Dokumen tersebut membahas tentang metode demonstrasi dan eksperimen dalam pembelajaran. Metode demonstrasi adalah cara menyajikan pelajaran dengan memperagakan suatu proses atau benda, sedangkan metode eksperimen memberi kesempatan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan serta langkah pelaksanaannya.
2. • Nurmeita Tri W. (1401409151)
• Iguh Erianto (1401409195)
• Zulfah Tahta Alfina (1401409203)
• Izzati Hidayatul A. (1401409246)
• Ning Tias Prima W. (1401409265)
4. Pengertian
• Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana
(1998/1999) mengemukakan bahwa demonstrasi
adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan pada
siswa tentang suatu proses, situasi atau benda
tertentu yang sedang dipelajari baik dalam
bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan
yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber
belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang
harus didemonstrasikan.
5. • Metode Demonstrasi biasanya berkenaan
dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang
dilakukan misalnya : proses mengerjakan
sesuatu, proses menggunakan sesuatu,
membandingkan suatu cara dengan cara lain,
atau untuk mengetahui/melihat kebenaran
sesuatu.
6. Tujuan
1) Mengajarkan suatu proses atau prosedur
yang harus dikuasai oleh siswa.
2) Mengkongkritkan informasi atau penjelasan
kepada siswa.
3) Mengembangkan kemampuan pengamatan
kepada para siswa secara bersama-sama.
7. Alasan Penggunaan Metode
Demonstrasi
1) Tidak semua topik dapat dijelaskan secara gamblang
dan konkrit melalui penjelasan atau diskusi.
2) Karena tujuan dan sifat materi pelajaran yang
menuntut dilakukan peragaan berupa demonstrasi.
3) Tipe belajar siswa yang berbeda-beda, ada yang kuat
visual, tetapi lemah dalam auditif dan motorik,
ataupun sebaliknya.
4) Memudahkan mengajarkan suatu proses atau cara
kerja.
5) Sesuai dengan langkah perkembangan kognitif siswa
yang masih dalam fase operasional konkrit.
8. Kelebihan Metode Demonstrasi
1) Pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit
sehingga tidak terjadi verbalisme.
2) Siswa akan lebih mudah memahami materi
pelajaran yang didemontrasikan itu.
3) Proses pembelajaran akan sangat menarik,
sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi.
4) Siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik
untuk mencobanya sendiri.
5) Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh
metode lain.
9. Kekurangan Metode Demonstrasi
1) Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi
dengan baik.
2) Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran,
media pembelajaran, situasi yang sering tidak
mudah diatur dan terbatasnya waktu.
3) Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih
banyak dibanding dengan metode ceramah dan
tanya jawab.
4) Metode demonstrasi memerlukan persiapan
dan perancangan yang matang.
10. Cara Mengatasi Keterbatasan Metode
Demonstrasi
1) Guru harus terampil melakukan demonstrasi.
2) Melengkapi sumber, alat dan media
pembelajaran yang diperlukan untuk
demonstrasi.
3) Mengatur waktu sebaik mungkin.
4) Membuat rancangan dan persiapan
demonstrasi sebaik mungkin.
11. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode
Demonstrasi
1) Kegiatan Persiapan
• Merumuskan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai oleh siswa
• Menyusun materi yang akan diajarkan untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
• Menyiapkan garis besar langkah-langkah
demonstrasi yang akan dilakukan untuk
mempermudah penguasaan materi yang telah
disiapkan.
• Melakukan latihan pendemonstrasian termasuk
cara penggunaan peralatan yang diperlukan.
12. 2) Kegiatan Pelaksanaan Metode Demonstrasi
a) Kegiatan Pembukaan
• Aturlah tempat duduk yang memungkinkan
setiap siswa dapat memperhatikan apa yang
didemonstrasikan guru.
• Tanyakan pelajaran sebelumnya.
• Timbulkan motivasi siswa dengan
mengemukakan anekdot atau kasus di
masyarakat yang ada kaitannya dengan pelajaran
yang akan dibahas.
• Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh
siswa dan juga tugas-tugas apa yang harus
dilakukan disamping dalam demonstrasi nanti.
13. b) Kegiatan Inti Pembelajaran
• Mulailah melakukan demonstrasi sesuai yang
telah direncanakan dan dipersiapkan oleh guru.
• Pusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting
yang harus dikuasai dari demonstrasi yang
dilakukan oleh guru sehingga semua siswa
mengikuti jalannya demonstrasi dengan sebaik-
baiknya.
• Ciptakan suasana kondusif dan hindari suasana
yang menegangkan.
• Berikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
dan kritis mengikuti proses demonstrasi
termasuk memberi kesempatan bertanya dan
komentar-komentar.
14. c) Kegiatan Mengakhiri Pembelajaran
• Meminta siswa merangkum atau
menyimpulkan pokok-pokok atau langkah-
langkah kegiatan demonstrasi.
• Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
• Melakukan evaluasi, baik evaluasi hasil
belajar maupun evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi.
• Tindak lanjut baik berupa tugas-tugas
berikutnya maupun tugas-tugas untuk
mendalami materi yang baru diajarkan.
16. Pengertian
• Sagala (2006), Sumantri dan Permana
(1998/1999) menyatakan bahwa eksperimen
adalah percobaan untuk membuktikan suatu
pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen
dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau
diluar laboratorium. Sedangkan metode
eksperimen dalam pembelajaran adalah cara
penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan
siswa melakukan percobaan untuk membuktikan
sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang
dipelajari.
17. • Dalam proses pembelajaran dengan metode
eksperimen siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti proses, mengamati suatu obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri tentang suatu objek,
keadaan atau proses tertentu. Peranan guru
dalam metode eksperimen adalah memberi
bimbingan agar eksperimen itu dilakukan
dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan
atau kesalahan.
18. Tujuan
1) Siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta,
informasi atau data yang diperoleh.
2) Siswa mampu merancang, mempersiapkan,
melaksanakan dan melaporkan percobaannya.
3) Siswa mampu menggunakan logika berpikir
induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,
informasi atau data yang dikumpulkan melalui
percobaan.
4) Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi,
hidup teratur dan rapi.
19. Alasan Penggunaan Metode
Eksperimen
1) Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional
dan ilmiah.
2) Dapat memungkinkan siswa belajar secara
aktif dan mandiri.
3) Dapat mengembangkan sikap dan perilaku
kritis, tidak mudah percaya sebelum ada
bukti-bukti nyata.
20. Kelebihan Metode Eksperimen
1) Membuat siswa percaya pada kebenaran
kesimpulan percobaannya sendiri daripada
menurut cerita orang atau buku.
2) Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau
data yang diperlukan melalui percobaan yang
dilakukannya.
3) Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur
metode ilmiah dan berpikir ilmiah.
4) Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan
tahan lama dalam ingatan.
5) Menghilangkan verbalisme.
21. Kekurangan Metode Eksperimen
• Memerlukan peralatan dan bahan percobaan
yang lengkap serta umumnya mahal.
• Dapat menghambat lajunya pembelajaran
sebab eksperimen umumnya memerlukan
waktu lama.
• Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat
pada kesalahan kesimpulannya.
• Belum tentu semua guru dan siswa menguasai
metode eksperimen.
22. Cara Mengatasi Kelemahan
Eksperimen
• Guru harus menjelaskan secara gamblang hasil
yang ingin dicapai dengan eksperimen.
• Guru harus menjelaskan prosedur
eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang
diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara
penggunaannya, variabel yang perlu dikontrol, dan
hal yang perlu dicatat selama eksperimen.
• Mengawasi pelaksanaan eksperimen dan memberi
bantuan jika siswa mengalami kesulitan.
• Meminta setiap siswa melaporkan proses dan
hasil eksperimennya, membanding-bandingkannya
dan mendiskusikannya, untuk mengetahui
kekurangan dan kekeliruan yang mungkin terjadi.
23. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode
Eksperimen
1) Kegiatan Persiapan
• Merumuskan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai dengan metode eksperimen.
• Menyiapkan materi pembelajaran yang
diajarkan melalui eksperimen.
• Menyiapkan alat, sarana, dan bahan yang
diperlukan dalam eksperimen.
• Menyiapkan panduan prosedur
pelaksanaan eksperimen, termasuk LKS.
24. 2) Kegiatan Pelaksanaan Eksperimen
a) Kegiatan Pembukaan
• Jika diperlukan, tanyakan materi pelajaran
yang telah diajarkan minggu lalu
(apersepsi).
• Memotivasi siswa dengan mengemukakan
cerita anekdot yang ada kaitannya dengan
materi pelajaran yang akan diajarkan.
• Mengemukakan tujuan pemelajaran yang
ingin dicapai, dan prosedur eksperimen
yang akan dilakukan.
25. b) Kegiatan Inti Pembelajaran
• Siswa diminta membantu menyiapkan
alat dan bahan yang akan dipakai dalam
eksperimen.
• Siswa melaksanakan eksperimen
berdasarkan panduan dan LKS yang
telah disiapkan guru.
• Guru memonitor dan membantu siswa
yang mengalami kesulitan.
• Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi
balikan.
26. c) Kegiatan Mengakhiri Pembelajaran
• Guru meminta siswa untuk merangkum
hasil eksperimen.
• Guru mengadakan evaluasi hasil dan
proses eksperimen.
• Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang
belum menguasai materi eksperimen
untuk mengulang lagi eksperimennya,
dan bagi yang sudah menguasai diberi
tugas untuk pendalaman.
28. Pertanyaan
• Shella : bagaimana cara guru memilih
metode ?
• Arofa : bagaimana eksperimen dapat
menimbulkan sikap disiplin siswa? Contoh
kegiatan eksperimen sederhana dengan alat
sederhana ?
• Risma : bagaimana penataan ruang pada
metode demonstrasi? Bagaimana penerapan
anekdot dalam metode demonstrasi dan
eksperimen?
29. • Dewi Pus : metode mana yang cocok
diterapkan di kelas rendah dan kelas tinggi ?
• Ratna : faktor penghambat guru
dalam memilih metode? Apakah kedua
metode tersebut dapat digunakan dalam
secara komplementer?