Dokumen tersebut membahas tentang revisi dari Aktivitas Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Neonatus (AMP). Ringkasan utamanya adalah:
1. AMP direvisi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaannya dengan menambah jenis formulir data dan mekanisme kerja yang lebih terstruktur.
2. Perubahan utama meliputi penggunaan delapan formulir baru, pemisahan antara pengkajian dan pembelajaran, serta keterlibatan pengk
2. Topik:Topik:
• Pendahuluan : AMP di Indonesia
• Pengertian AMP: Definisi, Tujuan, Azas
• Perbandingan AMP Lama & Revisi
• Langkah AMP Revisi
• Mekanisme AMP Revisi
• Alur data AMP Revisi
• AMP Lintas Batas
3. PENDAHULUANPENDAHULUAN
AMP di Indonesia telah dilaksanakan sejak 1997.
Tetapi kegiatan AMP tidak selalu diikuti dengan
perbaikan pelayanan kesehatan maternal-perinatal
seperti yang diharapkan.
Beberapa kelemahan pelaksanaan AMP yang
terdeteksi, antara lain
Kesulitan analisis karena data tidak lengkap. Sistim pencatatan dan
Pelaporan kurang baik
Kurangnya keterlibatan lintas sektor dalam proses pengumpulan
data dan analisis
Terjadi Blaming, Shaming & Naming sehingga proses AMP tidak
langgeng
Tidak ada tindak lanjut terhadap rekomendasi dari proses AMP.
4. DEFINISI AMPDEFINISI AMP
Serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau
kesakitan ibu, perinatal, dan neonatal guna mencegah
kesakitan atau kematian serupa di masa mendatang
Proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal serta tatalaksananya.
Menggunakan berbagai informasi & pengalaman dari
kelompok terkait (keluarga, dukun, provider).
Untuk mendapat masukan tentang intervensi yang tepat
dilakukan agar kesakitan & kematian dapat dicegah
dimasa mendatang.
LAMA
REVISI
Serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau
kesakitan ibu, perinatal, dan neonatal guna mencegah
kesakitan atau kematian serupa di masa mendatang
5. TUJUAN UMUMTUJUAN UMUM AMPAMP
Menentukan sebab dan faktor terkait dalam kesakitan
dan kematian ibu dan perinatal (3 terlambat & 4 terlalu)
Memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem &
program gagal dalam mencegah kematian
Kausa
Sistem
Menentukan jenis intervensi & pembinaan yang
diperlukan
Intervensi
6. TUJUAN KHUSUSTUJUAN KHUSUS AMPAMP
Pembahasan analitik kasus obstetri & perinatal-
neonatal secara teratur & berkesinambungan
Pengidentifikasian penyebab kematian & mengkaji
faktor- faktor penyebab
Pembelajaran, pembinaan, pelaporan & perencanaan
terpadu
Kesepakatan pemecahan masalah
Penentuan rekomendasi, intervensi, strategi
pembelajaran & pembinaan
Pemantauan, evaluasi dan pengembangan terhadap
rekomendasi
8. AAZASZAS AMPAMP
Tidak menyebutkan identitas
Seluruh informasi identitas (nama, alamat)
kasus, petugas pelaksana, dan institusi
kesehatan yang memberikan pelayanan kepada
ibu/ neonatal yang sakit/ meninggal
dianonimkan sebelum proses pengkajian kasus
No Name
10. AAZASZAS AMPAMP
Tidak menyalahkan
Dengan anonimasi maka potensi menyalahkan
dan menghakimi (blaming) petugas atau
institusi kesehatan dapat dihindari.
Penganoniman juga diharapkan dapat membuat
petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan bersedia untuk lebih terbuka & tidak
menyembunyikan informasi yang ditakutkan
dapat menyudutkan petugas tersebut.
No Blame
11. AAZASZAS AMPAMP
Tidak untuk mengadili
Seluruh informasi yang diperoleh dalam
kegiatan AMP ini tidak dapat digunakan
sebagai bahan bukti di persidangan (no pro
justisia).
Seluruh informasi adalah bersifat rahasia dan
hanya dapat digunakan untuk keperluan
memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan
maternal dan perinatal/neonatal
No Pro Justice
12. Perbandingan AMP Lama & RevisiPerbandingan AMP Lama & Revisi
AMP Lama AMP Revisi
Formulir data 5 jenis formulir
Informasi terbatas
8 jenis formulir
Informasi lebih
lengkap
Instrumen pengkaji Tidak ada Ada
Pengkajian & Pembelajaran Digabung Terpisah
Pembelajaran Untuk semua orang Dibagi menurut
keperluan:
•Individu
•Teknis
•Massa
Pengkaji •Perseorangan
•Internal
•Tim
•Internal & Eksternal
13. TUJUH LANGKAH AMPTUJUH LANGKAH AMP
1. Identifikasi kasus & Pelaporan data kematian
Pelaporan
Penelusuran
Pengiriman berkas
2. Registrasi & Anonimasi
Identitas kasus (ibu & bayi)
Institusi & unit pelaksana kasus
Personil pelaksana kasus
3. Pemilihan kasus, pemilihan pengkaji, penjadualan
Sebagian atau seluruh kasus
Kriteria pemilihan kasus & pemilihan pengkaji
Penggiliran pengkaji
4. Penggandaan & pengiriman bahan kajian
Kelengkapan berkas
14. TUJUH LANGKAH AMPTUJUH LANGKAH AMP
5. Lokakarya pengkajian kasus
Analisis penyebab kematian
Klasifikasi
Rekomendasi
6. Pendataan & pengolahan hasil kajian
Derajat standar pelayanan
Penyebab kematian
Faktor yang dapat dicegah/ dihindari
Rekomendasi
7. Pendataan & pengolahan hasil kajian
Pembelajaran
Pelaporan
Perencanaan
17. PENCATATAN & PELAPORANPENCATATAN & PELAPORAN
Form R (rujukan maternal & perinatal)
Form OM & OP (otopsi verbal maternal & otopsi verbal
perinatal)
AMP Lama
Tingkat Puskesmas
Tingkat Rumah Sakit
Form MP (maternal & perinatal)
Form MA (medical audit)
18. PENCATATAN & PELAPORANPENCATATAN & PELAPORAN
AMP Revisi
Formulir Maternal Perinatal
1 Pemberitahuan/ Informasi Kematian IK IKM IKP
2 Daftar Kematian di fasilitas kesehatan DK DKM DKP
3 Rekapitulasi Kematian di Dinkes
Kab/Kota
RK RKM RKP
4 Otopsi Verbal OV OVM OVP
5 Rekam Medis Kematian RM RMM RMP
6 Rekam Medis Kematian Perantara RM-P RMMP RMPP
7 Pengkaji P PM PP
8 Ringkasan Pengkaji RP RPM RPP
20. 1. IKP
Untuk menemukan dan
mengumpulkan data kematian
Kunjungan rumah/ RT/ Kades/ Faskes
1. Lokasi terjadinya kematian
2. Keterangan neonatus meninggal
3. Pengisi formulir
21. 2. DKP
Untuk melaporkan kematian di
wilayah kerja puskesmas atau rumah
sakit ke Dinas Kes Kab/Kota
3. RKP
oleh Dinkes Kab/Kota
Kunjungan rumah/ RT/ Kades/ Faskes
1. Nama neonatus meninggal
2. Umur
3. Orang tua
4. Alamat
5. Lahir hidup/ mati
6. Dugaan sebab kematian
7. Tanggal meninggal
8. Tempat meninggal
22. 3. OVP
Untuk mengumpulkan data non
medis
Interview kepada keluarga, dukun atau informan
lain
1.Identitas responden
2.Lokasi &waktu terjadinya kematian
3.Identitas ibu dan ayah
4.Neonatus
a. Kronologis kasus b. Kondisi saat lahir c.
Neonatus lahir mati d. Neonatus lahir hidup e.
Kondisi terburuk
5.Riwayat kehamilan & persalinan sekarang
6.Riwayat kehamilan & persalinan terdahulu
7.Masalah non medis
8.Resume
23. 4.RMP
Untuk mencari data medis di tempat
pelayanan akhir
Data dari rekam medis fasilitas kesehatan tempat ibu/ bayi meninggal
1. Lokasi & waktu terjadinya kematian perinatal-neonatal
2. Identitas neonatus, ibu dan bapak
3. Neonatus
a. kronologis kasus b. Kondisi saat lahir c Lahir mati d. Lahir hidup e.
Kondisi saat masuk f. Kondisi terburuk g. Diagnostik penunjang
h.Tindakan lain
4. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
5. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahuludahulu
6. Sarana dan prasarana
7. Masalah non medis
8. Resume
9. Penyebab kematian
10. Otopsi
11. Penyelesaian formulir
24. 5. RMP PERANTARA
Untuk mencari data medis yang
diperlukan di tempat pelayanan antara
(sebelum pelayanan terakhir)
Data dari rekam medis fasilitas kesehatan selain
fasilitas akhir
1. Lokasi perawatan
2. Identitas neonatus, ibu dan bapak
3. Neonatus
a. Kronolologis kasus b. Kondisi saat lahir c.
Neonatus lahir mati d. Neonatus lahir hidup e.
Kondisi neonatus saat masuk di fasilitas
kesehatan f. Kondisi terburuk g. Diagnostik
penunjang selama di fasilitas kesehatan
4. Riwayat kehamilan &persalinan sekarang
5. Resume
6. Penyelesaian formulir
25. 6. FORMULIR PENGKAJI & RINGKASAN
Untuk melakukan analisis medis dan non medis
setiap kasus kematian berdasarkan informasi / RMP
Perantara
1. Lokasi dan waktu terjadinya kematian
2. Identitas ibu dan bapak
3. Ringkasan masalah dan tata laksana pada neonatus
a. Data kelahiran b. Jika neonatus lahir mati c. Jika neonatus
lahir hidup
4. Ringkasan masalah dan tata laksana
a. Kehamilan b. Persalinan
5. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu
6. Masalah sarana, prasarana dan non medis
7. Resume atau daftar masalah
a. Keadaan neonatus atau daftar masalah b. Keadaan ibu
c. Proses persalinan
6. Daftar pengkaji
26. Kasus kematian ibu atau
perinatal lintas batas
adalah:
suatu kasus kematian yang terjadi pada ibu atau
perinatal/ neonatal yang terjadi di suatu daerah
dimana domisili ibu atau neonatal berasal dari
kabupaten/kota berbeda dengan kabupaten/kota
tempat kematiannya.
27. Beberapa hal yang perlu disesuaikan
dalam kasus seperti ini:
Pelaporan Kematian
1.Apabila kematian terjadi di RS/fasilitas kesehatan
lain: RS/fasilitas kesehatan lain melaporkan
kematian kepada Dinas Kesehatan setempat
dimana RS/fasilitas kesehatan tersebut berada
melalui sistem pelaporan yang sudah ada dengan
keterangan bahwa kematian adalah kematian
yang berasal dari luar wilayah.
2.Apabila kematian terjadi di masyarakat:
Puskesmas setempat laporan kepada Dinas
Kesehatan/Puskesmas di tempat tinggal
ibu/bayi
28. Pengambilan Data
Setelah dinas kesehatan kabupaten setempat menerima
laporan kematian, maka dinas kesehatan tadi melakukan
koordinasi dengan dinkes domisili ibu yang meninggal.
Dinas kesehatan setempat akan melakukan penelusuran
kejadian kematian dengan meminta institusi kesehatan
yang terlibat untuk mengisi form-form yang sudah
ditentukan.
Institusi tempat kematian terjadi berusaha memberikan
formulir yang sudah diisi selengkap lengkapnya dan akan
menyerahkan form-form yang telah diisi kepada dinas
kesehatan domisili ibu yang meninggal.
Beberapa hal yang perlu disesuaikan
dalam kasus seperti ini: