidak bergeraham d. ompong, e. gangguan mental; Kunci Tes Formatif Kegiatan 3. Soal No. 1.A 2. D 3.B 4.C 5.A 6.C 7.A 8.B 9.D 10.E Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang diturunkan, misalnya albino, kemampuan merasakan rasa pahit atau tes phenyl thiocarbamida (PTC), mata biru, rambut ikal, ayan, dan kencing manis. Berikut ini beberapa soal mengenai sifat dan penyakit keturunan pada manusia dan bagaimakah cara pewarisannya. 1. Albino Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen melanin, sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan penderita albino juga sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan alelnya gen A menentukan sifat yang normal. Jadi penderita albino mempunyai genotipe aa, sedangkan orang yang normal mempunyai fenotipe AA atau Aa. Coba Anda buat diagram perkawinan; jika seorang pria normal homozigot (AA) menikah dengan wanita albino (aa). Berapa persen kemungkinan mempunyai anak yang menderita albino? Jawaban : Anda harus lihat contoh tabel persilangan pada pewarisan gen resesif pada autosom 2. Sifat Pengecap PTC Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat digunakan untuk menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak. Orang yang dapat Tugas Mandiri
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 18 mengecap rasa pahitnya PTC disebut pengecap (taster), sedang yang tidak merasakan pahitnya PTC disebut buta kecap (nontaster). Kemampuan untuk merasakan rasa pahit ditentukan oleh gen dominan T, sehingga seorang pengecap dapat mempunyai genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak merasakan pahitnya PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki genotipe tt. Coba Anda buat diagram perkawinan dari pasangan suami dan istri yang memiliki sifat pengecap yang heterozigotik. Tentukan pula ratio genotipe dan fenotipe anak/ keturunan mereka. Jawaban: Anda harus lihat contoh tabel persilangan pada pewarisan gen autosomal dominan 3. Kelainan Bawaan pada Manusia Bersifat Menurun Beberapa kelainan pada manusia diturunkan melalui autosom atau kromosom seks baik bersifat dominan ataupun resesif. Kelainan yang diwariskan melalui kromosom seks antara lain buta warna dan hemofili. Kedua kelainan ini diwariskan melalui kromosom X. Sedangkan penyakit keturunan yang diwariskan melalui autosom dominan antara lain jari pendek (brakhidaktili), jari bergabung (sindaktilli), dan jari lebih dari lima (polidaktili). Coba tuliskan Apa yang Anda ketahui tentang kelaianan Buta Warna, Hemofili dan Polidaktili! Jawaban: a. Buta Warna Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif(c). Gen normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C). b. Hemofili Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X dengan gen penyebab hemofili yang bersifat resesif. Gen hemofili (h) bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati dalam kandungan). c. Jari Lebih (Polidaktili) Polidaktili ditentukan oleh gen dominan P, sedang alelnya resesif p menentukan jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5. .
  • 19. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015