SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
MATERI KREATIFITAS
education purpose only
2

DSLR CAMERA
Memproduksi sebuah karya audio visual
itu seperti halnya membuat bangunan
kokoh dan indah. Ada 3 pekerjaan besar
yang harus dilakukan, yaitu :
PONDASI dan KONSTRUKSI
BENTUK dan FISIK BANGUNAN
NILAI ARTISTIKA
Materi – BASIC FILM LANGUAGE

Kamera DSLR [Digital Single Lens Reflex] bisa
dikaryakan untuk menyelesaikan ketiga
pekerjaan besar itu dengan hasil akhir yang
hebat. Jika dan hanya jika, siapapun yang
berada di belakang kamera itu memahami
sekaligus menguasai peran dan cara kerja
berbagai perangkat pendukung yang tersedia
pada Kamera DSLR.

Bisa dimulai dengan melatih
kemampuan dasar visual
membuat gambar single frame
3

BAGAIMANA GAMBAR BISA TEREKAM?
Ternyata cara kerja kamera menyerupai cara kerja mata
manusia. Jika melakukan pemotretan, gambar yang dibentuk
oleh bayangan obyek dituangkan pada media rekam. Pada
mata manusia, jika melihat suatu gambar, maka bayangan yang
terbentuk dituangkan pada retina mata. Susunan kamera sama
dengan susunan mata manusia. Namun proses pengolahan
gambarnya yang berbeda.
Kamera terdiri atas sebuah lensa cembung dan media rekam.
Saat menekan tombol shutter, terdapat proses sangat cepat
dalam menangkap gambar. Pantulan cahaya dari benda yang
ada di depan kamera masuk ke dalam kamera, lalu mengenai
lensa cembung. Lensa cembung akan memfokuskan cahaya
yang diterima, berupa bayangan terbalik ke media rekam yang
sangat peka cahaya.
Proses rekam terjadi saat media rekam terkena cahaya dan
membentuk sebuah pola gambar. Hanya bagian media rekam
yang terkena cahaya akan terbakar dan hangus.

DSLR CAMERA
4

DSLR CAMERA

Adalah kotak kedap cahaya yang bisa
mengendalikan sinar masuk hanya
melalui lensa untuk diproyeksikan ke
permukaan film atau sensor digital
Sebuah mekanisme kerja yang sederhana. Apa pun jenis, model dan teknologi yang
diterapkan, semua kamera menerapkan struktur dasar yang serupa, sejak ditemukan oleh
Thomas Alfa Edison [1890]. Kamera baik dengan medium format seluloid, pita magnetik
atau sensor digital memiliki 4 KOMPONEN UTAMA yang fungsinya sama dan serupa pada
kamera jenis apapun, yaitu :

LENSA. Memiliki fungsi optikal untuk

MEDIA REKAM. Berperan menyimpan gambar

KOMPARTEMEN. Wadah media rekam

SHUTTER. Pintu mekanis antara lensa dan

mengatur dan memproyeksikan sinar
sesuai yang dibutuhkan ke media rekam

yang kedap cahaya berfungsi menangkap
sinar yang diproyeksikan oleh lensa

yang telah dikonversi sesuai format media
rekam, seperti film, pita magnetik atau digital.

media rekam yang melepaskan sinar terproyeksi
ke media rekam dengan kecepatan yang bisa
diatur
DSLR CAMERA

5

KOMPONEN

PENGAMBILAN GAMBAR
55-250mm

18-55mm

LENSA

KOMPARTEMEN

VARIABLE
automatic

FIX
ZOOM

analog

18-135mm

24mm

85mm

100mm

digital

seluloid

SHUTTER

pita magnetik

MEDIA REKAM
digital
DSLR CAMERA

6

VARIABEL

PENGAMBILAN GAMBAR

&

aperture

SHUTTER

RESOLUSI

FILM
DSLR CAMERA

7
Resolusi adalah jumlah piksel yang tersusun
dalam sebuah gambar digital. Pixel berasal dari
singkatan Picture Elements. Masing-masing
piksel membawa informasi yang menentukan :

 WARNA
 KUAT WARNA
 TERANG WARNA

- hue
- saturation
- brightness

600 x 450 piksel

Resolusi adalah salah satu faktor penentu kualitas gambar digital. Makin
tinggi resolusi, semakin bagus kualitas gambarnya. Kamera dengan
resolusi 8 MP memiliki kemampuan mengolah gambar lebih berkualitas
dibandingkan dengan kamera beresolusi 6 MP.
8 MP = 3264 x 2448 piksel
6 MP = 2816 x 2112 piksel

1 MP = 1 juta piksel

100 x 75 piksel

Resolusi gambar digital diukur dalam pixel per inch atau ppi. Resolusi
standar untuk kualitas cetak foto adalah 300 ppi, layar monitor Windows
72 ppi atau Mac 96 ppi.
Gambar yang berasal dari Kamera 6 MP bila akan dicetak dengan 300 ppi,
maka ukuran cetak optimalnya adalah 9.5 x 7 inch atau 24 x 18 cm. Angka
ini diperoleh dengan membagi 2816 x 2112 terhadap 300 ppi.
40 x 30 piksel
DSLR CAMERA

8

ISO merupakan standar untuk mengukur kecepatan sensor
digital atau tingkat sensitivitas sensor digital terhadap cahaya

ISO : 100 200 400 800 1600 3200 6400 . . . 102400
[ISO 200 menandakan dua kali lebih sensitif dibandingkan ISO 100]

Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor
digital pada kamera. Memotret dengan setting ISO
tinggi, berarti foto di lokasi minimal cahaya pun
akan terlihat menjadi terang.

Namun, semakin tinggi ISO, akan semakin besar
efek samping yang ditimbulkan, yaitu hilangnya
detail foto, munculnya bintik-bintik (noise), dan
gambar menjadi kurang kontras.

CAHAYA TINGGI
DAYLIGHT SHOT

CAHAYA RENDAH
HIGH SPEED

Tak Peka Cahaya
Dapat Detail
Sedikit Grain
Bebas Noise
Warna Akurat

Peka Cahaya
Kurang Detail
Banyak Grain
Noise
Kontras dan Efek

ISO RENDAH

ISO TINGGI
DSLR CAMERA

9

Rentang waktu saat shutter di kamera
terbuka. Ini berarti durasi waktu
dimana sensor digital ‘melihat’ obyek
gambar di depan kamera.
Berperan untuk mengatur terang
gelapnya foto, serta bisa membuat obyek
bergerak tampak beku atau malah
menjadi blur.

1/2 s, 1/4 s, 1/8 s, 1/15, 1/30 s, 1/60 s, 1/125 s, 1/250 s, 1/500 s,
1/1000 s, 1/2000 s, 1/4000 s, 1/8000 s, B [bulb], T [time]

ukuran standar shutter speed :
 Shutter speed diukur dalam detik. 1/125 s lebih cepat dari
pada 1/30 s dan 1/60 s. Semakin besar angka pembagi, maka
semakin cepat ukurannya.
 Semakin cepat shutter speed, semakin sedikit cahaya yang
masuk ke dalam kamera. Gambar menjadi lebih gelap.
 Shutter speed rendah akan memperbanyak cahaya masuk. Itu
membuat gambar menjadi lebih terang.

High Speed - 1/1000 s Shutter Speed
B Shutter Speed
DSLR CAMERA

10

le nsa

Kemampuan lensa melakukan konvergen atau
divergen terhadap sinar yang masuk ke dalam
kamera. Biasa disebut focal length [f] dalam
satuan mm, yaitu jarak antara elemen lensa dengan
permukaan film atau sensor digital.

FOCAL LENGTH menentukan seberapa lebar sudut pandang

lensa. Semakin pendek focal length, akan makin lebar sapuan
pandangan. Makin panjang focal length, bakal makin sempit
sapuan pandangan.

wide

tele

 Lensa Wide
 Lensa Normal
 Lensa Tele

< 35 mm
35 – 70 mm
> 70 mm
DSLR CAMERA

11

le nsa

BANYAK CAHAYA
BUKAAN BESAR
SHALLOW DEPTH OF FIELD

Adalah ukuran seberapa besar bukaan
lensa, ketika pengambilan obyek
gambar. Ini menunjukkan kuantitas sinar
yang masuk melalui lensa ke arah
permukaan film atau sensor digital.

SEDIKIT CAHAYA
BUKAAN KECIL
DEEP DEPTH OF FIELD

Angka f Kecil

Aperture Besar

Makin besar aperture, makin banyak cahaya yang masuk ke dalam
kamera, maka DOF makin sempit [shallow]. Itu berarti makin jelas
obyek gambarnya, dan obyek sekitarnya menjadi kurang jelas.
DOF
best focus point

deep focus

shallow focus

DEPTH OF FIELD. Adalah kisaran jarak obyek gambar
dari lensa yang bakal menghasilkan fokus melalui
kedalaman gambar. DOF yang sempit [shallow] bisa
diperoleh melalui aperture yang besar.
DSLR CAMERA

12
PEMAHAMAN DASAR

untuk diingat-ingat
&

aperture
10mm, 18mm, 24mm . . . 300mm

f/2, f/2.8, f/4 . . . f/22

RESOLUSI
1 MP = 1 juta piksel

8 MP = 3264 x 2448 piksel
6 MP = 2816 x 2112 piksel

 Makin pendek focal length, makin lebar
sapuan pandangan.
 Makin besar aperture, cahaya makin
banyak, DOF sempit, gambar lebih
jelas.

 Jumlah piksel yang tersusun dalam gambar.
 Makin tinggi resolusi, makin bagus kualitas
gambar yang dihasilkan.

 Makin besar angka, makin cepat shutter.
 Makin cepat shutter, makin sedikit cahaya
masuk, gambar menjadi lebih gelap dan
memunculkan efek spesial.

 ISO rendah bila cukup cahaya, agar gambar
lebih jelas dan terang.
 ISO tinggi bila lokasi sedikit cahaya, gambar
menjadi lebih kontras dan noise.

SHUTTER
1/2 s, 1/4 s, 1/8 s, 1/15, 1/30 s, 1/60 s . . .1/1000 s

FILM
ISO : 100 200 400 . . . 6400
DSLR CAMERA

13
CAHAYA adalah bahan

pangan utama dalam proses
pengambilan gambar

EXPOSURE adalah besaran cahaya
yang masuk ke dalam media rekam
kamera saat pengambilan gambar.

KONSEP PENCAHAYAAN
Pemahaman mengelola Exposure Triangle
adalah jenjang utama memiliki keahlian
fotografi dan sinematografi profesional.
under exposure

optimal exposure

over exposure

Variabel yang mempengaruhi besaran cahaya yang masuk adalah APERTURE, SHUTTER SPEEED dan ISO.
Ketiganya saling terkait, saling mempengaruhi, bersinergi, dan tidak dapat terpisahkan, sehingga para
profesional menyebutnya sebagai EXPOSURE TRIANGLE.

APERTURE
OPTIMAL
EXPOSURE

Jumlah cahaya yang dituangkan
pada media rekam

SHUTTER SPEED

Durasi waktu bagi cahaya masuk
untuk dituangkan pada media
rekam

ISO

Ukuran sensivitas media rekam
terhadap cahaya
DSLR CAMERA

14
Cahaya Banyak
100 ISO
Sangat Detail

Cahaya Banyak
f/1,4
Shallow DOF

Kontrol
sensitivitas media
rekam terhadap
cahaya

Kontrol terhadap
jumlah cahaya
yang boleh masuk
ke dalam kamera

Cahaya Kurang
6400 ISO
Banyak Noise

Cahaya Kurang
1/1000 s
Freeze Action

Cahaya Kurang
f/22
Deep DOF

Kontrol durasi
waktu cahaya
dituangkan pada
media rekam

Cahaya Banyak
1 detik
Artistic Blurs
15

DSLR CAMERA
SHUTTER SPEED

APERTURE
DEEP FOCUS
Aperture Kecil

freeze

blurs

ISO
f/1.4

shallow
detail

f/22

noise

SHALLOW FOCUS
Aperture Besar

deep

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
kopishare
 

Was ist angesagt? (20)

Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureFotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
 
Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
Teknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar FotografiTeknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar Fotografi
 
Komponen Dasar Kamera
Komponen Dasar KameraKomponen Dasar Kamera
Komponen Dasar Kamera
 
Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1
 
Materi Dasar Fotografi
Materi Dasar FotografiMateri Dasar Fotografi
Materi Dasar Fotografi
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi
 
Asas fotografi 1
Asas fotografi 1Asas fotografi 1
Asas fotografi 1
 
Kamera
KameraKamera
Kamera
 
Langkah Editing & Manipulasi Gambar
Langkah Editing & Manipulasi GambarLangkah Editing & Manipulasi Gambar
Langkah Editing & Manipulasi Gambar
 
Asas Fotografi
Asas FotografiAsas Fotografi
Asas Fotografi
 
Alat Bantu Fotografi - Komposisi Foto Digital - SMK NU Balikpapan
Alat Bantu Fotografi - Komposisi Foto Digital - SMK NU BalikpapanAlat Bantu Fotografi - Komposisi Foto Digital - SMK NU Balikpapan
Alat Bantu Fotografi - Komposisi Foto Digital - SMK NU Balikpapan
 
Tp tajuk4
Tp tajuk4Tp tajuk4
Tp tajuk4
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Prinsip cctv
Prinsip cctvPrinsip cctv
Prinsip cctv
 
Camera digital
Camera digitalCamera digital
Camera digital
 
About Video Camera
About Video CameraAbout Video Camera
About Video Camera
 
Bikin Film Dengan Kamera DSLR (Basic)
Bikin Film Dengan Kamera DSLR (Basic)Bikin Film Dengan Kamera DSLR (Basic)
Bikin Film Dengan Kamera DSLR (Basic)
 

Andere mochten auch (8)

STEPS OUTLINE
STEPS OUTLINESTEPS OUTLINE
STEPS OUTLINE
 
GLOBAL WARMING
GLOBAL WARMINGGLOBAL WARMING
GLOBAL WARMING
 
STORY TREATMENT
STORY TREATMENTSTORY TREATMENT
STORY TREATMENT
 
iPhone Gadget For Filmmakers
iPhone Gadget For FilmmakersiPhone Gadget For Filmmakers
iPhone Gadget For Filmmakers
 
EMPTY SPACE
EMPTY SPACEEMPTY SPACE
EMPTY SPACE
 
KOPERASI JADUL BEROMBONGAN
KOPERASI JADUL BEROMBONGANKOPERASI JADUL BEROMBONGAN
KOPERASI JADUL BEROMBONGAN
 
Prinsip kerja kamera video
Prinsip  kerja kamera videoPrinsip  kerja kamera video
Prinsip kerja kamera video
 
DIRECTING - FILM LANGUAGE
DIRECTING - FILM LANGUAGEDIRECTING - FILM LANGUAGE
DIRECTING - FILM LANGUAGE
 

Ähnlich wie UNDERSTANDING DSLR CAMERA

Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7
Arif Rahman
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
Nalyeinda Adam
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
Amarrizal Johari
 

Ähnlich wie UNDERSTANDING DSLR CAMERA (20)

Fotografi Dasar
Fotografi DasarFotografi Dasar
Fotografi Dasar
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafi
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografimatakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
 
Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7
 
Principles Of Digital Photography
Principles Of Digital PhotographyPrinciples Of Digital Photography
Principles Of Digital Photography
 
Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docx
 
Exposure.pptx
Exposure.pptxExposure.pptx
Exposure.pptx
 
Asas fotografi
Asas fotografiAsas fotografi
Asas fotografi
 
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
 
Perkembangan Piranti Multimedia
Perkembangan Piranti MultimediaPerkembangan Piranti Multimedia
Perkembangan Piranti Multimedia
 
Prinsip cctv
Prinsip cctvPrinsip cctv
Prinsip cctv
 
Segitiga exposure Photography
Segitiga  exposure PhotographySegitiga  exposure Photography
Segitiga exposure Photography
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
 
Asas fotografi 1
Asas fotografi 1Asas fotografi 1
Asas fotografi 1
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
Alat Optik Kamera
Alat Optik KameraAlat Optik Kamera
Alat Optik Kamera
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
 

Mehr von Pere Sumbada

Battle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning TimeBattle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning Time
Pere Sumbada
 
How TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The TrackHow TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The Track
Pere Sumbada
 

Mehr von Pere Sumbada (17)

BASIC VISUAL LANGUAGE
BASIC VISUAL LANGUAGEBASIC VISUAL LANGUAGE
BASIC VISUAL LANGUAGE
 
SCENEOGRAM
SCENEOGRAMSCENEOGRAM
SCENEOGRAM
 
PLOT THE STORY
PLOT THE STORYPLOT THE STORY
PLOT THE STORY
 
STORYBOARDING
STORYBOARDINGSTORYBOARDING
STORYBOARDING
 
THE 7 BIG QUESTIONS
THE 7 BIG QUESTIONSTHE 7 BIG QUESTIONS
THE 7 BIG QUESTIONS
 
THE SKETCH
THE SKETCHTHE SKETCH
THE SKETCH
 
PLAN THE STORY
PLAN THE STORYPLAN THE STORY
PLAN THE STORY
 
BASIC IDEA
BASIC IDEABASIC IDEA
BASIC IDEA
 
TV Program Soccer : Do You Like It
TV Program Soccer : Do You Like ItTV Program Soccer : Do You Like It
TV Program Soccer : Do You Like It
 
Battle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning TimeBattle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning Time
 
How TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The TrackHow TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The Track
 
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
 
TV Get Out Of The Crowd
TV Get Out Of The CrowdTV Get Out Of The Crowd
TV Get Out Of The Crowd
 
Value of User Experience in Online Media
Value of User Experience in Online MediaValue of User Experience in Online Media
Value of User Experience in Online Media
 
Guerrilla Marketing
Guerrilla MarketingGuerrilla Marketing
Guerrilla Marketing
 
Crossmedia
CrossmediaCrossmedia
Crossmedia
 
Online Advertising in Indonesia
Online Advertising in IndonesiaOnline Advertising in Indonesia
Online Advertising in Indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

UNDERSTANDING DSLR CAMERA

  • 2. 2 DSLR CAMERA Memproduksi sebuah karya audio visual itu seperti halnya membuat bangunan kokoh dan indah. Ada 3 pekerjaan besar yang harus dilakukan, yaitu : PONDASI dan KONSTRUKSI BENTUK dan FISIK BANGUNAN NILAI ARTISTIKA Materi – BASIC FILM LANGUAGE Kamera DSLR [Digital Single Lens Reflex] bisa dikaryakan untuk menyelesaikan ketiga pekerjaan besar itu dengan hasil akhir yang hebat. Jika dan hanya jika, siapapun yang berada di belakang kamera itu memahami sekaligus menguasai peran dan cara kerja berbagai perangkat pendukung yang tersedia pada Kamera DSLR. Bisa dimulai dengan melatih kemampuan dasar visual membuat gambar single frame
  • 3. 3 BAGAIMANA GAMBAR BISA TEREKAM? Ternyata cara kerja kamera menyerupai cara kerja mata manusia. Jika melakukan pemotretan, gambar yang dibentuk oleh bayangan obyek dituangkan pada media rekam. Pada mata manusia, jika melihat suatu gambar, maka bayangan yang terbentuk dituangkan pada retina mata. Susunan kamera sama dengan susunan mata manusia. Namun proses pengolahan gambarnya yang berbeda. Kamera terdiri atas sebuah lensa cembung dan media rekam. Saat menekan tombol shutter, terdapat proses sangat cepat dalam menangkap gambar. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera masuk ke dalam kamera, lalu mengenai lensa cembung. Lensa cembung akan memfokuskan cahaya yang diterima, berupa bayangan terbalik ke media rekam yang sangat peka cahaya. Proses rekam terjadi saat media rekam terkena cahaya dan membentuk sebuah pola gambar. Hanya bagian media rekam yang terkena cahaya akan terbakar dan hangus. DSLR CAMERA
  • 4. 4 DSLR CAMERA Adalah kotak kedap cahaya yang bisa mengendalikan sinar masuk hanya melalui lensa untuk diproyeksikan ke permukaan film atau sensor digital Sebuah mekanisme kerja yang sederhana. Apa pun jenis, model dan teknologi yang diterapkan, semua kamera menerapkan struktur dasar yang serupa, sejak ditemukan oleh Thomas Alfa Edison [1890]. Kamera baik dengan medium format seluloid, pita magnetik atau sensor digital memiliki 4 KOMPONEN UTAMA yang fungsinya sama dan serupa pada kamera jenis apapun, yaitu : LENSA. Memiliki fungsi optikal untuk MEDIA REKAM. Berperan menyimpan gambar KOMPARTEMEN. Wadah media rekam SHUTTER. Pintu mekanis antara lensa dan mengatur dan memproyeksikan sinar sesuai yang dibutuhkan ke media rekam yang kedap cahaya berfungsi menangkap sinar yang diproyeksikan oleh lensa yang telah dikonversi sesuai format media rekam, seperti film, pita magnetik atau digital. media rekam yang melepaskan sinar terproyeksi ke media rekam dengan kecepatan yang bisa diatur
  • 7. DSLR CAMERA 7 Resolusi adalah jumlah piksel yang tersusun dalam sebuah gambar digital. Pixel berasal dari singkatan Picture Elements. Masing-masing piksel membawa informasi yang menentukan :  WARNA  KUAT WARNA  TERANG WARNA - hue - saturation - brightness 600 x 450 piksel Resolusi adalah salah satu faktor penentu kualitas gambar digital. Makin tinggi resolusi, semakin bagus kualitas gambarnya. Kamera dengan resolusi 8 MP memiliki kemampuan mengolah gambar lebih berkualitas dibandingkan dengan kamera beresolusi 6 MP. 8 MP = 3264 x 2448 piksel 6 MP = 2816 x 2112 piksel 1 MP = 1 juta piksel 100 x 75 piksel Resolusi gambar digital diukur dalam pixel per inch atau ppi. Resolusi standar untuk kualitas cetak foto adalah 300 ppi, layar monitor Windows 72 ppi atau Mac 96 ppi. Gambar yang berasal dari Kamera 6 MP bila akan dicetak dengan 300 ppi, maka ukuran cetak optimalnya adalah 9.5 x 7 inch atau 24 x 18 cm. Angka ini diperoleh dengan membagi 2816 x 2112 terhadap 300 ppi. 40 x 30 piksel
  • 8. DSLR CAMERA 8 ISO merupakan standar untuk mengukur kecepatan sensor digital atau tingkat sensitivitas sensor digital terhadap cahaya ISO : 100 200 400 800 1600 3200 6400 . . . 102400 [ISO 200 menandakan dua kali lebih sensitif dibandingkan ISO 100] Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor digital pada kamera. Memotret dengan setting ISO tinggi, berarti foto di lokasi minimal cahaya pun akan terlihat menjadi terang. Namun, semakin tinggi ISO, akan semakin besar efek samping yang ditimbulkan, yaitu hilangnya detail foto, munculnya bintik-bintik (noise), dan gambar menjadi kurang kontras. CAHAYA TINGGI DAYLIGHT SHOT CAHAYA RENDAH HIGH SPEED Tak Peka Cahaya Dapat Detail Sedikit Grain Bebas Noise Warna Akurat Peka Cahaya Kurang Detail Banyak Grain Noise Kontras dan Efek ISO RENDAH ISO TINGGI
  • 9. DSLR CAMERA 9 Rentang waktu saat shutter di kamera terbuka. Ini berarti durasi waktu dimana sensor digital ‘melihat’ obyek gambar di depan kamera. Berperan untuk mengatur terang gelapnya foto, serta bisa membuat obyek bergerak tampak beku atau malah menjadi blur. 1/2 s, 1/4 s, 1/8 s, 1/15, 1/30 s, 1/60 s, 1/125 s, 1/250 s, 1/500 s, 1/1000 s, 1/2000 s, 1/4000 s, 1/8000 s, B [bulb], T [time] ukuran standar shutter speed :  Shutter speed diukur dalam detik. 1/125 s lebih cepat dari pada 1/30 s dan 1/60 s. Semakin besar angka pembagi, maka semakin cepat ukurannya.  Semakin cepat shutter speed, semakin sedikit cahaya yang masuk ke dalam kamera. Gambar menjadi lebih gelap.  Shutter speed rendah akan memperbanyak cahaya masuk. Itu membuat gambar menjadi lebih terang. High Speed - 1/1000 s Shutter Speed B Shutter Speed
  • 10. DSLR CAMERA 10 le nsa Kemampuan lensa melakukan konvergen atau divergen terhadap sinar yang masuk ke dalam kamera. Biasa disebut focal length [f] dalam satuan mm, yaitu jarak antara elemen lensa dengan permukaan film atau sensor digital. FOCAL LENGTH menentukan seberapa lebar sudut pandang lensa. Semakin pendek focal length, akan makin lebar sapuan pandangan. Makin panjang focal length, bakal makin sempit sapuan pandangan. wide tele  Lensa Wide  Lensa Normal  Lensa Tele < 35 mm 35 – 70 mm > 70 mm
  • 11. DSLR CAMERA 11 le nsa BANYAK CAHAYA BUKAAN BESAR SHALLOW DEPTH OF FIELD Adalah ukuran seberapa besar bukaan lensa, ketika pengambilan obyek gambar. Ini menunjukkan kuantitas sinar yang masuk melalui lensa ke arah permukaan film atau sensor digital. SEDIKIT CAHAYA BUKAAN KECIL DEEP DEPTH OF FIELD Angka f Kecil Aperture Besar Makin besar aperture, makin banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera, maka DOF makin sempit [shallow]. Itu berarti makin jelas obyek gambarnya, dan obyek sekitarnya menjadi kurang jelas. DOF best focus point deep focus shallow focus DEPTH OF FIELD. Adalah kisaran jarak obyek gambar dari lensa yang bakal menghasilkan fokus melalui kedalaman gambar. DOF yang sempit [shallow] bisa diperoleh melalui aperture yang besar.
  • 12. DSLR CAMERA 12 PEMAHAMAN DASAR untuk diingat-ingat & aperture 10mm, 18mm, 24mm . . . 300mm f/2, f/2.8, f/4 . . . f/22 RESOLUSI 1 MP = 1 juta piksel 8 MP = 3264 x 2448 piksel 6 MP = 2816 x 2112 piksel  Makin pendek focal length, makin lebar sapuan pandangan.  Makin besar aperture, cahaya makin banyak, DOF sempit, gambar lebih jelas.  Jumlah piksel yang tersusun dalam gambar.  Makin tinggi resolusi, makin bagus kualitas gambar yang dihasilkan.  Makin besar angka, makin cepat shutter.  Makin cepat shutter, makin sedikit cahaya masuk, gambar menjadi lebih gelap dan memunculkan efek spesial.  ISO rendah bila cukup cahaya, agar gambar lebih jelas dan terang.  ISO tinggi bila lokasi sedikit cahaya, gambar menjadi lebih kontras dan noise. SHUTTER 1/2 s, 1/4 s, 1/8 s, 1/15, 1/30 s, 1/60 s . . .1/1000 s FILM ISO : 100 200 400 . . . 6400
  • 13. DSLR CAMERA 13 CAHAYA adalah bahan pangan utama dalam proses pengambilan gambar EXPOSURE adalah besaran cahaya yang masuk ke dalam media rekam kamera saat pengambilan gambar. KONSEP PENCAHAYAAN Pemahaman mengelola Exposure Triangle adalah jenjang utama memiliki keahlian fotografi dan sinematografi profesional. under exposure optimal exposure over exposure Variabel yang mempengaruhi besaran cahaya yang masuk adalah APERTURE, SHUTTER SPEEED dan ISO. Ketiganya saling terkait, saling mempengaruhi, bersinergi, dan tidak dapat terpisahkan, sehingga para profesional menyebutnya sebagai EXPOSURE TRIANGLE. APERTURE OPTIMAL EXPOSURE Jumlah cahaya yang dituangkan pada media rekam SHUTTER SPEED Durasi waktu bagi cahaya masuk untuk dituangkan pada media rekam ISO Ukuran sensivitas media rekam terhadap cahaya
  • 14. DSLR CAMERA 14 Cahaya Banyak 100 ISO Sangat Detail Cahaya Banyak f/1,4 Shallow DOF Kontrol sensitivitas media rekam terhadap cahaya Kontrol terhadap jumlah cahaya yang boleh masuk ke dalam kamera Cahaya Kurang 6400 ISO Banyak Noise Cahaya Kurang 1/1000 s Freeze Action Cahaya Kurang f/22 Deep DOF Kontrol durasi waktu cahaya dituangkan pada media rekam Cahaya Banyak 1 detik Artistic Blurs
  • 15. 15 DSLR CAMERA SHUTTER SPEED APERTURE DEEP FOCUS Aperture Kecil freeze blurs ISO f/1.4 shallow detail f/22 noise SHALLOW FOCUS Aperture Besar deep

Hinweis der Redaktion

  1. r