1. Buku ini membahas tentang perubahan kurikulum di Indonesia dan dampaknya terhadap guru. 2. Banyak perubahan kurikulum yang dilakukan tanpa evaluasi memadai sehingga menimbulkan kebosanan dan apatisme pada guru. 3. Diperlukan tradisi belajar yang tuntas dan pengembangan guru menjadi profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
Kurikulum Pembelajaran
1. GURU INDONESIA DAN PERUBAHAN KURIKULUM PENGARANG :Dr. BEDJO SUJANTO, M.Pd. PENERBIT :CV.SAGUNG SETO TAHUN TERBIT :2007 JUMLAH HALAMAN :162 NAMA :PIDIANI
2.
3. Pengalaman dan pengetahuan dari sedikit orang yang belum tentu cukup memadai tentang apa yang dilihat di negeri orang, menjadi tidak signifikan untuk mengubah peta pendidikan nasional. Kebijakan yang terus berubah walaupun dengan perencanaan matang, namun hal ini cukup membuat para guru dan pelaksanaan pendidikan resah, bosan, dan akhirnya lebih bersikap diam, apatis dan membiarkan perubahan itu tanpa kritik apapun .
4. Misal : Kurikulum 1968, diubah menjadi kurikulum 1975,diganti lagi menjadi kurikulum 1984, lalu diubah menjadi kurikulum 1994, ada lagi kurikulum suplemen 1998,ada kurikulum 2004 (KBK) yang disiapkan untuk membuat para lulusan yang terampil dan cerdas. Tradisi sepuluh tahun perubahan kurikulum yang tidak dibarengi dengan evaluasi dan riset yang cermat mulai kandas lagi, karena tahun2006 lahir lagi KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan)
5.
6. Refleksi 1. Tradisi belajar tuntas Perubahan untuk masa depan yang lebih baik mesti disiapkan pasukan terdepan di-‘akar rumput’ yaitu guru dan staf pendukungnya. Prakondisi ,sebuah pembentukan sikap dan sekaligus melatihnya, agar pelaksana terdepan tersebut benar-benar memahami tujuan dan arah dari perubahan yang dilakukan. Perhatikan kondisi eksisting di lapangan, harus dibuat sampai tuntas betul.
7. 2. Keluhan masyarakat tentang guru Banyak sekali masyarakat mengeluh terhadap kinerja guru,mengangap guru kurang mampu belajar dengan baik. Kondisi seperti ini tidak disebabkan oleh guru melainkan faktor dilingkungan sekolah yang menyebabkan kondisi guru seperti ini. Missal : insentif guru yang rendah sehingga banyak guru kehidupannya belum layak, menyebabkan profesi guru bukan pilihan utama para pemuda yang cerdas
8. 3. Keluhan Masyarakat Tentang Pembelajaran Pembelajaran sebagai proses interaksi guru dan murid (di sekolah) peserta didik dengan pendidik atau pembimbingnya di rumah. Guru diposisikan seperti pegawai kantor lain yang lebih berfungsi sebagai tenaga administratif ketimbang sebagai insan akademik, dimana guru hanya tunduk kaku kepada birokrasi pendidikan. Guru harus banyak belajar tentang model-model pembelajaran mutakhir yang ditulis para ahli pendidikan dari Indonesia maupun luar negeri.
9. 4.Proses Belajar Setengah Hati KBK pada awalnya disiapkan untuk mampu menjawab tantangan pendidikan, karena KBK mengharuskan siswa dan guru sama-sama aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Komponen penilaiannya tidak terbatas pada hasil ujian,tetapi dari karya-karya siswa serta kegiatan yang ditampilkan selama pembelajaran berlangsung. Tetapi KBK tidak berlaku karena akan diganti dengan KTSP. Perubahan terdahulu pun belum tuntas sudah masuk ke perubahan yang berikutnya. Perubahan setengah hati yang berdampak pada perubahan proses pembelajaran yang setengah-setengah.
10. 5.Membangun Kesadaran Tidak usah mencari kambing hitam, tetapi mengedepankan ‘Kesadaran’keliru memahami proses pendidikan. Kesadaran merupakan landasan untuk memperbaiki proses pendidikan kedepan, yang tidak lagi hanya setengah hati. Belajar adalah upaya manusia untuk menjadi pandai, cerdas, dalam berfikir,dan terampil dalam bekerja. Jadi kesadaran memaknai belajar harus tumbuh dari si pembelajar, para orang tua, serta guru.
11. 6. Kekecewaan : Menengok Kualitas Hasil Belajar Pro-kontrs Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu ekspresi kekecewaan terhadap prestasi sekolah yang selama ini masih rendah. Kualitas pendidikan di Indonesia sering dilihat dari hasil UN atau nilai Raport. Ada juga yang melihat dari banyaknya lulusan dari sekolah pavorit. Seandainya semua murid sekolah di Indonesia kualitasnya baik(baik yang diraih dengan jujur dan obyektif) dan hanya sebagian kecil siswa yang nilainya kurang, maka UN tidak menjadi polemic dan diperdebatkan.
12. 7. Pendidikan untuk Semua(Education for all) Seharusnya guru dapat mendidik anak bangsa dengan kata kunci “kejujuran”. Dengan lahirnya UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen secercah sinar dan harapan perbaikan nasib guru mulai tampak, sekalipun jalan panjang masih harus dilalui. Pasal 31 ayat 1 sampai 4 UUD 1945 (yang sudah diamandemen), memerintahkan kepada Negara dan Pemerintah Indonesia untuk mengurus pendidikan nasional demi kemajuan dan kecerdasan bangsa. Program wajib belajar harus dibiayai pemerintah, sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD.
13. 8. Menuju Guru Profesional Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24. 1. Menghilangkan kecemasn menghadapi UN Sekolah-sekolah yang dikemudikan oleh para guru yang handal, pelan tapi pasti. Semua guru dan muridnya dan bahkan lulusannya akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Jika semua sekolah dapat melaksanakan pembelajaran tuntas, yakni dengan target semua anak menguasai meteri belajar sesuai dengan kecepatan dan cara belajar mereka, maka kondisi cemas menghadapi UN dan menjadi pengangguran dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan
25. 2.Kualitas Pendidikan Sebagai Efek atau Tujuan. Yang harus ditata bukan mutunya, melainkan proses pembelajaran yang baik dan tuntas, dimana belajar bukan lagi menghabiskan kurikulum tertulis, melainkan penguasaan semua bahan ajar dengan baik sesuai dengan kurikulum
26. 3. Penyelenggaraan Pendidikan yang Efektif Perlunya satuan pendidikan melaksanakan Manajemen Mutu terpadu, termasuk di dalamnya Sistem Jaminan Mutu Pendidikan untuk menjamin agar mutu pendidikan dapat dipertahankan sesuai yang direncanakan. Mutu pendidikan adalah pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan. Jaminan Mutu adalah keseluruhan aktivitas dalam berbagai bagian dari system untuk memastikan bahwa mutu produk yang dihasilkan selalu konsisten, sesuai yang direncanakan.