Tes Kompetensi Dasar (TKD) terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Tes Karakter Pribadi. Tes-tes tersebut digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta ujian. Tes Kompetensi Bidang lebih spesifik untuk mengukur kompetensi di bidang tertentu dengan menggunakan tes tertulis, praktik, dan wawancara.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
TKD_TesKompetensiDasar
1. 1.
TES KOMPETENSI DASAR (TKD)
a) Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Tes ini berisi materi soal yang berkaitan dengan:
1) Pancasila;
2) Bhinneka Tunggal Ika;
3) UUD 1945;
4) Tata Negara;
5)Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah;
6) Sejarah Indonesia;
7)Bahasa Indonesia;
8)Bahasa Inggris;
9) Pengetehuan dan Wawasan Umum.
b)Tes Intelegensi Umum (TIU)
Tes ini berisi materi soal yang berkaitan dengan:
1)Kemampuan verbal;
Tes Sinonim (persamaan kata);
Tes Antonim (lawan kata):
Tes Padanan hubungan kata;
Tes Pengelompokan kata.
2) Kemampuan numerik;
Tes aritmetik (hitungan);
Tes Seri angka,
Tes Seri huruf;
Tes Logika Angka;
Tes Angka dalam cerita
Kemampuan berpikir logis dan analisis
Tes Logika Umum;
Tes Analisa Pernyataan;
Tes Kesimpulan Silogisme;
Tes logika Cerita;
c) Tes Karakter Pribadi (TKP)
Tes ini berisi materi soal yang berkaitan dengan:
1) Tes Integritas diri;
2)Tes Semangat berprestasi;
3) Tes Kreatifitas dan inovasi;
4) Tes Orientasi pada pelayanan;
5) Tes Orientasi kepada orang lain;
6) Tes Kemampuan beradaptasi;
7)Tes Kemampuan mengendalikan diri;
8) Tes Kemampuan bekerja mandiri dan tuntas;
9)Tes Kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan;
10) Tes Kemampuan bekerja sama dalam kelompok, dan;
11)Tes Kemamapuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain.
2.TES KOMPETENSI BIDANG (TKB)
a) Tes tertulis;
b)Tes praktek
( performance test);
c)Tes psikologi lanjutan, dan atau;
d)Tes wawancara.
B.TES KOMPETENSI DASAR (TKD)
Tes Kompetensi Dasar (TKD) dimaksudkan untuk menggali pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku peserta ujian yang meliputi wawasan nasional, regional, dan
internasional maupun
Masih berkutat dalam tes kemampuan verbal, untuk postingan kali ini Pak HaBe akan share contoh soal TPA padanan kata (Analogi). Biasanya yang Pak
HaBe share berjumlah 20 soal, tapi khusus contoh soal TPA padanan kata (Analogi) kali ini berjumlah 25. Jadi sobat bisa puas belajarnya, hehe.
Tes padanan kata ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana sobat dapat melihat kesamaan suatu pola, fungsi kata yang diminta atau pun
menarik sebuah makna. Pertanyaan padanan kata menguji kemampuan sobat untuk mengenali hubungan yang ada antara kata-kata dalam sepasang
kata. Untuk menjawab pertanyaan padanan kata, sobat harus merumuskan hubungan antara kata-kata dalam pasangan kata yang diberikan dan
kemudian harus mengidentifikasi pilihan jawaban yang mengandung kata-kata terkait satu sama lain. Beberapa contoh hubungan yang mungkin
ditemukan dalam pertanyaan analogi adalah hubungan ukuran, jenis, gelar atau kedekatan spasial.
Beberapa hal yang dapat membantu sobat dalam menjawab pertanyaan padanan kata :
Biasanya, lebih dari satu pilihan jawaban mungkin akan tampak mengekspresikan hubungan yang sama. Coba sobat cari hubungan yang lebih tepat atau
identifikasi beberapa aspek dari hubungan antara pasangan yang diberikan.
Jangan pernah memutuskan jawaban tergesa-gesa tanpa membaca semua pilihan jawaban atau dengan kata lain baca dulu semua jawaban baru mulai
berpikir dan memutuskan jawaban.
Usahakan membangun hubungan yang tepat antara kata-kata dalam pasangan yang diberikan. Hal ini biasanya membantu untuk mengungkapkan
hubungan dalam frase atau kalimat. Selanjutnya, sobat tinggal mencari pilihan jawaban dengan sepasang kata yang hubungannya paling dekat
dengan yang pasangan yang diberikan dan dapat dinyatakan dengan cara yang sama.
1. KOMPOR : API = _____ : _____
A. Pohon : Buah
B. Kipas : Angin
C. Jalan : Macet
D. Lemari : Es
E. Palung : Gua
Jawaban:
2. KIPAS : ANGIN (B)
Kompor membutuhkan api untuk bisa berfungsi, dan kipas memerlukan angin agar berfungsi.
2. BAWANG : SIUNG = _____ : _____
A. Telur : Butir
B. Buku : Lembar
C. Kain : Meter
D. Pakaian : Kodi
E. Kertas : Kilogram
Jawaban:
TELUR : BUTIR (A)
Bawang dihitung dengan siung, sedangkan telur dengan butir.
3. BELAJAR : PANDAI = _____ : _____
A. Potret : Kamera
B. Rajin : Bodoh
C. Litografi : Batu
D. Berpikir : Arif
E. Cetak : Kertas
Jawaban:
BERPIKIR : ARIF (D)
Jika banyak belajar kita akan menjadi pandai. Jika banyak berpikir kita bisa menjadi arif.
4. PIANO : ORGAN = _____ : _____
A. Drum : Gitar
B. Kunci : Pedal
C. Senar : Pipa
D. Nada : Not
E. Gitar : Perkusi
Jawaban:
NADA : NOT (D)
Piano mirip dengan organ, sedangkan nada mirip dengan not.
5. NELAYAN : PERAHU = _____ : _____
A. Petani : Traktor
B. Koki : Oven
C. Dosen : Kelas
D. Penulis : Pena
E. Fotografer : Kamera
Jawaban:
PETANI : TRAKTOR (A)
Nelayan menggunakan perahu untuk bekerja, sedangkan petani menggunakan traktor.
6. PANTAI : RESOR = _____ : _____
A. Bukit : Laut
B. Hujan : Basah
C. Gunung : Vila
D. Laut : Pesiar
E. Gunung : Bukit
Jawaban:
GUNUNG : VILA (C)
Resor berada di pantai, sedangkan vila berada di pegunungan.
7. HUMOR : KOMEDIAN = _____ : _____
A. Klimaks : Drama
B. Memori : Amnesia
C. Perceraian : Pernikahan
D. Heroisme : Epik
E. Sintaksis : Kata
Jawaban:
HEROISME : EPIK (D)
Humor dihasilkan dari komedian, sedangkan heroisme dihasilkan dari epik.
8. GEOLOGI : ILMU = _____ : _____
A. Kimia : Senyawa
B. Teori : Praktek
C. Biologi : Laboratorium
D. Beringin : Pohon
E. Astronomi : Galaksi
Jawaban:
BERINGIN : POHON (D)
Geologi adalah sebuah ilmu dan beringin adalah sebuah pohon.
9. BUNGA : RIBA = _____ : _____
A. Hemat : Kikir
B. Akrab : Sengit
C. Mawar : Hutang
D. Hasrat : Extravaganza
E. Khawatir : Bangkrut
Jawaban:
HEMAT : KIKIR (A)
Bunga tidak berarti riba, dan hemat bukan berarti kikir.
10. UMUR : TAHUN = _____ : _____
A. Ilmu : Nilai
B. Jam : Detik
C. Kecepatan : Jam
D. Kertas : Helai
E. Air : Minum
Jawaban:
KERTAS : HELAI (D)
Umur dihitung per tahun, sedangkan Kertas dihitung per helai.
11. INTENSITAS : FREKUENSI = _____ : _____
A. Hadiah : Pengabdian
B. Penghargaan : Penghormatan
3. C. Jauh : Jarak
D. Jumlah : Total
E. Hak : Kewajiban
Jawaban:
12. MOBIL : BENSIN = _____ : _____
A. Pesawat terbang : Propeler
B. Motor : Solar
C. Manusia : Makanan
D. Sapi : Susu
E. Penyakit : Virus
Jawaban:
MANUSIA : MAKANAN (C)
Mobil membutuhkan bensin, dan manusia membutuhkan makanan.
13. BAIT : PUISI = _____ : _____
A. Drama : Epos
B. Sajak : Prosa
C. Loteng : Bangunan
D. Hiasan diding : Lukisan
E. Bendera : Lagu kebangsaan
Jawaban:
LOTENG : BANGUNAN (C)
Bait merupakan bagian dari puisi, loteng merupakan bagian dari bangunan.
14. MENCURI : MENYESAL = _____ : _____
A. Menyakiti : Menangis
B. Mencontek : Menghukum
C. Menyakiti : Menangis
D. Makan : Lapar
E. Menanam : Menyiang
Jawaban:
MENANAM : MENYIANG (E)
Setelah mencuri akan menyesal, setelah menanam akan menyiang.
15. AIR : MINYAK = _____ : _____
A. Rajin : Pandai
B. Elang : Ayam
C. Anjing : Kucing
D. Gula : Kopi
E. Pintar : Bodoh
Jawaban:
ANJING DAN KUCING (C)
Air dan minyak tidak dapat bersatu seperti anjing dan kucing yang tidak akan pernah bersama.
16. DANA : PENGGELAPAN = _____ : _____
A. Deposito : Perbankan
B. Cek : Akuntansi
C. Kuitansi : Saldo
D. Karya tulis : Penjiplakan
E. Uang : Brankas
Jawaban:
KARYA TULIS : PENJIPLAKAN (D)
Dana bisa digelapkan, karya tulis bisa dijiplak.
17. ABRASI : HEMPASAN = _____ : _____
A. Memasak : Panas
B. Rayuan : Pujian
C. Reruntuhan : Penghancuran
D. Serpihan : Potongan
E. Matahari : Hujan
Jawaban:
MEMASAK : PANAS (A)
Abrasi terjadi karena timbulnya hempasan, sedangkan memasak terjadi karena adanya panas.
18. DOKTOR : DISERTASI = _____ : _____
A. Kyai : Jamaah
B. Buruh : Upah
C. Sarjana : Skripsi
D. Kuliah : Praktikum
E. Menteri : Kepmen
Jawaban:
SARJANA : SKRIPSI (C)
Syarat untuk menjadi seorang doktor adalah dengan membuat disertasi, dan syarat menjadi sarjana adalah membuat skripsi.
19. ACEH : SERAMBI MEKAH = _____ : _____
A. Madona : Seksi
B. Obama : Presiden
C. Michael Schumacer : Pembalap
D. Michael Jackson : King of pop
E. Michael Gorbachev : Pemimpin Soviet
Jawaban:
MICHAEL JACKSON : KING OF POP (D)
Julukan dari kota Aceh adalah serambi Mekah, sedangkan julukan untuk Michael Jackson adalah King of Pop.
20. KARDIOLOGI : JANTUNG = _____ : _____
A. Biologi : Ilmu
B. Farmakologi : Obat-obatan
C. Ternologi : Alat
D. Akutansi : Perusahaan
E. Phatologi : Peta
Jawaban:
FARMAKOLOGI : OBAT-OBATAN (B)
Kardiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jantung, dan Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat- obatan.
4. 21. DISELESAIKAN : RAGU = _____ : _____
A. Diumumkan : Pencalonan
B. Dikonfirmasi : Curiga
C. Memulai : Mengakhiri
D. Dimasukkan : Tamu
E. Disarankan : Ide
Jawaban:
DIKONVIRMASI : CURIGA (D)
Diselesaikan agar tidak ragu, dan dikonfirmasi agar tidak curiga.
22. GEMPA : RICHTER = _____ : _____
A. Ombak : Knot
B. Jarak : Dinamo
C. Obat : Dosis
D. Suhu : Fahrenheit
E. Banjir : Air
Jawaban:
SUHU : FAHRENHEIT (D)
Gempa dapat diukur dengan skala richter, sedahkan suhu dapat diukur dengan skala fahrenheit.
23. SEPATU : JALAN = _____ : _____
A. Buku : Baca
B. Pensil : Makan
C. Sisir : Rambut
D. Garpu : Makan
E. Sandal : Jepit
Jawaban:
GARPU : MAKAN (D)
Sepatu digunakan untuk berjalan, dan garpu digunakan untuk makan.
24. SEKOLAH : SISWA : BELAJAR = _____ : _____ : _____
A. Sekolah : Guru : Rapat
B. Laboratorium : Ilmuan : Meneliti
C. Rumah : Ayah : Ibu
D. Dokter : Pasien : Periksa
E. Kantin : Makan : Siswa
Jawaban:
LABORATORIUM : ILMUAN : MENELITI (B)
Sekolah adalah tempat belajar siswa, dan laboratorium adalah tempat meneliti bagi ilmuan.
25. MURID : BUKU : PERPUSTAKAAN = _____ : _____ : _____
A. Anak : Kelereng : Rumah
B. Nasabah : Uang : Bank
C. Orang tua : Anak : Ibu
D. Pembeli : Makanan : Gudang
E. Dosen : Mahasiswa : Kuliah
Jawaban:
NASABAH : UANG : BANK (D)
Muri membaca buku diperpustakaan, sedangkan nasabah menabung uang di bank.
Soal-soal psikotes TPA ini terbagi tiga jenis tes, yaitu tes verbal, tes logika dan tes spasial.
Tes Verbal.
Fungsi test verbal adalah mengukur kemampuan dibidang kata-kata dan bahasa, yang meliputi tes sinonim, tes antonim, tes padanan hubungan kata,
dan tes pengelompokan kata.
Tes Spasial.
Untuk mengukur kemampuan dibidang angka dalam berpikir terstruktur dan logis matematis, yang meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri huruf,
tes seri angka, tes logika angka, dan tes angka dalam cerita.
Tes Logika.
Untuk mengukur kemampuan dalam penalaran dan pemecahan masalah secara logis dan masuk akal, yang meliputi tes logika umum, tes analisa
pernyataan dan kesimpulan, tes logika cerita dan tes logika diagram.
Selesaikanlah contoh soal Tes Potensi Akademik dibawah ini, jawabannya tertera diakhir tes.
Tes Verbal
Untuk soal No.1-5 carilah padanan hubungannya
1. Agama : Atheis
Sandal : Sakit kaki
Tali : Jatuh
Menikah : Bujang
Antena : Sinyal
Buku : Bodoh
2. Pizza : Gandum
Rumah : Tukang
Genteng : Tanah liat
Patung : Pemahat
Gambar : Pelukis
Skripsi : Buku
3. Platina : Logam Permata :
Intan
Batu
Emas
Safir
Akik
5. 4. Gandum : Kue Tart Besi :
Paku
Pasak
Mur
Lempengan besi
Gerbang rumah
5. Pupuk : Petani Solar :
Truk
SPBU
Rakyat
Pengusaha Transportasi
Bis kota
Untuk soal No.6-10 carilah persamaan kata atau sinonimnya.
6. Artifisial
Alami
Campuran
Murni
Buatan
Pabrikan
7. Egaliter
Suka memerintah
Otoriter
Sederajat
Militer
Tentara
8. Ambigu
Mendua
Bingung
Tidak tentu
Tidak ada keputusan
Mengambang
9. Benchmark
Tolok ukur
Bangku kerja
Nilai kerja
Diagram
Nilai maksimal
10. Absorpsi
Pengeluaran
Penafsiran
Penerimaan
Pengambilan
Penyerapan
Untuk No.11-15 carilah kata yang berlawanan arti (antonim)
11. Enmity
Permusuhan
Hubungan
Pertengkaran
Persahabatan
Perseteruan
12. Imun
Payah
Rapuh
Lelah
Kebal
Loyo
13. Ad Hoc
Khusus
Panitia
Komite
General
Spesial
14. Persona non grata
Orang pribumi
Orang asing
Orang yang disukai
Orang yang membumi
Orang baru
15. Afeksi
Kasih sayang
Cinta
Perasaan
Kejahatan
6. Kriminal
Untuk No.16-20 carilah kata yang tidak masuk dalam kelompoknya
16. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ?
LA Galaxy
AC Milan
LA Lakers
Arsenal
Sriwijaya FC
17. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ?
Argentina
Bolivia
Uruguay
Venezuela
Guyana
18. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ?
India
Malaysia
Australia
Jerman
Brunei Darussalam
19. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ?
Paus
Manusia
Kera
Lumba-lumba
Bandeng
20. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ?
Jeruk Bali
Semangka
Melon
Salak Magelang
Jeruk Medan
Tes Numerik
21. (√ (200-56)) : 0,5 =
A. 6
B. 12
C. 18
D. 24
E. 60
22. 216 x 0,875 =
A. 188
B. 198
C. 218
D. 209
E. 189
23. 3/8 dari 40% adalah ?
A. 0,15
B. 0,11
C. 16 %
D. 15,5%
E. 0,13
24. 19 adalah berapa persennya dari 380 ?
A. 0,5%
B. 5%
C. 0,05%
D. 0,15%
E. 5,5%
25. Suatu seri angka : 3 8 15 20 27 selanjutnya...
A. 30
B. 33
C. 35
D. 34
E. 32
26. Seri angka : 44 34 15 43 33 15 42 32 15 selanjutnya...
A. 41 30
B. 41 31
C. 31 41
D. 30 40
E. 30 42
27. Seri angka : 1 4 15 2 5 14 3 6 13 selanjutnya...
A. 4 7 12
B. 5 8 13
7. C. 4 8 12
D. 4 7 11
E. 5 6 13
28. Seri huruf : a c f j o selanjutnya adalah ...
A. p
B. t
C. v
D. u
E. z
29. Volume ember jika penuh adalah 42,5 liter. Namun hanya terisi 3/5 saja saat ini. Dan diambil lagi oleh Andi sehingga kini hanya terisi 1/5 saja.
Berapa literkah yang diambil oleh Andi ?
A. 17 liter
B. 8,5 liter
C. 17,5 liter
D. 8 liter
E. 34 liter
30. Fahry dan Popa masing-masing mampu menghabiskan segelas jus apukat dalam waktu 25 detik. Sedangkan Azkia membutuhkan waktu 50
detik untuk melakukan hal sama. Jika ketiganya diminta bergabung untuk menghabiskan 4 ½ gelas jus apukat bersama-sama, berapa lama waktu
yang dibutuhkan ? Tapi, Azkia tidak mau bergabung untuk gelas keempat dan gelas kelima.
A. 54 detik
B. 48,75 detik
C. 47,85 detik
D. 50,25 detik
E. 55 detik
Tes Logika
31. Sebagian perajin tempe mengeluhkan harga kedelai naik. Pak Anto seorang perajin tempe.
a. Pak Anto pasti mengeluhkan harga kedelai naik.
b. Pak Anto tidak mengeluhkan harga kedelai naik.
c. Harga kedelai bukanlah keluhan Pak Anto
d. Pak Anto mungkin ikut mengeluhkan harga kedelai naik
e. Harga kedelai naik atau tidak, pak Anto tetap mengeluh
32. Sebagian orang yang berminat menjadi politikus hanya menginginkan harta dan tahta. Rosyid tidak berminat menjadi politikus.
a. Rosyid tidak menginginkan harta dan tahta.
b. Tahta bukanlah keinginan Rosyid, tapi harta mungkin ya.
c. Rosyid menginginkan tahta tapi tidak berminat menjadi politikus.
d. Rosyid tidak ingin menjadi politikus karena sudah kaya dan punya tahta
e. Tidak dapat ditarik kesimpulan
33. Jika saya tidak punya tugas kuliah maka saya membantu Ibu berjualan pakaian di pasar.
a. Saya saat ini memiliki tugas kuliah dan pasti akan membantu ibu di pasar
b. Sekarang saya tidak punya tugas kuliah, jadi saya tak perlu ke pasar membantu Ibu berjualan pakaian
c. Saya sekarang ada di pasar membantu Ibu berjualan pakaian, karena tidak punya tugas kuliah
d. Saya tidak membantu ibu di pasar karena saya tidak punya tugas kuliah
e. Sebagai anak berbakti, meskipun punya tugas kuliah, saya tetap membantu ibu di pasar
34. Sebagian siswa SDN 02 suka bakso. Semua siswa SDN02 suka soto. Jadi...
a. Siswa SDN 02 yang suka bakso pasti juga suka soto
b. Siswa SDN 02 yang tidak suka soto suka bakso
c. Belum tentu Siswa SDN 02 yang tidak suka bakso suka soto
d. Siswa SDN 02 yang suka soto pastilah juga suka bakso
e. Selain suka bakso pastilah ada sebagian Siswa SDN 02 yang suka soto
Untuk soal No.35-40 jawablah :
A. Bila benar
B. Bila salah pada pernyataan pertama
C. Bila salah pada pernyataan kedua
D. Bila pernyataan pertama dan kedua salah
E. Bila salah pada kesimpulan
35. Setiap hari minggu SD Al-Hidayah libur
Hari ini hari minggu
Jadi, hari ini pasti SD Al-Hidayah libur
36. Semua pejabat Pemda mendapatkan mobil dinas
Pak Rahmat adalah mantan pejabat Pemda
Jadi, Pak Rahmat tidak lagi mendapatkan mobil dinas
37. Ikan adalah binatang yang bernafas dengan insang
Paus adalah binatang yang bernafas dengan insang
Jadi, Paus adalah ikan
38. Ukuran bunga tidak lebih besar daripada piring makan
Rafflessia Arnoldi adalah sejenis bunga
Rafflessia Arnoldi ukurannya tidak lebih besar daripada piring makan
39. Segala tentang hewan dapat dipelajari dalam ilmu Animologi.
Burhan tertarik mempelajari kehidupan macan, buaya, singa dan hewan lainnya
Burhan harus mempelajari ilmu Animologi
40. Dono membenci barang asing dan orang asing
8. Membenci barang asing atau orang asing disebut xenophobia
Dono termasuk seorang xenophobi
Kunci jawaban Tes Potensi Akademik
1. C
2. B
3. B
4. E
5. D
6. D
7. C
8. A
9. A
10.E
11. D
12. B
13. D
14. C
15. D
16. C
17. E
18. D
19. E
20. D
21. D
22. E
23. A
24. B
25. E
26. B
27. A
28. D
29. A
30. B
31. D
32. E
33. C
34. A
35. A
36. A
37. C
38. B
39. B
40. A
Pengertian dan Sifat Politik Luar Negeri Indonesia
Published on 8:13 pm by Angga Krismawan - 2 comments
Pengertian Politik Luar Negeri Indonesia
Menurut Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri pasal 1 ayat (2) “Politik Luar Negeri Indonesia adalah kebijakan, sikap,
dan langkah pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukukan hubungan dengan negara lain, dan subjek hukum internasional
lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional”
Sifat Politik Luar Negeri Indonesia
Bebas dan Aktif. Politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif, maksudnya bebas adalah Indonesia bebas menentukan pandangan terhadap masalah
internasional. Aktif adalah Indonesia secara aktif memperjuangkan perdamaian dunia, memperjuangkan kebebasan, kemerdekaan, dan keadilan di
seluruh penjuru dunia.
Antikolonialisme. Indonesia menolak adanya kolonialisme dan penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan (Pembukaan
UUD 1945).
Mengabdi kepada kepentingan nasional. Setiap pandangan dan sikap pemerintah Indonesia dalam dunia politik luar negeri harus berlandaskan kepada
kepentingan nasional.
Demokratis. Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan politik luar negeri.
Home » PKn 6 »
Tentang Politik Luar Negeri Indonesia Tujuan dan Landasan
Ditulis oleh : Admin
Tentang Politik Luar Negeri Indonesia - Dalam era global seperti dewasa ini, sebuah negara tidak mungkin hidup menyendiri. Sebuah
negara perlu membuka diri dan menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Sebuah negara butuh kerja sama dalam
berbagai bidang dengan negara- negara lain. Karena kebutuhan menjalin hubungan serta kerja sama dengan bangsa- bangsa lain
itulah pada akhirnya setiap negara memiliki kebijakan luar negeri, atau lebih tepat lagi politik luar negeri.
Tidak dapat dibantah lagi, bahwa negara Indonesia menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia merasa dirinya
sebagai bagian dari masyarakat internasional dan juga banyak terlibat dalam berbagai forum internasional. Indonesia menjadi
anggota PBB, ASEAN, OKI (Organisasi Konferensi Islam), Gerakan Non-Blok (GNB), dan lain sebagainya. Pendek kata, negara
Indonesia memiliki kebijakan atau politik luar negeri.
Gambar: Kerjasama indonesia dengan Negara Lain
1. Pengertian Politik Luar Negeri
Apakah gerangan politik luar negeri itu? Menurut J.R. Childs, politik luar negeri adalah pokok-pokok hubungan luar negeri dari suatu
negara. Sementara itu, seorang peneliti utama LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bidang hubungan internasional atau
kebijakan politik luar negeri Riza Sihbudi mengatakan, bahwa politik luar negeri pada hakikatnya merupakan ”perpanjangan tangan”
dari politik dalam negeri suatu negara.
Dari uraian dua pakar tersebut, maka politik luar negeri dapat diartikan sebagai kebijakan, sikap, dan tingkah pemerintahan suatu negara.
Tidak lain dalam hal melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan badan-badan hukum internasional.
Biasanya politik luar negeri suatu negara dipengaruhi minimal oleh tiga faktor. Masing-masing faktor tersebut meliputi:
9. faktor politik dalam negeri,
faktor kemampuan ekonomi dan militer, dan
faktor lingkungan internasional.
Faktor Pendorong Hubungan Kerja Sama Antarbangsa
Mengapa suatu negara mengadakan hubungan kerja sama dengan bangsa lain? Suatu negara mengadakan hubungan serta kerja sama
dengan bangsa lain karena beberapa faktor berikut:
1. Persamaan Nasib
Bangsa-bangsa yang memiliki persamaan nasib umumnya memiliki ikatan batin yang kuat. Ikatan batin semacam ini akhirnya menjadi
faktor pendorong hubungan kerja sama. Contoh persamaan nasib sebagai negara yang pernah dijajah (dalam hubungan Indonesia
dengan bangsa-bangsa Asia dan Afrika, dan lain sebagainya.
2. Persamaan Politik
Faktor kesamaan politik juga menjadi pendorong kerja sama antarbangsa. Contoh NATO, Pakta Warsawa (sudah dibubarkan), GNB
(Gerakan Non-Blok), dan lain-lain.
3. Persamaan Kepentingan
Bangsa-bangsa yang memiliki kepentingan sama juga dapat menjadi faktor pendorong untuk mengadakan kerja sama. Contoh OPEC
(kerja sama negara-negara pengekspor minyak), MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), NATO, ASEAN, dan lain sebagainya.
4. Persamaan Sejarah
Faktor persamaan sejarah seperti asal usul nenek moyang/keturunan misalnya juga menjadi pendorong terjadinya kerja sama antarbangsa.
Salah satu contohnya Liga Arab, Zionisme (kerja sama bangsa Yahudi internasional untuk mendirikan negara Israel), dan lain
sebagainya.
2. Tujuan dan Landasan Politik Luar Negeri Indonesia
Mengingat politik luar negeri bagi suatu negara merupakan pokok-pokok hubungan dengan bangsa lain maupun dunia internasional,
dengan sendirinya ia mempunyai tujuan serta landasan. Lantas, apa tujuan dan landasan politik luar negeri Indonesia? Mari kita
uraikan bersama.
a. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Bagaimana tujuan politik luar negeri Indonesia? Jika kita memerhatikan pembukaan UUD 1945, tujuan politik luar negeri Indonesia antara
lain tercermin dalam alenia pertama dan keempat.
Adapun uraian tentang tujuan politik luar negeri Indonesia dalam preambul tersebut kurang lebihnya sebagai berikut:
Indonesia mengupayakan agar setiap manusia di muka bumi bergaul dengan damai antara satu dengan yang lain, menghormati hak asasi
manusia, juga menghormati kedaulatan negara masing-masing.
Indonesia menghendaki pergaulan internasional tertib tanpa pertikaian, perang, atau penjajahan oleh satu bangsa kepada bangsa lain.
Indonesia mengupayakan agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi, sosial, dan politik antara negara satu dengan yang lain.
Indonesia berusaha agar hasil-hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh bangsa Indonesia sendiri, tetapi juga disumbangkan kepada
masyarakat di negara lain.
Indonesia berusaha memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan berpartisipasi aktif dalam organisasi internasional untuk
mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
Dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Politik Luar Negeri Indonesia, Moh. Hatta menguraikan tujuan politik luar negeri Indonesia sbb:
Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran rakyat apabila barang-barang tersebut tidak
ada atau belum dihasilkan sendiri.
Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan damai Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat
yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat.
Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila, dasar, dan falsafah negara
Indonesia.
b. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia
Landasan politik luar negeri Indonesia adalah:
1) Pancasila sebagai Landasan idiil
Pancasila merupakan Ideologi bangsa dan negara Indonesia. Karena itu, Pancasila menjadi landasan yang menjiwai politik luar negeri
Indonesia.
2) UUD 1945 (hasil amandemen) sebagai Landasan konstitusional
UUD 1945 (dan hasil amandemennya) merupakan konstitusi bangsa Indonesia. Yang menjadi landasan konstitusional politik luar negeri
Indonesia dalam hal ini meliputi:
Pembukaan (alenia ke IV)
Batang tubuh: pasal 11 dan 13 ayat 1, 2, dan 3.
3) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009 Sebagai
Landasan Operasional. Dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar
Negeri dinyatakan, bahwa hubungan luar negeri dan politik luar negeri RI didasarkan pada Pancasila, UUD 1945, serta Garis-Garis Besar
Haluan Negara. Selanjutnya penjelasan dari pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tadi menyebutkan:
Pelaksanaan politik luar negeri RI haruslah merupakan pencerminan ideologi bangsa. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
merupakan landasan idiil yang memengaruhi atau menjiwai politik luar negeri RI.
Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif berdasarkan atas hukum dasar, yaitu UUD 1945 sebagai landasan konstitusional yang
tidak lepas dari tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.
Garis-Garis Besar Haluan Negara adalah landasan operasional politik luar negeri RI yaitu suatu landasan pelaksanaan yang menegaskan
dasar, sifat, dan pedoman perjuangan untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.