Dokumen tersebut merangkum proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kabupaten/kota yang meliputi persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis, perumusan konsepsi, dan penyusunan naskah akademis serta peraturan daerah. Proses tersebut melibatkan berbagai pihak dan dilaksanakan selama kurang lebih 12 bulan.
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Lampiran XI
1. Lampiran 11.
Keterkaitan Substansi, Tahapan, dan Keterlibatan Pihak-Pihak dalam Penyusunan RDTR
Proses Penyusunan
Proses
Kegiatan
Rencana
Kegiatan
Persiapan
Persiapan
Penyusunan meliputi:
Persiapan awal:
pemahaman
terhadap TOR/KAK
penyiapan anggaran
biaya
Kajian awal data
sekunder: review
RDTR sebelumnya
dan melakukan kajian
awal RTRW
Kabupaten/Kota dan
kebijakan lainnya
Persiapan teknis
pelaksanaan:
penyusunan
metodologi/metode
dan teknik analisi rinci,
rencana rinci dan
penyiapan rencana
survei
Selain itu, dilakukan
pemberitaan
penyusunan RDTR
kabupaten/kota kepada
masyarakat melalui
media massa
(cetak dan elektronik).
Pengumpulan Data
Pengumpulan data/peta
dilakukan dengan survei
primer (observasi
lapangan, wawancara,
penyebaran kuesioner)
dan survei sekunder
Data yang diperlukan :
1. Peta:
Peta-peta kondisi fisik
(geologi, jenis tanah,
hidrologi dll)
Peta RBI
Peta citra satelit
Peta potensi sda
Peta potensi
kebencanaan
2.Data dan informasi:
Kebijakan penataan
ruang terkait
Kebijakan sektoral
Wilayah administrasi
Kondisi fisik lingkungan
Kondisi prasarana dan
sarana
Kependudukan
Perekonomian dan
keuangan
Peruntukan ruang
Penguasaan,
penggunaan dan
pemanfaatan ruang
Kualitas kawasan
maupun kualitas
bangunan.
Pengolahan Data dan
Analisis
Perumusan Konsepsi
RDTR
1. Analisis karakteristik
wilayah
Kedudukan dan peran
kawasan
perkotaan/perdesaan
dalam wilayah yang
lebih luas
(kabupaten/kota)
Keterkaitan
antarwilayah dan
antara kawasan
perkotaan/perdesaan.
keterkaitan
antarkomponen ruang
kawasan
Karakteristik fisik
kawasan
perkotaan/perdesaan
Karakteristik sosial
kependudukan
Karakteristik
perekonomian
Kemampuan keuangan
daerah
2. Analisis potensi dan
masalah pengembangan
kawasan
perkotaan/perdesaan
Analisis pusat-pusat
pelayanan
Analisis kebutuhan
ruang
Analisis daya dukung
Analisis daya tamping
Analisis perubahan
pemanfaatan ruang
1. Perumusan konsep
pengembangan wilayah
Rumusan tujuan,
kebijakan dan strategi
Konsep
pengembangan
bagian dari wilayah
kabupaten/kota
2. Perumusan rencana
detail tata ruang
kawasan perkotaan dan
perdesaan
Tujuan, kebijakan dan
strategi
Rencana Detail
Struktur Ruang
Rencana Detail Pola
Ruang
Rencana
Pemanfaatan Ruang
Pengendalian
Pemaanfaatan Ruang
Penyusunan Naskah
Akademis dan
Raperda RDTR
1. Penyusunan Naskah
Akademis
2. Penyusunan
Konsep
RAPERDA
RDTR
Kabupaten/Kota
Penuangan materi
teknis RDTR
Kabupaten/Kota ke
dalam bahasa
hukum perda
Pembahasan
dengan tim teknis
daerah untuk
penataan ruang
3. Penyempurnaan
Konsep RDTR
Kabupaten/Kota,
Naskah Akademis
dan konsep Raperda
RDTR
Kabupaten/Kota
Konsepsi RDTR
Kabupaten/Kota dilengkapi
dengan peta-peta dengan
tingkat ketelitian skala
1:5.000.
Sistematika RDTR
Kabupaten/Kota dapat
dilihat pada Lampiran 16.
L11-1
2. Proses Penyusunan
Proses
Kegiatan
Persiapan
Pengumpulan Data
Kelembagaan
Peraturan Perundangundangan terkait
Pengolahan Data dan
Analisis
Perumusan Konsepsi
RDTR
Penyusunan Naskah
Akademis dan
Raperda RDTR
3. Analisis daya dukung dan
daya tampung(termasuk
prasarana/infrastruktur
dan utilitas) dan daya
tampung lingkungan
hidup yang ditentukan
melalui kaijan lingkungan
hidup strategis kawasan
perkotaan/perdesaan/blok
, meliputi :
karakteristik umum fisik
wilayah (letak
geografis, morfologi
wilayah, dan
sebagainya);
potensi rawan bencana
alam(longsor, banjir,
tsunami dan bencana
alam geologi);
potensi sumberdaya
alam (mineral,
batubara, migas, panas
bumi dan air tanah);
dan,
kesesuaian
penggunaan lahan.
kesesuaian intensitas
pemanfaatan ruang
dengan daya dukung
fisik dan daya dukung
prasarana/infrastruktur
dan utilitas pada
Blok/kawasan
perkotaan/perdesaan.
4. Analisis kualitas kinerja
kawasan dan bangunan
L11-2
3. Proses Penyusunan
Proses
Kegiatan
Target
keluaran
Waktu
Pelaksanaan
Pihak Terlibat
Persiapan
Metode dan rencana
kerja
Gambaran awal
permasalahan dan
kebutuhan
pengembangan
Kesesuaian produk
RDTR sebelumnya
dengan kondisi terkini
serta gambaran
rencana kawasan
perkotaan/perdesaan
dalam konteks
rencana
kabupaten/kota
Rencana pelaksanaan
survei dan perangkat
survei
Opini dan aspirasi
awal para pemangku
kepentingan lainnya
pada penyusunan
RDTR kabupaten/kota.
1 bulan
Pemerintah
kabupaten/kota dan
pemangku
kepentingan lainnya
Tenaga Ahli yang
terlibat (minimal):
1. Team leader/ Ahli
perencanaan kota
dan ahli ekonomi
wilayah
2. Arsitek
3. Perancang kota
Pengumpulan Data
Data/Informasi daerah
secara lengkap
2-3 bulan
Pemerintah
kabupaten/kota dan
pemangku kepentingan
lainnya
Tenaga Ahli yang
terlibat (minimal):
1. Team leader/ Ahli
perencanaan kota
dan ahli ekonomi
wilayah
2. Arsitek
3. Perancang kota
4. Ahli ekonomi wilayah
5. Ahli kependudukan
6. Ahli prasarana
7. Ahli kelembagaan
Pengolahan Data dan
Analisis
Perumusan Konsepsi
RDTR
Potensi dan masalah
pengembangan kawasan
perkotaan dan perdesaan.
Peluang dan tantangan
pengembangan
Kecenderungan
perkembangan
Perkiraan kebutuhan
pengembangan kawasan
perkotaan dan perdesaan.
Intensitas pemanfaatan
ruang sesuai dengan
daya dukung dan daya
tamping (termasuk
prasarana/infrastruktur
maupun utilitas)
Teridentifikasinya
indikasi arahan
penanganan kawasan
dan bangunan
Materi/Naskah Teknis
RDTR kawasan perkotaan
dan perdesaan.
2-3 bulan
Pemerintah
kabupaten/kota dan
pemangku kepentingan
lainnya
Tenaga Ahli yang
terlibat (minimal):
1. Team leader/ Ahli
perencanaan kota
dan ahli ekonomi
wilayah
2. Arsitek
3. Perancang kota
4. Ahli ekonomi wilayah
5. Ahli kependudukan
6. Ahli prasarana
7. Ahli kelembagaan
2-3 bulan
Pemerintah
kabupaten/kota dan
pemangku kepentingan
lainnya
Tenaga Ahli yang
terlibat (minimal):
1. Team leader/ Ahli
perencanaan kota
dan ahli ekonomi
wilayah
2. Arsitek
3. Perancang kota
4. Ahli ekonomi
wilayah
5. Ahli kependudukan
6. Ahli prasarana
7. Ahli kelembagaan
Penyusunan Naskah
Akademis dan
Raperda RDTR
Naskah Akademis
(jembatan antara
Naskah Teknis RDTR
ke Naskah Raperda
RDTR kawasan
perkotaan dan
perdesaan.)
Naskah Raperda
RDTR kawasan
perkotaan dan
perdesaan.
3 bulan
Pemerintah
kabupaten/kota dan
pemangku
kepentingan lainnya
Tenaga Ahli yang
terlibat (minimal):
1. Team leader/ Ahli
perencanaan kota
dan ahli ekonomi
wilayah
2. Arsitek
3. Perancang kota
4. Ahli hukum tata
ruang
5. Ahli kelembagaan
L11-3
4. Proses Penyusunan
Proses
Kegiatan
Persiapan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data dan
Analisis
Perumusan Konsepsi
RDTR
8. Ahli geologi tata
lingkungan
9. Ahli sistem informasi
geografis
10. Ahli hidrologi
11. Ahli lingkungan
12. Ahli Energi
13. Ahli Telekomunikasi
14. AhliPertanian (untuk
RDTR Kawasan
Perdesaan)
8. Ahli geologi tata
lingkungan
9. Ahli sistem informasi
geografis
10. Ahli hidrologi
11. Ahli lingkungan
12. Ahli Energi
13. Ahli Telekomunikasi
14. AhliPertanian (untuk
RDTR Kawasan
Perdesaan)
Penyusunan Naskah
Akademis dan
Raperda RDTR
8. Ahli geologi tata
lingkungan
9. Ahli sistem informasi
geografis
10. Ahli hidrologi
11. Ahli lingkungan
12. Ahli Energi
13. Ahli Telekomunikasi
14. AhliPertanian (untuk
RDTR Kawasan
Perdesaan)
L11-4