2. MANFAAT MATA KULIAH
• Ekologi perairan merupakan suatu bidang ilmu yang
terus berubah dan berkembang sebagi ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
timbal balik antara organisme dan lingkungan
(hayati dan fisik . Pengembangan ilmu ekologi
perairan sangat ditentukan oleh pengetahuan dasar
yang memadai, antara lain konsep dasar tentang
ekologi, ekosistem, daya dukung, hubungan
interelasi/interaksi antara faktor biotik dalam
ekosistem perairan, keragaman jenis dan komunitas
biota air, perilaku dan suksesi populasi
3. DESKRIPSI MATA KULIAH
• Mata kuliah ini diperuntukkan bagi mahasiswa S-1
Budidaya Perairan semester 1, yang isinya
mempelajari tentang definisi : prinsip – prinsip
ekologi yang mengatur kehidupan di perairan.,
studi kuantitatif ekologis dan bentuk- bentuk
ekologi perairan baik tawar, payau maupun laut
serta interaksi- interaksi yang terjadi pada tipe- tipe
ekosistem tersebut
4. STANDAR KOMPETENSI
• Standar kompetensi mata kuliah Ekologi Perairan
adalah menjelaskan hasil belajar yang akan dicapai
mahasiswa pada akhir perkuliahan selama satu
semester. Setelah menyelesaikan mata kuliah
Ekologi Perairan diharapkan mahasiswa dapat
memberikan penjelasan dan meningkatkan
pemahaman kepada mahasiswa tentang ruang
lingkup dan manfaat mempelajari ekologi perairan
dengan kajian tentang : ekosistem, energi dalam
ekosistem, daur biogeokimia, faktor pembatas,
populasi dan komunitas, tipe-tipe interaksi, suksesi
dan peraturan mengenai lingkungan
5. PERSYARATAN
Sesuai dengan bunyi Peraturan Akademik dalam Buku
Panduan Umum BAB Penyelenggaraan Pendidikan
Fakultas Pertanian UNILA, (tentang Tata Tertib
Perkuliahan/Praktikum), Mahasiswa harus:
• butir 1), yaitu: Menghadiri Kegiatan kuliah minimal
80% dari yang direncanakan dalam satu semester;
• butir 2), yaitu: Mengahadiri Kegiatan Praktikum
sebanyak 100% dari yang direncanakan dalam satu
semester ;
• butir 3), yaitu: Meminta izin jika tidak dapat
mengikuti kegiatan kuliah dan atau praktikum, ;
• butir 4), yaitu: Mengerjakan seluruh tugas
(terstruktur) yang diberikan oleh Dosen
6. PERSYARATAN
• Keterlambatan yang diperkenankan saat kuliah dan
praktikum adalah maksimum 15 menit. Mahasiswa yang
terlambat lebih dari 15 menit dapat tidak diijinkan masuk
kedalam ruangan.
• Tidak diperbolehkan merokok, makan, minum dan kegiatan
sejenis lainnya yang dapat mengganggu kelancaran kuliah
dan praktikum.
• Mahasiswa diwajibkan menunggu kehadiran dosen dalam
ruang kelas.
• Penggunaan komunikasi pribadi (Handphone, …) terlarang
dalam kelas baik saat kuliah maupun praktikum.
• Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah WAJIB memakai
pakaian berkerah bukan kaos oblong dan bersepatu
7. TUGAS
• Tugas terstruktur yang terdiri atas:
• Tugas terstruktur I dan II
• Tugas terstruktur III dan IV
8. EVALUASI
A. Perkuliahan
• Quis I (dilaksanakan pada pertemuan ke-4; Harus diikuti dan
tidak nol)
• Quis II (dilaksanakan pada pertemuan ke-8; Harus diikuti dan
tidak nol)
• Ujian Tengah Semester (dilaksanakan pada pertemuan ke-9;
Harus diikuti dan tidak nol)
• Quis III (dilaksanakan pada pertemuan ke-13; Harus diikuti
dan tidak nol)
• Quis IV (dilaksanakan pada pertemuan ke-16; Harus diikuti
dan tidak nol)
• Ujian Akhir Semester dilaksanakaan diluar jadwal tatap muka
mengikuti jadwal UAS yang ditetapkan fakultas (Harus
dikerjakan, Harus diikuti dan tidak nol)
• Mahasiswa dengan persentasi kehadiran kurang dari 80%
tidak diperkenankan mengikuti UAS.
9. EVALUASI
B. Praktikum
• Pre-test (dilaksanakan sebelum pelaksanaan praktikum)
• Post-test (dilaksanakan setelah pelaksanaan praktikum)
• Keaktifan
• Laporan praktikum (mengikuti petunjuk praktikum)
• Ujian Praktikum
10. PENILAIAN
Huruf Mutu Angka Mutu Rentang Nilai
A
B+
B
C+
C
D
E
4
3,5
3
2,5
2
1
0
> 76
71 – 75,9
66,00 – 70,9
61,00 – 65,9
56,00 – 60,9
50,00 – 55,9
< 50
12. Pertemuan
Ke:
Pokok
Bahasan
Uraian Dosen
1 Pendahuluan
Kontrak kuliah
Istilah dan definisi Ekologi
EE
2 Mempelajari pantai
Survey skala luas
Deskripsi kualitatif dan kuantitatif
Pendekatan semi kuantitaif : Skala kelimpahan
Menentukan ukuran dan jumlah sampel
EE
3 Mempelajari pantai Statistika ekologi EE
4 Mempelajari pantai Statistika EKologi (Lanjutan) EE
5
Faktor Pembatas
Ekologi
Hukum minimum liebig
Hukum toleransi shelford
Konsep gabungan faktor pembatas
Indikator indikator ekologi
HW
6 Air dan Perairan
Distribusi dan sirkulasi
Ekosistem Perairan dan habitat organisme air
HW
13. 7
Ekosistem air tawar
Ekosistem danau
Ekosistem Kolam
HW
8 Ekositem Air Tawar
Ekosistem waduk
Ekosistem Sungaii
HW
9
Ekosistem Estuari
Bentuk dan klasifikasi
Sifat fisik dan kimia lingkungan estuari
Biota, adaptasi dan produktivitas
Tipe komunitas
DY
10 Ekosistem Pantai
Pantai Berbatu
Zonasi dan penyebab zonasi
Interaksi antar faktor
Suksesi dan struktur umur ekostem pantai berbatu
DY
11 Ekologi Pantai
Pantai Berlumpur
Faktor fisisk
Adaptasi organisme
Tipe organisme
Biologi cara makan dan struktur trofik
Zonasi pantai berlumpur
DY
12 Ekologi Pantai
Pantai berpasir
Kondisi lingkungan
Adaptasi organisme
Tipe organisme
Biologi cara makan
Zonasi dan organisasi komunitas
DY
14. 13
Ekosistem
Mangrove
Struktur dan adaptasi
Penyebaran
Kondisi fisik dan zonasi
Organisme yang berasosiasi
Suksesi dan kematian
HY
14 Ekosistem Lamun
Struktur dan distribusi
Deskripsi bioekologis
Klasifikasi dan fugsi padang lamun
Ciri ciri ekologis dan karakter sistem vegetatif
Pemanfaatan Padang lamun
HY
15
Ekosistem Terumbu
Karang
Penyebaran
Faktor pembatas
Tipe –tipe terumbu
Interaksi spesies dan ekologi terumbu
HY
16 Ekosistem Pesisir
Definisi wilayah pesisir
Batas ekologis wilayah pesisir
Aliran Bahan dan energi pada sistem pantai pesisir
Interaksi ekosistem mangrove – lamun – terumbu karang
Dampak aktivitas manusis pada ekosistem pesisir
HY
16. EKOSISTEM
a. Ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari
komponen-komponen biotik (hidup) dan
abiotik (tak hidup) dan saling berhubungan
timbal balik atau berinteraksi
b. Ekosistem Suatu kawasan alam yang
didalamnya tercakup unsur-unsur hayati
(biotis) dan nonhayati (abiotis) yang saling
hubungan timbal balik satu sama lainnya
* Istilah ekosistem pertama kali dikemukakan
oleh Tansley tahun 1935 istilah lainnya
Mikrokosm, Forb, 1887; Holocoen,
Friederich,1930; Biosistem, Thienemann, 1939;
Bioinertbody, Vernadsky, 1944
1. Pengertian Ekosistem
17. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya; biotik dan
abiotik
• Sekarang dikenal Ilmu Lingkungan (environmental sciences)
dan Biologi Lingkungan (environmental Biology)
• Ilmu Lingkungan Ilmu yang mengintergrasikan berbagai
ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup
(termasuk manusia) dengan lingkungannya, yang sekaligus
dipandang dalam suatu ruang lingkup serta perspektif yang
luas dan saling berkaitan
misalnya: Sosiologi, epidemiologi, kesehatan masyarakat,
geografi, planologi, meteorologi, hidrologi, ekonomi,
pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan lain-lain.
18. Ilmu Lingkungan dapat menjadi wadah bagi pendekatan
interdisiplin ilmu dalam mengatasi masalah lingkungan
hidup manusia khususnya dan organisme hidup pada
umumnya.
** Ekologi (oikios = rumah, tempat tinggal; logos = telaah,
ilmu, studi) oleh Ernest Haeckel, Jerman, 1869.
Ekologi ini berkembang pesat setelah tahun 1900 dan lebih
pesat lagi dalam dua dasawarsa terakhir ini.
19. Kata ekologi berasal dari bahasa yunani
oikos yang bermakna rumah atau tempat untuk hidup
logos berarti ilmu
Perkataan ekologi mula pertama diperkenalkan oleh ahli biologi
Jerman yang bernama Ernst Haeckel (biologist) Jerman pada
tahun 1869.
Namun pengetahuan dan kesadaran akan hal-hal atau bidang
yang kemudian hari dinamakan ekologi itu telah berkembang.
Ekologi adalah suatu ilmu tentang hubungan antara organisme dengan
lingkungannya (struktur dan fungsi)
21. 2. Pembagian Ekologi
Ekologi sekarang cakupannya sangat luas, tetapi dapat
digolongkan :
A. Menurut bidang kajiannya
1. Autekologi ekologi yang mempelajari suatu
jenis/species organisme yang berinteraksi dengan
lingkungannya.
Biasanya ditekankan pada aspek siklus hidup, adaptasi
terhadap lingkungan, sifat parasitis/non parasitis.
Misal : ekologi pongo pygmaeus, dll.
2. Sinekologi ekologi yang mengkaji berbagai kelompok
organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi
dalam suatu daerah tertentu.
22. B. Pembagian menurut Habitat
* Ekologi kelautan/bahari
* Ekologi perairan tawar
* Ekologi darat/terestrial
* Ekologi estuaria/muara sungai laut
* Ekologi padang rumput
23. C. Pembagian menurut Taksonomi
* Ekologi Tumbuhan
* Ekologi Serangga
* Ekologi Burung
* Ekologi Manusia, dll.
• Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu
lingkungan dalam ilmu lingkungan dan ekologi, jasad
hidup pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi.
• Ilmu Lingkungan tekanannya ditujukan terutama kepada
menyatukan kembali segala ilmu yang menyangkut masalah
lingkungan kedalam kategori variabel yang serupa, yaitu :
energi, materi, ruang, waktu dan keanekaragaman
(diversitas).
24. 3. Komponen-komponen Ekosistem
A. Menurut fungsinya
1. Komponen Autotrofik (autos – sendiri; trofik –
menyediakan makanan), yaitu : organisme yang mampu
menyediakan makanan atau mensintesis makanannya
sendiri dari bahan-bahan anorganik menjadi bahan
organik (tumbuhan berklorofil)
2. Komponen Heterotrofik (hetero – berbeda, lain)
organisme yang hanya mampu memanfaatkan bahan-
bahan organik sebagai bahan makanannya yang
disediakan/disintesa oleh organisme lain (hewan, jamur,
mikroorganisme)
25. B. Menurut Segi Penyusunannya 4 komponen
1. Abiotik/bahan tak hidup,
yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri antara lain tanah,
air, udara, sinar matahari, dsb. dan merupakan medium atau
subtrat untuk berlangsungnya kehidupan.
2. Biotik, yang terdiri dari 3 komponen
2.1. Produsen (organisme autotrofik) tumbuhan
berklorofil
2.2. Konsumen (organisme heterotrofik)
2.3. Pengurai, perombak, dekomposer
Jamur, bakteria, anthropoda serangga tanah dan rayap.
Sebutkan semua komponen ekosistem kolam dan sawah !
26. • Organisme pengurai dalam ekosistem berfungsi selain
mengatur keperluan dan kelangsungan kehidupan sendiri,
juga berfungsi :
a. Menetralisasi bahan-bahan organik yang telah mati
b. Menghasilkan makanan untuk organisme lain
c. Menghasilkan zat-zat kimia/hormon lingkungan
stimulator (perangsang) atau inhibitor (penghambat)
pertumbuhan.
3.Tingkatan Organisasi Makhluk hidup
Mahluk hidup memiliki tingkatan organisasi yang berkisar
dari tingkat paling sederhana ke tingkat organisasi paling
kompleks (spektrum biologi dalam pemahaman ekologi)
sebagai berikut :
Protoplasma Sel jaringan Organ Sistem Organ
Organisme/species Populasi Komunitas Ekosistem
Biosfer.
27. • Species Suatu populasi atau kelompok populasi yang
anggota-anggotanya mempunyai kemampuan berbiak silang
sesamanya secara alami dan menghasilkan turunan yang
fertil.
• Populasi Kelompok individu suatu species yang
mempunyai potensi untuk berbiak silang antara satu individu
dengan individu lainnya (jantan+betina).
Ada 2 populasi banteng di ujung kulon dengan banteng di
pangandaran karena dihalangi oleh jarak jauh dalam berbiak
silang.
28. • Setiap populasi membutuhkan bahan makanan,
ruang/tempat tinggal dan kebutuhan hidup lainnya. Bila
lingkungan alam tidak mampu lagi untuk
menyediakan/menyokong secukupnya, maka timbullah
kompetisi atau persaingan.
• Kompetisi dapat menimbulkan dua akibat / efek, yaitu :
1. Akibat Ekologi (dalam waktu singkat)
2. Akibat Evolusi (dalam waktu lama/panjang)
29. Akibat Ekologi antara lain :
1.Tertekannya kelahiran/natalitas, kelangsunga
hidup (survival) dan pertumbuhan populasi.
2. Meningkatnya emigrasi populasi
Akibat Evolusi (perubahan yang berangsur-angsur pada
populasi), misalnya individu bertubuh kecil berkompetisi
dengan individu bertubuh besar lama kelamaan populasi
itu akan banyak melahirkan individu bertubuh besar (yang
menang) dan yang kecil akan tersisihkan (kalah) akhirnya
populasi akan dikuasai oleh populasi bertubuh besar, bahkan
yang kecil akan hilang tak berkembang.
30. • Dua faktor lingkungan yang dapat menurunkan daya biak /
reproduksi populasi :
1. Faktor yang bergantung kepada kepadatan populasi itu
sendiri (density dependent factor), misalnya kekurangan
bahan makanan, kekurangan ruang untuk hidup karena
populasi terlalu padat.
2. Faktor yang tak bergantung kepada kepadatan populasi
(density independent factor), misalnya penurunan suhu
lingkungan secara drastis dan mendadak; bencana alam
angin ribut pada suatu musim banyak membunuh
individu populasi.
• Kepadatan populasi adalah jumlah individu dari populasi itu
yang menempati suatu ruang persatuan luas tertentu ?
Diversitas (keanekaragaman jenis/keanekaan jenis).
31. 4. Keseimbangan dalam Ekosistem
Keseimbangan ekosistem / homeostatis ekosistem
kemampuan suatu ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan sehingga
ekosistem itu berada dalam keseimbangan.
Keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor yang
sangat rumit, termasuk mekanisme penyimpanan
bahan-bahan, pelepasan hara makanan, pertumbuhan
organisme, serta dekomposisi bahan-bahan organik.
32. Misalnya :
Pencemaran sungai oleh sampah, zat-zat racun yang
terlalu banyak batas homeostatis alami sungai akan
terlampaui sungai itu mungkin saja ekosistemnya
tidak mempunyai lagi mekanisme homeostatis alami
airnya secara permanen berubah / telah rusak sama
sekali.
Juga penebangan hutan alami yang melampaui batas
merusak mekanisme homeostatis dalam ekosistem
hutan.